Anda di halaman 1dari 29

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan disajikan deskripsi hasil penelitian yang berupa Sikap

Ilmiah Fisika , pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis, pembahasan

hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. Berikut ini akan disajikan

berdasarkan urutan seperti di atas.

A. Deskripsi Data Penelitian

Data hasil penelitian berupa Sikap Ilmiah Fisika (Y) sebagai akibat

dari perlakukan penelitian (X 1), yaitu penggunaan pendekatan Media

Pembelajaran (A), berupa pendekatan Media ICT (A 1) dan Media

konvensional (A2), serta minat belajar (X 2), dibedakan menjadi minat tinggi

(B1), dan minat rendah (B3). Data hasil penelitian dianalisis dengan teknik

statistik deskriptif, untuk mengukur tendensi sentral dan tendensi penyebaran

data dari setiap kelompok perlakuan. Perhitungan data hasil penelitian

dilakukan dengan menggunakan program olah data yaitu “ SPSS ”.

Rekapitulasi hasil perhitungan statistik deskriptif skor Sikap Ilmiah

Fisika secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.1.

87
88

Tabel 4.1
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Skor Sikap Ilmiah Fisika dan Minat Belajar

Media pembelajaran A1 A2
Jumlah Baris
Media ICT Konvensional
(Σ B)
Minat belajar
n = 12 n = 12 n = 24
B1 𝑋¯ = 83,417 𝑋¯ = 80,583 𝑋¯ = 82
Minat tinggi Me = 82,5 Me = 79,50 Me = 81,50
S = 7,868 S = 5,501 S = 6,795
n = 12 n = 12 n = 24
B2 𝑋¯ = 75,083 𝑋¯ = 58,417 𝑋¯ = 66,75
Minat Rendah Me = 75,5 Me = 56,50 Me = 67,50
S = 12,071 S = 15,138 S = 15,867
n = 24 n = 24 N = 48
Jumlah Kolom 𝑋¯ = 79,25 𝑋¯ = 69,50 𝑋¯ = 74,375
(Σ K) Me = 81 Me = 73,0 Me = 77
S = 10,836 S = 15,883 S = 14,324

Keterangan:

A1 B1 : Kelompok siswa dengan minat belajar tinggi yang diberikan media

pembelajaran ICT

A2 B1 : Kelompok siswa dengan minat belajar tinggi yang diberikan media

konvensional

A1 B2 : Kelompok siswa dengan minat belajr rendah yang diberikan media

pembelajaran ICT

A2 B2 : Kelompok siswa dengan minat belajar rendah yang diberikan media

pembelajaran ICT
89

1. Sikap Ilmiah Fisika dengan Media Pembelajaran ICT (A1).

Deskripsi Sikap Ilmiah Fisika yang diberi Media Pembelajaran ICT

secara keseluruhan yang diperoleh dari hasil tes pilihan ganda 15 soal dan 4

soal essay memiliki rentang skor teoritik 0 – 100.

Setelah dilakukan pengolahan data dengan program SPSS diperoleh

skor terendah 51 dan skor tertinggi 100, sehingga diperoleh rentang 49. Sikap

Ilmiah Fisika siswa dalam kelompok ini mempunyai skor rerata (X) sebesar

79,25, skor median sebesar 81, dan standar deviasi sebesar 10,836. Penyajian

dalam bentuk histogram Sikap Ilmiah Fisika yang diberi metode penemuan

secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1 Histogram Deskripsi Frekuensi Sikap Ilmiah Fisika dengan


Media ICT (A1)
90

Berdasarkan tabel maupun distribusi frekuensi dan histogram terlihat

bahwa dari 24 siswa sebagai sampel penelitian dalam kelompok siswa yang

diberi media pembelajaran ICT secara keseluruhan terdapat 54,1% siswa

memperoleh hasil belajar di atas rata-rata, 4.2% siswa memperoleh hasil

belajar berada pada rata-rata, dan 41.7% siswa memperoleh hasil belajar di

bawah rata-rata.

2. Sikap Ilmiah Fisika dengan Media Pembelajaran Konvensional (A2)

Deskripsi Sikap Ilmiah Fisika yang diberi media pembelajaran

konvensional secara keseluruhan yang diperoleh dari hasil tes pilihan ganda

15 soal dan 4 soal essay memiliki rentang skor teoritik 0 – 100.

