Anda di halaman 1dari 12

Nama : Mahmud Mahmudi

NIM : 20613365
Kelas : D3 Keperawatan A

UAS KEPERAWATAN KOMUNITAS


1. Asuhan keperawatan komunitas adalah kegiatan yang ditekankan pada upaya preventif dan
promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan resosialitatif.
1) Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dengan jalan memberikan:
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat.
b. Peningkatan gizi.
c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan.
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
e. Olahraga secara teratur.
f. Rekreasi.
g. Pendidikan seks
2) Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil.
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas, ataupun di rumah.
c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah.
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
3) Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok
dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit di rumah (home care).
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakit.
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas.
d. Perawatan payudara.
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
4) Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang
dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit
yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya, dilakukan melalui kegiatan:
a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah tulang
maupun kelainan bawaan.
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu, misalnya TBC, latihan napas
dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh perawat.
5) Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok khusus
ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan
oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok
masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Disamping
itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok
yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah
kesehatan yang mereka derita. Upaya resosialisasi ini tentunya membutuhkan penjelasan
dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.

2. 1. batas-batas : samapai mana luasnya batasan jangkauan yang diidntifikasi.


2. perumahan dan pembagian daerah : apa gaya rumah, bahan apa yang digunakan membangun
rumah
3. tanda-tanda kerusakan : apakah lingkungan tersebut mengalami kemajuan atau kemuduran
4. area perparkiran dan rekreasi : apakah terdapat area perparkiran dan rekreasi
5. hal-hal umum : apakah warga sekitar suka berkumpul
6. pertokoan : supermarket atau pertokoan seperti apa yang terdapat pada lingkungan tersebut
7. transportasi : bagaimana orang dapat masuk dan keluar dari lingkunagan tersebut
8. pusat-pusat pelayanan : apakah terdapat agen-agen social, klinik, pusat-pusat rekreasi,
sekolah
9. orang-orang pengguna jalan : bila siang hari siapa yang berada di jalan tersebut 10. layanaan
perlindungan : apakah terdapat pos polisi dan perlindungan terbakar di daerah tersebut
11. suku bangsa : apakah penduduk setempat terdiri dari berbagai suku bangsa
12. etnik agama : rumah-rumah apa yang terdapat di lingkungan tempat tinggal tersebut
13. kelas social : bagaimana anda mengelompokan penduduk di lingkunagan tersebut
14. kesehatan dan morbidilitas : apakah ada bukti-bukti adanya penyakit kronis atau akut
15. politik : apakah andamelihat poster-poster peserta konstetan politik

3. PERAN DAN FUNGSI


PERAN PERAWAT KOMUNITAS
1. Client Advocate (Pembela Klien)
Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari
berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untuk
mengambil persetujuan (inform concern) atas tindakan keperawatan yang diberikan
kepadanya.
2. Conselor
Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya.Perubahan
pola interaksi merupakan “Dasar” dalam merencanakan metode untuk meningkatkan
kemampuan adaptasinya.
Memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu atau keluarga dalam
mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu.Pemecahan masalah
di fokuskan pada masalah keperawatan
3. Educator
Membantu klien mempertinggi pengetahuan dalam upaya meningkatkan kesehatan.

4. Collaborator
Peran Sebagai Kolaborator Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yang terdiri dari dokter fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain dengan berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat
dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya dalam kaitannya membantu mempercepat
penyembuhan klien.
5. Coordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan
kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemeberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta
sesuai dengan kebutuhan klien.
6. Change Agent
Mengidentifikasi masalah, mengkaji motifasi pasien dan membantu klien tuk berubah,
menunjukan alternated, menggali kemungkinan hasilk dari alternative, mengkaji sumber
daya menunjukan peran membantu, membina dan mempertahankan hubungan membantu,
membantu selama fase dari proses perubahan dan membimbing klien.

FUNGSI PERAWAT KOMUNITAS


1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam
melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan
tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan
fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit,
pemenhuan kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas, dan lain-lain), pemenuhan
kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan
kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari
perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya
dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat
pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang ber sifat saling ketergantungan di antara tam
satu dengan lainya fungsa ini dapat terjadi apa bila bentuk pelayanan membutuhkan
kerjasama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan
pada penderaita yang mempunyai penyskit kompleks keadaan ini tidak dapat diatasi dengan
tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun lainya, seperti dokter dalam
memberikan tanda pengobatan bekerjasama dengan perawat dalam pemantauan reaksi obat
yang telah di berikan.
4. a. Keperawatan
Suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan didasarkan ilmu dan kiat keperawatan bentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual
yang komprehensif ditujukan kepada individu keluarga masyarakat baiksehat maupun sakit
mencangkup seluruh proses kehidupan manusia
b. Manusia sebagai sitem
Dipandang secara holistic meliputi segi fisik, emosional, spiritual, sosial dan intelektual
secara individu keluarga, masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses
kehidupan. Memiliki kebutuhan dasar (fisiologi, rasa aman dan keselamatan, mencintai dan
dicintai, harga diri, dan aktualisasi)
c. Lingungan
Semua faktor iinternal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis,
psikologis, sosial, kultural, spiritual. Masyarakat merupakan sekumpulan manusia yang
saling bergaul, berinteraksi, satu kesatuan hidup bersama
d. Pelayanan Kesehatan
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien.
Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak keberhasilan mengatasi
stressor. Kesehatan adalah keadaan dinamis dalam siklus hidup beradaptasi secara terus
menerus terhadap stress.Diagnosa keperawatan
1. Analisa data
Kelompok data Penyebab Masalah
S: Ketidakpatu Risiko
han peningkata
1. Dari hasil wawancara didapatkan bahwa
terhadap n penderita
 Kebiasaan makan makanan manis : 210 diet/makana DM di RT
orang (70%) n 05/ RW 03
 Kebiasaan makan makanan berlemak Mangkujay
: 60 orang (20%) an
 Lain-lain : 30 orang (10%)
2. Kepatuhan DM diet
 Patuh : 10 orang
 Kadang-kadang : 25 orang
 Tidak patuh : 65 orang
O:
1. Dari data yang dikumpulkan
menunjukkan bahwa di RT 05/ RW 03
Mangkujayan didapatkan penderita DM
sebanyak
70
60
50
40
30
20
10
0
5-12 tahun 13-25 tahun 26-60 tahun >60 tahun

 Anak –anak (5-12) : 0 orang


 Remaja (13-25) : 0 orang
 Dewasa (26-60) : 40 orang (40%)
 Lansia (>60) : 60 orang (60%)
S: Tidak
Ketidakma
adanya
1. Dari hasil wawancara menyebutkan bahwa mpuan
pemanfaata
terdapat fasilitas komunikasi yang ada tetapi masyarakat
n teknologi
tidak digunakan dengan baik sebanyak : dalam
dan sumber
penangana
 Radio : 225 orang (75 %) informasi
n DM di
yang
 TV : 165 orang (55 %) RT 05/ RW
mendukung
 Telepon/handphone: 120 orang (40 %) 03
Mangkujay
 Majalah/koran : 135 orang (45%) an
2. Jarang adanya penyuluhan oleh kader dari
masyarakat dan oleh petugas kesehatan
dari Puskesmas sehingga masyarakat tidak
mengert terkait penanganan dari DM
O:
1. Tidak adanya media yang mendukung
terkait penanganan DM seperti: pamfleat,
leaflet
S: Kebutuhan Hambatan
finansial masyarakat
1. Dari hasil wawancara didapatkan bahwa
yang tidak dalam
terdapat kebiasaan check up kesehatan
mencukupi menggunak
yang jarang dilakukan sebanyak 75 orang
an
dari 100 orang yang menderita DM
pelayanan
O:
kesehatan
1. Menurut data sebnayak 100 orang yang di RT 05/
menderita DM hanya : : 67 orang yang RW 03
mendatangi puskesmas dan 5 orang yang Mangkujay
mendatangi RS an
2. Dari segi ekonomi pekerjaan yang paling
banyak adalah buruh tani dengan jumlah
150 orang (50%) dari 300 orang dan
penghasilan rata rata perbulan dibawah dari
UMR
3. Dari 300 orang terdapat 246 orang (82%)
yang tidak memilki kepemilikan usaha

2. Skoring masalah
a) Risiko peningkatan penderita DM di RT 05/ RW 03 Mangkujayan berhubungan
dengan ketidakpatuhan terhadap diet/makanan
Kriteria Skor Bobot Skoring
Sifat masalah 1 2/3x1 = 0,6
Skala : Aktual 3

Risiko 2

Keadaan sejahtera 1
Kemungkinan masalah untuk di 2 1/2x2= 1
cegah
Skala : Mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
Potensi masalah untuk dicegah 1 2/3x1=0,6
Skala : Tinggi 3

Cukup 2

Rendah 1

Menonjolnya masalah 1 1/2x1=0,5


Skala : Masalah berat, harus segera 2
ditangani
Ada masalah tetapi tidak 1
segera ditangani
0
Masalah tidak dirasakan
Skor 2,7

b) Ketidakmampuan masyarakat dalam penanganan DM di RT 05/ RW 03


Mangkujayan berhubungan dengan tidak adanya pemanfaatan teknologi dan
sumber informasi yang mendukung
Kriteria Skor Bobot Skoring
Sifat masalah 1 2/3x1 = 1
Skala : Aktual 3

