Anda di halaman 1dari 31

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Data hasil penelitian berupa hasil belajar biologi (Y) sebagai akibat dari

perlakukan penelitian (X), yaitu penggunaan metode pembelajaran (A), berupa

metode eksperimen (A1) dan metode demonstrasi (A2), serta sikap belajar (X2),

dibedakan menjadi sikap belajar tinggi (B1) dan sikap belajar rendah (B2). Data

hasil penelitian dianalisis dengan teknik statistik deskriptif, untuk mengukur

tendensi sentral dan tendensi penyebaran data dari setiap kelompok perlakuan.

Perhitungan data hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan program olah

data SPSS.

Rekapitulasi hasil perhitungan statistik deskriptif nilai hasil belajar

biologi dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1
Deskripsi Data Hasil Penelitian
Metode Pembelajaran (A)
Total
Sikap Belajar (B) Eksperimen Demonstrasi
(A1) (A2)
n = 13 n = 13 n = 26
Tinggi
(B1) x=84 ,62 x=68,54 x= 76,58
s = 9,63 s = 6,58 s = 8,11
n = 13 n = 13 n = 26
Rendah x= x=
(B2)
x=65,46 63,85 64,66
s = 7,85 s = 9,61 s = 8,73
n = 26 n = 26 n = 52
Total x= 75,04 x=66,19 x= 70,62
s = 8,74 s = 8,10 s = 8,42

86
87

Keterangan :

A1B1 : Metode pembelajaran eksperimen dengan sikap tinggi

A1B2 : Metode pembelajaran eksperimen dengan sikap rendah

A2B1 : Metode pembelajaran demonstrasi dengan sikap tinggi

A2B2 : Metode pembelajaran demonstrasi dengan sikap rendah

1. Skor Hasil Belajar Biologi dengan Metode Pembelajaran Eksperimen


(A1)
Untuk nilai statistik deskriptif dan histogram dari hasil tes hasil belajar

biologi pada kelas yang diajarkan dengan menggunakan metode eksperimen dapat

di lihat pada tabel 4.2 dan gambar 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Hasil Belajar Biologi
dengan Metode Eksperimen (A1)

Hasil Belajar Biologi


dengan Metode
Eksperimen
N Valid 26
Missing 26
Mean 75,04
Median 75,00
Mode 65a
Std. Deviation 13,018
Minimum 50
Maximum 100
88

Gambar 4.1
Histogram Hasil Belajar Biologi dengan Metode Eksperimen (A1)

Deskripsi hasil belajar biologi siswa yang diberikan metode pembelajaran

eksperimen memiliki rentang empirik 0 – 100 dengan skor minimum 50 dan skor

maksimum 100. Dari perhitungan statistik diperoleh nilai rata-rata 75,04 median

75,00 modus 65 dan standar deviasi 13,018. Berdasarkan data dan fakta tersebut

di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa yang diberikan

metode pembelajaran eksperimen dalam kategori sangat baik.

2. Skor Hasil Belajar Biologi dengan Metode Pembelajaran Demonstrasi


(A2)
Untuk nilai statistik deskriptif dan histogram dari hasil tes biologi pada

kelas yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran demonstrasi

dapat di lihat pada tabel 4.3 dan gambar 4.2 di bawah ini.
89

Tabel 4.3
Statistik Deskriptif Hasil Belajar Biologi
dengan Metode Demonstrasi (A2)

Hasil Belajar Biologi


dengan Metode
Demonstrasi
N Valid 26
Missing 26
Mean 66,19
Median 68,50
Mode 70a
Std. Deviation 8,414
Minimum 45
Maximum 77

Gambar 4.2
Histogram Hasil Belajar Biologi dengan Metode Demonstrasi (A2)

Deskripsi hasil belajar biologi siswa yang diberikan metode pembelajaran

demonstrasi memiliki rentang empirik 0 – 100 dengan skor minimum 45 dan skor

maksimum 77. Dari perhitungan statistik diperoleh nilai rata-rata 66,19 median

68,50 modus 70 dan standar deviasi 8,414. Berdasarkan data dan fakta tersebut

di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa yang diberikan

metode pembelajaran demonstrasi dalam kategori baik.


90

3. Skor Hasil Belajar Biologi dengan Sikap Belajar Tinggi (B1)

Untuk nilai statistik deskriptif dan histogram dari hasil tes hasil belajar

biologi dengan sikap belajar tinggi dapat di lihat pada tabel 4.4 dan gambar 4.3 di

bawah ini.

Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Skor Hasil Belajar Biologi
Dengan Sikap Belajar Tinggi (B1)

Sikap Tinggi

N Valid 13
Missing 39
Mean 84,62
Median 85,00
Mode 90
Std. Deviation 9,631
Minimum 70
Maximum 100
91

Gambar 4.3
Histogram Skor Hasil Belajar Biologi
dengan Sikap Belajar Tinggi (B1)

Deskripsi hasil belajar biologi siswa dengan sikap belajar tinggi memiliki

rentang empirik 0 – 100 dengan skor minimum 70 dan skor maksimum 100. Dari

perhitungan statistik diperoleh nilai rata-rata 84,62 median 85,00 modus 90 dan

standar deviasi 9,631. Berdasarkan data dan fakta tersebut di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa dengan sikap belajar tinggi dalam

kategori sangat baik.

4. Skor Hasil Belajar Biologi dengan Sikap Belajar Rendah (B2)

Untuk nilai statistik deskriptif dan histogram dari hasil tes hasil belajar

biologi dengan sikap belajar rendah dapat di lihat pada tabel 4.5 dan gambar 4.4 di

bawah ini.

Tabel 4.5
Statistik Deskriptif Skor Hasil Belajar Biologi
Dengan Sikap Belajar Rendah (B2)

Sikap Rendah
N Valid 13
Missing 39
Mean 65,46
Median 65,00
Mode 65
92

Std. Deviation 7,849


Minimum 50
Maximum 77

Gambar 4.4
Histogram Skor Hasil Belajar Biologi
dengan Sikap Belajar Rendah (B2)

Deskripsi hasil belajar biologi siswa dengan sikap belajar rendah memiliki

rentang empirik 0 – 100 dengan skor minimum 50 dan skor maksimum 77. Dari

perhitungan statistik diperoleh nilai rata-rata 65,46 median 65,00 modus 65 dan

standar deviasi 7,849. Berdasarkan data dan fakta di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar biologi siswa dengan sikap belajar rendah dalam kategori

baik.
93

5. Skor Hasil Belajar Biologi dengan Metode Pembelajaran Eksperimen

dan Sikap Belajar Tinggi (A1B1)

Untuk nilai statistik deskriptif dan histogram dari hasil tes hasil belajar

biologi dengan metode pembelajaran eksperimen dan sikap belajar tinggi dapat di

lihat pada tabel 4.6 dan gambar 4.5 di bawah ini.

Tabel 4.6
Statistik Deskriptif Skor Hasil Belajar dengan Biologi Metode
Pembelajaran Eksperimen dan Sikap Belajar Tinggi (A1B1)

Metode Eksperimen
dengan Sikap
Tinggi

Valid 13
N
Missing 39
Mean 84,62
Median 85,00
Mode 90
Std. Deviation 9,631
Minimum 70
Maximum 100
94

Gambar 4.5
Histogram Skor Hasil Belajar Biologi dengan Metode Pembelajaran
Eksperimen dan Sikap Belajar Tinggi (A1B1)

Deskripsi hasil belajar biologi siswa dengan metode pembelajaran

eksperimen dan sikap belajar tinggi memiliki rentang empirik 0 – 100 dengan skor

minimum 70 dan skor maksimum 100. Dari perhitungan statistik diperoleh nilai

rata-rata 84,62 median 85,00 modus 90 dan standar deviasi 9,631. Berdasarkan

data dan fakta di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa

yang diberikan metode pembelajaran eksperimen dengan sikap belajar tinggi

sangat baik.

6. Skor Hasil Belajar Biologi dengan Metode Pembelajaran Eksperimen

dan Sikap Belajar Rendah (A1B2)

Untuk nilai statistik deskriptif dan histogram dari hasil tes hasil belajar

biologi dengan metode pembelajaran eksperimen dan sikap belajar rendah dapat

di lihat pada tabel 4.7 dan gambar 4.6 di bawah ini.

Tabel 4.7
95

Statistik Deskriptif Skor Hasil Belajar Biologi dengan Metode


Pembelajaran Eksperimen dan Sikap Belajar Rendah (A1B2)

Metode
Eksperimen
dengan Sikap
Rendah
N Valid 13
Missing 39
Mean 65,46
Median 65,00
Mode 65
Std. Deviation 7,849
Minimum 50
Maximum 77
96

Gambar 4.6
Histogram Skor Hasil Belajar Biologi dengan Metode Eksperimen
dan Sikap Belajar Rendah (A1B2)

Deskripsi hasil belajar biologi dengan metode pembelajaran ekspermen dan

sikap belajar rendah memiliki rentang empirik 0 – 100 dengan skor minimum 50

dan skor maksimum 77. Dari perhitungan statistik diperoleh nilai rata-rata 65,46

median 65,00 modus 65 dan standar deviasi 7,849. Berdasarkan data dan fakta di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa yang diberikan

metode pembelajaran eksperimen dengan sikap belajar rendah dalam kategori

baik.

7. Skor Hasil Belajar Biologi dengan Metode Pembelajaran Demonstrasi

dan Sikap Belajar Tinggi (A2B1)

Untuk nilai statistik deskriptif dan histogram dari hasil tes hasil belajar

biologi dengan metode pembelajaran demonstrasi dan sikap belajar tinggi dapat di

lihat pada tabel 4.8 dan gambar 4.7 di bawah ini.

Tabel 4.8
Statistik Deskriptif Skor Hasil Belajar Biologi dengan Metode
Pembelajaran Demonstrasi dan Sikap Belajar Tinggi (A2B1)
97

Metode
Demonstrasi
dengan Sikap
Tinggi
N Valid 13
Missing 39
Mean 68,54
Median 70,00
Mode 70
Std. Deviation 6,578
Minimum 55
Maximum 77
98

Gambar 4.7
Histogram Skor Hasil Belajar Biologi dengan Metode Demonstrasi
dan Sikap Belajar Tinggi (A2B1)

Deskripsi hasil belajar biologi dengan metode pembelajaran demonstrasi

dan sikap belajar tinggi memiliki rentang empirik 0 – 100 dengan skor minimum

55 dan skor maksimum 77. Dari perhitungan statistik diperoleh nilai rata-rata

68,54 median 70 modus 70 dan standar deviasi 6,578. Berdasarkan data dan

fakta di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa yang

diberikan metode pembelajaran demonstrasi dengan sikap belajar tinggi dalam

kategori baik.

8. Skor Hasil Belajar Biologi dengan Metode Pembelajaran Demonstrasi

dan Sikap Belajar Rendah (A2B2)

Untuk nilai statistik deskriptif dan histogram dari hasil tes hasil belajar

biologi dengan metode pembelajaran demonstrasi dan sikap belajar rendah dapat

di lihat pada tabel 4.9 dan gambar 4.8 di bawah ini.

Tabel 4.9
Statistik Deskriptif Skor Hasil Belajar Biologi dengan Metode
Pembelajaran Demonstrasi dan Sikap Belajar Rendah (A2B2)
99

Metode
Demonstrasi
dengan Sikap
Rendah
N Valid 13
Missing 39
Mean 63,85
Median 65,00
Mode 65a
Std. Deviation 9,608
Minimum 45
Maximum 75
100

Gambar 4.8
Histogram Skor Hasil Belajar Biologi dengan Metode Demonstrasi
dan Sikap Belajar Rendah (A2B2)

Deskripsi hasil belajar biologi metode pembelajaran demonstrasi dengan

sikap belajar rendah memiliki rentang empirik 0 – 100 dengan skor minimum 45

dan skor maksimum 75. Dari perhitungan statistik diperoleh nilai rata-rata 63,85

median 65 modus 65 dan standar deviasi 9,608. Berdasarkan data dan fakta di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa yang diberikan

metode pembelajaran demonstrasi dengan sikap belajar rendah dalam kategori

baik.

B. Uji Persyaratan Analisis Data

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji

prasyarat analisis data yaitu uji normalitas data dan uji homogenitas variansi

populasi.

Uji normalitas dilakukan untuk menilai normal tidaknya sebaran data

yang akan dianalisis dari setiap data kelompok perlakukan. Pengujian prasyarat
101

untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal dari populasi yang

berdistribusi normal dilakukan dengan menggunakan program olah data SPSS

versi 20. Sedangkan untuk mengetahui homogenitas varians populasi dari seluruh

kelompok perlakuan dilakukan pengujian homogenitas varians dengan

menggunakan juga dengan program olah data SPSS.

Berikut ini akan diuraikan mengenai hasil pengujian prasyarat yang dimaksud di

atas.

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data penelitian dilakukan terhadap delapan kelompok

data, yaitu (1) Skor hasil belajar biologi dengan metode pembelajaran eksperimen

(A1), (2) Skor hasil belajar biologi dengan metode pembelajaran demonstrasi

(A2), (3) Skor hasil belajar biologi dengan minat tinggi (B1), (4) Skor hasil

belajar biologi dengan minat rendah (B2), (5) Skor hasil belajar biologi metode

pembelajaran eksperimen dengan sikap tinggi (A1B1), (6) Skor hasil biologi

metode pembelajaran eksperimen dengan sikap rendah (A1B2), (7) Skor hasil

belajar biologi metode pembelajaran demonstrasi dengan sikap tinggi (A2B1),

dan (8) Skor hasil belajar biologi metode pembelajaran dengan sikap rendah

(A2B2).

Untuk menentukan apakah variabel normal atau tidak maka dilakukan uji

normalitas dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov dengan SPSS. Dalam

hal ini yang diuji adalah hipotesis Nol (Ho). Untuk menolak Ho dilakukan dengan

membandingkan p-value dengan taraf signifikansi 0,05 atau membandingkan nilai

signfikansi dengan berdasarkan kriteria berikut :


102

Jika nilai sig > 0.05; maka data berdistribusi normal


Jika nilai sig < 0.05; maka data tidak berdistribusi normal

Uji normalitas data dilakukan dengan uji kolmogorov-smirnov dengan

taraf signifikansi  = 0,05. Rangkuman hasil uji normalitas disajikan pada tabel

4.10 di bawah ini.

Tabel 4.10
Hasil Penghitungan Uji Normalitas Data dengan
Kolmogorov-Smirnov pada taraf Signifikansi  = 0.05

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Hasil
Hasil Belajar Metode
Belajar Metode Metode Metode
Biologi Eksperimen
Biologi Sikap Sikap Eksperimen Demonstrasi Demonstrasi
dengan dengan
dengan Tinggi Rendah dengan dengan dengan Sikap
Metode Sikap
Metode Sikap Tinggi Sikap Tinggi Rendah
Demonstrasi Rendah
Eksperimen
N 26 26 13 13 13 13 13 13
Normal Mean 75,04 66,19 84,62 65,46 84,62 65,46 68,54 63,85
Parametersa,b Std.
13,018 8,414 9,631 7,849 9,631 7,849 6,578 9,608
Deviation
Most Extreme Absolute ,094 ,175 ,097 ,139 ,097 ,139 ,203 ,163
Differences Positive ,094 ,109 ,093 ,139 ,093 ,139 ,104 ,123
Negative -,067 -,175 -,097 -,119 -,097 -,119 -,203 -,163
Kolmogorov-Smirnov Z ,479 ,890 ,348 ,501 ,348 ,501 ,733 ,588
Asymp. Sig. (2-tailed) ,976 ,407 1,000 ,964 1,000 ,964 ,656 ,879
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Dari tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa semua kelompok data yang diuji

normalitasnya dengan uji kolmogorov-smirnov dengan SPSS memberikan nilai

signifikansi > 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa delapan kelompok data

dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hal ini

menunjukkan bahwa salah satu prasyarat uji F dalam penelitian telah terpenuhi.

Tabel 4.11
Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Penelitian
No Kelompok P-value Kesimpulan
103

1 A1 0.976 berdistribusi normal


2 A2 0.407 berdistribusi normal
3 B1 1,000 berdistribusi normal
4 B2 0.964 berdistribusi normal
5 A1B1 1,000 berdistribusi normal
6 A1B2 0.964 berdistribusi normal
7 A2B1 0.656 berdistribusi normal
8 A2B2 0.879 berdistribusi normal

Dari hasil perhitungan dengan SPSS di atas,semua nilai sig > 0.05; dengan
demikian semua data berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Varian

a. Pengujian Homogenitas Varian Data Hasil Belajar Biologi

Kelompok A1 dan A2.

Pengujian homogenitas terhadap data hasil penelitian menggunakan uji

Levene-Test yang dilakukan secara komputerisasi melalui program SPSS.

H0 : Varian data antar kelompok homogen

H1 : Varian data antar kelompok tidak homogen

Kriteria pengujian hipotesis, yaitu:

Terima H0 (tolak H1) jika nilai probabilitas (Sig.) > 0,05 atau

Tolak H0 (terima H1) jika nilai probabilitas (Sig.) < 0,05

Uji Homogenitas varian dilakukan terhadap kelompok metode pembelajaran

eksperimen dan metode pembelajaran demonstrasi dapat dilihat pada tabel 4.20 di

bawah ini.

Tabel 4.12
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varian untuk Kelompok A1, A2

Levene's Test of Equality of Error Variancesa


Dependent Variable: Hasil Belajar Biologi
F df1 df2 Sig.
4,196 1 50 ,056
Tests the null hypothesis that the error
variance of the dependent variable is equal
across groups.
a. Design: Intercept + A
104

Dari hasil penghitungan Levene statistic, nilai sig. 0,056 lebih dari 0,05

dapat disimpulkan bahwa data bervariansi homogen.

b. Pengujian Homogenitas Varian Data Hasil Belajar Biologi

Kelompok B1 dan B2.

Pengujian homogenitas terhadap data hasil penelitian menggunakan uji

Levene- Test yang dilakukan secara komputerisasi melalui program SPSS.

H0 : Varian data antar kelompok homogen

H1 : Varian data antar kelompok tidak homogen

Kriteria pengujian hipotesis, yaitu:

Terima H0 (tolak H1) jika nilai probabilitas (Sig.) > 0,05 atau

Tolak H0 (terima H1) jika nilai probabilitas (Sig.) < 0,05

Uji Homogenitas varian dilakukan terhadap kelompok sikap belajar tinggi

dan sikap belajar rendah dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini.

Tabel 4.13
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varian untuk Kelompok B1, B2
Levene's Test of Equality of Error Variancesa
Dependent Variable: Hasil Belajar Biologi
F df1 df2 Sig.
1,868 1 50 ,178
Tests the null hypothesis that the error
105

variance of the dependent variable is equal


across groups.
a. Design: Intercept + B

Dari hasil penghitungan Levene’s statistic nilai sig. 0,178 lebih dari 0,05

dapat disimpulkan bahwa data bervariansi homogen.

c. Pengujian Homogenitas Varian Data Hasil Belajar Biologi

Kelompok A1B1, A1B2, A2B1 dan A2B2.

Pengujian homogenitas terhadap data hasil penelitian menggunakan uji

Levene’s- test yang dilakukan secara komputerisasi melalui program SPSS.

H0 : Varian data antar kelompok homogen

H1 : Varian data antar kelompok tidak homogen

Kriteria pengujian hipotesis, yaitu:

Terima H0 (tolak H1) jika nilai probabilitas (Sig.) > 0,05 atau

Tolak H0 (terima H1) jika nilai probabilitas (Sig.) < 0,05

Hasil Uji Homogenitas varian dapat di lihat pada tabel 4.14 di bawah ini.

Tabel 4.14
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varian
Untuk Kelompok A1B1, A1B2, A2B1, A2B2

Levene's Test of Equality of Error Variancesa


Dependent Variable: Hasil Belajar Biologi
F df1 df2 Sig.
,963 3 48 ,418
Tests the null hypothesis that the error
variance of the dependent variable is equal
across groups.
a. Design: Intercept + A + B + A * B
106

Dari hasil penghitungan Levene’s statistic nilai sig. 0,418 lebih dari 0,05

dan dapat disimpulkan bahwa data bervariansi homogen.

C. Pengujian Hipotesis Penelitian

Analisis data untuk menguji hipotesis pada penelitian ini melalui teknik

analysis of varians (ANOVA) dua jalur yang dilakukan secara komputerisasi

melalui program SPSS. Hasil perhitungan anova dua jalur dapat dilihat pada tabel

4.15 di bawah ini.

Tabel 4.15
Rangkuman ANOVA Dua Jalur Untuk Pengujian Hipotesis

Tests of Between-Subjects Effects


Dependent Variable: Hasil Belajar Biologi

Type III
Mean
Source Sum of df F Sig.
Square
Squares
Corrected
3545,077a 3 1181,692 16,303 ,000
Model
259299,69 259299,69
Intercept 1 3577,338 ,000
2 2
A 1017,308 1 1017,308 14,035 ,000
B 1848,077 1 1848,077 25,496 ,000
A*B 679,692 1 679,692 9,377 ,004
107

Error 3479,231 48 72,484


266324,00
Total 52
0
Corrected
7024,308 51
Total
a. R Squared = ,505 (Adjusted R Squared = ,474)

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Biologi.

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan metode pembelajaran

terhadap hasil belajar biologi.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan metode pembelajaran terhadap hasil

belajar biologi.

Hipotesis diuji dengan melihat koefisien signifikansi.

Jika nilai sig > 0,05 ; maka Ho diterima dan H1 ditolak.

Jika nilai sig < 0,05 ; maka Hi diterima dan Ho ditolak.

Dari pengujian dengan SPSS di atas didapat nilai sig untuk metode

pembelajaran (A) = 0.000 < 0,05 dan nilai Fhtiung = 14,035 dengan demikian dapat

disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan metode pembelajaran terhadap

hasil belajar biologi.

2) Pengaruh Sikap Belajar Terhadap Hasil Belajar Biologi.

Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan sikap belajar terhadap hasil

belajar biologi.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan sikap belajar terhadap hasil belajar

biologi.

Hipotesis diuji dengan melihat koefisien signifikansi.


108

Jika nilai sig > 0,05 ; maka Ho diterima dan H1 ditolak.

Jika nilai sig < 0,05 ; maka Hi diterima dan Ho ditolak.

Dari pengujian dengan SPSS di atas didapat nilai sig untuk sikap belajar (B)

= 0.000 < 0,05 dan nilai Fhtiung = 25,496 dengan demikian dapat disimpulkan

terdapat pengaruh yang signifikan sikap belajar terhadap hasil belajar biologi.

3) Pengaruh Interaktif Metode Pembelajaran dan Sikap Belajar

Terhadap Hasil Belajar Biologi.

Ho : Tidak terdapat pengaruh interaktif yang signifikan metode

pembelajaran dan sikap belajar terhadap hasil belajar biologi.

H1: Terdapat pengaruh interaktif yang signifikan metode pembelajaran

dan sikap belajar terhadap hasil belajar biologi.

Hipotesis diuji dengan melihat koefisien signifikan.

Jika nilai sig > 0,05 ; maka Ho diterima dan H1 ditolak.

Jika nilai sig < 0,05 ; maka Hi diterima dan Ho ditolak.

Dari pengujian dengan SPSS di atas didapat nilai sig untuk metode

pembelajaran dan sikap belajar (A*B) = 0,004 < 0,05 dan nilai Fhtiung = 9,377

dengan demikian dapat disimpulkan terdapat pengaruh interaktif yang signifikan

metode pembelajaran dan sikap belajar terhadap hasi belajar biologi. Berdasarkan

hasil ini, maka uji lanjut diperlukan.

4) Pengujian Uji Lanjut


109

Sebagai dampak dari adanya pengaruh interaktif metode pembelajaran dan

sikap belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar biologi, maka

dilakukan uji lanjut.

Untuk interpretasi setiap kelompok data dapat dilihat dari pengujian post

hoc atau uji lanjut dengan uji tukey seperti pada tabel 4.16 di bawah ini.

Tabel 4.16
Post Hoc atau Uji Lanjut dengan Uji TukeyHasil Belajar Biologi (Y)
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Hasil Belajar Biologi, Tukey HSD

Mean 95% Confidence Interval


(I) POST HOC Difference Std. Error Sig. Lower Upper
(I-J) Bound Bound

A1B2 19,15* 3,339 ,000 10,27 28,04


A1B1 A2B1 16,08 *
3,339 ,000 7,19 24,96
A2B2 20,77 *
3,339 ,000 11,88 29,66
A1B1 -19,15* 3,339 ,000 -28,04 -10,27
A1B2 A2B1 -3,08 3,339 ,794 -11,96 5,81
A2B2 1,62 3,339 ,962 -7,27 10,50
A1B1 -16,08 *
3,339 ,000 -24,96 -7,19
A2B1 A1B2 3,08 3,339 ,794 -5,81 11,96
A2B2 4,69 3,339 ,502 -4,19 13,58
A1B1 -20,77 *
3,339 ,000 -29,66 -11,88
A2B2 A1B2 -1,62 3,339 ,962 -10,50 7,27
A2B1 -4,69 3,339 ,502 -13,58 4,19
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 72,484.
*. The mean difference is significant at the 0,05 level.

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Pengaruh metode pembelajaran eksperimen dan sikap belajar tinggi

dengan metode pembelajaran eksperimen dan sikap belajar rendah

(A1B1 dan A1B2).

Berdasarkan tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa means difference

sebesar 19,15 artinya selisih rata-rata kelompok A1B1 dan A1B2 sebesar

19,15 dan nilai sig = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak artinya ada
110

perbedaan secara signifikan rata-rata hasil belajar metode pembelajaran

eksperimen dan sikap belajar biologi tinggi dengan hasil belajar metode

pembelajaran eksperimen dan sikap belajar rendah.

b. Pengaruh metode pembelajaran eksperimen dan sikap belajar tinggi

dengan metode pembelajaran demonstrasi dan sikap belajar tinggi (A1B1

dan A2B1).

Berdasarkan tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa means difference

sebesar 16,08 artinya selisih rata-rata kelompok A1B1 dan A2B1 sebesar

16,08 dan nilai sig = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak artinya ada

perbedaan secara signifikan rata-rata hasil belajar metode pembelajaran

eksperimen dan sikap belajar biologi tinggi dengan hasil belajar metode

pembelajaran demonstrasi dan sikap belajar tinggi.

c. Pengaruh metode pembelajaran eksperimen dan sikap belajar rendah

dengan metode pembelajaran demonstrasi dan sikap belajar rendah

(A1B2 dan A2B2).

