Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH PERUBAHAN DALAM BAGIAN KEPEMILIKAN ENTITAS INDUK

DAN AKUISISI PADA PERIODE INTEREM


(Makalah disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1)

Dosen Pengampu: Hamidah, M .AK.

Disusun Oleh:

1. Tiara Roshanica (200213011)


2. Rica Rospina (200213019)
3. Nesya Mellina (200213020)

3KA-1

PROGRAM STUDI KOMPUTERISASI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS DIGITAL

INSTITUT DIGITAL EKONOMI LPKIA

BANDUNG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa yang melimpahkan

kesehatan untuk menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah

Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 yaitu “Perubahan dalam Bagian Kepemilikan

Entitas Induk dan Akuisisi pada periode interim” ini sehingga dapat dibaca dan

dimengerti. Ucapan terima kasih kepada semua pihak dalam kelompok ini atas

sumbangan pikiran yang bermanfaat bagi jalannya pengerjaan makalah ini.

Sebesar - besarnya kami sampaikan kepada yang telah membantu dalam bentuk

materi, berupa apapun. Semoga makalah ini dapat baik bagi para penulis

maupun pembaca.

Dalam pembuatan makalah ini, kami sekelompok selaku penyusun yang

masih dalam tahap pembelajaran menyadari akan banyaknya kekurangan atau

kesalahan, maka dari itu kami mengharapkan masukan dan saran ataupun

koreksi demi perbaikan berikutnya.


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


jjhvgcfxdx

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud Perubahan dalam Bagian Kepemilikan Entitas Induk?
2. Apa perbedaan Perubahan Kepemilikan Akibat Aktivitas pada Entitas induk dan
Akibat Aktivitas pada Entitas Anak?
3. Bagaimana Akuisisi pada Periode Interim?

1.3. Tujuan Penulisan


Sehubungan denan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan yan dapat
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Perubahan dalam Bagian Kepemilikan
Entitas Induk secara detail.
2. Untuk mengetahui perbedaan dari Perubahan Kepemilikan Akibat Aktivitas
pada Entitas induk dan Akibat Aktivitas pada Entitas Anak.
3. Untuk mengetahui Akuisisi pada Periode Interim

1.4. Manfaat Penulisan


1. Bagi Pembaca
Memberikan berbagai pengetahuan yan lebih kepada pembaca hasil tulisan
secara luas tentang manfaat dari topik yang penulis angkat.
2. Bagi Penulis
Sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah akuntansi keuangan lanjutan.
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Perubahan dalam Bagian Kepemilikan Entitas Induk


Kepemilikan entitas induk dianggap selalu tetap antarwaktu tetapi kenyataannya
tingkatkepemilikan sering berubah-ubah. Entitas induk dapat mengubah rasio
kepemilikannya denganmembeli atau menjual saham anak perusahaan melalui
transaksi dengan perusahaan yang tidakberafiliasi. Anak perusahaan dapat
menyebabkan presentase kepemilikan anak perusahaandengan menjual tambahan
saham atau membeli saham dari pihak yang tidak berafiliasi ataumelakukan transaksi
saham dengan induk perusahaan.

2.1.1. Perubahan Kepemilikan Akibat Aktivitas pada Entitas Anak


Perubahan bagian kepemilikan dapat terjadi akibat aktivitas yang dilakukan
oleh entitas induk, seperti membeli kepemilikan tambahan atau menjual
sebagian kepemilikan kepada pihak lain.

2.1.1.1. Entitas Induk Mengakuisisi Saham Tambahan dari Pihak Ketiga


Entitas induk dapat menambah bagian kepemilikannya atas entitas
anak. Menurut PSAK 65 (2014), perubahan dalam bagian kepemilikan
induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian entitas induk pada entitas anak adalah transaksi ekuitas.
Transaksi ekuitas adalah transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik. Dalam kasus ini, bagian kepemilikan nonpengendali
akan berkurang.
Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan
nonpengendali berubah, entitas induk menyesuaikan jumlah tercatat
kepentingan pengendali dan kepentingan nonpengendali untuk
mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak.
Entitas induk mengakui secara langsung dalam ekuitas setiap
perbedaan antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang
disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang dibayar dan
mengatribusikannya kepada pemilik entitas induk.
2.1.1.2. Entitas Induk Menjual Sebagian Saham kepada Pihak Ketiga
Ekuitas induk juga dapat menjual bagian kepemilikannya atas
entitas anak, dimana sebelumnya entitas induk telah memperoleh
pengendalian. Akibat penjualan tersebut, substansi pengendalian dapat
hilang atau tetap ada. Dalam situasi tidak hilangnya pengendalian,
misalnya kepemilikan 80% menjadi 60%, PSAK 65 (2014)
mensyaratkan perubahan dalam bagian epemilikan induk pada entitas
anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian entitas induk
pada entitas anak tersebut sebagai transaksi ekuitas.
Ketika proporsi ekuitas yang dimiliki oleh kepentingan
nonpengendali berubah, entitas induk menyesuaikan jumlah tercatat
kepentingan pengendali dan kepentingan nonpengendali untuk
mencerminkan perubahan kepemilikan relative dalam entitas anak.
Entitas induk secara langsung mengakui dalam ekuitas setiap
perbedaan antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang
disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diterima secara
mengatribusikannya kepada pemilik entitas induk.

2.1.2. Perubahan Kepemilikan Akibat Aktivitas pada Entitas Anak


Perubahan bagian kepemilikan dapat terjadi akibat aktivitas yang
dilakukan oleh entitas anak, seperti membeli saham treasuri dari entitas induk
atau pihak lain dan menerbitkan tambahan saham (right issue) kepada entitas
induk ataupun pihak lain. Jika right issue tersebut dibeli oleh entitas induk
secara proporsional, maka tidak terjadi perubahan atas komposisi kepemilikan
pada entitas induk. Namun jika right issue tidak terjadi secara proporsional
maka akan terjadi perubahan komposisi kepemilikan.

