“LOGIKA PROPOSISI”
DOSEN :TRINOVITA ZUHARRA JINGGA, S,KOM.,M.KOM
OLEH :
Al FAZRI 21254321001
SHUCI PUTI AMANDA 21254322011
ZULASNI FADIA 21254322020
p, q, r, s
Pernyataan mempunyai sifat dasar yaitu dapat bernilai benar (pernyataan benar)
atau bernilai salah (pernyataan salah), tetapi tidak mungkin memiliki sifat kedua-
duanya.Kebenaran atau kesalahan sebuah pernyataan dinamakan nilai kebenaran
dari pernyataan tersebut.
Contoh:
1.Bilangan biner digunakan dalam sistem digital adalah pernyataan yang benar.
2.Sistem analog lebih akurat daripada sistem digital adalah pernyataan yang salah.
3.Astaga, mahal sekali harga notebook itu adalah kalimat keheranan, bukan
pernyataan.
4.Siang tadi notebook Ira jatuh dari meja adalah bukan pernyataan karena dapat
bernilai benar maupun bernilai salah.
5. Eorezdeo lebih bagus kinerjanya dan lebih mahal dari pentium IV generasi
sebelumnya adalah pernyataan yang benar.
• Kalimat perintah
• Kalimat pertanyaan
• Kalimat keheranan
• Kalimat harapan
Jenis-jenis proposisi Seperti bentuk kalimat pada umumnya, proposisi juga dikelompokkan
menjadi beberapa bentuk. Ada proposisi yang sangat sederhana, hanya terdiri atas satu
subjek dan satu predikat. Ada juga yang bertingkat atau majemuk sehingga memerlukan
kata hubung. Dalam
1. Proposisi atomik
Proposisi Atomik adalah Proposisi yang tidak dapat dipecah-pecah lagi ke dalam argumen-
argumen serta tidak mengandung perangkai logika.
2. Proposisi Majemuk
Proposisi Majemuk adalah suatu pernyataan yang terdiri atas hubungan 2 bagian yang
dapat dinilai benar atau salah. Proposisi Majemuk disusun dari beberapa Proposisi
Atomik.Operator Dasar logika yang dipakai adalah dan (and), atau (or), tidak (not).
Proposisimajemuk ada tiga macam, yaitu konjungsi, disjungsi, dan ingkaran. Ketiganya
didefinisikan sebagai berikut:
Selain itu, Proposisi Majemuk juga dapat diartikan proposisi yang terdiri dari dua variabel
atau lebih atau proposisi yang memiliki kata penghubung.
Contoh soal:
Penjelasan: Pernyataan diatas adalah proposisi yang memiliki nilai kebenaran yang benar
dan penyataan tersebut termasuk proposisi atomik karena tidak ada kata penghubung.
Penjelasan: Pernyataan diatas adalah proposisi yang memiliki nilai kebenaran yang benar
dan pernyataan tersebut termasuk proposisi majemuk karena memiliki kata penghubung
“dan”.
3. 25 + 2 = 26.
Penjelasan: Pernyataan diatas adalah proposisi yang memiliki nilai kebenaran yangsalah
karena 25 + 2 = 27.
c. 69:2x = 20.
e. x - y = y - x.
Penyelesaian:
b. Bukan Proposisi
c. Bukan Proposisi
2. Manakah yang merupakan proposisi atomik dan proposisi majemuk? Jika merupakan
proposisi majemuk tentukan proposisi atomiknya.
Penyelesaian:
a. Proposisi atomik.
c. Proposisi Atomik.
Konjungsi
A B
i
+
–
Bila lampu B dan lampu A hidup maka arus listrik dapat mengalir dari kutup
positip menuju kutup negatip sebuah baterai, akibatnya kedua lampu A dan B
menyala/hidup.Bila lampu B mati dan lampu A hidup atau sebaliknya, maka arus
listrik tidak dapat mengalir menuju kutub negatip baterai, akibatnya kedua lampu A
dan B tidak menyala/mati. Demikian juga bila lampu A dan B mati. Dengan
demikian dapat di simpulkan bahwa konjungsi benar bila keduanya hidup, selain itu
salah.Tabel Kebenaran Konjungsi
p q p q p q
atau
+ + + + + +
+ – – + – –
– + – – – +
– – – – – –
q = sistem digital adalah suatu sistem dimana tanda fisik/ kuantitas, hanya dapat
mengasumsikan nilai yang berlainan adalah pernyataan yang benar.
r = sistem bilangan desimal adalah sistem bilangan yang di- gunakan dalam sistem
digital adalah pernyataan yang salah
s = aljabar linear adalah alat matematika dasar untuk disain logika adalah pernyataan
salah.
