Bab IV ini berisi pemaparan hasil penelitian dan pembahasan setelah melalui
pengumpulan dan pengelolaan data yang disusun dalam urutan sebagai berikut:
Dalam deskripsi data dipaparkan semua hasil penelitian yang telah diolah
dengan teknik statistik deskriptif, seperti distribusi frekuensi yang disertai dengan
grafik yang berupa histogram, rata-rata (mean), titik tengah (median) adalah: nilai
yang sering muncul (mode) adalah: simpangan baku (standar deviasi) sebesar: dan
lakukan dengan uji hipotesis dan terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Hal ini
sudah jelas dalam bab sebelumnya, data yang telah diambil dari responden, diuji
dengan uji normalitas dan uji linearitas. Uji normalitas dilaksanakan untuk
mengetahui apakah populasi data distribusi normal atau tidak. Linearitas digunakan
untuk memprediksi variabel terikat (Y) berdasarkan nilai variabel bebas (X), atau
untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data
penelitian berasal dari populasi yang sebenarnya normal. Pembuktian melalui SPSS
19.0 dengan signifikasi =0,05 dengan memakai pendekatan estimasi proporsi dari
rumus Blom melalui normal probability plot (normal P-Plot), dengan maksud bahwa
setiap nilai data yang diamati dipasangkan dengan nilai harapan dari distribusi
normal. Jika data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk uji
normalitas (liliefors) dapat dilihat dari output test of normality kolmogiv pada SPSS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
jumlah ,093 60 ,200* ,979 60 ,377
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Gambar diatas memperlihatkan letak posisi data terbentuk garis (titik-titik)
terjalin disekitar garis diagonal. Pola yang terbentuk oleh persebaran titik nilai data
data variabel X tidak membentuk suatu pola tertentu terhadap suatu garis lurus. Hal
ini menguatkan kesimpulan bahwa variabel X berdistribusi normal. Hal ini dapat
=0,05 dengan memakai pendekatan estimasi proporsi dari rumus blom melalui
normal probability plot (normal P-Plot), dengan maksud bahwa setiap nilai data
yang diamati dipasangkan dengan nilai harapan dari distribusi normal. Jika data
besaral dari populasi yang berdistribusi normal, maka titik-titik data akan kurang
lebih dari satu garis lurus. Untuk uji normalitas (liliefors) dapat dilihat pada output
test of normality kolmogrov-smirno pada SPSS 19.0 dengan taraf signifikansi 0,05.
terjalin di sekitar garis lurus diagonal. Dengan memperhatikan pola yang terbentuk
oleh persebaran titik nilai data tersebut ,maka dapat di simpulkan bahwa nilai data
detrended normal P-Plot maka pesebaran data variabel Y tidak membentuk suatu
pola tertentu terhadap suatu garis lurus. Hal ini menguatkan kesimpulan bahwa data
variabel Y berdistribusi normal. Hal ini dapat di lihat dari gambar dibawah ini.
Uji Linearitas
Pengujian linearitas menggunakan pendekatan atau analisis table Anova.
Standar linearitas yang di gunakan adalah jika signifikansi linearity kedua variabel
linearity keduanya bernilai 0,05 maka dipandang tidak linear. Kedua variabel itu
bernilai 0.001 X dan Y dengan signifikansi kedua variabel bernilai 0.001 0.05,
terdapat hubungan linear. Gambaran secara keseluruhan seperti tabel dibawah ini.
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Total 16431,933 59
Pengujian Hipotesis
penelitian dapat dikemukakan sekali lagi dalam bab ini dan masing- masing di ikuti
dengan hasil pengujiannya serta penjelasan atas hasil pengujian hipotesis ini terbatas
pada interpretasi atas angka statistik yang dapa di peroleh dari perhitungan statistik.
hipotesis deskriptis adalah perhitungan dengan bantuan SPSS 19.0 pada taraf
Minimum 3,0000
Maximum 4,9100
Range 1,9100
Interquartile Range ,7800
Skewness -,127 ,309
Kurtosis -,713 ,608
Descriptives
3,3-3,6
Rendah
Sedang 3,7-4,09 Lower bound 3,840480
Tabel diatas menunjukkan letak lower bound yaitu 3,840480 dan upper bound
4,070520 dalam kedepanbelas kelas tersebut adalah pada kategori sedang menuju tinggi. Hal
ini berarti tingkat/nilai variabel X kompetensi profesional guru PAK dalam pendidikan karakter
adalah kecenderungan sedang menuju tinggi pada signifikansi pada 0,05. Dengan demikian
PAK terhadap pendidikan karakter siswa menurut Efesus 5:15-17 di SMA Negeri 1 Sipora
Descriptives
Statistic Std. Error
Y Mean 4,023900 ,0615117
95% Confidence Interval Lower Bound 3,900815
for Mean Upper Bound 4,146985
5% Trimmed Mean 4,027481
Median 4,035000
Variance ,227
Std. Deviation ,4764673
Minimum 3,0000
Maximum 4,9100
Range 1,9100
Interquartile Range ,7800
Skewness -,127 ,309
Kurtosis -,713 ,608
Tampak dari tabel diatas bahwa nilai lower bound dan upper bound variabel Y adalah
3,900815 sampai dengan 4,146985, jumlah skor nilai minimum adalah 3,0000, nilai maksimum
sebesar 4,9100, dan range sebesar 1,9100. Dalam membuktikan variabel Y, peneliti menetabkan
lima kategori yaitu: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi adalah rumusan
sebagai berikut:
Model Summary
R 1,91
Rumus i= = =0,38
K 5
Dengan demikian dapatlah disusun urutan kelas seperti dalam tabel berikut ini:
upper bound 4,146985 dalam kedelapanbelas kelas tersebut adalah kelas kategori
sedang menuju tinggi. Hal ini berarti tingkat/nilai variabel Y pendidikan karakter
siswa menurut Efesus 5:15-17 di SMA Negeri 1 Sipora Tahun Ajaran 2014/2015
pendidikan karakter siswa menurut Efesus 5:15-17 di SMA Negeri 1 Sipora Tahun
berikut:
Model Summary
1 ,527 a
,278 ,265 ,4084199 ,278 22,298 1 58 ,000
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3,719 1 3,719 22,298 ,000a
Residual 9,675 58 ,167
Total 13,394 59
a. Predictors: (Constant), rata-rata x
b. Dependent Variable: rata-rata Y
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,793 ,475 3,773 ,000
rata-rata x ,564 ,119 ,527 4,722 ,000
a. Dependent Variable: rata-rata Y
1
Sugiyono, Metodologi Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2008) , 257
Kategori kelas Koefesien korelasi
0.00-0.199 Sangat rendah
0.20-0.399 Rendah
0.40-0.599 Sedang
0.60-0.799 Tinggi
0.80-1.000 Sangat tinggi
Dari tabel diatas dilihat adanya koefesien korelasi r xy sebesar 4,722. Angka
ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara variabel X kompetensi
profesional guru PAK terhadap pendidikan karakter siswa di SMA Negeri 1 Sipora
SMA Negeri 1 Sipora kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat Tahun Ajaran
profesional guru PAK terhadap pendidikan karakter siswa menurut Efesus 5:15-17 di
SMA Negeri 1 Sipora kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat Tahun Ajaran
Ho diterima jika t hitung t tabel; Ho ditolak jika t hitung t tabel. T tabel variabel
X yaitu derajat kebebasan (dk) =n-1, artinya 60-1= 59. Dengan demikian, t tabel
variabel X adalah 2.001 (lihat lampiran nilai-nilai dalam distribusi tabel t dengan
hitung= yaitu 4,722. Korelasi T hitung 4,722 t tabel 2.0011, maka Ho ditolak, dan
profesional guru PAK dan Y terhadap pendidikan karakter siswa menurut Efesus
variabel X yaitu Df2= jumlah data-jumlah kelompok data artinya 60-2= 58. Dengan
tabel 3,160, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil diatas, dapat diketahui
guru PAK dengan variabel Y pendidikan karakter siswa menurut Efesus 5:15-17 di
SMA Negeri 1 Sipora Kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat Tahun Ajaran
0,564 X, artinya jika variabel X bernilai 1, maka nilai variabel Y sebesar 1,793
Y = 1,793 + 0,564 x 1
=2,357
Y =1,793 + 0, 564 x 2
= 4,714
Y = 1, 793 + 0,564 x 3
=7,071
Y = 1,793 + 0,564 x 4
= 9,428
Y = 1.793 + 0,564 x 5
= 11, 785
X Y
1 2,357
2 4,714
3 7,071
4 9,428
5 11, 785
Y
12000
10000
8000
6000
4000
2000
1 2 3 4 5 X
Pembahasan
dan hasil pengujian ketiga hipotesis penelitian yang telah ditetapkan. Pembahasan
Hipotesa pertama
confidence internal, maka letak lower bound yaitu 3, 840480 dan upper bound 4,
070520 dalam delapanbelas kelas tersebut adalah kelas kategori sedang menuju
tinggi. Hal ini berarti tingkat/nilai variabel X kompetensi profesional guru PAK
Hipotesa kedua
Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan letak lower bound dan upper
kelas tersebut adalah kategori sedang menuju tinggi. Hipotesa kedua diatas bahwa
pendidikan karakter siswa menurut Efesus 5:15-17 di SMA Negeri 1 Sipora Tahun
ajaran 2014/2015 adalah sedang menuju tinggi, sehingga hipotesa kedua menyatakan
bahwa pendidikan karakter sedang, tidak terbukti. Masih ada kekurangan dalam
Hipotesa ketiga
menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara variabel X dan Y. Hasil
PAK terhadap pendidikan karakter siswa menurut Efesus 5:15-17 di SMA Negeri 1
sebesar 52,7%, maka 47.3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Maka dari itu,
sedang, terbukti.
variabel X yaitu derajat kebebasan (dk)= n-1, artinya 60-1=59. Dengan demikian, t
tabel variabel X dengan t hitung 4,722. Karena t hitung 4,722 dari t tabel 2.001,
maka Ho ditolak, dan Ha diterima, dan itu artinya ada korelasi yang signifikansi
Sementara itu, uji regresi (uji F) dengan ketentuan: Ho diterima jika F hitung
F tabel; Ho ditolak jika F hitung F tabel. F tabel variabel X yaitu Df2 = jumlah
data- jumlah kelompok data, artinya 60-2=58. Dengan demikian F tabel variabel X
Karena f hitung 22,298 f tabel 3,160, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari hasil
tersebut, dapat diketahui bahwa adanya hubungan pengaruh yang signifikansi antara