A. Deskripsi Data
Deskripsi data secara keseluruhan pada Bab IV ini ditampilkan dari hasil
Statistics
X1 X2 Y
Valid 88 88 88
N
Missing 0 0 0
Mean 100.53 103.94 8.66
Median 100.00 104.50 9.00
a
Mode 104 108 5
Std. Deviation 13.549 13.422 3.223
Variance 183.562 180.146 10.388
Range 70 70 13
Minimum 71 67 2
Maximum 141 137 15
Sum 8847 9147 762
81
82
100,00, modus sebesar 104, skor minimum 71, dan skor maksimum 141. Skor
Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan
dan median hampir sama, yaitu 100,53 dan 100,00. Hal ini menunjukkan bahwa
data skor Persepsi atas metode pembelajaran dan kemampuan memori terhadap
prestasi belajar fisika pada penelitian ini cukup representatif. Sedangkan skor
yang berada di atas rata-rata lebih banyak dibanding yang berada di bawah rata-
pembelajaran dan kemampuan memori terhadap prestasi belajar fisika yang tinggi
lebih banyak dibanding yang rendah. Deskripsi data data tersebut bisa dilihat pada
Lampiran, sedangkan Histogram dari data tersebut bisa dilihat pada Gambar 4.1.
rata-rata 103,94 dengan simpangan baku 13,422 , median 104,50, skor minimum
67 dan skor maksimum 137. Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa
antara nilai rata-rata dan dan nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 103,94 dan
pada penelitian ini cukup representatif. Sedangkan skor yang berada di atas rata-
rata lebih banyak dibanding yang berada di bawah rata-rata menunjukkan bahwa
rata-rata 8,66 dengan simpangan baku 3,223, median sebesar 9.00, skor
minimum 2 dan skor maksimum 15. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata Prestasi
Belajar Fisika dari responden termasuk tinggi. Skor simpangan baku 3,223,
Dari deskripsi tersebut juga dapat dilihat bahwa antara nilai rata-rata dan
dan nilai tengah (median) hampir sama, yaitu 8,66 dan 9,00. Hal ini menunjukkan
bahwa data skor Prestasi Belajar fisika pada penelitian ini cukup representatif.
Sedangkan skor yang berada di atas rata-rata lebih banyak dibanding yang berada
disimpulkan bahwa data skor skala Prestasi Belajar Fisika dalam penelitian ini
adalah pengujian normalitas dan linieritas garis regresi partial antara variabel
berikut :
SPSS 22. Menurut ketentuan yang ada pada program tersebut maka kriteria dari
normalitas data adalah “jika p value (sig) > 0.05 maka H0 diterima”, yang berarti
data pada sampel tersebut berdistribusi normal. Nilai p value (sig) adalah bilangan
yang tertera pada kolom sig dalam tabel hasil/output perhitungan pengujian
normalitas oleh program SPSS 22. Dalam hal ini digunakan metode Kolmogorov-
Smirnov.
X1 X2 Y
N 88 88 88
Mean 100.53 103.94 8.66
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 13.549 13.422 3.223
Absolute .098 .051 .118
Most Extreme Differences Positive .098 .045 .099
Negative -.059 -.051 -.118
Kolmogorov-Smirnov Z .920 .475 1.111
Asymp. Sig. (2-tailed) .365 .978 .169
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig pada metode
diterima, dengan kata lain bahwa data dari semua sampel pada penelitian ini
berdistribusi normal.
Normalitas Galat Baku, Grafik Normal P-P Plot Galat Baku, dan Grafik Normal
Mean = 7.34e-16
Std Dev = 0.983
N = 88
Gambar 4.6. Histogram Normal Q-Q Plot Dataa Skor Persepsi atas Metode
Pembelajaran
88
Gambar 4.8. Histogram Normal Q-Q Plot Data Prestasi Belajar Fisika
H1: garis regresi hubungan antara varibel X dan variabel Y tidak linier
SPSS 16. Menurut ketentuan yang ada pada program tersebut maka kriteria dari
normalitas data adalah “jika p value (sig) < 0,05 maka H0 diterima”, yang berarti
bahwa sampel-sampel tersebut berasal dari populasi yang homogen. Nilai p value
(sig) adalah bilangan yang tertera pada kolom sig baris Linierity dalam tabel
ANOVA hasil perhitungan pengujian linieritas garis regresi oleh program SPSS
22.
Total 903.773 87
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig baris deviation from
Linierity = 0,064 untuk semua sampel lebih dari 0,05, sehingga H0 diterima,
dengan kata lain bahwa garis regresi hubungan antara varibel X 1 dan variabel Y
linier.
90
Total 903.773 87
Pada tabel di atas terlihat bahwa nilai pada kolom Sig baris deviation from
Linierity = 0,612 untuk semua sampel lebih dari 0,05, sehingga H0 diterima,
dengan kata lain bahwa garis regresi hubungan antara varibel X 2 dan variabel Y
linier.
3. Pengujian Multikolienieritas
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Berikut tabel hasil uji
multikolenieritas.
Coefficientsa
91
a. Dependent Variable: Y
memiliki nilai toleransi lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari
4. Uji heteroskedastisitas
secara acak dan tidak membentuk pola-pola tertentu yang jelas, serta
Bab III. Hasil perhitungan dan pengujian bisa dilihat pada Tabel 4.6., Tabel 4.7.,
Model Summaryb
Total 903.773 87
a. Dependent Variable: Y
93
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Y
Dari ketiga tabel di atas, akan di uji tiga hipotesis sekaligus yaitu:
H0 : β.1 = 0 dan β2 = 0
artinya :
Dari tabel 4.7. di atas terlihat bahwa koefisien korelasi ganda pengaruh
variabel bebas Persepsi atas Metode Pembelajaran (X1) dan Kemampuan Memori
(X2) secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Fisika (Y) adalah sebesar
0,617.
tersebut signifikan, dengan kata lain bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
variabel bebas Persepsi atas metode pembelajaran (X1) dan Kemampuan memori
(X2) secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Fisika (Y) adalah sebesar
0,617.
memori (X2) secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Fisika (Y) adalah
hasil perhitungan terlihat pada Tabel 4.7. dan Tabel 4.8., Dari Tabel 4.9. diperoleh
memperhatikan hasil perhitungan yang ada pada Tabel 4.8. Menurut ketentuan
yang ada, kriteria signifikansi regresi tersebut adalah “jika Sig < 0.05 maka H0
95
ditolak” atau “jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak”, yang berarti bahwa koefisien
regresi tersebut signifikan, dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan
variabel bebas X1 dan X2 terhadap variabel terikat Y. Nilai Sig adalah bilangan
yang tertera pada kolom Sig dalam Tabel 4.9. Nilai Fhitung adalah bilangan yang
tertera pada kolom F dalam Tabel 4.9. Sedangkan nilai Ftabel adalah nilai tabel
distribusi F untuk taraf nyata 5% dengan derajat pembilang (k) = 2 dan derajat
Dari Tabel 4.8. terlihat bahwa nilai Sig = 0.000 < 0,05 dan Fhitung = 17,504,
maka H0 di tolak yang berarti bahwa koefisien regresi tersebut signifikan. Dengan
kata lain bahwa terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas Persepsi atas
H0 : β1 = 0
H1 : β1 ≠ 0 ;
96
artinya :
nilai/bilangan yang tertera pada kolom t atau kolom Sig untuk baris Persepsi atas
metode pembelajaran (Variabel X1) pada Tabel 4.9. Menurut ketentuan yang
ada, kriteria signifikansi regresi tersebut adalah “jika thitung > ttabel maka H0
ditolak” atau “jika Sig < 0,05 maka H0 ditolak”, yang berarti bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan variabel bebas X 1 terhadap variabel terikat Y. Nilai Sig
adalah bilangan yang tertera pada kolom Sig untuk baris Persepsi atas metode
pembelajaran (Variabel X1) dalam Tabel 4.9. Nilai thitung adalah bilangan yang
tertera pada kolom t untuk baris Persepsi atas metode pembelajaran (Variabel
X1) dalam Tabel 4.9. Sedangkan nilai ttabel adalah nilai tabel distribusi t untuk taraf
banyaknya responden.
Dari Tabel 4.8. terlihat bahwa nilai Sig = 0.000 < 0,05 dan thitung = 4,358,
maka H0 di tolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas X 1
Fisika).
97
H0 : β2 = 0
H1 : β2 ≠ 0 ;
artinya :
nilai/bilangan yang tertera pada kolom t atau kolom Sig untuk baris Kemampuan
memori (Variabel X2) pada Tabel 4.9. Menurut ketentuan yang ada, kriteria
signifikansi regresi tersebut adalah “jika thitung > ttabel maka H0 ditolak” atau “jika
Sig < 0,05 maka H0 ditolak”, yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan variabel bebas X2 terhadap variabel terikat Y. Nilai Sig adalah bilangan
yang tertera pada kolom Sig untuk baris Kemampuan memori (Variabel X2)
dalam Tabel 4.9. Nilai thitung adalah bilangan yang tertera pada kolom t untuk baris
Kemampuan memori (Variabel X2) dalam Tabel 4.9. Sedangkan nilai ttabel adalah
98
nilai tabel distribusi t untuk taraf nyata 5% dengan derajat kepercayaan (df = n –
Dari Tabel 4.6. terlihat bahwa nilai Sig = 0,000 < 0,05 dan thitung = 3,775,
maka H0 di tolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel bebas X 2
terbukti bahwa koefisien korelasi tersebut signifikan. Hal ini berarti bahwa
Belajar Fisika).
rendah sulit untuk bisa meraih Prestasi Belajar Fisika yang baik, sedangkan nilai
koefisien regresi sebesar 0,338 dan 0,536 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
ditunjukkan oleh nilai Sig = 0,000 < 0,05, yang berarti terbukti bahwa terdapat
pengaruh yang positif variabel bebas X1 (Persepsi atas metode pembelajaran) dan
seorang guru, dengan kompetensi itu, guru dapat mengantarkan siswa untuk
mencapai tujuan yaitu prestasi belajar. Semangat belajar yang ditunjukkan siswa
akan semakin tinggi pula semangat dan keinginan untuk belajar. Sebaliknya siswa
untuk bermain
Kemampuan memori pada dasarnya adalah keinginan yang kuat pada diri
kita untuk mengerjakan sesuatu atau ulasan yang membuat kita melakukan
dengan pencapaian tujuan. Kemampuan memori sangat penting bagi siswa dalam
rangka mendorongnya untuk rajin, tekun, giat, serta mau belajar dengan sebaik-
baiknya.
Berdasarkan uraian diatas dapat diduga bahwa dengan guru yang memiliki
tinggi, maka prestasi belajar Fisika akan tinggi pula. Sebaliknya jika kompetensi
gurunya rendah dan motivasi siswa dalam belajar Fisika juga rendah diyakini
Dari pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai Sig = 0,000 < 0,05 dan thitung
= 4,358, maka H0 di tolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel
Belajar Fisika).
pembelajaran.
yang dilakukan oleh Huri Suhendri (2012) pada siswa kelas X SMK di
Fisika
Dari pengujian hipotesis diperoleh bahwa nilai Sig = 0,000 < 0,05 dan thitung
= 3,775 maka H0 di tolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel
Fisika).
Sikap dan perilaku belajar yang dimilliki siswa tidak terlepas dari
tanggung jawab yang tinggi dalam belajar Fisika. Sebaliknya siswa yang
belajar.
untuk belajar karena ia tidak tertarik dengan materai ajar yang sedang di
pelajari.