Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL

BANTUAN PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY


SMK AL – ISLAM KUDUS

YAYASAN PERGURUAN AL – ISLAM KUDUS

SMK AL – ISLAM KUDUS


FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

Jalan : KHM. ARWANI, SINGOCANDI KUDUS 59314


TELP. (0291) 4101505
KABUPATEN KUDUS, PROVINSI JAWA TENGAH
YAYASAN PERGURUAN AL – ISLAM KUDUS
SMK AL – ISLAM KUDUS
PROGRAM KEAHLIAN :
 FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
 AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
Kampus : Jalan KH. Moh. Arwani, Rt. 03/ 02 Singocandi Kudus Telp. (0291) 4101505
Email : smkalislamkudus@yahoo.co.id Website : www.smkalislamkudus.com
NSS: 322031902021 NPSN : 20353265

Nomor : 267/SMK-AI/U.1/II/2019 Kudus, 19 Februari 2019


Lamp. : 1 (satu) bendel
Perihal : Permohonan Bantuan
Pengembangan Teaching Factory Kepada
Yth. Direktur Pembinaan SMK
d/a. Kantor Direktorat
Pembinaan SMK, Kompleks
Kemdikbud, Senayan
Jakarta Pusat 10270

Dalam rangka upaya peningkatan kompetensi siswa yang


berkualitas, produktif dan relevan dengan kompetensi yang sesuai standar
dan prosedur yang berlaku di dunia usaha/dunia industri, maka diperlukan
adanya pembelajaran yang dapat menjembatani kebutuhan dunia industri
dunia usaha sesuai dengan harapan SMK. Bentuk pembelajaran dimaksud
adalah adanya kelas Teaching Factory.
Maka dengan ini kami bermaksud untuk mengajukan Permohonan
Bantuan Pengembangan Teaching Factory di SMK Al – Islam Kudus.

Demikian permohonan kami ajukan untuk menjadikan maklum dan atas


perhatiannya kami menghaturkan terima kasih.

MengetahuiMengetahui
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan, Kepala Sekolah,
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah,

SULISTYO, S.Pd., M.M. Drs. NOOR AKHLIS, M.Pd.


Pembina Tingkat I NIP. 19631130 200701 1 006
NIP. 19650812 198903 1 015
YAYASAN PERGURUAN AL – ISLAM KUDUS
SMK AL – ISLAM KUDUS
PROGRAM KEAHLIAN :
 FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
 AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
Kampus : Jalan KH. Moh. Arwani, Rt. 03/ 02 Singocandi Kudus Telp. (0291) 4101505
Email : smkalislamkudus@yahoo.co.id Website : www.smkalislamkudus.com
NSS: 322031902021 NPSN : 20353265

PROPOSAL
PERMOHONAN BANTUAN PENGEMBANGAN TEACHING FACTORY
SMK AL - ISLAM KUDUS
TAHUN 2019

Komite Sekolah, Kepala Sekolah,

dr. H. PARNO WIDJOJO, Sp.FK. Drs. NOOR AKHLIS, M.Pd.

Mengetahui
Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Tengah

SULISTYO, S.Pd., M.M.


Pembina Tingkat I
NIP. 19650812 198903 1 015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan taufik hidayah,
rahmat serta karuniaNya. Kami team pengembang program teaching factory di SMK
Al – Islam Kudus telah menyusun proposal program pelaksanaan teaching factory.
Proposal program pelaksanaan teaching factory di SMK Al – Islam Kudus
merupakan perwujudan harapan kami agar program itu bisa dilaksanakan di sekolah
kami, sehingga harapan kami kepada pihak yang berkompeten dan berwewenang
dengan program tersebut mohon perkenannya dapat menyetujui dan mengabulkan
proposal ini.
Patut kiranya team pengembang program pelaksanaan teaching factory di
SMK Al – Islam Kudus menyampaikan banyak terimakasih atas segala perhatian,
bantuan, dan persetujuannya terhadap SMK Al – Islam Kudus untuk dapat
melaksanakan program teaching factory.

Proposal program pelaksanaan teaching factory yang kami susun merupakan


informasi awal, gambaran pelaksanaan program teaching factory di SMK Al – Islam
Kudus, sehingga dengan harapan dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk
mendapat persetujuan dari pihak yang terkait. Atas perkenannya semoga Allah SWT
dapat memberikan kebaikan kepada kita. Amin.

Kepala Sekolah,

Drs. NOOR AKHLIS, M.Pd.


PROFIL

A. Deskripsi Umum
Nama unit kerja : SMK Al – Islam Kudus

Alamat : Jl. KHM. Arwani, Singocandi Kudus

E-mail : smkalislamkudus@yahoo.co.id

Jenis Kerja : Teaching factory

Produk : Bidang jasa kesehatan, bidang produk pengolahan Hasil Pertanian

B. Unit Kerja
Teaching factory merupakan perpaduan konsep pembelajaran berbasis kompetensi
dan berbasis produksi, terutama di bidang :
1. Bidang jasa kesehatan
2. bidang jasa produk pengolahan Hasil Pertanian

C. Visi dan Misi Unit Kerja


Visi
“Terbentuknya generasi profesional yang berakhlakul karimah, produktif, berwawasan
lingkungan dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara dengan dilandasi
nilai – nilai Islami.”

Misi
Melaksanakan pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup ( life skill ).
1. Mendidik generasi penerus agar menjadi orang yang professional dan produktif,
inovatif di bidang farmasi.
3. Mengembangkan sikap mandiri dalam hidup untuk mencapai sejahtera lahir dan
batin.
4. Membangun manusia yang taat beribadah sesuai dengan syariat islam yang benar.
5. Menumbuhkan sikap akhlakul karimah dalam perilaku hidup sehari – hari.
6. Mengupayakan perlindungan, pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup.
D. Jenis Usaha yang Dikelola

Teaching factory SMK Al – Islam Kudus bergerak di bidang jasa yakni:


a. Jasa Kesehatan : Apotek
b. bidang produk pengolahan Hasil Pertanian :
a. Unit Produksi Makanan
b. Unit Produksi Minuman Herbal
Hal itu disesuaikan dengan kompetensi keahlian/jurusan yang ada di SMK Al – Islam
Kudus

F. Lingkungan Usaha
Di SMK Al – Islam Kudus jenis usaha yang ditonjolkan yakni di bidang Bidang jasa
kesehatan, bidang produk pengolahan Hasil Pertanian. Dalam hal ini memiliki peluang
karena SMK Al – Islam Kudus terletak dekat dengan pusat kota (alun alun) kabupaten
kudus apalagi peluang Bidang jasa kesehatan, bidang produk pengolahan Hasil
Pertanian masyarakat sekitar sangat membutuhkan.

G. Kondisi Pasar

SMK Al – Islam Kudus berada di wilayah pusat kota Kudus Kecamatan Kota banyaklah
kompetitor-kompetitor yang bergerak di bidang usaha yang sama. Tetapi kami
menyiasatinya dengan inovasi yang berbeda dari produk-produk yang sudah ada.
Dengan ini kami yakin produk yang kami miliki mampu bersaing dan laku di pasaran.

H. Rencana Pemasaran
Berbagai jenis usaha produk SMK Al – Islam Kudus dengan usaha barang dan jasa
yang sudah memiliki pelanggan tetap, maka kami akan menambah pemasarannya
dengan membuat brosur, spanduk, website, online shop, door to door ke instansi-
instansi lain, ke masyarakat, serta dalam suatu event-event dengan mendirikan stand
di tempat keramaian seperti Car Free Day (CFD).
YAYASAN PERGURUAN AL – ISLAM KUDUS
SMK AL – ISLAM KUDUS
PROGRAM KEAHLIAN :
 FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
 AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
Kampus : Jalan KH. Moh. Arwani, Rt. 03/ 02 Singocandi Kudus Telp. (0291) 4101505
Email : smkalislamkudus@yahoo.co.id Website : www.smkalislamkudus.com
NSS: 322031902021 NPSN : 20353265

PROFIL
SMK AL - ISLAM KUDUS

A. DATA SEKOLAH
a. Nama SMK : SMK AL – ISLAM KUDUS
b. NSS/ NPSN : 322031902021 / 20353265
c. Nomor SK Pendirian : 010/SK/Al-Islam/I/2009
d. Izin Operasional Disdikpora : Nomor : 421.5/1444/2009
e. Status : Swasta
f. Kode Sekolah : 219
g. Kompetensi yang dibuka : 1. Farmasi Klinis dan Komunitas
2. Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP)
h. Akreditasi : B (8,8)
i. Tahun Berdiri : 2009
j. PBM : Pagi
k. Alamat Sekolah : Jalan KH. Moh. Arwani, Rt. 03/02 Desa Singocandi
Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus
l. No. Telepon : (0291) 4101505
m. Kabupaten / Kota : Kudus
n. Nomor Rekening Sekolah : 0038-01-000655-30-7
o. NPWP Sekolah : 66.951.797.1-506.000
p. Website : www.smkalislamkudus.com
q. E-mail : smkalislamkudus@yahoo.co.id
B. DATA KEPEMILIKAN TANAH
1. Nama Yayasan : YAYASAN PERGURUAN AL - ISLAM KUDUS
Alamat Yayasan : Jalan Veteran No. 8 Kudus
2. Kepemilikan Tanah : Yayasan Perguruan Al – Islam Kudus
a. Status Tanah : Hibah / Wakaf
b. Luas Tanah : 3.640 m2
3. Status Bangunan Milik : YP. Al - Islam Kudus untuk SMK Al – Islam Kudus
4. Luas Seluruh Bangunan : 1.380 m2
0038-01
C. DATA KEPALA SEKOLAH
a. Nama Kepala Sekolah : Drs. NOOR AKHLIS, M.Pd.
b. Tempat, tanggal lahir : Kudus, 30 November 1963
c. Alamat : Ds. Krandon, Rt.05/ 01 Kota Kudus
d. Pendidikan Terakhir : S2, Teknologi Pendidikan
e. No. HP / WA : 081 228 775 95KUDUS

D. DATA SISWA DAN DATA PROGRAM KEAHLIAN YANG DIBUKA


Jumlah
Kelas X Kelas XI Kelas XII
Program
No. Keahlian
Siswa Romb Siswa Romb Siswa Rom Siswa Rombel

1. Farmasi 81 3 58 2 66 2 205 7
2. APHP 35 1 29 1 18 1 82 3
Jumlah 287 10

E. DATA SARANA PRASARANA


Data Ruang
Luas Luas
Jenis ruangan Jml Jenis ruangan Jml
(m2) (m2)
1. Ruang Kelas 7 441 9. Lab. TIK 1 240
2. Lab. Resep/ Farmasi 1 200 10. Tempat Ibadah 1 200
3. Lab. Kimia 1 108 11. Asrama 1 198
4. Lab. Farmakognosi - - 12. Ruang Guru 1 126
5. Lab. APHP 1 126 13. Kantin 1 66
6. Ruang Perpustakaan - - 14. Lapangan 1 360
7. Ruang Praktik Siswa - - 15. Teaching Factory - -
8. Ruang Unit Produksi - - 16. Ruang Ketrampilan - -
F. DATA GURU DAN KARYAWAN
Keterangan
Jenis Jumlah L P
GTY/ PTY GTT/PTT DPK
Kepala Sekolah 1 1 - - - 1
Guru 29 orang 6 23 24 5 -
Administrasi 4 orang 2 2 2 2 -
Karyawan 4 orang 3 1 - 4 -
Musryif Boarding 1 orang - 1 - 1 -
Jumlah 39 orang 12 27 26 12 1

G. DATA KELULUSAN 3 TAHUN TERAKHIR


No Tahun Pelajaran Kelulusan
1 2015/2016 100%
2 2016/2017 100%
3 2017/2018 100%

Kudus, 19 Februari 2019


Kepala SMK Al – Islam Kudus,

Drs. NOOR AKHLIS, M.Pd.