2.1.2.1. Entitas Anak Menerbitkan Tambahan Saham kepada Entitas


Induk
Entitas anak dapat menerbitkan tambahan saham ketika
membutuhkan suntikan dana baru. Saham tambahan yang diterbitkan
dapat dibeli oleh entitas induk atau oleh pihak lain. Jika dibeli
seluruhnya oleh entitas induk, maka presentase kepemilikan entitas
induk akan meningkat sedangkan presentase kepemilikan non
pengendali kan berkurang. Akibat penerbitan tersebut substansi
pengendalian akan tetap ada karena peningkatan kepemilikan entitas
induk. Dalam situasi tidak hilangnya pengendalian, (PSAK 65 2014)
mensyaratkan perubahan dalam bagian kepemilikan induk pada entitas
anak tersebut sebagai transaksi ekuitas. Entitas induk secara langsung
mengakui dalam ekuitas setiap perbedaan antara jumlah tercatat
kepentingan non pengendali yang disesuaikan dan nilai wajar
imbalanyang diterima dan mengatribusikannya kepada pemilik entitas
induk.

2.1.2.2. Entitas Anak Menjual Saham Tambahan kepada Pihak Ketiga


Selain kepada entitas induk, entitas anak juga dapat menerbitkan
tambahan saham kepada pihak ketiga. Jika dibeli seluruhnya le pihak
ketiga, maka persentase kepemilikan entitas induk akan turun,
sedangkan persentase kepemilikan nonpengendali akan naik. Akibat
penerbitan tersebut, substansi pengendalian entitas induk bisa hilang
atau tetap ada karena penurunan kepemilikan entitas induk. Dalam
situasi tidak hilangnya pengendalian, PSAK 65 (2014) mensyaratkan
perubahan dalam bagian kepemilikan induk pada entitas anak tersebut
sebagai transaksi ekuitas. Entitas intuk secara langsung mengakui
dalam ekuitas setiap perbedaan antara jumlah tercatat kepentingan
nonpengendali yang disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diterima
serta mengatribusikannya kepada pemilik entitas induk. Bagian ini
hanya membahas jika pengendalian tidak hilang. Pembahasan jika
transaksi yang sama menyebabkan hilangnya pengendalian dapat
dilihat pada Apendiks A dan B.

2.1.2.3. Entitas Anak Membeli Saham Treasuri dari Entitas Induk


Entitas anak dapat membeli saham treasuri dengan alasan tertentu.
Saham treasuri dapat dibeli dari entitas induk atau oleh pihak lain. Jika
dibeli seluruhnya dari entitas induk, maka persentase kepemilikan
entitas induk akan turun sedangkan persentase kepemilikan
nonpengendali akan naik. Akibat pembelian tersebut, substansi
pengendalian dapat tetap ada atau hilang karena turunnya kepemilikan
entitas induk. Dalam situasi tidak hilangnya pengendalian, PSAK 65
(2014) mensyaratkan perubahan dalam bagian kepemilikan induk pada
entitas anak tersebut sebagai transaksi ekuitas. Entitas Induk secara
langsung mengakui dalam ekuitas setiap perbedaan antara jumlah
tercatat kepentingan noppengendali yang disesuaikan dan nilai wajar
imbalan yang diterima dan mengatribusikannya kepada pemilik entitas
induk. Bagian ini hanya membahas jika pengendalian tidak hilang.
Pembahasan jika transaksi yang sama menyebabkan hilangnya
pengendalian dapat dilihat pada Apendiks A dan Apendiks B.

2.1.2.4. Entitas Anak Membeli Saham Treasuri dari Pihak Ketiga


Saham treasuri juga dapat dibeli dari pihak ketiga. Jika dibeli
seluruhnya dari pihak ketiga, maka persentase kepemilikan etitas induk
akan naik seangkan persentase kepemilikan pengendali akan turun.
Akibat pembelian tersebut, substansi pengendalian tetap karena
meningkatkannya kepemilikan entitas induk. Dalam situasi tidak
hilangnya pengendalian, PSAK 65 (2014) mensyaratkan perubahan
dalam kepemilikan induk pada entitas anak tersebut sebagai transaksi
ekuitas. Entitas induk secara langsung mengakui dalam ekuitas setiap
perbedaan antara jumlah tercatat kepentingan nonpengendali yang
disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diterima dan
mengatribusikannya pada pemilik entitas induk.

2.2. Akuisisi pada Periode Interim


2.2.1. Perlakuan Akuntansi
Akuisisi oleh entitas induk atas entitas anak yang terjadi pada periode interim
memiliki dampak terhadap penyusunan laporan keuangan konsolidasian. PSAK
65 (2014) menyatakan bahwa entitas induk memasukkan penghasilan dan beban
entitas anak dalam laporan keuangan konsolidasian mulai dari diperolehnya
pengendalian pada tanggal akuisisi sampai dengan tanggal ketika entitas
kehilangan pengendalian atas entitas anak.
Dividen yang dibagikan oleh entitas anak sebelum akuisisi akan
mempengaruhi nilai ekuitas entitas anak pada tanggal akuisisi. Nilai ekuitas
entitas alak pada tanggal akuisisi diperlukan untuk perhitungan goodwill dan
alokasi aset bersih teridentifikasi Sedangkan dividen yang dibagikan oleh entitas
anak pasca akuisisi akan diperlakukan sama, seperti pembahasan bab-bab
sebelumnya.

2.2.2. Jurnal Eliminasi


Dalam proses konsolidasi laporan keuangan, entitas induk
mendapatkan laporan keuangan auditan entitas anak untuk periode 1 tahun
penuh sejak awal tahun hingga akhir tahun (laporan keuangan tahunan),
sehingga penghasilan dan beban sebelum tanggal akuisisi dalam laporan
keuangan tersebut harus dieliminasi dalam kertas kerja konsolidasi jurnal
eliminasi tersebut akan menyesuaikan nilai saldo laba pada tanggal akuisisi.
Demikian juga dengan dividen yang diumumkan entitas anak sebelum tanggal
akuisisi juga dieliminasi karena pada prinsipnya seluruh deviden entitas anak
harus dieliminasi terlepas kapan dibagikan (pra atau pasca akuisisi) dan
kepada pihak mana (pengendali atau nonpengendali).
Kembali ke contoh 8.7 setelah ekuitas tanggal akuisisi diperoleh,
kemudian dijabarkan laba dan deviden pasca akuisisi dan dialokasikan untuk
pihak pengendalian (80%) dan nonpengendali (20%). Berdasarkan tabel 8.15
diperoleh jurnal eliminasi untuk pra akuisisi.

