HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Data hasil penelitian berupa hasil belajar biologi (Y) sebagai akibat dari
metode eksperimen (A1) dan metode demonstrasi (A2), serta sikap belajar (X2),
dibedakan menjadi sikap belajar tinggi (B1) dan sikap belajar rendah (B2). Data
tendensi sentral dan tendensi penyebaran data dari setiap kelompok perlakuan.
data SPSS.
Tabel 4.1
Deskripsi Data Hasil Penelitian
Metode Pembelajaran (A)
Total
Sikap Belajar (B) Eksperimen Demonstrasi
(A1) (A2)
n = 13 n = 13 n = 26
Tinggi
(B1) x=84 ,62 x=68,54 x= 76,58
s = 9,63 s = 6,58 s = 8,11
n = 13 n = 13 n = 26
Rendah x= x=
(B2)
x=65,46 63,85 64,66
s = 7,85 s = 9,61 s = 8,73
n = 26 n = 26 n = 52
Total x= 75,04 x=66,19 x= 70,62
s = 8,74 s = 8,10 s = 8,42
86
87
Keterangan :
biologi pada kelas yang diajarkan dengan menggunakan metode eksperimen dapat
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Hasil Belajar Biologi
dengan Metode Eksperimen (A1)
Gambar 4.1
Histogram Hasil Belajar Biologi dengan Metode Eksperimen (A1)
eksperimen memiliki rentang empirik 0 – 100 dengan skor minimum 50 dan skor
maksimum 100. Dari perhitungan statistik diperoleh nilai rata-rata 75,04 median
75,00 modus 65 dan standar deviasi 13,018. Berdasarkan data dan fakta tersebut
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa yang diberikan
dapat di lihat pada tabel 4.3 dan gambar 4.2 di bawah ini.
89
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif Hasil Belajar Biologi
dengan Metode Demonstrasi (A2)
Gambar 4.2
Histogram Hasil Belajar Biologi dengan Metode Demonstrasi (A2)
demonstrasi memiliki rentang empirik 0 – 100 dengan skor minimum 45 dan skor
maksimum 77. Dari perhitungan statistik diperoleh nilai rata-rata 66,19 median
68,50 modus 70 dan standar deviasi 8,414. Berdasarkan data dan fakta tersebut
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa yang diberikan
Untuk nilai statistik deskriptif dan histogram dari hasil tes hasil belajar
biologi dengan sikap belajar tinggi dapat di lihat pada tabel 4.4 dan gambar 4.3 di
bawah ini.
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Skor Hasil Belajar Biologi
Dengan Sikap Belajar Tinggi (B1)
Sikap Tinggi
N Valid 13
Missing 39
Mean 84,62
Median 85,00
Mode 90
Std. Deviation 9,631
Minimum 70
Maximum 100
91
Gambar 4.3
Histogram Skor Hasil Belajar Biologi
dengan Sikap Belajar Tinggi (B1)
Deskripsi hasil belajar biologi siswa dengan sikap belajar tinggi memiliki
rentang empirik 0 – 100 dengan skor minimum 70 dan skor maksimum 100. Dari
perhitungan statistik diperoleh nilai rata-rata 84,62 median 85,00 modus 90 dan
standar deviasi 9,631. Berdasarkan data dan fakta tersebut di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa dengan sikap belajar tinggi dalam
Untuk nilai statistik deskriptif dan histogram dari hasil tes hasil belajar
biologi dengan sikap belajar rendah dapat di lihat pada tabel 4.5 dan gambar 4.4 di
bawah ini.
Tabel 4.5
Statistik Deskriptif Skor Hasil Belajar Biologi
Dengan Sikap Belajar Rendah (B2)
Sikap Rendah
N Valid 13
Missing 39
Mean 65,46
Median 65,00
Mode 65
92
Gambar 4.4
Histogram Skor Hasil Belajar Biologi
dengan Sikap Belajar Rendah (B2)
Deskripsi hasil belajar biologi siswa dengan sikap belajar rendah memiliki
rentang empirik 0 – 100 dengan skor minimum 50 dan skor maksimum 77. Dari
perhitungan statistik diperoleh nilai rata-rata 65,46 median 65,00 modus 65 dan
standar deviasi 7,849. Berdasarkan data dan fakta di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar biologi siswa dengan sikap belajar rendah dalam kategori
baik.
