Anda di halaman 1dari 3

CUTANEUS LARVA MIGRANS

No. Dokumen : 440/…..-


SOPPkmSdPsr/I/2022
SOP No. Revisi : 00
Tgl. Terbit : 17 Januari 2022
Halaman : 1/3

KEPALA UPT PUSKESMAS


UPT PUSKESMAS
drg. Febriyanti
SADENG PASAR
NIP. 198102062011012003

1. Pengertian No. ICPC-2 : D96 Worms/other parasites


No. ICD-10 : B76.9 Hookworm disease, unspecified
Tingkat Kemampuan 4A
MasalahKesehatan
CutaneusLarva Migrans (Creeping Eruption)
merupakankelainankulitberupaperadanganberbentuk linear atauberkelok-
kelok, menimbuldanprogresif, yang disebabkanolehinvasi larva
cacingtambang yang berasaldarianjingdankucing.
Penularanmelaluikontaklangsungdengan larva. PrevalensiCutaneus Larva
Migrandi Indonesia yang dilaporkanolehsebuahpenelitianpadatahun 2012 di
KulonProgoadalahsekitar 15%.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk tata laksana Cutaneus
Larva Migrans di UPT Puskesmas Sadeng Pasar

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Sadeng Pasar nomor


440/…..SK.PkmSdPsr/I/2022 tentang pelayanan klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Langkah - Hasil Anamnesis (Subjective)
Langkah Keluhan
Pasien mengeluh gatal dan panas pada tempat infeksi. Pada awal infeksi, lesi
berbentuk papul yang kemudian diikuti dengan lesi berbentuk linear atau
berkelok-kelok yang terus menjalar memanjang. Keluhan dirasakan muncul
sekitar empat hari setelah terpajan.

Faktor Risiko
Orang yang berjalan tanpa alas kaki, atau sering berkontak dengan tanah
atau pasir.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik Patognomonis
Lesi awal berupa papuleritema yang menjalar dan tersusun linear atau
berkelok-kelok meyerupai benang dengan kecepatan 2 cm per hari.

Predileksi penyakit ini terutama pada daerah telapak kaki, bokong, genital
dantangan.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang khusus tidak ada.

Penegakan Diagnosis (Assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Diagnosis Banding
Dermatofitosis, Dermatitis, Dermatosis

Komplikasi
Dapat terjadi infeksi sekunder.

Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
1. Memodifikasi gaya hidup dengan menggunakan alas kaki dan sarung
tangan pada saat melakukan aktifitas yang berkontak dengan tanah,
seperti berkebun dan lain-lain.
2. Terapi farmakologi dengan Albendazol 400 mg sekali sehari, selama 3
hari.
3. Untuk mengurangi gejala pada penderita dapat dilakukan
penyemprotan Etil Klorida pada lokasi lesi, namun hal ini tidak
membunuh larva.
4. Bila terjadi infeksi sekunder, dapat diterapi sesuai dengan tatalaksana
pioderma.

Konseling dan Edukasi


Edukasi pasien dan keluarga untuk pencegahan penyakit dengan menjaga
kebersihan diri.
Kriteria Rujukan
Pasien dirujuk apabila dalam waktu 8 minggu tidak membaik dengan terapi.

Peralatan
Lup

Prognosis
Prognosis umumnya bonam. Penyakit ini bersifat self-limited, karena
sebagian besar larva mati dan lesi membaik dalam 2-8 minggu, jarang hingga
2 tahun
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait Pel. Umum,, Pel. Farmasi

8. RIWAYAT PERUBAHAN DOKUMEN

No Halaman Yang Diubah Perubahan Tanggal Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai