Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

KUNJUNGAN INDUSTRI DI

PT. KAROSERI IRMA SOFYAN MALANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan

Disusun Oleh:

Kelompok 1 :

1.

2.

3.

4.

KELAS : XII TBSM 4

YAYASAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MARGOYOSO

SMK KESUMA MARGOYOSO PATI

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

i
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kunjungan Industri ini telah disetujui dan disahkan:

Tanggal :..................

Tempat :..................

Ketua Kompetensi Keahlian Waka Hubungan Industri

M. ZAINI HUSIN CP, S.Pd. ANDHIKA HADIYANTO W., S.Pd.

MENGESAHKAN,

Kepala SMK Kesuma Margoyoso

TITIK LESTARI, S.Pd.

ii
KATA PENGANTAAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan rahmat-Nya sehingga saya dapat melaksanakan kegiatan

kujungan industri di PT. KAROSERI IRMA SOFYAN MALANG. Laporan ini

dibuat untuk bahan masukan untuk pengembangan dalam materi pembelajaran

sebagai bahan kajian untuk ketrampilan dan mental siswa dalam menghadapi

dunia pekerjaan yang sesunguhnya .

Laporan kunjungan industri ini tidak akan berhasil tanpa adanya

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya ucapkan terima kasih

haturkan kepada :

1. Ibu Titik Lestari, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMK Kesuma Margoyoso

Pati;

2. Bapak Andhika Hadiyanto W, S.Pd., selaku Waka Hubungan Kunjungan

Industri.

3. Bapak M. Zaini Husin CP, S.Pd. selaku Ketua Kompetensi Keahlian Teknik

Bisnis Sepeda Motor.

4. Ibu Anggi Eka Septiyani, S.Pd., selaku wali kelas XII TBSM 4.

5. Bapak/Ibu guru SMK Kesuma Margoyoso.

6. Semua pihak yang tidak saya sebutkan satu pesatu.

Penyusun menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna maka

saran dan kritik konstruktif sangat penyusun harapkan. Harapan penyusun semoga

laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Pati, 10 November 2022

Penyusun

iii
HALAMAN MOTTO

1. Kebaikan sekecil apapun itu harus dibalas dengan kebaikan yang berlimpah-

limpah.

2. Dua hal yang tidak bisa ditunda dalam hidup ini yaitu berbakti kepada kedua

orang tua dan melakukan kebajikan bagi sesama manusia.

3. Memaafkan kesalahan orang lain berarti berlaku baik kepada diri sendiri.

4. Hati yang lapang dada lebih baik dari pada rumah yang mewah atau luas.

5. Jadilah orang yang bisa menghargai waktu

6. Terapkan 5S,yaitu; Sopan,Senyum,Salam,Sapa,Santun.

7. Berfikir terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu

8. Jangan mudah putus asa dan pantang menyerah.

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan kepada ;

1. Ayah dan Ibuku terinta

2. Kepala Sekolah SMK Kesuma Margoyoso

3. Ketua Kompetensi Keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor

4. Adik kelas dan Kakak kelas

5. Seluruh karyawan SMK KESUMA MARGOYOSO

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii

KATA PENGANTAR...................................................................................... iii

HALAMAN MOTTO....................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... iv

DAFTAR ISI.................................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

SMK Kesuma Margoyoso Merupakan Sekolah Menengah yang sistem

pendidikannya tidak hanya sebatas teori, namun juga praktik nyata. SMK Kesuma

memiliki visi dan misi, yaitu meningkatkan standar mutu siswa, berdasarkan ISO

9001:2015. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan pendidikan pada jenjang

menengah yang mengutamakan pengembangan ketrampilan siswa. Ketrampilan

yang dimiliki merupakan hasil dari pembelajaran di sekolah maupun di industri.

Dunia industri berperan penting dalam proses pembelajaran di SMK, yaitu dengan

bekerjasama dalam pelaksanaan praktik industri. Praktik industri bagi siswa SMK

merupakan ajang menerapkan ilmu yang pernah diperoleh di bangku sekolah.

Siswa juga akan mendapatkan ilm baru di industri, karena mereka belajar pada

kondisi nyata dengan suasana kerja yang sebenarnya. Selesai melaksanakan

praktik industri siswa akan disibukan berbagai kegiatan yang harus dilaksanakan

untuk kelulusannya.

Dalam acara Kunjungan Industri tahun pelajaran 2022/2023yang

bertempat di PT KAROSERI IRMA SOFYAN MALANG. Di PT KAROSERI

IRMA SOFYAN MALANG memproduksi kendaraan truk dan bus. Kami disana

dalam melakukan kunjungan industi mendapatkan pengalaman berharga .

Diperlihatkan cara kerja di PT KAROSERI IRMA SOFYAN MALANG biar pun

cuman sekilas tapi kita mengerti kalau pun cuman sedikit .

1
B. Tujuan

Tujuan pelaksanaan pelaksanaan kunjungan industri ini adalah :

1. Memberikan motivasi siswa dalam belajar;

2. Mengetahui bagaimana caranya proses pembuatan truk yang diproduksi;

3. Mengenalkan siswa ke dunia kerja nyata yang khususnya di dunia industri;

4. Memberikan wawasan lebih kepada siswa terkait dunia industri;

5. Siswa akan melihat proses kerja yang dilakukan karyawan;

6. Siswa dapat belajar bagaimana prosedur operasi strandar yang harus

dilakukan oleh seorang karyawan.

