KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan, bahwasannya karena penyertaaan-Nya Kurikulum
2013 Kelompok Mata Pelajaran Keagamaan Kristen pada Sekolah Menengah Teologi Kristen
(SMTK) telah dapat disusun sebagai pedoman pelajaran pada Sekolah Menengah Teologi
Kristen.
Sekolah Menengah Teologi Kristen adalah Pendidikan Keagamaan Kristen Formal yang setara
dengan Sekolah Menengah Atas dan/atau Sekolah Menengah Kejuruan, yang mengintegrasikan
mata pelajaran pendidikan umum dengan mata pelajaran pendidikan keagamaan Kristen.
Penyusunan dan Penetapan Kurikulum 2013 ini untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan pada Sekolah Menengah Teologi Kristen yang perlu disesuaikan dan/atau di
perbaharui sesuai kebijakan baru tentang Kurikulum sekolah pada satuan pendidikan menengah.
Kurikulum ini masih memuat kelompok mata pelajaran keagamaan Kristen bersama IPA terpadu
dan IPS Terpadu. Kurikulum untuk mata pelajaran umum seperti : Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika dan lainnya mengacu pada Kurikulum yang dikeluarkan oleh Kemendikbud.
Kurikulum 2013 ini masih terbuka untuk disempurnakan diwaktu mendatang, sebagai bentuk
evaluasi dan/atau penyempurnaan Kurikulum. Bahwa Kurikulum 2013 ini sudah dapat
digunakan sebagai pedoman pembelajaran pada Sekolah Menengah Teologi Kristen, sambil
melakukan evaluasi bagi penyempurnaan sebagaimana mestinya.
Kurikulum 2013 ini terdiri dari : Kerangka Kurikulum 2013 dan penyelenggaraan pendidikan
keagamaan Kristen, standar kompetensi lulusan, standar isi, kompetensi inti dan kompetensi
dasar, standar proses, standar penilaian, serta silabus mata pelajaran. Adapun kelengkapan
perangkat Kurikulum mengenai standar pengelolaan, standar sarana dan prasarana, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, serta standar biaya, mengacu pada peraturan yang sudah ada
pada Kemendikbud, dan/atau akan ditentukan atau disesuaikan kemudian dengan Keputusan
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen.
Kami sampaikan ucapan terimakasih atas kerjasama semua pihak, baik dari unsur pendidikan
tinggi teologi, guru SMTK, pusat Kurikulum kemendikbud serta praktisi pendidikan lainnya dan
aparatur Ditjen Bimas Kristen yang telah bekerja sama sehingga terwujudnya Kurikulum 2013
Kelompok Mata Pelajaran Keagamaan Kristen pada Sekolah Menengah Teologi Kristen
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Surat Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen tentang Kurikulum 2013
sekolah Menengah Teologi Kristen
II
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
KEMENTERIAN AGAMA
NOMOR 36 TAHUN 2019
TENTANG
KURIKULUM 2013
SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
1
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 141);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan
Pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);
6. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
7. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168);
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pengelolaan
Pendidikan Agama di Sekolah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2010 Nomor 596);
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Keagamaan Kristen sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Agama Nomor 27 Tahun 2016 tentang perubahan atas Peraturan Menteri
Agama Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pendidikan Keagamaan Kristen (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 886);
10. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 851);
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/
Madrasah Aliyah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 972) ;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014
tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
(Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 1506);
2
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 897);
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum
2013 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37
Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik Tahun
2016 Nomor 971);
19. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Agama (Berita negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1495);
MEMUTUSKAN
KEDUA : Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Teologi Kristen sebagaimana dimaksud pada
Diktum KESATU terdiri atas Perangkat Kurikulum, Penyelenggaraan Pendidikan
Keagamaan Kristen, Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar, Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Pengelolaan,
Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, dan Standar Pembiayaan sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I, Lampiran II, Lampiran III, Lampiran IV, Lampiran V,
Lampiran VI dan Lampiran VII yang merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan
dari keputusan ini.
3
KEENAM : Dengan penetapan ini maka setiap penyelenggara sekolah, tenaga pendidik dan
kependidikan serta peserta didik wajib memenuhi ketentuan penyelenggaraan
proses pembelajaran berdasarkan perangkat kurikulum sesuai ketentuan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 3 Januari 2019
DIREKTUR JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN,
THOMAS PENTURY
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
KEMENTERIAN AGAMA
NOMOR 36 TAHUN 2019
TENTANG
KURIKULUM 2013
SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
4
KERANGKA KURIKULUM 2013
DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN KRISTEN
PADA SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
BAB I
KERANGKA UMUM KURIKULUM 2013
A. Kerangka Umum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam segala
urusan yang menjadi tanggung jawabnya. Sekolah Menengah Teologi Kristen adalah salah
satu bagian penting dari sistem pendidikan nasional di Indonesia.
2. Rasional Pengembangan
a. Tantangan Pengembangan
Pendidikan keagamaan Kristen sangat dibutuhkan bagi masyarakat Kristen, agar
dapat memahami secara benar ajaran Kristen yang diharapkan dapat meningkatkan
kualitas masyarakat Kristen dalam aspek kehidupanya. Agar ajaran agama Kristen
dapat dipelajari secara baik dan benar, maka perlu dikembangkan kurikulum
pendidikan keagamaan Kristen sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman.
Selain adanya ketentuan legal-formal yang mengharuskan adanya perubahan dan
penyempurnaan kurikulum pendidikan keagamaan Kristen, bahwa masyarakat
Indonesia dan masyarakat dunia mengalami perubahan yang cepat dalam banyak
dimensi yang beragam, terkait dengan kehidupan individual, masyarakat, bangsa,
dan masyarakat dunia. Bahwa fenomena globalisasi yang membuka batas-batas fisik
(teritorial) negara dan bangsa dipertajam dan dipercepat oleh kemajuan teknologi,
informasi dan komunikasi. Bahwa kemajuan ilmu pengetahuan mendorong dan
memperkuat dampak globalisasi dan kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi
5
tersebut. Perubahan yang terjadi dalam dua dasawarsa terakhir mengalahkan
kecepatan dan dimensi perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia di abad-
abad sebelumnya. Perubahan tersebut telah menjangkau kehidupan manusia dari
tingkat global, regional, dan nasional, yang berpengaruh pada kehidupan umat
manusia, warga negara, anggota masyarakat dan pribadi.
Kurikulum Pendidikan Keagamaan Kristen dalam hal ini Sekolah Menengah Teologi
Kristen harus mempersiapkan generasi bangsa yang mampu hidup dan berperan aktif
dalam kehidupan lokal, nasional, dan regional, yang mengalami perubahan dengan
cepat tersebut. Bahwa kurikulum perlu memperhatikan perubahan yang terjadi di
masyarakat, ilmu pengetahuan, kepemimpinan, dan kemajuan IPTEK serta
komunikasi dan informasi global. Perubahan yang dikemukakan di atas memberikan
landasan kuat bagi perubahan suatu kurikulum di lingkungan Sekolah Menengah
Keagamaan Kristen. Kenyataan bahwa adanya kehidupan manusia yang berubah
cepat yang menyebabkan perubahan dan memaksa untuk melakukan penyempurnaan
kurikulum Sekolah Menengah Teologi Kristen, adalah merupakan suatu keniscayaan
yang tak dapat dihindari. Oleh sebab itu, rancangan konseptual dan kontekstual
penyempurnaan kurikulum menjadi suatu keniscayaan yang harus disiapkan secara
matang. Dengan adanya perangkat dokumen kurikulum Pendidikan Keagamaan
Kristen untuk Sekolah Menengah Teologi Kristen, Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Kristen Kementerian Agama telah berupaya untuk mentransformasikan
pemikiran yang menjembatani segala sesuatu yang seharusnya ada di masa kini dan
yang akan datang dalam suatu rancangan kurikulum yang fungsional dan aktual
dalam kehidupan.
6
Desain baru pengembangan kurikulum harus didasarkan pada pengertian bahwa
kurikulum adalah suatu pola pendidikan yang utuh untuk jenjang pendidikan
tertentu. Desain ini menempatkan mata pelajaran sebagai organisasi konten
kurikulum yang terbuka dan saling mempengaruhi. Desain kurikulum yang akan
digunakan untuk mengembangkan kurikulum baru harus mampu mengaitkan antar
konten kurikulum baik yang bersifat horizontal maupun vertikal.
7
3) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.
d. Penguatan Materi
Penguatan materi sebagai proses tersistem dalam pembelajaran untuk memberikan
bobot penguasaan materi esensial ataupun non esensial. Penguatan materi
dimaksudkan untuk memperdalam dan memperluas tingkat penguasaan sesuai
Kompetensi Dasar. Secara operasional penguatan materi dilakukan dengan cara
pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.
C. Karakteristik Kurikulum
Kurikulum 2013 ini dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa
ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana di mana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat
dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan,
dan keterampilan;
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti yang dirinci lebih lanjut dalam
Kompetensi Dasar mata pelajaran;
6. Kompetensi Inti menjadi unsur pengorganisasian (organizing elements) Kompetensi
Dasar, di mana semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
7. Kompetensi Dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horizontal dan vertikal).
D. Tujuan Kurikulum
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia.
8
BAB II
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
A. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik yang
akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta
didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan
alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 Pendidikan Keagamaan Kristen di Sekolah Menengah
Teologi Kristen dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang
tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi
pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang
dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013
dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini
dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih
baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu
menjadi kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah
rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan
demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu
kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas
bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa
9
kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan kemampuan
mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan
masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini,
prestasi anak bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang
harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan
adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan
kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar,
dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa
budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik
peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam
akademik, Kurikulum 2013 memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk
menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa
kini.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari
masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap
sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan
bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
5. Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta
didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru dalam bentuk proses yang
dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)
pengalaman belajar langsung peserta didik sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan
kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik
10
menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi
hasil kurikulum.
C. Landasan Yuridis
Landasan Yuridis Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Teologi Kristen adalah:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi
Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2011 Nomor 141);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan
Pendidikan Keagamaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4769);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5157);
6. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
7. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168);
8. Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan
Agama di Sekolah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 596);
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pendidikan Keagamaan
Kristen sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 27 Tahun
2016 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Agama Nomor 7 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Keagamaan Kristen (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 886);
10. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 851);
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81 A Tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor
972) ;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang
Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1506);
11
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 953);
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar
Isi Pendidikan Dasar dan Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 954);
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 955);
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 897);
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah (Berita Negara Republik Tahun 2016
Nomor 971);
19. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1495);
12
BAB III
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN KRISTEN
PADA SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
Sebagai implementasi Pasal 30 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
menegaskan bahwa: Pendidikan keagamaan diselenggarakan oleh Pemerintah dan/atau
kelompok masyarakat dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan
mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama. Pendidikan
keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, non formal, dan informal.
Dalam penjelasan Pasal 15, Pendidikan Keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah,
13
dan tinggi. Melalui Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007, Pasal 29 ayat (2) ditegaskan
bahwa Pendidikan Keagamaan Kristen jenjang pendidikan menengah adalah Sekolah
Menengah Teologi Kristen (SMTK) dan Sekolah Menengah Agama Kristen (SMAK) atau
yang sederajat.
Sekolah Menengah Teologi Kristen berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 2007,
Pasal 8 ayat (2) Pendidikan keagamaan bertujuan untuk terbentuknya peserta didik yang
memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama
yang berwawasan luas, kritis, kreatif, inovatif, dan dinamis dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Selanjutnya dalam Pasal 1
ayat (1) Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri agama Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Keagamaan Kristen, menyatakan bahwa Pendidikan Keagamaan Kristen adalah pendidikan
yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut
penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama Kristen dan/atau menjadi ahli ilmu agama
Kristen dan mengamalkan ajaran agama Kristen.
Sekolah Menengah Teologi Kristen yang kemudian disingkat dengan SMTK adalah
pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang
menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama Kristen dan/atau menjadi ahli ilmu
agama Kristen dan mengamalkan ajaran agama Kristen. Sekolah Menengah Teologi Kristen
adalah pendidikan keagamaan Kristen formal yang penyelenggaraannya diselenggarakan di
lembaga pendidikan secara terstruktur dan berjenjang. Sekolah Menengah Teologi Kristen
adalah satuan pendidikan formal keagamaan Kristen yang setara dengan Sekolah Menengah
Atas (SMA)/Sekolah Menengah Agama Kristen (SMAK)/Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dan/atau yang sederajat, yang mengintegrasikan mata pelajaran pendidikan umum
dengan mata pelajaran pendidikan keagamaan Kristen.
Pelaksanaan ketentuan ayat (5) Pasal 30 Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, kemudian ditindaklanjuti dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor
55 tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Pasal 29 ayat (3)
Peraturan Pemerintah Nomor 55 tahun 2007, tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan
Keagamaan, menyatakan bahwa Pendidikan Keagamaan Kristen jalur pendidikan formal
dibina oleh Menteri Agama. Dalam praktek penyelenggaraan pendidikannya Sekolah
Menengah Teologi Kristen mengintegrasikan mata pelajaran pendidikan keagamaan Kristen
dengan mata pelajaran umum, adalah suatu program pendidikan yang sangat dibutuhkan oleh
masyarakat Kristen.
14
Alkitab, Etika Kristen, Sejarah Gereja/Suci, Dogmatika, Hermeneutika dan Misiologi. Secara
keseluruhan Mata Pelajaran pada Sekolah Menengah Teologi Kristen Adalah Sebagai Berikut
:
1. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti;
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;
3. Bahasa Indonesia;
4. Matematika;
5. Bahasa Inggris;
6. Ilmu Pengetahuan Alam;
7. Ilmu Pengetahuan Sosial;
8. Seni dan Budaya;
9. Pendidikan Jasmani dan Olah Raga;
10. Prakarya dan Kewirausahaan;
11. Pengetahuan Alkitab;
12. Etika Kristen;
13. Sejarah Gereja/Suci;
14. Dogmatika;
15. Hermeneutika; dan 16. Misiologi.
15
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
KEMENTERIAN AGAMA
NOMOR 36 TAHUN 2019
TENTANG
KURIKULUM 2013
SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
BAB I
PENDAHULUAN
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3)
mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Atas dasar amanat tersebut
telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam suatu Negara, ciri pemerintah yang baik dan kuat, senantiasa memberikan perhatian
yang besar pada sektor pendidikan. Hal ini penting, karena pendidikan merupakan tumpuan bagi
maju mundurnya pembangunan suatu Negara. Pertumbuhan intelektual, pemahaman, dan
keterampilan dari hasil pendidikan dapat menolong setiap individu untuk meningkatkan,
mengembangkan, dan menumbuhkan berbagai bakat, minat, kemampuan dalam mengembangkan
16
pengetahuan yang perlu bagi hidupnya, sesamanya, bangsa dan negaranya, karena manusia yang
menjadi sentral dari pendidikan. Sesungguhnya keberadaan pendidikan merupakan khas yang
hanya ada pada dunia manusia, dan sepenuhnya ditentukan oleh manusia. Tanpa manusia
pendidikan tidak pernah ada. Karena itu, paradigma pembangunan pendidikan menempatkan
peserta didik sebagai subjek pendidikan serta mampu memanusiakan secara holistik.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dimaknai
secara terencana, terarah, intensif, efektif dan efisien dalam proses pembangunan di era kemajuan
IPTEK, dan komunikasi. Pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan
sumber daya manusia sebagai pemberi arah dan pendorong terwujudnya pembangunan nasional.
Menyadari pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia, pemerintah telah dan terus
berupaya mewujudkan amanat nasional “mencerdaskan kehidupan bangsa” melalui berbagai
usaha pembangunan pendidikan yang berkualitas. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, sebagai pelaksanaan Pasal 31, Undang-Undang Dasar 1945
menegaskan bahwa “Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggungjawab”.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 31 ayat (3)
mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-Undang. Atas dasar amanat tersebut
telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menegaskan
bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.
17
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang
diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan
(dalam hal ini) pada jenjang Sekolah Menengah Teologi Kristen.
18
BAB II
TIGA DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN
SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
Kompetensi Lulusan Pada Sekolah Menengah Teologi Kristen memiliki kompetensi pada tiga
dimensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Setelah menjalani proses pembelajaran
secara integral, lulusan Sekolah Menengah Teologi Kristen diharapkan memiliki sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut :
DIMENSI
KOMPETENSI PADA DIMENSI PENGETAHUAN
PENGETAHUAN
19
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan :
1. ilmu pengetahuan;
2. teknologi;
3. seni; 4. budaya, dan
5. humaniora.
Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
Negara, serta kawasan regional dan international.
Penjelasan :
Istilah pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural, dan Metakognitif
dalam hal ini dijelaskan sebagai berikut :
FAKTUAL.
Pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait dengan
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, Negara, kawasan
regional, dan internasional.
KONSEPTUAL.
Terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi, teori,
model, dan struktur yang digunakan terkait dengan pengetahuan teknis
dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat dan
PROSEDURAL.
Pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait
dengan pengetahuan teknis, spesifik, algoritma, metode, dan kriteria
untuk menentukan prosedur yang sesuai berkenaan dengan ilmu
pengetahuan, seni, d an budaya, terkait dengan masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, Negara, kawasan regional, dan
internasional.
METAKOGNITIF.
Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri sendiri dan
menggunakannya dalam mempelajari pengetahuan teknis, detail,
spesifik, kompleks, kontekstual dan kondisional berkenaan dengan
ilmu pengetahuan, teknogi, seni, dan budaya terkait dengan masyarakat
dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional.
20
Memiliki kemampuan berpikir dan bertindak :
1. kreatif;
2. produktif;
3. kritis;
4. mandiri;
5. kolaboratif, dan
6. komunikatif.
Melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari
di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri.
Gradasi untuk dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan di jenjang pendidikan menengah ini
memperhatikan : a. perkembangan psikologis anak;
b. lingkup dan kedalaman;
c. kesinambungan;
d. fungsi satuan pendidikan; dan
e. lingkungan.
LAMPIRAN III
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
KEMENTERIAN AGAMA
NOMOR 36 TAHUN 2019
TENTANG
KURIKULUM 2013
SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
BAB I
PENDAHULUAN
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (3)
mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Atas dasar amanah tersebut
telah diterbitkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
21
Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Pasal
2), berfungsi mengembangan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab (Pasal 3).
Dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut telah ditetapkan Standar
Kompetensi Lulusan yang merupakan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mencapai kompetensi lulusan tersebut
perlu ditetapkan Standar Isi yang merupakan kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi peserta didik untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Bahwa untuk memenuhi kebutuhan masa depan menyongsong Generasi Emas Indonesia
Tahun 2045, telah ditetapkan Standar Kompetensi Lulusan yang berbasis pada Kompetensi Abad
XXI, Bonus Demografi Indonesia, dan potensi Indonesia menjadi Kelompok 7 Negara Ekonomi
Terbesar Dunia, dan sekaligus memperkuat kontribusi Indonesia terhadap pembangunan
peradaban dunia. Ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik yang harus dipenuhi
atau dicapai pada suatu satuan pendidikan dalam jenjang dan jenis pendidikan tertentu dirumuskan
dalam Standar Isi untuk setiap mata pelajaran.
Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam domain sikap
spiritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, Standar Isi
dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai
dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan kedalaman
materi ditentukan sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses pemerolehan kompetensi
tersebut. Ketiga kompetensi tersebut memiliki proses pemerolehan yang berbeda. Sikap dibentuk
melalui aktifitas-aktifitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
Pengetahuan dimiliki melalui aktifitas-aktifitas: mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktifitas-aktifitas:
mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karakteristik kompetensi
beserta perbedaan proses pemerolehannya mempengaruhi Standar Isi.
22
wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-perundangan, konsep keilmuan, dan
karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi
dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi
Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang berjenjang.
D. Kompetensi
Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah ditetapkan
untuk setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi lulusan dikelompokkan
menjadi Tingkat Kompetensi Pendidikan Dasar dan Tingkat Kompetensi Pendidikan
Menengah. Tingkat Kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai
kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat
Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada setiap jenjang pendidikan dalam rangka pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan.
Bloom Taxonomy yang pertama kali dikenalkan oleh sekelompok peneliti yang
dipimpin oleh Benyamin Bloom pada tahun 1956 dan dikembangkan lebih lanjut oleh
Anderson and Krathwol pada tahun 2001 digunakan sebagai rujukan pada Standar Kompetensi
Lulusan. Bloom Taxonomy mengkategorikan capaian pembelajaran menjadi tiga domain,
yaitu dimensi pengetahuan yang terkait dengan penguasaan pengetahuan, dimensi sikap yang
terkait dengan penguasaan sikap dan perilaku, serta dimensi keterampilan yang terkait dengan
penguasaan keterampilan. Dimensi pengetahuan diklasifikasikan menjadi faktual, konseptual,
prosedural, serta metakognitif yang penguasaannya dimulai sejak Tingkat Pendidikan Dasar
hingga Tingkat Pendidikan Menengah.
Tahap surface knowledge diperoleh pada Tingkat Pendidikan Dasar untuk Sekolah
Dasar, tahap deep knowledge diperoleh pada Tingkat Pendidikan Dasar untuk Sekolah
Menengah Pertama dan tahap conceptual/constructed knowledge diperoleh pada Tingkat
Pendidikan Menengah yaitu ada di Sekolah Menengah atas. Walaupun demikian, untuk jenis
pengetahuan tertentu, ketiga tahap ini dapat dicapai dalam satu jenjang pendidikan atau dalam
satu tingkat kelas. Berdasarkan Tingkat Kompetensi tersebut ditetapkan Kompetensi yang
bersifat generik yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan
Kompetensi dan ruang lingkup materi yang bersifat spesifik untuk setiap mata pelajaran.
Secara hirarkhis, Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan untuk menetapkan
23
Kompetensi yang bersifat generik pada tiap Tingkat Kompetensi. Kompetensi yang bersifat
generik ini kemudian digunakan untuk menentukan Kompetensi yang bersifat spesifik untuk
tiap mata pelajaran. Selanjutnya, Kompetensi dan ruang lingkup materi digunakan untuk
menentukan Kompetensi Dasar pada pengembangan kurikulum tingkaat satuan dan jenjang
pendidikan.
Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilhan ini
diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya
yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan
pendidikan nasional. Dengan demikian, Kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4
(empat) dimensi yang mempresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan
keterampilan, yang selanjutnya disebut Kompetensi Inti (KI).
Setiap Tingkat Kompetensi berimplikasi terhadap tuntutan proses pembelajaran dan
penilaian. Penjabaran Tingkat Kompetensi lebih lanjut pada setiap jenjang pendidikan sesuai
pencapaiannya pada tiap kelas akan dilakukan oleh Pihak Pengembang Kurikulum. Tingkat
Kompetensi yang berbeda menuntut pembelajaran dan penilaian dengan fokus dan penekanan
yang berbeda pula. Semakin tinggi Tingkat Kompetensi, semakain kompleks intensitas
pengalamaan belajar peserta didik dan proses pembelajaran serta penilaian.
24
BAB II
KOMPETENSI INTI SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
Uraian revisi Kompetensi Inti untuk Tingkat Kompetensi pada Tingkat Pendidikan Menengah
pada Pendidikan Keagamaan Kristen pada Sekolah Menengah Teologi Kristen pada Kelas X, XI
dan XII Sekolah Menengah Teologi Kristen.
KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
Sikap Spritual 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
25
Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara:
a. efektif,
b. kreatif,
c. produktif,
d. kritis,
e. mandiri,
f. kolaboratif,
g. komunikatif, dan
h. solutif,
Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda
sesuai dengan kaidah keilmuan.
BAB III
STRUK
TUR
KURIK
ULUM
SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
1. Struktur Kurikulum
Berdasarkan pada tujuan pendidikan nasional, tujuan penyelenggaraan pendidikan keagamaan
Kristen serta berdasarkan pada standar kompetensi lulusan serta kompetensi inti, maka
disusunlah mata pelajaran ke dalam struktur kurikulum pendidikan keagamaan Kristen pada
Sekolah Menengah Teologi Kristen sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan Sekolah
Menengah Teologi Kristen.
Untuk mewujudkan Standar Kompetensi Lulusan Sekolah Menengah Teologi Kristen maka
dirumuskan Standar Isi dari Kurikulum Sekolah Menengah Teologi Kristen. Sekolah
Menengah Teologi Kristen adalah Sekolah Menengah
Keagamaan Kristen. Untuk itu maka disusunlah Struktur Kurikulum Mata Pelajaran Sekolah
Menengah Teologi Kristen yang hanya memiliki 1 (satu) Peminatan yaitu Peminatan
Keagamaan Kristen. Struktur Kurikulum dalam Pendidikan Keagamaan Kristen, memiliki
Kelompok Mata Pelajaran, yaitu: Kelompok A (Wajib); Kelompok B (Wajib); dan Kelompok
C (Peminatan/Keagamaan). Mata Pelajaran Umum/Wajib dan Mata Pelajaran
Peminatan/Keagamaan, adalah sebagai berikut:
Struktur Mata Pelajaran Umum dan Mata Pelajaran Pendidikan Keagamaan Kristen pada
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Teologi Kristen:
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 2 2 2
2 Pedidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
26
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 4 4 4
7 Ilmu Pengetahuan Alam (terpadu) 2 2 2
8 Ilmu Pengetahuan Sosial (terpadu) 2 2 2
K elompok B (Umum)
1 Seni dan Budaya 2 2 2
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
3 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
J umlah Jam Kelompok A dan B Per Minggu 28 28 28
K elompok C (Keagamaan)
1 Pengetahuan Alkitab 4 4 4
2 Etika Kristen 4 4 4
3 Sejarah Gereja 4 4 4
4 Dogmatika 2 2 2
5 Hermeneutika 2 2 2
6 Misiologi 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per-Minggu 18 18 18
Jumlah Seluruh Alokasi Waktu Per-Minggu 46 46 46
Kompetensi Dasar dibutuhkan untuk mendukung pencapaian kompetensi lulusan melalui
Kompetensi Inti. Selain itu, Kompetensi Dasar diorganisir ke dalam berbagai mata pelajaran yang
pada gilirannya berfungsi sebagai sumber kompetensi. Mata pelajaran yang dipergunakan sebagai
sumber kompetensi tersebut harus mengacu pada ketentuan yang tercantum pada Undang-undang
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, khususnya ketentuan pada Pasal 37.
Selain jenis mata pelajaran yang diperlukan untuk membentuk kompetensi, juga diperlukan
beban belajar per minggu dan per semester atau per tahun. Beban belajar ini kemudian
didistribusikan ke berbagai mata pelajaran sesuai dengan tuntutan kompetensi yang
diharapkan dapat dihasilkan oleh tiap mata pelajaran.
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat.
Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Pendidikan
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan serta Prakarya dan Kewirausahaan adalah kelompok mata
pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan muatan lokal yang
dikembangkan oleh Pemerintah Daerah.
Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain kegiatan intrakurikuler
seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan
ekstrakurikuler Sekolah Menengah Teologi Kristen antara lain Pramuka (Wajib), Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS), dan Palang Merah Remaja (PMR) dan lain sebagainya.
Kegiatan ekstra kurikuler, yaitu: Pramuka (wajib), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Palang
Merah Remaja (PMR), Kegiatan Rohani Kristen dan yang lainnya adalah dalam rangka
mendukung pembentukan sikap kepribadian, kepemimpinan dan sikap sosial peserta didik,
27
terutamanya adalah sikap peduli dan integritas rohani. Di samping itu juga dapat dipergunakan
sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha
memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan
ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
Muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata pelajaran Seni Budaya dan
Prakarya dan kewirauhaan atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk
memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan satuan pendidikan tersebut.
Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap
mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik
dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat
ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Muatan pembelajaran di Sekolah Menengah Teologi Kristen yang berbasis pada konsep-konsep
terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Pada hakikatnya IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk
penggabungan atau pengintegrasian keilmuan. Muatan IPA berasal dari disiplin Biologi,
Fisika, dan Kimia, sedangkan muatan IPS berasal dari Ekonomi, Geografi, dan Sosiologi.
Kedua mata pelajaran tersebut merupakan program pendidikan yang berorientasi aplikatif,
pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan
sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam.
Tujuan Mata Pelajaran IPA (terpadu) menekankan pada pemahaman tentang lingkungan dan
alam sekitar beserta kekayaan yang dimilikinya yang perlu dilestarikan dan dijaga dalam
perspektif biologi, fisika, dan kimia. Integrasi berbagai konsep dalam mata pelajaran IPA dan
IPS menggunakan pendekatan trans-disciplinarity di mana batas-batas disiplin ilmu tidak lagi
tampak secara tegas dan jelas, karena konsep konsep disiplin ilmu berbaur dan/atau terkait
dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya. Kondisi tersebut
memudahkan pembelajaran IPA dan IPS menjadi pembelajaran yang kontekstual.
Pembelajaran IPA diintegrasikan melalui konten biologi, fisika, dan kimia. Pengintegrasian
dapat dilakukan dengan cara keterhubungan, yakni pembelajaran dilakukan pada konten
bidang tertentu (misalnya fisika), kemudian konten bidang lain yang relevan ikut dibahas.
Misalnya saat mempelajari suhu (konten fisika), pembahasannya dikaitkan dengan upaya
makhluk hidup berdarah panas mempertahankan suhu tubuh (konten biologi), serta senyawa
yang digunakan di dalam sistem Air Condition (konten kimia).
Tujuan Mata Pelajaran IPS (terpadu) menekankan pada pemahaman aktivitas masyarakat di
bidang ekonomi, geografi dan sosiologi dalam ruang atau space wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antar ruang, dan waktu. Ruang
adalah tempat di mana manusia beraktivitas, koneksi antar ruang menggambarkan mobilitas
manusia antara satu tempat ke tempat lain, dan waktu menggambarkan masa di mana
kehidupan manusia itu terjadi.
28
Beban Belajar Mata Pelajaran Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK)
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
Beban belajar dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu selama satu semester. Beban belajar
di Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) untuk kelas X, XI, dan XII sekurang-
kurangnya masing-masing 46 jam per minggu. Durasi satu jam pelajaran untuk Sekolah
Menengah Teologi Kristen adalah 45 menit.
Satu semester terdiri atas 18 minggu, beban belajar ini terdiri atas Kelompok
Mata Pelajaran Umum A dan B dengan durasi 28 jam pelajaran untuk kelas X dan untuk kelas
XI dan XII. Jumlah jam pelajaran di atas adalah beban minimal, sehingga melalui pendekatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, pengelola dengan persetujuan komite dan orang tua
peserta didik dapat menambah jam pelajaran sesuai kebutuhan.
Mata Pelajaran Kelompok Keagamaan satu semester terdiri atas 18 minggu, beban belajar ini
terdiri atas Kelompok Mata Pelajaran Umum A dan B dengan durasi 28 jam pelajaran untuk
kelas X dan kelas XI dan XII, adalah merupakan beban minimal. Pengelola dengan
persetujuan komite dan orang tua peserta didik dapat menambah jam pelajaran sesuai
kebutuhan.
Penambahan jam ini sejalan dengan perubahan proses pembelajaran peserta didik aktif, yaitu
proses pembelajaran yang mengedepankan pentingnya peserta didik mencari tahu melalui
proses mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Proses pembelajaran
semacam ini menghendaki kesabaran guru dalam mengarahkan peserta didik sehingga mereka
menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di
lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya.
Tambahan jam pelajaran ini juga diperlukan supaya guru dapat mengamati lebih jelas
kemajuan peserta didiknya mengingat kompetensi yang diharapkan dari proses pembelajaran
ini adalah kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Pengukuran kompetensi sikap
dan keterampilan membutuhkan pengamatan yang lebih lama dibandingkan dengan
pengukuran kompetensi pengetahuan. Penilaian untuk ketiga macam kompetensi ini harus
berdasarkan penilaian proses dan hasil, antara lain melalui sistem penilaian autentik yang
tentunya membutuhkan waktu penilaian yang lebih lama.
Selanjutnya mata pelajaran sebagai unit organisasi Kompetensi Dasar yang terkecil, karena itu
untuk mencapai kebutuhan kompetensi lulusan diperlukan beberapa mata pelajaran. Mata
pelajaran yang dipergunakan sebagai sumber kompetensi dalam pencapaian kompetensi
lulusan, posisi mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi mata pelajaran dalam semester atau
tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta
didik dirumuskan sebagai Struktur Kurikulum.
29
Struktur kurikulum sebagai gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum mengenai posisi
seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan atau jenjang
pendidikan. Lebih lanjut, struktur kurikulum menggambarkan posisi belajar seorang peserta
didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam
struktur, ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan
berbagai pilihan sesuai minat dan kemampuanya.
Struktur kurikulum Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) terdiri atas: Kelompok mata
pelajaran umum yang diikuti oleh seluruh peserta didik.
Kelompok mata pelajaran Keagamaan (yang adalah merupakan peminatan) harus diikuti oleh
peserta didik sesuai pilihannya pada pendidikan keagamaan di Sekolah Menengah Teologi
Kristen (SMTK) dengan minat, bakat dan keputusannya memilih jenjang Pendidikan
Keagamaan Kristen di Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) serta kemampuannya.
Adapun struktur kurikulum Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) adalah sebagai
berikut:
1. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum di atas,
harus pula diberikan kegiatan ekstrakurikuler antara lain Pramuka (Wajib), Palang Merah
Remaja (PMR), Rohani Kristen, Olah Raga, Karya Ilmiah Remaja (KIR), dan lain
sebagainya.
2. Kegiatan ekstra kurikuler dilaksanakan dalam rangka mendukung pembentukan karakter
Kristiani dan sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli terhadap orang
lain dan lingkungan. Di samping itu, juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam
penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat
kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian, kegiatan ekstra
kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
3. Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran ektrakurikuler setiap kelas merupakan jumlah
minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
4. Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
a) Beban belajar di Sekolah Menengah Teologi Kristen dinyatakan dalam jam pembelajaran
per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas X adalah 46 jam pembelajaran. Beban
belajar satu minggu Kelas XI dan XII adalah 46 jam pembelajaran.
b) Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 45 menit.
c) Beban belajar di Kelas X, XI, dan XII dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan
paling banyak 20 minggu.
d) Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling
banyak 20 minggu.
e) Beban belajar di kelas XII pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling
banyak 16 minggu.
f) Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit …. minggu dan paling banyak
…... minggu.
g) Setiap satuan pendidikan boleh menambah jam belajar per minggu berdasarkan
pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial,
budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.
30
BAB IV
TINGKAT KOMPETENSI DAN RUANG LINGKUP MATERI
Tingkat Kompetensi dan Ruang Lingkup Materi diterapkan untuk setiap muatan
sebagaimana diatur dalam Pasal 77I ayat (1), Pasal 77 C ayat (1), dan Pasal 77K ayat (2), ayat (4)
dan ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
Di bawah ini Tingkat Kompetensi dan Ruang Lingkup Materi pada Standar Isi Mata Pelajaran
Umum dan Keagamaan Kristen pada Sekolah Menengah Teologi Kristen adalah sebagai berikut:
A. Kelompok Umum
31
Tingkat - Menjelaskan Allah Allah Tritunggal dan karyaNya
Pendidikan sebagai pembaharu - Allah sebagai pembaharu
Menengah melalui Roh Kudus. kehidupan melalui Roh
(Kelas X-XII) - Menerapkan nilai-nilai Kudus.
kristiani dalam - Kebudayaan dan IPTEK
kehidupan modern. sebagai anugerah Tuhan.
- Menganalisis nilai
demokrasi, Nilai-nilai Kristiani
multikulturalisme dan
- Menjadi manusia dewasa
HAM sebagai anugerah
dalam iman.
Allah.
- Makna kesetiaan.
- Mewujudkan demokrasi,
- Keadilan dan kasih.
keadilan dan HAM serta
- Pertemanan, persahabatan,
perdamaian.
dan berpacaran.
- Nilai kristiani dalam keluarga
dan masyarakat.
- Keluarga dan modernisasi.
- Keluarga dan sekolah sebagai
lembaga pendidikan utama.
Nilai-nilai kristiani
- Keadilan gender.
- Proaktif dalam mewujudkan
demokrasi dan HAM.
Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
- Turut memperjuangkan
keadilan.
- Menjadi pembawa damai
sejahtera.
32
Tingkat - Menganalisis, dan - Dinamika kasus-kasus
Pendidikan menyajikan kasus- kasus pelanggaran HAM beserta
Menengah pelanggaran HAM yang tidak penanganannya secara adil.
sesuai dengan nilai- nilai - Nilai dan moral yang
(Kelas X-XII)
Pancasila. terkandung dalam pasalpasal
- Menyajikan bentuk dan Undang- Undang Dasar Negara
kedaulatan negara Republik Indonesia Tahun
berdasarkan UndangUndang 1945.
Dasar Negara Republik - Semangat mengatasi ancaman
Indonesia Tahun 1945. untuk membangun integrasi
- Menunjukkan sikap positif nasional dalam bingkai
terhadap NKRI dilihat dari Bhinneka Tunggal Ika.
konteks geopolitik. - Dinamika kehidupan berbangsa
- Berinteraksi dengan teman dan bernegara sesuai konsep
dan orang lain berdasarkan NKRI dan geopolitik
prinsip saling menghormati, Indonesia.
dan menghargai dalam - Nilai ideal, instrumental, dan
keberagaman suku, agama, praksis sila-sila Pancasila.
ras, budaya dan gender. - Dinamika pelaksanaan pasal-
- Mengamalkan dengan dasar: pasal yang mengatur tentang
kesadaran nilai, moral, keuangan negara dan
norma, prinsip, spirit dan kekuasaan kehakiman.
tanggung jawab keseluruhan - Dinamika pengelolaan dan
entitas kehidupan yang penyalahgunaan wewenang
berkeadaban. oleh pejabat negara serta
- Menunjukkan sikap penanganannya (Kolusi,
positif terhadap nilai Korupsi, dan Nepotisme).
fundamental, instrumental, - Strategi yang diterapkan dalam
dan praksis sila-sila Pancasila. memperkokoh persatuan
- Menganalisis pengelolaan dengan bingkai Bhinneka
kekuasaan Negara sesuai Tunggal Ika.
dengan - Dinamika penyelenggaraan
Undang-Undang Dasar negara dalam konsep NKRI
dan konsep Negara federal.
33
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
- Menganalisis strategi yang
diterapkan Indonesia dalam
menyelesaikan ancaman
dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika.
- Menganalisis
penyelenggaraan Negara
dalam konsep NKRI dan
konsep Negara federal
- Mengamalkan (dengan dasar:
kesadaran nilai, moral,
norma, prinsip, spirit dan
tanggung jawab) makna
kehidupan berbangsa dan
bernegara Indonesia yang
berkeadaban.
34
Kompetensi
dengan genre untuk kata, morf, kata, kelas kata,
mengungkapkan gagasan. diksi, frasa.
- Menemukan makna teks - Penanda kebahasaan dalam teks.
dalam genre faktual, - Paralinguistik (lafal,
tanggapan, dan cerita. kelantangan, intonasi, tempo,
- Menyajikan teks dalam genre gestur, dan mimik).
faktual, tanggapan, dan cerita
secara lisan dan tulis dan
menyuntingnya
- Mengabstraksi teks dalam
genre faktual, tanggapan, dan
cerita secara lisan dan tulis.
- Mengalihkan teks dalam
genre faktual, tanggapan, dan
cerita secara lisan dan tulis ke
dalam bentuk lain.
- Memiliki sikap jujur, disiplin,
dan peduli dalam menanggapi
fenomena alam dan sosial.
- Memiliki sikap jujur, disiplin,
dan peduli dalam menanggapi
- Bentuk teks genre cerita (teks
fenomena alam dan sosial.
cerita sejarah, novel), faktual
- Mengenal konteks budaya (berita), dan tanggapan (teks
dan konteks sosial, satuan iklan, editorial/opini).
kebahasaan, serta unsur
- Struktur dan fitur bahasa teks
paralinguistik dalam
genre cerita (teks anekdot,
penyajian teks.
pantun, cerita ulang ), faktual
- Memahami bentuk, struktur, ( laporan hasil observasi,
dan kaidah teks dalam genre prosedur kompleks, eksplanasi
cerita, faktual, dan tanggapan. kompleks), dan tanggapan (teks
- Membandingkan dan negosiasi).
menganalisis teks dalam - Konteks budaya dan situasi
genre cerita, faktual, dan yang melatarbelakangi lahirnya
tanggapan. sebuah teks.
- Menemukan makna teks - Satuan bahasa pembentuk teks:
dalam genre faktual, klausa, kalimat inti, kalimat
tanggapan, dan cerita. tunggal, kalimat majemuk.
- Penanda kebahasaan dalam teks.
35
- Mengklasifikasi teks dalam - Paralinguistik (lafal,
genre cerita, faktual, dan kelantangan, intonasi,
tanggapan. tempo, gestur, dan mimik).
- Memilih teks dalam genre
faktual, tanggapan, dan cerita
untuk mengungkapkan
gagasan.
- Menyajikan teks dalam genre
faktual, tanggapan, dan cerita
secara lisan dan tulis dan
menyuntingnya.
- Mengabstraksi teks dalam
genre faktual, tanggapan, dan
cerita secara lisan dan tulis.
- Mengalihkan teks dalam genre
faktual, tanggapan, dan cerita
secara lisan dan tulis ke dalam
bentuk lain.
4) Muatan Matematika
36
Kompetensi
aktivitas sehari-hari.
- Memiliki kemampuan
mengkomunikasikan
gagasan matematika dengan
jelas dan efektif.
- Menjelaskan pola dan
menggunakannya untuk
melakukan prediksi dan
kecenderungan jangka
panjang; menggunakannya
untuk memprediksi
kecenderungan (trend) atau
memeriksa kesahihan
argumen.
- Mengutarakan dan menggali
sifat-sifat fungsi pangkat dan
logaritma, dengan
memanfaatkan hubungan
saling inverse keduanya.
- Mengenal dan menggunakan
sifatsifat aljabar dalam
menyelesaikan masalah
sistem persamaan dan
pertidaksamaan, dibantu
dengan teknik geometri, dan
memberikan tafsiran
geometrinya.
- Memahami dan
menggunakan konsep
operasi aljabar fungsi
termasuk komposisi.
- Menggunakan sifatsifat
transformasi untuk
menyelidiki kesebangunan
dan kekongruenan dan
menggunakannya untuk
memahami perbandingan
trigonometri.
- Memanfaatkan pendekatan
koordinat dalam
menyelesaikan masalah
geometri (dan juga aljabar
pada
37
Kompetensi
umumnya).
- Menggunakan konsep limit
untuk memahami
kecenderungan fungsi dan
menghampiri fungsi.
- Menggunakan konsep
turunan untuk memahami
kecenderungan dalam
laju perubahan serta
menggunakannya dalam
pemodelan.
- Memberi estimasi dengan
menggunakan perhitungan
mental dan sifat-sifat
aljabar dan data statistik.
- Pemanfaatan rasio dan
proporsi dalam
menyederhanakan
(scaling) masalah,
mengestimasi dan
menghitung perubahan rasio
(turunan).
- Membandingkan dan
menilai keefektifan
berbagai metoda penyajian
data.
- Memahami dan
menggunakan berbagai
teknik menghitung, dengan
prinsip perkalian sebagai
prinsip perkalian sentral.
- Memahami konsep peluang
yang didasarkan frekuensi
relatif; memanfaatkan
teknik kombinatorika dalam
menentukan peluang.
- Menentukan strategi
penyelesaian masalah yang
efektif, mengevaluasi hasil,
dan melakukan
perumuman.
38
- Menunjukkan sikap - Bilangan Real - Aljabar.
logis, kritis, analitis, kreatif, - Geometri Ruang
cermat dan teliti, - Bunga majemuk, Angsuran,
bertanggung jawab, Anuitas.
responsif, dan tidak mudah - Pertumbuhan, dan Peluruhan.
menyerah dalam - Matriks dan Vektor. - Induksi
memecahkan masalah. matematika - Integral. - Logika.
- Memiliki rasa ingin tahu,
percaya diri, semangat
belajar yang kontinu,
pemikiran reflektif dan
ketertarikan pada
matematika.
- Memiliki rasa percaya pada
daya dan kegunaan
matematika, serta sikap kritis
yang terbentuk melalui
pengalaman belajar.
- Memiliki sikap terbuka,
objektif, dan menghargai
karya teman dalam interaksi
kelompok maupun aktivitas
sehari-hari.
- Memiliki kemampuan
mengkomunikasikan gagasan
matematika dengan jelas dan
efektif.
- Menggunakan pola untuk
menjelaskan kecenderungan
jangka panjang dan
menggunakannya dalam
konteks dunia nyata, dan
memanfaatkannya dalam
pemecahan masalah atau
berargumentasi.
- Memahami konsep matriks
dan operasinya dan
menggunakannya dalam
pemecahan masalah.
- Menganalisis sifatsifat
sederhana dari bangun ruang
seperti diagonal ruang,
diagonal bidang, dan bidang
diagonal.
39
- Menggunakan konsep
integral untuk memahami
masalah akumulasi dan
menghampirinya, dengan
penerapan misalnya pada
masalah luas dan volume.
- Menggunakan hubungan
turunan dan integral.
- Memberi estimasi dengan
menggunakan perhitungan
mental dan sifat-sifat
aljabar, visualisasi
geometris dan data statistik.
- Pemanfaatan rasio dan
proporsi untuk
menyederhanakan
kompleksitas perhitungan,
dan mengestimasi.
- Mengevaluasi penyajian
data dengan cara
membandingkan penyajian
data, statistik, dan data
aktual.
- Menentukan strategi
penyelesaian masalah yang
efektif, mengevaluasi hasil,
dan melakukan perumuman.
40
Kompetensi
- Menulis cerita sejarah.
41
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
- Menyunting teks tulis, agak tercakup.
panjang dengan menggunakan - Unsur-unsur kebahasaan.
struktur teks dan unsur - Frasa kompleks.
kebahasaan.
- Modalitas: alternatif pembeda
- Menggunakan unsur kebahasaan
lebih samar satu dengan yang
secara akurat, berterima, dan
lancar secara spontan. lainnya.
- Mengidentifikasi fungsi sosial,
struktur teks dan unsur
kebahasaan dari teks, agak
panjang dalam kehidupan dan
kegiatan siswa sehari-hari.
- Komunikasi interpersonal,
transaksional, dan fungsional
tentang diri sendiri, keluarga,
orang lain, dan objek kongkrit
dan imajinatif, yang terdekat
dengan kehidupan dan kegiatan
siswa sehari-hari di rumah,
sekolah, dan masyarakat, serta
terkait dengan mata pelajaran
lain dan dunia kerja.
- Menyusun teks lisan dan tulis,
agak panjang dengan
menggunakan struktur teks dan
unsur kebahasaan secara akurat
dan berterima.
- Menyunting teks tulis, agak
panjang dengan menggunakan
struktur teks dan unsur
kebahasaan.
- Menggunakan unsur kebahasaan
secara akurat, berterima, dan
lancar secara spontan
42
7) Muatan Ilmu Pengetahuan Alam (TERPADU)
43
Tingkat - Menjalani Kehidupan dengan Kerja ilmilah dan
Pendidikan sikap positif dengan daya pikir keselamatan kerja.
Menengah kritis, kreatif, inovativ, dan - Merumuskan masalah,
kolaboratif, disertai dengan memprediksi, melakukan
(Kelas X-XII)
keterbukaan berdasakan percobaan,
potensi proses dan produk mengumpulkan data secara
sains akurat, mengumpulkan dan
mengo lah data secara
sistematis, menarik kesimpulan,
mengkomunikasikan hasil
percobaan dalam berbagai cara
baik lisan maupun tertulis
termasik mene rapkan
keselamatan kerja.
44
- lingkungan hidup memahami sistem tata surya
dampak dari perkembangan
sains terhadap
perkembangan teknologi,
kehidupan, dan lingkungan;
Memahami dampak dari
Sains, lingkungan, teknologi, dan
perkembangan sains terhadap
masyarakat
perkembangan
- Lingkungan, pemanasan global
teknologi dan kehidupan
dan teknologi ramah
manusia di masa lalu,
lingkungan
maupun potensi dampaknya
di masa depan bagi dirinya,
orang lain dan lingkungannya
- Memiliki kemampuan
berkomunikasi, bekerjasama.
Kristis, mengedepankan
harmonisasi, peka, dan
bertanggung jawab terhadap
pemecahan masalah sosial - Kehidupan dan sistem
dalam masyarakat majemuk. ekonomi.
45
9) Muatan Seni dan Budaya
46
Tingkat - Menunjukkan perilaku rasa ingin - Apresiasi dan kreasi karya
Pendidikan tahu, peduli lingkungan, seni rupa (seni rupa dua
Menengah kerjasama, jujur, percaya diri, dan dan tiga
mandiri dalam berkarya seni dimensi, kritik seni rupa,
(Kelas X-XII)
budaya. dan pameran seni rupa).
- Memahami keberagaman dan nilai - Apresiasi dan kreasi karya
estetis karya seni budaya. seni musik (gubahan lagu
- Membandingkan masing - masing dan musik, kritik musik,
karya seni dan nilai seni budaya dan pertunjukan musik).
untuk - Apresiasi dan kreasi karya
menemukenali/merasakan seni tari (penciptaan tari,
keunikan/keindahan serta nilai kritik tari, dan pertunjukan
estetis. tari).
- Menerapkan dan memodifikasi - Apresiasi dan kreasi seni
konsep, teknik, prosedur, bahan, teater
media dalam proses berkarya seni (rancangan karya
budaya. teater, kritik teater, dan
- Menganalisis konsep, teknik, pertunjukan teater).
prosedur, bahan, media dalam - Apresiasi dan kreasi karya
proses berkarya seni budaya. seni rupa dua dan tiga
- Menganalisis keberagaman dan dimensi, kritik seni rupa
keunikan karya seni budaya. dan pameran seni rupa. -
- Menyajikan hasil analisis dalam Apresiasi dan kreasi karya
bentuk karya dan telaah seni seni musik (musik kreasi,
budaya yang bernilai estetis. kritik musik, dan
- Menunjukkan perilaku rasa ingin pertunjukan musik).
tahu, peduli lingkungan, - Apresiasi dan kreasi karya
kerjasama, jujur, percaya diri, dan seni tari (Kreasi tari sesuai
mandiri dalam berkarya seni iringan, kritik tari dan
budaya. pertunjukan tari).
- Menunjukkan keberagaman dan - Apresiasi dan kreasi karya
nilai estetis karya seni budaya. seni teater (naskah teater,
- Membandingkan masing- kritik seni teater, dan
masing karya dan nilai seni pertunjukan seni teater).
budaya untuk menemukenali/
merasakan keunikan/ nilai estetis.
- Mencipta karya seni budaya yang
orisinal.
- Mengevaluasi keberagaman dan
keunikan kreasi karya
47
seni.
48
Kompetensi
satu permainan dan olahraga. bola basket.
- Menganalisis variasi, kombinasi Permainan bola kecil, dan
dan memperbaiki kesalahan atletik: softball, bulutangkis,
keterampilan olahraga beladiri. tenis meja.
- Menganalisis konsep dan - Aktivitas fisik gerakan jalan
mempraktikkan latihan, cepat, lari, lompat, dan
pengukuran komponen kebugaran lempar atau permainan
jasmani. tradisional sejenis.
- Menganalisis dan mempraktikkan - Menguasai aktivitas fisik
rangkaian keterampilan senam beladiri: pencak silat, karate,
lantai. taekwondo atau beladiri
- Menganalisis dan mempraktikkan tradisional sejenis.
variasi dan kombinasi keterampilan - Menguasai rangkaian
rangkaian gerak ritmik. Aktivitas fisik melalui:
- Menganalisis dan memperbaiki latihan pengembangan
kesalahan keterampilan tiga gaya kekuatan, daya tahan,
renang yang berbeda dan kelentukan, kecepatan, dan
penyelamatan aktivitas di air. koordinasi.
- Memiliki perilaku hidup sehat - Menguasai aktivitas fisik
dalam memilih makanan dan rangkaian: senam lantai dan
minuman dan menghindari diri dari senam alat.
tindakan merugikan diri sendiri. - Menguasai rangkaian
- Mengamalkan perilaku sportif, gerakan aktivitas fisik
bertanggung jawab, menghargai ritmik: senam aerobik dan
SKJ secara harmonis.
perbedaan, toleransi, bekerja sama,
- Menguasai gerakan
disiplin, dan menerima kekalahan
aktivitas fisik di air: renang
dengan sikap positif dan
gaya bebas, gaya punggung,
mengekspresikan kemenangan gaya dada dan penyelamatan
dengan wajar. dalam aktivitas air.
49
Tingkat - Menunjukkan perilaku rasa Apresiasi dan kreasi prakarya
Pendidikan ingin tahu, peduli lingkungan, (Kerajinan)
Menengah kerjasama, jujur, percaya diri, - Kerajinan tekstil dan limbah
dan mandiri dalam berkarya tekstil.
(Kelas X-XII)
prakarya. - Kerajinan dari bahan lunak
- Menganalisis desain produk, dan bahan keras. Apresiasi
sumber daya, dan proses dan kreasi prakarya
pembuatan karya. (Rekayasa)
- Mendesain produk dan proses - Rekayasa alat komunikasi
pembuatan karya. - Membuat sederhana dan alat pengatur
dan mengolah karya. gerak sederhana.
- Menyajikan pengalaman - Rekayasa pembangkit listrik
wirausaha. sederhana dan inovatif
menggunakan teknologi tepat
guna. Apresiasi dan kreasi
prakarya (Budidaya)
- Budidaya tanaman hias dan
tanaman pangan.
- Usaha budidaya pembenihan
ikan konsumsi dan ikan hias.
Apresiasi dan kreasi prakarya
(Pengolahan)
- Pengawetan bahan pangan
nabati dan hewani menjadi
produk pangan khas daerah
dan nusantara.
- Pengolahan bahan nabati dan
hewani menjadi produk non
pangan pembersih dan
kosmetik.
Apresiasi dan kreasi prakarya
(kewirausahaan)
- Nilai dan peluang wirausaha,
serta aspekaspek perencanaan
usaha.
50
- Menunjukkan perilaku rasa Apresiasi dan kreasi prakarya
ingin tahu, peduli lingkungan, (Kerajinan) –
kerjasama, jujur, percaya diri, - Kerajinan fungsi hias dan
dan mandiri dalam berkarya pakai dari limbah.
prakarya.
- Menganalisis dan mengevaluasi Apresiasi dan kreasi prakarya
desain produk, sumber daya, dan (Rekayasa)
proses pembuatan karya.
- Rekayasa elektronika
- Mendesain produk dan proses praktis dan dengan kendali
pembuatan karya elektronika Apresiasi dan
- Mencipta, mengolah, dan kreasi prakarya (Budidaya)
mempraktekkan karya. - Budidaya ternak unggas
- Menyajikan dan mengevaluasi petelur dan pedaging.
usaha
Apresiasi dan kreasi prakarya
(Pengolahan)
- Pengolahan bahan
Kitab Kejadian
- Pengantar Kitab
51
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
PB Kejadian
- Kisah penciptaan dan inti
- Menghayati dan mengamalkan pesannya
kebesaran Allah dalam - Kisah kejatuhan manusia ke
mempelajari pokok-pokok isi dalam dosa dan inti pesannya
kesaksian kitab- kitab - Peristiwa Nuh dan pembaruan
Pentateukh perjanjian
(Torah/Taurat) - Abraham dan janji Allah
kepadanya
- Mengamalkan hukumhukum - Ishak dan Ismael
(kebenaran, keadilan, kasih, dan - Esau dan Yakub
kesetiaan) Allah, yang - Kisah Yusuf
Kitab Imamat
- Pengantar kitab Imamat -
Bermacam-macam
Korban dan maknanya
(Im. 1-7)
- Jabatan imam dan fungsinya
(Im. 8-9)
- Peraturan tentang binatang-
binatang halal dan haram serta
maknanya (Im. 11) -
Hukum-hukum
Kekudusan (Im. 18-22)
- Hari-hari raya Israel
Purba (Im. 23, 25)
Kitab Bilangan
- Pengantar kitab
Bilangan
- Suku-suku Israel (Bil.1-
2)
- Keturunan Harun (Bil.3-
52
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
4)
- Peraturan tentang orang najis
dan maknanya
(Bil.5)
- Pemberontakan Korah,
Datan dan Abiram
(Bil.16)
- Simbol ular tembaga
(Bil. 21)
- Balak dan Bileam (Bil.
22-24)
Kitab Ulangan
- Pengantar Kitab Ulangan
- Riwayat perjalanan di padang
gurun hingga masuk Kanaan
(Ul. 2-3)
- Perintah utama: kasih kepada
Allah (Ul. 6)
dan - Kutuk dan berkat (Ul. 7)
- Persembahan bagi
Tuhan (Ul. 26)
kitab - Yosua menggan-tikan
kitab Musa (Ul. 31)
kitab
kitab
Kitab-kitab Ketuvim
(Kitab-kitab Sejarah, Hikmat,
- Menghayati
dan Syair)
mengamalkan kebesaran
Allah dalam Allah Kitab-kitab Sejarah
mempelajari pokok- dan
pokok isi Ketuvim Allah, - Pengantar Kitab-kitab Sejarah
(Kitab- dalam - Kitab Yosua
Sejarah, Kitab- - Kitab Hakim-hakim - Kitab
Rut
Hikmat dan Kitab-
Syair) sesama - Kitab 1 dan 2 Samuel
) - Kitab 1 dan 2 Raja-raja
- Kitab 1 dan 2 Tawarikh
- Mewujudnyatakan
Kitab- - Kitab Ezra
hikmat
Kitab- - Kitab Nehemia
(kebijaksanaan
kebenaran tanggung - - Kitab Ester
jawab dala
tugas dan panggilan, m Kitab-kitab Hikmat dan
serta kepedulian pribadi,
Syair
ngan
terhadap sebagaimana - Kitab Ayub
diajarkan dalam - Kitab Mazmur
Ketuvim ( kitab Sejarah,
kitab Hikmat dan Kitab pokok - Kitab Amsal Salomo - Kitab
53
kitab Syair), kehidupan Ratapan
sosial, dan lingku hidup - Kitab Pengkhotbah
yang lebih luas. - Kitab Kidung Agung
- Memahami pokok-
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
isi pengajaran yang terkandung
dalam Kitabkitab Ketuvim
(Kitabkitab Sejarah, Hikmat,
dan Syair)
54
- Nubuat kejatuhan Yerusalem
dan
pembuangan ke Babel
Kitab Yehezkiel
- Pengantar ke dalam kitab
Yehezkiel
- Panggilan Yehezkiel
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
55
sebagai nabi (psl. 2-3) -
Nubuat keruntuhan
Yerusalem (psl. 4-7)
- Penyembahan berhala sampai
pembuangan
(psl. 8-15)
- Ketidaksetiaan
Yerusalem (psl.16-24)
- Nubuat melawan bangsa-
bangsa (psl. 25-
32)
- Nubuat pemulihan umat Allah
(psl. 33-39) - Nubuat tentang
zaman baru (psl. 40-48)
Kitab Daniel
- Pengantar ke dalam kitab
Daniel
- Daniel di istana Babel
(psl. 1)
- Nebukadnezar dan perapian
yang menyalanyala (psl. 2-4)
- Nubuat Daniel (ps. 7-8) - Doa
Daniel (psl.9)
- Tentang akhir zaman
(ps. 12)
56
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
- Menganalisis orientasi kehidupan Agung pada 331 sZB)
keagamaan umat Allah dalam - The Silent Ages (Masa
masa antara Perjanjian Lama Keheningan, 340 sZB – awal
dan Perjanjian Baru ZB)
- Hubungan antara PL dan PB
57
Yesus (psl. 28)
58
Kristus yang disaksikan Injil Markus
dalam Injil-injil Sinoptik - Penulis, penerima, dan
tujuannya
- Menyimpulkan pesanpesan inti
Injil-injil Sinoptik tentang kasih - Proklamasi Tuhan Yesus
Allah dalam Kristus tentang kehadiran Kerajaan
Allah (1:14-15)
- Menghayati kasih Allah untuk - Mukjizat-mukjizat Tuhan
seluruh isi dunia sebagaimana Yesus
diajarkan dalam Injil Yohanes - Pengajaran Tuhan Yesus
dan - Kisah sengsara Tuhan Yesus
surat-surat Yohanes - Injil Lukas
- Penulis, penerima, dan
- Mewujudnyatakan kasih Allah tujuannya
bagi seluruh - Kisah kelahiran Tuhan
ciptaan-Nya sebagaimana Yesus (psl. 2)
diberitakan dalam Injil Yohanes - Mukjizat-mukjizat yang
dan surat-surat Yohanes, dilakukan Tuhan Yesus
diberitakan dalam dengan - Pokok-pokok pengajaran-
menghadirkan damai sejahtera Nya
bagi sesama, baik dalam (terutama pasal 6)
kehidupan pribadi, sosial,
- Kisah sengsara Tuhan Yesus
maupun lingkungan hidup yang
(psl. 22-23)
lebih luas
- Kebangkitan dan kenaikan
Tuhan Yesus
- Memahami tujuan kasih Allah
ke surga (psl. 24-25)
bagi seluruh ciptaan sebagaimana
disaksikan dalam Injil Yohanes
dan surat-surat Injil Yohanes dan Surat-
Yohanes surat Yohanes
Injil Yohanes
- Mendemonstrasikan kasih Allah - Kepenulisan Injil Yohanes
bagi seluruh ciptaan sesuai - Ciri khas Injil Yohanes
pemberitaan Injil - Ajaran tentang keselamatan
Yohanes dan kitab-kitab dalam - Ajaran tentang hidup kekal
rumpun tulisan Yohanes. - Pengertian “mengenal
Allah”
- Peranan Tuhan Yesus sebagai
utusan Bapa
(12:40-50; psl. 17)
- Menghayati karya Roh Kudus - Tujuh ucapan Yesus “Aku
dalam rangka perluasan Kabar adalah…” (ego eimi)
Keselamatan kepada semua - Peranan Roh Kudus
bangsa, sebagaimana disaksikan (14:15-31)
Surat-surat Yohanes
Kepenulisnya
- Surat 1 Yohanes
59
dalam kitab Kisah Para Rasul - Kristologinya
- Kehidupan umat Allah
- Mempersaksikan Kabar - Gagasan eskatologis
Keselamatan kepada semua - Iman dan kasih
bangsa, sebagaimana diberitakan - Surat 2 Yohanes
dalam kitab Kisah Para Rasul,
- Kristologinya
melalui sikap hidup, perkataan,
dan perbuatan, baik dalam - Kebenaran, kasih dan
kehidupan pribadi, sosial, ketaatan
maupun lingkungan hidup yang - Surat 3 Yohanes
lebih luas - Kasih dan kebenaran
- Keramahtamahan
- Memahami karya Roh - Kesombongan
Kudus dalam penyebarluasan - Kesetiaan
Kabar Keselamatan,
sebagaimana disaksikan dalam
kitab Kisah Para Rasul Kisah Para Rasul
- Penulis, penerima, dan
- Mengidentifikasi karya tujuannya
Roh Kudus dalam - Peristiwa di hari Pentakosta
penyebarluasan kabar - Khotbah Petrus (psl. 2)
keselamatan yang diberitakan
- Keselamatan bagi semua
oleh kitab Kisah Para Rasul
bangsa
- Cara hidup jemaat perdana
- Menghayati ajaran mengenai (psl. 2)
pokok-pokok iman dan
- Perkembangan jemaat dan
kebenaran
berkembangnya
(antara lain: Kristologi,
jabatan gerejawi (psl. 6) -
pembenaran, Pertobatan Paulus (psl.
keselamatan, 9, 22, 26)
pengucapan syukur, etika, - Perjalanan pekabaran
moralitas Kristen) sebagaimana
Injil Paulus
dijabarkan dalam surat-surat
Proto Paulus
60
11)
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
lebih luas - Nasihat-nasihat lain
(psl. 13-16)
- Memahami pokok-pokok iman
Kristen (antara lain: keselamatan, Surat 1 Korintus
Kristologi, pembenaran, - Gambaran masyarakat
pengucapan syukur, etika, Korintus
moralitas Kristen), yang - Hikmat Allah dan hikmat
diberitakan dalam surat-surat manusia (psl. 1-
Proto Paulus
2)
- Perselisihan dan dosa dalam
- Menganalisis pokokpokok iman jemaat (psl.3-5)
Kristen
- Perkawinan dan percabulan
(antara lain: keselamatan, (ps. 6-7)
Kristologi, pembenaran,
- Persembahan kepada berhala
pengucapan syukur, etika,
(psl. 8)
moralitas Kristen), yang
diberitakan dalam surat-surat - Rupa-rupa karunia tetapi satu
Proto Paulus Roh (psl.12,
14)
- Ajaran kasih (psl. 13)
- Kebangkitan Kristus dan
kebangkitan kita
(psl. 15)
Surat 2 Korintus
- Pelayan Injil (psl. 3-4)
- Pelayanan untuk perdamaian
(psl. 5-6)
- Pelayanan kasih dan
persembahan (psl. 8-9)
- Tidak mementingkan diri
sendiri (psl. 11)
Surat Galatia
- Masalah yang dihadapi Paulus
- Hanya satu Injil (psl. 1) -
Kerasulan Paulus (psl. 1-2)
- Kemerdekaan Kristen
(psl. 5)
- Hidup menurut daging dan
- Menghayati ajaran mengenai hidup menurut Roh
pokok-pokok iman dan (5:16-26)
kebenaran - Nasihat untuk saling
(antara lain: Kristologi, membantu (psl. 6).
pembenaran, - Surat Filipi
keselamatan, - Hidup berpadanan dengan
pengucapan syukur, etika, Injil Kristus
moralitas Kristen) sebagaimana (1:27-30)
dijabarkan dalam surat-surat - Hymne Kristus, nasihat untuk
Deutero Paulus kecuali meneladani
61
surat-surat Pastoral Kristus (2:1-11)
- Mengerjakan keselamatan
(2:12-18)
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
- Menerapkan pengajaran Paulus - Kebenaran sejati (psl. 3)
dalam surat – surat Deutero
Paulus kecuali surat-surat
Pastoral (antara lain: Kristologi,
Surat 1 Tesalonika
pembenaran, keselamatan,
- Hubungan Paulus dengan
pengucapan syukur, etika,
jemaat (psl. 1-2)
moralitas Kristen), baik dalam
kehidupan pribadi, sosial, - Nasihat untuk hidup kudus
maupun lingkungan hidup yang (4:1-12)
lebih luas - Kedatangan Kristus yang
kedua (4:13-18)
- Nasihat untuk berjagajaga
(5:1-11)
- Beberapa nasihat etis
(5:12-22)
Surat Filemon
- Nasihat untuk menerima
- Memahami pokok-pokok iman
budak sebagai saudara dalam
Kristen (antara lain: keselamatan, iman
Kristologi, pembenaran,
pengucapan syukur, etika,
moralitas Kristen), yang
diberitakan dalam surat-surat
Deutero Paulus kecuali Surat-surat Deutero
Suratsurat Pastoral Paulus
Surat Efesus
- Menalar pokok-pokok iman
Kristen (antara lain: keselamatan, - Penerima dan tujuan penulisan
Kristologi, pembenaran, surat Efesus
pengucapan syukur, etika, - Keselamatan adalah karunia
moralitas Kristen), yang Allah bagi semua (psl. 2-3)
diberitakan dalam surat-surat - Kesatuan jemaat dengan
Deutero Paulus kecuali berbeda-beda karunia (4:1-16)
Suratsurat Pastoral
- Hidup sebagai manusia baru
(4:1-5:21)
- Kasih Kristus dasar hidup
- Menghayati pengajaran tentang berkeluarga
tugas panggilan dan karakter (5:22-33)
Kristen, terutama untuk pejabat-
- Taat dan kasih, serta
pejabat gerejawi sebagaimana perlengkapan rohani
diajarkan dalam Surat-surat
(psl. 6)
Pastoral
Kolose
- Mewujudnyatakan tugas
- Keutamaan Kristus
(1:15-23)
- Hidup dalam Kristus
(2:6-3:17)
62
- Hubungan dalam rumah
tangga Kristen
(3:18-4:5)
63
panggilan dan karakter Kristen, Tesalonika
terutama untuk pejabat-pejabat - Tanda-tanda kedatangan
gerejawi, baik dalam kehidupan Tuhan (psl.
pribadi, sosial, maupun 2)
lingkungan hidup yang lebih luas
- Nasihat untuk berdoa dan
- Memahami pengajaran tentang bekerja (psl. 3)
tugas panggilan dan karakter
Kristen, terutama untuk pejabat-
pejabat gerejawi sebagaimana
diajarkan dalam Surat-surat Surat-surat Pastoral
Pastoral 1 Timotius
- Tentang doa jemaat
- Menalar tugas panggilan dan (2:17)
karakter Kristen, terutama untuk - Syarat-syarat bagi pejabat
pejabat- gerejawi (psl. 3)
pejabat gerejawi sebagaimana - Melawan ajaran sesat (4:1-
diajarkan dalam Surat-surat 16).