Maka:
Disjungsi
Disjungsi adalah pernyataan gabungan dari dua per- nyataan dengan kata penghubung
atau. Notasi-notasi disjungsi: p q, p q Bagaimana menentukan benar atau salah sebuah
disjungsi? Disjungsi dapat dianalogikan dengan sebuah rangkaian listrik yang pararel:
Bila lampu A dan lampu B hidup maka arus listrik i dapat bergerak/mengalir dari kutup
positip ke kutup negatip sebuah baterai, akibatnya lampu A dan B menyala. Bila lampu
A hidup dan lampu B mati (atau sebaliknya), maka arus listrik i masih dapat mengalir
dari kutup positip ke kutup negatip sebuah baterai. Akibatnya lampu yang hidup akan
menyala dan yang mati tidak menyala. Bila lampu A dan B mati, maka arus listrik i tidak
dapat mengalir ke kutup negatip.
p q p q p q
+ + + + + +
+ – + atau + + –
– + + – + +
– – – – – –
Catatan:
Simbol tabel kebenaran yang biasa digunakan :
Benar = T, B, +, l
Salah = F, S, –, 0
Contoh:
p = keyboard adalah alat yang dapat digunakan untuk input data kedalam komputer adalah
pernyataan benar
q = Harddisk adalah alat yang menentukan kecepatan kerja komputer adalah pernyataan
salah.
r = Procesor alat yang berfungsi sebagai otak dari sebuah komputer adalah pernyataan
benar.
s= .windows xp adalah sistematika menulis buku adalah pernyatan salah
maka:
adalah disjungsi yang benar karena p benar, q salah.
adalah disjungsi yang benar karena p benar, r benar.
adalah disjungsi yang salah karena q salah, s salah.
Negasi
Negasi adalah sebuah pernyataan yang meniadakan pernyataan yang ada, dapat di
bentuk dengan menulis “adalah salah bahwa…” atau dengan menyisipkan kata “ tidak”
dalam sebuah pernyataan. Notasi-notasi negasi:
~ p, p, p
Contoh:
Maka:
~ p = Adalah salah bahwa harddisk adalah alat yang menen- tukan kecepatan
kerja komputer adalah pernyataan benar. Jadi kebenaran sebuah negasi adalah
lawan dari kebenar- an pernyataannya. Tabel kebenaran negasi:
p ~p
+ –
– +
p q, p nor q, ~ (p q)
Karena jointdenial adalah negasi dari or, maka tabel kebenaran NOR adalah
sebagai berikut:
p q p q p q ~ (p q)
+ + + – – + + +
+ – + – atau – + + –
– + + – – – + +
– – – + + – – –
Not And (NAND)
p q p q ~ (p q)
+ + + – – + + +
+ – –
atau +
+ + – –
– + – + + – – +
– – – + + – – –
Exclusive or (exor)
Exor adalah pernyataan gabungan dimana salah satu p atau q (tidak kedua-duanya)
adalah benar
Notasi exor:
P_q
Contoh:
p = sistem analog adalah suatu sistem dimana tanda fisik/ kuantitas, dapat berbeda secara
terus-menerus melebihi jarak tertentu. adalah pernyataan benar
q = sistem digital adalah suatu sistem dimana tanda fisik/ kuantitas, hanya dapat
mengasumsikan nilai yang berlainan adalah pernyataan yang benar.
r = sistem bilangan desimal adalah sistem bilangan yang digunakan dalam system
digital adalah pernyataan yang salah.
s = aljabar linear adalah alat matematika dasar untuk disain logika adalah pernyataan
salah.
Maka:
p q pq p v q
+ + atau + +
+ + + +
+ + + +
EXNOR adalah pernyataan gabungan ingkaran dari EXOR di mana nilai kebenarannya
benar bila kedua pernyata- annya benar atau salah.
Notasi EXNOR:
~ (p q)
Contoh:
p = sistem analog adalah suatu sistem dimana tanda fisik/ kuantitas, dapat berbeda secara
terus-menerus melebihi jarak tertentu. adalah pernyataan benar
q = sistem digital adalah suatu sistem dimana tanda fisik/ kuantitas, hanya dapat
mengasumsikan nilai yang berlainan adalah pernyataan yang benar.
r = sistem bilangan desimal adalah sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital
adalah pernyataan yang salah
s = aljabar linear adalah alat matematika dasar untuk disain logika adalah pernyataan
salah.
Maka:
p EXNOR q, adalah pernyataan yang benar p EXNOR r, adalah pernyataan yang salah s
EXNOR q, adalah pernyataan yang salah r EXNOR s, adalah pernyataan yang benar
Dengan demikian tabel kebenaran EXNOR:
p q ~ (p q)
+ + +
+ – –
– + –
– – +
Tautologi
Notasi tautologi:
p v ~p
Contoh:
Maka:
atau p ~p
+ + –
– + +
p ~q p ~ p kontradiksi
Notasi kontradiksi:
p ~ p
Contoh:
p ~ p p ~ p
+ – –
– + –
1.4 kesetaraan logis
Dua buah pernyataan yang berbeda dikatakan setara bila nilai kebenarannya sama
Contoh :
l. Tidak benar, bahwa aljabar linear adalah alat matematika dasar untuk disain
logika adalah pernyataan benar.
2. Aljabar Boole adalah alat matematika dasar untuk disain logika adalah pernyataan
benar.
Kedua pernyataan di atas mempunyai nilai kebenaran yang sama. Jadi kedua
pernyataan di atas setara/ekivalen.
Akibatnya dua proposisi P(p, q, r, ...) dan Q(p, q, r, ...) dapat dikatakan setara jika
memiliki tabel kebenaran yang sama. Dua buah proposisi yang setara dapat dinyatakan
dengan P(p, q, r, ...) Q(p, q, r, ...).
Contoh :
l. Tidak benar, bahwa sistem bilangan biner digunakan dalam sistem digital atau sistem
digital hanya dapat mengasum- sikan nilai yang berlainan.
2. Sistem bilangan biner tidak digunakan dalam sistem digi- tal dan tidak
benar bahwa sistem digital hanya dapat meng- asumsikan nilai yang berlainan.
l. ~ (p q)
2. . ~ p ~ q
+ + +
+ + +
+ + +
+ + + +
~ (p q) ~ p ~ q
Contoh:
l. Tidak benar, bahwa sistem bilangan biner digunakan dalam sistem digital atau
sistem digital hanya dapat mengasum- sikan nilai yang berlainan.
2. Sistem
bilangan biner tidak digunakan dalam sistem digi- tal dan tidak benar bahwa sistem
digital hanya dapat meng- asumsikan nilai yang berlainan.
l~ (p q)
2.~ p ~ q
p q ~p ~q (p q) ~ (p q) ~p~q
+ + +
+ + +
+ + +
+ + + +
l.Idempoten
p p p
pp p
2.Asosiatif
p q r p q r
p q r p q r
3.Komutatif
p q q p
pq qp
4.Distribusi
p q r p q p r
p q r p q p r
5.Identitas
p f p p f f
p t t p t p
6. Komplemen
p ~ p t
p ~ p f
7.Involution
~ p(~ p) p
8.De Morgan's
~ (p q) ~ p q
~ (p q) ~ p ~ q
9.Absorbsi
p (p q) p p (p q) p
l0. Implikasi
p q ~ p q
ll. Biimplikasi
p q (p q) (q p)
l2. Kontraposisi
p q ~ q ~ p
Contoh:
p p q p f p q
p f q
p f
p
Implikasi
Perhatikan pernyataan berikut: jika memakai Microsoft Word maka Windows adalah
sistem operasinya.Microsoft Word merupakan syarat cukup bagi Windows, sedangkan
Windows merupakan syarat perlu bagi Microsoft Word, artinya Microsoft Word tidak
dapat digunakan tanpa win- dows tetapi Windows dapat digunakan tanpa Microsoft
Word.
contoh pernyataan di atas disebut pernyataan bersyarat atau conditional statement.
Notasi implikasi:
p q
Kebenaran implikasi
l.Jika Microsoft Word maka Windows sistem operasinya adalah implikasi benar,
karena keduanya buatan Microsoft.
2.Jika Microsoft Word maka bukan Windows sistem operasinya adalah pernyataan
salah, karena sistem operasi Microsoft Word adalah Windows
3.Jika bukan Microsoft Word maka Windows sistem operasinya adalah pernyataan
benar karena aplikasi under Windows tidak hanya Microsoft Word
4.Jika bukan Microsoft word maka bukan windows sistem operasi-nya adalah
pernyataan benar, karena aplikasi selain Microsoft Word, sistem operasinya bisa jadi bukan
Windows.
+ + +
+ – –
– + +
– – +
Contoh:
Jika implikasi: p q
Maka: Konversnya: qp
Inversnya: ~ p ~ q
Kontrapositipnya : ~ q ~ p
Contoh:
Jika Microsoft Word maka Windows sistem operasinya adalah implikasi yang benar,
berdasarkan implikasi di atas maka:
Tabel kebenaran
p q ~p ~q p q ~ q ~ p q p ~ p ~ q
+ + – –
+ + + +
+ – – +
– – + +
– + + –
+ + – –
– – + +
+ + + +
Jadi dapat disimpulkan bahwa proposisi yang saling kontra-positif mempunyai nilai
kebenaran yang sama (ehuivalen).
Berdasarkan sifat tersebut maka kita dapat membuktikan suatu dalil dalam bentuk
implikasi melalui nilai kebenaran kontra-positipnya.
Contoh:
Jawab:
Kontrapositif dari implikasi di atas adalah:
Jika x bukan bilangan genap maka x2 juga bukan bilangan genap.
dapat ditulis :
Jika x = ganjil maka x2 = ganjil
Setiap bilangan bulat bukan genap adalah ganjil, sehingga x ganjil ditulis x = 2k + l, k
bilangan bulat, akibatnya:
x 2k 1
4k 4k 1
2 2k 2k 1
Kebenaran Biimplikasi
l. Microsoft Word jika dan hanya jika ingin membuat dokumen dengan
sistem operasi Windows adalah pernyataan benar
Berdasarkan biimplikasi diatas, maka:
2. Microsoft Word jika dan hanya jika tidak membuat dokumen dengan
sistem operasi Windows adalah pernyataan salah
3. Bukan Microsoft Word jika dan hanya jika membuat do- kumen dengan
sistem operasi Windows adalah pernyataan salah
4. Bukan Microsoft Word jika dan hanya jika tidak membuat dokumen
dengan sistem operasi Windows adalah pernyata- an benar
p Q p q
+ + +
+ – –
– + –
– – +
1.7 argumentasi
Notasi:
P p,q,⋯ Q p,q,⋯ c
G p,q,⋯
Contoh:
----------------------------
Kebenaran/Validitas Argumen
Contoh t:
Jika merancang suatu gerbang logika maka memakai sistem bilangan biner
Jika memakai sistem bilangan biner maka sistem yang dibangun digital
Jika merancang gerbang logika maka sistem yang dibangun digital
p q r p q q r p r
+ + + + + +
+ + – + – –
+ – + – + +
+ – – – + –
– + + + + +
– + – + - +
– – + + + +
– – – + + +
Keterangan :
Lingkari tabel premis l dan tabel premis 2 yang keduanya sama dengan benar. Kemudian
tandai tabel kesimpulan dengan (Kesimpulan yang sejajar dengan premis l dan 2 yang
telah dilingkari)
Kesimpulan:
Argumen tersebut di atas valid, karena dengan premis yang benar semua
kesimpulannya juga benar semua.
