Anda di halaman 1dari 13

PENYAKIT MENULAR

Implementasi program

NO INDIKATOR SASARAN MEDIA METODE MITRA SUMBER LOKASI WAKT KE HASIL


. PROGRAM DATA U T PENILAIA
N

A. Program Prioritas

Pencegahan dan Masyarakat Spanduk Sosialisasi PJ Puskesmas


Pengendalian P2 diwilayah Promkes air dingin
ISPA kerja
puskesmas
Tujuan : Untuk Air Dingin
menurunkan angka
kesakitan dan
kematian akibat
ISPA

B. Kegiatan Promotif

1. Memberikan edukasi Masyarakat Spanduk Sosialisasi PJ Jumlah Puskesmas 1x3


tentang Penyakit diwilayah Promkes masyarakat Air Dingin bulan
Power Tanya Jawab
Menular mengenai kerja point di
puskesmas puskesmas
Penyebab Air Dingin Video Air Dingin
ISPA
Gejala ISPA
Bahaya ISPA
Dampak
ISPA
Cara
pencegahan
dan
pengobatan
terhadap
penyakit
ISPA

2. Pelatihan para kader Kader Poster Ceramah Bidan Jumlah Balai Desa 1x6
mengenai P2M kader di bulan
Spanduk Tanya Jawab Peraway
(Pemberantasan dan puskesmas
Pencegahan Penyakit PPT Air Dingin
Menular)

C. Kegiatan Preventive

1. Pemeriksaan P2M Masyarakat Alat-Alat Wawanacara PJ Data Puskesmas 1x


diwilayah kesehatan Medis, Perawat Puskesmas Air Dingin sebulan
Kegiatan : kerja Air Dingin
Spanduk Pemeriksaan
Pemeriksaan puskesmas Fisik,
Dahak Air Dingin Poster Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan Lainnya
Darah
A. Diagnosis Masalah

Berdasarkan data diatas didapatkan peringkatkan pertama ditempati oleh penyakit Saluran Pernafasan (ISPA) dengan jumlah 458 kasus.
Penyakit ISPA ini adalah infeksi yang terjadi disaluran pernafasan bisa diatas atau dibawah. Meski biasanya dapat sembuh tanpa perawatan khusus,
kondisi ini bisa berbahaya bagi anak-anak, lansia, atau orang dengan daya tahan tubuh yang lemah. Penyebab banyaknya kasus saluran pernafasan
(ISPA) dipuskesmas air dingin adalah:

 Kebiasaan merokok
 Kurang menjaga kebersihan (PHBS)
 Melakukan perjalanan kedaerah yang sedang banyak kasus infeksi saluran pernafasan

B. Prioritas Masalah

No Kriteria Bobot Masalah (skor 1-10)


Kebiasaan Kurang menjaga Melakukan perjalanan
merokok kebersihan kedaerah yang sedang
banyak kasus infeksi
saluran pernafasan
S BS S BS S BS
1 Kegawatan 5 6 30 4 20 3 15
2 Mendesaknya 5 4 20 3 15 2 10
3 penyebarannya 5 3 15 2 10 5 25
4 Sumber daya 5 4 20 3 15 1 5
yang dimiliki
Total 85 60 55
Rangking I II III

Keterangan :

S = Skor

BS = Bobot * Skor

Dari tabel diatas didapatkan permasalahan pada peringkat pertama yaitu kebiasaan merokok yang tidak baik, pada peringkat kedua yaitu
kurang menjaga kebersihan , dan pada peringkat ketiga yaitu perjalanan kedaerah yang sedang banyak kasus infeksi saluran pernafasan

C. Kelengkapan Instrumen

Adapun instrumen di area Puskesmas Air Dingin yang digunakan :

