b. PAN :
Didasarkan atas kompetensi kelompok , dengan menggunakan “Kriteria Kurva
Normal”
Menghitung terlebih dahulu “mean” (rerata) dan “sd” (simpangan baku)
kelompok skor-skor siswa.
Menentukan daerah skala sigma kurva normal dibagi dalam 5 daerah skala
sigma dengan jarak masing-masing 1,2 SD
Contoh : Hasil ujian bhs. Inggris SMA kelas II, dari 50 siswa dengan SMI = 100, nilai
tertinggi = 64, nilai terendah = 5, mean = 36,80 dan SD = 11,90
M + 3,0 SD 72,50 A
M + 1,8 SD 58,22 A
M + 0,6 SD 43,94 B
M - 0,6 SD 29,66 C
M - 1,8 SD 15,38 D
M - 3,0 SD 1,10 E
(Diperlukan untuk bidang studi yang memerlukan syarat minimal penguasaan/ kompetensi
tertentu tetapi masih memberi “penghargaan” tingkat-tingkat nilai, seperti A untuk nilai
terbaik dalam kelompoknya, dan seterusnya memberi nilai B, C, dan D sesuai dengan prestasi
yang dicari oleh siswa)
Misal : Batas minimal penguasaan materi 55%, jadi yang > 55% diolah menjadi nilai
A, B, C, dan D; yang ≤ 55% = E
Persentase minimal kelulusan boleh diturunkan lagi bila banyak siswa yang tidak
lulus. Menurut para ahli yang lulus sebaiknya 65 % dari siswa
Menurut Anas Sudijono (2003), Skor adalah hasil pekerjaan menskor (memberikan skor)
yang diperoleh dengan jalan menjumlahkan angka-angka bagi setiap butir item yang oleh
testee (istilah bagi orang yang mengerjakan tes) telah dijawab dengan betul, dengan
memperhatikan bobot jawaban betulnya.
style="text-align: justify;">
Contohnya; dalam sebuah tes hasil belajar dalam bidang studi akidah akhlak menyajikan lima
butir soal tes uraian, dimana untuk setiap butir soal yang dijawab dengan betul diberikan
bobot 10. Siswa bernama Aminah, untuk kelima soal tersebut memberikan jawaban sebagai
berikut:
1. Untuk butir soal nomor 1 dapat dijawab dengan sempurna, sehingga diberi skor 10.
2. Untuk butir soal nomor 2 hanya dijawab betul setengahnya, skor yang diberikan 5.
3. Untuk butir soal nomor 3 hanya dijawab betul sekitar seperempat bagian, diberikan
skor 2,5
4. Untuk butir soal no. 4 dan 5 dijawab betul sekitar 3/4. sehingga diberi skor 7,5.
Nilai menurut Suharsimi (2006) adalah angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan
tertentu, yakni acuan norma dan acuan patokan. Dengan demikian kegiatan
mengubah/mengkon-versi skor menjadi nilai disebut kegiatan menilai.
Pengertian Nilai menurut Spranger adalah suatu tatanan yang dijadikan panduan oleh
individu untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu.
Dalam pandangan Spranger, kepribadian manusia terbentuk dan berakar pada tatanan nilai-
nilai kesejarahan. Meskipun menempatkan konteks sosial sebagai dimensi nilai dalam
kepribadian manusia, namun Spranger mengakui akan kekuatan individual yang dikenal
dengan istilah roh subjektif. Sementara itu, kekuatan nilai-nilai kebudayaan merupakan roh
objektif. Kekuatan individual atau roh subjektif didudukkan dalam posisi primer karena nilai-
nilai kebudayaan hanya akan berkembang dan bertahan apabila didukung dan dihayati oleh
individu.
Penerimaan nilai oleh manusia tidak dilakukan secara pasif melainkan secara kreatif dan
aktif. Dalam proses manusia menerima nilai ini terjadi hubungan dialektis antara roh objektif
dengan roh subjektif. Artinya, roh objekif akan berkembang jika didukung oleh roh subjektif,
sebaliknya roh objektif akan berkembang dengan berpedoman kepada roh objektif yang
diposisikan sebagai cita-cita yang harus dicapai. Nilai merupakan sesuatu yang diyakini
kebenarannya dan mendorong orang untuk mewujudkannya.
Menurut Horrocks, Pengertian Nilai adalah sesuatu yang memungkinkan individu atau
kelompok sosial membuat keputusan mengenai apa yang ingin dicapai atau sebagai sesuatu
yang dibutuhkan. Secara dinamis, nilai dipelajari dari produk sosial dan secara perlahan
diinternalisasikan oleh individu serta diterima sebagai milik bersama dengan kelompoknya.
Nilai ialah standar konseptual yang relatif stabil, dimana secara eksplisit maupun implisit
membimbing individu dalam menentukan tujuan yang ingin dicapai serta akitvitas dalam
rangka memenuhi kebutuhan psikologi.
Dari pengertian nilai yang dikemukakan para pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa Nilai
adalah sesuatu yang dijadikan sebagai panduan dalam hal mempertimbangkan keputusan
yang akan diambil kemudian. Nilai merupakan sesuatu yang bersifat abstrak, karena
mencakup pemikiran dari seseorang. Penilaian yang dilakukan oleh individu yang satu belum
tentu sama dengan individu yang satu. Selanjutnya akan dibahas mengenai macam-macam
nilai di bawah ini.
Lima Klik
Tutorial
BELAJAR
INSPIRATION
OPERATOR
Mapel SD
IPA
MATEMATIKA
BUDI PEKERTI
IPS
PKn
OSN
Informasi
PENDIDIKAN
BISNIS
ALAT PARSE
KODE WARNA
Unduh
BSE
APLIKASI
PERANGKAT
PERATURAN
Cara Menentukan Nilai Akhir Soal Ulangan Berdasarkan Skor dan Bobot
Seperti yang sudah biasa dilakukan bagi setiap pendidik dalam menentukan nilai akhir mungkin ada
yang masih ragu atau kurang pas dalam pemahamannya bagaimana cara memberikan nilai akhir
kepada setiap siswa seusai diadakannya evaluasi yaitu berupa tes tertulis.
Didalam tes tertulis sudah tentu terdapat soal-soal yang berupa pilihan ganda, isian, atau uraian
tergantung dari bentuk tes yang diinginkan guru untuk mengevaluasi kemampuan siswa. Pada saat
ulangan harian mungkin dari 3 bentuk tes yang disebutkan di atas hanya digunakan salah satu, atau
keduanya, dan bahkan ketiganya.
Namun untuk UKK atau UAS biasanya ketiga bentuk tes tersebut digunakan. Sedangkan UASBN di
tahun 2018 ini bentuk tesnya digunakan pada pilihan ganda dan uraian. Nah bagaimanakah sih
sebenarnya menentukan nilai akhir dari evaluasi tersebut.
Baca Juga
Misalnya pada tes UKK atau UAS terdapat 35 soal pilihan ganda, 10 soal isian, dan 5 soal uraian. Skor
untuk pilihan ganda 1, maka menjadi 35 x 1 = 35 (maksimal)
Sedangkan bobot dari setiap bentuk soal misalnya pilihan ganda 60%, isian 20%, dan uraian 20%, dan
jika dijumlahkan bobot semuanya adalah 100%.
Maka dalam perhitungannya dapat digunakan rumus (Skor perolehan : skor maksimum) x bobot
Jika pada salah satu siswa dalam tesnya pilihan ganda mendapat skor 25, isian skornya 12, dan
uraian skornya 8 maka perhitungan nilainya adalah :
Contoh 2
Misalkan pada USBN atau Ujian Sekolah pada soal pilihan ganda ada 30 soal skor 1 (30 x 1 = 30), dan
soal uraian 5 dengan skor 4 (5 x 4 = 20). Bobot yang diberikan untuk pilihan ganda 80% dan uraian
20%.
Jika pada salah satu siswa yang telah dikoreksi hasil skornya pada pilihan ganda adalah 22 dan pada
uraian adalah 16 maka akan diperoleh nilai akhir sebagai berikut :
Pilihan ganda (22 : 30) x 80 = 58,67
Catatan :
Untuk setiap skor soal dan bobot sebenarnya bisa ditentukan atau disesuaikan sesuai kondisi yang
ada pada soal.
Kadang ada juga yang memberikan Nilai Akhir dengan proses yang kurang tepat menurut saya
dengan tanpa mempertimbangkan bobot soal yang ada. Misalnya jika pada hasil suatu tes sesuai
pada contoh 1 ditentukan dengan cara ( jumlah semua skor didapat : skor maksimal ) x 100 maka
akan menjadi sebagai berikut :
Jika dicari hasil Nilai Akhir = (45 : 75) x 100 = 60, Jadi ada perbedaan hasil Nilai Akhir.
Kesimpulan
Untuk menentukan Nilai Akhir dari soal ulangan gunakan langkah yang tepat seperti yang diuraikan
pada Contoh 1 dan Contoh 2.
Download :
11 Shares
8
Artikel Terkait
5 Komentar untuk "Cara Menentukan Nilai Akhir Soal Ulangan Berdasarkan Skor dan Bobot"
Assalaamu'alaykum
Mau nanya.
Gimana cara menghitung nilai yang jumlah soalnya =>pilihan ganda 10.
Essay 5.
Mohon dijelaskan
Balas
Mohon di jelaskan.
bagaimana jika PG 1 salah, skor perolehan isian dan uraian 19, secara keseluruhan soal hanya satu
salah, tapi hasilnya dari 100 bukan 98 atau 99 nilainya tetapi 96 sekian hasilnya,
Balas
Balasan
Jika seperti itu yang dilakukan itu berarti bobot soal antara pilahan ganda dan uraian sama. Saya
sarankan agar ada perbedaan bobot jenis soal anatar pilihan ganda dan uraian seperti pada USBN
tahun 2017/2018.
Balas
Disesuaikan sesuai bobot dan skor tiap soal. Jika bobot soal pilihan ganda 70% dengan skor tiap
soal 1 jika benar. Jika PG benar 8 maka (8 x 1) / 10) x 70 = 56) Sedangkan untuk uraian tentu
bobotnya 30% (NB. 70% + 30% 100%) Dengan demikian Jika esaynya 5 dengan skor tiap soal 3 skor
maxsimalnya 15. Jika benar 3 maka (3 x 3)/15 x 30 = 18). Jadi nilai yang didapat 56 18 = 74
Balas
Kami hanya berbagi informasi, jika ada yang salah atau kurang pas dan ada yang didiskusikan
silahkan berkomentar dengan sopan.
Posting Lama
Tags
Aplikasi Rapor Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6 Tips Operator
Baca Terkini
Cara Lain Cek Info GTK Lewat Dapodikdas Lebih Mudah
Cara Menentukan Nilai Akhir Soal Ulangan Berdasarkan Skor dan Bobot
Does _____ (her, she) know that _____ (me, I) was absent?
2. Please tell _____ ( he, him) _____ (I, me) have obtained a degree in Chemistry.
3. I remember that _____ (they, them) bought the fruits from _____ (we, us).
4. Please don’t tell ______ (she, her) about _____ (I, me).
5. _____ can swim because _____ has webbed feet.
6. I met Alice yesterday. _____ invited _____ to her house.
7. Jane has a cat; _____ likes to play with _____.
8. When the dog chased John, _____ ran as fast as _____ could.
9. My uncle works in a factory. _____ says _____ is a noisy place.
10. The teacher said to the class, “When _____ finished your work, please pas
a) Is raining
b) Was raining
b) Will be
c) Had
a) Had finished
b) Would finish
c) Have finished
a) Take
b) Takes
c) Was taking
a) Left
b) Had gone
c) Will leave
a) Have
b) Will have
c) Had
7. Budi told me that he —————————- his homework.
a) Finished
b) Had finished
c) Will finish
a) Stay
b) Stayed
c) Will stay
a) Speak
b) Spoke
c) Had spoken
a) Rise
b) Rises
c) Rose
Answers
It has been raining since afternoon.soal-soal tenses