EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
( MODUL 5 )
KUALITAS ALAT UKUR (INSTRUMEN)
Dosen Pengampu: Wening Pawestri, SS., M.HUM
Oleh:
2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah memeriksa hasil tes sumatif semester pertama, Bu Sita merasa terkejut
karena nilai yang diperoleh siswa-siswanya pada tes tersebwa jauh di bawah yang
diharapkan. Untuk mengetahui di mana letak kesalahannya, Bu Sita mencoba melihat
kembali kumpulan Satuan Pelajaran yang telah dibuatnya selama satu semester. Dari
kumpulan satuan pelajaran tersebut Bu Sita mencoba menganalisis kembali tujuan
pembelajaran yang harus dicapai.
Hasil analisis menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran yang harus dicapai
tidak terlalu tinggi dan sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Karena tidak
menemukan kesalahan pada tujuan pembelajaran, Ba Sita mencoba mengingat-ingat
kembali tentang proses pembelajaran yang selarna im dilakukannya. Menurutnya, ia
sudah mencoba sekuat tenaga wuak mengajar dengan baik yaitu dengan memilih
metode dan media yang pat agar para siswa dapat menangkap dengan mudah dan jelas
tentang konsep-konsep yang ia ajarkan.
Para mahasiswa, pernahkah Anda mengalami kasus seperti yang dialama Bu
Sita? Jika pernah, bagaimana tindakan Anda? Pernahkah Anda menganalisis penyebab
rendahnya nilai siswa Anda seperti vang dilakukan Bu Sita? Dapatkah Anda
menentukan penyebab rendahnya nilai siswa Amia tersebut?
Secara teoretis terdapat hubungan timbal balik antara pembelajaran, proses
pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Maka dari itu makalah ini akan membahas
tentang kualitas alat ukur evaluasi pembelajaran di sekolah dasar.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apakah validitas itu ?
2. Apakah reliabilitas itu ?
3. Bagaimana hubungan antara validitas dan reliabilitas ?
4. Bagaimana meningkatkan reliabilitas tes ?
5. Mengapa analisis butir soal penting ?
6. Kapan analisis butir soal dilakukan ?
7. Bagaimana cara melakukan analisis secara sederhana ?
8. Bagaimana menganalisis tes uraian ?
9. Bagaimana memperbaiki butir soal ?
10. Bagaimana memperbaiki non-tes ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian validitas
2. Untuk mengetahui pengertian reliabilitas
3. Untuk mengetahui hubungan antara validitas dan reliabilitas
4. Untuk mengetahui cara meningkatkan reliabilitas tes
5. Untuk mengetahui analisis butir soal
6. Untuk mengetahui kapan menganalisis butir soal
7. Untuk mengetahui cara melakukan analisis secara sederhana
8. Untuk mengetahui cara menganalisis tes uraian
9. Untuk mengetahui cara memperbaiki butir soal
10. Untuk mengetahui cara memperbaiki non-tes
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Validitas
Pengertian validitas mengacu pada ketepatan interpretasi yang dibuat dari hasil
pengukuran atau evaluasi (Gronlund dan Linn, 1990). Secara umum validitas ada tiga
jenis.
1. Validitas isi (content validity).
2. Validitas konstrak (construct validity).
3. Validitas yang dikaitkan dengan kriteria tertentu (criterion related validity).
Validitas isi diperlukan untuk menjawab pertanyaan “sejauh mana item-item
yang ada dalam tes dapat mengukur keseluruhan materi yang telah diajarkan”. Tinggi
rendahnya validitas isi dapat ditetapkan berdasarkan analisis rasional atau
pertimbangan ahli terhadap isi tes tersebut Hal ini merupakan tuntutan yang harus
dipenuhi oleh tes hasil belajar. Tinggi rendahnya validitas isi suatu tes dapat Anda lihat
pada perencanaan atau kisikisi tes. Semakin representatif materi yang dapat ditanyakan
dalam tes tersebut menunjukkan semakin tinggi validitas isinya.
Validitas konstrak mengacu pada sejauh mana alat ukur tersebut dapa!
mengungkap keseluruhan konstrak yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan
tes tersebut. Yang dimaksud dengan konstrak di sini adalah konsep hipotetis
(hipotetical concept) yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat ukur.