Pastoral - Perhatian kepada para janda
(5:1-16)
- Menghayati pengajaran tentang - Nasihat agar tidak bersilat
karakter kehidupan Kristen kata dan cinta uang (6:2b-10)
sebagaimana diajarkan dalam - 2 Timotius
Surat-surat Am dan surat Ibrani - Nasihat untuk bertekun (1:13-
18)
- Mewujudnyatakan karakter - Panggilan untuk ikut
kehidupan Kristen, baik dalam menderita (2:1-13)
kehidupan pribadi, sosial, - Waspada terhadap ajaran sesat
maupun lingkungan hidup yang (2:14-26)
lebih luas - Iman bertumbuh dalam
penganiayaan dan karena rajin
- Memahami prinsipprinsip membaca
kehidupan Kitab Suci (3:10-17)
Kristen yang diajarkan dalam - Panggilan untuk melayani
Surat-surat Am dan Surat Ibrani (4:1-8)
- Titus
- Menalar prinsip-prinsip - Syarat-syarat pejabat gerejawi
kehidupan Kristen yang (1:5-16)
diajarkan dalam Suratsurat Am - Kewajiban orang tua, pemuda
dan Surat dan hamba
Ibrani (2:1-10)
- Keselamatan bagi semua
- Menghayati pesan-pesan manusia (2:11-
Kitab Wahyu yang 15)
- Keselamatan bukan karena
perbuatan baik
(3:1-11)
Surat-surat Am
Yakobus
- Kepenulisannya
- Iman dan hikmat (1:2-8)
- Ujian dan pencobaan (1:12-
18)
64
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
diungkapkan melalui simbol- - Pendengar dan pelaku firman
simbol yang (1:19-27)
apokaliptik - Jangan memandang muka
(2:1-13)
- Menerapkan pesan- - Iman tanpa perbuatan itu mati
pesan Kitab Wahyu yang (2:14-26)
diungkapkan melalui simbol- - Nasihat-nasihat lain
simbol apokaliptik, baik dalam (psl. 3-5)
kehidupan pribadi, sosial,
maupun dalam lingkungan hidup 1 Petrus
yang lebih luas
- Pengharapan, iman dan kasih
(1:3-12)
- Memahami pesan-pesan Kitab - Kekudusan dan kasih
Wahyu yang diungkapkan persaudaraan (1:13-25)
melalui simbol-simbol - Yesus Kristus batu penjuru
apokaliptik (2:1-10)
- Penderitaan Kristen
- Menalar pesan-pesan Kitab (2:16-25; 3:13-4:6;
Wahyu yang diungkapkan 4:12-19)
melalui simbol-simbol - Hidup bersama suamiistri
apokaliptik lebih luas (3:1-7)
- Hidup sebagai orang
Kristen (4:7-11)
2 Petrus
- Panggilan dan pilihan
Allah (1:3-15)
- Nabi-nabi dan guruguru palsu
(2:1-22)
- Tentang hari Tuhan
(psl. 3)
- Yudas
- Hukuman untuk guruguru
palsu (ay. 3-16)
- Nasihat-nasihat untuk
meneguhkan iman (ay.
17-23)
Ibrani
- Kepenulisannya
- Kemuliaan Yesus (1:53:6)
- Hukuman atas kemurtadan
(3:7-19;
5:11-6:8)
- Keimaman Kristus (414-5:10;
7:11-28; 8:1-
13)
- Berpegang pada pengharapan
(6:9-20)
65
- Kristus dan Melkisedek
(7:1-10)
- Tempat kudus di bumi
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
dan di surga (9:1-10)
- Kristus sebagai pengantara
perjanjian baru (9:11-28)
- Persembahan yang sempurna
(10:1-18)
- Nasihat untuk bertekun
(10:19-39; 12:1-13:22)
Kitab Wahyu
- Wahyu sebagai sastra
apokaliptik
- Kepenulisannya
- Situasi dan kondisi sosio-
politik yang dihadapi oleh
ketujuh jemaat di Asia Kecil
- Berbagai pendekatan dalam
memahami kitab
Wahyu
- Hakikat kitab Wahyu
- Memahami simbolisme kitab
Wahyu
- Inti ajaran kitab Wahyu
- nabati dan hewani menjadi
makanan khas daerah dan
produk non pangan kesehatan
66
Tingkat - Menghayati prinsip Allah yang - Perbedaan Etika, Moral, etiket
Pendidikan mengasihi manusia sebagai
Menengah landasan utama
(Kelas X– XII) Etika Kristen
- Menerapkan prinsip-
prinsip dalam kehidupan
sehari-hari berdasar pada
keputusan dalam etis
67
perkembangan Etika dari - Etika dalam Perjanjian Lama
PL dan PB
- Etika dalam Perjanjian Baru
(Prinsip
deontologis, Teologis,
Situasional
- penggunaan medsos,
- Mengamalkan Alkitab sebagai
sumber - pacaran,
pengambilan keputusan
- pornografi,
- Menghayati berkat Allah dalam
menghargai perbedaan prinsip
yang ada - penggunaan narkoba,
68
pengambilan keputusan
- Menganalisis dan
mengklasifikasi
perbedaan prinsip pengambilan
keputusan
etis yang ada
69
gereja
70
ini sebagai wujud kasih Tuhan - Konteks kehidupan gereja
kepada manusia dan seluruh mula-mula
ciptaan-Nya yang mana berita (konteks sosial-politik,
itu diteruskan oleh para rasul, budaya, dan agama)
dan oleh umat Kristen di - Latar belakang gereja dalam
segala tempat dan zaman PL dan ciri-ciri jemaat
hingga saat ini, serta Kristen perdana
melibatkan diri dalam misi - Kehidupan, pelayanan, dan
pekabaran itu
pengajaran Yesus Kristus dan
- Memupuk sikap peduli terha rasulrasul-Nya
dap orang lain (baik kepada
- Kehidupan, karya, dan
saudara seiman maupun
teologi rasul Paulus
kepada orang lain) dan kepada
seluruh ciptaan Tuhan sebagai - Zaman bapa-bapa gereja
bentuk perwujudan kepedulian - Tantangan internal dan
sosial dan ekologis eksternal yang
dihadapi gereja mulamula
- Mengikuti teladan - Mazhab-mazhab telogi dan
pelaksanaan
Kristus dan para rasulNya
tentang sikap taat pada konsili-konsili oikumenis
kehendak Tuhan, rela dalam gereja mula-mula
berkorban, peduli, dan berani - Organisasi dan peribadahan
menyatakan kasih Tuhan dalam gereja mula-mula
dalam Yesus Kristus untuk - Gereja pada masa
menghadirkan damai sejahtera Agustinus
bagi seluruh bumi Gereja pada masa Abad
Pertengahan
- Perkembangan gereja di
- Memiliki sikap taat kepada Eropa pada permulaan Abad
perintah Tuhan sebagaimana Pertengahan
dinyatakan dalam Alkitab - Teologi gereja yang
untuk memuliakan Tuhan berkembang pada Abad
melalui relasi dengan sesama Pertengahan dan tokoh-tokoh
umat manusia dan seluruh utamanya
ciptaan Tuhan - Kelahiran dan perkembangan
Gereja Ortodoks pada Abad
- Mencintai gereja Tuhan Pertengahan
sebagai anggota “tubuh Pembaruan Gereja
Kristus” yang dihimpun Tuhan (Gerakan Reformasi)
dalam wadah persekutuan - Latar belakang munculnya
dengan sikap saling mengasihi gerakan mereformasi gereja
pada abad ke-16
dan saling memperlengkapi,
- Kehidupan, karya, dan
serta berse dia mendukung
teologi tokoh-tokoh
kelan caran pelayanan reformator (Luther,
gerejawi bagi yang Zwingli, dan Calvin)
- Semboyan Reformasi: Lima
Sola
71
dilakukan dalam lingkup orang - Perkembangan lebih lanjut
percaya maupun dalam aksi- aliran gereja Lutheran,
aksi sosial yang ditujukan Calvinis, dan Anabaptis
kepada Gereja pada zaman
masyarakat luas Pencerahan dan Pietisme dan
abad 19-20
- Bertekat memelihara persatuan - Munculnya pietisme dan
gereja Tuhan di segala tempat pencerahan
untuk sebagai refleksi - Pengaruh pietisme dan
persekutuan Allah Tritunggal pencerahan bagi
untuk menjadi contoh yang perkembangan gereja
dapat diteladani oleh masya
- Misi gereja Protestan pada
rakat luas dalam mewujudkan
abad ke-19
keharmonisan di tengahtengah
umat manusia - Perkembangan dan
tantangan yang dihadapi
gereja pada abad ke-20
- Menjunjung tinggi keragaman
Sejarah Gereja di
(pluralitas) dalam berbagai
bidang, melihatnya sebagai Indonesia
keindahan yang menimbulkan - Budaya dan topografi negara
harmoni Indonesia yang bersifat plural
yang indah - Kehadiran gereja
Nestorian di Indonesia dan
- Bersikap kritis, kreatif, dan signifikansinya bagi
inovatif dalam mengembang kekristenan zaman ini
kan pelayanan gerejawi yang - Dinamika perkembangan
setia pada ajaran gereja Katolik pada masa
Alkitab, tetapi relevan kekuasaan Portugis di
secara kontekstual Indonesia
- Pendekatan-
- Memahami dan memberikan pendekatan dan
penilaian konstruktif terhadap bentuk-bentuk pelayanan
fenomena kemunculan gerejawi yang dipraktekkan
berbagai ajaran dalam gereja di oleh tenaga misi gereja
sepanjang zaman Katolik pada zaman
kekuasaan Portugis di
Indonesia
- Terbuka terhadap
perkembangan dan perubahan - Kedatangan Gereja
demi kemajuan gereja hingga Protestan di Indonesia pada
menjadi serupa dengan Kristus masa VOC dan pemerintah
Hindia-
- Meneladani kehidupan tokoh- Belanda
tokoh dalam sejarah gereja - Pendekatan-
dalam ketaatan, disiplin, dan pendekatan dan
meninggalkan bentuk- bentuk-bentuk pelayanan
gerejawi yang dipraktekkan
oleh tenaga misi gereja
Protestan pada zaman
kekuasaan VOC dan
72
bentuk pelayanan mereka Hindia-Belanda di
- yang tidak relevan pada Indonesia
zaman sekarang - Perkembangan gereja
Protestan di Indonesia
Memahami dan melalui pelayanan badan-
melaksanakan tugas badan zending yang
panggilan gereja dalam dunia dipengaruhi oleh gerakan
ini Pietisme di
Eropa
- Dinamika perkembangan
gereja dan keterlibatan orang
Kristen dalam
pergerakan kemerdekaan
Indonesia
- Pergumulan gereja
mempertahankan
eksistensinya sebagai bagian
dari negara Pancasila pada
masamasa orde lama, orde
baru, dan reformasi di
Indonesia
Gerakan Oikumene
- Latar belakang
historisteologis dan hakekat
gerakan oikumene
- Kepelbagaian denominasi
gereja di dunia dan di
Indonesia
- Faktor-faktor
pendukung gerakan
oikumene di dunia dan di
Indonesia
- Dinamika perkembangan
gerakan oikumene di dunia
dan di Indonesia melalui
wadah organisasi, DGD dan
PGI
- Berbagai pemikiran yang
berkembang dalam gerakan
oikumene, baik secara
oikumene secara
internasional mapun
oikumene dalam lingkup
nasional di
Indonesia
4) Muatan Dogmatika
Tingkat Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kompetensi
73
Tingkat - Menghayati peran Dogma - Apa itu Dogma?
Pendidikan dalam ajaran gereja sebagai - Kesamaan dan Perbedaan
Menengah pembentuk kehidupan orang Dogma dalam Ajaran Gereja;
percaya - Alkitab sebagai
(Kelas X-XII)
Kesaksian dan Firman
- Kemampuan yang bijak untuk Allah;
melihat perbedaan dan
- Karya Penciptaan
kesamaan dalam dogmat
beberapa gereja dengan Allah;
bijaksana - Penciptaan dan Teori Big
Bang
- Penciptaan Manusia;
- Kejatuhan Manusia dalam
Dosa;
- Dengan sadar dan teguh
menyatakan Alkitab sebagai
Firman Allah - Karya Penyelamatan Allah
melalui Kisah Perjanjian
dan dasar ajaran gereja Lama.
74
pemeliharanya
5) Muatan Hermeneutika
Tingkat Kompetensi RuangLingkup Materi
Kompetensi
75
Tingkat - Menghayati pewahyuan - Alkitab sebagai firman Allah
Pendidik an Alkitab - Proses Pewahyuan Alkitab
Menenga h - Pentingnya penafsiran Alkitab
(Kelas - Arti, tugas dan tujuan
X-XII) hermeneutika. - Hubungan
Hermeneutika dan Eksegesis.
- Memahami pengertian
Hermeneutika - Hermeneutika dalam Midrash,
PL dan PB.
- Mashab Hermeneutika -
Hermeneutika Augustinus
Uskup Hippo (354-430).
- Memahami berbagai
pendekatan
Hermeneutika bagi gereja dan
umat manusia
76
analisis teks, pesan teks dalam
Alkitab dan kondisi saat ini.
- Menghayati teks-teks Alkitab
sebagai firman
- Memahami pendekatan
Allah melalui konteks analisis kulturalhistoris dan
kontekstual, sintaksis leksikal,
- Menghayati posisi penafsir
teologis, sastra.
Alkitab dalam
konteks masa kini
- Alkitab sebagai kajian
hermeneutika
- Teks Alkitab dan penafsir
masa kini - Teks Alkitab dan
- Menghayati kesusteraan Konteks masa kini
Alkitab, gaya, bentuk - Karakter teks-teks
dan makna dalam teks-
Alkitab
teks Alkitab
77
- Menghayati kebenaran Allah - Memahami konteks narasi
melalui model pendekatan - Pemahaman
Hermeneutika atas teksteks Hermeneutika naratif
Alkitab - Prinsip-prinsip
Hermeneutika naratif
- Contoh sederhana penafsiran
naratif
- Objek hermeneutika
perumpaan
- Macam-macam perumpamaan
(alegori, similitude, parable,
example)
- Prinsip-prinsip hermeneutika
perumpaan sesuai macamnya
- Contoh sederhana penafsiran
atas macammacam
perumpamaan
- Sastra Apokalyptik
- Pendekatan terhadap
Sastra Apokalyptik
78
- Hermeneutika Sastra
Apokalyptik
- Prinsip-prinsip
Hermeneutika sastra
Apokalytik
- Contoh Hermeneutika
Sastra Apokalyptik
- Model pendekatan
Hermeneutika yang berpusat
pada teks centered, penulis
teks (author centered,
pembaca/penafsir
(reader centered)
- Model pendekatan
Hermeneutika
Komprehensip, prinsipprinsip
pendekatan Hermeneutika
komprehensif
- Prinsip-prinsip penafsiran
analitiseksegetis-kontekstual
- Menarik inti pesan teks atau
perikop Alkitab
- Menghayati - Implementasi inti pesan teks
Allah melalui Alkitab pada masa kini
Alkitab yang - Contoh penafsiran analitis-
secara eksegetiskontekstual
analitiskontekstual kehendak
teks-teks
ditafsirkan
eksegetis-
6) Muatan Misiologi
79
Tingkat - Menjelaskan Hakekat Misi - Menjelaskan Hakekat
Pendidikan Allah Misi Allah:
Menengah - Menerapkan Misi secara 1. Pengertian Misi
(Kelas X-XII) Konstektual 2. Misi berdasarkan
- Menganalisis rencana Alkitab
pelaksanaan misi di
3. Sejarah perjalanan Misi
Indonesia
4. Tugas misi perutusan
5. Misi penciptaan
- Menganalisis rencana
pelaksanaan misi di
Indonesia:
1. Orientasi misi
Indonesia
2. Misi kingdom
3. Pasca colonial
imperialisme
4. Gereja dan negara
80
LAMPIRAN IV
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
KEMENTERIAN AGAMA
NOMOR …. TAHUN 2019
TENTANG
KURIKULUM 2013 SEKOLAH MENENGAH
TEOLOGI KRISTEN
Kurikulum 2013 Pendidikan Keagamaan Kristen Sekolah Menengah Teologi Kristen terdiri atas:
(1) Kerangka Dasar Kurikulum; dan (2) Struktur Kurikulum. Pelaksanaan pembelajaran pada
Sekolah Menengah Teologi Kristen dilakukan dengan pendekatan pembelajaran sebagai mata
pelajaraan yang berdiri sendiri.
Kompetensi Inti pada Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Teologi Kristen merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta
didik pada setiap tingkat kelas.
Kompetensi Dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai
peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masingmasing satuan pendidikan yang mengacu
pada kompetensi inti.
81
tertentu hasil akhirnya adalah Kompetensi Inti yang harus dimiliki oleh peserta didik pada
jenjang kelas tersebut. Tiap mata pelajaran harus mengacu pada Kompetensi Inti yang telah
dirumuskan. Karena itu, semua mata pelajaran yang diajarkan dan dipelajari pada kelas
tersebut harus berkontribusi terhadap pembentukan Kompetensi Inti. Kompetensi Inti akan
menagih kepada tiap mata pelajaran apa yang dapat dikontribusikannya dalam membentuk
kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik. Ibaratnya, Kompetensi Inti adalah
pengikat berbagai Kompetensi Dasar yang harus dihasilkan dengan mempelajari tiap mata
pelajaran serta berfungsi sebagai integrator horizontal antar mata pelajaran. Dalam konteks
ini, kompetensi inti adalah bebas dari mata pelajaran karena tidak mewakili mata pelajaran
tertentu. Kompetensi Inti menyatakan kebutuhan kompetensi peserta didik, sedangkan mata
pelajaran adalah pasokan kompetensi. Dengan demikian, kompetensi inti berfungsi sebagai
unsur pengorganisasi (organizing element) Kompetensi Dasar. Sebagai unsur pengorganisasi,
Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal
Kompetensi Dasar.
Organisasi vertikal Kompetensi Dasar adalah keterkaitan Kompetensi Dasar satu kelas
dengan kelas di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi
yang berkesinambungan antar kompetensi yang dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal
adalah keterkaitan antara Kompetensi Dasar satu mata pelajaran dengan Kompetensi Dasar
dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu kelas yang sama sehingga terjadi proses saling
memperkuat.
Rumusan Kompetensi Inti dalam buku ini menggunakan notasi: 1) KI-1 untuk Kompetensi
Inti sikap spiritual, 2) KI-2 untuk Kompetensi Inti sikap sosial, 3) KI-3 untuk Kompetensi Inti
pengetahuan (pemahaman konsep), 4) KI-4 untuk kompetensi inti keterampilan. Urutan
tersebut mengacu pada urutan yang disebutkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa kompetensi terdiri dari kompetensi
sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Selanjutnya Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah dirumuskan untuk jenjang satuan
pendidikan keagamaan Kristen di Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK) dipergunakan
untuk merumuskan Kompetensi Dasar (KD) yang diperlukan untuk mencapainya. Mengingat
bahwa standar kompetensi lulusan harus dicapai pada akhir jenjang. Sebagai usaha untuk
memudahkan operasional perumusan Kompetensi Dasar, diperlukan tujuan antara yang
menyatakan capaian kompetensi pada tiap akhir jenjang kelas pada Sekolah Menengah
Teologi Kristen (SMTK). Capaian kompetensi pada tiap akhir jenjang kelas dari Kelas X
sampai XII, disebut dengan Kompetensi
Inti.
Kompetensi dasar berisi kemampuan dan materi pembelajaran untuk suatu mata pelajaran
pada masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti.
2.
3. Tujuan Kurikulum
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
82
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi
peserta didik.
KELOMPOK A (UMUM)
3 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Kelas: X
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya bertanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
1.1. Mensyukuri karunia Allah bagi dirinya 2.1. Mengembangkan perilaku sebagai pribadi
yang terus bertumbuh sebagai pribadi yang terus bertumbuh
dewasa menjadi dewasa
1.2. Menghayati nilai-nilai Kristiani: 2.2. meneladani Yesus dalam mewujudkan
kesetiaan, kasih dan keadilan dalam nilai-nilai Kristiani: kesetiaan, kasih dan
kehidupan social keadilan dalam kehidupan sosial
1.3. Mengakui peran Roh Kudus dalam 2.3. bersedia hidup baru sebagai wujud percaya
membaharui kehidupan orang beriman pada peran Roh Kudus sebagai
pembaharu
1.4. mensyukuri karunia Allah melalui 2.4. bersedia hidup bersama dengan orang lain
kebersamaan dengan orang lain tanpa tanpa kehilangan identitas
kehilangan identitas
83
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.1. Menganalisis ciri-ciri pribadi yang terus 4.1. Membuat karya yang berkaitan dengan ciri-
bertumbuh menjadi dewasa ciri pribadi yang terus bertumbuh menjadi
dewasa
3.2. Memahami makna nilai-nilai 4.2. Menenerapkan nilai-nilai Kristiani:
Kristiani: memerhatikan isi dan aspek kesetiaan,
kesetiaan, kasih, dan keadilan dalam kasih dan keadilan
kehidupan melalui berbagai aktivitas
3.3. Memahami peran Roh Kudus dalam 4.3. Menyajikan presentasi berkaitan dengan
membaharui kehidupan orang beriman peran Roh Kudus sebagai pembaharu
dengan mengacu pada Alkitab
Kelas XI
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya bertanggung jawab, peduli ( gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
84
dalam pergaulan dunia
3.3 Mengakui peran Allah dalam kehidupan 2.1. mengembangkan perilaku tanggung jawab
keluarga sebagai wujud pengakuan terhadap peran
Allah dalam kehidupan keluarga
3.4 Menghayati nilai-nilai Kristiani dalam 2.2. mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam
kehidupan keluarga dan pernikahan kehidupan keluarga dan pernikahan
3.1 Memahami peran Allah dalam kehidupan 4.1. Bersaksi tentang peran Allah dalam
keluarga keluarganya
3.2 Menganalisis pentingnya nilainilai Kristiani 4.2. Membuat karya yang berkaitan dengan
dalam kehidupan keluarga dan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan
pernikahan keluarga dan pernikahan
85
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.5 Menilai perkembangan kebudayaan, ilmu 4.5. membuat karya yang mengkritisi
pengetahuan, seni, dan tekonologi dengan perkembangan kebudayaan, ilmu
mengacu pada Alkitab pengetahuan, seni, dan tekonologi
dengan mengacu pada Alkitab
Kelas XII
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya bertanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
1.1. Menerima demokrasi dan HAM sebagai 2.1. Mengembangkan perilaku yang
anugerah Allah mencerminkan nilai-nilai
demokrasi dan HAM
1.2. Mensyukuri pemberian Allah dalam 2.2. Mengembangkan sikap dan perilaku yang
kehidupan multikultur menghargai dan menerima multikultur
86
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis 4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
pengetahuan faktual, konseptual, konkret dan ranah abstrak terkait dengan
prosedural, dan metakognitif berdasarkan pengembangan dari yang dipelajarinya di
rasa ingin tahunya tentang ilmu sekolah secara mandiri, bertindak secara
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan efektif dan kreatif, serta mampu
humaniora dengan wawasan menggunakan metoda sesuai kaidah
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, keilmuan
dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
3.3. Menilai pentingnya keadilan sebagai 4.3. Mempresentasikan karya yang berkaitan
dasar mewujudkan demokrasi dan dengan pentingnya keadilan sebagai dasar
HAM pada konteks global dan lokal mewujudkan demokrasi dan HAM
mengacu pada Alkitab mengacu pada teks Alkitab
3.4. Menganalisis peran remaja sebagai 4.4. Membuat proyek yang berkaitan dengan
pembawa damai sejahtera dalam peran remaja sebagai pembawa damai
kehidupan sehari-hari selaku murid sejahtera
Kristus mengenai kebersamaan dengan
orang lain tanpa
kehilangan identitas
87
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas: X
1.1. Mensyukuri nilai-nilai Pancasia 2.1. Menunjukkan sikap gotong royong sebagai
dalam praktik bentuk penerapan nilainilai Pancasila
penyelenggaraan pemerintahan Negara dalam kehidupan berbangsa dan
sebagai salah satu bentuk pengabdian bernegara
kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.2. Menerima ketentuan Undang- Undang 2.2. Bersikap peduli terhadap penerapan
Dasar Negara Republik Indonesia ketentuan UndangUndang Dasar Negara
Tahun 1945 yang mengatur tentang Republik Indonesia Tahun 1945 yang
wilayah negara, warga negara dan mengatur tentang wilayah negara, warga
penduduk, agama dan kepercayaan, negara dan penduduk, agama dan
pertahanan dan keamanan sebagai kepercayaan, pertahanan dan keamanan
wujud rasa syukur pada Tuhan Yang
Maha Esa
1.3. Menghargai nilai-nilai terkait fungsi dan 2.3. Bersikap peduli terhadap lembaga-lembaga
kewenangan lembaga-lembaga negara di sekolah sebagai cerminan dari
menurut Undang-Undang Dasar lembagalembaga negara
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sebagai bentuk
sikap beriman dan
bertaqwa
88
1.4. Menghormati hubungan pemerintah 2.4. Bersikap peduli terhadap hubungan
pusat dan daerah menurut pemerintah pusat dan daerah yang
Undang- Undang Dasar harmonis di daerah setempat
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
1.5. Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk 2.5. Menunjukkan sikap kerjasama dalam
komitmen integrasi nasional dalam rangka mewujudkan komitmen integrasi
bingkai Bhinneka Tunggal Ika sebagai nasional dalam bingkai Bhinneka
wujud syukur kepada
Tunggal Ika
Tuhan yang Maha Esa
1.6. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha 2.6. Bersikap responsif dan proaktif atas
Esa atas nilai-nilai yang membentuk ancaman terhadap negara dan upaya
kesadaran atas ancaman terhadap penyelesaiannya dibidang Ideologi,
negara dan politik,
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
upaya penyelesaiannya dalam bingkai ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan
Bhinneka Tunggal Ika keamanan dalam bingkai Bhinneka
Tunggal Ika
3.1. Menganalisis nilai-nilai Pancasila 4.1. Menyaji hasil analisis nilai-nilai Pancasila
dalam kerangka praktik dalam kerangka praktik penyelenggaraan
penyelenggaraan pemerintahan Negara Negara
pemerintahan Negara
89
3.2. Menelaah ketentuan Undang- Undang 4.2. Menyaji hasil telaah tentang ketentuan
Dasar Negara Republik Indonesia Undang-Undang Dasar Negara Republik
Tahun 1945 yang mengatur tentang Indonesia Tahun 1945 yang mengatur
wilayah negara, warga negara dan wilayah negara, warga negara dan
penduduk, agama dan kepercayaan, penduduk, agama dan kepercayaan, serta
serta pertahanan dan keamanan pertahanan dan keamanan
Kelas: XI
90
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya bertanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
1.1. Menghargai hak asasi manusia 2.1. Bersikap peduli terhadap hak asasi manusia
berdasarkan perspektif pancasila berdasarkan perspektif pancasila dalam
sebagai anugerah kehidupan berbangsa dan
Tuhan yang Maha Esa bernegara
1.6. Bersyukur pada Tuhan Yang Maha 2.6. Bersikap proaktif dalam menerapkan nilai-
Esa atas nilai-nilai persatuan dan nilai persatuan dan kesatuan bangsa dalam
kesatuan bangsa dalam Negara Negara Kesatuan Republik
Kesatuan Indonesia
Republik Indonesia
91
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
pengetahuan faktual, konseptual, konkret dan ranah abstrak terkait dengan
prosedural dan metakognitif berdasarkan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara
rasa ingintahunya tentang ilmu
efektif dan kreatif, serta mampu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, menggunakan metoda sesuai
dan humaniora dengan wawasan kaidah keilmuan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
3.1. Menganalisis pelanggaran hak asasi 4.1. Menyaji hasil analisis pelanggaran hak asasi
manusia dalam perspektif pancasila manusia dalam perspektif pancasila dalam
dalam kehidupan berbangsa dan kehidupan berbangsa dan
bernegara bernegara
3.2. Mengkaji sistem dan dinamika demokrasi 4.2. Menyajikan hasil kajian tentang sistem dan
Pancasila sesuai dengan Undang- dinamika demokrasi Pancasila sesuai
Undang Dasar Negara Republik dengan UndangUndang Dasar Negara
Indonesia Republik
Tahun 1945 Indonesia Tahun 1945
3.3. Mendeskripsikan sistem hukum dan 4.3. Menyaji hasil penalaran tentang sistem
peradilan di Indonesia sesuai dengan hukum dan peradilan di Indonesia sesuai
Undang-Undang Dasar Negara dengan UndangUndang Dasar Negara
Republik Republik
Indonesia Tahun 1945 Indonesia Tahun 1945
3.4. Menganalisis dinamika peran Indonesia 4.4. Mendemonstrasikan hasil analisis tentang
dalam perdamaian dunia sesuai peran Indonesia dalam perdamaian dunia
Undang-Undang sesuai Undang-
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
Kelas: XII
92
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
agama yang dianutnya royong, kerja sama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro¬aktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
1.1. Menghargai perbedaan sebagai anugerah 2.1. Bersikap responsif dan proaktif terhadap
Tuhan yang Maha pelanggaran hak dan pengingkaran
Esa dalam rangka penghormatan hak kewajiban warga negara dalam kehidupan
asasi manusia berbangsa dan bernegara
1.2. Menjalankan perilaku orang beriman 2.2. Berperilaku jujur dalam praktik
dalam praktik pelindungan dan perlindungan dan penegakan hukum
penegakan hukum untuk menjamin di tengah masyarakat
keadilan dan kedamaian
93
3.1. Menganalisis nilai-nilai Pancasila terkait 4.1. Menyaji hasil analisis nilai-nilai Pancasila
dengan kasuskasus pelanggaran hak terkait dengan kasuskasus pelanggaran hak
dan pengingkaran kewajiban warga dan pengingkaran kewajiban warga negara
negara dalam kehidupan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara berbangsa dan bernegara
3. Bahasa Indonesia
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Rumusan kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan dirumuskan sebagai berikut.
Kelas X
94
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
pengetahuan faktual, konseptual, konkret dan ranah abstrak terkait dengan
prosedural berdasarkan rasa pengembangan dari yang dipelajarinya di
ingintahunya tentang ilmu sekolah secara mandiri, dan mampu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, menggunakan metoda sesuai kaidah
dan humaniora dengan wawasan keilmuan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
3.1. Mengidentifikasi laporan hasil observasi 4.1. Menginterpretasi isi teks laporan hasil
yang dipresentasikan dengan lisan dan observasi berdasarkan interpretasi baik
tulis secara lisan maupun tulis
3.2. Menganalisis isi dan aspek kebahasaan 4.2. Mengkonstruksikan teks laporan dengan
dari minimal dua teks laporan hasil memerhatikan isi dan aspek kebahasaan
observasi baik lisan maupun tulis
3.5. Mengevaluasi teks anekdot dari aspek 4.5. Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah
makna tersirat teks anekdot baik lisan maupun tulis
3.6. Menganalisis struktur dan kebahasaan 4.6. Menciptakan kembali teks anekdot dengan
teks anekdot. memerhatikan struktur, dan kebahasaan
baik lisan maupun tulis
3.7. Mengidentifikasi nilai-nilai dan isi 4.7. Menceritakan kembali isi cerita rakyat
yang terkandung dalam cerita (hikayat) yang didengar dan dibaca
rakyat (hikayat) baik lisan maupun
tulis
3.8. Membandingkan nilai-nilai dan 4.8. Mengembangkan cerita rakyat (hikayat) ke
kebahasaan cerita rakyat dan cerpen dalam bentuk cerpen dengan memerhatikan
isi dan nilai-nilai.
95
3.9. Mengidentifikasi butir-butir penting dari 4.9. Menyusun ikhtisar dari dua buku nonfiksi
dua buku nonfiksi (buku pengayaan) (buku pengayaan) dan ringkasan dari satu
dan satu novel yang dibacakan nilai- novel yang dibaca
nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan
cerpen
3.15. Menganalisis aspek makna dan 4.15. Menceritakan kembali isi teks biografi baik
kebahasaan dalam teks lisan maupun tulis.
biografi
3.16. Mengidentifikasi suasana, tema, 4.16. Mendemonstrasikan
dan makna beberapa (membacakan atau
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
puisi yang terkandung dalam antologi memusikalisasikan) satu puisi dari antologi
puisi yang puisi atau kumpulan puisi dengan
diperdengarkan atau dibaca memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi
(tekanan dinamik dan tekanan tempo)
3.18. Menganalisis isi dari minimal satu buku 4.18.Mempresentasikan replikasi isi buku ilmiah
fiksi dan satu buku nonfiksi yang yang dibaca dalam bentuk resensi
sudah dibaca
96
Kelas XI
3.1. Mengonstruksi informasi berupa 4.1. Merancang pernyataan umum dan tahapan-
pernyataan-pernyataan umum dan tahapan dalam teks prosedur dengan
tahapan-tahapan dalam teks prosedur organisasi yang tepat secara lisan dan tulis
3.4. Menganalisis struktur dan 4.4. Memproduksi teks eksplanasi secara lisan
kebahasaan teks eksplanasi atautulis dengan memerhatikan struktur
dan kebahasaan
97
3.9. Mendemonstrasikan salah satu nilai 4.9. Menemukan butir-butir penting dari dua
kehidupan yang dipelajari dalam cerita buku pengayaan
pendek (nonfiksi) yang dibaca
3.10. Menganalisis unsur-unsur pembangun 4.10. Mempertunjukkan kesan pribadi terhadap
cerita pendek dalam buku salah satu buku ilmiah yang dibaca
kumpulan cerita pendek dalam bentuk teks eksplanasi singkat
3.11. Menganalisis pesan dari satu buku fiksi 4.11. Menyusun ulasan terhadap pesan
yang dibaca dari satu buku fiksi yang dibaca
3.17. Menganalisis kebahasaan resensi 4.17. Mengkonstruksi sebuah resensi dari buku
setidaknya dua karya yang berbeda kumpulan cerita pendek atau novel yang
sudah dibaca
3.18. engidentifikasi alur cerita, babak 4.18. Mempertunjukkan salah satu tokoh
demi babak, dan konflik dalam drama dalam drama yang dibaca
yang dibaca atau atau ditonton secara lisan
ditonton
3.19. Menganalisis isi dan kebahasaan 4.19. Mendemonstrasikan sebuah naskah drama
drama yang dengan memerhatikan isi dan
dibaca atau ditonton kebahasaan
3.20. Menganalisis pesan dari dua buku fiksi 4.20. Menyusun ulasan terhadap pesan
(novel dan buku kumpulan puisi) dari dua buku kumpulan puisi yang
yang dibaca dikaitkan dengan
situasi kekinian
Kelas XII
98
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta
mengevaluasi pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
konseptual, prosedural, dan metakognitif terkait dengan pengembangan dari yang
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, serta bertindak secara efektif dan kreatif,
dan humaniora dengan wawasan dan mampu menggunakan metoda sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, kaidah keilmuan
dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
99
3.9. Menganalisis isi dan 4.9. Merancang novel atau novelet dengan
kebahasaan novel memerhatikan isi dan kebahasaan baik
secara lisan maupun tulis
3.10. Mengevaluasi informasi, baik fakta 4.10. Menyusun opini dalam bentuk artikel
maupun opini, dalam sebuah artikel
yang dibaca
3.11. Menganalisis kebahasaan 4.11. Mengonstruksi sebuah artikel dengan
artikel dan/atau buku ilmiah memerhatikan fakta dan kebahasaan
3.12. Membandingkan kritik sastra dan 4.12. Menyusun kritik dan esai
esai dari aspek dengan memerhatikan aspek
pengetahuan dan pandangan penulis pengetahuan dan pandangan penulis
baik secara lisan maupun
tulis
3.13. Menganalisis sistematika dan 4.13. Mengonstruksi sebuah kritik atau esai
kebahasaan kritik dan esai dengan memerhatikan sistematika dan
kebahasaan baik secara lisan maupun
tulis
3.14. Mengidentifikasi nilai-nilai yang 4.14. Menulis refleksi tentang nilainilai
terdapat dalam sebuah buku yang terkandung dalam
pengayaan (nonfiksi) dan satu buku sebuah buku pengayaan (nonfiksi) dan
satu buku drama
drama (fiksi)
(fiksi)
4. Matematika
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA
SMA/MA/SMK/MAK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
100
Kelas X
3.3. Menyusun sistem persamaan linear tiga 4.3. Menyelesaikan masalah kontekstual
variabel dari masalah kontekstual yang berkaitan
101
eksistensinya
3.7. Menjelaskan rasio trigonometri (sinus, 4.7. Menyelesaikan masalah kontekstual yang
cosinus, tangen, cosecan, secan, berkaitan dengan rasio trigonometri
dan cotangen) pada segitiga siku-siku (sinus, cosinus, tangen, cosecan, secan,
dan cotangen) pada segitiga sikusiku
3.10. Menjelaskan fungsi trigonometri dengan 4.10. Menganalisa perubahan grafik fungsi
menggunakan lingkaran satuan trigonometri akibat perubahan
pada konstanta pada fungsi y = a sin b(x
+ c) + d.
Kelas XI
102
3.3. Menjelaskan matriks dan kesamaan 4.3. Menyelesaikan masalah kontekstual yang
matriks dengan menggunakan masalah berkaitan dengan matriks dan operasinya
kontekstual dan melakukan operasi pada
matriks yang meliputi penjumlahan,
pengurangan, perkalian skalar, dan
perkalian, serta transpose
Kelas XII
103
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta
mengevaluasi pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
konseptual, prosedural, dan metakognitif terkait dengan pengembangan dari yang
berdasarkan rasa ingintahunya tentang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, serta bertindak secara efektif dan kreatif,
budaya, dan humaniora dengan dan mampu menggunakan metoda sesuai
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
3.1. Mendeskripsikan jarak dalam ruang (antar 4.1. Menentukan jarak dalam ruang (antar titik,
titik, titik ke garis, dan titik ke bidang) titik ke garis, dan titik ke bidang)
3.2. Menentukan dan menganalisi ukuran 4.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan
pemusatan dan penyebaran data dengan penyajian data hasil pengukuran
yang disajikan dalam bentuk tabel dan pencacahan dalam tabel distribusi
distribusi
frekuensi dan histogram
frekuensi dan histogram
3.3. Menganalisis aturan pencacahan (aturan 4.3. Menyelesaikan masalah kontekstual yang
penjumlahan, aturan perkalian, berkaitan dengan kaidah pencacahan
permutasi, dan kombinasi) melalui (aturan penjumlahan, aturan perkalian,
masalah kontekstual permutasi, dan kombinasi)
3.4. Mendeskripsikan dan menentukan peluang 4.4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan
kejadian majemuk (peluang dengan peluang kejadian majemuk
kejadiankejadian saling bebas, saling (peluang, kejadian-kejadian saling
bebas, saling lepas, dan kejadian
lepas, dan kejadian bersyarat) dari suatu
bersyarat)
percobaan acak
104
5. Sejarah Indonesia
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEJARAH INDONESIA
SMA/MA/SMK/MAK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui
pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya
sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi
siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
105
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi
Keterampilan dirumuskan sebagai berikut yaitu siswa mampu:
Kelas X
3.1. memahami konsep berpikir kronologis, 4.1. menyajikan hasil penerapan konsep
diakronik, sinkronik, ruang, dan waktu berpikir kronologis, diakronik,
dalam sejarah sinkronik, ruang, dan waktu dalam
peristiwa sejarah dalam bentuk tulisan
atau
bentuk lain
3.2. memahami konsep perubahan dan 4.2. menerapkan konsep perubahan dan
keberlanjutan dalam keberlanjutan dalam
sejarah mengkaji peristiwa sejarah
3.3. menganalisis kehidupan manusia purba 4.3. menyajikan informasi mengenai
dan asal-usul nenek moyang bangsa kehidupan manusia purba dan asal-usul
Indonesia (melanesoid, proto, dan nenek moyang bangsa indonesia
deutero melayu) (melanesoid, proto, dan deutero melayu)
dalam bentuk tulisan
3.4. memahami hasil-hasil dan nilai- nilai 4.4. menyajikan hasil-hasil dan nilai-
budaya masyarakat praaksara Indonesia nilai budaya masyarakat praaksara
dan pengaruhnya dalam kehidupan Indonesia dan pengaruhnya dalam
lingkungan terdekat kehidupan
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
lingkungan terdekat dalam bentuk
tulisan
106
3.5. menganalisis berbagai teori tentang 4.5. mengolah informasi tentang proses
proses masuknya agama dan masuknya agama dan kebudayaan
kebudayaan Hindu dan Hindu dan Buddha ke Indonesia serta
Buddha ke Indonesia pengaruhnya pada kehidupan
masyarakat Indonesia masa kini serta
mengemukakan-nya dalam
bentuk tulisan
3.6. menganalisis perkembangan kehidupan 4.6. menyajikan hasil penalaran dalam bentuk
masyarakat, pemerintahan, dan budaya tulisan tentang nilai-nilai dan unsur
pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan budaya yang berkembang pada masa
Buddha di Indonesia serta menunjukkan
kerajaan Hindu dan Buddha yang masih
contoh buktibukti yang masih berlaku
pada kehidupan masyarakat berkelanjutan dalam kehidupan bangsa
Indonesia masa kini Indonesia pada masa kini
3.7. menganalisis berbagai teori tentang 4.7. mengolah informasi teori tentang proses
proses masuknya agama dan masuknya agama dan kebudayaan Islam
kebudayaan Islam ke ke Indonesia dengan menerapkan cara
Indonesia berpikir sejarah, serta
mengemukakannya dalam
bentuk tulisan
3.8. menganalisis perkembangan kehidupan 4.8. menyajikan hasil penalaran dalam bentuk
masyarakat, pemerintahan, dan budaya tulisan tentang nilai-nilai dan unsur
pada masa kerajaan-kerajaan Islam di budaya yang berkembang pada masa
Indonesia serta menunjukkan contoh
kerajaan Islam dan masih berkelanjutan
bukti-bukti yang masih berlaku pada
kehidupan dalam kehidupan bangsa Indonesia pada
masyarakat Indonesia masa kini masa kini
Kelas XI
107
budaya, dan humaniora dengan wawasan dan kreatif, serta mampu menggunakan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, metoda sesuai
dan peradaban terkait penyebab kaidah keilmuan
fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan
masalah
3.1. menganalisis proses masuk dan 4.1. mengolah informasi tentang proses
perkembangan penjajahan masuk dan perkembangan penjajahan
bangsa Eropa (Portugis, bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Spanyol, Belanda, Inggris) ke Indonesia
Inggris) ke Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk cerita
sejarah
3.3. menganalisis dampak politik, budaya, 4.3. menalar dampak politik, budaya, sosial,
sosial, ekonomi, dan pendidikan pada ekonomi, dan pendidikan pada masa
masa penjajahan bangsa Eropa penjajahan bangsa Eropa (Portugis,
Spanyol, Belanda, Inggris) dalam
(Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris)
kehidupan bangsa Indonesia masa kini
dalam kehidupan bangsa Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk
masa kini cerita sejarah
3.5. menganalisis sifat pendudukan 4.5. menalar sifat pendudukan Jepang dan
Jepang dan respon bangsa Indonesia dan
respon bangsa Indonesia menyajikannya dalam bentuk cerita
sejarah
3.6. menganalisis peran tokohtokoh nasional 4.6. menulis sejarah tentang satu tokoh nasional
dan daerah dalam memperjuangkan dan tokoh dari daerahnya yang
kemerdekaan Indonesia berjuang melawan penjajahan
108
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.9. menganalisis peran dan nilainilai 4.9. menuliskan peran dan nilai-nilai perjuangan
perjuangan Bung Karno dan Bung Bung Karno dan Bung Hatta serta tokoh-
Hatta sebagai proklamator tokoh lainnya sekitar proklamasi
serta tokoh-tokoh lainnya sekitar
proklamasi
3.10. menganalisis strategi dan bentuk 4.10. mengolah informasi tentang strategi dan
perjuangan bangsa Indonesia dalam bentuk perjuangan bangsa Indonesia
upaya mempertahankan dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan dari ancaman kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan
Sekutu dan Belanda Belanda dan menyajikannya dalam
bentuk cerita sejarah
Kelas XII
3.1. menganalisis upaya bangsa indonesia 4.1. merekonstruksi upaya bangsa indonesia
dalam menghadapi ancaman dalam menghadapi ancaman disintegrasi
disintegrasi bangsa antara lain PKI bangsa antara lain PKI Madiun 1948,
Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI,
Aziz, RMS, Permesta, G-30-S/PKI dan menyajikannya
PRRI, Permesta, G-30-S/PKI dalam bentuk
cerita sejarah
109
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.2. mengevaluasi peran dan nilainilai 4.2. menuliskan peran dan nilai-nilai perjuangan
perjuangan tokoh nasional dan daerah tokoh nasional dan daerah yang
dalam mempertahankan keutuhan berjuang mempertahankan keutuhan
negara dan bangsa Indonesia pada masa negara dan bangsa Indonesia pada masa
1945–1965 1945–1965
3.3. menganalisis perkembangan kehidupan 4.3. merekonstruksi perkembangan kehidupan
politik dan ekonomi Bangsa Indonesia politik dan ekonomi Bangsa Indonesia
pada masa awal kemerdekaan sampai pada masa awal kemerdekaan sampai
masa masa Demokrasi Liberal dan
Demokrasi Liberal menyajikannya dalam bentuk
laporan tertulis
3.7. mengevaluasi peran pelajar, mahasiswa, 4.7. menulis sejarah tentang peran pelajar,
dan pemuda dalam perubahan politik mahasiswa, dan pemuda dalam
dan perubahan politik dan ketatanegaraan
ketatanegaraan Indonesia Indonesia
3.8. mengevaluasi peran bangsa indonesia 4.8. menyajikan hasil telaah tentang peran
dalam perdamaian dunia antara lain bangsa indonesia dalam perdamaian
KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, dunia antara lain KAA, Misi Garuda,
Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok,
Gerakan Non Blok, ASEAN, OKI, dan
ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal
Jakarta Informal Meeting Meeting serta menyajikannya dalam
bentuk
laporan tertulis
110
3.9. mengevaluasi kehidupan Bangsa 4.9. membuat studi evaluasi tentang kehidupan
Indonesia dalam mengembangkan ilmu Bangsa Indonesia dalam
pengetahuan dan teknologi pada era mengembangkan ilmu pengetahuan dan
kemerdekaan (sejak proklamasi sampai
teknologi di era kemerdekaan (sejak
dengan
proklamasi sampai dengan Reformasi)
Reformasi)
dalam bentuk tulisan dan/atau media lain
6. Bahasa Inggris
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS UMUM
SMA/MA/SMK/MAK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
111
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi
Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
Kelas X
3.1. menerapkan fungsi sosial, struktur 4.1. merekonstruksi upaya menyusun teks
teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan tulis pendek
interaksi transaksional lisan dan tulis dan sederhana yang melibatkan tindakan
yang melibatkan tindakan memberi
memberi dan meminta informasi terkait jati
dan meminta informasi terkait jati diri
dan hubungan keluarga, sesuai diri, dengan memperhatikan fungsi sosial,
dengan konteks penggunaannya. struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
(Perhatikan unsur kebahasaan benar dan sesuai konteks
pronoun: subjective, objective,
possessive)
112
3.2. menerapkan fungsi sosial, struktur 4.2. menerapkan fungsi sosial, struktur teks, dan
teks, dan unsur kebahasaan teks unsur kebahasaan teks interaksi
interaksi interpersonal lisan dan tulis interpersonal lisan dan tulis yang melibatkan
yang melibatkan tindakan tindakan memberikan ucapan selamat dan
memberikan ucapan selamat dan memuji bersayap (extended), serta
memuji bersayap (extended), serta menanggapinya, sesuai dengan
menanggapinya, sesuai dengan konteks penggunaannya
konteks
penggunaannya
3.3. menerapkan fungsi sosial, struktur 4.3. menyusun teks interaksi transaksional lisan
teks, dan unsur kebahasaan teks dan tulis pendek dan sederhana yang
interaksi transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi dan meminta
yang melibatkan tindakan memberi informasi terkait niat melakukan suatu
dan meminta informasi terkait niat tindakan/kegiatan, dengan memperhatikan
melakukan suatu tindakan/kegiatan, fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
sesuai dengan konteks kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan be going to, would like
to)
3.4. membedakan fungsi sosial, struktur 4.4. teks deskriptif menangkap makna secara
teks, dan unsur kebahasaan beberapa kontekstual terkait fungsi sosial, struktur
teks deskriptif lisan dan tulis dengan teks, dan unsur kebahasaan teks deskriptif,
memberi dan meminta informasi lisan dan tulis, pendek dan sederhana terkait
terkait tempat wisata dan bangunan tempat wisata dan bangunan bersejarah
bersejarah terkenal, pendek dan terkenal menyusun teks deskriptif lisan dan
sederhana, sesuai dengan konteks tulis, pendek dan sederhana, terkait tempat
penggunaannya wisata dan bangunan bersejarah terkenal,
dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai konteks
113
3.6. menerapkan fungsi sosial, struktur 4.6. menyusun teks interaksi transaksional, lisan
teks, dan unsur kebahasaan teks dan tulis, pendek dan sederhana, yang
interaksi transaksional lisan dan tulis melibatkan tindakan memberi dan meminta
yang melibatkan tindakan memberi informasi terkait keadaan
dan meminta informasi terkait /tindakan/kegiatan/kejadian yang
keadaan/ tindakan/ kegiatan/ kejadian dilakukan/terjadi di waktu lampau yang
yang dilakukan/terjadi di waktu merujuk waktu terjadinya dan
lampau yang merujuk waktu kesudahannya, dengan memperhatikan
terjadinya dan kesudahannya, sesuai fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
dengan konteks penggunaannya. kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
(Perhatikan unsur kebahasaan simple
past tense vs present perfect tense)
3.7. membedakan fungsi sosial, struktur 4.7. teks recount – peristiwa bersejarah
teks, dan unsur kebahasaan beberapa menangkap makna secara kontekstual terkait
teks recount lisan dan tulis dengan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
memberi dan meminta informasi kebahasaan teks recount lisan dan tulis
terkait peristiwa bersejarah sesuai terkait peristiwa bersejarah menyusun teks
dengan konteks penggunaannya recount lisan dan tulis, pendek dan
sederhana, terkait peristiwa bersejarah,
dengan memperhatikan fungsi sosial,
struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara
benar dan sesuai konteks
3.8. membedakan fungsi sosial, struktur 4.8. menangkap makna secara kontekstual terkait
teks, dan unsur kebahasaan beberapa fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
teks naratif lisan dan tulis dengan kebahasaan teks naratif, lisan dan tulis
memberi dan meminta informasi
sederhana terkait legenda rakyat
terkait legenda rakyat, sederhana,
sesuai dengan konteks
penggunaannya
3.9. menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.9. menangkap makna terkait fungsi sosial dan
kebahasaan lirik lagu terkait unsur kebahasaan secara kontekstual lirik
kehidupan remaja lagu terkait kehidupan remaja
SMA/MA/SMK/MAK SMA/MA/SMK/
MAK
Kelas XI
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
114
3. memahami, menerapkan, dan 4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
menganalisis pengetahuan faktual, konkret dan ranah abstrak terkait dengan
konseptual, prosedural, dan pengembangan dari yang dipelajarinya di
metakognitif berdasarkan rasa ingin sekolah secara mandiri, bertindak secara
tahunya tentang ilmu pengetahuan, efektif dan kreatif, serta mampu
teknologi, seni, budaya, dan humaniora menggunakan metoda sesuai kaidah
dengan wawasan kemanusiaan, keilmuan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
3.1 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.1 menyusun teks interaksi transaksional, lisan
dan unsur kebahasaan teks interaksi dan tulis, pendek dan sederhana, yang
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
melibatkan tindakan memberi dan informasi terkait saran dan tawaran, dengan
meminta informasi terkait saran dan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
tawaran, sesuai dengan konteks dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai
penggunaannya. (Perhatikan unsur konteks
kebahasaan should, can)
3.2 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.2 menyusun teks interaksi transaksional, lisan
dan unsur kebahasaan teks interaksi dan tulis, pendek dan sederhana, yang
transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
melibatkan tindakan memberi dan informasi terkait pendapat dan pikiran,
meminta informasi terkait pendapat dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur
dan pikiran, sesuai dengan konteks teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan
penggunaannya. (Perhatikan unsur sesuai konteks
kebahasaan I think, I suppose, in my
opinion)
115
3.3 membedakan fungsi sosial, struktur 4.3 teks undangan resmi
teks, dan unsur kebahasaan beberapa 4.3.1 menangkap makna secara kontekstual terkait
teks khusus dalam bentuk undangan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
resmi dengan memberi dan meminta kebahasaan teks khusus dalam bentuk
informasi terkait kegiatan undangan resmi lisan dan tulis, terkait
sekolah/tempat kerja sesuai dengan kegiatan
konteks sekolah/tempat kerja
penggunaannya 4.3.2 menyusun teks khusus dalam bentuk
undangan resmi lisan dan tulis, terkait
kegiatan sekolah/tempat kerja, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan, secara benar dan
sesuai konteks
3.5 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.5 menyusun teks interaksi transaksional lisan
dan unsur kebahasaan teks interaksi dan tulis yang melibatkan tindakan memberi
transaksional lisan dan tulis yang dan meminta informasi terkait
melibatkan tindakan memberi dan
keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian tanpa
meminta informasi terkait keadaan/
tindakan/kegiatan/kejadian perlu menyebutkan pelakunya dalam teks
tanpa perlu menyebutkan pelakunya ilmiah, dengan memperhatikan fungsi sosial,
dalam teks ilmiah, sesuai dengan struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
konteks penggunaannya. (Perhatikan benar dan sesuai konteks
unsur kebahasaan passive voice)
116
3.6 membedakan fungsi sosial, struktur 4.6 teks surat pribadi
teks, dan unsur kebahasaan beberapa 4.6.1 menangkap makna secara kontekstual terkait
teks khusus dalam bentuk surat fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
pribadi dengan memberi dan kebahasaan teks khusus dalam bentuk
menerima informasi terkait kegiatan surat pribadi terkait kegiatan diri sendiri
diri sendiri dan orang sekitarnya, dan orang sekitarnya
sesuai dengan konteks 4.6.2 menyusun teks khusus dalam bentuk surat
penggunaannya pribadi terkait kegiatan diri sendiri dan
orang sekitarnya, lisan dan tulis, dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks,
dan unsur kebahasaan, secara benar dan
sesuai konteks
3.7 menerapkan fungsi sosial, struktur teks, 4.7 menyusun teks interaksi transaksional lisan
dan unsur kebahasaan teks interaksi dan tulis yang melibatkan tindakan memberi
transaksional lisan dan tulis yang dan meminta informasi terkait hubungan
melibatkan tindakan memberi dan
sebab akibat, dengan memperhatikan fungsi
meminta informasi terkait hubungan
sebab akibat, sesuai dengan konteks sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan
penggunaannya. (Perhatikan unsur yang benar dan sesuai konteks
kebahasaan because of ..., due
to ..., thanks to ...)
3.8 membedakan fungsi sosial, struktur 4.8 menangkap makna secara kontekstual terkait
teks, dan unsur kebahasaan beberapa fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
teks explanation lisan dan tulis kebahasaan teks explanation lisan dan tulis,
terkait gejala alam atau sosial yang tercakup
dengan memberi dan meminta
dalam mata
informasi terkait gejala alam atau
pelajaran lain di kelas XI
sosial yang tercakup dalam mata
pelajaran lain di kelas XI, sesuai
dengan konteks penggunaannya
3.9 menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.9 menangkap makna secara kontekstual terkait
kebahasaan lirik lagu terkait fungsi sosial dan unsur kebahasaan lirik lagu
kehidupan remaja terkait kehidupan remaja
SMA/MA/SMK/MAK SMA/MA/SMK/MAK
Kelas XII
117
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
4 memahami, menerapkan, menganalisis 5 mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta
dan mengevaluasi pengetahuan dalam ranah konkret dan ranah abstrak
faktual, konseptual, prosedural, dan terkait dengan pengembangan dari yang
metakognitif berdasarkan rasa ingin dipelajarinya di sekolah secara mandiri
tahunya tentang ilmu pengetahuan, serta bertindak secara efektif dan kreatif,
teknologi, seni, budaya, dan dan mampu menggunakan metoda sesuai
humaniora dengan wawasan kaidah keilmuan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
118
3.3 membedakan fungsi sosial, struktur 4.3 teks penyerta gambar (caption)
teks, dan unsur kebahasaan 4.3.1 menangkap makna secara
beberapa teks khusus dalam bentuk kontekstual terkait fungsi sosial, struktur
teks caption, dengan memberi dan teks, dan unsur kebahasaan teks
khusus dalam bentuk caption
meminta informasi terkait gambar
terkait
/foto /tabel/grafik/ bagan, sesuai
gambar/foto/ tabel/grafik/bagan
dengan konteks penggunaannya
4.3.2 menyusun teks khusus dalam bentuk teks
caption terkait gambar/foto/tabel/
grafik/bagan, dengan memperhatikan
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan, secara benar dan
sesuai konteks
3.4 membedakan fungsi sosial, struktur 4.4 menangkap makna secara kontekstual
teks, dan unsur kebahasaan terkait fungsi sosial, struktur teks, dan
beberapa teks news item lisan dan unsur kebahasaan teks news items lisan
tulis dengan memberi dan meminta
dan tulis, dalam bentuk berita sederhana
informasi terkait berita sederhana
dari koran/radio/TV, sesuai dengan koran/radio/ TV
konteks
penggunaannya
3.5 menerapkan fungsi sosial, struktur 4.5 menyusun teks interaksi transaksional lisan
teks, dan unsur kebahasaan teks dan tulis yang melibatkan tindakan
interaksi transaksional lisan dan memberi dan meminta informasi terkait
tulis yang melibatkan tindakan pengandaian diikuti oleh perintah/saran,
memberi dan meminta informasi dengan memperhatikan fungsi sosial,
terkait pengandaian diikuti oleh struktur teks, dan unsur kebahasaan yang
perintah/saran, sesuai dengan benar dan sesuai konteks
konteks penggunaannya.