93
Untuk nilai statistik deskriptif dan histogram dari hasil tes hasil belajar
biologi dengan metode pembelajaran eksperimen dan sikap belajar tinggi dapat di
Tabel 4.6
Statistik Deskriptif Skor Hasil Belajar dengan Biologi Metode
Pembelajaran Eksperimen dan Sikap Belajar Tinggi (A1B1)
Metode Eksperimen
dengan Sikap
Tinggi
Valid 13
N
Missing 39
Mean 84,62
Median 85,00
Mode 90
Std. Deviation 9,631
Minimum 70
Maximum 100
94
Gambar 4.5
Histogram Skor Hasil Belajar Biologi dengan Metode Pembelajaran
Eksperimen dan Sikap Belajar Tinggi (A1B1)
eksperimen dan sikap belajar tinggi memiliki rentang empirik 0 – 100 dengan skor
minimum 70 dan skor maksimum 100. Dari perhitungan statistik diperoleh nilai
rata-rata 84,62 median 85,00 modus 90 dan standar deviasi 9,631. Berdasarkan
data dan fakta di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa
sangat baik.
Untuk nilai statistik deskriptif dan histogram dari hasil tes hasil belajar
biologi dengan metode pembelajaran eksperimen dan sikap belajar rendah dapat
Tabel 4.7
95
Metode
Eksperimen
dengan Sikap
Rendah
N Valid 13
Missing 39
Mean 65,46
Median 65,00
Mode 65
Std. Deviation 7,849
Minimum 50
Maximum 77
96
Gambar 4.6
Histogram Skor Hasil Belajar Biologi dengan Metode Eksperimen
dan Sikap Belajar Rendah (A1B2)
sikap belajar rendah memiliki rentang empirik 0 – 100 dengan skor minimum 50
dan skor maksimum 77. Dari perhitungan statistik diperoleh nilai rata-rata 65,46
median 65,00 modus 65 dan standar deviasi 7,849. Berdasarkan data dan fakta di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa yang diberikan
baik.
Untuk nilai statistik deskriptif dan histogram dari hasil tes hasil belajar
biologi dengan metode pembelajaran demonstrasi dan sikap belajar tinggi dapat di
Tabel 4.8
Statistik Deskriptif Skor Hasil Belajar Biologi dengan Metode
Pembelajaran Demonstrasi dan Sikap Belajar Tinggi (A2B1)
97
Metode
Demonstrasi
dengan Sikap
Tinggi
N Valid 13
Missing 39
Mean 68,54
Median 70,00
Mode 70
Std. Deviation 6,578
Minimum 55
Maximum 77
98
Gambar 4.7
Histogram Skor Hasil Belajar Biologi dengan Metode Demonstrasi
dan Sikap Belajar Tinggi (A2B1)
dan sikap belajar tinggi memiliki rentang empirik 0 – 100 dengan skor minimum
55 dan skor maksimum 77. Dari perhitungan statistik diperoleh nilai rata-rata
68,54 median 70 modus 70 dan standar deviasi 6,578. Berdasarkan data dan
fakta di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa yang
kategori baik.
Untuk nilai statistik deskriptif dan histogram dari hasil tes hasil belajar
biologi dengan metode pembelajaran demonstrasi dan sikap belajar rendah dapat
Tabel 4.9
Statistik Deskriptif Skor Hasil Belajar Biologi dengan Metode
Pembelajaran Demonstrasi dan Sikap Belajar Rendah (A2B2)
99
Metode
Demonstrasi
dengan Sikap
Rendah
N Valid 13
Missing 39
Mean 63,85
Median 65,00
Mode 65a
Std. Deviation 9,608
Minimum 45
Maximum 75
100
Gambar 4.8
Histogram Skor Hasil Belajar Biologi dengan Metode Demonstrasi
dan Sikap Belajar Rendah (A2B2)
sikap belajar rendah memiliki rentang empirik 0 – 100 dengan skor minimum 45
dan skor maksimum 75. Dari perhitungan statistik diperoleh nilai rata-rata 63,85
median 65 modus 65 dan standar deviasi 9,608. Berdasarkan data dan fakta di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar biologi siswa yang diberikan
baik.
prasyarat analisis data yaitu uji normalitas data dan uji homogenitas variansi
populasi.
yang akan dianalisis dari setiap data kelompok perlakukan. Pengujian prasyarat
101
versi 20. Sedangkan untuk mengetahui homogenitas varians populasi dari seluruh
Berikut ini akan diuraikan mengenai hasil pengujian prasyarat yang dimaksud di
atas.
1. Uji Normalitas
data, yaitu (1) Skor hasil belajar biologi dengan metode pembelajaran eksperimen
(A1), (2) Skor hasil belajar biologi dengan metode pembelajaran demonstrasi
(A2), (3) Skor hasil belajar biologi dengan minat tinggi (B1), (4) Skor hasil
belajar biologi dengan minat rendah (B2), (5) Skor hasil belajar biologi metode
pembelajaran eksperimen dengan sikap tinggi (A1B1), (6) Skor hasil biologi
metode pembelajaran eksperimen dengan sikap rendah (A1B2), (7) Skor hasil
dan (8) Skor hasil belajar biologi metode pembelajaran dengan sikap rendah
(A2B2).
Untuk menentukan apakah variabel normal atau tidak maka dilakukan uji
hal ini yang diuji adalah hipotesis Nol (Ho). Untuk menolak Ho dilakukan dengan
taraf signifikansi = 0,05. Rangkuman hasil uji normalitas disajikan pada tabel
Tabel 4.10
Hasil Penghitungan Uji Normalitas Data dengan
Kolmogorov-Smirnov pada taraf Signifikansi = 0.05
Dari tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa semua kelompok data yang diuji
signifikansi > 0,05. Dengan demikian disimpulkan bahwa delapan kelompok data
dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hal ini
menunjukkan bahwa salah satu prasyarat uji F dalam penelitian telah terpenuhi.
Tabel 4.11
Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Penelitian
No Kelompok P-value Kesimpulan
103
Dari hasil perhitungan dengan SPSS di atas,semua nilai sig > 0.05; dengan
demikian semua data berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas Varian
Terima H0 (tolak H1) jika nilai probabilitas (Sig.) > 0,05 atau
eksperimen dan metode pembelajaran demonstrasi dapat dilihat pada tabel 4.20 di
bawah ini.
Tabel 4.12
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varian untuk Kelompok A1, A2
Dari hasil penghitungan Levene statistic, nilai sig. 0,056 lebih dari 0,05
Terima H0 (tolak H1) jika nilai probabilitas (Sig.) > 0,05 atau
dan sikap belajar rendah dapat dilihat pada tabel 4.13 di bawah ini.
Tabel 4.13
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varian untuk Kelompok B1, B2
Levene's Test of Equality of Error Variancesa
Dependent Variable: Hasil Belajar Biologi
F df1 df2 Sig.
1,868 1 50 ,178
Tests the null hypothesis that the error
105
Dari hasil penghitungan Levene’s statistic nilai sig. 0,178 lebih dari 0,05
Terima H0 (tolak H1) jika nilai probabilitas (Sig.) > 0,05 atau
Hasil Uji Homogenitas varian dapat di lihat pada tabel 4.14 di bawah ini.
Tabel 4.14
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varian
Untuk Kelompok A1B1, A1B2, A2B1, A2B2
Dari hasil penghitungan Levene’s statistic nilai sig. 0,418 lebih dari 0,05
Analisis data untuk menguji hipotesis pada penelitian ini melalui teknik
melalui program SPSS. Hasil perhitungan anova dua jalur dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.15
Rangkuman ANOVA Dua Jalur Untuk Pengujian Hipotesis
Type III
Mean
Source Sum of df F Sig.
Square
Squares
Corrected
3545,077a 3 1181,692 16,303 ,000
Model
259299,69 259299,69
Intercept 1 3577,338 ,000
2 2
A 1017,308 1 1017,308 14,035 ,000
B 1848,077 1 1848,077 25,496 ,000
A*B 679,692 1 679,692 9,377 ,004
107
belajar biologi.
Dari pengujian dengan SPSS di atas didapat nilai sig untuk metode
pembelajaran (A) = 0.000 < 0,05 dan nilai Fhtiung = 14,035 dengan demikian dapat
belajar biologi.
biologi.
Dari pengujian dengan SPSS di atas didapat nilai sig untuk sikap belajar (B)
= 0.000 < 0,05 dan nilai Fhtiung = 25,496 dengan demikian dapat disimpulkan
terdapat pengaruh yang signifikan sikap belajar terhadap hasil belajar biologi.
Dari pengujian dengan SPSS di atas didapat nilai sig untuk metode
pembelajaran dan sikap belajar (A*B) = 0,004 < 0,05 dan nilai Fhtiung = 9,377
metode pembelajaran dan sikap belajar terhadap hasi belajar biologi. Berdasarkan
sikap belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar biologi, maka
Untuk interpretasi setiap kelompok data dapat dilihat dari pengujian post
hoc atau uji lanjut dengan uji tukey seperti pada tabel 4.16 di bawah ini.
Tabel 4.16
Post Hoc atau Uji Lanjut dengan Uji TukeyHasil Belajar Biologi (Y)
Multiple Comparisons
Dependent Variable: Hasil Belajar Biologi, Tukey HSD
sebesar 19,15 artinya selisih rata-rata kelompok A1B1 dan A1B2 sebesar
19,15 dan nilai sig = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak artinya ada
110
eksperimen dan sikap belajar biologi tinggi dengan hasil belajar metode
dan A2B1).
sebesar 16,08 artinya selisih rata-rata kelompok A1B1 dan A2B1 sebesar
16,08 dan nilai sig = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak artinya ada
eksperimen dan sikap belajar biologi tinggi dengan hasil belajar metode
sebesar 1,62 artinya selisih rata-rata kelompok A1B2 dan A2B2 sebesar
1,62 dan nilai sig = 0,962 > 0,05, maka Ho diterima artinya tidak ada
eksperimen dan sikap belajar biologi rendah dengan hasil belajar metode
dan A2B1).
sebesar 4,69 artinya selisih rata-rata kelompok A2B2 dan A2B1 sebesar
4,69 dan nilai sig = 0,502 > 0,05, maka Ho diterima artinya tidak ada
demonstrasi dan sikap belajar biologi rendah dengan hasil belajar metode
dalam pelajaran biologi bila ditinjau dari metode pembelajaran eksperimen dan
metode pembelajaran demonstrasi. Dari hasil analisis dari data di atas dapat
eksperimen dan demonstrasi diperoleh nilai Fhitung = 14,035 dan nilai sig = 0,000 <
0,05 dengan demikian hipotesis pertama teruji kebenarannya secara signifikan dan
Hal ini didukung teori di BAB II, hal ini sesuai dengan dikatakan Sudjana
dan Nawawi menyatakan hasil belajar adalah beragam kemampuan yang dimiliki
pengetahuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan, latihan,
terfungsikan sebagai milik nurani siswa yang berguna dalam kehidupannya (etos).
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap belajar biologi antara tinggi
dan rendah diperoleh nilai Fhitung = 25,496 dan nilai sig = 0,000 < 0,05 dengan
113
signifikan sikap belajar tinggi dan rendah terhadap hasil belajar biologi.
Hal ini didukung oleh teori di BAB II, sesuai dengan pendapat Dewanto
yang menyatakan bahwa sikap merupakan sesuatu yang dipelajari dan sikap
yang dicari individu dalam kehidupan. Sikap selalu berkenaan suatu objek dan
sikap terhadap objek ini disertai perasaan positif atau negatif. Orang yang
mempunyai sikap positif terhadap suatu objek yang bernilai dalam pandangannya,
dan dia akan bersikap negatif terhadap objek yang dianggapnya tak bernilai atau
juga merugikan. Jadi, harus ada sekadar informasi pada seseorang untuk dapat
bersikap terhadap suatu objek. Informasi merupakan kondisi pertama untuk suatu
sikap. Bila berdasarkan informasi itu timbul perasaan positif atau negatif terhadap
sikap.
Manusia tercipta dalam keadaan dan bentuk yang paling sempurna, namun
yang lain. Manusia harus dapat berusaha merubah dirinya sendiri dengan
bahwa sikap sangat erat kaitannya dengan prilaku atau tingkah laku dan watak,
Siswa mempunyai sikap positif terhadap suatu objek yang bernilai dalam
tidak bernilai dan atau juga merugikan. Sikap ini kemudian mendasari dan
mendorong ke arah sejumlah perbuatan yang satu sama lainnya berhubungan. Hal
hanya dapat mempunyai sikap terhadap hal-hal yang diketahuinya. Jadi harus ada
sekedar informasi pada seseorang untuk dapat bersikap terhadap suatu objek.
Informasi merupakan kondisi pertama untuk suatu sikap. Dari informasi yang
didapatkan itu akan menimbulkan berbagai macam perasaan positif atau negatif
dan sikap belajar terhadap hasil belajar biologi diperoleh nilai Fhitung = 9,377 dan
nilai sig = 0,004 < 0,05 dengan demikian hipotesis ketiga teruji kebenarannya
Hal ini didukung oleh teori di BAB II, sesuai dengan pandangan dari
Nawawi, bahwa kegiatan belajar mengajar di sekolah sering kali para guru
memberikan materi kepada siswa dengan cara guru menjelaskan dan murid hanya
mendengarkan dan cukup mencatat tanpa melihat sikap siswa sehingga hal ini
115
terasa kurang mengenai sasaran yang diharapkan dan tidak efektif, bahkan siswa
Orang yang mempunyai sikap positif terhadap suatu objek yang bernilai
dalam pandangannya, dan dia akan bersikap negatif terhadap objek yang
dianggapnya tak bernilai atau juga merugikan. Jadi, harus ada sekadar informasi
pada seseorang untuk dapat bersikap terhadap suatu objek. Informasi merupakan
kondisi pertama untuk suatu sikap. Bila berdasarkan informasi itu timbul perasaan
pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi sehingga pencapaian tujuan
pembelajaran diperoleh secara optimal. Oleh karena itu, salah satu hal yang sangat
pendidikan.
Ada berbagai faktor yang juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar
siswa disekolah, yang secara garis besar dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal siswa (Sabri, 1977: 59). Faktor yang berasal
dari dalam diri siswa (internal) berupa faktor fisiologis dan psikologis pada diri
116
siswa. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal) terdiri atas