Berdasarkan tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa means difference

sebesar 1,62 artinya selisih rata-rata kelompok A1B2 dan A2B2 sebesar

1,62 dan nilai sig = 0,962 > 0,05, maka Ho diterima artinya tidak ada

perbedaan secara signifikan rata-rata hasil belajar metode pembelajaran

eksperimen dan sikap belajar biologi rendah dengan hasil belajar metode

pembelajaran demonstrasi dan sikap belajar rendah.


111

d. Pengaruh metode pembelajaran demonstrasi dan sikap belajar rendah

dengan metode pembelajaran demonstrasi dan sikap belajar tinggi (A2B2

dan A2B1).

Berdasarkan tabel 4.16 di atas menunjukkan bahwa means difference

sebesar 4,69 artinya selisih rata-rata kelompok A2B2 dan A2B1 sebesar

4,69 dan nilai sig = 0,502 > 0,05, maka Ho diterima artinya tidak ada

perbedaan secara signifikan rata-rata hasil belajar metode pembelajaran

demonstrasi dan sikap belajar biologi rendah dengan hasil belajar metode

pembelajaran demonstrasi dan sikap belajar tinggi.

D. Interpretasi Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa

dalam pelajaran biologi bila ditinjau dari metode pembelajaran eksperimen dan

metode pembelajaran demonstrasi. Dari hasil analisis dari data di atas dapat

diinterpretasikan sebagai berikut :

1. Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Biologi.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok metode pembelajaran

eksperimen dan demonstrasi diperoleh nilai Fhitung = 14,035 dan nilai sig = 0,000 <

0,05 dengan demikian hipotesis pertama teruji kebenarannya secara signifikan dan

dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan


112

metode pembelajaran eksperimen dan metode pembelajaran demonstrasi terhadap

hasil belajar biologi.

Hal ini didukung teori di BAB II, hal ini sesuai dengan dikatakan Sudjana

dan Nawawi menyatakan hasil belajar adalah beragam kemampuan yang dimiliki

siswa setelah ia menerima pengalaman belajar. Selain itu Nawawi mengemukaan

bahwa hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan dalam mempelajari materi

pelajaran tertentu sebagai perwujudan aktivitas yang dilakukan siswa sebagai

proses belajar yang dapat dinyatakan dalam bentuk skor.

Hasil belajar terdiri dari macam-macam kemampuan, ketrampilan, dan

pengetahuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan, latihan,

pendidikan atau proses belajar mengajar. Seseorang yang awalnya tidak

memahami dan mengetahui suatu keterampilan, melalui kegiatan belajar yang

dilakukannya ia mampu menguasai berbagai pengetahuan dan keterampilan.

Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dapat membuat siswa lebih

kreatif. Dengan demikian akan tercipta pembelajaran yang lebih menekankan

pada pemberdayaan siswa secara aktif. Pembelajaran tidak hanya sekedar

menekankan pada penguasaan pengetahuan (logos), tetapi terlebih pada

penekanan internalisasi tentang apa yang dipelajari, sehingga terbentuk dan

terfungsikan sebagai milik nurani siswa yang berguna dalam kehidupannya (etos).

2. Pengaruh Sikap Belajar Terhadap Hasil Belajar Biologi

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap belajar biologi antara tinggi

dan rendah diperoleh nilai Fhitung = 25,496 dan nilai sig = 0,000 < 0,05 dengan
113

demikian hipotesis pertama teruji kebenarannya secara signifikan dan dapat

diterima. Sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan pengaruh yang

signifikan sikap belajar tinggi dan rendah terhadap hasil belajar biologi.

Hal ini didukung oleh teori di BAB II, sesuai dengan pendapat Dewanto

yang menyatakan bahwa sikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan sikap

menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa

yang dicari individu dalam kehidupan. Sikap selalu berkenaan suatu objek dan

sikap terhadap objek ini disertai perasaan positif atau negatif. Orang yang

mempunyai sikap positif terhadap suatu objek yang bernilai dalam pandangannya,

dan dia akan bersikap negatif terhadap objek yang dianggapnya tak bernilai atau

juga merugikan. Jadi, harus ada sekadar informasi pada seseorang untuk dapat

bersikap terhadap suatu objek. Informasi merupakan kondisi pertama untuk suatu

sikap. Bila berdasarkan informasi itu timbul perasaan positif atau negatif terhadap

objek dan menimbulkan kecenderungan untuk bertingkah laku tertentu, terjadilah

sikap.

Manusia tercipta dalam keadaan dan bentuk yang paling sempurna, namun

demikian dalam memenuhi kebuuhan hidupnya manusia dituntut untuk

melakuakan kegiatan-kegiatan terlebih dahulu dan berinteraksi dengan manusia

yang lain. Manusia harus dapat berusaha merubah dirinya sendiri dengan

kemampuan yang telah dimilikinya. Dari pengertian tersebut dapat dipahami,

bahwa sikap sangat erat kaitannya dengan prilaku atau tingkah laku dan watak,

kecenderungan, ketertarikan serta keseriusan yang mengarahkan pada suatu

perbuatan pada satu tujuan tertentu.


114

Siswa mempunyai sikap positif terhadap suatu objek yang bernilai dalam

pandangannya, dan ia akan bersikap negatif terhadap objek yang dianggapnya

tidak bernilai dan atau juga merugikan. Sikap ini kemudian mendasari dan

mendorong ke arah sejumlah perbuatan yang satu sama lainnya berhubungan. Hal

yang menjadi objek sikap dapat bermacam-macam. Sekalipun demikian, orang

hanya dapat mempunyai sikap terhadap hal-hal yang diketahuinya. Jadi harus ada

sekedar informasi pada seseorang untuk dapat bersikap terhadap suatu objek.

Informasi merupakan kondisi pertama untuk suatu sikap. Dari informasi yang

didapatkan itu akan menimbulkan berbagai macam perasaan positif atau negatif

terhadap suatu objek.

3. Pengaruh Interaktif Metode Pembelajaran dan Sikap Belajar

Terhadap Hasil Belajar Biologi

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok metode pembelajaran

dan sikap belajar terhadap hasil belajar biologi diperoleh nilai Fhitung = 9,377 dan

nilai sig = 0,004 < 0,05 dengan demikian hipotesis ketiga teruji kebenarannya

secara signifikan dan dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan terdapat

pengaruh interaktif metode pembelajaran dan sikap belajar secara bersama-sama

terhadap hasil belajar biologi.

Hal ini didukung oleh teori di BAB II, sesuai dengan pandangan dari

Nawawi, bahwa kegiatan belajar mengajar di sekolah sering kali para guru

memberikan materi kepada siswa dengan cara guru menjelaskan dan murid hanya

mendengarkan dan cukup mencatat tanpa melihat sikap siswa sehingga hal ini
115

terasa kurang mengenai sasaran yang diharapkan dan tidak efektif, bahkan siswa

menjadi bosan dan jenuh menghadapi pelajaran tersebut.

Orang yang mempunyai sikap positif terhadap suatu objek yang bernilai

dalam pandangannya, dan dia akan bersikap negatif terhadap objek yang

dianggapnya tak bernilai atau juga merugikan. Jadi, harus ada sekadar informasi

pada seseorang untuk dapat bersikap terhadap suatu objek. Informasi merupakan

kondisi pertama untuk suatu sikap. Bila berdasarkan informasi itu timbul perasaan

positif atau negatif terhadap objek dan menimbulkan kecenderungan untuk

bertingkah laku tertentu, terjadilah sikap.

Salah satu ketrampilan guru yang memegang peranan penting dalam

proses pembelajaran adalah ketrampilan memilih metode. Pemilihan metode

pembelajaran berkaitan langsung dengan usaha-usaha guru dalam menampilkan

pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga pencapaian tujuan

pembelajaran diperoleh secara optimal. Oleh karena itu, salah satu hal yang sangat

mendasar untuk dipahami guru adalah bagaimana memahami kedudukan metode

sebagai salah satu komponen keberhasilan kegiatan pembelajaran yang sama

pentingnya dengan komponen-komponen lain dalam keseluruhan komponen

pendidikan.

Ada berbagai faktor yang juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar

siswa disekolah, yang secara garis besar dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal siswa (Sabri, 1977: 59). Faktor yang berasal

dari dalam diri siswa (internal) berupa faktor fisiologis dan psikologis pada diri
116

siswa. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) terdiri atas

faktor lingkungan dan faktor instrumental.

Dengan menggunakan bahan ajar biologi dikondisikan sesuai dengan

metode belajar dengan metode pembelajaran eksperimen dan metode

pembelajaran demonstrasi, serta sikap belajar siswa yang dimiliki untuk

mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar biologi.

Anda mungkin juga menyukai