OLEH :
SERVASIUS ASELUS ANEN MAU
i
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang telah
memberikan berkah dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan akhir Pengabdian Program Ipteks Bagi Masyarakat (I m) ini tepat waktu.
b
Laporan akhir Pengabdian Program Ipteks Bagi Masyarakat (I m) ini masih jauh dari
b
2
DAFTAR ISI
Judul Halaman
Halaman Pengesahan ii
Ringkasan iii
PRAKATA iv
Daftar Isi v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Analisis Situasi 1
1.2. Permasalahan Mitra 2
BAB II TARGET LUARAN 5
BAB III METODE PELAKSANAAN 9
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 10
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 11
BAB VI RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA 13
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 14
DAFTAR PUSTAKA 15
Lampiran 1. Instrumeen dalam program IbM pengabdian ini Lampiran 2.
Personalia Program IbM
Lampiran 3. Foto-foto Pengolahan Kripik Pisang sampai Pengemasan Lampiran
4. Artikel ilmiah dimuat dalam jurnal Udayana Mengabdi Lampiran 5. Anggaran
penggunaan dana pengabdian 100%
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
kekeluargaan. Administrasi pembukuan yang dimiliki oleh kelompok usaha ini hanya
berupa buku kas dan buku pesanan. Pemasaran produk kripik pisang adalah seluruh
kecamatan di Bangli dan sekarang sudah mulai berkembang hingga sampai
kabupaten Gianyar. Permasalahan yang sangat dirasakan oleh pemilik perusahaan ini
adalah kripik pisang dalam kemasan kecil tidak tahan disimpan sehingga belum bisa
memasarkan sampai ke swalayan/supermarket. Terbatasnya pemasaran ini
disebabkan karena belum adanya ijin produksi dan kemasan yang masih sederhana
Hal ini disebabkan karena pihak perusahan belum memiliki alat pengemas yang
memadai dan belum mendapatkan ijin industri untuk memasarkan produk tersebut.
Agar produk dapat dipasarkan lebih luas diperlukan kemasan yang memenuhi syarat
pelabelan
“Sune Cekuh” adalah bawang putih dan kencur yang sering digunakan
sebagai bumbu dapur. Bawang putih merupakan kelompok rempah-rempah yang
memiliki khasiat sebagai antimikroba dan antioksidan, demikian juga dengan kencur.
Kedua bumbu dapur ini sudah sering dipakai sebagai bahan penyedap untuk berbagai
jenis masakan, khususnya masakan Bali bumbu “Sune Cekuh” sudah sangat populer
dikalangan masyarakat, dengan rasa gurih dan enak serta merangsang selera makan.
Melihat antusias para ibu KWT ini sangat tinggi dalam melaksanakan
usahanya tersebut maka dari pihak Perguruan Tinggi khususnya dari Fakultas
Teknologi Pertanian memandang sangat perlu memberikan dukungan/bantuan
teknologi dalam perbaikan pengolahan kripik pisang “Sune Cekuh” demi
kesinambungan usaha tersebut serta untuk peningkatan taraf hidup masyarakat
khususnya masyarakat desa Tiga.
.
2
Tahapan proses pembuatan kripik pisang adalah pemilihan buah pisang,
sortasi, pengupasan kulit, pengirisan dan perendaman dalam larutan garam dan
larutan kunir (0,1% NaCl), proses penggorengan, penirisan dan pengemasan.
Permasalahan yang ditemui adalah
1. Dalam pembuatan kripik pisang masih dilakukan secara manual dengan
menggunakan tangan, sehingga buah pisang yang dapat dikupas dan diiris
masih relatif rendah, sehingga memakan waktu yang cukup lama. Untuk
50 kg buah pisang mulai pengupasan dan pengirisan memerlukan waktu
60-75 menit.
2. Ukuran kripik yang masih beragam dan hampir 30%, kripik yang
dihasilkan berukuran kecil dan tidak seragam,
3. Warna kripik yang tidak seragam dikarenakan waktu pengupasan dan
pengirisan memerlukan waktu lama, sehingga buah pisang kontak dengan
udara yang menyebabkan warna kripik mengalami pencoklatan.
4. Kemasan kripik pisang masih dalam kemasan plastik besar kapasitas 4
kg, dan belum memiliki label, dalam kemasan plastik besar kualitas
kripik menjadi berkurang terutama kerenyahannya, pemasarannya tidak
dilakukan dalam bentuk eceran sehingga keuntungannya dinikmati oleh
pengecer lain.
Cara kerja pembuatan kripik pisang:
1. Memilih buah pisang yang belum masak optimal, tidak cacat atau rusak,
mempunyai bentuk dan ukuran yang hampir seragam.
2. Pisang dikupas dan diiris serong atau memanjang dengan ketebalan 1 mm.
Lalu direndam dalam air kapur sirih selama ± 10 menit. Setelah itu direndam
lagi dalam larutan garam, pewarna makanan, dan Vx selama ± 10 menit.
Sambil menunggu perendaman, minyak dipanaskan.
3. Irisan pisang hasil perendaman digoreng sampai kering, ditiriskan, dan
dinginkan diatas tampah sekitar ± 15 menit.
4. Pengemasan dalam wadah plastik, atau toples. Cara pembuatan beserta
fotonya dapat dilihat pada Lampiran 2.
3
BAB II
TARGET DAN LUARAN
4
diblender sampai hancur menjadi bubuk.
5. Bubuk kasar bawang putih maupun kencur diayak dengan ayakan sampai menjadi
bubuk halus. Lalu masing-masing dikemas, siap untuk dicampurkan pada kripik.
6. Dibuat perbandingan sesuai selera, pada kripik pisang dibuat perbandingan 1 : 3
(bubuk kencur : bawang putih), campuran bubuk tersebut ditempatkan pada
tempat yang ditutupnya berisi lubang-lubang untuk memudahkan dalam
pencampuran pada kripik
7. Lalu bubuk tersebut dituangkan pada kripik pisang yang telah digoreng dan
ditiriskan aduk rata, kemudian kripik dikemas.
3. Mesin pengiris kripik
Mesin pengiris kripik di disain dengan teknologi tepat guna sesuai dengan
kebutuhan pengusaha setempat. Alat ini dirancang dengan kapasitas produksi 100
kg/jam, dibuat dengan bahan pengiris stainlesstail dan digerakan dengan dinamo
dengan daya 500 watt.
4. Penyiapan Kemasan Vakum
Kripik pisang memiliki masa simpan yang relatif lebih lama daripada bahan
asalnya. Kripik pisang yang disimpan tanpan bahan pengemas kedap udara memiliki
masa simpan cukup singkat, karena produk ini kontak langsung degan udara sehingga
tekturnya kurang renyah atau layu. Kripik pisang segera setelah selesai digoreng
sebaiknya dikemas. Jenis pengemas yang ada cukup banyak diantaranya pengemas
plastik, polyprophylene dengan ketebalan 0,8 mm. Penggunaan pengemas plastik
untuk kripik pisang disesuaikan dengan volume produk. Kripik pisang supaya dapat
disimpan lebih lama disamping dikemas dengan menggunakan kantong plastik tetapi
juga penting untuk menjaga agar udara tidak tersedia di dalam kantong plastik
tersebut, oleh karena itu penting untuk menggunakan pengemas vakum agar produk
tidak kontak langsung dengan udara, dengan demikian masa simpan produk dapat
dismpan lebih lama. Disain pengemas vakum kripik pisang disajikan pada Gambar 2
5
11) Vacuum: 0.035 Mpa
i 2) Width of heat — seal: 40 — 280mm / = / 11.02 inches
[Wider bags can be closed by sealing the opening in several sleps. ) i 3) Power supply: AC 220V
50Hz(export 110V 60 Hz) l'4) Heat —seal time: digital setting. auto control
(S) Size of unit:350 x 140 x 70mm / » / 13.78 x 5. 51 x 2. 75 inches
(’S) Weight:2.4Kg /=/ 5.29 Pounds
6
Dampak secara nasional dari program ini adalah membantu pemerintah
daerah dalam memacu berdirinya kelompok-kelompok usaha baru yang bergerak
dalam bidang produksi kripik pisang. Disamping itu akan memacu berdirinya usaha
baru yang terkait seperti usaha memproduksi alat pengepres vakum sehingga dapat
menyerap tenaga kerja dan pendapatan masyarakat serta mengurangi pengangguran.
a. Jumlah produksi kripik pisang meningkat dari 30 kg menjadi 80 - 100 kg per hari.
b. Kualitas kripik pisang meningkat baik dari segi warna, ukuran, bentuk, tekstur
dan kerenyahannya
c. Produk bisa dijual dengan kemasan yang sesuai persyaratan labeling secara
eceran
d. Masa simpan produk lebih lama dengan jangkauan pemasaran lebih luas
e. Perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi
7
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Metode yang dilaksanakan pada Ipteks bagi masyarakat ini adalah melalui
pemberdayaan masyarakat/pengembangan SDM melalui penyuluhan, pelatihan dan
pendampingan. Pendekatan melalui (1) transfer teknologi tepat guna, (2)
pengembangan wawasan kewirausahaan, (3) Pengembangan manajemen usaha.
Tahapan pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan penjajagan dan sosialisasi
program Ipteks untuk melakukan pendampingan dan kerjasama dengan petani atau
mitra usaha dalam pengembangan Ipteks dan usaha kecil mikro. Selanjutnya
membuat kesepakatan dan kerjasama pengembangan usaha pedesaan, merencanakan
pengembangan SDM melalui penyuluhan, pelatihan dan pendampingan kepada mitra
usaha. Mitra usaha diberikan pelatihan dan demo tentang penanganan dan
pengolahan pascapanen, manajemen usaha, dan akses pemasaran usaha. Pelatihan
diberikan sampai kelompok usaha memiliki keterampilan dan produk yang siap di
pasarkan dan memiliki kualitas standar SNI.
8
BAB IV
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
9
lengkap dengan pendidikan terakhir serta alokasi waktu pelaksanaan dapat dilihat pada
Tabel 1.
Teknologi Industri
2 A.A. Made Anggreni, S.TP. M.Si Anggota 14 jam/minggu
Pertanian
Kerjasama ini juga akan diperkuat dengan dukungan dari keterlibatan 3 orang
mahasiswa dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini. Output yang dihasilkan tidak saja
pemberdayaan kepada masyarakat dalam pengembangan usaha agroindustri dan agribisnis
tetapi juga sangat bermanfaat bagi pengembangan sumberdaya manusia yakni mahasiswa.
Mahasiswa melalui penerapan IPTEKS bagi masyarakat ini akan banyak mendapatkan
pengalaman dan mengasah kreativitas dan cara berpikir yang inovatif dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologinya.. Selama kegiatan berlangsung pelaksanaan kegiatan
akan dikoordinasikan oleh ketua tim.
Tim dalam menyusun rencana kinerja dibuat suatu rencana kegiatan dan jadual
kegiatan sehingga mulai dari perencanaan, pengorganisasian kegiatan, pelaksanaan dan
evaluasikegiatan dapat terlaksana dengan sesuai dengan target dan sasaran yang ingin
dicapai. Berikut rencana dan jadual kegiatan yang akan dilaksanakan.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
1
0
e. Perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi
Hasil pengabdian sementara, diperoleh cara pembuatan yang sudah baku yang
merupakan cara mereka dalam pembuatan kripik pisang di Desa Tiga, produksi Bunga
Sahabat. Cara pembuatan dari produksi Bunga Sahabat dapat dilihat pada Lampiran 2.
Untuk pengemasan produk digunakan sealer dengan plastik tebal lalu diberi label.
Pemasaran produk akan dicoba menjual produk kripik pisang dengan aneka rasa dalam
kemasan 75 g dan 100 g. Harga produk untuk yang 75 g dijual dengan harga Rp. 7500,- dan
produk 100 g dijual dengan harga Rp. 10.000,-. Dengan pengemasan 75 g dan 100 g
diharapkan produk kripik pisang ini dapat dikenal diluar daerah produksinya, sehingga
dapat meningkatkan penghasilan KWT Desa Tiga tersebut.
Selain menjual kemasan kecil, perusahaan RT kripik pisang ini juga menjual produk
dengan kemasan besar (per 4 kg) seperti dulu, tetapi harus pesan dahulu jika ingin membeli
produk dalam jumlah besar. Karena pemasaran produk sudah mulai dilakukan dengan
kemasan 75 g dan 100 g, supaya lebih terlihat keuntungan dalam produksi kripik pisang ini.
BAB VI
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
a. Proses pembuatan kripik pisang lebih efektif dan efisien dari segi waktu, tenaga dan
kapasitas produksi meningkat dengan pemakaian alat pengiris dari mesin sedang dalam
proses pembuatan alat dan sudah proses pelaksanaan dengan menggunakan alat baru
tersebut.
b. Teknik pengemasan vakum kripik pisang dapat menghasilkan produk dengan masa
simpan yang lebih lama dengan mutu yang baik. Dengan menggunakan plastik tebal
dan disealer serta dikemas dengan berat 75 g dan 100 g diharapkan produk lebih
menarik minat pembeli dan memberikan keuntungan yang cukup.
c. Dengan kemasan yang memenuhi syarat, produk dapat dipasarkan ke
swalayan/supermarket sehingga produksi meningkat dan dapat menyerap tenaga kerja
lebih banyak
d. Rencana untuk pendampingan P-IRT, pihak pengabdi IbM akan memfasilitasi proses
ini, dari pengambilan formulir di Dinas Kesehatan Bangli sampai ke proses penetapan
P-IRT.
1
1
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan
Pengabdian di Desa Tiga ini sangat bermanfaat bagi ibu-ibu yang memiliki usaha
pembuatan kripik baik itu dari pisang, ketela, singkong dll, dimana prospek pemasaran
produk ini cukup besar. Dengan akan diberikannya kemasan yang menarik dan diberikan
ijin dari dinas kesehatan, produk kripik Desa Tiga diharapkan di masa mendatang
pemasaran produknya mulai meluas dan kalau bisa keluar daerah Bali.
Pengenalan dan penerapan teknologi pembuatan kripik dapat diyakini manfaatnya
tidak saja dalam menambah keterampilan dan pengetahuan masyarakat, tetapi juga
mendorong masyarakat dibidang perdagangan produk hasil olahan dan di kemudian hari
diyakini akan menambah pendapatan keluarga khususnya dan masyarakat desa pada
umumnya.
7.2 Saran
Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini perlu ditindak lanjuti melalui
pembinaan yang lebih intensif oleh dinas terkait, bekerjasama dengan Fakultas Teknologi
Pertanian dan pemerintah daerah setempat.
1
2
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 1998. Laporan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Periode I. Universitas Udayana.
Denpasar.
Astawan M dan Astawan, M.W., 1991. Teknologi Pengolahan Pangan Nabati Tepat Guna.
Akademika Pressindo. Jakarta.
Budi Santoso, H. 1996. Buah Pisang dan Anggur Pisang. Teknologi Tepat Guna. Penerbt
Kanisius.
Saraswati. 1993. Membuat Pisang Sale dan Dodol Pisang. Bhratara. Jakarta.
Satuhu, S dan Supriyadi, A., 2004. Pisang. Budidaya, Pengolahan & Prospek Pasar. Penebar
Swadaya. Depok. Jakarta.
1
3
Lampiran 1. Instrumen dalam program pengabdian ini
Bahan-bahan untuk pengabdian : pisang (kapas, keladi, lumut), minyak goreng, kapur
sirih, VX, pewarna makanan, garam, gula, ”sune cekuh” (bawang putih dan kencur), air,
plastik pengemas, stiker/label, buku tulis, pulpen
Peralatan : kompor, pisau, pengiris pisang, ember, keranjang, timbangan, wajan, sendok
wajan, sendok makan, mesin pengiris pisang/umbi, sealer.
1
4
Lampiran 2. Personalia Program IbM
Teknologi Industri
2 A.A. Made Anggreni, S.TP. M.Si Anggota 14 jam/minggu
Pertanian
1
5
Lampiran 3. Foto - foto Pengolahan Kripik Pisang sampai Pengemasan
1. Bahan Baku Pembuatan Kripik
1
6
Gambar 9. Pemisahan buah dengan tandan
Gambar 11. Pemisahan buah dengan tandan Gambar 12. Buah pisang kupas
1
7
4. Proses Perendaman
1
8
6. Proses Penggorengan
7. Penirisan
1
9
8. Pencampuran Bubuk Bawang Putih (Sune) dan Bubuk Kencur (Cekuh)
Gambar 18. Pencampuran Bubuk Bawang Putih (Sune) dan Bubuk Kencur
(Cekuh)1 : 3
9. Pengemasan
2
0
Foto Label kemasan
2
1
iran 4. Artikel ilmiah dimuat dalam jurnal Udayanan
2
2
lUHM^ Mni| i-, h . PSI aiftMMAtaT ISSN 14I2-DS0S
UDAYANA MfcNCiABDI
IDU1KAL »r HIOblWLH I Tl 3EAVILII DAFTAR ISI
PENGANTAR Rfiukai_________.......................................................... — i
3.' NFJHII Mu PILU'J MA PElATHiVi PENGOLAHAN KRIFtK PISANG BtW«U INSTAN "SDN*
Mjmri kitfa ttwnmni* CEKLHF DIDE5A UGAB*NCAS
BW!K3hJtili ! G.A. .m liari A AM U tnjparti, M hiu H A. dn AS. CVrii S*
NjWlll Maju.
NadcMM ihTppp1.rw.51 PEMADATAN AKINAN UNTUK M^MPERMNJANG
MASA SIMPAN tJAH SALAK L» DESA StElETAh KAkAMSftSEM
Pi-i-y. A S. i A UiMirw, H 'A 'AlpN/MU dai N. h. FuijirAir t’
itUI E-dEILj MUQ
Wtftt P W1M PLMElMAAN PETA N M DESA SBNGAH K E C AMATAN k.5NTAMAW=
■jri Hiicj wsliFii HANUU MENGTMAI RKEaUUHA AN ftl I FalDA
H M Lr.av^ U 4,-.- H t* ?is: ■" 5ufl,iu«. N K ^nm
" M S^api 1 M A^GtfieJ'AlNWMb 6*
ssnina FEiEffin
Irrrt® hnttar rar PingiN-ai AALIKASI IhJLK KMPAlM I LNLkU KLEBUMM PERUNGGU UNTUK
bl.u-5 ^T^nlnW^pH MENIfcjKATKAH KINERJA PRODUKSI GAMELAN ML!
U t tiri biJ .iiTiii>; - Eill FTlaviud .■ K C AJ:J Latmara I KL ra-wvla d*i L Aiwa t'J
MRJJI : iDSMlrayij?
PENGEKALAH PENCUKURAN SWW (ANrw T>*N AFLIKAWNYA
K£SE«EB4«rtH DI KELA3 V SEROLAH DASAR CSD H E KEPAM*S - BL*HHRTMHJ
i|^i<Tfcr5«frert h V. Aui dsn L P ’^:I:1IAIII .
_____________________ M
Iw’uHvi trui
DESAUNiS '^KhCl.OGJ PEMANFAATAN LlUfl^l IMTU1H hr.rM- BAHGAN
Fail: LffiAMA Ff rrFNARAN KDNM'k U11' bANSL4K2LAH/JTAH □I DESA
laJ> UIF SAMAkANGKAN
n .*n! JI-|M W> rrn i M <G N K H W 5+i. I W 'MWWM diri '. I. 3 Fawii. Ki
lind ‘JEKi^N NERGHH d4ritrK«i JHV^I n? FFLAEIHAH leKhl-K PEMEUATAh PJ&JR KEITTAS <FLW D^RI UM- 9Alf
dJkDmi4jit Fft*nal.«^*mrtiri|w«lH- NH1 KOSAN BEKAS 4AGI SEN3MN DA« FSNGGAJPl nGCM^pH DI iJESA
resi J F - fWHtfl IKP t-5 iff/l P, I/J r LSIYH MEUNGGRA MfflHMN. G AM¥A«
hiiJi-hfi l jwtpHMn tosta nmm3id«i tad- I. G. 1 f+rdha 1 'A'.kr J.?. I K A AlrrM.O. H K P r*^a.x
tajl perEitan rtien betHB|4w»i ii’N A AIA L.Krni jckvi M ^n;la d n I N^iaiFriSiER. Yt
pwiprfiiin dM Itanrp lipj.il wr^Ui'-fii jurwl
m lilin nitofRHikiuiin niu iMi PTOlnii b-J- i ft‘AS e AH Affi =th¥*fflT rvPD PAH T[ KNK PF N<; r N I:A L 1 AN K^A PA£1A
ril n.i¥fjLTvl rt«i F****k‘' nnn^Hlun wiNiu» TAHAMAN IE3UK
|*TN*I fan .^riMia (^KAiutni* r< '■^i.i^a, M AriUTbi. iV.AaiarufaM, iO ■'t Bqui. *■' 3x-air>a ■JaaN W. FitfiAan -
wnj,jijaiiK<fCJT£4<iisrH‘ EkDfitH^ p| ED
aiMiBfUL
«?<
2
3
L'IMYflM. 1' (Jl: 19- ti ISSN : HLifl-i
] r;.A. Lv*n r|, A M 13. Ancrmi M ' .W. I.MUI I H..^ -n> V IniNi I L''
"irhinc-j" idiA^jri'iTH'iiHAii, ^ihjkiii TVinA-p ^o-tainai^ i' ’MI1
“iJkTMi' ika.n.l\i- Hflnpflt. 1'iWL‘lili liriTKW'MI ATSHH*. I '■‘■I
.iKi’ipi' i'RikiAi Gl,.11 AiflLiiu ffrtU Jlndurwi
fnL|3 li.HruJU?.-!iUK-£CEl
AB8TRACT
^iiuiu. Lc ane of tht feufc 1hn1 i j >“J Tur idtijjiidi Li_Ta mnrn in bill iannni iu n'.t» ™ Lyd Atithnn. Vilnmin ■ ’.i mim ml
Usuilhaftet banrttlng hfini'-;i tM.ilb.li.vr >■- i|hillrd and .f. It kanun hmmg k'" qiullty. Hirlhunnine. f.<4 mri<u|iiiral
miamdiaiiring wns riuind impnu'' IIH-.idillti'trf cb* fruIL Tbd ium-swjiiK iirrtit WM ™*icitd ai April- HW4 t» O* wnnurn
fenMrUrwp cf Bunga Hahslrffl M Ihl dll^n nf Tim tf uwil ifiiiriiU Bangli Reguiry fh numen ftrni^ Er"i|- ibc tK^fe^jp and ekill
in
i ■!:■. I" il.ipAWe "li! P F' . I'W'IIH. IIF'.-HII ■:! :|. R:i . mu Chipi m'.h "Silih. iVk-."- h|iirc^ "kl.l.l ri'il'l' ■ |ik\ "■ n. I Ik
LxrmVrruii« aF id adnhrt wiFlKTTTMiiw-il in buka iiubinl patrdtt. llw woaicn ianurr
haj- p r™ m Iheir tkill -jii'l *Hllty in pudure rte gpod uua'briy prodnrl. of hMnirui clii|£ VMII '^UHU Cckuh* finoas. Tim LL.LIIIU
L-..J '■■■TII ‘Sana Crknli' ifnrv, HjKUMiHudteihe hi.ghlY pprierred pt>vlid.
PENDAHULUAN ^PK dniM" r”-' 'l'nbih Miinis' dengan aneka wjrni dan nu
kurarrg diminrti oleh b.'rui—. u i1i:;iui|iin|, 1IA1 H uhnn |
K<lriiii[Hjk HUIIRI Sahital j’ar* bniofciusi di jfrn^pn UIH1UI: cepM miak |>ai!r:~x
[ta*rTl£i Ki&-jiiiMUii..SuMi£. Kabupaten Vangh "Sunn CekriWanWih >rirr.nH pjLfc-rUu knncur ^ng
nierupahjn Kilah srfu indm-nlri i:—.ih EBIII.B^M >anj :-.;nrri, dl.tjjcjlnn jehfriai buiiihu d:|njr hnwjng pni ih -
krtpfr p^inp (A n D n.. IULL) Kriboi pak Twrn|uktn F. |..;:i|i< iLjSjfjdi-rcmpih iani.ZL'jmiliki
Tlijri^n !xih:iha: niiflr’upiMiifi UcliMflgK^ M D H L? i 'KJI;.-.»eh*p» ji!l.::.itnilLi ':...............I . kirim ib'imUim
LJHI i h.svi i yanfcdinrrh unihLi Inhm SflflS «.lijiretE jmn Snigan krccnr. Kuana luiml'u duur in.................kih
ilK^n J£UI'IB-U'DO ux,ii.c’j-r>ihjl;ir. iilnh 4J!U pmdiikydlu <¥rill4'li|nkk -H--:«,B.:.I ’-H'ikuit |H mmLip llhiuk ii'i^i^ll
kri|?ik /■ .■•■ .> :.UIL1 . .. ................ I.il ................................... lenlr nusikan. thumuua Kualuin PnJi Inimhii CAuir i-
............................... l..i|Hk|:r.d.^ iiil.ih njiigu [k^L i rdikaJmgi.n iii.:-:.i-,-:-.il. dengan rara
■rcnrn ptriiihnn mfmhunnl >- h'^l pmduk Lripik -pnug. gnrih dnn ni"k MfU RMMltMOi Mfem nuhan.
ini *ml4S n:iniils banvak dibdll masjirokin J’.’. J iv-jlji?-. X1i-: !m! miiiibiii- KbT ini UIIIL.III iln^i J.L.im Tiiijk
li winm.. nuiipm iki 111 k-1-11:+.: i nnlu tumffr.ictiip aiaikan . tahirn: trrrhr' IHPIIB rivi Tr’-.ik h'ruiiruaii T.Lr^i
ibhini jddu nin^jknii ili L. I.I LJIU>?.:.-.'.I .'. iL.ri F.ikullns Teknakiy Penimin
[hnjjj niHU[un ili iliifjlui prwinsl iL kou. FT^J—— K?b iiiHiimnili.iiL, -.iij..ii puri............ dnkuiifnn/
■'■>'< A1-p:| lu-. UH ---rlni-:?'. .li .......................... .il ■■■ baMiiK teknnbogi dalar peabaikan prngolahv knjnl pliina
hiiiui Ekio^m, Dehi 'IIRI. Kl’.'irruil.ill 'huni Lan«li dm»M ‘dmiiCikilh' dc— k'.- .iiuillhliuj.ili ibr-'.l W-r-’' I ni WTtl llill
jwrfili landa» h")" *ah*nj. A 3 nuna deiiain. I,.rj;j.il jft |i i: " |kn ir Inrif hiihip IIIIAJ irnkil khuFUJiivj mnyinUt
pcTididlki-n SP. ’iMP dnn Shf J. Krl.i~.iKri ILI±.I D™ Tiga.
miCiLdiimalit' ^.■•iin.inSunn-iG'.i jiHMin 1
Knpa'ilJJ pnodu'rd kripit |iif>"f sn!i»|i hmi ndn ILIH MEI ttl>£ 11311 t'A 11 ftN M .15ALAH
metu-ipul 31J ku diri bahbn wku hunh piinnp i'irmiu
Wnh L.r |UJI klipi h C'LiLTi.I, d Mrtodr jing il lul.Jci.i: iliilin’ p. mlklBiUu molaliii
prrauhpui iru ndalnh Rp 4O.W0 prrliifcHr»nmiA. ilvuui.n pelitllur dan pr.ihik angnnudi lipnngin. I'.lniilmii ib-iib..
kup-, iiu:- nrciuljl «pifli 1111 >im dipat ■ p-.-’-.iili k-r I hiiii Ii.i.m kriiiik ni^ingdmi^iii bui -a suni ickuh' |i.i :li birikw
kr 'Pjiiniluh | ".-lurlVjJuli kmifumta h'un* benuu 7111I’. ku ■ r.-.n^ .k.ih.m il lidrmliiJ. Ihiri.a.k. rmiljl iMilan
c'wknwptniMHiin rkvnd»" M.|M|...m hvil Apn >mi|ien bn'kni Ag 'flm 201-1 ..li.i~ nh |F-"I—i.< ..InUli
............................:lili’. Ji Jul.iP'Lili Kdb.i^llcn HIIUU'ukaserkirg
U.IIIRII. Kebutvhjr. kripik jriiuir, Imn. ... Iiiiuliiiii Pdakidni.in kegiarjn diberikan n'Jlj ■■■ |imyuh. .m
^inlmaolmn, jcrwiiLiri kr^A PIMIIR jeriadiprcdukji ™ih 1h.11 ikliiLilijiL iiiAgm ..iL-nip.'jktikun tiagjung
ttriwbj [«li jiwiij cfaban TU>J nrijibul f-Mfa Ivngimniii
bumbu ■dnlrtij rfaw twtrf" l"^l
i:
2
4
Lampiran 5. Anggaran penggunaan dana pengabdian 100%
RJHCMH l'rnEJCffnMR
' Dcatn incLviibcr IUH pL&flU Icnnii l.fflj pjd.dl J.OtMlW» 3.DOO.MO
1
2.1 m tw 11 ari puinj iinrzis ptliahai 1.00 pikFi uw,w 1 «U.Wll
2
5
‘MUlLl'TTJtfll
11 Kcnraui 1JK IMflW 3K(XK1
pu
1
1 1. KC-iraUlUl pf-^plirTn"! 4.0U ■ I- 'Ij.ufrj- 200000
SuUTJHlIRp) 2fi.J!5.nC«-,<B
1
Ki* Vctd h'Rph fr. -75.riC«}1K<
2
6
SEWJ motd I.Ml M JWLOM KKlLt»O
^hT..|(iiH?i <«Uq^a
2
7