Anda di halaman 1dari 49

WAWASAN KEBANGSAAN

PANCASILA

• Lambang Negara Republik Indonesia adalah Garuda Pancasila


1. Bintang (Hitam) : Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Rantat (Merah) Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Pohon Beringin (Putih) : Persatuan Indonesia
4. Kepala Banteng (Merah) : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Padi dan Kapas (Putih) 1 Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia

• Penjelasan Lambang Negara


Pencetus lambang negara adalah Sultan Hamid II, dengan rincian :
1. 47 bulu sayap melambangkan tanggal kemerdekaan
2. 8 bulu ekor melambangkan bulan kemerdekaan &.
3. 19 bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor dan 45 bulu
leher melambangkan tahun kemerdekaan.
4. Warna emas melambangkan kejayaan.
5. Perisai melambangkan kekuatan dan pertahanan
6. Kepala menghadap ke kanan melambangkan etika.
7. Garis tebal di perisai melambangkan garis khatulistiwa

MATERI TWK SKD KEDINASAN BY SAHABATCPNS.COM

• Asal-usul Kata Pancasila


Kata “pancasila” dicetuskan oleh Muh Yamin, pancasila berasal dari
bahasa sansekerta dimana kata “panca” yang berarti lima dan “syila”
yang berarti sendi atau dasar, kata ini diambil dari kitab
Negarakertagama yang ditulis oleh Empu Prapanca (kerajaan
Majapah).
Pancasila ditetapkan sebagai tambang negara dalam Peraturan
Pemerintah No. 66 tahun 1951 pada 17 Oktober 1951, dan
penggunaannya diatur dalarn Peraturan Pemerintah Na. 43 tahun
1958. Berikut dokumen-dokumen penetapan rumusan pancasila :
1. Piagam Jakarta ( 22 Juni 1945)
2. Pembukaan UUD (18 Agustus 1945)
3. Mukadimah Kostitusi RIS (27 Desember 1945)
4. Mukadimah UUDS (15 Agustus 1950)
5. Dekrit Presiden (5 Juli 1959)

• Causa Pancasila
1. Materialis (Bahan) .
Pada 1 Maret 1945 terjadilah sidang BPUPKI pertama dimana
dalam sidang tersebut dikemukakan rumusan Pancasila oleh tiga
tokoh nasional, yaitu
1) Muh. Yamin (29 Mel 1945)
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Peri Kesejahteraan Rakyat
2) Dr. Saepomo (31 Met1945)
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir-batin

4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat
3) Soekarno (1 Juni 1945)
1. Kebangsaan
2. Internasionalisme/Perikemanusiaan
3. Mufakat/demokrasi
4. Kesejahteraan social
5. Ketuhanan yang berkebudayaan

• Panitia Sembilan
Panitia Sembilan adalah sebuah kepanitiaan kecil dengan tugas
khusus dan terdiri dari sembilan orang anggota. Pembentukan
panitia sembilan diprakarsai oleh Ir. Soekarno setelah sebelumnya
bertemu denga 38 anggota BPUPKI ketika membicarakan masalah
dasar negara. Panitia sembilan beranggotakan
1. Ir. Soekarno (Ketua)
2. Moh. Hatta (Golongan Nasionalisme)
3. Ahmad Soebardjo (Golongan Nasionalisme)
4. Muh. Yamin (Golongan Nasionalisme
5. AA, Maramis (Golongan Nasianalisme)
6. H: Agoes Salim (Golongan Islam) '
7. KH. Wachid Harsyim (Golongan Islam)
8. Abikusno Tjokrosuyoso (Golongan Islam)
9. Abdoel Kahar Moezakir (Golongan Islam)
Panita sembilan bertugas urtuk merancang pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia, Panitia sembilan
mengemukakan rumusan pancasila yang akhirnya dikemukakan
Jokortp Charter atau Piagam Jakarta pada tanggal 22 Jumi 1945
yang isinya :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi
pemeluk-pemeluknya

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab


3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakllan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sila pertama diganti oleh Moh. Hatta atas usul A.A. Maramis
menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa” agar kemerdekaan
dirasakan oleh rakyat pemeluk agama selain Islam.

• Sidang BPUPKI Kedua


Pada tanggal 10 - 17 Juli 1945 dilaksanakan sidang BPUPKI kedua
yang isinya :
1. Membahas wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau yang
terbentang dari barat hingga ke timur.
2. Membahas tentang kewarganegaraan Indonesia.
3. Membahas tentang rancangan JUD 1945,
4. Membahas hal-hal yang bersangkutan dengan kesejahteraan
masyarakat Indonesia.

• Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)


Pada tanggal 7 Agustus 1945, BPUPKI resmi dibubarkan dan
dibentuklah PPKI yang diketuai oleh Ir. Soekarno. Dalam
menjalankan tugasnya, PPKI melakukan tiga kali sidang yaitu :
1. Sidang Pertama PPKI (18 Agustus 1945)
- Mengesahkan UUD 1945
- Memitih Ir. Soekarno dan Moh. Hatta sebagai presiden dan
wakil presiden.
- Membentuk Komite Nasional untuk membantu presiden
sementara sebelum dibentuk MPR dan DPR.
2. Sidang Kedua PPKI (19 Agustus 1945)
- Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat

- Membagi wilayah Republik Indonesia menjadi 8 provinsi


- Membentuk 12 departeman dengan menterinya yang
mengepalai departemen dan 4 menteri negara.

3. Sidang Ketiga PPKI (22 Agustus 1945)


- Pembentukan Komite Nasional
- Membentuk Partai Nasional indonesia
- Pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) PPKI telah
selesai menyelesaikan tugasnya pada tanggal 22 Agustus
1945 tetapi PPKI dibubarkan pada tanggal 29 Agustus 1945
bersamaan dengan pelantikan anggota Komite Nasional
Indonesia.
• Sumber Tertib Hukum (TAP MPRS No. XX/MPRS/1966)
1. Pancasila (sumber dari segala sumber hukum di Indonesia)
2. UUD 1945
3. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
4. Surat Perintah 11 Maret 1966
Tata cara pengucapan pancasila diatur dalam INPRES No. 12 Tahun
1968
• Peran Pancasila
Pancasila memiliki beberapa peran penting dalam kehidupan
bermasyarakat di negara Indonesia diantaranya sebagai :
1. Filosofi dan Ideologi
Pancasila sebagai dasar mengatur penyelenggaraan negara.
2. Asas Organisasi
Pancasila pernah ditetapkan sebagai asas organisasi massa/
parpol dengan dasar TAP MPR No. 11/MPR/1978
3. Sumber Nilai
- Nilai dasar pancasila berupa cita-cita dan tujuan yang baik
dan benar

- Nilai instrumental pancasila berupa penjabaran lebih lanjut


dari undang-undang
- Nilai praktis pancasila berupa realisasi dari instrumental
secara nyata dalam kehidupan sehari-hari
4. Paradigma
Pancasila berisi anggapan-anggapan dasar yang merupakan
kerangka berpikir, Pancasila mempunyai kedudukan sebagai :
- Cita-cita bangsa Indonesia
- Jiwa bangsa
- Moral pembangunan
- Dasar negara Republik Indonesia
5. Puncak Kebudayaan
6. Filsafat
pancasila sebagai filsafat menunjukkan bagaimana Pancasila
menjadi metode cara berpikir dan mengadakan analisis yang
dapat dipertanggungjawabkan untuk dapat menjabarkan ideologi
negara, berikut nilai yang dapat menjadi substansi dari
pembentukan ideologi Pancasila, yaitu :
- Aspek Ontologi : pancasila sudah mengikat dalam tubuh
manusia
- Aspek Epistemologi : pancasila sebagai suatu sistem
pengetahuan bangsa
- Aspek Aksiologi : pancasila merupakan satu kesatuan nilai,
manfaat, pikiran, atau ilmu
7. Sumber Tertib Hukum Indonesia

• Nilai-Nilai Pancasila
1. Nilai Dasar Fundamental
Nilai dasar fundamental yang melekat dan bersifat tetap,
pancasila mengandung asas dan cita-cita serta tujuan yang ingin
dicapai bangsa Indonesia.

2. Nilai Kerohanian
Nilai kerohanian terkandung dalam setiap butir dalam Pancasila.

• Susunan Sila Pancasila


1. Setiap sila dalam pancasila merupakan satu kesatuan yang bulat
dan utuh, artinya masing-masing sila tidak dapat berdiri sendiri
dan tidak dapat dipisahkan.
2. Setiap unsur pembentukan pancasila merupakan unsur mutlak
yang membentuk kesatuan, bahkan unsur komplementer. Artinya
setiap sila mempunyai kedudukan yang sama dan tidak lebih
rendah dari sila yang lain.
3. Sebagai satu kesatuan yang mutlak, tidak dapat ditambah atau
dikurangi.
Jika pancasila tidak dikaitkan dengan sila-sila lainnya, maka akan
muncul ideologi-ideologi lain diantaranya :
1. Jika sila pertama saja yang berdiri maka akan muncul ideologi
Theokrasi Absolut dimana pemerintahan diwakili oleh Tuhan.
2. Jika sila kedua saja yang berdiri maka akan Kosmopolitanisme
akan muncul, yaitu ideologi yang menyatakan bahwa semua
suku bangsa manusia merupakan satu komunitas tunggal yang
memiliki moralitas yang sama.
3. Jika sila ketiga saja, Chauvinisme menjadi ideologi utama yaitu
rasa cinta tanah air yang belebihan dengan mengagungkan
bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain
4. Jika sila keempat saja, Demokrasi Liberal akan menjadi ideologi
negara menganut kebebasan individu.
5. Jika sila kelima saja, negara akan menganut ideologi
Komunisme/Sosial Atheis prinsip sama rata sama rasa.

• 45 Butir Nilai Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila


1. Sila Pertama (Bintang)
o Bangsa Indonesia percaya dan takwa kepada Tuhan yang
maha esa
o Percaya dan takwa sesuai agama masing-masing
o Menghormati dan kerjasama antar pemeluk agama
o Membina kerukunan hidup antar umat beragama
o Agama, kepercayaan, dan hubungan pribadi antara manusia
dengan Tuhan
o Kebebasan menjalankan ibadah
o Tidak memaksakan agama
2. Sila kedua (Rantai)
o Memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabat
o Kesamaan derajat hak dan kewajiban asasi setiap manusia
tanpa dibeda-bedakan
o Saling mencintai sesama manusia
o Tenggang rasa
o Tidak semena-mena terhadap orang lain
o Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
o Kegiatan kemanusiaan
o Membela kebenaran dan keadilan
o Bangsa Indonesia bagian dari seluruh umat manusia
o Menghormati dan kerjasama dengan bangsa lain
3. Sila ketiga (Pohon Beringin)
o Kepentingan bersama diatas pribadi atua golongan
o Rela berkorban untuk negara
o Cinta tanah air
o Bangga atas bangsa tanah air
o Ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
o Pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
o Persatuan Indonesia atas dasar Bhineka Tunggal Ika

4. Sila keempat (Kepala Banteng)


o Kedudukan hak dan kewajiban sama
o Tidak memaksakan kehendak
o Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat
kekeluargaan
o Musyawarah untuk kepentingan bersama
o Menghormati dan menjunjung tinggi keputusan hasil
musyawarah
o Menerima dan melaksanakan hasil musyawarah
o Dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama
daripada pribadi atau golongan
o Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan hati nurani
o Keputusan musyawarah harus tanggung jawab moral, benar,
adil dan menjunjung persatuan
o Wakil rakyat untuk melaksanakan permusyawaratan
5. Sila kelima (Padi dan Kapas)
o Perbuatan luhur mencerminkan kekeluargaan dan gotong
royong
o Adil terhadap sesama
o Keseimbangan hak dan kewajiban
o Menghormati hak orang lain
o Memberi pertolongan
o Hak milik tidak untuk pemerasan
o Hak milik tidak untuk pemborosan
o Hak milik tidak merugikan kepentingan umum
o Bekerja keras
o Menghargai hasil karya orang ain untuk kemajuan dan
kesejahteraan
o Melakukan kegiatan untuk kemajuan yang merata dan
keadilan sosial

• Norma
Merupakan bentuk nyata dari nilai-nilai sosial di dalam masyarakat
yang berbudaya, meiliki aturan-aturan dan kaidah-kaidah. Berikut
adalah macam-macam norma yang diantaranya :
1. Norma Agama : Peraturan yang diciptakan Tuhan dan bersumber
dari kitab suci
2. Norma Kesusilaan : Aturan hidup tentang perilaku baik dan buruk
berdasarkan kebenaran
3. Norma Kesopanan : Peraturan yang timbul akibat dari pegaulan
sekelompok manusia dalam kehidupan bermasyarakat
4. Norma Hukum : Peraturan yang dibuat oleh penguasa negara
yang bersifat memaksa dan mengikat.

• Ideologi
Ideologi berasal dari dua kata yaitu “Idea” yang artinya melihat dan
“Iogos” yang artinya pengetahuan atau teori, ideologi memiliki arti
hasil penemuan dalam pikiran yang berupa teori atau suatu
kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas yang memberi arah
tujuan untuk kelangsungan hidup. Ada beberapa jenis ideologi,
yaitu :
1. Liberalisme : ideologi yang bersifat bebas, baik kebebasan dalam
pandangan politik ataupun agama
2. Fundamentalisme : paham yang menciptakan agama sebagai
hukum politik
3. Monarki : paham dimana kerajaan merupakan sumber warna
kesejahteraannya
4. Kapitalisme : adanya modal yang dikuasai oleh pihak-pihak
tertentu
5. Komunisme : memperjuangankan hak semua kelas sosial
menjadi sama rata

6. Sosialisme : paham yang mengutamakan kepemilikan secara


bersama
7. Fasisme : paham yang menguntungkan satu pihak saja
8. Nasionalisme : paham dimana kedaulatan negara menjadi hal
yang mutlak dan harus dilakukan kerjasama dengan orang-orang
yang memiliki tujuan yang sama

• Dimensi Panasila
1. Idealis : Sesuai dengan karakter sosial dan cita-cita
2. Fleksibilitas : Memiliki keluwesan yang memungki iki
3. Realita skinkan ada pemikiran-pemikiran baru : Harus mampu
mencerminkan realita yang hidup dan terus berkembang

• Kedudukan Pancasila
1. Sebagai Dasar/Falsafah Negara
Digunakan sebagai dasar dalam mengatur pemerintahan negara
dan penyelenggaraan negara, hal ini terdapat dalam pembukaan
UUD 1945.
2. Sebagai Kepribadian Bangsa
Pancasila adalah sikap mental dan tingkah laku bangsa
Indonesia yang mempunyai ciri khas dan yang membedakan
dengan bangsa lain
3. Sebagai Pandangan Hidup (Way of Life)
Menjadi petunjuk arah seluruh kegiatan kehidupan dalam
berbagai bidang kehidupan guna mengatur kehidupan berbangsa
dan bernegara
4. Sebagai Cita-cita dan Tujuan Bangsa Cita-cita dan tujuan yang
hendak dicapai bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam
pembukaan Undang-undang Dasar 1945
5. Sebagai Perjanjian Luhur

Kesepakatan dan perjanjian serta konsensus bangsa Indonesia


sebagai dasar negara
6. Sebagai Ideologi Negara
Gagasan fundamental mengenai bagaimana hidup bernegara
milik seluruh bangsa Indonesia bukan negara tertentu
7. Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum
Pancasila sebagai asal atau tempat dari setiap pembentuk
hukum mengambil unsur-unsur yang diperlukan.
8. Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia
Dengan adanya bangsa Indonesia, lahirlah pancasila yang telah
menjadi jiwa bagi seluruh rakyat Indonesia.

• Pembangunan Sesuai Pancasila


1. Tidak boleh bersifat pragmatis, artinya pembangunan itu tidak
hanya mementingkan tindakan nyata dan mengabaikan
pertimbangan etis.
2. Tidak boleh bersifat ideologis, artinya dalam pembangunan tidak
boleh hanya melayani ideologi-ideologi tertentu dan
mengabaikan golongan dengan pandangan yang berbeda.
3. Harus menghormati HAM, pembangunan itu tidak boleh
mengorbankan manusia nyata, melainkan harus menghormati
harkat dan martabat seluruh manusia.
4. Dilaksanakan secara demokratis, pembangunan harus
melibatkan masyarakat dalam tujuan pengambilan keputusan
yang menyangkut kebutuhan masyarakat.

UNDANG-UNDANG DASAR 1945

• Sebelum dan Sesudah Amandemen


Amandemen adalah perubahan resmi atau catatan tertentu,
terutama U saia sebelum ama perubahan ini dapat berupa
penambahan atau juga penghapusan catatan yang Salah. ndemen
YUD 1945 terdiri dari :

Sebelum Amandemen Sesudah Amandemen


- Pembukaan - Pembukaan
- 16 Bab - 20 Bab
- 65 Ayat - 194 Ayat
- 37 Pasal - 73 Pasal
- 4 Pasal Aturan Peralihan - 3 Pasal Aturan Perailan
- 2 Ayat Aturan Tambahan - 2 Pasal Aturan Tambahan

- Sebelum Amandemen
1. Pasal I : PPKI mengatur dan menyelenggarakan kepindahan
pemerintahan kepada Pemerintah Indonesia
2. Pasal ll : Segala badan negara dan peraturan yang ada masih
berlaku selama belum diadakan yang baru menurut UUD
3. Pasal Ill : Untuk pertama kali Presiden dan Wakil Presiden dipilih
oleh PPKI
4. Pasal IV : Sebelum MPR, DPR, DPA dibentuk, segala
kekuasaannya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah
komite nasional

- Setelah Amandemen
1. Pasal I : Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih
tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut UUD
ini.
2. Pasal ll : Semua lembaga negara yang ada masih tetap berfungsi
sepanjang untuk melaksanakan ketentuan UUD dan belum
diadakan yang baru menurut UUD ini
3. Pasal III : MK dibentuk selambat-lambatnya pada 17 Agustus
2003 dan sebelum dibentuk segala kewenangannya dilakukan
oleh MA.