(Perhatikan unsur kebahasaan if
dengan imperative, can, should)
119
3.7 menafsirkan fungsi sosial dan unsur 4.7 menangkap makna secara kontekstual
kebahasaan lirik lagu terkait terkait fungsi sosial dan unsur kebahasaan
kehidupan remaja lirik lagu terkait kehidupan remaja
SMA/MA/SMK/MAK SMA/MA/
SMK/MAK
7. IPA Terpadu
Kelas: X
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu siswa mampu “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu siswa mampu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi
120
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya satuan pendidikan dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan tutor dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi
Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu peserta didik mampu:
3.1 menerapkan metode ilmiah dan 4.1 menyajikan data hasil pengamatan dan
keselamatan kerja dalam pengukuran pengukuran serta membuat prosedur
berbagai besaran fisis, atau permasalahan kerja ilmiah tentang permasalahan pada
pada berbagai objek biologi, dan/atau
berbagai objek sains yang dapat diamati
kimiawi pada berbagai objek sains dan
fenomena pada baik pada ruang lingkup fisika, kimia,
kehidupan sehari-hari dan biologi
3.4 menganalisis terjadinya pencemaran 4.4 melakukan kajian dan memberikan agasan
lingkungan akibat penggunaan zat-zat penyelesaian masalah pencemaran di
kimiawi dan dampaknya bagi ekosistem lingkungannya berdasarkan hasil
pengamatan
121
3.5 menganalisis sistem tata surya, rotasi dan 4.5 melakukan kajian tentang dampak rotasi
revolusi bumi, rotasi dan revolusi bulan, dan revolusi bumi dan bulan bagi
serta dampaknya bagi kehidupan di bumi kehidupan di bumi,berdasarkan hasil
pengamatan atau penelusuran berbagai
sumber informasi
Kelas:
XI
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami, menerapkan, dan menganalisis 4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
prosedural, dan metakognitif berdasarkan dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
rasa ingin tahunya tentang ilmu
bertindak secara efektif dan kreatif, serta
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan mampu menggunakan metoda sesuai
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kaidah keilmuan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
3.1 menganalisis sistem pencernaan, peredaran 4.1 membuat kajian tentang cara yang
darah, pernafasan, dan sistem ekskresi pada dilakukan untuk menjaga kesehatan
manusia serta upaya menjaga kesehatan sistem pencernaan, peredaran darah,
sistem tersebut pernafasan, dan sistem ekskresi
3.2 menganalisis berbagai bahaya pemakaian 4.2 melakukan kajian terhadap dampak
Napza (narkotika, psikotropika, dan zat pemakaian Napza bagi dirinya dan
adiktif) dampaknya terhadap kesehatan diri, lingkunyannya serta upaya yang dilakukan
lingkungan, dan masyarakat untuk mencegah
3.3 memahami konsep energi, bentukbentuk 4.3 menerapkan metode ilmiah untuk
energi, hukum kekekalan energi, serta mengajukan gagasan penyelesaian
penerapannya dalam masalah penggunaan dan perubahan
kehidupan sehari-hari bentuk energi
3.4 menganalisis pengaruh kalor dan 4.4 melakukan kajian terhadap pengaruh
perpindahan kalor pada proses kenaikan berbagai warna
suhu suatu materidan penerapannya dalam terhadap penyerapan kalor
kehidupan
sehari-hari
3.5 memahami fenomena radiasi 4.5 mempresentasikan dampak radiasi
elektromagnetik, dari berbagai teknologi, elektromagnetik pada kehidupan manusia
dan dampaknya pada kehidupan
122
Kelas: XII
3.1 memahami sistem reproduksi pada manusia 4.1 menyajikan hasil penelusuran informasi
dan gangguan pada sistem reproduksi dari berbagai sumber terkait kesehatan
dengan penerapan pola hidup yang dan upaya pencegahan gangguan pada
menunjang kesehatan reproduksi organ reproduksi
3.4 memahami prinsip-prinsip Bioteknologi dan 4.4 melakukan kajian penerapan prinsip-
penerapannya sebagai upaya peningkatan prinsip Bioteknologi konvensional
kesejahteraan manusia berdasarkan
scientific method
3.5 menganalisis karakteristik inti atom, 4.5 menyajikan laporan tentang sumber
radioaktivitas, pemanfaatan, dampak, dan radioaktif, radioaktivitas, pemanfaatan,
proteksinya dalam kehidupan sehari-hari dampak, dan proteksinya bagi
kehidupan
3.6 Memahami konsep listrik searah dan bolak- 4.6 menyajikan ide/gagasan tentang cara
balik, energi dan daya listrik dalam menghemat energi dan dampak
kehidupan, serta keterbatasan sumber energi keterbatasan sumber energi bagi
kehidupan serta upaya penyelesaian
dan uapaya mengembangkan energi
masalah
alternatif
dengan energi alternatif
123
8. IPS Terpadu
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu siswa mampu “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu siswa mampu
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan,
pembiasaan, dan budaya satuan pendidikan dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan tutor dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi
Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu peserta didik mampu:
124
Kelas: X
3.2 Memahami pengetahuan dasar Sosiologi 4.2 Menalar suatu gejala sosial di lingkungan
sebagai ilmu pengetahuan yang sekitar dengan menggunakan
berfungsi untuk mengkaji gejala sosial pengetahuan sosiologis.
di masyarakat.
3.3 Mendeskripsikan konsep ilmu ekonomi. 4.3 Mengidentifikasi kelangkaan dan biaya
peluang dalam memenuh
kebutuhan.
3.4 Memahami dasar-dasar pemetaan, 4.4 Membuat peta tematik wilayah provinsi
pengindraan jauh, dan Sistem Informasi dan/atau salah satu pulau di Indonesia
Geografis berdasarkan peta rupa bumi
(SIG)
3.5 Mengenali dan mengidentifikasi realitas 4.5 Mengolah realitas individu, kelompok,
individu, kelompok, dan dan hubungan sosial sehingga mandiri
hubungan sosial di masyarakat. dalam memposisikan diri dalam
pergaulan sosial di masyarakat.
3.6 Menganalisis masalah ekonomi dalam 4.6 Menyajikan hasil analisis masalah
sistem ekonomi. ekonomi dalam sistem
ekonomi.
Kelas: XI
125
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin dengan pengembangan dari yang
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
seni, budaya, dan humaniora dengan bertindak secara efektif dan kreatif, serta
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, mampu menggunakan metoda sesuai
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab kaidah keilmuan
fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
3.1. Menganalisis sebaran dan 4.1 Membuat peta persebaran sumber daya
pengelolaan sumber daya kehutanan, pertambangan, kelautan, dan
kehutanan, pertambangan, pariwisata di Indonesia
kelautan, dan pariwisata sesuai
prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan
3.2. Menganalisis permasalahan sosial dalam 4.2 Memberikan respons dalam mengatasi
kaitannya dengan pengelompokan sosial permasalahan sosial yang terjadi di
dan kecenderungan eksklusi sosial di masyarakat dengan cara memahami
masyarakat dari sudut pandang dan kaitan pengelompokan sosial dengan
pendekatan Sosiologis. kecenderungan eksklusi dan timbulnya
permasalahan sosial.
3.3. Menganalisis konsep pertumbuhan ekonomi 4.3 Menyajikan hasil temuan permasalahan
dan pembangunan ekonomi serta pertumbuhan ekonomi dan
permasalahan dan cara mengatasinya. pembangunan ekonomi serta cara
mengatasinya.
3.4. Menganalisis dinamika kependudukan di 4.4 Menyajikan data kependudukan dalam
Indonesia untuk perencanaan pembangunan bentuk peta, tabel, grafik, dan/atau
gambar
3.5. Memahami konflik sosial dan cara 4.5 Memetakan konflik untuk dapat
memberikan respons untuk melakukan melakukan resolusi konflik dan
resolusi konflik demi terciptanya kehidupan menumbuhkembangkan perdamaian di
masyarakat.
yang damai di masyarakat.
Kelas: XII
126
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, mencipta dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural, dan metakognitif abstrak terkait dengan pengembangan
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu dari yang dipelajarinya di sekolah secara
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan mandiri serta bertindak secara efektif dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kreatif, dan mampu menggunakan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban metoda sesuai
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta kaidah keilmuan
menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
3.1 Menganalisis struktur keruangan desa dan 4.1 Membuat makalah tentang usaha
kota, interaksi desa dan kota, serta pemerataan pembangunan di desa dan
kaitannya dengan usaha pemerataan kota yang dilengkapi dengan peta,
pembangunan bagan, tabel, grafik, dan/atau diagram
3.2 Memahami berbagai jenis dan faktor-faktor 4.2 Menalar berdasarkan pemahaman dari
perubahan sosial serta akibat yang pengamatan dan diskusi tentang
ditimbulkannya dalam kehidupan perubahan sosial dan akibat yang
masyarakat. ditimbulkannya.
3.4 Menganalisis karakteristik negara maju dan 4.4 Membuat makalah tentang interaksi
negara berkembang Indonesia dengan negara maju dan
dalam konteks pasar negara berkembang dalam konteks
pasar bebas yang dilengkapi dengan
peta, tabel, grafik, dan/atau diagram
3.5 Memahami faktor penyebab ketimpangan 4.5 Mengolah hasil kajian dan pengamatan
sosial dan pertautannya dengan perubahan tentang ketimpangan sosial sebagai
sosial di tengah-tengah globalisasi. akibat dari perubahan sosial di tengah-
tengah globalisasi
3.6 Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem 4.6 Menyajikan akuntansi sebagai sistem
informasi. informasi.
127
Kelompok B (umum)
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak
128
langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi
Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
Kelas: X
A. Seni Rupa
3.2 memahami karya seni rupa 4.2 membuat karya seni rupa tiga dimensi
berdasarkan, jenis, tema, dan nilai dengan melihat model
estetisnya
129
3.4 memahami konsep, prosedur, dan fungsi 4.4 membuat deskripsi karya seni rupa
kritik dalam karya seni rupa berdasarkan pengamatan dalam bentuk
lisan atau tulisan
B. Seni Musik
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami, menerapkan, menganalisis 4. mengolah, menalar, dan menyaji
pengetahuan faktual, konseptual, dalam ranah konkret dan ranah
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya abstrak terkait dengan
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, pengembangan dari yang
budaya, dan humaniora dengan wawasan dipelajarinya di sekolah secara
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan mandiri, dan mampu menggunakan
peradaban terkait penyebab fenomena dan metoda sesuai kaidah keilmuan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
C. Seni Tari
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. .memahami, menerapkan, menganalisis 4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural ranah konkret dan ranah abstrak
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu terkait dengan pengembangan dari
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
yang dipelajarinya di sekolah secara
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban mandiri, dan mampu menggunakan
terkait penyebab fenomena dan kejadian, metoda sesuai kaidah keilmuan
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan
masalah
130
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.1 memahami konsep, teknik dan prosedur dalam 4.1 meragakan gerak tari tradisional
ragam gerak tari tradisi berdasarkan konsep, teknik, dan
prosedur sesuai dengan
3.2 memahami bentuk, jenis, dan nilai estetis 4.2 meragakan gerak tari tradisional
dalam ragam gerak dasar tari tradisi berdasarkan bentuk, jenis dan nilai
estetis
3.3 menganalisis konsep, teknik dan prosedur 4.3 meragakan ragam gerak tradisional
dalam ragam gerak tari tradisi berdasarkan konsep, teknik dan
prosedur
3.4 menganalisis bentuk, jenis, nilai estetis dan 4.4 membuat tulisan mengenai jenis,
fungsi ragam gerak tari tradisi fungsi, bentuk, dan nilai estetis
sebuah karya tari
D. Seni Teater
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
33 memahami, menerapkan, menganalisis 4 mengolah, menalar, dan
. pengetahuan faktual, konseptual, menyaji dalam ranah konkret dan
prosedural berdasarkan rasa ingin ranah abstrak terkait dengan
tahunya tentang ilmu pengetahuan, pengembangan dari yang dipelajarinya
teknologi, seni, budaya, dan humaniora di sekolah secara mandiri, dan mampu
dengan wawasan kemanusiaan, menggunakan metoda sesuai kaidah
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban keilmuan
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
3.2 memahami teknik menyusun naskah lakon 4.2 menyusun naskah lakon sesuai kaidah
bersumber dari seni teater
cerita tradisional tradisional
3.3 memahami perancangan pementasan seni 4.3 merancang pementasan seni teater
teater sesuai konsep, teknik dan sesuai konsep, teknik dan
prosedur seni teater tradisional prosedur bersumber
seni teater tradisional
131
3.4 menganalisis pementasan seni teater 4.4 mementaskan seni teater
sesuai konsep, teknik dan prosedur seni berdasarkan konsep, teknik dan
teater tradisional prosedur seni teater tradisional
Kelas: XI
A. Seni Rupa
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. memahami, menerapkan, dan menganalisis 4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
prosedural, dan metakognitif berdasarkan dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
rasa ingin tahunya tentang ilmu
bertindak secara efektif dan kreatif,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan serta mampu menggunakan metoda
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, sesuai
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban kaidah keilmuan
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
B. Seni Musik
132
3. memahami, menerapkan, dan menganalisis 4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, ranah konkret dan ranah abstrak
prosedural, dan metakognitif terkait dengan pengembangan dari
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang yang dipelajarinya di sekolah secara
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, mandiri, bertindak secara efektif dan
budaya, dan humaniora dengan kreatif, serta mampu menggunakan
wawasan kemanusiaan, kebang- saan, metoda sesuai kaidah keilmuan
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
3.1 memahami konsep musik Barat 4.1 memainkan alat musik Barat
C. Seni Tari
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
133
3. memahami, menerapkan, dan 4. mengolah, menalar, dan menyaji
menganalisis pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
konseptual, prosedural, dan terkait dengan pengembangan dari
metakognitif berdasarkan rasa ingin yang dipelajarinya di sekolah secara
tahunya tentang ilmu mandiri, bertindak secara efektif dan
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, kreatif, serta mampu menggunakan
dan humaniora dengan wawasan metoda sesuai kaidah keilmuan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
3.1 menerapkan konsep, teknik dan prosedur 4.1 berkarya seni tari melalui
dalam berkarya tari kreasi pengembangan gerak berdasarkan
konsep, teknik dan prosedur sesuai
dengan hitungan
3.2 menerapkan gerak tari kreasi berdasarkan 4.2 berkarya seni tari melalui
fungsi, teknik, bentuk, jenis dan nilai pengembangan gerak berdasarkan
estetis sesuai iringan fungsi, teknik, simbol, jenis dan nilai
estetis sesuai dengan iringan
3.3 mengevaluasi gerak tari kreasi berdasarkan 4.3 menyajikan hasil pengembangan gerak
teknik tata pentas tari berdasarkan tata teknik
3.4 mengevaluasi bentuk, jenis, nilai estetis, 4.4 membuat tulisan mengenai bentuk,
fungsi dan tata pentas dalam karya tari jenis, nilai estetis, fungsi dan tata
pentas
D. Seni Teater
134
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami, menerapkan, dan 4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam
menganalisis pengetahuan faktual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
konseptual, prosedural, dan metakognitif dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
bertindak secara efektif dan kreatif, serta
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, mampu menggunakan metoda sesuai
budaya, dan humaniora dengan wawasan kaidah keilmuan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan
masalah
135
Kelas: XII
A. Seni Rupa
3.2 mengevaluasi karya seni rupa berdasarkan 4.2 berkreasi karya seni rupa tiga dimensi
jenis, tema, fungsi dan nilai estetisnya berdasarkan imajinasi dengan berbagai
madia dan teknik
136
B. Seni Musik
3.4 merancang konsep dan teknik berkreasi 4.4 menampilkan karya musik
musik kontemporer secara mandiri kontemporer kreasi sendiri
137
C. Seni Tari
138
D. Seni
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami, menerapkan, menganalisis dan 4. mengolah, menalar, menyaji, dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, mencipta dalam ranah konkret dan
konseptual, prosedural, dan metakognitif ranah abstrak terkait dengan
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengembangan dari yang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan dipelajarinya di sekolah secara
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, mandiri serta bertindak secara efektif
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban dan kreatif, dan mampu
terkait penyebab fenomena dan kejadian, menggunakan metoda sesuai kaidah
serta menerapkan pengetahuan prosedural keilmuan
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan
Teater masalah
139
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI
DASAR PENDIDIKAN JASMANI,
OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMA/MA/SMK/MAK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan
perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
140
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Kelas: X
141
dan kelenturan) menggunakan kesehatan (daya tahan,
instrumen terstandar kekuatan, komposisi tubuh,
dan kelenturan) menggunakan
instrumen terstandar
3.6 Menganalisis keterampilan 4.6 Mempraktikkan hasil analisis
rangkaian gerak sederhana dalam keterampilan rangkaian gerak
aktivitas spesifik senam lantai sederhana dalam
aktivitas
spesifik senam lantai
3.7 Menganalisis gerak rangkaian 4.7 Mempratikkan hasil analisis
langkah dan ayunan lengan gerak rangkaian langkah dan
mengikuti irama (ketukan) dalam ayunan lengan mengikuti
aktivitas gerak berirama irama (ketukan) dalam
aktivitas gerak berirama
3.8 Menganalisis keterampilan 4.8 Mempraktikkan hasil analisis
satu gaya renang*** keterampilan satu gaya renang
3.9 Memahami konsep dan prinsip 4.9 Mempresentasikan konsep dan
pergaulan yang sehat antar remaja prinsip pergaulan yang sehat
dan menjaga diri dari kehamilan antar remaja dan menjaga diri
dari kehamilan pada usia
pada usia sekolah
sekolah
3.10 Menganalisis berbagai peraturan 4.10 Mempresentasikan berbagai
perundangan serta konsekuensi hukum peraturan perundangan serta
bagi para pengguna dan konsekuensi hukum bagi para
pengedar narkotika, psikotropika, zatzat aditif pengguna dan pengedar
(NAPZA) dan obat berbahaya lainnya narkotika, psikotropika, zat-
zat aditif (NAPZA) dan obat
berbahaya lainnya
Kelas: XI
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
142
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
prosedural, dan metakognitif berdasarkan dengan pengembangan dari yang
rasa ingin tahunya tentang ilmu
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, bertindak secara efektif dan kreatif,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban serta mampu menggunakan metoda
terkait penyebab fenomena dan kejadian, sesuai kaidah keilmuan
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan
masalah
143
pendinginan) dalam aktivitas gerak latihan, dan pendinginan) dalam
berirama aktivitas gerak berirama
3.8 Menganalisis keterampilan dua gaya 4.8 Mempraktikkan hasil analisis
renang *** keterampilan dua gaya renang***
3.9 Menganalisis manfaat jangka 4.9 Mempresentasikan manfaat
panjang dari partisipasi dalam aktivitas jangka panjang dari partisipasi dalam
fisik secara teratur aktivitas fisik secara teratur
3.10 Menganalisis bahaya, cara 4.10 Mempresentasikan hasil analisis
penularan, dan cara mencegah bahaya, cara penularan, dan cara
HIV/AIDS mencegah HIV/AIDS
Kelas: XII
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, mencipta dalam ranah konkret dan ranah
konseptual, prosedural, dan metakognitif abstrak terkait dengan pengembangan
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
dari yang dipelajarinya di sekolah secara
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,
dan humaniora dengan wawasan mandiri serta bertindak secara efektif
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan dan kreatif, dan mampu menggunakan
peradaban terkait penyebab fenomena dan metoda sesuai kaidah keilmuan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan
masalah
144
3.5 Merancang program latihan untuk 4.5 Mempraktikkan hasil rancangan
meningkatkan derajat kebugaran jasmani program latihan untuk meningkatkan
terkait kesehatan dan derajat kebugaran jasmani terkait
keterampilan secara pribadi kesehatan dan keterampilan
3.6 Merancang beberapa pola rangkaian 4.6 Mempraktikkan hasil rancang beberapa
keterampilan senam lantai pola rangkaian
keterampilan senam lantai
3.7 Merancang sistematika latihan (gerak 4.7 Merancang sistematika latihan (gerak
pemanasan, inti latihan, dan pendinginan) pemanasan, inti latihan, dan
dalam aktivitas gerak berirama pendinginan) dalam
aktivitas gerak berirama
3.8 Menganalisis keterampilan dua gaya renang 4.8 Mempraktikkan hasil analisis
untuk keterampilan penyelamatan diri, keterampilan dua gaya renang untuk
dan tindakan pertolongan keterampilan penyelamatan diri, dan
kegawatdaruratan di air dengan tindakan pertolongan
menggunakan alat bantu*** kegawatdaruratan di air dengan
145
3. Prakarya dan Kewirausahaan
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PRAKARYA DAN
KEWIRAUSAHAAN SMA/MA/SMK/MAK
Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2)
sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui
proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menerima dan menjalankan ajaran agama
yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah “Menunjukan
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi
tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu
keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata
pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi
Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:
Kelas: X
A. Kerajinan
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3 memahami , menerapkan, menganalisis 4 mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dan mampu menggunakan metoda
budaya, dan humaniora dengan wawasan sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan kaidah keilmuan
peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian,
146
3.2 memahami perencanaan usaha kerajinan 4.2 menyusun perencanaan usaha
dengan inspirasi budaya lokal non benda kerajinan dengan
(misalnya cerita rakyat, mitos, simbol, inspirasi budaya lokal
non benda
tarian, pantun dan upacara adat) yang
(misalnya cerita rakyat, mitos, simbol,
meliputi ide dan peluang usaha, sumber
tarian, pantun dan upacara adat ) yang
daya, administrasi dan pemasaran
meliputi ide dan peluang usaha, sumber
daya, administrasi dan pemasaran
3.4 memahami perhitungan biaya produksi 4.4 menghitung biaya produksi (Harga
(Harga Pokok Produksi) produk Pokok Produksi) kerajinan
kerajinan dengan inspirasi budaya non dengan inspirasi
benda budaya non benda
3.5 memahami pemasaran produk kerajinan 4.5 memasarkan produk kerajinan dengan
dengan inspirasi budaya non benda inspirasi budaya non benda secara
secara langsung langsung
3.6 menganalisis proses evaluasi hasil kegiatan 4.6 mengevaluasi hasil kegiatan usaha
usaha kerajinan dengan inspirasi budaya kerajinan dengan
non benda inspirasi budaya non benda
3.7 memahami perencanaan usaha kerajinan 4.7 menyusun perencanaan usaha kerajinan
dengan inspirasi artefak/objek budaya dengan inspirasi artefak/objek
lokal (misalnya pakaian daerah, wadah budaya lokal (misalnya pakaian
tradisional, dan senjata tradisional) yang daerah, wadah tradisional, dan
meliputi ide dan peluang usaha, sumber senjata tradisional) yang meliputi
daya, administrasi, dan pemasaran ide dan peluang usaha, sumber
daya, administrasi, dan pemasaran
147
3.11 memahami proses evaluasi hasil kegiatan 4.11 mengevaluasi hasil kegiatan usaha
usaha kerajinan dengan inspirasi kerajinan dengan
artefak/objek budaya lokal inspirasi artefak/objek budaya lokal
B. Rekayasa
3.2 memahami perencanaan usaha produk 4.2 menyusun perencanaan usaha produk
teknologi transportasi dan logistik teknologi transportasi dan logistik
meliputi ide dan peluang usaha, sumber meliputi ide dan peluang usaha,
sumber daya,
daya, administrasi, dan pemasaran
administrasi, dan pemasaran
3.3 menganalisis sistem produksi produk 4.3 memproduksi produk transportasi dan
transportasi dan logistik berdasarkan logistik berdasarkan daya dukung
daya dukung yang dimiliki oleh daerah yang dimiliki oleh daerah setempat
setempat
148
3.6 menganalisis teknik dan proses evaluasi 4.6 mengevaluasi hasil kegiatan
hasil kegiatan usaha produk transportasi usaha produk transportasi dan
dan logistik logistik
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.7 Memahami perencanaan usaha kerajinan 4.7 Menyusun perencanaan usaha
dengan inspirasi artefak/objek budaya kerajinan dengan inspirasi
lokal (misalnya pakaian daerah, wadah artefak/objek budaya lokal
(misalnya pakaian daerah, wadah
tradisional dan senjata ) yang meliputi
tradisional dan senjata) yang
ide dan peluang usaha, sumber daya, meliputi ide dan peluang usaha,
administrasi dan pemasaran sumber daya,
administrasi dan pemasaran
3.8 menganalisis sistem produksi kerajinan 4.8 memproduksi kerajinan dengan
dengan inspirasi artefak/objek budaya inspirasi artefak/ objek budaya lokal
lokal dan material daerah sekitar dan material daerah sekitar dengan
berdasarkan daya dukung yang dimiliki inspirasi budaya berdasarkan daya
oleh daerah setempat dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat
3.9 memahami cara perhitungan biaya 4.9 menghitung biaya produksi
produksi (Harga Pokok Produksi) (Harga Pokok Produksi) produk
produk grafika grafika
3.10 memahami strategi pemasaran 4.10 memasarkan produk grafika secara
produk grafika secara langsung langsung
3.11 memahami proses evaluasi hasil kegiatan 4.11 merumuskan hasil kegiatan
usaha produk grafika usaha produk grafika
C. Budidaya
149
3.1 memahami karakteristik kewirausahaan 4.1 mengidentifikasi karakteristik
(misalnya berorientasi ke masa depan wirausahawan berdasarkan
dan berani menjalankan resiko) dalam keberhasilan dan kegagalan usaha
3.4 memahami perhitungan harga pokok 4.4 menghitung biaya produksi (Harga
produksi usaha budidaya tanaman Pokok Produksi) budidaya
pangan tanaman pangan
3.5 memahami pemasaran produk usaha 4.5 memasarkan produk usaha budidaya
budidaya tanaman pangan secara anaman pangan
langsung secara langsung
3.6 menganalisis proses evaluasi hasil 4.6 mengevaluasi hasil kegiatan usaha
kegiatan usaha budidaya tanaman budidaya tanaman
pangan secara langsung pangan secara langsung
3.7 memahami perencanaan usaha yang 4.7 menyusun perencanaan usaha yang
meliputi ide dan peluang usaha, sumber meliputi ide dan peluang usaha,
daya, administrasi, dan pemasaran sumber daya, administrasi, dan
untuk produksi tanaman hias pemasaran untuk tanaman hias
berdasarkan daya dukung yang dimiliki berdasarkan daya dukung yang
oleh daerah setempat dimiliki oleh daerah setempat
150
D. Pengolahan
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. memahami ,menerapkan, menganalisis 4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
prosedural berdasarkan rasa ingin dengan pengembangan dari yang
tahunya tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dan mampu menggunakan metoda
dengan wawasan kemanusiaan, sesuai kaidah keilmuan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
3.3 menganalisis sistem pengolahan makanan 4.3 mengolah makanan awetan dari bahan
awetan dari bahan pangan nabati dan pangan nabati berdasarkan daya dukung
pengemasan berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat
yang dimiliki oleh daerah setempat
151
3.5 memahami pemasaran produk 4.5 memasarkan produk usaha pengolahan
pengolahan makanan awetan dari makanan awetan dari bahan pangan
bahan pangan nabati secara langsung nabati secara langsung
3.9 memahami perhitungan biaya pengolahan 4.9 menghitung biaya pengolahan (harga
(harga pokok pengolahan) makanan pokok pengolahan) makanan awetan
awetan dari bahan pangan hewani dari bahan pangan hewani
3.10 memahami strategi pemasaran produk 4.10 memasarkan produk usaha pengolahan
usaha pengolahan makanan awetan dari makanan awetan dari bahan pangan
bahan pangan hewani secara langsung hewani
secara langsung
3.11 memahami proses evaluasi hasil 4.11 mengevaluasi hasil kegiatan usaha
kegiatan usaha pengolahan makanan pengolahan makanan awetan dari bahan
awetan dari bahan pangan hewani pangan hewani
Kelas: XI
A. Kerajinan
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
152
3. memahami, menerapkan, da n 4. mengolah, menalar, dan menyaji dalam
menganalisis pengetahuan faktual , ranah konkret dan ranah abstrak terkait
konseptual, prosedural, da n dengan pengembangan dari yang
metakognitif berdasarkan rasa ingi n dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
tahunya tentang ilmu pengetahuan , bertindak secara efektif dan kreatif, serta
teknologi, seni, budaya, da n humaniora mampu menggunakan metoda sesuai
dengan wawasa n kemanusiaan, kaidah keilmuan
kebangsaan , kenegaraan, dan
peradaban terkai t penyebab fenomena
dan kejadian , serta menerapkan
pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yan g
spesifik sesuai dengan bakat da n
minatnya untuk memecahka n masalah
3.5 menganalisis laporan kegiatan usaha 4.5 menyusun laporan kegiatan usaha
kerajinan dari bahan limbah kerajinan dari bahan limbah
berbentuk bangun datar berbentuk bangun datar.
153
3.7 menganalisis system produksi 4.7 memproduksi kerajinan dari bahan
kerajinan dari bahan limbah limbah berbentuk
berbentuk bangun ruang bangun ruang berdasarkan
berdasarkan daya dukung yang daya dukung yang dimiliki oleh
dimiliki oleh daerah setempat daerah setempat.
3.8 memahami perhitungan titik impas 4.8 menghitung titik impas (Break Even
(Break Even Point) usaha kerajinan Point) usaha kerajinan dari bahan
dari bahan limbah berbentuk bangun limbah berbentuk bangun ruang
ruang
3.9 menganalisis strategi promosi produk 4.9 melakukan promosi produk usaha
usaha kerajinan dari kerajinan dari bahan limbah
bahan limbah berbentuk bangun ruang
3.10 menganalisis laporan kegiatan usaha 4.10 menyusun laporan kegiatan usaha
kerajinan dari bahan limbah kerajinan dari bahan limbah
berbentuk bangun ruang berbentuk bangun ruang
B. Rekayasa
KOMPETENSI INTI 4
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3 memahami, menerapkan, dan menganalisis 4 mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, ranah konkret dan ranah abstrak
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
mandiri, bertindak secara efektif dan
teknologi, seni, budaya, dan humaniora kreatif, serta mampu menggunakan
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, metoda sesuai
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab kaidah keilmuan
fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
3.2 menganalisis sistem produksi peralatan 4.2 memproduksi peralatan sistem teknik
sistem teknik berdasarkan daya dukung berdasarkan daya dukung yang dimiliki
yang dimiliki oleh daerah setempat oleh daerah setempat
154
3.3 memahami cara menghitung titik 4.3 menghitung titik impas (Break Even
impas (Break Even Point) usaha Point) usaha peralatan sistem teknik
peralatan sistem teknik
3.4 menganalisis strategi promosi peralatan 4.4 melakukan promosi produk
sistem teknik usaha peralatan sistem teknik
3.5 menganalisis laporan kegiatan usaha 4.5 menyusun laporan kegiatan usaha
peralatan sistem teknik peralatan sistem teknik
3.6 memahami proses perencanaan usaha 4.6 menyusun perencanaan usaha bidang
bidang konversi energi meliputi ide dan konversi energi meliputi ide dan
peluang usaha, sumber daya, peluang usaha, sumber daya,
administrasi, dan pemasaran administrasi, dan pemasaran
C. Budidaya
155
3.1 memahami perencanaan usaha budidaya 4.1 menyusun perencanaan usaha budidaya
pembenihan ikan konsumsi meliputi ide pembenihan ikan konsumsi meliputi
dan peluang usaha, sumber daya, ide dan peluang usaha, sumber daya,
3.2 menganalsisi sistem produksi pembenihan 4.2 memproduksi benih ikan konsumsi
ikan konsumsi berdasarkan daya dukung berdasarkan daya dukung yang dimiliki
yang dimiliki oleh daerah setempat oleh daerah setempat
3.3 memahami perhitungan titik impas (break 4.3 menghitung titik impas ( break even
even point) usaha budidaya pembenihan point) usaha budidaya pembenihan ikan
ikan konsumi konsumsi
3.4 menganalisis strategi promosi usaha 4.4 melakukan promosi produk usaha
budidaya pembenihan ikan konsumsi budidaya pembenihan
ikan konsumsi
3.5 menganalisis laporan kegiatan usaha 4.5 menyusun laporan kegiatan usaha
budidaya pembenihan ikan konsumsi budidaya pembenihan ikan konsumsi
3.6 menganalisis perencanaan usaha budidaya 4.6 menyusun perencanaan usaha budidaya
pembenihan ikan hias meliputi ide dan pembenihan ikan hias meliputi ide dan
peluang usaha, sumber daya, peluang usaha, sumber daya,
administrasi, dan
administrasi, dan pemasaran
pemasaran
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.8 memahami perhitungan titik impas (Break 4.8 menghitung titik impas ( Break Even
Even Point) usaha budidaya pembenihan Point) usaha budidaya pembenihan
ikan hias ikan hias
3.9 menganalisis strategi promosi usaha 4.9 melakukan promosi produk usaha
budidaya pembenihan ikan hias budidaya pembenihan
ikan hias
D. Pengolahan
156
3 memahami, menerapkan, dan menganalisis 4 mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin dengan pengembangan dari yang
tahunya tentang ilmu pengetahuan,
dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab mampu menggunakan metoda sesuai
fenomena dan kejadian, serta menerapkan kaidah keilmuan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah
3.4 menganalsisi strategi promosi usaha 4.4. melakukan promosi produk usaha
pengolahan makanan khas asli daerah pengolahan makanan khas asli daerah
(orisinil) dari bahan pangan nabati dan (orisinil) dari bahan bahan pangan
hewani nabati dan hewani
3.5 menganalisis laporan kegiatan usaha 4.5. menyusun laporan kegiatan usaha
pengolahan makanan khas asli daerah pengolahan makanan khas asli daerah
(orisinil) dari bahan pangan nabati dan (orisinil) dari bahan pangan nabati dan
hewani hewani
3.6 memahami perencanaan usaha pengolahan 4.6. menyusun perencanaan usaha pengolahan
makanan internasional dari bahan pangan makanan internasional dari bahan
nabati dan hewani meliputi ide dan peluang pangan nabati dan hewani meliputi ide
usaha, sumber daya, administrasi, dan dan peluang usaha, sumber daya,
pemasaran administrasi, dan pemasaran
157
3.7 menganalisis sistem pengolahan makanan 4.7. mengolah/membuat makanan
internasional dari bahan pangan nabati dan internasional dari bahan pangan nabati
hewani berdasarkan daya dukung yang dan hewani berdasarkan daya dukung
dimiliki oleh daerah setempat yang dimiliki oleh daerah setempat
3.8 memahami perhitungan titik impas (Break 4.8. menghitung titik impas (Break Even
Even Point) usaha pengolahan makanan Point) usaha pengolahan makanan
internasional dari bahan pangan nabati dan internasional dari bahan pangan nabati
hewani dan hewani
3.9 menganalisis strategi promosi produk usaha 4.9. melakukan promosi produk usaha
pengolahan makanan internasional dari pengolahan makanan internasional dari
bahan pangan nabati dan hewani bahan pangan nabati dan hewani
3.10 menganalisis laporan kegiatan usaha 4.10 menyusun laporan kegiatan usaha
pengolahan makanan internasional dari pengolahan makanan internasional dari
bahan pangan nabati dan hewani bahan pangan nabati dan hewani
Kelas: XII
A. Kerajinan
158
3 memahami, menerapkan, menganalisis dan 4 mengolah, menalar, menyaji, dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, mencipta dalam ranah konkret dan
konseptual, prosedural, dan metakognitif ranah abstrak terkait dengan
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengembangan dari yang dipelajarinya
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, di sekolah secara mandiri serta
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban bertindak secara efektif dan kreatif, dan
terkait penyebab fenomena dan kejadian, mampu menggunakan metoda sesuai
serta menerapkan pengetahuan prosedural kaidah keilmuan
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan
masalah
3.3 memahami perhitungan titik impas (Break 4.3 menyusun rencana pengembangan
Even Point) usaha kerajinan yang usaha kerajinan yang berdasarkan
berdasarkan pada kebutuhan dan pada kebutuhan dan keinginan
keinginan
lingkungan
lingkungan sekitar/ pasar lokal
3.4 menganalisis media promosi untuk 4.4 sekitarmerancang /pasar lokalmedia
produk hasil usaha kerajinan yang promosi untuk produk hasil usaha
berdasarkan pada kebutuhan dan kerajinan yang berdasarkan pada
keinginan
kebutuhan dan keinginan lingkungan
lingkungan sekitar/pasar lokal
3.5 menganalisis sistem konsinyasi untuk 4.5 memasarkan kerajinan yang
kerajinan yang berdasarkan pada berdasarkan pada kebutuhan dan
kebutuhan dan keinginan lingkungan keinginan lingkungan sekitar/pasar
sekitar/pasar lokal lokal dengan sistem konsinyasi
159
daya,
3.7 menganalisis sistem produksi kerajinan 4.7 administrasi, dan pemasaranmemproduksi
yang berdasarkan pada kebutuhan dan kerajinan yang berdasarkan pada
keinginan pasar global dengan daya kebutuhan dan keinginan pasar global
dukung yang dimiliki oleh daerah berdasarkan daya dukung yang
setempat dimiliki oleh daerah setempat
B. Rekayasa
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. memahami, menerapkan, menganalisis dan 4. mengolah, menalar, menyaji, dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, mencipta dalam ranah konkret dan
konseptual, prosedural, dan metakognitif ranah abstrak terkait dengan
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang pengembangan dari yang dipelajarinya
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, di sekolah secara mandiri serta
budaya, dan humaniora dengan wawasan bertindak secara efektif dan kreatif,
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan mampu menggunakan metoda
dan peradaban terkait penyebab fenomena sesuai kaidah keilmuan
dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah
160
3.2 menganalisis sistem produksi usaha 4.2 pemasaranmemproduksi usaha jasa profesi
jasa profesi dan dan profesionalisme berdasarkan
profesionalisme berdasarkan daya daya dukung yang dimiliki oleh
dukung yang dimiliki oleh daerah
3.3 mengevaluasi kegiatan usaha 4.3 menyusun rencana
jasa profesi dan profesionalisme pengembangan usaha jasa profesi
dan profesionalisme
3.4 menganalisis media promosi usaha jasa 4.4 merancang media promosi untuk
profesi dan usaha jasa profesi dan
profesionalisme profesionalisme
3.5 menganalisis sistem konsinyasi produk 4.5 memasarkan produk usaha jasa
usaha jasa profesi dan profesionalisme profesi dan
profesionalisme dengan
sistem konsinyasi
3.6 memahami proses perencanaan usaha 4.6 menyusun perencanaan usaha
produk teknologi terapan meliputi ide produk teknologi terapan meliputi
dan peluang usaha, sumber daya, ide dan peluang usaha,
administrasi, dan pemasaran sumber daya, administrasi,
dan
3.7 menganalisis sistem produksi usaha 4.7 memproduksi peralatan teknologi
peralatan teknologi terapan berdasarkan terapan berdasarkan daya
daya dukung yang dimiliki oleh daerah dukung yang dimiliki oleh daerah
setempat setempat
B. Budidaya
161
3. memahami, menerapkan, menganalisis 4. mengolah, menalar, menyaji, dan
dan mengevaluasi pengetahuan mencipta dalam ranah konkret dan
faktual, konseptual, prosedural, dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
metakognitif berdasarkan rasa ingin
dipelajarinya di sekolah
tahunya tentang ilmu pengetahuan, secara mandiri serta
teknologi, seni, budaya, dan bertindak secara efektif dan kreatif,
humaniora dengan wawasan dan mampu
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, menggunakan metoda sesuai
dan peradaban terkait penyebab fenomena kaidah keilmuan
dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
3.1 memahami perencanaan usaha budidaya 4.1 menyusun perencanaan usaha budidaya
unggas petelur meliputi ide dan peluang unggas petelur meliputi ide dan
usaha, sumber daya, administrasi, dan peluang usaha, sumber daya,
pemasaran administrasi, dan pemasaran
3.2 menganalisis sistem produksi usaha 4.2 memproduksi unggas petelur
budidaya unggas petelur berdasarkan daya berdasarkan daya dukung yang
dukung yang dimiliki oleh daerah dimiliki oleh daerah setempat
setempat
3.3 mengevaluasi kegiatan usaha 4.3 menyusun rencana pengembangan usaha
budidaya unggas petelur budidaya unggas petelur
3.4 menganalisis media promosi produk usaha 4.4 merancang media promosi
budidaya unggas petelur produk usaha budidaya unggas petelur
3.9 menganalisis media promosi produk usaha 4.9 merancang media promosi
162
budidaya unggas pedaging produk usaha budidaya unggas
pedaging
3.10 menganalisis sistem konsinyasi usaha 4.10 memasarkan produk usaha
budidaya unggas pedaging budidaya unggas
pedaging dengan sistem konsinyasi
D. Pengolahan
3.2 menganalisis sistem pengolahan makanan 4.2 mengolah makanan khas daerah yang
khas daerah yang dimodifikasi dari bahan dimodifikasi dari bahan pangan nabati
pangan nabati dan hewani berdasarkan dan hewani berdasarkan daya dukung
daya dukung yang dimiliki oleh daerah yang dimiliki oleh daerah setempat
setempat
163
3.4 menganalisis media promosi produk usaha 4.4 merancang media promosi produk usaha
pengolahan makanan khas daerah yang pengolahan makanan khas daerah yang
dimodifikasi dari bahan pangan nabati dimodifikasi dari bahan pangan nabati
dan hewani dan hewani
3.5 menganalisis sistem konsinyasi produk 4.5 memasarkan produk usaha pengolahan
usaha pengolahan makanan khas daerah makanan khas daerah yang dimodifikasi
yang dimodifikasi dari bahan pangan dari bahan pangan nabati dan hewani
dengan sistem
nabati dan hewani
konsinyasi
3.6 memahami perencanaan usaha pengolahan 4.6 menyusun perencanaan usaha pengolahan
makanan fungsional meliputi ide dan makanan fungsional meliputi ide dan
peluang usaha, sumber daya, peluang usaha, sumber daya,
administrasi, dan pemasaran administrasi, dan pemasaran
3.9 menganalisis media promosi produk usaha 4.9 merancang media promosi produk usaha
pengolahan pengolahan makanan fungsional
makanan fungsional
3.10 menganalisis sistem konsinyasi produk 4.10 memasarkan produk usaha pengolahan
usaha pengolahan makanan fungsional dengan sistem
makanan fungsional konsinyasi
164
2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada mata Pelajaran Pengetahuan Alkitab Sekolah
Menengah Teologi Kristen (SMTK).
Kelas X:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai}, santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
1.4. Menghayati dan mengamalkan kebesaran 2.4. Mewujudnyatakan firman Allah (ketaatan
Allah dalam mempelajari pokok-pokok kepada Allah, larangan, dan perintah
isi kitab Neviim (Nabi-nabi Besar dan Allah), yang diajarkan dalam Neviim
(Nabi-nabi Besar dan Nabi-nabi Kecil),
Nabi-nabi Kecil)
dalam kehidupan pribadi, sosial, dan
lingkungan hidup
yang lebih luas
165
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.3 Memahami pokok-pokok isi pengajaran 4.3 Menganalisis secara kritis dengan
yang terkandung dalam Kitab-kitab kaidah-kaidah keilmuan pokok-pokok
Ketuvim isi pengajaran yang terkandung dalam
(Sejarah, Hikmat, dan Syair) Kitab-kitab Ketuvim (Kitab-kitab
Sejarah, Hikmat, dan Syair)
3.4 Memahami pokok-pokok isi pengajaran 4.4 Menganalisis secara kritis dengan
yang terkandung dalam Kitab-kitab kaidah-kaidah keilmuan pokok-pokok
Neviim (Kitabkitab Para Nabi) isi pengajaran yang terkandung dalam
Kitab-kitab Neviim
(Kitab-kitab Para Nabi)
166
Kelas XI:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai}, santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
1.2 Menghayati kasih Allah yang dinyatakan 2.2. Mengamalkan kasih, yang diajarkan dalam
dalam Kristus sebagaimana Injil-injil Sinoptik, kepada Allah, sesama,
disaksikan dalam dan seluruh ciptaan, baik dalam
Injil-injil Sinoptik kehidupan pribadi, sosial, maupun
lingkungan hidup yang
lebih luas
1.3 Menghayati kasih Allah untuk seluruh 2.3. Mewujudnyatakan kasih Allah bagi
isi dunia sebagaimana diajarkan dalam seluruh ciptaan-Nya, sebagaimana
Injil Yohanes dan surat-surat Yohanes diberitakan dalam Injil Yohanes dan
surat-surat Yohanes, dengan
menghadirkan damai sejahtera bagi
sesama, baik dalam kehidupan pribadi,
sosial, maupun lingkungan hidup yang
lebih luas
1.4 Menghayati karya Roh Kudus dalam 2.4. 2.4 Mempersaksikan Kabar Keselamatan,
rangka perluasan Kabar Keselamatan yang diberitakan dalam kitab Kisah Para
kepada semua bangsa, sebagaimana Rasul, kepada semua makhluk melalui
disaksikan dalam kitab Kisah
sikap hidup, perkataan, dan perbuatan,
Para Rasul
baik dalam kehidupan pribadi, sosial,
maupun lingkungan hidup yang lebih luas
1.5 Menghayati ajaran mengenai pokok- 2.5. Menerapkan pengajaran Paulus dalam
pokok iman dan kebenaran surat –surat Proto Paulus (antara lain:
167
(antara lain: Kristologi,
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
Kristologi, pembenaran, keselamatan, pembenaran, keselamatan, pengucapan syukur,
pengucapan syukur, etika, moralitas Kristen) etika, moralitas Kristen), baik dalam kehidupan
sebagaimana dijabarkan dalam surat-surat pribadi, sosial, maupun lingkungan hidup yang
Proto Paulus. lebih luas
3.2 Memahami penyataan kasih Allah dalam 4.2 Menyimpulkan pesan-pesan inti Injil-injil
Kristus yang disaksikan dalam Injil-injil Sinoptik tentang kasih
Sinoptik Allah dalam Kristus
3.3 Memahami tujuan kasih Allah bagi 4.3 Mendemonstrasikan kasih Allah bagi
seluruh ciptaan sebagaimana disaksikan seluruh ciptaan sesuai pemberitaan Injil
dalam Injil Yohanes dan surat-surat Yohanes dan surat-surat Yohanes
Yohanes
3.4 Memahami karya Roh Kudus dalam 4.4 Mengidentifikasi karya Roh Kudus dalam
penyebarluasan Kabar Keselamatan, penyebarluasan kabar keselamatan yang
sebagaimana disaksikan dalam kitab diberitakan oleh kitab Kisah Para Rasul
Kisah
Para Rasul
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
168
3.5 Memahami pokok-pokok iman Kristen 4.5 Menganalisis pokok-pokok iman
(antara lain: keselamatan, Kristologi, Kristen (antara lain: keselamatan,
pembenaran, pengucapan syukur, etika, Kristologi, pembenaran, pengucapan
moralitas Kristen), yang diberitakan syukur, etika, moralitas Kristen), yang
dalam suratsurat Proto Paulus diberitakan dalam suratsurat Proto
Paulus
Kelas XII:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai, santun,
responsif, dan proaktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
1.1. Menghayati ajaran mengenai pokok- 2.1. Menerapkan pengajaran Paulus dalam surat
pokok iman dan kebenaran (antara –surat Deutero Paulus
lain: Kristologi, pembenaran, kecuali surat-surat
keselamatan, pengucapan syukur, Pastoral (antara lain: Kristologi,
pembenaran, keselamatan, pengucapan
etika, moralitas Kristen) sebagaimana
syukur, etika, moralitas Kristen), baik
dijabarkan dalam surat-surat Deutero dalam kehidupan pribadi, sosial, maupun
Paulus kecuali suratsurat Pastoral lingkungan hidup yang
lebih luas
1.2. Menghayati pengajaran tentang tugas 2.2. Mewujudnyatakan tugas panggilan dan
panggilan dan karakter Kristen, karakter Kristen, terutama untuk pejabat-
terutama untuk pejabat-pejabat pejabat gerejawi, baik dalam kehidupan
gerejawi sebagaimana diajarkan dalam pribadi, sosial, maupun
Surat-surat Pastoral lingkungan hidup yang lebih luas
169
maupun dalam lingkungan hidup yang lebih luas
3.2 Memahami pengajaran tentang tugas 4.2 Menalar tugas panggilan dan karakter
panggilan dan karakter Kristen, Kristen, terutama untuk pejabat-pejabat
terutama untuk pejabat-pejabat gerejawi sebagaimana diajarkan dalam
gerejawi sebagaimana diajarkan dalam Surat-surat Pastoral
Surat-surat Pastoral
3.4 Memahami pesan-pesan Kitab Wahyu 4.4 Menalar pesan-pesan Kitab Wahyu yang
yang diungkapkan melalui simbol- diungkapkan melalui symbolsimbol
simbol apokaliptik lebih luas
apokaliptik
9. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada mata Pelajaran Etika Kristen Sekolah Menengah
Teologi Kristen (SMTK).
Kelas X:
170
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia berdasarkan
Alkitab dalam kehidupan sehari-hari
1.4. Mengamalkan Alkitab sebagai sumber 2.4 Menunjukkan perilaku suka membaca
pengambilan Alkitab
keputusan etis
1.5. Menghayati berkat Allah dalam 2.5 Menunjukkan perilaku bertanggung jawab
menghargai perbedaan prinsip yang dalam pengambilan keputusan kasus
ada kontemporer
171
menerapkan pengetahuan prosedural pada secara mandiri, dan mampu menggunakan
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan metoda sesuai kaidah keilmuan
bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah
3.1 Mengenali prinsip Allah yang 4.1 Membuat karya yang menunjukkan contoh
mengasihi manusia sebagai landasan perilaku pribadi yang mengenal apa itu
utama etika Kristen kasih Allah
3.2 Memahami peran etika Kristen dalam 4.2 4.2 Mengolah berbagai model etika Kristen
kehidupan orang dalam contoh pengambilan keputusan
percaya orang
Kristen
3.3 Memahami perbedaan dan kesamaan 4.3 Menalar kesamaan dan perbedaan etika
etika umum dan umum dan etika Kristen dalam
etika Kristen pengambilan keputusan
kehidupan sehari-hari
3.4 Menerapkan Alkitab sebagai sumber 4.4 Menalar kebenaran Allah dalam contoh
pengambilan kasus-kasus etika agar menjadi pribadi
keputusan etis yang suka
membaca Alkitab
3.5 Menganalisis dan mengklasifikasi 4.5 Menyajikan skema prinsip pengambilan
perbedaan prinsip pengambilan keputusan etis: teleologis, deontologis,
keputusan etis yang ada dan situasional dalam kasus
kontemporer
Kelas XII:
172
1.1. Menghayati perbedaan metode 2.1 Menghargai berbagai metode
pengambilan dalam pengambilan keputusan etis dalam
keputusan etis contoh kasus
1.2. Mengamalkan prinsip Alkitab dalam 2.2 Bersikap toleran terhadap perbedaan
metode pengambilan prinsip pengambilan keputusan-
keputusan etis keputusan etis yang ada dalam Alkitab
1.3. Menghayati prinsip Alkitab dalam 2.3 Bersikap konsisten dan bertanggung
pengambilan keputusan tokoh jawab dalam pengambilan keputusan
Gereja Abad IV-XIX
1.4. Menghayati prinsip Alkitab dalam 2.4 Bersikap kritis dalam pengambilan
pengambilan keputusan
keputusan ahli etika berdasarkan teori etika abad XX
1.5. Mengamalkan etika Kristen dalam isu 2.5 Menunjukkan perilaku proaktif dalam
aktual: integritas, kejujuran, mencari dasar keputusan etis dalam isu-
menghormati tubuh, seksualitas dan isu aktual: integritas, kejujuran,
disabilitas, menjaga ucapan, menghormati tubuh, seksualitas dan
kesetiaan terhadap Tuhan dan teman, disabilitas, menjaga ucapan, kesetiaan
perundungan terhadap Tuhan dan teman, perundungan
173
3.2 Memahami penerapan prinsip Alkitab 4.2 Membuat proyek perbandingan antara
dalam metode pengambilan keputusankeputusan etis
pengambilan keputusan etis yang ada dalam Alkitab
3.5 Menganalisis peran etika Kristen dalam 4.5 Menyajikan debat terbuka melalui studi
isu aktual: integritas, kejujuran, kasus isu aktual: integritas, kejujuran,
menghormati tubuh, seksualitas dan menghormati tubuh, seksualitas dan
disabilitas, menjaga ucapan, kesetiaan disabilitas, menjaga ucapan, kesetiaan
terhadap Tuhan dan teman, terhadap Tuhan dan teman, perundungan
perundungan
Kelas XII:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia berdasarkan
Alkitab dalam kehidupan sehari-hari
174
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual ranah konkret dan ranah abstrak, terkait
prosedural berdasarkan rasa dengan pengembangan dari yang
dipejarinya di sekolah secara mandiri,
keingintahuannya, tentang ilmu
dan mampu menggunakan metoda sesuai
pengetahuan, teknogi seni, budaya dan
kaidah keilmuan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebengsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
175
10. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada mata Pelajaran Sejarah Gereja Sekolah
Menengah Teologi Kristen (SMTK).
Kelas X:
1.3. Menghayati penyertaan Allah bagi 2.3. Mengembangkan perilaku kritis, terbuka
gereja sesuai konteks zamannya dan toleran
1.4. Menghayati penyertaan Allah bagi 2.4. Berperilaku teguh pada ajaran yang benar,
gereja dalam memahami Pribadi-Nya toleran terhadap perbedaan serta
memelihara keutuhan
176
dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
3.1 Menganalisis kehidupan gereja mula- 4.1 Melakukan kajian tentang kehidupan
mula dalam perjumpaannya dengan gereja mula-mula dari kitab Kisah Para
konteks. Rasul
3.2 Memahami panggilan Allah atas para 4.2 Melakukan kajian terhadap
tokoh dalam gereja mula-mula biografi para tokoh gereja mulamula,
misalnya: Para rasul, Ignatius, dan
Origenes
3.3 Menganalisis hubungan timbal balik 4.3 Mengkritisi kebijakan pemerintah
antara gereja dan terhadap pertumbuhan gereja atau
pemerintah sebaliknya
3.4 Memahami konsep Trinitas dan Tabiat 4.4 Menyajikan pokok-pokok perdebatan
Kristus dalam konsili gereja mula- tentang Trinitas dan Tabiat Kristus
mula dalam konsili gereja mula-mula
3.5 Menganalisis perpecahan dalam dampak 4.5 Menyajikan gereja-gereja sebagai dampak
gereja mula- dari perpecahan dalam gereja mula-
mula mula, misalnya munculnya gereja
Yakobit dan
Nestorian
3.6 Menganalisis Augustinus teologi 4.6 Menyajikan pemikiran
Augustinus beserta dampaknya
Kelas XI:
177
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati panggilan Allah untuk 2.1 Mengembangkan sikap berani dan
mewartakan Injil kreatif
1.2 Menghayati penyertaan Allah dalam 2.2 Mengembangkan sikap kritis
Gereja Abad berdasarkan kehidupan Gereja pada Abad
Pertengahan Pertengahan
1.3 Menghayati Reformasi Gereja sebagai 2.3 Mengembangkan sikap terbuka terhadap
bagian dari rencana Allah perubahan
178
3.3 Menganalisis latar-belakang Reformasi 4.3 Menyajikan faktor-faktor pendukung,
Gereja pada Abad dampak dan manfaat Reformasi Gereja.
XVI
3.4 Menganalisis karya dan kontribusi 4.4 Menyajikan prinsip-prinsip dasar teologi
Martin Luther dalam Reformasi Martin Luther
Gereja
3.5 Menganalisis karya dan kontribusi 4.5 Menyajikan prinsip-prinsip dasar teologi
Yohanes Calvin dalam perkembangan Yohanes Calvin, khususnya pembaruan
Reformasi Gereja moral
3.6 Menganalisis perkembangan gereja 4.6 Menyajikan ciri-ciri gereja pada masa
pada masa Pencerahan dan Pietisme Pencerahan dan Pietisme
3.7 Menganalisis motivasi dan semangat 4.7 Menyajikan faktor pendorong dan metode
Pekabaran Injil di Indonesia Pekabaran Injil di Indonesia oleh Portugis,
Belanda dan badan Zending
Kelas XII:
179
1.6. Menghayati kemitraan Allah dan 2.6 Mengembangkan sikap peduli dan responsif
manusia dalam terhadap persoalan yang dihadapi gereja
memelihara keutuhan ciptaan
1.7. Menghayati kemitraan Allah dan 2.7 Mengembangkan sikap peduli, terbuka dan
manusia dalam responsif terhadap persoalan yang dihadapi
memelihara keberagaman gereja
180
11. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada mata Pelajaran Dogmatika Sekolah Menengah
Teologi Kristen (SMTK). Kelas X:
1.6. Menyadari bahwa manusia adalah 2.6 bersedia mengakui bahwa manusia
makhluk yang adalah makhluk yang berdosa
berdosa
181
1.7. Menghayati karya-karya 2.7 meneladani tindakan kepatuhan kepada
penyelamatan Allah dalam Allah dalam hidup sehari-hari
Perjanjian Lama berdasarkan kisahkisah Perjanjian Lama
3.5 memahami kuasa Allah yang memberi 4.5 membuat proyek yang menunjukkan Allah
kehidupan kepada manusia sebagai pencipta keberagaman manusia
3.6 memahami keberadaan manusia yang 4.6 menyajikan contoh sikap manusia sebagai
berdosa makhluk berdosa
3.7 menganalisis karya-karya 4.7 membuat skema waktu dan bagan
penyelamatan Allah dalam Perjanjian mengenai karya-karya penyelamatan
Lama Allah berdasarkan kisah-kisah Perjanjian
Lama
Kelas XI:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
182
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro aktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
berdasarkan
1.5. menghayati peristiwa kematian 2.5 bersikap kritis dalam menyikapi berbagai
Kristus di kayu salib pandangan mengenai kematian Kristus
di masa kini
1.6. mengakui peristiwa kebangkitan 2.6 mewujudkan nilai-nilai kehidupan
Kristus sebagai tanda kemenangan sebagai orang yang telah diberi
atas kuasa maut kemenangan atas maut dalam menjalani
hidup
sehari-hari
1.7. menghayati peristiwa kenaikan 2.7 mengembangkan perilaku tanggung jawab
Kristus sebagai tanda sebagai wujud pengutusan para murid di
pengutusan para murid masa kini
183
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
pengetahuan faktual, konseptual konkret dan ranah abstrak, terkait dengan
prosedural berdasarkan rasa pengembangan dari yang dipelajarinya di
keingintahuannya, tentang ilmu sekolah secara mandiri, dan mampu
pengetahuan, teknologi seni, budaya dan menggunakan metoda sesuai kaidah
humaniora dengan wawasan keilmuan Mengolah, menalar, dan menyaji
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dalam ranah konkret dan ranah abstrak,
dan peradaban terkait penyebab terkait dengan pengembangan dari yang
fenomena dan kejadian, serta dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
menerapkan pengetahuan mampu
3.2 menganalisis doktrin Allah Tritunggal 4.2 membuat karya yang berhubungan dengan
dalam kehidupan orang-orang percaya sikap terhadap sesama dan lingkungan dalam
kehidupan orangorang percaya
3.3 memahami nubuat dan peritiwa 4.3 mempresentasikan contoh karya yang
kelahiran Kristus menunjukkan sikap
menghargai berbagai status sosial
3.4 menilai peristiwa pelayanan Kristus 4.4 membuat proyek yang memperlihatkan nilai-
nilai kristiani dalam pelayanan Kristus
sebagai petunjuk untuk menghadapi
kehidupan masa kini
3.5 memahami peristiwa kematian Kristus 4.5 mendramakan/memvisualisasikan peristiwa
di kayu salib kematian Kristus di masa kini
3.6 memahami peristiwa kebangkitan 4.6 membuat karya yang menunjukkan nilai-nilai
Kristus sebagai tanda kemenangan kehidupan sebagai orang yang telah diberi
atas kuasa maut kemenangan atas maut dalam menjalani
hidup seharihari
3.7 menganalisis peristiwa kenaikan 4.7 membuat proyek yang menunjukkan perilaku
Kristus sebagai tanda pengutusan para tanggung jawab sebagai wujud pengutusan
murid para murid di masa kini
3.8 menganalisis doktrin keselamatan 4.8 bersaksi sebagai tanda-tanda orang yang
dalam Kristus sudah diselamatkan dalam kehidupan
sekarang
Kelas XII:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
184
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro aktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam
12. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada mata Pelajaran Hermeneutika Sekolah
Menengah Teologi Kristen (SMTK).