2.2.3. Kertas Kerja Konsolidasi


Kertas kerja konsolidasi antara akuisisi awal tahun dan interim pada
prinsipnya sama saja, yaitu informasi keuangan entitas anak yang dimasukkan
dalam kertas kerja adalah untuk periode tahun, bukan hanya bagian dari pasca
akuisisi. Oleh karena itu, bagian pra akuisisi perlu dilakukan eliminasi
sehingga perbedaan kertas kerja konsolidasi antara akuisisi awal tahun dan
interim hanya pada jurnal eliminasi.
BAB 3

CONTOH SOAL

3.1. Entitas Induk Mengakuisisi Saham Tambahan dari Pihak Ketiga


PT Induk membeli kepemilikan atas saham PT Anak sebesar 60% yang
diperoleh pada 02 januari 2015. Pada saat itu, PT Induk membayar Rp420.000.000
yaitu sebesar proporsi nilai asset bersih PT Anak. Komposisi ekuitas (asset bersih)
PT Anak saat itu terdiri dari saham biasa dan saldo laba (retained earnings), masing
masing senilai Rp500.000.000 dan Rp200.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2015,
PT Induk membeli tambahan saham PT Anak dari Pihak ketiga sebesar 30% dengan
membayar Rp250.000.000. PT Anak melaporkan laba dan mengumumkan dividen
selama tahun 2015 masing-masing, sebesar Rp50.000.000 dan Rp30.000.000.
Dampak dari pembelian oleh PT Induk adalah meningkatnya kepemilikan PT
Induk menjadi 90% dan turunnya kepemilikan nonpengendali menjadi 10%. Jika PT
Induk menggunakan metode ekuitas atas investasinya pada PT Anak, Maka PT Induk
harus menyesuaikan nilai tercatat investasinya menjadi 90% dari aset bersih PT Anak
pada tanggal 31 Desember 2015. Nilai aset bersih PT Anak tanggal 31 Desember
2015 adalah nilai awal tahun + laba bersih –dividen tahun 2015, yaitu
Rp720.000.000 ( Rp700.000.000 + Rp50.000.000 –Rp30.000.000 ) .

3.2. Entitas Induk Menjual Sebagian Saham kepada Pihak Ketiga


PT Induk membeli saham PT Anak sebesar 80% pada 2 Januari 2015. Pada
saat itu PT Induk membayar Rp560.000.000, yaitu sebesar proporsi nilai aset bersih
PT Anak. Komposisi ekuitas (aset bersih) PT Anak saat itu terdiri dari saham biasa
dan saldo laba, masing-masing senilai Rp500.000.000 dan Rp200.000.000. Pada
tanggal 31 Desember 2015, PT Induk menjual sebagian kepemilikannya atas saham
PT Anak ke pihak ketiga dengan menerima imbalan Rp160.000.000. Akibat
penjualan ini, kepemilikan PT Induk menjadi 60%. PT Anak melaporkan laba dan
mengumumkan dividen selama tahun 2015 masing-masing sebesar Rp50.000.000
dan Rp30.000.000
Dampak dari pembelian oleh PT Induk adalah meningkatnya kepemilikan
nonpengendali menjadi 40%. Jika PT Induk menggunakan metode ekuitas atas
investasinya pada PT Anak, maka PT Induk harus menyesuaikan nilai tercatat
investasinya menjadi 60% dari aset bersih PT Anak pada tanggal 31 Desember 2015.
Nilai aset bersih PT Anak tanggal 31 Desember 2015 terdiri dari nilai awal
tahun ditambah laba bersih dan dikurangi dividen tahun 2015 yaitu, Rp720.000.000
(Rp700.000.000 + 50.000.000 - 30.000.000).

3.3. Entitas Anak Menerbitkan Tambahan Saham kepada Entitas Induk


PT Induk membeli 350.000lembar dari 500.000lembar saham beredar PT
Anak pada 2 januari 2015. Pada saat itu, PT Induk membayar Rp.490.000.000, yaitu
sebesar proporsi nilai aset bersih PT Anak. Komposisi ekuitas (asset bersih ) PT
Anak itu terdiri dari saham biasa dan saldo laba, masing masing senilai
RP.500.000.000 dan RP.200.000.000., saham PT Anak memiliki nilai nominal (par)
Rp.1000,. pada tanggal 31 Desember 2015, PT Anak menerbitkan tambahan
100.000lembar saham kepada PT Induk seharga RP.1.200perlembar PT anak
melaporkan laba dan mengumumkan dividen selama tahun2015 masing masing
sebesar RP.50.000.000 dan Rp.30.000.000
Dampak dari penerbitan tersebut adalah semakin meningkatnya kepemilikan
menjadi 75% (450.000lembar/600.000lembar)

3.4. Entitas Anak Menjual Saham Tambahan kepada Pihak Ketiga


PT Induk membeli 400.000 lembar dari 500.000 lembar saham beredar PT
Anak pada 2 Januari 2015. Pada saat itu PT Induk membayar Rp560.000.000, yaitu
sebesar proporsi nilai aset benih PT Anak Komposisi ekuitas (aset bersih) PT Anak
saat itu terdiri dari saham biasa dan salda Jaba, masing-masing senilai
Rp500.000.000 dan Rp200.000.000. Saham PT Anak memiliki nilai nominal (par)
Rp1.000. Pada tanggal 31 Desember 2015, PT Anak menerbitkan tambahan 125.000
lembar saham kepada pihak ketiga seharga Rp1.200 per lembar. PT Anak
melaporkan laba dan mengumumkan dividen selama tahun 2015 masing-masing
sebesar Rp50.000.000 dan Rp 30.000.000.
Dampak dari penerbitan tersebut adalah turunnya kepemilikan PT Induk
menjadi 64% (400.000 lembar/625.000 lembar).
3.5. Entitas Anak Membeli Saham Treasuri dari Entitas Induk
PT laduk membeli 350.000 lembar dari 500.000 lembar saham beredar PT
Anak pada 2 Januari 2018. Pada saat itu, PT Induk membayar Rp.490.000.000 yaitu
sebesar proporsi nilai aset bersih PT Anak. Komposisi ekuitas (aset bersih) PT Anak
saat itu terdiri dari saham biasa dan, saldo laba, masing-masing senilai
Rp500.000.000 dan Rp200.000.000. Saham PT Anak memiliki nilai nominal (par)
Rp1.000. Pada tanggal 31 Desember 2015, PT Anak membeli saham treasuri 100.000
lembar saham dari PT Induk seharga Rp1.200 per lembar. PT Anak melaporkan laba
dan mengumumkan dividen selama tahun 2015 masing-masing sebesar Rp50.000
000 da n Rp30.000.000.
Dampak dari pembelian saham treasuri tersebut adalah menurunnya
kepemilikan PT Indukmenjadi 62,5% (250.000 lembar/400.000 lembar). Rinciannya
ditunjukkan pada Tabel 8.9.

3.6. Entitas Anak Membeli Saham Treasuri dari Pihak Ketiga


PT Induk membeli 350.000 lembar dari 500.000 lembar saham beredar PT
Anak pada tanggal 2 Januari 2015. Pada saat itu, PT Induk membayar
Rp560.000.000 yaitu sebesar proporsi nilai aset bersih PT Anak. Komposisi ekuitas
(aset bersih) PT Anak saat itu terdiri dari saham biasa dan saldo laba masing-masing
senilai Rp500.000.000 dan Rp.200.000.000. Saham PT Anak memiliki nilai nominal
(par) Rp1.000. Pada tanggal 31 Desember 2015, PT Anak membeli 100.000 lembar
saham treasuri dari pihak ketiga seharga Rp1.200 perlembar. PT Anak melaporkan
laba dan mengumumkan deviden selama tahun 2015 masing-masing sebesar
Rp50.000.000 dan Rp30.000.000.
Dampak dari pembelian saham treasuri tersebut adalah meningkatkannya
kepemilikan PT Induk menjadi 87,5% (350.000 lembar/400.000 lembar) rincinannya
disebutkan pada tabel 8.12

3.7. Akuisisi pada Periode Interim


PT Indak mengakuisisi 80% kepemilikan atas saham PT Anak pada tanggal 1
April 2015 senilai Rp600 900.000. Berdasarkan Laporan Keuangan PT Anak per 31
Desember 2014, komposisi ekuitas terdiri dari Saham Biasa dan Saldo Laba masing-
masing sebesar Rp500.000.000 dan Rp 200.000.000. Hasil operasi dan dividen yang
dibagikan oleh PT Anak selama tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Pada saat akuisisi, seluruh nilai tercatat aset dan liabilitas PT Anak sama
dengan nilai wajarnya kecuali Mesin yang nilai wajarnya lebih tinggi sebesar Rp
10.000.000. Mesin memiliki sisa umur ekonomis selama 5 tahun. Nilai wajar
Kepentingan Nonpengendali saat akuisisi adalah Rp150.000.000.
Jika akuisisi dilakukan pada tanggal 1 April 2015 (periode interim), maka pe
goodwill juga dilakukan berdasarkan nilai ekuitas tanggal akuisisi yaitu 1 April 2013
perlu dihitung nilai ekuitas PT Anak tanggal 1 April 2015, yaitu:

Ekuitas 700.000.000

Laba pra Akuisisi 15.000.000

Dividen pra Akuisisi (10.000.000)

Ekuitas 1 April 705.000.000


BAB 4

PEMBAHASAN CONTOH SOAL

4.1. Entitas Induk Mengakuisisi Saham Tambahan dari pihak Ketiga


Berikut perhitungannya:
Nilai aset bersih PT Anak 31/12/15 720.000.000
% Tambahan kepemilikan 30%
Penambahan nilai tercatat investasi 216.000.000
Imbalan dibayarkan atas 30% kepemilikan 250.000.000
Selisih (34.000.000)

Selisih Rp 34.000.000 tidak boleh diakui sebagai kerugian pada laba rugi tetapi
pada ekuitas, karena merupakan transaksi ekuitas.
Jurnal yang di catat oleh PT Induk:

Keterangan Debet Kredit


Investasi 216.000.000
Ekuitas 34.000.000
Kas 250.000.000
(Mencatat investasi tambahan )

Tabel
Perhitungan Jurnal Eliminasi

Pada table diatas menunjukkan bahwa pada baris "Penambahan" nilai investasi
bertambah Rp 216.000.000, sementara saham biasa dan saldo laba tidak ada
perubahan. Agar jumlah pada baris tersebut bernilai nol, maka nilai kepentingan
nonpengendali dikurangi sebesar Rp216.000.000.
Nilai akhir kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan
perubahan kepemilikan relatifnya pada entitas anak menjadi 10% sehingga nilainya
menjadi Rp72.000.000 (10% x Rp720.000.000). Pengakuan laba dan dividen PT
Anak tahun 2015 masih sebesar 60% karena penambahan 30% dilakukan di akhir
tahun.
Jurnal Eliminasi :

Keterangan Debit Kredit

Saham Biasa 500.000.000

Saldo Laba 200.000.000

Bagian Laba atas PT Anak 30.000.000

Bagian Laba Nonpengendali 20.000.000

Dividen Diumumkan 30.000.000

Investasi pada PT Anak 648.000.000

Kepentingan Nonpengendali 72.000.000

4.2. Entitas Induk Menjual Sebagian Saham kepada Pihak Ketiga


Nilai aset bersih PT Anak tanggal 31 Desember 2015 adalah nilai awal tahun
+ laba bersih –dividen tahun 2015, yaitu Rp.720.000.000 (Rp.700.000.000 +
Rp.50.000.000 – Rp.30.000.000 ).
Nilai aset bersih PT Anak 31/12/15 720.000.000
% Tambahan kepemilikan 20%
Penambahan nilai tercatat investasi 144.000.000
Imbalan dibayarkan atas 30% kepemilikan 160.000.000
Selisih 16.000.000

Selisih Rp. 16.000.000 tidak boleh diakui sebagai keutungan di laba rugi,
tetapi pada ekuitas karena merupakan transaksi ekuitas.

