Anda di halaman 1dari 16

Nama : Adissa Maretha Prayitno

NIM : 1102421065

UAS STATISTIK

A. Berikut adalah data hasil penelitian eksperimen yang menguji keefektivan model e-learning
dalam peningkatan keterampilan berpikir kritis SMA. Pada penelitian ini model e-learning
dibedakan atas e-learning based on social networking, e-learning based on gamification,
dan e-learning based on content.

MODEL E-
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
LEARNING
E-learning based on 66 68 58 66 58 59 54 62 54 62 69 51 47 62 64 55 63
Social Networking 80 72 77 76 80 82 79 79 85 84 82 84 75 72 73 89 68 80
E-learning based on 68 66 66 57 51 57 61 72 67 63 61 56 57 62 65 60 51
Gamification 76 78 70 66 69 79 73 72 75 74 78 80 84 76 85 83 74 73
E learning based on 65 67 66 66 62 67 61 63 71 62 63 58 52 59 69 66 55
Content 78 73 80 76 77 86 86 82 87 83 85 81 82 83 88 82 78 79

1. Jika hasil pengukuran kemampuan berpikir kritis tersebut secara teoretik berada
pada skor antara 30 s/d 90, dan diklasifikasi menjadi 5 kategori yaitu sangat rendah,
rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi;
a) Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif, bagaimana kategori Keterampilan Berpikir
Kritis siswa SMA tersebut?
Penyelesaian:

1. Mean = 70
2. Standar Deviasi = 10

Kategori Rentang Nilai Kategori

Sangat rendah X ≤ M – 1,5SD X ≤ 70 – (1,5(10)) X ≤ 55

Rendah M – 1,5SD < X ≤ M – 0,5SD M – (1,5(10)) < X ≤ M – (0,5(10)) 55 < X ≤ 65

Sedang M – 0,5SD < X ≤ M + 0,5SD M – (0,5(10))< X ≤ M + (0,5(10)) 65 < X ≤ 75

Tinggi M + 0,5SD < X ≤ M + 1,5SD M + 0,5SD < X ≤ M + (1,5(10)) 75 < X ≤ 85

Sangat tinggi M + 1,5SD < X M + (1,5(10)) ≤ X 85 < X

1 dari 16
Nama : Adissa Maretha Prayitno
NIM : 1102421065

3. Kategori keterampilan berpikir


a. Sangat rendah : X ≤ 55,
b. Rendah : 55 < X ≤ 65
c. Sedang : 65 < X ≤ 75
d. Tinggi : 75 < X ≤ 85
e. Sangat tinggi : 85 < X
4. Kesimpulan
Jadi kategori yang memiliki nilai frekuensi terbanyak adalah kategori tinggi dengan
jumlah sebanyak 33 nilai, sedangkan kategori yang memiliki nilai frekuensi paling
sedikit adalah kategori sangat rendah dengan jumlah sebanyak 7 nilai

b) Bagaimana sebaran (distribusi) Keterampilan Berpikir Kritis siswa SMA tersebut, berapa
% yang termasuk kategori sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi?
Penyelesaian:

1. Nilai Frekuensi
a. Kategori sangat rendah pada data Keterampilan Berpikir Kritis siswa SMA
memiliki sebaran distribusi sebanyak 6,7%
b. Kategori rendah pada data Keterampilan Berpikir Kritis siswa SMA memiliki
sebaran distribusi sebanyak : 24,8%
c. Kategori sedang pada data Keterampilan Berpikir Kritis siswa SMA memiliki
sebaran distribusi sebanyak : 29,5%
d. Kategori tinggi pada data Keterampilan Berpikir Kritis siswa SMA memiliki
sebaran distribusi sebanyak : 31,4%
e. Kategori sangat tinggi pada data Keterampilan Berpikir Kritis siswa SMA
memiliki sebaran distribusi sebanyak 7,6%

2. Dengan signifikasi (α) 0,05 uji hipotesis yang menyatakan, bahwa;


a) Keterampilan Berpikir Kritis siswa SMA berdistribusi normal.