Risiko 2

Keadaan sejahtera 1

Kemungkinan masalah untuk di 2 1/2x2= 1


cegah
Skala : Mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
Potensi masalah untuk dicegah 1 2/3x1=0,6
Skala : Tinggi 3

Cukup 2

Rendah 1

Menonjolnya masalah 1 1/2x1=0.5


Skala : Masalah berat, harus segera 2
ditangani
Ada masalah tetapi tidak 1
segera ditangani
0
Masalah tidak dirasakan
Skor 3,1

c) Hambatan masyarakat dalam menggunakan pelayanan kesehatan di RT 05/ RW


03 Mangkujayan berhubungan dengan kebutuhan finansial yang tidak mencukupi
Kriteria Skor Bobot Skoring
Sifat masalah 1 1/3x1 = 0,3
Skala : Aktual 3

Risiko 2

Keadaan sejahtera 1

Kemungkinan masalah untuk di 2 1/2x2= 1


cegah
Skala : Mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
Potensi masalah untuk dicegah 1 2/3x1=0,6
Skala : Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
Menonjolnya masalah 1 2/2x1=1
Skala : Masalah berat, harus segera 2
ditangani
Ada masalah tetapi tidak 1
segera ditangani
0
Masalah tidak dirasakan
Skor 2,9
3. Prioritas masalah
a) Ketidakmampuan masyarakat dalam penanganan DM di RT 05/ RW 03
Mangkujayan berhubungan dengan tidak adanya pemanfaatan teknologi dan
sumber informasi yang mendukung
b) Hambatan masyarakat dalam menggunakan pelayanan kesehatan di RT 05/
RW 03 Mangkujayan berhubungan dengan kebutuhan finansial yang tidak
mencukupi
c) Risiko peningkatan penderita DM di RT 05/ RW 03 Mangkujayan
berhubungan dengan ketidakpatuhan terhadap diet/makanan
C. Intervensi keperawatan

Diagnosa
Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi Sumber Tempat
keperawatan

Setelah 1. Bersama 1.Melakukan S : - masyarakat Mahasisw Wilayah


Ketidakm
dilakukan masyarakat kegiatan, mengatakan a dan RT 03
ampuan
masyaraka
Tindakan mengembangk Bersama paham terkait masyarak Kelurahan
t dalam keperawatan an media masyarakat penggunaan dan at Mangkuja
penangana selama 2 elektronik mengembang pemanfaatan yan
n DM di minggu untuk mencari kan media teknologi untuk Kecamata
RT 05/ diharapkan informasi elektronik penanganan n
RW 03 masyarakat tentang untuk penderita Dm
Ponorogo
Mangkuja mampu penyakit mencari
- masyarakat Kabupaten
yan memahami diabetes informasi
mengatakan Ponorogo
berhubung dan melitus tentang
mengerti cara
an dengan memanfaatkan penyakit
membuat media
tidak teknologi agar 2.Bersama diabetes
untuk penanganan
adanya menjadi masyarakat melitus
DM
pemanfaat sumber membangun
2.Melakukan
an informasi yang pusat - masyarakat
kegiatan
teknologi mendukung. informasi yang mengatakan dapat
dan bersama
mendukung memahami fungsi
sumber masyarakat
seperti dari kader untuk
informasi membangun
membuat penanganan DM
yang pusat
benner terkait
mendukun informasi O : - masyakarat
penangan DM
g yang terlihat dapat
mendukung menggunakan
3.Bersama seperti teknologi dengan
masyarakat membuat baik
membuat benner
kelompok terkait - masyarakat
kader dalam penangan tampak membuat
penanganan DM benner, leaflet,
DM brosur untuk
3.Melakukan penanganan DM
kegiatan
4.Bersama bersama - masyarakat
masyarakat masyarakat terlihat antusias
memberi membuat dalam pembuatan
contoh kelompok kader
penggunaan kader dalam A : masalah
atau penanganan
pemanfaatan DM teratasi
teknologi
4.Melakukan P : implementasi
untuk
kegiatan dilanjutkan secara
Kesehatan
bersama mendiri oleh
masyarakat masyarakat
5.Bersama memberi
masyarakat contoh
menyediakan penggunaan
informasi pada atau
pasien tentang pemanfaatan
kondisi, teknologi
dengan cara untuk
yang tepat kesehatan
5.Melakukan
kegiatan
bersama
masyarakat
menyediakan
informasi
pada pasien
tentang
kondisi,
dengan cara
yang tepat

Anda mungkin juga menyukai