Anda di halaman 1dari 23

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Deskripsi data secara keseluruhan pada Bab IV ini ditampilkan dari hasil

perhitungan dan pengujian yang dilakukan dengan bantuan komputer melalui

program aplikasi SPSS 22, serta analisis dan intepretasinya.

Tabel 4.1. Deskripsi Data Penelitian

Statistics

Kemampuan
Penguasaan menulis teks
Kosa Kata Minat baca deskriptif

N Valid 60 60 60

Missing 0 0 0
Mean 85,82 72,75 77,07
Median 87,50 72,00 78,00
Mode 88 69 a
82
Std. Deviation 11,721 8,254 7,417
Minimum 55 60 62
Maximum 105 98 96

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Dari tabel di atas akan di jelaskan di bawah ini

1. Analisis Data Variabel Penguasaan Kosa Kata (X1)

Skor Penguasaan Kosa Kata yang diperoleh dari 60 responden mempunyai

rata-rata 85,82, dengan simpangan baku 11,721, median sebesar 87,50, modus

sebesar 88, skor minimum 55, dan skor maksimum 105. Skor simpangan baku

65
66

11,721, menunjukkan perbedaan jawaban antar responden termasuk tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa Penguasaan Kosa Kata dari responden beragam.

Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan

dan median hampir sama, yaitu 85,82 dan 87,50. Hal ini menunjukkan bahwa

data skor Penguasaan Kosa Kata pada penelitian ini cukup representatif.

Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dibanding yang berada

di bawah rata-rata menunjukkan bahwa siwa yang memrpunyai Penguasaan Kosa

Kata yang tinggi lebih banyak dibanding yang rendah. Deskripsi data data

tersebut bisa dilihat pada Lampiran, sedangkan Histogram dari data tersebut bisa

dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Histogram Data Skor Penguasaan Kosa Kata

Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat

disimpulkan bahwa data skor skala Penguasaan Kosa Kata dalam penelitian ini

memiliki sebaran yang cenderung normal.


67

2. Analisis Data Minat Belajar (X2)

Skor Minat belajar yang diperoleh dari 60 responden mempunyai rata-rata

72,75 dengan simpangan baku 8,254, median 72,00, skor minimum 60 dan skor

maksimum 98. Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-

rata dan dan nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 72,75 dan 72,00. Hal ini

menunjukkan bahwa data Minat belajar yang diperoleh pada penelitian ini cukup

representatif. Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dibanding

yang berada di bawah rata-rata menunjukkan bahwa yang mempunyai Minat

belajar lebih banyak dibanding yang negatif.

Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran, sedangkan

Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Histogram Data Skor Minat belajar


68

Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekuensi dapat

disimpulkan bahwa data skor skala Minat belajar dalam penelitian ini memiliki

sebaran yang cenderung normal.

3. Analisa Data Kemampuan Menulis Teks Deskriptif (Y)

Data Kemampuan menulis teks deskriptif yang diperoleh dari 60

responden mempunyai rata-rata 77,07 dengan simpangan baku 7,417, median

sebesar 78,00, skor minimum 62 dan skor maksimum 96. Hal ini menunjukkan

bahwa rata-rata Kemampuan menulis teks deskriptif dari responden termasuk

tinggi. Skor simpangan baku 7,417, menunjukkan perbedaan jawaban antar

responden termasuk tinggi. Hal in menunjukkan bahwa Kemampuan menulis teks

deskriptif dari responden cukup beragam.

Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan

dan nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 77,07 dan 78,00. Hal ini

menunjukkan bahwa data skor Kemampuan menulis teks deskriptif pada

penelitian ini cukup representatif. Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata

lebih banyak dibanding yang berada di bawah rata-rata, menunjukkan bahwa

Kemampuan menulis teks deskriptif yang berada di atas rata-rata lebih banyak

dibanding yang dibawah rata-rata.

Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada Lampiran, sedangkan

Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.3.


69

Gambar 4.3. Histogram Data Skor Kemampuan menulis teks deskriptif

Dari tabel distribusi, serta histrogram dan poligon frekwensi dapat

disimpulkan bahwa data skor skala Kemampuan menulis teks deskriptif dalam

penelitian ini memiliki sebaran yang cenderung normal.

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Pengujian persyaratan analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah pengujian normalitas dan linieritas garis regresi partial antara variabel

bebas dan variabel terikat.

1. Pengujian Normalitas Data

Pengujian normalitas data masing-masing sampel diuji melalui hipotesis

berikut :

H0 : data pada sampel tersebut berdistribusi normal

H1 : data pada sampel tersebut tidak berdistribusi normal


70

Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer melalui program aplikasi

SPSS 22. Menurut ketentuan yang ada pada program tersebut maka kriteria dari

normalitas data adalah “jika p value (sig) > 0.05 maka H0 diterima”, yang berarti

data pada sampel tersebut berdistribusi normal. Nilai p value (sig) adalah bilangan

yang tertera pada kolom sig dalam tabel hasil/output perhitungan pengujian

normalitas oleh program SPSS 22. Dalam hal ini digunakan metode Kolmogorov-

Smirnov.

Hasil perhitungan bisa dilihat pada Tabel 4.2

Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Pengujian Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Penguasaan Kosa Kata ,080 60 ,200* ,971 60 ,171


Minat baca ,079 60 ,200 *
,952 60 ,020
Kemampuan menulis teks
,086 60 ,200* ,987 60 ,756
deskriptif

*. This is a lower bound of the true significance.


a. Lilliefors Significance Correction

Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig pada metode

Kolmogorov-Smirnov untuk semua sampel lebih besar dari 0,05, sehingga H0

diterima, dengan kata lain bahwa data dari semua sampel pada penelitian ini

berdistribusi normal.

Untuk memperkuat hasil pengujian tersebut maka ditampilkan Histogram

Normalitas Galat Baku, Grafik Normal P-P Plot Galat Baku, dan Grafik Normal

Q-Q Plot untuk setiap sampel.


71

Gambar 4.4. Histogram Normalitas Galat Baku

Gambar 4.5. Histogram Normal P-P Plot Galat Baku Data


72

Gambar 4.6. Histogram Normal Q-Q Plot Dataa Skor Penguasaan Kosa Kata

Gambar 4.7. Histogram Normal Q-Q Plot Data Skor Minat Baca
73

Gambar 4.8. Histogram Normal Q-Q Plot Data Kemampuan menulis teks

deskriptif

2. Pengujian Linieritas Garis Regresi

Pengujian linieritas dalam penelitian ini digunakan hipotesis berikut:

H0: garis regresi hubungan antara varibel X dan variabel Y linier

H1: garis regresi hubungan antara varibel X dan variabel Y tidak linier

Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer melalui program aplikasi

SPSS 16. Menurut ketentuan yang ada pada program tersebut maka kriteria dari

normalitas data adalah “jika p value (sig) < 0,05 maka H0 diterima”, yang berarti

bahwa sampel-sampel tersebut berasal dari populasi yang homogen. Nilai p value

(sig) adalah bilangan yang tertera pada kolom sig baris Linierity dalam tabel
74

ANOVA hasil perhitungan pengujian linieritas garis regresi oleh program SPSS

22.

a. Linieritas Garis Regresi Hubungan Antara Variabel X1 dengan Variabel Y

Hasil perhitungan pengujian linieritas garis regresi hubungan antara

variabel X1 dengan variabel Y bisa dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Rekapitulasi Hasil Pengujian Linieritas Garis Regresi Hubungan


Antara Variabel X1 dengan Variabel Y

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Kemampuan menulis Between (Combined) 2161,367 30 72,046 1,927 ,040


teks deskriptif * Groups Linearity 1040,307 1 1040,307 27,822 ,000
Penguasaan Kosa Kata Deviation from
1121,060 29 38,657 1,034 ,465
Linearity

Within Groups 1084,367 29 37,392

Total 3245,733 59

Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig baris deviation from

Linierity = 465 untuk semua sampel lebih dari 0,05, sehingga H0 diterima, dengan

kata lain bahwa garis regresi hubungan antara varibel X1 dan variabel Y linier.

b. Linieritas Garis Regresi Hubungan Antara Variabel X2 dengan Variabel Y

Hasil perhitungan pengujian linieritas garis regresi hubungan antara

variabel X2 dengan variabel Y bisa dilihat pada Tabel 4.5.


75

Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Pengujian Linieritas Garis Regresi Hubungan


Antara Variabel X2 dengan Variabel Y

ANOVA Table

Sum of Mean
Squares df Square F Sig.

Kemampuan menulis Between (Combined) 1950,050 25 78,002 2,047 ,026


teks deskriptif * Minat Groups Linearity 948,014 1 948,014 24,877 ,000
baca Deviation from
1002,036 24 41,752 1,096 ,396
Linearity

Within Groups 1295,683 34 38,108

Total 3245,733 59

Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig baris deviation from

Linierity = 396 untuk semua sampel lebih dari 0,05, sehingga H0 diterima, dengan

kata lain bahwa garis regresi hubungan antara varibel X2 dan variabel Y linier.

3. Pengujian Multikolienieritas

Uji multikolenieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresinditemukan adanya korelasiantar variabel bebas. Model yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Berikut tabel hasil uji

multikolenieritas.

Tabel 4.6. Hasil Pengujian Multikolinieritas

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

Minat belajar ,997 1,003

Penguasaan Kosa Kata ,997 1,003


76

Dari tabel 4.6 terlihat kedua variabel bebas yang digunakan

memiliki nilai toleransi lebih kecil dari 0,10 dan nilai VIF lebih besar dari

10. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat masalah

multikolenieritas pada variabel yang digunakan.

4. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Berikut hasil uji heteroskedastisitas

pada tabel di bawah ini.

Gambar 4.9. Histogram Uji Herokedastisitas


77

Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar

secara acak dan tidak membentuk pola-pola tertentu yang jelas, serta

tersebar di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi

tersebut, sehingga dapat dipakai untuk memprediksi variabel Kemampuan

menulis teks deskriptif berdasarkan Penguasaan Kosa Kata dan Minat

belajar

C. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dilakukan seperti ketentuan yang tertulis pada akhir

Bab III. Hasil perhitungan dan pengujian bisa dilihat pada Tabel 4.6., Tabel 4.7.,

dan Tabel 4.8. berikut

Tabel 4.7. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Pengaruh Variabel X1


dan X2 terhadap Variabel Y

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 ,422 a
,178 ,149 8,696
a. Predictors: (Constant), Penguasaan Kosa Kata, Minat belajar

b. Dependent Variable: Kemampuan menulis teks deskriptif

Tabel 4.8. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Persamaan Garis Regresi


Pengaruh Variabel X1 dan X2 terhadap Variabel Y

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 67,698 15,616 4,335 ,000


78

Penguasaan Kosa Kata


,223 ,087 ,308 2,562 ,013

Minat belajar ,403 ,160 ,304 2,529 ,014


Tabel 4.9. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Pengujian Signifikasi Koefisien
Regresi Pengaruh Variabel X1 dan X2 dengan Variabel Y
ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 932,634 2 466,317 6,166 ,004b

Residual 4310,699 57 75,626

Total 5243,333 59

a. Dependent Variable: Kemampuan menulis teks deskriptif


b. Predictors: (Constant), Penguasaan Kosa Kata, Minat belajar

Dari ketiga tabel di atas, akan di uji tiga hipotesis sekaligus yaitu:

1. Pengaruh Penguasaan Kosa Kata (X1) Dan Minat belajar (X 2) Secara


bersama-Sama Terhadap Kemampuan menulis teks deskriptif (Y)
Hipotesis pengaruh ini adalah :

H0 : β.1 = 0 dan β2 = 0

H1 : β.1 ≠ 0 dan β.2 ≠ 0;

artinya :

H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan Penguasaan Kosa Kata

(X1) dan Minat belajar (X2) secara bersama-sama terhadap

Kemampuan menulis teks deskriptif (Y)

H1 : terdapat pengaruh yang signifikan Penguasaan Kosa Kata (X1)

dan Minat belajar (X 2) secara bersama-sama terhadap

Kemampuan menulis teks deskriptif (Y)

Dari tabel 4.7. di atas terlihat bahwa koefisien korelasi ganda pengaruh

variabel bebas Penguasaan Kosa Kata (X1) dan Minat belajar (X2) secara
79

bersama-sama terhadap Kemampuan menulis teks deskriptif (Y) adalah sebesar

0,422.

Perhitungan pengujian signifikansi koefisien korelasi ganda ini bisa dilihat

di Lampiran. Dari perhitungan tersebut di peroleh bahwa koefisien korelasi

tersebut signifikan, dengan kata lain bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

variabel bebas Penguasaan Kosa Kata (X 1) dan Minat belajar (X2) secara

bersama-sama terhadap Kemampuan menulis teks deskriptif (Y) adalah sebesar

0,422.

Sedangkan koefisien determinasinya sebesar 17,8% menunjukkan bahwa

besarnya kontribusi Penguasaan Kosa Kata (X 1) dan Minat belajar (X2) secara

bersama-sama terhadap Kemampuan menulis teks deskriptif (Y) adalah sebesar

17,8%, sisanya (82,2%) karena pengaruh faktor lain.

Sedangkan untuk pengujian hipotesis melalui analisis regresi diperoleh

hasil perhitungan terlihat pada Tabel 4.8. dan Tabel 4.9., Dari Tabel 4.8. diperoleh

persamaan garis regresi yang merepresentasikan pengaruh variabel X1 dan X2

terdahap variabel Y, yaitu = 67,698 + 0,223 X1 + 0,403 X2.

Sedangkan pengujian signifikansi garis regresi tersebut adalah dengan

memperhatikan hasil perhitungan yang ada pada Tabel 4.9. Menurut ketentuan

yang ada, kriteria signifikansi regresi tersebut adalah “jika Sig < 0.05 maka H0

ditolak” atau “jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak”, yang berarti bahwa koefisien

regresi tersebut signifikan, dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan

variabel bebas X1 dan X2 terhadap variabel terikat Y. Nilai Sig adalah bilangan
80

yang tertera pada kolom Sig dalam Tabel 4.9. Nilai Fhitung adalah bilangan yang

tertera pada kolom F dalam Tabel 4.9. Sedangkan nilai Ftabel adalah nilai tabel

distribusi F untuk taraf nyata 5% dengan derajat pembilang (k) = 2 dan derajat

penyebut (n – k – 1) = 57 dimana n adalah banyaknya responden, dan k adalah

banyaknya variabel bebas.

Dari Tabel 4.8. terlihat bahwa nilai Sig = 0.004 < 0,05 dan Fhitung = 6,166,

maka H0 di tolak yang berarti bahwa koefisien regresi tersebut signifikan. Dengan

kata lain bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas Penguasaan

Kosa Kata (X1) dan Minat belajar (X2) secara bersama-sama terhadap Variabel

terikat Kemampuan menulis teks deskriptif (Y).

Dari hasil pengujian regresi tersebut maka bisa disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas Penguasaan Kosa Kata (X 1) dan

Minat belajar (X2) secara bersama-sama terhadap Kemampuan menulis teks

deskriptif (Y).

2. Pengaruh Penguasaan Kosa Kata (X1) Terhadap Kemampuan menulis

teks deskriptif (Y)

Hipotesis pengaruh ini adalah :

H 0 : β1 = 0

H 1 : β1 ≠ 0 ;

artinya :

H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan Penguasaan Kosa Kata

terhadap Kemampuan menulis teks deskriptif


81

H1 : terdapat pengaruh yang signifikan Penguasaan Kosa Kata terhadap

Kemampuan menulis teks deskriptif

Untuk membuktikan hipotesis tersebut adalah dengan memperhatikan

nilai/bilangan yang tertera pada kolom t atau kolom Sig untuk baris Penguasaan

Kosa Kata (Variabel X1) pada Tabel 4.8. Menurut ketentuan yang ada, kriteria

signifikansi regresi tersebut adalah “jika thitung > ttabel maka H0 ditolak” atau “jika

Sig < 0,05 maka H0 ditolak”, yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan variabel bebas X1 terhadap variabel terikat Y. Nilai Sig adalah bilangan

yang tertera pada kolom Sig untuk baris Penguasaan Kosa Kata (Variabel X1)

dalam Tabel 4.8. Nilai thitung adalah bilangan yang tertera pada kolom t untuk baris

Penguasaan Kosa Kata (Variabel X1) dalam Tabel 4.. Sedangkan nilai ttabel

adalah nilai tabel distribusi t untuk taraf nyata 5% dengan derajat kepercayaan (df

= n – 2) = 58 dimana n adalah banyaknya responden.

Dari Tabel 4.8. terlihat bahwa nilai Sig = 0.013 < 0,05 dan thitung = 2,562,

maka H0 di tolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas X 1

(Penguasaan Kosa Kata) terhadap variabel terikat Y (Kemampuan menulis teks

deskriptif).

Dari hasil pengujian regresi tersebut maka bisa disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas X1 (Penguasaan Kosa Kata)

terhadap variabel terikat Y (Kemampuan menulis teks deskriptif).


82

3. Pengaruh Minat belajar (X2) Terhadap Kemampuan menulis teks

deskriptif (Y)

Hipotesis pengaruh ini adalah :

H 0 : β2 = 0

H 1 : β2 ≠ 0 ;

artinya :

H0 : tidak terdapat pengaruh yang signifikan Minat belajar terhadap

Kemampuan menulis teks deskriptif

H1 : terdapat pengaruh yang signifikan Minat belajar terhadap

Kemampuan menulis teks deskriptif

Untuk membuktikan hipotesis tersebut adalah dengan memperhatikan

nilai/bilangan yang tertera pada kolom t atau kolom Sig untuk baris Minat

belajar (Variabel X2) pada Tabel 4.8. Menurut ketentuan yang ada, kriteria

signifikansi regresi tersebut adalah “jika thitung > ttabel maka H0 ditolak” atau “jika

Sig < 0,05 maka H0 ditolak”, yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan variabel bebas X2 terhadap variabel terikat Y. Nilai Sig adalah bilangan

yang tertera pada kolom Sig untuk baris Minat belajar (Variabel X2) dalam

Tabel 4.8. Nilai thitung adalah bilangan yang tertera pada kolom t untuk baris Minat

belajar (Variabel X2) dalam Tabel 4.8. Sedangkan nilai ttabel adalah nilai tabel

distribusi t untuk taraf nyata 5% dengan derajat kepercayaan (df = n – 2) = 58

dimana n adalah banyaknya responden.


83

Dari Tabel 4.6. terlihat bahwa nilai Sig = 0,014 < 0,05 dan thitung = 2,529,

maka H0 di tolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas X 2

(Minat belajar ) terhadap variabel terikat Y (Kemampuan menulis teks deskriptif).

Dari hasil pengujian regresi tersebut maka bisa disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas X2 (Minat belajar) terhadap

variabel terikat Y (Kemampuan menulis teks deskriptif ).

D. Pembahasan Hasil Penelitian


Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Penguasaan Kosa Kata dan

Minat belajar terhadap Kemampuan menulis teks deskriptif

1. Pengaruh Penguasaan Kosa Kata dan Minat belajar secara


Bersama-Sama Terhadap Kemampuan menulis teks deskriptif

Dari deskripsi data setelah dilakukan analisis korelasi diperoleh koefisien

korelasi sebesar 0,422, setelah dilakukan pengujian dengan program SPSS 22

terbukti bahwa koefisien korelasi tersebut signifikan. Hal ini berarti bahwa

terdapat pengaruh variabel bebas X1 (Penguasaan Kosa Kata) dan X2 (Minat

belajar ) secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y (Kemampuan menulis

teks deskriptif).

Sedangkan dari analisis regresi diperoleh persamaan garis regresi =

67,698 + 0,223 X1 + 0,403 X2. Nilai konstanta = 67,698 menunjukkan bahwa

dengan Penguasaan Kosa Kata dan Minat belajar paling rendah sulit untuk bisa

meraih Kemampuan menulis teks deskriptif yang baik, sedangkan nilai koefisien

regresi sebesar 0,223 dan 0,403 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif
84

variabel bebas X1 (Penguasaan Kosa Kata) dan X2 (Minat belajar ) secara

bersama-sama terhadap variabel terikat Y (Kemampuan menulis teks deskriptif ).

Setelah dilakukan pengujian linieritas garis regresi dengan menggunakan program

SPSS diperoleh bahwa garis regresi tersebut linier.

Dari pengujian signifikansi koefisien regresi yang juga dilakukan dengan

program SPSS diperoleh bahwa koefisien regresi tersebut signifikan, yaitu

ditunjukkan oleh nilai Sig = 0,004 < 0,05, yang berarti terbukti bahwa terdapat

pengaruh yang positif variabel bebas X1 (Penguasaan Kosa Kata) dan X2 (Minat

belajar) secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y (Kemampuan menulis

teks deskriptif).

Setiap guru harus memperhatikan prestasi belajar siswa berdasarkan

prosedur pengukuran dan penilaian yang benar. Agar hasil yang diperoleh baik,

hasil yang diharapkan harus dirumuskan dengan jelas, dengan target yang jelas

dan cara mencapainya juga harus jelas.

Prestasi belajar siswa dapat diperoleh dari hasil penilaian terhadap siswa

dari hasil ini dapat dipakai untuk mengukur tingkat produktivitas proses belajar

mengajar yang dilakukan oleh guru berdasarkan ranah kognitif dan afektif. Hanya

saja selama ini penilaian dan pengukuran prestasi belajar, khususnya rumus dan

unsur penilaian yang direkomendasikan oleh Departemen Pendidikan Nasional

kepada setiap sekolah menggunakan rumus dua kali hasil ulangan umum

ditambah dengan hasil rata-rata ulangan harian dan nilai tugas yang

dikuantitatifkan, kemudian dibagi tiga. Berdasarkan rumus tersebut hasil belajar

sejarah masih berada pada aspek penilaian tingkat kognitif siswa, sedangkan
85

aspek afektif dan psikomotor masih luput dari unsur pengukuran maupun

penilaian.

Dari teori tentang prestasi belajar dan hal-hal yang berhubungan dengan

persepsi siswa pada metode pembelajaran dan Minat belajar. Penguasaan Kosa

Kata adalah persepsi seseorang dalam penggunaan metode pembelajaran. Minat

belajar adalah dorongan internal dan ekstrernal, yang mendorong seseorang untuk

belajar karena adanya hasrat, kebutuhan, harapan, cita-cita, aktualisasi diri,

ketertarikan belajar, lingkungan yang nyaman, serta informasi tentang kekuatan,

semangat, usaha, kondisi psikologis, mengarahkan, semangat kejiwaan,

kemampuan internet dalam diri seseorang, motor penggerak, arah, perjalanan

setelah belajar.hasil belajar bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan

tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari

tidak mengerti menjadi mengerti.

2. Pengaruh Penguasaan Kosa Kata terhadap Kemampuan

menulis teks deskriptif

Dari pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai Sig = 0,013 < 0,05 dan thitung

= 2,562, maka H0 di tolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel

bebas X1 (Penguasaan Kosa Kata) terhadap variabel terikat Y (Kemampuan

menulis teks deskriptif).

Proses kegiatan belajar mengajar adalah suatu kegiatan dalam pelaksanaan

pendidikan di sekolah. Kegiatan ini tidak berdiri sendiri tetapi didukung oleh

berbagai komponen pendidikan antara lain siswa, guru, sarana, biaya kurikulum
86

dan administrasi. Seluruh komponen itu satu sama lain saling tergantung dan

berkaitan. Oleh karena itu jika terjadi kelemahan salah satu komponen maka

lemah pula komponen lainnya. Karena keseluruhan komponen ini merupakan

suatu sistem.

Untuk memperoleh gambaran tentang prestasi belajar, , maka dapat

diketahui dengan meninjau persepsi siswa atas metode pembelajaran yang

tersedia secara langsung dalam mencapai prestasi belajar yang diharapkan.

metode dalam mengajar merupakan cara yang harus dilakukan oleh seorang guru

dalam mengajar agar tujuan pembelajaran tersebut tercapai, maka makin baik

metode mengajar, makin efektif pula pencapaian tujuan. Metode pembelajaran

merupakan cara penyampaian bahan pengajaran dengan memberi kesempatan

kepada siswa untuk belajar mengembangkan potensi intelektualnya dalam jalinan

kegiatan yang disusunnya sendiri untuk menemukan sesuatu sebagai jawaban

yang meyakinkan terhadap permasalahan yang dihadapkan kepadanya melalui

proses pelacakan data dan informasi serta pemikiran yang logis, kritis dan

sistematis.

3. Pengaruh Minat belajar terhadap Kemampuan menulis teks

deskriptif

Dari pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai Sig = 0,014 < 0,05 dan thitung

= 2,529 maka H0 di tolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel

bebas X2 (Minat belajar ) terhadap variabel terikat Y (Kemampuan menulis teks

deskriptif).
87

Minat belajar adalah kemampuan inherent dalam diri seseorang yang

dibawa sejak lahir dan terkait dengan struktur otak. Secara genetik struktur otak

memang telah terbentuk sejak lahir tetapi fungsi otak itu sangat tergantung oleh

cara lingkungan berinteraksi dengan siswa. Belajar menghasilkan perubahan, yang

bersifat internal seperti pemahaman dan sikap serta mencakup hal yang bersifat

eksternal seperti keterampilan motorik dan berbicara dalam bahasa asing.

Motivasi Intrinsik dapat diartikan sebagai dorongan untuk mencapai tujuan

yang terletak didalam perbuatan belajar. Dengan kata lain dorongan yang timbul

tanpa reward yang nyata tetapi apa yang dilakukannya adalah hal yang nyata.

Tujunnya untuk mendapatkan konsekuensi yang bersifat internal. Sebaiknya

motivasi entrinsik menitik beratkan pada dorongan untuk mendapatkan ganjaran

diluar perbuatan materi pelajaran yang dipelajari.Hasil belajar merupakan hal

yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru. Dari sisi siswa,

hasil belajar adalah tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila

dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut

terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan

dari sisi guru hasil belajar adalah saat terselesaikannya bahan pelajaran.

Menurut Hamalik (2006:30) Hasil belajar adalah bila seseorang telah

belajar akan terjadi perubahan tingkah laku misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,

dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Berdasarkan Teori taksonomi Bloom

Hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah, dua

diantaranya adalah kognitif .

Anda mungkin juga menyukai