Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS MARTHA FRISKA

NOMOR : / SK / MF / VII / 2015


TENTANG
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG FASILITAS

DIREKTUR UTAMA RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk mewujudkan Visi dan Misi Rumah Sakit Martha
Friska Multatuli serta dalam rangka menghadapi tuntutan akan pelayanan
kesehatan yang berkualitas serta mengutamakan keselamatan pasien,
antisipasi situasi kondisi yang sangat dinamis baik internal maupun eksternal
maka perlu adanya Peraturan peundang-undangan tentang fasilitas dan
keselamatan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pelayanan di Rumah Sakit
Martha FriskaMultatuli;
b. sehubungan dengan itu perlu ditetapkan dalam suatu Keputusan Direktur
Utama Rumah Sakit Martha Friska Multatuli.

Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja;
2. Undang - Undang Republik Indonesia No. 24 tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana;
3. Undang - Undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;
4. Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1975 tentang Keselamatan Kerja
Terhadap Radiasi;
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per 01/Men/1979
tentang keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan;
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per 04/Men/1980
tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan;
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per 02/Men/1983 tentang Instalasi
Alaram Kebakaran Automatik;
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1234 /Yankes / Instal / 1983 tentang
Pemasangan, pemeliharaan Peralatan Elektro Medis;
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per 02/Men/1989 tentang Pengawasan
Instalasi Penyalur Petir;
10 Peraturan Menteri Kesehatan No. 363 / Menkes / Per / IV / 1998 tentang
pengujian dan kalibrasi alat kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan;
11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per 03/Men/1999 tentang Syarat-
Syarat K3 Lift Untuk Pengangkutan Orang dan Barang;
12. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 187/Men/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja;
13. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun;
14. SK Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan
Lingkungan Pemukiman (PPM & PLP) Depkes RI No. HK.00.06.6.44 tentang
Persyaratan dan Tata Cara penyehatan Kesling Rumah Sakit;
15. SK Direktur Utama Rumah Sakit Martha Friska No. 005/SK/MF/VIII/2008
tentang Pedoman Penanggulangan Keadaan Darurat

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RS MARTHA FRISKA MULTATULI


TENTANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG
FASILITAS;
Kesatu : Memberlakukan peraturan perundang-undangan tentang fasilitas sebagai pedoman
dalam pelaksanaan pelayanan di Rumah Sakit Martha Friska Multatuli
sebagaimana terlampir dalam Keputusan ini;
Kedua : Segala biaya yang timbul akibat diterbitkannya Keputusan ini dibebankan pada
anggaran Rumah Sakit;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Medan
PadaTanggal : 2014
RS. Martha Friska Multatuli
Direktur Utama

dr. R.P.H. Siahaan, MHA


Lampiran
Keputusan Direktur Utama Nomor .
Tentang Peraturan Perundang-Undangan Tentang Fasilitass.

BAB – I
Ruang Lingkup

PASAL 1
Jenis Ruang Lingkup Kegiatan

Dalam Peraturan ini yang termasuk adalah peraturan tentang :


1. Keselamatan Kerja
2. Penanggulangan Bencana
3. Rumah Sakit
4. Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi
5. K3 Pada Kontruksi Bangunan
6. Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan APAR
7. Pemasangan Instalasi Alarm Kebakaran Automatik
8. Pemasangan Instalasi Penyalur Petir
9. Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan
10. Syarat-syarat K3 Lift
11. Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
12. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
13. Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan
14. Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
15. Peralatan alat Pelindung Diri

BAB – II
Peraturan dan Pedoman Pelaksanaan

PASAL 2
Keselamatan Kerja

1. Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan dalam melakukan pekerjaan di
tempat kerja.
2. Setiap orang lain yang berada ditempat kerja perlu terjamin keselamatannya.
3. Peraturan perundangan tentang syarat-syarat keselamatan kerja diatur pada Bab III Undang -
Undang Republik Indonesia No. 1 tahun 1970.

PASAL 3
Penanggulangan Bencana

1. Setiap rumah sakit wajib memiliki suatu protap penanggulangan korban bencana.
2. Tim K3RS selalu memberikan materi diklat kepada setiap pegawai baru mengenai Keselamatan
kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan bencana.
3. Penanggulangan bencana yang dimaksud mengacu pada Undang - Undang RI No. 24 tahun 2007.

PASAL 4
Rumah Sakit

1. Rumah sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya manusia,
kefarmasian dan peralatan.
2. Persyaratan yang dimaksud mengacu pada Undang - Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit pasal 8 s/d 16.
PASAL 5
Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi

1. Setiap petugas radiografer yang melakukan pekerjaan terhadap radiasi wajib memakai APD yang
ada.
2. Petugas radiografer selalu memakai film badge dalam melakukan tindakan, hasil dosis film badge
dilaporkan dan diperiksa oleh BPFK Medan.
3. Setiap pekerja radiasi yang akan bekerja dalam instansi atom wajib mendapatkan pemeriksaan
kesehatannya, sesuai dengan PP No. 11 Tahun 1975 pasal 8s/d 9.

PASAL 6
K3 Konstruksi Bangunan

1. Setiap pekerja Konstruksi bangunan yang dilaksanakan di lingkungan Rumah sakit harus mendapat
persetujuan dari Direktur
2. Pekerjaan Konstruksi bangunan yang dilaksanakan harus mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Tranmigrasi No. Per – 01 / Men / 1979

PASAL 7
Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan APAR

1. Pemasangan, Pemeliharaan Alat Pemadam Api ringan diawasi dan dikerjakan oleh Tim
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran bersama dengan Panitia Keselamatan Kerja Rumah
Sakit
2. Persyaratan pemasangan dan pemeliharaan harus mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dan Transimigrasi No. Per – 04 / Men / 1980

PASAL 8
Instalasi Alarm Kebakaran Automatik

1. Pemasangan, pemeliharaan dan pengujian dilaksanakan oleh Bagian Teknik Umum dan bekerja
sama dengan Tim Gawat Darurat dan Penanggulangan Kebakaran Rumah Sakit.
2. Kegiatan pemasangan, pemeliharaan dan pengujian dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Tranmigrasi No. Per – 02 / Men / 1983 Pasal 1 s/d 80.

PASAL 9
Pemasangan, Pemeliharaan Peralatan Elektro Medis

1. Penyusunan pedoman pemasangan, pemeliharaan peralatan Elektro Medis dilaksanakan oleh


Bagian Teknis Medis bekerja sama dengan Panitia Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah
Sakit.
2. Persyaratan pemasangan, pemeliharaan harus mempedomani Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
1231 / Yankes / Instal / 83.
PASAL 10
Pemasangan Instalasi Penyalur Petir

1. Pemasangan, pemeliharaan dan pengujian dilaksanakan oleh Bagian Teknik Umum Rumah Sakit.
2. Kegiatan pemasangan, pemeliharaan, dan pengujian dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Trasmigrasi No. Per – 02 / Men / 1989 dan lampiran keputusan tersebut.

PASAL 11
Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan

1. Pengujian dan Kalibrasi peralatan diusulkan ke Unit / Instansi yang ditetapkan Pemerintah.
2. Daftar Peralatan yang perlu mendapat pengujian dan kalibrasi dilaporkan oleh Bagian Teknik
Umum dan Teknis Medis.
3. Tata cara dan pedoman untuk mendapatkan sertifikat disesuaikan dengan Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 363 / Menkes / Per / VI / 1998.
PASAL 12
Syarat-syarat K3 Lift Untuk Pengangkutan Orang dan Barang

1. Pemasangan pemakaian dan perubahan Lift harus mendapat persetujuan dari Direktur
berdasarkan laporan dari Kabag Teknisi Umum.
2. Kapasitas angkut yang diyatakan dalam ijin pemakaian harus diikuti
3. Pembuatan, pemasangan, perbaikan, perawatan dan perubahan lift harus sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan Menteri Tenaga Kerja dan trasminigrasi Nomor : Per. 03 / Men / 1999 BAB III
Pasal 24 s/d 29
4. Pemeriksaan dan pengujian lift dilakukan oleh Dinas tenaga kerja dan transmigrasi sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun sekali;
5. Lift A digunakan untuk pengunjung dan pegawai Rumah Sakit sedangkan lift B khusus untuk
pasien dan dokter, dan lift barang khusus untuk mengangkut barang – barang rumah sakit.
6. Perawatan Lift dilaksanakan secara rutin dan teratur oleh Bagian Teknik Umum atau Unit lain
yang ditunjuk oleh Direktur.

PASAL 13
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun

1. Kegiatan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun dilaksanakan oleh Instalasi Farmasi,
Radiologi, Laboratorium dan logistik serta bekerja sama dengan Panitia Keselamatan dan
Kesehatan Kerja rumah sakit.
2. Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun mengacu pada Peraturan Pemerintah RI Nomor 74
Tahun 2001.

PASAL 14
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit

1. Pengelolahan Kesehatan lingkungan Rumah Sakit dilakukan oleh beberapa Unit Kerja antara lain
Infeksi Nesokomial, CSSD, dan PK3RS.
2. Petunjuk Teknis, persyaratan dan tata cara penyehatan Kesehatan Lingkungan rumah sakit harus
mengacu pada Surat keputusan Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PPM&PLP) Departemen Kesehatan RI No. HK.00.06.6.44.

PASAL 15
Peralatan Alat Pelindung Diri

1. Kegiatan yang mengandung resiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja harus memakai alat
pelindung diri.
2. Alat pelindung diri harus digunakan sesuai prosedur dan dipelihara dengan baik.
3. Alat pelindung diri yang dimadsud adalah sesuai dengan peraturan ditempat kerja masing– masing.

BAB - III
Pengawasan, Pembinaan, dan Penutup

PASAL 19
Pengawasan

1. Setiap Kepala Bagian mengawasi tentang pelaksanaan peraturan ini.


2. Wewenang dan Tanggung jawab serta tata cara pelaksanaan ketentuan ini diatur dalam Surat
Keputusan Direktur.

PASAL 20
Pembinaan

Setiap kepala bagian wajib melakukan pembinaan kepada Staf dalam pelaksanaan peraturan ini.
PASAL 21
Ketentuan Penutup

1. Pelaksanaan ketentuan – ketentuan tersebut dalam pasal – pasal diatas, lebih lanjut akan diatur
dengan peraturan – peraturan dan kebijakan Direktur
2. Peraturan ini disebut Peraturan Perundang-undangan Fasilitas dan Keselamatan RS. Martha Friska
Medan dan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
3. Bila dikemudian hari terdapat kekeliruan maka akan diadakan perubahan.

Direktur Utama

dr. R.P.H. Siahaan, MHA

Anda mungkin juga menyukai