Anda di halaman 1dari 50

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskriptif Informasi Penelitian

Seperti yang sudah di jelaskan pada Bab III, bahwa sumber data yang di

gunakan berasal dari novel “Fathers and Sons” karya Ivan Sergeyevich

Turgenev. Alasan yang mendasari penulis memilih novel, ini karena cerita yang di

sajikan tentang perjuangan seorang pria dalam mengatasi permasalahan yang ada

di negaranya. Novel yang di terbitkan Rupa Classics ini mempunyai warna

sampul biru dan warna perak muda dengan gambar seorang pria lanjut di cover

depan novel dan mempunyai halaman setebal 369 lembar. Sebuah cerita yang

bernuansa kepahlawanan yang di perankan oleh Nikolai Petrovich.

Nikolai Petrovitch adalah seseorang berkebangsaan Rusia, Ivan

Sergeyevich Turgenev, lahir pada tahun 1818 di Orel Sentral Rusia. Karirnya di

tandai oleh beberapa karya sastra. Sastra pratama berhasil pada tahun yang sama

dengan beberapa karya prosa.Dia sempat di tahan sebulan setelah menerbitkan

sebuah artikel terkenalnya “kematian Gogol” pada tahun 1883 dia meninggal

dunia karena menderita kanker. Berdasarkan metodelogi yang telah penulis

uraikan pada bab sebelumnya, makan penulis akan mengungkap perkembangan

karakter tokoh utama dalam Novel “Father and Sons” dan penulis mengambil

tokoh Nikolai sebagai tokoh utama dalam novel ini.novel ini mengisahkan

tentang seorang yang bernama Nikolai yang berkarir di bidang kemiliteran,

ayahnya yang bernama Kirsanov adalah seorang jendral yang sangat terkemuka,

51
52

namun di usianya yang kian senja, posisi ayahnya akan di gantikan oleh Nikolai

sang anak. Namun Nikolai merasa apakah dirinya mampu untuk menggantikan

posisi ayahnya itu, dengan keyakinan yang semakin hari semakin memuncak. Dia

berusaha meyakinkan dirinya untuk dapan menggantikan ayahnya semampunya,

karena ini merupakan tugas Negara, apalagi negaranya dalam keadaan genting

pasca perang Crimean di Rusia.

Kakaknya yang bernama Paul juga memberikan dukungan yang sangat

berarti bagi Nikolai, karena dia sekarang tidak tinggal seatap lagi dengan

keluarganya, inilah saatnya ketika Nikolai harus membuktikan dirinya bahwa dia

mampu untuk menggantikan ayahnya, demi tugas Negara yang sangat penting

ini.

Perdebatan demi perdebatan di lalui oleh Nikolai, namun tidak jarang juga

ada sedikit perseteruan antara kaum pemuda Rusia dan para intelektual senior

Rusia yang absolut. Nikolai sempat mengalami situasi di mana dia kalah dalam

berdiplomasi dengan para intelektual senior yang absolut itu,namun dengan

kegigihan dan keuletanya,serta di bantu oleh teman dan juga dukungan dari sang

kakak Paul,dia tetap sabar dalam menghadapi itu semua,ini membuktikan bahwa

Nikolai bersungguh sungguh dalam membela negaranya,dan ia terus berusaha

menghilangkan”penyakit” pengecut dari dirinya. Anaknya yang bernama Arcady

juga tidak mau ketinggalan,usai lulus dari kemiliteran mengikuti jejak kakek dan

ayahnya itu.dia mempunyai skill dan kemampuan yang baik dalam hal tempur dan

berdiplomasi.
53

Dalam Pembahasan Novel “Fathers and Sons” karya Ivan Sergeyevich

karya ini, penulis hanya menganalisa pada tokoh utamanya saja, dimana yang

menjadi tokoh utamanya adalah Nikolai Petrovitch Kirsanov.

1. Informasi Tema Melalui Cita-cita Tokoh Utama

Cita – cita adalah keinginan harapan dambaan yang tinggi, agung dan sulit

untuk di raih Nikolai memiliki cita-cita untuk mengikuti jejak ayahnya sebagai

seorang jendral ternama. Mengubah semua jati diri, karakter, cara berfikir, dan

cara pandang dalam hidup Nikolai tidak lah mudah, karena memerlukan

perjuangan berat dalam menuntut penyelesaian beragam masalah dalam hidupnya.

Nikolai Petrovitch yang sangat kehilangan sosok sang ayah yang menjadi

kebanggaan keluarga Kirsanov di waktu ayah mereka masih hidup.

Rasa kehilanagn itu bersifat individual, begitu juga dengan proses untuk

kembali bangkit dari keterpurukan. Seperti berada di tepi jurang. Ada tiga

pilihan : diam, mundur atau melompatinya.. Pada umumnya orang melompatinya

dan berhasil karena kesadaran yang kuat bahwa hidup harus di lanjutkan.

Mungkin kita tidak merasa bahwa itu adalah ujian yang berat ketika kita

menggugurkan prinsip yang selama ini kita gengam erat. Kita tak merasakan

sebagai ujian karena kita telah terbawa arus yang mereka bawa menuju kelalaian

yang tidak kita sadari. Pada intinya bagaimana kita menyikapi masalah, bukan

menyalahi masalah.

Nikolai sangat ingin membuat negaranya menjadi Negara yang merdeka,

makmur meskipun ia harus melawan para senior intelektual Rusia. Modal

keberanian mengubah jati diri di dukung oleh sang kakak yang baik hati dan
54

warisan nasihat dan petuah dari sang ayah menbuat ia bisa menjalankan tugas

Negara.

2. Informasi Tema Melalui Pemikiran Tokoh Utama

Pikiran adalah keinginan harapan dambaan yang masuk akal. Perubahan

cara berfikir baik berfikir untuk lebih membela kepentingan umum daripada

kepentingan pribadi. Setelah sanag ayah meninggal, Nikolai merasa kesepiam dan

kehilangan sosok yang sangat dirindukan dengan nasihat, petuah, dan kenangan-

kenangan manis bersama dengan sang ayah.

Nikolai dengan perasaan yang sangat bercampur sedih dan haru harus

bersifat professional dalam menaggapi moment itu, demi menjaga kestabilitas

negaranya, Nikolai sangat tahu posisinya yang sulit pada waktu itu, dengan

dorongan dari para kerabat dan juga anakanya akhirnya Nikolai mampu untuk

keluar dari jerit sedih yang tak tertahankan setelah kehilangan sang istri.

Namun Nikolai tidak terbuai dengan masalah pribadi yang menimpanya, ia

tetap konsisten dalam membela negaranya, ia tetap professional. Ia lebih

mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadinya. Meskipun

sulit tapi ia berjuang untuk tidak larut dalam kesedihan.

3. Informasi Tema Melalui Perasaan Tokoh Utama

Perasaan adalah sesuatu yang di rasakan menusia dalam menjalankan

kehidupan setiap hari. Semua rasa bercampur menjadi satu. Beragamnya kejadian

menimbulkan rasa dalam mencari jalan keluarnya. Dia lebih banyak


55

menghabiskan waktu di rumah karena dia sudah tidak mampu lagi untuk berbuat

apapun dalam hidupnya.

Ayahnya meninggal membuat Nikolai menjadi tidak semangat dan putus

asa, yang beberapa tahun kemudian pun, istrinya meninggal setelah melahirkan

anak pertamanya. Memang malang tak dapat di tolak, mujur tak dapat di raih.

Rasa kehilanagn itu bersifat individual, begitu juga dengan proses untuk

kembali bangkit dari keterpurukan. Seperti berada di tepi jurang. Ada tiga

pilihan : diam, mundur atau melompatinya.. Pada umumnya orang

melompatinya dan berhasil karena kesadaran yang kuat bahwa hidup harus di

lanjutkan.

Semua orang pun memiliki banyak masalah dalam hidupnya dan tidak ada

satupun manusia yang hidup tanpa masalah. Sebenarnya memang tidak ada

masalah melainkan sesuatu yang belum ada jalan keluarnya. Setiap manusia

hanya bagaimana ia menyikapi masalah itu dan dapat di jalani dengan santai.

Nikolai mengahadapi banyak perasaan dalam hidupnya. Sedih saat di

tinggalkan dengan ayahnya dan istrinya untuk selama-selamanya. Bahagia

ketika mendapatkan pasangan sampai memiliki seorang putra, di didik, di

rawat sehingga menjadi penerusnya dalam dunia militer

4. Informasi Tema Melalui PerilakuTokoh Utama

Walaupun Nikolai memiliki ayah yang terpandang dan terkenal dalam

kemiliteran, lantas tidak membuat Nikolai sombong dan angkuh. Nikolai tetap

bersikap sewajarnya. Dia memperlakukan orang-orang di sekitarnya dengan


56

wajar, sopan, baik dan bijaksana. Semua sikapnya yang sederhana itu membuat

Nikolai di segani oleh orang – orang sekitar. Nikolai memiliki kewaspadaan

yang sangat tinggi dari orang-orang yang berniat jahat padanya tanpa di sadari

ia tahu maksud jahat dari orang-orang yang berniat jahat pada negaranya.

Semua nasihat, cerita dan petuah almarhum ayahnya menjadi landasan

atau prinsip dalam hidupnya. Tidak pernah memperlakukan orang semena-mena,

bahkan dengan orang yang berniat jahat denganya. Dia tetap berperilaku baik dan

berpikir positif. Sikap kewaspadaanya yang sangat tinggi benar-benar diturunkan

ayahnya. Dia sangat peka dan waspada kepada siapapun.