Jurnal yang dicatat oleh PT Induk saat Penjualannya adalah :


31 Desember 2015
Keterangan Debet Kredit
Kas 160.000.000
Investasi Pada PT Anak 144.000.000
Ekuitas (Tambahan Modal disetor) 16.000.000
(Mencatat Investasi tambahan)

Tabel
Perhitungan Jurnal Eliminasi

Pada Tabel diatas menunjukkan bahwa pada baris “Penjualan” nilai investasi
berkurang Rp.144.000.000, sementara saham biasa dan saldo laba tidak mengalami
perubahan. Agar jumlah pada baris tersebut bernilai nol, maka nilai kepentingan
nonpengendali ditambah sebesar Rp.114.000.000. Nilai akhir kepentingan nonpengendali
disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak
menjadi 40% sehingga nilainya menjadi Rp288.000.000 ( 40% x Rp720.000.000 ).
Pengakuan laba dan dividen PT Anaktahun 2015 masih sebesar 80% karena penjualan 20%
dilakukan diakhir tahun.

Jurnal Eliminasi :
Saham Biasa 500.000.000
Saldo Laba 200.000.000
Bagian Laba atas PT Anak 30.000.000
Bagian Laba Nonpengendali 20.000.000
Dividen Diumumkan 30.000.000
Investasi pada PT Anak 648.000.000
Kepentingan Nonpengendali 72.000.000

4.3. Entitas Anak Menerbitkan Tambahan Saham kepada Entitas Induk


TABEL
Perhitungan persentase kepemilikan

Jumlah Lembar Saham


keterangan
PT Induk ∑ Beredar PT
Induk
kepemilikan saham sebelum penambahan Rp 350.000 Rp 500.000 70%
penerbitan saham tambahan Rp 100.000 Rp 100.000
kepemilikan saham setelah penambahan Rp 450.000 Rp 600.000 75%
Penerbitan tambahan saham tersebut akan meningkatkan ekuitas PT Anak senilai
RP.120.000.000 (Rp.1.200X100.000lembar). jurnal yang dibuat PT Anak saat penerbitan
adalah :

31 Desember 2015

Keterangan Debet Kredit


Rp120.000.00
Kas 0
Rp100.000.00
Saham biasa 0
Tambahan modal disetor Rp20.000.000

Mencatat penerbitan saham tambahan (right issue)

Jika PT Induk mencatat investasinya dengan metode ekuitas, maka apresentase


kepemilikan PT Induk dan juga bertambahnya ekuitas PT Anak, menyebabkan nilai
tercatat investasi harus disesuaikan dengan kondisi terkini. Perhitungan atas
penyesuaian tersebut dapat dilihat pada tabel
TABEL

Perhitungan Nilai Tercatat Inevestasi

Keterangan Sebelum Setelah Selisih


Saham biasa Rp 500.000.000 Rp 600.000.000
Tambahan modal disetor Rp 20.000.000
Saldo laba Rp 220.000.000 Rp 220.000.000
Rp 720.000.000 Rp 840.000.000
Kepemilikan saham 70% 75%
Nilai tercatat investasi Rp 504.000.000 Rp 630.000.000 Rp 126.000.000

Selisih Rp.126.000.000 disesuaikan dengan menambah nilai tercatat investasi dan


selisih antara nilai tersebut dengan jumlah yang dibayarkan (RP.120.000.000) tidak
boleh diakui sebagai keuntungan pada laba rugi, tetapi ekuits karena merupakan
trasnsaksi ekuitas. Jurnal yang dicatat oleh PT Induk atas penyesuaian tersebut adalah:
31 Desember 2015

Keterangan Debet Kredit


Investasi pada PT Anak Rp126.000.000
Kas Rp120.000.000
Ekuitas tambahan modal disetor Rp6.000.000
(Mencatat investasi tambahan)

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, diperlukan perhitungan


sebagai berikut:

Tabel
Perhitungan Jurnal Eliminasi
Keterangan Rasio PT Induk Kepentingan Non Pengendali Saham Biasa Tambahan Modal Disetor Saldo laba

Saldo 2 Januari 2015 70:30:00 Rp 490.000.000 Rp 210.000.000 Rp 500.000.000 Rp 200.000.000


Laba Bersih 70:30:00 Rp 35.000.000 Rp 15.000.000 Rp 50.000.000
Dividen 70:30:00 Rp (21.000.000) Rp (9.000.000) Rp (30.000.000)
Penerbitan Saham Rp 126.000.000 Rp (6.000.000) Rp 100.000.000 Rp 20.000.000
Saldo 31 Desember 2015 75:25:00 Rp 630.000.000 Rp 210.000.000 Rp 600.000.000 Rp 20.000.000 Rp 220.000.000

Tabel 8.5 menunjukan bahwa pada baris “Penerbitan Saham”, nilai investasi
bertambah RP 126.000.000, sementara pada sisi kanan setelah tanda “=” bertambah
RP 120.000.000 (Rp.100.000.000+Rp 20.000.000) agar jumlah pada baris tersebut
bernilai 0, maka nilai kepentingan non pengendali dikurangi sebesar Rp.6.000.000
nilai akhir kepentingan non pengendali disesuai kan untuk mencerminkan perubahan
kepemilikan relatifnya dalam entitas anak menjadi 25% hingga nilainya menjadi Rp
210.000.000 (25%*Rp 840.000.000). pengakuan laba dan dividen PT Anak
tahun2015 masih sebesar 70% karena Perubahan menjadi 75% terjadi diakhir tahun.
Berdasarkan tabel 8.5, berikut ini jurnal eliminasi yang diperlukan :

Keterangan Debet Kredit


Rp600.000.00
Saham biasa 0
Tambahan modal disetor Rp20.000.000
Rp200.000.00
Saldo laba 0
Bagian laba atas PT Anak Rp35.000.000
Bagian Laba nonpengendali Rp15.000.000
Dividen diumumkan Rp30.000.000
Investasi pada PT Anak Rp630.000.000
Kepentingan nonpengendali Rp210.000.000
Mengeliminasi ekuitas dan investasi pada PT Anak

Jika penerbitan tambahan saham pada contoh 8.3 dibeli oleh PT Induk secara
proporsional atas presentase kepemilikan, maka tidak ada perubahan pada komposisi
kepemilikan yang ada. Namun nilai tercatat investasi tetap harus disesuaikan terhadap
perubahan nilai ekuitas PT Anak akibat penerbitan pertambahan saham.
Jika penerbitan tambahan saham tersebut dilakukan pada periode interim
(misal 1 juli 2015), manfaat penyesuaian terhadap nilai tercatat investasi dilakukan
berdasarkan nilai ekuitas PT Anak pada tanggal 1 Juli 2015. Nilai tercatat investasi
pada 31 Desember 2015 terdiri dari pengaruh atas proporsi 70% untuk periode
sebelum 1 Juli 2015 dan 75% pada periode setelahnya. Sedangkan nilai tercatat
investasi dan saldo kepentingan non pengendali dalam jurnal eliminasi adalah saldo
tanggal 31 Desember 2015 setelah perubahan bagian kepemilikan.

4.4. Entitas Anak Menjual Saham Tambahan kepada Pihak Ketiga


Tabel
Perhitungan Persentase Kepemilikan

Penerbitan tambahan saham akan meningkatkan ekuitas PT Anak senilai Rp


150.000.0000 (Rp 1.200 X 125.000 Lembar). Jurnal yang dibuat oleh PT Anak saat
penerbitan adalah:
31 Desember 2015

Keterangan Debit Kredit

Kas 150.000.0000

Saham Biasa 125.000.000

Tambahan Modal Disetor 25.000.000

Jika PT Induk mencatat investasinya dengan metode ekuitas, maka dengan berkinya
persentase kepemilikan PT Induk dan bertambahnya ekuitas pada PT Anak,
menyebabkan nilai tercatat investasi harus disesuaikan dengan kondisi terkini.

Tabel
Perhitungan Nilai Tercatat Investasi
Selisih Rp19.200.000 disesuaikan dengan menurunkan nilai tercatat investasi
dan tidak boleh diakui sebagai kerugian pada laba rugi, tetapi ekuitas karena
merupakan transaksi ekuitas. Jurnal yang dicatat oleh PT Induk atas penyesuaian
tersebut adalah:
31 Desember 2015
Ekuitas (tambahan modal disetor PT Induk) 19.200.000
Investasi pada PT Anak 19.200.000

Keterangan Debit Kredit

Ekuitas 19.200.0000

Investasi pada PT Anak 19.200.000

(Mencatat penyesuaian nilai tercatat investasi)

Perlu diingat bahwa tambahan modal disetor pada jurnal di atas adalah milik
PT Induk karena penjurnalan dilakukan oleh PT Induk. Jika saldo tambahan modal
disetor PT Induk sebelumnya tidak ada (cukup), maka disesuaikan pada saldo laba.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, diperlukan perhitungan sebagai
berikut:
Tabel
Perhitungan Jurnal Eliminasi

Tabeli diatas menunjukkan bahwa pada baris "Penerbitan Saham" nilai


investasi berkurang Rp 19.200.000, sementara pada sisi kanan bertambah
Rp150.000.000 (Rp125.000.000+25.000.000) Agar jumlah pada baris tersebut
bernilai nol, maka nilai kepentingan nonpengendali ditambah sebesar Rp
169.200.000. Nilai akhir kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk
mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak menjadi 36%
sehingga nilainya menjadi Rp313.200.000 (36% x Rp870.000.000). Pengakuan laba
dan dividen PT anak tahun 2015 masih sebesar 80% karena perubahan menjadi 64%
terjadi di akhir tahun.
Jurnal Eliminasi:

Keterangan Debit Kredit

Saham Biasa 625.000.000

Tambahan Modal Disetor 25.000.000

Saldo Laba 200.000.000

Bagian Laba atas PT Anak 40.000.000

Bagian Laba Nonpengendali 10.000.000

Dividen Diumumkan 30.000.000

Investasi pada PT Anak 556.800.000

Kepentingan Nonpengendali 313.200.000

(Mengeliminasi ekuitas dan investasi pada PT Anak)

4.5. Entitas Anak Membeli Saham Treasuri dari Entitas Induk


Tabel
Perhitungan Persentase Kepemilikan

Pembelian Saham Treasuri Tersebut akan menurunkan ekuitas PT Anak


senilai Rp.120.000.000 (1.200 X 100.000).

Jurnal yang dicatat oleh PT Induk saat Penjualannya adalah :


31 Desember 2015

Keterangan Debet Kredit


Saham Treasuri 120.000.000
Kas 120.000.000
(Mencatat Pembelian Saham Treasuri)
Jika PT Induk mencatat investasinya dengan metode ekuitas, maka dengan
turunnya persentase kepemilikan PT Induk dan berkurangnya ekuitas PT Anak, nilai
tercatat investasi harus disesuaikan dengan kondisi terkini. Perhitungan atas
penyesuaian tersebut dapat dilihat pada tabel di atas.
Tabel
Perhitungan Nilai Tercatat Investasi

Selisih Rp129.000.000 disesuaikan dengan mengurangi nilai tercatat investasi


dan selisih antara nilai tersebut dengan jumlah yang diterima (Rp120.000.000) tidak
boleh diakui sebagai keuntungan pada laba rugi, tetapi pada ekuitas karena
merupakan transaksi ekuitas.

Jurnal yang dicatat oleh PT Induk atas penyesuaian tersebut adalah:


31 Desember 2015

Keterangan Debet Kredit


Kas 120.000.000
Ekuitas (Tambahan Modal disetor) 9.000.00
Investasi Pada PT Anak 129.000.000
(Mencatat Penyesuaian nilai tercatat investasi)

Dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian, diperlukan perhitungan


sebagai berikut:
TABEL
Perhitungan Jurnal Eliminasi

Pada Tabel diatas menunjukkan bahwa pada baris "Pembelian Saham Treasuri" nilai
investasi berkurang Rp129.000.000, sementara itu pada sisi kanan (saham treasuri) terdapat
pengurangan sebesar Rp120.000.000. Agar jumlah pada baris tersebut bernilai nol, maka nilai
kepentingan nonpengendali ditambah sebesar Rp9.000.000. Nilai akhir kepentingan
nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam
entitas anak menjadi 37.5% sehingga nilainya menjadi Rp225.000.000 (37,5% x
Rp600.000.000). Pengakuan laba dan dividen PT Anak tahun 2015 masih sebesar 70% karena
perubahan menjadi 62,5% terjadi di akhir tahun.

Jurnal Eliminasi:
Saham Biasa 500.000.000
Saldo laba 200.000.000
Bagian Laba atas PT Anak 35.000.000
Bagian Laba Nonpengendali 15.000.000
Dividen diumumkan 30.000.000
Saham Treasuri 120.000.000
Investasi pada PT Anak 375.000.000
Kepentingan Nonpengendali 225.000.000
(Mengeliminasi ekuitas dan investasi pada PT Anak)

4.6. Entitas Anak Membeli Saham Treasuri dari Pihak Ketiga


Tabel
Perhitungan Presentase Kepemilikan
Jumlah Lembar Saham
keterangan
PT Induk ∑ Beredar PT Induk
kepemilikan saham sebelum penambahan Rp 350.000 Rp 500.000 70%
Pembelian saham tresuri Rp (100.000)
kepemilikan saham setelah penambahan Rp 350.000 Rp 400.000 87,5%

Pembelian saham treasuri tersebut akan menurunkan ekuitas PT Anak senilai


Rp.120.000.000 (Rp.1.200*100.000lembar). jurnal yang dibuat oleh PT Anak saat
Penerbitan adalah
31 Desember 2015
Saham treasuri Rp.120.000.000
Kas Rp.120.000.000
(Memcatat pembelian saham treasuri)
Jika PT Induk mencatat investasinya dengan metode ekuitas, maka dengan
naiknya persentase kepemilikan PT Induk dan berkurangnya ekuitas PT Anak,
penyebabkan nilai tercetat investati harus disesuaikan dengan kondisi terkini.
Perhitungan atas penyuasian tersebut dapat dilihat pada tabel
Tabel
Perhitungan Nilai Tercatat Investasi
Keterangan Sebelum Setelah Selisih
Saham biasa Rp 500.000.000 Rp 500.000.000
Saldo laba Rp 220.000.000 Rp 220.000.000
saham treasuri Rp (120.000.000)
Rp 720.000.000 Rp 600.000.000
Kepemilikan saham 70% 87,5%
Nilai tercatat investasi Rp 504.000.000 Rp 525.000.000 Rp 21.000.000

Selisih Rp. 21.000.000 disesuaikan dengan menambahkan nilai tercatat investasi


dan tidak boleh diakui sebagai keuntungan pada laba rugi, tetapi pada ekuitas karena
merupakan transaksi ekuitas. Jurnal yang dicatat oleh PT Induk atas penyesuaian
tersebut adalah :
31 Desember 2015
Keterangan Debet Kredit

Investasi pada PT Anak Rp21.000.000

Ekuitas (tambahan modal disetor) Rp21.000.000

(Mencatat Penyesuaian nilai tercatat investasi)

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi, diperlukan perhitungan sebagai


berikut :
Tabel
Perhitungan Jurnal Eliminasi
Keterangan Rasio PT Induk Kepentingan Non Pengendali Saham Biasa Tambahan Modal Disetor Saldo laba

Saldo 2 Januari 2015 70:30:00 Rp 490.000.000 Rp 210.000.000 Rp 500.000.000 Rp 200.000.000


Laba Bersih 70:30:00 Rp 35.000.000 Rp 15.000.000 Rp 50.000.000
Dividen 70:30:00 Rp (21.000.000) Rp (9.000.000) Rp (30.000.000)
Penerbitan Saham treasuri Rp 21.000.000 Rp (141.000.000) Rp (120.000.000)
Saldo 31 Desember 2015 87,5:12,5 Rp 525.000.000 Rp 75.000.000 Rp 500.000.000 Rp (120.000.000) Rp 220.000.000

Pada tabel menunjukan bahwa pada baris “ pembelian Saham Treasuri” nilai
investasi bertambah Rp.21.000.000, sementara pada sisi kanan ( saham treasuri )
terdapat pengurangan sebesar Rp.120.000.000. agar jumlah pada baris tersebut
bernilai nol, maka nilai kepentingan non pengendali dikurangi sebesar Rp.
141.000.000 nilai akhir kepentingan non pengendalian disesuaikan untuk
mencerminkan perubahan kepemilikan relatifnya dalam entitas anak menjadi 12,5%
sehingga nilai menjadi Rp.75.000.000 (12,5%*Rp 600.000.000). pengakuan laba dan
dividen PT anak tahun 2015 masih sebesar 70% karena perubahan menjadi 87,5%
terjadi di akhir tahun. Berdasarkan tabel 8.14 berikut ini jurnal eliminasi yang
diperlukan :
Keterangan Debet Kredit
Saham biasa Rp500.000.000
Saldo laba Rp200.000.000
Bagian laba atas PT Anak Rp35.000.000
Bagian Laba nonpengendali Rp15.000.000
Dividen diumumkan Rp30.000.000
Rp120.000.00
Saham Treasuri 0
Rp525.000.00
Investasi pada PT Anak 0
Kepentingan nonpengendali Rp75.000.000
(Mengeliminasi ekuitas dan investasi pada PT Anak)

Jika penerbitan tambahan saham tersebut dilakukan pada periode interim


(misal 1 Juli 2015), maka penyesuaian terhadap nilai tercatat investasi dilakukan
berdasarkan nilai akuitas PT Anak pada tanggal 1 Juli 2015. Nilai tercatat investasi
pada 31 Desember 2015 akan terdiri dari pengaruh atas proporsi 70% untuk periode
sebelum 1 Juli 2015 dan 87,5% pada periode setelahnya. Sedangkan nilai tercatat
investasi dan saldo kepentingan nonpengendalian dalam jurnal eliminasi adalah saldo
yanggal 31 Desember 2015 setelah perubahan bagian kepemilikan.

4.7. Akuisisi pada Periode Interim


Berikut perhitungan goodwill saat akuisisi:
Biaya perolehan + Nilai wajar nonpengendali 750.000.000
Nilai tercatat ekuitas saat akuisisi 705.000.000
Selisih 45.000.000
Alokasi: amortisasi/tahun

(2.000.0000)

Mesin 10.000.000
Goodwill 35.000.000
Langkah selanjutnya adalah membuat tabel perhitungan yang membagi
kepentingan pengendali dan nonpengendali atas ekuitas PT Anak. Sesuai PSAK 65
(2014) bahwa PT Indak harus mengeliminasi penghasilan dan beban entitas anak
dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode sebelum tanggal diperolehnya
pengendalian. Oleh karena itu perlu juga dijabarkan pendapatan dan beban tersebut
dalam tabel perhitungan, seperti berikut ini.
Tabel

Perhitungan Jurnal Eliminasi untuk Ekuitas


Pada Tabel diatas, pendapatan, beban, dan dividen PT Anak pra akuisisi
dijabarkan dan dihitung pengaruhnya terhadap saldo laba tanggal akuisisi. Penjabaran
tersebut disesuaikan dengan seberapa banyak akun-akun pendapatan dan beban yang
ada. Dalam contoh ini pendapatan dan beban disederhanakan masing-masing menjadi
1 akun saja. Pendapatan, beban, dan dividen pra akuisisi juga dialokasikan untuk
pihak pengendali (80%) dan nonpengendali (209). Sementara itu, untuk goodwill serta
aset dan liabilitas teridentifikasi diperoleh perhitungan sebagai berikut
Tabel
Perhitungan Jurnal Eliminasi untuk Goodwill serta Aset dan Liabilitas

Berdasarkan Tabel 8.16, saldo akhir goodwill serta aset dan liabilitas
teridentifikasi hitung setelah menmpertimbangkan amortisasi (jika ada). Perlu diingat
bahwa akuisisi dilakukan agal 1 April, sehingga amortisasi juga dilakukan selama 9
bulan saja. Amortisasi atas alokasi terhadap mesin yang seharusnya Rp2.000.000 per
tahun, maka pada tahun akuisisi hanya diakui 9/12 saja yaitu Rp1.500.000. Untuk
tahun selanjutnya akan diamortisasi penuh sebesar Rp2.000.000.
Jurnal Eliminasi

Keterangan Debet Kredit


Rp35.000.0
(7e) Pendapatan (pra akuisisi) 00
Beban (pra akuisisi) Rp20.000.000
Dividen diumumkan (pra
akuisisi) Rp10.000.000
Saldo laba Rp5.000.000
(Mengeliminasi laba dan deviden PT Anak pra akusisi)
Nilai saldo laba pada jurnal eliminasi di atas sebagai penyesuaian nilai saldo
laba menjadi nilai pada tanggal akuisisi. Selanjutnya dibuat jurnal eliminasi untuk
bagian pasca akuisisi sebagai berikut :

Keterangan Debet Kredit


(8e) Saham biasa Rp500.000.000
Saldo laba Rp205.000.000
Bagian laba atas PT Anak Rp28.000.000
Bagian laba nonpengendali Rp7.000.000
Dividen diumumkan (pasca) Rp20.000.000
Investasi pada PT Anak Rp576.000.000
Kepentingan nonpengendali Rp144.000.000
(Mengeliminasi akuitas dan investasi pada PT Anak)

Berdasarkan tabel 8.16 diperoleh jurnal eliminasi untuk goodwill serta aset
dan liabilitas teridentifikasi sebagai berikut :

Keterangan Debet Kredit

(9e) Mesin Rp10.000.000

Goodwill Rp35.000.000

Akumulasi penyusutan Rp1.500.000

Investasi pada PT Anak Rp34.800.000

Kepentingan nonpengendali Rp8.700.000


(Mengeliminasi investasi terhadap goodwill serta aset dan liabilitas terindentifikasi)
Sedangkan jurnal eliminasi untuk goodwill dan amortisasi aset dan liabilitas
teridentfikasi adalah sebagai berikut:

Keterangan Debet Kredit

(10e) Beban Rp1.500.000

Investasi pada PT Anak Rp1.300.000

Kepentingan nonpengendali Rp200.000


(Mengeleminasi investasi terhadap amortisasi aset dan liabilitas teridentifikasi)

Kertas Kerja Konsolidasi


TABEL
Kertas Kerja Konsolidasian Tahun 2015

Jurnal Eliminasi
PT Induk PT Anak Konsolidasian
Debit Kredit
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan 300.000.000 125.000.000 35.000.000 390.000.000
- -
Beban 200.000.000 75.000.000 1.500.000 20.000.000 - 256.500.000

Bagian Laba atas PT Anak 26.800.000 28.000.000 1.200.000


Laba Bersih 126.800.000 50.000.000 133.500.000
-
Bagian Laba Non Pengendali 7.000.000 300.000 6.700.000
Bagian Laba Pengendali 126.800.000 126.800.000
Laporan Perubahan Saldo Laba
Saldo 1 Januari 500.000.000 200.000.000 205.000.000 5.000.000 500.000.000
Laba Bersih 126.800.000 50.000.000 126.800.000
- - -
Dividen 50.000.000 30.000.000 10.000.000 50.000.000
20.000.000
Saldo 31 Desember 576.800.000 220.000.000 576.800.000
Laporan Posisi Keuangan
Kas 66.400.000 30.000.000 96.400.000
Piutang 90.000.000 60.000.000 150.000.000
Persediaan 150.000.000 90.000.000 240.000.000
Investasi Pada PT Anak 610.800.000 576.000.000
34.800.000 -
Tanah 500.000.000 400.000.000 900.000.000
Bangunan dan Mesin 400.000.000 300.000.000 10.000.000 710.000.000
- -
Akumulasi Penyusutan 50.000.000 100.000.000 1.500.000 - 151.500.000
Goodwill 35.000.000 35.000.000
Jumlah Aset 1.767.200.000 780.000.000 1.979.900.000
Utang Usaha 40.400.000 10.000.000 50.400.000
Utang Bank 150.000.000 50.000.000 200.000.000
Saham Biasa 1.000.000.000 500.000.000 500.000.000 1.000.000.000
Saldo Laba 576.800.000 220.000.000 576.800.000
Kepentingan Nonpengendali 144.000.000 152.700.000
8.700.000
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 1.767.200.000 780.000.000 821.500.000 821.500.000 1.979.900.000

BAB 5

PENUTUP

5.1. Penutup
nsjipoiuytfgvb
5.2. Saran
Dengan adanya makalah yang kami susun ini dapat menambah wawasan yang

kita miliki dan minat kita untuk membaca dan belajar. Dan adanya makalah ini,

diharapkan kepada para pembaca makalah ini pada umumnya dan penulis pada

khususnya dapat mengetahui, memahami dan menambah wawasan tentang

Perubahan dalam Bagian Kepemilikan Entitas Induk dan Akuisisi pada periode

interim.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai