Anda di halaman 1dari 4

Farmasi klinis-farmakologi :

1. Diabetes
2. Hipertensi
3. Tuberkolosis
4. Dispepsia
5. Hypertiroid
6. Toksikologi
7. Gout dan hiperurisemia
8. Antialergi
9. Parameter farmakokinetik
10. Mual & muntah

Biologi farmasi :
1. Penapisan fitokimia
2. Isolasi
3. Tentang regulasi bahan alam
4. Uji fitokimia

Kimia farmasi :
1. Perhitungan kadar pake data AUC
2. Sterilisasi
3. Perbedaan struktur penisilin
4. Perhitungan pH
5. Uji kadar air
6. Yang mempengaruhi kelarutan
7. Yang mempengaruhi absorbsi

Teknologi farmasi :
1. Perhitungan HLB
2. Hallo kenalin aku Hesti, peserta PSPA ITB gelombang 1, aku ga lolos di gel 1 dan insyallah
mau nyoba gel 2. Boleh minta bantuan ga temen2 isiin materi soal soal yg Kemaren keluar yang
temen2 inget buat bahan belajar lagi. Terimaksih temen2 atas kesediaan nya🙏🏻
Farmasi klinis-farmakologi :
1. Diabetes
2. Hipertensi
3. Tuberkolosis
4. Dispepsia
5. Hypertiroid
6. Toksikologi
7. Gout dan hiperurisemia
8. Antialergi
9. Parameter farmakokinetik
10. Mual & muntah

Biologi farmasi :
1. Penapisan fitokimia
2. Isolasi
3. Tentang regulasi bahan alam
4. Uji fitokimia

Kimia farmasi :
1. Perhitungan kadar pake data AUC
2. Sterilisasi
3. Perbedaan struktur penisilin
4. Perhitungan pH
5. Uji kadar air
6. Yang mempengaruhi kelarutan
7. Yang mempengaruhi absorbsi

Teknologi farmasi :
1. Perhitungan HLB
- hitungan nacl
- proses miling
- uji yang mikroba untuk sterilisasi
- jenis2 emulgator
- jenis2 dispersi
- zat tambahan jntuk mencegah terjadinya flokulasi
- uji sediaan salep bobot 20 gr, hasil rentang 18-22gr bagaimana interpretasinya
- faktor yg mempengaruhi kelarutan
- faktor yg mempengaruhi absorpsi
- pada pembuatan supositoria 1000mg dengan basis 100% berat 1 supositoria adalah 2gr
berapa baiss yg d butuhkan
- agak sukar larut brada rntang brp
- proses saat tablet d haluskan permukaannya disebut
- zat untuk menghilangkan debu pada saat pencampuran (lupa)
- penggunaan tetes mata dengan cara apa saja
- jelaskan bioavailabilitas absolut, bioavailabilitas relatif, dan bioekivalensi
- apa yg d maksud first pass effect, bagaimana cara untuk menfatasi terjadinya first pass effect.?
- macam-macam pengujian disolusi.?
- pernyataan yg salah mengenai obat first pass effect
- bahan tambahan pada tablet effervescent yg tepat
- metildopa tidak mempunyai efek terapi, tapi bisa menembus sawar otak disebut
- uji dipercepat
- tahap penyalutan (smoothing)
- salep dan pasta mana yg mudah terabsorpsi, jelaskan
HIPERTENSI
Klasifikasi Tekanan Darah Dewasa Umur > 18 Tahun

Klasifikasi Tekanan TD Sistolik (mmHg) TD Diastolik (mmHg)


Darah
Normal < 120 dan < 80
PreHipertensi 120 - 139 atau 80-89
Hipertensi Stage 1 140-159 atau 90-99
Hipertensi Stage 2 > 160 atau > 100

Terminologi Medis
Krisis hipertensi merupakan suatu keadaan klinis yang ditandai oleh tekanan darah yang sangat
tinggi yang kemungkinan dapat menimbulkan atau telah terjadinya kelainan organ target.
Biasanya ditandai oleh tekanan darah >180/120 mmHg; dikategotikan sebagai hipertensi
emergensi atau hipertensi urgensi.
hipertensi emergensi tekanan darah meningkat ekstrim disertai dengan kerusakan organ target
akut yang bersifat progresif, sehingga tekanan darah harus diturunkan segera (dalam hitungan
menit – jam) untuk mencegah kerusakan organ target lebih lanjut. Contoh gangguan organ
target akut: encephalopathy, pendarahan intrakranial, gagal ventrikel kiri akut disertai edema
paru, dissecting aortic aneurysm, angina pectoris tidak stabil, dan eklampsia atau hipertensi
berat selama kehamilan.
Hipertensi urgensi adalah tingginya tekanan darah tanpa disertai kerusakan organ target yang
progresif. Tekanan darah diturunkan dengan obat antihipertensi oral ke nilai tekanan darah
pada tingkat 1 dalam waktu beberapa jam s/d beberap hari.
FARMASETIKA
Kelarutan

No Istilah Kelarutan Jumlah bagian pelarut di perlukan untuk


melarutkan 1 Gram zat
1 Sangat mudah larut Kurang dari 1
2 Mudah Larut 1-10
3 Larut 10-30
4 Agak sukar larut 30-100
5 Sukar larut 100-1.000
6 Sangat sukar larut 1.000-10.000
7 Praktis tidak larut Lebih dari 10.000

Emulgator
Emulgator merupakan bahan aktif permukaan yang dapat menurunkan tegangan antar muka
antara minyak dan air dan membentuk film yang mengelilingi tetesan terdispersi sehingga
mencegah koalesensi dan terpisahnya fase terdispersi merupakan komponen penting lain
dalam pembuatan emulsi selain fase air dan fase minyak.
Macam-macam Emulgator:
Berdasarkan Asal:
1. Emulgator Alami
Emulgator ini diperoleh dari zat-zat yang tumbuh dari alam daan tidak terkontaminasi
atau tidak melalui tahap olahan khusus dengan mencampur bahan-bahan kimia.
Contoh: dari tumbuhan (agar-agar, tragakan, gom arab), dari hewan ( kuning telur, CMC,
meetil selusa, Chondrus, pectin), dari mineral dan tanah-tanah (magnesium)
2. Emulgator Buatan
Emulgator terbuat dari zat-zat sintetis.
Contoh:Sabun, Gelatin.
Berdasarkan zat penyusun:
1. Emulgator Tunggal
Emulgator ini dapat berfungsi untuk menstabilkan zat-zat tunggalatau zat yang
mempunyai jenis yang sama hingga kedua zat bisa stabail.
2. Emulgator Campuran
Emulgator berfungsi sebagai pengemulsi

Anda mungkin juga menyukai