Anda di halaman 1dari 3

Nama : Erin Eunike Yoseva br Meliala

NIM :2015713101
Kelas : 5A AB
No. Absen : 15

UTS TATA TULIS LAPORAN


1. Obyektif berarti semua orang akan memberikan penapsiran yang sama, valid berarti
adanya ketepatan antara data yang terkumpul dengan data yang ada pada obyek yang
sesungguhnya terjadi, dan reliabel berarti adanya ketepatan atau keajegan atau
konsistensi data yang didapat dari waktu ke waktu.

2. • Ketepatan ( Akurasi )
Sebagai contoh, ketika anda mengukur lebar sebuah meja pingpong. Agar
mendapatkan hasil pengukuran yang tepat, anda perlu melakukan pengukuran secara
berulang-ulang. Berdasarkan hasil pengukuran itu, anda akan mendapatkan beberapa
hasil pembacaan skala yang berbeda walaupun kecil. Apabila seluruh pengukuran
menghasilkan lebih banyak harga yang sama, sedangkan harga yang lain berselisih
sedikit dengan harga itu, berarti pengukuran anda mempunyai ketepatan yang baik.
• Ketelitian (Presisi)
Ketelitian suatu hasil pengukuran erat hubungannya dengan alat yang Anda gunakan.
Ketelitian didefinisikan sebagai persamaan antara hasil pengukuran dan hasil
sebenarnya. Hasil sebenarnya adalah hasil yang dianggap benar sesuai dengan
kenyataan. Jadi, dalam pengukuran, makin dekat hasil Anda dengan hasil sebenarnya,
berarti alat ukur yang Anda gunakan mempunyai ketelitian makin baik. Namun, jika
terdapat perbedaan hasil pengukuran dengan hasil sebenarnya, itu disebabkan oleh
faktor alat termasuk kesalahan sistematik.
•Kepekaan (Sensitivitas)
Sebagai contoh, Anda diberi tugas oleh guru Fisika untuk mengukur massa sebatang
kapur tulis. Anda diberi dua buah timbangan, timbangan A dan timbangan B.
Misalnya, berdasarkan timbangan A, Anda mendapatkan hasil 10 gram, sedangkan
dengan timbangan B, Anda mendapatkan hasil 10,2 gram. Hal itu berarti timbangan B
mempunyai kepekaan lebih baik dibandingkan timbangan A. Kepekaan merupakan
ukuran kemampuan relatif suatu alat ukur terhadap alat ukur lain yang sama
fungsinya.
•Kesalahan Matematis
Alat ukur yang digunakan dalam percobaan atau penelitian dapat memberikan hasil
pengukuran yang tidak sebenarnya. Hal itu mungkin terjadi karena kelemahan alat
atau tergesernya pengatur posisi nol alat ukur. Kesalahn yang diakibatkan oleh
tergesernya peneraan atau posisi nol pada alat ukur itu dinamakan kesalahan
sistematis. Oleh sebab itu, sebelum menggunakan alat ukur, Anda harus
menyesuaikan posisi nol terlebih dahulu.
•Kesalahan Acak
Jika Anda mengukur resistansi (hambatan) suatu resistor menggunakan multimeter
yang sudah usang, tentu hasilnya tidak sesuai dengan nilai sebenarnya. Bukankah
Anda tidak menduga hal tersebut sebelumnya? Kesalahan pengukuran seperti itu
termasuk kesalahan acak. Kesalahan acak merupakan kesalahan yang tidak disengaja
dan tidak dapat segera kita ketahui.

3. Salah satu syarat judul penelitian adalah Mencerminkan masalah yang akan diteliti ;
artinya bahwa dalam judul penelitian sudah dirumuskan dengan jelas tentang
pola/bentuk hubungan dari varabel-variabel yang akan diteliti dimana masalah yang
akan di teliti terdapat di rumusan masalah tersebut.

4. Manfaat penelitian teoritis adalah berlatar dari tujuan penelitian varifikatif untuk
memverifikasi teori yang sudah ada. Manfaat teoritis ini muncul berlatarkan
ketidakpuasan atau keraguan terhadap teori yang sudah ada sehingga dilakukan
penyidikan kembali secara empiris. Manfaat teoritis ini berfungsi untuk menjelaskan
apabila teori yang digunakan masih relevan untuk penelitian penulis, relevan secara
umum, atau tidak sama sekali. Namun dapat juga untuk memperkuat atau
menggugurkan teori tersebut setelah mengetahui hasil penelitian.

5. Studi pendahuluan merupakan studi yang dilakukan untuk mempertajam arah studi
utama. Studi ini dilakukan dengan tujuan utama untuk menghimpun berbagai
informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian. Hal ini perlu dilakukan,
mengingat informasi yang relevan dapat menunjang keberhasilan penelitian, terutama
karena hasil studi pendahuluan ini dapat menjadi acuan, baik dalam rangka
pengenalan dan perumusan hipotesis. Berkaitan dengan perumusan hipotesis, melalui
studi pendahuluan ini dapat dikumpulkan berbagai informasi teoritis dan fakta, baik
yang bersifat umum maupun fakta ilmiah. Jadi, Studi pendahuluan harus dilaksanakan
sebelum peneliti mengadakan penelitian yang sesungguhnya karena studi ini dapat
membantu peneliti dalam meluruskan niat penelitiannya, mempertajam arah
penelitiannya dan juga dapat mencari jalan lain yang belum dilalui orang lain yang
telah meneliti hal yang sama, dan studi ini juga dilakukan untuk menjajaki
kemungkinan diteruskan atau dihentikannya penelitian itu.

6. Pengidentifikasian dan perumusan masalah bertujuan untuk mencari dan menemukan


jawaban atas permasalah yang ada. Pengidentifikasian masalah dapat diakukan
melalui beberapa sumber sbb :
a. Pengamatan tehadap kegiatan manusia
b. Buku-buku ilmu pengetahuan
c. Membaca hasil penelitian orang lain
d. Pengalamanan dan catatan pribadi
e. Pengamatan terhadap lingkungan
f. Diskusi-diskusi ilmiah.

7. Suatu rumusan masalah umumnya diungkapkan dalam bentuk kalimat tanya.


Pertanyaannya singkat, padat, dan jelas. mengandung nilai penelitian. mengarahkan
cara berpikir terhadap topik yang dibahas. pertanyaan-pertanyaan tersebut akan
menjadi arah kemana sebenarnya penelitian akan dibawa, dan apa saja sebenarnya
yang ingin dikaji atau dicari tahu oleh peneliti Rumusan masalah memuat pertanyaan
yang akan dijawab oleh penulis melalui karya tulis ilmiahnya. Kata tanya yang
dipakai oleh penulis dalam membuat rumusan masalah biasanya adalah mengapa,
bagaimana, dan apa. Jadi suatu rumusan masalah umumnya diungkapkan dalam
bentuk kalimat tanya, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjadi arah kemana
sebenarnya penelitian akan dibawa, dan apa saja sebenarnya yang ingin dikaji atau
dicari tahu oleh peneliti. Namun rumusan masalah tidak selalu harus merupakan
kalimat tanya, dapat juga merupakan kalimat biasa yang bukan merupakan
pertanyaan.

Anda mungkin juga menyukai