Kelas X:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
185
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati pewahyuan organik firman 2.1 Terbuka terhadap perbedaan sudut
Allah pandang dalam memahami firman Allah
yang diwahyukan secara organik
186
3.3 Memahami prinsip-prinsip dasar 4.3 Mengolah berbagai metode hermeneutika
hermeneutika dalam menafsirkan teks- Alkitabiah untuk menjawab persoalan-
teks Alkitab persoalan yang dihadapi gereja dan umat
manusia
3.4 Memahami berbagai metode 4.4 Menggunakan prinsip-prinsip dasar
hermeneutika Alkitabiah untuk hermeneutika dalam
menjawab persoalan- menafsirkan teks-teks Alkitab
persoalan yang dihadapi gereja dan
umat manusia
Kelas XI:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggung jawb, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
1.1 Menghayati teks-teks Alkitab sebagai 2.1 Bersikap responsif terhadap kajian
tenunan firman Allah dalam hermeneutis atas teks-teks Alkitab sebagai
konteksnya firman Allah dalam konteksnya
1.2 Menghayati posisi penafsir Alkitab 2.2 Mencermati posisi penafsir Alkitab (meli-
(meliputi: kedudukan, tugas dan puti: kedudukan, tugas, dan syarat-syarat
syarat-syarat penafsir) dalam konteks penafsir) dalam konteks masa kininya
masa kininya (kondisi dan situasi yang (kondisi dan situasi yang melingkupi,
melingkupi, alam berpikir, serta cara alam berpikir, serta cara pandang tentang
pandang tentang dunia) dunia)
187
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.1 Menganalisis konteks teks-teks Alkitab 4.1 Memaparkan jalinan kontekstual teks-teks
sebagai penyataan firman Alkitab sebagai
Allah penyataan firman Allah
3.2 Menganalisis posisi penafsir Alkitab 4.2 Memaparkan posisi penafsir Alkitab
(meliputi: kedudukan, tugas dan (meliputi: kedudukan, tugas dan syarat-
syarat-syarat penafsir) dalam konteks syarat penafsir) dalam berbagai konteks
masa kininya (kondisi dan situasi yang masa kininya (kondisi dan situasi yang
melingkupi, alam berpikir, serta cara melingkupi, alam berpikir, serta cara
pandang tentang dunia) pandang tentang dunia)
3.3 Menganalisis kesusastraan untuk 4.3 Memaparkan gaya, bentuk, dan makna
menemukan gaya, bentuk, dan kesusastraan teks-teks
makna teks-teks Alkitab dan beberapa
Alkitab dan beberapa metode/pendekatan hermeneutik atasnya
metode/pendekatan hermeneutis
atasnya
3.4 Menguasai prinsip-prinsip hermeneutika 4.4 Menyajikan penafsiran atas berbagai
atas berbagai bentuk teks Alkitab bentuk teks Alkitab (sejarah, narasi,
(sejarah, narasi, hymne dan syair, serta hymne dan syair, serta paraenesis)
paraenesis)
Kelas XII:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
188
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama dianutnya tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
berpusat pada teks (text centered), teks (text centered), pada penulis (author
pada penulis (author centered), centered), maupun pada pembaca/penafsir
maupun pada pembaca/penafsir (reader centered)
(reader
centered)
1.3 Menghayati firman Allah dalam teks- 2.3 Merespons firman Allah sesuai teks-teks
teks Alkitab melalui pendekatan Alkitab melalui pendekatan hermeneutis
hermeneutis komprehensif, dalam sikap hidup dan
komprehensif perilaku sehari-hari, baik dalam
kehidupan pribadi, sosial, maupun
lingkungan hidup yang
lebih luas
1.4 Menghayati kehendak Allah yang 2.4 Melaksanakan kehendak Allah yang
terkandung dalam teksteks Alkitab terkandung dalam teks-teks Alkitab yang
yang ditafsirkan secara analitis- ditafsirkan secara analitis-eksegetis-
eksegetiskontekstual kontekstual, baik dalam kehidupan
pribadi, sosial, maupun lingkungan hidup
yang lebih luas
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.3 Memahami secara benar firman Allah 4.3 Menyajikan hasil kajian atas teksteks
dalam teks-teks Alkitab melalui Alkitab melalui pendekatan hermeneutis
pendekatan hermeneutis komprehensif komprehensif
13. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada mata Pelajaran Misiologi Sekolah Menengah
Teologi Kristen (SMTK). Kelas X:
190
gereja perjalanan gereja
1.4. Menghayati misi sebagai tugas 2.4 Mengamalkan misi sebagai
perutusan tugas perutusan
3.3 Memahami hal-hal yang berkaitan dengan 4.3 Menyajikan hasil kajiannya tentang hal-
misi dalam perjalanan sejarah gereja hal yang berbicara tentang misi dalam
perjalanan sejarah gereja
3.4 Memahami misi sebagai tugas perutusan 4.4 Menyajikan hasil kajian tentang hal-hal
yang berkaitan dengan misi sebagai
tugas perutusan
Kelas XI:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
191
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
yang dianutnya tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai}, santun,
181esponsive, dan pro-aktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan
alam, serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
1.1 Menghayati kasih Allah dalam refleksi 2.1 Mengamalkan kasih Allah dalam
kebutuhan dunia dalam kaitanya merefleksi kebutuhan dunia dalam
dengan misi atau kaitannya dengan misi atau pemberitaan
pemberitaan injil injil
1.2 Menghayati kemurahan Allah dalam 2.2 Mengamalkan kemurahan Allah dalam
merefleksi pendekatan misi yang refleksi pendekatan misi yang konteksual
kontekstual
1.3 Menghayati pergumulan Misi Ekumenis 2.3 Menunjukan sikap saling menghormati
sebagai wujud
implikasi Misi Ekumenis
1.4 Menghayati paradigma baru misi 2.4 Mengamalkan misi Amanat Agung dalam
Amanat Agung bingkai paradigma baru
192
3.2 Mengaplikasikan pendekatan misi secara 4.2 Menyajikan pendekatan misi yang
kontekstual kontekstual
3.3 Memahami sejarah Misi Ekumenis 4.3 Menceritakan kembali sejarah Misi
Ekumenis
3.4 Menganlisis paradigma baru makna dan 4.4 Menyajikan paradigma baru makna dan
orientasi misi Amanat Agung orientasi misi Amanat Agung
Kelas XII:
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai}, santun
responsive, dan pro aktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia
1.2. Menghayati hikmat tuhan dalam 2.2. Mengamalkan hikmat Tuhan dalam
merefleksi perencanaan strategis merefleksi perencanaan strategis
pelaksanaan misi di Indonesia pelaksaan misi di Indonesia
1.3. Menghayati perjuangan misi kingdom 2.3. Mengamalkan perjuangan misi kingdom
dalam dunia market place dalam dunia market place
3.1. Menganalisis ha l-hal yang 4.1. Menyajikan hasil kajian tentang hal-hal
berkaitan dengan misi yang berkaitan dengan pelaksanaan misi
pelaksanaan di di Indonesia
Indonesia
3.2. Menganilisis rencana 4.2. Menyajikan hasil-hasil kajian tentang
pelaksanaan misi di rencana pelaksanaan misi di Indonesia
Indonesia
3.3. Menganlisis konsep misi 4.3. menyajikan konsep misi
kingdom dalam market place kingdom dalam dunia market place
14. Kompetensi Inti (KI) Dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Etika
Kristen Pada SMTK
Kelas: X
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia berdasarkan Alkitab
dalam kehidupan sehari-hari
194
1.4. Mengamalkan Alkitab sebagai sumber 2.4 Menunjukkan perilaku suka membaca
pengambilan keputusan etis Alkitab
1.5. Menghayati berkat Allah dalam 2.5 Menunjukkan perilaku bertanggung jawab
menghargai perbedaan prinsip yang dalam pengambilan keputusan kasus
ada kontemporer
3.2. Memahami peran etika Kristen 4.2. Mengolah berbagai model etika
dalam kehidupan orang percaya Kristen dalam contoh pengambilan
keputusan orang
Kristen
3.3. Memahami perbedaan dan 4.3. Menalar kesamaan dan perbedaan
kesamaan etika umum dan etika etika umum dan etika Kristen dalam
Kristen pengambilan keputusan
kehidupan sehari-hari
3.4. Menerapkan Alkitab 4.4. Menalar kebenaran Allah dalam
sebagai sumber pengambilan contoh kasus-kasus etika agar
keputusan etis menjadi pribadi yang suka
membaca Alkitab
3.5. Menganalisis dan mengklasifikasi 4.5. Menyajikan skema prinsip
perbedaan prinsip pengambilan pengambilan keputusan etis:
keputusan etis yang ada teleologis, deontologis, dan
situasional dalam kasus
kontemporer
Kelas : XI
195
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia berdasarkan Alkitab
dalam kehidupan sehari-hari
1.3 Menghayati prinsip Alkitab dalam 2.3 Bersikap konsisten dan bertanggung
pengambilan keputusan tokoh Gereja jawab dalam pengambilan keputusan
Abad IV-XIX
1.4 Menghayati prinsip Alkitab dalam 2.4 Bersikap kritis dalam pengambilan
pengambilan keputusan ahli etika keputusan
berdasarkan teori etika abad XX
1.5 Mengamalkan etika Kristen dalam isu 2.5 Menunjukkan perilaku proaktif dalam
aktual: integritas, kejujuran, mencari dasar keputusan etis dalam isu-
menghormati tubuh, seksualitas dan isu aktual: integritas, kejujuran,
disabilitas, menjaga ucapan, kesetiaan menghormati tubuh, seksualitas dan
terhadap Tuhan dan teman, perundungan disabilitas, menjaga ucapan, kesetiaan
terhadap Tuhan dan teman, perundungan
196
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual prosedural ranah konkret dan ranah abstrak, terkait
berdasarkan rasa keingintahuannya, tentang dengan pengembangan dari yang
ilmu pengetahuan, teknogi seni, budaya dipejarinya di sekolah secara mandiri,
dan humaniora dengan wawasan dan mampu menggunakan metoda
kemanusiaan, kebengsaan, kenegaraan, dan sesuai kaidah keilmuan Mengolah,
peradaban terkait penyebab fenomena dan menalar, dan menyaji dalam ranah
kejadian, serta menerapkan pengetahuan konkret dan ranah abstrak, terkait
prosedural pada bidang kajian yang dengan pengembangan dari yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya dipejarinya di sekolah secara mandiri,
untuk memecahkan masalah dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
Kelas : XII
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
197
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro aktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
berdasarkan Alkitab dalam kehidupan
seharihari
198
3.1 Menganalisis peran etika Kristen dalam isu 4.1 Menyajikan debat terbuka melalui
aktual: IPTEK, penggunaan medsos, studi kasus isu aktual: IPTEK,
pacaran, pornografi, penggunaan narkoba, penggunaan medsos, pacaran,
lingkungan hidup, perbedaan budaya, pornografi, penggunaan narkoba,
penggunaan tato, gossip, kekerasan lingkungan hidup, perbedaan budaya,
terhadap teman, games online penggunaan tato, gossip, kekerasan
terhadap teman, games online
15. Kompetensi Inti (Ki) Dan Kompetensi Dasar (Kd) Mata Pelajaran SEJARAH
GEREJA pada SMTK
Kelas: X
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
yang dianutnya tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia
1.1. Menghayati ilmu Sejarah Gereja sebagai 2.1. Mengembangkan sikap jujur, kritis,
sejarah pemeliharaan Tuhan atas umat- santun, melalui kajian ilmu sejarah
Nya gereja
1.2. Menghayati pemeliharaan Allah dalam 2.2. Mengembangkan solidaritas,
sejarah kelahiran gereja kepedulian, kerelaan melalui
keteladanan jemaat mula-mula
1.3. Menghayati pemeliharaan Allah kepada 2.3. Berperilaku setia, berani dan
umat-Nya pada masa bapa-bapa gereja bertanggung-jawab sesuai teladan
para bapa-bapa gereja
1.4. Menghayati kesetiaan Allah 2.4. Mengembangkan perilaku setia, taat,
memelihara gereja-Nya di tengah dan toleran dalam
tantangan internal maupun berbagai kondisi yang dihadapi gereja
eksternal
1.5. Menghayati penyertaan Allah bagi 2.5. Berperilaku teguh pada ajaran yang
gereja yang belajar memahami benar, toleran terhadap perbedaan
Pribadi-Nya serta memelihara keutuhan
199
1.6. Menghayati persekutuan dengan Allah 2.6. Mengembangkan sikap rukun, taat, dan
melalui peribadatan dalam gereja mula- harmonis melalui pengenalan
mula peribadatan dalam gereja mula-mula
3.4 Menganalisis tantangan internal dan 4.4 Mengkritisi hubungan gereja dengan
eksternal yang dihadapi gereja mula-mula pemerintah pada masa gereja mula-
mula
3.5 Memahami perjuangan orang percaya dalam 4.5 Menyajikan pokok-pokok
merumuskan imannya melalui konsili- pemikiran untuk merumuskan
konsili iman gereja melalui konsilikonsili dan
oikumenis dan dampak- dampak-
dampaknya dampaknya
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
3.6 Memahami peribadahan dalam gereja mula- 4.6 Menyajikan tata laksana dan unsur-unsur
mula peribadatan dalam gereja mula-mula
200
3.7 Menganalisis konteks kehidupan gereja pada 4.7 Menyajikan pemikiran dan
zaman Augustinus kontribusi berbagai tokoh pada zaman
Augustinus
Kelas: XI
KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SPIRITUAL) (SIKAP SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan 2. Menunjukkan perilaku jujur, ajaran agama
yang dianutnya disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam, serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati penyertaan Allah dalam 2.1. Mengembangkan sikap peduli
perkembangan gereja pada dan pro-aktif dalam permulaan Abad Pertengahan
pelaksanaan tugas-tugas gereja
sebagai utusan Tuhan dalam dunia
1.2 Menghayati penyertaan Allah dalam 2.2. Mengembangkan sikap kritis
perkembangan gereja pada Abad berdasarkan kehidupan Gereja
Pertengahan pada Abad Pertengahan
1.3 Menghayati penyertaan Allah dalam 2.3. Mengembangkan sikap terbuka
perkembangan Gereja Ortodoks terhadap keperbagaian aliran gereja
1.4 Menghayati karya Allah dalam 2.4. Mengembangkan sikap santun, pembaruan
gereja melalui gerakan responsif, dan pro-aktif dalam
Reformasi kebebasan mengungkapkan
pendapat
1.5 Menghayati kehendak Allah bagi 2.5. Mengembangkan sikap kritis, gereja
melalui karya dan pemikiran teliti, dan santun dalam Martin Luther, John Calvin,
dan mengemukakan suatu
Ulrich Zwingly argumentasi
1.6 Menghayati karya Allah dalam 2.6. Mengembangkan sikap terbuka pembaruan
gereja pada masa terhadap perubahan dan Pencerahan dan Pietisme pembaruan
1.7 Menghayati penyertaan Allah dalam 2.7. Mengembangkan sikap peduli misi
Gereja Protestan pada akhir dan tanggung jawab dalam
abad ke-18 hingga awal abad ke-20 melaksanakan misi gereja
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, dan menyaji menganalisis
pengetahuan faktual, dalam ranah konkret dan ranah
201
konseptual prosedural berdasarkan rasa abstrak, terkait dengan pengembangan
keingintahuannya, tentang ilmu dari yang dipejarinya di sekolah secara
pengetahuan, teknologi seni, budaya dan mandiri, dan mampu menggunakan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, metoda sesuai kaidah keilmuan
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
3.5 Menganalisis karya dan kontribusi Martin 4.5 Menyajikan dasar-dasar teologi Martin
Luther, John Calvin, dan Ulrich Zwingly Luther, John Calvin, dan
dalam mereformasi Gereja Ulrich Zwingly bagi
perkembangan gereja
3.6 Menganalisis perkembangan gereja pada 4.6 Menyajikan ciri-ciri dan pergumulan
masa Pencerahan dan Pietisme gereja pada masa Pencerahan dan
Pietisme
3.7 Menganalisis gerakan misi Gereja 4.7 Menyajikan dinamika perkembangan
Protestan pada akhir abad ke-18 hingga misi gereja
awal abad ke-20 Protestan pada akhir abad ke-18 hingga
awal abad ke-20
Kelas: XII
202
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia
1.2 Menghayati penyertaan Tuhan bagi gereja 2.2 Mengembangkan sikap tanggung jawab,
di Indonesia pada masa pergerakan peduli, dan proaktif gereja sebagai
nasional warga negara
1.3 Menghayati penyertaan Tuhan bagi gereja 2.3 Mengembangkan kepedulian sosial
di Indonesia pada masa orde lama hingga gereja dalam keikutsertaan
reformasi mengembangkan persatuan dan
kesatuan bangsa
1.4 Menghayati keesaan gereja untuk 2.4 Mengembangkan sikap menghargai
mewujudkan kesatuan tubuh kepelbagaian
Kristus anggota tubuh Kristus
1.5 Menghayati penyertaan Allah dan 2.5 Mengembangkan sikap peduli dan
keterlibatan umat menjaga responsif terhadap dinamika hidup
keutuhan gereja di seluruh dunia bergereja di dunia
1.6 Menghayati penyertaan Allah dan 2.6 Mengembangkan sikap peduli dan
keterlibatan umat menjaga responsif terhadap dinamika hidup
keutuhan gereja di Indonesia bergereja di Indonesia
1.7 Menghayati panggilan Allah bagi gereja 2.7 Mengembangkan sikap peduli, terbuka
dalam melaksanakan dan responsif terhadap implementasi
perannya di dunia peran gereja dalam dunia
203
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3.4 Menganalisis hakikat dan latar belakang 4.4 Menyajikan dasar-dasar teologishistoris
Gerakan Oikumene pemikiran Oikumene
3.5 Menganalisis sejarah dan dinamika 4.5 Menyajikan organisasi perintis keesaan
gerakan Oikumene dunia gereja, perkembangan sidang raya DGD,
dan keterlibatan berbagai aliran gereja
3.6 Menganalisis latar belakang dan 4.6 Menyajikan beragam latar belakang
perkembangan gerakan gerakan keesaan gereja di Indonesia
Oikumene di Indonesia
3.7 Menganalisis pemikiranpemikiran dalam 4.7 Menyajikan pemikiran, tema, dan diskusi
gerakan Oikumene di dunia dan di oikumenis seperti ditujukan dalam
Indonesia perkembangan sidang raya dan
“Dokumen
Keesaan Gereja (DKG)”
204
16. Kompetensi Inti (KI) Dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran
DOGMATIKA pada SMTK
Kelas : X
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro aktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
berdasarkan Alkitab dalam kehidupan
seharihari
1.3 mengakui Alkitab sebagai Firman Allah 2.3. merespons kebenaran Allah dalam
dan dasar ajaran gereja Alkitab dan menjadi pribadi yang suka
membaca
Alkitab
1.4 menghayati kebesaran Allah dalam karya 2.4. merespons keberadaan Allah sebagai
penciptaan-Nya pencipta dan relasi manusia dengan
alam
1.5 mensyukuri berkat Allah dalam memberi 2.5. merespons makna penciptaan manusia
kehidupan kepada oleh Allah dalam penerimaannya
manusia terhadap relasi manusia dengan
sesama.
1.6 menyadari bahwa manusia adalah 2.6. bersedia mengakui bahwa manusia
makhluk yang berdosa adalah makhluk yang berdosa
205
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) KOMPETENSI INTI 4
(KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, menganalisis 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual ranah konkret dan ranah abstrak,
prosedural terkait
berdasarkan rasa keingintahuannya, tentang dengan pengembangan dari yang
ilmu pengetahuan, teknologi seni, budaya dan dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
kaidah keilmuan Mengolah, menalar, dan
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural menyaji dalam ranah konkret dan ranah
pada bidang kajian yang spesifik sesuai abstrak, terkait dengan pengembangan dari
dengan bakat dan minatnya untuk yang dipelajarinya di sekolah secara
memecahkan masalah mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan
3.3 menerapkan Alkitab sebagai kesaksian 4.3 menerapkan kebenaran Allah dalam
dan Firman Allah Alkitab dan menjadi pribadi yang
dalam ajaran gereja suka membaca
Alkitab
3.4 memahami kebesaran Allah 4.4 membuat proyek yang
dalam karya penciptaan-Nya menunjukkan Allah sebagai
pencipta alam semesta
3.5 memahami kuasa Allah yang memberi 4.5 membuat proyek yang
kehidupan kepada menunjukkan Allah sebagai
manusia pencipta keberagaman manusia
3.6 memahami keberadaan manusia yang 4.6 menyajikan contoh sikap manusia
berdosa sebagai makhluk
berdosa
3.7 menganalisis karya-karya 4.7 membuat skema waktu dan bagan
penyelamatan Allah dalam mengenai karya-karya
206
Perjanjian Lama penyelamatan Allah berdasarkan
kisah-kisah
Perjanjian Lama
Kelas :
XI
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro aktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam,
serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia berdasarkan
Alkitab dalam kehidupan seharihari
1.2 mengakui doktrin Allah Tritunggal dalam 2.2. merespons doktrin Allah Tritunggal
kehidupan dalam sikap terhadap sesama dan
orang-orang percaya lingkungan dalam kehidupan orang-
orang percaya
1.3 menghayati nubuat dan peristiwa kelahiran 2.3. menjadikan peristiwa kelahiran Kristus
Kristus sebagai pedoman dalam menghargai
berbagai status sosial
1.4 menghayati peristiwa pelayanan Kristus 2.4. menjadikan nilai-nilai dalam pelayanan
Kristus sebagai petunjuk untuk
menghadapi kehidupan masa kini
1.5 menghayati masa sengsara dan kematian 2.5. bersikap kritis dalam menyikapi berbagai
Kristus di kayu salib pandangan mengenai kematian Kristus
di masa kini
1.6 mengakui peristiwa kebangkitan 2.6. mewujudkan nilai-nilai kehidupan
Kristus sebagai tanda sebagai orang yang telah diberi
kemenangan atas kuasa maut kemenangan atas maut dalam menjalani
hidup sehari-hari
207
1.7 menghayati peristiwa kenaikan 2.7. mengembangkan perilaku bertanggung
Kristus sebagai tanda jawab sebagai wujud pengutusan para
pengutusan para murid murid di masa kini
1.8 menghayati doktrin keselamatan dalam 2.8. mengamalkan tanda-tanda orang yang
Kristus sudah diselamatkan dalam kehidupan
sekarang
3.2. menganalisis doktrin Allah Tritunggal 4.2 membuat karya yang berhubungan
dalam kehidupan dengan sikap terhadap sesama dan
orang-orang percaya lingkungan dalam kehidupan orang-
orang percaya
3.3. memahami nubuat dan peristiwa kelahiran 4.3 mempresentasikan contoh karya
Kristus yang menunjukkan sikap
menghargai berbagai
status sosial
3.4. menilai peristiwa pelayanan 4.4 membuat proyek yang memperlihatkan
Kristus nilai-nilai kristiani dalam pelayanan
Kristus sebagai petunjuk untuk
menghadapi kehidupan masa kini
208
3.6. memahami peristiwa kebangkitan Kristus 4.6 membuat karya yang menunjukkan
sebagai tanda kemenangan atas kuasa nilai-nilai kehidupan sebagai orang
maut yang telah diberi kemenangan atas
maut dalam hidup sehari-hari
3.7. menganalisis peristiwa kenaikan 4.7 membuat proyek yang menunjukkan
Kristus sebagai tanda perilaku yang bertanggung jawab
pengutusan para murid sebagai wujud pengutusan para murid
di masa kini
3.8. menganalisis doktrin keselamatan Kristen 4.8 bersaksi sebagai wujud orang yang telah
dan relasinya dengan agama-agama lain diselamatkan
Kelas : XII
209
1.7 menerima keberagaman sebagai 2.7. merespons keberagaman karunia Roh di dalam satu
tubuh sebagai karunia Roh dalam
Kristus sikap yang saling menghargai
1.8 mengakui pemenuhan janji Allah 2.8. merespons berbagai konsep di akhir zaman. akhir
zaman melalui sikap saling menghormati
KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN) (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Mengolah, menalar, dan menyaji menganalisis pengetahuan
dalam ranah konkret dan ranah faktual, konseptual prosedural abstrak, terkait dengan
berdasarkan rasa pengembangan dari yang keingintahuannya, tentang ilmu dipelajarinya
di sekolah secara pengetahuan, teknologi seni, mandiri, dan mampu budaya dan
humaniora dengan menggunakan metoda sesuai wawasan kemanusiaan, kaidah keilmuan
Mengolah,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban menalar, dan menyaji dalam ranah
terkait penyebab fenomena dan kejadian, konkret dan ranah abstrak, terkait dengan
serta menerapkan pengetahuan prosedural pengembangan dari yang dipelajarinya di
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
sekolah secara mandiri, dan mampu
dengan bakat dan minatnya untuk
menggunakan metoda sesuai kaidah
memecahkan masalah
keilmuan
3.6. menganalisis respons terhadap karunia 4.6 menunjukkan partisipasi dalam berbagai
Allah dalam berbagai model-model model ibadah dan melakukan
ibadah perbandingan
3.7. memahami perbedaan sebagai karunia 4.7 membuat proyek yang menunjukkan
Roh yang membawa umat ke dalam satu perbedaan sebagai karunia dalam sikap
tubuh Kristus yang saling menghargai dalam masa kini
3.8. menganalisis pemahaman akhir zaman 4.8 membuat refleksi atas film yang bertema
dari berbagai teks Alkitab. apokaliptik.
210
17. Kompetensi Inti (KI) Dan Kompetensi Dasar (Kd) Mata Pelajaran
Hermeneutika Pada SMTK
Kelas: X
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia
211
1. Memahami, menerapkan, menganalisis 2. Mengolah, menalar, dan menyajikan
pengetahuan faktual, konseptual dalam ranah konkret dan ranah abstrak,
prosedural berdasarkan rasa terkait dengan pengembangan dari materi
yang dipelajarinya di sekolah secara
keingintahuannya, tentang ilmu
mandiri, dan mampu menggunakan
pengetahuan, teknogi seni, budaya dan metoda
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, sesuai kaidah keilmuan
kebengsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
Kelas: XI
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama yang dianutnya tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan pro-aktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam, serta
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia
212
KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati teks-teks Alkitab sebagai 2.1. Bersikap responsif terhadap kajian
tenunan firman Allah dalam hermeneutis atas teksteks Alkitab
konteksnya sebagai firman Allah dalam
konteksnya
1.2 Menghayati posisi penafsir Alkitab 2.2. Mencermati posisi penafsir Alkitab
(meliputi: kedudukan, tugas dan (meli-puti: kedudukan, tugas, dan
syarat-syarat penafsir) dalam konteks syarat-syarat penafsir) dalam
masa kininya (kondisi dan situasi
konteks masa kininya (kondisi dan
yang melingkupi, alam berpikir, serta
cara pandang situasi yang melingkupi, alam
tentang dunia) berpikir, serta cara pandang
tentang dunia)
1.3 Menghayati kesusastraan (gaya, 2.3. Mencermati kesusastraan (gaya,
bentuk, dan makna) yang bentuk, dan makna) yang
dipergunakan dalam teks-teks dipergunakan dalam teks-teks
Alkitab dan beberapa metode/pendekatan Alkitab dan beberapa
hermeneutik atasnya metode/pendekatan hermeneutik atasnya
213
3.2. Menganalisis posisi penafsir Alkitab 4.2 Memaparkan posisi penafsir Alkitab
(meliputi: kedudukan, tugas dan syarat- (meliputi: kedudukan, tugas dan
syarat penafsir) dalam konteks masa syarat-syarat penafsir) dalam berbagai
kininya (kondisi dan situasi yang konteks masa kininya (kondisi dan
melingkupi, alam berpikir, serta cara situasi yang melingkupi, alam berpikir,
pandang tentang dunia) serta cara pandang tentang dunia)
Kelas : XII
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP
SPIRITUAL) SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
agama dianutnya tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam,
serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia
214
1.3. Menghayati firman Allah dalam teks-teks 2.3. Merespons firman Allah sesuai teks-teks
Alkitab melalui pendekatan hermeneutis Alkitab melalui pendekatan
komprehensif hermeneutis komprehensif, dalam
sikap hidup dan perilaku sehari-hari,
baik dalam kehidupan pribadi, sosial,
maupun lingkungan hidup yang lebih
luas
1.4. Menghayati kehendak Allah yang 2.4. Melaksanakan kehendak Allah yang
terkandung dalam teks-teks Alkitab terkandung dalam teksteks Alkitab
yang ditafsirkan secara analitis- yang ditafsirkan secara analitis-
eksegetiskontekstual, baik dalam
eksegetis-kontekstual
kehidupan pribadi, sosial, maupun
lingkungan hidup
yang lebih luas
3.2 Memahami perbedaan penafsiran atas 4.2 Menyajikan kelebihan dan kelemahan
teks-teks ketiga model penafsiran (text centered,
Alkitab, yang berpusat pada teks (text author centered, dan reader centered)
centered), berpusat pada penulis (author atas teks-teks Alkitab
centered), dan berpusat pada
215
pembaca/penafsir
(reader centered)
3.3 Memahami secara benar firman Allah 4.3 Menyajikan hasil kajian atas teks-teks
dalam teks-teks Alkitab melalui Alkitab melalui pendekatan hermeneutis
pendekatan hermeneutis komprehensif komprehensif
LAMPIRAN V
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
KEMENTERIAN AGAMA
NOMOR 36 TAHUN 2019
TENTANG
KURIKULUM 2013
SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
BAB I
PENDAHULUAN
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 angka 1
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk
mencapai Standar
216
Kompetensi Lulusan. Standar Proses dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Proses Pembelajaran
pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan
melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses
pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip pembelajaran yang
digunakan:
1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar;
3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;
4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban
yang kebenarannya multi dimensi;
7. dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan
mental (softskills);
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai
pembelajar sepanjang hayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung
tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
1. pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat;
2. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah
peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;
3. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran; dan
4. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses yang mencakup perencanaan
proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan
pengawasan proses pembelajaran.
BAB II
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi
Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual
tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual
tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang
lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap
satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses
217
psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas
“mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta”. Keterampilan
diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.
Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi
karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu
(tematik antar matapelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan
pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk
mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual
maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
BAB III
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Desain Pembelajaran
218
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP
disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.
1. Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian
mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
a. Identitas mata pelajaran pada Sekolah Menengah Teologi Kristen
(SMTK)
b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;
c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk
suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;
d. Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;
e. Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;
f. pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan;
g. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
h. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk
satu semester atau satu tahun; dan
i. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau
sumber belajar lain yang relevan.
j. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi
sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan
sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.
219
e. alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus
dan KD yang harus dicapai;
f. tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;
g. kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;
h. materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian
kompetensi;
i. metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
j. media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan
materi pelajaran;
k. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau
sumber belajar lain yang relevan;
l. langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan
penutup; dan
m. penilaian hasil pembelajaran.
BAB IV
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
220
1. Alokasi Waktu Jam Tatap Muka Pembelajaran, untuk Sekolah Menengah Teologi Kristen
(SMTK) adalah 45 menit/1 kali tatap muka
2. Rombongan belajar
Jumlah rombongan belajar per satuan pendidikan dan jumlah maksimum peserta didik
dalam setiap rombongan belajar dinyatakan dalam tabel berikut:
No Satuan Jumlah Jumlah
Pendidikan Rombongan Maksimum Peserta Didik
Belajar Per Rombongan Belajar
1. SMA/MA/SMTK 3-36 36
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan pendahuluan,
inti dan penutup.
221
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru wajib:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi
materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan
lokal, nasional dan internasional, serta disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang
peserta didik;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; dan
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti
b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, hingga mencipta.
Karakteritik aktivititas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan
kesamaan dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat
pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan
belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk
mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual
maupun kelompok, disarankan yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah
(project based learning).
c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata pelajaran yang
diturunkan dari keterampilan harus mendorong peserta didik untuk melakukan proses
pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu
melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning) dan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya
secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil
pembelajaran yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
222
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual
maupun kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
BAB V
PENILAIAN PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN
BAB VI
PENGAWASAN PROSES PEMBELAJARAN
1. Prinsip Pengawasan
Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna peningkatan mutu secara
berkelanjutan.
Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas, dan dinas pendidikan
dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.
a. Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan melakukan
pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.
b. Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi akademik
dan supervise manajerial.
3. Proses Pengawasan
a. Pemantauan
223
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan melalui antara lain, diskusi
kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan
dokumentasi.
b. Supervisi
Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara lain, pemberian contoh
pembelajaran di kelas, diskusi, konsultasi, atau pelatihan.
c. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran disusun dalam
bentuk laporan untuk kepentingan tindak lanjut pengembangan keprofesionalan
pendidik secara berkelanjutan.
d. Tindak Lanjut
Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk:
1) Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang memenuhi
atau melampaui standar; dan
2) pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program pengembangan
keprofesionalan berkelanjutan
224
LAMPIRAN VI
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
KEMENTERIAN AGAMA
NOMOR 36 TAHUN 2019
TENTANG
KURIKULUM 2013
SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai
dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan menengah.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik.
Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Peserta Didik
secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil
belajar Peserta Didik.
Ujian sekolah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi pesderta
didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penye;esaian dari suatu satuan pendidikan.
Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar
yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan,
dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi
satuan pendidikan.
BAB II
LINGKUP PENILAIAN
225
Penilaian pendidikan pada Pendidikan Keagamaan Kristen pada Sekolah Menengah Teologi Kristen,
terdiri atas :
Penilaian hasil belajar peserta didik pada Pendidikan Keagamaan Kristen pada Sekolah Menengah
Teologi Kristen, meliputi aspek :
a. Sikap;
b. Pengetahuan; dan
c. Keterampilan.
Penilaian sikap, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh informasi
deskriptif mengenai perilaku peserta didik.
Penilaian Pengetahuan, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur penguasaan
pengetahuan peserta didik.
Penilaian Keterampilan, merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta
didik menerapkan pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.
Penilaian Pengetahuan dan Keterampilan, dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan/atau
Pemerintah.
BAB III
TUJUAN PENILAIAN
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai pencapaian Standar
Kompetensi Lulusan untuk semua mata pelajaran.
3. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan
secara nasional pada mata pelajaran tertentu.
BAB IV
PRINSIP PENILAIAN
226
d. Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran;
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat
diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan
kemampuan peserta didik;
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-
langkah baku;
h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan; dan
i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi mekanisme, prosedur,
teknik, maupun hasilnya.
BAB V
BENTUK PENILAIAN
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan, pengamatan, penugasan,
dan/atau bentuk lain yang diperlukan.
2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk :
a. Mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi Peserta Didik;
b. Memperbaiki proses pembelajaran; dan
c. Menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah semester, akhir semester, akhir tahun
dan/atau kenaikan kelas.
5. Pemanfaatan hasil penilaian oleh pendidik sebagaimana yang dimaksud pada nomor 2 (dua)
diatur lebih lanjud oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama.
6. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dalam bentuk ujian sekolah.
7. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan digunakan untuk penentuan kelulusan dari satuan
pendidikan.
8. Satuan pendidikan menggunakan hasil penilaian oleh satuan pendidikan dan hasil penilaian oleh
pendidik untuk melakukan perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan.
9. Dalam rangka perbaikan dan/atau penjaminan mutu pendidikan , satuan pendidikan menetapkan
kriteria ketuntasan minimal serta kriteria dan/atau kenaikan kelas peserta didik.
10. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional dan/atau bentuk
lain yang diperlukan.
11. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dalam bentuk Ujian Nasional digunakan sebagai dasar
untuk :
a. Pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;
b. Pertimbangan seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya; dan
c. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upayanya untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
BAB VI
MEKANISME PENILAIAN
227
b. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang
relevan, dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali kelas atau guru kelas.
c. Penilaian aspek pengetahuanm dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai
dengan kompetensi yang dinilai.
d. Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik
lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
e. Peserta didik yang belum mencapai KKM satuan pendidikan harus mengikuti pembelajaran
remedi; dan
f. Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keteraampilan peserta didik disampaikan dalam
bentuk angka dan/atau deskripsi.
2. Ketentuan lebih lanjut tentang mekanisme penilaian oleh pendidik diatur dalam pedoman yang
disusun oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen berkoordinasi dengan Instansi
terkait.
4. Ketentuan lebih lanjut tentang mekanisme penilaian oleh satuan pendidikan diatur dalam
pedoman yang disusun oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen berkoordinasi
dengan Instansi terkait.
BAB VII
PROSEDUR PENILAIAN
228
1. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan :
a. Mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;
b. Mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan lembar observasi/pengamatan;
c. Menindaklanjuti hasil pengamatan; dan
d. Mendeskripsikan perilaku peserta didik.
4. Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik dilakukan dengan urutan :
a. Menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP yang telah disusun;
b. Menyusun kisi-kisi penilaian;
c. Membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian;
d. Melakukan analisis kualitas instrumen;
e. Melakuan penilaian;
f. Mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian;
g. Melaporkan hasil penilaian; dan
h. Memanfaatkan laporan hasil penilaian.
5. Prosedur penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dengan mengkoordinasikan
kegiatan dengan urutan : a. Menetapkan KKM;
b. Menyusun kisi-kisi penialaian mata pelajaran;
c. Menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya;
d. Melakukan analisis kualitas instrumen;
e. Melakukan penilaian;
f. Mengolah, menganalisis, dan menginterprestasikan hasil penilaian;
g. Melaporkan hasil penilaian; dan
h. Memanfaatkan laporan hasil penilaian.
229
g. Memanfaatkan laporan hasil penilaian.
7. Ketentuan lebih lanjut tentang prosedur penilaian oleh pendidik dan penilaian oleh satuan
pendidikan diatur dalam pedoman yang disusun oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Kristen dengan Badan Penelitian dan Pengembangan pada Kementerian terkait.
BAB VIII
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik dalam bentuk penilaian berupa tes,
pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.
2. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk penilaian akhir
dan/atau ujian sekolah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki
bukti validitas empirik.
3. Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan
substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor
yang dapat diperbandingkan antar sekolah, antar daerah, dan antar tahun.
230
LAMPIRAN VII
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN
KEMENTERIAN AGAMA
NOMOR 36 TAHUN 2019
TENTANG
KURIKULUM 2013
SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
Menindaklanjuti pada Standar Proses menyangkut perencanaan pembelajaran, maka berikut ini
dikemukakan mengenai Silabus Pembelajaran sebagai berikut
:
BAB I
SILABUS
Pengertian Silabus
Silabus Mata Pelajaran adalah merupakan produk pengembangan kurikulum. Silabus dapat
dipahami suatu rencana pembelajaran yang tediri dari kompetensi inti, kompetensi dasar, materi
dan kegiatan pembelajaran, serta penilaian dan alokasi waktu. Silabus Mata Pelajaran adalah
merupakan suatu garis besar dari konten atau isi dari materi pembelajaran. Silabus adalah
merupakan suatu perencanaan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran serta penilaian untuk
mencapai tujuan dari pembelajaran. Isi silabus adalah seperangkat rencana pengetahuan mengenai
kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan kelas dan penilaian kompetensi siswa. Silabus
merupakan dokumen rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam suatu sistem
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar,
231
atau pokok-pokok isi/materi pembelajaran. Silabus merupakan seperangkat rencana serta
pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis yang memuat
komponen-komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Pengertian silabus secara menyeluruh adalah perencanaan pembelajaran pada suatu dan/atau
kelompok mata pelajaran/untuk melaksanakan tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu,
dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi
dasar ke dalam materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian. Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kegaiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar.
Silabus merupakan kesatuan dari kurikulum yang sangat perlu dimiliki oleh guru. Silabus untuk
memudahkan para guru untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Silabus
merupakan rencan pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup di
dalamnya adalah Satuan Pendidikan, Mata Pelajaran, Kelas, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi
(KD), Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber Belajar.
Silabus dirancang untuk menyiapkan rencana pembelajaran yang menumbuhkan sikap spiritual, sikap
pengetahuan, sikap sosial, dan sikap keterampilan.
Manfaat Silabus
Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, baik rencana
pembelajaran untuk satu standar kompetensi maupun untuk satu kompetensi dasar. Silabus
bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembejaran seperti pembuatan rencana
pembelajaran, sebab pembelajaran di sekolah dilaksanakan dalam jangka waktu yang sudah
ditentukan sebagai pengelolaan kegiatan pembelajaran karena memberikan gambaran mengenai
pokok-pokok program yang akan dicapai dalam suatu mata pelajaran. Misalnya pembelajaran
secara klasikal, kelompok kecil atau pembelajaran individual dan pengembangan sistem penilaian
yang dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi sistem penilaian selalu mengacu pada
standar kompetensi dasar dan pembelajaran yang terdapat di dalam silabus, dengan demikian
sebagai ukuran dalam melakukan penilaian keberhasilan suatu program pembelajaran serta
manfaat selanjutnya sebagai dokumentasi tertulis sebagai akuntabilitas suatu program
pembelajaran.
Beberapa hal yang penting diketahui oleh praktisi pendidikan dalam mengembangkan Silabus,
perlu dipertimbangkan beberapa prinsip yang adalah merupakan kaidah yang akan menjiwai
pelaksanaan kurikulum. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan Silabus ini
adalah sebagai berikut :
1. Prinsip ilmiah, keseluruahn materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan;
2. Prinsip relevan, cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spiritual
peserta didik;
3. Prinsip sistematis, komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi;
4. Prinsip konsisten, adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat azas) antara kompetensi dasar,
materi pembelajaran, kegiatan belajar, penilaian, alokasi waktu serta sumber belajar.
232
5. Prinsip memadai, prinsip ini memberi arahan bahwa cakupan materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, alokasi waktu serta sumber belajar cukup memadai untuk menunjang
pencapaian kompetensi dasar.
6. Prinsip aktual dan kontekstual, prinsip ini memberi arahan bahwa cakupan materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber belajar, memperhatikan
perkembangan ilmu dan teknologi yang berkembang pesat dalam realitas kehidupan yang
dihadapi oleh peserta didik, guru harus menyajikan dan menggumuli bersama peserta didiknya
apa yang perlu didapatnya agar tidak menjadi usang atau ketinggalan perkembangan atau
kemajuan khususnya menyangkut keilmuan. Kontekstual yang berarti dalam mengembangkan
Silabus hendaknya sesuai dengan konteks zaman dan kehidupan peserta didik. Pengalaman
belajar yang dirancang dalam Silabus hendaknya menggunakan situasi kehidupan yang sedang
terjadi ditengahtengah kehidupan peserta didik.
7. Prinsip Fleksibelitas, prinsip ini memberikan arahan bahwa keseluruhan komponen Silabus
dapat mengakomodasi keragaman peserta didik, pendidik, lingkungan belajar, serta dinamika
perubahan yang terjadi di lingkungan masyarakat dan pendidikan disekitarnya itu. Silabus
disusun dan dikembangkan dengan fleksibel sesuai kondisi dan yang dibutuhkan oleh peserta
didik.
8. Prinsip menyeluruh, prinsip ini memberi arahan bahwa pengembangan Silabus hendaknya
mencakup 3 dimensi kelulusan yaitu dimensi sikap, dimensi pengetahuan dan dimensi
keterampilan. Serta standar Isi Mata Pelajaran Keagamaan Kristen adalah mencakup sikap
spiritual, sosial, pengetahuan, keterampilan.
Pengembangan Silabus pada Kurikulum 2013 tidak lagi dilakukan oleh guru, tetapi sudah
disiapkan oleh Tim Pengembang Kurikulum, baik di tingkat pusat maupun wilayah. Dengan
demikian guru tinggal mengembangkan RPP berdasarkan buku panduan guru, buku panduan
peserta didik dan buku sumber yang semuanya telah disiapkan. Dengan demikian dalam kaitannya
dengan rencana pembelajaran dalam Kurikulum 2013, guru tidak repot-repot mengembangkan
perencanaan yang tertulit, karena sudah ada pedoman dan pendampingan. Dalam hal ini yang
paling penting bagi guru adalah memahami pedoman guru dan pedoman peserta didik, kemudian
menguasai dan memahami materi yang akan diajarkan. Lalu kemudian guru mengembangkan
rencana pembelajaran singkat tertulis tentang apa yang akan dilakukan dalam pembukaan,
pembentukan karakter dan kompetensi peserta didik penutup pembelajaran.
Pengembangan Silabus untuk setiap bidang studi dilakukan oleh Tim pengembang kurikulum
yang mencakup berbagai jenis lembaga pendidikan dengan berbagai kegiatan sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi dan menentukan jenis-jenis kompetensi dan tujuan setiap bidang studi.
2. Mengembangkan kompetensi dan pokok-pokok bahasan, serta mengelompokannya sesuai dengan
ranah pengetahuan, pemahaman
(keterampilan), nilai dan sikap.
3. Mengelompokannya sesuai dengan skope dan skuensi.
4. Mengembangkan indikator untuk setiap kompetensi serta kriteria pencapaiannya. Untuk sistem
kurikulum nasional, penyusunan Silabus Mata Pelajaran pada Sekolah Menengah Teologi Kristen
mengacu pada Kurikulum 2013 dan perangkat komponen-komponennya yang disusun oleh Pusat
Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
sedang substansi atau esensi dari isi kurikulum 2013 Sekolah Menengah Teologi Kristen (SMTK)
terbagi menjadi 2 (dua) yaitu mata pelajaran yang umum mengikuti Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, sedang mata pelajaran keagamaan Kristen adalah disiapkan dan dikembangkan oleh
Kementerian Agama Cq. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen bekerja sama
233
dengan lembaga-lembaga pendidikan Kristen untuk menyiapkan dan mengembangkan Silabus
mata pelajaran keagamaan Kristen.
5. Untuk kurikulum umum (wilayah), Silabus dikembangkan oleh Tim Pengembang Kurikulum
Wilayah. Namun jika sekolah mampu dengan baik dan mandiri dapat menyusun Silabus yang
sesuai dengan kondisi dan kebudayaan setempat (Provinsi/Kab/Kota). Penyusunan Silabus dapat
dilakukana dengan melibatkan para ahli atau instansi pemerintah, instansi swasta (termasuk
perusahaan dan industri) atau Perguruan Tinggi. Adapun bantuan dan bimbingan teknis untuk
penyusunan Silabus dapat diberikan oleh Pusat Kurikulum.
BAB II
SILABUS MATA PELAJARAN KEAGAMAAN KRISTEN
Mata Pelajaran Keagamaan Kristen Kurikulum 2013 pada Sekolah Menengah Teologi Kristen
(SMTK) terdiri dari 6 (enam) Mata Pelajaran Keagamaan Kristen, yaitu :
1. Pengetahuan Alkitab
2. Etika Kristen
3. Sejarah Gereja
4. Dogmatika
5. Hermeneutika
6. Misiologi
Adapun Silabus Mata Pelajaran Keagamaan Kristen akan disampaikan dan akan dicetak tersendiri
dan merupakan bagian yang tak terpisahkan pada lampiran ini.
BAB III
SILABUS MATA PELAJARAN UMUM
Mata Pelajaran Umum Kurikulum 2013 Pendidikan Keagamaan Kristen pada Sekolah Menengah
Teologi Kristen (SMTK) terdiri dari 11 (sebelas) Mata Pelajaran Umum, yaitu :
Adapun Silabus Mata Pelajaran Umum akan disampaikan dengan model Silabus hasil
pengembangan Silabus tahun 2017, dan akan dicetak tersendiri dan merupakan bagian yang tak
terpisahkan pada lampiran ini.
234
SILABUS MATA PELAJARAN PENGETAHUAN ALKITAB
SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
• Laptop
Power-point
• LCD
• Alat tulis
• Lembar kerja
• Lembar observasi
• Lembar penilaian
diri
• Lembar penilaian
antar teman
2. Kitab Pentateukh
1.2 Menghayati dan 2.1 Pengantar Mengamati • Alkitab Sikap dan perilaku 1 X 2 JP
mengamalkan 2.1.1 Pengertian • Mendengar penjelasan mengenai • Buku Paket Penilaian sikap peserta didik,
kebesaran Allah dalam Pentateukh arti Pentateukh • Literatur lain meliputi: ketaatan, kesetiaan,
mempelajari 2.1.2 Kitab-kitab • Melihat urutan lima kitab pertama tentang kejujuran, tanggung jawab, dan
pokokpokok isi Pentateukh dalam Alkitab PL Pentateukh, sikap menghargai sesama,
kesaksian kitab- kitab Menanya misalnya: Tremper sebagai wujud penghayatannya
• Menanyakan informasi lebih lanjut Longman and kebesaran Allah yang tercermin
Pentateukh
mengenai kitab-kitab Petateukh Raymond B. dalam Kitab Pentateukh,
(Torah/Taurat) dilakukan dengan menggu-
• Menanyakan hal-hal yang belum Dillard, An
nakan: - Lembar observasi
2.2 Mengamalkan jelas berkenaan dengan presentasi introduction to the
- Lembar penilaian diri
hukumhukum kitab-kitab Pentateukh Old Testament
- Lembar penilaian antarteman
(kebenaran, keadilan, Mengeksplorasi (Grand Rapids:
kasih, dan kesetiaan) • Membaca literatur/sumber-sumber Zondervan,
Allah, yang lain di luar buku paket mengenai 2006) Pengetahuan kognitif
disampaikan dalam kitab-kitab Pentateukh Untuk
Kitab-kitab Pentateukh W.S. Lasor, D.A.
• Mendalami isi salah satu kitab dari mengevaluasi/mengukur
(Torah/Taurat), dalam kitab-kitab Pentateukh Hubbard, F.W. kemampuan peserta didik
kehidupan pribadi, Mengasosiasi Bush, Pengantar dalam mengingat, memahami
Perjanjian Lama 1: dan
• Membuat kategori kitab-kitab yang menerapkan
sosial, dan lingkungan
Taurat dan Sejarah pengetahuannya tentang Kitab
hidup yang lebih luas termasuk dalam Pentateukh
(Jakarta: Pentateukh dilakukan:
• Menyimpulkan alasan kelima kitab
3.2 Memahami pokok- BPK Gunung Mulia, - Tes lisan tentang arti
pertama dalam PL disebut
pokok isi pengajaran Pentateukh 2005) Pentateukh dan kitab-kitab
yang terkandung dalam Mengomunikasikan Andrew E. Hill & yang termasuk dalam
kitab-kitab Pentateukh John H. Walton, Pentateukh
• Memaparkan tema-tema pokok
(Torah/Taurat) kitab Pentateukh Survei Perjanjian
Lama (Malang: Keterampilan
• Memaparkan makna kitab-kitab
4.2 Menganalisis secara Gandum Mas, 2000) Menyusun paparan singkat
Pentateukh bagi kehidupan umat
kritis dengan mengenai Kitab Pentateukh
Israel
kaidahkaidah keilmuan • Laptop
pokokpokok isi • Power-point
pengajaran yang • LCD
terkandung dalam • Alat tulis
kitab-kitab Pentateukh • Lembar kerja
(Torah/Taurat) • Lembar observasi
• Lembar penilaian
diri
• Lembar penilaian
Mengamati
Kitab Kejadian antarteman
2.2 • Menyimak pembahasan atas kitab
2.2.1 Pengantar Kitab Sikap dan perilaku 2 X 2 JP
Kejadian
• Alkitab Penilaian sikap peserta didik,
Kejadian
• Buku Paket meliputi: ketaatan, kesetiaan,
2.2.2 Kisah penciptaan dan • Menyimak kisah penciptaan yang Literatur lain kejujuran, tanggung jawab, dan
inti pesannya dituturkan dalam kitab Kejadian tentang Kitab sikap menghargai sesama,
2.2.3 Kisah kejatuhan • Membaca kisah kejatuhan ke Kejadian, misalnya: sebagai wujud penghayatannya
manusia ke dalam dalam dosa dalam kitab Kejadian Tremper Longman terhadap ketaatan bapa-bapa
dosa dan inti • Mendengar penjelasan mengenai and Raymond B. leluhur Irael yang dipaparkan
pesannya kisah bapa-bapa leluhur Israel Dillard, An dalam kitab Kejadian, dilakukan
2.2.4 Peristiwa Nuh dan introduction to the dengan menggu-nakan: - Lembar
• Menyimak paparan mengenai
pembaruan observasi
terbentuknya cikal-bakal bangsa Old Testament
perjanjian - Lembar penilaian diri
Israel (Grand Rapids:
2.2.5 Abraham dan janji - Lembar penilaian antarteman
Menanya Zondervan, 2006)
Allah kepadanya • Mendiskusikan kisah penciptaan
2.2.6 Ishak dan Ismael yang disaksikan dalam kitab W.S. Lasor, D.A. Pengetahuan kognitif
2.2.7 Esau dan Yakub Kejadian Hubbard, F.W. Bush, Untuk mengevaluasi/mengukur
2.2.8 Kisah Yusuf • Mendiskusikan kisah kejatuhan Pengantar kemampuan peserta didik dalam
manusia ke dalam dosa Perjanjian Lama 1: mengingat, memahami dan
• Mendiskusikan bapa-bapa leluhur
Taurat dan Sejarah menerapkan pengetahuannya
(Jakarta: tentang Kitab Kejadian
umat Israel
BPK Gunung Mulia, dilakukan:
• Tanya jawab mengenai kisah
2005) - Tes lisan tentang kisah
Yusuf
penciptaan
• Mengajukan pertanyaan tentang
Andrew E. Hill & - Tes tertulis (dengan soal
informasi yang belum dipahami pilihan ganda atau uraian)
berkenaan dengan kitab Kejadian John H. Walton,
Survei Perjanjian berkenaan dengan kejatuhan
Mengeksplorasi manusia ke
• Menggali lebih dalam informasi
Lama (Malang:
Gandum Mas, 2000) dalam dosa
mengenai penciptaan alam semesta - LKS
dan manusia yang dituturkan
dalam kitab Kejadian Willem
VanGemeren, Keterampilan
• Membaca literatur/sumber-sumber
Progres Penebusan: Menyusun laporan/paparan singkat
lain di luar buku paket berkenaan
Kisah Keselamatam berupa: essay, display, atau artikel
dengan kesaksian kitab Kejadian,
dan Penciptaan berkenaan dengan Abraham sebagai
terutama tentang kejatuhan
sampai Yerusalem bapa orang beriman
manusia ke dalam dosa dan kasih
setia Allah kepada umat-Nya Baru (Surabaya:
Mengasosiasi Momentum, 2016)
• Mengolah informasi mengenai Christian Gerzt,
kisah penciptaan dalam kitab Angelika Berlejung,
Kejadian dan mengasosiasikannya Konrad Schmidt,
dengan teori terciptanya alam Markus Witte,
semesta menurut ilmu pengetahuan Purwa
modern
Pustaka: Eksplorasi
• Membuat kategori mengenai dosa
Ke Dalam Kitab-
manusia berdasar kisah kejatuhan Kitab
ke dalam dosa
Perjanjian Lama
• Menganalisis kelebihan dan
Dan
kekurangan bapa-bapa leluhur Deuterokanonika
(Jakarta: BPK
Gunung Mulia,
2017)
Israel secara imaniah Bill T. Arnold,
Mengomunikasikan Encountering the
• Menyajikan kisah penciptaan Book of Genesis
dalam kitab Kejadian (Grand Rapids:
• Menyajikan kisah kejatuhan Bakerbooks, 1998)
manusia ke dalam dosa. • Laptop
• Menuturkan kisah hidup bapa-bapa • Power-point
leluhur Israel secara ringkas • LCD
• Menyajikan kisah lahirnya • Alat tulis
cikalbakal bangsa Israel • Lembar kerja
• Lembar
observasi
• Lembar penilaian
diri
• Lembar penilaian
antarteman
Mengamati
• Membaca kitab Keluaran
2.3 Kitab Keluaran • Mendengar penjelasan kisah-kisah Sikap dan perilaku 2 X 2 JP
2.3.1 Pengantar kitab yang dituturkan dalam kitab • Alkitab Penilaian sikap peserta didik,
Keluaran Keluaran • Buku Paket meliputi: ketaatan, kesetiaan,
2.3.2 Musa dan Menanya • Literatur, kejujuran, tanggung jawab, dan
pengutusannya 2.3.3 • Mengajukan pertanyaan berkenaan misalnya: Philip sikap menghargai sesama, sebagai
Keluaran dari Mesir dengan informasi yang kurang wujud penghayatannya terhadap
Graham Ryken,
dan perayaan Paska jelas hukum-hukum Tuhan yang
Exodus (Illinois:
2.3.4 Perjalanan di padang • Mengajukan pertanyaan berkenaan diberikan dalam Kitab Keluaran,
Crossway Book, dilakukan dengan menggunakan:
gurun dengan informasi tambahan yang 2005) - Lembar observasi
2.3.5 Sepuluh Perintah ingin diketahui
Allah • Laptop - Lembar penilaian diri
2.3.6 Kemah suci: simbol Mengeksplorasi • Power-point - Lembar penilaian antarteman
kehadiran Allah dan • Membaca buku Pengantar • LCD
pusat peribadatan Perjanjian Lama, khususnya kitab • Alat tulis Pengetahuan kognitif
Israel di padang Keluaran • Lembar kerja Untuk mengevaluasi/mengukur
gurun • Mendiskusikan hubungan • Lembar kemampuan peserta didik dalam
perayaan Paska umat Israel dengan observasi mengingat, memahami dan
perayaan Paska dalam PB • Lembar penilaian menerapkan pengetahuannya
Mengasosiasi diri tentang kitab Keluaran
• Menganalisis peran Musa dalam • Lembar penilaian dilakukan:
memimpin umat Israel keluar dari antarteman - Tes lisan tentang riwayat hidup
Mesir • Atlas perjalanan nabi Musa
• Mengasosiasikan Sepuluh Perintah Israel di padang - Tes tertulis (dengan soal
• Alkitab
2.6 Kitab Ulangan Mengamati Sikap dan perilaku 2 X 2 JP
• Buku Paket
2.6.1 Pengantar Kitab • Membaca kitab Ulangan
• Literatur lain Penilaian sikap peserta didik,
Ulangan • Memperhatikan penjelasan tentang kitab meliputi: ketaatan, kesetiaan,
2.6.2 Riwayat perjalanan mengenai kitab Ulangan Ulangan, kejujuran, tanggung jawab, dan
di padang gurun • Mengamati peta perjalanan Israel misalnya: Gale A. sikap menghargai sesama,
hingga masuk di padang gurun Yee Hugh R. Page sebagai wujud penghayatannya
Kanaan (Ul. Menanya Jr. terhadap pimpinan Allah
2-3) • Mengajukan pertanyaan mengenai Matthew J. M. terhadap umat Israel dalam
2.6.3 Perintah utama: informasi yang belum dipahami Coomber perjalanan di padang gurun yang
kasih kepada Allah • Menanyakan informasi tambahan (Eds.), Fortress dipaparkan dalam kitab Ulangan
yang ingin diketahui Commentary dilakukan dengan menggunakan:
(Ul. 6)
On The Bible - Lembar observasi
2.6.4 Kutuk dan berkat • Meminta klarifikasi atas hal-hal
- Lembar penilaian diri
(Ul. yang belum jelas The Old Testament
And Apocrypha - Lembar penilaian antarteman
7) Mengeksplorasi
2.6.5 Persembahan bagi • Membaca literatur/sumber-sumber (Minneapolis:
Tuhan (Ul. 26) lain di luar buku paket mengenai Fortress Press, 2014) Pengetahuan kognitif
2.6.6 Yosua menggan- kitab Ulangan Untuk mengevaluasi/mengukur
tikan Musa (Ul. 31) • Mendiskusikan inti pelajaran dari • Laptop kemampuan peserta didik dalam
kisah perjalanan Israel di padang mengingat, memahami dan
• Power-point
gurun hingga masuk Kanaan menerapkan pengetahuannya
• LCD
tentang kitab Ulangan
• Mendiskusikan implementasi • Alat tulis dilakukan:
perintah untuk mengasihi Allah • Lembar observasi - Tes lisan tentang riwayat
• Mencari makna tentang kutuk dan • Lembar kerja perjalanan Israel di padang
berkat • Lembar penilaian gurun hingga masuk Kanaan
• Mendiskusikan makna diri - Tes tertulis (dengan soal
persembahan bagi Tuhan • Lembar penilaian pilihan ganda atau uraian)
Mengasosiasi antarteman berkenaan dengan kasih kepada
• Menghubungkan hukum-hukum
Allah dan sesama (Ul. 5-6)
Allah dengan praktik kehidupan sebagai dasar kehidupan
Kristen
sehari-hari
- LKS
• Mengasosiasikan peraturan tentang
persembahan dalam kitab Ulangan
Keterampilan
Membuat essay, display, atau
kaidah keilmuan 3.2 Kitab-kitab Hikmat dan • Membaca kitab-kitab Hikmat dan Sikap dan perilaku 3 X 2 JP
pokok-pokok isi Syair Syair dalam PL • Alkitab Penilaian sikap peserta didik,
pengajaran yang 3.2.1 Kitab Ayub • Mendengarkan penjelasan mengenai • Buku Paket meliputi: ketaatan, kesetiaan,
terkandung dalam 3.2.2 Kitab Mazmur kitab-kitab Hikmat dan Syair • Literatur lain kejujuran, tanggung jawab, dan
Kitab-kitab Ketuvim 3.3.3 Kitab Amsal Salomo Menanya tentang kitab sikap menghargai sesama, sebagai
(Kitab-kitab Sejarah, 3.2.4 Kitab Ratapan • Mendiskusikan informasi tentang Hikmat dan Syair, wujud pengamalannya atas
kitab-kitab Hikmat dan Syair dalam misalnya: Gale A. nasihat-nasihat Kitab-kitab
Hikmat, dan Syair) 3.2.5 Kitab Pengkhotbah
3.2.6 Kitab Kidung Agung PL yang belum dipahami. Yee Hugh R. Page Hikmat dan Syair dilakukan
Jr. dengan menggunakan: - Lembar
• Meminta klarifikasi atas informasi
Matthew J. M. observasi
yang belum jelas
Coomber - Lembar penilaian
• Menanyakan informasi tambahan
(Eds.), Fortress diri
yang ingin diketahui berkenaan
Commentary - Lembar penilaian
dengan kitab-kitab Hikmat dan
On The Bible antarteman Pengetahuan
Syair
kognitif
Mengeksplorasi The Old Testament
Untuk
• Membaca literatur/sumber-sumber And Apocrypha
(Minneapolis: mengevaluasi/mengukur
lain di luar buku paket mengenai kemampuan peserta didik
kitab-kitab Hikmat dan Syair Fortress Press, 2014)
dalam mengingat, memahami
• Menemukan inti masing-masing dan menerapkan
kitab dalam kitab-kitab Hikmat dan • Laptop pengetahuannya tentang Kitab-
Syair • Power-point kitab Hikmat dan Syair
Mengasosiasi • LCD dilakukan:
• Menghubungkan inti kitab-kitab • Alat tulis - Tes lisan tentang nama
Hikmat dan Syair dengan kehidupan • Lembar kerja kitabkitab yang termasuk
sehari-hari • Lembar penilaian
dalam kelompok Kitab-kitab
• Menganalisis relevansi inti diri Hikmat dan Syair
1.4 Menghayati dan kitabkitab Hikmat dan Syair dalam • Lembar observasi - Tes tertulis (dengan soal
mengamalkan realitas kehidupan masa kini pilihan ganda atau uraian)
• Lembar penilaian
kebesaran Allah Mengomunikasikan antarteman tentang isi salah satu kitab
dalam mempelajari • Memaparkan inti salah satu kitab dalam Kitabkitab Hikmat dan
pokokpokok isi Kitab- dalam kitab-kitab Hikmat dan Syair Syair
kitab Para Nabi - LKS
(Neviim) Keterampilan
Menyusun paper singkat mengenai
2.4 Mewujudnyatakan Mengamati “hikmat” dalam Kitab Amsal
• Alkitab
firman Allah (ketaatan • Mendengarkan penjelasan mengenai Salomo
4. Kitab Nabi-nabi (Neviim) • Buku Paket 1 X 2 JP
kepada Allah, larangan, kitab-kitab yang termasuk dalam
Pengantar • Literatur lain
dan perintah Allah), 4.1 kitab Nabi-nabi Besar
4.1.1 Kitab Nabi-nabi
tentang kitab
yang diajarkan dalam Menanya
Besar dalam Nabi-nabi,
Kitab-kitab Para Nabi • Menanyakan informasi yang kurang misalnya: Gale A. Sikap dan perilaku
kekristenan jelas berkenaan dengan Nabi-nabi
(Neviim) dalam Yee Hugh R. Page Penilaian sikap peserta didik,
4.1.2 Kitab Nabi-nabi Besar Jr. meliputi: ketaatan, kesetiaan,
Besar dalam Kitab • Menanyakan tambahan informasi Matthew J. M.
