0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
8 tayangan1 halaman
Puisi ini mengekspresikan kerinduan penulis untuk menjadi tempat pulang, penenang, dan penghangat bagi orang yang dicintainya. Namun, penulis merasa tidak yakin dengan posisinya dan bertanya-tanya apakah dia dianggap sebagai kekasih, pengemis cinta, atau orang asing. Penulis berharap bahwa pembacanya mau membuka hati dan mempercayainya sebagai belahan jiwa.
Puisi ini mengekspresikan kerinduan penulis untuk menjadi tempat pulang, penenang, dan penghangat bagi orang yang dicintainya. Namun, penulis merasa tidak yakin dengan posisinya dan bertanya-tanya apakah dia dianggap sebagai kekasih, pengemis cinta, atau orang asing. Penulis berharap bahwa pembacanya mau membuka hati dan mempercayainya sebagai belahan jiwa.
Puisi ini mengekspresikan kerinduan penulis untuk menjadi tempat pulang, penenang, dan penghangat bagi orang yang dicintainya. Namun, penulis merasa tidak yakin dengan posisinya dan bertanya-tanya apakah dia dianggap sebagai kekasih, pengemis cinta, atau orang asing. Penulis berharap bahwa pembacanya mau membuka hati dan mempercayainya sebagai belahan jiwa.
Yang akan menjadi tujuan saat kamu pulang Aku ingin menjadi air Yang selalu akan menyejukkanmu Saat panas menyengat Aku ingin menjadi selimut Yang selalu menghangatkanmu saat dingin melanda
Tapi, rupanya aku tak tahu siapa aku bagimu..??
Apakah seorang kekasih?
Apakah seorang pengemis? Apakah seorang yang tak tahu diri? Yang selalu menunggu kabar darimu Yang selalu ingin tahu tentangmu
Pernahkah kau merasa aku adalah belahan jiwamu?
Pernahkah kau merasa aku adalah masa depanmu? Atau masih takut untuk ceritaku yang dulu Kini kutakkan lagi seperti itu Tolong bukalah pintu hatimu Terbukalah kepadaku Karnaku bisa jaga rahasiamu Karnaku adalah kekasihmu