LAPORAN PRAKTIK MATKUL Implementasi Kesehatan
LAPORAN PRAKTIK MATKUL Implementasi Kesehatan
Dosen pengajar:
Oleh :
Kelompok 8
Dosen Pengampu :
2022
LEMBARAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Pembimbing Akademik
Widdefrita,S.KM, M.KM
NIP. 197607192002122202
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami uncapkan kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan karunia
– Nya, maka kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Mata Kuliah
Implementasi Promosi Kesehatan mengenai Promosi Kesehatan di Puskesmas Air Dingin.
Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Implementasi Promosi Kesehatan.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
penulisan maupun materinya, namun dari hal tersebut tidak menggurangi isi dari laporan yang
menjadi tujuan dari pebuatan laporan ini. Oleh sebab itu Kami mohon kritikkan dan saran demi
kesempurnaan untuk pembuatan laporan berikutnya. Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan segala informasi yang berkaitan dengan
aktivitas
Akhir kata, Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga dari makalah ini, kita dapat
menambah pengetahuan dan memberi manfaat bagi semua.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang
Berikut angka kejadian mengenai perilaku masyarakat di wilayah kerja puskesmas air dingin :
Keluarga Ibu Bayi Bayi Balita Penderita Penderita Penderita Anggota Keluarga Keluarga Keluarga
mengikuti melakukan mendapat mendapat mendapatkan tuberculosis hipertensi gangguan keluarga sudah mempunyai mempunyai
program persalinan imunisasi air susu pemantauan paru melakukan jiwa tidak menjadi akses akses atau
Keluarga di fasilias dasar ibu (ASI) pertumbuhan mendapatkan pengobatan mendapatkan merokok anggota sarana air menggunakan
Berencana kesehatan lengkap ekslusif pengobatan secara pengobatan JKN bersih jamban sehat
(KB) sesuai teratur dan tidak
standar ditelantarkan
Air Dingin 72.24% 90.72% 72.81% 82,25% 75.91% 40.48% 39.56% 41.18% 20.85% 67.65% 95.96% 87.40% 0.22
Warga sesuai 542 733 332 5.5 1.509 43 303 21 3.562 5.898 8.362 7.604 1.886
“Y”
Keluarga 2.437 808 456 614 1.988 210 766 51 8.719 8.719 8.714 8.700 8.719
Cakupan 22.24% 90.72% 72.81% 82.25% 75.91% 20.48% 39.56% 41.18% 40.85% 67.65% 95.96% 87.40% 0.22
SEHAT
Berdasarkan indikator diatas dapat disimpulkan bahwa indikator perilaku anggota keluarga yang tidak merokok yaitu 20.85%. dan indikator perilaku
Keluarga mempunyai akses sarana air bersih yaitu 95.96%.
C.Dasar Hukum
Dalam peran puskesmas memiliki dasar hukum yang menjadi landasan pelaksanaannya di
Puskesmas Air Dingin adalah antara lain :
Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi merupakan faktor utama yang menyebabkan
anak balita mengalami stunting. Ada banyak sekali hal-hal yang dapat memicu
terjadinya gizi buruk ini. Berikut adalah penyebab gizi buruk pada ibu hamil dan bayi
yang masih sering ditemui:
Begitu pula setelah lahir, 1000 hari pertama kehiduan (0-2 tahun) adalah waktu yang
sangat krusial untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Pada masa ini, bayi
membutuhkan ASI eksklusif selama 6 bulan dan tambahan makanan pendamping ASI
(MPASI) yang berkualitas setelahnya. Oleh karena itu, ibu harus memiliki pengetahuan
yang cukup mengenai gizi anak.
Faktor lainnya yang juga dapat memicu stunting adalah jika anak terlahir dengan
kondisi sindrom alkohol janin (fetus alcohol syndrome). Kondisi ini disebabkan oleh
konsumsi alkohol berlebihan saat hamil yang kemungkinan diawali ketidaktahuan ibu
akan larangan terhadap hal ini.
Tubuh mendapatkan energi dari asupan makanan. Penyakit infeksi berulang yang
dialami sejak bayi menyebabkan tubuh anak selalu membutuhkan energi lebih untuk
melawan penyakit. Jika kebutuhan ini tidak diimbangi dengan asupan yang cukup, anak
akan mengalami kekurangan gizi dan akhirnya berujung dengan stunting.
Terjadinya infeksi sangat erat kaitannya dengan pengetahuan ibu dalam cara
menyiapkan makan untuk anak dan sanitasi di tempat tinggal.
Sulitnya air bersih dan sanitasi yang buruk dapat menyebabkan stunting pada anak.
Penggunaan air sumur yang tidak bersih untuk masak atau minum disertai kurangnya
ketersediaan kakus merupakan penyebab terbanyak terjadinya infeksi. Kedua hal ini
bisa meninggikan risiko anak berulang-ulang menderita diare dan infeksi cacing usus
(cacingan).
Stunting pada anak dapat mempengaruhinya dari ia kecil hingga dewasa. Dalam jangka
pendek, stunting pada anak menyebabkan terganggunya perkembangan otak,
metabolisme tubuh, dan pertumbuhan fisik. Sekilas, proporsi tubuh
anak stunting mungkin terlihat normal. Namun, kenyataannya ia lebih pendek dari
anak-anak seusianya.
Seiring dengan bertambahnya usia anak, stunting dapat menyebabkan berbagai macam
masalah, di antaranya:
Dampak buruk stunting yang menghantui hingga usia tua membuat kondisi ini sangat
penting untuk dicegah. Gizi yang baik dan tubuh yang sehat merupakan kunci dari
pencegahan stunting. Berikut hal-hal yang harus diingat untuk mencegah stunting:
2. Kesehatan Lingkungan
Menurut Soemirat (2000), lingkungan adalah segala sesuatu baik berupa benda
mati atau benda hidup, nyata atau abstrak seperti suasana yang terbentuk akibat
interaksi semua elemen yang ada di alam. Lingkungan sangat erat hubungannya dengan
kesehatan, karena lingkungan yang menyediakan fasilitas untuk keberadaan suatu
kehidupan.Pengertian sanitasi menurut Ehler dan Steel (1958) adalah sebagai usaha
untuk mencegah penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor
lingkungan yang berkaitan dengan rantai penularan penyakit tersebut. Sementara
menurut Riyadi (1984), sanitasi lingkungan adalah prinsip-prinsip untuk meniadakan
atau setidak-tidaknya menguasai faktor-faktor lingkungan yang dapat menimbulkan
penyakit.
• Streptococcus
• Haemophilus
• Staphylococcus aureus
• Klebsiella pneumoniae
• Mycoplasma pneumoniae
• Chlamydia
NO INDIKATOR SASARAN MEDIA METODE MITRA SUMBER LOKASI WAKTU KET Hasil
DATA penilaian
PROGRAM
A. Kegiatan Promotif A K TA
3. Pemberian PMT Ibu Hamil Leaflet Konsultasi Bidan, Data Wilayah Trimester
untuk ibu hamil perawat, Puskesmas Kerja 1
dengan KEK ahli gizi Air Dingin Puskesmas ,Trimester
Air Dingin 2 dan 3
Kehamilan
n
NO INDIKATOR SASARAN MEDIA METODE MITRA SUMBER LOKASI WAKTU KET HASIL
DATA PENILAIAN
PROGRAM
A. Kegiatan Promotif A K TA
B.Kegiatan Preventif
• Demensia
• Tekanan
Darah
• Gula
N INDIKATOR SASARAN MEDIA METODE MITRA SUMBER LOKASI WAKT KET HASIL
O PROGRAM DATA U PENILAIA
N
A K TA
A. Kegiatan Promotif
• Pengertian
DBD
• Gejala DBD
• Pencegahan
DBD Melalui
Gerakan 3M
Plus
• Manfaat 3M
Plus