Setelah dilakukan pengolahan data dengan program SPSS diperoleh

skor terendah 32 dan skor tertinggi 89, sehingga diperoleh rentang 57. Skor

Sikap Ilmiah Fisika dalam kelompok ini mempunyai skor mean sebesar

69,50, median sebesar 73 dan standar deviasi sebesar 15,883. Penyajian

dalam bentuk histogram sikap ilmiah Fisika yang diberi media konvensional

secara keseluruhan adalah sebagai berikut:.


91

Gambar 4.2 Histogram Skor Sikap Ilmiah Fisika dengan Media


Konvensional

Dari tabel maupun distribusi frekuensi dan histogram terlihat bahwa

dari 24 orang siswa sebagai sampel penelitian dalam kelompok pembelajaran

dengan media pembelajaran konvensional secara keseluruhan, terdapat 50%

siswa memperoleh hasil belajar di atas rata-rata, 8,3% siswa memperoleh

hasil belajar berada pada rata-rata, dan 41,7% siswa memperoleh hasil belajar

di bawah rata-rata.
92

3. Sikap Ilmiah Fisika Kelompok Siswa yang Memiliki Minat Belajar

Tinggi (B1)

Deskripsi Sikap Ilmiah Fisika pada siswa yang memiliki minat belajar

tinggi terhadap mata pelajaran fisika diperoleh dari hasil tes pilihan ganda 15

soal dan 4 soal essay memiliki rentang skor teoritik 0 – 100.

Setelah dilakukan pengolahan data dengan program SPSS diperoleh

skor terendah 71 dan skor tertinggi 100, sehingga diperoleh rentang 29. Sikap

Ilmiah Fisika siswa dalam kelompok ini mempunyai skor rerata (X) sebesar

82, skor median sebesar 81,5, dan standar deviasi sebesar 6,795. Penyajian

dalam bentuk histogram Sikap Ilmiah Fisika yang memiliki minat belajar

tinggi secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3. Histogram skor Sikap Ilmiah Fisika yang memiliki minat
belajar tinggi secara keseluruhan
93

Dari tabel deskripsi maupun distribusi frekuensi dan histogram terlihat

bahwa dari 24 orang siswa sebagai sampel penelitian dalam kelompok Sikap

Ilmiah Fisika yang memiliki minat belajar tinggi secara keseluruhan, terdapat

50% siswa memiliki nilai di atas rata-rata, yang berada pada rata-rata 4,2%,

dan 45,8% siswa memiliki sikap ilmiah Fisika di bawah rata-rata.

4. Sikap Ilmiah Fisika Kelompok Siswa yang Memiliki Minat Belajar

Rendah (B2)

Deskripsi Sikap Ilmiah Fisika pada siswa yang memiliki minat belajar

rendah terhadap mata pelajaran fisika diperoleh dari hasil tes pilihan ganda

15 soal dan 4 soal essay memiliki rentang skor teoritik 0 – 100.

Setelah dilakukan pengolahan data dengan program SPSS diperoleh

skor terendah 32 dan skor tertinggi 89, sehingga diperoleh rentang 57. Sikap

Ilmiah Fisika siswa dalam kelompok ini mempunyai skor rerata (X) sebesar

66,75, skor median sebesar 67,5, dan standar deviasi sebesar 15,867.

Penyajian dalam bentuk histogram Sikap Ilmiah Fisika yang memiliki minat

belajar rendah secara keseluruhan adalah sebagai berikut:


94

Gambar 4.4. Histogram skor Hasi belajar Fisika dengan Minat belajar
rendah secara keseluruhan

Dari tabel deskripsi maupun distribusi frekuensi dan histogram terlihat

bahwa dari 24 orang siswa sebagai sampel penelitian dalam kelompok Sikap

Ilmiah Fisika yang memiliki minat belajar rendah secara keseluruhan,

terdapat 50% siswa memiliki hasil Fisika di atas rata-rata, yang berada pada

rata-rata 4,2%, dan 45,8% siswa memiliki Sikap Ilmiah Fisika di bawah rata-

rata.

5. Sikap Ilmiah Fisika dengan Media Pembelajaran ICT dan Memiliki

Minat Belajar Tinggi (A1B1).

Skor Sikap Ilmiah Fisika dengan pendekatan Media Pembelajaran

ICT pada kelompok yang memiliki minat belajar tinggi diperoleh dari hasil
95

tes sebanyak 15 soal pilihan ganda dan 4 soal essay memiliki rentang skor

teoritik 0 – 100.

Setelah dilakukan pengolahan data dengan program SPSS diperoleh

skor terendah 72 dan skor tertinggi 100, sehingga diperoleh rentang 28. Sikap

Ilmiah Fisika siswa dalam kelompok ini mempunyai skor rerata (X) sebesar

83,417, skor median sebesar 82,5, dan standar deviasi sebesar 7,868.

Penyajian dalam bentuk histogram Sikap Ilmiah Fisika kelompok ini adalah

sebagai berikut:

Grafik 4.5. Histogram Sikap Ilmiah Fisika dengan Media Pembelajaran


ICT yang Memiliki Minat Belajar Tinggi
96

Dari tabel maupun distribusi frekuensi dan histogram terlihat bahwa

dari 12 orang siswa sebagai sampel penelitian dalam kelompok yang diberi

Media Pembelajaran ICT dan memiliki minat belajar tinggi, terdapat 41.7%

siswa memperoleh Sikap Ilmiah Fisika di atas rata-rata, 8,3% siswa

memperoleh hasil belajar berada pada rata-rata, dan 50% siswa memperoleh

hasil belajar di bawah rata-rata.

6. Sikap Ilmiah Fisika dengan Media Pembelajaran ICT yang Memiliki

Minat belajar rendah (A1B2)

Skor Sikap Ilmiah Fisika dengan pendekatan Media Pembelajaran ICT

pada kelompok yang memiliki minat belajar rendah diperoleh dari hasil tes

sebanyak 15 soal pilihan ganda dan 4 soal essay memiliki rentang skor

teoritik 0 – 100.

Setelah dilakukan pengolahan data diperoleh skor terendah 51 dan skor

tertinggi 89, sehingga diperoleh rentang 38. Skor Sikap Ilmiah Fisika dalam

kelompok ini mempunyai skor mean sebesar 75,083, skor median sebesar

75,5 dan standar deviasi sebesar 12,071. Penyajian dalam bentuk histogram

Sikap Ilmiah Fisika kelompok ini adalah sebagai berikut:


97

Gambar 4.6. Histogram skor Sikap Ilmiah Fisika dengan Media


Pembelajaran ICT yang Memiliki Minat Belajar Rendah

Dari tabel maupun distribusi freekuensi dan histogram terlihat bahwa

dari 12 orang siswa sebagai sampel penelitian dalam kelompok Sikap Ilmiah

Fisika dengan Media Pembelajaran ICT yang memiliki minat belajar rendah ,

terdapat 50% siswa memperoleh hasil belajar di atas rata-rata, 8,3% siswa

memperoleh hasil belajar pada rata-rata, dan 41,7% siswa memperoleh hasil

belajar di bawah rata-rata.

7. Sikap Ilmiah Fisika dengan Media pembelajaran konvensional yang

Memiliki Minat belajar tinggi (A2B1)

Skor Sikap Ilmiah Fisika dengan pendekatan media pembelajaran

konvensional pada kelompok yang memiliki minat belajar tinggi diperoleh


98

dari hasil tes sebanyak 15 soal pilihan ganda dan 4 soal essay memiliki

rentang skor teoritik 0 – 100.

Setelah dilakukan pengolahan data dengan SPSS diperoleh skor

terendah 71 dan skor tertinggi 89, sehingga diperoleh rentang 18. Skor Sikap

Ilmiah Fisika dalam kelompok ini mempunyai skor mean sebesar 80,583,

skor median sebesar 79,50 dan standar deviasi sebesar 5,501. Penyajian

dalam bentuk histogram Sikap Ilmiah Fisika kelompok ini adalah sebagai

berikut:

Gambar 4.7. Histogram skor frekuensi sikap ilmiah fisika dengan media
pembelajaran konvensional yang memiliki minat belajar tinggi

Dari tabel maupun distribusi frekuensi dan histogram terlihat bahwa

dari 12 orang siswa sebagai sampel penelitian dalam kelompok ini, terdapat

41,7% siswa memperoleh hasil belajar di atas rata-rata, 8,3% siswa


99

memperoleh hasil belajar berada pada rata-rata, dan 50% siswa memperoleh

hasil belajar dibawah rata-rata.

8. Sikap Ilmiah Fisika dengan Media Pembelajaran Konvensional yang

Memiliki Minat belajar rendah (A2B2)

Sikap Ilmiah Fisika dengan pendekatan media pembelajaran

konvensional pada kelompok yang memiliki minat belajar rendah diperoleh

dari hasil tes sebanyak 15 soal pilihan ganda dan 4 soal essay memiliki

rentang skor teoritik 0 – 100.