Suci Ibrani kejujuran, tanggung jawab, dan
yang ingin diketahui sikap menghargai sesama,
4.1.3 Kitab Nabi-nabi
sebagai wujud penghayatannya
terhadap peran para nabi besar
dalam menyampaikan firman
Allah, dilakukan dengan meng-
gunakan: - Lembar observasi
kehidupan pribadi, Besar dalam Gereja Mengeksplorasi Coomber - Lembar penilaian
sosial, dan lingkungan Katolik • Membaca literatur/sumber-sumber (Eds.), Fortress diri
hidup yang lebih luas lain di luar buku paket mengenai Commentary - Lembar penilaian
kitab Nabi-nabi Besar On The Bible antarteman Pengetahuan
3.4 Memahami pokok- • Menemukan perbedaan kitab The Old Testament kognitif
pokok isi pengajaran Nabinabi Besar dalam tradisi And Apocrypha Untuk
yang terkandung dalam kekristenan, Kitab Suci Ibrani dan (Minneapolis: mengevaluasi/mengukur
kitab Nabi-nabi gereja Katolik Mengasosiasi Fortress Press, 2014) kemampuan peserta didik
(Neviim) • Membuat kategori Nabi-nabi Besar dalam mengingat, memahami
Mengomunikasikan • Laptop
dan menerapkan
4.4 Menganalisis secara pengetahuannya tentang Kitab
• Menyajikan kitab-kitab yang • Power-point
kritis dengan Nabi-nabi Besar dilakukan:
termasuk kitab Nabi-nabi Besar • LCD
kaidahkaidah keilmuan - Tes lisan tentang kitab-kitab
• Menyajikan kriteria/kategori • Alat tulis
pokokpokok isi yang termasuk dalam Kitab
Nabinabi Besar • Lembar kerja
pengajaran yang Nabi-nabi Besar dalam tradisi
terkandung dalam • Lembar penilaian Kristen
Kitab-kitab Para Nabi diri - Tes tertulis berkenaan dengan
(Neviim) • Lembar observasi kitab-kitab yang termasuk
• Lembar penilaian dalam Kitab Nabi-nabi Besar
antarteman dalam tradisi Ibrani
- LKS Keterampilan
Membuat tabel perbandingan
antara tradisi Ibrani, tradisi Kristen
dan tradisi Katolik mengenai kitab-
kitab yang termasuk dalam Kitab
Nabinabi Besar
4.2 Kitab Yesaya Mengamati • Alkitab Sikap dan perilaku 3 X 2 JP
4.2.1 Pengantar kepada • Membaca kitab Yesaya • Buku Paket Penilaian sikap peserta didik,
Kitab Yesaya • Menyimak pembahasan mengenai • Literatur lain meliputi: ketaatan, kesetiaan,
4.2.2 Garis besar isi Proto kitab Yesaya tentang kitab kejujuran, tanggung jawab, dan
Yesaya (pasal 1-39) Menanya Yesaya, misalnya: sikap menghargai sesama,
4.2.3 Garis besar isi • Mendiskusikan informasi mengenai Gale A. Yee Hugh sebagai wujud pengamalannya
Deutero Yesaya kitab Yesaya yang belum dipahami R. Page Jr. atas pesanpesan nabi Yesaya
(pasal 40-55) Matthew J. M. dilakukan dengan menggu-
• Menanyakan hal-hal yang belum
4.2.4 Garis besar isi Trito Coomber nakan: - Lembar observasi
jelas
Yesaya (pasal 56-66) • Meminta tambahan informasi (Eds.), Fortress - Lembar penilaian diri
- Lembar penilaian antarteman
Mengamati
4.6 Kitab Daniel • Membaca kitab Daniel • Alkitab 1 X 2 JP
4.6.1 Pengantar ke dalam • Mencermati penjelasan mengenai • Buku Paket Sikap dan perilaku
kitab Daniel kitab Daniel • Literatur lain Penilaian sikap peserta didik,
4.6.2 Daniel di istana Menanya tentang kitab meliputi: ketaatan, kesetiaan,
Babel (psl. 1) • Mengajukan pertanyaan tentang Daniel, misalnya: kejujuran, tanggung jawab, dan
4.6.3 Nebukadnezar dan informasi yang belum dipahami Gale A. Yee Hugh sikap menghargai sesama, sebagai
perapian yang • Meminta penjelasan/klarifikasi atas R. Page Jr. wujud pengamalannya atas
menyala-nyala (psl. informasi di seputar kitab Daniel Matthew J. M. nasihat-nasihat kitab Daniel
2-4) yang belum jelas Coomber dilakukan dengan menggu-nakan:
4.6.4 Nubuat Daniel (ps. (Eds.), Fortress - Lembar observasi
• Menanyakan informasi tambahan
- Lembar penilaian diri
7- berkenaan dengan kitab Daniel yang Commentary
8) On The Bible - Lembar penilaian antarteman
ingin diketahui
4.6.5 Doa Daniel (psl.9) The Old Testament
4.6.6 Tentang akhir zaman Pengetahuan kognitif
(ps. 12) Untuk mengevaluasi/mengukur
Mengeksplorasi And Apocrypha kemampuan peserta didik
• Membaca literatur/sumber-sumber (Minneapolis: dalam mengingat, memahami
lain di luar buku paket mengenai Fortress Press, dan menerapkan
kitab Daniel 2014) pengetahuannya tentang kitab
• Mendiskusikan kekhasan kritik/ Daniel dilakukan: - Tes lisan
nubuat kitab Daniel • Laptop tentang nubuat kitab Daniel
- Tes tertulis (dengan soal
Mengasosiasi • Power-point
pilihan ganda atau uraian)
• Menghubungkan kritik/nubuat • LCD tentang inti kitab Daniel
kitab Daniel dengan realitas • Alat tulis - LKS
kehidupan sehari-hari • Lembar kerja
Mengomunikasikan • Lembar observasi Keterampilan
• Memaparkan kekhasan • Lembar penilaian
kritik/nubuat kitab Daniel Menyusun laporan/paparan singkat
diri berupa essay, display, atau artikel
• Lembar penilaian berkenaan dengan pemberitaan
antarteman kitab Daniel
Laptop
Mengomunikasikan • Power-point
• Memaparkan kisah kelahiran Tuhan • Infocus
Yesus • Alat tulis
• Menuturkan berbagai mukjizat yang • Lembar kerja
dilakukan Tuhan Yesus • Lembar observasi
• Menyajikan pengajaran-pengajaran • Lembar
Tuhan Yesus dalam Injil Lukas penilaian diri 3 X 2 JP
• Lembar
3. Injil Yohanes dan Surat-surat penilaian
Yohanes Mengamati antarteman
• Membaca buku paket berkenaan
3.1 Injil Yohanes dengan Injil Yohanes
1.3 Menghayati kasih 3.1.1 Kepenulisan Injil Yohanes • Mendengar penjelasan mengenai
Allah untuk seluruh 3.1.2 Ciri khas Injil Yohanes kepenulisan Injil Yohanes Sikap dan perilaku
isi dunia 3.1.3 Ajaran tentang keselamatan • Mendengar penjelasan mengenai ciri
Penilaian sikap peserta
sebagaimana 3.1.4 Ajaran tentang hidup kekal
khas Injil Yohanes didik, meliputi: ketaatan,
diajarkan dalam 3.1.5 Pengertian “mengenal Allah”
• Menyimak penjelasan mengenai kesetiaan, kejujuran,
Injil Yohanes dan pokokpokok ajaran Injil Yohanes tanggung jawab, dan sikap
3.1.6 Peranan Tuhan Yesus sebagai
suratsurat Yohanes • Menyimak penjelasan mengenai menghargai sesama,
utusan Bapa
2.3 Mewujudnyatakan istilahistilah khas Injil Yohanes sebagai wujud
(12:40-50; psl. 17)
kasih Allah bagi • Mendengar penjelasan tentang penghayatannya terhadap
3.1.7 Tujuh ucapan Yesus “Aku
seluruh ciptaan-Nya peranan Tuhan Yesus sebagai utusan kasih Allah sebagaimana
sebagaimana adalah…” (ego eimi)
Bapa diberitakan Injil Yohanes
3.1.8 Peranan Roh Kudus (14:15-
diberitakan dalam • Memperhatikan penjelasan tentang dilakukan dengan
Injil Yohanes dan 31) menggunakan: - Lembar
tujuh ucapan Yesus “Aku adalah ...”
suratsurat Yohanes, • Memperhatikan penjelasan mengenai
observasi
diberitakan dalam peranan Roh Kudus - Lembar penilaian diri
dengan - Lembar penilaian
Menanya
menghadirkan damai
sejahtera bagi • Meminta penjelasan atas informasi antarteman
sesama, baik dalam yang kurang jelas mengenai Injil
kehidupan pribadi, Yohanes • Alkitab Pengetahuan kognitif
sosial, maupun • Menanyakan informasi tambahan • Buku Paket Untuk mengevaluasi/
lingkungan hidup yang ingin diketahui berkenaan mengukur kemampuan
• Literatur lain
yang lebih luas dengan Injil Yohanes peserta didik dalam
tentang suratsuarat
3.3 Memahami tujuan • Tanya jawab mengenai peranan mengingat, memahami
Yohanes, misalnya:
kasih Allah bagi Tuhan Yesus sebagai utusan Bapa dan menerapkan
seluruh ciptaan D.A. Carson and
• Tanya jawab mengenai makna tujuh pengetahuannya tentang
sebagaimana Douglas J. Moo, An
ucapan Tuhan Yesus “Aku adalah ...” Injil Yohanes dilakukan:
disaksikan dalam introduction to the
Mengeksplorasi - Tes lisan tentang cirri
Injil Yohanes dan New Testament
• Membaca literatur/sumber-sumber khas Injil Yohanes
suratsurat Yohanes Donal Guthrie,
lain di luar buku paket berkenaan - Tes tertulis (dengan
4.3 Mendemonstrasikan Pengantar Perjanjian
dengan Injil Yohanes soal pilihan ganda atau
kasih Allah bagi Baru: volume 3
• Mendiskusikan lebih lanjut relasi uraian) berkenaan
seluruh ciptaan antara keselamatan, hidup kekal, dengan ajaran Yohanes
sesuai pemberitaan mengenal Allah, kebangkitan dari tentang keselamatan
Injil maut
Yohanes dan • Mendiskusikan lebih lanjut mengenai Colin Kruse:The - Lembar tugas: menyusun
kitabkitab dalam peran Tuhan Yesus yang dinyatakan Letters of John tujuh ucapan Yesus
rumpun dalam ketujuh ucapan-Nya “Aku • Laptop “Aku
tulisan Yohanes adalah...”, seperti ”Aku adalah pokok • Power-point adalah… “ dan maknanya
anggur yang benar” dan lain-lainnya
• LCD
• Mendalami peran Roh Kudus dalam Keterampilan
• Alat tulis
kehidupan umat beriman • Membuat paper singkat
• Lembar kerja
Mengasosiasi berkenaan dengan arti
• Lembar observasi
• Menghubungkan gagasan tentang “mengenal Allah” dalam
keselamatan dalam Injil Yohanes • Lembar hubungannya dengan
dengan gagasan keselamatan pada penilaian diri “hidup kekal”
umumnya • Lembar
• Menghubungkan pengertian tentang penilaian
“mengenal Allah” dengan realitas antarteman
kehidupan manusia dewasa ini
• Menghubungkan peranan Roh Kudus
dengan sikap/tanggapan manusia
terhadap-Nya di masa kini
Mengomunikasikan
• Menjelaskan kekhasan Injil Yohanes
• Menuturkan makna keselamatan
menurut Injil Yohanes • Alkitab
• Buku Paket 2 X 2 JP
• Literatur lain
3.2 Surat-surat Yohanes tentang Kisah Para
3.2.1 Kepenulisnya Mengamati Rasul, misalnya:
3.2.2 Surat 1 Yohanes • Membaca buku paket berkenaan D.A. Carson and
• Kristologinya dengan surat-surat Yohanes Douglas J. Moo, An
• Kehidupan umat Allah • Mendengar penjelasan mengenai introduction to the
• Gagasan eskatologis kepenulisan surat-surat Yohanes New Testament
• Iman dan kasih • Menyimak penjelasan mengenai Sikap dan perilaku
3.2.3 Surat 2 Yohanes pokokpokok ajaran masing-masing Donal Guthrie, • Penilaian sikap peserta
• Kristologinya surat Yohanes Pengantar Perjanjian didik, meliputi: ketaatan,
• Kebenaran, kasih dan Menanyakan Baru: volume 1 kesetiaan, kejujuran,
ketaatan • Meminta penjelasan atas informasi (Surabaya, tanggung jawab, dan
3.2.4 Surat 3 Yohanes yang kurang jelas mengenai surat- sikap menghargai sesama,
Momentum, 2012)
surat Yohanes sebagai pengamalan atas
• Kasih dan kebenaran B.F. Drewes, Kisah pemahamannya terhadap
• Keramahtamahan • Menanyakan informasi tambahan Para Rasul pengajaran dalam
• Kesombongan
yang ingin diketahui berkenaan
suratsurat Yohanes
dengan
• Kesetiaan • Laptop dilakukan dengan
surat-surat Yohanes
• Power-point menggunakan: - Lembar
• Tanya jawab mengenai inti ajaran observasi
• LCD
masing-masing surat Yohanes - Lembar penilaian diri
• Alat tulis
Mengeksplorasi - Lembar penilaian
• Lembar kerja
antarteman
• Membaca literatur/sumber-sumber • Lembar observasi Pengetahuan kognitif
lain di luar buku paket berkenaan • Lembar Untuk mengevaluasi/
dengan penilaian diri mengukur kemampuan
surat-surat Yohanes • Lembar peserta didik dalam
• Mendiskusikan hubungan antara penilaian mengingat, memahami
suratsurat Yohanes dengan Injil antarteman dan menerapkan
Yohanes • Atlas perjalanan pengetahuannya tentang
Mengasosiasi misioner Paulus surat-surat Yohanes
• Menghubungkan pengajaran dilakukan:
- Tes lisan tentang isi
suratsurat Yohanes dengan praktik
hidup sehari-hari surat 2 Yohanes
- Tes tertulis (dengan
• Menghubungkan pengajaran
suratsurat Yohanes dengan praktik soal pilihan ganda atau
hidup jemaat uraian) tentang isi surat
1 Yohanes
Mengomunikasikan
- LKS
• Memaparkan hubungan antara
Keterampilan 3 X 2 JP
suratsurat Yohanes dengan Injil
• Menyusun
Yohanes
Kisah Para Rasul laporan/paparan singkat
4. • Memaparkan inti ajaran masing-
4.1 Penulis, penerima, dan
berupa: essay, display,
masing surat Yohanes
tujuannya atau artikel berkenaan
dengan pengertian
4.2 Peristiwa di hari Pentakosta
“mengenal Allah”
4.3 Khotbah Petrus (psl. 2) Mengamati dalam surat-surat Yohanes
4.4 Keselamatan bagi semua bangsa • Membaca buku paket berkenaan
4.5 Cara hidup jemaat perdana dengan Kisah Para Rasul • Alkitab
1.4 Menghayati karya (psl. 2) • Mendengar penjelasan • Buku Paket Sikap dan perilaku
Roh Kudus dalam 4.6 Perkembangan jemaat dan mengenai kepenulisan Kisah Para • Literatur lain
• Penilaian sikap peserta
rangka perluasan Kabar berkembangnya jabatan Rasul tentang Surat didik, meliputi:
gerejawi (psl. 6) • Mendengar penjelasan mengenai Roma, misalnya:
Keselamatan kepada ketaatan, kesetiaan,
4.7 Pertobatan Paulus (psl. 9, 22, peristiwa di hari Pentakosta D.A. Carson and
semua bangsa, kejujuran, tanggung
26) • Menyimak penjelasan Douglas J. Moo, An jawab, dan sikap
sebagaimana disaksikan
4.8 Perjalanan pekabaran Injil mengenai khotbah Petrus
dalam kitab Kisah Para Paulus • Menyimak penjelasan mengenai cara introduction to the menghargai sesama,
Rasul 2.4 hidup jemaat perdana New Testament sebagai wujud
Mempersaksikan Kabar • Mendengar penjelasan tentang penghayatannya
pekembangan jemaat dan Donal Guthrie, terhadap pengajaran
Keselamatan kepada
berkembangnya jabatan gerejawi Kitab Kisah Para Rasul
semua bangsa, Pengantar Perjanjian
• Memperhatikan penjelasan tentang
dilakukan dengan
sebagaimana diberitakan Baru: volume 2 menggunakan: - Lembar
kisah pertobatan Paulus Tafsiran Alkitab
dalam kitab Kisah Para observasi
• Memperhatikan penjelasan mengenai Matthew Henry Surat
Rasul, melalui sikap - Lembar penilaian diri
perjalanan Pekabaran Injil Paulus
hidup, perkataan, dan Roma, 1 & 2 Korintus - Lembar penilaian
Menanya
perbuatan, baik dalam antarteman
• Meminta penjelasan atas informasi
kehidupan pribadi, Pengetahuan kognitif
yang kurang jelas mengenai kitab Laptop
sosial, maupun Kisah Para Rasul Untuk
lingkungan hidup yang • Menanyakan informasi tambahan
mengevaluasi/
yang ingin diketahui berkenaan mengukur
dengan kitab kemampuan peserta
didik dalam
lebih luas Kisah Para Rasul • Power-point mengingat, memahami
3.4 Memahami karya • LCD dan menerapkan
Roh Kudus dalam Mengeksplorasi • Alat tulis pengetahuannya tentang
penyebarluasan • Membaca literatur/sumber-sumber Kitab Kisah Para Rasul
• Lembar kerja
Kabar lain di luar buku paket berkenaan dilakukan:
• Lembar observasi
Keselamatan, dengan - Tes lisan tentang
• Lembar penulis, penerima, dan
sebagaimana kitab Kisah Para Rasul penilaian diri tujuan penulisan Kitab
disaksikan dalam • Mendiskusikan lebih lanjut tentang • Lembar Kisah Para Rasul
kitab Kisah Para peristiwa yang terjadi pada hari
Rasul penilaian - Tes tertulis (dengan
Pentakosta dengan pertumbuhan antarteman
4.4 Mengidentifikasi soal pilihan ganda atau
jemaat/gereja.
karya Roh Kudus uraian) berkenaan
• Mendiskusikan masalah universalitas
dalam dengan peristiwa yang
keselamatan yang dikisahkan dalam terjadi
penyebarluasan kabar
kitab Kisah Para Rasul pada hari raya Pentakosta
keselamatan yang
diberitakan oleh Mengasosiasi - LKS
kitab Kisah Para • Menghubungkan peristiwa yang Keterampilan
Rasul terjadi pada hari Pentakosta dengan • Menyusun
karuniakarunia Roh dewasa ini laporan/paparan berupa:
• Menghubungkan khotbah Petrus essay, display, atau
dengan pengakuan iman gereja artikel berkenaan dengan
dewasa ini • Alkitab tiga tahap perjalanan
• Menghubungkan kisah pelayanan Pekabaran Injil Paulus
• Buku Paket
Paulus dengan panggilan untuk
• Literatur lain
memberitakan Injil
tentang surat 1
Mengomunikasikan Korintus, misalnya:
• Memaparkan penulis, penerima, dan D.A. Carson and
tujuan penulisan Kisah Para Rasul Douglas J. Moo, An
• Menyajikan kisah yang terjadi pada introduction to the
hari New Testament
Pentakosta 3 X 2 JP
5. Surat-surat Proto Paulus • Memaparkan kisah pertobatan Paulus Donal Guthrie,
•Memaparkan perjalanan pekabaran Pengantar Perjanjian
5.1 Surat Roma Injil Paulus Baru: volume 2
5.1.1 Tujuan penulisannya Tafsiran Alkitab
5.1.2 Keselamatan bukan karena Matthew Henry Surat
hukum Taurat (2:1-29), Mengamati Roma, 1 & 2 Korintus
makna Taurat • Membaca buku paket berkenaan
(psl. 7) dengan surat Roma Pfitzner, V.C.,
5.1.3 Pembenaran karena iman • Mendengar penjelasan mengenai Kesatuan Dalam
1.5 Menghayati ajaran (psl.3-5) kepenulisan surat Roma Kepelbagian: Ulasan
mengenai pokok- 5.1.4 Mati dan bangkit bersama • Mendengar penjelasan mengenai atas 1 Korintus
pokok iman dan Kristus (psl. 6) beberapa inti ajaran surat Roma Sikap dan perilaku
kebenaran 5.1.5 Hidup menurut Roh (psl. Menanya • Penilaian sikap peserta
(antara lain: 8) • Meminta penjelasan atas informasi
didik, meliputi: ketaatan,
Kristologi, 5.1.6 Pemilihan Israel (psl. 9- yang kurang jelas mengenai surat kesetiaan, kejujuran,
pembenaran, Roma
keselamatan,
pengucapan syukur,
etika, moralitas
Kristen)
sebagaimana
dijabarkan dalam 11) • Menanyakan informasi tambahan • Laptop tanggung jawab, dan sikap
surat-surat Proto 5.1.7 Nasihat-nasihat lain (psl. yang ingin diketahui berkenaan • Power-point menghargai sesama,
Paulus 13-16) dengan surat Roma • LCD sebagai wujud
2.5 Menerapkan Mengeksplorasi penghayatannya terhadap
• Alat tulis
pengajaran Paulus • Membaca literatur/sumber-sumber • ajaran Paulus dalam surat
Lembar kerja Roma dilakukan dengan
dalam surat-surat lain di luar buku paket berkenaan
Proto (antara lain: • Lembar observasi menggunakan: - Lembar
dengan surat Roma
Kristologi, • Lembar observasi
• Mendiskusikan masalah pembenaran
pembenaran, penilaian diri - Lembar penilaian diri
karena iman
keselamatan, • Lembar - Lembar penilaian
• Mendiskusikan kedudukan
pengucapan syukur, penilaian antar antarteman
hukum
etika, moralitas Taurat teman Pengetahuan kognitif
Kristen), baik dalam Mengasosiasi Untuk mengevaluasi/
kehidupan pribadi, • Menghubungkan hukum Taurat mengukur kemampuan
sosial, maupun dengan dosa-dosa manusia peserta didik dalam
lingkungan hidup • Membandingkan ajaran tentang mengingat, memahami
yang lebih luas pembenaran oleh iman dengan • Alkitab dan menerapkan
3.5 Memahami kelemahan-kelemahan manusia pengetahuannya tentang
• Buku Paket
pokokpokok iman surat Roma dilakukan: -
• Menguhubungkan nasihat untuk mati • Literatur lain tentang
Kristen (antara lain: Tes lisan tentang makna
dan bangkit bersama Kristus dengan surat 2 Korintus,
keselamatan, Taurat bagi manusia
Kristologi, sikap hidup sehari-hari misalnya: D.A.
- Tes tertulis (dengan soal
• Menghubungkan nasihat untuk hidup Carson and
pembenaran, pilihan ganda atau
pengucapan syukur, menurut Roh dengan realitas Douglas J. Moo, An uraian) berkenaan
etika, moralitas kehidupan sehari-hari introduction to the dengan ajaran tentang
Kristen), yang Mengomunikasikan New Testament pembenaran oleh iman
diberitakan dalam • Menyajikan gagasan Paulus mengenai - LKS
surat-surat Proto pembenaran oleh iman Donal Guthrie, Keterampilan
Paulus • Menyajikan makna mati dan bangkit Pengantar Perjanjian Menyusun essay
4.5 Menganalisis bersama Kristus Baru: volume 2 mengenai hidup menurut
pokokpokok iman • Menyajikan makna hidup menurut Tafsiran Alkitab Roh
Kristen (antara lain: Roh Matthew Henry Surat
keselamatan,
Kristologi, Roma, 1 & 2 Korintus
2 X 2 JP
pembenaran, Pfitzner, V.C.,
pengucapan syukur, Kekuatan Dalam
etika, moralitas 5.2 Surat 1 Korintus Kelemahan: Ulasan
Kristen), yang 5.2.1 Gambaran masyarakat atas Surat 2 Korintus
diberitakan dalam Korintus Mengamati
surat-surat Proto 5.2.2 Hikmat Allah dan hikmat • Membaca buku paket berkenaan • Laptop
Paulus manusia (psl. 1- dengan surat 1 Korintus • Power-point
2) • Mendengar penjelasan mengenai • LCD
5.2.3 Perselisihan dan dosa gambaran masyarakat Korintus
• Alat tulis
dalam jemaat (psl.3-5) • Mendengar penjelasan mengenai • Lembar kerja
5.2.4 Perkawinan dan pokokpokok ajaran surat 1 Korintus • Lembar observasi
percabulan (ps. 6-7) Menanya • Lembar Sikap dan perilaku
5.2.5 Persembahan kepada penilaian
berhala (psl. 8) • Menanyakan informasi tentang surat diri Penilaian sikap peserta
5.2.6 Rupa-rupa karunia tetapi 1 Korintus yang belum dipahami • Lembar didik, meliputi: ketaatan,
satu Roh (psl.12, • Menanyakan informasi tambahan penilaian kesetiaan, kejujuran,
14) yang ingin diketahui berkenaan antarteman tanggung jawab, dan sikap
5.2.7 Ajaran kasih (psl. 13) dengan surat 1 Korintus menghargai sesama,
5.2.8 Kebangkitan Kristus dan Mengeksplorasi sebagai wujud
• Alkitab penghayatannya terhadap
kebangkitan kita (psl. • Membaca literatur/sumber-sumber
pengajaran Paulus dalam
15) lain di luar buku paket berkenaan • Buku Paket
dengan surat 1 Korintus • Literatur lain tentang surat 1 Korintus dilakukan
surat dengan menggunakan: -
• Mendiskusikan masalah hikmat Allah
Galatia, misalnya: Lembar observasi
dan hikmat manusia
- Lembar penilaian diri
• Mendiskusikan lebih lanjut D.A. Carson and
- Lembar penilaian
pokokpokok ajaran surat 1 Konrintus Douglas J. Moo, An
introduction to the antarteman
Mengasosiasi
New Testament Pengetahuan kognitif
• Menghubungkan ajaran tentang
Donal Guthrie, Untuk mengevaluasi/
kesatuan jemaat dengan kenyataan
hidup gereja-gereja di masa kini Pengantar Perjanjian mengukur kemampuan
Baru: volume 2 peserta didik dalam
• Menghubungkan pembahasan Paulus mengingat, memahami
mengenai rupa-rupa karunia dengan Douglas Moo,
dan menerapkan
pemahaman gereja-gereja mengenai Galatians pengetahuannya tentang
karunia Roh • Laptop surat 1 Korintus
• Menguhubungkan nasihat tentang • Power-point dilakukan:
kasih (psl. 13) dengan kehidupan • LCD - Tes lisan tentang
sehari-hari • Alat tulis gambaran masyarakat
• Menghubungkan kebangkitan Kristus • Lembar kerja Korintus pada waktu itu
dengan harapan akan kebangkitan • Lembar observasi - Tes tertulis (dengan soal
manusia pilihan ganda atau
• Lembar
Mengomunikasikan penilaian diri uraian) berkenaan
• Memaparkan ajaran Paulus mengenai • Lembar dengan perselisihan dan
kesatuan jemaat penilaian dosa
• Memaparkan karya Roh Kudus dan antarteman dalam jemaat Korintus
karunia-karunia-Nya bagi umat-Nya - LKS
• Memaparkan pokok-pokok ajaran Keterampilan 1X 2 JP
Paulus yang lain dalam surat 1 Menyusun
Korintus laporan/paparan berupa:
essay, display, atau
artikel berkenaan dengan
rupa-rupa karunia namun
Mengamati satu Roh
5.3 Surat 2 Korintus
5.3.1 Pelayan Injil (psl. 3-4) • Membaca buku paket berkenaan
5.3.2 Pelayanan untuk dengan surat 2 Korintus
perdamaian (psl. 5-6) • Mendengar penjelasan mengenai
5.3.3 Pelayanan kasih dan kepenulisan maksud Paulus menulis
persembahan (psl. 8-9)
5.3.4 Tidak mementingkan diri
sendiri (psl. 11) surat 2 Korintus • Alkitab
• Mendengar penjelasan mengenai inti • Buku Paket Sikap dan perilaku
ajaran surat 2 Korintus • Literatur lain tentang Penilaian sikap peserta
Menanya surat didik, meliputi: ketaatan,
• Meminta penjelasan atas informasi Filipi, misalnya: kesetiaan, kejujuran,
yang kurang jelas mengenai surat 2 D.A. Carson and tanggung jawab, dan sikap
Korintus Douglas J. Moo, An menghargai sesama,
• Menanyakan informasi tambahan introduction to the sebagai wujud
yang ingin diketahui berkenaan New Testament penghayatannya terhadap
dengan surat 2 Korintus pengajaran surat 2 Korintus
Donal Guthrie,
dilakukan dengan
Mengeksplorasi Pengantar Perjanjian menggunakan: - Lembar
• Membaca literatur/sumber-sumber Baru: volume 2 observasi
lain di luar buku paket berkenaan
dengan surat 2 Korintus J.L. CH. Abineno, - Lembar penilaian diri
• Mendiskusikan inti ajaran Paulus Surat Filipi - Lembar penilaian
dalam surat 2 Korintus John Paul antarteman
Mengasosiasi Heil:Philippians:Let Pengetahuan kognitif
• Menghubungkan inti ajaran Paulus Us Rejoice in Being Untuk mengevaluasi/
dalam surat 2 Korintus dengan Conformed to Christ mengukur kemampuan
kehidupan sehari-hari • Laptop
peserta didik dalam
Mengomunikasikan mengingat, memahami
• Power-point
• Menuturkan alasan Paulus menulis • LCD dan menerapkan
surat 2 Korintus pengetahuannya tentang
• Alat tulis surat 2 Korintus
• Menyajikan inti ajaran Paulus dalam
• Lembar kerja dilakukan:
surat 2 Korintus
• Lembar observasi - Tes lisan tentang alasan
• Lembar penulisan dan motif
penilaian diri satusatunya pelayanan
• Lembar Paulus
penilaian - Tes tertulis (dengan soal
antarteman pilihan ganda atau
uraian) berkenaan 2 X 2 JP
dengan pelayanan untuk
perdamaian
- LKS
Keterampilan
• Menyusun laporan/paparan
5.4 Surat Galatia berupa: essay, display, atau
5.4.1 Masalah yang dihadapi Mengamati
artikel berkenaan
Paulus • Membaca buku paket berkenaan
pelayanan
5.4.2 Hanya satu Injil (psl. 1) dengan surat Galatia
kasih dan persembahan
5.4.3 Kerasulan Paulus (psl. • Mendengar penjelasan tentang • Alkitab
1-2) masalah yang dihadapi Paulus • Buku Paket
• Mendengar penjelasan tentang •
5.4.4 Kemerdekaan Kristen Literatur lain tentang
landasan pelayanan Paulus
(psl. 5) surat 1 Tesalonika,
• Mendengar penjelasan mengenai
5.4.5 Hidup menurut daging misalnya: Sikap dan perilaku
dan hidup menurut • Penilaian sikap peserta
didik, meliputi: ketaatan,
Roh (5:16-26) kerasulan Paulus D.A. Carson and kesetiaan, kejujuran,
5.4.6 Nasihat untuk saling • Menyimak inti ajaran Paulus dalam Douglas J. Moo, An tanggung jawab, dan
membantu (psl. 6). surat Galatia introduction to the sikap menghargai sesama,
New Testament sebagai wujud
Donal Guthrie, penghayatannya terhadap
pengajaran Paulus dalam
Menanya Pengantar Perjanjian
surat Galatia dilakukan
• Meminta penjelasan atas informasi Baru: volume 2
dengan menggunakan: -
mengenai surat Galatia yang belum Lembar observasi
dipahami
- Lembar penilaian diri
• Menanyakan informasi tambahan Charles A. - Lembar penilaian
yang ingin diketahui berkenaan Wanamaker, antarteman
dengan surat Galatia The Epistle to the Pengetahuan kognitif
Mengeksplorasi Thessalonians: A Untuk mengevaluasi/
• Membaca literatur/sumber-sumber Commentary on mengukur kemampuan
lain di luar buku paket berkenaan peserta didik dalam
the Greek Text
dengan surat Galatia mengingat, memahami
• Mendiskusikan lebih lanjut inti ajaran dan menerapkan
• Laptop
Paulus dalam surat Galatia pengetahuannya tentang
• Power-point
Mengasosiasi surat Galatia dilakukan:
• LCD
• Menghubungkan dasar pelayanan - Tes lisan mengenai tiga
• Alat tulis
Paulus dengan motivasi pelayanan masalah utama jemaat
• Lembar kerja Galatia yang dihadapi
kita di masa kini
• Lembar observasi Paulus (masalah
• Menghubungkan inti ajaran Paulus
dalam surat Galatia dengan • Lembar kerasulan Paulus, hidup
kehidupan sehari-hari penilaian diri antinomistis-
Mengomunikasikan • Lembar libertinistis, hidup
penilaian terikat pada hukum-
• Memaparkan masalah yang dihadapi
antarteman hukum Taurat)
Paulus dengan jemaat Galatia
• Memaparkan inti ajaran Paulus dalam - Tes tertulis (dengan soal
surat Galatia pilihan ganda atau
uraian) berkenaan 2 X 2 JP
dengan
• Alkitab kemerdekaan Kristen
• Buku Paket - LKS
• Literatur lain tentang Keterampilan
surat • Menyusun
5.5 Surat Filipi
Filemon, misalnya: laporan/paparan berupa:
5.5.1 Hidup berpadanan dengan D.A. Carson and essay, display, atau
Injil Kristus Mengamati
Douglas J. Moo, An artikel berkenaan dengan
(1:27-30) • Membaca buku paket berkenaan
introduction to the nasihat tentang hidup
5.5.2 Hymne Kristus, nasihat dengan surat Filipi menurut daging dan hidup
New Testament
untuk meneladani Kristus • Mendengar penjelasan tentang hidup menurut Roh
Donal Guthrie,
(2:1-11) berpadanan dengan Injil Kristus
Pengantar Perjanjian
5.5.3 Mengerjakan • Mendengar penjelasan tentang hymne
keselamatan (2:12-18) Baru: volume 2
Sikap dan perilaku
5.5.4 Kebenaran sejati (psl.
• Penilaian sikap peserta
didik,
3) Kristus, nasihat untuk James D. G. meliputi: ketaatan,
meneladan Dunn, The Epistles to kesetiaan, kejujuran,
Kristus the Colossians and to tanggung jawab, dan sikap
• Mendengar penjelasan mengenai Philemon menghargai sesama,
kebenaran sejati sebagai wujud
penghayatannya terhadap
• Laptop
pengajaran Paulus dalam
Menanya • Power-point
surat Filipi dilakukan
• Meminta penjelasan atas informasi • LCD
dengan menggunakan: -
mengenai surat Filipi yang belum • Alat tulis Lembar observasi
dipahami
• Lembar kerja - Lembar penilaian diri
• Menanyakan informasi tambahan
• Lembar observasi - Lembar penilaian
yang ingin diketahui berkenaan antarteman
• Lembar
dengan surat penilaian diri Pengetahuan kognitif
Filipi • Lembar Untuk mengevaluasi/
Mengeksplorasi penilaian mengukur kemampuan
• Membaca literatur/sumber-sumber antarteman peserta didik dalam
lain di luar buku paket berkenaan mengingat, memahami
dengan surat Filipi dan menerapkan
• Mendiskusikan lebih lanjut pokok-
pengetahuannya tentang
surat Filipi dilakukan:
pokok ajaran Paulus dalam surat
- Tes lisan tentang hdup
Filipi
berpadanan dengan Injil
Mengasosiasi
Kristus
• Menghubungkan nasihat untuk hidup
- Tes tertulis (dengan soal
berpadanan dengan Injil Kristus pilihan ganda atau
dengan realitas perilaku umat uraian) tentang
beriman
mengerjakan
• Menghubungkan nasihat untuk keselamatan (Flp. 2:12-
meneladan Kristus dengan praktik 18)
kehidupan umat beriman saat ini - LKS
• Membandingkan kebenaran sejati Keterampilan 2 X 2 JP
dengan kebenaran manusia
Menyusun
Mengomunikasikan laporan/paparan berupa:
• Memaparkan nasihat Paulus untuk essay, display, atau artikel
hidup berpadanan dengan Injil berkenaan dengan makna
Kristus hymne Kristus (Flp.
• Memaparkan sikap hidup meneladan 2:5-11)
5.6 Surat 1 Tesalonika Kristus
5.6.1 Hubungan Paulus dengan • Menjelaskan arti ”kebenaran sejati”
jemaat (psl. 1-2)
5.6.2 Nasihat untuk hidup kudus
(4:1-12)
5.6.3 Kedatangan Kristus yang
Mengamati
kedua (4:13-18)
• Membaca buku paket berkenaan
5.6.4 Nasihat untuk berjagajaga dengan surat 1 Tesalonika
(5:1-11) • Memperhatikan penjelasan tentang
nasihat Paulus untuk hidup kudus
• Memperhatikan penjelasan mengenai
kedatangan Kristus yang kedua dan
5.6.5 Beberapa nasihat etis nasihat untuk berjaga-jaga Sikap dan perilaku
(5:12-22) Menanya Penilaian sikap peserta
• Meminta penjelasan atas informasi didik, meliputi: ketaatan,
yang kurang jelas mengenai surat 1 kesetiaan, kejujuran,
Tesalonika tanggung jawab, dan sikap
• Menanyakan informasi tambahan menghargai sesama,
yang ingin diketahui berkenaan sebagai wujud
dengan surat penghayatannya terhadap
pengajaran Paulus dalam
1 Tesalonika
surat 1 Tesalonika
Mengeksplorasi dilakukan dengan
• Membaca literatur/sumber-sumber menggunakan: - Lembar
lain di luar buku paket berkenaan observasi
dengan - Lembar penilaian diri
surat 1 Tesalonika - Lembar penilaian
• Mendiskusikan pokok-pokok ajaran antarteman
Paulus dalam surat 1 Tesalonika Pengetahuan kognitif
Mengasosiasi Untuk mengevaluasi/
• Menghubungkan nasihat Paulus untuk mengukur kemampuan
hidup kudus dengan realitas peserta didik dalam
kehidupan umat beriman sehari-hari mengingat, memahami
• Menghubungkan nasihat mengenai dan menerapkan
kedatangan Kristus yang kedua pengetahuannya tentang
dengan surat 1 Tesalonika
berbagai ramalan tentang akhir zaman dilakukan:
Mengomunikasikan - Tes lisan tentang
• Memaparkan nasihat Paulus hubungan Paulus
mengenai hidup kudus dengan jemaat 1 X 2 JP
• Memaparkan ajaran Paulus mengenai Tesalonika
kedatangan Kristus yang kedua - Tes tertulis (dengan soal
pilihan ganda atau
uraian) berkenaan
dengan beberapa nasihat
etis
5.7 Surat Filemon
dalam 1Tes. 5:12-22
5.7.1 Nasihat untuk menerima
- LKS
budak sebagai saudara
Keterampilan
dalam iman
Menyusun
Mengamati
laporan/paparan berupa:
• Membaca buku paket berkenaan
essay, display, atau
dengan surat Filemon artikel mengenai nasihat
• Mendengar penjelasan tentang untuk berjaga-jaga
permintaan Paulus kepada Filemon
untuk menerima Onesimus,
hambanya yang melarikan diri,
sebagai saudara
dalam iman
Menanya
• Meminta penjelasan atas informasi
Sikap dan perilaku
yang
kurang jelas mengenai surat Filemon Penilaian sikap peserta
• Menanyakan informasi tambahan didik, meliputi: ketaatan,
yang ingin diketahui berkenaan kesetiaan, kejujuran,
dengan surat Filemon tanggung jawab, dan sikap
menghargai sesama,
sebagai wujud
penghayatannya terhadap
Mengeksplorasi
pengajaran Paulus dalam
• Membaca literatur/sumber-sumber surat Filemon dilakukan
lain di luar buku paket berkenaan dengan menggunakan: -
dengan surat Filemon Lembar observasi
• Mendiskusikan sikap Paulus terhadap - Lembar penilaian diri
perbudakan Mengasosiasi - Lembar penilaian
• Membandingkan permintaan Paulus antarteman
kepada Filemon dengan hubungan
antara majikan dengan asisten rumah
tangga dewasa ini
• Membandingkan permintaan Paulus Pengetahuan kognitif
kepada Filemon dengan sikap umat Untuk mengevaluasi/
beriman terhadap asisten rumah mengukur kemampuan
tangga Mengomunikasikan peserta didik dalam
• Menuturkan permintaan Paulus mengingat, memahami
kepada Filemon berkenaan dengan dan menerapkan
Onesimus, pembantu Filemon yang pengetahuannya tentang
surat Filemon dilakukan:
melarikan diri
- Tes lisan tentang siapa
Filemon dan Onesimus
- Tes tertulis (dengan soal
pilihan ganda atau
uraian) berkenaan isi
surat Filemon
Keterampilan
Menyusun paper
terstruktur mengenai sikap
Paulus terhadap
perbudakan yang tercermin
dalam surat
Filemon
SILABUS MATA PELAJARAN PENGETAHUAN ALKITAB
SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
1.1 Menghayati ajaran 1. Surat-surat Deutero Paulus Mengamati Sikap dan perilaku
mengenai pokok- 1.1 Surat Efesus 1.1.1 • Membaca buku paket berkenaan • Alkitab Penilaian sikap peserta didik, 2 X 2 JP
pokok iman dan Penerima dan tujuan dengan surat Efesus • Buku Paket meliputi: ketaatan, kesetiaan,
kebenaran penulisan surat Efesus • Mendengar penjelasan mengenai kejujuran, tanggung jawab, dan
• Literatur lain
(antara lain: 1.1.2 Keselamatan adalah inti ajaran Paulus dalam surat tentang surat sikap menghargai sesama, sebagai
Kristologi, karunia Allah bagi Efesus Efesus, wujud penghayatannya terhadap
pembenaran, semua Menanya misalnya: nasihatnasihat dalam surat Efesus
keselamatan, (psl. 2-3) • Meminta penjelasan atas informasi D.A. Carson dilakukan dengan menggunakan: -
pengucapan syukur, 1.1.3 Kesatuan jemaat yang kurang jelas mengenai surat and Douglas J. Lembar observasi
etika, moralitas dengan berbedabeda Efesus Moo, An - Lembar penilaian diri
Kristen) sebagaimana karunia (4:1- • Menanyakan informasi tambahan introduction to - Lembar penilaian antarteman
dijabarkan dalam 16) yang ingin diketahui berkenaan the New
surat-surat Deutero 1.1.4 Hidup sebagai dengan surat Efesus Testament Pengetahuan kognitif
Paulus kecuali surat- manusia baru (Grand Rapids:
Mengeksplorasi Untuk
surat Pastoral Zondervan,
(4:1-5:21) • Membaca literatur/sumber-sumber mengevaluasi/mengukur
2.1 Menerapkan 2005)
lain di luar buku paket berkenaan kemampuan peserta didik
pengajaran Paulus dengan surat Efesus Donal Guthrie,
dalam surat – surat dalam mengingat, memahami
• Mendiskusikan lebih lanjut inti
Deutero Paulus kecuali dan
ajaran
surat-surat
Pastoral (antara lain: 1.1.5 Kasih Kristus dasar Paulus dalam surat Efesus Pengantar menerapkan pengetahuannya
Kristologi, hidup berkeluarga Mengasosiasi Perjanjian tentang surat Efesus dilakukan:
pembenaran, (5:22- • Mengasosiasikan ajaran tentang Baru: - Tes lisan tentang universalitas
keselamatan, 33) keselamatan sebagai anugerah volume 2 karya keselamatan Allah
pengucapan syukur, 1.1.6 Taat dan kasih, serta dengan perbuatan baik Peter T. O - Tes tertulis (dengan soal pilihan
etika, moralitas perlengkapan • Menghubungkan ajaran tentang Brien, Surat ganda atau uraian) berkenaan
Kristen), baik dalam rohani (psl. 6) Efesus dengan kesatuan jemaat dengan
kesatuan jemaat dengan realitas
kehidupan pribadi, karunia yang berbeda-beda
gereja masa kini
sosial, maupun • Laptop - LKS
• Menghubungkan gambaran
lingkungan hidup • Power-point
yang lebih luas ”manusia baru” dengan realitas
kehidupan seharihari • LCD Keterampilan
3.1 Memahami pokok-
• Menghubungkan ajaran tentang • Alat tulis • Menyusun laporan/paparan
pokok iman Kristen
kasih Kristus sebagai dasar • Lembar kerja singkat berupa: essay, display,
(antara lain:
keluarga dengan Lembar atau artikel
keselamatan, •
Kristologi, realitas keluarga umat beriman observasi mengenai perlengkapan rohani
pembenaran, dewasa ini • Lembar
pengucapan syukur, Mengomunikasikan penilaian diri
etika, moralitas • Memaparkan ajaran Paulus
Kristen), yang mengenai keselamatan (Ef. 2:1-10) • Lembar
diberitakan dalam • Memaparkan ajaran Paulus penilaian
surat-surat Deutero mengenai kesatuan jemaat antarteman
Paulus kecuali • Memaparkan makna ajaran Paulus
Suratsurat Pastoral ttg hidup sebagai ”manusia baru”
4.1 Menalar pokok-pokok • Memaparkan kasih Kristus sebagai
iman Kristen (antara dasar ikatan keluarga Kristen
lain: keselamatan,
Kristologi,
pembenaran,
pengucapan syukur, 1.2 Surat Kolose
etika, moralitas 1.2.1 Keutamaan Mengamati
Kristen), yang Kristus (1:15-23) • Membaca buku paket berkenaan Sikap dan perilaku 2 X 2 JP
diberitakan dalam 1.2.2 Hidup dalam dengan surat Kolose • Alkitab • Penilaian sikap peserta didik,
surat-surat Deutero Kristus (2:6-3:17) • Mendengar penjelasan tentang meliputi: ketaatan, kesetiaan,
• Buku Paket
Paulus kecuali keutamaan Kristus di atas segala kejujuran, tanggung jawab, dan
1.2.3 Hubungan dalam • Literatur lain
Suratsurat Pastoral sesuatu sikap menghargai sesama, sebagai
rumah tangga tentang surat
• Mendengar penjelasan tentang pengamalan atas penghayatannya
Kristen (3:18-4:5) Kolose,
nasihatnasihat dalam surat Kolose misalnya: terhadap nasihat-nasihat dalam
Menanya surat Kolose dilakukan dengan
D.A. Carson
• Meminta penjelasan atas informasi menggunakan: - Lembar observasi
and Douglas J.
yang kurang jelas mengenai surat Moo, An - Lembar penilaian diri
Kolose introduction to - Lembar penilaian
• Menanyakan informasi tambahan the New antarteman Pengetahuan
yang ingin diketahui berkenaan Testament kognitif
dengan surat Kolose (Grand Rapids: Untuk
Mengeksplorasi Zondervan, mengevaluasi/mengukur
• Membaca literatur/sumber-sumber 2005) kemampuan peserta didik
lain Donal Guthrie, dalam mengingat, memahami
dan
di luar buku paket berkenaan Pengantar menerapkan pengetahuannya
dengan surat Kolose Perjanjian tentang surat Kolose dilakukan:
• Mendiskusikan inti ajaran dalam Baru: - Tes lisan berkenaan dengan
surat Kolose volume 2 kepenuhan hidup dalam Kristus
Mengasosiasi Matthew (Kol. 2:6-15)
• Mengasosiasikan pengajaran Henry,Surat, - Tes tertulis berupa uraian
mengenai keutamaan Kristus Galatia, Efesus, mengenai keutamaan Kristus
dengan berbagai Filipi, Kolose, 1 dalam
praktik penyembahan berhala & 2 Tesalonika, hymne Kristus Kolose 1:15-20
dewasa ini 1&2Timotius, - LKS
• Menghubungkan kehidupan dalam Titus,Filemon Keterampilan
Kristus dengan perilaku umat • Laptop • Menyusun paparan singkat
beriman sehari-hari • Power-point berupa: essay, display, atau
• Menghubungkan ajaran mengenai artikel mengenai peran masing-
• LCD
kehidupan rumah tangga Kristen masing anggota keluarga dalam
• Alat tulis
dalam surat Kolose dengan realitas rumah tangga Kristen menurut
kehidupan • Lembar kerja surat Kolose (3:18-4:5)
rumah tangga umat beriman saat ini • Lembar
Mengomunikasikan observasi
• Menuturkan (secara lisan atau • Lembar
tertulis) keutamaan Kristus atas penilaian diri
segala sesuatu • Lembar
• Memaparkan inti ajaran surat penilaian
Kolose antarteman
Mengomunikasikan:
- Mengutarakan proses
pembentukan dan sumber
etika Kristen dalam
pengambilan keputusan kasus
aktual
dalam kelas
1.5 Mengamalkan Alkitab 5. Etika dalam Mengamati Sikap 6x4 Jam • Alkitab
(PL) sebagai sumber Perjanjian Cerita Alkitab mengenai Observasi • K. Bertens, Cet.3,
pengambilan Lama berbagai keputusan yang Etika (Yogyakarta,
keputusan etis diambil oleh tokoh-tokoh dalam - Penilaian diri sendiri (Self pelajaran Kanisius, 2013).
Perjanjian Lama assessment) terhadap
pemahaman mengenai apa itu
2.5 Menunjukkan perilaku Alkitab • Christopher J. H.
suka membaca Alkitab • Menanya Wright, Cet. 8, Hidup
- Sikap perilaku yang berani
sebagai
Apa inti etika Perjanjian Lama mengambil keputusan etis
berdasarkan etika Kristen Umat Allah: Etika
dan penerapannya dalam
3.5 Memahami Alkitab (PL) Perjanjian Lama
kehidupan Israel?
sebagai sumber pengambilan - Santun dalam menyampaikan (Jakarta: BPK Gunung
keputusan etis pendapat dalam diskusi Mulia, 2008).
• Mengumpulkan
4.5 Menerapkan kebenaran Informasi/eksplorasi Pengetahuan
Allah dalam contoh kasus- - Membaca kisah-kisah • Sproul, R.C., Etika
- Teori etika Perjanjian Lama melalui dan Sikap Orang
kasus etika agar menjadi pengambilan keputusan dalam beberapa kisah Perjanjian Lama
Perjanjian Lama Kristen (Malang:
pribadi yang suka membaca
- Kisah Adam dan Hawa (Kej. Gandum Mas,
Alkitab
2-3) (kejujuran) 2005)
Menalar/Mengasosiasi
- Kisah Salomo dan dua ibu
- Membuat kesimpulan memperebutkan anak (kejujuran
mengenai inti dari etika dan keadilan) • J. Douma. Cet. 6.
Perjanjian Lama Kelakuan yang
- Kisah Musa membagi
kepemimpinan (pembagian Bertanggung Jawab:
kekuasaan dan peran) Pembimbing ke dalam
Mengomunikasikan: Etika Kristen (Jakarta:
- Kisah Yunus yang menolak BPK Gunung
- Mendemonstrasikan memberitakan hukuman kepada Mulia, 2010).
(hafalan) 10 Hukum Taurat Niniwe (prinsip kasih Allah kepada
dan kitab-kitab hikmat • Beberapa contoh
semua orang)
- Mengutarakan proses kasus dari surat kabar
pengambilan keputusan dalam - Kisah menyimpan Manna
Perjanjian Lama dalam kelas (kepatuhan dan keugaharian)
- Kisah pemerintahan
(Mazmur 101)
- Kisah kehidupan nabi
Amos (keadilan sosial)
- Sikap terhadap orang asing
(Imamat 19:34)
Keterampilan/Portofolio
Unjuk Kerja
- Mempresentasikan keputusan etis
atas kasus aktual masa kini
berdasarkan prinsip etika Perjanjian
Lama
- Mencatat contoh-contoh lain
tentang keputusan etis dalam kisah
Perjanjian
Lama
• Mengumpulkan
Informasi/eksplorasi Pengetahuan • Eka Darmaputera,
- Membaca teori prinsip Perkenalan Pertama
pengambilan keputusan etis Memahami dengan baik tentang (Jakarta: BPK
berdasarkan pendekatan perbedaan Gunung Mulia,
4.7 Menyajikan skema prinsip deontologis,
pengambilan keputusan etis: - Prinsip Deontologis 2011)
teleologis, dan situasional
teleologis, deontologis, dan - Prinsip Teleologis
situasional dalam kasus - Mendiskusikan perbedaan
kontemporer keputusan berdasarkan - Prinsip Situasional • J. Douma, Cet. 6.
perbedaan prinsip
Kelakuan yang
Bertanggung Jawab:
Keterampilan/Portofolio Pembimbing ke dalam
Menalar/Mengasosiasi
Unjuk Kerja Etika
- Membuat kesimpulan mengenai Kristen (Jakarta:
mengapa ada perbedaan prinsip, - Membuat bagan perbandingan
BPK Gunung
serta apa keuntungan dan keputusan
Mulia, 2010).
kekurangannya. etis berdasarkan perbedaan prinsip
deontologis, teleologis, dan
situasional
• Beberapa contoh
Mengomunikasikan: - Mencari dan mencatat kasus-kasus kasus dari surat kabar
- Mengutarakan argumen untuk yang
tentang hasil yang berbeda mencerminkan keputusan
ketika menggunakan etis berdasar teori-teori yang sudah
pendekatan yang berbeda dalam dibahas
kasus tertentu
SILABUS MATA PELAJARAN ETIKA KRISTEN
SEKOLAH MENENGAH AGAMA KRISTEN
• Robertson
McQuilkin & Paul
Copan. 3rd edition. An
Introduction to
Biblical Ethics:
Walking in The Way of
Wisdom. Grand
Rapids: IVP Academi
• Beberapa contoh kasus
dari surat kabar
3. Etika Kristen Sikap 7x4 • Alkitab
1.3 Menghayati prinsip menurut Tokoh • Mengamati Jam
Alkitab dalam pengambilan Observasi • Buku Ajar
Gereja Abad IV-
keputusan tokoh Gereja Kisah hidup para tokoh pelajaran
XIX - Penilaian diri sendiri (Self • K. Bertens. 2013 Cet. ke
Abad IV-XIX Gereja Abad IV-XIX assessment) terhadap 3. Etika.
• Menanya pemahaman mengenai apa itu Yogyakarta:
prinsip etis Kanisius
2.3 Bersikap konsisten dan Apa perbedaan dan kesamaan
bertanggung jawab keputusan - Sikap perilaku yang
dalam pengambilan etis para Tokoh Gereja Abad IV- bertanggung jawab atas keputusan • Eka Darmaputera. 2011.
keputusan XIX yang diambilnya Perkenalan Pertama.
Jakarta:
- Menghargai perbedaan
antarsiswa yang berbeda BPK Gunung Mulia
3.3 Menganalisis Mengumpulkan
pengembangan prinsip Informasi/eksplorasi - Santun dalam menyampaikan
Alkitab dalam pengambilan pendapat dalam diskusi
- Membaca teori prinsip • J. Douma. 2010. Cet. 6.
keputusan etis Tokoh Kelakuan yang
pengambilan keputusan etis
Gereja abad IV-XIX berdasarkan prinsip para Bertanggung Jawab:
Pengetahuan Pembimbing ke dalam
tokoh Gereja Abad IV-XIX:
Stoa, - Teori pengambilan keputusan etis Etika Kristen. Jakarta:
Augustinus, Thomas tokoh Gereja Abad IV-XIX BPK Gunung Mulia
4.3 Mempresentasikan prinsip Aquinas, Martin Luther,
pengambilan keputusan etis
John Calvin, John
oleh para Tokoh Gereja abad Keterampilan/Portofolio
Wesley, David Hume, • Glen H. Stassen &
IV-XIX
John Locke, Immanuel Unjuk Kerja David P. Gushee.
Kant, John Stuart Mill 2008. Etika
- Membuat bagan perbedaan
Kerajaan: Mengikuti
- Mendiskusikan perbedaan keputusan etis berdasarkan
perbedaan prinsip para tokoh Yesus dalam Konteks
keputusan berdasarkan
gereja Masa Kini. Surabaya:
perbedaan prinsip
Momentum
abad IV-XIX
Menalar/Mengasosiasi
• Norman L. Geiser.
- Membuat kesimpulan mengenai
mengapa ada perbedaan prinsip, 2017 cet. ke 17.
serta apa keuntungan dan Etika Kristen:
kekurangannya. Pilihan & Isu
Kontemporer.
Malang: SAAT
Mengomunikasikan: Literatur
- Mengutarakan argumen untuk
tentang hasil yang berbeda
ketika menggunakan • Wayne Grudem.
pendekatan yang berbeda 2017. Christian Ethics:
dalam kasus tertentu An
Introduction To Biblical
Moral Reasoning.
Wheaton: Crossway
• Malcom Brownlee.
2011. Pengambilan
Keputusan Etis dan
Faktor-faktor di
dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
• Robertson
McQuilkin & Paul
Copan. 3rd edition. An
Introduction to Biblical
Ethics:
Walking in The Way of
Wisdom. Grand Rapids:
IVP Academic.
• 13 Tokoh Etika sejak
Zaman
Yunani sampai
Abad ke K. Bertens.
2013 Cet. ke 3.
Etika. Yogyakarta:
Kanisius.
• 13 Tokoh Etika
sejak Zaman
Yunani sampai
Abad ke-19
• Malcom Brownlee.
2011. Pengambilan
Keputusan Etis dan
Faktor-faktor di
dalamnya. Jakarta: BPK
Gunung Mulia
• Robertson
McQuilkin & Paul
Copan. 3rd edition. An
Introduction to Biblical
Ethics:
Walking in The Way of
Wisdom (Grand Rapids:
IVP
Academic, 2014).
• Beberapa contoh kasus
dari surat kabar
SILABUS MATA PELAJARAN ETIKA KRISTEN
SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
1. Isu-Isu Etis • Mengamati Sikap 20x4 • Alkitab
1.1 Mengamalkan etika Kontemporer
Berbagai contoh isu etis Observasi Jam
Kristen dalam kontemporer pelajaran
isu aktual: IPTEK, - Penilaian diri sendiri (Self • Glen H. Stassen & David P.
penggunaan medsos, assessment) terhadap Gushee, Etika Kerajaan:
pemahaman mengenai apa itu Mengikuti Yesus dalam
pacaran, pornografi,
Alkitab Konteks Masa Kini.
penggunaan narkoba,
• Menanya (Surabaya:
lingkungan hidup, - Sikap perilaku yang berani
perbedaan budaya, Apa keputusan terbaik mengambil keputusan karena
penggunaan tato, berdasarkan prinsip berdasar kasih
gossip, kekerasan kasih Tuhan dalam kasus etis Yesus Momentum, 2008)
terhadap teman, kontemporer?
- Santun dalam menyampaikan
games online pendapat dalam diskusi
• Norman L. Geiser. cet. ke
Mengumpulkan
17, Etika Kristen: Pilihan &
2.1 Menunjukkan Informasi/eksplorasi Isu Kontemporer. (Malang:
perilaku proaktif dalam SAAT
- Mendiskusikan kisahkisah
mencari dasar keputusan Pengetahuan Literatur, 2017).
pengambilan keputusan masa
etis dalam isu-isu
kini dan menerapkan prinsip - Masalah-masalah kontemporer siswa
aktual: IPTEK, Alkitab kepada cerita itu masa kini
penggunaan medsos,
pacaran, pornografi, - Mewawancarai pendeta/majelis • Wayne Grudem,
penggunaan narkoba, gereja mengenai keputusan Christian Ethics:
lingkungan hidup, mereka atas kasus yang dipilih. Keterampilan/Portofolio
An Introduction To Biblical
perbedaan budaya, Unjuk Kerja Moral Reasoning.
penggunaan tato, gossip, (Wheaton:
kekerasan terhadap Menalar/Mengasosiasi Menyajikan presentasi pilihan etis
Crossway, 2017).
teman, games online, dalam dua kelompok yang berbeda
- Membuat kesimpulan mengenai pendapat dan berdebat mengenai
prinsip dan keputusan yang
pilihan tersebut.
harus diambil atas kasus
3.1 Menganalisis peran • Malcom Brownlee,
kontemporer
etika Kristen dalam isu Pengambilan Keputusan
aktual: IPTEK, Etis dan Faktor-faktor di
dalamnya (Jakarta: BPK
penggunaan medsos, Mengomunikasikan: Gunung Mulia,
pacaran, pornografi,
- Mengutarakan keputusan yang 2011)
penggunaan narkoba,
siswa ambil dalam kelas
mengenai beberapa
• Robertson
lingkungan hidup, kasus aktual McQuilkin & Paul
perbedaan budaya, Copan. 3rd edition, An
penggunaan tato, Introduction to
gossip, kekerasan Biblical Ethics:
terhadap teman, games Walking in The
online
Way of Wisdom
(Grand Rapids: IVP
Academic, 2011)
4.1 Menyajikan debat
terbuka melalui studi
kasus
isu aktual: IPTEK, Beberapa contoh kasus
penggunaan medsos, dari surat kabar
pacaran,
pornografi, penggunaan
narkoba, lingkungan
hidup, perbedaan Media Online
budaya, penggunaan
tato, gossip, kekerasan •
terhadap teman, games
online
•
SILABUS MATA PELAJARAN SEJARAH GEREJA
SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
1.2 Menghayati 1. Konteks dunia di mana Gereja Mengamati: Alkitab Penilaian sikap dan 2 JP
pemeliharaan mulamula lahir - Dokumen tentang latar belakang Peta perjalanan pelayanan perilaku:
Allah dalam 1.1 Konteks sosial- kehidupan sosial-politik, budaya, Yesus - Pengamatan terhadap
sejarah kelahiran politik dan agama pada zaman Kristus dan dunia Perjanjian sikap kritis, setia,
gereja 1.2 Konteks budaya Perjanjian Baru Baru peduli, dan
1.3 Konteks agama - Pengaruh latar latar belakang Buku teks pelajaran bertanggungjawab
1.4 Akar-akar gereja dalam
kehidupan sosial-politik, budaya, Buku sumber pendukung:
melalui pengenalan
Perjanjian Lama dan agama pada zaman dunia di mana gereja
1. Everett Ferguson,
Perjanjian Baru terhadap lahir dan berkembang
1.5 Ciri-ciri umum jemaat Kristen Backgrounds of Early
2.2 Mengembangkan pembentukan dan perkembangan
pedana Christianity. Malang: Gandum
solidaritas, gereja Penilaian pengetahuan:
Mas, 2017.
kepedulian, - Ciri-ciri umum jemaat Kristen 2. H. E. Dana, The New - Tes tentang kempuan
kerelaan melalui perdana Testament World: Politik, mengungkpkan
keteladanan - Mencermati hubungan gereja Ekonomi, SosialBudaya, dan berbagai konteks yang
jemaat mula-mula Perjanjian Baru dengan Israel Agama di Zaman Perjanjian memengaruhi
dalam Perjanjian Lama Baru. Malang: Gandum Mas, kelahiran
3.2
2016. dan perkembangan
Menanya: 3. Eddy Kristiyanto, Gagasan gereja
Menganalisis yang Menjadi Peristiwa:
- Situasi sosial-politik zaman - Tes tentang
konteks kehidupan Sketsa Sejarah Gereja Abad I- perbandingan Israel
Perjanjian Baru di mana gereja
4.2 gereja pada zaman lahir dan berkembang XV. Yogyakarta: Kanisius, sebagai umat Allah
gereja rasuli 2002.
- Pengaruh budaya dalam
dalam PL dengan
Melakukan kajian pembentukan jemaat Kristen 4. Justin Taylor, Asal-usul orang Kristen dalam
perdana Agama Kristen. Yogyakarta: PB (kesinambungan
tentang kehidupan
Kanisius, 2008. dan
gereja mula-mula - Agama-agama yang ada pada
dari kitab Kisah zaman gereja lahir dan 5. Brian Cosby, Kisah Allah: ketidaksinambungan)
Para Rasul berkembang Sebuah Panduan bagi Siswa
- Hubungan dua umat: Israel dan
kepada Sejarah Gereja.
Gereja Surabaya:
Penerbit Momentum, 2018. Penilaian keterampilan:
Mengeksplorasi: - Gagasan tentang cara
- Mendiskusikan cara dan maksud Gereja menanggapi isu
Allah memanggil para tokoh sosial-politik,
Gereja mula-mula. ekonomi, dan agama
- Mendiskusikan riwayat hidup yang muncul dalam
tokoh Gereja mula-mula dalam lingkungannya
buku “Riwayat Hidup Singkat - Gagasan tentang posisi
Tokoh-tokoh dalam Sejarah Israel dalam
Gereja” karangan F.D Wellem keselamatan yang
Yesus Kristus kerjakan
Mengasosiasi/Menalar: menurut sudut
- Perbandingan prinsip-prinsip dan pandang Kristen
strategi pelayanan para tokoh
Gereja mula-mula
- Prinsip-prinsip dan strategi
pelayanan Gereja mula-mula
yang dapat diterapkan oleh
Gereja pada masa kini
Mengomunikasikan:
- Signifikansi peran Rasul Paulus
bagi perkembangan Gereja mula-
mula di kalangan bangsa-bangsa
non-Yahudi
- Memberikan gagasan tentang sikap
yang harus dimiliki oleh Gereja di
masa kini berdasarkan teladan para
tokoh Gereja mulamula
- Memberikan gagasan tentang
hubungan Israel dengan gereja
Mengasosiasi/Menalar:
- Menelaah pokok-pokok utama
teologi Paulus
- Menelaah peristiwa pertobatan
Paulus dan membuat
perbandingan dengan pertobatan
pribadi masing-masing
Mengomunikasikan:
- Mengemukakan gagasan tentang
kehidupan pribadi Paulus dan
pelayanannya
- Memberikan tanggapan tentang
salah satu pokok ajaran Paulus
(relevan atau tidak relevan dalam
kehidupan sekarang)
1.3 Menghayati 1. Gereja pada zaman Mengamati: Alkitab Penilaian sikap dan 2 JP
pemeliharaan Bapa-bapa gereja - Timeline periode “bapak-bapak Buku teks pelajaran perilaku:
Allah kepada 1.1 Periode “bapabapa gereja” gereja” dalam sejarah Peta - Pengamatan terhadap
umat-Nya pada 1.2 Situasi gereja pada zaman - Buku tentang riwayat bapak- Buku sumber pendukung: sikap kritis, terbuka
masa bapabapa “bapak-bapak gereja” bapak gereja 1. Tony Lane, Runtut Pijar: dan menghormati
2.3 gereja 1.3 Teologi “bapakbapak gereja” Sejarah Pemikiran Kristen. pengorbanan para
tokoh
Berperilaku setia, Menanya: Jakarta: BPK Gunung Mulia, gereja pada zaman dulu
3.3 berani dan - Tokoh-tokoh yang tergolong 2012.
bertanggung-jawab “bapak-bapak gereja”, 2. F. D. Wellem, Riwayat Hidup Penilaian pengetahuan:
sesuai teladan para kehidupan, dan teologi mereka Singkat Tokoh-tokoh dalam - Tes tentang latar
bapa-bapa gereja - Peristiwa-peristiwa khusus yang Sejarah Gereja. Jakarta: BPK belakang kehidupan
dihadapi oleh Gunung Mulia, 2011. gereja pada zaman
4.3 Menganalisis
“bapak-bapak gereja” 3. J. E. Culver, Sejarah Gereja bapak-bapak gereja
konteks kehidupan Umum. Bandung: Biji - Tes tentang teologi
gereja pada zaman Sesawi, 2013.
Mengeksplorasi: bapak-bapak gereja
bapa-bapa gereja 4. Hubertus R. Drobner, Fathers
- Merumuskan pokok-pokok
pemikiran bapakbapak gereja of the Church: A Penilaian keterampilan:
Melakukan kajian
dalam membangun gereja Comprehensive Introduction.
perkembangan - Gagasan tentang
Peabody, Massachusetts:
gereja pada zaman - Menemukan persamaan relevansi pemikiran
Hendrickson Publishers,
kehidupan gereja pada zaman bapak-bapak gereja
bapa-bapa gereja 2007.
bapak-bapak gereja dengan
5. Ken Parry, ed., The Wiley bagi gereja pada masa
pergumulan gereja pada masa
kini Blackwell Companion to kini
Patristics. West Sussex:
Mengasosiasi/Menalar: WileyBlackwell, 2015.
- Menjelaskan persamaan ide (titik
temu) pemikiran bapak-bapak
gereja
- Mengembangkan pemikiran
bapak-bapak gereja dalam
menjawab tantangan bergereja
pada masa kini
Mengomunikasikan:
- Menjelaskan relevansi pemikiran
bapak-bapak gereja kepada
gereja pada masa kini
- Mengemukakan keunikan tokoh
bapak-bapak gereja
Mengomunikasikan:
- Mengemukakan gagasan logis
untuk menghadapi ajaran
menyimpang dalam gereja
Mengomunikasikan:
- Mengemukakan gagasan tentang
kedudukan gereja dalam suatu
negara
- Gagasan tentang tugas-tugas
gereja dalam negara dan tugas-
tugas negara kepada gereja
Mangasosiasi/Menalar:
- Usaha gereja memahami dan
kesetiaan pada apa yang mereka
imani
- Konsekuensi mempertahankan
kebenaran Alkitab dan iman
Kristen
- Relevansi pengakuan iman yang
dihasilkan konsili bagi gereja pada
masa kini Mengomunikasikan:
- Nilai-nilai yang ditunjukkan oleh
peristiwa pelaksanaan konsili-
konsili oikumenis dalam
gereja mula-mula
- Gagasan tentang signifikasi
pengakuan iman yang dihasilkan
oleh konsili-konsili oikumenis
dalam gereja mula-mula terhadap
gereja pada masa kini
1.6 Menghayati 1. Organisasi dan peribadahan Mengamati: Alkitab Penilaian sikap dan 2 JP
persekutuan dalam gereja mula-mula - Buku teks yang membicarakan Buku Teks perilaku:
dengan Allah 1.1 Organisasi gereja mula- peribadahan dalam gereja mula- Pelajaran Buku- - Pengamatan
melalui oraganisasi mula mula buku Sumber: terhadap sikap
dan peribadatan - Identitas pengikut - Penjelasan tentang unsur-unsur 1. Th. van den End, Harta disiplin, kerja sama,
dalam gereja Kristus mulamula tata ibadah dalam Bejana: Sejarah peduli, persatuan,
mulamula - Bentuk (liturgi) dalam gereja mula-mula Gereja Ringkas. Jakarta: dalam penghayatan
2.6 Mengembangkan organisasi BPK Gunung Mulia, 2014. peribadahan gereja
sikap rukun, taat, - Para pejabat dalam Menanya: 2. J. E. Culver, Sejarah Gereja mula-mula
dan harmonis gereja mula-mula - Struktur tata ibadah (liturgi) Umum. Bandung: Biji
melalui pengenalan 1.2 Unsur-unsur ibadah gereja gereja mula-mula Sesawi, 2013. Penilaian pengetahuan:
oraganisasi dan mula-mula - Perjamuan - Kegiatan-kegiatan dalam ibadah 3. A. Noordegraaf, Orientasi - Tes tentang
peribadatan dalam Kudus gereja mulamula Diakonia Gereja: Teologi kemampuan
gereja mula-mula - Pemberitaan Firman - Persamaan dan perbedaan tata dalam Perspektif Reformasi. memahami bentuk
3.6 Jakarta: BPK Gunung Mulia,
Tuhan ibadah dalam gereja mula-mula organisasi dan
Memahami 2017. unsurunsur ibadah
- Baptisan dengan gereja pada masa kini
organisasi dan - Ibadah “Hari Minggu” 4. Christoph Markschies, dalam
peribadahan dalam Christian Theology and Its gereja mula-mula
Mengeksplorasi:
4.6 gereja mula-mula - Mendiskusikan perbandingan
Institutions in the Early
Roman Empire: Penilaian keterampilan:
Menyajikan tata pola tata ibadah dalam gereja
Prolegomena to a History of
laksana dan unsur- mula-mula dengan pola tata - Tes kemampuan
Early Christian Theology.
ibadah dalam gereja pada masa menyajikan
unsur oraganisasi Tübingen: Mohr Siebeck
kini persamaan dan
dan peribadatan and Waco, Texas: Baylor
dalam gereja mula- University Press, 2015. perbedaan tata
Mengasosiasi/Menalar: ibadah gereja mula-
mula 5. Ralph J. Korner, The Origin
- Menganalisis kesinambungan
and Meaning of Ekklēsia in mla dengan tata
dan ketidaksinambungan antara the Early
unsur-unsur ibadah dalam gereja ibadah gereja pada
Jesus Movement (Ancient masa kini
mula-mula dengan unsur-unsur
ibadah dalam gereja masa kini Judaism and Early Christianity
- Menganalisis esensi ibadah 98). Leiden and Boston: Brill,
dalam tradisi Kristen 2017.
Mengomunikasikan:
- Membuat laporan survai
perbandingan tata ibadah (liturgi)
dalam gereja mula-mula
dengan tata ibadah dalam gereja
pada masa kini
- Memberikan tanggapan terhadap
perubahan bentuk dan keragaman
tata ibadah (liturgi) gereja
Mengomunikasikan:
- Merefleksikan kehidupan
Augustinus dalam kehidupan
sekarang
- Membuat kajian tentang
persamaan ajaran dalam gereja
pada zaman sekarang dengan
ajaran yang ditentang Augustinus
pada zamannya
- Merefleksikan ajaran-ajaran
Augustinus yang relevan, kurang
relevan, atau tidak relevan dalam
gereja pada zaman sekarang
1.4 Menghayati karya 1. Latar belakang reformasi Mengamati: Alkitab Penilaian sikap dan 6 JP
Allah dalam gereja pada abad ke-16 - Peta gereja-gereja di Eropa Buku teks pelajaran perilaku:
pembaruan gereja 1.1 Memahami - Buku-buku Sejarah Gereja tentang Buku-buku (sumber) pendukung: - Pengamatan
melalui gerakan periodisasi zaman latar belakang Reformasi pada abad 1. Alister E. McGrath, Sejarah terhadap
Reformasi Reformasi ke-16 Pemikiran Reformasi. Jakarta: perkembangan
2.4 1.2 Faktor-faktor - Timeline kronologi peristiwa BPK Gunung Mulia, 2012. sikap berani
Mengembangkan Reformasi gereja di Eropa mengungkapkan dan
2. Eddy Kristiyanto, Reformasi dari
mempertanggung-
sikap santun, 1.3 pemicu reformasi Menanya: 3. Dalam: Sejarah Gereja jawabkan pendapat
3.4 responsif, dan gereja abad 16 – - - Faktor-faktor pendorong terjadinya Zaman
proaktif dalam Faktor politik Reformasi gereja pada abad ke-16 Modern. Yogyakarta: Penilaian
kebebasan - Faktor - Reformasi dalam pengertian GKR, 4. Kanisius, 2004. Max Weber, pengetahuan:
mengungkapkan 1.4 sosialekonomi kelompok Protestan, dan kelompok Etika Protestan dan - Tes tentang
pendapat - Faktor pendidikan Anabaptis Semangat Kapitalisme. berbagai faktor yang
4.4 1.6 - Faktor religius - Semboyan gerakan Reformasi Yogyakarta: Narasi dan memicu reformasi
Menganalisis Pustaka Promethea, 2015.
Berbagai konsep - Pengaruh Reformasi gereja pada 5. gereja
latar belakang David W. Hall dan Matthew - Tes tentang
reformasi dalam abad ke-16 pada dunia zaman ini
Reformasi Gereja 1.5
GKR, Reformasi D. berbagai konsep
pada Abad XVI arus utama, dan Burton, Calvin dan
Mengeksplorasi: reformasi
reformasi radikal 6. Perdagangan: Kuasa
Menyajikan - Menganalisis latar belakang - Tes tentang “Lima
Semboyan “Lima Transformasi Calvinisme Sola” semboyan
usahausaha terjadinya Reformasi di Eropa pada
Sola” Reformasi Sikap abad ke-16 dalam Ekonomi Pasar.
membarui gereja Reformasi
GKR terhadap Surabaya:
sebelum Luther, - Faktor utama yang memengaruhi - Tes tentang
Reformasi Penerbit Momentum, 2015.
faktorfaktor terjadinya Reformasi pengaruh Reformasi
pendukung, dan Pengaruh Reformasi David W. Hall dan Marvin dala berbagai
- Mendiskusikan semboyan
dampak terhadap dunia Padgett, Calvin dan bidang
Reformasi: “Lima
Reformasi Gereja - Hak Azasi Manusia Kebudayaan: Menjelajahi kehidupan
Sola”
- Ilmu suatu Wawasan Dunia.
- Mendiskusikan pengaruh Reformasi
Pengetahuan Surabaya: Penerbit
gereja pada dunia zaman ini Momentum, 2017. Tes keterampilan:
Alam
- Bidang
Kevin J. Vanhoozer, Biblical - Gagasan tentang
Mengasosiasi/Menalar: Authority after Babel: upaya yang harus
sosialekonomi - Perbandingan faktor pendorong Retrieving the dilakukan oleh
- Bidang budaya Reformasi pada anad ke-16 dengan Solas in the Spirit of Mere Gereja dalam
kepentingan mereformasi gereja pada Protestant menghadapi
zaman sekarang
Christianity. Grand Rapids, tantangan seperti di
- Perbandingan antara prinsip-prinsip
Michigan: Brazo Press and era Reformasi abad
ajaran “Lima Sola” dengan
Malang: ke-16
pemahaman gereja saat ini
Literatur SAAT, 2017.
- Bentuk-bentuk pengaruh teologi
Reformasi dalam berbagai bidang
kehidupan
- Reaksi GKR terhadap Reformasi
Mengomunikasikan:
- Semangat yang mendorong para
reformator mereformasi gereja
- Memberikan gagasan tentang upaya
yang harus dilakukan gereja saat ini
dalam mereformasi gereja
- Menyajikan pengaruh-pengaruh
reformasi dalam berbagai bidang
kehidupan
1.5 Menghayati 1. Karya dan kontribusi Luther Mengamati: Alkitab Penilaian sikap dan 4 JP
kehendak Allah dalam mebarui gereja - Timeline kehidupan dan poster Buku teks pelajaran perilaku:
bagi gereja 1.1 Riwayat hidup wajah Martin Luther Poster (picture) wajah - Pengamatan
melalui karya dan Martin Luther - Buku-buku teks tentang riwayat Luther terhadap
hidup dan teologi Martin Luther 1. Buku-buku (sumber) perkembangan sikap
pemikiran Martin
pendukung: Alister E. kritis, peduli, rela
McGrath, Sejarah
Luther, John 1.2 95 Dalil Martin Luther - Menyimak kisah kehidupan Martin Pemikiran Reformasi. Jakarta: berkorban melalui
2.5 Calvin, dan 1.3 Karya dan pokokpokok Luther melalui film: Martin Luther BPK Gunung Mulia, 2012. kehidupan Luther
Ulrich Zwingly teologi Martin Luther 2. Timothy George, Teologi Para dalam mereformasi
- Karya Luther Menanya: Reformator, ed. rev. Surabaya: gereja
Mengembangkan - Salib Kristus - Latar belakang kehidupan Martin Penerbit Momentum, 2018.
sikap kritis, teliti, - Alkitab Luther 3. Bernhard Lohse, Teologi Martin Penilaian
3.5 dan santun dalam - Gereja (keluarga, studi, pertobatan, sebagai Luther: Perkembangan Historis pengetahuan:
mengemukakan Reformator) dan Theologi Sistematiknya. - Tes tentang karya
- Sakramen
suatu - Pokok-pokok protes Luther terhadap
Surabaya: Penerbit Momentum, dan kontribusi
1.4 Spiritualitas Martin
argumentasi Gereja Katolik Roma 2018. Luther dalam
Luther
4. Th. van den End, 95 Dalil Martin reformasi gereja
1.5 Martin Luther dan - Dampak protes Luther terhadap
Menganalisis
karya dan gereja Lutheran gereja pada abad ke-16 Luther: Latar Belakang Sejarah - Tes tentang
4.5 kontribusi Martin - Penekanan-penekanan utama teologi dan Analisis Dalil Luther. relevansi
Luther, Luther Jakarta: BPK Gunung Mulia, pemahaman Luther
John Calvin, dan - Isi “95 Dalil Luther” 2017. bagi siswa sebagai
Ulrich Zwingly 5. Eddy Kristiyanto cs, Martin orang percaya atau
dalam Mengeksplorasi: Luther: Musa Jerman. Jakarta: bagian gereja
mereformasi Penerbit OBOR dan BPK
- Menganalisis latar belakang “95
Gereja Gunung Mulia, 2017. Penilaian
Dalil Luther”
6. W. J. Kooiman. Martin Luther: keterampilan:
Menyajikan - Mendiskusikan pokok-pokok utama
Doktor dalam Kitab Suci, - Gagasan tentang
dasardasar teologi Luther
Reformator Gereja, edisi revisi. upaya yang harus
teologi Martin - Perkembangan gereja Lutheran
Jakarta: BPK Gunung Mulia,
Luther, sedunia dilakukan oleh
2001.
John Calvin, dan 7. Theodore G. Tappert, peny. dan Gereja dalam
Ulrich Zwingly ed., Buku Konkord: Konfesi menghadapi
bagi Mengasosiasi/Menalar: Gereja tantangan seperti di
perkembangan - Perbandingan pemikiran Luther Lutheran, Mangisi S. E. era Luther
gereja dengan tokoh Reformasi lainnya Simorangkir (peny.). Jakarta:
- Signifikansi pemikiran dan teologi BPK Gunung Mulia, 2004.
Luther bagi gereja pada masa kini 8. Dorothy Irene Marx, Martin
- Perbandingan pemahaman Calvin Luther.
tentang Kemuliaan Allah dan Jakarta: Literatur Perkantas,
pemahaman gerejagereja saat ini 2012.
- Perkembangan teologi gereja 9. Donald K. McKim, ed., The
Lutheran dalam Cambridge Companion to Martin
Buku Konkord
Luther. Cambridge, etc.:
Cambridge University Press,
Mengomunikasikan:
2003.
- Kekuatan mental dan spiritual Martin
Luther dalam merefomrasi gereja
- Memberikan gagasan tentang
relevansi teologi Martin Luther bagi
kehidupan gereja pada zaman ini
Mengomunikasikan:
- Cara Calvin memelihara hakikat dan
kekudusan gereja dalam merawat
reformasi
- Relevansi teologi Calvin dan
Calvinisme hingga saat ini
1.6 Menghayati karya 1. Perkembangan gereja pada Mengamati: Alkitab Penilaian sikap dan 2 JP
Allah dalam masa pencerahan dan - Buku teks yang menjelaskan tentang Buku teks pelajaran perilaku:
pembaruan gereja Pietisme situasi gereja pada masa Pencerahan Buku-buku (sumber) - Pengamatan
pada masa 1.1 Latar belakang - Tabel periodisasi sejarah gereja 1. pendukung: Chris Hartono. terhadap
Pencerahan dan Pietisme dan sepanjang zaman (khususnya abad Pietisme di Eropa dan perkembangan
Pietisme Pencerahan ke-17 dan ke-18) Pengaruhnya di Indonesia. sikap sedia dan rela
2.6 2. Jakarta: BPK Gunung Mulia, berkorban yang
1.2 Pietisme dan semangat - Mendengarkan penjelasan tentang
Mengembangkan 1974. diteladankan oleh
Pekabaran Injil latar belakang munculnya gerakan
sikap terbuka Pietisme
1.3 Pencerahan sebagai Pietisme dan berbagai kebangunan Leonard Hale. Jujur
terhadap
koreksi sekaligus rohani lainnya terhadap
perubahan dan 3.
Pietisme: Menilai Kembali Penilaian
pembaruan rongrongan terhadap
3.6 Menanya: Raputasi pengetahuan:
Menganalisis gereja - Faktor-faktor penunjang lahir dan 4. Pietisme pada Gereja- - Tes tentang
perkembangan berkembangnya Pietisme dan gereja Indonesia. Jakarta: perkembangan
gereja pada masa Pencerahan - Hambatan dan BPK Gunung Mulia, gereja pada masa
tantangan yang dihadapi Gereja di 1993. pencerahan dan
Pencerahan dan
era Pietisme dan Pencerahan Th. van den End. Harta Pietisme
- Tokoh-tokoh utama dalam gerakan dalam - Tes tentang
Pietisme dan kebangunan rohani Bejana: Sejarah Gereja relevansi
lainnya Ringkas. pemahaman
- Ciri-ciri dan pemikiran utama dalam Jakarta: BPK Gunung Mulia, Pietisme
2007. Jonathan E. Culver.
Sejarah Gereja
Umum. Bandung: Biji
Sesawi, 2013.
Pietisme Pencerahan dan Pencerahan bagi
4.6 siswa saat ini.
Menyajikan Mengeksplorasi: - Tes pemahaman
ciriciri dan Pietisme tentang
- Mendiskusikan kisah lahirnya
pergumulan
Pietisme dan Pencerahan Pekabaran Injil
gereja pada masa
- Mendiskusikan tantangan yang
Pencerahan dan
dihadapi gereja di masa Pietisme dan Penilaian
Pietisme Pencerahan keterampilan:
- Mendiskusikan nilai-nilai positif - Gagasan tentang
bagi perkembangan gereja pada upaya yang harus
masa Pietisme dan dilakukan oleh
Pencerahan Gereja dalam
menghadapi
Mengasosiasi/Menalar: tantangan seperti di
- Perbandingan situasi Gereja di masa era Pietisme dan
Pencerahan dan Pietisme dengan Pencerahan
situasi gereja saat ini
- Upaya Pietisme daalam
memberitakan Injil ke berbagai
wilayah
- Membandingkan semangat atau roh
pencerahan dnegan kondisi gereja
saat ini
Mengomunikasikan:
- Cara Pietisme mempertahankan
Firman Allah di tengah tantangan
gereja pada saat itu
- Cara Pietisme memberitakan Injil
pada saat
itu
- Memberikan gagasan tentang upaya
yang harus dilakukan oleh Gereja
dalam
menghadapi tantangan Pencerahan
1.7 Menghayati 1. Gereja Protestan pada Mengamati: Alkitab Tes sikap dan 2 JP
penyertaan Allah Abad ke-19 dan ke-20 - Buku teks tentang perkembangan Buku teks pelajaran perilaku:
dalam misi 1.1 Kebangkitan misi gereja gereja pada abad ke-19 dan abad ke- Buku-buku (sumber) pendukung: - Pengamatan
Gereja Protestan Protestan pada abad ke- 20 1. Jonathan E. Culver. Sejarah terhadap
pada akhir abad 19 - Bentuk-bentuk kehidupan gereja Gereja Umum. Bandung: Biji perkembangan
ke-19 hingga 1.2 Berbagai teologi yang yang terpengaruh gaya hidup modern Sesawi, 2013. sikap:
awal abad ke-20 berkembang pada abad - Penjelasan tentang aneka teologi peduli, kritis,
2. Th. van den End. Harta dalam
2.7 ke-19 dan ke-20 toleransi dengan
yang lahir dan berkembang pada Bejana: Sejarah Gereja Ringkas.
Mengembangkan abad ke-19 dan abad ke-20 melihat teologi-
1.3 Tantangan yang dihadapi Jakarta: BPK Gunung Mulia,
sikap peduli dan gereja teologi yang lahir
2007.
tanggung jawab pada abad ke-20 Menanya: dan berkembang
3. Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah
dalam - Faktor pendorong misi gereja
pada abad ke-19 dan
Pemikiran Kristen. Jakarta: BPK
melaksanakan Protestan sebelum abad ke-19 ke-20
Gunung Mulia, 2012.
misi gereja - Faktor pendorong gerakan 4. Peter Enns. The Moody Handbook
penginjilan dalam gereja Protestan of Theology, revised and Tes pengetahuan:
pada abad ke-19 expanded, jilid 2. Malang: - Tes tentang
- Pokok-pokok teologi yang Literatur SAAT, 2016. perkembangan
berkembang pada 5. Harus Hadiwoyono. Teologi misi dalam gereja
Protestan
3.7 Menganalisis abad ke-19 dan abad ke-20 Reformatoris Abad 20, edisi revisi. - Pokok-pokok
gerakan misi Jakarta: BPK Gunung Mulia, teologi yang muncul
Gereja Protestan Mengeksplorasi: 1999. dan berkembang
pada akhir abad - Mendiskusikan sejarah pada abad ke-19
ke-19 hingga perkembangan misi dalam gereja dan abad
awal abad ke-20 Protestan baik faktor penghambatnya ke-20
4.7 paska Reformasi maupun faktor-
Menyajikan
faktor pendukung perkembangannya Penilaian
dinamika
pada abad ke-19 keterampilan:
perkembangan
- Mengidentifikasi ciri-ciri teologi - Menyusun laporan
misi gereja yang berkembang pada abad ke-19 tentang pengaruh
Protestan pada dan abad ke-20 teologi modern
akhir abad ke-19 dalam gereja
hingga awal abad Mengasosiasi/Menalar: - Membuat makalah
ke-20 - Menganalisis kelemahan gerakan tentang nilai positif
misi gereja Protestan paska dan negatif yang
Reformasi muncul dari teologi
- Menganalisis kekuatan misi gereja yang berkembang
Protestan pada abad ke-19 pada abad ke-19 dan
- Menganalisis dampak-dampak abad ke-20
pemahaman teologis yang
berkembang pada abad ke-20 bagi
gereja pada masa kini
Mengomunikasikan:
- Menyusun argumentasi berbentuk
makalah tentang penilaian teologi
yang berkembang pada abad ke-19
dan abad ke-20
- Gagasan tentang pengaruh teologi
yang berkembang pada abad ke-19
dan abad ke-20 terhadap
perkembangan gereja
Mengomunikasikan:
- Gagasan tentang peran budaya
dalam pengembangan gereja
- Membuat kajian (makalah) tentang
usulan pendekatan kristiani
terhadap penganut agama lain
3. Pra sejarah gereja Mengamati: Alkitab Penilaian sikap dan perilaku: 4 JP
Indonesia - Buku-buku yang berbicara tentang Buku teks pelajaran - Penilaian sikap peserta didik
3.1. Pemahaman tentang pra sejarah gereja Indonesia Buku-buku (sumber) meliputi:
“pra sejarah gereja - Penjelasan guru tentang kehadiran pendukung: ketaatan, kesetiaan, kritis,
Indonesia” dan Gereja Nestorian di Indonesia 1. Th. van den End, Ragi peduli melalui pembelajaran
“sejarah gereja - Penjelasan perkembangan awal Cerita 1: Sejarah Gereja di masa pra
Indonesia” gereja Katolik di Indonesia Indonesia sejarah gereja Indonesia
3.2. Kedatangan gereja Tahun 1500–1860-an. Jakarta:
Nestorian di Indonesia Menanya: BPK Gunung Mulia, 2015. Penilaian pengetahuan:
3.3. Gereja Katolik pada - Arti “pra sejarah gereja 2. F. Ukur dan F.L. Kooley, - Tes lisan tentang pemahaman
masa kekuasaan Indonesia” Jerih dan Juang: Laporan “pra sejarah gereja
Portugis - Asal-usul dan pengajaran Gereja Nasional Survei Menyeluruh Indonesia”
Nestorian Gereja di - Tes tertulis tentang dinamika
- Proses kedatangan Gereja Katolik Indonesia. Jakarta: Lembaga perkembangan gereja
di Indonesia Penelitian dan Studi DGI, Nestorian di Indonesia
- Pengaruh Gereja Katolik di 1979. - Tes tertulis tentang dinamika
Indonesia pada saat ini 3. Huub J.W.M. Boelaars, perkembangan gereja Katolik
Indonesianisasi: Dari Gereja pada masa
Mengeksplorasi: Katolik di Indonesia Menjadi kekuasaan Portugis
- Mendiskusikan sejarah Gereja Katolik Indonesia.
perkembangan Gereja Nestorian Yogyakarta: Kanisius, 2005. Tes keterampilan:
- Mendiskusikan faktor-faktor 4. Karel Steenbrink, Orang- - Menyusun bentukbentuk
perkembangan dan tantangan Orang Katolik di Indonesia pekerjaan misionaris bagi
pertumbuhan kekristenan pada 1808-1942
orang
masa kekuasaan Portugis (Jilid I: Suatu Pemulihan
- Mendiskusikan bentuk-bentuk Bersahaja 1808-1903):
pelayanan gerejawi yang Sebuah Profil Sejarah.
dilakukan oleh misionaris dalam Maumere: Ledalero, 2006.
Gereja Katolik pada 5. J. L. Ch. Abineno, Sejarah
masa Portugis Apostolat di Indonesia I.
Mengasosiasi/Menalar: Jakarta: BPK Gunung Mulia,
1978.
- Mencari signifikansi kehadiran Indonesia pada masa
Gereja Nestorian di Indonesia kekuasaan Portugis di
bagi gereja masa kini Indonesia
- Menganalisi hubungan
kedatangan Gereja Katolik di
Indonesia dengan gereja
Reformasi
- Menganalisis dinamika
pendekatan pelayanan kepada
jemaat oleh Gereja Katolik pada
masa kekuasaan Portugis
Mengomunikasikan:
- Memaparkan bukti-bukti
kehadiran Gereja Nestorian di
Indonesia
- Mengemukakan pendapat tentang
nilainilai positif dan negatif
perkembangan gereja pada masa
kekuasaan Portugis
4. Gereja Protestan pada masa Mengamati: Alkitab Penilaian sikap dan perilaku: 4 JP
VOC hingga kekuasaan - Buku teks tentang perkembangan Buku teks pelajaran - Pengamatan terhadap
pemerintah Gereja Protestan di Indonesia Buku-buku (sumber) perkembangan sikap peserta
Hindia-Belanda pada masa kekuasaan VOC dan pendukung: didik dalam hal ketaatan,
4.1. Perkembangan gereja Hindia Belanda 1. Th. van den End dan J. keuletan, kritis, kreatif
Protestan di Indonesia - Penjelasan tentang dinamika Weitjens, Ragi Cerita 2: melalui
pada masa VOC kedatangan bangsa Eropa dan Sejarah Gereja di Indonesia pemahaman kegiatan
- Pembentukan penyebaran gereja Kristen di Tahun misi gereja Protestan di
jemaat awal di Indonesia 1860-an - Sekarang. Jakarta: Indonesia pada masa
Indonesia BPK Gunung Mulia, 2014. VOC dan pemerintah
- Corak gereja Menanya: 2. J. L. Ch. Abineno, Sejarah Hindia-Belanda
Protestan awal di - Peristiwa-peristiwa historis dalam Apostolat di Indonesia II/1.
Indonesia masa Jakarta: BPK Gunung Penilaian pengetahuan:
- Pekerjaan Misi pada “pra sejarah gereja Indonesia” Mulia, 1978. - Tes tertulis tentang hubungan
masa VOC yaitu masa kekuasaan VOC 3. J. L. Ch. Abineno, Sejarah gereja Protestan di Indonesia
(Maluku, Sulawesi - Hubungan VOC dengan gereja Apostolat di Indonesia II/2. dengan gereja Reformasi di
Utara, NTT, - Bentuk respons bangsa Indonesia Jakarta: BPK Gunung Belanda pada masa VOC dan
terhadap pelayanan gerejawi pada Mulia, 1978. Hindia-Belanda
Batavia)
masa VOC 4. F. Ukur dan F.L. Kooley, - Tes tertulis tentang kekuatan
- Tokoh-tokoh
- Peristiwa-peristiwa historis gereja Jerih dan Juang: Laporan dan kelemahan pendekatan
pekabarn injil, Nasional Survei
di Indonesia pada masa Hindia- gereja Protestan dalam
metode pelayanan, Menyeluruh Gereja di
Belanda menyebarkan kekristenan di
dan hasil misinya
Indonesia. Jakarta: Lembaga
pada masa VOC
Mengeksplorasi: Penelitian dan Studi DGI,
4.2. Gereja Protestan di
- Mendiskusikan faktor-faktor 1979.
Indonesia pada masa perkembangan dan tantangan
pemerintah Hindia- pertumbuhan kekristenan pada
Belanda masa kekuasaan VOC dan
pemerintah HindiaBelanda
- Menemukan data tentang bentuk-
bentuk pelayanan gerejawi yang
dilakukan oleh
- Hubungan gereja para pendeta pada masa kekuasaan Indonesia
dengan VOC - Tes lisan tentang gereja-
pemerintah Hindia gereja dalam lingkungan GPI
Belanda Mengasosiasi/Menalar: di Indonesia
- Pemandirian gereja - Menelaah model-model interaksi
dalam lingkungan gereja dengan lingkungan sosial- Tes keterampilan:
GPI budaya Indonesia pada masa VOC - Menyusun gagasan alternatif
- Masa transisi gereja dan pemerintah Hindia-Belanda bentuk pelayanan gereja
Protestan di - Mengevaluasi perkembangan sesuai konteks Indonesia
Indonesia gereja pada masa VOC - Menyajikan makalah tentang
- Menganalisis pendekatan- pengaruh kegiatan pekerjaan
pendekatan para misionaris dalam misi pada masa VOC dan
menyebarkan kekristenan di
Hindia-Belanda kepada gereja
Indonesia pada masa VOC dan
pemerintah Hindia-Belanda di Indonesia pada masa kini
Mengomunikasikan:
- Membuat laporan diskusi atas
kelemahan-kelemahan dan
kekuatankekuatan pekerjaan misi
dari kerjasama gereja dengan
pemerintah
- Menyajikan hasil analisa atas
pendekatan-pendekatan para
misionaris dalam menyebarkan
kekristenan di Indonesia pada
masa VOC dan
pemerintah Hindia-Belanda
Mengomunikasikan:
- Dampak pendudukan Jepang
terhadap kemandirian gereja
- Gagasan relevansi pergumulan
gereja pada masa-masa perjuangan
kemerdekaan dengan kehidupan
gereja pada masa kini
Mengasosiasi/Menalar:
- Dasar teologis hubungan orang
Kristen dengan politik, patriotisme,
dan nasionalisme
- Pengaruh keterlibatan orang
Kristen memperjuangkan
kemerdekaan dengan keberadaan
orang Kristen dewasa ini di tengah-
tengah bangsa Indonesia
Mengomunikasikan:
- Keterlibatan orang Kristen dalam
memperjuangkan kemerdekaan
- Gagasan tentang peran orang
Kristen dalam merawat dan
memelihara kemerdekaan
- Tantangan yang dihadapi orang
Kristen Indonesia dalam hidup
berbangsa dan bernegara
1.3 Menghayati 1. Perkembangan gereja pada Mengamati: Alkitab Penilaian sikap dan perilaku: 2 JP
penyertaan Tuhan masa orde lama hingga - Buku teks yang menjelaskan Buku teks pelajaran - Pengamatan terhadap
bagi gereja di masa reformasi di tentang situasi gereja pada masa Buku-buku (sumber) perkembangan sikap
Indonesia pada Indonesia orde lama hingga reformasi di pendukung: kepedulian sosial secara
masa orde lama 1.1 Latar belakang Indonesia 1. Richard M. Daulay. Agama internal dan eksternal
hingga reformasi sosialpolitik masa orde - Menyimak penjelasan tentang dan Politik di Indonesia:
lama hingga reformasi situasi sosial-politik di Indonesia Umat Penilaian pengetahuan:
2.3 Mengembangkan 1.2 Tantangan yang pada masa orde lama hingga Kristen di Tengah - Tes tentang situasi sosial-
kepedulian sosial dihadapi gereja pada reformasi Kebangkitan Islam. Jakarta: politik pada masa orde lama
gereja dalam masa orde lama BPK Gunung Mulia, 2015. hingga reformasi
keikutsertaan hingga reformasi Menanya: 2. Jan S. Aritonang. Sejarah - Tes tentang bentukbentuk
mengembangkan - Kebebasan - Situasi gereja pada masa orde Perjumpaan Kristen dan tantangan yang dihadapi
persatuan dan beragama lama, orde baru, dan masa Islam di Indonesia. Jakarta: gereja pada masa orde lama
kesatuan bangsa - Kekerasan dan reformasi BPK Gunung Mulia, 2015. hingga
deskriminasi agama - Bentuk-bentuk respons orang 3. F. Ukur dan F.L. Kooley, reformasi di Indonesia
3.3 Menganalisis - Tantangan politik Kristen terhadap kehidupan Jerih dan Juang: Laporan
perkembangan 1.3 Sikap gereja berbangsa dan bernegara pada Nasional Survei Menyeluruh Penilaian keterampilan:
Gereja di
gereja di menghadapi tantangan masa orde lama, orde baru, dan - Laporan kajian tentang
Indonesia pada masa reformasi Indonesia. Jakarta: Lembaga
pada masa orde lama
Penelitian dan Studi DGI,
masa orde lama hingga
Mengeksplorasi: 1979.
hingga masa A. A. Yawangoe. Allah
- Mendiskusikan tanggung jawab 4.
reformasi Mengizinkan Manusia
orang Kristen dalam menjaga
kesatuan bangsa
- Mengumpulkan data tentang
kesulitankesulitan yang dihadapi
gereja pada masa
Menyajikan reformasi orde lama hingga reformasi di Mengalami Diri-Nya: bentuk-bentuk kegiatan
4.3 perkembangan - Sikap terhadap Indonesia Pengalaman dengan Allah gerejawi untuk merawat
dan tantangan pemerintah dalam Konteks Indonesia kerukunan masyarakat dan
yang dihadapi - Sikap terhadap Mengasosiasi/Menalar: yang Berpancasila. Jakarta: antaragama
penganut agama - Hubungan gereja dan negara dari
gereja pada masa BPK Gunung Mulia, 2018.
lain perspektif biblika dan historis
orde lama hingga
- Sikap terhadap - Menganalisis signifikansi sila
masa reformasi sesama orang pertama
percaya Pancasila bagi keberadaan gereja
di Indonesia
Mengomunikasikan:
- Mengemukakan gagasan tentang
bentukbentuk keterlibatan gereja
dalam merawat persatuan bangsa
dan negara
1.4 Menghayati 1. Latar belakang dan Mengamati: Alkitab Penilaian sikap dan perilaku:
keesaan gereja hakekat gerakan - Buku-buku tentang latar belakang Buku teks pelajaran - Pengamatan terhadap sikap
untuk Oikumene dan perkembangan gerakan Buku-buku (sumber) kebersamaan dan solidaritas
mewujudkan 1.1. Latar belakang historis Oikumene pendukung: dalam menghadapi masalah
kesatuan tubuh 1.2. Latar belakang - Bagan perkembangan gerakan 1. Christiaan de Jonge. Menuju dan pelayanan
Kristus teologis Oikumene sepanjang zaman Keesaan Gereja: Sejarah,
1.3. Hakekat gerakan - Data gereja-gereja dari berbagai Dokumen-dokumen dan Penilaian pengetahuan:
2.4 oikumene aliran (tradisi) Tematema Gerakan - Tes tentang latar belakang
Mengembangka 1.4. Keperbagaian Oikumenis. Jakarta: BPK berdirinya
n sikap denominasi gereja Menanya: Gunung Mulia, 2014. DGD
menghargai - Pengertian - Sebab-sebab praktis perpecahan 2. Iswara Rintis Purwantara. - Tes tentang minat dan kiprah
kepelbagaian denominasi gereja gereja pada masa kini Oikumene: Mengapa Ada DGD dalam
anggota tubuh - Memahami - Dasar-dasar biblikal pentinyanya Berbagai Macam
Kristus pelayanannya
latar belakang persatuan gereja Denominasi Gereja. Malang:
munculnya - Peristiwa-peristiwa historis Gandum Mas, 2014.
3.4 Menganalisis berbagai tentang perpecahan gereja 3. Georg Kirchberger. Gerakan
hakikat dan latar Penilaian keterampilan:
denominasi gereja - Hakekat “ke-esa-an” gereja Ekumene: Suatu Panduan.
belakang - Gagasan tentang upaya yang
- Berbagai Mengeksplorasi: Maumere: Ledalero, 2010.
Gerakan harus dilakukan oleh Gereja
denominasi gereja - Mendiskusikan latar belakang 4. B. J. Banawiratma, dkk. dalam
Oikumene
di dunia teologis dan sejarah munculnya Tempat dan Arah Gerakan menciptakan keesaan gereja
gerakan oikumene Oikumenis. Jakarta: BPK
4.4 Menyajikan Gunung Mulia, 2012.
- Mendiskusikan hakekat gerakan
dasardasar
oikumene
teologishistoris
- Mendiskusikan prinsip-prinsip
pemikiran
dan penerapan nilai keragaman
Oikumene
denominasi gereja
Mengasosiasi/Menalar:
- Dampak persatuan gereja bagi
kesaksian hidup orang percaya
- Hubungan kesatuan dan
keberagaman
denominasi gereja
Mengomunikasikan:
- Mempresentasikan latar belakang
historis dan teologi gereja masing-
masing
1.5 Menghayati 1. Sejarah dan dinamika Mengamati: Alkitab Penilaian sikap dan perilaku:
penyertaan Allah gerakan oikumene di dunia - Buku teks yang menjelaskan Buku teks pelajaran - Pengamatan terhadap sikap
dan keterlibatan 1.1 Organisasi perintis tentang sejarah gerakan oikumene Buku-buku (sumber) peduli dan responsive dalam
umat menjaga keesaan gereja - - Membaca isi Dokumen Keesaan pendukung: menghadapi masalah
keutuhan gereja di Edinburg 1910 - Gereja 1. J.M. Pattiasina dan Weinata
seluruh dunia Dewan Misi - Menyimak penjelasan tentang Sairin, peny. Gerakan Penilaian pengetahuan:
Internasional berbagai organisasi perintis Oikumene: Tegar Mekar di - Tes tentang ajaranajaran
2.5 Mengembangkan - Faith and Order keesaan gereja Bumi Pancasila, Buku yang rentan terhadap
sikap peduli dan - Life and Work Peringatan 40 Tahun PGI. perpecahan gereja
responsif terhadap 1.2 Pembentukan DGD Menanya: Jakarta: BPK Gunung Mulia, - Tes tentang Piagam
dinamika hidup dan dinamika - Dampak perbedaan ajaran terhadap 2012. Saling Mengakui dan
bergereja di dunia perkembangannya keesaan 2. Christiaan de Jonge. Menuju Saling Menerima
1.3 Bentuk-bentuk - Dampak kedudukan atau masalah Keesaan Gereja: Sejarah, (PSMSM)
3.5 Menganalisis tindakan rekonsiliasi jabatan dalam gereja Dokumen-dokumen dan
sejarah dan antar gereja - Dampak perbedaan suku dalam Tematema Gerakan
Penilaian keterampilan:
dinamika gerakan - Gereja Katolik dan gerakan keesaan Oikumenis. Jakarta: BPK
- Gagasan tentang upaya yang
Oikumene dunia Gerakan - Piagam Saling Mengakui dan Gunung Mulia, 2014.
harus dilakukan oleh Gereja
Oikumene Saling Menerima antar Gereja 3. Iswara Rintis Purwantara.
dalam menyelesaikan
4.5 Menyajikan - Joint Declaration of Oikumene: Mengapa Ada
masalah internal gereja
organisasi perintis Justification Mengeksplorasi: Berbagai Macam Denominasi
- Menyajikan secara tertulis
keesaan gereja, - Mendiskusikan syarat-syarat Gereja. Malang: Gandum dan ringkas, fakta-fakta
perkembangan menjadi anggota DGD Mas, 2014. kemajemukan yang
sidang raya DGD, - Mendiskusikan motivasi dan ada di masyarakat
dan keterlibatan tujuan dibentuknya DGD
berbagai aliran
- Mendiskusikan minat dan karya-
gereja karya DGD yang merupakan
sumbangsih bagi dunia
Mengasosiasi/Menalar:
- Membandingkan minat utama
pelayanan
DGD dengan gereja-gereja saat ini
PGI
(Lihat Dokumen Keesaan Gereja)
- Membandingkan karya-karya DGD
dan karya-karya gereja-gereja saat
ini (PGI)
- Membandingkan kontribusi DGD
dengan
kontribusi gereja-gereja saat ini
(PGI)
Mengomunikasikan:
- Cara-cara cara-cara gereja
mengupayakan persamaan
persepsi untuk mengatasi
perbedaan dan keretakan
- Cara-cara gereja meminimalisasi
dampak negatif kesukuan demi
keesaan gereja
1.6 Menghayati 1. Latar belakang munculnya Mengamati: Alkitab Penilaian sikap dan perilaku:
penyertaan Allah gerakan Oikumene di - Buku teks tentang latar belakang Buku teks pelajaran - Pengamatan terhadap sikap
dan keterlibatan Indonesia dan perkembangan gerakan Buku-buku (sumber) peduli dan responsif dalam
umat menjaga 1.1. Gerakan kemandirian oikumene di pendukung: menghadapi keragaman
keutuhan gereja gereja di Indonesia Indonesia 1. Persekutuan Gereja-Gereja di konteks kehidupan gereja di
di Indonesia 1.2. Usaha dari kalangan - Dokumen Keesaan Gereja PGI Indonesia. Dokumen Indonesia
2.6 zending menyatukan Keesaan Gereja Persekutuan
Mengembangkan
gereja Menanya: GerejaGereja di Indonesia Penilaian pengetahuan:
sikap peduli dan
1.3. Usaha dari kalangan - Faktor eksternal dan internal (DKG-PGI) 2014-2019. - Tes tentang
responsif
gereja-gereja untuk pendorong kesatuan gereja di Jakarta: BPK Gunung Mulia, peristiwaperistiwa historis
terhadap
kesatuan gereja Indonesia 2016. persatuan gereja di
dinamika hidup
- Peristiwa-peristiwa historis
2. J.M. Pattiasina dan Weinata Indonesia
3.6 bergereja di Sairin, peny. Gerakan
Indonesia persatuan gereja di Indonesia
Oikumene: Tegar Mekar di
Menganalisis Bumi Pancasila, Buku
Mengeksplorasi:
latar belakang Peringatan 40 Tahun PGI. Penilaian keterampilan:
- Mendiskusikan faktor pendorong
dan Jakarta: BPK Gunung Mulia, - Gagasan tentang upaya
4.6 perkembangan kesatuan gereja di Indonesia
2012.
- Mengidentifikasi tokoh-tokoh yang harus dilakukan oleh
gerakan 3. Christiaan de Jonge. Menuju Gereja menghadapi
penggagas kesatuan gereja di
Oikumene di Keesaan Gereja: Sejarah, keragaman budaya
Indonesia
Indonesia Dokumen-dokumen dan
Tematema Gerakan
Menyajikan Mengasosiasi/Menalar: Oikumenis. Jakarta: BPK
beragam latar - Membandingkan berbagai faktor Gunung Mulia, 2014.
belakang gerakan pendorong kemandirian gereja di 4. Iswara Rintis Purwantara.
keesaan gereja di Indonesia Oikumene: Mengapa Ada
Indonesia - Menganalisis faktor sosiologis
Berbagai Macam
dan faktor budaya penghambat Denominasi Gereja. Malang:
persatuan gereja di Indonesia Gandum Mas, 2014.
Mengomunikasikan:
- Sikap warga gereja dalam
mengatasi faktor penghambat
persatuan gereja
1.7 Menghayati 1. Pemikiran yang Mengamati: Alkitab Penilaian sikap dan perilaku:
panggilan Allah berkembang dalam - Buku teks tentang hal-hal yang Buku teks pelajaran - Pengamatan terhadap sikap
bagi gereja gerakan Oikumene dunia didiskusikan dalam gerakan Buku-buku (sumber) peduli, terbuka dan
dalam 1.1 Pemahaman tentang oikumene melalui wadah DGD pendukung: responsif dalam
melaksanakan keesaan - Kegiatan-kegiatan gerejawi dalam 1. Persekutuan Gereja-gereja di menghadapi masalah
perannya di dunia 1.2 Pertumbuhan gereja DGD Indonesia, Memberitakan kemajemukan
1.3 Gereja dan kemiskinan - Tiga Dokumen Kontemporer
Injil di Tengah Masyarakat
2.7 Mengembangkan 1.4 Misiologi dalam Gerejawi Penilaian pengetahuan:
Majemuk: Tiga Dokumen
sikap peduli, pemahaman gerakan - Tes tentang pemahaman
Kontemporer Gerejawi.
terbuka dan Oikumene Menanya:
Jakarta: BPK Gunung Mulia, keesaan
responsif - Arti “ke-esa-an” gereja
2018.
terhadap - Peran gerakan oikumene dalam
implementasi pertumbuhan gereja Kristus di
seluruh
peran gereja 1.5 Ekklesiologi dalam dunia 2. Christiaan de Jonge. Menuju dalam gerakan oikumene
dalam dunia pemahaman gerakan - Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Keesaan Gereja: Sejarah, - Tes tentang konsep misi
Oikumene oleh gerakan oikumene Dokumen-dokumen dan dalam gerakan oikumene
3.7 Menganalisis 1.6 Kontribusi gerakan - Peran gerakan oikumene dalam Tematema Gerakan
pemikiranpemikir Oikumene bagi dunia masyarakat luas yang bersifat Oikumenis. Jakarta: BPK Penilaian keterampilan:
an dalam gerakan majemuk Gunung Mulia, 2014. - Gagasan tentang upaya yang
Oikumene di 3. Iswara Rintis Purwantara. harus dilakukan oleh Gereja
dunia dan di Mengeksplorasi: Oikumene: Mengapa Ada
dalam menyatakan kasih
Indonesia - Diskusi tentang pemahaman Berbagai Macam Denominasi
Gereja. Malang: Gandum Kristus kepada seluruh
Alkitab mengenai sifat gereja:
Mas, 2014. makhluk
4.7 Menyajikan rasuli, kudus, dan am
pemikiran, tema, - Diskusi tentang bagaimana peran 4. Georg Kirchberger. Gerakan
dan diskusi gereja dalam merawat ke-esa-an Ekumene: Suatu Panduan.
oikumenis - Diskusi tentang nilai-nilai postif Maumere: Penerbit Ledalero,
seperti ditujukan kemajemukan dan realitasnya di 2010.
dalam dalam masyarakat
perkembangan - Mengidentifikasi kontribusi
sidang raya dan gerakan oikumene terhadap
“Dokumen pertumbuhan gereja Kristus di
Keesaan Gereja seluruh dunia
(DKG)”
Mengasosiasi/Menalar:
- Membandingkan pemahaman
Alkitab
dengan realitas di dalam gereja-
gereja saat ini
- Menganalisis pemahaman misi
dalam gerakan oikumene
- Menganalisis prinsip-prinsip yang
dibangun dalam gerakan oikumene
tentang sikap orang Kristen dalam
berelasi dengan penganut agama
lain
Mengomunikasikan:
- Memberikan tanggapan tentang
pemahaman misi dalam gerakan
oikumene
- Mengemukakan gagasan tentang
sikap orang Kristen terhadap
penganut agama lain
Mengomunikasikan:
- Cara Alkitab mengatasi dampak
negatif kemajemukan
- Cara gereja meminimalisasi negatif
kemajemukan
(K3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
(K4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
1.1 mengenali peran 8. Apa itu Dogma? Mengamati Sikap 2x4 • Alkitab
dogma dalam ajaran Perbedaan pemahaman dogma Observasi Jam
gereja sebagai ketika membaca
- Penilaian diri sendiri (Self pelajaran
pembentuk kehidupan • Team editor PGI,
Dokumen Keesaan assessment) terhadap penghargaan
orang percaya Dokumen Keesaan
Gereja (PGI) perbedaan Gereja: DKG - PGI 2014-
dogma 2019 (Jakarta:
BPK Gunung Mulia,
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
2.1 mengembangkan • Menanya - Sikap perilaku yang bertumbuh 2015)
perilaku sebagai pribadi menjadi dewasa
yang mengenal dan Apa pemahaman gereja masing-
menghargai pentingnya masing mengenai dogma dan apa - Santun dalam menyampaikan
belajar dogma sebagai dokumen teologi yang digunakan pendapat dalam diskusi • Henry C. Thiessen,
wujud kedewasaan oleh gereja tersebut? Teologi Sistematika
(Malang: Gandum
3.1 mengenali peran Pengetahuan Mas, 2010)
dogma dalam ajaran • Mengumpulkan
gereja - Menghafal 1 Timotius 4:12
Informasi/eksplorasi
sebagai pembentuk - Kemampuan membaca dan
- Mendiskusikan perbedaan • Thomas van den
kehidupan orang menganalisis teks konfesi gereja
percaya paham dalam gereja masing- End, cet. 12, Harta dalam
masing-masing Bejana (Jakarta: BPK
masing
4.1 membuat karya yang Gunung Mulia,
menunjukkan - Mewawancarai pendeta gereja
masing-masing mengenai apa 2012)
perilaku sebagai pribadi Keterampilan/Portofolio
itu dogma
yang mengenal dan Unjuk Kerja
menghargai pentingnya - Menganalisis isu-isu penting
dalam kehidupan remaja yang - Melaporkan hasil observasi berupa • Oliver D. Crisp dan Fred
belajar dogma sebagai
berhubungan dengan dogma wawancara terhadap pendeta; Sanders (ed). The Task of
wujud kedewasaan
gereja. - Menginventaris dokumendokumen Dogmatics (Grand
yang digunakan gereja sebagai Rapids: Zondervan,
- Melakukan kajian mengenai
perilaku yang masih pegangan dogma mereka. 2017)
mengeksplorasi dogma gereja - Menulis pemahaman 3 gereja
masingmasing
berdasarkan pemaparan siswa lain
dalam kelas.
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
Menalar/Mengasosiasi
• R. Soedarmo, cet. 11,
- Membuat kesimpulan Iktisar
mengenai apa itu dogma gereja Dogmatika (Jakarta:
- Mencocokkan pemahaman BPK Gunung Mulia,
dogma 2011)
siswa dengan gereja masing-
masing
• Frame, John M,
Systematic
Mengomunikasikan: Theology: An
- Mendemonstrasikan bacaan Introduction to
(hafalan), tentang Christian Belief,
1 Timotius 4:12 (Phillipsburg: P&R,
2013)
- Mengutarakan ciri-ciri dogma
dalam gereja, dan melaporkan
hasil wawancara terhadap
pendeta • Cornelis van der Kooi,
- Membagikan temuan dan Gijsbert van den
Brink, Christian
perbedaan dogma kepada kelas, Dogmatics (Grand
dan lingkungan (terutama Rapids:
orangtua) Eerdmans, 2017)
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
dogma beberapa gereja Ajaran Gereja perbedaan aliran-aliran besar - Penilaian diri sendiri (Self pelajaran • Standar Isi Kurikulum
gereja (Katolik, Lutheran, Calvin, assessment) terhadap penghargaan Dogmatika
Methodist, Anglikan, perbedaan dogma
2.2 bersyukur dan Pentakostal, - Sikap perilaku yang bertumbuh
menghargai pentingnya Kharismatik) menjadi dewasa
belajar dogma sebagai
wujud kedewasaan - Perbedaan pemahaman dogma - Santun dalam menyampaikan
ketika membaca Konfesi pendapat dalam diskusi • Team editor PGI,
Gereja masingmasing Dokumen Keesaan
3.2 bersedia menerima Gereja: DKG - PGI 2014-
perbedaan ajaran sambil 2019 (Jakarta:
mencari inti dari dogma BPK Gunung Mulia,
sebagai pegangan dalam 2015)
• Menanya
hidupnya Pengetahuan
Perbedaan di gereja masing-
masing mengenai aliran - Kemampuan membuat bagan
gerejanya dan dogma yang kesamaan dan perbedaan dogma • Jan S. Aritonang, cet. 14.
4.2 mengolah perbedaan
dianutnya gereja Berbagai Aliran Di
ajaran sambil mencari inti
Dalam Dan
dari dogma sebagai - Kemampuan membaca dan
pegangan dalam hidupnya Di Sekitar Gereja
menganalisis teks konfesi gereja
• Mengumpulkan (Jakarta: BPK
Informasi/eksplorasi Gunung Mulia,
Keterampilan/Portofolio 2015)
- Mendiskusikan perbedaan
paham dalam aliran-aliran Unjuk Kerja
gereja
- Melaporkan hasil observasi berupa • Thomas van den
- Membaca dokumen gereja bagan perbedaan End, cet. 12, Harta
masing-masing dalam Bejana (Jakarta:
BPK
Gunung Mulia,
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
mengenai apa itu dogma aliran gereja; 2012)
- Membaca dokumen keesaan - Menulis pemahaman dogma dan • R. Soedarmo, cet. 11.
gereja dan aliran 3 gereja berdasarkan Iktisar
membandingkannya dengan pemaparan siswa lain dalam kelas. Dogmatika (Jakarta:
dokumen gereja sendiri BPK Gunung Mulia,
- Membuat bagan timeline
- Menganalisis isu-isu penting munculnya gereja-gereja mereka 2011)
dalam kehidupan remaja yang bersama perbedaan utama mereka
berhubungan dengan dogma
gereja. • Michael F. Bird,
- Melakukan kajian mengenai Evangelical
perilaku yang masih Theology: a Biblical and
mengeksplorasi dogma gereja Systematic Introduction
masingmasing (Grand
Rapids: Zondervan,
2013)
Menalar/Mengasosiasi
- Membuat kesimpulan mengenai
kesamaan dan perbedaan • Richard D. Phillips,
dogma dan mengapa itu bisa Phlip G. Ryken,
terjadi Mark E. Dever,
- Mencocokkan pemahaman Gereja: Satu, Kudus,
dogma gereja masing-masing Katolik, Dan Rasuli
dengan pemahaman PGI (Surabaya:
Momentum, 2012)
Mengomunikasikan:
- Mendemonstrasikan (hafalan) • Jan A. Boersema,, Henk
proses penciptaan di Kejadian Venema, Yoel
1:1-2:4a M. Indrasmoro (ed),
Berteologi Abad XXI:
- Mengutarakan proses penciptaan
dan kuasa Menjadi Kristen
Allah Indonesia di Tengah
Masyarakat
Majemuk (Jakarta:
Literatur Perkantas,
2015)
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
• John M. Frame,
Systematic
Theology: An
Introduction to
Christian Belief
(Phillipsburg: P&R,
2013)
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
Mengomunikasikan: Unjuk Kerja
- Mengutarakan argumen untuk - Membuat bagan mengenai upaya Herman Bavinck,
meyakinkan Allah menjadi penyelamatan Allah dan tokoh- Dogmatika Reformed
inisiator keselamatan manusia tokoh Alkitab yang terlibat Vol 3: Dosa Dan
kepada orangtua - Membuat makalah mengenai Keselamatan (Surabaya:
keselamatan menurut gereja sendiri Momentum, 2013)
SILABUS MATA PELAJARAN DOGMATIKA
SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
Mata :
Pelajaran Dogmatika
Satuan : SMTK
Pendidikan
Kelas : XI
Kompetensi :
Inti
(K1) Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya
(K2) Mengembangkan perilaku (jujur,
disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong
royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
(K3) Memahami dan menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
(K4) Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
1. Allah • Mengamati 4x4
Tritunggal Sikap • Alkitab
1.1 menghayati Ajaran Tritunggal dalam Jam
keberadaan Allah Alkitab Observasi pelajaran
Tritunggal terhadap - Penilaian diri sendiri (Self • Cornelis van der Kooi,
kehidupan manusia assessment) terhadap penghargaan dan Gijsbert van den
• Menanya perbedaan dogma Brink. Christian
Dogmatics (Grand
Bagaimana ajaran - Sikap perilaku yang bertumbuh Rapids:
2.1 mengakui
Tritunggal dalam Alkitab dan menjadi Eerdmans, 2017)
maknanya bagi
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
doktrin Allah orang percaya dewasa
Tritunggal dalam
kehidupan orangorang - Santun dalam menyampaikan
• Yohanes Calvin,
percaya pendapat dalam diskusi
Mengumpulkan Institutio: Pengajaran
Informasi/eksplorasi - Mengasihi Allah Agama Kristen
- Mencari penjelasan dan membaca (Jakarta: BPK
3.1 mengamalkan
Alkitab yang berkaitan dengan Pengetahuan Gunung Mulia,
keberadaan Allah
Tritunggal terhadap ajaran Tritunggal. 2000)
sesama dan lingkungan - Doktrin Allah Tritunggal
Menalar/Mengasosiasi • Robert Letham, Allah
dalam kehidupan - Doktrin Allah Tritunggal dalam Trinitas: dalam Alkitab,
manusia - Setiap karya dari Gereja masingmasing Sejarah, Theologi dan
Tritunggal yaitu Allah, Penyembahan
Anak dan Roh Kudus - Metafora Allah Tritunggal (Momentum:
4.1 merespons doktrin - Keberatan yang ada mengenai Surabaya, 2013)
Allah Tritunggal dalam Doktrin Allah
sikap terhadap sesama Mengomunikasikan: Tritunggal dan Cara
dan lingkungan dalam Menjawabnya
- Ajaran-ajaran yang • David F. Wells, Apakah
kehidupan orangorang
menegaskan dan Trinitas itu?
percaya
membuktikan bahwa (Momentum:
Keterampilan/Portofolio Surabaya, 2013)
kekristenan percaya akan
Allah Tritunggal Unjuk Kerja
5.1. memahami
keberadaan (peran) - Membuat diagram relasi dari Allah
Allah Tritunggal berdasar pada Alkitab • Millard J. Erikson,
Tritunggal (tugas dan peran-Nya) Making Sense of the
Trinity: Three Crucial
Questions (Grand
Rapids:
Baker Academic,
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
terhadap kehidupan 2000)
manusia
Michael Revees,
6.1 menganalisis doktrin Bersukacita dalam Allah
Allah Tritunggal Tritunggal:
dalam kehidupan Meningkmati Allah,
orangorang percaya Anak dan Roh Kudus
(Malang:
SAAT Literatur,
7.1 bersaksi mengenai 2018)
keberadaan Allah
Tritunggal terhadap
sesama dan lingkungan
dalam kehidupan
manusia
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
orang-orang percaya
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
status sosial Mengomunikasikan: Nabi Yesaya Rapids: Eerdmans,
- Memahami rencana karya 2017)
- Berbagai dasar keunikan dan
cara Allah menyelamatkan Penyelematan manusia dari Allah.
manusia dengan mengutus
anak-Nya yang tunggal
sesuai dengan nubuatan Keterampilan/Portofolio
dalam PL Unjuk Kerja
- Membuat bagan nubuatan-
nubuatan dalam Perjanjian Lama
- Membandingkan nubuatan dalam
PL menggunakan berbagai
media.
Mengomunikasikan:
- Mengutarakan
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
keagungan Kristus dan cara
Allah mengutus anak-Nya yang
tunggal ke dunia
• Michael F. Bird,
Jesus The Eternal
Son: Answering
Adoptionist
Keterampilan/Portofolio Christology (Grand
Rapids: Eerdmans,
Unjuk Kerja 2017)
- Membuat bagan setiap pelayanan
kristus berdasarkan kitab Injil dan
surat-surat yang dicatat oleh para • Craig A. Evans dan N.T.
Wright, Harihari
rasul
Terakhir Yesus (Jakarta:
Perkantas Literatur, 2011)
5. Kematian Kristus 2x4 • Alkitab
1.5 menghayati masa Mengamati Sikap
sengsara dan kematian Jam • Steve Jeffery et al,
Kristus di kayu salib - Peristiwa kematian Kristus Observasi
pelajaran Tertikam Oleh Karena
sebagai cara Allah untuk - Penilaian diri sendiri (Self pemberontakan Kita
menebus manusia assessment) terhadap penghargaan (Surabaya:
2.5 bersikap kritis dalam - Kematian Kristus dengan hari perbedaan dogma Momentum, 2015)
menyikapi berbagai raya - Sikap perilaku yang
pandangan
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
mengenai kematian Paskah dalam PL bertumbuh menjadi dewasa
Kristus di masa kini - Santun dalam menyampaikan • Robert A. Peterson,
pendapat dalam diskusi Keselamatan
Dikerjakan Oleh
• Menanya Sang Anak: Karya Kristus
3.5 memahami peristiwa Pengetahuan (Surabaya:
Mengapa Kristus harus mati di
kematian Kristus di kayu Momentum, 2015)
atas kayu salib? - Doktrin Allah Tritunggal
salib
- Karya Kristus di Dunia
• Mengumpulkan - Kristologi • John Piper, Penderitaan
4.5 menyajikan Yesus
pemahaman Informasi/eksplorasi - Keberatan yang ada mengenai Kristus: 50 Alasan
kematian Kristus di - Fakta-fakta seputar kematian Doktrin Kristologi dan Cara
Mengapa Dia Datang
dalam konteks masa kini Kristus dari berbagai sudut Menjawabnya Untuk Mati (Surabaya:
pandang. Momentum, 2015)
Menalar/Mengasosiasi
Keterampilan/Portofolio • John Owen, Kematian
- Mengapa Kristus yang adalah
Allah mati dan kematian-Nya Unjuk Kerja Yang Menghidupkan
mampu menyelamatkan dunia (Surabaya:
Momentum, 2010)
Mengomunikasikan:
Kematian Kristus sebagai • Yohanes Calvin,
rencana Allah menyelamatkan Institutio: Pengajaran
seluruh Agama Kristen
(Jakarta: BPK
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
ciptaan. Gunung Mulia,
2000)
Pengetahuan
Menalar/Mengasosiasi
4.7 membuat proyek yang - Doktrin Allah Tritunggal • Robert A. Peterson,
menunjukkan perilaku - Berbagai ajaran yang Keselamatan
bertentangan tentang kenaikan - Doktrin Kristologi Dikerjakan Oleh
yang bertanggung jawab
Kristus
sebagai wujud pengutusan - Sejarah perkembangan pemikiran Sang Anak: Karya Kristus
para murid di masa kini ajaran Kristologi (Surabaya:
Momentum, 2015)
Mengomunikasikan: - Keberatan yang ada mengenai
Doktrin Allah
- Kenaikan Kristus sebagai langkah
Tritunggal dan Cara
mempersiapakan orangorang
Menjawabnya
yang percaya kepada-NYa
Keterampilan/Portofolio
- Diskusi kelompok mengenai topik
ini, dengan
menggunakan media belajar yang
tersedia
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
1.8 menghayati doktrin 8. Keselamatan dalam 4x4 • Alkitab
keselamatan dalam Kristus
Kristus • Mengamati Jam • Robert A. Peterson,
Sikap pelajaran Keselamatan
Keselamatan sebagai tujuan
Observasi Dikerjakan Oleh
utama Kristus datang ke
2.8 mengamalkan tanda- Sang Anak: Karya Kristus
dunia. Menanya - Penilaian diri sendiri (Self
tanda orang yang sudah (Surabaya:
assessment) terhadap penghargaan
diselamatkan dalam Momentum, 2015)
Bagaimana Kristus perbedaan dogma
kehidupan sekarang
menyelamatakn seluruh
manusia? - Sikap perilaku yang bertumbuh
menjadi dewasa • Steve Jeffery et al,
3.8 menganalisis doktrin
- Santun dalam menyampaikan Tertikam Oleh Karena
keselamatan Kristen dan
• Mengumpulkan pendapat dalam diskusi pemberontakan Kita
relasinya dengan agama-
Informasi/eksplorasi (Surabaya:
agama lain - Mengasihi Allah
Momentum, 2015)
- Berbagai ayat dalam Alkitab
seputar kenaikan Kristus
4.8 bersaksi sebagai Pengetahuan
• Robert A. Peterson,
wujud orang yang telah
- Doktrin Allah Tritunggal Keselamatan
diselamatkan Menalar/Mengasosiasi
Dikerjakan Oleh
- Doktrin Dosa dan keselamatan
- Nilai-nilai yang terkandung Sang Anak: Karya
dalam Gereja masing-masing
dalam karya keselamatan Kristus (Surabaya:
- Keberatan yang ada mengenai Momentum, 2015)
- Dasar-dasar penjelasan
keselamatan dalam Kristus dan
tentang manusia Cara Menjawabnya
membutuhkan juruselamat
• Herman Bavinck,
Dogmatika Reformed
Vol 3: Dosa Dan
Keselamatan
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
Mengomunikasikan: Keterampilan/Portofolio (Surabaya:
Membuat bagan keselamatan Momentum, 2013)
- Keselamatan dalam Kristus
• Yohanes Calvin,
Institutio: Pengajaran
Agama Kristen
(Jakarta: BPK
Gunung Mulia,
2000)
SILABUS MATA PELAJARAN DOGMATIKA SEKOLAH
MENEGAH TEOLOGI KRISTEN
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
1.1 Menghayati Roh Kudus 1. Roh Kudus: Nafas • Mengamati 2x4 • Alkitab
sebagai pribadi ketiga dari Injil Sikap
Allah Tritunggal Perbedaan peran dan tugas dari Jam • Standar Isi Kurikulum
Allah Tritunggal Observasi pelajaran Dogmatika
2.1 mengamalkan perilaku - Penilaian diri sendiri (Self
yang dituntun oleh Roh assessment) terhadap penghargaan
Kudus dalam kehidupan • Menanya perbedaan dogma • Abineno, J.L. Ch. Cet.
Bagaimana peran Roh - Mengasihi Roh Kudus 8. PokokPokok Penting
Kudus bagi gereja masa Dari
- Sikap perilaku yang
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
bermasyarakat. kini? bertumbuh menjadi dewasa Iman Kristen
3.1 memahami Roh Kudus - Santun dalam menyampaikan (Jakarta: BPK
sebagai pribadi ketiga pendapat dalam diskusi Gunung Mulia,
Allah Tritunggal Mengumpulkan 2012)
Informasi/eksplorasi
4.1 menunjukkan perilaku
yang dituntun oleh Roh - Mendiskusikan perbedaan peran Pengetahuan
Kudus antara oknum Tritunggal • Jan A. Boersema,,
- Doktrin Pneumatologi
Henk Venema, Yoel
5.1 membuat karya yang - Berbagai ayat yang menunjang - Menganalisa dengan benar tentang M. Indrasmoro (ed),
menunjukkan pemahaman kita tentang Roh Roh Kudus berdasar teks-teks
Kudus melalui Alkitab Berteologi Abad
perilaku sebagai pribadi Alkitab XXI: Menjadi Kristen
yang dituntun oleh Roh - Menganalisis Indonesia di Tengah
Kudus pemahamanpemahaman tentang Masyarakat
Roh Kudus.
Majemuk (Jakarta:
Menalar/Mengasosiasi Keterampilan/Portofolio Literatur
- Membuat kesimpulan Perkantas, 2015)
Unjuk Kerja
mengenai siapakah Roh
Kudus itu? - Melaporkan hasil observasi berupa
wawancara terhadap pendeta dan • Michael F. Bird,
- Mencocokkan pemahaman aktivis gereja; Evangelical
ajaran Roh Kudus siswa
- Menginventaris dokumendokumen Theology: a Biblical
dengan gereja masing-masing
yang digunakan gereja sebagai and Systematic
pegangan dogma mereka. Introduction (Grand
Rapids: Zondervan,
Mengomunikasikan: - Menulis pemahaman 3 gereja
2013)
berdasarkan pemaparan siswa lain
• Yohanes Calvin,
Institutio:
Pengajaran Agama
Kristen (Jakarta:
BPK Gunung Mulia,
2000)
• Stephen Tong,
Dinamika Hidup
Dalam Pimpinan
Roh
Kudus (Surabaya:
Momentum, 2000)
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
• Stephen Tong,
Dinamika Hidup
Dalam Pimpinan
Roh
Kudus (Surabaya:
Momentum, 2000)
• Anthony C.
Thiselton, The Holy
Spirit: In Biblical
Teaching, Through the
Centuries and Today
(London:
SPCK Publishing,
2013)
• Michael Horton,
Rediscovering the
Holy Spirit : God's
Perfecting Presence in
Creation,
Redemption, and
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
Everyday Life (Grand
Rapids:
Zondervan, 2017)
Yohanes Calvin,
Institutio:
Pengajaran Agama
Kristen (Jakarta:
BPK Gunung Mulia,
2000)
Mengomunikasikan:
- Kasih sebagai fondasi
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
daripada gereja
Mengomunikasikan:
- Gerakan Oikumene sebagai
ajakan semua gereja di
Indonesia untuk saling
melengkapi dan mengasihi
• Yohanes Calvin,
Mengomunikasikan: Institutio:
- Sakramen sebagai sarana Allah Pengajaran Agama
memelihara gereja-Nya Kristen (Jakarta:
BPK Gunung
Mulia, 2000)
1.6 mensyukuri 6. Ibadah Mengamati Sikap 2x4 Alkitab
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
pemberian Allah dalam Arti ibadah yang sesungguhnya Observasi Jam • Lukas Vischer (ed),
berbagai model ibadah berdasar pada Alkitab dan tradisi pelajaran Christian Worship
- Penilaian diri sendiri (Self
assessment) terhadap pemahaman In Reformed
mengenai apa itu ibadah yang Churches Past And
2.6 mengembangkan • Menanya sejati Present (Grand
model-model peribadahan - Bagaimana orang
yang - Dapat menilai dengan benar Rapids: Eerdmans,
percaya beribadah
mampu menguatkan kepada Allah? perbedaan yang ada dalam setiap 2002)
kehidupan spiritual jemaat ibada
- Bagaimana liturgi
ibadah gereja - Santun dalam menyampaikan
• Ben Witherington, We
menguatkan iman pendapat dalam diskusi
3.6 memahami perbedaan have Seen His
jemaat? Glory: a Vision of
sebagai karunia Roh yang
membawa umat ke dalam • Mengumpulkan Kingdom Worship
Pengetahuan
satu tubuh Kristus Informasi/eksplorasi (Grand Rapids:
- Pandangan gereja-gereja tentang
Eerdmans, 2010)
- Prinsip Ibadah yang sejati ibadah
4.6 membuat proyek yang berdasar Alkitab
menunjukkan perbedaan - Kebutuhan ibadah kontemporer
sebagai karunia dalam sikap Keterampilan/Portofolio • Yohanes Calvin,
yang sesuai ajaran Alkitab
yang saling menghargai Unjuk Kerja Institutio:
dalam masa kini Pengajaran Agama
- Merancang berbagai liturgy ibadah Kristen (Jakarta:
Menalar/Mengasosiasi
berdasar kalender gerejawi BPK Gunung Mulia,
- Membuat kesimpulan mengenai 2000)
mengapa banyaknya jenis ibadah
dalam kekristenan • John MacArthur,
Worship: The
Ultimate Priority
(UK: Moody
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
- Mencocokkan pemahaman Publisher, 2012)
ibadah dari setiap denominasi
Mengomunikasikan:
- Wawancara pendeta tentang
teologi Ibadah
1.7 mengakui pemenuhan 7. Akhir Zaman Sikap 3x4 • Alkitab
janji Allah di akhir zaman.
Observasi Jam
• Mengamati
pelajaran
- Janji kedatangan Kristus - Penilaian diri sendiri (Self • Anthony Hoekema,
2.7 merespons berbagai assessment) terhadap Alkitab dab Akhir
yang ke dua berdasar pada
konsep akhir zaman melalui pemahaman mengenai apa itu Zaman (Surabaya:
ayatayat di dalam Alkitab
sikap saling menghormati Alkitab Momentum, 2003)
- Peristiwa-peristiwa dalam
akhir zaman - Sikap perilaku yang bertumbuh
3.7 menganalisis menjadi dewasa
pemahaman akhir zaman - Menghargai perbedaan antarsiswa • Millard J. Erikson,
dari berbagai teks Alkitab • Menanya yang berbeda Pandangan
Kintemporer
- Bagaimana orang percaya - Kritis terhadap tentang Akhir
memaknai janji kedatangan pandanganpandangan yang keluar Zaman (Malang:
4.7 membuat refleksi atas
yang kedua saat ini? dari ajaran Alkitab
film yang bertema SAAT Literatur,
apokaliptik - Apa artinya akhir zaman? 2010)
• Mengumpulkan Pengetahuan
Informasi/eksplorasi
- Doktrin Eskatologi • Richard Middleton, A
New Heaven And
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Waktu
- Berbagai perbedaan pandangan - Parousia A New Earth:
mengenai ajaran eskatologi Reclaiming Biblical
- Kematian
- Membaca ayat-ayat yang Eschatology (Grand
menyangkut tentang akhir zaman - Kebangkitan orang percaya Rapids: Baker,
2014)
- Peristiwa-peristiwa akhir zaman - Penghakiman
Menalar/Mengasosiasi
- Setiap berbagai pandangan
tentang akhir zaman Keterampilan/Portofolio
- Setiap peristiwa yang terjadi di Unjuk Kerja
akhir zaman
- Bagan tentang beberapa pandangan
- Ayat-ayat dalam Alkitab tentang tentang kerajaan 1000 tahun
akhir zaman.
Mengomunikasikan:
- Kedatangan Kristus yang kedua
kali
MEDIA / ALOKASI
KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
SARANA WAKTU
1.1 Menghayati pewahyuan Pewahuyan Alkitab Mengamati • Alkitab Sikap dan perilaku 2 X 2 JP
organik firman Allah 1.1 Alkitab sebagai • Membaca buku paket berkenaan • Buku Paket Penilaian sikap peserta didik,
firman dengan pewahyuan Alkitab • Literatur lain meliputi: ketaatan, kesetiaan,
2.1 Terbuka terhadap Allah • Mendengar penjelasan mengenai kejujuran, tanggung jawab, dan
tentang
perbedaan sudut 1.2 Pewahyuan mekanik proses pewahyuan Alkitab pewahyuan sikap menghargai sesama,
pandang dalam 1.3 Pewahyuan organik • Menyimak penjelasan mengenai Alkitab sebagai wujud penghayatannya
memahami firman pentingnya penafsiran Alkitab. Laptop terhadap kebesaran Allah dalam
1.4 Dari tradisi lisan menjadi •
Allah yang diwahyukan Menanya proses pewahyuan Alkitab
tertulis • Power-point
secara organik dilakukan dengan menggunakan:
1.5 Pentingnya penafsiran • Mengajukan pertanyaan mengenai • LCD - Lembar observasi
3.1 Memahami Alkitab Alkitab informasi yang kurang jelas • Alat tulis - Lembar penilaian diri
berkenaan dengan pewahyuan • Lembar kerja
sebagai pewahyuan - Lembar penilaian
Alkitab
organik firman Allah • Lembar antarteman Pengetahuan
• Menanyakan informasi yang ingin
observasi kognitif
diketahui lebih lanjut mengenai
4.1 Menyebutkan arti pewakyuan Alkitab • Lembar Untuk
“pewahyuan organik” Mengeksplorasi penilaian diri mengevaluasi/mengukur
• Membaca literatur/sumber-sumber • Lembar kemampuan peserta didik
lain di luar buku paket berkenaan penilaian dalam mengingat, memahami
dengan pewahyuan Alkitab dan menerapkan
antarteman
• Mendiskusikan campur tangan Allah
pengetahuannya tentang
pewahyuan Alkitab dilakukan:
dalam proses terbentuknya Alkitab
- Tes lisan tentang pewahyuan
MEDIA / ALOKASI
KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
SARANA WAKTU
Mengasosiasi mekanik
• Manganalisis informasi mengenai - Tes tertulis (uraian, pilihan
pewahyuan Alkitab ganda, atau bentuk lain)
• Menghubungkan pewahyuan Alkitab mengenai pentingnya
dengan upaya untuk memahaminya penafsiran Alkitab
Mengomunikasikan - LKS
Mengamati
• Membaca buku paket tentang Sejarah
Perkembangan Hermeneutika
• Menyimak penjelasan tentang • Alkitab
hermeneutika yang tercermin dalam • Buku Paket
2. Sejarah perkembangan Midrash, Kitab Suci Ibrani dan • Literatur lain
Hermeneutika gereja mula-mula Sikap dan perilaku 3 X 2 JP
tentang
Penilaian sikap peserta didik,
• Memperhatikan model hermeneutik sejarah meliputi: ketaatan, kesetiaan,
2.1 Hermenutika abad dalam Midrash, PL dan PB, serta hermeneu- kejujuran, tanggung jawab, dan
pertama dan bapa- beberapa tokoh gereja mula-mula tika sikap menghargai sesama,
bapa gereja 2.1 Menanya • Laptop sebagai wujud pengamalan atas
Midrash • Menanyakan informasi yang belum • Power-point pengetahuannya tentang model
2.2 Hermeneutika dalam dipahami mengenai hermeneutika • hermeneutika Midrash hingga
LCD gereja mula-mula dilakukan
PL dan PB yang tercermin dalam Midrash, Kitab • Alat tulis dengan menggunakan: - Lembar
2.3 Hermeneutika mazhab Suci Ibrani dan tokoh-tokoh gereja
• Lembar kerja observasi
Aleksandria dan mula-mula
mazhab Antiokhia • Lembar - Lembar penilaian diri
• Menanyakan informasi lebih lanjut
2.4 Hermeneutika - Lembar penilaian antarteman
MEDIA / ALOKASI
KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
SARANA WAKTU
Augustinus Uskup yang ingin diketahui observasi Pengetahuan kognitif
Hippo (354-430) mengenai • Lembar Untuk mengevaluasi/mengukur
Midrash, Kitab Suci Ibrani dan penilaian diri kemampuan peserta didik dalam
tokohtokoh gereja mula-mula • Lembar mengingat, memahami dan
Mengeksplorasi penilaian menerapkan pengetahuannya
• Menggali lebih dalam model-model tentang model hermeneutika
antarteman
hermeneutika dalam Midrash, Kitab Midrash hingga gereja mula-
Suci Ibrani dan tokoh-tokoh gereja mula dilakukan:
mula-mula - Tes lisan tentang kisah tentang
• Membaca literatur/sumber-sumber Midrash
lain di luar buku paket berkenaan - Tes tertulis (uraian, pilihan
dengan model-model hermeneutika ganda atau bentuk lain)
beberapa tokoh gereja mula-mula berkenaan model hermeneutika
Mengasosiasi PL dan PB
• Mengolah informasi mengenai - LKS
Mengamati
• Membaca buku paket bagian Sejarah
Perkembangan Hermeneutika
• Mendengar penjelasan tentang
modelmodel hermeneutika beberapa • Alkitab
Sikap dan perilaku
tokoh dari Zaman Sklolastikisme
hingga Masa Pencerahan • Buku Paket Penilaian sikap peserta didik,
2.2 Hermeneutika dari Menanya • Literatur lain meliputi: ketaatan, kesetiaan, 3 X 2 JP
Zaman • Menanyakan informasi yang kurang tentang kejujuran, tanggung jawab, dan
Skolastikisme hingga jelas berkenaan dengan model-model sejarah sikap menghargai sesama, sebagai
Masa Pencerahan (abad hermeneutika beberapa tokoh Zaman hermeneu- wujud pengamalan atas
ke-13-16) Skolastikisme hingga Masa tika pengetahuan mereka mengenai
2.2.1 Thomas Aquinas Penderahan • Laptop model-model hermeneutika
beberapa tokoh Zaman
2.2.2 Meister Echart • Mengajukan pertanyaan berkenaan • Power-point Skolastikisme hingga Masa
2.2.3 Desiderius Erasmus dengan informasi tambahan yang • LCD Pencerahan dilakukan dengan
2.2.4 Martin Luther dan ingin diketahui • Alat tulis
Johanes Calvin • Lembar kerja
MEDIA / ALOKASI
KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
SARANA WAKTU
Mengeksplorasi • Lembar menggunakan: -
• Membaca literatur/sumber-sumber observasi Lembar observasi
lain berkenaan dengan model-model • Lembar - Lembar penilaian diri
hermeneutika beberapa tokoh pada penilaian diri - Lembar penilaian
Zaman Skolastikisme hingga masa • Lembar antarteman Pengetahuan
Pencerahann kognitif
penilaian
• Mendiskusikan kelebihan dan antarteman Untuk mengevaluasi/mengukur
kekurangan dari gagasan-gagasan kemampuan peserta didik dalam
• Atlas
beberapa tokoh tersebut mengingat, memahami dan
perjalanan
Mengasosiasi menerapkan pengetahuannya
Israel di
• Mengasosiasikan model-model tentang model-model
padang
hermeneutika beberapa tokoh Zaman hermeneutika pada Zaman
gurun Skolastikisme hingga Masa
Skolastik hingga Masa Pencerahan
dengan praktik hermeneutik di gereja Pencerahan dilakukan:
dewasa ini - Tes lisan tentang Zaman
Mengomunikasikan Skolastikisme dan Masa
• Menceritakan model-model Pencerahan
hermeneutika beberapa tokoh pada - Tes tertulis (uraian, pilihan
Zaman Skolastik hingga Masa ganda atau bentuk lain)
Pencerahan mengenai model-model
hermeneutika beberapa tokoh
Zaman Skolastikisme hingg
MasaPenderahan
- LKS
Keterampilan
Menyusun paparan singkat berupa:
essay, display, atau artikel tentang
Mengamati model-model atau gagasan
• Membaca buku paket bagian Sejarah hermeneutika beberapa tokoh
Perkembangan Hermeneutika Zaman Skolastikisme hingga Masa
• Mendengar penjelasan tentang Pencerahan
modelmodel hermeneutika Immanuel • Alkitab
Kant • Buku Paket
dan Friedrich Schliermacher • Literatur lain Sikap dan perilaku
Menanya tentang Penilaian sikap peserta didik,
2.3 Hermeneutika Zaman • Menanyakan informasi yang kurang sejarah meliputi: ketaatan, kesetiaan,
Romantisisme (abad ke-18) jelas berkenaan dengan model-model hermeneu- kejujuran, tanggung jawab, dan 2 X 2 JP
2.3.1 Immanuel Kant hermeneutika Immanuel Kant dan tika sikap menghargai sesama, sebagai
2.3.2 Friedrich Schleiermacher Friedrich Schliermacher • Laptop wujud pengamalan atas
• Mengajukan pertanyaan berkenaan • Power-point pengetahuan mereka mengenai
dengan informasi tambahan yang • model-model hermeneutika
LCD
ingin diketahui Imanuel Kant dan Friedrich
• Alat tulis
Mengeksplorasi Schliermacher dilakukan dengan
MEDIA / ALOKASI
KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
SARANA WAKTU
• Membaca literatur/sumber-sumber • Lembar kerja menggunakan: -
lain berkenaan dengan model-model • Lembar Lembar observasi
hermeneutika Immanuel Kant dan observasi - Lembar penilaian diri
Friedrich Schliermacher • Lembar - Lembar penilaian
• Mendiskusikan kelebihan dan antarteman Pengetahuan
penilaian diri
kekurangan dari gagasan kedua kognitif
• Lembar
tokoh tersebut Untuk mengevaluasi/mengukur
pemilaian
Mengasosiasi kemampuan peserta didik dalam
antarteman
• Mengasosiasikan model-model mengingat, memahami dan
hermeneutika Immanuel Kant dan menerapkan pengetahuannya
Friedrich Schliermacher tentang model-model
dengan praktik hermeneutik di hermeneutika Immanuel Kant dan
gereja-gereja dewasa ini Friedrich Schliermacher
Mengomunikasikan dilakukan:
• Menceritakan model-model - Tes lisan mengenai gagasan
hermeneutika Immanuel Kant dan Immanel Kant
Friecdrich Schliermacher - Tes tertulis (uraian, pilihan
ganda atau bentuk lain)
mengenai model hermeneutika
Friedrich Schliermacher
- LKS
Keterampilan
• Menyusun paparan singkat
mengenai model-model atau
Mengamati gagasan hermeneutika Immanuel
• Membaca buku paket bagian Sejarah Kant dan Friedrich Schliermacher
Perkembangan Hermeneutika
• Mendengar penjelasan tentang
hermeneutika Friedrich Straus dan
Wilhelm Dilthey
Menanya • Alkitab
• Menanyakan informasi yang kurang • Buku Paket Sikap dan perilaku
jelas berkenaan dengan • Literatur lain • Penilaian sikap peserta didik,
2.4 Hermeneutika abad ke-19 hermeneutika Friedrich Straus dan tentang
2.4.1 Friedrich Straus Wilhelm Dilthey meliputi: ketaatan, kesetiaan,
sejarah
2.4.2 Wilhelm Dilthey • Mengajukan pertanyaan berkenaan kejujuran, tanggung jawab, dan 2 X 2 JP
hermeneu-
dengan informasi tambahan yang sikap menghargai sesama,
tika
ingin diketahui sebagai wujud pengamalan atas
• Laptop
Mengeksplorasi pengetahuan mereka terhadap
• Power-point
• Membaca literatur/sumber-sumber hermeneutika Friedrich Straus
• LCD
lain berkenaan dengan hermeneutika dan Wilhelm Dilthey dilakukan
• Alat tulis
dengan menggunakan: - Lembar
observasi
MEDIA / ALOKASI
KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
SARANA WAKTU
Friedrich Straus dan Wilhelm • Lembar kerja - Lembar penilaian diri
Dilthey Mendiskusikan kelebihan • Lembar - Lembar penilaian
dan kekurangan dari gagasan kedua observasi antarteman Pengetahuan
tokoh tersebut • Lembar kognitif
Mengasosiasi penilaian diri Untuk
• Mengasosiasikan model-model
• Lembar mengevaluasi/mengukur
hermeneutika Friedrich Straus dan kemampuan peserta didik
penilaian
Wilhelm Dilthey dengan dalam mengingat, memahami
praktik hermeneutik di gereja- antarteman dan menerapkan
gereja dewasa ini pengetahuannya tentang
Mengomunikasikan hermeneutika Friedrich Straus
• Menceritakan hermeneutika dan Wilhelm Dilthey
Friedrich dilakukan:
Straus dan Wilhelm Dilthey - Tes lisan tentang hermeneutika
Straus
- Tes tertulis berupa uraian
mengenai hermeneutika Dilthey
- LKS
Keterampilan
Mengamati
Menyusun paparan mengenai
• Membaca buku paket bagian Sejarah
hermeneutika Straus dan Dilthey
Perkembangan Hermeneutika
• Mendengar penjelasan tentang
hermeneutika beberapa tokoh abad
ke-20
Menanya
• Menanyakan informasi yang kurang Sikap dan perilaku
jelas berkenaan dengan • Alkitab Penilaian sikap peserta didik,
2.5 Hermeneutika abad ke-20 hermeneutika tokoh-tokoh abad ke- • Buku Paket meliputi: ketaatan, kesetiaan,
2.5.1 Karl Barth 20 • Literatur lain kejujuran, tanggung jawab, dan
2.5.2 Rudolf Bultmann • Mengajukan pertanyaan berkenaan tentang sikap menghargai sesama, sebagai
2.5.3 Martin Heidegger dengan informasi tambahan yang sejarah wujud pengamalan
ingin diketahui pengetahuannya atas
2.5.4 Hans Georg Gadamer Mengeksplorasi hermeneu- hermeneutika tokoh-tokoh abad
2.5.5 Paul Ricoer • Membaca literatur/sumber-sumber tika ke-20 dilakukan dengan
2.5.6 Jacques Derrida lain berkenaan dengan hermeneutika • Laptop menggunakan: - Lembar
beberapa tokoh abad ke-20 • Power-point observasi
• Mendiskusikan kelebihan dan • - Lembar penilaian diri 3 X 2 JP
LCD
kekurangan dari gagasan beberapa • - Lembar penilaian
Alat tulis
tokoh abad ke-20 antarteman Pengetahuan
• Lembar kognitif
Mengasosiasi observasi
• Mengasosiasikan model-model Untuk mengevaluasi/mengukur
• Lembar kerja kemampuan peserta didik dalam
hermeneutika beberapa tokoh abad • Lembar
ke-20 dengan praktik hermeneutik di mengingat, memahami dan
menerapkan pengetahuannya
tentang hermeneutika tokoh-
tokoh abad ke-20 dilakukan:
MEDIA / ALOKASI
KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
SARANA WAKTU
gereja-gereja dewasa ini penilaian diri - Tes lisan tentang hermeneutika
Mengomunikasikan • Lembar Karl Barth
• Menceritakan hermeneutika salah penilaian - Tes tertulis (uraian, pilihan
satu tokoh abad ke-20 antarteman ganda atau bentuk lain)
mengenai hermeneutika Rudolf
Bultmann
- LKS
Mengamati Keterampilan
Menyusun paparan mengenai
• Membaca buku paket bagian Sejarah
hermeneutika salah satu tokoh abad
Perkembangan Hermeneutika ke-20
• Mendengar penjelasan
tentang hermeneutika
posmodern
Menanya
• Menanyakan informasi yang kurang
jelas berkenaan dengan Sikap dan perilaku
hermeneutika posmodern Penilaian sikap peserta didik,
meliputi: ketaatan, kesetiaan,
• Mengajukan pertanyaan berkenaan
kejujuran, tanggung jawab, dan
dengan informasi tambahan yang
• Alkitab sikap menghargai sesama,
ingin diketahui
2.6 Hermeneutika posmodern • Buku Paket sebagai wujud pengamalan
Mengeksplorasi pengetahuan mereka atas
2.6.1 Melihat Alkitab sebagai Literatur lain
karya sastra • Membaca literatur/sumber-sumber • hermeneutika posmodern
lain berkenaan dengan hermeneutika tentang
2.6.2 Melihat Alkitab sebagai sejarah dilakukan dengan menggunakan:
pengajaran tentang posmodern - Lembar observasi
hermeneu-
kemerdekaan dan • Mendiskusikan kelebihan dan - Lembar penilaian diri
kekurangan hermeneutika tika
tanggung jawab - Lembar penilaian
posmodern • Laptop
2.6.3 Melihat Alkitab dari antarteman Pengetahuan
Mengasosiasi • Power-point
sudut pandang politik kognitif
poskolonial • Mengasosiasikan hermeneutika • LCD
Untuk mengevaluasi/mengukur
2.6.4 Melihat Alkitab secara posmodern dengan praktik • Alat tulis kemampuan peserta didik dalam
lintas teks hermeneutik di gereja-gereja dewasa • Lembar kerja mengingat, memahami dan
ini • Lembar menerapkan pengetahuannya
Mengomunikasikan penilaian diri tentang hermeneutika
Menceritakan hermeneutika salah satu • Lembar posmodern dilakukan:
tokoh abad ke-20 observasi - Tes lisan tentang cara pandang
terhadap Alkitab sebagai karya 3 X 2 JP
• Lembar
sastra
penilaian
- Tes tertulis (uraian, pilihan
antarteman
ganda atau bentuk lain)
mengenai beberapa variasi
hermeneutika posmodern
MEDIA / ALOKASI
KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
SARANA WAKTU
- LKS
Keterampilan
Mengamati Menyusun paparan mengenai salah
• Membaca buku paket bagian satu varian hermeneutika
Prinsipprinsip Dasar Hermeneutika posmodern
• Mendengarkan penjelasan mengenai
prinsip-prinsip dasar hermeneutika
Menanya
• Meminta penjelasan hal-hal yang
belum dipahami sehubungan dengan
prinsip-prinsip dasar hermeneutika
• Menanyakan tambahan informasi Sikap dan perilaku
yang ingin diketahui berkenaan Penilaian sikap peserta didik,
dengan prinsip-prinsip dasar meliputi: ketaatan, kesetiaan,
• Alkitab
hermeneutika kejujuran, tanggung jawab, dan
Mengeksplorasi • Buku Paket
Prinsip-prinsip dasar sikap menghargai sesama,
3.
• Membaca literatur/sumber-sumber • Literatur lain
sebagai pengamalan atas
Hermeutika lain di luar buku paket mengenai tentang
pengetahuannya tentang prinsip-
3.1 Pemahaman akan teks dan prinsipprinsip dasar hermeneutika prinsipprinsip prinsip dasar hermeneutika
konteks teks • Mendiskusikan langkah-langkah hermeneu- dilakukan dengan menggunakan:
1.3 Mengamalkan hasil 3.2 Faktor-faktor yang analitis-eksegetis atas teks Alkitab tika - Lembar observasi
penafsiran teks-teks memengaruhi subjektivitas • Mendiskusikan Lembar penilaian diri
implementasi • Laptop -
Alkitab berdasarkan penafsir prinsipprinsip eksegetis dalam • Lembar penilaian
Power-point -
prinsip-prinsip 3.3 Analisis eksegetis atas teks memahami teks Alkitab antarteman Pengetahuan
hermeneutika • LCD
3.4 Mengambil inti pesan teks Mengasosiasi kognitif
• Alat tulis
3.5 Implementasi pesan-pesan • Mengasosiasikan prinsip-prinsip dasar Untuk
2.3 Disiplin menggunakan • Lembar kerja
teks bagi kondisi saat ini hermeneutika dengan cara • mengevaluasi/mengukur
prinsip-prinsip Lembar
menafsirkan teks Alkitab kemampuan peserta didik
hermeneutika dalam penilaian diri dalam mengingat, memahami
menafsirkan teks-teks Mengomunikasikan
• Lembar dan menerapkan
Alkitab • Menceritakan prinsip-prinsip
observasi pengetahuannya tentang
dasar hermeneutika
• Lembar prinsip-prinsip hermeneutika
3.3 Memahami • Menuturkan faktor-faktor yang ikut
dilakukan:
prinsipprinsip dasar memengaruhi subjektivitas penafsir penilaian
antarteman - Tes lisan tentang teks dan
hermeneutika dalam konteks teks Alkitab
menafsirkan teks-teks - Tes tertulis (uraian, pilihan
Alkitab ganda, atau bentuk lainnya) 4 X 2 JP
cara melakukan analisis
4.4 Mengolah berbagai
eksegetis atas teks Alkiab
- LKS
Keterampilan
Menyusun paparan singkat
mengenai factor-faktor yang
memengaruhi
subjektivitas seorang penafsir
MEDIA / ALOKASI
KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PENILAIAN
SARANA WAKTU
metode hermeneutika Mengamati
Alkitabiah untuk • Membaca buku paket bagian
menjawab Berbagai Pendekatan Hermeneutika
persoalanpersoalan • Menyimak paparan mengenai
yang dihadapi gereja berbagai pendekatan hermeneutika
dan umat manusia Menanya
• Meminta penjelasan atas hal-hal yang
belum dipahami berkenaan dengan
berbagai pendekatan hermeneutika
• Menanyakan tambahan informasi Sikap dan perilaku
mengenai pendekatan-pendekatan Penilaian sikap peserta didik,
hermeneutika meliputi: ketaatan, kesetiaan,
1.4 Menghayati firman kejujuran, tanggung jawab, dan
Mengeksplorasi Alkitab
Allah melalui •
sikap menghargai sesama,
• Membaca literatur/sumber-sumber
penafsiran untuk 4. Berbagai pendekatan • Buku Paket sebagai wujud pengamalan atas
lain di luar buku paket mengenai
menjawab persoalan- Hermeneutika • Literatur lain pengetahuannya tentang berbagai
pendekatan-pendekatan hermeneutika tentang studi
persoalan gereja dan 4.1 Analisis kultural-historis pendekatan hermeneutika
• Mendiskusikan manfaat dari
umat manusia dan kontekstual kritis dilakukan dengan menggu-nakan:
masingmasing pendekatan Alkitab
4.2 Analisis sintaksis leksikal - Lembar observasi
2.4 Proaktif menjawab hermeneutika
4.3 Analisis teologis • Laptop - Lembar penilaian diri
berbagai persoalan • Mendiskusikan kekurangan dan
4.4 Analisis sastra • Power-point - Lembar penilaian
yang dihadapi oleh kelebihan dari masing-masing
pendekatan hermeneutika • LCD antarteman Pengetahuan
gereja dan umat kognitif
Mengasosiasi • Alat tulis
manusia Untuk
• Mengasosiasikan berbagai • Lembar kerja
Lembar mengevaluasi/mengukur
3.4 Memahami berbagai pendekatan hermeneutika dengan •
kemampuan peserta didik
metode hermeneutika khotbah di gereja observasi
dalam mengingat, memahami
Alkitabiah untuk Mengomunikasikan • Lembar dan menerapkan
menjawab • Memaparkan berbagai penilaian diri pengetahuannya tentang
persoalanpersoalan pendekatan hermeneutika • Lembar berbagai pendekatan
yang dihadapi gereja penilaian hermeneutika dilakukan:
dan umat manusia antarteman - Tes lisan mengenai analisis
kultural historis dan
4.4 Menggunakan
kontekstual atas teks Alkitab
prinsipprinsip dasar
hermeneutika dalam - Tes tertulis (uraian, pilihan
menafsirkan teks-teks ganda atau bentuk lain)
Alkitab berkenaan dengan analisis 4 X 2 JP
sastra
- LKS
Keterampilan
Menyusun paparan mengenai
pendekatan-pendekatan
hermeneutika
1.6 Menghayati teks- 1. Alkitab sebagai kajian Mengamati • Alkitab Sikap dan perilaku 4 X 2 JP
teks Alkitab sebagai hermeneutika • Membaca buku paket • Buku Paket Penilaian sikap peserta
tenunan firman 1.1 Kesenjangan multi aspek • Mendengar penjelasan mengenai • Literatur lain tentang didik, meliputi: ketaatan,
Allah dalam antara teks Alkitab dengan Alkitab sebagai kajian Alkitab sebagai kajian kesetiaan, kejujuran,
konteksnya penafsir masa kini hermeneutika hermeneu- tanggung jawab, dan
1.2 Konteks teks-teks Alkitab Menanya tika sikap menghargai
2.1 Bersikap responsif 1.3 Sisi-sisi kemanusiaan teks- • Mengajukan pertanyaan berkenaan
sesama, sebagai
• Laptop
terhadap kajian teks Alkitab dengan informasi tentang pengamalan
• Power-point pengetahuannya tentang
hermeneutis atas 1.4 Karakter teks-teks Alkitab kesenjangan antara Alkitab dan
teksteks Alkitab • LCD Alkitab sebagai kajian
penafsir masa kini
sebagai firman • Alat tulis hermeneutika dilakukan
• Menanyakan informasi yang
Allah dalam • Lembar kerja dengan menggunakan: -
kurang jelas mengenai subjek yang Lembar observasi
konteksnya
sedang dibahas Menanyakan
3.1 Menganalisis - Lembar penilaian diri
informasi tambahan mengenai
konteks teks-teks - Lembar penilaian
Alkitab sebagai kajian
Alkitab sebagai antarteman
hermeneutika yang ingin diketahui
penyataan firman Pengetahuan kognitif
Mengeksplorasi
Allah • Membaca literatur/sumber-sumber
lain di
4.1 Memaparkan jalinan luar buku paket berkenaan dengan • Lembar Untuk mengevaluasi/
kontekstual teks- hermeneutika observasi mengukur kemampuan
teks Alkitab sebagai • Mendiskusikan lebih lanjut • Lembar penilaian peserta didik dalam
penyataan firman Allah mengenai karakter teks-teks diri Lembar mengingat, memahami
Alkitab Mengasosiasi penilaian dan menerapkan
•
• Manganalisis informasi mengenai antarteman pengetahuannya tentang
hakikat Alkitab Alkitab sebagai kajian
hermeneutika dilakukan:
• Menghubungkan kebudayaan yang
- Tes lisan mengenai
melingkupi suatu teks Alkitab
pengertian Alkitab
dengan konteks gereja saat ini Alkitab sebagai firman Allah
Mengomunikasikan Buku Paket dalam “kemasan”
• Menyajikan inti bahasan Alkitab Literatur lain manusia
sebagai kajian hermeneutika tentang - Tes tertulis (uraian,
posisi/kedudukan pilihan ganda atau
, tugas, bentuk yang lain)
dan berkenaan dengan
syaratsyarat kesenjangan multi
penafsir Laptop aspek antara Alkitab
Power-point dengan
LCD penafsir masa kini
- LKS
Alat tulis
Lembar kerja Keterampilan
• Menyusun paparan
Lembar
singkat berupa: essay,
display, atau artikel
mengenai karakter teks-
• teks Alkitab
2. Penafsir Alkitab
Mengamati •
2.1 Posisi/kedudukan
1.7 Menghayati posisi • Membaca buku paket • 3 X 2 JP
penafsir
penafsir Alkitab • Mendengar penjelasan mengenai
Alkitab
(meliputi: posisi/kedudukan penafsir dalam Sikap dan perilaku
2.2.1 Sebagai pembaca
kedudukan, tugas konteks masa kininya
teksteks Alkitab • Penilaian sikap peserta
dan syarat-syarat • Mencermati penjelasan mengenai
2.2.2 Sebagai pendengar didik, meliputi: ketaatan,
penafsir) dalam aspekaspek subjektif penafsir
pesan-pesan teks-teks kesetiaan, kejujuran,
konteks masa Menanya
Alkitab • tanggung jawab, dan
kininya (kondisi
2.2.3 Kesenjangan multi • Mengajukan pertanyaan berkenaan • sikap menghargai
dan situasi yang
aspek dengan teks dengan informasi tentang posisi/ sesama, sebagai
melingkupi, alam •
2.2 Tugas penafsir Alkitab
kedudukan dan tugas penafsir masa pengamalan
berpikir, serta cara •
kini pengetahuannya tentang
pandang tentang 2.2.1 Memahami konteks
• Menanyakan informasi yang posisi/kedudukan, tugas
dunia) tekstkes Alkitab •
kurang jelas mengenai masalah dan syarat-syarat penafsir
2.2 Mencermati posisi 2.2.2 Memahami inti pesan yang sedang dibahas Alkitab dengan
pe- teks-teks Alkitab Menanyakan informasi menggunakan: - Lembar
nafsir Alkitab (meli- 2.3 Subjektivitas dan tambahan mengenai hal-hal di observasi
puti: kedudukan, syaratsyarat penafsir seputar subjektivitas penafsir - Lembar penilaian diri
Keterampilan
• Membuat tafsiran singkat
atas salah satu perikop
hymne
atau syair dalam Alkitab
• Alkitab
• Buku Paket
4.4 Penafsiran teks-teks Mengamati Sikap dan perilaku
• Literatur lain tentang
paraenesis • Membaca buku paket • Penilaian sikap peserta
paraenesis
4.4.1 Konteks teks hermeneutika didik, meliputi: ketaatan, 3 X 2 JP
• Laptop kesetiaan, kejujuran,
paraenesis • Mendengar penjelasan • Power-point tanggung jawab, dan
4.4.2 Penafsiran paraenesis mengenai pengertian paraenesis
• LCD sikap menghargai
4.4.3 Implementasi pesan- • Menyimak penjelasan mengenai
pesan paraenesis • Alat tulis sesama, sebagai wujud
prinsipprinsip hermeneutis untuk
• Lembar kerja pengamalan
4.4.4 Beberapa contoh menafsirkan
pengetahuannya tentang
penafsiran teks teks-teks paraenesis • Lembar hermeneutika untuk
paraenesis Menanya observasi teks-teks
• Meminta penjelasan atas informasi • Lembar paraenesis
yang kurang jelas mengenai penilaian diri dilakukan
paranaesis Lembar penilaian dengan
• Menanyakan informasi tambahan antarteman menggunakan: -
yang ingin diketahui berkenaan Lembar
dengan hermeneutika untuk teks- observasi
teks paranaesis - Lembar penilaian diri
• Membaca literatur/sumber-sumber
antarteman
lain di luar buku paket berkenaan Pengetahuan kognitif
dengan hermeneutika untuk teks- Untuk mengevaluasi/
teks paraenesis mengukur kemampuan
• Mendiskusikan prinsip-prinsip peserta didik dalam
hermeneutis untuk teks-teks mengingat, memahami
paraenesis dan menerapkan
Mengasosiasi pengetahuannya tentang
hermeneutika untuk
• Menghubungkan prinsip-prinsip
teks-teks paraenesis
hermeneutika untuk teks-teks
dilakukan:
paraenesis dengan penafsiran atas
- Tes lisan tentang arti
salah satu
paraenesis
perikop paraenesis
- Tes tertulis (uraian,
Mengomunikasikan
pilihan ganda atau
• Memaparkan prinsip-prinsip bentuk lain) tentang
hermeneutis untuk teks-teks prinsipprinsip
paraenesis dalam Alkitab hermeneutis untuk
menafsir teks-teks
paraenesis
- LKS
Keterampilan
Membuat contoh
penafsiran atas salah
satu
perikop paraenesis
• Alkitab
1.2 Hermeneutika untuk sastra Sikap dan perilaku 3 X 2 JP
hikmat • Buku Paket
1.1.1 Pengertian • Literatur lain tentang Penilaian sikap peserta didik,
sastra hikmat meliputi: ketaatan, kesetiaan,
hermeneutika untuk Mengamati kejujuran, tanggung jawab,
sastra hikmat • Laptop
• Membaca buku paket berkenaan dan sikap menghargai sesama,
1.1.2 Subjek hermeneutika • Power-point
sastra hikmat dengan hermeneutika untuk sastra • LCD sebagai pengamalan atas
1.1.3 Prinsip-prinsip hikmat • Alat tulis pemahamannya terhadap
hermeneutika sastra • Mendengar penjelasan mengenai • Lembar kerja hermeneutika untuk sastra
hikmat hermeneutika untuk sastra hikmat • Lembar hikmat dilakukan dengan
1.1.4 Beberapa contoh • Menyimak penjelasan mengenai menggunakan: - Lembar
observasi observasi
penafsiran sastra prinsipprinsip hermeneutis untuk • Lembar
hikmat menafsirkan sastra hikmat - Lembar penilaian
penilaian diri diri
Menanyakan
Lembar - Lembar penilaian
• Meminta penjelasan atas informasi
yang kurang jelas mengenai antarteman Pengetahuan
hermeneutika kognitif
untuk sastra hikmat Untuk mengevaluasi/
• Menanyakan informasi tambahan mengukur kemampuan peserta
yang ingin diketahui berkenaan didik dalam mengingat,
dengan hermeneutika untuk sastra memahami dan menerapkan
hikmat pengetahuannya tentang
Mengeksplorasi hermeneutika untuk sastra
• Membaca literatur/sumber-sumber hikmat dilakukan:
lain di luar buku paket berkenaan
dengan
sastra hikmat dalam Alkitab penilaian - Tes lisan tentang pengertian
• Mendiskusikan prinsip-prinsip antarteman sastra hikmat
hermeneutis untuk menafsirkan - Tes tertulis (uraian, pilihan
sastra hikmat ganda atau bentuk lain)
Mengasosiasi berkenaan dengan prinsip-
• Menghubungkan prinsip-prinsip prinsip hermeneutis
hermeneutis untuk sastra hikmat untuk menafsirkan sastra
dengan penafsiran atas salah hikmat
satuperikop sastra hikmat - LKS
Mengomunikasikan Keterampilan
• Memaparkan prinsip-prinsip • Membuat contoh penafsiran
hermeneutis untuk menafsirkan atas salah satu perikop sastra
sastra hikmat dalam Alkitab hikmat dalam Alkitab dengan
menerapkan prinsipprinsip
hermeneutis untuk sastra
hikmat
centered, author
centered, dan reader
centered) atas teks-
teks Alkitab
ALOKASI
KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MEDIA / SARANA PENILAIAN
WAKTU
1.1 Menghayati kehenadak 7. Keluarga sebagai lembaga bentukan Mengamati 1. Bahan ajar Penilaian Sikap dan Perilaku 5 x 2 JP
Allah dalam merefleksi Allah - Melihat video tentang keluarga 2. Alkitab - Menilai perkembangan
orientasi misi di a. Pengertian keluarga Kristen 3. Laptop (power sikap dan perilaku peserta
Indonesia b. Peranan utama keluarga dalam - Melihat data statistik gereja di poin) didik terkait dengan sikap
2.1 Mengamalkan mengerjakan misi Allah Indonesia 4. Buku tulis menghargai, menghayati
kehenadak Allah 8. Bentuk sikap dan tanggung jawab - Mendengarkan penjelasan 5. LCD dan mengamalkan
dalam merefleksi anggota keluarga dalam pelaksaan tentang pengertian keluarga 6. Spidol kehendak Allah dalam
orientasi misi di misi Allah - Mendengarkan penjelasan merefleksi orientasi misi di
Indonesia 9. Gereja sebagai wadah orang percaya tentang peranan utama keluarga Indonesia
a. memperlengkapi dalam menjalankan misi Allah Penilaian Pengetahuan
3.1 Menganalisis hal-hal
yang berkaitan dengan b. mengutus - Mendengarkan penjelasan - Tes untuk mengukur
pelaksanaan misi di tentang sikap dan tanggung kemampuan, mengingat,
jawab anggota keluarga dalam memahami, memaknai dan
Indonesia
melaksanakan misi menerapkan kehenadak
4.1 Menyajikan hasil - Mendengarkan penjelasan Allah dalam merefleksi
kajian tentang gereja sebagai wadah orientasi misi di Indonesia
tentang hal-hal yang orang percaya Penilaian Ketrampilan
berkaitan dengan Menanya - Membuat hasil kajian dari
pelaksanaan misi di - Menannya tentang pengertian diskusi tentang hal-hal
Indonesia keluarga yang berkaitan dengan
- Menanya fungsi keluarga dalam pelaksanaan misi di
melaksanakan misi Allah Indonesia
- Menanya peranan gereja dalam - membuat Contoh – Contoh
mempersiapkan orang percaya kreatif dalam kehidupan
dalam melaksanakan misi Allah praktis mengenai sikap
Mengeksplorasi hidup yang bertanggung
- Mendiskusikan tentang jawab, baik sebagai siswa,
anak dalam keluarga dan
pelaksanaan misi Allah di
masyarakat terkait dengan
Indonesia
pelaksanaan misi di
- Mendiskusikan kegagalan
keluarga Kristen dalam Indonesia
melaksanakan misi Allah
- Mendiskusikan peranan gereja
selama ini dalam melaksanakan
misi Allah
Mengasosiasi
- Mengasosiasikan keluarga
Kristen yang bercerai dalam
memnuhi panggilannya dalam
menjalankan misi
Mengkomunikasikan
- Menyampaikan hasil kajian dari
diskusi tentang hal-hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan
misi di Indonesia
1.2 Menghayati hikmat 1. Misi dan teknologi Mengamati 1. Bahan ajar Penilaian Sikap dan Perilaku 5 x 2 JP
Tuhan dalam 2. Memanfaatkan teknologi sebagai - Melihat video tentang 2. Alkitab - Menilai perkembangan
merefleksi sarana misi perkembangan teknologi 3. Laptop sikap dan perilaku peserta
perencanaan strategis a. Misi Allah lewat media informasi komunikasi (power poin) didik terkait dengan sikap
informasi - Melihat data pengaruh 4. Buku tulis menghargai, menghayati
pelaksanaan misi di 5.
b. Misi Alah lewat media teknologi informasi dan LCD dan mengamalkan hikmat
Indonesia 3. 6.
komunikasi komunikasi Spidol Tuhan dalam merefleksi
2.2 Mengamalkan hikmat perencanaan pelaksanaan
c. Misi Allah lewat media sosial - Mendengarkan penjelasan
Tuhan dalam misi di Indonesia
Menjalankan tanggung jawab tentang teknologi informasi
merefleksi komunikasi Penilaian Pengetahuan
perencanaan strategis misi di era digital
- Mendengarkan penjelasan - Tes untuk mengukur
pelaksanaan misi di tentang misi Allah melaui kemampuan, mengingat,
Indonesia teknologi informasi memahami, memaknai dan
komunikasi
menerapkan pelaksanaan
- Mendengarkan penjelasan
tentang sikap dan tanggung
jawab orang percaya dalam
3.2 Menganalisis melaksanakan misi melalui misi di Indonesia
perencanaan strategis teknologi informasi dan Penilaian Ketrampilan
(renstra) pelaksanaan komunikasi - Membuat hasil kajian dari
misi di Indonesia Menanya diskusi tentang hal-hal yang
4.2 Menyajikan hasil - Menannya tentang pengertian berkaitan dengan rencana
kajian tentang teknologi dalam melaksanakan pelaksanaan misi di
perencanaan strategi misi Indonesia
(renstra) pelaksanaan - Menanya fungsi teknologi dalam
misi di Indonesia melaksanakan misi Allah
- Menanyakan media-media yang
dapat dipakai sebagai sarana
memberitakan Injil
- Menanya peranan tanggung
jawab orang percaya dalam
melaksanakan misi Allah
melalui
teknologi informasi komunikasi
- Menanyakan tentang
hambatanhambatan dalam
melaksanakan misi Allah
melalui teknologi informasi
komunikasi
Mengeksplorasi
- Mendiskusikan tentang peranan
dan pengaruh teknologi
informasi komunikasi terkait
dengan
pelaksanaan misi Allah sekarang
ini
- Mendiskusikan kegagalan dalam
melaksanakan misi Allah
melalui teknologi informasi
komunikasi
- Mendiskusikan peranan gereja
selama ini dalam melaksanakan
misi Allah melalui teknologi
informasi komunikasi
Mengasosiasi
- Mengasosiasikan teknologi
informasi dan komunikasi dalam
menjalankan misi Allah
Mengkomunikasikan
- Menyampaikan hasil kajian dari
diskusi tentang hal-hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan
misi melalui teknologi informasi
dan komunikasi
1.3 Menghayati 1. Perjuangan misi kingdom Mengamati: 1. Bahan ajar Penilaian Sikap dan Perilaku 4 x 2 JP
Perjuangan misi dalam dunia market place - Mengamati berbagai jenis 2. Alkitab - Menilai perkembangan
kingdom dalam dunia 1.1 Pengertian misi kingdom profesi yang ada di Indonesia 3. Laptop sikap dan perilaku peserta
market place 1.2 Keberadaan status gereja - Mengamati gereja yang terjun (power poin) didik terkait dengan sikap
2. ditengah negara (Roma 13) mewarnai market place 4. Buku tulis menghargai, menghayati
2.3 mengamalkan Peran gereja dalam berbangsa 5. dan mengamalkan
- Berikan contoh bagaimana kita LCD
Perjuangan misi dan bernegara di Indonesia sebagai orang percaya hadir di 6. perjuangan misi kingdom
Spidol
kingdom dalam dunia 2.1 Fenomena gereja masa kini tengah market place/lingkungan dalam dunia market place
market place dalam perpolitikan dengan mengusung misi Penilaian Pengetahuan
2.2 Peran kenabian gereja Bagi ”menjadi murid Kristus” dalam - Tes untuk mengukur
3.3 Menganalisis konsep bangsa Indonesia konteks masyarakat majemuk kemampuan, mengingat,
misi kingdom dalam 2.3 Peran gereja dalam dan pluralis tanpa memahami, memaknai dan
market place lapangan pekerjaan mengorbankan hakikat menerapkan perjuangan
2.4 Peranan gereja dalam kebenaran firman Tuhan misi kingdom dalam dunia
4.3 Menyajikan konsep - Siswa difasilitasi melihat
menjaga kesatuan negara market place
misi kingdom dalam tayangan video mengenai misi
dunia market place Penilaian Ketrampilan
kingdom dalam market place
- Membuat hasil kajian dari
- Mendengarkan penjelasan
diskusi tentang hal-hal
mengenai perjuangan misi
yang berkaitan dengan
kingdom dalam market place
misi kingdom dalam
- Mendengarkan penjelasan
mengenai peran gereja dalam market place pada kondisi
berbangsa dan bernegara anak
Menanya muda saat sekarang ini
- Menanyakan mengenai
pengertian misi kingdom dalam
market place
- Menanyakan peranan orang
percaya dalam menerapkan misi
kingdom dalam market place
- Menanyakan tentang peranan
gereja dalam dunia politik
- Menanyakan tentang peranan
gereja dalam dunia market
place
- Menanyakan peranan gereja
dalam menjaga negara kesatuan
Mengeksplorasi
- Mendiskusikan tentang misi
kingdom dalam market place
menurut konteks di Indonesia
Mengasosiasi
- Mengasosiasikan keberadaan
misi kingdom dalam market
place pada kondisi anak muda
saat sekarang ini
Mengkomunikasikan
- Menyajikan laporan hasil diskusi
tentang misi kingdom dalam
market place pada kondisi anak
muda saat sekarang ini
1.4 Menghayati 1. Model-model modernism Mengamati 1. Bahan ajar Penilaian Sikap dan Perilaku 4 x 2 JP
modelmodel misi pasca kolonial imperialism: - Melihat video tentang 2. Alkitab - Menilai perkembangan
modernism misi 1.1 Orde Lama kekristenan pada Orde Lama 3. Laptop (power sikap dan perilaku peserta
pasca kolonial 1.2 Orde Baru - Melihat video tentang poin) didik terkait dengan sikap
imperialisme 1.3 Reformasi kekristenan pada Orde Baru 4. Buku tulis menghargai, menghayati
- Melihat video tentang 5. LCD dan mengamalkan
2.4 mengamalkan kekristenan pada masa modelmodel modernism
6. Spidol
modelmodel Reformasi misi
modernism misi - Melihat data statistik gereja di pasca kolonial imperialisme
pasca kolonial Indonesia
imperialisme - Mendengarkan penjelasan Penilaian Pengetahuan
tentang modernism misi pasca - Tes untuk mengukur
3.4 menganalisis kolonial pada waktu Orde Lama kemampuan, mengingat,
modelmodel - Mendengarkan penjelasan memahami, memaknai dan
modernism misi tentang modernism misi pasca menerapkan model-model
pasca kolonial kolonial pada waktu Orde Baru modernism misi pasca
- Mendengarkan penjelasan kolonial imperialisme
imperialisme
tentang modernism misi pasca Penilaian Ketrampilan
4.4 menyajikan kolonial pada waktu Reformasi - Membuat hasil kajian dari
modelmodel Menanya diskusi tentang hal-hal yang
modernism misi - Menannya tentang modernism berkaitan dengan
misi pada masa Orde Lama modelmodel modernism
pasca kolonial
- Menannya tentang modernism misi
imperialisme
misi pada masa Orde Baru pasca kolonial imperialisme
- Menannya tentang modernism
misi pada masa Orde Reformasi
- Menanya perbedaan modernism
misi dari masa para Rasul
dengan
masa sekarang
Mengeksplorasi
- Mendiskusikan tentang
perkembangan modernism misi
pasca kolonial imperialisme
- Mendiskusikan kegagalan misi
pada setiap periode pasca
kolonial
imperialisme
Mengasosiasi
- Mengasosiasikan model-model
modernism misi pasca kolonial
imperialisme
Mengkomunikasikan
- Menyampaikan hasil kajian dari
diskusi tentang model-model
modernism misi pasca kolonial
imperialisme
1.5 Menghayati misi 1. Misi penyelamatan Allah lewat Injil Mengamati 1. Bahan ajar Penilaian Sikap dan Perilaku 4 X 2 JP
penyelamatan Allah 1.1 Misi Pembebasan - Membaca bahan ajar tentang 2. Alkitab - Menilai perkembangan
lewat Injil 1.2 Misi Kehambaan misi penyelamatan Allah lewat 3. Laptop (power sikap dan perilaku peserta
1.3 Misi Pembangunan Injil poin) didik terkait dengan sikap
2.5 Mengamalkan misi - Mendengarkan penjelasan 4. Buku tulis menghargai, menghayati
penyelamatan Allah tentang misi Pembebasan 5. LCD dan mengamalkan misi
lewat Injil - Mendengarkan penjelasan 6. Spidol penyelamatan Allah lewat
tentang misi Kehambaan Injil
3.5 Menganalisis misi - Mendengarkan penjelasan Penilaian Pengetahuan
penyelamatan Allah tentang misi pembangunan - Tes untuk mengukur
lewat Injil Menanya kemampuan, mengingat,
4.5 Menyajikan misi - Menannya tentang misi memahami, memaknai dan
pembebasan menerapkan misi
penyelamatan Allah
- Menannya tentang misi penyelamatan Allah lewat
lewat Injil
kehambaan Injil
- Menannya tentang misi Penilaian Ketrampilan
pembangunan - Membuat hasil kajian dari
- Menanya perbedaan diantara diskusi tentang hubungan
misi pembebasan, kehambaan, misi pembebasan,
dan kehambaan dan
pembangunan pembuangan dalam konteks
Mengeksplorasi Indonesia saat ini
- Mendiskusikan tentang misi
penyelamatan Allah lewat Injil
Mengasosiasi
- Menghubungkan misi
pembebasan, kehambaan dan
pembuangan dalam konteks
Indonesia saat ini
Mengkomunikasikan
- Menyampaikan hasil kajian dari
diskusi tentang hubungan misi
pembebasan, kehambaan dan
pembuangan dalam konteks
Indonesia saat ini
1.6 Menghayati peran 1. Peranan gereja bagi negara dan Mengamati 1. Bahan ajar Penilaian Sikap dan Perilaku 4 X 2 JP
gereja bagi negara dan masyarakat - Melihat video tentang peranan 2. Alkitab - Menilai perkembangan
masyarakat 1.1 Misi keadilan sosial gereja terhadap keadilan sosial 3. Laptop (power sikap dan perilaku peserta
2. Pola berpikir nasionalisme, - Melihat video tentang poin) didik terkait dengan sikap
2.6 Mengamalkan peran pancasilais dan kebhinekaan Nasionalis 4. Buku tulis menghargai, menghayati
gereja bagi negara dan 3. Menciptakan toleransi dan mampu - Melihat video tentang toleransi 5. LCD dan mengamalkan peran
masyarakat bekerjasama dan bekerjasama 6. Spidol gereja bagi negara dan
- Melihat data statistik masyarakat
3.6 Menganalisis peran Penilaian Pengetahuan
katidakadilan terhadap gereja di
gereja bagi negara dan Indonesia - Tes untuk mengukur
masyarakat kemampuan, mengingat,
- Mendengarkan penjelasan
memahami, memaknai dan
4.6 Menyajikan peran tentang misi keadilan sosial menerapkan peran gereja
gereja bagi negara dan - Mendengarkan penjelasan bagi negara dan masyarakat
masyarakat tentang pola berpikir Penilaian Ketrampilan
nasionalisme, pancasilais dan - Membuat hasil kajian dari
kebhinekaan diskusi tentang menjadi
- Mendengarkan penjelasan garam dan terang bagi
tentang toleransi dan negara dan masyarakat
bekerjasama
Menanya
- Menannya tentang misi keadilan
sosial
- Menannya tentang pola berpikir
Nasionalisme, Pancasilais dan
Kebhinekaan
- Menannya tentang toleransi dan
bekerjasama
Mengeksplorasi
- Mendiskusikan tentang peran
gereja bagi negara dan
masyarakat
Mengasosiasi
- Mengasosiasikan sikap orang
percaya dalam menjadi garam
dan terang bagi negara dan
masyarakat
Mengkomunikasikan
- Menyampaikan hasil kajian dari
diskusi tentang menjadi garam
dan terang bagi negara dan
masyarakat
SILABUS MATA PELAJARAN IPA TERPADU
Pelaksanaan Pembelajaran:
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi siswa.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun sebagai perangkat mengajar yang dikembangkan dari silabus yang dapat diperkaya sesuai dengan sumber daya yang ada
di daerah/sekolah dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Pembelajaran juga dapat dikaitkan dengan objek dan fenomena yang terjadi di lingkungan
terdekat. Selain itu pembelajaran dapat dikaitkan dengan konteks global misalnya perubahan iklim, pemanasan global, sumberdaya energi dan energi alternatif, serta
perkembangan teknologi digital. Sesuai dengan perkembangan teknologi, maka dalam pembelajaran seyogianya juga dapat mengakses kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi sebagai sarana, sumber belajar maupun alat pembelajaran. Pemanfaatan buku teks pelajaran tetap diperlukan untuk merangsang minat baca dan meningkatkan
kreativitas siswa. Lembar kerja siswa (LKS) sedapat mungkin disusun oleh guru yang memberi peluang kreativitas siswa terlibat sejak awal dalam merancang prosedur
kegiatan
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
Menalar/Mengasosiasi:
Memberikan argumentasi adanya
perbandingan kenaikan suhu bumi masa
kini dibandingkan dengan masa lampau
Mengomunikasikan
Membuat kajian beberapa fenomena
alam yag berubah dalam kehidupan
masa yang lampau dan masa kini baik
dari sisi fisis dan biologis (makhluk
hidup)
3.2 Menganalisis data hasil observasi Konsep Mengamati Sikap 8 JP
tentang
Charta berbagai
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Belajar/Media/Sara na
Waktu
berbagai tingkat keanekaragaman • keanekaragaman • Mengamati berbagai Pengamatan pada tingkat kehati
hayati (gen, jenis dan ekosistem) di gen, jenis, keanekaragaman hayati di perilaku siswa selama Charta kehati
Indonesia serta ancaman dan ekosistem Indonesia melaluai gambar atau melakukan kegiata Indonesia, garis
Keanekaragama video pembelajaran Wallace dan Weber
pelestariannya
4.2 Menyajikan hasil identifikasi • n hayati • Menyimak adanya berbagai hayati • Ensiklopedia flora
berbagai tingkat keanekaragaman Indonesia(gen, yang terancam habis dan perlu Keterampilan fauna Indonesia
hayati di Indonesia dan usulan upaya • jenis, upaya pelestarian untuk Membuat • Gambar/foto karakter
ekosistem), keseimbagan ekosistem kajian tentang hutan hujan tropis
pelestarian keanekaragaman hayati
flora, fauna, tingkat • Charta takson
Indonesia hewan dan tumbuhan khas
mikroorganisme, Menanya keanekaragaman • Charta Kunci
Indonesia Keunikan hutan • Berbagai penyebab berubahnya hayati
determinasi
hujan tropis keanekaragaman hayati dulu dan (gen, jenis dan
• .