C. Manfaat

Manfaat pelaksanaan kujungan industri ini adalah:

1. Memperluas pengetahuan siswa dalam lingkungan dunia kerja;

2. Mendorong siswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan;

3. Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan;

4. Mendorong siswa agar mempunyai rasa kedisiplinan dan tanggung jawab;

5. Membantu siswa melaksanakan program magang.

D. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian berisi metode penelitian yang digunakan dalam

upaya memperoleh data untuk penulisan laporan kunjungan industri. Metodologi

yang digunakan dalam penulisan lapran ini adalah

1. Metode Observasi (Pengamatan)

Mengamati tahapan proses industri dalam menciptakan sutu produk dan

pemasarannya.

2
2. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, hal ini

dilkukan untuk memperoleh suatu informasi yang jelas yang dibutuhkan dalam

penyusunan laporan. Metode wawancara dilakukan dengan cara bertanya

kepada narasumber/pemandu mengenai berbagai hal yang dikaitkan dengan

dunia industri yang dikunjungi.

3. Metode Dokumentasi

Melakukan dokumentasi tahapan proses produksi, baik dalam bentuk foto

maupun video

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Laporan Kunjungan Indutri yaitu:

1. Bagian sampul depan yang berisi: halaman judul, kata pengantar,

pengesahan/persetujuan, motto, persembahan, dan daftar isi.

2. Bab  I pendahuluan yang berisi: latar belakang, tujuan, manfaat, metodologi

penelitian, dan sistematika penulisan.

3. Bab II Pembahasan yang berisi gambaran umum DU/DI, Proses kerja, dan

produk/jasa yang ditangani.

4. Bab III penutup yang berisi simpulan dan saran.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gambaran umum

1. Sejarah singkat PT KAROSERI IRMA SOFYAN MALANG

.PT KAROSERI IRMA SOFYAN MALANG selaku agen

pemegang merek Isuzu di Tanah Air, akhirnya meresmikan pabrik perakitan

kendaraan terbaru di Karawang, Jawa Barat.

Pabrik seluas 300 ribu meter persegi yang terletak di kawasan

Suryacipta City of Industry, Karawang, Jawa Barat ini dipersiapkan untuk

memproduksi kendaraan truk kelas ringan, yaitu Isuzu Elf, dan truk kelas

menengah, yaitu Isuzu GIGA.

Presiden Direktur PT IAMI, Yohannes Nangoi, mengatakan, Isuzu

Karawang Plant memiliki fasilitas produksi yang terdiri atas framing untuk

Isuzu GIGA, welding, painting, assembling, warehouse, vehicle stock, dan

tear down area, dengan menerapkan konsep EQCD (Environment & Safety,

Quality, Cost and Delivery).

“Pembangunan pabrik baru ini menelan biaya Rp1,7 triliun. Pada

saat ini, pabrik berjalan dengan kapasitas 52 ribu unit per tahun, dan secara

bertahap akan berkembang sesuai dengan permintaan pasar, hingga

maksimal menjadi 80 ribu unit,” kata Yohannes saat peresmian Isuzu

Karawang Plant, Selasa 7 April 2015. Yohannes juga menyatakan, dengan

hadirnya pabrik baru ini, tentunya akan mampu menyerap tenaga kerja

hingga lebih dari seribu orang, dan pada tahun berikutnya akan terus

bertambah.

Karawang - PT KAROSERI IRMA SOFYAN MALANG(IAMI)

resmi mengoperasikan pabrik barunya yang berada di kawasan industri

4
Karawang Timur. Pabrik yang berdiri di lahan seluas 300.000 m2 ini

menghabiskan dana sebesar Rp 1,7 triliun. "Pembangunan pabrik baru ini

menelan biaya Rp 1,7 triliun. Pada saat ini pabrik berjalan dengan

kapasitas 52.000 unit per tahun, dan secara bertahap akan berkembang

sesuai dengan permintaan pasar, hingga maksimal menjadi 80.000 unit per

tahun," tutur Presiden Direktur PT IAMI Yohannes Nangoi di sela-sela

acara peresmian pabrik baru Isuzu di Karawang, Jawa Barat, Selasa

(7/4/2015).

Nangoi menambahkan, Isuzu Karawang Plant ini memiliki fasilitas

produksi yang terdiri dari framing untuk Isuzu GIGA, welding, painting,

assembling, warehouse, vehicle stock, tear down area dengan menerapkan

konsep EQCD ( Environment & Safety, Quality, Cost and Delivery)

Pada area ini juga dibangun gedung perkantoran yang digunakan

oleh divisi Technical & Production, Product Planning dan Purchasing.

Kawasan pabrik Isuzu ini juga dilengkapi dengan kebutuhan karywan

seperti tempat ibadah, kantin, koperasi, ruang ganti yang nantinya akan

digunakan lebih dari 1.200, pekeja.

Pabrik Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) yang berada di Jalan

Suryacipta Utama Kav I-66 DEIJ, Karawang Timur, Jawa Barat resmi

berdiri.

Dari peletakan batu pertama yang dilakukan tahun 2011 lalu, pabrik baru

Isuzu ini mulai dibangun pada Oktober tahun 2013 lalu dan kini siap untuk

memproduksi kendaaran Isuzu. Johannes Nangoi mengatakan, saat ini

kapasitas pabrik baru mencapai 52.000 unit per tahun dan dapat

dikembangkan menjadi 80.000 unit pertahunnya.