Validitas konstrak ini banyak digunakan terutama dalam pengukuran-pengukuran
psikologi seperti pengukuran sikap, minat, tingkah laku dan sebagainya. Campbell dan
Fiske (Djemari Mardapi, 2004) mengembangkan satu pendekatan untuk menentukan
validitas konstrak dengan menggunakan teknik multi trait-multi method. Validasi
dengan multi trait-multi method dilakukan dengan menggunakan lebih dari satu metode
untuk mengukur lebih dari satu macam trait (sifat). Dengan menggunakan matrik
korelasi sehingga interkorelasi antara trait dan metode dapat dilihat dengan jelas.
4
B. Pengertian Reliabilitas
Pendahuluan telah dijelaskan bahwa untuk menyusun set tes yang baik ada dua
hal yang perlu diperhatikan yaitu validitas dan reliabilitas. Kalau tadi Anda telah
memahami apa yang dimaksud dengan validitas maka berikut ini Anda akan diajak
untuk membahas konsep reliabilitas. Untuk memperoleh pemahaman tentang
pengertian reliabilitas, lakukanlah kegiatan berikut ini! Ukurlah panjang sepuluh benda
yang berada di sekitar anda sebanyak dua kali pada waktu yang berbeda dengan
menggunakan alat ukur yang tepat kemudian tuangkanlah hasilnya pada tabel berikut
ini !
Apakah hasil yang Anda peroleh dalam dua kali pengukuran, memberikan hasil
yang berbeda? Jika cara pengukuran yang Anda lakukan benar maka hasil pengukuran
yang Anda peroleh mestinya sama. Jika hasil pengukuran yang Anda peroleh sama,
dapat dikatakan bahwa alat ukur yang Anda gunakan memberikan hasil pengukuran
yang reliabel (tetap, konsisten, stabil). Hasil-hasil pengukuran yang berhubungan
dengan aspek-aspek fisik seperti mengukur panjang meja, tinggi almari, berat badan,
dan tinggi badan biasanya menghasilkan reliabilitas yang sangat tinggi. Artinya
walaupun pengukuran dilakukan lebih dari sekali tetapi tetap memberikan hasil yang
tidak jauh berbeda.
Hasil pengukuran yang berbeda akan sering Anda temukan jika Anda
5
melakukan pengukuran terhadap hal-hal yang berhubungan dengan aspek-aspek
psikologi dan sosial seperti dalam pengukuran mewakili intelegensi, sikap, dan konsep
diri. Aspek-aspek sosial psikologis seperti itu tidak dapat diukur dengan ketepatan dan
konsistensi yang tinggi. Hal ini disebabkan karena hasil pengukuran yang diperoleh
tidak dapat lepas dari pengaruh hal-hal di luar maksud pengukuran tersebut misalnya
alat ukur itu sendiri mungkin bukan merupakan alat ukur yang tepat untuk mengukur
aspek yang diinginkan.
Di samping itu karena subjek pengukurannya adalah manusia maka cara-cara
penyajian tes, emosi, motivasi, kondisi fisik, dan keadaan ruangan tes akan
mempengaruhi hasil pengukuran walaupun sebenarnya aspek-aspek yang ingin kita
ukur tersebut tidak berubah. Dengan demikian hasil pengukuran yang diperoleh
menjadi kurang reliabel.
d. Apakah kunci soal yang Anda buat sudah benar sesuai dengan maksud soal?
e. Jika Anda menggunakan tes pilihan berganda, apakah pengecoh yang Anda
pilih sudah berfungsi dengan baik?
f. Apakah soal tersebut masih dapat ditafsirkan ganda atau tidak?
2. Sebagai umpan balik bagi siswa untuk mengetahui kemampuan mereka dalam
menguasai suatu materi.
3. Sebagai umpan balik bagi Anda sendiri sebagai guru untuk mengetahui kesulitan-
kesulitan yang dialami siswa dalam memahami suatu materi.
4. Sebagai acuan untuk merevisi soal.
5. Untuk memperbaiki kemampuan Anda dalam menulis soal.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
13