M. Alie Humaedi
Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Prof. Dr. M. Alie Humaedi, M.A., M.Hum
humaedi2014@gmail.com
082211107802
Terimakasih
DIDASARI OLEH:
KEPEKAAN & RASA INGIN TAHU
TENTANG SESUATU)
Dab.....
Contoh ide,.....menjadi kata pertama...masuk dlm
dunia penelitian
Akhirnya ....
kukenal luasnya dunia ilmu pengetahuan
foto
8 Tahun & Semua
karya terbaru
(PAK=1.175 poin foto
dari pengajuan
1.300. Cadangan
kredit 156 poin)
Penulisan Karya Sendiri
(s.d. Tengah 2020)
Internasional
• Buku Nasional → 9 buku
• Jurnal Internasional → 4 Artikel • Buku Novel → 1 buku
• Buku Internasional Standar PBB→ 2 buah • Bunga Rampai → 12 Buku
• Chapter Buku Internasional → 1 Artikel • Essay & Opini Surat kabar
• Prosiding Internasional → 1 Artikel → 7 Artikel
• Confidental Paper & Policy
Nasional Brief → 8 Naskah
• Film Dokumenter & Screen
• Jurnal Nasional Terakreditasi → 67 Artikel Film Layar Lebar → 2 Film
• Jurnal Nasional Non-Akreditasi → 16 Artikel
• Pilihan antara:
✓common sense, akal-akalan → Opini Umum;
mitos, gosip, dan isu
✓menggunakan seperangkat alat atau metode
sahih, dengan didasari pada keterhubungan
logis, sistematis dan integral dari setiap bagian
yang menyusun suatu proses, hingga masalah
yang ada dan ditanyakan dapat terjawab
Peneliti berdiri pada upaya:
• Mengemas rasa ingin tahu yang berasal dari kepekaan tentang
sesuatu secara sistematis
• Berpikir dan bekerja melalui proses menelusuri, mengurai dan
memetakan persoalan, sebab dan akibat, sistem dan struktur
yang ada dari peristiwa, gejala, dan pertemuan berbagai unsur,
bersifat kebudayaan immateri dan kebudayaan fisik material,
dengan menggunakan seperangkat metode ilmiah yang diakui
secara umum
Ciri “Cara Berpikir secara Filsafat Ilmu”
1. SKEPTISIS
Skeptisis adalah keraguan terhadap suatu
kebenaran sebelum mendapat argumen yang
kuat terhadap kebenaran tersebut.
Dikelompokan;
-bersifat gradasi , dari ragu ke yakin
-bersifat degradasi, dari yakin ke ragu
-bertahan sophisme, terus menurus ragu.
3. DISENTERESTEDNESS
YANG BERASAL DARI KATA INTEREST, yaitu suatu
kegiatan filsafat yang tidak dimotivasi untuk suatu
kepentingan tertentu.
4. UNIVERSALISME
Filsafat bersifat umum, berati filsafat adalah hak
seluruh umat manusia secara umum atau sifatnya
internasional. Semua umat manusia berhak
mengadakan kajian filsafat.
25
MASALAH-MASALAH DALAM ATAU YANG BISA
DIUNGKIT OLEH FILSAFAT
• Secara Umum terbagi menjadi tiga; (Ontologi,
Efistemologi dan Axiologi)
1. ONTOLOGI, yaitu mengkaji hakikat segala
sesuatu, terbagi 2:
a. Kualitas;
- Monisme →asal alam terdiri dari satu unsur (mono=satu). Thales
dari air, Anaximandros dari apairon, Anaximenes dari udara,
Democritos dari tanah.
- Dualisme, yang mengatakan alam semesta terdiri dari dua unsur
yaitu materi dan roh. Tokohnya Anaxagoras dan Aristolteles.
- Pluralisme, alam semesta terdiri dari empat unsur; air, angin, api,
tanah. Tokohnya Empedokles, Leukippos.
26
2. Kualitas
Pandangan ini membicarakan bagaimana alam
berproses, dalam kaitannya muncul 4 teori:
30
“Masalah penting” akan dianggap biasa saja,
kalau tidak ada hasrat ingin tahu apapun
BERJALANLAH DI MUKA BUMI dengan
1 kerendahan hati→ Amatan Sekitar
Karakter Penelitian;
✓Adanya masalah yang jelas yang akan diangkat
✓Adanya tujuan dan rencana kerja yang jelas
✓Adanya kesahihan data
✓Adanya koleksi dan analisis data yang sistimatis
@Pusbindiklat Peneliti LIPI
Authority and Postulate Self-Evident
Tradition Truth
Sumber
Common Science
Sense Pengetahuan
37
Negeri kaya, penuh cerita;
Negeri subur, ribuan masalah;
Negeri kokoh, sejuta polemik;
Negeri penuh laut, tapi “memunggungi laut”
Di situlah sumber segala ide, dan pantikan
untuk kebijakan bagi pembangunan
40
Semua realitas yang ada di sekeliling
kita dan pengalaman yang dirasakan
adalah ide; sekaligus permasalahan
yang harus diungkap;
Target hasil
Keluar dari Zona penelitian,
Kebermanfaatan (ilmu
State of the art Nyaman, keterbacaan, gaya
untuk ilmu, ilmu
Keuletan, tidak penulisan, bukan
untuk kehidupan, Kebermanfaatan, keruwetan berpikir,
ilmu untuk kebijakan rasional, otentik, semua dapat
dilakukan dengan kemudahan
kebaharuan teknik yang sama implementasi
Segitiga Emas
Dana - Riset – Manuskrip
(Laporan, KTI Terpublikasi, Naskah Kebijakan)
PEMBANGUNAN
Laporan
strategi
KTI Terpublikasi
regulasi
model KESEJAHTERAAN
Naskah Kebijakan
Proses
PROPOSAL
MULAI
IDE YANG
MENELITI
BERHASIL
Membedakan diri dengan orang lain;
Kategorisasi Peneliti
• Peneliti “tetap atau ikut larut” common sense.
Umumnya menghasilkan tulisan bersifat
essensialisme (menyudutkan) sebagaimana
karakter common sense; tidak lagi terdorong
mengemasnya dengan dasar teoritik matang.
• Peneliti yang bereksistensi dengan berusaha
menuangkan ide dan menjawab persoalannya
dengan cara-cara ilmiah dan melalui proses
ilmiah; saat awal pengusulan, penelitian,
sampai publikasi karya ilmiah.
Kerja Ilmiah=Melalui Metode!
ILMU AKTIVITAS
PENGERTIAN ILMU
SEBAGAI PENGETAHUAN
Dari segi maknanya pengertian
ilmu sekurang-kurangnya
METODE PENGETAHUAN merujuk tiga hal:
➢Pengetahuan
➢Aktivitas (rasional-kognitif)
➢Metode (analisis, pemerian,
pengukuran, perbandingan,
survey) 47
PENGERTIAN PENELITIAN,
METODOLOGI, DAN METODE
▪ Mencari kembali
▪ Metode Penelitian:
Tata cara yang yang digunakan dalam suatu penelitian. Tata
Metodologi cara tersebut merupakan suatu prosedur yang teratur
dan Metode
Penelitian ▪ Metodologi Penelitian:
Pembahasan tentang konsep teoritik dari berbagai metode
penelitian (kuantitatif, kualitatif, partisipatoris, dsb) termasuk
kelebihan dan kekurangan masing-masingnya
Metode Ilmiah
• Metode ilmiah adalah metode yang menggunakan kebenaran
ilmiah
• Disebut ilmiah jika;
- bersistem
- bermetode
- berobyektifitas
- berlaku umum (universal).
Metode Penelitian
Metodologi→ alur pemikiran umum/menyeluruh dan
gagasan teoritis suatu penelitian
• MENGANDUNG
KEBENARAN UMUM
BERDASARKAN FAKTA
YANG TELAH DIAMATI
1. AZAS ILMIAH
ILMU SOSIAL
54
2. KAIDAH ILMIAH
3. TEORI ILMIAH
• Kemampuan proposisi yang
saling berkaitan secara logis
untuk memberi penjelasan
mengenai sejumlah Kau lahir dariku...
fenomena.
55
Pengelompokan Pengetahuan
• Menurut Bertrand Russell, pengetahuan dibedakan menjadi 2:
1. Pengetahuan mengenai fakta-fakta (knowledge of facts)
2. Pengetahuan mengenai hubungan umum antara fakta
(knowledge of general connection berween facts)
56
PEMBAGIAN ILMU PENGETAHUAN
• Ilmu Pengetahuan dibedakan atas:
1. Ilmu Pengetahuan Sosial (social science); membahas
hubungan manusia sebagai makhluk sosial.
a. Psikologi; b. Pendidikan; c. Antropologi; d. Etnologi;
Sejarah; ekonomi, hukum, sosiologi, dsb.
2. Ilmu Pengetahuan Alam; yang membahas alam semesta
dengan segala isinya, ilmu ini terbagi atas: Fisika (physics);
Kimia, dan biologi
57
Scientific Research
Paradigma Paradigma
Kualitatif Kuantitatif
Riset Riset
Kualitatif Kuantitatif
Mixed Methods
58
Paradigma Kualitatif Paradigma Kuantitatif
Metoda kualitatif Metoda kuantitatif
Memahami perilaku manusia dari sudut Mencari fakta atau penyebab fenomena
pandang si aktor sosial secara obyektif
Pendekatan fenomenologi Pendekatan logical-positivism
Uncontrolled, Observasi dilakukan kekeliruan dpt terkontrol
secara alamiah
Subyektif, insider perspective, tidak Obyektif, outsider perspective, menjaga
menjaga jarak dengan data jarak dengan data
Grounded, discovery oriented, Ungrounded, verification oriented,
exploratory, expansionist, descriptive, confirmatory, reductionist, inferential,
inductive hypothetico-deductive
Orientasi proses Orientasi hasil
Validitas sangat penting, nyata, kaya, Reliabilitas sangat penting, hard data,
dan mendalam data mudah direplikasi
Holistik, sintesa Partikularistik, analisis
59
Riset Kualitatif Riset Kuantitatif
Mengungkap makna ketika peneliti Menguji hipotesis yang mengawali
menyatu dengan data proses penelitian
Konsep berupa tema, gambaran, dan Konsep berupa variabel-variabel yang
taksonomi (klasifikasi/kategorisasi) unik
Kualitatif: Kuantitatif:
❑ Memahami (to understand) ❑ Mengukur (to measure)
❑ Informan biasanya aktif ❑ Responden umumnya pasif
❑ Mikro (spesifik) tapi ❑ Makro (luas)-mewakili
mendalam(kompleksitas) (representative)
❑ Tidak dpt digeneralisasi ❑ Biasanya dapat
❑ Dapat menjawab digeneralisasi
pertanyaan ‘bagaimana’ ❑ Seringkali tidak dapat
dan ‘mengapa’ menjawab pertanyaan
❑ Induktif bagaimana – mengapa
❑ Deduktif
61
www.smeru.or.id
Pendekatan
Kualitatif Vs Kuantitatif
62
www.smeru.or.id
Pendekatan
Kualitatif Vs Kuantitatif
Analisis Data Kualitatif: Analisis Data Kuantitatif:
❑ Indeks FGT (Foster-Greer-Thorbecke):
❑ Mengkaji dan menginterpretasi data untuk mencari
makna dan pola hubungan di antara data [contoh
dalam konteks kemiskinan]: ❑ Jumlah dan % penduduk miskin atau tingkat
kemiskinan (head-count ratio atau P0).
❑ Frekuensi: melihat banyaknya kasus/insiden kejadian ❑ Indeks ketimpangan kemiskinan (poverty gap index
yang muncul [orang, rumahtangga, desa, daerah, atau P1): besarnya kesenjangan antara rata-rata
negara] pengeluaran konsumsi penduduk miskin dan GK;
❑ Indeks keparahan kemiskinan (poverty severity
❑ Magnitude (besaran, kedalaman, keparahan): index atau P2): besarnya ketimpangan distribusi
melihat parahnya suatu kondisi/kejadian [miskin, pengeluaran antar penduduk miskin.
sangat miskin, sengsara, melarat]
Estimasi alokasi dana bantuan penduduk
❑ Struktur: melihat tipe kejadian [harta, mental, moral, miskin= P1/P0 x Z x Q
sosial]
63
www.smeru.or.id
Pendekatan
Kualitatif Vs Kuantitatif
Analisis Data Kualitatif: Analisis Data Kuantitatif:
❑ Proses: melihat keteraturan atau keterkaitan antar ❑ Profil kemiskinan vs determinan kemiskinan
struktur kejadian [pemalas, kurang bergaul, ❑ Profil kemiskinan: analisis deskriptif & dua peubah
penghasilan rendah, miskin harta] (bi-variate), ciri-ciri kemiskinan, perbandingan
status kemiskinan, keterkaitan kemiskinan
❑ Penyebab: melihat penyebab suatu (corellates of poverty) dengan indikator-indikator
kondisi/kejadian, melihat perbedaan antar lain.
kelompok [bekerja tidak tetap, tidak mempunyai ❑ Analisis faktor-faktor penyebab kemiskinan:
modal, korban PHK, pendidikan rendah] analisis peubah ganda (multi-variate analysis)
untuk identifi-kasi faktor-faktor prediktor atau
❑ Dampak: melihat dampak suatu kondisi/kejadian penentu terhadap terjadinya kemiskinan.
[banyak hutang, pencurian meningkat, anak-anak ❑ Analisis dampak (single difference, double
difference, propensity score matching)
bekerja]
64
www.smeru.or.id
Metoda Deduktif dan Induktif
Metoda Deduktif
• Dimulai dari yang telah diketahui (premis), melalui
penalaran, mencapai konklusi
• Metoda ini digemari karena argumentasinya sangat kuat
dan lagi pula mereka tidak usah melakukan kegiatan
manual (kegiatan manual dilakukan oleh para budak)
Asumsi
• Kelemahan metoda deduktif terletak pada kasus ketika
yang diketahui itu (premis) tidak ada
• Diciptakan asumsi untuk dijadikan yang diketahui itu yakni
dijadikan premis
• Asumsi tidak diuji, terserah mau diterima atau tidak
65
Metoda Deduktif dan Induktif
Belantara Asumsi
• Karena banyak hal tidak memiliki atau menemukan
premis, maka asumsi bermunculan tanpa kendali
• Hal yang sama dapat diterangkan melalui asumsi yang
berbeda-beda
1 1
HIPOTHESIS PENGAMATAN
2 2
PENGAMATAN POLA TEMUAN
3 3
67
www.smeru.or.id
Contoh Penurunan Teori ke Isu atau
Permasalahan di Lapangan (Deduksi)
Teori Masalah Tujuan Landasan Hipotesis Variabel Indikator Pertanyaan
Penelitian Teori Penelitian dalam
kuesioner/angket
→ ➔ ➔ ➔ ➔ ➔ ➔ ➔
Contoh
Efektivit
as
Peran
Alur Penalaran Induktif (dari gejala) ke Proses
Penelitian Kualitatif
Fenomena/ Preposisi Masalah Tujuan Kerangk Aspek Varian- Pertanyaan
Gejala/ Peneliti a Pikir varian Penelitian
Fakta an sub dalam
aspek Pedoman
wawancara
dan panduan
observasi
(adhoc)
➔ ➔ ➔ ➔ ➔ ➔ ➔ ➔
Contoh
Banyaknya
Petani
Bojonegoro
yang Miskin,
Padahal daerah
ini subur
Proses Penelitian Kuantitatif
TOPIK
PENELITIAN
PERENCANAAN:
PENGUMPULAN ANALISIS DATA
Mendefinisikan DATA DAN PENULISAN
variabel-variabel LAPORAN
KERANGKA
TEORITIS Menentukan ☺
ukuran/indikator
Menentukan populasi
Memilih sampel
Menentukan teknik
analisis data
70
Proses Penelitian dan Pengumpulan Data Kualitatif
Pertanyaan
Penelitian
RANCANGAN
KORELASIONAL
MENDESKRIPSIKAN RANCANGAN PENELITIAN
TREND/KECENDERUNGAN UNTUK ETNOGRAFIS
SESSUATU POPULASI
RANCANGAN
PENELITIAN NARATIF
RANCANGAN RANCANGAN RANCANGAN PENELITIAN
EKSPERIMENTAL SURVAI GROUNDED
Mix Methode
Metode Campuran/Mix Methode
yang mengharuskan kita keluar dari zona aman, zona nyaman kita di
lingkungan keluarga....
Hanya demi menjawab masalah dari “RASA INGIN TAHU” tentang
sesuatu.....yang dituangkan dalam proposal dan rancangan penelitian
itu.....
Misalnya,
hanya untuk
menemukan
pengertian
sakit dan
penyebab-
penyebabnya
serta
bagaimana
cara mereka
agar sehat
dan sembuh
dari sakitnya
Menyelinap ke Ruang Berbahaya
Hanya untuk mengetahui Kronologi
Peristiwa “versi lain”
atau untuk menemukan “jaringan”
Demi Pengumpulan Data,
Peneliti harus Siap keluar dari Zona Aman;
dari Kemapanan menuju Ketidakmapanan
Terlibat untuk Merasakan
Menyaksikan untuk Membuktikan
Mengerti untuk Memahami
Berani mengambil jalan lain!!!
❑ Izin tidak sebagaimana biasanya;
❑ Perjalanan lapangan (pengumpulan data) yg lama dan
mendalam, bukan perjalanan 3 P (Pesawat, Penginapan dan
Pasar)→ semiotik: Jalan, tidur, dan cari oleh-oleh;
❑Pengumpulan Data adlh mengalami langsung atau sangat
dekat dan berdekatan dg sumber informasinya....
Mengambil Jalan Berbeda
❑Melakukan (1) Pendekatan yg benar-
benar personal; (2) Memasuki ruang-
ruang spiritual mereka; dan (3) makan
bersama;
❑Skenario “Pinggir menyerang Pusat”
❑Memanfaatkan Sistem Sel (Stelsel)
❑Hati-hati memilih teman perjalanan
(Anggota tim & Pembantu lpgn)
Jauhi...!
❑Rapat peneliti di depan informan
❑Ngebos...
❑Memperlakukan informan sbg kelas ke-2
❑Tampak perbedaan nyata antara diri dan
mereka
❑Informan tahu ttg dana perjalanan
❑Pemberian langsung uang tunai kepada
masyarakat....
Teknik Pengumpulan Data
• Wawancara,
• Observasi partisipasi,
• Focus Group Discussion (FGD),
• Partisipatory Action Research (PAR),
• Partisipatory Research Appraisal (PRA),
• Dokumentasi visual
• Survey
• Kajian Literatur
• Penelusuran Data Sekunder
→ Live in (bukan 3 P)
→ Field note→ Logbook→kodifikasi→ analisis data
INSTRUMEN/ALAT PENGUMPULAN DATA
No Instrumen Keterangan
1 Kuesioner Daftar pertanyaan yang disusun sedemikian rupa,
terstruktur dan terencana.
Jadi Pengambilan data dalam penelitian populasi, meliputi segala sesuatu yang
ada dalam populasi. Subyeknya meliputi semua yang ada dalam populasi
(menurut Arikunto, 1997), digambarkan sebagai berikut:
PEMAKNAAN
TINDAK LANJUT
Pemanfaatan
PENYIMPULAN
Siklus
berikutnya
Metode Analisis Data
Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan
lain sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain.
Pendekatan
• Pendekatan Hermeneutik
• Pendekatan Semiotik
• Pendekatan Narasi dan Metafor
Penulisan Proposal dan Laporan
(i) faktor kemalasan peneliti;
(ii) faktor pembagian tugas penelitian dan penulisan yang tidak jelas;
(iii) faktor kurangnya data, karena kurang berhasilnya penggalian data;
(iv) faktor kecerobohan koleksi dan pengkodean data, karena tidak
langsung ditulis dalam field notes;
(v) faktor pemokusan data, karena semua data dianggap penting
(vi) faktor kurang sistematisnya pemikiran dalam interpretasi data;
(vii) faktor kemampuan teknis berbahasa terbatas
(viii) Kecenderungan mengambil kutipan, sehingga mengalami stagnasi.