a.

Deskripsi Data (Statistika Deskriptif)

• Variabel A1 (Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing)

Berikut nilai statistika deskriptif hasil belajar (Y) dengan sampel sejumlah 20 siswa pada
kelompok Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (A1) yang disajikan dalam tabel
berikut:
Mean (Rata-Rata) 74
Median 77
Mode (Modus) 77
Std. Deviation (Simpangan Baku / Standar Deviasi) 8.796
Nilai Minimum 57
Nilai Maksimum 92

• Variabel A2 (Model Pembelajaran Inkuiri Bebas)

Berikut nilai statistika deskriptif hasil belajar (Y) dengan sampel sejumlah 20 siswa pada
kelompok Model Pembelajaran Inkuiri Bebas (A2) yang disajikan dalam tabel berikut:
Mean (Rata-Rata) 66.75
Median 69.5
 Mode (Modus) 72
Std. Deviation (Simpangan Baku / Standar Deviasi) 13.618
Nilai Minimum 47
Nilai Maksimum 87

• Variabel B1 (Motivasi Belajar Tinggi)

Berikut nilai statistika deskriptif hasil belajar (Y) dengan sampel sejumlah 20 siswa pada
kelompok Motivasi Belajar Tinggi (B1) yang disajikan dalam tabel berikut:
Mean (Rata-Rata) 78.75
Median 77
Mode (Modus) 72, 77, dan 82
Std. Deviation (Simpangan Baku / Standar Deviasi) 6.544
Nilai Minimum 67
Nilai Maksimum 92

• Variabel B2 (Motivasi Belajar Rendah)

Berikut nilai statistika deskriptif hasil belajar (Y) dengan sampel sejumlah 20 siswa pada
kelompok Motivasi Belajar Rendah (B2) yang disajikan dalam tabel berikut:
Mean (Rata-Rata) 62
Median 59.5
Mode (Modus) 57
Std. Deviation (Simpangan Baku / Standar Deviasi) 10
Nilai Minimum 47
Nilai Maksimum 77

• Variabel A1B1 (Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing & Motivasi Belajar Tinggi)

Berikut nilai statistika deskriptif hasil belajar (Y) dengan sampel sejumlah 10 siswa pada
kelompok Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing & Motivasi Belajar Tinggi (A1B1)
yang disajikan dalam tabel berikut:
Mean (Rata-Rata) 79.5
Median 79.5
Mode (Modus) 82
Std. Deviation (Simpangan Baku / Standar Deviasi) 5.893
 Nilai Minimum 72
Nilai Maksimum 92

• Variabel A1B2 (Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing & Motivasi Belajar Rendah)

Berikut nilai statistika deskriptif hasil belajar (Y) dengan sampel sejumlah 10 siswa pada
kelompok Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing & Motivasi Belajar Rendah (A1B2)
yang disajikan dalam tabel berikut:
Mean (Rata-Rata) 68.5
Median 69.5
Mode (Modus) 77
Std. Deviation (Simpangan Baku / Standar Deviasi) 7.835
Nilai Minimum 57
Nilai Maksimum 77

• Variabel A2B1 (Model Pembelajaran Inkuiri Bebas & Motivasi Belajar Tinggi)
Berikut nilai statistika deskriptif hasil belajar (Y) dengan sampel sejumlah 10 siswa pada
kelompok Model Pembelajaran Inkuiri Bebas & Motivasi Belajar Tinggi (A2B1) yang
disajikan dalam tabel berikut:
Mean (Rata-Rata) 78
Median 77
Mode (Modus) 72 dan 87
Std. Deviation (Simpangan Baku / Standar Deviasi) 7.379
Nilai Minimum 67
Nilai Maksimum 87

• Variabel A2B2 (Model Pembelajaran Inkuiri Bebas & Motivasi Belajar Rendah)
 Berikut nilai statistika deskriptif hasil belajar (Y) dengan sampel sejumlah 10 siswa pada
kelompok Model Pembelajaran Inkuiri Bebas & Motivasi Belajar Rendah (A2B2) yang
disajikan dalam tabel berikut:
Mean (Rata-Rata) 55.5
Median 54.5
Mode (Modus) 52 dan 57
Std. Deviation (Simpangan Baku / Standar Deviasi) 7.472
Nilai Minimum 47
Nilai Maksimum 72

b. Uji Normalitas
• Variabel Y (Hasil Belajar)

Hipotesis :
H0 : Variabel Y (Hasil Belajar) berdistribusi normal
H1 : Variabel Y (Hasil Belajar) tidak berdistribusi normal
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 ditolak karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.002 < 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan variabel Y
(Hasil Belajar) tidak berdistribusi normal
• Variabel A1 (Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing)

Hipotesis :
H0 : Variabel A1 (Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing) berdistribusi normal
H1 : Variabel A1 (Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing) tidak berdistribusi normal
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 diterima karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.076 > 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan variabel A1
(Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing) berdistribusi normal
• Variabel A2 (Model Pembelajaran Inkuiri Bebas)

Hipotesis :
H0 : Variabel A2 (Model Pembelajaran Inkuiri Bebas) berdistribusi normal
H1 : Variabel A2 (Model Pembelajaran Inkuiri Bebas) tidak berdistribusi normal
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 diterima karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.172 > 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan variabel A2
(Model Pembelajaran Inkuiri Bebas) berdistribusi normal
• Variabel B1 (Motivasi Belajar Tinggi)

Hipotesis :
H0 : Variabel B1 (Motivasi Belajar Tinggi) berdistribusi normal
H1 : Variabel B1 (Motivasi Belajar Tinggi) tidak berdistribusi normal
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 diterima karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.200 > 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan variabel B1
(Motivasi Belajar Tinggi) berdistribusi normal
• Variabel B2 (Motivasi Belajar Rendah)
Hipotesis :
H0 : Variabel B2 (Motivasi Belajar Rendah) berdistribusi normal
H1 : Variabel B2 (Motivasi Belajar Rendah) tidak berdistribusi normal
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 diterima karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.053 > 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan variabel B2
(Motivasi Belajar Rendah) berdistribusi normal
• Variabel A1B1 (Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing & Motivasi Belajar Tinggi)

Hipotesis :
H0 : Variabel A1B1 (Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing & Motivasi Belajar Tinggi)
berdistribusi normal
H1 : Variabel A1B1 (Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing & Motivasi Belajar Tinggi)
tidak berdistribusi normal
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 diterima karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.123 > 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan variabel A1B1
(Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing & Motivasi Belajar Tinggi) berdistribusi normal
• Variabel A1B2 (Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing & Motivasi Belajar Rendah)

Hipotesis :
H0 : Variabel A1B2 (Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing & Motivasi Belajar Rendah)
berdistribusi normal
H1 : Variabel A1B2 (Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing & Motivasi Belajar Rendah)
tidak berdistribusi normal
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 diterima karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.200 > 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan variabel A1B2
(Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing & Motivasi Belajar Rendah) berdistribusi normal
• Variabel A2B1 (Model Pembelajaran Inkuiri Bebas & Motivasi Belajar Tinggi)
Hipotesis :
H0 : Variabel A2B1 (Model Pembelajaran Inkuiri Bebas & Motivasi Belajar Tinggi)
berdistribusi normal
H1 : Variabel A2B1 (Model Pembelajaran Inkuiri Bebas & Motivasi Belajar Tinggi) tidak
berdistribusi normal
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 diterima karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.200 > 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan variabel A2B1
(Model Pembelajaran Inkuiri Bebas & Motivasi Belajar Tinggi) berdistribusi normal
• Variabel A2B2 (Model Pembelajaran Inkuiri Bebas & Motivasi Belajar Rendah)

Hipotesis :
H0 : Variabel A2B2 (Model Pembelajaran Inkuiri Bebas & Motivasi Belajar Rendah)
berdistribusi normal
 H1 : Variabel A2B2 (Model Pembelajaran Inkuiri Bebas & Motivasi Belajar Rendah) tidak
berdistribusi normal
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 diterima karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.184 > 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan variabel A2B2
(Model Pembelajaran Inkuiri Bebas & Motivasi Belajar Rendah) berdistribusi normal
c. Uji Homogenitas
• Variabel Y (Hasil Belajar) sebagai variabel dependen dan variabel A (Model
Pembelajaran) sebagai Fixed Factor

Interpretasi uji homogenitas akan menggunakan Levene’s Test Based on Mean

Hipotesis :
H0 : Variabel Y (Hasil Belajar) sebagai variabel dependen dan variabel A (Model
Pembelajaran) sebagai Fixed Factor homogen
H1 : Variabel Y (Hasil Belajar) sebagai variabel dependen dan variabel A (Model
Pembelajaran) sebagai Fixed Factor tidak homogen
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 ditolak karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.010 < 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan variabel Y
(Hasil Belajar) sebagai variabel dependen dan variabel A (Model Pembelajaran) sebagai
Fixed Factor tidak homogen
• Variabel Y (Hasil Belajar) sebagai variabel dependen dan variabel B (Motivasi Belajar)
sebagai Fixed Factor

Interpretasi uji homogenitas akan menggunakan Levene’s Test Based on Mean

Hipotesis :
H0 : Variabel Y (Hasil Belajar) sebagai variabel dependen dan variabel B (Motivasi
Belajar) sebagai Fixed Factor homogen
H1 : Variabel Y (Hasil Belajar) sebagai variabel dependen dan variabel B (Motivasi
Belajar) sebagai Fixed Factor tidak homogen
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 ditolak karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.027 < 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan variabel Y
(Hasil Belajar) sebagai variabel dependen dan variabel B (Motivasi Belajar) sebagai Fixed
Factor tidak homogen
• Variabel Y (Hasil Belajar) sebagai variabel dependen serta variabel A (Model
Pembelajaran) dan variabel B (Motivasi Belajar) sebagai Fixed Factor
 Interpretasi uji homogenitas akan menggunakan Levene’s Test Based on Mean
Hipotesis :
H0 : Variabel Y (Hasil Belajar) sebagai variabel dependen serta variabel A (Model
Pembelajaran) dan variabel B (Motivasi Belajar) sebagai Fixed Factor homogen
H1 : Variabel Y (Hasil Belajar) sebagai variabel dependen serta variabel A (Model
Pembelajaran) dan variabel B (Motivasi Belajar) sebagai Fixed Factor tidak homogen
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 diterima karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.671 > 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan variabel Y
(Hasil Belajar) sebagai variabel dependen serta variabel A (Model Pembelajaran) dan
variabel B (Motivasi Belajar) sebagai Fixed Factor homogen
d. Uji Hipotesis

• Pengaruh X1 (variabel A) terhadap Y

Hipotesis :
H0 : Variabel X1 (variabel A) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (Hasil
Belajar)
H1 : Variabel X1 (variabel A) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (Hasil Belajar)
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 ditolak karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.003 < 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan variabel X1
(variabel A) yaitu Model Pembelajaran berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (Hasil
Belajar)
• Pengaruh X2 (variabel B) terhadap Y
Hipotesis :
H0 : Variabel X2 (variabel B) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (Hasil
Belajar)
H1 : Variabel X2 (variabel B) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (Hasil Belajar)
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 ditolak karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.000 < 𝛼 (0.05)
 Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan variabel X2
(variabel B) yaitu Motivasi Belajar berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (Hasil
Belajar)
• Pengaruh X1 (variabel A) dan X2 (variabel B) terhadap Y
Hipotesis :
H0 : Variabel X1 (variabel A) dan variabel X2 (variabel B) tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel Y (Hasil Belajar)
H1 : Variabel X1 (variabel A) dan variabel X2 (variabel B) berpengaruh signifikan
terhadap variabel Y (Hasil Belajar)
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 ditolak karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.016 < 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan variabel X1
(variabel A) yaitu Model Pembelajaran dan variabel X2 (variabel B) yaitu Motivasi Belajar
berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (Hasil Belajar)
e. Uji Lanjut (Post-Hoc)

Multiple Comparisons
Dependent Variable: Hasil Belajar
Tukey HSD
Mean Difference 95% Confidence Interval
(I) Interaksi (J) Interaksi (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
A1B1 A1B2 11.00* 3.212 .008 2.35 19.65
A2B1 1.50 3.212 .966 -7.15 10.15
A2B2 24.00* 3.212 .000 15.35 32.65
A1B2 A1B1 -11.00* 3.212 .008 -19.65 -2.35
A2B1 -9.50* 3.212 .027 -18.15 -.85
A2B2 13.00* 3.212 .001 4.35 21.65
A2B1 A1B1 -1.50 3.212 .966 -10.15 7.15
A1B2 9.50* 3.212 .027 .85 18.15
A2B2 22.50* 3.212 .000 13.85 31.15
A2B2 A1B1 -24.00* 3.212 .000 -32.65 -15.35
A1B2 -13.00* 3.212 .001 -21.65 -4.35
A2B1 -22.50* 3.212 .000 -31.15 -13.85
Based on observed means.
The error term is Mean Square(Error) = 51.597.
*. The mean difference is significant at the .05 level.

• Interaksi antara A1B1 dan A1B2

Hipotesis :
H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara A1B1 dan A1B2
H1 : Terdapat perbedaan hasil belajar antara A1B1 dan A1B2
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 ditolak karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.008 < 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan terdapat
perbedaan hasil belajar pada kelompok siswa A1B1 (Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing & Motivasi Belajar Tinggi) dan kelompok siswa A1B2 (Model Pembelajaran
Inkuiri Terbimbing & Motivasi Belajar Rendah)

• Interaksi antara A1B1 dan A2B1

Hipotesis :
H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara A1B1 dan A2B1
H1 : Terdapat perbedaan hasil belajar antara A1B1 dan A2B1
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 diterima karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.966 > 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan tidak terdapat
perbedaan hasil belajar pada kelompok siswa A1B1 (Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing & Motivasi Belajar Tinggi) dan kelompok siswa A2B1 (Model Pembelajaran
Inkuiri Bebas & Motivasi Belajar Tinggi)

• Interaksi antara A1B1 dan A2B2

Hipotesis :
H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara A1B1 dan A2B2
H1 : Terdapat perbedaan hasil belajar antara A1B1 dan A2B2
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 ditolak karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.000 < 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan terdapat
perbedaan hasil belajar pada kelompok siswa A1B1 (Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing & Motivasi Belajar Tinggi) dan kelompok siswa A2B2 (Model Pembelajaran
Inkuiri Bebas & Motivasi Belajar Rendah)

• Interaksi antara A1B2 dan A2B1

Hipotesis :
H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara A1B2 dan A2B1
H1 : Terdapat perbedaan hasil belajar antara A1B2 dan A2B1
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 ditolak karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.027 < 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan terdapat
perbedaan hasil belajar pada kelompok siswa A1B2 (Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing & Motivasi Belajar Rendah) dan kelompok siswa A2B1 (Model Pembelajaran
Inkuiri Bebas & Motivasi Belajar Tinggi)

• Interaksi antara A1B2 dan A2B2

Hipotesis :
H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara A1B2 dan A2B2
H1 : Terdapat perbedaan hasil belajar antara A1B2 dan A2B2
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 ditolak karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.001 < 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan terdapat
perbedaan hasil belajar pada kelompok siswa A1B2 (Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing & Motivasi Belajar Rendah) dan kelompok siswa A2B2 (Model Pembelajaran
Inkuiri Bebas & Motivasi Belajar Rendah)
• Interaksi antara A2B1 dan A2B2

Hipotesis :
H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara A2B1 dan A2B2
H1 : Terdapat perbedaan hasil belajar antara A2B1 dan A2B2
Taraf signifikansi : 𝛼 = 0.05
Kriteria uji : Tolak H0 jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 𝛼
Keputusan : H0 ditolak karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0.000 < 𝛼 (0.05)
Kesimpulan : Dengan taraf signifikansi 5% (𝛼 = 0.05), dapat disimpulkan terdapat
perbedaan hasil belajar pada kelompok siswa A2B1 (Model Pembelajaran Inkuiri Bebas &
Motivasi Belajar Tinggi) dan kelompok siswa A2B2 (Model Pembelajaran Inkuiri Bebas
& Motivasi Belajar Rendah)