5. Informasi Tema Melalui Penampilan Tokoh Utama

Semua orang berhak mempertunjukan cara berbicara, bersikap dan

berfikiryang berbeda dan unik. Asalkan tidak merugikan orang lain, begitupun

dengan Nikolai yang berpenampilan biasa dan tidak menimbulkan kesenjangan

social maupun kecemburuan social.

Nikolai juga sangat banyak ikut andil dalam membentuk karakter kuat

keluarganya terutama kepada Arcady. Bersikap dan mempertunjukan

bagaimana karakternya pada orang-orang disekelilingnya. Penampilan

sederhana Nikolai membuat orang-orang di sekitarnya enggan dan segan dalam

bergaul dengan Nikolai.


57

B. Deskripsi Temuan Penelitian

Dalam usaha mengungkapkan tema yang tersirat dalam novel ini,

penulis terlebih dahulu menganalisa dan menemukan sub - sub tema yang

terkandung di dalam novel ”Fathers and Sons” karya Ivan Sergeyevich

Turgenev. Dengan dasar deskripsi informasi penelitian, penulis akan meneliti

informasi yang mengenai ideologi, pikiran, perasaan, perilaku dan penampilan

tokoh utama

1. Cita-cita

a) Meneruskan Perjuangan Sang Ayah

Mengubah semua jati diri, karakter, cara berfikir, dan cara pandang dalam

hidup Nikolai tidak lah mudah, karena memerlukan perjuangan berat dalam

menuntut penyelesaian beragam masalah dalam hidupnya. Nikolai Petrovitch

yang sangat kehilangan sosok sang ayah yang menjadi kebanggaan keluarga

Kirsanov di waktu ayah mereka masih hidup.

“Unfornatetly, just as he was on the pint both of renting the house nears
the Tevrithchesky garden and of being enrolled as a member of the
English club, a stroke put an end to hisn career”. (Turgenev: 2007:4)

Nikolai sangat ingin membuat negaranya menjadi Negara yang merdeka,

makmur meskipun ia harus melawan para senior intelektual Rusia. Modal

keberanian mengubah jati diri di dukung oleh sang kakak yang baik hati dan

warisan nasihat dan petuah dari sang ayah membuat ia bisa menjalankan tugas

Negara.
58

b) Memberantas Senior Rusia Yang Jahat

Beratnya perjuangan membela negaranya dengan hambatan-hambatn

senior Rusia justru tidak membuat Nikolai putus asa. Ia semakin semangat

berjuang membela Negaranya. Paul pun sebagai kakak selalu mendukung Nikolai

untuk selalu berjuang mempertahankan Negaranya.

“Quite so”, Paul Petrovitch hitched his eye brows a little, as though he
had comr near to falling asleep. “Er--- I teke it then that you decline to
recognize art, but believe only in science?” (Turgenev: 2007:43)

2. Pikiran

a) Membela Negara

Permasalahan internal dalam Negara lebih rumit daripada dengan

permasalahan eksternal dalam membela Negara. Karena masalah internal

memiliki kesamaran, entah mana yang musuh dan lawan. Sementara masalah

eksternal telah ada pada point untuk di cari solusinya.

As matter of fact, neither father nor son was ill-pleased to see him appear,
for, however touching such situations may be, one may be equally glad to
escape from them. (Turgenev: 2007:34)

b) Perdebatan Panjang

Nikolai memecahkan masalah di Negaranya mendapatkan hambatan dari

senior-senior yang memiliki pendapat yang pro dan kontra. Nikolai tetap denga

arif dan bijaksana dalam memutuskan keputusan, di dukung pula oleh Paul.
59

“Next, Nikolai Pertrovich presented to him Bazarov, inclining his supple


figure with a faint smile, Paul Petrovich this time did not offer his hand.
On the contrary he replaced it in his pocket”

“Who is you guess? ‘Asked Paul Petrovich.

“A friend of Arcady’s, and accrding to Arcady’s showing, a man of


intellect.” (Turgenev;2007:25)

Itulah sebabnya Paul merasa bahwa Bazarov bukanlah seseorang sahabat

yang biasa saja untuk Arcady, namun di balik itu semuan Bazarov mempunyai ciri

argumentasi seperti seseorang intelektual senior yang kini sedang di hadapi

Nikolai dan orang orang yang masih memegang penuh kedaulatan bangsa Rusia.

c) Awal Cinta Bersemi

Saat Nikolai kuliah di Universitas St Petersnbug. Ia bertemu dengan

seorang wanita cantik bekebangsaan Rusia bernama Prepolovensky, putri pejabat

di Rusia jurusan Science, dari sinilah awal cinta mereka bersemi.

“Already during the his parents’ life time, and to their no small vexation

Nikolai Petrovitch had contrieved to fall in love with the daughter of a

certain tchinovnik named Prepolovensky, the landlord of his flat”.

(Turgenev : 2007 : 4)

d) Menanti Kehadiran Si Buah hati

Hari demi hari di lalui oleh keduanya, mereka berencana untuk pindah

rumah begitu istri Nikolai menyelesaikan kuliahnya Ketika kehamilanya berusia

yang ke lima bulan.


60

“They migrated to the country, where they settled for good, and where, in

due time, they had born to them a son Arkady, the exixtence of husband and wife

was one of perfect comfort and tranquility”. (Turgenev : 2007:5)

e) Mendidik Anak di Kemiliteran

Nikolai mengingat kasih sayang ayahnya dan berharap Nikolai dapat


mengikuti jejaknya. Ketika Nikolai mendidik anaknya pun, ia berharap anaknya
dapat mengikuti jejaknya dalam dunia militer. Ia memyekolahkanya di universitas
St. Petersburg.

Yet, though he sought distraction for his thoughts by going abroad, he felt
constrained, in the following year, to return home, where, after a
prolonged period of inaction, he took up the subject of Industrial Reform.
Next, in 1855, he sent his son to the University of St Petersburg, and for
the same reason, spent the following three winters in the capital, where he
seldom went out, but spent the greater part of this time in endeavouring to
fraternize with his son’s youthful acquaintances. (Turgenev: 2007:5)

f) Ujian Terberat

Namun kesemuanya itu tidak membuat Nikolai berpaling dari fungsi

gandanya sebagai ayah dari seorang anak yang mengikuti jejak sang ayah

tersebut, dialah Arcady. Sikap professional itulah yang menjadikan Nikolai

menjadi di segani oleh teman sekitarnya. Nikolai menjadi pribadi yang berwibawa

yang mampu mengatasi permasalahan intern negaranya.

“O God, how fair!” was Nikolai’s involuntary thought as his lip breathed
a favorit couplet.

Suddenly he remembered Arkady and Stoff and kraft; and though he


continued to sit where he was, he quoted no more, but surrendered his
mind wholly to the play of his lonely, irregular, mournful thoughts. All the
61

times he was a man fond of dreaming; and to this tendency his life in the
country had added confirmation” (Turgenev; 99-100 :2007)

Dalam dunia militer sangat menjunjung kehidupan mandiri, lebih

mementingkan kepentingan pribadi (keluarga) untuk kepentingan umum (Negara).

Dalam pendidikan militer, setiap militer di sumpah dalam jabatannya untuk

mengabdi pada Negara bahkan dengan taruhan jiwanya. Jadi jika ada peperangan

atau kerusuhan seperti konflik daerah, maka mereka siap untuk di kirim ke daerah

tersebut.

g) Kesalahpahaman Masalah

Perbedaan karakter, baik karakter lembut dan karakter keras menjadi

pemicu dalam pertengkaran. Perbedaan keluarga Bazarov dengan keluarga

Arkady, menjadikan Bazarov tidak suka dengan sikap dan perkataan Paul saat

Bazarov diperkenalkan pada Paul dan Nikolai.

“Aha! Perceive yu still to be minded t follow in your uncle’s footsteps.


How the idiot would have rejoiced if he could have heard you!”

“What did you call Paul Petrovitch?”

“I called him merely what he is--- merely an idiot”.

“Have done!” shouted Arkady. (Turgenev ; 2007;234)

Arkady membentak Bazarov untuk berhenti menjelek-jelakn Paul,

pamanya. Arkady tidak terima Paul di bicarakan seperti itu. Tetapi Bazarov terus

menjelek-jelekan Paul bahwa ia seorang pria bodoh, keras kepala dan tidak adil.

Ibunda Bazarov mendegar perkelahiaan Bazarov dengan Arkady dan

beliau melerainya. Beliau menasehati untuk berkawanlah dengan baik dan saling
62

menjaga perasaan. Merekapun saling beemaafan dan mengakui kesalahanya

masing-masing.

h) Mengubah Jati Diri

Takut menjadi berani, salah menjadi benar semuanya yang berlawanan

berubah menjadi hal-hal positif dari negative. Ini memang tidak mudah karena

menjalankan karakter yang sesunggunya bukan dasar karakternya.

As the son of a general, Nikolai Petrovitch was bund---though he evimced


no particular bravery, and mught even have seemed a coward---to follow
his brother Paul’s example by entering the army; but unfortunately, owing
to the fact that, on the very day when there arrived the news of his
commission, he happened to break his leg, it befell that, after two months
in bed, he rose to his feet a permanently lamed man. (Turgenev: 2007:3)

Pada akhirnya, Nikolai melanjutkan sekolah kemiliteran di universitas St

Peternsbug. Paul pun selalu mendukung dan mengajari Nikolai dengan penuh

kasih sayang

i) Memimpin Dengan Sabar

Nikolai selalu memperlakukan siapa pun dengan baik dan bijak.Meskipun

ia terlahir dari seorang ayah yang mejadi jendral terkemuka, ia tidak

memanfaatkan hal itu. Ia menjelaskan segala-galanya dengan hati-hati dan

sabar.

Nikolai Petrovitch explained to him in a few words his frame ofmind---


then moved towards the house. Paul Petrovitch sauntered down towards
the other end of the garden, and ever and anon, as he did so, indulged in
wrapt contemplation of the heavens. (Turgenev: 2007:103)
63

Nikolai selalu merefleksikan idenya dengan filsafat, perumpamaan dan


cerita-cerita motifasi. Tidak ada satupun yang dapat di lihat dalam kegelapan,
mata indah, seseorang yang romantic dan siapapun.

3. Perasaan

a) Khawatir dengan Kemampuan

Nikolai sangat meragukan kemampuanya untuk menggantikan sang ayah

yang sudah kian senja menjadi militer. Ia merasa tidak mampu untuk

menggantikan posisi ayahnya, karena ayahnya sangat berprestasi dalam kemilitera

dan menjadi jendral terkemuka.

Unfortunately, just as he was on the point both of renting a house near the
Tavritchesky Gardens and of being enrolled as amember of the English
Club, a stroke put an end to his career… (Turgenev: 2007: 4)

b) Di Tinggalkan Orang Tersayang

Saat negaranya genting dalam peperangan, Nikolai mendapatkan cobaan

berat. Ia di tinggalkan oleh orang-orang yang di sayangnya. Tidak lama

ayhnyanya meniggal dunia, Nikolai menikah, setelah istrinya melahirkan putra

pertamanya, istrinya meninggal tepat Arkady berusia 10 tahun.

Meanwhile Arkady led an existence of equal calm and comfort, and grew,
and waxed fat; until 1847, when ten years had been passed in this idyllic
fashion, Kirsanov’s wife breathed her last. (Turgenev: 2007:5)
64

c) Kebanggaan Pada Anak

Semua masalah dan pahitnya hidup Nikolai terobati dengan prestasi

Arkady dalam dunia militer. Niklai sangat bangga Arkady dapat menjadi seorang

militer seperti kemauan dan mimpinya.

‘To think that you are now a graduate and home again!” said Nikolai
Petrovitch as he tapped. Arkady on the knee, and then on the shoulder.
“There now, there now!” (Turgenev: 2007:12)

Sepulangnya Arkady dari pendidikan kemiliteran, membuat Nikolai


bangga, senang dan sedih. Ia bangga dan senang melihat sang anak berprestasi
sesuai dengan harapnya. Ia pun sedih karena sang anak tumbuh besar tanpa
seorang ibu yang meninggalkanya sejak Arkadu berusia 10 tahun.

4. Tingkah Laku

a) Supel Dalam Bergaul

Walaupun Nikolai memiliki ayah yang terpandang dan terkenal dalam

kemiliteran, lantas tidak membuat Nikolai sombong dan angkuh. Nikolai tetap

bersikap sewajarnya. Dia memperlakukan orang-orang di sekitarnya dengan

wajar, sopan, baik dan bijaksana. Semua sikapnya yang sederhana itu membuat

Nikolai di segani oleh orang – orang sekitar.

Semua nasihat, cerita dan petuah almarhum ayahnya menjadi landasan

atau prinsip dalam hidupnya. Tidak pernah memperlakukan orang semena-mena,

bahkan dengan orang yang berniat jahat denganya. Dia tetap berperilaku baik dan
65

berpikir positif. Sikap kewaspadaanya yang sangat tinggi benar-benar diturunkan

ayahnya. Dia sangat peka dan waspada kepada siapapun.

“Then this doctor will be the fellow’s father; and Paul Petrovich twitched
his moustache. ‘ What exactly is yours, Bazarov? He enquired to Arcady.
‘What is he? ‘Arcady repeated smiling. ‘Do you really want to me to tell
you what he is, uncle? ‘If you please, my nephew? He is a nihilist. “A
what? ‘exclaimed Nikolai Petrovich, while even Paul Petrovich paused in
the act of rasising a knife the edge of which there was a morsel of butter
adhering. (Turgenev ; 37:2007)

b) Bersikap tegas dan bijaksana

Meskipun Nikolia keturunan dari ayahnya yang seseorang militer ternama,

tetapi ia tidak sombong. Ia tetap bersikap sederhana, arif dan bijaksana dalam

bertindak serta bertutur kata.

“I am a weak, easy-going fellow”, he would say, and have spent the whole
of my family in retirement; whereas you can not have lived in the world for
nothing--- you know it well, and heve the eye of an eagle”. (Turgenev:
2007:59)

c) Tidak Membeda-bedakan

Kepada siapapun Nikolai ramah dan tidak membeda-bedakan status atau

derajat orang tersebut. Nikolai sangat mewarisi sifat-sifat ayahnya yang rendah

hati dan baik kepada siapapun. Meskipun ia terlahir dari mantan ayah yang pernah

mejadi jendral militer senior dan terkenal dengan prestasi baiknya.

“I am indeed glad to see you!”, was Nikolai Petrovitch’s greeting, I am


indeed grateful to you for your kindness in paying us this visit!Alas, I hope
that, that--- But first might I enquire your name?” (Turgenev: 2007:9)
66

d) Selalu waspada

Di saat keadaan genting setelah perang Crimean. Nikolai mendapat banyak

tantangan dari para senior Rusia. Ada yang secara langsung mengutarakan

kitidaksetujuanya dengan pola pikir kepemimpinanya. Ada pula yang menjadi

musuh dalam selimut.

…Nikolai Petrovitch rubbed his forhead, which gesture with him always
implied inward agitatin---“I ought to say that, though I have told yu that you will
find no alterations of importance at Marino, the statement is not strictly true,
seeing that it is my duty to warn you that, Nikolai Petrovitch hesitated again---
then added in Frecnch. (Turgenev: 2007:16)

Menjunjung moralitas yang cukup tinggi dan keterbukaan dalam

berkomunikasi dengan siapaun, membuat orang-orang di sekitarnya menjadi

segan dan sangat mengghormati Nikolai. Nikolai sangat yakin bahwa ia tidak

akan gagal dalam kewaspadaanya membangun Negara.

e) Pekerja Keras

Nikolai seorang militer yang berkeja lebih daripada yang lainnya. Ia pun

menerapka kerja keras ini pada anaknya.Ia juga sangat mewarisi sifat-sifat dan

semua nasihat ayahnya. Tidak lupa pula ia selalu mendengarkan nasihat sang

kakak. Karena kakanya lebib paham seluk beluk dunia kemiliteran.

One morning the pair lingered considerably by the way, and Nikolai
Petrovitch set out across the garden to meet them. Just as he reach the arbour, he
heard the voices and brisk footsteps approaching thugh he himself was invisible to
the returning friends. (Turgenev: 2007:16)

5.Penampilan
67

a) Perubahan Penampilan

Nikolai merubah semua jati dirinya, pola pikir, cara berbicar dan bersikap.

Sebelum Nikolai memasuki dunia kemiliteran, ia berpakain, bersikap, berbicara

dan berpikir biasa saja. Setelah ia memasuki dunia kemiliteran, ia berubah secara

drastic. Ia tidak memakai pakaian biasa lagi. Ia lebih banyak mengenakan pakaian

dinasnya.

As you know, I have done everything possible to keep up with the times--- I

have organized my peasantry, I haveset up such a farm that throughout the

provinces I am known as “Fine Kirsanov”, persistently I read and educate

myself, in general I try to march abreast of the needs of the day.

(Turgenev: 2007:81)

b) Penampilan sederhana yang elegan

Keseharian hidup Nikolai tidak menimbulkan kecemburuan social maupun

kesenjangan social. Ia tetap berpakain sederhana seperti pada umum orang-orang

lainya.

For the same reason, though never actually giving way to melancholy,
Nikolai Petrovitch often idulge in moodiness and sighing, for the reason
that it was clear that is affairs would never prosper without money, and
that the bulk of the latter had disappeared. (Turgenev: 2007:58)

Nikolai seorang militer yang tidak selalu tampil kaku dan dingin. Ia juga

sering tampil dengan seni dan senda gurau atau humoris. Ia pernah mengejutkan

orang-orang di sekitarnya dengan bernyanyi lagu di sebuah acara.


68

“only Nikolai proved garrulousas he related various incidents in what

he termed his ‘agricultural life,’ and gossiped of forth coming


administrarive measures, committess, deputation, the need of
introducing machinery and other such topics”. (Turgenev;2007:26)

Bersikap dan mempertunjukan bagaimana karakternya pada orang-orang

disekelilingnya. Penampilan sederhana Nikolai membuat orang-orang di

sekitarnya enggan dan segan dalam bergaul dengan Nikolai.

“…Nikolai Petrovich halted, had small, kindly, rather melancholy features


and narrow black eyes, and was of a disposition prone to reading
omnivorously, to bestirring himself but little, and to feeling nervous when
attending social functions…” (Turgenev ; 48 :2007)

Berdasarkan data yang tertuang dalam penelitian di atas dapat di

FILOSOF
TOKOH Pikiran Perasaan Perilaku Penampilan
Ideologi

Nikolai 2 9 3 5 2

2. Analisis Sub Tema

Berdasarkan cerita yang ada dan porses membaca secara berulang ulang,

penulis menemukan sub sub tema dari novel “Fathers and Sons” sebagai berikut :

a) Anak Yang Tahu Diri

Sosok Nikolai yang sangat lembut dan bersahaja namun penuh wibawa

membawa dirinya pada pergaulan yang berarti di lingkungan sekitar tempat

tinggalnya. Sebagian orang yang tinggal dekat rumanya menilai Nikolai juga
69

sebagai seseorang yang rendah hati dan tidak suka berbuat yang yang memalukan

ayahnya walaupun ayahnya seseorang Jenderal besar di Rusia dan pereknomian

mereka yang lumayan sejahtera.

“his name was Nikolai Petrovich Kirsanov, and he owned (some fifteen
versts from posting house) respectable little property of about two
hundred soul (or, as, after that he had apportioned his peasantry
allotments set up a ‘farm’, he himself expressed it, a property of two
thousand desiatini”). (Turgenev: 2007:2)

Sedikik bicara banyak bekerja, itu lah gambaran yang terlintas dalam

benak saya tentang sosok seseorang yang pendiam. Memang seseorang pendiam,

sikapnya penuh dengan misteri, tak banyak yang bisa memahami karakter

seseorang pendiam. Misalnya saja, dalam kehidupan sehari-hari orang pendiam

sangat mencintai dan menyayangi keluarganya, tapi dalam hal cinta, orang

pendiam cenderung kurang bisa romantis. Pada umumnya orang pendiam tidak

menyukai perdebatan, kehidupannya tertutup untuk umum, sifatnya sukar di terka,

kurang bisa bergaul dengan lingkungan sekitar, apa adanya dan suka menyimpan

rahasia.

b) Meningggalnya Sang Ayah

Hari itu menjadi hari yang sangat melelahkan dan menyedihkan bagi

keluarga Nikolai, terutama bagi Nikolai sendiri. Dia sangat merasa telah

kehilangan sosok seseorang ayah yang telah memberinya banyak motivasi, nasihat

dan petuah bijak yang dulu keluar dari mulut sang ayah.
70

Kini tinggallah kenangan-kenangan manis yang ada dalam benaknya, Paul

Petrovitch dan Nikolai Petrovitch yang sangat kehilangan sosok sang ayah yang

menjadi kebanggaan keluarga Kirsanov di waktu ayah mereka masih hidup.

General Kirsanov Petrovitch telah wafat akibat stroke yang di deritanya

setelah dia mundur dari jabatanya sebagi perwira tertinggi Negara. Dia lebih

banyak menghabiskan waktu di rumah karena dia sudah tidak mampu lagi untuk

berbuat apapun dalam hidupnya.

“Unfortunatetly, just as he was on the pint both of renting the house


nears the Tevrithchesky garden and of being enrolled as a member of the
English club, a stroke put an end to hisn career”. (Turgenev: 2007:9)

Rasa kehilanagn itu bersifat individual, begitu juga dengan proses untuk

kembali bangkit dari keterpurukan. Seperti berada di tepi jurang. Ada tiga

pilihan : diam, mundur atau melompatinya.. Pada umumnya orang melompatinya

dan berhasil karena kesadaran yang kuat bahwa hidup harus di lanjutkan.

Untuk sampai pada keputusan itu, prosesnya bergantung pada pergulatan

yang sangat personal dalam diri setiap manusia. Pola lah yang umumnya di kenali,

meski dukungan sangat di butuhkan. Teman dan keluargalah factor terpenting

pada masa-masa itu.

c) Ujian Yang Berat

Setelah sepeninggalan General Kirsanov, Nikolai memutuskan untuk

menuntut ilmu militernya lebih tinggi lagi dan memperdalamnya, dia pergi ke

sebuah universitas di St.Petersburg. Dia berusaha mengasah kemampuan dirinya

yang telah di dapat dari sang ayah pada waktu itu di sana, namun karena tuntutan
71

di negaranya yang sangat genting di negaranya pada waktu itu yang

mengharuskanya untuk pergi menuntut ilmu yang lebih memadai lagi supaya dia

mampu mengatasi permasalahan intern yang terjadi di Rusia pada waktu itu.

‘No, You have not, Papa,’ repeated Arkady with a loving smile, while
adding to himself with a feeling of indulgent tenderness for his good, kind
father, as well as with a certain sense of ‘superiority’ : Why is he making
these excuses?’ (Turgenev ; 18 :2007)

Demikian pula yang telah di jalani oleh kakaknya yang bernama Paul

Petrovich yang sudah terlebih dahulu meniti karir di dalam kemiliterannya.

d) Sosok Sahabat Yang Misterius

Seseorang yang mempunyai sifat yang sangat misterius selalu menyimpan

rahasia yang dalam, dan tidaklah mudah untuk di kenali oleh orang lain bahkan

mungkin keluarga dekat.

Namun ketika seseorang dalam keluarga terdekat ada yang mempunyai

sifat misterius itu, tentu kita merasa enggan untuk berkomunikasi atau sekedar

mengucapkan sapa.

Bazarov adalah teman dekat Arcady yang pernah bersama sama

menempuh jenjang pendidikan militer. Sifatnya yang terkadang pendiam namun

penuh misteri membuat siapa saja yang berdekatan dengannya menjadi enggan

dan segan.

Paul adalah orang yang menaruh curiga pada Bazarov, karena Paul merasa

bahwa Bazarov bukan orang biasa, yang dikhawatirkan Paul adalah Nikolai dapat
72

terpengaruh dengan apa yang ada dalam benak Bazarov, pernah suatu saat Paul

menanyakan sesuatu pada Bazarov, namun jawaban jawaban yang di berikan

begitu konkrit dan sangat penuh intelegensia yang tinggi.

“Next, Nikolai Pertrovich presented to him Bazarov, inclining his supple


figure with a faint smile, Paul Petrovich this time did not offer his hand.
On the contrary he replaced it in his pocket”

“Who is you guess? ‘Asked Paul Petrovich.

“A friend of Arcady’s, and accrding to Arcady’s showing, a man of


intellect.” (Turgenev;2007:25)

Itulah sebabnya Paul merasa bahwa Bazarov bukanlah seseorang sahabat

yang biasa saja untuk Arcady, namun di balik itu semuan Bazarov mempunyai ciri

argumentasi seperti seseorang intelektual senior yang kini sedang di hadapi

Nikolai dan orang orang yang masih memegang penuh kedaulatan bangsa Rusia.

e) Perbedaan Pandangan Antara Sahabat

Sering kali dalam berpendapat yang berbeda, setiap individu atau

kelompok lebih cenderung mempertahankan argumentasinya, yang dimaksudkan

sebagai mempertahankan di sini adalah mengukuhkan pendapatnya itu, baik itu

bersifat subjektif ataupun objektif.

Namun apa jadinya jika perbedaan tersebut menjadi suatu anak panah

yang bila di lemparkan anak panah tersebut akan melukai atau menjatuhkan atau

malah membunuh individu tersebut, ini yang di namakan penyelesaian perbedaan

yang tidak sehat dan tidak sportif tentunya.


73

Apabila pada suatu perkara kita mempertahankan argumentasi atau prinsip

kita yang bersebrangan dengan kelompok lain. Itu sesudah menjadi hal biasa tapi

apalah jadinya jika perselisihan itu menjadi pemicu retaknya suatu ikatan yang

terjalin sekian lama, tentunya ini akan merugikan semua pihak.

Begitupun yang dialami oleh Bazarov dan Nikolai, kedua pria ini saling

mempertahankan pendapatnya masing masing tentang pentingnya menjaga

stabilitas dari ancaman intern ataupun external.

Nikolai yang mempunyai sifat yang sangat hati hati di dalam mengkrtitisi

berbagai agresi diplomasi atau intimidasi dari indukasi para intelektual yang ingin

memporak porandakan ketentuan perundang undangan yang telah ada pada waktu

itu. Nikolai mencurigai Bazarov lantaran dia seorang pemikir yang sangat handal

di berbagai sela sela pembicaraan antara Nikolai, Bazarov, Paul, dan Arcady lebih

cenderung menampakan idealisme yang berbeda dari idealisme yang di anut oleh

kebanyakan orang Rusia pada umunya, maka dari itu timbul lah pertikaian

pembicaraan yang cukup sengit antara Bazarov dan Nikolai khususnya.

“Then this doctor will be the fellow’s father; and Paul Petrovich twitched
his moustache. ‘ What exactly is yours, Bazarov? He enquired to Arcady.
‘What is he? ‘Arcady repeated smiling. ‘Do you really want to me to tell
you what he is, uncle? ‘If you please, my nephew? He is a nihilist. “A
what? ‘exclaimed Nikolai Petrovich, while even Paul Petrovich paused in
the act of rasising a knife the edge of which there was a morsel of butter
adhering. (Turgenev ; 37:2007)

Sahabat yang baik tidak hanya memiliki hubungan baik ketika dalam

keadaan bahagia saja, tetapi bersama dalam keadaan sulit sekalipun. Pada

umunya, salah satu sahabat akan meninggalkan kawanya jika mendapatkan


74

kesulitan dan mencari teman lainyang lebih baik. Kesetiaan, suka duka, dan rasa

kekeluargaan sangat penting dalam menjalin persahabatan yang baik.

f) Penilaian Karakter Sahabat

Beragamnya karakter manusia memiliki kecederungan untuk berhati-hati

dalam bersikap, bertutur kata, berfikir dan berteman. Karena ada sebagian

manusia yang dapat menerka dan menggambarkan bagaimana karakter seseorang

melalui cara bersikap dan bertutur kata. Walupun ini di pengaruhi oleh status

social, standar pendidikan dan lingkungan tempat tinggal.

‘You think highly of the Germans?’ Paul Petrovich’s tone was now
studiously polite, for he was beginning to feel irritated with the man – his
aristocratic nature could not altogether stomach Bazarov’s absolute lack of
ceremony, the fact that this doctor’s son not only knew no diffidence, but
actually returned snappish and reluctant answers, and infused a brusquerie
akin to rudeness into his stone. (Turgenev ; 48 :2007)

g) Meninggalnya Sang Istri

Semua yang bernyawa pasti akan mati atau meninggal. Pada awalnya

memang berat di tinggalkan oleh orang yang paling di sayangi. Namun sebagai

orang yang di tinggalkan harus berbuat apa, hanya sungguh-sungguh bersabar,

berusaha tetap ikhlas, dan selalu mendo’akannya.

Nikolai Petrovich di tinggalkan oleh ayah tercintanya, beberapa tahun

kemudian di tinggal oleh istrinya selang melahirkan sang buah hati, Arcady.

“These things took place just at the time (early in 1948) when Nikolai
Petrovich had lost his wife, and removed to St. Petersnburg; and since,
also, the period of Nikolai’s marriage had coincided with Princess, Paul
75

had not seen his brother since the day when the latter had settled in the
country. (Turgenev ; 452007)

h) Mematuhi Nasihat Sang Kakak

Sudah sewajarnya sesama bersaudara apalagi saudara kandung saling

mengingati dan menasehati jika salah satunya melakukan hal-hal yang tidak baik.

Ketika Nikolai tidak paham akan kemiliteran dan tidak percaya diri, Paul sangat

memberikan dorongan dan semangat pada Nikolai. Paul memberikan keyakinan

bahwa adiknya dapat meneruskan pengabdian sang ayah dalam militer.

On the other hand, Nikolai had a high opinion of Paul’s practicality, and

always sought his advice.

‘I am weak, easy-going fellow, he would say and have spent the whole of

my life in retirement;whereas you can not have live in the world for

nothing—you know it well, and have the eye of an eagle’. (Turgenev ; 59

:2007)

i) Sang Ayah Memiliki Seni

Para militer pun mausia biasa yang memiliki kesamaan dengan manusia

lainya. Meskipun mereka dalam dunia yang segala-galanya penuh dengan

ketegasan, kedisiplinan yang tinggi, dan kurang bebas untuk memiliki rasa humor

apalagi berseni, seperti menyayi, menari, memainkan music. Contohnya Norman

Kamaru, walaupun dia seorang polisi tetapi ia suka menyayi.


76

Meskipun Nikolai memiliki sifat pendiam, ternyata ia memiliki nilai seni

yang tinggi untuk memainkan alat music cello pada sebuah acara. Hal ini

membuat Bazarov terkejut dan tertawa, tertanda ia kagum akan kepiawaian ayah

Arcady.

“Who is the musician?” asked Bazarov in astonishment.


“My Father”.
“What? Your father plays the cello?”
“He does”
“At his age?”
“Yes, he is only fourty-four
Bazarov burst out laughing. “Why do you laugh?” asked Arcady
“Pardon me, but the idea that your father a man of fourty four, a
paterfamilias, and notable in the country—should play the “cello!”
And he continued laughing, though Arcady, for allhis reverence for his
mother, failed to accomplish even a smile. (Turgenev ; 76 :2007)
Kini Nikolai Petrovitch telah menjadi sosok ayah yang tidak hanya

pendiam, kaku dan tidak komunikatif tetapi ia telah menjadi ayah yang mejadi

kebanggaan sang anak dan orang-orang di sekitarnya. Meskipun demikian dia

tetap menunjukan kewibaanya, sehingga mereka segan dan sangat hati-hati dalam

berbicara dan bersikap.

j) Perbedaan Pendapat

Dalam sebuah organisasi saling memberikan ide atau pendapat merupakan

hal yang wajar. Asalkan setiap ide tersebut saling menghargai dan menghormati

satu sama lain. Ide dengan keputusan demi mementingkan kepentingan bersama.
77

Kelicikan Bazarov mulai di curigai oleh Paul. Sementara Nikolai dan

Arcady masih belu sadar dengan keanehan yang dilakukan oleh Bazarov.

Meskipun mereka kurang waspada, tetapi mereka mengetahui maksud buruk

Bazarov. Arcady pun sangat cerdas dengan kecurigaanya tidak di ketahui oleh

Bazarov.

“Allow me, Paul Petrovich”, said Bazarov. “You say that you respect
yourself. Very good. Yet you can sit there with your hands folded! How
will that benefit the bien public, seeing that inaction would scarcely seem
to argue self-respect?”

Paul Petrovich blanched a little. ((Turgenev ; 85 :2007)

Bazarov telah merasa sedikit di curigai oleh Paul Petrovitch dan ia merasa

tersinggung tidak di ajak berunding dalam rapat. Bazarov tidak bisa bergerak

bebas seperti di awal karena niat-niat buruknya telah tercium oleh banyak orang.

k) Kesibukan sebagai Perwira Militer

Kesibukan sesorang dapat di lihat dari mobilitasnya sehari hari,

kebanyakan manusia menghabiskan waktunya di dalam ruang lingkup tertentu,

sebagai contoh ada seorang petani yang pekerjaanya setiap hari menggarap dan

menanam padi dan lain sebagainya memerlukan banyak waktu, tenaga dan segala

sumber daya yang ada pada dirinya tersebut, ini pula yang terjadi pada sosok

Nikolai yang hampir sebagian besar waktunya di habiskan untuk Negara tercinta.

Tanpa memikirkan hal hal yang di anggap rendah atau tidak ada gunanya,

Nikolai lebih mengabdikan dirinya sebagai seorang perwira militer yang

profesional, yang menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsanya. Ia lebih


78

membela dan mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan

pribadinya.

Namun kesemuanya itu tidak membuat Nikolai berpaling dari fungsi

gandanya sebagai ayah dari seorang anak yang mengikuti jejak sang ayah

tersebut, dialah Arcady. Sikap professional itulah yang menjadikan Nikolai

menjadi di segani oleh teman sekitarnya. Nikolai menjadi pribadi yang berwibawa

yang mampu mengatasi permasalahan intern negaranya.

“O God, how fair!” was Nikolai’s involuntary thought as his lip breathed
a favorit couplet.

Suddenly he remembered Arkady and Stoff and kraft; and though he


continued to sit where he was, he quoted no more, but surrendered his
mind wholly to the play of his lonely, irregular, mournful thoughts. All the
times he was a man fond of dreaming; and to this tendency his life in the
country had added confirmation” (Turgenev; 99-100 :2007)

Dalam dunia militer sangat menjunjung kehidupan mandiri, lebih

mementingkan kepentingan pribadi (keluarga) untuk kepentingan umum (Negara).

Dalam pendidikan militer, setiap militer di sumpah dalam jabatannya untuk

mengabdi pada Negara bahkan dengan taruhan jiwanya. Jadi jika ada peperangan

atau kerusuhan seperti konflik daerah, maka mereka siap untuk di kirim ke daerah

tersebut.

l) Kehidupan di Tengah Konflik

Bila kita melihat sebuah realita yang di hadapi oleh sebagian manusia, kita

dapat mengambil beberapa contoh betapa hidup ini penuh dengan tantangan dan

juga ada yang bilang kalau hidup ini adalah panggung sandiwara. Setiap
79

kehidupan yang memiliki lika liku atau sesuatu yang tidak mungkin berjalan

secara lancar tanpa masalah.

Namun apa yang terjadi jika konflik yang kita hadapi berada di tengah

tengah kita, baik itu pada situasi yang genting ataupun situasi yang

menyenangkan, hal ini seperti yang di alami oleh Nikolai ketika dia harus

menghadapi sekaligus mengatasi permasalahan konflik yang berlangsung di

negaranya pada waktu itu.

Nikolai bagaikan di tengah tengah badai, di terpa ombak dari segala

penjuru arah, namun ketetapan hatinya yang begitu gigihlah yang membuatnya

tetap bersabar dan terus mencari sebuah solusi permasalahan tersebut yang banyak

mengandung konflik.

“Never mind, never mind. There exixsts here plenty of good society and it
would never do for a young fellow like yourself t be a non-dancer. Again I
say this, not because I in any way revere antiquated notions, nor yet
because I think that intellect ought to go kicking it heels about, but
because Byronuism has become absurd—il a fait son temps”
(Turgenev;2007:109)

Nikolai sangat menyadari bahwa dia harus bertanggung jawab

menggantikan posisi ayahnya yang telah pensiun itu. Sebagai perwira tinggi

menggantikan ayahnya itu, Nikolai mempunyai beban baik moril maupun mental

sekaligus tanggung jawab yang sangat membanggakan dirinya.

m) Berbagi Cerita

Nikolai adalah sosok yang hampir mengikuti jejak ibunya yang selalu

menyayangi anak anaknya, pernah pada suatu malam ketika Nikolai dan Paul
80

masih terlalu muda, ibunya selalu mengantar tidur mereka dengan membimbimg

doa dan menyayikan lagu agar mereka terlelap tidur.

Hal itu juga yang di lakukan kebanyakan ibu di belahan dunia manapun,

dan Nikolai sudah pasti melakukan itu seperti yang di contohkan oleh ibunya

dulu. Kenangan itu makin terasa walaupun kini mereka telah memisahkan diri,

Paul yang telah membina sendiri rumah tangganya dan Nikolai yang mempunyai

anak semata wayang.

Sepulang Arcady dari pendidikannya, Nikolai mempersilahkan Arcady

untuk merapikan segala sesuatunya, kerinduan antara ayah dan anak akan

tercurahkan dalam satu atap yang penuh dengan kasih sayang. Ketika Arcady

telah membersihkan dan merapikan semuanya, Nikolai mengajak Arcady untuk

makan terlebi dahulu.

“Because you are a dangerous gentlemen --- you are a critic so caustic
that in your presence my confusion leads me to begin speaking like a lady-
landowner of the Steppes. Aprops, I am a lady-landowner my self; for, though I
employ a local steward…..”.(Turgenev ; 2007;119-120)

Kebersamaan untuk memperat batin antara anak dan orang tua dapat di

sampaikan melalui pertemuan keluarga. Komunikasi, canda, tawa dapat di

tuangkan melalui pertemuan ini. Selain itu, rekreasi dapat pula memperat

hubungan kekeluargaan dan ini dapat mengurangi konflik hilangnya rasa sayang

anrata orang tua dan anak.

n) Perdebatan Yang Panjang


81

Di dunia ini kita banyak sekali mendengar perdebatan yang berujung pada

kekerasan, dampak itu dapat menyebar luas lantaran ketidakdewasaan berpikir

secara dingin yang di junjung oleh kedua belah pihak yang bertikai.

Dengan cara berdiplomasi yang profesional, seseorang dapat dengan

mudah menahan hal hal yang tidak seharusnya terjadi seperti yang telah di

utarakan di atas. Perdebatan antara Arcadi dengan Bazarov yang saling

memperthankan argumentasinya. Bazarov mempertahankan argumentasinya

dengan tegas dan kaku serta tidak beralasan tetapi Arcady denga santai,

berwibawa dan berkesan santai.

“Why do you refuse women freedom of thought?” he asked under his


breathed.

“For the reason, dear sir, that, according to my observation of life, no


woman, unless she be a freak, thinks with freedom”. (Turgenev ; 2007;
134)

Saling beragumentasi pendapat, mengunggulkan idelialismenya dalam

bependapat sangatlah wajar, asalkan tidak menimbulkan pertengkaran fisik

maupun perkataan yang saling menyakiti. Mempertahankan argumentasi di

imbangi dengan sisi positif dan negative yang akan terjadi perlu di pertimbangkan

dan harus dapat menguntungkan untuk kepentingan umum

o) Kekerasan Dalam Persahabatan

Persahabatan yang baik yakni pesahabatan yang saling mengerti,

memahami, dan menghargai satu sama lain. Pada umumnya lelaki berfikir dengan

logika sehingga jika ada permasalahan dapat terselesaikannya dengan cepat. Lain
82

hal nya dengan kaum perempuan yang memecahkannya dengan perasaan dan

akan membaik dalam waktu yang lama.

Bazarov dan Arkady adalah sahabat yang rukun. Namun Bazarov adalah

sahabat yang memanfaatkan kebaikan untuk kejahatan sehingga membuat Arcady

merasa emosi dengan sikap dan perbuatan Bazarov.

“Now let’s see to what category of mortals to assign this young person”,
said Bazarov to Arkady as, on the following day, the pair mounted the
staircase of the hotel where Madame Odinstov was staying. “Somehow I
seem to scent improprietyin the air”.

“You surprise me!” burst of Arkady. “Do you, Bazarov, do you hold with
the narrow-minded morality which. (Turgenev ; 2007;136)

Meskipun Bazarov telah bersikap dan berkata kasar tetapi Arkady tetap

menahan emosi dan menghadapi dengan arif dan wibawa. Sifat ini sama sekali

dengan sifat Nikolai Petrovitch.

p) Perasaan Jatuh Cinta

Rasa cinta yang dimiliki Bazarov dan Arcady dalam menilai wanita yang

akan menjadi kriterianya menjadi penyemangat dalam hidupnya. Perbedaan

pendapat menjadi prinsip dalam menilai karakter sesungguhnya sesungguhnya

seperti apakah karakter orang tersebut.

Arkady also felt moved by the closing portion of the Sonata --- the portion
where the charming, careless gaiety of the melody gives place to sudden
bursts of mournful, almost tragic lamentation. Yet the thought which
Mozart’s strains arouse in him bore no relation to Katia. He merely l
ooked at her now and then, and reflected :
83

“She plays well: nor is she bad-looking”. (Turgenev ; 2007; 155)

Ketika selesai sarapan, Bazarov kembali ke ruangan di asramanya,

sementara Arkady tidak meninggalkan ruangan sarapan, dia menghabiskan

waktunya bersama Katia. Mereka saling bercerita untuk saling mengenal lenih

jauh. Sikapm sedikit malu-malu, tegang dan rasa humor dalam perbincangan

mereka.

q) Memutuskan Pilihan Kekasih

Saat jatuh cinta memang tidak mudah dalam menenrukan pilihan. Adanya

beberapa pertimbangan yang nantinya akan terjadi sesuatu. Memepertimbangkan

masa lalu pasangan, baik pengalaman baik atau buruk. Begitupun yang terjadi

dengan Arcady dan Bazarov.

“These things Arcady duly noted, but kept his observation to himself.

The real cause of the innovation was the feeling which Madame Odintsov

inspired Bazarov breast, and which he found to be a torture and a madness to

him. Yet, had anyone hinted to him, ever so distantly, that what was taking place

in his sould could ever have been possible, he would have denied it with a

contemptuous laugh and a cynical imprecation, seeing that, though a great devote

of feminine society and beauty, he looked upon love in the ideal, the

“romantic”…” (Turgenev ; 2007; 165)

Anna menanyakan pertanyaan yang menjadi intim sebenarnya bagaimana

karakter Bazarov. Mereka saling bercakap-cakap, namun Bazarov bercakap-cakap


84

dengan angkuh. Lain halnya dengan Arkady yang mengobrol dengan Katia untuk

mengenal lebih jauh.

r) Perdebatan Dalam Memutusakan Pilihan

Karena Bazarov menjawab dengan nada kasar, sehingga membuat Anna

marah. Bazarov berkata kasar karena dipengaruhi oleh masa lalu dan kondisi

orang tuanya. Tetapi Anna mendesak Bazarov untuk menceritakanya, dan Anna

pun mau menerima Bazarov apa adanya.

“Yes? As regard your future?

“I have told you that I purpose to become a district physician”.

Anna Sergievna waved her hand impatiently. “Why tell me that, when you
yourself do not believe it ? It is for Arkady to return me such answer not
you”. (Turgenev ; 2007; 184)

Anna tidak habis pikir saat ia menanyakan pertanyaan yang sama pada

Arkadi dan ia menjawab santai, bijak dan tenang. Anna tidak mengerti kenapa

Bazarov menjawab seperti itu.

s) Kegelisahan Saat Perpisahan

Arcady dan Bazarov akan berangkat untuk menuntut ilmu. Namun

Bazarov berat untuk berpisah dengan Anna, begitu pun Anna. Saat di malam hari

Anna bertanya bagaimana keputusan Bazarov, namun tanpa jawaban.

“Between him and her there is something in the wind,” he reflected. “That

being so, what would my sticking here avail after he had gone I should weary

Anna Sergievna, and lose my last chance of pleasing her”.


85

Arkady pun akan meninggalkan Katia juga. Perbedaanya, perpisahan

mereka dengan kondisi dan hubungan baik. Hati mereka bagaikan taman taman

penuh bunga.

t) Pertemuan yandg di Nanti

Kebanggaan orang tua saat anaknya pulang dengan prestasi sarjana militer

yang di terimanya. Rasa senang, rindu, sedih akan perjuangan sang anak membuat

perasaan itu menjadi satu. Keriduan seorang ibu yang mejadi perjuangan Bazarov.

“Eniusha, Eniusha! The tremulous voice f an old woman also cried as the

door of the house opened and there appeared on the threshold a short,

rotund old dame in white cap and a short striped bluse. Gasping and

staggering, she would have fallen had not Bazarov hastened to support her.

As he did so her fat old arm clapsed him around the neck, and her head

sank upon his bosom. All then was still for a moment. Only her convulsive

sobs broke the silence. Meanwile Bazarov Senior breathed hard, and

blinked more vigorously than ever. (Turgenev ; 2007;203-203)

Semua keluarganya menyambut Bazarov dan Arkady. Mereka bergembira,

saling bercerita dan Bazarov menceritakan dengan penuh antusias. Arkady pun di

perkenalkan pada keluarga Bazarov

u) Kesalahpahaman Masalah

Perbedaan karakter, baik karakter lembut dan karakter keras menjadi

pemicu dalam pertengkaran. Perbedaan keluarga Bazarov dengan keluarga


86

Arkady, menjadikan Bazarov tidak suka dengan sikap dan perkataan Paul saat

Bazarov diperkenalkan pada Paul dan Nikolai.

“Aha! Perceive yu still to be minded t follow in your uncle’s footsteps.


How the idiot would have rejoiced if he could have heard you!”

“What did you call Paul Petrovitch?”

“I called him merely what he is--- merely an idiot”.

“Have done!” shouted Arkady. (Turgenev ; 2007;234)

Arkady membentak Bazarov untuk berhenti menjelek-jelakn Paul,

pamanya. Arkady tidak terima Paul di bicarakan seperti itu. Tetapi Bazarov terus

menjelek-jelekan Paul bahwa ia seorang pria bodoh, keras kepala dan tidak adil.

Ibunda Bazarov mendegar perkelahiaan Bazarov dengan Arkady dan

beliau melerainya. Beliau menasehati untuk berkawanlah dengan baik dan saling

menjaga perasaan. Merekapun saling beemaafan dan mengakui kesalahanya

masing-masing.

v) Berbagi Pengalaman

Saat Arkady menginap di rumah Bazarov, ibu Bazarov berbage cerita

mengenai karakter dan sifaf anaknya. Ia sangat bangga dengan Bazarov dengan

prestasinya di kemiliteran.

“Ye, yous son is sincerely, single minded man,” agreed Arkady.

“Yes, single minded,” affirmed Vasili Ivanitch. “And not only do I idolize
him--- I am proud of him, and have as my one conceit the hope thet
someday there may stand in his biography the following words: “He was
the son of a plain military doctor who, nevertheless had the wit to divine
87

the merits of the subject of this book, and to spare no pains in his his
education.” (Turgenev ; 2007;224)

Persahabatan sejati menjadikan mereka saling mengenal satu sama lain.

Pahitnya hidup keluarga Bazarov menjadikan ia pria yang mandiri dan tangguh. Ia

menjadi anak yang pemikir dan berbakti kepada orang tuanya. Masalah yang di

hadapinya dapat ia lewati baik bagaimana ia menghadapi orang-orang yang

bertentangan dengannya, seperti Paul Petrovitch.

Paul Petrovitch selalu mencurigai gerak gerik Bazarov yang ia memiliki

niat dan maksud buruk untuk negaranya. Percakapan tegang, kasar selalu mereka

lewati. Mereka tidak pernah bersahabat. Mereka selalu bertengkar, sehingga

membua Bazarov berfikir bahwa Paul pria yang keras kepala.

w) Peristiwa Genting

Pertengkaran dengan Paul membuat salah satunya tidak ada yang mau

mengalah sedikit pun. Mereka mempertahankan egonya masing-masing. Suatu

hari Paul meminta izin untuk menghadiri eksperimen lain. Tetapi Bazarov melipat

tangan di dadanya dan diam membisu.

“You thought what?”

“That someone might be coming this way. It seems I was wron g. Take this
rose”

She handed Bazarov the gift,\”Why do you fear Paul Petrovitch?” he


asked.

“I do so because he frightens me--- when I speak to him he returns me no


aswer”. (Turgenev ; 2007;267)
88

Semua orang di kemiliteran ini sangat menyegani Nikolai Petrovitch.

Karena ia seseorang yang bijaksana dan adil dalam bertindak, tegas, baik dan

tidak banyak bicara.

x) Sikap Keras Kepala

Nikolai mengetahui pertengkaran Paul dengan Bazarov. Nikolai memiliki

niat baik untuk membuatnya bersatu dan berdamai. Nikolai merasa bersalah dan

merayu Bazarov dengan meminta maaf ke kamar Bazarov. Mereka membahas apa

yang dipertengkarkan dengan Paul. Nikolai meminta penjelasan yang sejelas

jelasnya pada Bazarov.

"They are one and the same thing. I express myself in this manner to the

end that you may understand me. I am not one of your college rats.

Consequently I repeat that through your words I am relieved of the

necessity of resorting to what would have been a painfull expendient. To

speak plaoinly, I have made up my mind to fight you”. (Turgenev ;

2007; 228)

Bazarov mengangkat alisnya menandakan ketidakacuhanya pada

percakapan Paul. Ia membentak Paul, karena ia tidak sabar dengan perkataan

Paul.

y) Cinta Bersemi Kembali

Katia menanyakan bagaimana kepastian cintanya pada Arkady. Arkady

menjawab dengan penuh kasih sayang bahwa ia benar-benar serius dengan Katia.
89

Namun Anna tidak seberuntung Katia. Karena Bazarov tidak mencinta Anna

seperti Anna mencintai Bazarov.

“Something which I don’t fancy”, commented Arkady. “Yes, you are of the

same blood as Anna Sergievna: you are independence as she, and you are

even more secretive. In fact, however. Deep-rooted and sacred a stock of

sentiments you might hold, you would never, of your owned accord, give

them utterance”. (Turgenev ; 2007;203-306)

z) Puncaknya Pertengkaran

Nikolai mempertegas jalan keluar masalah. Ternyata benar Bazarov

memata matai dan bertindak salah demi kepentingan pribadi. Semuanya menjadi

terkejut dan kecewa dengan perbuatan dan sikap Bazarov selama ini yang berpura

pura baik.

“Ah, youth, youth!” commented Bazarov. “See what comes of being

young! But before long, I know Katerina Sergievna will have set things

right. Yes, she will console you”. (Turgenev ; 2007; 352)

Prestasi dan cinta hilang begitu saja. Namun ia tetap menjadi pria yang

seakan akan tidak merugikan siapapun maupun negaranya

3. Uraian Tema dan Sub Tema

Selain di lakukan analisis terhadap tokoh utama, penulis juga telah

menemukan tema tema yang terdapat dalam cerita Fathers and Sons karya Ivan
90

Sergeyevich Turgenev, tema tema yang di sajikan di ambil dari sub tema yang

terdapat pada novel ini.

Tema tema dalam novel ini terbagi menjadi dua tema, yaitu tema minor

dan tema mayor. Dalam penelitian ini penulis akan menjelaskan tema minor dan

tema mayor yang terkandung dalam novel Fathers and Sons karya Ivan

Sergeyevich Turgenev.

Adapun tema tema tersebut adalah sebagai berikut:

a) Tema Minor

Tema minor adalah tema yang terdapat pada bagian bagian tertentu saja.

Bagian bagian tersebut dapat di ambil dari beberapa bab atau peristiwa. Dalam hal

ini tema minor berperan sebagai tambahan dan pendukung terbentuknya tema

mayor.

b) Tema Mayor

Tema mayor adalah tema yang menjadi pusat cerita dari sebuah karya

sastra. Berdasarkan analisis tema tema minor yang terdapat dalam beberapa bab,

maka penulis menyimpulkan bahwa tema mayor yang ada dalam novel Fathers

and Sons karya Ivan Sergeyevich Turgenev adalah “Usainya Perseteruan antara

Intelek Senior dan Para Pemuda Rusia”.

c) Tabel Matrik Temuan Sub Tema


91

Dari uraian di atas, penulis menggunakan table untuk memaparkan tema

tema minor untuk menemukan tema mayor dalam novel Fathers and Sons karya

Ivan Sergeyevich Turgenev.

Table Matrik Temuan Sub Tema

No Tema Mayor “Usainya Perseteruan Antara Intelek Senior dan Pemuda Rusia”

Sub Tema Tema Minor

1 Sub Tema 1 Anak Yang Tahu Diri

2 Sub Tema 2 Meninggalnya Sang Ayah

3 Sub Tema 3 Ujian Terberat

4 Sub Tema 4 Sosok SahabatYang Misterius

5 Sub Tema 5 Perbedaan Pandangan Antara Sahabat

6 Sub Tema 6 Penilaian Karakter Sahabat

7 Sub Tema 7 Meninggal sang Istri

8 Sub Tema 8 Memenuhi Nasihat Sang Kakak

9 Sub Tema 9 Sang ayah memiliki seni

10 Sub Tema 10 Perbedaan Pendapat

11 Sub Tema 11 Kesibukan sebagai Perwira Militer

12 Sub Tema 12 Kehidupan di Tengah Konflik


92

13 Sub tema 13 Berbagi Cerita

14 Sub Tema 14 Perdebatan Yang Panjang

15 Sub Tema 15 Kekerasan dalam Persahabatan

16 Sub Tema 16 Rasanya Jatuh Cinta

17 Sub Tema 17 Memutuskan Pilihan Kekasih

18 Sub Tema 18 Perdebatan Dalam Memutuskan kekasih

19 Sub Tema 19 Kegelisahan Saat Perpisahan

20 Sub Tema 20 Pertemuan Yang Dinanti

21 Sub Tema 21 Kesalahan Masalah

22 Sub Tema 22 Berbagi Pengalaman

23 Sub Tema 23 Peristiwa Genting

24 Sub Tema 24 Sikap Keras Kepala

25 Sub Tema 25 Cinta Bersemi Kembali

26 Sub Tema 26 Puncaknya Pertengkaran

Dari uraian bab di atas, berdasarkan penganalisaan tema melalui tokoh

utama, penulis mencoba menyimpulkan pendapat penulis yang sesuai dengan

tema mayor yang terkandung dalam novel Fathers and Sons. Adapun tema mayor

yang berasal dari tema tema minor adalah sebagai berikut :


93

Nikolai adalah salah satu anak kebanggaan dari keluarga General

Kirsanov, Nikolai menggantikan posisi ayahnya yang mana salah satu seorang

Jenderal tertinggi di Rusia.

Sejak pergantian posisi ayahnya kepada Nikolai, mantan Jenderal itu lebih

banyak menghabiskan waktu pensiunannya di rumah pada akhirnya dia menderita

stroke yang cukup serius.

Paul, yang merupakan kakak satu satunya yang dimiliki Nikolai sudah

terlebih dahulu mengenyam pendidikan militer yang pada akhirnya mengantarkan

kepada posisiyang signifikan di dalam pemerintahan Rusia.

Berbagai cobaan yang di hadapi Nikolai terus datang silih berganti, di

mulai dari kepergian anaknya yang bernama Arcady untuk melanjutkan

pendidikan di akademi militer di St. Petersburg University hingga cemoohan yang

di terima Nikolai dari keluarganya, karena keluarganya berganggapan kalau

Nikolai adalah seseorang yang agak sedikit pengecut, namun Nikolai berhasil

meyakinkan keluarga dan setiap orang pada waktu itu bahwa dirinya bukanlah

yang di pikirkan itu.

Pada penyajian kecenderungan tokoh utama, di katakan bahwa tokoh

utama yaitu Nikolai Petrovich memiliki tiga karakter yang dominan dalam

dirinya.

Namun setelah penulis kaji lebih mendalam lagi dengan membaca

berulang ulang, maka akhirnya penulis mengambil kesimpulan bahwa karakter

tokoh utama yaitu Nikolai yang lebih mendasar adalah mengenai perasaan.
94

Di mana penulis memilih dalam keadaan tertentu perasaanya lebih kuat di

bandingkan dengan ketiga karakter lainya, sehingga pada akhirnya perasaan yang

begitu tulus, jantan dan mampu bersabar di dua kehiduanya, baik sebagai seorang

anak maupun seorang tentara yang berjiwa ksatria.

C. Penafsiran dan Uraian

A. Kecenderungan Tema Melalui Perwatakan

1) Nikolai orang yang mandiri

Sosok Nikolai yang terlihat sangat mandiri membuat siapa saja yang

bertemu denganya menjadi kagum dan segan, baik karena dia bisa menggantikan

posisi ayahnya yang telah pension dan meninggal, Nikolai juga sangat

“only Nikolai proved garrulousas he related various incidents in what he


termed his ‘agricultural life,’ and gossiped of forth coming administrarive
measures, committess, deputation, the need of introducing machinery and
other such topics”. (Turgenev;2007:26)

2) Nikolai adalah orang yang berjiwa patriot

Setelah Nikolai menyelesaikan pendidikan militernya di sebuah

Universitas kemiliteran di Rusia, Nikolai dengan sungguh sungguh membaktikan

dirinya kepada negaranya, bahkan dia sanggup kalau harus berpisah jauh dari

keluarganya, bahkan dia sanggup kalau harus berpisah jauh dari keluarganya demi

menjaga stabilitas dan keamanan negaranya.


95

“Gentlemen, gentlemen! Interposed Nikolai Petrovich as he rosed to his

feet, ‘I beg of you to indulgein no personalities”.

“Do not be alarmed, he said! That very sense of dignity at wish this
gentlemen pokes such bitter fun will keep me from forgetting myself”.
(Turgenev:2007:89)

3) Nikolai yang penuh dengan sifat kesabaran

Sebagai seorang perwira tinggi militer dan seorang ayah, Nikolai sangat

penuh dengan sifat sabarnya dan sifat itupun termiliki oleh Arcady sebagai anak

satu satunya yang juga berkecipung dalam kemiliteran.

“Next, Nikolai Pertrovich presented to him Bazarov, inclining his suffer


figure with a faint smile”. (Turgenev:2007:24)

4) Nikolai yang Profesional

Sudah menjadi keharusan bagi seseorang profesionalisme untuk bersifat

professional dalam segala situasi apapun, dikala Nikolai masih tetap eksis untuk

memenuhi panggilan Negara, karena memang waktu itu Negara dalam keadaan

genting.

Nikolai dengan perasaan yang sangat bercampur sedih dan haru harus

bersifat professional dalam menaggapi moment itu, demi menjaga kestabilitas

negaranya, Nikolai sangat tahu posisinya yang sulit pada waktu itu, dengan

dorongan dari para kerabat dan juga anakanya akhirnya Nikolai mampu untuk

keluar dari jerit sedih yang tak tertahankan setelah kehilangan sang istri.

“Perhaps he is conceited, ‘Nikolai Petrovich allowed, ‘But then it would


appear that nothing can be done without something of the kind.What I can
96

not make out is the following. As you know, I have done everything
possible to keep up with the times, I have organized my peasantry, I have
set up such a farm that through out the province I am known as “Fine
Kirsanov”, persistently I read and educate my self, in General it try to
march abreast of the need of the day, yet, thought I do all this, I am now
given to understand that my day is past and gone”. (Turgenev:2007:81)

5) Nikolai yang tegar

Setelah kematian istrinya, Nikolai sangat terpukul dengan kejadian itu,

apalagi Arcady masih terlalu muda untuk kehilangan ibunya. Namun Nikolai

mewarisi sifat dan watak ayahnya General Kirsanov yang mempunyai sifat

berjiwa besar dalam menerima apapun yang menimpa keluarga Petrovich baik

suka maupun duka.

“Kirsanov’s wife breathed her last. The blow proved almost more than the
husband could bear, so much his head turned grey I a few weeks”.
(Turgenev;2007:5)

b. Ketetapan Tema Melalui Perwatakan

Berdasrkan deskripsi temuan yang penulis sajikan maka karakter yang di

miliki oleh tokoh utama yaitu Nikolai memiliki karakter yang sangat berjiwa

ksatria dan rendah hati, dan juga bisa bersabar menyelesaikan masalahnya, baik

masalah kecil dalam keluarga ataupun tugas dan fungsinya di kemiliteran.

Penulis menafsirkan bahwa tokoh utama yaitu Nikolai merupakan seorang

Koleris, dengan ciri ciri di antaranya adalah sebagai berikut:

“Mudah bergaul, suka berpikiran optimis walaupun dia pernah di ragukan

oleh keluarganya, berbakat pemimpin dengan tujuan menggantikan estafet posisi


97

ayahnya yang seorang jenderal, dinamis, aktif dan suka mandiri, cepat bertindak

dalam mengambil keputusan dan di segani karena kesabaran dan kegigihannya:.

Dan Nikolai, walaupun keluarganya sangat meragukan posisinya yang

menggantikan ayahnya, namun dia dengan susah payah menunjukan bahwa

dirinya mampu untuk mengemban tugas Negara yang di pikulnya, dan dia sadar

akan hal itu, dan terus ke arah yang dinamis demi mengasah keterampilanya di

bidang kemiliteran.
98

BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan Kecenderungan Tema Melalui Perwatakan

Berdasarkan pada deskripsi umum bahwa data di peroleh dari karakter

tokoh utama dalam novel Fathers and Sons karya Ivan Sergeyevich Turgenev, dari

data tersebut kemudian di analisis untuk mengetahui karakter yang sesungguhnya

yang ada pada tokoh utama.

Tema karakter tokoh utama memiliki perasaan atas kejadian yang

berhubungan dengan dirinya, ini menyebabkan tokoh utama memiliki pikiran

pikiran atas peristiwa tersebut, atas dasar perasaan perasaan yang

melatarbelakangi tindakan tokoh utama cenderung memiliki emosional.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat di simpulkan bahwa:

1. Cerita novel “Fathers and Sons” cenderung menceritakan peran Nikolai

yang di mulai dari dirinya masih amatir dalam hal militer sampai dirinya

mampu mengemban tugas Negara, bersama anaknya Arcadym, mereka

berjuang sekuat tenaga untuk mengembalikan kedaulatan negaranya.

2. Yang terlihat begitu jelas adalah tokoh utama memiliki kepribadian,

berjiwa ksatria, tidak banyak bicara. Dia menggunakan pikiranya dalam

melakukan suatu tindakan.

98
99

3. Tokoh utama bercita cita untuk membuat negerinya damai dan adil, yang

sebelumnya telah di rusak oleh para intelektual senior di pemerintahan

Rusia.

4. Dalam cerita novel “Fathers and Sons”, lebih banyak menceritakan

perjuangan tokoh utama dalam melakukan tugasnya, dalam menyelesaikan

permasalahn intern Negara.

5. Perbuatan yang di miliki tokoh utama memberikan kesan positif, dimana

tokoh utamanya tidak sombong dan penyabar.

B. Kesimpulan Ketetapatan Tema Melalui Perwatakan

Setelah mengetahui seluruh pembahasan pada setiap bab,implikasi yang

dapat di ambil dari skripsi ini adalah bahwa setiap individu mempunyai

tanggung jawab masing masing di dalam mempertahankan nilai nilai

nasionalisme dalam rangka menjaga stabilitas dan keutuhan suatu Negara yang

berdaulat. Dalam keterkaitanya dengan pendidikan manusia di ciptakan oleh

Yang Maha Kuasa agar dapat berpartisipasi dalam memajukan nilai nilai

positif bangsa yang berdaulat agar dapat mengayomi dan membimbing

intelegensi bangsa. Di harapkan pula denga penulisan skripsi ini mampu

menjembatani semua kepentingan untuk kemajuan bersama.

C. Pesan

Berdasarkan pada kesimpulan yang telah di uraikan, maka penulis dalam

penelitian ini memberikan saran saran sebagai berikut :


100

1. Setelah membaca dan memahami cerita “Fathers and Sons”, kita dapat

mengambil hikmahnya bahwa keadilan dan kedamaian harus terus di jaga di

seluruh Negara, seperti novel ini yang mengambil sebuah pelajaran di Rusia,

dengan kegigihan, komitmen yang kuat dan berkonsistensian kita dalam

mempertahankan kedaulatan Negara.

2. Sebaiknya dapat di jadikan pengalaman dan pelajaran yang berguna bagi

bangsa kita khususnya, tentang keikhlasan dan kegigihan seseorang di dalam

mempertahankan negarnya dari ancaman dari luar atau pun dari dalam.

3. Jangan pernah mengukur seseorang dari lahirnya saja.

4. Jadikan hidup ini penuh arti bagi banyak orang, kesabaran, rendah hati dan

kewibawaan yang dapat membawa kita dalam kemajuan yang berarti.

5. Pembaca di harapkan dapat mencontoh watak watak baik dalam cerita ini.

Anda mungkin juga menyukai