Anda di halaman 1dari 68

EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018

VOLUME 74/ NOMOR 58

MEMBANGUN KESADARAN
MASYARAKAT MARITIM
DALAM PERSPEKTIF
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018 - VOLUME 74 /NOMOR 58

BELA NEGARA

MEMBANGUN KOMPONEN ANALISIS KEBUTUHAN PARTISIPASI


PENDUKUNG KAPAL RUMAH SAKIT PUSREHAB KEMHAN
MELALUI SINERGITAS TNI DALAM OPERASI DI INDONESIA 2018
STAKEHOLDER MILITER SELAIN PERANG ASIAN PARA GAMES
PENANGGULANGAN
BENCANA ALAM

1
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

2
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

DEWAN REDAKSI

Pelindung/Penasihat:

Menteri Pertahanan
Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu

Sekjen Kemhan
Marsdya TNI Hadiyan Sumintaatmadja

Pemimpin Umum:

Kapuskom Publik Kemhan


Brigjen TNI Totok Sugiharto, S. Sos.

Pemimpin Redaksi:

Kabid Kermainfo Puskompublik


Kolonel Inf. Drs. Silvester Albert Tumbol, M.A.

Redaksi:

M. Adi Wibowo , M.Si.


Kapten Cku Lindu Baliyanto

Desain Grafis:

Imam Rosyadi
Mandiri Triyadi, S.Sos.

Foto:

Fotografer Puskom Publik Kemhan

Percetakan & Distribusi:

Nadia Maretti, S.Kom, M.M.

Diterbitkan oleh:
Puskom Publik Kemhan
Jln. Merdeka Barat No. 13-14, Jakarta
Telp. 021-3829151, Fax. 3452457

3
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

Serambi Redaksi

Para pembaca yang budiman,

Kami kembali menyapa para pembaca WIRA Edisi kelima bulan


September-Oktober 2018. Tim redaksi mengetengahkan beberapa
tulisan diantaranya: Membangun Kesadaran Masyarakat Maritim
dalam Perspektif Bela Negara; Membangun Komponen Pendukung
melalui Sinergitas Stakeholder; Analisis Kebutuhan Kapal RS TNI dalam
Operasi Militer Selain Perang Penanggulangan Bencana Alam; Partisipasi
Pusrehab Kemhan di Indonesia 2018 Asian Para Games; serta beberapa
Berita Pertahanan .

Untuk memperkaya artikel majalah WIRA ini, kami senantiasa


mengharapkan partisipasi pembaca untuk mengirimkan tulisan, baik
berupa artikel, opini, informasi, tanggapan ataupun kritik dan saran,
melalui email redaksi.wira@kemhan.go.id. Majalah WIRA juga dapat
diakses dalam jaringan online di laman www.kemhan.go.id.

4
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

Daftar Isi
ARTIKEL

6
MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT
MARITIM DALAM PERSPEKTIF BELA NEGARA

Menjadi sangat penting untuk membina dan


memberdayakan sikap dan jati diri yang tangguh
masyarakat maritim sebagai salah satu bentuk
perwujudan bela negara dalam rangka menjamin
kelangsungan hidup NKRI menuju poros maritim
dunia.

12
MEMBANGUN KOMPONEN PENDUKUNG
MELALUI SINERGITAS STAKEHOLDER

Sumber daya nasional yang berada di dalam dan


atau di luar pengelolaan Kementerian Pertahanan
dilaksanakan oleh Kementerian / Lembaga, swasta dan
pemerintah daerah selaku stakeholder / pemangku
kepentingan.

19
ANALISIS KEBUTUHAN KAPAL RS TNI
DALAM OPERASI MILITER SELAIN PERANG
PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
BERITA PERTAHANAN
Keberadaan rumah sakit bergerak sangat diperlukan
pada saat kondisi kegawatdaruratan. Rumah sakit
bergerak dapat berupa rumah sakit lapangan, kapal
rumah sakit, atau pesawat rumah sakit yang dimiliki 29 KEMHAN / TNI AJUKAN PERMOHONAN
KENAIKAN ANGGARAN DALAM RAKER
oleh unsur kesehatan dari Tentara Nasional Indonesia DENGAN KOMISI I DPR RI
(organisasi militer).

30 MENHAN HADIRI UPACARA HUT KE-73


TNI DI MABES TNI

25
PARTISIPASI PUSREHAB KEMHAN
31 LOMBA PCTA LAHIRKAN 4080 KADER
BELA NEGARA TERBAIK DARI 34
PROVINSI DI INDONESIA
DI INDONESIA 2018 ASIAN PARA GAMES
Indonesia 2018 Asian Para Games (INAPG 2018) adalah
ajang olahraga khusus atlet penyandang disabilitas 33 MENHAN RI MENJADI PEMBICARA
DALAM ACARA DISKUSI MEDIA FORUM
pertama tingkat Asia yang diselenggarakan di Indonesia. MERDEKA BARAT 9

35 FOTO KEGIATAN MENHAN RI

5
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58 ARTIKEL

MEMBANGUN KESADARAN MASYARAKAT MARITIM


DALAM PERSPEKTIF BELA NEGARA
Oleh:
Laksma TNI Dr. M. Adnan Madjid, S.H., M.Hum
Wakil Dekan Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan

P
Pendahuluan panduan serta contoh sikap dan Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
perilaku guna memperkokoh yang berlandaskan Pancasila dan
Dalam rangka menyongsong rasa persaudaraan, menciptakan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
era globalisasi, Indonesia juga keteraturan, menjaga keutuhan menjamin kelangsungan hidup
dihadapkan pada berbagai macam wilayah yang direalisasikan bangsa dan negara. Dapat dikatakan
dinamika perkembangan lingkungan dalam rangka memperjuangkan bahwa bela negara menitikberatkan
strategis. Hal ini akan berdampak keselamatan bangsa dan pertahanan pada proses perubahan sikap
pada kualitas bangsa Indonesia negara. Universitas Pertahanan dan perilaku bangsa Indonesia
dalam memperkuat pertahanan (2016) menyatakan bahwa bela menuju arah jiwa-jiwa kepribadian
maupun keamanan negara. Bela negara merupakan sikap dan nasionalisme dan patriotisme dalam
Negara hadir ditengah – tengah perilaku warga negara yang dijiwai menjamin tetap berjayanya NKRI.
masyarakat yang memberikan oleh kecintaannya kepada Negara

6
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

Salah satu bentuk kejayaan tentunya memerlukan panggilan lebih. Ancaman-ancaman


Bangsa dan Negara Indonesia adalah dari setiap warganya dalam yang datang dari luar bisa saja
luas dan berlimpahnya sumber daya menjaga dan memelihara kondisi menguji keutuhan bangsa dan
maritim yang bisa dimanfaatkan kepulauan dan sumber daya di negara sehingga pemberdayaan
masyarakat banyak, khususnya laut. Tugas terkait penjagaan serta masyarakat maritim sangat
daerah pesisir. Program “Nawacita” pengamanan perairan maupun mendesak untuk dilaksanakan guna
yang dicanangkan oleh Presiden pulau-pulau terdepan bukan hanya membangun kesadaran bela negara
Joko Widodo juga menitikberatkan menjadi kewajiban TNI dan pihak dalam rangka menangkal segala
pada bangkit dan kokohnya jati keamanan lainnya saja, melainkan bentuk ancaman dari pihak luar.
diri Indonesia sebagai Negara menjadi tanggung jawab mutlak
Maritim. Oleh karena itu, menjadi bagi masyarakat secara luas. Hal Pembahasan
sangat penting untuk membina ini tertuang dalam UU No. 3
dan memberdayakan sikap dan Tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 tentang a. Budaya dan Karakter Masyarakat
jati diri yang tangguh masyarakat Pertahanan Negara yang berbunyi Maritim
maritim sebagai salah satu bentuk “Setiap warga negara berhak dan
perwujudan bela negara dalam wajib ikut serta dalam upaya bela Bangsa asing yang merantau
rangka menjamin kelangsungan negara yang diwujudkan dalam akan menyebut tanah kelahirannya
hidup NKRI menuju poros maritim penyelenggaraan pertahanan dengan sebutan homeland atau
dunia. negara”. Oleh karena itu, bela negara motherland yang jika diterjemahkan
dalam rangka memberdayakan dalam bahasa Indonesia lebih tepat
Indonesia yang terdiri dari masyarakat maritim di Indonesia dimaknai dengan bumi pertiwi
ribuan pulau dan lautan yang luas juga patut mendapatkan perhatian atau ibu pertiwi. Istilah ini mungkin
berasal dari pemujaan kepada Dewi
Kesuburan yang sifatnya universal.
Meski nenek moyang bangsa
Indonesia juga mengenal pemujaan
kepada Dewi Kesuburan, untuk
menyebut tanah kelahirannya akan
lebih tepat dengan istilah “tanah
air” mengingat bangsa Indonesia
yang berbeda-beda suku bangsa
menempati pulau-pulau yang
dikelilingi oleh lautan luas.

Republik Indonesia sebagai


negara kepulauan dengan ciri
khas atas keanekaragaman suku,
bahasa, dan budayanya. Secara
fisik antar satu budaya dan budaya
lain dipisahkan oleh laut. Akan
tetapi, pemisahan itu tidak bisa
dilihat dari segi kemaritiman karena
seluruh perairan yang ada di
Nusantara adalah pemersatu yang
mengintegrasikan ribuan pulau
yang terpisah-pisah.

Di negara yang disebut Indonesia


berdiam sebuah bangsa besar yang
mendiami wilayah dan negara
kepulauan, bangsa yang multikultur

7
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

Sumber : Okilukitoblogspot.wordpress.com

yang di dalamnya ada dua kelompok seperti nelayan, pembudidaya ikan, 2. Sangat di pengaruhi oleh
kehidupan, yaitu kelompok penambangan pasir dan transportasi faktor lingkungan, musim dan
masyarakat yang mendiami wilayah laut. Tingkat pendidikan penduduk juga pasar.
pesisir dan kelompok masyarakat wilayah pesisir juga tergolong
yang mendiami wilayah pedalaman. rendah. Kondisi lingkungan 3. Struktur masyarakat yang
Secara sadar atau tidak, kedua pemukiman masyarakat pesisir, masih sederhana dan belum
kelompok masyarakat ini hidup khususnya nelayan masih belum banyak dimasuki oleh pihak
dalam sebuah ketergantungan tertata dengan baik dan terkesan luar. Hal ini dikarenakan baik
akan laut. Semuanya itu kembali kumuh. Dengan kondisi sosial budaya, tatanan hidup, dan
pada konsep hidup dan kesadaran ekonomi masyarakat yang relatif kegiatan masyarakat relatif
ruang hidup yang berasal dari berada dalam tingkat kesejahteraan homogen dan masing-masing
heterogenitas tadi. Kemudian dalam rendah, maka dalam jangka panjang individu merasa mempunyai
sejarahnya, juga tercatat antagonis tekanan terhadap sumberdaya kepentingan yang sama
hasrat untuk saling mengendalikan pesisir akan semakin besar guna dan tanggung jawab dalam
dari kedua kelompok besar pemenuhan kebutuhan masyarakat. melaksanakan dan mengawasi
itu sendiri. Kelompok yang Oleh karena itu, berikut adalah hukum yang sudah disepakati
tinggal di darat berusaha untuk sifat dan karakteristik masyarakat bersama. Hal ini cenderung
mengendalikan pesisir dengan maritim: membuat taraf pendidikan
segala upaya untuk mendapatkan maupun kesejahteraan masih
hasil dari laut, dan juga sebaliknya. 1. Sangat dipengaruhi oleh jenis berada pada tingkatan yang
(Utomo, B.B., 2017) kegiatan. Contohnya seperti cukup rendah.
usaha perikanan tangkap,
Masyarakat maritim pada usaha perikanan tambak, 4. Sebagian besar masyarakan
umumnya sebagian besar dan usaha pengelolaan hasil pesisir bekerja sebagai
penduduknya bermata pencaharian perikanan yang memang Nelayan. Nelayan adalah
di sektor pemanfaatan sumberdaya dominan dilakukan. perorangan warga negara
kelautan (marine resource based), Indonesia atau korporasi yang

8
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

mata pencahariannya atau berkelanjutan dalam menghadapi Sejak beberapa dekade terakhir,
kegiatan usahanya melakukan berbagai jenis ancaman. Oleh bukan hanya kelompok tersebut
penangkapan ikan, khususnya karena itu, masyarakat maritim dianggap sebagai masyarakat
di wilayah laut. (Pelosok, Q., tentunya memiliki peran dalam pewaris dan pendukung
2013) upaya pertahanan negara. kebudayaan maritim di Indonesia,
tapi tidak terkecuali bagi semua
b. Masyarakat Maritim dan Konsep masyarakat maritim komunitas pesisir dan pulau-pulau
Pertahanan Negara yang aktual merujuk pada dari Sabang sampai Merauke
kesatuan-kesatuan sosial yang yang telah menggagas dan
Buku Putih Pertahanan Negara sepenuhnya atau sebagian besar mengembangkan sektor-sektor
menjabarkan bahwa pertahanan menggantungkan kehidupan sosial ekonomi berkaitan sumber daya
negara Indonesia disusun dalam ekonominya secara langsung atau dan jasa-jasa laut di sekelilingnya.
suatu sistem pertahanan semesta tidak langsung pada pemanfaatan Namun demikian, ditinjau dari
guna mencapai tujuan nasional. sumber daya laut dan jasa-jasa aspek kepemilikan, wilayah pesisir
Pertahanan negara yang bersifat laut. Mereka terdiri dari kesatuan- dan laut serta sumberdaya yang
semesta ini pada hakikatnya adalah kesatuan kelompok kerja seperti terkandung di dalamnya sering
suatu bentuk pertahanan yang komunitas nelayan dan pelayar, memiliki sifat terbuka (open access).
melibatkan seluruh warga negara Angkatan Laut dan Satgas Dengan karakteristik open access
sesuai dengan fungsi dan peran Keamanan laut, pekerja tambang, tersebut, kepemilikan tidak diatur,
nya masing-masing. (Kemhan, pedagang dan pengusaha industri setiap orang bebas memanfaatkan
2015). Sistem pertahanan semesta hasil laut, dan kawasan industri sehingga dalam pembangunan
itu sendiri mengombinasikan pariwisata. Mereka memiliki fungsi wilayah dan pemanfaatan
pertahanan militer serta pertahanan masing-masing yang dimulai pada sumberdaya sering menimbulkan
nirmiliter melalui usaha membangun tatanan pemanfaatan sumber konflik kepentingan pemanfaatan
kekuatan pertahanan negara yang daya laut, pengamanan, penjagaan ruang dan sumberdaya serta peluang
kuat dan disegani. Hal tersebut maupun pada sektor peningkatan terjadinya degradasi lingkungan dan
dipersiapkan secara dini dengan pariwisata. (Maynar, S., 2017) problem eksternalitas lebih besar
harapan dapat bekerja secara karena terbatasnya pengaturan
pengelolaan sumberdaya.

9
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

Dengan demikian, dalam rangka baik sesama warga negara sampai Laut sendiri merupakan ajang
mengurangi gesekan-gesekan yang bersama-sama menangkal ancaman dalam pencarian kehidupan bagi
ada, penting untuk memberikan nyata musuh bersenjata. Tercakup masyarakat maritim. Pada mulanya
kesejahteraan pada masyarakat di dalamnya adalah bersikap dan masyarakat bertujuan mencari
maritim dalam kehidupan dan berbuat yang terbaik bagi bangsa hidup dan mempertahankan hidup,
aktifitasnya sehari hari. Hal ini dan Negara. Di Indonesia, proses namun pada akhirnya mereka
dilaksanakan sebagai upaya pembelaan negara sudah diatur juga bertujuan mengembangkan
pembangunan dan pelestarian secara formal ke dalam Undang- kesejahteraan, atau dengan kata
sumber daya di perairan, khususnya undang. Diantaranya sudah lain membangun kejayaan dan
eksistensi pulau-pulau terdepan tersebutkan ke dalam Pancasila kekayaan dari kegiatan kemaritiman
yang dihuni masyarakat maritim. serta Undang-undang Dasar 1945, dalam rangka mencapai tujuan
Pengembangan kawasan terdepan khususnya pasal 30. Didalam pasal nasional. Laut menjadi media
sangat terbantu oleh sikap tersebut, dijelaskan bahwa membela pemersatu bangsa karena melalui
masyarakat maritim yang hidup di bangsa merupakan kewajiban laut banyak orang dari berbagai
wilayah perbatasan dengan negara seluruh rakyat Indonesia tanpa bangsa melakukan interaksi dengan
lain guna menjaga kutuhan wilayah terkecuali. Dengan melaksanakan bermacam–macam aktivitas.
NKRI. Dengan adanya optimalisasi kewajiban bela bangsa tersebut, Melalui laut orang dari berbagai
dan pemberdayaan masyarakat hal ini menjadi bukti dan proses bangsa menjalankan aktivitas
maritim, maka dukungan bagi seluruh warga negara untuk perekonomian melalui “jasa”
pertahanan dan keamanan negara menunjukkan kesediaan mereka pelayaran antar benua atau antar
dapat terjamin yang ditandai dalam berbakti pada nusa dan pulau. Tentunya, hal-hal yang terkait
dengan aktivitas oleh masyarakat bangsa, termasuk didalamnya unsur dengan kemajuan dunia maritim
maritim Indonesia sebagai wujud penting bela negara, yaitu cinta tersebut patut untuk diberdayakan.
dari pertahanan semesta. tanah air, kesadaran berbangsa dan
bernegara, yakin akan Pancasila Dalam masyarakat maritim,
c. Bela Negara dan Pemberdayaan sebagai ideologi negara, rela termasuk di Indonesia, telah
Masyarakat Maritim berkorban untuk bangsa dan negara tumbuh berbagai sektor dan
serta memiliki kemampuan awal subsektor ekonomi kemaritiman
Spektrum bela negara itu sangat bela negara.(Gantina, C., 2017). baru yang memunculkan segmen-
luas, hal ini dimulai dari hubungan segmen atau kategori-kategori

10
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

sosial seperti petambang, pekerja dalam kehidupan masyarakat itu mempertahankan negara dengan
industri, pengelola dan karyawan sendiri.(Jamil, M., 2015). cara meningkatkan rasa nasionalisme
wisata, marinir, akademisi/peneliti, yakni kesadaran berbangsa dan
birokrat, dan lain-lain. Tumbuh Dengan demikian, semangat bernegara, menanamkan kecintaan
kembangnya sektor-sektor ekonomi bela negara yang diintegrasikan terhadap tanah air, serta berperan
dan jasa dengan segmen-segmen dengan bentuk pemberdayaan aktif dalam memajukan bangsa
masyarakat maritim tersebut masyarakat maritim pada setiap dan negara khususnya dalam
memerlukan dan diikuti dengan lapisan masyarakat akan menjamin mewujudkan “Indonesia Sebagai
perkembangan dan perubahan- keutuhan bangsa dan negara Poros Maritim Dunia”. Guna
perubahan kelembagaannya Indonesia dalam rangka menjaga terwujudnya pertahanan semesta,
menjadi wadah dan regulasinya. tegaknya NKRI serta eksistensi maka sumber daya manusia menjadi
Bentuk nyata pemberdayaan Indonesia di kancah internasional. titik sentral yang perlu dibina dan
lainnya adalah dengan memotorisasi dikembangkan sebagai potensi
perahu nelayan dalam rangka Penutup bangsa yang mampu melaksanakan
pengembangan usaha yang pembangunan maupun mengatasi
didukung dengan teknologi Sebagai kesimpulan, semangat segala bentuk ancaman, tantangan,
perikanan laut yang mumpuni menggaungkan dan kesadaran hambatan dan gangguan (ATHG)
diiringi dengan membangun SDM bahwa Indonesia adalah Bangsa yang berasal dari dalam maupun luar
masyarakat maritim itu sendiri. Hal Maritim juga perlu untuk terus negeri. Dengan demikian, layaknya
ini tentunya akan berdampak positif diimplementasikan dalam kebijakan- pertahanan semesta, masyarakat
pada masyarakat maritim dalam kebijakan pemerintah dan kegiatan- maritim juga harus direalisasikan
mengekplorasi sumber daya laut kegiatan nyata seluruh warga pada diri seluruh masyarakat
yang ada serta mengurangi risiko negara. Cukup disayangkan jika Indonesia karena bangsa Indonesia
konflik antar nelayan maupun taraf pada level pelaksanaan di lapangan merupakan bangsa maritim yang
ekonomi yang lemah. Pemberdayaan dan pada tataran masyarakat mendunia. ***
itu sendiri berarti menciptakan kebanyakan, masih ditemukan
peluang bagi masyarakat maritim kurangnya kesadaran masyarakat
untuk menentukan kebutuhannya, sebagai bangsa maritim. Dukungan
merencanakan dan melaksanakan konsep bela negara dapat diartikan
kegiatannya, yang akhirnya secara non fisik dapat didefinisikan
menciptakan kemandirian permanen sebagai segala upaya untuk

11
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58 ARTIKEL

MEMBANGUN KOMPONEN PENDUKUNG


MELALUI SINERGITAS STAKEHOLDER
Oleh:
Tri Rahayu Irianingsih, SH.MH

P
Analis Pertahanan Negara Madya Ditkomduk Ditjen Pothan Kemhan

Pendahuluan sumber daya buatan dan sarana kedaulatan negara, keutuhan


prasarana. wilayah dan keselamatan segenap
Komponen pendukung sesuai bangsa dari segala ancaman, salah
Undang-Undang Nomor 3 Tahun Pelibatan sumber daya nasional satunya dengan membangun
2002 tentang Pertahanan Negara, dalam sistem pertahanan bersifat Komponen Pendukung untuk
adalah Sumber Daya Nasional semesta memiliki arti melibatkan kekuatan pertahanan negara .
yang dapat digunakan untuk seluruh warga negara, wilayah,
meningkatkan kekuatan dan sumber daya nasional lainnya, Permasalahan utama dalam
kemampuan Komponen Utama serta dipersiapkan secara dini oleh membangun komponen pendukung
dan Komponen Cadangan. Sumber pemerintah dan diselenggarakan adalah belum adanya payung
Daya Nasional terdiri dari sumber secara total, terpadu, terarah hukum yang berupa undang-
daya manusia, sumber daya alam, dan berlanjut untuk menegakkan undang tentang komponen

12
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

pendukung. Tujuan tulisan ini akan dapat mengadakan kerjasama pendukung perlu disinergikan,
lebih difokuskan bagaimana cara lintas sektoral yang bersifat ad diintegrasikan, dan diarahkan
mensinergikan para stakeholder hoc guna menjembatani berbagai terutama kepada stakeholder /
untuk membangun Komponen kepentingan sambil menunggu pemangku kepentingan sumber
Pendukung sesuai Undang-Undang peraturan perundang-undangan daya terkait agar pembangunan
Nomor 3 Tahun 2002 karena sejak yang terkait. komponen pendukung dapat segera
diundangkan sampai sekarang sudah terealisasi sesuai arah kebijakan
16 tahun berjalan, undang-undang Maka transformasi sumber dan sasaran strategis pertahanan
tentang komponen pendukung daya nasional untuk kepentingan negara.
belum dapat diwujudkan. pertahanan Negara, yang berada di
dalam dan atau di luar pengelolaan Analisis
Apabila hal ini dikaitkan dengan kementerian yang membidangi
Peraturan Presiden Nomor 41 pertahanan harus dapat Sumber daya nasional yang
Tahun 2010 tentang Kebijakan dimanfaatkan semaksimal mungkin berada di dalam dan atau di
Umum Pertahanan Negara untuk membangun kekuatan luar pengelolaan Kementerian
maka masih ada celah untuk kita komponen pertahanan negara Pertahanan dilaksanakan
merintis pembangunan komponen diantaranya komponen pendukung. oleh Kementerian / Lembaga,
pendukung. Salah satu ketentuan swasta dan pemerintah daerah
dalam Perpres menyebutkan Atas dasar kebijakan tersebut selaku stakeholder / pemangku
dimungkinkannya Kementerian maka sumber daya nasional yang kepentingan, yang secara bersama-
Pertahanan dan Instansi terkait akan dibangun sebagai komponen sama membangun Komponen

13
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

Pendukung. Komponen Pendukung hasil perkebunan, hasil keseimbangan ekosistem di


adalah sumber daya nasional perikanan dan lain wilayah tersebut. Sasaran
yang dapat digunakan untuk sebagainya. pendayagunaan potensi
meningkatkan kekuatan dan sumber daya buatan
kemampuan komponen utama dan b. Sumber daya yang tidak digunakan untuk Industri
komponen cadangan, yang terdiri dapat diperbaharui, Pangan, Industri Energi,
dari : seperti: barang tambang Industri Air, Industri Obat,
(minyak bumi, batu bara, Industri Bahan Baku, Industri
1. Sumber daya manusia yang gas alam, barang tambang Alutsista dan Pembangunan
berdasarkan proyeksi Badan mineral dan barang Infrastruktur.
Perencanaan Pembangunan tambang non mineral).
Nasional (Bappenas) 2013 4.
Sarana dan prasarana
bahwa jumlah penduduk 3. Sumber daya buatan adalah nasional adalah hasil budi
Indonesia pada 2018 hasil pengembangan dari daya manusia yang dapat
mencapai 265 juta jiwa. sumber daya alam untuk digunakan sebagai alat
Jumlah tersebut terdiri dari meningkatkan kualitas, penunjang untuk kepentingan
133,17 juta jiwa laki-laki dan kuantitas, dan/atau pertahanan negara dalam
131,88 juta jiwa perempuan. kemampuan daya dukungnya, rangka mendukung
antara lain hutan buatan, kepentingan nasional, seperti:
2. Sumber daya alam yang terdiri waduk, dan jenis unggul, mobil, motor, kereta api,
dari: yang dalam pemanfaatan kapal, pesawat terbang,
dan pengelolaannya bandara, stasiun, terminal,
a. Sumber daya yang dapat dapat menunjang tingkat jalan, jembatan, dermaga/
diperbaharui, seperti: perkembangan wilayah galangan dan lain sebagainya.
hutan, tanah ,air, hewan, dengan tetap menjaga

14
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

Sumber: pxhere.com

Sumber daya nasional untuk sertifikasi terhadap seluruh sumber keakuratan dan kerelevanan data,
komponen pendukung dipersiapkan daya nasional yang ada. untuk menghindari terjadinya
oleh pemerintah secara dini dan inkonsistensi data yang ada di
diselenggarakan secara total, Sehubungan dengan proses lapangan, dan untuk menyusun
terpadu, terarah dan berlanjut untuk penataan, kementerian/lembaga, sebuah format yang standar.
menegakkan kedaulatan negara, swasta dan pemerintah daerah
keutuhan wilayah dan keselamatan selaku stakeholder / pemangku Oleh karena itu seluruh data
segenap bangsa dari segala bentuk kepentingan berperan untuk yang diperoleh dari kementerian/
ancaman dan gangguan maka perlu memberikan data-data sumber lembaga, swasta dan pemerintah
dilakukan kegiatan penataan dan daya nasional sumber daya daerah selaku stakeholder /
pembinaan. Hal ini dilaksanakan nasional yang dimilikinya. Adapun pemangku kepentingan, akan
agar dapat dimanfaatkan di sumber daya nasional ini, terdiri dapat mendukung terbangunnya
masa damai untuk kepentingan dari sumber daya manusia, sumber komponen pendukung dalam
kesejahteraan dan di masa perang daya alam, sumber daya buatan rangka mendukung operasional
untuk kepentingan pertahanan. dan sarana prasarana nasional baik tempur matra darat, matra laut dan
Ruang lingkup kegiatan penataan menurut sifatnya (kualitatif atau matra udara di masa perang. Oleh
dan pembinaannya adalah sebagai kuantitatif), sumbernya (internal karena itu, perlu adanya komitmen
berikut, : atau eksternal), cara perolehannya yang kuat diantara Kementerian/
(primer atau sekunder) maupun Lembaga terkait, Swasta dan Pemda
Pertama, Proses penataan dan menurut waktu pengumpulannya dalam wujud Kesepakatan Bersama
penetapan Komponen Pendukung, (cross section atau berkala) kepada (KB) atau Perjanjian Kerjasama (PKS)
meliputi kegiatan penyiapan dan Kementerian Pertahanan atau untuk penetapan sumber daya
penetapan sumber daya nasional Panglima TNI. Pengumpulan data nasional kepentingan pertahanan
yang terdiri dari pendataan, tersebut akan bermanfaat sebagai negara.
pemilahan, pemilihan, verifikasi dan dasar utama untuk menyajikan

15
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

Pengelolaan sumber daya sumber daya nasional untuk menjadi dukungan yang diperlukan
nasional sebagaimana tersebut komponen pendukung melalui: untuk Komponen Utama
di atas, dikelompokkan sesuai dan Komponen Cadangan.
kebutuhan Komponen Utama dan a. Verifikasi, yaitu Kegiatan pemeranan
Komponen Cadangan menjadi mengkonfirmasi terhadap dilakukan melalui sosialisasi,
ke dalam segmen-segmen kapabilitas dan kompetensi gladi posko dan simulasi.
Komponen Pendukung yang di serta kapasitas segmen-
tata menurut kompetensi, produk/ segmen dengan teknik yang c. Sertifikasi, yaitu ujung
jasa dan karakteristiknya, yaitu dapat memastikan lokasi/ dari kegiatan penetapan
terdiri dari: 1) Sumber Daya alamatnya. Dalam verifikasi yang bersifat administratif
Manusia (Kesamaptaan, jiwa korsa, harus sudah dilakukan pengesahan peran dan fungsi
intelektualitas, profesionalisme pelembagaan sebagai wadah segmen-segmen Komponen
dan semangat nasionalisme) ditata yaitu terbentuknya lembaga Pendukung. Dalam sertifikasi
menjadi segmen Garda Bangsa, koordinasi yang dapat ditetapkan kompetensi,
Tenaga Ahli/Profesi dan Warga mempertemukan unsur fungsi kapabilitas, kapasitas
Negara lainnya; 2) untuk Sumber pertahanan yang membidangi dan peran baik segmen
Daya Alam dan Sumber Daya Buatan komponen pendukung Komponen Pendukung
di tata sebagai Logistik Wilayah dan dengan pengelola segmen- yang bersifat lokal maupun
Cadangan Materiil Strategis; serta segmen yang diverifikasi. nasional dalam mendukung
3) Sarana dan Prasarana Nasional di Komponen Utama dan
tata untuk menunjang kepentingan b. Pemeranan, yaitu kegiatan Komponen Cadangan.
pertahanan Industri Nasional. internalisasi peran dan fungsi
segmen-segmen Komponen Kedua, Pembinaan Komponen
Selanjutnya setelah proses Pendukung bahwa pemilihan Pendukung adalah rangkaian
penataan selesai dilaksanakan, yang dilakukan telah sesuai kegiatan yang berhubungan dengan
maka akan dilakukan penetapan dengan kriteria dan wujud perencanaan, pengorganisasian,

16
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

pelaksanaan, pengawasan disupervisi perannya sebagai Badan di daerah serta lembaga


serta pengendalian dari proses komponen pendukung pada profesi yang menaunginya berupa
pembangunan Komponen saat mobilisasi sesuai dengan sosialisasi, fasilitasi, bimbingan
Pendukung secara berdaya guna sertifikasinya. Supervisi teknis, gladi posko dan gladi
dan berhasil guna. dilakukan secara langsung dan lapangan. Untuk Bimbingan Teknis
tidak langsung. dilakukan melalui Training Of Trainer
Ada 2 aspek pembinaan (TOT).
Komponen Pendukung yaitu: Pertama, secara langsung yaitu
dengan melibatkan unsur dan Berdasarkan kebijakan umum
a. Aspek Profesi. fungsi pertahanan. Contohnya: 1) tentang penyelenggaraan
Jika akselerasi kemampuan maka pertahanan negara maka Menteri
Pembinaan aspek fungsi profesi segmennya tenaga ahli/profesi; 2) Pertahanan bekerjasama dengan
dilakukan oleh Kementerian/ jika akserasi produksi/jasa maka pimpinan kementerian dan instansi
Lembaga dan Dinas/Badan segmennya industri nasional; 3) pemerintah lainnya untuk menyusun
di daerah serta lembaga simulasi Kamtibmas dan bencana dan melaksanakan perencanaan
profesi yang menaunginya jika yang disupervisi Garda bangsa; strategis pengelolaan sumber
sesuai dengan kebutuhan 4) produksi dan kemampuan daya nasional untuk kepentingan
organisasinya. Pembinaan dukungan jika yang disupervisi pertahanan.
dilakukan melalui latihan dasar SDAB/Sarprasnas, dan 5) kesigapan
dan latihan berkelanjutan di jika segmennya warga Negara Penggunaan Komponen
bidang profesinya. lainnya. Pendukung di masa perang
sesuai segmentasi dan wujud
b. Aspek Peran Kedua, secara tidak langsung dukungannya untuk meningkatkan
yaitu dengan memberikan kekuatan dan kemampuan
Sejalan dengan aspek profesi petunjuk teknis yang dilakukan oleh komponen utama dan komponen
bahwa tiap-tiap segmen Kementerian/Lembaga dan Dinas/ cadangan maka sumber daya

17
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

nasional yang sudah dipersiapkan udara di masa perang. Oleh Rekomendasi


oleh pemerintah di masa damai karena itu yang perlu dilakukan
dapat diimplementasikan dalam Kemhan adalah bersinergi dan Untuk mendapatkan data
masa perang. Tindakan pengerahan bekerjasama dengan stakeholder sumber daya nasional komponen
sumber daya nasional untuk terkait (kementerian/lembaga, pendukung, Kemhan perlu
penggunaan komponen pendukung swasta dan pemerintah daerah). membangun kerjasama yang kuat
dilandasi pada Undang-Undang dengan kementerian/lembaga,
Nomor 27 Tahun 1997 tentang 2.
Perlu membangun komitmen swasta dan pemerintah daerah
Mobilisasi dan Demobilisasi. Dengan yang kuat dengan Kementerian/ selaku stakeholder/pemangku
demikian membangun Komponen Lembaga terkait, swasta dan kepentingan melalui pengaturan
Pendukung adalah penting, sebagai Pemda yang diwujudkan kedalam yang lebih mengikat yaitu
bagian integral Sistem Pertahanan pengaturan yang lebih mengikat Kesepakatan Bersama (KB) atau
bersifat Semesta. yaitu Kesepakatan Bersama (KB) Perjanjian Kerjasama (PKS) sebagai
atau Perjanjian Kerjasama (PKS) landasan terbangunnya komponen
Kesimpulan sebagai landasan terbangunnya pendukung yang dilakukan secara
komponen pendukung yang bersama.***
1. Bahwa membangun Komponen dilakukan secara bersama dalam
Pendukung sesuai Undang- hal pendataan, pemilahan, Daftar Pustaka
Undang Nomor 3 Tahun 2002 pemilihan, verifikasi dan
perlu melibatkan stakeholder/ sertifikasi terhadap seluruh 1. Majalah Internal Potensi Pertahanan
pemangku kepentingan untuk sumber daya nasional termasuk edisi VI Maret 2014. XX hal. 79
mendapatkan data sumber daya kegiatan yang berhubungan
nasional yang akurat dan relevan dengan perencanaan, 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002
sebagai dasar menyusun format pengorganisasian, pelaksanaan, tentang Pertahanan Negara.
yang standar dalam rangka pengawasan serta pengendalian
mendukung operasional tempur dari proses pembangunan
matra darat, matra laut dan matra Komponen Pendukung.

18
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
ARTIKEL VOLUME 74/ NOMOR 58

ANALISIS KEBUTUHAN KAPAL RUMAH SAKIT TNI


DALAM OPERASI MILITER SELAIN PERANG
PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
Oleh:
Letkol Kav. Darwin Saputra, S.I.P., M.Han.
Kasubbag Evlap Bag Proglap Setbaranahan Kemhan RI

L
Latar Belakang menyebabkan Indonesia sering bencana alam menjadi ancaman
mengalami gempa bumi, banjir, nyata bagi bangsa Indonesia. Data
Indonesia merupakan negara tanah longsor, kekeringan, puting kejadian berbagai macam bencana
yang kaya akan sumber daya alam beliung, bahkan tsunami (Maarif, alam dari kurun waktu tahun 1999-
dan dikenal pula sebagai zamrud 2012). Selain itu, Indonesia juga 2008, menunjukkan bahwa 95%
katulistiwa. Namun, dibalik sumber terletak di tengah-tengah daerah dari mereka yang kehilangan nyawa
daya alam yang melimpah, Indonesia Cincin Api Pasifik. Cincin Api Pasifik disebabkan oleh gempa bumi dan
merupakan negara yang rawan atau Circum-Pacific belt sering tsunami (Ma’arif, 2012).
akan terjadinya bencana. Berada disebut sebagai penyebab Indonesia
pada 3 lempeng tektonik aktif yaitu sering mengalami gempa dan juga Pada Gambar 1.1 terlihat
Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik memiliki banyak gunung berapi. Hal bahwa sebagian besar bencana
serta kondisi hidrometereologi tersebut menjadikan berbagai jenis yang terjadi disebabkan oleh

Gambar 1.1 Tren Kejadian Bencana 10 Tahun Terakhir

(Sumber : BNPB.go.id, 2018)

19
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

bencana hidrometeorologi. Kondisi kepulauan, Indonesia telah diakui Pada gambar 2.2 terlihat bahwa
tersebut mengisyaratkan ancaman dunia secara internasional (UNCLOS kejadian bencana di Indonesia tidak
fisik yang secara nyata dihadapi 1982) yang kemudian diratifikasi hanya terjadi di pulau-pulau besar
oleh bangsa Indonesia bukanlah oleh Indonesia dengan Undang- seperti Pulau Jawa, tetapi bencana
perang, tetapi bencana alam yang Undang No.17 Tahun 1985. yang terjadi mengancam pula pulau-
jika tidak diantisipasi sejak dini Berdasarkan UNCLOS 1982, total pulau kecil dan pulau-pulau yang
akan banyak menimbulkan korban luas wilayah laut Indonesia seluas jauh dari pusat kota. Pulau-pulau ini
jiwa. Sejarah kejadian bencana 5,9 juta km2, terdiri atas 3,2 juta kemudian yang akan sulit dilakukan
menunjukkan ada peningkatan dari km2 perairan teritorial dan 2,7 km2 mobilisasi baik itu mobilisasi sumber
waktu ke waktu, bahwa Indonesia perairan Zona Ekonomi Eksklusif daya maupun mobilisasi bantuan
dianggap sebagai "supermarket (ZEE), luas tersebut belum termasuk ketika terjadi bencana.
bencana" dan sekarang berubah landas kontinen. Hal ini menjadikan
menjadi "laboratorium bencana" Indonesia sebagai negara kepulauan Indonesia merupakan negara
tempat banyak negara belajar cara terbesar di dunia (Lasubuda, 2013). kepulauan terbesar kedua di dunia
menanggulanginya (Ma’arif, 2012). yang terdiri dari 17.499 pulau
Struktur geografi wilayah dengan luas lautnya ± 5,8 juta km2
Secara geografis Indonesia Indonesia yang berbentuk dan panjang garis pantai ± 81.000
membentang dari 6˚ LU sampai 11˚ kepulauan ini jika disandingkan km (Rianto dkk, 2017) Sebagai
LS dan 92˚ sampai 142˚ BT, terdiri dengan ancaman bencana yang negara kepulauan, Indonesia
dari pulau-pulau besar dan kecil mengintai Indonesia, menjadikan harus melakukan banyak hal untuk
yang jumlahnya kurang lebih 17.504 permasalahan baru yaitu sulitnya memberikan berbagai pelayanan
pulau. Tiga per-empat wilayahnya akses ke lokasi-lokasi bencana yang publik terutama pelayanan medis
adalah laut (5,9 juta km2), dengan tidak hanya dapat terjadi di pulau- yang merupakan kebutuhan
panjang garis pantai 95.161 km, pulau besar, tetapi sangat mungkin primer setiap orang. Sesuai UUD
terpanjang kedua setelah Kanada terjadi di pulau-pulau kecil di 1945 pasal 28 H dan UU No. 36
(Lasubuda, 2013). Sebagai negara Indonesia yang jauh dari pusat kota. Tahun 2009 tentang Kesehatan

Gambar 2.2 Jumlah Kejadia Bencana Berdasarkan Provinsi di Indonesia

Sumber: BNPB, 2018

20
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

mengamanatkan bahwa setiap pulau, kebutuhan akan kapal Rumah efektif dalam mendukung misi-misi
warga negara Indonesia berhak Sakit (RS) sangat diperlukan dalam kesehatan membantu korban akibat
memperoleh layanan kesehatan OMPS tersebut. Saat ini, TNI hanya bencana alam (Anwar, 2016).
yang aman, bermutu, dan memiliki satu Kapal RS yaitu Kapal
terjangkau. Pemanfaatan rumah RS dr. Soeharso (SHS)-990. Jumlah Berhadapan dengan ancaman
sakit masih terbatas di daerah ini tentunya kurang mengingat bencana yang tinggi di Indonesia,
perkotaan. Kendala yang dihadapi struktur geografis Indonesia yang tentunya diperlukan suatu
wilayah terpencil adalah minimnya merupakan negara kepulauan. Oleh pencegahan dan mitigasi yang baik
tenaga medis dan kendala geografis karenanya penulis akan membahas untuk meminimalisir jumlah korban
(Rizaldi dkk, 2015). mengenai analisis kebutuhan kapal jiwa. Salah satu upaya pencegahan
RS TNI dalam operasi militer selain dan mitigasi adalah tersedianya
Hasil sensus tahun 2010 perang menanggulangi bencana sarana dan prasarana yang baik
populasi penduduk Indonesia alam, pengungsian, dan pemberian dalam upaya penanggulanan korban
sebanyak 237.641.326 juta jiwa bantuan kemanusiaan. bencana maupun konflik. Kapal
(BPS, 2015). Penduduk yang Rumah Sakit merupakan salah satu
berada di wilayah luar pulau Jawa, Pembahasan prasarana penunjang yang penting
khususnya di pulau-pulau kecil dalam untuk meminimalisir jumlah
Indonesia kondisinya masih sangat Kejadian bencana alam tentunya korban. Selain dapat menjadi pusat
membutuhkan bantuan, khususnya menimbulkan banyak korban, baik pelayanan kesehatan, kapal rumah
bantuan kesehatan. Kondisi ini akan korban jiwa maupun korban luka- sakit juga dapat digunakan untuk
semakin buruk dengan ancaman luka. Penanganan korban luka, baik memobilisasi sumber daya manusia
bencana yang ada di Indonesia. luka ringan maupun luka berat, yang dapat menolong korban
Kebutuhan fasilitas kesehatan di menjadi faktor penting dalam bencana alam dan juga tenaga
daerah terpencil terutama pada mengurangi jumlah korban jiwa kesehatan yang dibutuhkan untuk
saat bencana akan semakin besar. pada saat bencana terjadi, sehingga memberikan pelayanan medis
dapat dikatakan bahwa peran kepada korban
Salah satu komponen yang terjun rumah sakit sangatlah besar. Dalam
langsung dalam pemberian bantuan kondisi kegawatdaruratan bencana, Indonesia memiliki satu unit Kapal
kepada korban bencana alam adalah ketersediaan rumah sakit yang Rumah Sakit yaitu KRI dr Soeharso.
Tentara Nasional Indonesia (TNI). dapat diakses oleh korban sangat Bergabung armada Angkatan Laut
Hal ini diatur dalam Undang-Undang diperlukan. Ketersediaan terhadap pada tahun 2003, KRI dr Soeharso
Republik Indonesia Nomor 34 Tahun akses pelayanan kesehatan saat adalah satu-satunya kapal rumah
2004 tentang TNI. Dalam Undang- kondisi kedaruratan merupakan sakit di dalam negeri. Dengan
undang tersebut disebutkan bahwa salah satu upaya mewujudkan panjang 122 meter, KRI dr Soeharso
salah satu tugas TNI dalam Operasi keamanan nasional (Anwar, 2016). adalah kapal platform pendarat
Militer Selain Perang (OMPS) yaitu (LHD). Dalam situasi darurat kapal
membantu menanggulangi akibat Keberadaan rumah sakit dapat menampung 400 tentara dan
bencana alam, pengungsian, dan bergerak sangat diperlukan pada 3.000 penumpang.
pemberian bantuan kemanusiaan. saat kondisi kegawatdaruratan.
Rumah sakit bergerak dapat berupa KRI dr. Soeharso sebagai kapal
Berdasarkan hal tersebut, rumah sakit lapangan, kapal rumah rumah sakit mempunyai peranan
tentunya kelengkapan alutsista TNI sakit, atau pesawat rumah sakit strategis dan dapat menjadi pilihan
dalam OMPS kebencanaan sangat yang dimiliki oleh unsur kesehatan utama dalam pelayanan kesehatan
dibutuhkan untuk mendukung dari Tentara Nasional Indonesia di daerah pesisir dan pulau-pulau
penanggulangan akibat bencana dan (organisasi militer). Rumah sakit kecil termasuk dalam penanganan
bemberian bantuan kemanusiaan. bergerak ini sangat efektif karena bencana. Berbagai operasi
Melihat ancaman bencana yang lokasinya dapat disesuaikan dengan pelayanan kesehatan dan pelayanan
ada serta struktur geografis negara kebutuhan perawatan pada saat itu. kebencanaan telah dijalankan oleh
Indonesia yang terdiri dari pulau- Rumah sakit bergerak juga sangat KRI dr. Soeharso dan terbukti Kapal

21
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

Tabel 1. Kegiatan Operasi KRI dr. Soeharso


Tahun 2014 s.d 2015

(Sumber: Rianto dkk, 2017)

Rumah Sakit sangat dibutuhkan di dan pulau terpencil, Operasi orang meninggal dunia. Sebaran
Indonesia. Berikut kegiatan operasi Bantuan Bencana Tsunami 2004 korban meninggal dunia adalah
KRI dr. Soeharso. dan Operasi Bantuan Bencana di Kabupaten Lombok Utara 374
Gempa Sumatra Barat Tahun 2009. orang, Lombok Barat 37 orang,
KRI dr. Soeharso dikukuhkan Kota Mataram 9 orang, Lombok
sebagai Kapal Bantu Rumah Tahun 2018, banyak kejadian Timur 12 orang, Lombok Tengah 2
Sakit pada 17 September 2008 bencana dan timbulnya korban jiwa orang dan Kota Denpasar 2 orang.
(sebelumnya merupakan Kapal dan luka-luka sehingga dibutuhkan Korban luka-luka tercatat 1.353
Bantu Angkut Personel KRI pelayanan kesehatan yang memadai orang, dimana 783 orang luka berat
Tanjung Dalpele) Selain kegiatan bagi para korban bencana. Hal ini dan 570 orang luka ringan. Korban
pada tabel 1, sebelum difungsinya tentunya harus sudah diantisipasi luka-luka paling banyak terdapat di
sebagai kapal bantu RS pun, KRI dr. oleh pemerintah mengingat risiko Lombok Utara sebanyak 640 orang.
Soeharso telah melakukan berbagai bencana yang tinggi memang Lombok Utara adalah daerah yang
operasi pelayanan kesehatan dan mengancam di berbagai wilayah paling terdampak gempa karena
kebencanaan seperti Operasi Bakti di Indonesia. Salah satu kejadian berdekatan dengan pusat gempa 7
Sosial Kesehatan setiap tahun (surya bencana besar yang terjadi pada SR. Sebaran pengungsi terdapat di
Bhaskara Jaya dan Baksos TNI Agustus 2018 yaitu gempa bumi 7 Kabupaten Lombok Utara 137.182
Terpadu) di pulau-pulau terdepan SR di Lombok menyebabkan 436 orang, Lombok Barat 118.818

22
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

orang, Lombok Timur 78.368 orang, (Sulteng) per 25 Oktober 2018 yang geografis Indonesia, kapal RS sangat
dan Kota Mataram 18.368 orang diolah BNPB, korban tewas dalam diperlukan untuk memberikan
(Nugroho, 2018). bencana itu mencapai 2.081 orang. pelayanan kesehatan di pulau-pulau
terpencil yang menjadi tanggung
KRI dr. Soeharso di berangkatkan KRI dr. Soeharso diberangkatkan jawab pemerintah.
untuk misi penanganan bencana pada misi penanganan kebencanaan
di Lombok sesaat setelah kejadian ini dengan jumlah personel sebanyak Tidak ada referensi yang
bencana tersebut dengan 65 dokter 93 personel dan ada tambahan dari menyebutkan berapa jumlah kapal
dan perawat serta tenaga farmasi. Universitas Hasanudin sebanyak RS yang diperlukan suatu negara.
Di tubuh kapalnya, masih terdapat 17, Universitas Airlangga sebanyak Namun, melihat kondisi geografis
satu hanggar semi terbuka yang 5 orang dan tambahan lain. Dari tim Indonesia, dan risiko Indonesia
bisa menampung satu helikopter yang diberangkatkan, semua ahli terhadap bencana diperlukan
sedang. Sebagai kapal rumah sakit, bedah lengkap. lebih dari satu Kapal Rumah Sakit
kapal perang ini dilengkapi satu yang dapat membantu dalam
ruang UGD, tiga ruang bedah, enam Mengingat keberfungsian Kapal upaya pelayanan medis dan
ruang poliklinik, 14 ruang klinik dan RS terutama pada misi penyelamatan kegawatdaruratan. Berdasarkan
dua bangsal perawatan inap dengan dan penganganan bencana, sudah penuturan dari Panglima TNI
kapasitas standar 40 tempat tidur seharusnya Indonesia menambah Marsekal Hadi Tjahjanto, idealnya
(Marboen, 2018). jumlah Kapal Rumah Sakit. Kejadian Indonesia memiliki 10 Kapal Rumah
bencana selalu menimbulkan Sakit (Hadi, 2018). Penuturan ini
Setelah kejadian gempa Lombok, jumlah korban yang tidak sedikit. menguatkan bahwa penambahan
September 2018 terjadi gempa, Semakin banyak jumlah Kapal RS jumlah kapal RS di Indonesia
tsunami dan likuifaksi di Palu dan tentunya sangat membantu dalam sangat diperlukan mengingat
Donggala. Jumlah korban meninggal mempercepat penanganan korban fungsinya yang sangat krusial yaitu
akibat gempa dan tsunami di Palu sehingga mengurangi korban terkait penanganan medis dan
dan Donggala, Sulawesi Tengah jiwa. Terlebih lagi, melihat kondisi penyelamatan korban.

23
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

Penutup Punya 10 Kapal Bantu Rumah Sakit. Diakses Indonesia Punya 10 Kapal Bantu Rumah Sakit.
pada 29 Oktober 2018 dari https://nasional. Diakses pada 30 Agustus 2018 di https://
Penambahan jumlah KRI RS tempo.co/read/1109849/tni-idealnya- nasional.tempo.co/read/1109849/tni-
di Indonesia sangat diperlukan indonesia-punya-10-kapal-bantu-rumah- idealnya-indonesia-punya-10-kapal-bantu-
mengingat risiko bencana yang sakit/full&view=ok rumah-sakit/full&view=ok
ada di Indonesia dan struktur
geografis Indonesia yang terdiri dari Jakarta Greater. 2016. TNI AL Siap Beli 2 Rianto, Fransiskus Sugeng. 2017.
kepulauan menyebabkan pelayanan Kapal Rumah Sakit. Diakses pada 30 Agustus Implementasi Kapal Bantu Rumah Sakit KRI
kesehatan yang lebih fleksibel 2018 dari https://jakartagreater.com/tni-al- dr. Soeharso 990 pada Operasi Militer Selain
dan menjangkau setiap wilayah siap-beli-2-kapal-rumah-sakit/ Perang (OMPS). Jurnal Prodi Strategi dan
sangat diperlukan. Keberadaan KRI Kampanye Militer volume 3 Nomor 1 Tahun
dr. Soeharso dalam penanganan Lasubuda, Ridwan. 2013. Pembangunan 2017
kebencanaan dan pelayanan Wilayah Pesisir dan Lautan dalam Perspektif
kesehatan di Indonesia sangat Negara Kepulauan Republik Indonesia. Jurnal Rizaldy, Chairul; Chrismianto, Deddy;
dibutuhkan untuk meminimalisir Ilmiah Platax Volume 1-2 Januari 2013 Amiruddin, Wilma. 2015. Studi Perancangan
jumlah korban. Penambahan ISSN: 2302-3589 Kapal Rumah Sakit Tipe Katamaran untuk
jumlah kapal RS untuk penanganan Memenuhi Kebutuhan Pelayanan Kesehatan
bencana dan pelayanan medis Marboen, Ade P. 2018. Kapal Rumah Sakit Wilayah Pesisir di Provinsi Papua Barat dan
akan sangat signifikan membantu KRI dr. Soeharso Siap Meluncur Ke Lombok. Papua. Jurnal Teknik Perkapalan - Vol. 3,
dalam pelayanan kesehatan dan Diakses pada 29 Oktober 2018 dari https:// No.4 Oktober 2015
penanganan korban.*** www.liputan6.com/health/read/3610524/
kapal-rumah-sakit-kri-dr-soeharso-siap- Sulistyo, Muhamad. Implementasi Tugas
Daftar Pustaka meluncur-ke-lombok Operasi Militer Selain Perang Kodam I/Bukit
Barisan dalam Penanggulangan Bencana Alam
Anwar, Syaiful. 2016. Melindungi Negara. Nugroho, Sutopo Purwo. 2018. Dampak Gunung Sinabung di Kabupten Tanah Karo.
Cetakan Pertama. Yayasan Pustaka Obor Gempa Lombok : 436 Orang Meninggal dan Universitas Medan Area
Indonesia: Jakarta Kerugian Ekonomi Lebih Dari 5.04 Trilyun
Rupiah. Diakses pada 29 Oktober 2018 dari Undang Undang Republik Indonesia Nomor
Darwanto, Hery. Operasi Militer Selain https://bnpb.go.id/dampak-gempa-lombok- 34 Tauhn 2004 tentang Tentara Nasional
Perang. Kementerian Pertahanan RI 436-orang Indonesia

Hadi, Syafiul. 2018. TNI: Idealnya Indonesia Persada, Sailendra. 2012. TNI: Idealnya

24
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
ARTIKEL VOLUME 74/ NOMOR 58

PARTISIPASI PUSREHAB KEMHAN


DI INDONESIA 2018 ASIAN PARA GAMES
Oleh:
Erlin sudarwati, SKM.,MM
Kasubbid Minvok Bid Rahabvok Pusrehab Kemhan RI

P
Sumber: Penulis

Pendahuluan terpadu bagi para penyandang transportasi yang digunakan untuk


disabilitas personel Kemhan dan mendukung kegiatan para atlet Asian
Indonesia 2018 Asian Para TNI, salah satu kegiatannya adalah Para Games, serta sebagai supporter
Games (INAPG 2018) adalah ajang bimbingan olahraga yang diarahkan dalam memberikan motivasi bagi
olahraga khusus atlet penyandang untuk meningkatkan bakat olahraga para atlet yang sedang bertanding.
disabilitas pertama tingkat Asia yang dimiliki oleh penyandang
yang diselenggarakan di Indonesia. disabilitas personel Kemhan dan Asian Para Games 2018
Asian Para Games diselenggarakan TNI agar dapat berprestasi.
oleh Komite Paralimpiade Asia setiap Indonesia 2018 Asian Para
empat tahun sekali, dengan atlet- Adanya Asian Para Games yang Games diselenggarakan pada
atlet penyandang disabilitas dari diselenggarakan di Indonesia, tanggal 6 s.d. 13 Oktober 2018
seluruh Asia. Pusrehab Kemhan berpartisipasi di Jakarta, tepatnya Gelora Bung
dalam mendukung kegiatan tersebut Karno, Jakarta International
Pusat Rehabilitasi Kementerian baik pengiriman atlet penyandang Velodrome dan JIExpo. Upacara
Pertahanan (Pusrehab Kemhan) disabilitas personel Kemhan dan TNI pembukaan diadakan di Stadion
merupakan instansi yang maupun personel yang tergabung Utama Gelora Bung Karno pada
menyelenggarakan rehabilitasi dalam kepanitiaan dan sarana tanggal 6 Oktober 2018, sementara

25
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

upacara penutupan diadakan di kesempatan berolahraga menjadi Para Games adalah "The Inspiring
Stadion Madya Gelora Bung Karno hak bagi semua lapisan masyarakat. Spirit and Energy of Asia" ( Semangat
pada tanggal 13 Oktober 2018. Inspirasi dan Energi Asia). Melalui
Indonesia adalah tuan rumah ketiga. Pada event Asian Para Games kegiatan ini diharapkan keberhasilan
Asian Para Games yang pertama kali ini, ada 18 cabang olahraga dan aksi para atlet penyandang
kali diadakan di Guangzhou, Cina, yang dipertandingkan dengan 512 disabilitas dapat menjadi sumber
pada tahun 2010, sedangkan Asian nomor pertandingan. Banyaknya inspirasi dan memotivasi individu
Para Games kedua berlangsung di nomor per tiap cabang olahraga lainnya di seluruh Indonesia.
Incheon, Korea Selatan pada tahun disebabkan karena para games
2014. punya nomor berbeda untuk Partisipasi Pusrehab Kemhan
mengklasifikasikan atlet sesuai
Dalam rangka mensukseskan latar belakang fisiknya. Cabang Pusrehab Kemhan sebagai
kegiatan Indonesia 2018 Asian olahraga yang dipertandingkan instansi yang menyelenggarakan
Para Games, maka dibentuklah adalah anggar kursi roda, basket Rehabilitasi Terpadu bagi para
Indonesia Asian Para Games kursi roda, bersepeda, boccia, penyandang disabilitas personel
Organizing Committee (INAPGOC) bulu tangkis, catur, goal ball (bola Kemhan dan TNI, salah satu
yang bertugas mempersiapkan, gawang), judo, lawn bowls (bowling kegiatannya adalah bimbingan
melaksanakan, dan mengevaluasi lapangan), panahan, para atletik, olahraga untuk meningkatkan
pelaksanaan INAPG 2018. Selain para powerlifting (angkat beban), bakat olahraga yang dimiliki oleh
itu, INAPGOC juga ingin secara para swimming (renang), shooting penyandang disabilitas personel
aktif mempromosikan olahraga (menembak), tenis kursi roda, Kemhan dan TNI agar dapat
khusus penyandang disabilitas tenis meja, tenpin bowling, dan voli berprestasi. Dengan adanya
kepada masyarakat Indonesia duduk.Adapun jumlah negara yang event Indonesia 2018 Asian Para
sehingga di masa depan dukungan berpartisipasi di Indonesia 2018 Games, merupakan kesempatan
antusiasme terhadap olahraga Asian Para Games ada 43 negara bagi atlet penyandang disabilitas
untuk penyandang disabilitas dengan jumlah atlet sebanyak 2762 personel Kemhan dan TNI dari hasil
akan terus meningkat. Selanjutnya atlet penyandang disabilitas. bimbingan Pusrehab Kemhan untuk
kegiatan ini diharapkan sebagai ikut berpartisipasi dalam ajang
langkah pertama untuk menjadikan Motto Indonesia 2018 Asian olahraga khusus atlet penyandang

Sumber: Penulis

26
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

disabilitas tingkat Asia ini. Meskipun Adapun kendaraan dinas disabilitas personel Kemhan dan
belum memperoleh medali Pusrehab Kemhan yang ikut TNI peserta Rehabilitasi Terpadu
kejuaraan, namun setidaknya sudah mendukung kegiatan Indonesia beserta staf Pusrehab Kemhan
ikut berjuang membawa nama 2018 Asian Para Games, sebagai juga berkesempatan menyaksikan
Indonesia dan juga sebagai motivasi sarana transportasi dalam beberapa jalannya pertandingan olahraga
untuk lebih giat berlatih serta rangkaian kegiatan antara lain 1 unit yang diikuti atlet Pusrehab Kemhan
menjadi inspirasi bagi penyandang Kendaraan Bus Khusus Disabilitas dengan menjadi supporter untuk
disabilitas personel Kemhan dan (Mitsubishi/FE84BC Bus No Reg memberikan motivasi dan semangat
TNI yang lain. 7406-00) beserta personel yang dalam bertanding.
mengawaki yaitu Peltu Lis Wahab
Adapun atlet penyandang Syahroni dan Pengda Tk.I II/b Penutup
disabilitas personel Kemhan dan Seplili, serta 1 unit Kendaraan Elf
TNI yang berpartisipasi pada Khusus Disabilitas (Isuzu NKR 55 Dengan adanya event Indonesia
Indonesia 2018 Asian Para Games C/O E2 L WB No Reg 7405-00) 2018 Asian Para Games diharapkan
antara lain: beserta personel yang mengawaki bisa menjadi motivasi dan semangat

Sedangkan personel Pusrehab yaitu Kopka Fahroji dan Honorer bagi penyandang disabilitas
Kemhan yang mendukung kegiatan Guntoro. personel Kemhan dan TNI, bahwa
Indonesia 2018 Asian Para Games, dengan kondisi yang tidak lagi
sebagai panitia pelaksana masuk Partisipasi Pusrehab Kemhan seperti semula sebagai prajurit TNI
dalam Indonesia Asian Para Games juga diwujudkan dengan kehadiran namun masih bisa berjuang dan
Organizing Committee (INAPGOC) dalam memenuhi undangan acara berprestasi mengharumkan nama
antara lain: Kolonel Kes. Wahyu Pembukaan (Opening Ceremony) negara dan bangsa Indonesian
Dwi Santosa, M.M, sebagai Indonesia 2018 Asian Para Games dengan cara yang berbeda,
Members Divisi Klasifikasi Deputi pada tanggal 6 Oktober 2018 yakni dengan prestasi olahraga
1 Games Operation, Letkol Ckm oleh Kapusrehab dan para Pejabat penyandang disabilitas.
(K) dr. Endang Ernandini, Sp.RM., eselon 3 Pusrehab Kemhan,
MARS dan Penata Tk.I III/d dr. serta para Penyandang disabilitas Sesuai dengan motto Indonesia
Rifqi Averrouza Hasbiandra sebagai Personel Kemhan dan TNI peserta 2018 Asian Para Games adalah "The
Classification Observer Sport Tenpin Rehabilitasi Terpadu Pusrehab Inspiring Spirit and Energy of Asia"
Bowling. Kemhan. Selain menghadiri acara (Semangat Inspirasi dan Energi Asia),
Opening Ceremony, para penyandang diharapkan keberhasilan dan aksi

27
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

Sumber: Penulis

para atlet penyandang disabilitas


dapat menjadi sumber inspirasi
dan memotivasi individu lainnya
di seluruh Indonesia, khususnya
penyandang disabilitas personel
Kemhan dan TNI yang sedang
melaksanakan Rehabilitasi Terpadu
di Pusrehab Kemhan.***

“Momo” (Motivation and Mobility)


maskot Asian Para Games 2018
Logo Asian Para Games 2018

28
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
BERITA PERTAHANAN VOLUME 74/ NOMOR 58

KEMHAN / TNI AJUKAN PERMOHONAN KENAIKAN


ANGGARAN DALAM RAKER DENGAN KOMISI I DPR RI

K
Kemhan RI/TNI mengajukan Kenaikan anggaran tersebut, Dalam raker yang dipimpin
pagu indikatif anggaran sebesar 107 lanjut Sekjen, akan dipergunakan Abdul Kharis Almasyhari, Komisi I
triliun dari anggaran yang semula dan diefektifkan untuk seluruh DPR RI telah menerima penjelasan
ditetapkan pemerintah sebesar kebutuhan Kemhan/TNI Kemhan/TNI terkait pagu anggaran
106 triliun. Artinya ada kenaikan diantaranya untuk belanja pegawai, RKA-KL Kemhan/TNI Tahun
anggaran sebesar 1 triliun untuk belanja modal dan belanja barang. Anggaran 2019. Selanjutnya Komisi
T.A. 2019. Pengajuan kenaikan Usulan kenaikan anggaran Kemhan/ I DPR RI akan menyampaikan
anggaran tersebut diungkapkan TNI didasarkan atas kebutuhan kepada Badan Anggaran DPR RI
dalam rapat kerja Komisi I DPR RI Kemhan/TNI yang diperkirakan untuk ditindaklanjuti.***
bersama Menhan RI Ryamizard ada 215 kegiatan. Usulan tersebut
Ryacudu, Sekjen Kemhan Marsdya akan dibahas lebih lanjut sesuai
TNI Hadiyan Sumintaatmadja, mekanisme pembahasan yang
dan Panglima TNI Marsekal Hadi ditetapkan oleh Badan Anggaran
Tjahjanto di Gedung Nusantara II DPR.
Senayan Jakarta, Rabu (5/9).
Kemhan/TNI menyadari bahwa
Saat ditemui sejumlah awak pemerintah memiliki prioritas
media usai mengikuti raker lain atas anggaran Kementerian
dengan Komisi I, Sekjen Kemhan dan Lembaga. Untuk itu kenaikan
mengatakan agenda rapat kerja kali anggaran ini akan dipergunakan
ini adalah untuk membahas Pagu dengan efektif untuk memenuhi
Anggaran Rencana Kerja Anggaran kebutuhan dan kegiatan Kemhan/
Kementerian/Lembaga (RKA K/L) TNI.
Kemhan/TNI T.A. 2019.

29
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58 BERITA PERTAHANAN

MENHAN HADIRI UPACARA HUT KE-73 TNI


DI MABES TNI

M
Menteri Pertahanan Ryamizard Tema peringatan HUT TNI ke- digunakan untuk acara-acara
Ryacudu menghadiri Upacara 73 kali ini adalah “Profesionalisme ceremony resmi seperti pelantikan
Peringatan Upacara Hari Ulang TNI Untuk Rakyat”. Makna dari Kepala Negara dan Wakil Kepala
Tahun Ke-73 Tentara Nasional tema tersebut adalah prajurit Negara, kenaikan pangkat, hingga
Indonesia (TNI) dengan Inspektur TNI yang berbasis kompetensi, HUT Negara dan HUT TNI.
Upacara Presiden Republik prajurit TNI harus kuat, handal dan
Indonesia Ir. H. Joko Widodo, Jum’at semua tugas serta kewajibannya Momentum Upacara HUT TNI
(5/10) di Mabes TNI, Cilangkap, didharmabaktikan untuk rakyat, tahun ini menjadi waktu sangat
Jakarta. yang senantiasa dipagari oleh tepat bagi peluncuran pakaian PDU
doktrin Sapta Marga dan Sumpah I untuk ASN Kemhan sekaligus
Dalam kesempatan tersebut, Prajurit yang merupakan nafas menjadi sejarah baru, dimana PDU I
Presiden didampingi Panglima bagi semua prajurit berdasarkan pada awalnya hanya dikenakan oleh
TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Pancasila dan UUD 1945. Prajurit TNI-Polri, namun saat ini
Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma juga dikenakan oleh ASN Kemhan.
Adji, Kasau Marsekal TNI Yuyu Moment HUT Ke-73 TNI,
Sutisna dan Wakasad Letjen TNI Kemhan Luncurkan Seragam PDU I ASN Kemhan adalah ASN yang
Tatang Sulaiman. Sementara Kasad Bagi ASN Kemhan berdinas tidak hanya meliputi
Jenderal TNI Mulyono memimpin di Kemhan tetapi juga di jajaran
HUT TNI di Merauke, Papua. Sementara itu bersamaan dengan Mabes TNI, TNI AD, TNI AL dan TNI
kegiatan Upacara HUT TNI tahun AU. Kemhan sendiri mengatur tata
Upacara HUT TNI tahun ini ini, di dua tempat berbeda yakni di cara dan jenis PDU tersebut dalam
dilaksanakan secara sederhana Sabang dan Merauke, Kementerian Peraturan Menteri Pertahanan
melalui upacara dan pemotongan Pertahanan meluncurkan Pakaian Nomor 18 Tahun 2018 tentang
tumpeng oleh Presiden RI. Dinas Upacara (PDU) untuk Aparatur Penggunaan Pakaian Seragam di
Peyelenggaraan Upacara Hari Ulang Sipil Negara (ASN) Kemhan. Kemhan.***
Tahun TNI Ke-73 juga digelar secara
serentak di seluruh Indonesia dari PDU yang diluncurkan
Sabang sampai dengan Merauke. merupakan jenis PDU I yang

30
BERITA PERTAHANAN
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

LOMBA PCTA LAHIRKAN 4080 KADER BELA NEGARA


TERBAIK DARI 34 PROVINSI DI INDONESIA

L
Lomba Diskusi Parade Cinta ini dapat berguna bagi bangsa dan tinggi. Hal ini sesuai dengan tema
Tanah Air (PCTA) antar Perguruan negara ini. yang diangkat yaitu, “Mewujudkan
Tinggi (PT) dan SLTA sederajat yang Generasi Muda Berkarakter, Maju,
diikuti 4080 peserta dari 34 provinsi Menhan juga berpesan kepada Mandiri dan Cinta Tanah Air”.
ini melahirkan sejumlah warga bela peserta PCTA untuk menjadi
negara. Ini artinya kader bela negara generasi masa depan yang maju Demikian halnya dengan Ibu
bertambah 4080 orang dimana dan unggul serta berkarakter, Nora Ryamizard Ryacudu saat
mereka adalah peserta PCTA yang menguasai ilmu pengetahuan dan memberikan arahan kepada peserta
telah mendapat sertifikat dari Dirjen teknologi serta tidak berhenti untuk PCTA bahwa peserta diharapkan
Pothan Kemhan sebagai kader bela berkarya. Selain itu generasi muda memiliki karakter sesuai dengan
negara terbaik dari daerahnya harus memiliki kekuatan integritas, harapan, cita-cita dan tujuan dari
masing-masing. Pancasilais, mental yang kokoh, ulet program yang diselenggarakan
dan kokoh demi kemajuan bangsa Kemhan setiap tahunnya ini.
Saat memberi pengarahan dan negara.
sekaligus membuka ‘Lomba Diskusi Yaitu menjadi pemuda-pemudi
antar Perguruan Tinggi PCTA Karena para peserta PCTA yang memiliki karakter, menjadi
Tingkat Pusat Tahun 2018’ di adalah putra/i terbaik bangsa yang harapan dan masa depan bangsa
Bandung, Kamis (20/9), Menhan memiliki keistimewaan dan mampu serta membentuk generasi muda
Ryamizard Ryacudu berpesan untuk menunujukkan keteladanan sebagai yang kreatif dan inovatif dalam upaya
mempertahankan apa yang telah pelajar terpilih yang berprestasi, mengisi kemerdekaan. Seorang anak
dibuat karena apa yang dibuat hari berdisplin dan bermoral serta yang berkharakter akan terlihat dari
memiliki jiwa nasionalisme yang iman dan taqwanya.

31
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

Ibu Menhan berharap para diikuti 120 tim dengan peserta Tampil sebagai juara favorit
peserta PCTA dapat menjadi berjumlah 2040 orang. Sedangkan pertama untuk tingkat PT adalah
ikon dan embrio yang positif bagi di tingkat PT diikuti 34 tim dari 34 Univ. Sam Ratulangi Manado,
generasi muda lainnya. Namun yang provinsi dengan peserta berjumlah Sulawesi Utara dan juara Favorit
terpenting adalah setiap generasi 68 orang. kedua diraih Univ. Achmad Dahlan
haruslah lebih baik dari generasi Jogjakarta dan juara Favorit ketiga
sebelumnya dan lebih peka dari Tampil sebagai pemenang lomba diraih Univ. Syah Kuala Banda Aceh.
generasi sebelumnya. karya Inovasi tingkat PT adalah Sedangkan di tingkat SMA tampil
tim dari Papua yang diwakili Univ. sebagai juara favorit pertama adalah
Selain lomba diskusi, dalam PCTA Cendrawasih, dengan hasil karya SMAN 2 Amlapura Bali, favorit
yang dilaksanakan mulai Maret – “Beras Analog Berbahan Dasar Sagu kedua diraih SMAN 26 Jakarta dan
Agustus 2018 ini juga ditampilkan yang Diformulasikan dengan Daun favorit ketiga diraih SMAN 9 Bandar
karya dan inovasi para mahasiswa Kelor dan Buah Merah.” Sedangkan Lampung.***
dan pelajar SLTA sederajat se- juara kedua diraih Prov. Jawa
Indonesia. Mereka adalah generasi Tengah yang diwakili Univ. Tidar
muda yang merupakan duta-duta Magelang dan juara ketiga diraih
daerah yang telah mengikuti seleksi Univ. Mulawarman Kaltim.
di tingkat daerah dan berhak untuk
tampil di tingkat pusat guna menguji Sedangkan juara pertama tingkat
hasil inovasi dan temuan yang telah SLTA sederajat diraih SMKN 1
mereka ciptakan di daerah. Tanjung Pinang dari Prov. Kepri,
juara kedua dari Prov. Gorontalo
Lomba diikuti 240 tim dengan yaitu SMAN 1 Telaga dan juara
jumlah peserta 4080 orang dengan ketiga diraih SMAN 2 Wonogiri,
rincian peserta dari tingkat SLTA Jawa Tengah.

32
BERITA PERTAHANAN EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

MENHAN RI MENJADI PEMBICARA DALAM ACARA


DISKUSI MEDIA FORUM MERDEKA BARAT 9

M
Menteri Pertahanan Ryamizard Indonesia saat ini berada pada urutan kedaulatan negara, keselamatan
Ryacudu menjadi pembicara ke 10 besar kekuatan pertahanan bangsa, serta keutuhan wilayah
dalam acara Diskusi Media Forum dunia, dimana sebelumnya berada Negara Kesatuan Republik
Merdeka Barat (FMB) 9 Edisi 4 pada urutan ke 19. Indonesia (NKRI) yang meliputi
Tahun Kerja Pemerintahan Joko wilayah darat yang tersebar dan
Widodo – Jusuf Kalla dengan tema Beberapa pencapaian kinerja beragam, termasuk pulau-pulau
“Peningkatan Stabilitas Politik dan Kemhan yang dipaparkan oleh kecil terdepan, wilayah yurisdiksi
Keamanan, Penegakan Hukum Menhan dalam kesempatan laut hingga meliputi Zona Ekonomi
dan Tata Kelola”, Kamis (25/10) di tersebut mulai dari pencapaian Eksklusif (ZEE) Indonesia dan
Auditorium Gedung 3 Kementerian pembangunan kemampuan Landas Kontinen serta Ruang Udara
Sekretariat Negara, Jakarta. postur pertahanan, penguatan Nasional.
TNI, pembangunan Alutsista,
Dalam Diskusi tersebut, Menhan penguatan kerjasama pertahanan, Pembangunan tersebut
memaparkan pencapaian kinerja pengembangan industri pertahanan diarahkan secara sinergis dan
empat tahun pemerintah khususnya dalam negeri, sampai dengan berkesinambungan untuk
Kementerian Pertahanan dalam pembentukan kader bela negara. mewujudkan postur pertahanan
bidang kebijakan pertahanan RI yang kuat, handal dan disegani
negara. Diungkapkan Menhan, Menhan mengatakan, ukuran ditingkat regional. Disamping itu
pengembangan desain dan sistem pengembangan kemampuan yang juga dapat mendukung posisi tawar
Pertahanan negara yang telah menjadi arah pembangunan jangka indonesia dalam ajang diplomasi
dilakukan selama empat tahun panjang adalah kemampuan postur pertahanan yang pada akhirnya
terakhir, telah menempatkan pertahanan yang dapat menjamin mampu dan efektif untuk menangkal

33
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

dan menghadapi semua bentuk trilateral antara Indonesia, Malaysia Pertahanan Negara Indonesia.
ancaman terhadap kedaulatan dan Philipina. Beberapa Negara Sahabat juga
negara; keutuhan negara kesatuan telah membeli Produk Alut Sista
republik indonesia dan keselamatan Kemhan juga mengeluarkan Indonesia, seperti Malaysia, Filipina,
bangsa. inisiatif kerjasama “Our Eyes“ Vietnam, serta beberapa Negara
yang telah diadopsi resmi oleh di Eropa dan Afrika. Kedepannya
Untuk penguatan TNI sebagai ASEAN sebagai platform kerjasama Indonesia akan dilihat sebagai
komponen utama dilakukan melalui pertukaran informasi strategis sebagai salah satu Produsen
pembangunan kesiapan operasi kawasan yang juga didukung oleh Alutsista potensial Internasional.
dengan penambahan Divisi 3 negara mitra lainnya seperti AS,
Kostrad, Armada 3, Pasmar 3 dan Australia, China, Rusia, Jepang, Terakhir terkait pencapaian
Koopsau 3 serta satuan kewilayahan. Korea, India dan Selandia Baru. pembentukan Kader Bela Negara,
Menhan memaparkan bahwa hingga
Dalam konteks pembangunan Sedangkan di bidang di tahun 2018 telah mencapai 83,4
Alutsista, Kemhan fokus penyiapan pengembangan kemandirian industri juta kader Bela Negara dari target
Alutsista untuk mengantisipasi pertahanan dalam negeri yang mana 100 juta pada akhir Tahun 2024.***
dan menghadapi ancaman nyata menjadi prioritas kebijakan Kemhan
serta pemenuhan Kekuatan Pokok diarahkan untuk turut mendorong
Minimum TNI hingga tahun 2018 proses pertumbuhan ekonomi
telah mencapai 61,8 persen. yang sejalan dengan visi Nawacita
Presiden RI.
Sementara itu guna menghadapi
ancaman yang sangat nyata saat Dalam era Kabinet Kerja saat ini,
ini yaitu ancaman terorisme dan sebagian produk Alutsista dalam
bencana alam, Kemhan telah negeri telah memiliki kualitas dan
mengambil langkah dan inisiatif Perfomance yang handal dan
melalui penguatan kerjasama prima didalam memperkuat Sistem

34
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
FOTO KEGIATAN MENHAN RI VOLUME 74/ NOMOR 58

Menhan RI Ryamizard Ryacudu menerima Delegasi dan Industri Pertahanan Kemhan Turki di Ruang Tamu Menhan

Menhan RI Ryamizard Ryacudu menerima Delegasi dan Industri Pertahanan Kemhan Jerman, di Ruang Tamu Menhan

35
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

Menhan RI Ryamizard Ryacudu pimpin pertemuan Defence Minister's Meeting (DMM) Indonesia-Australia di Bali.

36
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

Menhan RI Ryamizard Ryacudu menghadiri Malam Budaya International di Pusbahasa Badiklat Kemhan.

37
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

Menhan RI Ryamizard Ryacudu mewakili pemerintah memberikan sambutan pada hari jadi Negara Turki di Jakarta.

38
EDISI SEPTEMBER-OKTOBER 2018
VOLUME 74/ NOMOR 58

39
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

BUILDING MARITIME
COMMUNITY AWARENESS
IN THE STATE DEFENCE
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018 - VOLUME 74 /NUMBER 58

PERSPECTIVE

BUILDING SUPPORTING ANALYSIS OF THE NEEDS OF THE MINISTRY OF DEFENSE


COMPONENTS THE TNI HOSPITAL SHIP REHABILITATION CENTER’S
THROUGH THE SYNERGY OF IN MILITARY OPERATION PARTICIPATION
STAKEHOLDERS OTHER THAN WAR OF AT THE INDONESIA 2018
RESPONDING TO NATURAL ASIAN PARA GAMES
DISASTERS

1
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

2
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

EDITORIAL BOARD

Advisors:

Minister of Defense
General (Ret) Ryamizard Ryacudu

Secretary General of MoD


Air Vice Marshal Hadiyan Sumintaatmadja

Editor in Chief:

Head of Public Communication Center of MoD


Brig. Gen. Totok Sugiharto, S.Sos .

Managing Editor:

Chief of Information Cooperation of Public


Communication Center
Col. Drs. Silvester Albert Tumbol, M.A.

Editors:

M. Adi Wibowo, M.Si.


Captain. Lindu Baliyanto.

Graphic Designer:

Imam Rosyadi
Mandiri Triyadi, S.Sos.

Photo:

Photografers of Public Communication Center of


MoD

Distribution Staff:

Nadia Maretti,M.M.

Published by:
Public Communication Center of MoD,
Jln. Merdeka Barat No. 13-14 Jakarta
Telp. 021-3829151, Fax. 3452457

3
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

Editorial

Dear kind readers,

We warmly greet you through this fifth edition of WIRA of September-


October 2018. It brings materials related to Building Maritime Community
Awareness in the State Defence Perpective;Building Supporting
Components Through the Synergy of Stakeholders; Analysis of the
Needs of the TNI Hospital Ship in Military Operation Other Than War of
Responding to Natural Disasters; The Ministry of Defense Rehabilitation
Center’s Participation at the Indonesia 2018 Asian Para Games.

To enrich articles of this WIRA magazine, we continuously expect


your participation to send articles, opinions, information, responses, or
critics and recommendations through email redaksi.wira@kemhan.go.id.
WIRA magazine can also be accessed online in www.kemhan.go.id.

4
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

Contents
ARTICLE

6
BUILDING MARITIME COMMUNITY AWARENESS
IN THE STATE DEFENCE PERSPECTIVE

it is very important to develop and empowering


the strong attitude and identity of the maritime
community as one form of embodiment of national
defense in order to ensure the survival of the NKRI
towards the world's maritime axis.

12
BUILDING SUPPORTING COMPONENTS
THROUGH THE SYNERGY OF STAKEHOLDERS

Ministries/Institutions, the private sector and regional


governments as stakeholders, who jointly develop
Supporting Components, carry out national resources
that are within and/or outside the management of the
Ministry of Defense.

19
ANALYSIS OF THE NEEDS OF THE TNI HOSPITAL
SHIP IN MILITARY OPERATION OTHER THAN
WAR OF RESPONDING TO NATURAL DISASTERS

The existence of a mobile hospital is very essential


in the event of an emergency. Mobile hospitals can
be in the form of field hospitals, hospital ships, or
hospital aircraft owned by the health elements of the
Indonesian National Army (military organization).

25
THE MINISTRY OF DEFENSE REHABILITATION
CENTER’S PARTICIPATION AT THE INDONESIA
2018 ASIAN PARA GAMES

The Indonesia 2018 Asian Para Games (INAPG 2018) is


the first special sports event for athletes with disability at
the Asian level held in Indonesia.

5
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58 ARTICLE

BUILDING MARITIME COMMUNITY AWARENESS


IN THE STATE DEFENCE PERSPECTIVE
By:
Commodore TNI Dr. M. Adnan Madjid, S.H., M.Hum
Deputy Dean of the Defense University's National Security Faculty

I
Introduction that provides guidance and (NKRI) based on Pancasila and the
examples of attitudes and behaviors 1945 Constitution in ensuring the
In order to welcome the era to strengthen brotherhood, create survival of the nation and state.
of globalization, Indonesia is also order, maintain territorial integrity It can be said that the defense of
challenged with the different that is realized in the context of the state focuses on the process
dynamics in the development of fighting for the nation's safety of changing the attitudes and
strategic environments. This will and national defense. Defense behaviour of the Indonesian people
have an impact on the quality of the University (UNHAN) (2016) states towards the souls of nationalism
Indonesian nation in strengthening that defending the country is an and patriotism in ensuring the
its national defense and security. attitude and behavior of citizens sustainable prosperity of the NKRI.
The presence of Defending the inspired by his love for the Unitary
State in the midst of the community State of the Republic of Indonesia One form of the glory of the

6
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

Nation and State of Indonesia is the condition of the islands and state so that the empowerment
the vastness and abundance of resources in the sea. The task of maritime communities is very
the maritime resources that can be related to safeguarding and securing urgent to be carried out in order to
utilized by many people, especially the waters and the foremost islands build awareness of defending the
coastal areas. The "Nawacita" is not only the obligation of the TNI state in order to counteract any
program launched by President and other security forces, but also form of threat from outside parties.
Joko Widodo also emphasizes the as an absolute responsibility for the
rise and strength of Indonesia's community at large. Discussion
identity as a Maritime Country.
Therefore, it is very important This is stated in the Law No. a. Culture and Character of
to develop and empowering the 3 of 2002 Article 9 paragraph 1 Maritime Society
strong attitude and identity of the concerning National Defense which
maritime community as one form of reads "Every citizen has the right and Foreign nationals who migrate
embodiment of national defense in obligation to participate in efforts will call their homeland as homeland
order to ensure the survival of the to defend the state which is realized or motherland which if translated in
NKRI towards the world's maritime in the implementation of national Indonesian is more appropriate to
axis. defense". Therefore, defending the be interpreted as a motherland or
country in order to empower the motherland. This term may come
Indonesia, which consists of maritime community in Indonesia from worshiping the Goddess of
thousands of islands and vast seas, also deserves more attention. Fertility which is universal. Even
certainly requires a call from each of Threats that come from outside can though the ancestors of Indonesia
its citizens to maintain and maintain test the integrity of the nation and also recognized the worship of the
Goddess of Fertility, to call her
homeland more appropriate with
the term "homeland" considering
that the Indonesian people of
different ethnic groups occupy
islands surrounded by vast oceans.

The Republic of Indonesia is an


archipelagic country with distinctive
characteristics of ethnic, language
and cultural diversity. Physically
between one and another culture,
it is separated by the sea. However,
the separation cannot be seen in
terms of maritime affairs because
all waters in the archipelago are
unifying which integrate thousands
of separate islands.

In a country called Indonesia, a


large nation inhabits an island region
and country, a multicultural nation
in which there are two groups of
life, namely community groups that
inhabit in the coastal areas and
community groups that inhabit in
the rural areas. Whether we are
aware or not, these two groups

7
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

Souece: Okilukitoblogspot.wordpress.com

of people live in a dependence on the people who are relatively low and community activities
the sea. All of that goes back to in welfare, then in the long run the are relatively homogeneous
the concept of life and awareness pressure on coastal resources will and each individual feel that
of living space originating from this be even greater in order to meet he has the same interests
heterogeneity. Then in its history, community needs. Therefore, the and responsibilities in
it was also noted that antagonists following are the characteristics implementing and overseeing
desire to control each other from and characteristics of the maritime the law that has been mutually
the two large groups themselves. community: agreed upon. This tends to
Groups that live on land try to make the level of education
control the coast with all efforts to 1. Very influenced by the type and welfare still at a fairly low
get results from the sea, and vice of activity. For Examples: level.
versa. (Utomo, B.B., 2017). capture fisheries, pond
fisheries business, and 4. Most coastal communities
In general, the maritime fisheries product management work as fishermen.
community has a large portion businesses that are indeed Fishermen are individuals
of its livelihood in the sector of dominant are carried out. who are Indonesian citizens
marine resources based, such or corporations whose
as fishermen, fish farmers, sand 2. Very influenced by livelihoods or business
mining and sea transportation. environmental factors, activities are fishing, especially
The level of education of the seasons and markets. in the sea area. (Pelosok, Q.,
inhabitants of coastal areas is also 2013)
relatively low. The environmental 3. The structure of the
conditions of coastal communities, community is still simple and b. Maritime Society and National
especially fishermen, are still not has not been widely entered Defense
well organized and seem slum. With by outsiders. This is because
the socio-economic conditions of both cultures, living order, The National Defense White

8
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

Paper describes that Indonesian working group units such as fishing access characteristics, ownership
national defense is structured in a and sailing communities, Navy is not regulated, every person is
universal defense system to achieve and Marine Security Task Force, free to utilize the resources so
national goals. This universal state miners, traders and businessmen in that in regional development and
defense is essentially a form of the marine products industry, and resource use often creates conflicts
defense that involves all citizens in tourism industry. They have their of interest in the use of space and
accordance with their respective respective functions which begin resources as well as opportunities
functions and roles. (Kemhan, in the order of the use of marine for environmental degradation and
2015). The universal defense resources, safeguards, safeguards greater externality problems due to
system itself combines military as well as in increasing the tourism limited management of resources.
defense and non-military defense sector. (Maynar, S., 2017).
through efforts to build a strong and Thus, in order to reduce the
respected national defense force. It Since the last few decades, the friction that exists, it is important
is prepared early and it is expected groups has not only been regarded to provide welfare to the maritime
that it can work sustainably in the as the successors and supporters community in their daily lives and
face of various types of threats. of maritime culture in Indonesia, activities. This was carried out as
Therefore, the maritime community but also with no exception for all an effort to develop and conserve
certainly has a role in the efforts of coastal communities and islands resources in the waters, specifically
national defense. from Sabang to Merauke that have the existence of the leading islands
initiated and developed economic inhabited by maritime communities.
The concept of an actual maritime sectors related to resources and The development of the frontier
society refers to social units that services - marine services around region is greatly helped by the
fully or most depend on their socio- it. However, in terms of ownership attitude of the maritime community
economic life directly or indirectly aspects, the resources contain in living in the border region with other
on the use of marine resources and the coastal and marine areas often countries to maintain the territorial
marine services. They consist of have open access. With these open integrity of the NKRI. With the

9
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

optimization and empowerment of By carrying out the duty of activities. Through the sea people
maritime communities, the support defending the nation, this is a from various nationalities carry
of defense and state security can proof and process for all citizens to out economic activities through
be guaranteed which is marked by show their willingness to serve the "services" on intercontinental or
activities by the Indonesian maritime country and the nation, including inter-island shipping. Of course,
community as a manifestation of important elements of defending things related to the progress
the universal defense. the country, such as the love of of the maritime world are worth
the country, awareness of nation empowering.
c. State Defense and Maritime and state, belief in Pancasila as an
Community Empowerment ideology country, willing to sacrifice In the maritime community,
for the nation and state and have including in Indonesia, a number of
The spectrum of defending the the initial ability to defend the new maritime economic sectors and
country is very broad, this starts country. (Gantina, C., 2017). sub-sectors have emerged that bring
from the good relations of fellow up social segments or categories
citizens to jointly counteract the The sea itself is an arena in the such as miners, industrial workers,
real threat of armed enemies. It is search for life for the maritime tourism managers and employees,
including the good behaviour and community. Initially the community marines, academics / researchers,
do the best for the nation and aimed to seek life and sustain life, bureaucrats, etc. The growth of
the State. In Indonesia, the state but in the end, they also aimed economic sectors and services
defense process has been formally to develop prosperity, or in other with the maritime community
regulated in the Law. Among them words to build the glory and segments requires and is followed
have been included in Pancasila and wealth of maritime activities in by developments and institutional
the 1945 Constitution, especially order to achieve national goals. changes into its organizations and
article 30. In the article, it is The sea becomes a unifying media regulation. Another tangible form
explained that defending the nation of the nation because through of empowerment is by authorizing
is the obligation of all the people of the sea many people from various fishing boats in the context of
Indonesia without any exception. nationalities interact with various business development supported by

10
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

capable marine fisheries technology and the existence of Indonesia on comprehend the universal defense,
accompanied by building the the international scene. human resources become a central
maritime community's own human point that needs to be fostered and
resources. This certainly will have Conclusion developed as a potential nation
a positive impact on the maritime that is capable of carrying out the
community in exploring existing In conclusion, the enthusiasm development and overcoming
marine resources and reducing and awareness that Indonesia is all forms of threats, challenges,
the risk of conflict between a Maritime Nation also needs to obstacles and disturbances (ATHG)
fishermen and weak economic be continuously implemented originating from within and outside
levels. Empowerment itself means in government policies and real the country. Thus, like a universal
creating opportunities for the activities of all citizens. It is quite defense, maritime society must also
maritime community to determine unfortunate if at the level of be apprehended in all Indonesian
their needs, plan and carry out their implementation in the field and at people because the Indonesian
activities, which finally creating the level of most communities, there nation is a worldwide maritime
permanent independence in the life is still a lack of public awareness as nation.***
of the community itself. (Jamil, M., a Maritime Nation. The support of
2015). the state defense concept can be
interpreted in a non-physical way,
Thus, the spirit of national it can be defined as all efforts to
defense which is integrated with defend the country by increasing
the form of maritime community nationalism, namely the awareness
empowerment at every level of of nation and state, embedding love
society will guarantee the integrity for the homeland, and playing an
of the Indonesian nation and state active role in advancing the nation
in order to maintain the upright and state in realizing "Indonesia as
position of the Republic of Indonesia the Maritime Axis World". In order to

11
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58 ARTICLE

BUILDING SUPPORTING COMPONENTS


THROUGH THE SYNERGY OF STAKEHOLDERS
By:

I
Tri Rahayu Irianingsih, SH.MH
National Defense Analyst, Directorate of Supporting Component Ministry of Defence

Introduction The involvement of national The main problem in building


resources in a universal defense supporting components is the
The supporting components system has the meaning of involving absence of a legal umbrella in
according to the Law Number all citizens, regions, other national the form of a law on supporting
3 of 2002 concerning National resources, and being prepared early components. The purpose of this
Defense are National Resources by the government and carried paper will be more focused on
that can be used to increase the out in a total, integrated, directed how to synergize stakeholders to
strength and capability of the and continuing manner to uphold build Supporting Components in
Main Components and Reserve national sovereignty, territorial accordance with Law Number 3 of
Components. National Resources integrity and the safety of all nations 2002 because since it was enacted
consist of human resources, natural from all threats, one of them is by until now 16 years have passed;
resources, artificial resources and building Supporting Components the law on supporting components
infrastructure. for the national defense forces. cannot be realized.

12
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

If this is related to Presidential includes supporting components. resources that are within and/or
Regulation Number 41 of 2010 outside the management of the
concerning General Policy on On the basis of these policies, Ministry of Defense. Supporting
National Defense, there is still a gap the national resources that will be components are national resources
for us to pioneer the development built as a supporting component, that can be used to increase the
of supporting components. One of the Minister of Defense needs strength and capability of the
the provisions in the Presidential to synergize, integrate and direct main components and reserve
Regulation states that it is possible stakeholders/stakeholders related components, which consist of:
for the Ministry of Defense and resources so that the development
related agencies to enter into ad of supporting components can be 1. Human resources based on the
hoc cross-sectorial cooperation in realized according to the policy 2013 National Development
order to bridge various interests direction and national defense Planning Agency (Bappenas)
while awaiting relevant legislation. strategic objectives. projections that population of
Indonesia in 2018 it reached
Then the transformation of Analisys 265 million. The number
national resources for the benefit consisted of 133.17 million
of national defense, which is within Ministries/Institutions, the male and 131.88 million
and or outside the management private sector and regional female souls.
of ministries in charge of defense, governments as stakeholders,
must be utilized to the maximum who jointly develop Supporting 2. Natural resources consisting
extent possible to build the strength Components, carry out national of:
of the national defense component,

13
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

a. Renewable resources, region. The target of utilizing and carried out in a total, integrated,
such as: forests, land, the potential of artificial directed and continuing manner
water, animals, plantation resources is used for the Food to uphold national sovereignty,
products, fishery products Industry, Energy Industry, territorial integrity and safety of all
and so on. Water Industry, Drug Industry, nations from all forms of threats
Raw Material Industry, Main and disturbances. This is done so
b. Non-renewable resources, Weapon System Industry and that it can be used in peacetime for
such as: mining goods Infrastructure Development. the benefit of welfare and during
(petroleum, coal, natural the war for the sake of defense.
gas, mineral and non- 4. National facilities and The scope of the arrangement and
mineral mining goods). infrastructure are the result guidance activities are as follows,:
of human cultivation that can
3. Artificial resources are the be used as a supporting tool First, the process of structuring
result of development from for the interests of national and stipulating the Supporting
natural resources to improve defense in order to support Components includes the activities
the quality, quantity, and/ national interests, such as: of preparing and defining national
or capability of its carrying cars, motorcycles, trains, resources which consist of data
capacity, including artificial ships, airplanes, airports, collection, sorting, selection,
forests, reservoirs and stations, terminals, roads, verification and certification of all
superior species, which bridges, docks/shipyard and existing national resources.
in their utilization and so on.
management can support the In connection with the structuring
level of regional development National resources for process, ministries/institutions,
while maintaining the balance supporting components are the private sector and the regional
of the ecosystem in the prepared by the government early government as stakeholders have

14
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

the role to provide data on the components in order to support


national resources of their national the operations of land-based
resources. The national resources combat, maritime and air forces
consist of human resources, natural during wartime. Therefore, there
resources, artificial resources needs to be a strong commitment
and national infrastructure both between the relevant Ministries/
according to their nature (qualitative Institutions, the private sector and
or quantitative), the source (internal the Regional Government in the
or external), how to obtain it (primary form of a Joint Agreement (KB)
or secondary) or according to the or Cooperation Agreement (PKS)
time of collection (cross section for the determination of national
or periodically) to the Ministry of resources in the interests of national
Defense or TNI Commander. The defense.
data collection will be useful as
the main basis for presenting the Management of national
accuracy and relevance of data, to resources as mentioned above, are
avoid inconsistencies in the data in grouped according to the needs of
the field, and to compile a standard the Main Components and Reserve
format. Components into segments of the
Supporting Components arranged
Therefore all data obtained from according to competencies,
ministries/institutions, the private products / services and their
sector and local governments as characteristics, which consist of: 1)
stakeholders, will be able to support Human Resources (Peace, esprit de
the establishment of supporting core, intellectuality, professionalism

15
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

and nationalism spirit) are organized namely the establishment of of the Supporting Component
into segments of the National Guard, a coordinating institution that segments. In certification, the
Experts / Professionals and other can bring together elements competencies, capabilities,
Citizens; 2) for Natural Resources of the defense function capacities and roles of both
and Artificial Resources arranged in charge of supporting the Supporting Component
as Regional Logistics and Strategic components with verified segments are local and
Material Reserves; and 3) National segment managers. national in supporting the
Facilities and Infrastructures Main Components and
arranged to support the interests of b. Characterization, namely Reserve Components.
the National Industry defense. the activity of internalizing
the roles and functions of Second, Coaching of Supporting
Furthermore, after the the Supporting Component Components is a series of activities
structuring process has been segments that the selection related to planning, organizing,
completed, national resources carried out is in accordance implementing, monitoring and
will be established to become a with the criteria and forms controlling the development process
supporting component through: of support needed for the of the Supporting Component in
Main Components and an efficient and effective manner.
a. Verification, which confirms Reserve Components. Acting There are 2 aspects of supporting
the capabilities and activities are carried out the Supporting Components,
competencies as well as through socialization, postal namely:
the capacity of segments rehearsals and simulations.
with techniques that a. Professional Aspects.
can ensure the location/ c. Certification, namely the
address. Institutionalization end of administrative Fostering aspects of
must be carried out in determination activities that professional functions carried
verification as a forum, ratify the roles and functions out by Ministries/Agencies and

16
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

Agencies in the regions and the segment is expert /professional; Based on general policies
professional institutions that 2) if the production /service regarding the implementation of
shelter them according to the accreditation is the national industry national defense, the Minister of
needs of their organizations. segment; 3) Civic order simulations Defense collaborates with the
Coaching is carried out through and disasters if supervised by the heads of ministries and other
basic training and ongoing National Guard; 4) production and government agencies to develop
training in the field of his support capabilities if supervised by and implement strategic planning of
profession. SDAB/National Health Insurance, national resource management for
and 5) alertness if the segments are defense purposes.
b. Role Aspects citizens of other countries.
The use of Supporting
In line with the professional Secondly, indirectly by providing Components during the war in
aspect, that each segment technical instructions carried out by accordance with segmentation and
is supervised by its role as Ministries / Agencies and Services the form of support to increase
a supporting component at / Agencies in the regions and the strength and capability of the
the time of mobilization in professional institutions that shelter main components and reserve
accordance with its certification. them in the form of Socialization, components, the national resources
Supervision is done directly and Facilitation, Technical Guidance, that have been prepared by the
indirectly. Post Command Rehearsal and Field government in peacetime can be
Rehearsal. For Technical Guidance implemented in wartime. The act
First, directly is by involving carried out through Training Of of mobilizing national resources for
elements and functions of defense. Trainers (TOT). the use of supporting components
Examples: 1) If the ability accelerates, is based on Law Number 27 of

17
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

1997 concerning Mobilization sector and the Regional Government Agreements (PKS) as a basis for
and Demobilization. Thus building that are embodied in more binding building components supporters
a Supporting Component is arrangements, namely the Joint carried out together.***
important, as an integral part of the Agreement (KB) or Cooperation
Universe Defense System. Agreement (PKS) as the basis for the Bibliography:
building of supporting components
Conclusion jointly in the case of data collection, 1. Majalah Internal Potensi Pertahanan
sorting, selection, verification and edisi VI Maret 2014. XX hal. 79
1. Building Support certification of all national resources
Components in accordance with Law including activities related to 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002
Number 3 of 2002 needs to involve planning, organizing, implementing, tentang Pertahanan Negara.
stakeholders to obtain accurate monitoring and controlling the
and relevant national resource process of building Supporting
data as a basis for formulating a Components.
standard format in order to support
operational operations on land, sea Recomendation
and air dimensions during wartime.
Therefore what needs to be done To obtain data on the national
by the Ministry of Religion is to resources of the supporting
work together and cooperate with components, the Ministry of
relevant stakeholders (ministries / Defense needs to build strong
agencies, private sector and local cooperation with ministries/
government). institutions, the private sector
and regional governments as
2. It is necessary to build a stakeholders through more binding
strong commitment with relevant arrangements namely Collective
Ministries/Agencies, the private Agreements (KB) or Cooperation

18
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
ARTICLE VOLUME 74/ NUMBER 58

ANALYSIS OF THE NEEDS OF THE TNI HOSPITAL SHIP


IN MILITARY OPERATION OTHER THAN WAR OF
RESPONDING TO NATURAL DISASTERS
By:

B
Lieutenant Colonel Kav. Darwin Saputra, S.I.P., M.Han.
Head of Subdivision of Evaluation Defence Infrastructure Agency Ministry of
Defense
Background droughts, tornadoes, and even disasters from 1999-2008 shows
tsunamis (Maarif, 2012). that 95% of those who lost their
Indonesia is a country which lives were caused by earthquakes
is rich in natural resources and In addition, Indonesia is also and tsunamis (Ma'arif, 2012).
it is also known as the emerald located in the middle of the
equator. However, behind the Pacific Ring of Fire area. Pacific In Figure 1.1 it can be seen
abundant of the natural resources, Ring of Fire or Circum-Pacific belt that most of the disasters that
Indonesia is a country that is prone is often referred as the cause of have occurred were caused by
to disasters. Located on 3 active why Indonesia often experiencing hydrometeorological disasters. This
tectonic plates, called Eurasia, Indo- earthquakes as well as having many condition implies that the physical
Australia and Pacific as well as its volcanoes. This makes various types threat that is actually faced by the
hydrometreological conditions, of natural disasters as a real threat Indonesian people is not a war,
Indonesia often experiences to the Indonesian people. Data on but a natural disaster which if it is
earthquakes, floods, landslides, the incidence of various natural not anticipated early, it will cause

Figure 1.1

(source: BNPB.go.id, 2018)

19
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

many casualties. The history of waters in the Exclusive Economic be it resource mobilization or
disasters shows that there has been Zone, this area does not include mobilization of assistance in the
an increase from time to time, that the continental shelf. This makes event of a disaster.
Indonesia is considered as a disaster Indonesia as the largest archipelagic
supermarket and now is turning into country in the world (Lasubuda, Indonesia is the second largest
a disaster laboratory where many 2013). archipelagic country in the world
countries learn how to cope with it consisting of 17,499 islands with
(Ma'arif, 2012). The geographic structure of the a sea area of ± 5.8 million km2
territory of Indonesia in the form and a coastline length of ± 81,000
Geographically Indonesia of islands when juxtaposed with km (Rianto et al., 2017) As an
stretches from 6˚ LU to 11˚ LS and the threat of disaster that lurks archipelagic country, Indonesia
92˚ to 142˚ BT, consisting of large Indonesia, makes a new problem, must do many things to provide
and small islands which total number specifically the difficulty of access various public services especially the
is approximately 17,504 islands. to disaster locations which not only medical services which considered
Three-quarters of the area is sea occur in large islands, but is very as the primary needs. In accordance
(5.9 million km2), with a coastline likely to occur in small islands in with Article 28 H of the 1945
length of 95,161 km, the second Indonesia that is far from the city Constitution and Law No. 36 of
longest after Canada (Lasubuda, centre. 2009 concerning Health mandates
2013). As an archipelagic country, that every Indonesian citizen has
Indonesia has been internationally In Figure 2.2, it can be seen the right to obtain safe, quality and
recognized (UNCLOS 1982) which that the occurrence of disasters affordable health services. Hospital
was later ratified by Indonesia in Indonesia does not only occur use is still limited in the urban areas.
under Law No. 17 of 1985. Based in large islands such as Java, but The obstacle faced by remote areas
on UNCLOS 1982, the total area of the disasters also threaten small is the lack of medical personnel and
Indonesia's sea area is 5.9 million islands as well as the islands that far geographical constraints (Rizaldi et
km2, consisting of 3.2 million km2 from the city centre. These islands al., 2015).
of territorial waters and 2.7 km2 of will then be difficult to mobilize,

Figure 2.2 Numbers of Disasters Based on Indonesian Province

Sumber: BNPB, 2018

20
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

The results of the 2010 census disasters, displacement, and number of victims. Besides being
of the Indonesian population were providing humanitarian assistance. able to become a health service
237,641,326 million (BPS, 2015). centre, hospital ships can also be
Residents residing outside Java, Discussion used to mobilize human resources
especially in the small islands of that can help victims of natural
Indonesia, are still in desperate Natural disaster events certainly disasters and also health workers
need of assistance, especially the cause many casualties, both needed to provide medical services
health assistance. This condition fatalities and injured victims. The to victims.
will get worse with the threat of handling of injured victims, both
disasters in Indonesia. The need minor injuries and serious injuries, Indonesia has one unit of
for health facilities in remote areas, is an important factor in reducing the hospital ship namely KRI Dr.
especially during disasters, will be the number of casualties when a Soeharso. Joining the Navy fleet
even greater. disaster occurs, so that it can be in 2003, KRI Dr. Soeharso was the
said that the role of the hospital only hospital ship in the country.
One component that is directly is very large. In conditions of With a 122-meter length, KRI Dr.
involved in providing assistance to emergency disasters, the availability Soeharso is a landing craft platform.
victims of natural disasters is the of hospitals that can be accessed by In an emergency situation the ship
Indonesian National Army (TNI). victims is indispensable. Availability can accommodate 400 soldiers and
This is regulated in the Law of the of health services access in the 3,000 passengers.
Republic of Indonesia Number 34 emergency conditions is one of
of 2004 regarding to the TNI. The the efforts to actualize the national KRI Dr. Soeharso as a hospital
Law states that one of the tasks security (Anwar, 2016). ship has a strategic role and can be
of the TNI in Military Operations the main choice in health services
Other Than War (OMPS) is helping The existence of a mobile in coastal areas and small islands,
to overcome the consequences of hospital is very essential in the event including in disaster management.
the natural disasters, displacement, of an emergency. Mobile hospitals Various health service operations
and the provision of humanitarian can be in the form of field hospitals, and disaster services have been
assistance. hospital ships, or hospital aircraft carried out by KRI Dr. Soeharso and
owned by the health elements proven hospital ships were needed
Based on this, of course, the of the Indonesian National Army in Indonesia. The following is the
completeness of TNI defence (military organization). This mobile operation of the KRI Dr. Soeharso.
equipment in disaster OMPS is hospital is very effective because
needed to support the response the location can be adjusted to the KRI Dr. Soeharso was inaugurated
due to disasters and the provision needs of care at that time. Mobile as a Hospital Help Boat on September
of humanitarian assistance. Seeing hospitals are also very effective in 17, 2008 (previously a KRI Tanjung
the threat of existing disasters and supporting health missions to help Dalpele Personnel Transport
the geographical structure of the victims of the natural disasters Assistance Ship). In addition to the
Indonesian state which consists of (Anwar, 2016). activities in tabel 1, before being
islands, the need for hospital ships used as an auxiliary vessel for the
is very necessary in the OMPS. Confronted with the threat of hospital, KRI dr. Soeharso has carried
At present, the TNI only has one high disaster in Indonesia, of course out various health and disaster
Hospital Ship, the Hospital dr. a good prevention and mitigation is service operations such as health
Soeharso (SHS) -990. The number needed to minimize the number of social service operations every year
of this ship is less considering fatalities. One of the preventions and (surya Bhaskara Jaya and Integrated
Indonesia’s geographical structure mitigation efforts is the availability Social Service TNI) on the leading
which is an archipelago. Therefore, of good facilities and infrastructure islands and remote islands, 2004
the author will discuss the analysis in the efforts to handle victims of tsunami disaster relief operations
of the needs of the TNI Hospital disasters and conflicts. Hospital Ship and the West Sumatra earthquake
ships in military operations in is one of the important supporting relief operation in 2009.
addition to overcome the natural infrastructures in minimizing the

21
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

KRI dr. Soeharso Operational Activity


Year 2014 to 2015

(Source: Rianto dkk, 2017)

In 2018, many disasters occurred 37 people, Mataram City 9 people, people, East Lombok 78,368 people,
and there were fatalities and injuries East Lombok 12 people, Central and Mataram City 18,368 people
so that adequate health services Lombok 2 people and Denpasar City (Nugroho, 2018).
were needed for the victims of 2 people. The injured were recorded
the disaster. This one of course at 1,353 people, of whom 783 were KRI Dr. Soeharso was sent for a
must have been anticipated by the seriously injured and 570 were disaster management mission in
government considering the risk of slightly injured. The most injured Lombok shortly after the disaster
high disaster is indeed threatening victims are in North Lombok as with 65 doctors and nurses and
in various regions in Indonesia. One many as 640 people. North Lombok pharmacists. In the body of his ship,
of the major disasters that occurred is the area most affected by the there is still a semi-open hangar that
in August 2018, namely the 7 SR earthquake because it is close to can hold one medium helicopter.
earthquake in Lombok caused 436 the centre of the 7 SR earthquake. As a hospital ship, this warship
people to die. The distribution The distribution of refugees is in has one emergency room, three
of death tolls is in North Lombok North Lombok Regency 137,182 surgical rooms, six polyclinic rooms,
District 374 people, West Lombok people, West Lombok 118,818 14 clinical rooms and two inpatient

22
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

wards with a standard capacity of RS Ship, especially in the rescue TNI Commander Marshal Hadi
40 beds (Marboen, 2018). and disaster management missions, Tjahjanto, ideally Indonesia has
Indonesia should have increased the 10 Hospital Vessels (Hadi, 2018).
After the Lombok earthquake, number of Hospital Ships. Disaster This narrative reinforces that the
in September 2018 an earthquake, events always cause a large number increase in the number of hospital
tsunami and liquefaction took place of victims. The greater number of ships in Indonesia is very necessary
in Palu and Donggala. The number RS Boats is certainly very helpful given its very crucial function, which
of victims killed by the earthquake in accelerating the handling of is related to the medical treatment
and tsunami in Palu and Donggala, victims so that it reduces casualties. and rescue of the victims.
Central Sulawesi (Central Sulawesi) Moreover, looking at Indonesia's
per October 25, 2018 processed by geographical conditions, RS vessels Conclusion
BNPB, the death toll in the disaster are very necessary to provide
reached 2,081 people. health services on remote islands The increase number of KRI
which are the responsibility of the hospitals in Indonesia is very
KRI Dr. Soeharso was dispatched government. necessary given the disaster risks that
to this disaster management exist in Indonesia and Indonesia's
mission with a total of 93 personnel There is no reference that geographical structure consisting
and additional 17 personnel states how many hospital ships a of islands causes more flexible and
of University of Hasanudin, 5 country needs. However, looking at reachable health services in every
personnel of Airlangga University Indonesia's geographical conditions, region. KRI existence Dr. Soeharso
and other additions. From the and the risks to disasters, more in handling disasters and health
departed team, all surgeons are than one Hospital Ships is needed services in Indonesia is needed to
complete. that can assist in the efforts of minimize the number of victims.
medical services and emergencies. The addition of the number of
Considering the function of the Based on the narrative of the RS vessels for handling disasters

23
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

and medical services will be very Negara Kepulauan Republik Indonesia. KRI dr. Soeharso 990 pada Operasi Militer
significant in helping health services Jurnal Ilmiah Platax Volume 1-2 Januari Selain Perang (OMPS). Jurnal Prodi Strategi
and handling victims. *** 2013 ISSN: 2302-3589 dan Kampanye Militer volume 3 Nomor 1
Tahun 2017
Bibliography Marboen, Ade P. 2018. Kapal Rumah Sakit
KRI dr. Soeharso Siap Meluncur Ke Lombok. Rizaldy, Chairul; Chrismianto, Deddy;
Anwar, Syaiful. 2016. Melindungi Negara. Diakses pada 29 Oktober 2018 dari https:// Amiruddin, Wilma. 2015. Studi Perancangan
Cetakan Pertama. Yayasan Pustaka Obor www.liputan6.com/health/read/3610524/ Kapal Rumah Sakit Tipe Katamaran untuk
Indonesia: Jakarta kapal-rumah-sakit-kri-dr-soeharso-siap- Memenuhi Kebutuhan Pelayanan Kesehatan
meluncur-ke-lombok Wilayah Pesisir di Provinsi Papua Barat dan
Darwanto, Hery. Operasi Militer Selain Papua. Jurnal Teknik Perkapalan - Vol. 3,
Perang. Kementerian Pertahanan RI Nugroho, Sutopo Purwo. 2018. Dampak No.4 Oktober 2015
Gempa Lombok : 436 Orang Meninggal dan
Hadi, Syafiul. 2018. TNI: Idealnya Indonesia Kerugian Ekonomi Lebih Dari 5.04 Trilyun Sulistyo, Muhamad. Implementasi Tugas
Punya 10 Kapal Bantu Rumah Sakit. Diakses Rupiah. Diakses pada 29 Oktober 2018 dari Operasi Militer Selain Perang Kodam I/Bukit
pada 29 Oktober 2018 dari https://nasional. https://bnpb.go.id/dampak-gempa-lombok- Barisan dalam Penanggulangan Bencana
tempo.co/read/1109849/tni-idealnya- 436-orang Alam Gunung Sinabung di Kabupten Tanah
indonesia-punya-10-kapal-bantu-rumah- Karo. Universitas Medan Area
sakit/full&view=ok Persada, Sailendra. 2012. TNI: Idealnya
Indonesia Punya 10 Kapal Bantu Rumah Undang Undang Republik Indonesia Nomor
Jakarta Greater. 2016. TNI AL Siap Beli Sakit. Diakses pada 30 Agustus 2018 di 34 Tauhn 2004 tentang Tentara Nasional
2 Kapal Rumah Sakit. Diakses pada 30 https://nasional.tempo.co/read/1109849/ Indonesia
Agustus 2018 dari https://jakartagreater. tni-idealnya-indonesia-punya-10-kapal-
com/tni-al-siap-beli-2-kapal-rumah-sakit/ bantu-rumah-sakit/full&view=ok

Lasubuda, Ridwan. 2013. Pembangunan Rianto, Fransiskus Sugeng. 2017.


Wilayah Pesisir dan Lautan dalam Perspektif Implementasi Kapal Bantu Rumah Sakit

24
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
ARTICLE VOLUME 74/ NUMBER 58

THE MINISTRY OF DEFENSE


REHABILITATION CENTER’S PARTICIPATION AT
THE INDONESIA 2018 ASIAN PARA GAMES
By:
Erlin sudarwati, SKM.,MM
Head of Sub Division of Vocational Administration, Rehabilitation Centre,
Ministry of Defence

Source: Writer

I
Introduction The Ministry of Defense With the Asian Para Games
Rehabilitation Center (Pusrehab held in Indonesia, The Ministry
The Indonesia 2018 Asian Para Kemhan) is an agency that organizes of Defense Rehabilitation Center
Games (INAPG 2018) is the first integrated rehabilitation for persons participated in supporting the
special sports event for athletes with disabilities of the Ministry of activity of sending athletes with
with disability at the Asian level held Defense and the TNI. One of the disabilities of Kemhan and TNI
in Indonesia. The Asian Paralympic activities is sports guidance, which personnel as well as personnel who
Committee holds the Asian Para is directed at increasing sports were members of the committee
Games every four years followed talents possessed by Kemhan and and means of transportation used to
by the disable athletes from all over TNI personnel with disabilities in support the activities of Asian Para
Asia. order to excel. Games athletes , and as supporters

25
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

in providing motivation for athletes was formed with the tasks of athletics, powerlifting (weight lifting),
who were competing. preparing, implementing and swimming, shooting, wheelchair
evaluating the implementation of tennis, table tennis, tenpin bowling ,
Asian Para Games 2018 INAPG 2018. In addition, INAPGOC and sitting volleyball. The number of
also wants to actively promote countries participating in Indonesia
Indonesia 2018 Asian Para sports for persons with disabilities in 2018 The Asian Para Games was
Games was held on October so that in the future support for 43 countries with as many athletes
6-13, 2018 in Jakarta, precisely at enthusiasm for sports for persons 2762 athletes with disabilities.
the Bung Karno Stadium, Jakarta with disabilities will continue to
International Velodrome and JIExpo. increase. Furthermore, this activity The Indonesian 2018 Asian
The opening ceremony was held is expected to be the first step to Para Games motto is "The Inspiring
at Bung Karno Main Stadium on make the opportunity to exercise a Spirit and Energy of Asia" (Spirit
October 6, 2018, while the closing right for all levels of society. of Inspiration and Asian Energy).
ceremony was held at Bung Karno Through this activity, it is expected
Main Stadium at 13th of October At this Asian Para Games that the success and actions of
2018 . Indonesia is the third host. event, there were 18 sports, athletes with disabilities can be a
The Asian Para Games were first which were contested with 512 source of inspiration and motivation
held in Guangzhou, China, in 2010, match numbers. The numbers per for other individuals throughout
while the second Asian Para Games sport were because the Games Indonesia.
took place in Incheon, South Korea have different numbers to classify
in 2014. athletes according to their physical The Ministry of Defense
background. The sports branches Rehabilitation Center (Pusrehab
In order to succeed the 2018 that are contested are wheelchair Kemhan) Participation
Asian Para Games activities, the fencing, wheelchair basketball,
Indonesian Asian Para Games cycling, bocce, badminton, chess, The Ministry of Defense
Organizing Committee (INAPGOC) goal ball, judo, bowling, archery, Rehabilitation Center (Pusrehab

Source: Writer

26
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

Kemhan) as an institution that Ministry of Defense and other TNI. The Ministry of Defense
organizes Integrated Rehabilitation Rehabilitation Center (Pusrehab
for persons with disabilities of the The athletes with disabilities of Kemhan) official vehicle which
Ministry of Defense and the TNI, one the Ministry of Defense and TNI supports the 2018 Asian Para
of its activities is sports guidance to personnel who participated in the Games Indonesia activities , as
improve sports talents possessed by 2018 Indonesian Asian Games a means of transportation in a
persons with disabilities Kemhan include: series of activities including 1 unit

and TNI personnel to be able to On the other hands, the Ministry of Disability Special Bus Vehicles
achieve. With the existence of the of Defense Rehabilitation Center (Mitsubishi / FE84BC Bus No.
Indonesia 2018 Asian Para Games, (Pusrehab Kemhan) personnels Reg 7406-00) along with manning
it is an opportunity for athletes who support the Indonesia 2018 personnel namely Peltu Lis Wahab
with disabilities of the Ministry Asian Para Games activities, as Syahroni and Pengda Tk.I II / b
of Defense and the TNI from the the executive committee including Seplili, as well as 1 unit of Special
results of the Ministry of Defense the Indonesian Asian Para Games Disability Elf Vehicles (Isuzu NKR
Rehabilitation Center (Pusrehab Organizing Committee (INAPGOC) 55 C / O E2 L WB No Reg 7405-
Kemhan) guidance to participate in such as: Colonel Kes. Wahyu Dwi 00) along with personnel who
this special sports event for athletes Santosa, MM, as a Member of the guarded namely Kopka Fahroji and
with disabilities at the Asian level. Classification Division of Deputy Civilian Guntoro.
Even though they have not won 1 Games Operation , Lieutenant
a championship medal, at least Colonel Ckm (K) Dr. Endang The participation of the Ministry
they have been fighting to carry Ernandini, Sp.RM., MARS and of Health and Human Rights
the name of Indonesia and also as Penata T.I III / d dr. Rifqi Averrouza Center was also manifested in
a motivation to be more active in Hasbiandra as Classification the attendance of the Opening
training and to be an inspiration Observer Sport Tenpin Bowling . Ceremony of the 2018 Asian Para
for persons with disabilities of the Games Opening Ceremony on

27
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

Source: Writer

October 6, 2018 by Head of The they still able to fight and excel disabilities from the Ministry of
Ministry of Defense Rehabilitation the Indonesian state and nation in Defense and TNI who are carrying
Center (Kapusrehab) and echelon 3 different ways, namely with sports out Integrated Rehabilitation at the
officials of the Ministry of Defense achievements of persons with Ministry of Defense Rehabilitation
and TNI, as well as persons with disabilities. Center (Pusrehab Kemhan). ***
Kemhan Personnel and TNI
participating in the Ministry of In accordance with the
Defense. In addition to attending Indonesian 2018 Asian Para Games
the Opening Ceremony, persons motto, " The Inspiring Spirit and
with disabilities of the Ministry Energy of Asia" , it is hoped that
of Defense and TNI Integrated the success and action of athletes
Rehabilitation participants along with disabilities can be a source
with the Ministry of Defense staff of inspiration and motivation
also had the opportunity to watch for other individuals throughout
the sports competition followed Indonesia, especially persons with
by the Ministry of Defense
Rehabilitation Center (Pusrehab
Kemhan) athletes by becoming
supporters to provide motivation
and enthusiasm to compete.

Conclusion

With the existence of the


Indonesia 2018 Asian Para Games
it is hoped that it can be used as
a motivation and enthusiasm for
persons with disabilities of the
Ministry of Defense and the TNI,
although with conditions that are
no longer the same as TNI soldiers,

28
EDITION OF SEPTEMBER-OCTOBER 2018
VOLUME 74/ NUMBER 58

29

Anda mungkin juga menyukai