5
"Pabrik ini mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 1.000 orang

dan akan meningkat di kemudian hari serta telah mempekerjakan 156.000

karyawan," tutur Nangoi.

Presiden & Perwakilan Direktur Isuzu Motor Ltd Susumu Hosoi

menambahkan, Indonesia adalah salah satu negara dengan perkembangan

yang sangat pesat. Hal tersebut yang mendorong Isuzu untuk membuat

pabrik baru. "Kami memperkenalkan teknologi terdepan pada pabrik ini.

Dan hasilnya, kami percaya pabrik ini akan menghasilkan produk dengan

kualitas yang lebih baik. Kami berharap pabrik ini dapat berkembang

menajdi basis ekspor Isuzu di luar Jepang," ujar Hosoi di temui di tempat

yang sama.

2. Alamat PT KAROSERI IRMA SOFYAN MALANG

Alamat lokasi : Jl. Demang, Mulyasari, Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa

Barat 41361, Indonesia

Nomor Telepon : - belum tersedia

Kode Pos : - belum tersedia

Kategori : Dealer

Kantor dealer, service / bengkel mobil Isuzu di Kabupaten Karawang.

Dealer Isuzu ini menyediakan jasa purna jual produk isuzu dari berbagai model

mobil truck, pick up, mobil proyek, hingga mobil sehari-hari. Model terbaru yang

ditawarkan oleh Isuzu vehicles ada model isuzu Dmax, isuzu Mux, isuzu max,

hingga model legendaris isuzu Panther. Mobil-mobil pada isuzu store ini berbahan

bakar bensin atau diesel tergantung modelnya. Showroom isuzu ini juga

menyediakan promo dan diskon untuk tiap mobilnya, sehingga setiap produk

ditawarkan dengan harga yang terjangkau untuk mobil dikelasnya. Segera

6
kunjungi Isuzu dealer terdekat untuk mendapatkan informasi terkait price list,

harga OTR, spesifikasi (spec), Inden, dan lainnya. Anda juga dapat menghubungi

sales isuzu resmi untuk informasi lain terkait produk mobil isuzu.

B. Proses Kerja

1. Proses Kerja Setiap Departemen

a. Produksi

Departemen produksi memiliki pekerjaan untuk memproduksi

produk mulai dari penerimaan barang mentah hingga menjadi sebuah

unit yang siap untuk dijual.Di dalam produksi dibagi kembali menjadi 4

departemen yaitu ; body shop, paintshop,Recty, dan general assembly

operation . Di dalam produksi juga bertugas dalam melakukaan pengawasan

laju produksi setiap hari untuk dapat memenuhi target produksi harian yang di

keluarkan oleh departemen PPIC

b. PPIC dan Purhasing

PPIC dan Purchasing bertugas untuk mengadakan barang untuk siap

diproduksi . Di dalam IKP terdapat 2 jenis barang yaitu barang local dan

CKD (Import.) Juga bertugas untuk menentukan produksi dengan nama Work

Order Sheet (W.O.S.). PPIC juga bertugas untuk mengatur barang dari

werehouse menuju pos produksi. Mengklaim barang-barang defect /NG (Not

Good) yang dating dari vendor untuk mengganti barang tersebut. PPIC

bertugas juga dalam menentukan ranking lot produksi.

c. Quality Assurance

Quality Assurance bertugas dalam memastikan qualitas produksi

sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh pihak manajemen . Q.A.

juga bertugas dalam melakukan analisa defect pada unit yang terjadi . Q.A.

7
juga bertugas untuk melakukan pemeriksaan tools –tools dan part yang dating

dan digunakan untuk memastikan sudah sesuai dengan standard

d. Quality Control

Quality Control bertugas dalam pengendalian defect yang terjadi di

pos-pos prouksi di dalam in –line inspection . Q.C. juga bertugas dlam

pencatatan jumlah defect dan bagian yang defect pada unit .Q.C. juga

bertugas untuk merekap jumlah defet hariaan yang ada pada setiap unit yang

di produksi pada hari itu.

e. Maintenance

Maintenance bertugas untuk memperbaiki dan melakukan perawatan

tools secara rutin agar tidak cepat rusak . Maintenance juga bertugas untuk

melakukan pengecek kan lamaanya tools dapat digunakan untuk produksi

f. PDC ( POOP DELIVERY CAR)

PDC adalah departement yang bertugas untuk menampung semua

unit hasil produksi sebelum siap untuk dikirim menuju customer. PDC juga

bertugas dalam melakukan pendataan kode unit yang siap untuk dikirim

menuju customer dan jumlah unit yang masih ada di dalam PDC

g. GA- SESR

GA- SESR bertugas dalam melakukan pemeriksaan dan

menganalisa kecelakan yang terjadi kepada karyawan. Bertugas juga

dalam memeriksa kelengkapan atribut APD dalam memasuki wilayah

produksi.

h. Human Resource

HRD bertugas dalam pelatihan dan perekrutan man power baru dan

juga kontrak. HRD juga bertugas dalam mendata kinerja pegawai dalam

8
melakukan tugasnya. HRD juga memiliki tugas dalam pengajian pegawai

beserta seragam dan kelengkapan pegawai. Pemberian tunjangan –

tunjangan hak pegawai Pendataan berkas pegawai

i. Production Prepare & Engineering (PPE)