Setelah dilakukan pengolahan data dengan SPSS diperoleh skor

terendah 32 dan skor tertinggi 88, sehingga diperoleh rentang 56. Skor Sikap

Ilmiah Fisika dalam kelompok ini mempunyai skor mean sebesar 58,417,

skor median sebesar 56,50 dan standar deviasi sebesar 15,501. Penyajian

dalam bentuk histogram Sikap Ilmiah Fisika kelompok ini adalah sebagai

berikut:

Gambar 4.8. Histogram skor frekuensi sikap ilmiah fisika dengan media
pembelajaran konvensional yang memiliki minat belajar
rendah
100

Dari tabel maupun distribusi frekuensi dan histogram terlihat bahwa

dari 12 orang siswa sebagai sampel penelitian dalam kelompok ini, terdapat

41,7% siswa memperoleh hasil belajar di atas rata-rata, 8,3% siswa

memperoleh hasil belajar berada pada rata-rata, dan 50% siswa memperoleh

hasil belajar dibawah rata-rata.

B. Pengujian Prasyaratan Analisis

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji

prasyarat analisis data yaitu uji normalitas data dan uji homogenitas variansi

populasi.

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data penelitian dilakukan terhadap delapan

kelompok data, yaitu (1) A1, (2) A2, (3) B1, (4) B2, (5) A1B1, (6) A1B2, (7)

A2B1, (8) dan A2B2. Uji normalitas data dilakukan dengan uji kolmogorov-

Smirnov dengan taraf signifikansi  = 0,05. Rangkuman hasil uji normalitas

disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2
Hasil Penghitungan Uji Normalitas Data
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
A1 .113 12 .200* .967 12 .875
A2 .181 12 .200* .960 12 .784
B1 .113 12 .200* .967 12 .875
*
B2 .150 12 .200 .931 12 .393
A1B1 .113 12 .200* .967 12 .875
*
A1B2 .150 12 .200 .931 12 .393
*
A2B1 .181 12 .200 .960 12 .784
A2B2 .244 12 .047 .921 12 .294
101

Dari tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa semua kelompok data yang

diuji normalitasnya dengan Test of Normality dengan SPSS memberikan nilai

signifikansi (Sig) adalah masing-masing 0,200, 0,200, 0,200, 0,200, 0,200,

0,200, 0,200, 0,200, dan 0,047, maka semua nilai memiliki ≥ 0,05. Dengan

demikian disimpulkan bahwa delapan kelompok data dalam penelitian ini

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hal ini menunjukkan bahwa

salah satu prasyarat uji F dalam penelitian telah terpenuhi.

2. Pengujian Homogenitas

Pengujian homogenitas varians menggunakan uji levenu’s yaitu

untuk mengetahui apakah data penelitian yang telah dikumpulkan berasal dari

populasi yang homogen dengan taraf signifikasi  = 0,05. Kriterianya adalah

jika didapat signifikan hitung > signifikan tabel maka disimpulkan data

homogen atau sebaliknya. Hasil uji homogenitas variansi selengkapnya

disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 4.3.
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Variansi Populasi Menggunakan Uji
Levene’s dengan Taraf Signifikansi  = 0.05

Levene's Test of Equality of Error Variancesa


Dependent Variable: Sikap Ilmiah Fisika
F df1 df2 Sig.
2.073 3 44 .118

Tests the null hypothesis that the error variance of


the dependent variable is equal across groups.a
a. Design: Intercept + Media + Minat + Media *
Minat
102

Persyaratan bahwa data homogen adalah jika nilai sig > 0,05, maka

hipotesis nol (Ho) diterima sesuai persyaratan. Hasil uji homogenitas

terhadap tiga kelompok data (A + B + A * B) diperoleh nilai sig 0,118 yang

berarti nilai sig > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data skor Sikap

Ilmiah Fisika dari tiga kelompok data memiliki variansi populasi yang sama

atau dengan kata lain data seluruh kelompok perlakuan berasal dari populasi

yang homogen.

C. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan teknik analisis

Anava dua jalan dengan bantuan program SPSS. Setelah dilakukan

perhitungan jika kemudian ditemukan adanya interaksi maka dilanjutkan

dengan uji Tuckey. Berikut adalah hasil pengujiannya.

Tabel 4.4
Pengujian Hipotesis Penelitian

Tests of Between-Subjects Effects


Dependent Variable: Sikap Ilmiah Fisika
Type III Sum of
Source Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 4505.583a 3 1501.861 12.862 .000
Intercept 265518.750 1 265518.750 2273.955 .000
Media 1140.750 1 1140.750 9.770 .003
Minat 2790.750 1 2790.750 23.901 .000
Media * Minat 574.083 1 574.083 4.917 .032
Error 5137.667 44 116.765
Total 275162.000 48
Corrected Total 9643.250 47
103

1. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Sikap Ilmiah Fisika

Hipotesis pertama menyatakan “Terdapat pengaruh media

pembelajaran terhadap Sikap Ilmiah Fisik”.

Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel Test of Between-Subject

Effects di atas yang merupakan tabel utama yang mempresentasikan hasil

hipotesis yang diajukan peneliti. Dari tabel tersebut, diketahui nilai p-value

untuk kategori Media adalah 0,003 (< 0,05), maka dapat diartikan terdapat

perbedaan yang signifikan sikap ilmiah Fisika pada penerapan media

Pembelajaran ICT dan media konvensional. Sehingga disimpulkan terdapat

pengaruh media pembelajaran terhadap sikap ilmiah Fisika. .

2. Pengaruh Minat Belajar terhadap Sikap Ilmiah Fisika

Hipotesis kedua menyatakan “Terdapat pengaruh minat belajar

terhadap Sikap Ilmiah Fisika ”.

Berdasarkan Hasil pengujian pada tabel Test of Between-Subject

Effects diketahui untuk kategori minat belajar tinggi dan rendah memiliki

nilai sig 0,000 (< 0,05). Maka kesimpulannya adalah terdapat perbedaan yang

signifikan sikap ilmiah Fisika pada siswa yang memiliki minat belajar tinggi

dan negatif terhadap sikap ilmiah Fisika. Sehingga disimpulkan terdapat

pengaruh minat belajar terhadap sikap ilmiah Fisika.


104

3. Pengaruh interaktif media pembelajaran dan minat belajar terhadap

Sikap Ilmiah Fisika

Hipotesis ketiga menyatakan “Terdapat pengaruh interaktif media

pembelajaran dan minat belajar siswa terhadap sikap ilmiah Fisika ”

Berdasarkan hasil pengujian yang terdapat pada tabel Test of Between-

Subject Effects diperoleh nilai p-value untuk interaksi Media dan Minat

Belajar (A*B) adalah 0,000 (< 0,05), maka kesimpulannya terdapat

perbedaan signifikan faktor interaksi kategori Media Pembelajaran (media

ICT dan konvensional) dengan Minat belajar (tinggi dan rendah). Dengan

demikian disimpulkan terdapat pengaruh interaksi media pembelajaran dan

minat belajar terhadap Sikap Ilmiah Fisika .

Uji Lanjut

Hasil pengujian disimpulkan terdapat pengaruh interaksi metode

pembelajaran dan sikap belajar terhadap sikap ilmiah Fisika siswa kelas X

SMK Swasta di Jakarta Timur, maka dilakukan uji lanjut dengan uji Tukey

yang dilakukan dengan bantuan program SPSS. Kriteria pengujiannya adalah

-Tolak Ho dan terima H1 : jika Sig > 0,05

-Terima Ho dan tolak H1 : jika Sig < 0,05


105

Multiple Comparisons

Hasil_Belajar
Tukey HSD

95% Confidence Interval


Mean Difference
(I) Grup (J) Grup (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound

1.00 2.00 8.33333 4.41145 .247 -3.4453 20.1119


3.00 2.83333 4.41145 .918 -8.9453 14.6119

4.00 25.00000* 4.41145 .000 13.2214 36.7786

2.00 1.00 -8.33333 4.41145 .247 -20.1119 3.4453


3.00 -5.50000 4.41145 .601 -17.2786 6.2786

4.00 16.66667* 4.41145 .003 4.8881 28.4453

3.00 1.00 -2.83333 4.41145 .918 -14.6119 8.9453


2.00 5.50000 4.41145 .601 -6.2786 17.2786

4.00 22.16667* 4.41145 .000 10.3881 33.9453

4.00 1.00 -25.00000* 4.41145 .000 -36.7786 -13.2214


*
2.00 -16.66667 4.41145 .003 -28.4453 -4.8881

3.00 -22.16667* 4.41145 .000 -33.9453 -10.3881

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Keterangan:

Grup 1 = A1B1 = Sikap Ilmiah Fisika yang diberi Media Pembelajaran ICT

pada siswa yang memiliki minat belajar tinggi

Grup 2 = A1B2 = Sikap Ilmiah Fisika yang diberi media pembelajaran

konvensional pada siswa yang memiliki minat belajar rendah

Grup 3 = A2B1 = Sikap Ilmiah Fisika yang diberi media pembelajaran

konvensional pada siswa yang memiliki minat belajar tinggi .