Kegiatan sekarang ekosistem) di
manusia yang • Bagaimana keanekaragaman Indonesia dan usulan
berdampak hayati dikelompokkan? upaya pelestarian
positif dan • Apa manfaat Keanekaragaman keanekaragaman
negatif terhadap hayati Indonesia bagi hayati
keanekaragaman kesejahteraan bangsa? Indonesia
hayati Upaya
pelestarian Mengumpulkan Informasi/mencoba
kehati Indonesia Pengetahuan
• Mengamati berbagai tingkat
dan
keanekaragaman hayati Indonesia Tes tertulis
pemanfaatannya
• Mengelompokkan berbagai tingkat Pemahaman
keanekaragaman hayati Indonesia siswa tentang
dengan contoh-contohnya dari keanekaragaman
berbagai hayati di
ekosistem (flora, fauna, Indonesia
mikroorganisme), garis Wallace
dan Weber dari peta atau berbagai
sumber
• Mendiskusikan pemanfaatan
KEHATI Indonesia yang sudah
dilakukan dan peluang
pemanfaatannya secara
berkelanjutan dalam era ekonomi
kreatif
• Mengamati tentang takson dalam
klasifikasi dan mengenal kunci
determinasi
• Mendiskusikan kegiatan manusia
yang dapat berdampak positif dan
negatif
terhadap keanekaragaman hayati
Menalar/Mengasosiasi
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Belajar/Media/Sara na
Waktu
• Mendiskusikan berbagai tingkat
keanekaragaman hayati Indonesia
dan memberi contohnya, memahami
gairs
Wallace dan Weber
Mengkomunikasikan
• Mempresentasikan secara lisan
tentang keanekaragaman hayati
Indonesia berdasarkan tingkat
keanekaragamannya.
• Mempresentasikan takson-takson
dalam klasifikasi dan kunci
determinasi
• Mempresentasikan upaya pelestarian
dan pemanfaatan keanekaragaman
hayati Indonesia untuk kesejahteraan
ekonomi masyarakat Indonesia
dalam
era ekonomi kreatif
3.3 Menganalisis keterkaitan antara gerak, Gerak Mengamati: Sikap 6 jp • Buku sumber atau
gaya , dan tekanan pada suatu benda Gaya Mengamati fenomena adanya Pengamatan pada referensi lainnya
dan penerapannya dalam peristiwa Tekanan perilaku siswa selama • Benda-benda di
keterkaitan antara gerak, gaya dan
sehari-hari melakukan kegiata sekitar (padat,
tekanan dalam peristiwa sehari-hari
pembelajaran cair, gas)
misalnya mobil yang sedang melaju di
4.3 Melakukan percobaan yang • Stop watch
menunjukkan keterkaitan antara jalan raya yang bergerak dipengaruhi
Keterampilan • Speedommeter
gerak dan gaya, serta gaya dan oleh gaya yang bekerja padanya dan
• Kinerja pada saat
tekanan menimbulkan tekanan pada jalan raya siswa melaksanakan
percobaan
• Membuat karya
Menanya:
Menanyakan penyebab benda bergerak Pengetahuan
Menanyakan hal-hal apa saja yang Tes tertulis
mempengaruhi besar tekanan pada Pemahaman siswa
benda padat, cair, dan gas dan tentang keterkaitan
penerapannya dalam berbagai aktifitas antara gerak, gaya, dan
tekanan
Mengumpulkan Informasi:
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Belajar/Media/Sara na
Waktu
Menghitung besar kelajuan berbagai
benda yang bergerak dalam kehidupan
seharihari berjalan, berlari sepeda,
sepeda motor, dan mobil
Menalar/Mengasosiasi:
Menganalisis besar gaya dan tekanan
pada benda padat, cair, dan gas
Mengomunikasikan
Menyajikan karya yang dapat
menunjukkan hubungan antara gaya,
luas bidang tekan, dan tekanan yang
diperoleh dari pengalaman sehari=hari
di rumah atau di lingkungan
sekitarnya
Menalar/Mengasosiasi:
Merumuskan gagasan terkait upaya-
upaya penanggulangan berbagai bentuk
pencemaran yang dilakukan sendiri,
orang lain, keluarga, baik di sekolah,
lingkungan,di rumah
Mengomunikasikan:
Membuat karya yang bertemakan
himbauan tentang peningkatan
kesadaran lingkungan untuk
masyarakat sekitar dan sikap sebagai
seorang Kristen muda yang sebaiknya
dilakukan agar dapat menjaga
lingkungan bersih bebas dari
pencemaran
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Belajar/Media/Sara na
Waktu
revolusi bumi Pengetahuan
• Menganalisis proses terjadinya Tes tertulis
gerhana bulan dan matahari serta Pemahaman siswa
dampaknya tentang sistem tata
surya
Menalar/Mengasosiasi:
• Menganalisis dampak rotasi dan
revolusi serta dampaknya dalam
kehidupan di bumi
• Merumuskan satelit-satelit yang
digunakan oleh Indonesia dalam
melakukan komunikasi dan
menyebarkan informasi saat ini
sesuai dengan kemajuan teknologi
dan informasi di Abad 21
Mengomunikasikan
Membuat model tata surya melalui
berbagai cara misalnya gambar atau
benda nyata berdasarkan data
karakteristik setiap anggota tata surya
Sumber
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Belajar/Media/
Waktu
Sarana
3.1 Menganalisis sistem • Sistem pencernaan Mengamati Sikap 8 jp • Buku referensi
pencernaan, peredaran darah, • Pengamatan pada
• Sistem peredaran • Charta
pernafasan, dan sistem perilaku siswa selama
darah • Mengidentifikasi organ-organ
ekskresi pada manusia serta melakukan kegiata • Gambar sistem
upaya menjaga kesehatan pencernaan, sistem peredaran darah,
• Sistem Pernafasan pembelajaran pencernaan,
sistem tersebut sistem pernapasan, dan sistem ekskresi
• Perilaku siswa dalam peredaran darah,
• Sistem ekskresi manusia dengan menggunakan torso/
4.1 Membuat kajian tentang cara menjaga kesehatan pernafasan, dan
yang dilakukan untuk gambar/ carta/ animasi serta
sistem ekskresi
menjaga kesehatan sistem mendiskusikan proses kerjanya Keterampilan
pencernaan, peredaran darah, masingmasing • Kinerja pada saat siswa
pernafasan, • Mengamati perilaku remaja dalam pola melaksanakan percobaan
Sumber
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Belajar/Media/
Waktu
Sarana
dan sistem ekskresi makan sehat dan tidak sehat dalam Membuat karya/kajian
kehidupan sehari-hari yang berhubungan tentang upaya menjaga
sistem pencernaan kesehatan
Pengetahuan
Tes tertulis
Menanya
Pemahaman siswa
• Menanya fungsi setiap organ dan kesehatan sistem
: hubungannya satu sama lain pencernaan, peredaran
• Menanya cara untuk menjaga kesehatan darah, pernafasan, dan
semua organ tersebut sistem ekskresi manusia
dan upaya dalam menjaga
Mengumpulkan Informasi: kesehatan
. Menalar/Mengasosiasi:
• Membuat rumusan penyakit yang
bergubungan dengan sistem pencernaan dan
penyebabnya
• Membedakan mekanisme pernapasan dada
dan perut pada manusia serta
mengidentifikasi gangguan dan upaya
menjaga kesehatan pada sistem pernapasan
dengan pola hidup sehat
Mengomunikasikan:
Sumber
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Belajar/Media/
Waktu
Sarana
• Membuat kajian tentang pola hidup sehat
dan cara yang dilakukan untuk menjaga
kesehatan sistem pencernaan, peredaran
darah, pernafasan, dan sistem ekskresi
• Membuat karya (misalnya poster) tentang
dampak tidakan yang tidak bertanggung
jawab bagi kesehatan dirinya sendiri
misalnya bahaya merokok bagi kesehatan
dan makan makanan yag kurang baik
3.2 Menganalisis berbagai Napza (narkotika, Mengamati: Sikap: 6JP • Buku referensi
bahaya pemakaian Napza psikotropika, dan • Mengamati berbagai alasan dan bahaya • Observasi terhadap
(narkotika, psikotropika, dan zat adiktif) rasa ingin tahu dan • Brosur tentang
zat adiktif) pemakaian Napza
dampaknya ketelitian peserta Napza dari
dampaknya terhadap terhadap kesehatan • Menyimak bahan-bahan atau zat yang didik dalam menggali Kemenkes atau
kesehatan diri, lingkungan, mengandung Napza informasi
dari media
dan masyarakat • Mengamati perilaku
4.2 Melakukan kajian terhadap siswa terhadap Napza lainnya
dampak pemakaian Napza Menanya:
bagi dirinya dan • Data tentang
• Menanya dampak pemakaian Pengetahuan:
lingkunyannya serta upaya Napza yang
Napza (narkotika, psikotropika, dan zat • Penugasan dikeluarkan oleh
yang dilakukan untuk
adiktif) dampaknya terhadap kesehatan diri, menelusuri informasi Kemenkes
mencegah
lingkungan, dan masyarakat Mengumpulkan tentang dampak
Informasi: penggunaan Napza • Majalah
kesehatan
• Mengumpulkan informasi dalam berbagai • Pemahaman tentang
sumber tentang narkotika, psikotropika, penggunaan Napza
dan zat adiktif dan dampaknya bagi
kesehatan
• Mendiskusikan perbedaan antara
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif dan Keterampilan:
dampak buruk yang terjadi akibat Mengumpulkan informasi
penggunaannya tentang dampak Napza
Membuat karya/kajian anti
narkotika
Menalar/Mengasosiasi:
Merumuskan gagasan tindakan yang
seharusnya dilakukan apabila menemukan
teman/org lain terpapar narkotika
Sumber
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Belajar/Media/
Waktu
Sarana
Mengomunikasikan:
Melakukan kajian dan membuat gagasan
tindakan yang seharusnya dilakukan apabila
menemukan teman/org lain terpapar narkotika
Membuat karya berupa ajakan anti narkotika
3.3 Memahami konsep energi, Energi bentuk- Mengamati: Sikap: 8 jp • Buku referensi
bentuk-bentuk energi, bentuk energi • Membaca ingredient (bahan-bahan yang • Observasi terhadap rasa
hukum kekekalan hukum ingin tahu dan • Peralatan yang
energi, serta penerapannya terkandung) dalam ber bagai kemasan
kekekalan energi ketelitian peserta didik menunjukkan
dalam makanan yang pernah dikonsumsi siswa
dalam menggali berbagai
kehidupan sehari-hari • Menyimak jumlah energi yang diperoleh informasi perubahan energi
4.3 Menerapkan metode ilmiah dari bahan makanan dan • Mengamati perilaku
untuk mengajukan gagasan membandingkannya dengan jumlah energi siswa terhadap • Kandungan
penyelesaian masalah pemilihan bahan energi yang ada
yang dikeluarkan dalam melakukan aktifitas
penggunaan dan perubahan makanan sebagai
dalam bahan
bentuk energi • Menyimak terjadinya hukum kekekalan sumber energi
makanan
energi dalam kehidupannya Menanya:
(dari Kemenkes)
• Menanya tentang energi, bentuk-bentuk Pengetahuan:
energi, hukum kekekalan energi, serta • Penugasan menelusuri • Berbagai
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari informasi tentang makanan dalam
penggunaan energi dan kemasan yg
• Menanya jumlah energi yang terkandung
perubahan bentuk memperlihatkan
dalam bahan makanan yang dikonsumsi
energi dalam kehidupan jumlah nergi yang
sehari-hari
seharihari dikandung dan
• Menanya bentuk-bentuk energi dalam ingredient yang
• Pemahaman energi,
kehidupan sehari-hari dan terjadinya lainnya
perubahan bentuk
perubahan bentuk energi
energi, dan hukum (dlm J dan kal)
kekekalan energi
Mengumpulkan Informasi:
• Mendiskusikan sumber energi utama di Keterampilan:
bumi dan sumber energi lain dari alam Membuat karya atau kajian
tentang pemilihan bahan
• Mendiskusikan berbagai bentuk energi yang
makanan sehat dan
mengandung energi
Sumber
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Belajar/Media/
Waktu
Sarana
digunakan dalam kehidupan sehari-hari
misalnya energi kimia dari bahan makanan, Penyelesaian masalah
energi gerak (kinetik), energi karena sehubungan dengan
kedudukan kebutuhan penggunaan dan
perubahan bentuk energi
(potensial), dan energi listrik
Mendiskusikan terjadinya hukum kekekalan
energi dalam kehidupan
Menalar/Mengasosiasi:
Menganalisis hubungan antara sumber energi
yang digunakan, pemanfaatannya, dan upaya
menjaga kesehatan dalam menerapkan hukum
kekekalan energi dalam kehidupan sehari-hari
Mengomunikasikan
Mengajukan gagasan penyelesaian masalah
sehubungan dengan kebutuhan penggunaan dan
perubahan bentuk energi
3.4 Menganalisis Gejala pemanasan Mengamati: Sikap: 8 JP Sumber:
pemikirannya tentang global • Mengamati dampak pemanasan global yang Observasi rasa ingin tahu • Buku Teks
gejala pemanasan global • Efek rumah kaca didukung oleh informasi dari berbagai dalam mencari informasi Pelajaran Fisika
dan dampaknya bagi • Emisi karbon dan sumber • www.google.co.id/
kehidupan serta lingkungan. perubahan iklim • Mengamati aktivitas manusia yang Pengetahuan: pemanasan global
4.4 Menyajikan ide/gagasan Dampak pemanasan mengakibatkan berbagai dampak yaitu pada • Penugasan membuat • Brosur atau majlah
berdasarkan hasil global, antara lain pemanasan global, efek rumah kaca, dan klipping tentang tentang gejala
pemikirannya tentang Mencairnya es perubahan iklim penyebab dan dampak pemanasan global
pemecahan masalah gejala • Perubahan iklim pemanasan global, efek dan dampaknya
pemanasan global dan Menanya: rumah kaca, dan
Alternatif solusi
dampaknya bagi kehidupan • Menanya apa penyebab dan dampak
perubahan iklim bagi
• Efisiensi penggunaan
serta lingkungan pemanasan global, efek rumah kaca, dan kehidupan
energi
perubahan iklim bagi kehidupan • Tes tertulis tentang
• Pencarian
• Menanya bentuk solusi dan usaha apa yang pemanasan global, efek
sumbersumber energi
harus dilakukan untuk mencegah dampak rumah kaca, dan
alternatif seperti
energi nuklir lebih buruk dari pemanasan global perubahan iklim
• dll
Hasil kesepakatan Mengumpulkan Informasi: Keterampilan:
dunia internasional • Mengeksplorasi fenomena pemanasan global, Membuat tulisan tentang
efek rumah kaca, dan perubahan iklim serta ide/gagasan pemecahan
Intergovernmental dampak yang diakibatkan bagi manusia masalah gejala pemanasan
Panel on Climate • Mendiskusikan hasil-hasil kesepakatan global global dan dampaknya bagi
Change (IPCC) IPCC, Protokol Kyoto, APPCDC, dan lain-
lain
Sumber
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Belajar/Media/
Waktu
Sarana
• Kyoto Protocol melalui berbagai sumber secara berkelompok kehidupan dan lingkungan
• Asia-Pacific • Mendiskusikan pemecahan masalah untuk
Partnership on Clean mengurangi dampak efek rumah kaca, emisi
Development and karbon, dan lain-lain
Climate
(APPCDC) Dll Menalar/Mengasosiasi:
• Merencanakan berbagai usulan pemecahan
masalah pemanasan global berdasarkan
klasifikasi dan penyebabnya secara
berkelompok
Mengomunikasikan:
• Membuat laporan dan presentasi hasil kerja
kelompok
3.5 Memahami fenomena radiasi Radiasi Mengamati: Sikap: 6 JP
elektromagnetik, dari Elektromagnetik dan Observasi terhadap rasa Sumber:
• Menggali informasi tentang spektrum
berbagai teknologi, dan dampaknya pada ingin tahu dalam menggali
radiasi elektromagnetik dan pemanfaatannya • Buku Teks
dampaknya pada kehidupan kehidupan manusia informasi dan melakukan
dalam kehidupan mahluk hidup. pengamatan. Pelajaran Fisika
4.5 Mempresentasikan
SMA Kelas XII
dampak radiasi
elektromagnetik pada Menanya: Pengetahuan: • Buku Teks
kehidupan manusia Menanya tentang radiasi elektromagnetik • Menulis laporan ilmiah Pelajaran Fisika
dalam berbagai bidang kehidupan mahluk sebagai hasil studi SMA/Perguruan
hidup. literatur dari berbagai Tinggi
sumber tentang manfaat • e-dukasi.net
dan bahaya yang
Mengumpulkan Informasi:
ditimbulkan oleh
• Mendiskusikan tentang spektrum radiasi elektromagnetik.
elektromagnetik.
• Tes tertulis tentang
• Mendiskusikan tentang sumber, manfaat manfaat dan bahaya
dan bahaya radiasi elektromagnetik bagi yang ditimbulkan oleh
mahluk hidup. radiasi elektromagnetik.
Menalar/Mengasosiasi: Keterampilan:
Membuat peta konsep radiasi elektromagnetik, Membuat peta konsep
pemanfaatan dan dampaknya dalam kehidupan radiasi elektromagnetik,
sehari-hari.
Sumber
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Belajar/Media/
Waktu
Sarana
pemanfaatan dan
Mengomunikasikan: dampaknya dalam
kehidupan sehari-hari.
Presentasi hasil eksplorasi secara audio visual
dan/atau media lain.
SILABUS MATA PELAJARAN IPA TERPADU
Menalar/Mengasosiasi:
Melakukan upaya tubuhnya agar terhindar
dari pergaulan yang tidak baik
Mendiskusikan tentang dampak positif dan
negatif peran media dan pengaruh media
terhadap pergaulannya dan pornografi yang
dialami remaja
Menyusun simpulan tentang perilaku remaja
yang berkenan kepada Allah dalam bergaul
dan memanfaatkan media
Mengomunikasikan:
Membuat menyajikan hasil
penelusuran
Sumber
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Belajar/Media/
Waktu
Sarana
informasi dari berbagai sumber terkait
kesehatan dan upaya pencegahan
gangguan pada organ reproduksi melalui
pergaulan yang bertanggung jawab
misalnya mencegah
kehamilan yang tidak diinginkan pada
usia muda
Membuat karya (misalnya poster atau
tulisan) tentang pergaulan yang
bertanggung jawab dan merencanakan
masa depan
3.2 Menganalisis proses dan Proses dan Produk Mengamati Sikap: 6 JP • Buku paket
produk teknologi ramah Teknologi Ramah • Observasi terhadap • Lembar Kerja
lingkungan untuk • Mengamati dampak penggunaan bahan
Lingkungan rasa ingin tahu dalam • Buku atau sumber belajar
keberlanjutan kehidupan bakar fosil misalnya sepeda motor, menggali informasi yang relevan
• Teknologi ramah mobil, truk yang melaju di jalan raya dan melakukan
misalnya timbulnya asap dan bau • Lingkungan sekitar
4.2 Menyajikan karya tentang lingkungan pengamatan terhadap
Mengamati tayangan penggunaan bahan • Media elektronik
proses dan produk teknologi • Aplikasi teknologi • penggunaan produk
sederhana yang ramah ramah lingkungan bakar biogas, sel surya, mobil listrik, atau teknomogi ramah
lingkungan untuk aplikasi teknologi ramah lingkungan yang lingkungan
keberlanjutan lain • Sikap di dalam
kehidupan pembelajaran
• Teknologi tidak Menanya
ramah lingkungan Pengetahuan
• Menanyakan apa dampak penggunanan
• Pemahaman tentang
bahan bakar fossil bagi kenderaan pada
teknologi ramah
lingkungan sekitarnya atau pada manusia
lingkungan
• Mengajukan pertanyaan berdasarkan hasil
pengamatan tayangan mobil berbahan
bakar bensin dan mobil bertenaga surya Keterampilan:
• Mengajukan pertanyaan berdasarkan hasil
• Membuat karya
pengamatan tayangan penggunaan biogas, tentang teknologi
sel surya, mobil listrik, atau aplikasi ramah lingkungan
teknologi ramah lingkungan yang lain
Mengumpulkan informasi
Menalar/Mengasosiasi:
• Menganalisis dampak teknologi ramah
lingkungan
• Menganalisis dampak teknologi tidak
ramah lingkungan terhadap lingkungan
alam
Mengomunikasikan
Menalar/mengasosiasi
Mengkomunikasikan
• Memaparkan hasil diskusi tentang
penerapan ilmu biologi pada bidang
teknologi
• Membuat laporan hasil pengumpulan
informasi tentang pemanfaatan
bioteknologi dalam berbagai bentuk
media.
3.5 Memahami karakteristik inti Mengamati: Sikap: 4 JP Sumber:
atom, radioaktivitas, Inti Atom • Mencari informasi dari berbagai sumber Observasi terhadap rasa
ingin tahu dalam menggali • Buku Teks
pemanfaatan, dampak, dan • Struktur Inti tentang sumber radioaktif, radiasi, dan
proteksinya dalam • Reaksi Inti proteksi radiasi informasi dan diskusi • e-dukasi.net
kehidupan sehari-hari • Mencari informasi dari berbagai sumber • buku pintar dari
• Radioaktivitas
4.5 Menyajikan laporan tentang tentang aplikasi Iptek nuklir dalam Pengetahuan: BATAN
sumber radioaktif, • Teknologi Nuklir
berbagai bidang antara lain bidang Tes Tertulis Majalah dan penelusuran
radioaktivitas, pemanfaatan, kesehatan, pertanian, industri, dan energi. menyelesaikan soal-soal sumber radioaktif,
dampak, dan proteksinya sehubungan dengan radioaktivitas,
.
bagi kehidupan struktur inti dan reaksi
inti
Sumber
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Belajar/Media/
Waktu
Sarana
Menanya: • Menyelesaikan masalah pemanfaatan, dampak,
• Menanya tentang radioaktivitas dan sehubungan dengan dan proteksinya bagi
aplikasinya dalam teknologi dan teknologi nuklir kehidupan
masyarakat.
• Menanya tentang pemanfaatan dan IPtek Keterampilan:
nuklir masa kini
• Membuat klipping
• Menanya tentang proteksi dari radiasi tentang pemanfaatan
nuklir.
teknologi nuklir dalam
berbagai bidang saat ini
Mengumpulkan Informasi: (industri, energi,
• Mengeksplorasi tentang struktur inti dan pertanian, dsb)
reaksi inti.
• Membuat karya tulis
• Mendiskusikan manfaat nuklir yang tentang pemanfaatan
sudah digunakan saat ini dalam berbagai radioaktivitas dalam
kehidupan misalnya bidang kesehatan, teknologi dan masyarakat
industri dan pertanian.
• Membuat presentasi
• Mengeksplorasi tentang dampak
• Portfolio laporan tertulis
radioaktivitas bagi mahluk hidup,
kelompok dan karya tulis
lingkungan, iklim, ekonomi, politik dan
sosial.
Menalar/Mengasosiasi:
• Menghubungkan teknologi nuklir dengan
dampak berbagai kejadian baik yang
menguntungkan maupun yang
menimbulkan bahaya bagi kehidupan.
• Menyimpulkan tentang cara pemanfaatan
radioaktif yang tidak membahayakan bagi
kehidupan.
Mengomunikasikan:
• Mempresentasikan temuan tentang
radioaktivitas, nuklir, dan
pemanfaatannya dalam berbagai bidang.
Menalar/Mengasosiasi:
• Membuat hubungan antara penggunaan
Sumber
Alokasi
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Belajar/Media/
Waktu
Sarana
energi dan jumlah energi yang tersedia.
• Membuat hubungan antara penggunaan
energi dan dampaknya bagi lingkungan.
Mengomunikasikan:
• Membuat presentasi hasil eksplorasi
tentang penggunaan energi di Indonesia.
• Membuat karya tulis tentang ide/gagasan
pemecahan masalah keterbatasan sumber
daya energi, energi alternatif, dan
dampaknya bagi kehidupan.
SILABUS MATA PELAJARAN IPS TERPADU
SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
MataPelajaran :IPSTerpadu
SatuanPendidikan : SMTK
Kelas :X
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun, responsif,
dan pro-aktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Mengasosiasi:
• Peserta didik diminta untuk menganalisis
hubungan antara keberadaan suatu objek di
permukaan bumi dengan objek-objek
lainnya sehingga mereka memperoleh
makna tentang konsep dan prinsip geografi.
Contohnya menghubungkan antara
keberadaan permukiman di tepian sungai
yang selalu memanjang mengikuti aliran
sungai, atau menghubungkan antara
kepadatan jaringan jalan dengan kondisi
perkotaan, atau
• Peserta didik diminta untuk menyimpulkan
hasil eksplorasinya tentang konsep, prinsip,
Mengomunikasikan:
• Peserta didik mengomunikasikan hasil
analisisnya dalam bentuk tulisan yang
dilengkapi dengan gambar/peta yang
relevan
• Pesera didik menyampaikan hasil
kesimpulannya tentang ruang lingkup
pengetahuan geografi, konsep esensial
geografi, obyek studi, prinsip,
pendekatan,dan aspek geografi di depan
kelas
• Peserta didik diminta untuk memberi contoh
tentang cara memilih lokasi tempat tertentu
yang cocok sesuai prinsip dan pendekatan
geografi. Contohnya memilih lokasi untuk
permukiman yang baik, memilih lokasi
pertanian, memilih lokasi pelabuhan, dan
lainlain sesuai dengan prinsip dan
pendekatan geografi. Ketika
mengomunikasikan, peserta didik
menunjukkan lokasi-lokasi tersebut melalui
media peta.
3.2 Memahami pengetahuan Fungsi Sosiologi Mengamati: Tes: 12 JP - Buku teks
dasar Sosiologi sebagai untuk mengenali • Mengamati gejala sosial di masyarakat dari pelajaran
ilmu pengetahuan yang gejala sosial di - Buku referensi
berbagai sumber pengetahuan sebagai rasa Melakukan tes untuk
berfungsi untuk mengkaji masyarakat ingin tahu mengetahui pemahaman yang relevan
gejala sosial di masyarakat. • Sosiologi siswa tentang fungsi majalah,
4.2 Menalar suatu gejala sosial sebagai ilmuMenanya: Sosiologi dalam - jurnal, koran
di lingkungan sekitar sosial • Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang mengenali
- Hasil penelitian
dengan • Realitas apa, mengapa dan bagaimana gejala sosial Gambar,
menggunakan pengetahuan sosial mempraktikkan pengetahuan Sosiologi diagram, grafik,
sebagai dalam mengkaji gejala dan memecahkan
sosiologis Tugas: peta, audiovisual
obyek kajian permasalahan sosial dalam kehidupan masyarakat di
• Kehidupan bermasyarakat
sosial Membuat kesimpulan lingkungan
sebagai tentang fungsi Sosiologi setempat
Mengumpulkan data
objektivitas gejala dengan rumusan kata-kata
sosial (tindakan (eksperimen/eksplorasi): sendiri dan menyebut
individu, tindakan• Mengidentifikasi gejala sosial dalam sumber-sumber bacaan
kolektif, kehidupan bermasyarakat dari berbagai yang digunakan
pengelompokkan sumber pengetahuan dan hasil
sosial, interaksi pengamatan
antar individu dan
kelompok sosial
dalam kehidupan
Materi Alokasi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran waktu
masyarakat) Mengasosiasikan:
• Memberikan arti, merumuskan dan
menyimpulkan hasil pengamatan untuk
memperdalam pengenalan terhadap
kehidupan sosial
Mengomunikasikan:
• Menyampaikan hasil pengamatan dan
kesimpulan yang diperoleh dari
pengamatan dalam diskusi kelas
3.3 Mendeskripsikan konsep Konsep dasar ilmu Mengamati: Tes tertulis: 10 JP - Buku paket ekonomi
ilmu ekonomi. Ekonomi • Membaca pengertian Ilmu ekonomi, Kemendikbud
Menilai ranah
4.3 Mengidentifikasi • Pengertian Ilmu pembagian Ilmu ekonomi, dan prinsip Kurikulum 2013
pengetahuan tentang
kelangkaan dan biaya ekonomi ekonomi dari berbagai sumber belajar yang konsep dasar ilmu - Buku-buku ekonomi
• Pembagian Ilmu relevan ekonomi dalam bentuk penunjang yang
peluang dalam memenuhi
ekonomi relevan
kebutuhan objektif dan uraian
• Prinsip ekonomi Menanya: - Media massa cetak/
• Masalah • Mengajukan pertanyaan yang berkaitan elektronik
Unjuk kerja :
kelangkaan biaya dengan pengertian Ilmu ekonomi, pembagian
peluang Ilmu ekonomi, dan prinsip ekonomi Menilai kemampuan
diskusi/presentasi dalam
Mengumpulkan data menyajikan konsep dasar
(eksperimen/eksplorasi): ilmu ekonomi
• Mengumpulkan data/informasi tentang
pengertian Ilmu ekonomi, pembagian Ilmu Penilaian produk :
ekonomi dan prinsip ekonomi dari berbagai Menilai laporan (hasil
sumber yang relevan analisis dan simpulan) dan
bahan paparan tentang
Mengasosiasi: konsep dasar ilmu
• Menganalisis dan menyimpulkan ekonomi
informasi/data serta membuat hubungan
antara pengertian Ilmu ekonomi, pembagian
Ilmu ekonomi, dan prinsip ekonomi
Mengomunikasikan:
• hasil analisis dan simpulan tentang konsep
dasar ilmu ekonomi dalam berbagai bentuk
media (lisan dan tulisan)
3.4 Memahami dasar-dasar Pengetahuan Dasar Mengamati: Proyek: 12 JP - Buku teks
pemetaan, penginderaan Peserta didik aktif mengamati citra foto Membuat interpretasi citra pelajaran geografi X
jauh, dan penginderaan jauh untuk
Materi Pembelajaran Alokasi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
waktu
dan Sistem Informasi Pemetaan atau citra digital penginderaan jauh, tata guna lahan dan - Informasi berkala
Geografis (SIG) membaca buku teks dan tulisan di media jaringan transportasi. instansi terkait
● Pengertian
4.4 Membuat peta tematik massa atau internet untuk mendapatkan - Poster-poster yang
peta, citra pengetahuan tentang kajian penginderaan Observasi: dipublikasikan oleh
wilayah provinsi dan/atau satelit, foto jauh dikaitkan dengan tata guna lahan, Mengamatikegiatan instansi terkait.
salah satu pulau di Indonesia udara, dan jaringan transportasi, serta tata kelola dan
sistem peserta didik dalam - Media visual
berdasarkan peta rupa bumi Badan Informasi Geospasial (BIG) atau
informasi menginterpretasikan citra - Sumber yang ada di
lembaga lain yang berkaitan dengan penginderaan jauh dan situs internet,
geografis penginderaan jauh
(SIG) ekspose laporan hasil - Peta tematik
• Peserta didik aktif menyaksikan pemutaran diskusi analisis tentang penggunaan lahan dan
● Dasar-dasar audio visual tentang perkembangan penginderaan jauh untuk jaringan transportasi
pemetaan, teknologi penginderaan jauh tataguna lahan dan - dan lain-lain
foto udara, • Peserta didik ditugasi untuk berkunjung ke transportasi
dan sistem intansi atau kantor badan perencanaan
informasi pembangunan daerah (BAPPEDA) Portofolio:
geografis setempat untuk mengetahui pemanfaatan Menilaisemuatugasdan
Penginderaan jauh dalam pembangunan. pekerjaan peserta didik
● Jenis peta,
citra satelit selama proses
dan foto Menanya: pembelajaran.
udara serta • Peserta didik diminta untuk bertanya
penggunaan tentang efektivitas pemanfaatan Tes:
nya penginderaan jauh dalam tata guna lahan menilai kemampuan
dan transportasi dalam pembangunan di peserta didik dalam
● Pengolahan Indonesia. penguasaan konsep
data dalam Sistem • Peserta didik mengajukan pertanyaan penginderaan jauh untuk
Informasi tentang tata kelola dan Badan Informasi tata guna lahan dan
Geografis Geospasial (BIG) atau lembaga lain yang
(SIG) berkaitan dengan penginderaan jauh untuk transportasi.
pengembangan yang lebih baik.
Mengumpulkan data
(eksperimen/eksplorasi):
• Peserta didik mencoba menginterpretasi
citra foto udara atau citra digital untuk
mendapatkan informasi tentang ciri objek
dalam kaitannya dengan tataguna lahan dan
transportasi.
• Peserta didik mendiskusikan dan mencoba
mengerjakan proyek pengelohan citra
digital untuk tata guna lahan dan
transportasi.
• Peserta didik diminta berdiskusi tentang
efisiensi penggunaan lahan dan jaringan
transportasi yang diperoleh dari interpretasi
citra foto udara atau citra digital.
Materi Alokasi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran waktu
Mengasosiasi
• Peserta didik menyimpulkan hasil
analisisnya tentang pola sebaran tata guna
lahan dan jaringan transportasi dalam
kaitannya dengan konsep serta pendekatan
geografi yang terdapat dalam citra tersebut.
• Peserta didik menerapkan prinsip dan
konsep geografi untuk menentukan
kebijakan tata guna lahan dan
pengembangan transportasi dari citra
penginderaan jauh.
Mengomunikasikan
• Peserta didik mengomunikasikan hasil
analisis citra digital melalui lisan dan
tulisan yang dilengkapi gambar, grafik,
atau animasi dengan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi.
• Peserta didik mempublikasikan hasil
pekerjaan mereka tentang analisis
penginderaan jauh melalui artikel yang
dicetak atau diunggah di internet.
Mengeksperimenkan/Mengeksplorasikan: Observasi:
Sikap:
3.6 Menganalisis masalah Masalah ekonomi Mengamati : Tes tertulis : 12 JP Buku paket
ekonomi dalam sistem dan cara Menilai ranah - ekonomi
ekonomi mengatasinya Membaca tentang inti masalah pengetahuan tentang Kemendikbud
4.6 Menyajikan hasil analisis • Permasalahan ekonomi/kelangkaan, biaya peluang, pilihan, masalah ekonomi dan cara Kurikulum 2013
pokok ekonomi skala prioritas dalam hubungannya dengan mengatasinya dalam Buku-buku
masalah ekonomi dalam -
(apa, pengalokasian sumber daya ekonomi, dan bentuk objektif dan uraian. ekonomi
sistem ekonomi
bagaimana, pengelolaan keuangan, cara mengatasi penunjang yang
untuk siapa) masalah pokok ekonomi (apa, bagaimana, Unjuk kerja : relevan
-
• Sistem ekonomi untuk siapa), dengan menggunakan sistem Menilai kemampuan Media massa
ekonomi yang berlaku dari berbagai sumber diskusi/presentasi laporan cetak/ elektronik
belajar yang relevan hasil analisis masalah
ekonomi dan cara
Menanya: mengatasinya
Mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan inti masalah ekonomi/kelangkaan, Penilaian produk :
biaya peluang, pilihan, skala prioritas dalam Menilai hasil
hubungannya dengan pengalokasian sumber pembuatan tugas
daya ekonomi, dan, pengelolaan keuangan, menyusun skala
cara mengatasi masalah pokok ekonomi (apa, prioritas kebutuhan dan
bagaimana, untuk siapa) dengan pengelolaan keuangan
menggunakan sistem ekonomi yang berlaku (personal, keluarga, dan
kegiatan usaha)
Mengeksplorasi:
Mengumpulkan data/informasi tentang inti Menilai tugas studi kasus
masalah ekonomi/Kelangkaan, biaya peluang, tentang kelangkaan
pilihan, skala prioritas dalam hubungannya ekonomi
dengan pengalokasian sumber daya ekonomi, yang ada di daerah sekitar
dan, pengelolaan keuangan, cara mengatasi
masalah pokok ekonomi (apa, bagaimana,
untuk siapa) dengan menggunakan sistem
ekonomi yang berlaku dari berbagai sumber
yang relevan.
Mengasosiasi :
Menganalisis informasi dan data-data yang
diperoleh dari bacaan maupun dari
sumbersumber terkait dan menentukan
hubungan antara inti masalah
ekonomi/Kelangkaan, pilihan, biaya peluang,
skala prioritas dalam hubungannya dengan
pengalokasian sumber daya ekonomi, dan,
pengelolaan keuangan, cara mengatasi
masalah pokok ekonomi untuk
Materi Pembelajaran Alokasi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
waktu
mendapatkan simpulan dan membuat rencana
pemecahan masalah ekonomi
Mengomunikasikan:
hasil analisis dan simpulan masalah ekonomi
serta cara mengatasinyadalam berbagai bentuk
media (lisan dan tulisan)
SILABUS MATA PELAJARAN IPS TERPADU
SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
Mengumpulkan data
(eksperimen/eksplorasi):
• Peserta didik diminta untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang
memengaruhi sebaran flora dan fauna di
Indonesia dan dunia
• Peserta didik diminta membuat daftar
flora dan fauna yang bermanfaat bagi
manusia.
• Peserta didik berdiskusi tentang
kawasan konservasi flora dan fauna.
• Peserta didik membuat katalog flora dan
fauna yang dilindungi. Katalog terdiri
daftar nama flora dan fauna, asal
daerah, dan keunikannya.
Mengasosiasi:
• Peserta didik mencari contoh kasus
keterkaitan teori yang telah
dipelajarinya dengan gejala dan
fenomena nyata tentang sebaran flora
Materi Pembelajaran Alokas
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
i waktu
dan fauna Indonesia dan dunia sehingga
menjadi lebih bermakna
• Peserta didik diminta untuk
menempelkan potongan gambar jenis
flora dan fauna tertentu pada peta
Indonesia sesuai dengan daerah
endemiknya.
• Peserta didik menelaah latar belakang
nama dan lokasi sebagai tempat
pelestarian keanekaragaman hayati
(Taman Hutan Raya, Taman Nasional,
Suaka Margasatwa, Cagar Alam, dan
lain-lain) yang ada di Indonesia atau
dunia.
• Peserta didik memprediksi dampak
kepunahan flora dan fauna
Mengomunikasikan:
• Peserta didik diminta
mengomunikasikan hasil analisisnya
dalam bentuk tulisan yang dilengkapi
dengan gambar, ilustrasi, animasi, audio
visual, serta dibantu dengan perangkat
teknologi informasi dan
komunikasi,
• Peserta didik diminta untuk membuat
poster ajakan pelestarian flora dan fauna
langka yang dipamerkan di lingkungan
sekolah.
3.3 Menganalisis Pembangunan Mengamati: Tes tertulis : 12 JP - Buku paket Ekonomi Kemdikbud Kurikulum
konsep Ekonomi: Membaca buku teks atau sumber lain Menilai ranah 2013
pengetahuan -
pertumbuhan Pengertian yang relevan tentang pengertian Buku-buku penunjang yang relevan
tentang -
ekonomi dan pembangunan pembangunan ekonomi, perencanaan Media massa cetak/ elektronik
-
ekonomi Pembangunan http://www.scribd.com/doc/41287922/
pembangunan pembangunan ekonomi, indikator
dan Konsep-
ekonomi serta
Materi Pembelajaran Alokas
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
i waktu
permasalahan dan • Perencanaan keberhasilan pembangunan ekonomi, Pertumbuhan Pertumbuhan- Dan- Pembangunan-Ekonomi
cara mengatasinya. pembangunan faktor-faktor yang memengaruhi Ekonomi dalam - www.bappenas.go.id
4.3 Menyajikan hasil ekonomi pembangunan ekonomi, masalahmasalah bentuk objektif - Undang-undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem
temuan • Indikator pembangunan ekonomi di negara dan uraian Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
permasalahan keberhasilan berkembang, kebijakan dan strategi
pertumbuhan pembangunan pembangunan. Unjuk kerja :
ekonomi dan ekonomi • Membaca buku teks atau sumber lain Menilai
pembangunan • Faktor-faktor yang yang relevan tentang pengertian kemampuan
ekonomi serta cara memengaruhi pertumbuhan ekonomi, perbedaan diskusi/presentasi
pembangunan pembangunan ekonomi dengan laporan hasil
mengatasinya.
ekonomi pertumbuhan ekonomi, cara mengukur analisis masalah
• Masalah-masalah pertumbuhan ekonomi, dan teori pembangunan
pembangunan pertumbuhan ekonomi ekonomi dan
ekonomi di negara pertumbuhan
berkembang Menanya: ekonomi
• Kebijakan dan • Mengajukan
strategi pertanyaantentangpengertian Penilaian produk :
pembangunan pembangunan ekonomi, perencanaan Menilai cara
pembangunan ekonomi, mengatasi
• indikator keberhasilan pembangunan masalah
ekonomi, faktor-faktor yang pembangunan dan
memengaruhi pembangunan ekonomi, pertumbuhan
masalah-masalah pembangunan ekonomi ekonomi dalam
di negara berkembang, kebijakan dan bentuk laporan
strategi pembangunan. atau laporan hasil
• Mengajukan pertanyaan tentang dikusi
pengertian pertumbuhan ekonomi,
perbedaan pembangunan ekonomi
dengan pertumbuhan ekonomi, cara
mengukur pertumbuhan ekonomi, dan
teori pertumbuhan ekonomi
Mengeksplorasi:
• Mengumpulkan data dan informasi
tentang pengertian pembangunan
ekonomi, indikator keberhasilan
pembangunan ekonomi, perencanaan
pembangunan ekonomi, faktor-faktor
yang memengaruhi pembangunan
ekonomi, masalah-masalah
pembangunan ekonomi di negara
Materi Pembelajaran Alokas
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
i waktu
berkembang, kebijakan dan strategi
pembangunan, pengertian
pertumbuhan ekonomi, perbedaan
pembangunan ekonomi dengan
pertumbuhan ekonomi, cara mengukur
pertumbuhan ekonomi, dan teori
pertumbuhan ekonomi melalui
berbagai sumber yang relevan (bila
mungkin
melalui internet)
Mengasosiasi:
• Menganalisis informasi dan data-data
yang diperoleh dari bacaan maupun
dari sumber-sumber terkait serta
membuat hubungannya untuk
mendapatkan simpulan dan
menemukan cara mengatasi masalah
pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi
Mengomunikasikan:
• Melaporkan hasil analisis dan temuan
dalam bentuk tulisan tentang cara
mengatasi masalah pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi
3.4 Menganalisis Dinamika dan Mengamati: Proyek: 10 JP - Buku teks pelajaran geografi kelas XI
dinamika Masalah • Peserta didik diminta untuk membaca Membuat artikel - Data BPS
kependudukan di Kependudukan tabel, mengamati peta, membaca buku tentang solusi - Informasi berkala instansi terkait
Indonesia untuk • Sumberdata sumber, media masa dan internet untuk mengatasi - Media Visual
perencanaan kependudukan mendapat wawasan pengetahuan masalah -
Peta tematik
4.4 pembangunan. • Kuantitas dan tentang sumber data kependudukan, kependudukan -
Situs terkait di internet,
Menyajikan data analisis kuantitas dan analisis demografi, yang
kependudukan demografi kualitas penduduk, mobilitas penduduk disampaikan
dan pengendaliannya, permasalahan kepada koran
dalam bentuk tabel, • Kualitas
kependudukan dan solusinya, dan peta daerah.
grafik, dan/atau penduduk
jalan (road map) pengembangan
gambar. • Mobilitas Sumber Daya Manusia Indonesia.
penduduk dan • Peserta didik ditugasi untuk Observasi:
pengendaliannya.
menyaksikan tayangan audio visual Mengamati
• Permasalahan
tentang ledakan penduduk dunia dan aktivitas peserta
kependudukan
didik dalam
di Indonesia
mengumpulkan
dan
Materi Alokas
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Pembelajaran i waktu
solusinya. dampaknya terhadap kerawanan sosial data, analisis
Peta jalan • Peserta didik diminta untuk observasi data,
(road map) lingkungan sekitar dan mencatat jumlah dan pembuatan
pengembangan penduduk yang ada di tabel monografi laporan, serta
Sumber Daya kecamatan menyajikannya
Manusia Indonesia • Peserta didik mencari tahu dari berbagai di
sumber untuk mendapatkan informasi depan kelas
permasalahan kependudukan.
Portofolio:
Menanya: Menilai
• Peserta didik diminta untuk mengajukan kumpulan
pertanyaan berkaitan dengan informasi tulisan, gambar
yang diperoleh peserta didik. atau peta
• Peserta didik diminta untuk dinamika dan
merumuskan masalah. masalah
kependudukan
di
Mengumpulkan data
Indonesia
(eksperimen/eksplorasi):
• Peserta didik diminta untuk mencari
data dan informasi dari buku teks,
jurnal, internet, dan bacaan lain untuk Tes:
menjawab masalah, pertanyaan, Menilai
hipotesis, dan berargumentasi tentang kemampuan
dinamika dan masalah kependudukan, peserta didik
atau dalam
• Peserta didik berdiskusi untuk mencari penguasaan
solusi terkait dengan pengendalian konsep tentang
jumlah penduduk, peningkatan kualitas dinamika dan
penduduk, dan mobilitas penduduk. masalah
• Peserta didik diminta untuk mencoba kependudukan
mengolah data kependudukan sehingga di Indonesia.
memperoleh data sex rasio, angka
ketergantungan, angka kelahiran,
menggambar piramida penduduk, dan
lain-lain.
Mengasosiasi
• Peserta didik diminta untuk
menganalisis data dan informasi untuk
dapat menyimpulkan dinamika dan
Materi Pembelajaran Alokas
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
i waktu
masalah kependudukan di Indonesia.
• Peserta didik diminta untuk mencoba
membuat rumusan kebijakan setelah
mengolah data kependudukan.
Contohnya, jika disuatu kecamatan
diperoleh data angka kematian yang
tinggi maka peserta didik dapat
merumuskan kebijakan mengajukan
pembangunan rumah sakit dan
puskesmas yang lebih banyak.
• Peserta didik diminta untuk
merumuskan sikap dirinya untuk ikut
serta mengendalikan jumlah penduduk
dan meningkatkan kualitas SDM di
Indonesia.
Mengomunikasikan:
• Hasil analisis dalam bentuk tulisan
yang telah dibuat peserta didik
disampaikan secara perorangan atau
kelompok di depan kelas, dipamerkan,
atau diunggah di internet.
• Peserta didik disarankan mengikuti
lomba menulis artikel tentang solusi
mengatasi masalah kependudukan
untuk dimuat di koran daerah.
• Peserta didik ditugasi membuat poster
tentang peran serta mengendalikan
jumlah penduduk yang dipajang di
lingkungan sekolah.
3.5 Memahami konflik Konflik, kekerasan, Mengamati: Tes: 12 JP - Buku teks pelajaran
4.5 sosial dan cara dan upaya - Buku referensi yang relevan majalah, jurnal,
memberikan respon penyelesaiannya Mengamati gejala konflik dan Melakukan tes koran
untuk melakukan -
kekerasan yang terjadi di masyarakat untuk Hasil penelitian
resolusi konflik mengetahui -
dan memahami perbedaan antara Gambar, diagram, grafik, peta, audio-visual
demi terciptanya konflik dan kekerasan (kekerasan pemahaman masyarakat di lingkungan setempat
kehidupan yang merupakan konflik yang tidak siswa terhadap
damai di terselesaikan secara damai) masalah konflik
masyarakat. dan
Memetakan konflik Menanya: kekerasan
untuk dapat
Tugas:
Materi Pembelajaran Alokas
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
i waktu
melakukan resolusi
konflik dan • Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang Membuat
menumbuhkemban sebab-sebab/latar belakang terjadinya kesimpulan
g konflik dan kekerasan sosial serta tentang timbulnya
kan perdamaian di mendiskusikannya untuk mencapai konflik dan
masyarakat. penyelesaian tanpa kekerasan kekerasan melalui
berbagai sumber
Mengeksperimenkan/ dan merumuskan
Mengeksplorasikan: upaya
penyelesaian
• Mengumpulkan data primer/sekunder
tentang konflik dan kekerasan dalam
masyarakat dan penyelesaian yang Sikap:
dilakukan warga masyarakat
Menilai
• Mengidentifikasi dampak kekerasan tanggapan dan
(fisik, mental, sosial) dari konflik dan pandangan siswa
kekerasan yang terjadi di masyarakat terhadap
dengan menggunakan contoh-contoh pentingnya
nyata dalam kehidupan sehari-hari yang penyelesaian
ada di masyarakat setempat konflik dan
kekerasan dalam
Mengasosiasikan: masyarakat
melalui
• Menganalisis dan mendiskusikan berbagai
penyelesaian konflik menggunakan instrumen
metode-metode penyelesaian konflik
(mediasi, negosiasi, rekonsiliasi dan
transformasi konflik) untuk tercapainya
perdamaian dan kehidupan sosial yang
harmonis di masyarakat
Mengomunikasikan:
3.6 Menganalisis Ketenagakerjaan Mengamati: Tes tertulis: 12 JP - Buku paket Ekonomi Kemdikbud Kurikulum
permasalahan • Pengertian • Membaca buku teks tentang pengertian Menilai ranah 2013
ketenagakerjaan pengetahuan -
ketenagakerjaan, ketenagakerjaan, kesempatan kerja, Buku-buku penunjang yang relevan
dalam tentang -
kesempatan kerja, tenaga kerja dan angkatan kerja, Media massa cetak/ elektronik
pembangunan tenaga kerja dan jenisjenis tenaga kerja, upaya permasalahan -
Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang
ekonomi. angkatan kerja meningkatkan kualitas tenaga kerja, ketenagakerjaan
di Indonesia Ketenagakerja an
4.6 Menyajikan hasil • Jenis-jenis Tenaga sistem upah, dan
Kerja pengangguran dalam bentuk
analisis masalah
objektif dan
ketenagakerjaan • Upaya
uraian
dalam meningkatkan Menanya:
pembangunan kualitas tenaga • Mengajukan pertanyaan dan berdiskusi
ekonomi dan cara kerja untuk mendapatkan klarifikasi tentang Unjuk kerja :
mengatasinya. • Sistem upah pengertian ketenagakerjaan, kesempatan Menilai
• Pengangguran kerja, tenaga kerja dan angkatan kerja, kemampuan
jenis-jenis tenaga, upaya meningkatkan diskusi/
kualitas tenaga kerja, sistem upah, dan presentasi
pengangguran laporan hasil
analisis masalah
Mengeksplorasi: ketenagakerjaan
• Mengumpulkan data dan informasi
tentang pengertian ketenagakerjaan, Penilaian
kesempatan kerja, tenaga kerja dan produk: Menilai
angkatan kerja, jenis-jenis tenaga, upaya cara mengatasi
meningkatkan kualitas tenaga kerja, permasalahan
sistem upah, dan pengangguran ketenagakerjaan
• melalui berbagai bacaan dan/atau di Indonesia
browsing internet. dalam bentuk
laporan
Mengasosiasi: penugasan atau
• Menganalisis informasi dan data-data laporan hasil
yang diperoleh dari bacaan maupun diskusi
dari sumber-sumber terkait serta
membuat hubungannya untuk
mendapatkan simpulan dan
menemukan cara mengatasi
permasalahan ketenagakerjaan di
Indonesia dan di
daerahnya
Mengomunikasikan:
• Menyampaikan hasil analisis atau hasil
Materi Pembelajaran Alokas
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
i waktu
observasi tentang cara mengatasi
permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia
dalam bentuk tulisan
maupun lisan
SILABUS MATA PELAJARAN IPS TERPADU
SEKOLAH MENENGAH TEOLOGI KRISTEN
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokas Sumber Belajar
i
waktu
3.1 Menganalisis Penginderaan Jauh Mengamati: Proyek: 12 JP - Buku teks Geografi kelas XII,
struktur Untuk Tata Guna • Peserta didik aktif mengamati citra Membuat - Citra foto dan digital
keruangan Lahan dan foto dan atau citra digital interpretasi citra - Informasi berkala instansi yang terkait
desa dan kota, Transportasi penginderaan jauh, membaca buku penginderaan jauh - Media audio visual
interaksi desa teks dan tulisan di media massa atau untuk tata guna - Peta tematik penggunaan lahan dan jaringan
● Konsep penginderaan
dan kota, serta internet untuk mendapatkan lahan dan jaringan -
jauh (jenis, aspek transportasi situs terikat di internet dan lain-lain
kaitannya pengetahuan tentang kajian transportasi. -
interpretasi, manfaat
dengan usaha penginderaan jauh dikaitkan dengan
dan keunggulan
4.1 pemerataan penginderaan tata guna lahan, jaringan transportasi, Observasi:
pembangunan. serta tata kelola dan Badan Informasi
jauh) Mengamatikegiatan
Membuat Geospasial (BIG) atau lembaga lain
● Penginderaan jauh peserta didik dalam
makalah yang berkaitan dengan penginderaan
untuk tata guna lahan jauh menginterpretasika
tentang usaha ● Penginderaan jauh n citra
• Peserta didik aktif menyaksikan
pemerataan untuk penginderaan jauh
pemutaran audio visual tentang
pembangunan perkembangan teknologi dan ekspose laporan
di desa dan penginderaan jauh hasil diskusi
kota yan • Peserta didik ditugasi untuk analisis tentang
dilengkapi penginderaan jauh
untuk tataguna
lahan
Materi Pembelajaran Alokas
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i Sumber Belajar
waktu
dengan peta, pengembangan berkunjung ke intansi setempat untuk dan transportasi
bagan, tabel, jaringan transportasi mengetahui pemanfaatan Penginderaan
grafik, ● Tata kelola dan jauh dalam pembangunan. Portofolio:
dan/atau lembaga penginderaan Menilaisemuatugasd
jauh di Indonesia Menanya: an pekerjaan peserta
diagram.
• Peserta didik mengajukan pertanyaan didik selama proses
tentang efektivitas pemanfaatan pembelajaran.
penginderaan jauh dalam tata guna
lahan dan transportasi dalam Tes:
pembangunan di Indonesia. menilai kemampuan
• Peserta didik mengajukan pertanyaan
tentang tata kelola yang berkaitan peserta didik dalam
dengan penginderaan jauh untuk penguasaan konsep
pengembangan yang lebih baik. penginderaan jauh
untuk tata guna lahan
Mengumpulkan data dan transportasi.
(eksperimen/eksplorasi):
• Peserta didik mencoba
menginterpretasi citra foto udara atau
citra digital untuk mendapatkan
informasi tentang ciri objek dalam
kaitannya dengan tataguna lahan dan
transportasi.
• Peserta didik mendiskusikan dan
mencoba mengerjakan proyek
pengelohan citra digital untuk tata guna
lahan dan transportasi.
• Peserta didik diminta berdiskusi
tentang efisiensi penggunaan lahan dan
jaringan transportasi yang diperoleh
dari interpretasi citra foto udara atau
citra digital.
Mengasosiasi
• Peserta didik menyimpulkan hasil
analisisnya tentang pola sebaran tata
guna lahan dan jaringan transportasi
dalam kaitannya dengan konsep serta
pendekatan geografi yang terdapat
dalam citra tersebut.
• Peserta didik menerapkan prinsip dan
Materi Pembelajaran Alokas
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i Sumber Belajar
waktu
konsep geografi untuk menentukan
kebijakan tata guna lahan dan
pengembangan transportasi dari citra
penginderaan jauh.
Mengomunikasikan
• Peserta didik mengomunikasikan hasil
analisis citra digital melalui lisan dan
tulisan yang dilengkapi gambar,
grafik, atau animasi dengan
menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi.
• Peserta didik mempublikasikan hasil
pekerjaan mereka tentang analisis
penginderaan jauh melalui artikel
yang dicetak atau diunggah di
internet.
3.2 Memahami Perubahan sosial dan Mengamati: Tes: 12 JP - Buku teks pelajaran
berbagai jenis dampaknya - Buku referensi yang relevan majalah, jurnal, koran
dan faktor- • Mengamati perubahan sosial yang Melakukan tes - Hasil penelitian
faktor terjadi di masyarakat sekitar untuk untuk mengetahui - Gambar, diagram, grafik, peta, audio-visual
perubahan menumbuhkan sikap religiositas dan pemahaman siswa masyarakat di lingkungan setempat
sosial serta tanggungjawab etika sosial dalam tentang perubahan
akibat yang melakukan perubahan kearah yang sosial dan
4.2 ditimbulkanny lebih baik dampaknya
a dalam
kehidupan
• Mengkaji konsep perubahan sosial Tugas:
masyarakat.
berkaitan dengan pengertian,
Menalar penyebab dan dampaknya, baik positif Membuat
berdasarkan maupun negatif melalui berbagai kesimpulan tentang
pemahaman contoh yang ada di masyarakat serta penyebab dan
dari membandingkannya dengan pendapat dampak perubahan
pengamatan para pengamat dan ahli sosial dalam
masyarakat dan
dan diskusi
Menanya: menyebutkan
tentang sumbersumber
perubahan bacaan yang
sosial dan • Menumbuhkan rasa ingin tahu dan
digunakan
mendiskusikan tentang perubahan
akibat yang sosial dan dampaknya yang terjadi
ditimbulkanny dalam kehidupan masyarakat
a. setempat dengan menggunakan
contoh-contoh nyata yang terjadi di
dalam kehidupan masyarakat
Materi Pembelajaran Alokas
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i Sumber Belajar
waktu
Mengeksperimenkan/
Mengeksplorasikan:
Mengasosiasikan:
Mengomunikasikan:
3.3 Kerjasaman ekonomi Mengamati: Tes tertulis 10 JP - Buku paket ekonomi Kemendikbud Kurikulum 2013
Internasional • Membaca pengertian kerjasama Menilai ranah - Buku-buku ekonomi penunjang yang relevan
Mendeskripsi • Pengertian kerjasama ekonomi internasional, manfaat pengetahuan - Media massa cetak/elektronik
kan kerjasama ekonomi internasional kerjasama ekonomi internasional, tentang kerjasama - Bila memungkinkan dapat menggunakan internet untuk
ekonomi • Manfaat kerjasama bentuk-bentuk kerjasama ekonomi, internasional dalam mengkases data ,misalnya
internasional. ekonomi internasional dan lembaga-lembaga ekonomi bentuk objektif dan http://ssbelajar.blogspot.com/2012/03/
Internasional uraian
4.3 Menyajikan • Bentuk-bentuk dari berbagai sumber belajar kebijakanperdagangan-internasional. html
bentuk dan kerjasama ekonomi Unjuk kerja
manfaat • Lembaga-lembaga Menanya : menilai kemampuan
kerjasama ekonomi • Mengajukan pertanyaan yang diskusi/presentasi
ekonomi Internasional berkaitan dengan pengertian kerjasama menyajikan hasil
ekonomi internasional, manfaat analisis kerjasama
internasional.
kerjasama ekonomi internasional, ekonomi
bentuk-bentuk kerjasama ekonomi, internasional
dan lembagalembaga ekonomi
Internasional Penilaian produk
menilai laporan dan
Mengeksplorasi: bahan presentasi
• Mengumpulkan data/informasi tentang tentang kerjasama
pengertian kerjasama ekonomi ekonomi
internasional, manfaat kerjasama internasional
ekonomi internasional, bentuk-bentuk
kerjasama ekonomi, dan lembaga-
Materi Pembelajaran Alokas
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i Sumber Belajar
waktu
lembaga ekonomi Internasional dari
beberapa sumber
Mengasosiasi:
• Menyajikan hasil analisis dan
simpulan serta membuat/mencipta
hubungannya tentang pengertian
kerjasama ekonomi internasional,
manfaat kerjasama ekonomi
internasional, bentuk-bentuk
kerjasama ekonomi, dan
lembagalembaga ekonomi
Internasional setelah mengumpulkan
informasi/data.
Mengomunikasikan
• Menyampaikanhasil analisis dan
simpulan tentang pengertian
kerjasama ekonomi internasional,
manfaat kerjasama ekonomi
internasional, bentuk-bentuk
kerjasama ekonomi, dan lembaga-
lembaga ekonomi Internasional dalam
berbagai bentuk media (lisan dan
tulisan)
3.4 Menganalisis Interaksi Antara Mengamati Proyek: 10 JP - Buku teks pelajarn Geografi kelas XII
karakteristik Negara Berkembang • Peserta didik ditugasi untuk Peserta didik - Peta Indonesia,
negara maju Dan Negara Maju mengamati peta dunia, atlas, membuat skema - Dokmen perencanaan wilayah di daerahnya
dan negara ● Sebaran membaca buku teks, mempelajari kerjasama saling - Peta tematik
berkembang negaranegara gambar tentang sebaran negara menguntungkan -
atlas, citra
dalam konteks berkembang dan berkembang dan negara maju, antara negara -
penginderaan jauh,
4.4 pasar bebas. negara maju karakteristik negara berkembang dan berkembang dan -
media audio visual
Membuat ● Karakteristik negara negara maju, pola pertumbuhan negara maju. -
situs terikat di
makalah berkembang dan ekonomi di negara berkembang dan -
internet dan lain-
tentang negara maju negara maju serta jalinan kerjasama Observasi: lain
interaksi ● Pola pertumbuhan ekonomi saling menguntungkan Mengamati
antara Indonesia dengan negara aktivitas peserta
Indonesia ekonomi di negara
sahabat. didik dalam proses
dengan negara berkembang dan
negara maju • Peserta didik diminta membuat mengerjakan tugas
maju dan kliping yang bersumber dari media
● Jalinan kerjasama seperti
negara massa tentang berita kerjasama antara
ekonomi yang mengumpulkan,
berkembang negara berkembang dan negara maju.
saling menganalisis data,
dalam konteks Kliping dipajang dan didiskusikan di
menguntungkan pembuatan laporan,
pasar bebas kelas sehingga peserta didik dapat
bertukar informasi. dan menyiapkan
yang
bahan untuk
dilengkapi
dikomunikasikan.
dengan peta,
tabel, grafik,
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokas Sumber Belajar
i
waktu
dan/atau antara Indonesia Menanya
diagram. dengan negara • Peserta didik diminta untuk Tes:
sahabat mengajukan pertanyaan setelah menilai kemampuan
memahami karakteristik negara peserta didik dalam
berkembang dan negara maju. memahami konsep
• Peserta didik diminta untuk mengkritisi yang terkait dengan
keuntungan dan kerugian kerjasama materi kajian
antar negara berkembang dan negara negaranegara
maju berkembang dan
• Peserta didik menanggapi tentang negara maju.
masalah kemiskinan di negara
berkembang akibat perdagangan bebas
dan globalisasi.
Mengumpulkan data
(eksperimen/eksplorasi):
• Peserta didik diminta untuk menjawab
pertanyaan dan hipotesis atau
menambah argumentasi tentang pola
pertumbuhan ekonomi di negara
berkembang dan negara maju serta
jalinan kerjasama ekonomi saling
menguntungkan antara Indonesia
dengan negara sahabat. Untuk
menjawab pertanyaan atau hipotesis
dapat melalui diskusi kelompok.
• Peserta didik berdiskusi untuk
mengajukan gagasan kritik terhadap
sistem perdagangan bebas untuk
mencegah kerugian salah satu pihak
dan mengajukan solusinya.
Mengasosiasi
• Peserta didik menganalisis data
informasi yang telah diperoleh untuk
mendapatkan gambaran yang lebih
baik, membandingkannya dengan fakta
yang ada, mengajukan solusi,
menyusun rancangan, dan dapat
menyimpulkan dengan lebih baik.
• Peserta didik memberi contoh kasus
Materi Pembelajaran Alokas
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran Penilaian i Sumber Belajar
waktu
dalam kehidupan sehari-hari yang
dikaitkan dengan dampak kerjasama
ekonomi global antar negara.
Mengomunikasikan
Peserta didik mengomunikasikan
gagasannya tentang rancangan
kerjasama antara Indonesia dengan
negara sahabat baik negara
berkembang maupun negara maju
melalui artikel ilmiah, makalah, atau
bahan publikasi lainnya yang
didukung oleh peta, citra inderaja,
dan dapat diunggah di internet.
Mengasosiasi:
• Menganalisis informasi dan data-
data yang diperoleh tentang
pengertian akuntansi, pemakai
Informasi akuntansi, karakteritik
kualitasInformasi akuntansi, prinsip
dasar akuntansi, bidang-bidang
akuntansi, profesi akuntan dan etika
profesi akuntan
Mengomunikasikan:
• Menyajikan/mempresentasikan hasil
analisis dalam bentuk tulisan
tentang akuntansi sebagai sistem
informasi