NPM :
Kelas :
1. Kelompok Hasil Belajar matematika Siswa yang di Ajar dengan Bentuk umpan
balik (A1)
Dari 20 siswa yang dijadikan sampel diberi perlakuan pembelajaran dengan
model pembelajaran Umpan Balik, diperoleh data hasil skor terendah 39, skor tertinggi
74, skor rata-rata 56,00, median sebesar 59,00, modus sebesar 59,00 dan simpangan
baku sebesar 8,796. Untuk melihat distribusi frekuensi serta histogram dari Hasil
Belajar matematika yang yang di ajar dengan Bentuk umpan balik yang diperoleh dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel. Hasil Belajar matematika yang di ajar dengan Bentuk umpan balik (A1)
Statistics
A1
Valid 20
N
Missing 20
Mean 56.00
Median 59.00
Mode 59
Std. Deviation 8.796
Minimum 39
Maximum 74
2. Kelompok Hasil Belajar Matematika Siswa yang di Ajar dengan Efikasi Diri
(A2)
Statistics
A2
Valid 20
N
Missing 20
Mean 48.75
Median 51.50
Mode 54
Std. Deviation 13.618
Minimum 29
Maximum 69
Statistics
B1
Valid 20
N
Missing 20
Mean 60.75
Median 59.00
Mode 54a
Std. Deviation 6.544
Minimum 49
Maximum 74
Statistics
B2
Valid 20
N
Missing 20
Mean 44.00
Median 41.50
Mode 39
Minimum 29
Maximum 59
5. Kelompk Hasil Belajar Matematika Siswa yang diajar dengan Model
pembelajaran Bentuk Umpan Balik dan Siswa yang Memiliki Kemampuan
awal Tinggi (A1B1)
Dari 10 siswa yang djadikan sampel diberi perlakuan pembelajaran dengan
Bentuk umpan balik yang memiliki kemampuan awal tinggi, diperoleh data hasil skor
terendah 54, skor tertinggi 74, skor rata-rata 61,50, median sebesar 61,50, modus
sebesar 64 dan simpangan baku sebesar 5,893. Untuk melihat distribusi frekuensi serta
histogram dari Hasil Belajar matematika denga kemampuan awal tinggi dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel Hasil Belajar matematika yang di ajar dengan Bentuk umpan balik
denga kemampuan awal tinggi (A1B1)
Statistics
A1B1
Valid 10
N
Missing 30
Mean 61.50
Median 61.50
Mode 64
Std. Deviation 5.893
Minimum 54
Maximum 74
Statistics
A1B2
Valid 10
N
Missing 30
Mean 50.50
Median 51.50
Mode 59
Maximum 59
7. Kelompok Hasil Belajar matematika Siswa yang di Ajar dengan Efikasi Diri
dan Siswa yang Memiliki Kemampuan Awal Tinggi (A2B1)
Dari 10 siswa yang dijadikan sampel diberi perlakuan pembelajaran dengan
Efikasi Diri dan siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi, diperoleh data hasil skor
terendah 49, skor tertinggi 69, skor rata-rata 60,00, median sebesar 59,00, modus
sebesar 54 dan simpangan baku sebesar 7,379. Untuk melihat distribusi frekuensi serta
histogram dari Hasil Belajar matematika yang diperoleh dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel Hasil Belajar matematika yang di ajar dengan Efikasi Diri dengan
siswa kemampuan awal tinggi (A2B1)
Statistics
A2B1
Valid 10
N
Missing 30
Mean 60.00
Median 59.00
Mode 54a
Std. Deviation 7.379
Minimum 49
Maximum 69
8. Kelompok Hasil Belajar Matematika yang di Ajar dengan Efikasi Diri dan
Siswa yang Memiliki Kemampuan awal Rendah (A2B2)
Dari 10 siswa yang djadikan sampel diberi perlakuan pembelajaran dengan Efikasi Diri
dan siswa yang memiliki kemampuan awal rendah, diperoleh data hasil skor terendah
29, skor tertinggi 54, skor rata-rata 37,50, median sebesar 36,50, modus sebesar 34 dan
simpangan baku sebesar 7,472. Untuk melihat distribusi frekuensi serta histogram dan
polygon dari Hasil Belajar matematika yang diperoleh dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel Hasil Belajar matematika yang di ajar dengan Efikasi Diri dengan siswa
kemampuan awal rendah (A2B2)
Statistics
A2B2
Valid 10
N
Missing 30
Mean 37.50
Median 36.50
Mode 34a
Std. Deviation 7.472
Minimum 29
Maximum 54
A1
N 20
Mean 56.00
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 8.796
Absolute .183
Most Extreme Differences Positive .132
Negative -.183
Kolmogorov-Smirnov Z .821
Asymp. Sig. (2-tailed) .511
A2
N 20
Mean 48.75
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 13.618
Absolute .163
Most Extreme Differences Positive .163
Negative -.150
Kolmogorov-Smirnov Z .729
Asymp. Sig. (2-tailed) .663
Berdasarkan tabel di atas, nilai Asymp. Sig kelas Efikasi Diri adalah 0,663
dan hal ini menunjukkan jika P-value (sig.) ≥ α (0,05), maka Ho diterima.
Artinya nilai data pada kelas model pembelajaran umpan balik tertunda
berdistribusi normal.
Berikut ini disajikan tabel hasil uji normalitas untuk Kelompok dengan
efikasi diri tinggi dengan perhitungan spss 22.
Tabel 5,2 Uji Normalitas hasil belajar matematika dengan efikasi diri tinggi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
B1
N 20
Mean 60.75
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 6.544
Absolute .155
Most Extreme Differences Positive .155
Negative -.140
Kolmogorov-Smirnov Z .695
Asymp. Sig. (2-tailed) .719
Berdasarkan tabel di atas, nilai Asymp. Sig kelompok efikasi diri Tinggi
(B1) adalah 0,719 dan hal ini menunjukan jika P-value (sig.)= 0,719 ≥ α (0,05),
maka Ho diterima, artinya nilai data pada kelompok efikasi diri tinggi berasal
dari populasi yang berdistribusi normal.
d. Kelompok efikasi diri rendah (B2)
Berikut ini disajikan tabel hasil uji normalitas untuk Kelompok dengan
efikasi diri rendah dengan perhitungan spss 22.
Tabel 5,3 : Uji Normalitas Hasil Belajar matematika dengan efikasi diri
Rendah
B2
N 20
Mean 44.00
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 10.000
Absolute .191
Most Extreme Differences Positive .191
Negative -.141
Kolmogorov-Smirnov Z .856
Asymp. Sig. (2-tailed) .456
Berdasarkan tabel di atas, nilai Asymp. Sig kelompok efikasi diri Rendah
(B2) adalah 0,456 dan hal ini menunjukan jika P-value (sig.)= 0,456 ≥ α (0,05),
maka Ho diterima, artinya nilai data pada kelompok efikasi diri rendah berasal
dari populasi yang berdistribusi normal.
A1B1
N 10
Mean 61.50
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 5.893
Absolute .236
Most Extreme Differences Positive .236
Negative -.164
Kolmogorov-Smirnov Z .745
Asymp. Sig. (2-tailed) .635
Berikut ini disajikan tabel hasil uji normalitas untuk kelompok dengan
bentuk umpan balik segera kelompok dengan efikasi diri rendah pada
perhitungan spss 22.
Tabel 5,5 : Hasil Belajar matematika yang diberi model pembelajaran umpan
balik segera dengan efikasi diri rendah
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
A1B2
N 10
Mean 50.50
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 7.835
Absolute .172
Most Extreme Differences Positive .139
Negative -.172
Kolmogorov-Smirnov Z .545
Asymp. Sig. (2-tailed) .927
Berikut ini disajikan tabel hasil uji normalitas untuk Kelompok dengan
model umpan balik tertunda dengan efikasi tinggi rendah perhitungan spss 22.
Tabel 5,6 : Hasil belajar matematika yang diajar dengan Model pembelajaran
umpan balik tertunda dan efikasi diri tinggi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
A2B1
N 10
Mean 60.00
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 7.379
Absolute .192
Most Extreme Differences Positive .192
Negative -.189
Kolmogorov-Smirnov Z .607
Asymp. Sig. (2-tailed) .855
Berdasarkan tabel di atas, nilai Asymp. Sig kelompok Efikasi Diri dan
efikasi diri tinggi (A2B1) adalah 0,855 dan hal ini menunjukan jika P-value
(sig.)= 0,855 ≥ α (0,05), maka Ho diterima, artinya nilai data pada kelompok
model pembelajaran umpan balik tertunda dan efikasi diri tinggi berasal dari
populasi yang berdistribusi normal.
Berikut ini disajikan tabel hasil uji normalitas untuk kelompok dengan
model pembelaharan umpan balik tertunda dengan efikasi diri rendah pada
perhitungan spss 22..
Tabel 5,7 : Hasil belajar matematika yang diajar dengan model pembelajaran
tertunda dengan efikasi diri rendah
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
A2B2
N 10
Mean 37.50
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 7.472
Absolute .220
Most Extreme Differences Positive .220
Negative -.128
Kolmogorov-Smirnov Z .697
Asymp. Sig. (2-tailed) .716
C. UJI HOMOGENITAS
Selain uji normalitas, salah satu syarat yang diperlukan dalam
menganalisis data dengan menggunkan ANAVA adalah uji homogenitas.
Adapun tujuan uji homogenitas adalah untuk mengetahui apakah varians
populasi bersifat homogen atau tidak.
Pengujian homogenitas pada data kelompok sampel dilakukan dengan uji
bartlet pada taraf signifikan α = 5%. Adapaun ringkasan hasil perhitungan uji
homogenitas masing-masing kelompok sampel diberikan pada tabel
a. Uji Homogenitas Kelompok Model pembelajaran dengan efikasi diri terhadap
hasil belajar siswa
Tabel 5.8 Uji homogenitas Hasil Belajar Matematika
.521 3 36 .671
nilai probabilitas sig=0,6,71 > 0,05, maka hipotesis nol (H0) diterima atau
keempat varians adalah sama. Dengan kata lain bahwa sampel berasal dari
D. Uji hipotesis
Pengujian hipotesis penelitian dianalisis menggunkan ANOVA dua
faktor untuk mengetahui pengaruh dan interaksi antar kelompok. Analisis
ANOVA ini menggunkan SPSS 22. Berikut ini adalah tabel ANOVA
(I) Uji_Tukey (J) Uji_Tukey Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
A1B2 11.00 *
3.212 .008 2.35 19.65
A2B2 24.00 *
3.212 .000 15.35 32.65
A1B1 -11.00*
3.212 .008 -19.65 -2.35
A1B2 A2B1 -9.50*
3.212 .027 -18.15 -.85
A2B2 13.00 *
3.212 .001 4.35 21.65
A1B1 -1.50 3.212 .966 -10.15 7.15
A2B1 A1B2 9.50*
3.212 .027 .85 18.15
A2B2 22.50 *
3.212 .000 13.85 31.15
A1B1 -24.00*
3.212 .000 -32.65 -15.35
A2B1 -22.50*
3.212 .000 -31.15 -13.85