PPE bertugas dalam melakukan perencanaan produksi dan

melakukan analisa kapasitas dan juga kesiapan dalam produksi. PPE

juga bertugas dalam mengambil keputusan untuk menaikan ranking lot

produksi. PPE bertugas dalam penerjemahan Assembly manual untuk siap

di produksi ke dalam jalur produksi

j. Plant Ope & Admin

Plant Ope & Admin bertugas dalam mengumpulkan dan merekap

berkas – berkas yang dibuat dan diterima selama produksi. Dan sebagai

jembatan penghubung antara engineering dengan produksi. P.O.A. juga

bertugas dalam mempersiapkan segala berkas - berkas persiapan dalam

melakukan pengujian sertifikasi.

2. Sistem Produksi

Sistem produksi yang diterapkan pada PT.IAMI berdasarkan Toyota Production

System (TPS) Berikut adalah kegiatan produksi yang harus dilakukan sebagai

berikut :

a. Berproduksi dengan Just in Time (JIT)

JIT yang diterapkan pada produksi adalah produksi tepat waktu untuk

dikirim menuju pos tempat perakitan sub assembly part dengan unit.

Seperti perakitan sub assembly part master vac menuju pos perakitan cabin

pada jalur produksi cabin truck.

b. Tidak berproduksi secara berlebihan

PT.IAMI tidak memproduksi lebih dari jadwal produksi. Hal ini penting

agar tidak melakukan pemborosan biaya produksi dan lain – lain. Contoh :

9
Jika target produksi harian sudah tercapai lebih cepat daripada jadwal jam

kerja maka waktu luang akan diisi dengan hal – hal kegiatan yang lain agar

tidak ada kegiatan yang membuang – buang waktu dan uang.

c. Dengan Jidoka abnormality dihentikan, defect tidak diteruskan

Jidoka yang diterapkan di PT.IAMI adalah seperti angdon. Angdon adalah

sejenis tanda untuk memperingati jika terjadi sesuatu atau melihat sesuatu

yang diluar keadaan normal. Hal ini untuk mencegah produk defect dan

keselamatan kerja yang terjadi di dalam jalur produksi.

d. Proses selanjutnya adalah customer

PT. IAMI menjelaskan bahwa customer adalah pengguna produk yang

telah jadi dari pos yang memproduksi. Dengan kata lain jika pos sub

assembly telah selesai merakit produk assembly mereka yang akan

digunakan pada pos 1 jalur produksi, maka customer mereka adalah pos 1.

e. Kaizen dari 7 Jenis MUDA

Kaizen ini merupakan salah satu penerapan yang sangat sering di teliti di

PT. IAMI. Dikarenakan dalam hal ini masih terdapat beberapa aktivitas

MUDA pada jalur produksi dikarenakan hal ini setiap pos memiliki beban

pekerjaan yang berbeda – beda oleh karena itu sangat sulit untuk

menghilangkan semua MUDAsecara keseluruhan. Akan tetapi, sudah

mulai dilakukan pembaharuan pada jobsequence agar tidak terjadi

aktivitas muda pada pekerjaan operator / staff.

f. Penemuan abnormality dengan 5S

5 S disini adalah seiri, seiton, seiso, seiketsu, shitsuke. Pada PT.IAMI hal

5S sering diperhatikan setiap hari pada pagi hari untuk memeriksa

kelengkapan, kerapian, kebersihan, kedisiplinan, dan sikap kerja. Hal ini

penting demi berjalannya produksi agar tidak terjadi kecelakaan,

kerusakan, dan gangguan didalam berjalannya produksi. Pada contoh

10
semua tools dan apd sudah ada padatempatnya dan lengkap untuk mulai

beroperasi sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan.

g. Berproduksi dengan standardize work

Semua kegitan produksi harus sesuai dengan standar. Hal ini harus

diperhatikan dengan sangat intensif dikarenakan PT. IAMI harus bisa

menjaga kualitas produk mereka sebelum diterima oleh pelanggan. Dalam

hal ini seperti putaran torsi. PT. IAMI sudah memeliki bagian sendiri

dalam hal pengecekan putaran torsi hal ini dikarenakan 75% pekerjaan

yang dilakukan pada departemen G.A.O adalah pengencangan torsi pada

part. Oleh karena itu Torsi Tightening Management melakukan kalibrasi

dan pengecekan standar torsi setiap hari agar sesuai dengan standar

pekerjaan dan kualitas yang harus dicapai.

h. Melakukan kontrol dengan “ Visual Control ” Pada PT. IAMI sering

dilakukan visual control pada pagi hari yang disebut dengan GENBA yaitu

mengelilingi semua pos produksi apakah semua sudah berjalan dengan

lancar sesuai dengan semua SOP yang harusnya ada.

i. Genchi,genbutsu,genjitsu, & 5 why analysis

Genchi, genbutsu,genjitsu adalah prinsip – prinsip yang di penggang oleh

PT. IAMI yang diterapkan dalam menjalankan produksi dimana semua

pekerjaan yang direncanakan sesuai dengan yang dilakukan pada jalur

produksi. Sedangkan, 5 why analysis diterapkan dalam

mengidentifikasikan suatu masalah jika terjadi suatu masalah yang harus

segera diselesaikan.