Grup 4 = A2B2 = Sikap Ilmiah Fisika yang diberi media pembelajaran

konvensional pada siswa yang memiliki minat belajar rendah

.
106

a. Perbedaan antara Sikap Ilmiah Fisika yang diberi Media Pembelajaran


ICT pada siswa yang memiliki minat belajar tinggi (A1B1) dengan
Sikap Ilmiah Fisika yang diberi Media Pembelajaran ICT pada siswa
yang memiliki minat belajar rendah (A1B2).

Hasil pengujian diperoleh sig = 0,247, maka Ho diterima karena

Sig > 0,05. Dengan demikian disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara Sikap Ilmiah Fisika yang diberi Media Pembelajaran ICT

pada siswa yang memiliki minat belajar tinggi (A1B1) dengan Sikap

Ilmiah Fisika yang diberi Media Pembelajaran ICT pada siswa yang

memiliki minat belajar rendah (A1B2)

b. Perbedaan antara Sikap Ilmiah Fisika yang diberi Media Pembelajaran


ICT pada siswa yang memiliki minat belajar tinggi (A1B1) dengan
Sikap Ilmiah Fisika yang diberi media pembelajaran konvensional pada
siswa yang memiliki minat belajar tinggi (A2B1).

Hasil pengujian diperoleh nilai Sig = 0,918, maka Ho diterima

karena nilai Sig > 0,05. Dengan demikian disimpulkan tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara Sikap Ilmiah Fisika yang diberi Media

Pembelajaran ICT pada siswa yang memiliki minat belajar tinggi (A1B1)

dengan Sikap Ilmiah Fisika yang diberi media pembelajaran konvensional

pada siswa yang memiliki minat belajar tinggi (A2B1)

c. Perbedaan antara Sikap Ilmiah Fisika yang diberi Media Pembelajaran


ICT pada siswa yang memiliki minat belajar rendah (A1B2) dengan
Sikap Ilmiah Fisika yang diberi media pembelajaran konvensional pada
siswa yang memiliki minat belajar rendah (A2B2).

Hasil pengujian diperoleh nilai sig = 0,003, maka Ho ditolak

karena nilai sig < 0,05. Dengan demikian disimpulkan terdapat perbedaan
107

yang signifikan antara Sikap Ilmiah Fisika yang diberi Media

Pembelajaran ICT pada siswa yang memiliki minat belajar rendah (A1B2)

dengan Sikap Ilmiah Fisika yang diberi media pembelajaran konvensional

pada siswa yang memiliki minat belajar rendah (A2B2).

d. Perbedaan antara Sikap Ilmiah Fisika yang diberi media pembelajaran


konvensional pada siswa yang memiliki minat belajar tinggi (A2B1)
dengan Sikap Ilmiah Fisika yang diberi media pembelajaran
konvensional pada siswa yang memiliki minat belajar rendah (A2B2).

Hasil pengujian nilai sig = 0,000, maka Ho ditolak nilai sig > 0,05.

Dengan demikian disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara

Sikap Ilmiah Fisika yang diberi media pembelajaran konvensional pada

siswa yang memiliki minat belajar tinggi (A2B1) dengan Sikap Ilmiah

Fisika yang diberi media pembelajaran konvensional pada siswa yang

memiliki minat belajar rendah (A2B2).

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Sikap Ilmiah Fisika

Hasil penelitian menyimpulkan terdapat pengaruh yang signfikan

Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Sikap Ilmiah Fisika Siswa Kelas

SMK Swasta di Jakarta Timur.

Media pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran yang secara

sengaja dan terencana disiapkan atau disediakan guru untuk

mempresentasikan atau menjelaskan bahan pelajaran, serta digunakan

siswa untuk dapat terlibat langsung dengan pembelajaran. ICT atau TIK

mencakup semua teknologi yang dapat digunakan untuk menyimpan,


108

mengolah, menampilkan, dan menyampaikan informasi dalam proses

komunikasi.

UNESCO (2003) mendefenisikan “ ICT generally relates to those

technologies that are used for accessing, gathering manipulating and

presenting or communicating information. The technologies could include

hardware computer and others devices, software applications, and

connectively, access to the internet, local networking infrastructure and

video conferencing”. Berdasarkan konseptual tersebut, peran TIK sebagai

alat untuk memungkinkan terjadinya proses pendidikan dan pembelajaran

yang efektif dan efesien.

Di kalangan umum, istilah ICT lebih merujuk pada teknologi

komputer. Hal ini tidaklah mengherankan karena komputer pada saat ini

selain berfungsi sebagai alat pengolah data juga dapat berfungsi untuk

komunikasi melalui jaringan komputer (Internet) serta alat multimedia

(hiburan). Hampir semua komponen ICT sekarang ini dapat dipakai secara

bersama-sama dengan komputer. Jadi, untuk saat ini istilah ICT dan

komputer hampir dapat disama artikan jika ditinjau dari fungsinya.

2. Pengaruh Minat Belajar Terhadap Sikap Ilmiah Fisika

Hasil penelitian menyimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan

minat belajar terhadap sikap ilmiah fisika siswa kelas SMK Swasta di Jakarta

Timur.
109

Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang mendorongnya

untuk memperoleh sesuatu atau untuk mencapai suatu tujuan. Suatu peristiwa

atau objek yang menyenangkan perasaan seseorang akan dapat menimbukan

minatnya terhadap peristiwa atau objek tersebut.

Minat belajar seorang siswa akan sangat berpengaruh terhadap proses

pembelajaran yang dialaminya, oleh Karena itu guru seharusnya dapat

mengetahui tinggi rendahnya minat belajar siswanya. Komunikasi yang

efektif terbangun bila guru bisa memahami anak sesuai dengan keunikan dan

potensi yang dimilikinya, mengetahui minat dan motivasinya serta dapat

menciptakan keamanan dan kebebasan psikologis pada anak. Guru yang

kompeten dalam menggunakan model pembelajaran yang dinamis akan

membuat siswa aktif, membuat suasana belajar di kelas kondusif dan

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, sehingga gairah dan minat

belajar siswa meningkat.

3. Pengaruh Interaktif Media Pembelajaran dan Minat Belajar

Terhadap Sikap Ilmiah Fisika

Hasil penelitian menyimpulkan terdapat pengaruh interaktif yang

signifikan media pembelajaran dan minat belajar terhadap sikap ilmiah fisika

siswa kelas SMK Swasta di Jakarta Timur.

Hasil pengujian uji lanjut dengan uji tukey diperoleh:

a. Tidak terdapat Perbedaan yang signifikan antara Sikap Ilmiah Fisika

yang diberi Media Pembelajaran ICT pada siswa yang memiliki minat
110

belajar tinggi (A1B1) dengan Sikap Ilmiah Fisika yang diberi Media

Pembelajaran ICT pada siswa yang memiliki minat belajar rendah

(A1B2). Hasil pengujian diperoleh sig = 0,247, maka Ho diterima karena

Sig > 0,05.

b. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Sikap Ilmiah Fisika

yang diberi Media Pembelajaran ICT pada siswa yang memiliki minat

belajar tinggi (A1B1) dengan Sikap Ilmiah Fisika yang diberi media

pembelajaran konvensional pada siswa yang memiliki minat belajar

tinggi (A2B1). Hasil pengujian diperoleh nilai Sig = 0,918, maka Ho

diterima karena nilai Sig > 0,05.

c. Terdapat Perbedaan yang signifikan antara Sikap Ilmiah Fisika yang

diberi Media Pembelajaran ICT pada siswa yang memiliki minat belajar

rendah (A1B2) dengan Sikap Ilmiah Fisika yang diberi media

pembelajaran konvensional pada siswa yang memiliki minat belajar

rendah (A2B2). Hasil pengujian diperoleh nilai sig = 0,003, maka Ho

ditolak karena nilai sig < 0,05.

d. Terdapat Perbedaan yang signifikan antara Sikap Ilmiah Fisika yang

diberi media pembelajaran konvensional pada siswa yang memiliki

minat belajar tinggi (A2B1) dengan Sikap Ilmiah Fisika yang diberi

media pembelajaran konvensional pada siswa yang memiliki minat

belajar rendah (A2B2). Hasil pengujian diperoleh nilai sig = 0,000, maka

Ho ditolak karena nilai sig < 0,05.


111

Penelitian ini mendukung teori bahwa pemberian media pembelajaran

berbasis teknologi computer (ICT) dapat meningkatkan hasil belajar fisika

siswa, terutama pada materi sifat mekanik bahan.

Banyak faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya

dalam pelajaran Fisika. Ilmu Fisika sendiri merupakan pelajaran eksakta yang

menurut sebagain siswa merupakan salah satu pelajaran yang dirasakan sulit.

Oleh karena itu, dalam memberikan materi pelajaran Fisika, seorang guru

harus pandai-pandai dalam merancang media pembelajaran yang dapat

menarik siswa. Pemilihan media pembelajaran yang dilaksanakan seorang

guru merupakan bagian dari kreativitas guru dalam melaksanakan

pembelajaran yang efektif dan inovatif yang dapat menghilangkan rasa jenuh

siswa.

