KELAS : XI IPA 4
NO PRESENSI : 21
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas proyek mata pelajaran kimia, dengan judul : “Membuat Model
Visual Berbagai Struktur Molekul Hidrokarbon yang Memiliki Rumus Molekul
yang Sama (Isomer) dengan Aplikasi Sederhana atau dengan Bahan di Sekitar
Rumah”.
Saya menyadari bawha dalam penuliskan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa mkalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh
karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhir kata, saya berharap semoga makalh
ini dapat memberikan manfaat baik bagi saya maupun pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 4
BAB II ..................................................................................................................... 6
ISI ............................................................................................................................ 6
PENUTUP ............................................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Senyawa Hidrokarbon adalah komponen kimia organik yang
tersusun atas atom karbon (C) dan hidrogen (H). Atom karbon bergabung
untuk membentuk suatu kerangka senyawa, kemudian atom hidrogen
menempel pada berbagai konfigurasi yang berbeda, seperti : CxHy.
Dilansir dari Ensiklopedia Britannica, seorang ahli kimia pada
abad ke-19 mengklasifikasikan hidrokarbon menjadi dua, yaitu
hidrokarbon alifatik dan aromatik. Hidrokarbon alifatik merupakan
senyawa hidrokarbon yang diperoleh dari lemak atau minyak. Sementara
itu, hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang diperoleh
dari ekstrak tumbuhan yang menghasilkan bau harum. Hidrokarbon
aromatik memiliki tingkat stabilitas yang lebih baik.
Senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi tiga, yaitu alkana,
alkena, dan alkuna. Ketiga senyawa hidrokarbon ini memiliki peran
penting dalam kehidupaan sehari-hari. Akan tetapi, pada proyek kali ini,
alkena akan menjadi pokok pembahasan.
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang
memliki satu ikatan rangkap dua. Penulis akan membahas struktur molekul
dan menyajikan model visual berbagai isomer yang memungkinkan dari
suatu senyawa hidrokarbon alkena.
2. Tujuan Penelitian
a. Memahami molekul senyawa alifatik hidrokarbon alkena
b. Menggambarkan model visual struktur molekul senyawa hidrokarbon
alifatik alkena
c. Mengetahui berbagai isomer yang memungkinkan pada suatu senyawa
hidrokarbon alifatik alkena
3. Manfaat Penelitian
a. Dapat memahami molekul senyawa alifatik hidrokarbon alkena
b. Dapat menggambarkan model visual struktur molekul senyawa
hidrokarbon alifatik alkena
c. Dapat mengetahui berbagai isomer yang memungkinkan pada suatu
senyawa hidrokarbon alifatik alkena
BAB II
ISI
1. Pelaksanaan
2. Perencanaan
a. Persiapan alat dan bahan
Alat yang dibutuhkan adalah KingDraw
b. Pembuatan model struktur atom senyawa alkena
i. Ketik rumus senyawa hidrokarbon Alkena serta isomer
(IUPAC) yang memungkinkan pada senyawa tersebut
ii. Block salah satu isomer senyawa tersebut dan tekan Ctrl + C
untuk menyalin
iii. Buka KingDraw, klik kanan pada mouse dan pilih opsi Paste
SpecialIUPAC Name as Structure
ii. 2-pentena
iii. 2-metil-1-butena
iv. 2-metil-2-butena
v. 3-metil-1-butena
vi. Cis-2-pentena
vii. Trans-2-pentena
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Alkena merupakan senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh yang
memiliki satu ikatan rangkap. Alkena memiliki rumus umum 𝐶𝑛 𝐻2𝑛 . Jika
dibandingkan dengan alkana, alkena memiliki hidrogen yang lebih sedikit
sehingga disebut tak jenuh.
Keisomeran pada alkena dapat berupa keisomeran struktur dan
keisomeran geometri. Keisomeran struktur pada alkena dapat terjadi
karena perbedaan posisi ikatan rangkap, posisi cabang, atau perbedaan
kerangka atom. Sementara itu, keisomeran geometri pada alkena dapat
terjadi karena perbedaan penempatan gugus-gugus di sekitar ikatan
rangkap.