2 dari 16
Nama : Adissa Maretha Prayitno
NIM : 1102421065

Penyelesaian :
1. Rumusan Hipotesis
• Ho : data tingkat keterampilan berpikir kritis siswa SMA berdistribusi normal
berdistribusi normal
• Ha : data tingkat keterampilan berpikir kritis siswa SMA tidak berdistribusi normal
2. Batas penolakan Ho (α) = 0,05 (5%)

3. Nilai Hitung SW
Nilai Hitung SW = 0,970 dengan p = 0,018
4. Nilai Hitung KS
Nilai Hitung KS = 0,088 dengan p = 0,043
5. Keputusan Statistik :
• Berdasarkan Metode Shapiro Wilk (SW)
(p = 0,018) > (α = 0,05), jadi keputusan statistik berdasarkan metode ini adalah
tolak Ho
• Berdasarkan Metode Kolmogorov-smirnov (KS)
(p = 0,043) > (α = 0,05), jadi keputusan statistik berdasarkan metode ini adalah
tolak Ho
6. Kesimpulan : berdasarkan keputusan di atas, dapat diambil kesimpulan yaitu terima
Ha yang berarti bahwa data tingkat keterampilan berpikir kritis siswa SMA tidak
berdistribusi normal

b) Mean atau rerata kemampuan berpikir kritis siswa SMK masuk dalam kategori Tinggi
yaitu 77.
Penyelesaian 1:
1. Rumusan Hipotesis
• Ho : µ = 77
• Hi : µ ≠ 77
2. Batas penolakan Ho (α) = 0,05 (5%)

3. Nilai te = 6,709 dengan p = 0,00


4. Keputusan Statistik :
(p = 0,00) < (α = 0,05), 0,00 lebih kecil daripada 0,05 jadi keputusan statistiknya
adalah tolak Ho
5. Kesimpulan :

3 dari 16
Nama : Adissa Maretha Prayitno
NIM : 1102421065

Terima Ha
Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa Mean atau rerata kemampuan berpikir kritis
siswa SMK masuk dalam kategori Tinggi yaitu 77 DITOLAK KEBENARANNYA

c) Dengan standar minimal pencapaian 70, Keterampilan Berpikir Kritis siswa SMK telah
mencapai batas minimal dengan nilai rata-rata (mean) di atas 70.
Penyelesaian 1:
1. Rumusan Hipotesis
• Ho : µ ≤ 77
• Hi : µ > 77
2. Batas penolakan Ho (α) = 0,05 (5%)

3. Nilai te = 0,266 dengan p = 0,791


4. Keputusan Statistik :
(p = 0,791) < (α = 0,05), 0,791 lebih besar daripada 0,05 jadi keputusan statistiknya
adalah terima Ho
5. Kesimpulan :
Tolak Ha
Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa Keterampilan Berpikir Kritis siswa SMK telah
mencapai batas minimal dengan nilai rata-rata (mean) di atas 70 DITOLAK
kebenarannya

2. Dengan signifikasi (α) 0,05 uji hipotesis yang menyatakan bahwa;


a) Varians Keterampilan Berpikir antara siswa kelompok Model E-learning based on
Social Networking, Model E-learning based on Gamification, dan Model E- learning
based on Content homogen.
Penyelesaian :
1. Rumusan Hipotesis
• Ho : µ1 = µ2 = µ3
• Ha : µ1 ≠ µ2 = µ3
2. Batas penolakan Ho (α) = 0,05 (5%)

3. Nilai Hitung Levine-test : 1,348 dengan p = 0,264


4. Keputusan Statistik
(α = 0,05) < (p = 0.264), maka terima Ho

4 dari 16
Nama : Adissa Maretha Prayitno
NIM : 1102421065

5. Kesimpulan : berdasarkan keputusan di atas, dapat diambil kesimpulan yaitu tolak Ha


yang berarti hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “Keterampilan Berpikir
antara siswa kelompok Model E-learning based on Social Networking, Model E-
learning based on Gamification, dan Model E- learning based on Content homogen”
DITERIMA KEBENARANNYA

b) Ada perbedaan Keterampilan Berpikir Kritis antara siswa kelompok Model E-learning
based on Social Networking, Model E-learning based on Gamification, dan Model E-
learning based on Content.
Penyelesaian :
1. Rumusan Hipotesis
• Ho : µ1 = µ2 = µ3
• Ha : µ1 ≠ µ2 = µ3
2. Nilai Kritis Ft(α=0.05;db=2;102) = ± 3.085

3. Nilai Hitung Fe = 1,323 dengan p = 0,271


4. Keputusan Statistik
(Fe = 1,323) < (Ft= 3,085), maka terima Ho
5. Kesimpulan : berdasarkan keputusan di atas, dapat diambil kesimpulan yaitu tolak Ha
yang berarti hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “Ada perbedaan
Keterampilan Berpikir Kritis antara siswa kelompok Model E-learning based on
Social Networking, Model E-learning based on Gamification, dan Model E- learning
based on Content” DITOLAK KEBENARANNYA

5 dari 16
Nama : Adissa Maretha Prayitno
NIM : 1102421065

B. Berikut adalah data hasil penelitian eksperimen yang menguji keefektivan LMS Google
Classroom dan LMS Schoology dalam pembelajaran Desain Grafis di Prodi TP. Dengan
rancangan eksperimen pretest posttest control group design diperoleh hasil pretest dan
posttest pada masing-masing kelompok sebagai berikut.

Sumber Variasi Pretest Posttest


Kelas Google 67 70 60 65 70 70 75 60 85 80 75 86 80 90 75 85 90 85 90 95 95 80 85
Classroom 75 75 70 75 70 70 75 80 75 75 75 90 90 80 85 85 85 95 85 80 80
77 70 60 65 80 75 70 65 75 85 65 84 85 85 70 85 80 85 75 85 90 80 80
Kelas Schoology
70 65 65 70 65 65 70 65 75 65 75 80 70 85 80 80 75 80 85 80 80

1. Dengan signifikasi (α) 0,05 uji hipotesis yang menyatakan, bahwa;


a) Hasil Pretest Desain Grafis siswa SMA Kelas Google Classroom dan Kelas
Schoology berdistribusi normal.

Penyelesaian data hasil Pretest Desain Grafis siswa SMA Kelas Google Classroom:
1. Rumusan Hipotesis
• Ho : Hasil Pretest Desain Grafis siswa SMA Kelas Google Classroom
berdistribusi normal.
• Ha : Hasil Pretest Desain Grafis siswa SMA Kelas Google Classroom tidak
berdistribusi normal.
2. Batas penolakan Ho (α) = 0,05 (5%)

3. Nilai Hitung SW
Nilai Hitung SW Pretest GC = 0,921 dengan p = 0,079
4. Keputusan Statistik :
• Berdasarkan Metode Shapiro Wilk (SW)
(p = 0,079) > (α = 0,05), jadi keputusan statistik berdasarkan metode ini adalah
terima Ho
5. Kesimpulan : berdasarkan keputusan di atas, dapat diambil kesimpulan yaitu
tolak Ha yang berarti bahwa data Hasil Pretest Desain Grafis siswa SMA Kelas
Google Classroom berdistribusi normal

Penyelesaian data hasil Pretest Desain Grafis siswa SMA Kelas Schoology:
1. Rumusan Hipotesis
• Ho : Hasil Pretest Desain Grafis siswa SMA Kelas Schoology berdistribusi
normal.
• Ha : Hasil Pretest Desain Grafis siswa SMA Kelas Schoology tidak
berdistribusi normal.
2. Batas penolakan Ho (α) = 0,05 (5%)

6 dari 16
Nama : Adissa Maretha Prayitno
NIM : 1102421065

3. Nilai Hitung SW
Nilai Hitung SW Pretest Schoology = 0,893 dengan p = 0,022
4. Keputusan Statistik :
• Berdasarkan Metode Shapiro Wilk (SW)
(p = 0,022) < (α = 0,05), jadi keputusan statistik berdasarkan metode ini adalah
tolak Ho
5. Kesimpulan : berdasarkan keputusan di atas, dapat diambil kesimpulan yaitu
terima Ha yang berarti bahwa data Hasil Pretest Desain Grafis siswa SMA Kelas
Schoology tidak berdistribusi normal

b) Varians Hasil Pretest Desain Grafis siswa SMA antara Kelas Google Classroom dan
Kelas Schoology homogen.
Penyelesaian :
1. Rumusan Hipotesis
• Ho : µ1 = µ2
• Ha : µ1 ≠ µ2
2. Batas penolakan Ho (α) = 0,05 (5%)

3. Nilai Hitung Levine-test : 0,028 dengan p = 0,869


4. Keputusan Statistik
(α = 0,05) < (p = 0.869), maka terima Ho
5. Kesimpulan : berdasarkan keputusan di atas, dapat diambil kesimpulan yaitu
tolak Ha yang berarti hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “Varians Hasil
Pretest Desain Grafis siswa SMA antara Kelas Google Classroom dan Kelas
Schoology homogen” DITERIMA KEBENARANNYA

c) Ada perbedaan Hasil Pretest Desain Grafis siswa SMA antara Kelas Google
Classroom dengan Kelas Schoology.
Penyelesaian :
1. Rumusan Hipotesis
• Ho : µ1 = µ2
• Ha : µ1 ≠ µ2
2. Nilai Kritis / Batas Penolakan Ho Alpha (α) = 0,05

7 dari 16
Nama : Adissa Maretha Prayitno
NIM : 1102421065

3. Nilai Hitung (te) = 1,361 dengan p = 0,181


4. Keputusan Statistik
(α = 0,05) < (p= 0,181), maka terima Ho
5. Kesimpulan : berdasarkan keputusan di atas, dapat diambil kesimpulan yaitu
tolak Ha yang berarti hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “Ada
perbedaan Hasil Pretest Desain Grafis siswa SMA antara Kelas Google
Classroom dengan Kelas Schoology” DITOLAK KEBENARANNYA

2. Dengan signifikasi (α) 0,05 uji hipotesis yang menyatakan, bahwa;


a) Hasil Posttest Desain Grafis siswa SMA Kelas Google Classroom dan Kelas
Schoology berdistribusi normal.

Penyelesaian data hasil Posttest Desain Grafis siswa SMA Kelas Google Classroom:
1. Rumusan Hipotesis
• Ho : Hasil Postest Desain Grafis siswa SMA Kelas Google Classroom
berdistribusi normal.
• Ha : Hasil Postest Desain Grafis siswa SMA Kelas Google Classroom tidak
berdistribusi normal.
2. Batas penolakan Ho (α) = 0,05 (5%)

3. Nilai Hitung SW
Nilai Hitung SW Pretest GC = 0,926 dengan p = 0,103
4. Keputusan Statistik :
• Berdasarkan Metode Shapiro Wilk (SW)
(p = 0,103) > (α = 0,05), jadi keputusan statistik berdasarkan metode ini adalah
terima Ho
5. Kesimpulan : berdasarkan keputusan di atas, dapat diambil kesimpulan yaitu tolak
Ha yang berarti bahwa data Hasil Posttest Desain Grafis siswa SMA Kelas Google
Classroom berdistribusi normal

8 dari 16
Nama : Adissa Maretha Prayitno
NIM : 1102421065

Penyelesaian data hasil Posttest Desain Grafis siswa SMA Kelas Schoology:
1. Rumusan Hipotesis
• Ho : Hasil Posttest Desain Grafis siswa SMA Kelas Schoology berdistribusi
normal.
• Ha : Hasil Posttest Desain Grafis siswa SMA Kelas Schoology tidak
berdistribusi normal.
2. Batas penolakan Ho (α) = 0,05 (5%)

3. Nilai Hitung SW
Nilai Hitung SW Pretest Schoology = 0,880 dengan p = 0,012
4. Keputusan Statistik :
• Berdasarkan Metode Shapiro Wilk (SW)
(p = 0,012) < (α = 0,05), jadi keputusan statistik berdasarkan metode ini adalah
tolak Ho
5. Kesimpulan : berdasarkan keputusan di atas, dapat diambil kesimpulan yaitu
terima Ha yang berarti bahwa data Hasil Posttest Desain Grafis siswa SMA Kelas
Schoology tidak berdistribusi normal

b) Varians Hasil Posttest Desain Grafis siswa SMA antara Kelas Google Classroom dan
Kelas Schoology homogen.
Penyelesaian :
1. Rumusan Hipotesis
• Ho : µ1 = µ2
• Ha : µ1 ≠ µ2
2. Batas penolakan Ho (α) = 0,05 (5%)

3. Nilai Hitung Levine-test : 0,333 dengan p = 0,567


4. Keputusan Statistik
(α = 0,05) < (p = 0,567), maka terima Ho
5. Kesimpulan : berdasarkan keputusan di atas, dapat diambil kesimpulan yaitu tolak
Ha yang berarti hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “Varians Hasil Pretest
Desain Grafis siswa SMA antara Kelas Google Classroom dan Kelas Schoology
homogen” DITERIMA KEBENARANNYA

9 dari 16
Nama : Adissa Maretha Prayitno
NIM : 1102421065

c) Ada perbedaan Hasil Posttest Desain Grafis siswa SMK antara Kelas Google
Classroom dengan Kelas Schoology.
Penyelesaian :
6. Rumusan Hipotesis
• Ho : µ1 = µ2
• Ha : µ1 ≠ µ2
7. Nilai Kritis / Batas Penolakan Ho Alpha (α) = 0,05

8. Nilai Hitung (te) = 3,219 dengan p = 0,002


9. Keputusan Statistik
(α = 0,05) > (p= 0,002), maka tolak Ho
10. Kesimpulan : berdasarkan keputusan di atas, dapat diambil kesimpulan yaitu
terima Ha yang berarti hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “Ada
perbedaan Hasil Posttest Desain Grafis siswa SMK antara Kelas Google Classroom
dengan Kelas Schoology” DITERIMA KEBENARANNYA

3. Dengan signifikasi (α) 0,01 uji hipotesis yang menyatakan, bahwa;


a) Hasil Pretest dan Posttest Desain Grafis siswa SMA berdistribusi normal.
Penyelesaian:
1. Rumusan Hipotesis
• Ho : Hasil Pretest dan Postest Desain Grafis siswa SMA berdistribusi normal.
• Ha : Hasil Pretest dan Postest Desain Grafis siswa SMA tidak berdistribusi
normal.
2. Batas penolakan Ho (α) = 0,01 (1%)

3. Nilai Hitung SW
Nilai Hitung SW Pretest = 0,937 dengan p = 0,019
Nilai Hitung SW Posttest = 0,930 dengan p = 0,010
4. Keputusan Statistik :
• Berdasarkan Metode Shapiro Wilk (SW) Data Hasil Prettest
(p = 0,019) < (α = 0,01), jadi keputusan statistik berdasarkan metode ini adalah
terima Ho

10 dari 16
Nama : Adissa Maretha Prayitno
NIM : 1102421065

• Berdasarkan Metode Shapiro Wilk (SW) Data Hasil Posttest


(p = 0,010) < (α = 0,01), jadi keputusan statistik berdasarkan metode ini adalah
tolak Ho
5. Kesimpulan :
• Data Hasil Pretest : berdasarkan keputusan di atas, dapat diambil kesimpulan
yaitu tolak Ha yang berarti bahwa data Hasil Pretest Desain Grafis siswa SMA
berdistribusi normal
• Data Hasil Posttest : berdasarkan keputusan di atas, dapat diambil kesimpulan
yaitu terima Ha yang berarti bahwa data Hasil Post Desain Grafis siswa SMA
tidak berdistribusi normal

b) Varians Hasil Pretest dan Posttest Desain Grafis siswa homogen


Penyelesaian :
1. Rumusan Hipotesis
• Ho : µ1 = µ2
• Ha : µ1 ≠ µ2
2. Batas penolakan Ho (α) = 0,01 (1%)

3. Nilai Hitung Levine-test : 0,457 dengan p = 0,501


4. Keputusan Statistik
(α = 0,01) < (p = 0,501), maka terima Ho
c) Kesimpulan : berdasarkan keputusan di atas, dapat diambil kesimpulan yaitu tolak Ha
yang berarti hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa “Varians Hasil Pretest dan
Posttest Desain Grafis siswa homogen” DITERIMA KEBENARANNYA

d) “Ada perbedaan antara Hasil Pretest dengan Hasil Posttest Desain Grafis pada Siswa
SMA”.

Penyelesaian :
1. Rumusan Hipotesis

11 dari 16
Nama : Adissa Maretha Prayitno
NIM : 1102421065

• Ho : d = 0
• Ha : d ≠ 0
2. Nilai Kritis t(α=0,01; db=43) = ±2,416
3. Nilai Hitung : te = 12,847 dengan p = 0,00
4. Keputusan Statistik :
a. (te = 12,847) > (tt = 2,416), jadi keputusan statistik yang diperoleh adalah tolak
Ho
b. (p = 0,00) < (α = 0,01), jadi keputusan statistik yang diperoleh adalah tolak Ho
5. Kesimpulan : berdasarkan keputusan di atas, dapat diambil kesimpulan yaitu tolak
Ha yang berarti bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan “Ada perbedaan
antara Hasil Pretest dengan Hasil Posttest Desain Grafis pada Siswa SMA”
DITERIMA KEBENARANNYA

12 dari 16
Nama : Adissa Maretha Prayitno
NIM : 1102421065

C. Berikut adalah data hasil penelitian korelasional untuk menjelaskan hubungan antara
kecenderungan cara berpikir, sikap ilmiah, dan kemampuan proses sains siswa SMA.

62 58 66 58 50 54 62 54 62 69 50 47 62 50 66 47 50 47 50 62
Cara Berpikir (X1) 47 43 50 50 47 31 62 31 54 39 39 31 54 50 43 39 43 39 54 58
47 43 36
57 43 53 68 31 48 59 51 67 55 47 66 41 36 48 47 42 57 43 67
Sikap Ilmiah (X2) 44 34 33 52 31 34 43 42 61 58 47 55 47 55 58 43 36 44 47 51
48 66 56
62 66 72 78 63 78 56 73 54 70 71 57 75 67 58 92 74 68 71 71
Kemampuan Proses Sains
63 79 61 68 58 63 78 67 63 64 57 59 65 72 55 62 83 78 77 68
(Y)
66 65 79

1. Dengan signifkansi 0,05 Uji hipotesis yang menyatakan, bahwa;


a) Cara Berpikir mempengaruhi Kemampuan Proses Sains siswa.
Penyelesaian
1. Bentuk dan signifikasi hubungan antara cara berpikir dan kemampuan proses sains

Model hubungan antara cara berpikir dan kemampuan proses sains siswa SMA
dinyatakan dalam persamaan regresi Y = 66,554 + 0.030X1
2. Signifikansi Model

a. α = 0,05 p = 0,826
b. (α = 0,05) < (p = 0,826)
c. Keputusan Statistik : terima Ho
Simpulan : Tolak Ha, artinya model hubungan antara cara berpikir dan kemampuan
proses sains siswa SMA dinyatakan dalam persamaan regresi Y = 66,554 +
0.030X1 “DITOLAK KEBENARANNYA”

b) Model hubungan Cara Berpikir mempengaruhi Kemampuan Proses Sains siswa


berbentuk linier.

13 dari 16
Nama : Adissa Maretha Prayitno
NIM : 1102421065

Penyelesaian:
a. α = 0,05 p = 0,862
b. (α = 0,05) < (p = 0,862)
c. Keputusan Statistik : Terima Ho
d. Simpulan : Tolak Ha, artinya model hubungan antara cara berpikir dan
kemampuan proses sains siswa SMA dinyatakan dalam persamaan regresi Y =
66,554 + 0.030X1 berbentuk “LINIER”. Artinya bahwa setiap kenaikan satu
satuan nilai cara berpikir akan meningkatkan kemampuan proses sainsnya sebesar
0,30 pada konstanta 66,554

c) Ada hubungan (korelasi) antara Kemampuan Proses Sains dengan Cara Berpikir
siswa.
Penyelesaian:
1. Rumusan hipotesis
• Ho : p = 0
• Ha : p ≠ 0

2. Nilai kritis rt(α=0,05; n=43) = 0,301


3. Nilai Hitung rxy = 0,035 dengan p = 0,826
4. Keputusan : Terima Ho
5. Kesimpulan : Tolak Ha
Artinya hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada hubungan antara Kemampuan
Proses Sains dengan Cara Berpikir siswa” DITOLAK KEBENARANNYA.

d) Besarnya pengaruh Cara Berpikir terhadap Kemampuan Proses Sains siswa, adalah

• Cara berpikir Siswa SMA mempengaruhi kemampuan proses sainsnya sebesar


0,001%, sedangkan selebihnya dipengaruhi oleh variable atau faktor lain
(99,999%)

14 dari 16
Nama : Adissa Maretha Prayitno
NIM : 1102421065

2. Dengan signifikasi 0.05 Uji hipotesis yang menyatakan, bahwa;


a) Sikap Ilmiah mempengaruhi Kemampuan Proses Sains siswa.
Penyelesaian
1. Bentuk dan signifikasi hubungan antara cara berpikir dan kemampuan proses
sains

Model hubungan antara sikap ilmiah dan kemampuan proses sains siswa SMA
dinyatakan dalam persamaan regresi Y = 74,995 + 0.142X2
2. Signifikansi Model

a. α = 0,05 p = 0,272
b. (α = 0,05) < (p = 0,272)
c. Keputusan Statistik : terima Ho
d. Simpulan : Tolak Ha, artinya model hubungan antara sikap ilmiah dan
kemampuan proses sains siswa SMA dinyatakan dalam persamaan regresi Y
= 74,995 + 0.142X2 “DITOLAK KEBENARANNYA”

b) Model hubungan Sikap Ilmiah mempengaruhi Kemampuan Proses Sains siswa


berbentuk linier.

Penyelesaian:
a. α = 0,05 p = 0,831
b. (α = 0,05) < (p = 0,831)
c. Keputusan Statistik : Terima Ho
d. Simpulan : Tolak Ha, artinya model hubungan antara sikap ilmiah dan
kemampuan proses sains siswa SMA dinyatakan dalam persamaan regresi Y =
74,995 + 0,142X2 berbentuk “LINIER”. Artinya bahwa setiap kenaikan satu
satuan nilai cara berpikir akan meningkatkan kemampuan proses sainsnya sebesar
0,142 pada konstanta 74,995

15 dari 16
Nama : Adissa Maretha Prayitno
NIM : 1102421065

c) Ada hubungan (korelasi) anatar Kemampuan Proses Sains dengan Sikap Ilmiah
siswa.
Penyelesaian:
1. Rumusan hipotesis
• Ho : p = 0
• Ha : p ≠ 0

2. Nilai kritis rt(α=0,05; n=43) = 0,301


3. Nilai Hitung rxy = 0,171 dengan p = 0,272
4. Keputusan : Terima Ho
5. Kesimpulan : Tolak Ha
Artinya hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada hubungan antar Kemampuan
Proses Sains dengan Sikap Ilmiah siswa” DITOLAK KEBENARANNYA.

d) Besarnya pengaruh Sikap Ilmiah terhadap Kemampuan Proses Sains siswa, adalah

• Sikap ilmiah Siswa SMA mempengaruhi kemampuan proses sainsnya sebesar


0,029%, sedangkan selebihnya dipengaruhi oleh variable atau faktor lain
(99,71%)

16 dari 16

Anda mungkin juga menyukai