Kemampuan merancang metode pembelajaran tidak begitu saja bisa

dilaksanakan, tanpa adanya keinginan dari dalam diri guru untuk senantiasa

meningkatkan kemampuan dan wawasannya dalam bidang pendidikan

khususnya pembelajaran di kelas. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan

dorongan yang kuat dari dalam diri guru itu sendiri.

Begitu pula bagi siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran yang

sedang berlangsung. Mereka dituntut dapat mempersiapkan diri dan

menyesuaikan diri dalam belajar. Minat belajar yang melekat pada diri

mereka sangat menentukan keberhasilan di dalam belajar fisika.

Berdasarkan teori tersebut dapat diartikan bahwa pemberian media

pembelajaran yang dapat meningkatkan Sikap Ilmiah Fisika . Siswa dengan


112

berbagai latar belakang seperti yang memiliki minat belajar tinggi maupun

rendah, dalam penelitian ini mampu meningkatkan Sikap Ilmiah Fisika .

Sehingga temuan penelitian ini menunjukan bahwa penerapan media

pembelajaran dan minat belajar berpengaruh pada pencapaian Sikap Ilmiah

Fisika .
1

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data yang diperoleh, hasil pengujian hipotesis dan

pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan media pembelajaran terhadap Sikap Ilmiah

Fisika siswa kelas X SMK Swasta di Jakarta Timur. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan nilai Fo = 9,770, dan sig = 0,003 (< 0,05)

2. Terdapat pengaruh yang signifikan minat belajar terhadap Sikap Ilmiah Fisika

siswa kelas X SMK swasta di Jakarta Timur. Hal tersebut dapat dibuktikan

dengan nilai Fo = 23,901, dan sig = 0,000 (< 0,05).

3. Terdapat pengaruh interaktif antara media pembelajaran dan minat belajar

terhadap Sikap Ilmiah Fisika siswa kelas X SMK swasta di Jakarta Timur.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan nilai Fo = 4,917, dan sig = 0,032 (<

0,05)..

4. Hasil lebih lanjut mengemukakan :

a) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Sikap Ilmiah Fisika yang

diberi Media Pembelajaran ICT pada siswa yang memiliki minat belajar

tinggi (A1B1) dengan Sikap Ilmiah Fisika yang diberi Media

Pembelajaran ICT pada siswa yang memiliki minat belajar rendah (A1B2).

b) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Sikap Ilmiah Fisika yang

diberi Media Pembelajaran ICT pada siswa yang memiliki minat belajar
11

tinggi (A1B1) dengan Sikap Ilmiah Fisika yang diberi media pembelajaran

konvensional pada siswa yang memiliki minat belajar tinggi (A2B1).

c) Terdapat perbedaan yang signifikan antara Sikap Ilmiah Fisika yang diberi

Media Pembelajaran ICT pada siswa yang memiliki minat belajar rendah

(A1B2) dengan Sikap Ilmiah Fisika yang diberi media pembelajaran

konvensional pada siswa yang memiliki minat belajar rendah (A2B2).

d) Terdapat perbedaan yang signifikan antara Sikap Ilmiah Fisika yang diberi

media pembelajaran konvensional pada siswa yang memiliki minat belajar

tinggi (A2B1) dengan Sikap Ilmiah Fisika yang diberi media pembelajaran

konvensional pada siswa yang memiliki minat belajar rendah (A2B2).

B. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan penelitian, maka berikut ini diajukan

beberapa saran untuk perbaikan Sikap Ilmiah Fisika siswa kelas X SMK swasta

di Jakarta Timur sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menunjukkan siswa yang diberi media ICT memiliki nilai rata-

rata jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa yang diberi

dengan pembelajaran konvensional. Untuk itu agar guru menjadikan media ICT

sebagai alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Dalam penggunaan alat bantu media komputer seperti slide power point, guru

hendaknya tetap memberikan penjelasan yang cukup, dan memberi

kesempatan pada siswa agar bertanya dan menyimpulkan pada setiap akhir

mata pelajaran..
11

3. Agar di dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis teknologi komputer

berjalan lancar,hendaknya kuantitas dan kualitas sarana komputer

diperhatikan kecanggihannya.

4. Guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar seharusnya

mengunakan teknik atau metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan

yang hendak dicapai.

5. Guru hendaknya membiasakan kegiatan belajar pada siswanya untuk belajar

berkelompok dalam KBM.

Anda mungkin juga menyukai