Sila-sila yang diamandemen


1. 19 Oktober 1999: 2. 18 Agustus 2000 3 . 9 N o ve mb e r
2001
a. Pasal 5 a. Pasal 18 a. Pasal 1
b. Pasal 7 b. Pasal 19 b. Pasal 3
c. Pasal 9 c. Pasal 20 c. Pasal 6
d. Pasal 13 d. Pasal 22 d. Pasal 7
e. Pasal 14 e. Pasal 25 e. Pasal 8
f. Pasal 15 f. Pasal 26 f. Pasal 11
g. Pasal 17 g. Pasal 27 g. Pasal 17
h. Pasal 20 h. Pasal 28 h. Pasal 22
i. Pasal 21 i. Pasal 30 i. Pasal 23
j. Pasal 36 j. Pasal 24
4. 11 Agustus 2002 g. Pasal 24 5. Sila yang tidak
a. Pasal 2 h. Pasal 31 diamandemen
b. Pasal 6 i. Pasal 32 a. Pasal 4
c. Pasal 8 j. Pasal 33 b. Pasal 10
d. Pasal 11 k. Pasal 34 c. Pasal 12
e. Pasal 16 l. Pasal 37 d. Pasal 29
f. Pasal 23 e. Pasal 35

• Undang-Undang Dasar 1945


UUD adalah hukum dasar tertulis, UUD 1945 memiliki sejarah-
sejarah penting diantaranya :
- Pada 1 Maret 1945 dibentuklah BPUPKI (Dokuritsu Junbi
Chosakai)
- Pada 29 Mei - 1 Juni 1945 gagasan negara yaitu pancasila
disampaikan untuk pertama kali
- Pada 22 Juni 1945 sebanyak 38 anggota BPUPKI membentuk
Panitia Sembilan untuk merancang “Jakarta Charter” yang
diketuai oleh Ir. Soekarno.
- Pada 18 Agustus 1945, Piagam Jakarta disahkan oleh PPKI
- Pada 29 Agustus 1945, UUD 1945 disahkan oleh PPKI

Tiga garis besar batang tubuh UUD 1945 yaitu bentuk negara,
lembaga negara, dan warga negara. Garis besar tersebut dijabarkan
dalam bentuk bab-bab, yaitu :
BAB I : BENTUK NEGARA
BAB II : MPR
BAB III : KEKUASAAN PEMERINTAHAN
BAB V : KEMENTERIAN NEGARA
BAB VI : PEMERINTAH DAERAH
BAB VII : DPR
BAB VIIA : DPD
BAB VIIB : PEMILU
BAB VIII : HAL KEUANGAN
BAB VIIIA : BPK

BAB IX : KEKUASAAN KEHAKIMAN


BAB IXA : WILAYAH NEGARA
BAB X : WARGA NEGARA DAN PENDUDUK
BAB XA : HAK ASASI MANUSIA
BAB XI : AGAMA
BAB XII : PERTAHANAN - KEAMANAN
BAB XIII : PENDIDIKAN - KEBUDAYAAN
BAB XIV : PEREKONOMIAN-KESEJAHTERAAN
BAB XV : BENDERA,BAHASA,LAMBANG, LAGU
BAB XVI : PERUBAHAN UUD

• Pokok-pokok Pikiran Yang Terkandung Dalam Pembukaan UUD


1945
1) Negara melindungan segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dengan berdasar asas persatuan (Sila
ketiga, hak merdeka)
2) Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia (Sila kelima, cita-cita negara)
3) Negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan
dan permusyawaratan/perwakilan (Sila keempat, keyakinan
hidup religius)
4) Negara berdasarkan asas ketuhanan yang maha esa menurut
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab (Sila pertama dan sila
kedua, yaitu filsafat negara, tujuan negara dan pancasila)

• Hubungan Antara Pembukaan UUD dengan Batang Tubuh UUD


1) Bagian pertama, kedua dan ketiga pembukaan UUD 1945
merupakan segolongan pernyataan yang tidak mempunyai
hubungan kasual organis dengan batang tubuh UUD 1945.

2) Bagian keempat pembukaan UUD 1945 mempunyai hubungan


yang bersifat kasual organis dengan batang tubuh UUD 1945
yang mencakup beberapa segi :
a. UUD ditentukan ada
b. Yang diatur dalam UUD adalah tentang pembentukan
pemerintahan negara yang memenuhi persyaratan dan
meliputi segala aspek penyelenggara negara
c. N e g a r a I n d o n e s i a i a l a h b e r b e n t u k r e p u b l i k y a n g
berkedaulatan rakyat
d. Ditetapkannya dasar negara

• Hubungan Antara Pembukaan UUD 1945

Alinea Waktu Makna


I Sebelum kemerdekaan Alasan merdeka
II Menjelang kemerdekaan Pernyataan kemerdekaan
III Saat kemerdekaan Pernyataan kemerdekaan
IV Sesudah kemerdekaan Mengisi kemerdekaan

• Sumber Hukum Formal


1) Undang-Undang (Statue) : suatu peraturan negara yang
mempunyai kekuatan hukum yang mengikat, diadakan dan
dipelihara oleh penguasa negara
2) Kebiasaan (Custom) : perbuatan manusia yang tetap dilakukan
berulang-ulang dalam hal yang sama kemudia diterima dan
diakui masyarakat
3) Keputusan Hakim (Jurisprudensi) : keputusan hakim terdahulu
yang dijadikan dasar keputusan oleh hakim-hakim lain dalam
memutus perkara
4) Traktat (Treaty) : perjanjian yang mengikat warga antara dua
negara atau lebih

5) Pendapat Sarjana Hukum (Doktrin) : merupakan pendapat para


Ilmuwan atau sarjana terkemuka

BHINNEKA TUNGGAL IKA

• Bhinneka Tunggal Ika


- Berasal dari bahasa jawa kuno O
o Bhinneka : Berbeda (merupakan realitas sosial)
o Tunggal — : Satu (merupakan cita-cita kebangsaan)
o Ika : Itu .
- Diambil dari kitab sutasoma yang ditulis oleh Empu Tantular dari
Kerajaan Majapahit, yang awalnya digunakan untuk
mempersatukan umat Hindu Siwa dan Umat Budha selama masa
Kerajaan Majapahit.
- Pencetusnya adalah Muh. Yamin.
- Diresmikan sebagai semboyan negara :
o Tanggal 17 Agustus 1950
o PP No.99 Tahun 1951
o UUD 1945 Pasal 36A
- Tanggal 10 Januari 1959 dibentuk Panitia Lencana Negara yang
bertugas menyeleksi usulan rancangan lambing negara yang
beranggotakan :
o M. Yamin (Ketua)
o Ki Hajar Dewantara
o MLA. Pellaupessy
o M. Natsir
o RM Ng Poerbatjaraka

• Toleransi Antar Umat Beragama


Toleransi berasal dari kata “Tolerare” yang berasal dari bahasa latin
yang artinya suatu sikap/perilaku manusia yang tidak menyimpang

dari aturan, dimana seseorang menghargai/menghormati setiap


tindakan yang orang lain lakukan. Jadi toleransi antar umat
beragama adalah suatu sikap manusia sebagai umat yang
beragama dan mempunyai keyakinan untuk menghormati dan
menghargai manusia yang beragama lain. Toleransi beragama dapat
diwujudkan dalam segala hal diantaranya :
- Rasa saling menghormati dan menghargai antar sesama umat
- Sikap saling tolong menolong antar sesame umat dan tidak
mengenal agama, suku, ras dan budaya
- Memahami setiap perbedaan
Contoh pelaksanaan toleransi diantaranya :
- Kerja bakti
- - Membantu orang lain yang terkena musibah
Penyebab munculnya ketegangan antar umat beragama
diantaranya:
- Kurangnya pengetahuan para pemeluk agama akan agamanya
sendiri dan agama pihak lain
- Sifat dari setiap agama yang mengandung misi dakwah
- Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi masalah
perbedaan pendapat
- Tidak menghormati bahkan memandang rendah agama lain
Tertulis dalam pasal 29 UUD 1945 ayat 2 “Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya sendiri-
sendiri dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya.
• Cinta Kepada Tanah Air Dan Bangsa
Cinta tanah air adalah perasaan yang timbul dari dalam hati sanubari
seorang warga negara untuk mengabdi, memelihara, membela,
melindungi tanah airnya dari segala ancaman dan gangguan.
Rasa cinta tanah air dapat ditingkatkan yaitu dengan cara:
- Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan
- Menghormati simbol-simbol negara

- Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri


- Membantu mengharumkan nama bangsa

• Semboyan Ki Hadjar Dewantara


- Ing ngarsa sung tulada : di depan, seorang pendidik harus
memberi teladan/contoh yang baik
- Ing madya mangun karsa : di tengah / di antara murid, guru harus
menciptakan prakarsa dan ide
- Tut wuri handayani : dari belakang, seorang guru harus bisa
memberikan dorongan atau arahan,

• Prinsip-prinsip Nasionalisme Indonesia


- Kesatuan Sejarah : Bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang
dalam suatu proses sejarah.
- Kesatuan Nasib : Bangsa Indonesia berada dalam proses
sejarah yang sama dan mengalami nasib yang sama yaitu
penderitaan, penjajahan, dan kebahagiaan bersama.
- Kesatuan Kebudayaan : Keanekaragaman kebudayaan tumbuh
menjadi suatu bentuk kebudayaan nasional.
- Kesatuan Asas Kerohanian : Adanya ide, cita-cita, nilai-nilai
kerohanian yang secara keseluruhan tersimpul dalam Pancasila.

• Hubungan Bhinneka Tunggal Ika dengan Pancasila dan UUD


1945
- Hubungan antara Bhinneka Tunggal Ika dengan Pancasila
o Mampu menjadi landasan dan falsafah hidup bangsa
Indonesia
o Mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan
bangsa Indonesia
o Sebagai nilai dasar yang diyakini oleh bangsanya
- Hubungan antara Bhinneka Tunggal Ika dengan UUD 1945

o Pasal 6A ayat (3)


o Pasal 18, 18A dan 18B
o Pasal 25A
o Pasal 26 ayat (1)
o Pasal 29 ayat (2)
o Pasal 32
o Pasal 36 A

• Kemajemukan Bangsa Indonesia


- Horizontal : Perbedaan suku, ras, bahasa, adat dan agama
- Vertikal : Pencapaian yang diperoleh melalui strata sosial
ekonomi, posisi politik, tingkat pendidikan, kualitas pekerjaan,
dan kondisi pemukiman.

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

• Negara
1. Pengertian negara menurut para ahli :
o Prof. Mr. Krenburg : organisasi yang timbul karena kehendak
dari suatu golongan atau bangsanya sendiri
o George Wilhelm : suatu organisasi kesusilaan yang muncul
sebagai sintesis dari kemerdekaan individual dan
kemerdekaan universal.

2. Unsur Terbentuknya Negara


o Wilayah
o Rakyat
o Pemerintah yang berdaulat
o Pengakuan oleh negara/bangsa lain (tambahan)

3. Teori Terbentuknya Negara


o Hukum Alam : Terjadinya negara adalah hal yang alami
o Kekuasaan/Kekuatan (Machiaveli) : Terbentuknya negara
didasarkan atas kekuasaan, misalnya melalui penaklukan
o Ketuhanan/Teokrasi (Thomas A. Agustinus) : Terbentuknya
negara didasari anggapan bahwa negara terbentuk atas
dasar keinginan Tuhan.
o Perjanjian/Traktat (Thomas H., JJ Ros, Jhon) : Negara
merupakan wujud perjanjian masyarakat sebelum bernegara
dan kemudian menjadi negara.

4. Teori Terjadinya Negara


o Penaklukan/occupate : Terbentuknya negara pada wilayah
kosong yang dikuasai (Liberia)

o Peleburan/fusi : Penggabungan dua atau lebih negara


menjadi suatu negara baru (Jerman Barat dan Jerman Timur)
o Pemecahan : Terbentuknya suatu negara baru akibat negara
lama pecah (Yugoslavia menjadi Bosnia)
o Pemisahan/separation : Terbentuknya suatu negara akibat
suatu bagian irigasi memisahkan diri (India ke Pakistan dan
Bangladesh)
o Perjuangan/revolution : Suatu wilayah yang belum memiliki
negara akan tetapi berpenduduk (Indonesia)
o Pemberian Kemerdekaan : Banyak terjadi pada negara bekas
jajahan Inggris dan Prancis (Kongo)
o Pendudukan Wilayah : Terbentuknya suatu negara akibat
terjadinya eksplorasi ke suatu wilayah yang berpenghuni akan
tetapi tidak memiliki pemerintahan

5. Sejarah Nama Indonesia


o Nan-hai (Tionghoa) : Kepulauan Laut Selatan
o Dwipantara (India) : Pulau seberang
o Nusantara : Sebutan pujangga Majapahit karena kejayaan
Majapahit
o Hindia Belanda : India dan pulau-pulau di Samudera Hindia
o Hindia Timur : Nama yang dipakai Jepang ketika menjajah
o Indonesia
• Macam-Macam Sistem Demokrasi
1. Demokrasi Terpimpin
Terjadi di Indonesia tahun 1959-1966, ciri-ciri demokrasi
terpimpin ialah :
o Kekuasaan presiden mendominasi di segala bidang
o Segala sesuatu dilaksanakan dengan revolusi
o Mengarah ke diktator
o Berkonsepsi nasakom

2. Demokrasi Liberal
Ciri-ciri dari demokrasi liberal ialah :
o Kebebasan individu dalam berpendapat sangat dijamin
o Adanya kontrol negara
o Sistem multi partai
o Sangat menjunjung tinggi HAM
o Kekuasaan eksekutif sangat dibatasi
o Legislatif lebih tinggi dari eksekutif

3. Demokrasi Parlementer
Ciri-ciri dari demokrasi parlementer ialah :
o Dipimpin oleh perdana menteri
o Presiden hanya sebagai simbol negara
o Kepala pemerintahan dipilih oleh parlemen
o Menteri-menteri dipilih dan bertanggung jawab kepada
parlemen
o Sebagian besar anggota pemerintah adalah anggota
parlemen

4. Demokrasi Presidensial
Ciri-ciri dari demokrasi presidensial ialah :
o Presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala
pemerintahan
o Menteri-menteri diangkat dan diberhentikan presiden
o Menteri-menteri bertanggung jawab kepada presiden
o Presiden bertanggung jawab kepada MPR
o Eksekutif tidak dapat menjatuhkan legislatif, begitupun
sebaliknya.

• Empat Pokok Pikiran Yang Terkandung dalam Pembukaan UUD


1945
1. Negara menghendaki persatuan
2. Keadilan sosial seluruh rakyat Indonesia
3. Negara yang berkedaulatan rakyat
4. Negara yang ber-Ketuhanan yang maha esa

• Tata Urutan Perundang-undangan Republik Indonesia


1. Menurut TAP MPRS No. XX/MPRS/1966
o UUD 1945
o TAP MPR
o UU/Perpu
o Peraturan Pemerintah
o Keputusan Presiden
o Peraturan pelaksana lainnya (keputusan menteri, peraturan
menteri, dll)

2. Menurut TAP MPR No. III/MPR/2000


o UUD 1945
o TAP MPR
o Undang-Undang
o Peraturan Pemerintah Pegganti Undang-Undang (Perpu)
o Peraturan Pemerintah Keputusan Presiden Peraturan Daerah

3. Menurut UU No. 10 Tahun 2014


o UUD 1945
o Undang-undang atau Perpu
o Peraturan Pemerintah
o Peraturan Presiden
o Peraturan Daerah

• Hukum Laut Internasional 1982


1. Batas Laut Teritorial : batas laut 12 mil dari garis pantai ke arah
laut
2. Batas Landas Kontinen : batas dasar laut dilihat dari benua
dengan kedalaman kurang dari 150 meter
3. Batas Zona Ekonomi Eksklusif : batas laut 200 mil dari garis
pantai ke arah laut

• Kewarganegaraan
1. lus Soli : Kewarganegaraan berdasarkan daerah atau negara
tempat ia lahir
2. lus Sanguinis : Kewarganegaraan pertalian darah atau keturunan
orang tua

• Tahapan Perjanjian Internasional


1. Perundingan (Negotiation) : Dilakukan oleh wakil-wakil negara
2. Penandatanganan (Signature) : Dilakukan oleh kepala negara
atau kepala pemerintahan
3. Pengesashan (Ratification) : Dilakukan oleh DPR dan
Pemerintah

• Konferensi Asia Afrika


1. 18-24 April 1955 : Diselenggarakan di Bandung, melahirkan
Dasasila Bandung mengundang 30 negara ASIA AFRIKA namun
negara Rhodesia dan Nagoya tidak hadir.
2. 28 Desember 1954 : Sebelumnya di Bogor diselenggarakan
Konferensi Pancanegara yang dihadiri oleh negara-negara:
1) Pakistan (Ali Jinah)

2) Indonesia ( Ali Sastroamidjojo)


3) Burma (U nu)
4) India (Jawoharlal Nehru)
5) Srilanka (Sir John Kotelawala)

• ASEAN
1. Latar Belakang
1) Persamaan letak geografis (kawasan Asia Tenggara)
2) Persamaan nasib dan sejarah (jajahan imperialisme barat
kecuali Thailand)
3) Persamaan kepentingan (berkembang dan kerja sama di
bidang ekonomi, sosial dan budaya)
4) Persamaan budaya (rumpun Austronesia)

2. ASEAN didirikan di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967


melalui Deklarasi Bangkok, beriku, perwakilan dari setiap
negara :
1) Indonesia - Adam Malik
2) Filipina - Narsisco Ramos
3) Thailand - Thanat Khoman
4) Singapura - S. Rajaratnam
5) Malaysia - Tun Abdul Razak
3. Bergabungnya negara-negara lain, yaitu:
o 7 Januari 1984 Brunei Darussalam bergabung
o 28 Juli 1995 Vietnam bergabung
o 23 Juli 1997 Laos dan Myanmar bergabung
o 16 Desember 1998 Kamboja bergabung

• Gerakan Non-Blok (GNB)


Dilatarbelakangi oleh :
1. Diselenggarakannya KAA 1955

2. Ketegangan yang memuncak antar Blok Barat dan Blok Timur


3. Pertemuan KTT GNB II di Karro (KTT 10 di Indonesia) dengan
perwakilan :
o Indonesia - Soekarno
o India - Yawaharlal Nehru
o Ghana - Kwame Nkrumah
o Yugoslavia - Josep Broz Tito
o Mesir - Gamal Abdur Naser
5 Prinsip Geraka Non-Blok
1) Tidak berpihak terhadap persaingan blok timur dan blok barat
2) Menolak aliansi militer
3) Antikolonialisme
4) Menolak pendirian basis militer
5) Menolak aliansi bilateral

• Sistem Pemerintahan
✓ Asas-asas Pemerintahan Daerah :
1) Asas Sentralisasi : Seluruh wewenang yang terpusat pada
pemerintahan pusat
2) Asas Dekonsentrasi : Pelimpahan kekuasaan dari
perlengkapan negara tingkat yang lebih tinggi ke yang lebih
rendah guna melancarkan pekerjaan
3) Asas Desentralisasi : Asas yang bermaksud memberikan
wewenang dari pemerintah negara kepada pemerintah lokal
4) Asas tugas pembantuan : Tugas untuk turut serta dalam
melaksanakan Urusan pemerintah yang ditugaskan kepada
pemerintah daerah
✓ Tujuh Kunci Pokok Dalam Pemerintahan Indonesia
1) Indonesia adalah negara yang berdasarkan asas hukum
2) Sistem konstitusional
3) Kekuasaan negara tertinggi di tangan MPR

4) Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara tertinggi


di bawah DPR
5) Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR
6) Menteri negara adalah pembantu presiden dan tidak
bertanggung jawab kepada DPR
7) Kekuasaan kepala negara terbatas
✓ Anggota Legislatif
1) DPR - 560 orang
2) DPRD Provinsi - 35-100 orang
3) DPRD Kabupaten/Kota - 20-50 orang
4) DPD - 4 orang tiap provinsi

✓ Komisi DPR
1) I : Pertahanan, intel, luar negeri, komunikasi informasi
2) II: Pemdagri, otonomi daerah, aparatur negara, agraria
3) III: Hukum dan perundang-undangan, HAM, keamanan
4) IV : Pertaninan, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan,
pangan
5) V : Perhubungan, telekomunikasi, pekerjaan umum,
perumahan rakyat, pembangunan pedesaan dan kawasan
tertinggal
6) VI : perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, usaha
kecil dan menengah, BUMN
7) VII : Energi, sumber daya mineral, riset dan teknologi,
lingkungan
8) VIII : agama, sosial, pemberdayaan perempuan
9) IX : kependudukan, kesehatan, tenaga kerja, transmigrasi
10)X : pendidikan, perencanaan pembergunaan nasional,
perbankan
11) XI : keuangan, perencanaan pembangunan nasional,
perbankan lembaga keuangan bukan bank ”

✓ Fungsi DPR
1) Legislasi : Dilaksanakan untuk membuat undang-undang
2) Anggaran : Dilaksanakan untuk membahas dan menyetujui
atau tidaknya RUU tentang APBN yang diajukan Presiden
3) Pengawasan : Dilaksanakan melalui pengawasan atas
pelaksanaan UU dan APBN
✓ Hak DPR
1) Interpelasi : Bertanya atau meminta keterangan kepada
pemerintah mengenai kebijakan yang penting dan strategis
2) Angket : melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan UU
atau kebijakan pemerintah yang diduga bertentangan UU
3) Menyatakan Pendapat : menyatakan pendapat atas kebijakan
pemerintah
4) Budget : mengesahkan RAPBN menjadi APBN
5) Bertanya : bertanya kepada pemerintah atau presiden yang
dilakukan secara tertulis
6) Imunitas : kekebalan hukum dimana setiap anggota DPR
tidak dapat dituntut di pengadilan dan hasil keputusannya
7) Petisi : mengajukan usul mengenai suatu masalah
8) Inisiatif : mengajukan usul RUU
9) Amandemen : melakukan perubahan RUU

✓ Kewajiban DPR
1) Memegang teguh dan mengamalkan pancasila
2) Melaksanakan UUD 1945
3) Mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional
4) Mendahulukan kepentingan negara diatas pribadi dan
kelompok
5) Mencapai prinsip demokrasi
6) Menaati kode etik

✓ Dana Perimbangan
1) Alokasi Umum : dana yang dialokasikan kepada daerah
otonom pertahun sebagai dana pembangunan
2) Alokasi Khusus : alokasi dari APBN ke daerah otonom
tertentu dengan tujuan mendanai kegiatan khusus (urusan
pemda)
3) Alokasi Hasil : bersumber dari APBN ke daerah berdasarkan
angka persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah
(pelaksanaan dersentralisasi)

✓ Bentuk Pemerintahan
1) Aristokrasi : bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh individu
yang terbaik. Contoh : Yunani
2) Oligarki : bentuk pemerintahan yang dipegang oleh kelompok
elit kecil dari masyar akat, baik kekayaan, militer, atau
keluarga. Contoh : Rusia
3) Otokrasi : bentuk pemerintahan yang kekuasaan politik
dipegang oleh satu orang. Contoh : Jerman
4) Emirat : bentuk pemerintahan yang dipimpin seorang Emir.
Contoh : Uni Emirat Arab.
5) Plutokrasi : bentuk pemerintahan yang mengacu pada suatu
kekuasaan atas dasar kekayaan yang mereka miliki
6) Demokrasi : bentuk pemerintahan yang dijalankan oleh
pemerintahan negara. Contoh : Indonesia, Cina, Filipina
7) Monarki : bentuk pemerintahan yang dijalankan oleh raja.
Contoh : Arab, Thailand, Spanyol, Belanda, Jepang, Malaysia

✓ MPR
1) Mengajukan usul perubahan pasal UUD 1945
2) Menentukan sikap dan pilihan dalam pengambilan keputusan
3) Memilih dan dipilih

4) Membela diri
5) Imunitas
6) Protokoler (orang yang mengatur jalannya acara)
7) Keuangan dan administratif

✓ Alat Kelengkapan
o MPR
1) Pimpinan Majelis
2) Badan Pekerja Majelis
3) Komisi Majelis
4) Panitia ad hoc
o DPR
1) Pimpinan DPR
2) Badan Musyawara
3) Komisi
4) Badan Utusan Rumah Tangga
5) Badan Kerjasama Antarparlemen
6) Panitia Khusus/ Anggaran

• Sistem Pemerintahan Daerah


✓ Otonomi Daerah
Menurut UU No. 32 Tahun 2004 : Hak, wewenang, kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
✓ Daerah Otonom
Daerah otonom adalah kesatuan masyarakat hukum yang
mempunyai batas-batas wilayah, yang berwenang mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat

setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi dalam


sistem NKRI.
✓ Prinsip Otonomi Daerah
o Otonomi Seluas-luasnya : daerah diberi kewenangan
mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan kecuali
keamanan, agama, dan moneter.
o Otonomi Nyata : untuk menangani urusan pemerintah,
berdasarkan tugas, wewenang dan kewajiban yang
senyatanya telah ada serta berpotensi untuk hidup dan
berkembang sesuai potensi erta kekhasan daerah. Otonomi
Bertanggung Jawab : otonomi yang penyelenggaraannya
benarbenar sejalan dengan tujuan dan maksud pemberian
otonomi.

• Asas Otonomi Daerah


o Kepastian Hukum : Asas yang mengutamakan landasan
peraturan UU, kepatuhan dan keadilan
o Tertib Penyelenggara : Asas menjadi landasan keteraturan,
keserasian dan keseimbangan
o Kepentingan Umum : Asas yang mendahulukan kesejahteraan
umum
o Keterbukaan : Asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat
untuk memperoleh informasi
o Proporsionalitas : Asas yang mengutamakan keseimbangan hak
dan kewajiban
o Profesionalitas : Asas yang mengutamakan keadilan yang
berdasarkan UU yang beraku.
o Akuntabilitas : Asas yang menentukan bahwa hasil akhir dari
kegiatan penyelenggara negara dapat dipertanggung jawabkan
kepada rakyat.

o Efektifitas : Asas yang menjamin terselenggaranya kepada


masyarakat dengan menggunakan sumber daya tersedia secara
optimal.

SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

1. Pertempuran Lima Hari di Semarang


Peristiwa dimulai pada tanggal 14 Oktober 1945, ketika kurang lebih
400 orang Veteran AL Jepang akan dipekerjakan untuk mengubah
pabrik gula Cepiring menjadi pabrik senjata, memberontak Wakty
dipindahkan ke Semarang. Pertempuran berlangsung lima hari dan
baru berhenti setelah pimpinan TKR berunding dengan pimpinan
pasukan Jepang.

2. Pertempuran Surabaya
Pasa 25 Oktober 1945, tentara AFNEI dibawah komando Brigadir
Jenderal A.W.S. Mallaby mendarat di Surabaya dan pada 27
Oktober 1945 mereka menyerbu penjara Republik untuk
membebaskan perwira Sekutu yang ditawan Republik. Pada tanggal
28 Oktober 1945, pos sekutu di seluruh Surabaya diserang
Indonesia. Dalam sebuah insiden yang belum terungkapkan dengan
jelas, Brigadir Jenderal Mallab, ditemukan tewas. Sekutu kemudian
mengeluarkan ultimatum supaya semua orang Indonesia harus
melapor dan meletakkan senjata paling lambat tanggal 10 November
1945. Ultimatum ini tidak dihiraukan sehingga pecahlah perang
Surabaya pada 10 November 1945. Bung Tomo adalah salah satu
pemimpin perjuangan rakyat Surabaya. Untuk memperingati
perjuangan rakyat Surabaya, tanggal 10 November diperingati
sebagai Hari Pahlawan.

3. Pertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa diawali dengan mendaratnya tentara
Sekutu dibawah pimpinan Brigadir Jenderal Bethel di Semarang
pada 20 Oktober 1945. Pada 21 November 1945, sekutu mundur ke
Ambarawa. Insiden bersenjata antara rakyat dan tentara Ambarawa
meluas menjadi pertempuran. Setelah pertempuran sengit
berlangsung, pada 12 Desember 1945, pasukan Indonesia
melancarkan serangan serentak. Setelah betempur selama empat
hari akhirnya pasukan Indonesia berhasil menghalau tentara Inggris
dari Ambarawa.

4. Pertempuran Medan Area


Pasukan sekutu yang diboncengi oleh serdadu Belanda dan NICA
dibawah pimpinan Brigadir Jenderal T.E.D. Kelly mendarat di Medan
pada 9 Oktober 1945. Pada tanggal 13 Oktober 1945 terjadi
pertempuran pertama antara para pemuda dan pasukan Belanda
yang merupakan awal perjuangan bersenjata yang dikenal sebagai
pertempuran Medan Area. Tanggal 10 Desember 1945 tentara
sekutu melancarkan gerakan besar: besaran dengan
mengikutsertakan pesawat tempurnya. Pertempuran ini memakan
banyak korban dari kedua belah pihak.

5. Bandung Lautan Api


Pada waktu tentara sekutu memasuki kota Bandung pada Oktober
1945, para pemuda sedang dalam perjuangan melaksanakan
pemindahan kekuasaan dan perebutan senjata serta peralatan
perang dari tangan tentara Jepang. Tanggal 21 November 1945,
sekutu mengeluarkan ultimatum agar kota Bandung, bagian utara
selambat-lambatnya dikosongkan oleh pihak Indonesia pada 29
November 1945, namu), ultimatum ini tidak dipedulikan oleh
Indonesia. Pada 23 Maret 1946, sekutu kembali mengeluarkan

ultimatum agar TRI mengosongkan seluruh kota Bandung.


Pemerintah Republik Indonesia memerintahkan TRI mengosongkan
kota Bandung, namun markas TRI di Yogya menginstruksikan agar
Bandung tida dikosongkan. Akhirnya TRI Bandung mematuhi
perintah dari Pemerintah RI namun sambil menyeran Kedudukan
sekutu dan membumihanguskan kota Bandung bagian Selatan.

6. Perundingan Indonesia-Belanda
Perundingan ini diprakarsai oleh Lord Killearn pada 7 Oktober 1946.
Pihak Belanda diwakili oleh komisi dibawah pimpinan Prof.
Schermehorn dan delegasi Indonesia diketuai oleh PM Sutan Sjahrir.
Perundingan ini menghasilkan persetujuan gencatan senjata.

7. Perundingan Linggarjati
Perundingan Linggarjati dipimpin oleh Lord Killearn pada 10-15
November 1946 di Linggarjati, Jawa Barat. Persetujuan ini
ditandatangani pada 25 Maret 1947. Dari pihak Indonesia, delegasi
diketuai oleh Sutan Sjahrir dan dari pihak Belanda adalah Prof.
Schermerchorn. Isi perundingan ini adalah:
- Belanda mengakui wilayah kekuasaan Indonesia: Sumatra, Jawa
dan Madura.
- Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk
Negara Indonesia Serikat.
- Republik Indonesia serikat dan Belanda akan membentuk uni
Indonesia-Belanda dengan Ratu Belanda selaku ketuanya.

8. Puputan Margarana
Pada 2 dan 3 Maret 1946 Belanda mendaratkan kurang lebih 2000
tentara di Bali. Menurut perjanjian Linggarjati, Bali tidak termasuk ke
dalam wilayah RI, sementara itu Belanda mengusahakan berdirinya
negara boneka di Indonesia bagian timur. Letkol I Gusti Ngurah Rai

dibujuk Belanda untuk bekerja sama namun ia menolaknya. Pada 18


November 1946, Ngurah Rai menyerang Belanda, namun karena
kekuatan yang tidak seimbang, pasukan Ngurah Rai dapat
dikalahkan dalam puputan Margarana.

9. Peristiwa Westerling di Makasar


Pada bulan Desember 1946, Belanda mengirimkan pasukan di
bawah pimpinan Kapten Raymon Westerling ke Sulawesi Selatan.
Sejak kedatangannya pada 7-25 Desember 1946, pasukan
Westerling membunuh beribu-ribu rakyat dengan tujuan
membersihkan Sulawesi Selatan dari pejuang Indonesia dan
mematikan perlawanan terhadap pembentukan Negara Indonesia
Timur. Gerakan pembersihan yang dilakukan oleh Westerling
dilakukan setelah terjadi pertempuran dengan pasukan “Harimau
Indonesia” dibawah pimpinan Walter Mongsidi di Barombong.

10. Pertempuran Lima Hari Lima Malam di Palembang


Pasukan Sekutu mendarat di Palembang pada 12 Oktober 1945
dibawah pimpinan Letnan Kolonel Carmichael. Ketika Belanda
menuntut Palembang dikosongkan dan pemuda menolak tuntutan
tersebut, pertempuran meletus. Untuk mengulur waktu, Belanda
mengajak berunding. Ketika perundingan berlangsung pada 1
Januari 1947, pertempuran meletus kembali. Pertempuran
berlangsung lima hari lima malam, korban berjatuhan di kedua belah
pihak. Pada & Januari 1947, akhirnya dicapai persetujuan gencatan
senjata.

Agresi Militer Belanda Pertama


Perselisihan akibat perbedaan penafsiran perjanjian Linggarjati
memuncak. Belanda menuntut agar segera diadakan gendarmerie
bersama namun ditolak oleh Indonesia. Tanggal 21 Juli 1947 Belanda
melancarkan serangan terhadap daerah-daerah Republik. TNI
menggunakan teknik perang gerilya dalam melawan Belanda. Akhirnya
kekuasaan dan gerakan Belanda berhasil dibatasi hanya di kota-kota
besar dan jalan-jalan raya, sedangkan diluar itu menjadi kekuasaan TNI.
Agresi Belanda ini mendatangkan reaksi keras dari luar negeri. Dewan
Keamanan PBB memerintahkan keduabelah pihak melakukan
gerncatan senjata.
1. Perundingan Renville
Untuk mengawasi penghentian tembak menembak, Dewan
Kemanan PBB membentuk Komisi Tiga Negara yang terdiri dari
Australia, Belgia, dan Amerika Serikat. Dalam usaha menyelesaikan
sengketa, KTNmengadakan perundingan pada 8 Desember 1947
diatas sebuah kapal pengangkut pasukan Angkatan Ly Amerika
Serikat "USS Renville”, Delegasi dari Indonesia dipimpin oleh Mr.
Amir Sjarifuddin sedangk, Welagasi Belanda dipimpin oleh R,
Abdulkadir Widjojoatmodjo, seorang Indonesia yang memihak
Belang, Perjanjian Renville ditandatangani 17 Januari 1948.

Agresi Militer Belanda Kedua dan Serangan Umum 1 Maret 1949


Pada 18 pesember 1948, Dr. Beel memberitahukan kepada delegasi RI
dan KTN bahwa Belanda tidak lagi mengak, Gan terikat pada
persetujuan Renville, Pada 19 Desember 1948, agresi militer kedua
dilancarkan Belanda. Serngg langsung ditujuakan ke Ibukota Republik
Indonesia, Yogyakarta.
1. Perjanjian Roem-Royen
Untuk membantu penyelesaian sengketa Indonesia Belanda, UNCI
akhirnya membawa kedua pihak ke meja perundingan. Delegasi dari

Indonesia diketuai oleh Mr. Moh. Roem dan delegasi dari Belanda
diketuai ole, Dr. Van Royen. Perundingan dilakukan pada 17 April-7
Mei 1949.

Konferensi Meja Bundar


Konferensi Meja Bundar dilaksanakan di Den Haag, Belanda pada 23
Agustus-2 November 1949. Hasil utamanya adalah Belanda akan
menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat selambat-
lambatnya akhir bulan Desember 1949. Masalah irian Barat ditunda
penyelesaiannya selama satu tahun. Pada 17 Desember 1949, Ir.
Soekarno dilantik menjadi presiden RIS dan sebagai pejabat presiden
RI diangkat Mr. Assaat. RI kemudian menjadi negara bagian RIS.
Pengakuan kedaulatan RIS dilakukan di Belanda dan di Indonesia. Di
Belanda pengakuan dilakukan oleh Ratu Belanda Wilhemina kepada
Drs. Moh. Hatta dan di Indonesia pengakuan kedaulatan dilakukan oleh
Mr. Loving kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Disintegrasi Nasional
1. Peristiwa 3 Juli
Pada 3 Juli 1946, Mr. Achmad Soebardjo, Mr. Iwa Koesoema
Soemantri dan Jenderal Mayor Soedarsono mencoba memaksa
presiden menandatangani konsep susunan Pemerintahan baru.
Presiden menolak permintaan dan paksaan tersebut dan tokoh-
tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut ditangkap.
2. Konferensi Malino
Konferensi Malino diselenggarakan tanggal 15-25 Juli 1946 atas
prakasa Dr. H. J. Van Mook. Konferensi ini membahas rencana
pembentukan negara-negara di wilayah Indonesia yang akan
menjadi bagian-bagian dari Suatu negara federal.
3. Pemberontakan PKI/ Peristiwa Madiun

PKI/FDR melakukan pengkhianatan dan pemberontakan terhadap


Republik Indonesia. Sejak kedatangan Musso, tokoh komunis yang
lama berada di Moskow, PKI mendaptkan jalan baru dan melakukan
terror. Pada 18 September 1948, PKI merebut kota Madiun dan
memproklamasikan berdirinya “Soviet Republik Indonesia”. Selain di
Madiun, PKI juga berhasil membentuk pemerintahan baru di Pati.
Untuk mengatasi pemberontakan ini, Pemerintah bertindak cepat.
Operasi penumpasan dipimpin oleh Kolonel A.H. Nasution. Dalam
operasi ini, Musso berhasil ditembak mati sedangkan Amir
Sjarifuddin dan tokoh lainnya dapat ditangkap dan dijatuhi hukuman
mati.
4. Proklamasi Negara Islam Indonesia
Pada 7 agustus 1949, Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo
memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia di suatu desa
di kabupaten Tasikmalaya. Ketika Divisi Siliwangi hijrah ke Jawa
Tengah akibat pelaksanaan perjanjian Renville, Kartosuwiryo lebih
leluasa melaksanakan geraknya. Pada waktu pasukan Siliwangi
kembali dari Jawa Tengah untuk melakukan perang gerilya Agresi
Militer Belanda II, mereka menjumpai kesatuan bersenjata yang
menamakan dirinya Darul Isiam/ Tentara Islam Indonesia (DI/TII)
yang menghalangi TNI kembali ke Jawa Barat. Pertempuran antara
TNI divisi Siliwangi dan DI/TII pun tak dapat dihindarkan. Gerakan ini
ditumpas dengan operasi pagar betis.

5. DI/ TII di Jawa Tengah


Pemimpinnya adalah Amir Fatah. Gerakan ini bergabung dengan
gerakan DI/TII Kartosuwiryo di Jawa Barat. Proklamasi Negara Islam
Indonesia di Jawa Tengah berlangsung pada 23 Agustus 1949 di
Tegal. Untuk menumpas gerakan ini, pada Januari 1950, pemerintah
membentuk komando operasi yang disebut Gerakan Benteng
Negara.

6. DI/TII di Kalimantan Selatan


Gerakan ini dipimpin oleh Ibnu Hadjar. Melalui operasi militer yang
dimulai tahun 1959, gerakan ini berhasil ditumpas.

7. DI/TII di Sulawesi Selatan


Pimpinan gerakan ini adalah Kahar Mudzakar. Pada tahun 1951, ia
menyatakan Sulawesi Selatan adalah bagian dari Negara Islam
Indonesia dibawah pimpinan Kartosuwiryo. Pemberontakan ini
berakhir setelah Kahar Mudzakar tertembak mati pada Februari
1965.

8. DI/TII di Aceh
Gerakan ini dipimpin oleh Daud Beureuh. Gerakan ini berawal dari
kekecewaan diubahnya Daerah Istimewa Aceh menjadi keresidenan
dibawah provinsi Sumatra Utara. Pada 20 September 1953, Daud
Beureuh menyatakan Aceh sebagai bagian dari Negara Islam
Indonesia dibawah pimpinan Kartosuwiryo. Penumpasan gerakan ini
dilakukan melalui pendekatan sosial budaya.

9. Peristiwa APRA di Bandung


Pembentukan APRIS menimbulkan ketegangan-ketegangan yang
mengakibatkan pertumpahan darah. Di Bandung, suatu kelompok
menamakan dirinya “Angkatan Perang Ratu Adi dan memberikan
ultimatum pada pemerintah RIS dan Negara Pasundan agar mereka
diakui sebagai Tentara Pasundan. Pagi hari 23 Januari 1950, APRA
dibawah pimpinan Kapten Raymond Westerling melakukan
serangan terhadap kota Bandung. Operasi penumpasan terhadap
APRA segera dilakukan oleh TNI.

10. Peristiwa Andi Azis di Makassar


Pemberontakan Andi Azis terjadi tanggal 5 April 1950 di Makassar.
Andi Azis menuntut pasukan APRIS bekas KNIL saja lah yang
bertanggung jawab atas keamanan di daerah Negara Indonesia
Timur. Penumpasan pemberontakan ini dilakukan pasukan ekspedisi
dibawah pimpinan Kolonel Alex Kawilarang. Meskipun Andi Azis
telah menyerahkan diri bulan April namun pertempuran masih terjadi
hingga Agustus.

11. Peristiwa Republik Maluku Selatan


Di Ambon tanggal 25 April 1950 diumumkan berdirinya Republik
Maluku Selatan yang terlepas dari NIT dan RIS dibawah pimpinan
Soumokil. Pemerintah pusat berusaha menyelesaikan
pemberontakan ini secara damai namun tidak membuahkan hasil
sehingga dibentuklah pasukan ekspedisi dibawah pimpinan Kolonel
Kawilarang untuk menumpasnya.

12. Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia/ Perjuaangan


Rakyat Semesta (PRRI/ Permesta)
Gerakan separatisme ini bermula dari ketidakpuasan terhadap
pemerintah pusat dan anggapan pembangunan hanya terjadi di
pulau Jawa. Pada 15 Februari 1958, Ahmad Husein
mempermaklumkan berdirinya PRRI dengan Sjarifuddin
Prawiranegara sebagai Perdana Menterinya. Setelah jalan
perundingan tidak berhasil, pemerintah menjalankan beberapa
operasi militer: Operasi Tegas, Operasi Sapta Marga, Operasi Sadar,
dan Operasi Merdeka. Pada 29 Mei 1946 akhirnya gerakan
menyerahkan diri.

Demokrasi Liberal
Menurut hasil KMB, Indonesia menjadi negara serikat yang terdiri dari
negaa bagian namun rakyat tidak puas dan usaha Untuk kembali ke
negara kesatuan dilancarkan dimana-mana. Untuk menanggapi
keinginan rakyat, pada rap parlemen dan senat RIS pada 15 Agustus
1950, Indonesia kembali ke negara kesatuan.
1. Kehidupan Politik Masa Demokrasi Liberal
Sistem pemerintahan parlementer sesuai JUDS 1950 tidak
membawa kestabilan politik, hal tersebut dibuktikan dengan kabinet
yang silih berganti.

Periode Alasan Jatuh Keterangan


Kabinet
Natsir September K e g a g a l a n Z a k e n
1950 - Maret p e n y e l e s a i a n Kabinet
1951 masalah irian
Barat
Sukiman April 1951 - Penandatanganan
Februari 1952 persetujuan
bantuan ekonomi
dan persenjataan
dari AS
Wilopo April 1952 - G e r a k a n Z a k e n
Juni 1953 provinsialisme dan Kabinet
separatism;
peristiwa 17
Oktober 1952
Ali Juli 1953 – Juli M u n c u l n y a K o n f e r e n s i
Sostroamidjoj 1955 g e r a k a n D I / T I I ; Asia Afrika
oI memburuknya
situasi ekonomi

Burhanudin Agustus 1955 - K e k e c e w a a n P e m i l u


Harahap Maret 1956 p e g a w a i pertama
kemenetrian yang
mengalami mutasi
Ali Maret 1956 - P e r t i k a i a n T i t i k t o l a k
Sostroamidjoj Maret 1957 antaretnis p e r i o d e
o II planning and
investment;
pembatalan
hasil KMB
Karya/ April 1957 - G e r a k a n H a s i l :
Djuanda Juli 1959 separatism, krisis D e k l a r a s i
ekonomi, dan Djuanda,
peristiwa cikini D e w a n
Nasional,
Musyawarah
Nasional

2. Pemitu Pertama 1955


Pemilu ini diselenggarakan untuk memilih anggota DPR dan
Konstituante. Pemilu pertama ini diikuti 39 partai politik dan 13
kontestan perorangan. Hasil suara terbanyak yaitu Partai Nasional
Indonesia, Masyumi, Nadhatul Ulama, dan Partai Komunis
Indonesia.

3. Demokrasi Terpimpin
Konstituante yang diserahi tugas membentuk undang-undang dasar
baru tidak kunjung melaksanakan fungsi konstitutionalnya ditambah
situasi politik, ekonomi serta aksi pemberontakan mengancam
disintegrasi bangsa sehingga keaadan ini membuat Presiden

Soekarno menggunakan kekuasaannya untuk mengeluarkan Dekrit


Presiden 5 Juli 1959. Dekrit ini berisi tiga poin penting:
1. Memberlakukan kembali Undang-Undang Dasar 1945
2. Membubarkan Konstituante
3. Pembentukan MPRS dan DPAS
Sejak dekrit presiden dikeluarkan, Indonesia memasuki masa
pemerintahan dengan sistem demokrasi terpimpin yaitu suatu sistem
demokrasi yang langsung dipimpin oleh presiden. Berikut adalah
beberapa hal yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin.

4. Manipol Usdek
Dalam memperingati HUT RI ke-14 pada 17 Agustus 1959, presiden
Soekarno menyampaikan pidato yang berjudul “Penemuan Kembali
Revolusi Kita”. Pidato ini kemudian dikenal sebagai Manifesto Politik
Republik Indonesia (Manipol) yang berintikan Undang-Undang Dasar
1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi
Terpimpin, dan Kepribadian Indonesia (USDEK). Manipol Usdek
kemudian ditetapkan sebagai GBHN dalam Perpres No 1 tahun
1960 yang diperkuat oleh Tap MPR No 1/MPRS/1960.

5. Pembubaran DPR Hasil Pemilu 1955


Melalui Perpres No 3 Tahun 1960, Presiden membubarkan DPR
hasil pemilu karena perselisihan tentang penetapan APBN untuk
periode 1961. Kemudian Presiden Soekarno membentuk DPR-
Gotong Royong yang keanggotannya dipilih, diangkat dan
diberhentikan oleh Presiden.

6. Pembubaran Partai Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia


Presiden Soekarno membubarkan Partai Masyumi dan Partai
Sosialis Indonesia. Hal ini membatasi ruang gerak politik rakyat juga
memperbesar kesempatan PKI memperluas pengaruhnya.

7. Pembentukan MPRS
MPRS yang dibentuk oleh presiden Soekarno dalam sidang
pertamanya pada 10 November-7 Desember 1960 menghasilkan 3
keputusan:
1. TAP MPRS No. I/MPRS/1960 tentang Manifesto Politik Indonesia
sebagai GBHN.
2. TAP MPRS No.lI/MPRS/1960 tentang Garis-Garis Besar Pola
Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahap Pertama
1961-1969.
3. Mengangkat Presiden Soekarno sebagai Pemimpin Besar
Revolusi dan Mandataris MPRS.

8. Perjuangan Pembebasan Irian Barat.


Dalam rangka pembebasan Irian Barat, Presiden Soekarno
mengeluarkan komando yang dikenal sebagai Tri Komando Rakyat
(TRIKORA) pada 19 Desember 1961, yang berisi 3 poin sebagai
berikut.
1. Gagalkan pembentukan negara boneka Papua buatan Belanda.
2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat Tanah Air Indonesia
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan
kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.
Langkah pertama Trikora dalah membentuk komando operasi militer
yang diberi nama Komando Mandala Pembebasan Irian Barat. Pada
15 Agustus 1962, Indoensia dan Belanda menandatangai
persetujuan New York yang menyatakan bahwa selambat-lambatnya
Belanda akan menyerahkan Irian Barat pada pemerintahan
sementara PBB, UNTEA pada 1 Oktober 1962 dan selambat-
lambatnya 1 Mei 1963, pemerintahan RI akan menerima Irian Barat
dari UNTEA (pemerintahan sementara PBB). Persetujuan ini dapat
terlaksana berawal dari usul Ellsworth Bunker. Pada 14 Februari

1963, diselenggarakan Penentuan Pendapat Rakyat yang hasilnya


rakyat Irian Barat ingin bergabung dengan Indonesia. Pada 1 Mei
1963, Irian Barat secara resmi menjadi bagian dari Indonesia.

ORDE BARU (11 MARET 1966 — 21 MEI 1998)

. Terjadi di masa pemerintahan Presiden Soeharto, menggantikan Orde


Lama yang merujuk era pemerintahan Soekarno. Orde ini diawali
dengan lahirnya Surat Perintah 11 Maret 1966. Pemerintah menyatakan
akar menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan
konsekuen namun pelaksanaannya banyak menyimpang, terbukti
dengan banyaknya korupsi, kolusi, dan nepotisme yang merajalela.
Pada masa ini, penumpasan PKI dan ormas-ormasnya dilakukan secara
aktif.

. Pada 1973 dilaksanakan pemilihan umum pertama pada masa Orde


Baru dan pemerintah melakukan penyederhanaan dan penggabungan
(fusi) partai politik menjadi 3 kekuatan, yaitu: Partai Persatuan
Pembangunan (gabungan NU, Parmusi, PSII, PERTI), Partai Demokrasi
Indonesia (PDI) (gabungan dari PNI, Partai Katolik, Partai Murba, IPKI,
dan Parkindo), dan Golongan Karya. Selain itu, ABRI diberikan fungsi
ganda yaitu Hankam (fungsi menjaga stabilitas keamanan negara) dan
Sosial (Mendapat jatah kursi di MPR dan DPR).

- Pada 12 April 1976 Presiden Soeharto mengemukakan gagasan

mengenai pedoman untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila


yang dikenal dengan Ekaprasetya Pancakarsa. Dalam sektor ekonomi,
pemerintah melaksanakan rangkaian REPELITA (Rencana
Pembangunan Lima Tahun) dan Swasembada beras. Pada

pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi


Asia. Harga minyak, gas, dan komoditas

ekspor jatuh, Rupiah jatuh, inflasi meningkat dan perpindahan modal


dipercepat. Di tengah gejolak kemarahan massa, Soeharto mundur dari
jabatan Presiden pada 21 Mei 1998 setelah 32 tahun menjabat.

ORDE REFORMASI (MEI 1998 — SEKARANG)

▪ Terjadi di masa pemerintahan Presiden Soeharto, menggantikan


Orde Lama yang merujuk era pemerintahan Soekarno. Orde ini
diawali dengan lahirnya Surat Perintah 11 Maret 1966. Pemerintah
menyatakan akar menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara
murni dan konsekuen namun pelaksanaannya banyak menyimpang,
terbukti dengan banyaknya korupsi, kolusi, dan nepotisme yang
merajalela. Pada masa ini, penumpasan PKI dan ormas-ormasnya
dilakukan secara aktif.
▪ Pada 1973 dilaksanakan pemilihan umum pertama pada masa Orde
Baru dan pemerintah melakukan penyederhanaan dan
penggabungan (fusi) partai politik menjadi 3 kekuatan, yaitu: Partai
Persatuan Pembangunan (gabungan NU, Parmusi, PSII, PERTI),
Partai Demokrasi Indonesia (PDI) (gabungan dari PNI, Partai Katolik,
Partai Murba, IPKI, dan Parkindo), dan Golongan Karya. Selain itu,
ABRI diberikan fungsi ganda yaitu Hankam (fungsi menjaga
stabilitas keamanan negara) dan Sosial (Mendapat jatah kursi di
MPR dan DPR).
▪ Pada 12 April 1976 Presiden Soeharto mengemukakan gagasan
mengenai pedoman untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila
yang dikenal dengan Ekaprasetya Pancakarsa. Dalam sektor
ekonomi, pemerintah melaksanakan rangkaian REPELITA (Rencana
Pembangunan Lima Tahun) dan Swasembada beras. Pada

pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi


Asia. Harga minyak, gas, dan komoditas ekspor jatuh, Rupiah jatuh,
inflasi meningkat dan perpindahan modal dipercepat. Di tengah
gejolak kemarahan massa, Soeharto mundur dari jabatan Presiden
pada 21 Mei 1998 setelah 32 tahun menjabat.

ORDE REFORMASI (MEI 1998 — SEKARANG)

Orde Reformasi dimulai sejak Presiden Soeharto digantikan oleh


Presiden B.J. Habibie. Pada masa ini, terjadi pemisahan Timor-Timur
melalui referendum yang disponsori PBB. Tahun 1999, Presiden B.J.
Habibie mundur dari jabatan presiden setelah pidato
pertanggungjawabannya ditolak oleh DPR, ia digantikan oleh
Abdurahman Wahid. Pemilu yang diselenggarakan pada Orde
Reformasi adalah Pemilu tahun 1999, Pemilu Tahun 2004, Pemilu
Tahun 2009, dan Pemilu Tahun 2014.

Anda mungkin juga menyukai