3. Proses Produksi

Proses Produksi pada pembuatan produk Isuzu CV N-series dan F-series

pada umumnya memiliki urutan produksi yang sama, hanya berbeda di proses

Trimming Chassis Final dan Sub Assy antar N-series dengan F-series. Tahap

11
produksi N dan F series terdiri atas 5 bagian utama yaitu Logistik, Body Shop,

Paint Shop, Inspeksi, General Assembly Operation (Trimming Cabin dan

Trimming Chassis Final/TCF). Berikut penjelasan dari Proses Produksi yang

terdapat di IKP:

a. Logistik

Logistik dioperasikan oleh departemen PPIC.serta Kit departemen

GAO. Proses Logistik dibagi menjadi 4 bagian yaitu, Press Part, Unboxing

ckd, Gudang Lokal Small Part dan Gudang Lokal Big Part. Proses logistik

press part dikhususkan untuk beberapa part logam press yang diawali dengan

proses receiving yaitu penerimaan barang dari vendor sesuai dengan surat

jalan, proses unloading ke area transit menggunakan reach truck, picking

rak/dolly supply dimana operator memilah barang/part yang akan diproses

sesuai dengan identitas dan variannya, setelah itu dilakukan supply dolly yaitu

menyuplai barang yang menggunakan dolly ke area jalur sesuai dengan

kuantitas dan variannya. Proses Unboxing CKD dikhususkan untuk

barang/part yang didatangkan dari luar Indonesia, misalnya Thailand atau

Jepang, diawali dengan proses pembukaan case/peti ckd yang bermacam

bentuknya sesuai dengan barang yang akan ditempatkannya, menempatkan

barang ke masing-masing dolly untuk lanjutnya di check untuk memasikan

part sudak ok untuk di supply, menyiapkan dolly untuk penempatan barang

yang akan di supply, kemudian towing supply yang merupakan alat bantu

untuk mensupply barang ke jalur produk dengan kuantitas basis lot.

Proses logistik di bagian gudang lokal small part diawali dengan

receiving penerimaan barang lokal dari vendor menggunakan forklift, sharing

part yaitu menempatkan part sesuai dengan identitas part yang ditempatkan di

dalam rak-rak, picking part yaitu memilah barang atau part yang akan di

proses sesuai dengan urutan proses dengan kuantitas per lot untuk disupply ke

12
area kit, kemudian dilanjut oleh towing supply. Proses logistik di bagian

gudang lokal big part diawali dengan receiving forklift yaitu operator forklift

yang menerima barang dari mobil vendor, unloading merupakan operator

forklift yang berfungsi menaruh dan mensupply barang ke jalur produksi atau

area transit kit, operator towing dibantu dengan hoist/guntry untuk

mengangkat barang ke atas dolly yang kemudian disupply ke area produksi.

Dalam proses logistik juga dikenal istilah kodasi yaitu sistem supply common

use yang dapat dipakai untuk beberapa varian dalam tyakutyaku yang serupa

dengan ukuran by lot.

b. Inspeksi

Proses Inspeksi yang terdapat pada IKP berbasis IMM Bronze yang

berfokus pada quality control dan terdiri atas 4 pilar yaitu Quality Audit

Meeting (“MakeProducts to Standard”) yang terdiri atas aktivitaas asaki/rapat

pagi dimana para pekerja Isuzu saling berbagi informasi mengenai hasil

produksi, defect yang terjadi, improve, dan sebagainya, selain itu juga

dilakukan aktivitas genba di jalur produksi atau warehouse secara langsung

oleh pihak manajemen baik leader foreman, supervisor dan manajer agar

produk dibuat sesuai dengan standarnya.

Kedua yaitu Proses Inline Inspection (“Do not pass Defects”) dimana

proses inspeksi dilakukan di line produksi Trimming Cabin dan Trimming

Chassis Final N-series maupun F-series, selain itu juga terdapat proses

Incoming Part Check dimana part yang didapatkan dari vendor disampling

untuk dilakukan proses inspeksi oleh QC dengan sampel 4 unit per lot, Inline

Inspection terdiri atas 7 aktiitas yaitu Appearance (Inspeksi pada beberapa pos

WIP), Aiming Test (Inspeksi Lighting pada produk Isuzu), Lower Check

(Inspeksi pada bagian bawah Chassis dan Cabin produk Isuzu), Wheel

Alignment (Inspeksi kendali roda kendaraan dari produk Isuzu), Belgian Road

13
(Drive test di zona jalan yang ditinggikan), Running Test (Uji driving dari

produk Isuzu apakah semua sistem dari produk Isuzu dapat berjalan sesuai

dengan prosedurnya saat dikendarakan oleh driver), Water Leak (Uji

kecoboran pada produk Isuzu terutama Cabin).

Ketiga yaitu Tightening Torque Management (“Do not make defects”)

merupakan aktivitas kalibrasi torsi yang dilakukan tiap hari oleh QC agar torsi

yang digunakan oleh operator sesuai dengan standarnya. Keempat yaitu Two

Minutes Check (“Can not make defects”) merupakan aktivitas inspeksi yang

dilakukan oleh tiap operator dalam waktu 2 menit sesuai dengan job nya

setelah jam istirahat “Kencingkorak” pada tiap round produksi. Keempat pilar

ini termasuk dalam proses Built In Quality (BIQ) IKP dengan proses inspeksi

utama terbagi menjadi 3 tahap yaitu inspeksi dari kedatangan part vendor

(Incoming Check Part/ICP), inspeksi unit proses atau WIP (Inline Inspection)

dan inspeksi finished goods (Finish Unit Inspection).

c. Body and Paint Shop

Body Shop dilakukan dalam 2 tahap yaitu Floor Assy dan Main Assy.

