Anda di halaman 1dari 72

SKRIPSI

“STRATEGI PEMASARAN DIGITAL MELALUI SOCIAL MEDIA DALAM

MENINGKATKAN PENJUALAN USAHA BUKET DI KELURAHAN TUAH

KARYA MENURUT EKONOMI SYARIAH”

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh

Gelar Strata Satu (S1) Sarjana Ekonomi (SE)

MARTA JUANDI

NIM.11720513616

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PEKANBARU

2021 M /1443 H
KATA PENGANTARAN

Segala puji hanya milik Allah SWT yang memiliki alam semesta beserta isinya

yang selalu memberikan cahaya kebenaran dan ilmu pengetahuan serta kemampuan

berpikir, berkreativitas dan beraktivitas sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan judul “STRATEGI PEMASARAN DIGITAL MELALUI SOCIAL

MEDIA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN USAHA BUKET DI

KELURAHAN TUAH KARYA MENURUT EKONOMI SYARIAH”. Sholawat

serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah

kebenaran berupa agama Islam dan Kitab Suci Alquran yang merupakan pedoman

hidup hingga akhir zaman. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini

tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, arahan, dan dorongan dari berbagai pihak baik

secara langsung maupun secara tidak langsung. Ungkapan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya penulis kepada :

Teristimewa untuk kedua orang tua saya Ayahanda Rusdi dan Ibunda Erna

dengan ketulusan hati selalu mencurahkan kasih sayang, membimbing, mendidik, dan

berkorban serta mendo‟akan untuk kebahagiaan dan kesuksesan saya sejak usia dini

sampai saat ini, dengan penuh pengorbanan dan kasih sayang yang tiada terkira.

Sehingga penulis dapat mempersembahkan karya sederhana ini. Untuk itu penulis

juga mengucapkan terimakasih kepada :

Bapak Prof. Dr. Khairunnas Rajab, M.Ag., selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

i
Bapak Dr. H. Zulkifli, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Serta bapak Dr. H. Erman

Gaini, M.Ag., Bapak Dr. H. Mawardi, M.Si, Ibu Sofi hardani, M.Ag., selaku wakil

dan Dekan I, II dan II Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan

Syarif Kasim Riau.

Bapak Muhammad Nurwahid, S.Ag., M.Ag., selaku ketua Prodi Ekonomi

Syariah Fakultas Syariah dan hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim

Riau.

Bapak Syamsurizal, S.E., M.Sc., selaku Sekretaris Prodi Ekonomi Syariah

Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Bapak Dr. H. Mawardi, S.Ag, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak mengorbankan waktunya untuk penulis dalam membimbing dan

menyempurnakan skripsi ini.

Pekanbaru, Desember 2021


Penulis

Marta Juandi
NIM. 11720513616

ii
ABSTRAK

STRATEGI PEMASARAN DIGITAL MELALUI SOCIAL MEDIA DALAM


MENINGKATKAN PENJUALAN USAHA BUKET DI KELURAHAN TUAH
KARYA MENURUT EKONOMI SYARIAH

Oleh :

Marta Juandi

Skripsi ini membahas tentang strategi pemasaran buket dengan memanfaatkan


social media Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran
usaha buket dengan digital melalui social media dalam meningkatkan penjualan, apa
saja kendala dan tantangan serta tinjauan ekonomi Islam terhadap pemasaran buket
dengan memanfaatkan media sosial. Yang menjadi lokasi penelitian ini adalah
pengusaha buket di Kelurahan Tuah Karya. Metode penelitian yang digunakan
adalah kualitatif, informan berjumlah 8 (delapan) orang dengan menggunakan teknik
pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil
penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa guna meningkatkan hasil penjualan
pengusaha buket Kelurahan Tuah Karya menggunakan 10 strategi media sosial
marketing untuk usaha bersekala kecil dengan menggunakan WhtasApp, Instagram
dan Facebook yakni : strategi media sosial marketing dengan membangun
kredibilitas, menarik pelanggan potensial, membangun relasi di media sosial,
membagi konten yang diakurasikan, membuat konten yang valuable, menggunakan
gambar yang baik dan menarik, Crowdsource untuk konten menarik dan otentik,
berpartisipasi dalam kelompok dan komunitas online, menggunakan media sosial
sebagai ruang untuk mengadakan percakapan yang menarik dan membatasi platform
media sosial.

Kata Kunci : Strategi Pemasaran, Media Sosial dan Peningkatan Penjualan

iii
ABSTRACT

“DIGITAL MARKETING STRATEGY THROUGH SOCIAL MEDIA IN


INCREASING BUCKET BUSINESS SALES IN TUAH KARYA VILLAGE BY
SHARIA ECONOMY”

By :

Marta Juandi

This thesis discusses the bouquet marketing strategy by utilizing social media.
This study aims to find out how the marketing strategy of the bouquet business with
digital through social media in increasing sales, what are the obstacles and challenges
as well as an overview of Islamic economics on bouquet marketing by utilizing social
media. The location of this research is a bouquet entrepreneur in Tuah Karya Village.
The research method used is qualitative, with 8 (eight) informants using data
collection techniques through observation, interviews and documentation. From the
results of this study, it can be concluded that in order to increase the sales results of
bouquet entrepreneurs, Tuah Karya Village uses 10 social media marketing strategies
for small-scale businesses using WhtasApp, Instagram and Facebook are : social
media marketing strategies by building credibility, attractiting potential costumers,
building relationships on social media, sharing accurate content, using good and
authentic content, participating in groups and online communities, using social media
as a space to have interesting conversations and limiting social media platforms.

Keywords : Marketing Strategy, Social media and Sales Increase

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................i

ABSTRAK ................................................................................................................iii

DAFTAR ISI .............................................................................................................v

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang ..................................................................................................1

B. Batasan Masalah ...............................................................................................7

C. Rumusan Masalah.............................................................................................8

D. Manfaat dan Tujuan ..........................................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori .................................................................................................10

1. Konsep Strategi Pemasaran..........................................................................10

2. Digital Marketing .........................................................................................14

3. Digital Marketing Dalam Konsep Ekonomi Syariah ...................................30

4. Usaha Buket .................................................................................................33

B. Penelitian Terdahulu .........................................................................................36

C. Kerangka Pikir ..................................................................................................38

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .......................................................................40

B. Lokasi Penelitian ..............................................................................................40

C. Subjek dan Objek Penelitian.............................................................................41

v
D. Populasi dan sampel .........................................................................................41

E. Sumber Data .....................................................................................................42

F. Metode Pengumpulan Data ..............................................................................43

G. Metode Analisis Data .......................................................................................46

BAB IV PEMBAHASAN

A. Strategi Pemasaran Usaha Buket dengan Digital Melalui Social Media di

Kelurahan Tuah Karya ...................................................................................... 49

B. Kendala dan Tantangan dalam Pemasaran Usaha Buket dengan Digital Melalui

Social Media di Kelurahan Tuah Karya ..........................................................74

C. Pemasaran Usaha Buket dengan Digital Melalui Social Media di Kelurahan

Tuah Karya Menurut Prinsip Ekonomi Syariah ...............................................79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................................................97

B. Saran...............................................................................................................98

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha dewasa ini menunjukkan adanya gejala

persaingan yang semakin meningkat ke arah penguasaan pasar yang semakin

luas. Baik perusahaan besar maupun kecil, saling bersaing dan berpacu untuk

merebut tempat pemasaran dengan berbagai macam cara dan usaha agar

perusahaan mampu menjual produk sebanyak-banyaknya pada konsumen yang

membutuhkan. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu menguasai pasar

yang luas dengan metode strategi pemasaran yang telah dikuasai dengan baik

agar dapat meningkatkan penjualannya dengan grafik naik.

Maju atau mundurnya suatu usaha tergantung pada bagaimana strategi

yang diterapkan oleh si pengusaha dalam meningkatkan usahanya serta

membuat usahanya tetap terus bisa bereksistensi dalam jangka panjang. Dalam

dunia usaha,yang sangat penting adalah si mempunyai strategi pemasaran yang

menjadi peran penting bahkan sangat penting demi keberlangsungan umur

suatu perusahaan. Dengan adanya strategi pemasaran ini diharapkan dapat

meminimalisir kegagalan atau matinya suatu usaha. Oleh karena itu peran

dalam menentukan strategi haruslah orang-orang yang berkompeten yang

memahami situasi dan kondisi pasar.

1
Strategi Pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju

keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Sedangkan strategi dan kiat

pemasaran dari sudut pendangan penjual (4P) adalah : Tempat yang

strategis (place), Produk yang bermutu (product), Harga yang kompetitif

(price) dan promosi yang gencar (promotion). Tujuan akhir dan konsep

strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (Total Customer

Statisfaction).

Menurut Philip Kotler Strategi pemasaran dapat dibagi menjadi tiga

komponen yakni segmentasi, targeting, positioning.Segmentasi Menurut

Philip Kotler segmenting (segmentasi pasar) yaitu, mengidentifikasikan dan

membentuk kelompok konsumen yang berbeda yang mungkin meminta

produk. Pasar terdiri dari banyak tipe pelanggan, produk dan kebutuhan.

Pemasar harus menentukan segmen mana yang menawarkan peluang

terbaik. Konsumen dapat dikelompokkan dan dilayani dalam berbagai cara

berdasarkan faktor geografis, demografis, psikografis, dan perilaku. Proses

pembagian pasar menjadi kelompok pembeli berbeda yang mempunyai

kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda, yang mungkin memerlukan

produk atau program pemasaran terpisah disebut segmentasi pasar.1

Targeting Menurut Philip Kothler targeting adalah strategi mengalokasikan

sumber daya perusahaan secara efektif. Setelah melakukan segmentasi,

perusahaan melakukan pemilihan segmen atau segmen-segmen yang akan

dimasuki. Segmen inilah yang disebut targeting dan dengan targeting ini

1
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga,
2006), h.59.

2
berarti upaya menempatkan sumber daya perusahaan secara berdaya guna,

karena itu, targeting ini disebut fitting strategy atau strategi ketepatan.2

Strategi pemasaran dalam islam juga diperbolehkan, tetapi harus

berpegang pada kebenaran dan kenyataan, namun hal ini harus sesuai

dengan syariat islam. sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Al Qur‟an

surah An-Nisa‟ (4) ayat 29, terkait pemasaran ialah :

َ ‫َل أَن تَ ُك‬


‫ون تِ َج ٰـ َسةً َعن‬ ُ ‫وا ََل ت َۡأ‬
ٰٓ َّ ِ‫ڪل ُ ٰٓو ْا أَمۡ َوٳلَ ُكم بَ ۡينَڪُم ِب ۡٲلبَ ٰـ ِط ِل إ‬ ْ ُ‫ين َءا َمن‬
َ ‫يَ ٰـٰٓأَيُّهَا ٱلَّ ِر‬

٩٢ ‫ان ِب ُكمۡ َز ِِي ٍ۬ ًً۬ا‬ َّ ‫اض ِّمن ُكمۡ ۚ ََ ََل ت َُُۡۡلُ ٰٓو ْا أَفُُ ََ ُكمۡ ۚ ِإ َّن‬
َ ََ َ‫ٱَّل‬ ٍ۬ ‫تَ َس‬

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan

yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu

membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadaMu. (Q.S An-Nisa (4) Ayat 29).3

Dalam hal ini, Islam merupakan agama yang sempurna, mengatur

semua aspek kehidupan, salah satunya adalah kegiatan jumlah kegiatan jual

beli konsumen (muamalah) yang berlandaskan dengan Al-Qur‟an dan

hadist.

Usaha atau kerja adalah kegiatan dalam bidang perekonomian yang

diljalankan oleh satu orang atau kelompok demi memproleh keuntungan

2
Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran, (Bandung: Yrama Widya,
2011), h. 293.
3
Mardani, Ayat-Ayat Dan Hadist Ekonomi Syariah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2017), h. 87.

3
atau laba. Islam mewajibkan setiap umat muslim khususnya yang memililki

tanggungan untuk bekerja. Bekerja merupakan salah satu sebab pokok yang

memungkinkan manusia memiliki harta kekayaan. Sebagai yang dikutip

oleh Mardani “Hukum bisnis syariah” Menurut Syeikh Yusuf Qardhawi,

bekerja adalah sebagai ibadah dan jihad jika sang pekerja bersikap konsisten

terhadap peraturan Allah, suci niatnya dan tidak melupakan-Nya. Dengan

bekerja, manusia dapat melaksanakan tugas kekhalifahannya, menjaga diri

dari maksiat dan meraih tujuan yang besar. Semua bentuk yang diberkati

agama ini hanya bisa terlaksana dengan memiliki harta dan mendapatkan

dengan bekerja.4

Kota pekanbaru merupakan kota metropolitan yang mempunyai usaha

bisnis yang dapat berkembang pesat. Banyak usaha UMKM di kota

pekanbaru yang mempunyai peluang besar nantinya dalam jangka panjang.

Seperti halnya daerah pekanbaru kecamatan Binawidya yang mempunyai

UMKM salah satunya usaha buket. Untuk daerah Kelurahan Tuah Karya

sendiri penjual buket terdiri dari 14 pengusaha yang menggunakan media

digital marketing dalam meningkatkan penjualannya

Digital marketing merupakan platfrom yang digunakan oleh

pengusaha, investor mikro, perusahaan berbasis produk, dan unit lainnya

untuk mempromosikan produk atau jasa yang mereka tawarkan.5 Sehingga

dapat dikatakan bahwa dalam digital marketing tidak mempunyai dan tidak

ada batasan karena perusahaan dapat menggunakan perangkat apapun

4
Mardani, Hukum Bisnis Syariah, (Jakarta: Prenadamedia, 2014), h.75.
5
Nur Sabila, Pengantar Belajar Diigital Marketing, (Semarang : STEKOM,2019), h.23.

4
seperti handphone, tablet, laptops, televisions, backdrop dan juga melalui

social media, SEO, video, email, dan masih banyak lagi yang dapat

digunakan untuk mempromosikan produk dan jasa perusahaan tersebut.6

Diera perkembangan zaman yang semakin berkembang seiring dengan

semakin canggihnya tekhnologi dunia bisnis juga semakin berkembang

dalam media pemasarannya. Tak dipungkiri bahwa semua pengusaha

mestinya memahami tekhnologi salah ssatunya hanphon yang sekarang

dimiliki dari semua kalangan untuk mempermudah aktivitas sehari-hari. Hal

ini juga mestinya dimanfaatkan oleh semua pengusaha buket khususnya

yang berada di Kelurahan Tuah Karya. Pengusaha buket mestinya bisa terus

bisa meningkatkan penjualan melalui media digital marketing seperti

penggunaan media sosial WhtasApp, Instagram, Facebook dan lain

sebagainya. Penjual juga bisa menggunakan media bisnis sepertihalnya

Tokopedia, Shopee, Toko, dan lain lain sebagai media untuk memasarkan

produk sehingga dapat meningkatkan penjualan buket.

Namun akhir-akhir ini usaha buket semakin banyak inovasinya

dengan media pemasaran yang berbeda. Bagi mereka yang mampu

memanfaatkan tekhnologi seperti media sosial ia akan mampu menjual

buket hingga keluar daerah, namun tak jarang dijumpai penjual buket ada

yang masih belum mampu memanfaatkan tekhnologi sedang buket semakin

6
Ibid, h.24.

5
berkembangnya zaman mesti terus berinovasi dan harus mampu bersaing

dipangsa pasar.7

Pada saat ini akibat dampak COVID-19 kebanyakan penjual buket di

kelurahan Tuah Karya target pemasarannya adalah kalangan mahasiswa

yang tingkat penjualannya akan naik hanya pada saat wisuda saja. Pada saat

ini perkuliahan dilaksanakan secara online termasuk kegiatan wisuda juga

dilakukan secara online, hanya beberapa kampus saja yang melakukan

wisuda secara online. Untuk meningkatkan penjualannya para usha buket

juga mesti mengikuti keinginan konsumen sesuai yang dibutuhkan agar

konsumen menjadi pelanggan tetap. 8

Oclus “ Hasil penjualan buket dalam beberapa bulan terakhir

mengalami penurunan, disebabkan pemasaran yang hanya fokus pada

mahasiswa dan anak sekolah sedangkan saat ini kegiatan belajar mengajar

dilakukan secara daring, selain itu kurangnya kenalan sehingga tidak

maksimal dalam penjualan produk melalui media online seperti Ig wa dan

FB”. 9

Nafsia floris “Dengan menggunakan strategi pemasaran melalui

media online hasil penjualan meningkat hingga keluar daerah karena

cangkupan pemasaran online yg dilakukan lebih luas serta pemasaran

yang bisa dilakukan dengan semua media dalam memasarkan dengan

gencar dan teratur” 10

7
Observasi penulias, Tuah Karya, Tanggal 29 April 2021
8
Observasi penulias, Tuah Karya, Tanggal 29 April 2021
9
Oclus, Pengusaha Buket, Wawancara, Tuah Karya, Tanggal 29 April 2021
10
Nafsiah, Pengusaha Buket, Wawancara, Tuah Karya, Tanggal 29 April 2021

6
Untuk mempertahankan eksistensi penjual buket agar dapat bertahan

dalam jangka panjang pengusaha buket juga mestinya melakukan inovasi-

inovasi terbaru yang dapat dilakukan melalui media digital marketing,

namun masih banyak penjual buket yang masih kurang memahami

bagaimana caranya menggunakan media digital marketing dalam

memasarkan produknya agar penjualan terus meningkat setiap bulannya

sehingga eksistensi usaha buket terus berjalan dalam jangka waktu yang

panjang.

Berdasarkan uraian diatas penulis mengambil keputusan untuk meneliti

usaha buket dengan judul : “Strategi Pemasaran Digital Melalui Social

media Dalam Meningkatkan Penjualan Usaha Buket Di Kelurahan

Tuah Karya Menurut Ekonomi Syariah”

B. Batasan Masalah

Agar permasalahan yang diangkat tidak meluas, dan untuk

menghindari kesalahpahaman terhadap persepsi masalah yang hendak

ditulis, maka penulis membatasi atas objek yang akan dikaji. Adapun

permasalahan penelitian ini dibatasi pada data yang diambil hanya sebatas

bagaimana strategi pemasaran usaha buket dengan memanfaatkan digital

melalui social media dalam meningkatkan penjualannya serta bagaimana

tinjauan ekonomi syariah terhadap strategi pemasaran buket di Kelurahan

Tuah Karya.

7
C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang dan fenomena yang telah dikemukakan di atas,

penulis dapat merumuskan permasalahannya yaitu :

1. Bagaimana strategi pemasaran usaha buket dengan digital melalui

social media di Kelurahan Tuah Karya?

2. Apa saja yang menjadi kendala dan tantangan dalam pemasaran usaha

buket dengan digital melalui social media di Kelurahan Tuah Karya?

3. Bagaimana pemasaran usaha buket dengan digital melalui social

media di Kelurahan Tuah Karya menurut prinsip ekonomi syariah?

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dari apa yang peneliti ungkapkan di dalam latar belakang dan

permasalahan, maka tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui bagaimana pemasaran usaha buket dengan digital

melalui social media di Kelurahan Tuah Karya.

b. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kendala dan tantangan

dalam pemasaran usaha buket dengan digital melalui social media di

Kelurahan Tuah Karya.

c. Untuk mengetahui bagaimana pemasaran usaha buket dengan digital

melalui social media di Kelurahan Tuah Karya menurut prinsip

ekonomi syariah.

8
2. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut :

a. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana ekonomi

syariah di jurusan ekonomi syariah fakultas syariah dan hukum

Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

b. Hasil dari penelitian ini diharapkan untuk dapat memperkaya

khasanah keilmuan khususnya bagaimana strategi pemasaran dalam

meningkatkan penjualan

c. Manfaat Teoritis, diharapkan penelitian yang penulis lakukan ini akan

menambah khazanah intelektual Islam, terlebih dalam jual beli

sehingga dapat menjadi bahan rujukan untuk terus mengembangkan

keilmuan Islam.

d. Bagi pembaca dan para peneliti diharapkan bisa memberikan

sumbangan pemikiran serta wawasan mengenai pandangan ekonomi

islam dimasa yang akan datang.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Konsep Strategi Pemasaran

a. Pengertian strategi pemasaran

Strategi merupakan suatu proses penentuan rencana para pemimpin

yang mempunyai fokus tujuan jangka panjang, disertai penyusunan

suatu cara atau upaya agar tujuan perusahaan atau perusahaan dapat

tercapai.11 Artinya strategi merupakan rencana jangka panjang untuk

mencapai tujuan yang terdiri dari aktivitas-aktivitas yang diperlukan

untuk mencapai tujuan.12

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana

individu-individu dan kelompok-kelompok memperoleh apa yang

mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan saling

mempertukarkan produk dan jasa serta nilai antara seseorang dengan

yang lainnya. Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan

produk atau jasa hingga ke tangan konsumen, tetapi juga bagaimana

produk atau jasa tersebut dapat memberikan kepuasan kepada

pelanggan secara berkelanjutan, sehingga keuntungan perusahaan

dapat diperoleh dengan terjadinya pembelian yang berulang. 13

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan

tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam


11
Nur Sabila, op.cit., h.8.
12
Eddy, Manajemen Strategis, (Yogyakarta : CV Andi Offset, 2016), Cet.1, h.11.
13
Budi Rahayu,”Manajemen Pemasaran, (Denpasar : Universitas Udayana,2017), h.1.

10
hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi

persaingan.14

Berikut ini adalah beberapa pendapat para ahli terkait strategi

pemasaran :15

1) Menurut Chanda

Menurut Chanda mengatakan strategi pemasaran didefinisikan

sebagai rencana yang menjabarkan ekpektasi perusahaan atau

organisasi akan dampak dari aktivitas pemasaran terhadap

permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu.

2) Menurut Atmoko

Menurut Atmoko menagatkan bahwa strategi pemasaran adalah

serangkaian konsep mengenai perusahaan dalam mengatur dirinya

sendiri dan semua kegiatan bisnis dengan tujuan agar bisnis

perusahaan tersebut berhasil.

3) Menurut Philip khotler

Menurut Philip Kotler mengatakan bahwa strategi pemasaran

adalah pola pikir yang digunakan untuk mencapai tujuan

pemasaran pada suatu perusahaan, bisa mengenai strategi spesifik

untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran

(Marketing Mix), dan besarnya pengeluaran pemasaran.

Dapat disimpulkan bahwa Strategi pemasaran adalah alat

fundamental yang direncanakan untuk mencapai perusahaan dengan


14
Farida, Lamsah dan Periyadi, Manajemen Pemasaran, (Yokyakarta: Deepublish,
2019), cet.1, h.8.
15
Nur Sabila, Op.Cit., h.8.

11
mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan

melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan

untuk melauani pasar sasaran tersebut. Dan perusahaan dapat

menggunakan program pemasaran secara bersamaan yang dimana

setiap jenis program memiliki dampak yang berbeda-beda terhadap

permintaan.16

b. Tujuan Strategi Pemasaran.

Tujuan pemasaran adalah membuat pasar menyadari adanya

produk kita dan meyakinkan pelanggan mengapa perlu membeli. Pada

fase pertumbuhan menjadikan merek untuk dipilih konsumen

sangatlah penting, karena pesaing sudah mulai banyak dan kebutuhan

akan produk sudah disadari dengan baik oleh konsumen. Pada fase

pematangan, kita berjuang untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan.

Saat fase penurunan,tujuan ditetapkan secara selektif dengan melihat

kondisi persaingan yang ada saat itu.17

c. Proses Strategi Pemasaran.

Berikut adalah proses dalam strategi pemasaran :18

1) Marketing Situation Analysis

Hal yang harus dilakukan pertama kali oleh perusahaan sebelum

memasarkan produk atau jasa yaitu mengumpulkan informasi dan

16
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakata: Kencana, 2004), h.283.
17
Rahmawati, Manajemen Pemasaran, (Samarinda: Mulawarman University PRESS,
2016), cet.1., hlm. 130.
18
Nur Sabila, Op.Cit., h.10.

12
menganalisa situasi sebagai bahan pertimbangan untuk mendesain

strategi pemasaran.

2) Designing Marketing Strategy

Selanjutnya adalah perusahaan perlu mengatur penetapan dan

pencapaian target market dan menetapkan positioning.

3) Marketing Program Development

Dalam proses ini, perusahaan perlu mengembangkan setiap

elemen dari bauran pemasaran (product, price, promotion, and

place)

4) Implementing and Managing Marketing Strategy

Dalam tahapan ini, perusahaan perlu mengatur organisasi

pemasarannya dengan menempatakan orang yang cocok dan

bertanggungjawab dalam merencanakan, menggerakkan,

mengevaluasi, dan melakukan pengawasan.

d. Konsep Dasar Strategi Pemasaran.

Dalam merumuskan strategi pemasaran, maka perlu melaksanakan

prosedur tiga langkah secara sistematis, yakni :19.

1) Strategi segmentasi pasar

Merupakan suatu proses membagi pasar kebeberapa kelompok

yang berbeda berdasarkan kebutuhan, karakteristik ataupun perilaku.

19
Ibid, h.11

13
2) Strategi penentuan pasar sasaran

Merupakan pemilihan terhadap besar kecilnya pasar pelanggan

sesuai dengan kemampuan perusahaan untuk memasuki pasar

pelanggan tersebut.

3) Strategi penentuan posisi pasar

Penentuan posisi pasar yaitu strategi dalam merebut posisi dibenak

konsumen, sehingga strategi ini menyangkut bagaimana membangun

kepercayaan, keyakinan, dan kompetensi bagi pelanggan.

2. Digital Marketing

Perubahan yang pesat dalam bidang teknologi dan perubahan pola

pikir dunia yang berubah begitu cepat, maka seorang pengusaha perlu

meningkatkan dan memberikan perubahan diberbagai sistem pemasaran.

Memperbarui sistem pemasaran tradisional menuju digital merupakan

salah satu keputusan yang baik dan efektif bagi perusahaan dalam

mempromosikan produk atau jasa. Di dukung oleh teknologi yang maju

maka pengusaha, pembisnis termasuk konsumen dapat merasakan

kemudahan dan keefektifan pada digital marketing. Bagi pengusaha atau

pembisnis digital marketing digunakan sebagai sarana promosi yang

efektif dan memberikan kemudahan bagi konsumen.20

a. Pengertian Digital Marketing

Digital Marketing menjadi system pemasaran yang paling banyak

digunakan dan diminati bagi para pembisnis sebagai yang

20
Ibid., h.22.

14
menawarkan produk atau jasa dan bagi para pembeli yang menikmati

produk atau layanan tersebut. Di era saat ini digital marketing

dianggap lebih efektif dari pada system yang lain.

Berikut ini adalah pengertian digital marketing menurut beberapa

ahli :21

1. Menurut Chole & Dharmik digital marketing merupakan platfrom

yang digunakan oleh pengusaha, investor mikro, perusahaan

berbasis produk, dan unit lainnya untuk mempromosikan produk

atau jasa yang mereka tawarkan.

2. Menurut Chaffey & Chadwick penggunaan internet dan media

digital lainnya serta teknologi untuk mendukung pemasaran

modern telah memunculkan serangkaian label dan jargon yang

diciptakan oleh para akademisi dan professional. Label atau jargon

yang dimaksud adalah seperti digital marketing, internet marketing

dan web marketing.

3. Menurut Kleindl dan Burrow digital marketing adalah suatu proses

perencanaan dan pelaksanaan dari konsep, ide, harga, promosi dan

distribusi. Secara sederhana dapat diartikan sebagai pembangunan

dan pemeliharaan hubungan yang saling menguntungkan antara

konsumen dan produsen.

21
Ibid, hlm.23

15
b. Jenis-jenis Digital Marketing

Digital Marketing and Social media memiliki beberapa media yang

dapat digunakan sebagai pendukung kegiatan digital marketing seperti

ponsel, social media, search engine optimization (SEO), Email,

search engine marketing (SEM) dan text massage.22

Berikut ini adalah jenis-jenis digital marketing :

1) Ponsel

Media ponsel ini digunakan oleh hampir semua perusahaan yang

memiliki produk atau jasa misal seperti produk belanja, produk

khusus, produk luxury, atau lainnya dan mempromosikan produk

atau jasanya melalui sms, atau menggunakan aplikasi mobile phone

seperti WhtasApp, Line, Kakao Talk, dan masih banyak lagi

dengan sekali klik.23

2) Social media

Media sosial merupakan alat komunikasi pemasaran yang

memiliki kemampuan yang besar karena kemampuan komunikasi

dengan cakupan yang luas, kemampuan berbagi informasi, dan

memecahkan batasan geografis. Media sosial tidak menjadi

pengganti media tradisional, akan tetapi diintegrasikan dengan

media tradisonal untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.

Selain itu menentukan target atau output yang ingin dicapai dalam

menggunakan media sosial sebagai alat pemasaran sangatlah

22
Ibid, h.27.
23
Ibid.,

16
penting, dengan mengetahui hal tersebut dapat menformulasikan

strategi yang efektif dan efisien untuk disesuaikan dengan objektif

pemasaran. Dengan mengetahui kemampuan yang dimiliki media

sosial (antecedants) maka pemasar dapat merumuskan strategi

pemasaran sesuai dengan objektif pemasaran.24

Sosial Media Marketing adalah metode pemasaran online yang

saat ini sangat booming dibandingkan dengan jenis pemasaran

lainnya. Hampir semua orang mengenal dan mempunyai social

media. Media pemasaran ini lebih dimanfaatkan oleh bisnis

berukuran kecil, UKM atau bisnis lainnya yang berada di wilayah

pedasaan.25

Media Sosial adalah suatu grup aplikasi berbasis internet yang

menggunkan ideologi dan tehnologi Web 2.0, dimana pengguna

dapat membuat atau bertukar informasi pada aplikasi tersebut.

Beberapa media sosial yang sangat digemari dan memiliki jutaan

pengguna di Indonesia adalah Facebook, Twitter, Instagram,

Youtube, Blog, dan lainnya. Sosial media memungkinkan pengguna

untuk melakukan komunikasi dengan jutaan pengguna lainnya.26

Pengguna media sosial dapat menggakses kapan saja dan

dimana saja, karena selain dikases melalui komputer dapat diakses

melalui mobile/smart phone. Hal tersebut yang memberikan

24
La Moriansyah,”Pemasaran Melalui Media Sosial: Antecedents Dan Consequences
Social media Marketing: Antecedents And Consequences”, Jurnal Penelitian Komunikasi dan
Opini Publik, Vol.19.,No.3, 2015, h.194.
25
Nur Sabila, op.cit., h.28
26
La Moriansyah, loc.cit., h.188.

17
peluang bagi para pemasar untuk dapat melakukan komunikasi

pemasaran kapan saja dan dimana saja.27

Contoh social media yang sering digunakan oleh perusahaan

adalah Facebook, Instagram, Twitter, Linkedin, SnapGram,

Youtube dan lain sebagainya 28

Berikut adalah jenis-jenis social media yang sering dilakukan

oleh perusahaan dalam mempromosikan produk atau jasanya :29

a) Facebook

Facebook adalah media sosial dengan penggguna paling

banyak di dunia. Facebook Fanpage adalah salah satu fitur yang

paling sering digunakan oleh penjual online memasarkan

produknya.

b) Instagram

Instagram sendiri masih merupakan bagian dari Facebook

yang memungkinkan teman Facebook mem-folow akun

Instagram kita. Makin populernya Instagram sebagai aplikasi

yang digunakan untuk membagi foto membuat banyak pengguna

yang terjun ke bisnis online turut mempromosikan produk-

produknya lewat Instagram.

27
Ibid.,
28
Nur Sabila, op.cit., h.28
29
Alif Ryan, “Pengaruh Social media Marketing Terhadap Brand Trust Pada Followers
Instagram Dompet Dhuafa Cabang Yogyakarta”, Al-Idarah, Vol. 1., No. 2, (2017), h.50.

18
c) Pinterest

Jejaring sosial ini sebenarnya hampir sama dengan Instagram,

karena sama-sama mengekspos postingan dengan foto.

d) Twitter

Time line Twitter dalam satu menit atau beberapa menit bisa

berganti dengan cepat, apalagi jika kita mengikuti banyak

follower yang kerap membuat kicauan. Meski terbatas pada

jumlah karakter, Twitter berguna juga untuk pemasaran produk

secara online.

e) Blackberry Messenger (BBM)

BBM adalah sebuah aplikasi chating yang semula hanya

terdapat dalam telepon genggam Blackberry. Blackberry

Massenger kini digunakan oleh oleh banyak pelaku bisnis online

untuk mempromosikan produknya di dunia maya karena

banyaknya pengguna Blackberry Messenger di Indonesia.

Social media sebagai alat pemasaran memiliki strategi dalam

peggunanya. Berikut ini merupakan strategi media sosial marketing

untuk bisnis :30

a. Strategi Media Sosial Marketing dengan Membangun

Kredibilitas.

Membangun kepercayaan untuk suatu bisnis di media

social tidaklah serumit yang dibayangkan. Kamu tidak harus

30
Musnaini, Suherman, et.al, Digital Marketing, (Purwokerto: CV. Pena Persada, 2020),
cet.1, h.23.

19
memiliki banyak pengikut atau followers, tapi hanya perlu

menghubungkan bisnis kamu dengan orang-orang yang tepat.

Kamu bisa memulai proses ini dengan membangun brand

awareness.

b. Menarik Pelanggan Potensial

Strategi media sosial marketing untuk bisnis skala kecil

juga bisa dilakukan melalui Facebook dan Instagram. Media

social ini bisa kamu gunakan untuk menarik calon pelanggan

baru.

c. Membangun Relasi di Media Sosial

Koneksi merupakan hal terpenting dari media sosial.

Memiliki koneksi yang bagus akan memudahkan langkah

kamu untuk melakukan pemasaran produk.

d. Membagi Konten yang Diakurasikan

Media sosial merupakan salah satu tempat dimana akurasi

sebuah konten memiliki nilai yang sangat penting.

e. Membuat Konten yang Valuable

Strategi pemasaran media sosial dikatakan efektif apa bila

bisa menyeimbangkan antara konten yang dikurasi maupun

konten yang dibuat sendiri.

f. Menggunakan Gambar yang Baik dan Menarik

Penggunaan gambar yang menarik akan dapat menarik

perhatian pelanggan dengan cepat. Gambar bisa kamu

20
gunakan ketika membuat gambaran bisnis dan siapa saja

orang-orang yang ada dibelakangnya.

g. Crowdsource Untuk Konten Menarik dan Otentik

Hal ini bisa kamu lakukan dengan membuat hashtag

menarik terhadap bisnis kamu.

h. Berpartisipasi Dalam Kelompok dan Komunitas Online

Kamu juga bisa bergabung dengan kelompok dan

komunitas online.

i. Menggunakan Media Sosial Sebagai Ruang Untuk

Mengadakan Percakapan yang Menarik

Tidak hanya bisa membantu pelanggan untuk

mendapatkan informasi yang berguna, tetapi media sosial

juga membantu kamu untuk mengedukasi pelanggan serta

membuat informasi menjadi mudah dicerna bagi pelanggan.

j. Batasi Platform Media Sosial

Salah satu tips yang juga penting untuk diperhatikan oleh

bisnis skala kecil yaitu menemukan beberapa platform sosial

media, di mana kamu bisa membangun eksistensi yang kuat

di sana. Banyaknya platform yang tersedia akan membuat

kamu sulit untuk membangun keberadaan yang kuat disetiap

platform. bisa berkomunikasi langsung dengan pelanggan.

Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan yang pada social

media marketing :

21
a.) Kelebihan Social media Marketing

Berikut ini adalah kelebihan social media marketing :31

 Tidak membutuhkan modal usaha yang terlalu besar.

 Menjangkau pasar yang lebih luas dibandingkan toko offline.

 Biaya operasional yang cenderung lebih murah dibandingkan

pemasaran lainnya

 Waktu kerja pemasaran online yang tidak terbatas

 Mudahnya pelayanan yang diberikan kepada para konsumen

 Akan membuat industri lebih mudah berekspresi

 Secara tidak langsung dapat mengedukasi konsumen.

b.) Kekurangan Social media Marketing

Berikut ini adalah kekurangan social media marketing bagi

konsumen :32

 Penipuan

 Tidak sesuai dengan harapan

 Keterlambatan pengiriman

 Kesulitan transaksi

 Pelayanan buruk

Berikut ini adalah kekurangan social media marketing Bagi

Produsen :33

31
Ibid., h.107.
32
Ibid., h.108.
33
Ibid., h.108.

22
 Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan.

 Pencurian informasi rahasia yang berharga.

 Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.

 Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.

 Kehilangan kepercayaan dari para konsumen.

 Kerugian yang tidak terduga.

3) Search Engine Optimization (SEO)

Search Engine Optimization (SEO) adalah teknik pencarian

yang menggunakan kata kunci atau frase yang mengandung

indikator yang terkandung dalam halaman-halaman web, informasi

tersebut yang akan di indeks oleh mesin. Secara sederhana SEO

merupakan sebuah cara dalam mengembangkan sebuah halaman

website untuk memiliki tingkat visibilitas serta peringkat yang

tinggi dalam hasil pencarian.34

Optimasi SEO secara garis besar terdapat dua bagian yaitu

adalah On page dan Off page optimization. On Page Optimization

merupakan satu proses optimasi yang dilakukan di dalam website

menyangkut rekayasa website. Pada dasarnya on page optimization

memiliki banyak faktor namun jika kita mencermati lebih dalam,

sebenarnya on page optimization berhubungan dengan penempatan

keyword pada struktur halaman website yang terdiri dari title,

34
Bustanol Arifin, Abdurohman, et.al, “Konsep Digital Marketing Berbasis Seo (Search
Engine Optimization) Dalam Strategi Pemasaran”, jurnal ekonomi, keuangan dan bisnis, vol.4.,
No.2., 2019, h.4.

23
description dan tag. Contoh ketika kita mengetik “jasa translate”

pada kotak pencarian google maka kita akan menemukan banyak

website yang menawarkan jasa translate.35

Off Page Optimization merupakan langkah optimasi SEO

terhadap suatu website yang dilakukan diluar halaman (eksternal)

website tersebut. Metode optimasi Off page sangat erat kaitannya

dengan back link. Backlink adalah link dari website lain ke website

yang dimaksud. Sebuah backlink dapat dibaratkakan sebuah

rekomendasi, semakin banyak yang merekomendasikan sebuah

website maka akan semakin besar pula website tersebut dalam

mendapatkan perhatian dari mesin pencari. Backlinks bagi website

sangat penting hal ini untuk meningkatkan rating posisi website di

pada pencarian di google semakin banyak dan berkualitas backlinks

maka akan me Penggunaan SEO dapat meningkatkan.36

Posisi website di mesin pencarian seperti google, sehingga akan

mempengaruhi juga traffic atau kunjungan orang yang

membutuhkan produk atau jasa, yang artinya semakin banyak

traffic yang datang maka akan semakin besar persentasi closing

atau penjualan produk/jasa yang ditawarkan di website tersebut

netukan posisi atau letak website.37

4) Email Marketing.

35
Ibid.
36
Ibid., h.5.
37
Ibid., h.6

24
Email marketing merupakan tindakan mengirim pesan komersial

melalui email secara massal. Bisaanya email tersebut di kirim ke

sekelompok audiens dalam jumlah yang banyak secara serempak.

Dalam arti luas, setiap email yang dikirim, ditujukan ke pelanggan

potensial atau dapat dianggap sebagai email pemasaran.38

Berikut adalah jenis-jenis email marketing yang sering

dilakukan oleh perusahaan dalam mempromosikan produk atau

jasanya yakni :39

a) Newsletter Email

Yaitu email yang dikirimkan kepada pelanggan dan calon

pelanggan yang berisi konten mengenai informasi produk atau

perusahaan dengan tujuan meningkatkan jumlah pelanggan.

Bisaanya dalam email ini disertai link website perusahaan yang

mengarahkan pelanggan atau calon pelanggan agar mengunjungi

website perusahaan tersebut.

b) Transaction Email

Yaitu email yang diterima oleh pelanggan ketika selesai

melakukan transaksi disebuah website. Misalnya ketika anda

membeli sesuatu di website perusahaan dan selesai melakukan

pembayaran, maka perusahaan akan mengirim konfirmasi

apakah transaksi berhasil atau gagal.

c) Digest Email
38
Torikul Fauzi, Email Marketing & MailChimp, (Cilacap: PT. Puskomedia Indonesia
Kreatif,2017), Versi.1, h.5.
39
Ibid, h.36

25
Berisi kumpulan tautan popular dari artikel atau produk

online shop. Model bisaanya digunakan oleh perusahaan yang

akan mengadakan event melalui website. Peserta atau pelanggan

akan diberi informasi mengenai event perusahaan melalui email.

d) Follow-Up Email

Email yang berisi tentang informasi produk yang digunakan

pelanggan, serta info yang berkaitan mengenai produk. Email ini

bisaanya digunakan perusahaan untuk menjaga loyalitas mereka.

e) Email Khusus

Yaitu email yang dikirim oleh penyedia satu jenis informasi

kepada pelanggan. Dalam hal ini pelanggan telah mendaftarkan

dirinya dan bersedia dikirimi email oleh penyedia informasi.

f) Email Sponsor

Email sponsor dilakukan oleh perusahaan kepada penyedia

newsletter dengan membayar, dan sebagai balasannya iklan

perusahaan akan diikutkan dalam email newsletter oleh vendor

yang diikuti.

Email marketing jika digunakan dengan tepat sangat

berdampak positif bagi perusahaan. Salah satu dampak positif

bagi perusahaan adalah omset penjualan yang naik karena

jumlah konsumen yang terus bertambah.

5) Search Engine Marketing (SEM)

26
Jenis pemasaran ini melalui search engine seperti Google dan

Yahoo. Sebaian besar orang yang tidak tahu di mana harus mencari

dan mendapatkan informasi yang mereka inginkan bisaanya

mereka mencarinya di situs mesin pencari itu (Google atau Yahoo).

Maka dari itu, jika perusahaan anda / usaha anda belum dikenali

publik atau bahkan sudah dikenali banyak orang, cara paling

istimewa dan spektakuler yang sebaiknya Anda lakukan yaitu

berusaha untuk mendapat tempat teratas pada mesin pencari

(Google atau Yahoo). Setidaknya pada halaman pertama di mesin

pencari. Sesuatu hal yang sangat penting bagi Anda untuk

memastikan bahwa situs Anda terdaftar dan terlampir dalam mesin

pencari terkenal seperti google atau yahoo, apalagi pada halaman

pertama . Banyak cara yang dapat Anda lakukan supaya website

yang Anda miliki terindeks pada mesin pencari tersebut (Google

atau Yahoo) yang dikenal dengan Search Engine Optimization

(SEO).40

6) Text Massage

perangkat ini adalah SMS yang berasal dari kata short-message-

services atau layanan pesan singkat. SMS ini merupakan sebuah

layanan, bisaanya ditawarkan oleh provider nomor telepon

genggam, untuk menyampaikan informasi yang dengan

menggunakan perangkat telepon genggam. Dalam beberapa kasus

40
Musnaini, Suherman, et.al, op.cit., h.107.

27
perangkat telepon genggam ini bisa berubah menjadi komputer

yang telah terpasang perangkat lunak untuk mengirimkan pesan.

Mengutip pernyataan Rheingold, bahwa SMS merupakan “a self-

organizing information system in which individuals and small

groups tell each other important news,” pesan di dalam SMS

layaknya sebuah bangunan berita. Pesan tersebut merupakan

headlines atau ringkasan sebuah peristiwa.41

c. Manfaat Digital Marketing

Berikut adalah manfaat dari kegiatan pemasaran menggunakan

digital marketing yaitu :42

1) Informasi Produk dan Layanan yang Transparan

Dengan adanya informasi digital yang hanya membutuhkan

sekali klik (internet) sehingga masyarakat mampu mendapatkan

informasi yang detail, jelas dan transparan mengenai produk

atau servis.

2) Kemudahan update informasi produk atau sehingga pelanggan

dapat memperoleh pembaharuan langsung.

Adanya peningkatan yang berkelanjutan dan pembaruan

mengenai informasi produk atau jasa yang terus ditingkatkan di

situs dan dengan kemudahan dalam melakukan pengeditan

sehingga pelanggan dapat memperoleh pembaharuan yang cepat

mengenai produk atau jasa tersebut.


41
Kang Arul, Social media Marketing, artikel dari https://telkompcc.co.id/neo/ , diakses
pada 1 Agustus 2021.
42
Nur Sabila, Op.Cit., h. 24

28
3) Analisis Komparatif dengan pesaing, mudah untuk

membandingkan produk atau jasa sendiri dengan produk orang

lain.

Dengan adanya kemajuan teknologi, menjadi sangat mudah

untuk membandingkan produk atau jasa suatu perusahaan dan

produk atau jasa dari perusahaan lain, sehingga dengan adanya

perbandingan tersebut dapat membantu dalam meningkatkan

kualitas produk atau jasa sendiri.

4) Lebih murah

Biaya yang diperlukan tidak mahal dengan bantuan digital

marketing menjadi mudah untuk mempromosikan melalui situs

social, channels media, dan personal email.

d. Kelebihan dan kekurangan Digital Marketing.

Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan digital marketing :

1) Kelebihan digital marketing

Berikut ini adalah 8 kelebihan yang dimiliki digital

markting:43

a) Tidak Terbatas Ruang dan Waktu

b) Kebebasan Dalam Berpakaian

c) Tidak Terikat Lembaga

d) Biaya Yang Murah

e) Transaksi Yang Cepat

43
Musnaini, Suherman, et.al, loc.cit., h.100.

29
f) Tidak Membutuhkan Banyak Tenaga

g) Tercipta Peluang Bisnis Online Baru

h) Segala Hal Bisa Diuangkan

2) Kekurangan digital marketing

Berikut ini adalah 4 kekurangan yang dimiliki digital

marketing: 44

a) Marak Penipuan Online

b) Jarang Tersentuh Hukum

c) Penyebaran Internet Belum Merata

d) Keuntungan Yang Tidak Instan

3. Digital Marketing Dalam Konsep Ekonomi Syariah

Pemasaran syariah atau marketing syariah adalah sebuah disiplin

bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan

perubahan value dari suatu inisiator kepada stakeholders, yang dalam

keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip - prinsip

muamalah (bisnis) dalam Islam. Artinya bahwa dalam marketing syariah,

seluruh proses baik proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses

perubahan nilai (value) tidak boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan

akad dan prinsip-prinsip muamalah yang islami.45

Secara umum marketing syari‟ah adalah sebuah disiplin bisnis strategi

yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan value

dari suatu inisiator kepada stakeholder nya, yang di dalam keseluruhan


44
Ibid.,
45
Fauzan, Manajemen Pemasaran Syariah Sebuah Pengantar, (Yokyaarta: BILDUNG,
2019), cet.1., h. 27.

30
prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis)

dalam Islam.46

Hal ini berarti bahwa dalam pemasaran syariah, seluruh proses, baik

proses penciptaan, penawaran, maupun perubahan nilai (Value), tidak

boleh ada hal-hal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip

muamalah Islam.

Ada empat karakteristik marketing syariah yang dapat menjadi

panduan bagi para pemasar, yaitu :47

1) Rabbaniyah

Salah satu ciri khas syariah marketing yang tidak dimiliki dalam

pemasaran konvensional yang dikenal selama ini adalah sifatnya yang

religius (diniyyah).

2) Etis (akhlaqiyyah)

Keistimewaan yang lain dari syariah marketing selain karena teitis

(rabbaniyyah), juga karena syariah marketing sangat mengedepankan

masalah akhlak (moral, etika) dalam seluruh aspek kegiatannya.

3) Realistis (al-waqi’yyah)

Syariah marketing bukanlah konsep yang eksklusif, fanatis, anti

modernitas, dan kaku. Syariah marketing adalah konsep pemasaran

yang fleksibel, sebagaimana keluasan dan keluwesan syariah

Islamiyyah yang melandasinya.

4) Humanistis (al-insaniyyah)

46
Ibid, h.28.
47
Ibid.,

31
Keistimewaan marketing syariah yang lain adalah sifatnya yang

humanistis universal. Pengertian humanistis (al-insaniyyah) adalah

bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat,

sifat kemanusiaannya terjaga dan terpelihara, serta sifat-sifat

kehewanannya dapat terkekang dengan panduan syariah.

Pemasaran syariah melalui digital harus berpegang teguh pada

prinsip-prinsip syariah selama proses pemasaran guna meningkatkan

penjualan, untuk tidak melakukan tipu daya terhadap produk sesuai

dengan sabda firman Allah SWT dalam Al-Qru‟an Surah Al-Imran Ayat

54 :48

َ ‫ٱَّلُ ََ ۡي ُس ۡٱل ًَ۬ ٰـ ِك ِس‬


٤٥ ‫ين‬ َّ ََ ُ ۖ‫ٱَّل‬ ْ ‫ََ َمڪَس‬
َّ ‫َُا ََ َمڪ ََس‬

Artinya :

Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas

tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.(Q.S

Al-Imran; 54)

Serta Allah SWT berfirman dalam Al-Qur‟an surah Al-Baqarah

Ayat 42, untuk tidak mencampur adukkan antara yang hak dan yang

bathil.49

َّ ‫وا ۡٱل َح‬


َ ًُ۬ َ‫ق ََأَفُُمۡ ت َۡعل‬
٥٩ ‫ون‬ ْ ًُ۬ ُُ‫ق ِب ۡٲلبَ ٰـ ِط ِل ََت َۡك‬
َّ ‫ُوا ۡٱل َح‬
ْ َ‫ََ ََل ت َۡل ِب‬

Artinya :

48
Ikhsan Bayanuloh, Marketing Syariah, (Yokyakarta: DeePublish, 2019), Ed.1, cet.2, h.
58.
49
Ibid., h.66.

32
Dan janganlah kamu campur adukkan antara yang hak dan yang

bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu

mengetahui. (Q.S Al-Baqarah; 42),

Prinsip-prinsip syariah atau nilai-nilai spiritual beberapa karakter

yang bisa dibangun untuk menunjukkan nilai spiritual ini bisa

digambarkan dengan nilai kejujuran, keadilan, kemitraan,

kebersamaan, keterbukaan, dan universalitas.50

4. Usaha Buket

Secara etimologi usaha adalah upaya yang dilakukan untuk

mendapatkan manfaat atau keuntungan. Secara umum usaha ialah suatu

kegiatan yang dilakukan manusia dalam memperoleh pendapatan atau

penghasilan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara

mengelola sumber daya ekonomi secara efektif dan efisien. 51

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti

kata buket adalah karangan bunga. Buket memiliki arti dalam kelas

nomina atau kata benda sehingga buket dapat menyatakan nama dari

seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.

Berikut ini adalah jenis-jenis buket :52

a. Buket Biedermeier

50
Fauzan, op.cit., h.36.
51
Muslich, Etika Bisnis Islam: Landasan Filosofis, Normatif, dan Substansi Implemantif,
(Yogyakarta: Ekonisia Fakultas Ekonomi UII, 2004), Cet. Ke-3, h.46
52
Blog Ilmu Pengetahuan,Sejarah Singkat Buket Bunga Tangan Yang Sekarang Jadi Hits ,
artikel dari http://jiu0516.blogspot.com/2018/04/sejarah-singkat-buket-bunga-tangan-yang.html,
diakses pada 1 Agustus 2021.

33
Jenis buket bunga ini dinamakan dari gaya interior design asal

Jerman. Buket biedermeier merupakan bunga yang disusun dengan

pola melingkar. Lingkaran bunga bisa tersusun dari beberapa lapis

warna, namun setiap lapis susunan bunga tetap satu warna.

Rangkaian bunga biedermeier menjadi populer di Eropa di abad ke-

18. Dan hingga sekarang tetap menjadi pilihan tradisional pada acara

pernikahan.

b. Buket Posy

Buket posy menjadi salah satu pilihan yang populer juga bagi para

pengantin. Posy berukuran kecil sehingga bisa dipegang hanya dengan

satu tangan. Bagian tangkai bunganya tertutup dibungkus pita atau

kain sebagai holder/pegangan. Buket ini umumnya terdiri dari bunga,

tidak ada tangkai daun-daunan.

c. Buket Nosegay

Bisaa disebut dengan buket mussie, nosegay merupakan gugusan

bunga berbentuk melingkar. Meski sangat mirip dengan posy, buket

nosegay lebih memasukkan elemen tumbuhan berwarna hijau.

Buket ini terkenal di tahun 1300-an dimana awal mula digunakan

untuk menghilangkan aroma tidak sedap, karena fungsi inilah buket

ini disebut dengan istilah nosegay.

d. Buket Cascade

Ini adalah buket yang tepat bagi para pengantin yang ingin

menampilkan pernikahannya secara mewah. Seperti namanya, cascade

34
(air terjun), buket bunga ini bisa sangat menarik perhatian banyak

orang karena desainnya cukup wah dengan juntaian rangkaian bunga

yang menjulur ke bawah. Seakan seperti air terjun.

Desain buket cascade menciptakan suasana pernikahan yang

dramatis dan sinematis layaknya keluarga bangsawan atau kerajaan.

Karena style buket yang cukup mencolok ini, pengantin cocoknya

mengenakan jas dan gaun.

e. Buket Hoop

Dengan rangkaian yang sederhana, buket bunga hoop disusun dari

campuran bermacam bunga dan tanaman hijau, disatukan dengan

sentuhan elegan menggunakan pita yang warnanya senada dengan

tema pernikahan.

f. Buket Balerina

Layaknya seorang penari balet, buket di atas sangat manis dan

berkelas. Style buket ini berasal dari tahun 1940, saat ketersediaan

bunga sangat langka. Jadi jumlah bunga yang dipakai untuk rangkaian

sedikit. Sehingga desain bunga ditambahkan dengan kain tulle (kain

jala seperti pada kerudung) dan juga rangkaian pita sebagai

kompensasi sedikitnya jumlah bunga.

g. Buket Bunga Arm Sheaf

Model buket arm sheaf menjadi hits di tahun 90an saat dipakai oleh

beberapa kaum selebritis. Ciri khas buket ini adalah terdiri dari bunga

yang bentuknya memanjang. Jadi ketika dibawa, orang harus

35
membawanya dengan ditaruh di bagian lengan dalam seperti

menggendong bayi.

B. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini penulis juga melakukan penelusuran terhadap

penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan

penulis teliti, diantara penelitian:

Pertama, “Strategi Pemasaran Usaha Travel Haji Dan Umrah Pt.

Multazam Wisata Agung Cabang Pekanabru Dalam Meningkatkan Jumlah

Jamaah Di Tinjau Menurut Ekonomi Islam” Pekanbaru 2019 karya Rahmat

Hidayat. H mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah, fakultas Syariah dan

Hukum, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. penulis

membatasi pembahasan ini hanya sebaatas kepada “Strategi Pemasaran

Usaha Travel Haji dan Umrah PT. Multazam Wisata Agung Cabang

Pekanbaru dalam Meningkatkan Jumlah Jamaah ditinjau Menurut Ekonomi

Islam”. Dalam penelitian ini penulias mengambil kesimpulan bahwa strategi

pemasaran yang dilakukan PT. Multazam Wisata Agung Cabang Pekanbaru

dalam meningkatkan jumlah jamaah haji dan umrah sudah baik di lihat dari:

promosi yang dilakukan dengan mencari jamaah ke mesjid pengajian, baik

melalui periklanan, media cetak dan penyebaran brosur dan sebagainya

sehingga masyarakat luas dapat mengetahui keberadaan PT.

Kedua, “Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Penjualan Pada

Usaha Susu Kambing Ettawa Cv. Tamto Mandiri Yogyakarta Ditinjau

36
Menurut Ekonomi Syariah” Pekanbaru 2017 karya Rosita Umiyatul

Rohmah, mahasiswi jurusan Ekonomi Syariah, fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Sultan Syarif Kasim Riau. Dalam penelitian ini penulis

membatasi masalah yaitu Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan

Penjualan Pada Usaha Susu Kambing Ettawa CV. Tamto Mandiri

Yogyakarta. Dalam penelitian ini menjadi rumusan masalahnya ialah

bagaimana strategi pemasaran, hambatan-hambatan dalam pemasaran

penjualan susu kambing ettawa CV. Tamto Mandiri Yokyakarta serta

tinjuan ekonomi islam terhadap strategi pemasaran untuk meningkatkan

penjualan pada usaha susu kambing ettawa CV Tamto Mandiri Yogyakarta.

sehingga dalam penelitian ini dapat diketahui bagaimana strategi pemasaran

uaha susu kambing ettawa CV Tamoto Mandiri Yogyakarta serta yang

menjadi Faktor pendukung strategi pemasaran produk perusahaan CV.

Tamto Mandiri dalam meningkatkan penjualannya adalah Mempunyai

prospek yang baik dimasa mendatang, Sebagai alternatif minuman herbal

bagi kesehatan, potensi kambing yang banyak dibudidayakan didaerah

Yogyakarta, banyak tenaga kerja desadan Kemajuan dalam bidang

teknologi.

Dari tinjauan pustaka diatas dapat di lihat bahwa penelitian saya

berbeda dengan penelitian terdahulu yang lebih fokus pada strategi

pemasaran dengan media digital guna meningkatkan penjualan yang ditinjau

menurut ekonomi Islam. Sedang penelitian terdahulu tersebut hanya

37
meneliti tentang srtategi pemasaran yang meningkatkan penjualan tanpa

adanya media digital marketing seperti yang saya teliti.

C. Kerangka Pikir

Kerangka berpikir merupakan gambaran tentang bagaimana setiap

variabel dengan posisinya yang khusus akan dipahami hubungan, dan

keterkaitannya dengan variabel yang lain, baik langsung maupun tidak

langsung. Dalam kerangka berpikir, perlu dicermati adanya kemungkinan

hubungan linier dan interaktif (timbal-balik) dari setiap variabel. Jenis

hubungan antarvariabel dapat ditunjukkan

melalui arah panah yang berbeda dalam gambar, yaitu searah atau dua

arah.53

Selanjutnya arah panah yang menggambarkan jenis hubungan tersebut

akan menjadi pedoman bagi pemahaman kasusnya selama proses analisis

data dilakukan. Pada dasarnya kerangka berpikir itu disusun berdasarkan

landasan teori, dan rujukan dari penelitian relevan yang digunakan sebagai

pemandu jalannya penelitian. Sesuai dengan fungsinya, sebaiknya kerangka

berpikir disampaikan dalam bentuk deskripsi dan bagan/skema, agar mudah,

jelas, dan cepat dipahami.54

53
Farida, Metode Penelilitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia,
(Solo: Cakra Books, 2014), h.209.
54
Ibid.

38
Untuk memahami strategi pemasaran digital melalui social media dalam

meningkatkan penjualan usaha buket di Kelurahan Tuah Karya menurut

ekonomi syariah :

Strategi Pemasaran Digital Melalui Social media Dalam


Meningkatkan Penjualan Usaha Buket Di Kelurahan Tuah
Karya Menurut Ekonomi Syariah

Social media Marketing Tantangan dan Hambatan Tinjauan Ekonomi Islam


Terhadap Social media
Marketing

a. Strategi Media Sosial Marketing


dengan Membangun
Kredibilitas.
b. Menarik Pelanggan Potensial.
c. Membangun Relasi di Media
Sosial..
d. Membagi Konten yang
Diakurasikan .
e. Membuat Konten yang
Valuable.
f. Menggunakan Gambar yang
Baik dan Menarik.
g. Crowdsource Untuk Konten
Menarik dan Otentik.
h. Berpartisipasi Dalam Kelompok
dan Komunitas Online .
i. Menggunakan Media Sosial
Sebagai Ruang Untuk
Mengadakan Percakapan yang
Menarik.
j. Batasi Platform Media Sosial.

39
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini mengguanakan metode dalam kegiatan pengumpulan dan

menganalisis data yang di gunakan sebagai bahan menjawab permasalahan yang

di teliti. Untuk lebih jelasnya metode yang di gunakan akan di uraikan seperti di

bawah ini:

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis menggunakan pendekatan

kualitatif. Penelitian kualitatif menekankan bahwa kenyataan itu berdimensi

jamak, interaktif dan suatu pertukaran pengalaman sosial yang

diinterpretasikan oleh individu-individu. Penelitian kualitatif ditujukan

untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif

partisipan. Paritsipan merupakan orang-orang yang diajak berwawancara,

diobservasi, diminta memberikan data, pendapat, pemikiran, persepsinya.

Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan berbagai macam

strategi yang bersifat interaktif seperti observasi langsung, observasi

partisipatif, wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-teknik

pelengkap. Sedangkan tipe penelitian menggunakan metode deskriptif

karena penulis akan menggambarkan secara jelas fenomena yang terjadi di

lapangan.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, yang berlokasi di

Kelurahan Tuah karya. Penjual buket yang berada di Keluarahan Tuah

40
Karya kebanyakan diantaranya menggunakan media digital, lokasi yang

dimiliki juga tidak strategis dengan keberadaan kampus sementara target

pasar para penjual buket ini adalah mahasiswa. Sedang kebanyakan penjual

buket yang lain letaknya cukup strategis dengan keberaadaan mahasiswa

dari tingkat Universitas maupun Sekolah Tinggi lainnya seperti penjual

buket yang berada di jln Soebrantas Panam.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah para penjual

buket yang menggunakan media digital di Kelurahan Tuah Karya.

2. Objek Penelitian

Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah strategi

pemasaran usaha buket melalui media digital dalam meningkatkan

penjualannya yang ditinjau menurut ekonomi islam.

D. Populasi dan sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.55

Yang menjadi populasi di penelitian ini adalah penjual buket di

Kelurahan Tuah Karya adalah 14 penjual buket.

55
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: Alfabeta CV, 2013), cet-1, h.148.

41
2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.56 Teknik

pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan jenis purposive

sample. purposive sample adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.57 Sample bertujuan dilakukan dengan cara

mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah

tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.58

Dalam penelitian ini yang menjadi sample adalah penjual buket yang

menggunakan paling sedikit 2 (dua) media sosial dalam memasarkan

produknya untuk meningkatkan penjualanya. Berdasarkan hasil

observasi penulis 30 April 2021 dari total keseluruhan populasi yang

ada di Kelurahan Tuah Karya yakni 14 pengusaha buket, hanya 8

pengusaha mengunakan lebih dari 2 media sosial dari sebagai total

keseluruhan populasi untuk dijadikan sampel.

E. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan secara

langsung dari sumber datanya. Data primer disebut juga sebagai data asli

atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data

primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. 59

56
Soni Faisal dan Bagya Mujianto, Metodologi Penelitian dan Statistik, (Jakarta:
Pusdiknakes, 2017), cet.1, h.77.
57
Ibid., h.156
58
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakrta: Rineka
Cipta, 2013), h.183.
59
Ibid., h.91.

42
Sumber data primer dalam penelitian ini semua data yang akan

diperoleh dari semua informan melalui teknik wawancara terhadap objek

penelitian tentang strategi pemasaran dengan media digital marketing

dalam meningkatkan penjualan usaha buket di kelurahan Tuah Karya

menurut ekonomi syariah.

2. Data Skunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari

berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data

sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat

Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, catatan medis dan lain-lain.60

Sumber data skunder dalam penelitian ini adalah dokumen, buku,

foto–foto, dan hasil lainya yang dapat di gunakan sebagai data skunder.

F. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai

sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat

dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada laboraturium

dengan metode eksperimen, dirumah dengan berbagai responden, pada

suatu seminar, diskusi, di jalan dan lain-lain. teknik pengumpulan data dapat

dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara),

dokumentasi dan gabungan keempatnya. 61

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga metode penelitian yaitu

sebagai berikut :
60
Ibid.
61
Hardani, Helmina, et.al, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif,( Yokyakarta:
CV. Pustaka Ilmu Group Yogyakarta, 2020), h.121.

43
1. Observasi

Observasi adalah bagian dalam pengumpulan data. Observasi berarti

mengumpulkan data langsung dari lapangan. 62 Observasi juga berarti

peneliti berada bersama partisipan.63 Maksud utama observasi adalah

menggambarkan keadaan yang diobservasi. Kualitas penelitian

ditentukan oleh seberapa jauh dan mendalam peneliti mengerti tentang

situasi dan konteks dan menggambarkannya sealamiah mungkin. 64

Dengan observasi peneliti akan menangkap ha1 yang mungkin tidak

diungkapkan oleh partisipan dalam wawancara atau yang tidak mau

diungkapkan oleh partisipan. Bisaanya hal yang sensitif tidak akan

diungkapkan kepada orang asing yang baru datang, tetapi dapat

ditangkap bila si peneliti berada di tempat dengan menggunakan perasaan

dan kepekaannya. Dengan observasi si peneliti akan mendapatkan

pengalaman dan pengetahuan yang sangat personal yang terkadang sulit

diungkapkan dengan kata-kata. Pengetahuan itu menjadi dasar untuk

refleksi dan introspeksi. Pengetahuan ini lebih dari data yang tertulis,

karena dialami langsung.65

Pengumpulan data pada metode observasi penulis ikut serta terjun

kelapangan pada penjual buket di Kelurahan Tuah Karya.

62
J.R . Raco, op.cit., h.112.
63
Ibid., h.114
64
Ibid.
65
Ibid.

44
2. Wawancara

Wawancara (interview) dilakukan untuk mendapatkan informasi,

yang tidak dapat diperoleh melalui observasi atau kuesioner. Ini

disebabkan oleh karena peneliti tidak dapat mengobservasi seluruhnya.

Tidak semua data dapat diperoleh dengan observasi. Oleh karena itu

peneliti harus mengajukan pertanyaan kepada partisipan. Pertanyaan

sangat penting untuk menangkap persepsi, pikiran, pendapat, perasaan

orang tentang suatu gejala, peristiwa, fakta atau realita. Dengan

mengajukan pertanyaan peneliti masuk dalam alam berpikir orang lain,

mendapatkan apa yang ada dalam pikiran mereka dan mengerti apa yang

mereka pikirkan. Karena persepsi, perasaan, pikiran orang sangat berarti,

dapat dipahami dan dapat dieksplisitkan dan dianalisis secara ilmiah.66

Pada teknik wawancara ini penulis mendapatkan data dengan cara

tanya jawab dan tatap muka antar peneliti dan pihak-pihak terkait, yang

menjadi sumber informasi pada penelitian ini.

3. Dokumentasi

Tidak kalah penting dan metode-metode lain, adalah metode

dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, lengger, agenda, dan sebagainya. Dibandingkan dengan metode

lain, maka metode mi agak tidak begitu sulit, dalam arti apabila ada

kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode

66
Ibid., h.116

45
dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati. Seperti

telah dijelaskan, dalam menggunakan metode dokumentasi ini peneliti

memegang chek-list untuk mencari variabel yang sudah ditentukan.67

Pada teknik dokumentasi ini peneliti mengambil data penjualan dari

pemilik usaha buket.

G. Metode Analisis Data

Analisis data kualitatif tidak sama dengan analisis kuantitatif yang

metode dan prosedurnya sudah pasti dan jelas. Ketajaman analisis data

kualitatif tergantung kepada kebisaaan peneliti dalam melakukan penelitian

kuantitatif. Peneliti yang sudah terbisaa menggunakan pendekatan ini,

bisaanya mengulas hasil penelitiannya secara mendalam dan kongkret.68

Menurut Moleong, proses analisis data kualitatif dimulai dengan

menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara,

pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen

pribadi, dokumen resmi, gambar foto dan sebagainya. Setelah ditelaah,

langkah selanjutnya adalah reduksi data, penyusunan satuan, kategorisasi

dan yang terakhir adalah penafsiran data.69

Dalam penelitian ini analisis data dilakukan menggunakan tiga tahap

yaitu :70

67
Sandu dan Ali, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media Publishing,
2015), cet.1, h.77
68
Ibid., h.121.
69
Ibid., h.122.
70
Ibid.

46
1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Reduksi data bisa dilakukan dengan jalan

melakukan abstrakasi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman

yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga

tetap berada dalam data penelitian. Dengan kata lain proses reduksi data

ini dilakukan oleh peneliti secara terus menerus saat melakukan

penelitian untuk menghasilkan catatan-catatan inti dari data yan

diperoleh dari hasil penggalian data.

Jadi proses merangkum, memilih hal-hal pokok, dan memfokuskan

hal-hal penting dapat dicari dari catatan tertulis dilokasi penelitian yang

dalam hal ini di lakukan di Kelurahan Tuah Karya.

2. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Langkah ini dilakukan

dengan menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. hal ini dilakukan dengan

alasan data-data yang diperoleh selama proses penelitian kualitatif

bisaanya berbentuk naratif, sehingga memerlukan penyederhanaan tanpa

mengurangi isinya.

Penyajian data dalam penelitian ini disuguhkan dalam bentuk

deskripsi-narasi tentang strategi pemasaran usaha buket dalam

47
meningkatkan penjualan serta mempertahankan eksistensinya dalam

jangka panjang menurut ekonomi islam.

3. Conclusion Drawing / Verification

Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam proses analisa

data. Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data

yang telah diperoleh. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna

data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau

perbedaan. Penarikan kesimpulan bisa dilakukan dengan jalan

membandingkan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan

makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian

tersebut.

Pada tahap analisis verification atau sebuah kesimpulan dalam

penelitian ini adalah hasil dari penelitian yang berupa kesimpulan dari

strategi pemasaran usaha buket dalam meningkatkan penjualan serta

mempertahankan eksistensinya dalam jangka panjang menurut ekonomi

syariah.

48
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disumpulkan bahwa :

1. Strategi Pemasaran Usaha Buket dengan Digital Melalui Social Media

di Kelurahan Tuah Karya.

Guna meningkatkan hasil penjualan pengusaha buket Kelurahan

Tuah Karya menggunakan 10 strategi media sosial marketing untuk

usaha bersekala kecil dengan menggunakan WhtasApp, Instagram

dan Facebook yakni : strategi media sosial marketing dengan

membangun kredibilitas, menarik pelanggan potensial, membangun

relasi di media sosial, membagi konten yang diakurasikan, membuat

konten yang valuable, menggunakan gambar yang baik dan menarik,

Crowdsource untuk konten menarik dan otentik, berpartisipasi dalam

kelompok dan komunitas online, menggunakan media sosial sebagai

ruang untuk mengadakan percakapan yang menarik dan membatasi

platform media sosial.

2. Kendala dan Tantangan dalam Pemasaran Usaha Buket dengan Digital

Melalui Social Media di Kelurahan Tuah Karya.

Kedala yang dialami oleh pengusaha buket yang memasarka

produknya melalui media sosial adalah kurangnya pemahaman

menganai penggunaan media sosial sebagai alat pemsaran, terjadinya

penipuan di media sosial, kendala jaringan internet, dan persaingan

97
dengan pengusaha online lainnya. Tantanagn dalam memanfaatkan

media sosial sebagai alat startegi pemasaran guna meningkatkan

penjualan, yakni para pengusaha harus mengikuti perkembangan

tekhnologi seiring dengan perkembangan zaman, membutuhkan

modal dalam mempromosikan usaha, memiliki waktu luang untuk

memperhatikan media sosial, menjaga privasi akun media sosial dan

memiliki relasi yang banyak, agar dapat meningkatkan hasil

penjualan.

3. Pemasaran Usaha Buket dengan Digital Melalui Social Media di

Kelurahan Tuah Karya Menurut Prinsip Ekonomi Syariah.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis terkait

pandamgan ekonomi islam terhadap penggunaan digital marketing

melalui social media guna meningkatkan penjualan pengusaha buket

Keluarahan Tuah Karya, tidak melakukan kecurangan, tidak

melakukan promosi palsu dengan media sosial, dan jual beli dilakukan

sesuai dengan Kesepakatan antara penjual dan pembeli di media

sosial.

B. Saran

Berdasarkan kesimpilan di atas, dapat penulis berikan saran-saran

sebagai berikut :

1. Pemerintah

Diharapkan pemerintah lebih memperhatikan UMKM terutama yang

bersekala kecil, dengan memberikan edukasi terkait penggunaan

98
tekhnologi yang semangki canggih seiring berkembangnya zaman serta

memberikan fasilitas berupa modal usaha agar para pengusaha UMKM

dapat mengembangkan usahanya.

2. Pengusaha Buket

Sebaiknya, para pengusaha Kelurahan Tuah Kaya mengedukasi terkait

pemanfaatan digital marketing penggunaan media social dengan

mengikuti webinar baik secara onine ataupun offline. Pengusaha buket

juga dapat tergabung dalam komunitas yang melakukan usaha bisnis

online agar dapat saling berbagi informasi dan kendala. Diharapkan

kedepannya akun jualan agar media sosial tampak rapi dan lebih

menarik.

3. Peneliti Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan observasi

permasalahan yang lebih mendalam lagi terhadap masalah para

pengusaha buket kuhsusnya dan pengusaha lainnya pada umumnya yang

memanfaatkan media sosial sebagai media pemasaran, agar dapat

ditemukan solusi dan tindak lanjut apa yang menjadi titik

permasalahannya.

4. Pembaca

Diharapkan pembaca dapat memberikan kritik dan saran kepada

penulis atau peneliti selanjutnya.

99
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Abdullah, Ma‟ruf. Manajemen Bisnis Syariah, Yogyakarta: CV Aswaja


Pressindo, 2011.
Abu Hayyan al-Andalusiy, al-Bahr al-Muhith, Beirut: Dar al-kutub al-
Ilmiyah, Juz VI, 1993
Anak dan Anik. Metode Penelitian Bisnis Kuantitaif dan Kualitatif, Bali:
CV. Noah Aletheia, Cet.1, 2019.
Arikunto, Suharsim. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,
Jakarta: Rineka Cipta, 2013.
Azhari Akmal, Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi, Bandung : Citapustaka Media
Perintis, 2012.
Bayanuloh, Ikhsan. Marketing Syariah, Yokyakarta: DeePublis, Ed.1,
cet.2, 2019.
Churiyah, Madziatul. Mengenal Ekonomi Syariah, Malang: Pena Surya
Gemilang, 2011.
Dhika dan Zaenal, Pengantar Pemasaran Islam, Konsep, Etika, Strategi
dan Implementasi, Ponorogo: Perss UNIDA Gontor, cet.1, 2018.
Eddy, Manajemen Strategis, Yogyakarta : CV Andi Offset, Cet.1, 2019.
Farida, Metode Penelilitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa
Indonesia, Solo: Cakra Books, 2014.
Faisal, Soni dan Mujianto, Bagya. Metodologi Penelitian dan Statistik,
Jakarta: Pusdiknakes, cet.1, 2017.
Farida, Lamsah dan Periyadi. Manajemen Pemasaran, Yokyakarta:
Deepublish, cet.1, 2019.
Fauzan, Manajemen Pemasaran Syariah Sebuah Pengantar, Yokyaarta:
BILDUNG, cet.1, 2019.
Fauzi, Toriku. Email Marketing & MailChim, Cilacap: PT. Puskomedia
Indonesia Kreatif, Versi.1, 2017.
Hajar, Heri, Et.al. Buku Panduan Penulisan Skripsi dan Laporan Akhir,
Pekanabru: UIN SUSKA RIAU, 2020.
Kasmir, Pemasaran Bank, Jakata: Kencana, 2004.
Mardani, Ayat-Ayat Dan Hadist Ekonomi Syariah, jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2017.
Muslich. Etika Bisnis Islam: Landasan Filosofis, Normatif, dan Substansi
Implemantif,, Yogyakarta: Ekonisia Fakultas Ekonomi UII, Cet.3,
2004.
Musnaini, Suherman, et.al, Digital Marketing, Purwokerto: CV. Pena
Persada, cet.1, 2020.
Raco, J.R. Metode Penelitian Kuantitatif Jenis, Karakteristik dan
Keunggulan, Jakarta: PT Gramedia Widiasrama Indonesia, 2010.
Rahayu, Budi. Manajemen Pemasaran, Denpasar: Universitas Udayana,
2017.
Rahmawati, Manajemen Pemasaran, Samarinda: Mulawarman University
PRESS, cet.1, 2016.
Sabila, Nur. Pengantar Belajar Digital Marketing, Semarang: NKUST,
2019.

Hardani, Helmina, et.al, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif,


Yokyakarta: CV. Pustaka Ilmu Group Yogyakarta, 2020.
Sandu dan Ali, Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Literasi Media
Publishing, cet.1, 2015.
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, Bandung: Alfabeta, 2013.

B. Jurnal

Alif Ryan, “Pengaruh Social media Marketing Terhadap Brand Trust Pada
Followers Instagram Dompet Dhuafa Cabang Yogyakarta”, Al-
Idarah, Vol. 1., No. 2, 2017.
Gabriel et.al,”Analisis Hambatan Bisnis Online Bagi Mahasiswa
UNSRAT”, e-journal Acta Diurna, Vol.4, No. 2., 2017.
La Moriansyah,Pemasaran Melalui Media Sosial: Antecedents Dan
Consequences Social media Marketing: Antecedents And
Consequences, Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik,
Vol.19.,No.3, 2015
Rina, “ Theoritical Review : Pemasaran Media Sosial”, Among Makarti
Vol.11, No.21, 2018.
Risa, “Implementasi Digital Marketing Terhadap Peningkatan Penjualan
Hasil Home Industri”, Jurnal Ilmiah Manajemen, Vol.10,
No.1,2019.
Tito,” Optimalisasi Sosial Media Sebagai Media Pemasaran Usaha Kecil
Menengah”, Jurnal Liquidity, Vol.1, No.2, 2013.
Yuni,Istiana dkk,” Pemasaran Melaui Media Sosial Pada Usaha
Kecil”,Yokyakarta, Zahir Publishing, cet.1, 2020.
Yustina dan Triana”Dampak Dan Tantangan Dalam Implementasi Social
media Marketing Untuk UMKM”, Kompetensi, Vol 13, No 2, 2019.

C. Wibsite

SeputarPengetahuan.com,http//www.seputarpengetahuan.com//2016/01/4
pengerianstrategi- pemasaran-menurut-para-ahli.html, diakses,
tanggal 18 juli 202.
Blog Ilmu Pengetahuan,―Sejarah Singkat Buket Bunga Tangan Yang
Sekarang Jadi Hits” http://jiu0516.blogspot.com/2018/04/sejarah-
singkat-buket-bunga-tangan-yang.html, diakses tanggal 1 Agustus
2021.
Lampiran 1 Pedoman Wawancara

PEDOMAN WAWANCARA PENULIS

“STRATEGI PEMASARAN DIGITAL MELALUI SOCIAL MEDIA DALAM

MENINGKATKAN PENJUALAN USAHA BUKET DI KELURAHAN

TUAH KARYA MENURUT EKONOMI SYARIAH”

Identitas Narasumber

Nama :

(Sebagai Pengusaha Buket di Kelurahan Tuah Karya)

Pertanyaan :

1. Bagaimana Cara Bapak/Ibu Untuk Menambah Folowers Di Media Sosial

Usaha Bapak/Ibu ?

2. Bagaiaman Cara Bapak/Ibu Menarik Pelanggan Yang Bepotensi Sebagai

Baru ?

3. Bagaimana Cara Bapak/Ibu Membagun Relasi/Pertemanan Di Media Sosial

Usaha Bapak ?

4. Bagaimana Cara Bapak Membuat Mempromosikan Produk Bapak/Ibu Di

Media Sosial ?

5. Bagaimana Cara Bapak/Ibu Membuat Konten Di Media Sosial

Menggunakan Aturan ?

6. Apakah Bapak/Ibu Mempromosikan Menggunakan Gambar Yang Baik

Dan Menarik ?

7. Apakah Bapak/Ibu Memiliki Hastag Di Media Sosial Untuk

Mempermudah Konsumen Menemukan Buket Yang Bapak/Ibu Miliki ?


8. Apakah Bapak/Ibu Berpartisipasi Dalam Kelompok Dan Komunitas Online

Untuk Memasarkan Produk ?

9. Apakah Bapak/Ibu Menggunakan Media Sosial Sebagai Ruang Untuk

Mengadakan Percakapan Yang Menarik Di Media Sosial Yang Bapak

Miliki ?

10. Apakah Bapak/Ibu Membuat Platfrom pesan di media sosial yang bapak

miliki agar bisa berhubungan dengan pelanggan ?


Lampiran 2 Dokumentasi
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Didi, Lahir di Sungai salak pada tanggal 07

Apri 1999. Penulis merupakan anak terakhir dari empat

bersaudara yang terlahir dari pasangan bapak Anang

acil dan ibu Sardiati. Tinggal di Parit 03 RT 03 Rw 01

Kelurahan Pangkalan Tujuh, Kecamatan Tempuling,

Kabupaten INHIL. Pendidikan formal yang ditempuh

oleh penulis dimulai dari sekolah dasar di SDN 011

Sungai salak Kecamatan Tempuling dan lulus pada

tahun 2011.

Kemudian melanjutkan pendidikan ke MTS Daarusalam Sungai Salak dan

lulus MTS tahun 2014. Kemudian melanjutkan ke MA Darussalam Sungai Salak

dan lulus pada tahun 2017. Kemudian pada tahun 2017 penulis diterima sebagai

mahasiswa Perguruan Tinggi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,

Fakultas Syariah dan Hukum, Program Studi S1 Ekonomi Syariah melalui jalur

UMPTKIN.

Penulis menyelesaikan tugas akhir dengan judul skripsi "ANALISIS

PERILAKU KONSUMSI IMPULSIVE BUYING PADA


KONSUMEN SITUS BELANJA ONLINE SHOPEE DI TINJAU
MENURUT EKONOMI SYARIAH (Studi Kasus Mahasiswa
Ekonomi Syariah UIN Suska Riau)". Penulis dinyatakan lulus pada tanggal 13
Januari 2022 pada ujian munaqasyah serta memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
(SE).

Anda mungkin juga menyukai