NIP. 19631130 200701 1 006
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini pendidikan kejuruan sedang dihadapkan dengan permasalahan
yang serius yaitu tidak terserapnya lulusan SMK oleh industri. Dalam UU No. 20 tahun
2003, bab 2, pasal 3 sudah dirumuskan bahwa “pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Merujuk pada fungsi pendidikan di atas, maka peningkatan keahlian sumber
daya manusia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan
zaman yang semakin global. Pendidikan merupakan ujung tombak dalam peningkatan
kualitas sumber daya manusia, maka pihak-pihak yang terlibat dalam proses
pendidikan harus berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas. Upaya
pengembangan tersebut harus terprogram dan melalui jalur yang tepat agar yang
dihasilkan benar-benar bermutu dan kompeten serta bisa bersaing dalam dunia global.
Sebagaimana kita ketahui bersama bahan SMK adalah lembaga pendidikan yang
berfungsi sebagai lembaga pencetak tenaga terampil dan kompeten di bidangnya
harus bisa selaras dengan kebutuhan dunia industri untuk bisa bersaing. Oleh karena
itu peningkatan sumber daya manusia (skill/keahlian) harus menjadi prioritas utama
dalam rangka meningkatkan kualitas lulusannya.
Rendahnya kualitas lulusan SMK dapat berakibat produktivitas tenaga kerja
menengah yang terampil di dunia industri semakin terpuruk. Kepercayaan dunia
industri semakin berkurang sehingga lulusan yang terserap juga sedikit. Banyak faktor
yang menjadi penyebab baik internal maupun eksternal, diantaranya adalah kurangnya
sarana dan prasarana pendidikan, kurangnya biaya pendidikan, kurangnya kinerja
guru, dan rendahnya kualitas guru.
Kondisi tersebut secara tidak langsung dapat berakibat SMK tidak siap dalam
menghasilkan lulusan yang berkualita, seharusnya SMK dalam pelaksanaan
pendidikannya mengutamakan pendidikan skill para siswanya. Untuk mencapai hal
tersebut SMK harus memprioritaskan pengembangan sistem pendidikan yang
berorientasi pada peningkatan lulusan yang benar-benar profesional, memiliki etos
kerja, disiplin, dan berkarakter. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka pendidikan
yang paling sesuai adalah pendidikan yang berorientasi pada dunia industri. Oleh
karena itu SMK harus bisa mencari satu model pembelajaran yang tepat, dan sesuai
dengan harapan dunia industri. Salah satu model pembelajaran yang cocok adalah
dengan menerapkan teaching factory dalam proses belajar di SMK.
Program teaching factory (TEFA) merupakan perpaduan pembelajaran yang
sudah ada yaitu, competensi based training (CBT), dan production based training
(PBT), dalam pengertiannya bahwa suatu proses keahlian atau keterampilan (life skill)
dirancang dan dilaksanakan berdasarkan prosedur dan standar bekerja yang
sesungguhnya. Untuk menghasilkan produk yang sesuaidengan tuntutan dunia industri
(pasar/konsumen). Teaching factory merupakan model pembelajaran yang berorientasi
kepada bisnis dan produksi.
Sebagai perwujudan nyata/implementasi dari program teaching factory SMK Al –
Islam Kudus Kabupaten Kudus Provinsi Jawa Tengah menerapkan konsep teaching
factory dalam kegiatan pemebelajaran sekolah.

Dalam penyelanggaraan kegiatan teaching factory melibatkan guru dan siswa.


Melalui metode ini siswa dan guru mendapat pengalamn langsung karena didampingi
oleh instruktur yang sudah berpengalamn dari pihak industri.
Program teaching factory merupakan langkah positif yang ditawarkan oleh pihak
SMK Al – Islam Kudus kepada siswa dan orangtua/wali murid untuk mengembangkan
jiwa enterprener, dengan harapan siswa lulusan SMK Al – Islam Kudus dapat langsung
masuk dunia kerja.
B. Maksud dan Tujuan

Implementasi program teaching factory di SMK Al – Islam Kudus merupakan kegiatan


pembelajaran dimana para siswa secara langsung melakukan kegiatan produksi baik
berupa barang maupun jasa di dalam lingkungan sekolah. Barang atau jasa yang
dihasilkan memiliki kualitas sehingga memiliki nilai jual dan diterima oleh masyarakat
atau konsumen.
Adapun yang menjadi tujuan program teaching factory di SMK Al – Islam Kudus adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatkan kompetensi lulusan
2. Meningkatkan jiwa interprenership lulusan
3. Menghasilkan produk barang atau jasa yang memiliki nilai tambah
4. Meningkatkan sumber pendapatan sekolah
5. Meningkatkan kerja sama dengan industri atau dunia bisnis yang relevan

C. Rencana Pelaksanaan
Pelaksanaan program teaching factory di SMK SMK Al – Islam Kudus,
mengaplikasikan kegiatan pembelajaran dan kegiatan produksi secara seimbang
sehingga siswa memiliki bekal pengetahuan dan skill yang memadai untuk
menghadapi dunia kerja yang semakin ketat persaingannya. Bidang-bidang kegiatan
teaching factory di SMK SMK Al – Islam Kudus adalah sebagai berikut:
1. Bidang Jasa Kesehatan
Bidang Jasa Kesehatan yang akan dilaksanakan di SMK Al – Islam Kudus adalah
penyedia jasa kesehatan yang menyediakan obat obat yang diperlukan
masyarakat dalam hal ini Apotek.
2. Bidang Produksi Pengolahan Hasil Pertanian
Bidang bisnis jasa yang dilaksanakan di SMK SMK Al – Islam Kudus yang
berkaitan dengan program keahlian tata kecantikan seperti, produk makanan dan
minuman kesehatan (Syrup Jahe merah, Syrup Jahe, Temulawak, Kunir Asem,
Minuman instan, dll.
C. Team Pelaksana
1. Susunan team pengembang program teachimg factory SMK SMK Al – Islam
Kudus adalah sebagai berikut:
a. Pelindung/penasihat : Drs. Eko Handoko
(Ketua Yayasan Hemaz)
b. Penaggung jawab : Drs. Noor Akhlis, M.Pd.
(Kepala SMK Hemaz)
c. Ketua : Noor Cholis, S. Pd.I
(Waka Bidang Kurikulum)
d. Sekretaris : Rakhmi Hidayati, S. Farm.,Apt.(Guru)

e. Bendahara : Tri Endah Retnosari, S.Pd. (Guru)

f. Bidang Apotek : Lies Shofa Marwati, S.Farm.,Apt. (Guru)

g. Bidang Produk Pengolahan Hasil : Hilda Dwi Handayani, S.TP.,Gr.


Pertanian

2. Mitra dunia usaha dan dunia industri


1 PT. K-24 Indonesia
2 Kimia Farma Indonesia
3 PT. Viva Health Indonesia
4 Mubarokfood Cipta Delicia Kudus
5 Kamar Dagang Indonesia / KADIN Kab Kudus
6 PT. Sinar Sosro Indonesia
7 PT. Victor Care Indonesia
8 PT. Sidomuncul Semarang
9 PT. Karya Oles Tikcer/ Bokashi
10 PT. Trans Retail Indonesia(Transmart Carrefour)
11 PT. Indofood CPB Sukses Makmur Tbk.
12 RSUD dr. Lukmono Hadi Kudus
13 Muria Bahari Indonesia
13 Vanissa Bakery
14 Fryda Bakery and Catering
15 Rumah Roti Kartini
16 Jenang Kenia
17 UD. Amanah ( Pengolahan Ikan Juwana)
18 PT. Century
19 RSU Sunan Kudus
20 RSI Aisyiyah Kudus
21 RSU Kumala Siwi Kudus
22 RSU Nurus Syifa Jekulo
23 RS Kartika Husada
24 Balai Pengobatan Asyifa Kudus
25 Balai Pengobatan Al Fath Kudus
26 Klinik Bina medika
27 Klinik Sehatiku Kudus
28 Puskesmas Kota
29 Puskesmas Jati Kudus
30 Puskesmas Bae Kudus
31 Puskesmas Kaliwungu Kudus
32 Puskesmas Gebog Kudus
33 Puskesmas Dawe Kudus
34 Puskesmas Gribig Kudus
35 Puskesmas Undaan Kudus
36 Puskesmas Rejosari Kudus
37 Puskesmas Wergu Wetan Kudus
38 Puskesmas Bae Kudus
39 Puskesmas Rendeng Kudus
40 Puskesmas Ngembal Kudus
41 Puskesmas Sidorekso Kudus
42 Apotek K-24
43 Apotek Kimia Farma
44 Apotek 39 Gracia Kudus
45 Apotek Pemuda Farma Kudus
46 Apotek Tiga Saudara Kudus
47 Apotek Jetis Farma Kudus
48 Apotek Mijen Kudus
49 Apotek Seger Barokah Kudus
50 Apotek Baitus Syifa Kudus
51 Apotek Sana Farma Kudus
52 Apotek Karya Sehat Kudus
53 Apotek Dia Farma Kudus
54 Apotek Lestari Kudus
57 Apotek Gondosari Kudus
58 Apotek Redi Kudus
59 Apotek Mugi Waras Kudus
60 Apotek Dugi Waras Kudus
61 Apotek Jekulo Kudus
62 Apotek Poh Dengkol Kudus
63 Apotek Griya Farma Kudus
64 Apotek Mitra Sehati Kudus
65 Apotek Bunda Jekulo
66 CV. Dua Merpati Kudus
67 Apotek Lia Kudus
69 Apotek Elka Kudus
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM

A. Mekanisme/Strategi pelaksanaan
1. Manajemen
Sebagai tahap awal untuk pelaksanaan program teaching factory di SMK Al –
Islam Kudus membentuk team pengembang program teaching factory dengan
susunan sebagaimana pada bab I.
Team ini bekerja dari mulai mencari informasi tentang pelaksanaan program
teaching factory melalui kegiatan study literature dan observasi ke beberapa
sekolah yang telah melaksanakan program itu. Setelah mendapatkan beberapa
informasi dan penjelasan team menyusun proposal permohonan untuk
mendapatkan program teaching factory.
Selanjutnya sebagai langkah persiapan pelaksanaan program teaching factory
team bekerja mengadakan sosialisasi kepada jajaran dewan guru, para siswa dan
orangtua/wali murid. Melalui tahapan sosialisasi diharapkan semua steak holder
mendapatkan pemahaman tentang pengertian teaching factory, manfaat teaching
factory dan bagaimana sistem pengelolaannya. Diharapkan dengan tahap
sosialisasi ini mereka memiliki motivasi bahwa teaching factory sangat
bermanfaat untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK Hemaz, dengan demikian
semua steak holder secara bersama-sama termotivasi untuk dapat melaksanakan
program teaching factory.
Tahapan selanjutnya setelah team melaksanakan kegiatan sosialisasi langkah
berikutnya team menyusun perencanaan-perencanaan pelaksanaan program
teaching factory yang menyentuh untuk kepentingan guru dan kepentingan
siswa. Hal itu perlu dilaksanakan karena teaching factory merupakan model
pembelajaran yang pada prinsipnya perpaduan antara competensi based training
(CBT) dan production based training (PBT). Dengan demikian untuk semua guru
mata pelajaran diharapkan mengintegrasikan teaching factory pada perencanaan
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran sehingga seluruh mata pelajaran
dapat saling mendukung dan menunjang bahwa teaching factory merupakan
pendekatan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kualitas kompetensi
siswa khususnya pada kompetensi skill.
Bagi guru-guru produktif penekanan pembelajarannya siswa harus lebih banyak
mendapatkan alokasi waktu untuk kegiatan praktik, karena esensi program
teaching factory berada pada intensitas dan kapasitas siswa melakukan praktek
baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan industri. Dengan demikian
siswa betul-betul dibentuk dan dilatih segi kompetensi skillnya, etos kerjanya,
disiplin kerja, budaya kerja. Secara intensif kegiatan itu dilakukan dan berulang
sehingga kualitas lulusan sesuai dengan harapan dunia industri sehingga
lulusannya akan mudah diserap oleh dunia kerja.
Selama pelaksanaan program teaching factory agar tidak menyimpang dari
indikator-indikator tujuan kegiatan teaching factory perlu ada pengawasan.
Pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah dan oleh ketua team pengembang
untuk mengukur sudah seberapa banyak pelaksanaan program teaching factory
telah dicapai, dan berapa banyak pula program teaching factory yang belum
dilaksanakan. Evaluasi ini dengan tujuan berapa persen tingkat ketercapaian
tujuan program teaching factory yang telah dilaksanakan, selanjutnya untuk
mengetahui kendala-kendala yang muncul selama kegiatan berlangsung. Sebagai
tindak lanjut kegiatan evaluasi perlu ada kajian prediksi serta solusi terhadap
kendala-kendala yang menghambat terlaksananya program teaching factory
sehingga pada beberapa waktu yang akan datang program teaching factory di
SMK Al – Islam Kudus dapat dilaksanakan secara utuh sesuai dengan target yang
telah ditetapkan.
Kegiatan pelaksanaan program teaching factory di SMK Al – Islam Kudus
selanjutnya team pengembang membuat laporan, sebagai bentuk pertanggung
jawaban karena program ini adalah program yang diamanatkan oleh direktorat
PSMK kepada SMK Al – Islam Kudus.
2. Tempat praktik siswa
Sebagai pendukung pelaksanaan program teaching factory di SMK Hemaz, telah
diadakan MOU (Memorandum of Understanding) dengan beberapa mitra dunia
industri sebagaimana tersebut dalam mitra usaha/industri pada halaman sebelumnya.

3. Pola pembelajaran
Teaching factory merupakan salah satu model pembelajaran sehingga seluruh guru
dan siswa dalam kegiatan pembelajarannya harus merujuk dan mengaju kepada
indikator-indikator teaching factory sebagai model pembelajaran. Intinya bahwa
model pembelajaran teaching factory guru bersama siswa harus bisa memadukan
model pembelajaran secara serasi antara competensi based training (CBT) dan
production based training (PBT). Para siswa setelah mendapat pembekalan dari guru-
gurunya tentang pengetahuan teknis dan lain-lain berikutnya para siswa diharapkan
mampu mempraktekan ilmu yang didapat di ruang kelas melalui kegiatan praktik di
tempat-tempat praktik mitra dunia industri. Pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung di sekolah struktur kurikulum dunia industri dipadukan struktur
kurikulum sekolah sehingga tujuan-tujuan pembelajaran akan lebih luas, instruktur
dari dunia industri berkolaborasi dengan para guru untuk menyampaikan dalam
pembelajaran tentang struktur kurikulum industri sehingga para siswa mendapat
bekal yang cukup karena mereka setelah mendapat bimbingan pelatihan dari
instruktur dunia industri, yang pada akhirnya pada saat siswa melaksankan praktik di
lapangan mereka tidak lagi merasa asing dengan dunia industri. Sistem pelaksanaan
praktiknya dengan menerapkan hasil-hasil yang jelas dan konkret artinya setiap siswa
secara individu harus bisa menghasilkan baik berupa barang produksi maupun jasa.
Itulah yang menjadi tolok ukur bahwa teaching factory berhasil ataukah tidak dicapai
oleh setiap siswa.
4. Pemasaran
Sebagai tindak lanjut kegiatan teaching factory, karena siswa menghasilkan produk
barang atau jasa dan produknya itu sudah diupayakan sedemikian rupa untuk
mencapai standar mutu dunia industri yang sesuai dengan harapan konsumen. Hasil
karya siswa berupa barang produk dan kompetensi skill siswa yang telah mereka
miliki perlu dipasarkan agar bisa sampai ke tangan konsumen atau pelanggan dengan
cara sebagai berikut:
a. Brosur
b. Spanduk
c. Website
d. Online shop
e. Door to door ke instansi-instansi lain dan ke masyarakat
f. Fashion show
g. Bazar
h. Ikut serta dalam suatu event-event keramaian dan akan mendirikan stand

5. Produk dan jasa


Program teaching factory pada prinsipnya menghasilkan lulusan yang
berkompetensi skill, sehingga para siswa dituntut oleh program itu untuk mampu
membuat salah satu produk atau mampu memberikan jasa pelayanan kepada para
pelanggan sesuai dengan program keahliannya masing-masing. Program teaching
factory di SMK Al – Islam Kudus lebih diarahkan kepada usaha bidang perdagangan
dan bidang jasa untuk lebih jelasnya seperti terurai dibawah ini:
a. Jasa Kesehatan : Apotek
b. bidang produk pengolahan Hasil Pertanian :
a. Unit Produksi Makanan
b. Unit Produksi Minuman Herbal

6. Sumber daya manusia


Program teaching factory di SMK Al – Islam Kudus dilaksanakan secara terpadu
antara team pengembang program teaching factory, guru-guru, staf TU dan
instruktur dari dunia industri untuk lebih jelasnya dibawah ini sumber daya manusia
yang mendukung terlaksananya kegiatan teaching factory:
7. Hubungan industri
Program teaching factory di SMK Al – Islam Kudus dalam pelaksanaannya
mutalk harus ada hubungan kerja sama dengan industri-industri. Karena melalui
kurikulum industri yang diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah agar tujuan yang
diharapkan oleh program teaching factory dapat tercapai yaitu lulusan memiliki
kompetensi dan skill secara profesional. Hubungan dengan industri dalam konteks
teaching factory sifatnya mutlak sehingga SMK Al – Islam Kudus menjalin kemitraan
dengan dunia industri sebagai sarana dan media pembelajaran.

B. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Matriks rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan kegiatan program teaching factory
di SMK Al – Islam Kudus :

Kegiatan Bulan Ke I Bulan Ke 2 Bulan Ke3


/pekan /pekan /pekan
1. Orientasi program
teaching factory
2. Penyusunan proposal
program TEFA

3. Sosialisasi program
TEFA kepada guru,
siswa

4. Kegiatan pelatihan
program TEFA
5. Pelaksanaan program
TEFA
6. Evaluasi program TEFA
7. Tindak lanjut evaluasi
programTEFA

8. Pelaporan kegiatan
program TEFA
BAB III
EVALUASI PELAKSANAAN

Indikator Keberhasilan
Pelaksanaan program teaching factory di SMK Al – Islam Kudus kegiatannya
dimulai dari observasi, penyusunan proposal, sosialisasi, pelaksanaan program,
evaluasi pelaksanaan. Pada kegiatan evaluasi pelaksanaan diperlukan alat ukur yang
relevan sebagai barometer tingkat ketercapaian program. Pada saat melaksanakan
evaluasi diperlukan beberapa indikator yang terdiri dari:
1. Pada saat orientasi dan observasi program sebagai indikatornya berapa banyak
informasi yang didapat tentang pelaksanaan program teaching factory
2. Pada saat penyusunan proposal harus merujuk kepada juknis pembuatan proposal
program teaching factory
3. Pada saat pelaksanaan program teaching factory, kegiatan awal yang dilakukan
penyusunan perencanaan sebagai indikatornya lengkap tidaknya substansi
program pelaksanaan
4. Pada saat implementasi yang berkaitan dengan pembelajaran sebagai indikatornya
diantaranya rencana pelaksanaan pelajaran yang dibuat guru, lembar observasi
kunjungan kelas. Sehingga kesimpulannya apakah guru telah membuat rencana
dan pelaksanaannya sudah ataukah belum mengintegrasikan program teaching
factory
5. Yang berkaitan dengan siswa indikator tingkat keberhasilannya diukur dengan
kompetensi yang mereka capai
6. Yang berkaitan dengan hasil produk apakah secara kuantitas mencapai target atau
tidak. Secara kualitas apakah produknya emmenuhi standar kebutuhan konsumen
atau tidak
7. Yang berkaitan dengan produk jasa sebagai indikatornya banyak sedikitnya
konsumen yang menggunakan jasa para siswa sesuai dengan program keahliannya
masing-masing.
BAB IV
PENUTUP

Program teaching factory di SMK Al – Islam Kudus yang dimulai dari kegiatan orientasi
dan observasi pembuatan proposal, penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi sesungguhnya ada beberapa harapan yang ingin dicapai diantaranya:
1. Guru dan siswa memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep teaching
factory
2. Dengan adanya program teaching factory diharapkan sarana dan prasarana
pendidikan akan lebih lengkap
3. Melalui kegiatan program teaching factory diharapkan kompetensi guru lebih
profesional lagi, kompetensi dan skill para siswa lebih meningkat
4. Diharapkan meningkatnya kualitas para siswa untuk memproduksi barang atau
jasa
5. Sehingga lulusan dari SMK Hemaz setelah melaksanakan program teaching
factory dapat diserap semaksimal mungkin di dunia kerja
6. Dengan program teaching factory di SMK Al – Islam Kudus dengan pihak dunia
industri lebih meningkat kembali
7. Harapan berikutnya lapangan pekerjaan dan pasar kerja bagi lulusan SMK Al –
Islam Kudus peluangnya lebih luas
8. Pada akhirnya tujuan yang final para siswa mampu bersaing di era global.
LAMPIRAN

1. Rincian anggaran biaya pelaksanaan program teaching factory di SMK Al – Islam Kudus
Harga Harga total
No Kegiatan Volume Satuan satuan (Rp) (Rp)
1. Observasi dan orientasi:
Transportasi 3 Kali 100.000,- 300.000,-
2. Penyusunan proposal:
ATK 2 Paket 50.000,- 100.000,-
Fotocopy 150 Lb 200,- 30.000,-
Jilid 5 Buah 10.000,- 50.000,-
3. Sosialisasi:
Undangan 350 Lb 1.000,- 350.000,-
Konsumsi (snack) 350 Bks 7.500,- 2.625.000,-
4. Workshop penyusunan RPP:
Pedoman penyusunan RPP 30 Set 25.000,- 750.000,-
ATK 30 Paket 50.000,- 1.500.000,-
Konsumsi (snack) 40 Bks 7.500,- 300.000,-
Transportasi pemateri 1 Kali 100.000,- 100.000,-
Honor pemateri 1 Kali 400.000,- 400.000,-
5. Workshop model pembelajaran TEFA:
Pedoman model pembelajaran
TEFA 30 set 25.000,- 750.000,-
ATK 30 Paket 50.000,- 1.500.000,-
4
Konsumsi (snack) 0 Bks 7.500,- 300.000,-
Transportasi pemateri 1 Kali 100.000,- 100.000,-
Honor pemateri 1 Kali 400.000,- 400.000,-
DAFTAR LAMPIRAN :

1. Profil Sekolah
2. Sertifikat Akreditasi Sekolah
3. Akta Pendirian Sekolah
4. Akta Yayasan
5. Ijin Operasional Sekolah
6. SK Pendirian Sekolah dari Yayasan
7. NPWP Sekolah
8. SK Kepala Sekolah
9. Surat Ijin Pembukaan Program Keahlian APHP
10. Surat Keterangan Domisili Sekolah
11. Dokumen Pendukung Lainnya

Anda mungkin juga menyukai