No Instrumen Indikator Hasil Ket


Ya Tidak
1 Kebiasaan Apakah ada tenaga  Terdapat
Merokok kesehatan yang beberapa
merokok? tenaga
kesehatan
yang masih
merokok
Adakah kebijakan  Tetapi belum
larangan merokok terlaksana
dipuskesmas? dengan baik
Adakah Kawasan  Tetapi tidak
Tanpa Rokok (KTR) digunakan
dipuskesmas? oleh
pengunjung
puskesmmas
Adakah penyuluhan  Masih
rutin yang dilakukan kurangnya
oleh tenaga penyuluhan
kesehatan dalam yang
mengatasi dilaksanakan
kebiasaan merokok oleh tenaga
pada masyarakat kesehatan
Adakah partisipasi  Karena
masyarakat dalam masyarakat
mengikuti sibuk dengan
penyuluhan kegiatan
masing-masing
2 PHBS Apakah ada  Tetapi masih
Mecuci tangan kebijakan larangan ada
pakai sabun CTPS ? pengunjung
yang tidak
menerapkan
CTPS
Apakah puskesmas 
menyediakan
tempat cuci
tangan?
Apakah tersedia 
sabun bakteri
ditempat cuci
tangan?
Apakah ada media 
tempat cuci tangan
pakai sabun?
Apakah tenaga 
kesehatan mencuci
tangan pakai sabun
sebelum dan
sesudah pelayanan
kesehatan?
Menggunakan Apakah ditempat 
air bersih kerja menggunakan
sarana air bersih
yang memenuhi
syarat (tidak
berbau, berwarna,
berasa)?
Penggunaan Apakah septic tank 
jamban sehat berjarak 10-15 m
dari sumur atau
sumber air bersih
dan tertutup?
Apakah pekerja 
menggunakan
jamban sehat?
Apakah tersedia 
menampungan air
dan sabun?
Apakah dudukan 
jamban aman?
Apakah jamban 
berbau(bersih)?
Apakah lantai licin 
dan sulit
dibersihkan?
Apakah ada 
ventilasi udara?

Pemberantasan Adakah kegiatan 


jentik nyamuk pemberantasan
jentik nyamuk 4M
ditempat kerja?
Adakah menanam 
tanaman pengusir
nyamuk?
3 Melakukan Adakah pendataan 
perjalanan masyarakat terkait
kedaerah yang perjalanan
sedang banyak keaderah yang
kasus infeksi sedang banyak
saluran kasus infeksi
pernafasan saluran pernafasan
Adakah 
pemeriksaan
kesehatan bagi
masyarakat yang
melakukan
perjalanan
keaderah yang
sedang banyak
kasus infeksi
saluran pernafasan

D. Sinkronisasi Kasus dengan Instrumen


Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan instrumen penilaian di Area Puskesmas Air dingin yang telah dibuat
didapatkan bahwa sudah adanya upaya pencegahan kebiasaan merokok dengan melakukan penyuluhan 1 dalam 3 bulan namun setelah
dipantau masih kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap bahaya merokok bagi kesehatan terutama kesehatan saluran pernafasan. Hal
itu disebabkan masih kurangnya penyuluhan yang diadakan oleh tenaga Kesehatan Puskesmas Air Dingin dan media yang digunakan
kurang menarik sehingga masyarakat tidak tertarik mengikuti penyuluhan.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Sinkronisasi Teori dengan Kasus

Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan prevetif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya diwilayah puskesmas air dingin.
Promosi kesehatan dipuskesmas adalah upaya puskesmas melaksanakan pemberdayaan kepada masyarakat untuk mencegah penyakit dan
meningkatkan kesehatan kepada setiap individu, keluarga serta lingkungannya secara mandiri dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber
masyarakat

Berdasarkan Data 10 penyakit tertinggi dari Puskesmas Air Dingin yang paling tinggi yaitu penyakit ISPA. Faktor perilaku yang menyebabkkan
tingginya penyakit ISPA adalah Kebiasaan merokok oleh masyarakat.

