Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RESENSI BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu : FINA HIASA, M.A.

Disusun oleh : Ayu suyentri_F0G022037

Tingkat : 1B

Program Studi DIII Kebidanan

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Bengkulu

Tahun Ajaran 2022/2023


Identitas Buku
Judul Buku      : Kedudukan Hukum Rumah Sakit Atas Hak Pasien Pulang.
Penulis            : dr. Martini, M.H dan Alfi Rudiman, SKM.,MARS
Penerbit           : K-Media, Bantul Yogyakarta
Cetakan           : I, Mei 2020
Tebal Buku     : 113 halaman
 
 
Sinopsis Buku
Kasus kejadian pasien pulang atas permintaan sendiri (PAPS) atau pulang atas
permintaan keluarga merupakan hal yang sering terjadi di rumah sakit. Pulangnya pasien atas
permintaan sendiri merupakan suatu tanda adanya perasaan ketidakpuasan pasien terhadap
pelayanan-pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. 

 
Pada tahun 2019 berdasarkan data yang dihimpun dari rumah sakit milik pemerintah
dalam rentang waktu Januari- Agustus, diketahui bahwa dari 992 orang pasien, jumlah pasien
PAPS adalah 80 orang atau sekitar 8,06%. Tingginya kasus pasien PAPS selain akan
menimbulkan dampak yang negatif di lingkungan keluarga pasien, juga akan menimbulkan
kesulitan bagi rumah sakit dalam melakukan evaluasi pelayanan di rumah sakit. Akan tetapi,
karena hal tersebut sudah menjadi hal yang umum terjadi di rumah sakit, dan juga merupakan
hak dari setiap pasien, maka kejadian PAPS jarang dipermasalahkan oleh rumah sakit.
 
Adapun alasan atau penyebab pasien PAPS meliputi: pelayanan yang diberikan
kurang memberikan kepuasan bagi pasien/keluarga (seperti: karyawan kurang ramah, jam
pelayanan/visit dokter tidak teratur), sarana dan prasarana yang ada kurang maksimal
sehingga menggangu kenyamanan pasien (seperti: air conditioner yang sering hidup mati, air
PDAM yang sering mati, kebersihan kamar mandi/toilet yang masih kurang), tempat tidur
yang kurang nyaman, komunikasi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan masih
kurang (seperti kurangnya sosialisasi mengenai hak dan kewajiban pasien selama dirawat,
edukasi pasien pulang atas permintaan sendiri tidak maksimal), pengunjung yang datang
kadang tidak sesuai jadwal waktu kunjungan sehingga mengganggu pasien yang sedang
istirahat.
Lalu bagaimana konsekuensi hukum atas pasien PAPS?
Dan bagaimana kedudukan rumah sakit atas pasien PAPS?
 
Pulang atas permintaan sendiri merupakan hak otonomi pasien. Apabila pasien PAPS
mengikuti SOP yang telah ditentukan oleh pihak rumah sakit, yaitu Informed Consent, maka
dikemudian hari jika terjadi sengketa, Informed Consent dapat menjadi alat bukti. Sementara
jika penyebab pasien PAPS adalah tanpa ada penyebab lain, maka pasien menanggung resiko
atas perbuatannya sendiri dan tidak dapat menggugat rumah sakit baik secara perdata dan
pidana apabila pasien mengalami kerugian, karena menolak dirawat dan mendapatkan
informasi yang jelas atas pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis adalah hak pasien.

 
Terkait dengan kedudukan rumah sakit atas pasien PAPS, apabila rumah sakit telah
melakukan seluruh kegiatan pelayanan kesehatan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan tidak melakukan penyimpangan yang disengaja, maka secara perdata
maupun pidana rumah sakit berhak memperoleh perlindungan hukum. Namun, apabila pasien
PAPS penyebabnya adalah rumah sakit, seperti ruang yang tidak sesuai standar, sarana dan
prasarana yang tidak standar, pelayanan yang tidak ramah dan sebagainya, maka pasien dapat
menggugat atau komplen karena merasa tidak puas secara perdata dengan dalil Perbuatan
Melawan Hukum yang diatur dalam Pasal 1365 KUH Perdata.
 
Kelebihan Buku
Buku ini memberikan informasi yang jelas mengenai hak dan kewajiban pasien,
dokter, dan rumah sakit yang diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan di
Indonesia. Buku ini juga ditulis dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah
dipahami. Meskipun banyak terdapat istilah medis di dalamnya, namun penulis dapat
menjelaskannya dengan baik.
 
Kekurangan Buku
Kekurangan dari buku ini adalah tidak memberikan contoh kasus dan penyelesaian
yang berkaitan dengan pasien pulang atas permintaan sendiri, baik yang disengketakan secara
perdata maupun pidana.

Anda mungkin juga menyukai