B. Kegiatan Preventif
N INDIKATOR SASARA MEDIA METODE MITRA SUMBER LOKASI WAKTU KET HASIL
O PROGRAM N DATA PENILAIA
N
A K TA
A. Kegiatan Promotif
B. Kegiatan Preventif
A. Kegiatan Promotif
B. Kegiatan Preventive
1. Program Prioritas Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin
NO. INDIKATOR SASARAN MEDIA METODE MITRA SUMBER LOKASI WAKTU KET HASIL
PROGRAM DATA PENILAIAN
A. Kegiatan Promotif
B. Kegiatan Preventive
• Berat badan
• Tinggi badan
• Gigi dan mulut
• Kuku
C.Kebijakan Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Masalah
STUDI KASUS
No Penyakit Jumlah
2 Stunting 320
3 DBD 230
4 Hipertensi 152
6 86
9 Kudis 49
• Kebiasaan merokok
• Kurang menjaga kebersihan (PHBS)
• Melakukan perjalanan kedaerah yang sedang banyak kasus infeksi
saluran pernafasan
B. Prioritas Masalah
S BS S BS S BS
1 Kegawatan 5 6 30 4 20 3 15
2 Mendesaknya 5 4 20 3 15 2 10
3 penyebarannya 5 3 15 2 10 5 25
4 Sumber daya 5 4 20 3 15 1 5
yang dimiliki
Total 85 60 55
Rangking I II III
Keterangan :
S = Skor
BS = Bobot * Skor
Ya Tidak
PEMBAHASAN
Berdasarkan Data 10 penyakit tertinggi dari Puskesmas Air Dingin yang paling tinggi
yaitu penyakit ISPA. Faktor perilaku yang menyebabkkan tingginya penyakit ISPA adalah
Kebiasaan merokok oleh masyarakat.
Pihak yang
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Waktu PJ Sumber Data
Program Terlibat
1. Melakukan survey - Untuk mengetahui - Lurah Air dingin 11 Petugas Informasi dari - Kader
di wilayah kerja apa masalah yang - RT/RW November Promkes sasaran
puskesmas Air terjadi di wilayah - Tokoh 2022
masy.
Dingin kerja puskesmas Air
Dingin
4. Melakukan Sosialisasi Untuk meningkatkan - Masyarakat Balai desa 18 Petugas - Bahan - Dinas
penyuluhan kepada pengetahuan dan di wilayah November Promkes Informasi kesehatan
masyarakat terkait kesadaran Air dingin 2022 - Media - Kader
penyuluhan Posyandu
bahaya kebiasaan masyarakat tentang
(PPT,
merokok yang dapat bahaya kebiasaan poster,
menyebabkan merokok yang dapat leaflet, dll)
Penyakit ISPA menyebabkan
penyakit ISPA
Materi :
• Bahaya rokok
• Dampak rokok
• Pengaruh rokok
terhadap
penyakit ISPA
D. Upaya Penanggulangan Masalah
1. Evaluasi Kegiatan
Pelaksaan Kegiatan Praktik Lapangan di Poltekkes Kemenkes Padang dimulai
yaitu pada tanggal 04-19 November 2022. Dimana kami memulai dengan Pengajuan
Surat Persetujuan Praktik kepada Pihak ADUM pada tanggal 04 November 2022 dan
surat tersebut disetujui. Setelah disetujuinya Surat Tersebut maka kami mulai
melakukan observasi kepada sasaran. Observasi yang kami lakukan dilakukan dengan
lembar checklist dan wawancara. Lembar checklist digunakan untuk pemenuhan
instrumen penilaian implementasi di Tatanan Puskesmas.
Setelah itu, kami melanjutkan diskusi dan menjelaskan hasil observasi yang
dilakukan kepada pihak puskesmas. Hal ini merupakan salah satu proses advokasi,
dimana kami juga mengadvokasi kepala puskesmas tentang program yang sudah kami
rencanakan, terkait hal itu kepala puskesmas juga sangat menyetujui dan berharap
program yang kami rencanakan berjalan baik.
2. Rencana Tindak Lanjut
Beberapa saran yang disampaikan kepada kepala puskesmas yaitu adanya
“Pembentukan Duta Anti Rokok”dari masyarakat yang bertujuan untuk mengubah
pola pikir masyarakat tentang bahaya merokok bagi kesehatan dan memberikan
edukasi secara individu mengenai perilaku merokok.
Berikut Rencana Tindak Lanjut Dari Program Duta Anti Rokok:
1) Kegiatan : Membentuk Duta Anti Rokok
2) Tujuan : Mengubah pola pikir masyarakat tentang bahaya
merokok bagi kesehatan dan memberikan edukasi secara individu mengenai
perilaku merokok.
3) Sasaran : Masyarakat wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin
4) Tempat/Waktu : Puskesmas Air Dingin
5) Metode : Sosialisasi
6) Media :-
7) Dana :-
8) Penanggung Jawab : Tenaga Promosi Kesehatan
LAMPIRAN
Lampiran 1. POA
Pihak yang
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Waktu PJ Sumber Data
Program Terlibat
1. Melakukan survey - Untuk mengetahui - Lurah Air dingin 11 Petugas Informasi dari - Kader
di wilayah kerja apa masalah yang - RT/RW November Promkes sasaran
puskesmas Air terjadi di wilayah - Tokoh 2022
masy.
Dingin kerja puskesmas Air
Dingin
4. Melakukan Sosialisasi Untuk meningkatkan - Masyarakat Balai desa 18 Petugas - Bahan - Dinas
penyuluhan kepada pengetahuan dan di wilayah November Promkes Informasi kesehatan
masyarakat terkait kesadaran Air dingin 2022 - Media - Kader
penyuluhan Posyandu
bahaya kebiasaan masyarakat tentang
(PPT,
merokok yang dapat bahaya kebiasaan poster,
menyebabkan merokok yang dapat leaflet, dll)
Penyakit ISPA menyebabkan
penyakit ISPA
Materi :
• Pengertian
merokok
• Zat-zat yang
terkandung
dalam rokok
• Bahaya
merokok
• Cara
mengurangi
efek jelek dari
rokok
• Alasan
menghindari
merokok
• Cara mencegah
merokok
• Kiat-kiat
berhenti
merokok
• Pengaruh rokok
terhadap
penyakit ISPA
Lampiran 2. SAP
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Merokok merupakan kebiasaan buruk yang banyak sekali akibat buruknya bagi tubuh
perokok maupun orang yang berada disekitar perokok (perokok pasif) yang menjadi masalah
kesehatan dimasyarakat sampai saat ini.dengan persepsi oleh perokok yang bermacam-macam
padahal telah jelas akibat bagi organ-organ tubuh seperti jalan pernafasan, paru, jantung, ginjal
dan mata.
Pengetahuan masyarakat yang kurang akan bahaya merokok berpengaruh terhadap
tingkat kebiasaan merokok pada masyarakat yang cukup tinggi.
II. PENGANTAR
Topik : Merokok
Subtopik : Bahaya Merokok bagi kesehatan
Sasaran : Masyarakat Wilayah Kerja Puskesmas Air Dingin
Jam : 08.00-Selesei
Hari/Tanggal : Jumat, 18 November 2022
Waktu : 30 Menit
Tempat : Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Air dingin
V. MATERI
Terlampir
VI. MEDIA
1. Materi SAP
2. Poster
VII. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
IX. EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Soal : 2 soal
X. LAMPIRAN MATERI
a. Pengertian Merokok
Merokok adalah menghisap zat-zat yang dapat menimbulkan gangguan pada
organ tubuh.