Mesin yang digunakan pada body shop IKP yaitu semi otomasi welding serta

automatic robot hamming yang hanya digunakan khusus untuk proses

hamming pintu VT01 Nseries atau TRAGA. Proses Welding diawali dengan

picking kit part-part body cabin, kemudian sub assy welding, setelah itu ke

proses utama welding Floor & Main Assy N-series dan F-series. Proses

Painting Cabin pada Paint Shop dilakukan secara common line dimana N-

series dan F-series dijadikan dalam 1 line painting. Sebelum pengecatan

dimulai, cabin dilapisi ED Coat (Electro Deposition) dengan sistem celup,

sehingga seluruh permukaan dan inner cabin. terlapisi dengan baik, kemudian

baru memasuki proses pelapisan cat primer sealer atau cat dasar cabin.

Setelah, dilakukan cat primer, berikutnya pelapisan cat paling atas dilakukan

14
(Top Coat). Dalam setiap selang proses di paint shop terdapat proses oven

untuk mengeringkan cabin setelah melewati beberapa proses pengecatan agar

antar lapisan tidak terganggu kualitasnya. Setelah proses top coat dan final

oven telah selesai, berlanjut ke proses pengecekan akhir. Di bagian

pengecekan akhir juga terdapat tempat touch up repair agar body yang dikirim

dari area PBS tidak dalam kondisi defect. Takt time yang terdapat pada Body

Shop terpisah masing-masing yaitu N-series selama 5.5 menit dan F-series

selama 22 menit, serta Takt time pada Paint Shop yaitu selama 3.9 menit

untuk N-series dan juga F-series.

d. General Assembly Operation N - Series

Assembly Shop terdiri atas 2 line tersendiri yaitu main line assembly N-

series dengan takt time 5.5 menit dan main line assembly F-series dengan takt

time 22 menit. Main line assembly N-series dan F-series terdiri atas Trimming

Cabin dan Trimming Chassis Final/TCF.

Pada Line Assembly N-series terdapat 3 varian produksi yaitu 700P,

NQR dan VT01 dengan poin utamanya yaitu pengencangan torsi, KIT,

Trimming Cabin dan TCF. Pada Trimming Cabin N-series terdapat Man

Power sebanyak 20 operator pada main line assembly, 3 operator pada inline

inspection dan 5 operator pada sub assy dengan 14 pos assembly, 3 pos inline

inspection dan pos ABS dengan jumlah stok buffer sebanyak 3 unit, sehingga

pada kondisi normal jumlah cabin maksimal pada umumnya sebanyak 20 unit

selebihnya akan menyebabkan line stop. Selain itu, ada beberapa part yang

harus terlebih dahulu di Sub assembly agar takt time produksi 5.5 menit dapat

tercapai yaitu part Master VAC, Facia, Steering Column & Small Part,

Instrumen Panel, Front & Back Glass yang kemudian dikirim ke main line

dalam bentuk lot maupun per unit.

15
Proses assembly pada line trimming cabin awalnya dimulai dengan

perakitan part dalam cabin, pintu cabin, belakang dan depan cabin, sampai

dengan bawah cabin yang dibantu dengan dolly jig CO agar operator dapat

merakit part yang ada di bawah cabin. Sedangkan pada Trimming Chassis

Final N-series dari awal proses Chassis diturunkan dari truk vendor sampai

dengan drop engine yaitu dari Pos 1-9 terdapat Man Power sebanyak 20

operator pada main line assembly serta 2 operator pada inline inspection.

Selain itu, dari proses turn frame pos 10 sampai dengan drop cabin pos 14

terdapat Man Power sebanyak 10 operator pada mainline assembly, 2 operator

pada inline inspection. Selanjutnya sampai dengan pemasang finished goods

Pos 20 dan Inspeksi akhir terdapat Man Power sebanyak 8 operator pada main

line assembly TCF, dan 6 operator pada inspeksi akhir. Pada Line TCF N-

series terdapat Sub Assy Engine yang terdiri atas 4 pos dan 1 inline inspection

dengan Man Power sebanyak 6 operator dan 3 operator pada inspeksi engine

serta Sub Assy Spring & Axle dengan Man Power sebanyak 3 operator. Untuk

proses Kit TCF yang terletak di dekat main line TCF N-series yaitu

mempersiapkan small part, medium part dan big part sesuai dengan jenis dan

variannya dengan ukuran lot sebelum disupply ke main line atau sub assy

yang terdiri atas proses picking (memilah part TCF N-series dari shutter ke

tyaku-tyaku atau kit wagon), dan sharing (memilah part dari unboxing TCF N-

series ke shutter dan mensupply rak moving ke main line TCF N-series), dan

Sub Assy TCF yang terdiri atas Rear combination, Mud guard, Air Cleaner,

Oil Tank, Bumper & Sedimenter. Pada warehouse terdapat juga area Kit

Trimming Cabin N-series hasil dari proyek improvement saracika atau biasa

disebut dengan simplifikasi supply part, hal ini bertujuan untuk mendekatkan

jarak supply dari Unboxing area yang ada di warehouse menuju Kit Trimming

Cabin N-series sehingga proses supply langsung dilakukan ke main line.

16
e. General Assembly Operation F – Series

Produksi variant F – Series memiliki 6 Pos trimming cabin , 6 pos

trimming chassis frame, dan 9 pos sub assy. Khusus F – Series ada pos

khusu yaitu po rivet mulai dari pos frame chassis 1 sampai pos frame

chasis 5. F – Series memiliki takt time produksi 22 menit dengan total man

power 45 orang termasuk dengan bagian recty. 14 orang trimming cabin, 9

orang sub assembly, 22 orang trimming chasis frame. Untuk trimming

cabin semua varian F – Series tidak terlalu memiliki perbedaan jumlah

dan jenis part yang terlalu banyak oleh karena itu setiap varian tidak

mengalami kesulitan. Mulai kabin datang dari paint shop dan masuk

menuju pos 1 trimming cabin F – series. Di pos 1 ada beberapa pekerjaan

seperti pemasangan safety belt asm, rectini, panel cabin, cable break, back

panel, tilt cabin asm, air intake, dan small parts lain. Pos 2 pemasangan

pintu asm seperti regulator kaca, kaca pintu, harness audio, water strip,

kicking panel, facia, steering unit, pedal break, dan small parts. Pos 4

pemasangan danpengencangan instrument cabin parts yang dipasang

adalah instrument panel, routing cable facia menuju harness audio,

pemasangan trim pad, routing harness front lamp, back glass, routing

harness steering unit asm, dan small parts. Pos 5 pos tempat pemasangan

windshield, front side, front lamp, tilt cabin asm, pemasangan passanger

seat kanan dan kiri, wind visor, back seat bed, dan small parts lain. Pos 6

tempat pemasangan undergut parts setelah terpasang maka akan

dilanjutkan menuju inline inspection dan melanjutkan buffer unit pada pos

abs untuk siap cabin drop menuju trimming chasis. Jumlah buffer yang

ditetapkan untuk trimming cabin F – series adalah 3 unit.

C. Produk/Jasa yang ditangani

17
1. Produk yang dihasilkan

PT. Isuzu Astra Motor Indonesia pada saat masih bernama PT.

PANTJA MOTOR dari tahun 1974 sampai dengan 2007 yang masih berada di

Plant Pondok Ungu Bekasi dapat memproduksi Isuzu Elf, Isuzu Panther dan

Isuzu Borneo. Kemudian, setelah berganti nama menjadi PT. Isuzu Astra

Motor Indonesia (IAMI), produk yang dihasilkan mulai fokus produksi

terhadap Commercial Vehicle (CV) saja menyesuaikan basis pangsa pasar

Isuzu di luar Jepang yaitu Isuzu Giga, Isuzu Elf, Isuzu LT Bus yang hanya

diproduksi 12 unit saja di tahun 2016, Isuzu NQR 71 Medium Bus, dan

produk terbaru yang dihasilkan di tahun ini yaitu TRAGA, Isuzu New Elf

(NMR81) dan Isuzu New Giga

Pada bulan Februari 2015, PT. Isuzu Astra Motor Indonesia

mendirikan plant baru yang terletak di Karawang bernama Isuzu Karawang

Plant (IKP). IKP memproduksi Commercial Vehicle (CV) yang dibedakan

menjadi 2 line produksi yaitu N-series (Elf) dan F-series (Giga). Masing-

masing tipe N-series atau Fseries memiliki variannya masing-masing

a. Produk CV Isuzu Varian N-series

Produk CV N-series yang dihasilkan Isuzu sudah dikenal di

kalangan masyarakat dengan sebutan Isuzu ELF sebagai Commercial

Vehicle Light Duty bermesin diesel. Isuzu N-series yang diproduksi hingga

saat ini dibagi menjadi 3 mayor varian produksi yaitu 700P, VT01 dan

NQR. Isuzu ELF yang bervarian produksi 700P terdiri atas varian NLR

dan varian NMR, varian ini memiliki ketangguhan pada perjalanan yang

menempuh tanjakan gunung serta akselarasi dan bahan bakarnya yang

mencapai EURO 2 dengan kapasitas tenaga berkisar antara 100, 125, 150

PS. Isuzu N-series dengan varian produksi VT01 merupakan Isuzu Pickup

TRAGA dimana jika diartikan nama brandnya “Extra Untungnya, Lega

18
Muatannya”, varian ini baru dikeluarkan SOP-nya pada bulan Mei 2018

yang bersaing dengan L300 Mitsubishi dengan kapasitas engine 2500 cc

yang irit BBM, muatan box 2.82 x 1.62 m yang paling luas dibanding

dengan kendaraan lain di kelasnya. Sedangkan, Isuzu ELF dengan varian

produksi NQR merupakan medium bus yang biasa digunakan untuk

transportasi umum misalnya pada Trans Jakarta, NQR diproduksi di IKP

tanpa cabin luar, sehingga driver diwajibkan memakai helm saat mengirim

produk jadi NQR ke dealer

b. Produk CV Isuzu Varian F-series

Produk CV F-series yang diproduksi oleh Isuzu dan sudah dikenal

di kalangan masyarakat dengan sebutan Isuzu Giga sebagai commercial

vehicle medium duty bermesin diesel. Isuzu F – Series yang di produksi

saat ini dibagi menjadi 2 varian produksi yaitu VD00 dan VF78. Isuzu

Giga yang bervarian VD00 terdiri atas varian FVM, dan varian FVZ. Isuzu

Giga yang bervarian VF 78 terdiri atas varian FTR, varian FRR, varian

GVR, varian GVZ, dan varian FVR. F – Series merupakan medium duty

truck yang digunakan dalam mengangkut barang – barang berat. Yang

sangat membedakan VF 78 dengan VD 00 adalah panjang chassis.

2. Standar Kualitas Produksi

Produksi di IAMI memakai standar Isuzu Manufacturing Management

(IMM). IMM adalah standar kualitas yang digunakan PT.IAMI dalam menajaga

kualitas hasil produksi yang ada agar bisa menjaga kualitas memenuhi standar

yang sudah ditentukan. Didalam produksi juga disiapkan In Line Inspection

untuk memeriksa part yang dipasang sudah terpasang sesuai dengan standar

ukuran dan juga tekanan. Memeriksa juga part – part sesuai dengan standar

kualitas part yang di pesan baik part lokal maupun non – lokal.

19
3. Pemasaran

PT. IAMI karawang bergerak sebagi manufaktur dan distributor. Dalam

pemasarannya IAMI bekerja sama dengan beberapa instansi seperti ISUZU Sales

Operation (ISO), Astra, dan juga beberapa dealer dalam penjualan roduknya. Ada

juga beberapa pembeli langsung tanpa melalui instansi penjualan.

20
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

PT KAROSERI IRMA SOFYAN MALANG(IAMI) resmi

mengoperasikan pabrik barunya yang berada di kawasan industri Karawang

Timur. Pabrik yang berdiri di lahan seluas 300.000 m2 ini menghabiskan dana

sebesar Rp 1,7 triliun.

Pabrik seluas 300 ribu meter persegi yang terletak di kawasan Suryacipta City of

Industry, Karawang, Jawa Barat ini dipersiapkan untuk memproduksi kendaraan

truk kelas ringan, yaitu Isuzu Elf, dan truk kelas menengah, yaitu Isuzu GIGA.

Presiden Direktur PT IAMI, Yohannes Nangoi, mengatakan, Isuzu

Karawang Plant memiliki fasilitas produksi yang terdiri atas framing untuk Isuzu

GIGA, welding, painting, assembling, warehouse, vehicle stock, dan tear down

area, dengan menerapkan konsep EQCD (Environment & Safety, Quality, Cost

and Delivery).

Produksi di IAMI memakai standar Isuzu Manufacturing Management

(IMM). IMM adalah standar kualitas yang digunakan PT.IAMI dalam menajaga

kualitas hasil produksi yang ada agar bisa menjaga kualitas memenuhi standar

yang sudah ditentukan. Didalam produksi juga disiapkan In Line Inspection untuk

memeriksa part yang dipasang sudah terpasang sesuai dengan standar ukuran dan

juga tekanan. Memeriksa juga part – part sesuai dengan standar kualitas part yang

di

pesan baik part lokal maupun non – lokal.

PT. Isuzu Astra Motor Indonesia pada saat masih bernama PT. PANTJA

MOTOR dari tahun 1974 sampai dengan 2007 yang masih berada di Plant Pondok

Ungu Bekasi dapat memproduksi Isuzu Elf, Isuzu Panther dan Isuzu Borneo.

21
Kemudian, setelah berganti nama menjadi PT. Isuzu Astra Motor Indonesia

(IAMI), produk yang dihasilkan mulai fokus produksi terhadap Commercial

Vehicle (CV) saja menyesuaikan basis pangsa pasar Isuzu di luar Jepang yaitu

Isuzu Giga, Isuzu Elf, Isuzu LT Bus yang hanya diproduksi 12 unit aja di tahun

2016, Isuzu NQR 71 Medium Bus, dan produk terbaru yang dihasilkan di tahun

ini yaitu TRAGA, Isuzu New Elf (NMR81) dan Isuzu New Giga

Pada bulan Februari 2015, PT. Isuzu Astra Motor Indonesia mendirikan

plant

baru yang terletak di Karawang bernama Isuzu Karawang Plant (IKP). IKP

memproduksi Commercial Vehicle (CV) yang dibedakan menjadi 2 line produksi

yaitu N-series (Elf) dan F-series (Giga). Masing-masing tipe N-series atau Fseries

memiliki variannya masing-masing

B. SARAN

Sebelum melakukan kunjung industri hendaknya kita mempersiapkan

beberapa hal penting tentang tentang apa yang akan kita lakukan di obyek yang

akan dikunjungi. Misal mempersiapkan pertanyaan yang akan ditanyakan di

dalam sebuah perusahaan yang akan dikunjungi. Selanjutnya untuk menjalin

kemitraan yang baik dengan perusahaan perlu komunikasi yang baik dengan

perusahaan yang akan dituju, sehingga akan memudahkan pada pelaksanaan

kunjungan industri maupun untuk siswa siswinya setelah lulus nanti.

22
DAFTAR PUSTAKA

23
LAMPIRAN DOKUMENTASI (FOTO)

24

Anda mungkin juga menyukai