B. Menetapkan GAP/ Masalah

Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan ditemukannya kurangnya penyuluhan tentang bahaya merokok bagi kesehatan terutama
kesehatan saluran pernafasan (ISPA) yang dilakukan oleh petugas kesehatan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya penyuluhan oleh tenaga kesehatan
mengenai dampak perilaku merokok terhadap penyakit ISPA. Penyebab lainnya adalah kurang menariknya media edukasi dan informasi tentang
bahaya merokok bagi kesehatan masyarakat.

Plan of Action / POA


Pihak yang
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Waktu Sumber Dana
Terlibat
1. Membentuk Duta Anti Rokok Memberikan edukasi Masyarakat Puskesmas 11 Dana Puskesmas Tenaga Promkes,
kepada masyakat dan November perawat dan
menjadi role model bagi 2022 masyarakat
masyarakat. Duta ini
merupakan gelar
penghargaan dari
Puskesmas bagi
masyarakat yg bisa
berhenti merokok
2. Melakukan penyuluhan Agar masyarakat masyarakat Puskesmas 11 Dana Puskesmas Tenaga Promkes
tentang bahaya perilaku teredukasi secara Air dingin November dan Perawat
merokok terhadap penyakit maksimal dan dapat 2022
ISPA 1x sebulan menerima informasi
lebih lengkap
3. Mengembangkan media agar Agar masyarakat Tenaga Puskesmas 11 Dana Puskesmas Tenaga Promkes
lebih menarik seperti tertarik membaca dan Promkes Air dingin November
Pemutaran video animasi, melihat media yang di 2022
Radio spot tentang ISPA, dan berikan atau di pasang
pemasangan banner di
puskesmas
4. Kunjungan rumah pelayanan Untuk memberikan masyarakat Rumah 15 Dana Puskesmas Kader,
kesehatan ISPA edukasi dan melakukan yang jarang sasaran November tenaga
screening kesehatan pergi 2022 promkes,
kepada masyarakat penyuluhan dan perawat
yang jarang pergi
penyuluhan
C. Upaya Penanggulangan Masalah

Dengan ditemukannya permasalahan yang ada, setelah dilakukan observasi dan wawancara, maka perlu upaya penanggulangan dengan
membentuk Duta Anti Rokok di wilayah kerja puskesmas air dingin, yang bertugas mengubah pola pikir masyarakat tentang bahaya
merokok bagi kesehatan dan memberikan edukasi secara individu mengenai perilaku merokok.

D. Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut

1. Evaluasi Kegiatan

Evaluasi dilakukan dengan menilai tingkat keberhasilan dari program yang dicanangkan. Untuk evaluasi proses dapat dilakukan
dengan melihat sejauh mana program tersebut dijalankan, sedangkan evaluasi hasil dilihat dari capaian target program tersebut, dimana
target dari programI Duta Anti Rokok adalah 100 %. Dari kegiatan program yang telah dilaksanakan evaluasi dan rencana tindak lanjut
yang dapat dilakukan ialah meningkatkan kolaborasi dengan program lain seperti program lintas lembaga (pokjanal atau kelompok kerja
operasional). Tenaga promosi kesehatan di Puskesmas Air Dingin juga dapat memperbanyak Media, seperti poster dan leaflet tentang
bahaya merokok terhadap ISPA, serta video edukasi dan Radio spot yang dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan
masyarakat untuk mencegah ISPA.

2. Rencana Tindak Lanjut

Beberapa saran yang disampaikan kepada kepala puskesmas yaitu adanya “Pembentukan Duta Anti Rokok”dari masyarakat yang
bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat tentang bahaya merokok bagi kesehatan dan memberikan edukasi secara individu
mengenai perilaku merokok.

Berikut Rencana Tindak Lanjut Dari Program Duta Anti Rokok:


Kegiatan : Membentuk Duta Anti Rokok

Tujuan : Mengubah pola pikir masyarakat tentang bahaya merokok bagi kesehatan dan memberikan edukasi secara
individu mengenai perilaku merokok.

Sasaran : Masyarakat wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin

Tempat/Waktu : Puskesmas Air Dingin

Metode : Sosialisasi

Media :-

Dana :-

Penanggung Jawab : Tenaga Promosi Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai