Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam metodologi penelitian ini penulis menguraikan tentang metode penelitian,

tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, pengumpulan data,

teknik analisa data.

Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk mencapai tujuan, dan merupakan

usaha yang dipakai dalam memperoleh hasil sebuah penelitian yang dikerjakan. Peneliti perlu

memilih metode yang sesuai dengan jenis masalah dan kemampuan yang dimiliki oleh

peneliti, baik dari segi dana, waktu dan fasilitas yang tersedia.

Hal ini diungkapkan oleh Hadari Nanawi bahwa untuk menempatkan metode yang

tepat dalam penelitian pemecahan masalah yaitu: meningkatkan sikap objektif dalam

menggali kebenaran pengetahuan yang tidak saja penting arti teoritis, tetapi juga sangat besar

pengaruhnya terhadap kehidupan manusia.1

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode

penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik

pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara pengumpulan data menggunakan

1
Hadari Nanawi, Metode Research Bidang Sosial, (Jakarta: Gajah Mada Univercity, 1983), 178
instrumen penelitian, analisis bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan. Metode ini disebut mentode kuantitatif karena penelitian

berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.2 Jenis penelitian ini adalah Field

Research, atau penelitian lapangan dengan mengedarkan angket. Pembuatan angket ini

bertujuan untuk mengumpulkan data-data guna penjelasan masalah dan menjadi bahan

pengujian hipotesa.

Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu penelitian haruslah dapat dijangkau, sehingga hasil yang

dikerjakan dalam penelitian sesuai dengan data dan merupakan fakta dari objek yang diteliti.

Tempat Penelitian

Tempat penulis melakukan penelitian adalah di SMA Negeri 1 Sipora, Jl. Lintas

Sioban-Mara KM 2 Kepulauan Mentawai, Provinsi Sumatera Barat, kode pos 25392. SMA

Negeri 1 Sipora saat ini dikepalai oleh Bpk. Binner Siallagan, S.Pd dengan dibantu oleh dua

orang guru sebagai wakil kepala sekolah. SMA Negeri 1 Sipora berdiri pada tanggal 31

Januari 1999 yang dilatarbelakangi oleh kepentingan masyarakat sipora yang sangat

membutuhkan sekolah tingkat lanjutan menengah atas yang pada saat itu belum ada di pulau

sipora. Peserta didik yang melanjutkan pendidikan disana berasal dari berbagai suku

diantaranya: suku Mentawai, suku Batak Toba, suku Minang, suku Nias. Selain juga suku

yang berbeda, agama juga berbeda, ada yang beragama Kristen Protestan, Katolik, Islam.

Namun peserta didik yang ada disekolah ini mayoritas bergama Kristen Protestan.

2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta, 2008), 14
Waktu Penelitian

Waktu dan pelaksanaan penelitian yang diperlukan harus dipergunakan seefisian

mungkin untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dari responden. Penulis melakukan

penelitian dengan cara menyebarkan angket kepada siswa yang beragama Kristen Protestan

di SMA Negeri 1 Sipora pada bulan Januari sampai bulan Juni 2015. Maka waktu penelitian

selama enam bulan.

Populasi Dan Sampel

Populasi dan sampel merupakan objek yang diteliti, popuasi dan subjek ini diteliti

karena ada tujuan yang diharapkan. Sudjana mengatakan bahwa populasi adalah:”Totalitas

semua nilai yang mungkin hasil penghitungan atau pengukuran kuantitatif maupun kualitatif

mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang

ingin dipeajari sifat-sifatnya”3. Sedangkan menurut Sukmadinata mengemukakan bahwa

populasi adalah “Kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup perhatian kita’4

Populasi pada prinsipnya semua anggota kelompok manusia, peristiwa, atau benda

yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari

hasil akhir suatu penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada

diwilayah penelitian maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.5

Dari kutipan diatas dapat diketahui bahwa populasi adalah objek dari penelitian sesuai

dengan judul penelitian ini, maka yang menjadi populasi penelitian ini adalah semua siswa

kelas X, XI dan XII Di SMA Negeri 1 Sipora Tahun Ajaran 2014/2015 yang beragama

Kristen Protestan berjumlah 304.

Tabel
3
Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 1994, 6
4
Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung; Remaja Rosdakarya, 2011), 205
5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), 116
Populasi

No Kelas Islam Protestan Katolik

jumlah L P L P L P

1 X1 19 - - 6 13 - -

2 X2 20 3 5 1 5 2 4

3 X3 20 - - 7 13 - -

4 X4 20 2 1 7 8 2 -

5 X5 23 4 2 9 4 1 3

6 X6 18 - - 7 11 - -

7 XI IPA1 20 - - 6 9 2 3

8 XI IPA2 19 1 4 2 7 2 5

9 XI IPA3 19 - - 4 10 2 3

10 XI IPS1 24 - 2 14 5 - 3

11 XI IPS2 24 - - 14 10 - -

12 XI IPS3 22 - - 11 11 - -

13 XII IPA1 20 3 1 4 9 1 2

14 XII IPA2 20 4 2 4 5 3 2

15 XII IPA3 20 - - 7 13 - -

16 XII IPS1 27 - - 14 13 - -

17 XII IPS2 25 2 1 4 13 3 2

18 XII IPS3 25 - - 11 11 1 2

Jumlah 385 19 18 132 170 19 29

Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih unuk sumber data.6

Sugiyono mengatakan sampel adalah “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut, apa yang diambil dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat

diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus benar- benar

mewakili populasi”7 teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menurut, Suharsimi

Arikunto yaiu: Apabila subjeknya (populasi) kurang dari seratus (100) orang lebih baik

diambil secara keseluruhan, tetapi jika jumlahnya lebih besar dari seratus (100) orang, maka

dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.8

Sehubungan dengan ini, populasi dalam penelitian ini seluruh siswa SMA Negeri 1

Sipora yang beragama Kristen Protestan sebanyak 302 orang. Maka pada penelitian ini

menggunakan sampel sebanyak 10% yaitu sebanyak 30 orang. Dengan penghitungan (302 x

10% :100), maka mendapatkan hasil 30 orang. Sampel yang diambil adalah kelas X sampai

kelas XII. Lebih tepatnya kelas X sebanyak sepuluh (10) orang, kelas XI sebanyak lima belas

(15) orang, kelas XII sebanyak lima (5) orang.

Instrumen penelitian

Adapun jenis instrumen yang digunakan oleh penulis adalah berupa angket. Angket

adalah alat pengumpulan data untuk kepentingan penelitian. Menurut Karl Max, “Angket

digunakan dengan cara mengenakan formulir yang berisi beberapa pertanyaan kepada

eberapa subjek (responden) untuk mendapatkan tanggapan secara tertulis”9

Tabel

6
Sukardi, Meodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktik, (Jakarta: PT Bumi Aksara,2003), 564
7
Sugiyono, Penelitian Pendidikan, Ibid 118
8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Asli Mahasatsa, 2006), 134
9
Karl Marx, Survei Dalam Penelitiani, (Jakarta: 1996), 85
Kisi-kisi Angket

Variabel Dimensi Indikator No. Item Jumlah

Pengaruh Penguasaan bahan  Memahami 1,2,3 3


substansi
Kompetensi kajian akademik keilmuan yang
terkait dengan
Profesional materi PAK
 Mampu
Guru Agama 4,5,6 3
mengkaji isi
buku-buku teks
Kristen (X) dan refrensi
materi
pembelajaran
PAK 7,8,9 3
 Memahami
substansi khusus
sesuai dengan
jenis pelayanan
yang dibutuhkan
siswa.
Menguasai  Menguasai 10,11,12 3
ilmu-ilmu yang
pendalaman/aplikasi relevan dengan
pendidikan
materi pembelajaran agama Kristen
 Mampu
PAK 13,14,15 3
mengaplikasikan
materi
pembelajaran
PAK kedalam
kelompok mata
pelajaran serta
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Pengembangan  Mengikuti 16,17,18 3
informasi
profesi dengan perkembangan
IPTEK-SENI
langkah-langkah yang
mendukung
penelitian dan profesi melalui
berbagai
kajian kritis untuk kegiatan ilmiah.
 Mengembang 19,20,21 3
menambah wasan kan berbagai
model
dan memperdalam pembelajaran
yang relevan
pengetahuan/materi dengan mata
pelajaran PAK 22,23 2
bidang studi.  Membuat
media/alat
peraga
pembelajaran
dalam rangka
memperlancar
proses
pembelajaran
PAK. 24,25,26 3
 Menciptakan
karya seni

Variabel Y Kasih  Mampu 27,28,29 3


berkorban
Pendidikan secara positif
dan
Karekter mendahulukan
kepentingan
menurut Efesus orang lain
 Memiliki sikap 30,31,32 3
5:15-17 yang rela
mengampuni
orang lain

Jujur  Mampu 33,34,35 3


berbicara apa
adanya
 Mampu
mengakui diri 36,37,38 3
sebagai orang
berdosa
Menerima diri  Memiliki 39,40,41 3
konsep diri yang
sendiri jelas
 Mampu
mengenal diri 42,43,44 3
sendiri serta
membangun
sikap percaya
kepada orang
lain

Penguasaan diri  Mampu 45,46,47 3


memakai waktu
yang ada dengan
baik dan benar
untuk Tuhan
 Mampu
48,49,50 3
mengendalikan
hidup sesuai
dengan
kehendak
Allah
Penundukan diri  Memiliki 51,52,53 3
kerendahan hati
yang mau diajari
dan dibentuk
 Mampu 54,55,56 3
menghargai
orang lain dan
diri sendiri
Bijaksana  Mampu 57,58,59 3
mempertimbang
kan segala
sesuatu dengan
baik apakah itu
jahat atau tidak
60,61,62 3
 Memiliki
kepekaan hati
kepada Kristus
mengenai hidup
benar
Kerja keras  Mampu 63,64,65 3
mempergunakan
waktu sebaik-
baiknya dengan
benar
 Memiliki
66,67,68 3
integritas dan
prinsip hidup
 Mampu menjadi 69,70,71 3
berkat bagi
orang lain

Teknik pengumpulan data

Menyusun instrumen adalah langkah pekerjaan penting dalam penelitian, akan tetapi

pengumpulan data jauh lebih penting lagi. Untuk memperoleh data penelitian tersebut kalimat

yang digunakan harus jelas sehingga responden mengerti dan mudah untuk menjawab angket

tersebut, sebagaimana yang diungkapkan oleh Winarto Surakhmad sebagai berikut:

1. Merumuskan setiap pertanyaan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya.

2. Mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab oleh responden

3. Sifat pertanyaan harus netral

4. Mengajukan keseluruhan pertanyaan dalam sebuah angket harus sanggup

mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah khusus yang dihadapi.10

Sebelum mengumpulkan data, penulis menyusun angket terlebih dahulu, kemudian

mengedarkan angket kepada sampel yang berjumlah 30 orang responden. Dalam penelitian

ini, peneliti menyediakan jawaban dalam bentuk pilihan berganda yang terdiri dari 5 (lima)

option, a, b, c, d, e. Bobot yang diberikan pada pernyataan yang bersifat positif diperinci

sebagai berikut:

1. Option “a” Sangat Setuju, diberi bobot 5

2. Option “b”Setuju, diberi bobot 4

3. Option “c” Ragu-ragu diberi bobot 3

4. Option “d” Tidak Setuju, diberi bobot 2

5. Option “e” Sangat Tidak Setuju, diberi bobot 1

10
Winarto Surakhmad, Metode Penelitian Ilmiah Dasar, (Bandung: Tarsito, 1982), 982
Uji Coba Angket ( Kalibrasi)

Kalibrasi instrumen adalah uji coba instrumen dengan pendekatan validasi dan

reliabilitas yang dilakukan oleh peneliti dengan iterasi orthogonal.11 Kalibrasi uji coba ini

dimaksudkan untuk menguji kesahihan (valid) dan kehandalan (reliable). Intrumen yang valid

merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur apa yang hendak diteliti dengan tepat.

Sedangkan instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama karena memiliki

konsisten sebagai alat ukur sehingga hasil dapat dipercaya.

Pertama, uji coba instrumen dengan uji validitas, terdiri dari validitas (content

validation) dan validitas konstruksi (construc validition). Validitas ini menunjukkan sejauh

mana instrumen tersebut mencerminkan isi yang diketahui. Dalam penelitian skripsi, validitas

ini yang dipergunakan adalah face validity dan juga logical validity, yang pelaksanaannya

dengan rational judgment melalui penelitian pembimbing skripsi dan dosen ahli.

Validitas isi oleh dosen ahli terdiri dari lima kriteria yaitu:

SRSJ : Bernilai 5 jika pernyataan adalah Sangat Relevan dan Sangat Jelas

SRJ : Bernilai 4 jika pernyataan adalah Sangat Relevan dan Jelas

RJ : Bernilai 3 jika pernyataan adalah Relevan dan Jelas

RTJ : Bernilai 2 jika pernyataan adalah Relevan tetapi Tidak Jelas

TRTJ : Bernilai 1 jika pernyataan adalah Tidak Relevan dan Tidak Jelas

Validitas isi dilakukan oleh 1 dosen pembinbing dan 2 dosen ahli lainnya. Nilai rata-

rata dari validitas isi 3 dosen ahli tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

11
Wiranto Surakhmad, Metode Penelitian Ilmiah Dasar, (Bandung: Tarsito, 1982), 982
1- 1,5 = Tidak Relevan dan Tidak Jelas

1,6- 2,5 = Relevan tetapi Tidak Jelas

2,6- 3,5 = Relevan dan Jelas

3,5- 4,5 = Sangat Relevan dan Jelas

4,6- 5 = Sangat Relevan dan Sangat Jelas

Teknik Analisa Data

Teknik analisa data adalah cara melakukan analisa terhadap data dengan tujuan

mengolah data informasi, sehingga karakteristik dapat mudah dipahami dan bermamfaat

untuk menjawab masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Teknik analisa data

yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji

hipotesa yang telah dirumuskan dalam proposal.12

Tahap-tahap yang dilakukan untuk analisa data meliputi; (1) mendeskripsikan data

untuk setiap variabel penelitian; (2) melakukan uji persyaratan analisis, yang terdiri dari uji

normalitas, homogenitas, dan linnearitas dan (3) menggunakan hipotesa.

Deskripsi data setiap variabel digunakan untuk mendeskripsikan ciri-ciri variabel

yang teliti atau merampung hasil penelitian yang telah dilakukan tanpa membuat kesimpulan

yang berlaku secara umum dari data yang diperoleh.

Uji Persyaratan Analisa

Uji persyaratan analisa dilakukan untuk memenuhi persyatan untuk melakukan

hipotesis dan terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas.


12
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta, 2008), 333
Uji Normalitas

Uji normalitas dilaksanakan untuk mengetahui apakah populasi data distribusi normal

atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 19.0 dengan signifikasi

@=0,05 dengan memakai pendekatan estimasi proporsi dari rumus Blom melalui normal

probability plot (normal P-plot), dengan maksud bahwa setiap nilai data yang diamati

dipasangkan dengan nilai harapan dari distribusi normal, maka nilai titik data akan terletak

kurang lebih pada satu garis lurus. Untuk uji normalitas dapat dilihat pada output Test of

Normality kolmogrov-smirnov pada SPSS 19.0 dengan taraf signifikasi 0,05.

Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk memprediksi variabel terikat (Y) berdasarkan nilai variabel

bebas (X), untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Dalam uji linearitas digunakan uji F atau uji Anova untuk melihat apakah persamaan regresi

yang dihasilkan linear atau tidak secara signifikan. Pengujian pada SPSS dengan

menggunakan test of linearity pada taraf signifikasi 0,05 dengan maksud dua variabel

dikatakan mempunyai hubungan yang linear jika signifikansi (linearity) kurang dari 0, 05.

Analisis Koefisien Kolerasi

Untuk mengetahui keeratan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah hubungan

yang terjadi digunakan analisis koefisiensi korelasi (r). Sugiyono memberikan pedoman

interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel

Koefisiensi Korelasi

Koefisien Korelasi Tingkat hubungan


0.80 hingga 1.00 atau -0,80 hingga -0.100 Sangat kuat

0.60 hingga 0,79 atau -0,60 hingga -0.799 Kuat

0.40 hingga 0,59 atau -0,40 hingga -0.599 Sedang

0.21 hingga 0,39 atau -0,20 hingga -0.399 Rendah

0.01 hingga 0.19 atau -0,01 hingga -0.199 Sangat rendah

0.00 Tidak ada korelasi

Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap

variabel Y. Kontribusi dapat diartikan berupa mempengaruhi atau membentuk. Koefisien

determinasi dicari dengan melihat Adjust R Square (r).

Persamaan Garis Linear

Persamaan garis linear untuk mengetahui persamaan variabel X terhadap Y dan untuk

peramalan suatu nilai implementasi.

Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (uji t)

Untuk mengetahui koefisien regresi secara parsial dilakukan uji t. Uji t dimaksudkan

untuk menguji ada tidaknya hubungan yang terjadi yang berlaku untuk populasi. Tingkat

signifikasi adalah =5% atau 0.05.13

13
Pedoman penulisan Skripsi STT OI. Op. Cit 14-17

Anda mungkin juga menyukai