2. Tar
Cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapattkan dengan cara distilasi
kayu dan arang juga dari getah tembakau. Zat inilah yang menyebabkan kanker paru-
paru. Zat berbahaya ini berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat dan mengiritasi
paru-paru dan sistem pernapasan sehingga menyebabkan penyakit bronchitis kronis,
emfisema, dan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kanker paru-paru.
2. Katarak
Merokok dipercaya dapat memperburuk kondisis mata yaitu memutihnya lensa
mata yang menghalangi masuknya cahaya dan menyebabkan kebutaan, 40 % lebih
terjadi pada perokok. Rokok dapat menyebabkan katarak dengan 2 cara, yaitu cara
mengiritasi mata dan dengan terlepasnya zat-zat kimia dalam paru yang oleh aliran
darah dibawa sampai ke mata. Merokok dapat juga dihubungkan dengan degrasi
muscular yang berhubungan dengan usia tua yaitu penyakit mata yang
tak tersembuhkan yang disebabkan oleh memburuknya bagian pusat retina yang
disebut Mucula. Mucula ini berfungsi untuk memfokuskan pusat penglihatan di dalam
mata dan mengontrol kemampuan membaca, mengendarai mobil, mengenal wajah dan
warna dan melihat objek secara detail.
3. Kulit keriput
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya protein
yang berguna untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A, terhambatnya
aliran darah. Kulit perokok menjadi kering dan keriput terutama disekitar bibir dan
mata.
4. Hilangnya pendengaran
Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada dinding
pembuluh darah sehingga menghambat laju aliran darah ke dalam telinga bagian dalam
. perokok dapat kehilangan pendengaran lebih awal dari pada orang yang tidak merokok
atau lebih mudah kehilangan pendengaran karena infeksi telinga atau suara yang keras.
Resiko untuk terkena infeksi telinga bagian tengah yang dapt megarah kepada
kompliksi yang lebih jauh disebut Meningitis dan Paralysis wajah bagi perokok 3 kali
lebih besar dari pada orang yang tidak merokok.
5. Kanker kulit
Merokok tidak menyebabkan melanoma ( sejenis kanker kulit yang kadang-
kadang menyebabkan kematian ) tetapi merokok mengakibatkan meningkatnya
kemungkinan kematian akibat penyakit tersebut. Ditengarai bahwa perokok berisiko
menderita Custaneus Scuamus Cell Cancer sejenis kanker yang meninggalkan bercak
merah pada kulit 2 kali lebih besar dibandingkan dengan non perokok
6. Caries
Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut membentuk plak
yang berlebihan, membuat gigi menjadi kuning dan terjadinya caries, perokok berisiko
kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.
7. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu pelebaran dan
rusaknya kantong udara pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru untuk
menghisap oksigen dan melepaskan CO 2. Pada kasus yang parah dugunakan
Tracheotomy untuk membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu asyatn untuk lubang
ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara ke dalam paru-paru. Pada kasus
Bronkhitis kronis terjadi penumpukan muncus sehingga mengakibatkan batuk yang
terasa nyeri dan kesulitan bernafas.
8. Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk.
Dikarenakan rusaknya kantung udara pada paru yang menurunkan kapasitas paru dan
oksigen untuk melepas O2. bila keadaan ini belanjut akan terjadi penumpukan lender
sehingga mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan bernafas.
10. Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada gas
buangan mobil,dan asap rokok lebihmudah terikat pada darah dari pada oksigen
sehingga kemampuan darah untuk mengangkat oksigen turun 15% pada perokok.
Akibatnya tulang pada perokok kehilangan densitasnya menjadi lebih mudah patah atau
retak dan penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok jiga menjadi lebih rentan terhadap
masalah tulang punggung. Perokok juga menjadi lebih retan terhadap masalah tulang
punggung. Sebuah studi menunjukkan bahwa buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih
banyak mengalami nyeri punggung setelah terjadi trauma.
Dokumentasi
Dokumentasi
Dokumentasi
(menyusun Laporan )
(Penutupan bersama Pj Promkes Puskesmas Air Dingin)