Contoh 2:
Dengan cara yang sama kita dapat menentukan nilai kebenaran argumen di atas.
p q p q
+ + +
+ – –
– + +
– – +
Kesimpulan:
Argumen di atas tidak valid karena dengan premis-premis benar, kesimpulannya bisa
benar, bisa salah.
l. onjunction
p
q
p q
2. Addition
p
p q
3. Modus Ponens
p qp
q
4. onstructive Dilemma
p q r s
p r
q s
5. Hypothetical syllogism
p qq r
p r
6. Simplification
p q
p
7. Disjunctive syllogism p q
~p
q
8. Modus Tollens p
q
~q
~p
9. Destructive Dilemma
(p q) (r s)
~ q ~ s
~ p ~ r
l0. Absorption
p q
p p q
Contoh pe anfaatan:
Jawab:
p q
q r
q s
p
?
Dengan Hypothetical Syllogism
p q
q r
p r
p q
q s
p s
p r p s
p
?
Dengan Modus Ponen
p rp p sp
r
s
r
s
?
r
s
r s
adalah valid
1.8 kuantor
Kuantor adalah suatu istilah yang menyatakan “berapa banyak” dari suatu objek dalam suatu
sistem. Suatu kesimpulan dalam logika sering digambarkan menggunakan kuantorkuantor
sebagai berikut.
1. Kuantor Universal (Kuantor Umum)
Pernyataan “Semua manusia adalah fana” dapat dinyatakan dengan “Untuk setiap obyek, obyek
itu fana”. Kata “obyek itu” adalah sebagai ganti “obyek” sebelumnya. Kata ini dinamakan
variabel individual, yang dapat kita ganti dengan lambang “x”, sehingga kita peroleh :
Lebih singkat lagi, sesuai dengan cara pemberian symbol pada pernyataan tunggal, kita
peroleh :
Ungkapan “Untuk setiap (semua) x” disebut Kuantor Universal atau Kuantor Umum (Universal
Quintifier), dan diberisimbol dengan “(∀)”. Dengan symbol batu ini kita dapat melengkapi
simbolasi (pemberian symbol) pernyataan umum pertama tadi dengan notasi (∀x) Mx. Tanda ∀
dibaca “untuk setiap” atau “untuk semua”. Notasi lain daripada ∀ adalah A. bahkan ada pula
para ahli yang tidak mencantumkan kedua simbol ini dalam menyatakan Kuantor Umum,
sehingga notasinya cukup dengan :
seperti diatas, dibaca “untuk setiap x, x mempunyai sifat “M”, atau “untuk setiap x, berlaku Mx”.
Akibat adanya kuantor ∀x, maka Mx menjadi kalimat tertutup (pernyataan). Contoh : 1) Misalkan
Mx : x + 2 > 0. Maka M (-1 /2) = - 1 /2 + 2 > 0 ada lah pernyataan yang B (benar).
2) Misalkan x adalah bilangan real, maka (∀x) [x2 + 2 > 0] mempunyai nilai kebenaran B
(benar).
3) Misalkan x adalah bilangan real, maka(∀x) [x2 + 1 = 0] nilai kebenarannya S (salah).
Seperti halnya dalam menyusun ungkapan pernyataan umum pada Kuantor Umum di atas, kita
pun dapat melakukan hal yang serupa untuk pernyataan “Sesuatu adalah fana”, dengan: Ada
paling sedikit satu yang fana. Ada sekuran-kurangnya satu yang fana. Ada paling sedikit satu
obyek, sedemikian rupa sehingga obyek itu adalah fana. Ada paling sedikit satu x, sedemikian
rupa sehingga x adalah fana. Lebih singkat lagi dapat kita tulis : Ada paling sedikit satu x,
sedemikian rupa sehingga Mx. Pernyataan “Ada paling sedikit satu x, sedemikian rupa
sehingga”, atau “Ada sekurangkurangnya satu x, sedemikian rupa sehingga” dinamakan
“Kuantor Khusus” atau “Kuantor Eksistensial” (Exitential Quantifier), dan diberi simbol “(Ǝx)”.
Dengan menggunakan symbol baru ini, kita dapat melengkapi penyimbolan terhadap
pernyataan umum kedua di atas dengan : (Ǝx) Mx. Pernyataan (Ǝx) Mx dibaca : Ada paling
sedikit satu x, sedemikian rupa sehingga Mx, atau beberapa x, sehingga berlaku Mx. Contoh :
1) (Ǝx) [x2 + 1 = 0], dibaca “ada paling sedikit satu x, sehingga x2 + 1 = 0”. Nilai kebenaran
pernyataan ini adalah salah (S).
2) (Ǝx) [2x + 5 ≠ 2 + 2x], dibaca “ ada paling sedikt satu x, sehingga 2x + 5 ≠ 2 + 2x”. nilai
kebenarannya adalah benar (B). Kuantifikasi Eksistensial dalam fungsi proposisi adalah benar
jika dan hanya jika sekurangkurangnya satu substitution instansenya benar. Demikian pula, jika
Kuantifikasi Universal sebuah proposisi benar, maka Kuantifikasi Eksistensialnya tentu benar
pula. Ini berarti, jika (∀x) Mx benar, maka (Ǝx) Mx benar pula
Misalkan P(x) adalah pernyataan yang menyangkut variabel x dan q adalah sebuah
himpunan, maka P adalah fungsi proposisi jika untuk setiap proposisi. x D berlaku P(x)
adalah sebuh
Contoh:
Misalkan P(x) adalah pernyataan dengan x adalah sebuah bilangan genap bulat.
Misalkan D = himpunan bilangan bulat positip
Jadi dapat kita lihat ada sejumlah (kuantitas) proposisis yang benar. Untuk menyatakan
kuantitas suatu objek dalam proposisi tersebut digunakan notasi-notasi yang disebut
kuantor.
Macam-macam Kuantor
Contoh
Maka
l. xP x , artinya: Semua warga negara mem-
bayar pajak
2. xR x P x , artinya: Ada beberapa warga negara
pembeli printer membayar
pajak
3. xR x Px , artinya: Setiap warga negara jika mem-
beli printer maka membayar
pajak
4. xR x P x , artinya: Ada warga negara membeli
printer dan tidak membayar pajak
Negasi Kuantor
~ x x
~ x x
maka :
~ (xP(x)) xP(x)
~ (xP(x)) xP(x)
~ (xP(x) Q(x))=x(P(x) Q(x))
xP(x) Q(x)
~ (xP(x) Q(x))=x(P(x) Q(x))
=xP(x) Q(x)
Soal Latihan
1.Diberikan pernyataan “Tidak benar bahwa dia belajar Algoritma tetapi tidak belajar
Matematika”.
(b) Berikan pernyataan yang ekivalen secara logika dengan pernyataan tsb (Petunjuk: gunakan
hukum De Morgan)
Misalkan
maka,
(a) ~ (p ~ q)
dengan kata lain: “Dia tidak belajar Algoritma atau belajar Matematika”
2. Tentukanlah nilai kebenaran untuk setiap pernyataan berkuantor berikut ini :
Jawab
(a) Pernyataan salah Karena kalau x = 1 maka tidak memenuhi 2x – 6 bilangan positip
(b) Pernyataan salah Karena kalau x = 2 maka tidak memenuhi x + 1 bilangan genap
(c) Pernyataan Benar Karena pada segitiga sama sisi pasti terdapat dua sisi yang sama
panjang
(e) Pernyataan Salah Karena ada ikan yang bernapas dengan paru-paru, yakni ikan paus
03. Tentukanlah nilai kebenaran untuk setiap pernyataan berkuantor berikut ini :
Jawab
(a) Pernyataan Benar Karena berapapun bilangan x diambil pasti akan ditemukan
bilangan y sehingga x + y = 8
(b) Pernyataan salah Karena Jika x = 2 maka tidak akan ditemukan bilangan asli ganjil y,
sehingga 2x – 6y > 0
(c) Pernyataan Benar Karena bilangan genap sembarang dikali bilangan ganjil sembarang
pastilah menghasilkan bilangan ganjil
(d) Pernyataan salah Karena Jika x = 2 dan y = 5 maka x + y = 7 bukan bilangan genap (e)
Pernyataan Benar Karena Ambil x = 9 dan y = 16 maka x + y = 25 adalah kelipatan 5
penyelesaian :
p q p -> q
0 0 1
0 1 1
1 0 0
1 1 1