Anda di halaman 1dari 137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN INTENSITAS


PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:

Devin Dwi Budi Ambarwati

171114031

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN INTENSITAS


PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Devin Dwi Budi Ambarwati

171114031

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU


PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021

i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

HUBUNGAN KEFERCAYAAN I}Uil }ENGAN INTEI$SITAS


PENGGL]NAAN MEI}IA SOSIAL PADA REMAJA

(Studi Kor*lasi Kepercayaan lliri dengan latensitan Penggunaan ll{edia


Sosi*l Pada Remaja)

llil:cruiapkan dan,-1!ir:lis rleh:

Devin Drvi iludi Anrl:aru,ati

NiN,,1 171 I l40ll

\"^Korsc
'i:lei: rirset*jili *lctr .

Deisen Per*himbing

Dr. Yohanes Heri Widod*, M, Psi, Psi Yogyakarta, 1!6prt[ 202t


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRTPSI

HIiBtl hlcAt'j KEPE RC.rl YA;dN III RI B Eirr* GAFii ttVf EN S IT'AS
PEI\GGtlI$AAN j}IEDIA SOSIAI, PADA REIWAJA

Dipersiapkan dan ditulis trleh:


Devin Dwi Budi Amb*rrv*ti
NI&I :1?1114{}31

Telah dipertahanlian di depan T'im Penguji Skripsi


pada tanggal,18 tuIei 2021

dan dinyatakan telah memenuhi s,varat

Susxrian F*aitia Penguji

Nama f,engkap Tancla Tangan

Ketua : Dr. Yohan*s Heri Widod*" },.{. Psi. Psi.

"l.i
Sekretaris : Prias Htrvu Purl:anin:r as- fo,f" Pd.

Anggoia I : l)r Y*hanes lir-i:i Wi<ir:do. \4. Fsr. ilsi.

Anggata ll . Dra. ll,I.J Iietno tr)rir,an," lv{" Si


Anggrita lli . Ag. Krisr:a lndah N{arheni, S" Pd."fui.A

l'cgyakaita" l.t, l'-X,;i :r;:l


Irrakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan

I iniversjt:ls Sanata l)hanrra

{ffi Harsoya, S. Pd., M. Si

;ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Hadiah sederhana ini tidak akan cukup membalas semua kasih dan perhatian dari

kalian semua

Ucapan syukur dan persembahan terbesar kepada Tuhan Yang Maha Esa

Cinta kasih orangtua saya yang selalu mengingatkan agar tidak pernah
lelah menyelesaikan tugas akhir ini dengan semangat serta tanggung jawab.
Untaian doa dari Ibu Elkana Suminem dan Bapak Budiman adalah kekuatan bagi
saya sehingga dapat terus bertahan sampai titik ini.

Kepada kakak saya Natalia Budi Ningsih , Semiyatun, dan Yudith Iswara
yang selalu memberikan dukungan materi maupun moral bagi kekuatan jiwa saya
agar tidak stres dan kalian juga yang selalu memberikan semangat luar biasa
besarnya ketika banyak orang memberikan tekanan hebat kepada raga ini.

Kepada Bapak Dr. Yohanes Heri Widodo, M.Psi.,Psi selaku dosen


pembimbing saya yang tidak pernah lelah menyediakan waktunya untuk
membimbing saya dengan kesabaran meskipun banyak sekali kesalahan ataupun
kekurangan dalam tulisan saya. Bapak Heri juga selalu memberikan pesan,
kritikan, dan dukungan moral yang membangun saya untuk jadi pribadi yang
bertanggung jawab dan pantang menyerah.

Sahabat ku terkhusus Millenio, Vinvin, Cicil, Galuh, Elis, Yodha, Arum, Agnes,
Arnil, Bella, dan sahabat kecil ku . Kalian adalah penyemangat ku yang selalu
siap membantu kapanpun dan dimanapun raga kita berada.

Seluruh Bapak/Ibu Dosen Bimbingan dan Konseling


Semua teman-teman mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2017
Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma

iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

Saya tidak pandai berkata-kata tapi satu hal yang saya pegang kuat adalah

berusaha, berdoa, dan yakin bahwa rencana Tuhan tidak ada yang buruk kecuali

kalau kita sendiri yang merusaknya.

-Dev-

Sometimes you need to take a break from everyone and spend time alone, to
experience, appreciate, and love yourself.

-Robert Tew-

Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya
pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya
berhasil.

-Mazmur 1: 3-

v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya dan bagian karya orang lain, kecuali yang saya telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Mei 2021

Penulis

Devin Dwi Budi Ambarwati

vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH MAHASISWA UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Devin Dwi Budi Ambarwati

Nomor Mahasiswa : 171114031

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN INTENSITAS


PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA

(Studi Koreasi Kepercayaan Diri dengan Intensitas Penggunaan Media


Sosial Pada Remaja)

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya

memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mendistribusikan secara

terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan

akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada

saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta,18 Mei 2021

Yang menyatakan,

Devin Dwi Budi Ambarwati

vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Hubungan Kepercayaan Diri dengan Intensitas Penggunaan Media sosial


Pada Remaja

Devin Dwi Budi Ambarwati


Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2021
Penelitian ini sebagai tujuan utamanya dibuat untuk : 1) Mengetahui
hubungan antara kepercayaan diri dan intensitas penggunaan media sosial pada
remaja. Berikutnya sebagai tujuan tambahan, penelitian ini dibuat untuk : 1)
Mengetahui seberapa tinggi tingkat kepercayaan diri pada remaja; 2) Mengetahui
seberapa tinggi intensitas penggunaan media sosial pada remaja; 3) Memberikan
usulan program bimbingan berdasarkan identifikasi butir item skala kepercayaan
diri yang terdeteksi rendah; 4) Memberikan usulan program bimbingan
berdasarkan identifikasi butir item skala intensitas penggunaan media sosial yang
terdeteksi tinggi.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional dengan pendekatan
deskriptif kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah remaja SMP Negeri 2
Prambanan dengan jumlah 70 orang. Pengumpulan data untuk penelitian ini
dilakukan dengan teknik survei yang dilakukan secara online dengan
menyebarkan link google form. Item valid pada instrumen intensitas penggunaan
media sosial berjumlah 28 item dan item valid pada instrumen kepercayaan diri
berjumlah 40 item. Koefisien reliabilitas instrumen pada penelitian ini dianalisis
menggunakan teknik alfa cronbach. Kuesioner intensitas penggunaan media
sosial diperoleh reliabilitas senilai 0,914 dan masuk dalam kategori sangat tinggi
serta pada kuesioner kepercayaan diri diperoleh reliabilitas senilai 0,937 dan
reliabilitas masuk dalam kategori sangat tinggi.
Hasil analisis hipotesis menunjukan angka -0,658 dengan nilai signifikan
yaitu berada pada angka 0,000 > 0,01. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat
hubungan negatif yang signifikan antara variabel kepercayaan diri dengan variabel
intensitas penggunaan media sosial pada remaja. Hasil tambahan dari penelitian
intensitas penggunaan media sosial menunjukkan; sebagian besar subjek yaitu
(48,6%) siswa masuk pada kategorisasi rendah. Berikutnya hasil penelitian untuk
kepercayaan diri sebagian besar subjek yaitu (61,4%) siswa masuk pada
kategorisasi tinggi. Adapun usulan topik bimbingan yaitu; 1)Jemput Cita-Cita
Setinggi Angkasa; 2)Menjadi pribadi berkualitas dan berharga ; 3)Pengalaman
baru bikin aku makin percaya diri !; 4)Percaya Diri Tanpa Sosial Media Yuk !; 5)
Belajar Dari Sosial Media Yuk ; 6)Percaya Diri Bikin Aku makin Keren; 7) Aku Bangga
Menjadi Pengendali Hidup ku !!.

Kata Kunci : Kepercayaan diri, Intensitas Penggunaan Media Sosial

viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

The Relation of Self Confidence with the Intensity of Social Media Used by
Adolescent

Devin Dwi Budi Ambarwati


Guidance and Counselling Department
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2021

The aim of this study are: 1) to understand the relation between self-
confidence and the intensity of using social media by adolescent. Also, as an
additional purpose, this study are made for: 1) to discover how high self-
confidence of adolescent; 2) to find how much adolescent use social media; 3) to
propose topic guidance based on the low identification item of self-confidence; 4)
to propose topic guidance based on the high identification item of using social
media.
This study is correlational research with quantitative descriptive
approach. This study uses 70 adolescent in Negeri 2 Prambanan Junior High
School as a sample subject. This study used a survey as a data collection and
spreads it with google form link. There are 28 item valid in the intensity of using
social media instrument and there are 40 item valid in the self-confidence
instrument. The instrument reliability coefficient in this study analysed using alfa
Cronbach technique. From the questioner of using social media, it obtained
reliability as 0,914 and it categorize as very high. Also, in this questioner of self-
confidence, it found reliability as 0,937 and it categorize as very high.
The analysis result of the hypothesis shows -0,658 with a significant value
which is in 0,000 > 0,01. That result shows that there is a significant negative
relation between self-confident variable with intensity of social media used by
adolescent. The additional result in this study of intensity of using social media
shows; most of the subject which is (48,6%) are in low category. Further, the
result for self-confidence, most of the subject which (61,4%) are in high category.
There is a topic guidance suggestion; 1) Pick Up Your Dream as High as Sky;
2)Be an Authentic and Precious Person; 3) New Experience Make Me
Confidence!; 4)Let‟s Have Confidence Without Social Media!; 5) Let‟s Learn
from Social Media; 6) Having Self-Confidence Make Me Swag; 7) I „am proud of
myself to control my live by my own!!.

Keyword : Self-confidence, The Intensity Of Using Social Media

ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditulis dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
dari Program Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyadari bahwa hasil karya ini jauh dari kata sempurna dan
masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan dalam skripsi ini. Dengan
penuh kerendahan hati peneliti menerima kritik dan saran yang membangun agar
penelitian ini menjadi sempurna. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan
2. Dr. Yohanes Heri Widodo, M.Psi., Psi. selaku ketua Program Bimbingan
dan Konseling dan sebagai dosen pembimbing yang selalu sabar dalam
menghadapi mahasiswanya dengan banyak karakter dan pola pandang.
3. Segenap Bapak dan Ibu dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Stefanus Priyatmoko yang selalu ceria dalam pengurusan
administrasi.
5. Orang tua tercinta Bapak Budiman dan Ibu Elkana Suminem yang selalu
memberikan dukungan bagi saya dalam mengerjakan semua tugas hidup
saya hingga saat ini.
6. Saudara peneliti yang selalu mendukung dan menjadi penyemangat
Natalia Budiningsih, Semiyatun, dan Yudith Iswara.
7. Sahabat kecil peneliti N.Kriswanto yang selalu mendukung untuk
menyelesaikan skripsi setiap waktu.
8. Sahabat yang selalu ada untuk peneliti selama menempuh masa studi :
Yodha Riz Suastinar E., Millenio Ario S., C. Juanita Erma W., Maria
Kartika Tyas Arum., Elisabeth Dewi C. P., Devin Dwi Budi A., Galuh

x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Pangesti., Yhovita Yuni I. S., Agustina Dwi, Agnes, Arnilia, Sinta dan
Bella Mutiarawati.
9. Teman-teman Bimbingan dan Konseling Sanata Dharma angkatan 2017
10. Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
11. Terimakasih kepada siswa/siswi SMP Negeri 2 Prambanan yang telah
berpartisipasi dalam penelitian ini

Yogyakarta,18 Mei 2021


Peneliti,

Devin Dwi Budi Ambarwati

xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA .................. vii


ABSTRAK .................................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... x


DAFTAR ISI .................................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL........................................................................................................ xiv

DAFTAR BAGAN ......................................................................................................... xv


DAFTAR GRAFIK ...................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvii

BAB 1: PENDAHULUAN .............................................................................................. 1


A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah.......................................................................................... 11
C. Pembatasan Masalah ........................................................................................ 12
D. Rumusan Masalah............................................................................................. 12
E. Tujuan Masalah ................................................................................................ 13
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 13
G. Pembatasan Istilah ............................................................................................ 15

BAB II : KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................... 16

A. Hakikat Intensitas Penggunaan Media Sosial ................................................ 16


1. Pengertian Intensitas Penggunaan Media Sosial ...................................... 16
2. Karakteristik Intensitas Penggunaan Media Sosial .................................. 20
3. Aspek-Aspek Intensitas Penggunaan Media Sosial.................................. 22
4. Faktor yang Mempengaruhi Intensitas Penggunaan Media Sosial ........... 23
5. Dampak Intensitas Penggunaan Media Sosial .......................................... 26

xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Hakikat Re maja ................................................................................................ 28


1. Pengertian Remaja .................................................................................. 28
2. Tugas Perkembangan Masa Remaja ....................................................... 31
3. Karakteristik Remaja ............................................................................... 33
C. Hakikat Ke percayaan Diri ............................................................................... 35
1. Pengertian Kepercayaan Diri .................................................................. 35
2. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri .............................................................. 38
3. Faktor Pembentuk Kepercayaan Diri ...................................................... 40
4. Karakteristik Kepercayaan Diri............................................................... 41
D. Hubungan Tingkat Kepercayaan Diri dengan Intensitas
Penggunaan Media Sosial ................................................................................. 44
E. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 47
F. Hipotesis ............................................................................................................. 48

BAB III : METODE PENELITIAN ............................................................................ 49


A. Jenis dan Desain Penelitian .............................................................................. 49
B. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................... 49
C. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................................... 50
D. Definisi Operasional .......................................................................................... 50
E. Teknik Pengumpulan Data............................................................................... 52
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................................... 59
1. Validitas .................................................................................................. 59
2. Reliabilitas Instrumen ............................................................................. 62
G. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 64

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 71

A. Hasil Penelitian ............................................................................................ 71


1. Hubungan Kepercayaan Diri dengan Intensitas Penggunaan
Media Sosial Pada Siswa SMP Negeri 2 Prambanan........................ 71
2. Kategorisasi Intensitas Penggunaan Media Sosial
Pada Remaja ...................................................................................... 74
3. Kategorisasi Tingkat Kepercayaan Diri Pada Remaja ..................... 76
4. Hasil Kategorisasi Item Kepercayaan Diri dan Intensitas
Penggunaan Media Sosial ................................................................. 78
B. Pembahasan ................................................................................................. 83
C. Implikasi Hasil Penelitian........................................................................... 83
BAB V : PENUTUP ...................................................................................................... 86

A. KESIMPULAN.................................................................................................. 86
B. KETERBATASAN PENELITIAN .................................................................. 87
C. SARAN ............................................................................................................... 87

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 89


LAMPIRAN ................................................................................................................... 92

xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Norma Skoring Kuesioner Kepercayaan Diri dan Intensitas


Penggunaan Media sosial ........................................................................ 53
Tabel 3.2 Komponen dan Sebaran Item Skala Intensitas Penggunaan Sosial
Media Sebelum di uji coba...................................................................... 54
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Kepercayaan Diri ................................................... 56

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Intensitas Penggunaan Media sosial


Setelah Uji Diskriminasi Item ................................................................. 59
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Kepercayaan Diri
Setelah Uji Diskriminasi Item ................................................................. 60
Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Intensitas Penggunaan
Media sosial ............................................................................................. 63
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Kepercayaan Diri ................................. 63
Tabel 3.8 Kategorisasi Intensitas Penggunaan Media sosial Pada Remaja.............. 66

Tabel 3.9 Kategorisasi Kepercayaan Diri Pada Remaja .......................................... 67


Tabel 3.10 Kategorisasi Skor Item Kepercayaan Diri dan Intensitas
Penggunaan Media sosial ........................................................................ 68
Tabel 3.11 Kategorisasi Skor Item Kepercayaan Diri dan
Intensitas Penggunaan Media sosial........................................................ 69

Tabel 4.1 Tabel Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 71

Tabel 4.2 Hasil Uji Linearitas ................................................................................. 72

Tabel 4.3 Hasil Uji Korelasi Kepercayaan Diri dan Intensitas Penggunaan
Media sosial ............................................................................................ 73
Tabel 4.4 Kategorisasi Intensitas Penggunaan Media sosial Pada Remaja ........... 74
Tabel 4.5 Kategorisasi Kepercayaan Diri Pada Remaja ......................................... 76

Tabel 4.6 Kategori Skor Item Kepercayaan Diri..................................................... 78

Tabel 4.7 Kategori Skor Item Intensitas Penggunaan Media sosial........................ 79


Tabel 4.8 Implikasi Item Intensitas Penggunaan Media Sosial dan
Kepercayaan Diri .................................................................................... 84
Tabel 4.9 Implikasi Hasil Korelasi Kepercayaan Diri dengan Intensitas

Penggunaan Media Sosial ...................................................................... 85

xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Bagan Kerangka Berpikir Hubungan Kepercayaan Diri dengan


Intensitas Penggunaan Media Sosial ....................................................... 47

xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GRAFIK
Gambar 4.1 Diagram Kategorisasi Intensitas Penggunaan

Media Sosial .......................................................................... 75

Gambar 4.2 Diagram Kategorisasi Kepercayaan Diri................................. 76

xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat izin penelitian .............................................................................. 93

Lampiran 2. Instrumen Penelitian ............................................................................. 94

Lampiran 3. Hasil Uji Validitas Item Total............................................................. 105

Lampiran 4. Uji Reliabilitas .................................................................................... 116

Lampiran 5. Uji Normalitas .................................................................................... 117

Lampiran 6. Uji Linearitas ...................................................................................... 118

Lampiran 7. Uji Hipotesis ....................................................................................... 119

xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

A. Latar Belakang

Sejak individu mengenal ragam sosial media seperti facebook,

whatshapp, instagram, tik tok dan berbagai jenis platform media sosial

lainnya. Individu merasakan adanya dampak yang baik terutama dalam hal

komunikasi. Dampak positif yang terjadi yaitu individu dapat melakukan

komunikasi tanpa mempermasalahkan jarak dan waktu.Tidak dipungkiri lagi,

apabila individu semakin membutuhkan media sosial sebagai sarana penting

untuk memenuhi kebutuhan mereka baik dalam hal belajar, pekerjaan, atau

sebagai sarana hiburan pelepas penat.

Remaja saat ini menjadikan media sosial sebagai sarana komunikasi

yang wajib dimiliki. Peneliti melihat saat remaja melakukan sosialisasi ketika

jam istirahat maupun jam pulang sekolah, remaja akan berkumpul dan

menggunakan media sosial mereka untuk berbagi cerita atau sekedar sharing

tentang sesuatu hal yang remaja saksikan ketika bermain instagram, whatsaap,

facebook, telegram maupun aplikasi hiburan seperti tik tok.

Riyanti (dalam Pratama and Sari, 2020) menyebutkan bahwa media

sosial merupakan platform yang memfokuskan pada eksistensi penggunanya

yang artinya, pengguna media sosial adalah pemeran utama dalam distribusi

konten bagi orang lain yang mengikuti akunnya. Boyd (dalam Setiadi, 2015a)

1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mendefinisikan bahwa media sosial merupakan kumpulan perangkat lunak

yang menyatukan individu ataupun komunitas untuk dapat saling berkumpul,

berbagi, berkomunikasi dan saling berkolaborasi.

Peneliti mendapati banyak remaja menggantungkan aktifitas

menggunakan media sosial dan dengan intensitas yang tidak sebentar.

Intensitas penggunaan media sosial menurut Daryanto (dalam Andromeda

and Kristanti, 2017) mendefinisikan bahwa intensitas adalah menunjukan

seberapa sering dan lamanya individu dalam menggunakan atau mengakses

media sosial setiap harinya, sedangkan Horigan (dalam Andromeda and

Kristanti, 2017) menyatakan bahwa intensitas penggunaan media sosial

memiliki dua dimensi yaitu durasi dan frekuensi. Durasi berarti lamanya

waktu yang dibutuhkan individu, sedangkan frekuensi memiliki makna

seberapa sering individu mengakses media sosial. Seperti halnya yang

diungkapkan mengenai gagasan sebelumnya, Sandya (dalam Pratama and

Sari, 2020) menyatakan bahwa intensitas penggunaan media sosial adalah

aktivitas seseorang terkait penggunaan media sosial yang dilakukan setiap

harinya seperti frekuensi, jumlah waktu yang digunakan untuk mengakses

media sosial dan banyaknya jumlah pertemanan yang dibentuk.

Media Sosial termasuk media online yang mendukung terjadinya

interaksi sosial. Berbagai jenis media sosial seperti facebook, instagram,

whatsapp, telegram, dan aplikasi hiburan seperti tik tok semakin disukai

banyak kalangan baik tua maupun muda terutama di masa pandemi corona ini

membuat seluruh lapisan masyarakat terkhusus anak sekolah dituntut untuk

2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memiliki sosial media sebagai sarana pembelajaran. Namun, dibalik fungsinya

untuk belajar media sosial juga menyisakan problema yakni dalam hal

kecanduan yang terjadi sejak usia dini seperti tidak terkendalinya penggunaan

media sosial maupun game online. Penggunaan media sosial sudah menjadi

kebutuhan utama di masa pandemi covid-19 seperti saat ini terkhusus dalam

dunia pendidikan sebagai alat perantara komunikasi antara guru dan siswa.

Kondisi pandemi covid membuat media sosial menjadi kebutuhan primer bagi

setiap individu. Akan tetapi yang menjadi masalah ialah apabila intensitasnya

terlalu tinggi bahkan dilakukan secara terus-menerus.

Intensitas yang terlalu tinggi pada penggunaan media sosial dapat

mengakibatkan gangguan penggunaan sosial media atau biasa dikenal dengan

kecanduan (Internet Addiction). Menurut Suprapto (dalam Hakim and Raj,

2017) menyatakan bahwa apabila seseorang sudah mengalami kecanduan

maka akan sulit melepaskan internet dalam setiap aktivitasnya yang berakibat

timbulnya efek negatif. Serupa dengan yang sudah diungkapkan sebelumnya

bahwa intensitas yang terlalu tinggi dalam menggunakan media sosial dapat

menimbulkan dampak buruk. Adapun efek negatif yang paling beresiko yaitu

dapat mengurangi kemampuan interaksi sosial seseorang karena orang akan

cenderung menjadi lebih individualis seakan-akan memiliki dunia sendiri.

Walaupun melalui media sosial individu dapat saling berinteraksi satu sama

lain namun, pada kenyataannya hal tersebut hanya terjadi pada ruang maya

dan bukan pada kehadiran sosial sehingga bisa jadi sewaktu-waktu akan

menurunkan kepercayaan diri individu ketika dewasa kelak untuk berani

3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

berinteraksi dan menunjukan jati dirinya secara langsung (Aprinta and Dwi,

2017).

Efendi (dalam Pratama and Sari, 2020) menyatakan bahwa individu

dengan intensitas penggunaan media sosial yang tinggi akan berpengaruh pada

kemampuan interaksi sosialnya. Interaksi sosial yang akan terbentuk adalah

menjadi bersifat tidak langsung yaitu sosiabilitasnya dan kepekaan sosialnya

cenderung rendah yang disebut dengan sikap apatis. Sikap apatis itu membuat

individu merasa hidup sendiri dan tidak ada yang memperhatikannya sehingga

ia akan menyibukkan diri dengan media sosial karena bagi mereka di sana

individu menemukan perhatian yang diberikan melalui pujian komentar atau

like yang didapatkan di postingan sosial media mereka. Selain gangguan

kemampuan sosial nyatanya ada beberapa penelitian yang menyebutkan juga

bahwa kecanduan internet dapat berakibat pada terganggunya time

management dalam penyelesaian tugas, depresi, terganggunya stabilitas emosi

pada remaja dan krisis kepercayaan diri. Kecanduan menjadikan remaja tidak

mampu mengendalikan dirinya dalam penggunaan media sosial sehingga

remaja seakan-akan dikendalikan oleh sosial media yang menjadikan mereka

tidak mampu hidup tanpa sosial media.

Data statistika menuliskan bahwa penggunaan media sosial pada

remaja sangatlah tinggi. Diketahui bahwa anak remaja merupakan pengguna

terbesar media sosial di Indonesia. Media yang sering diakses remaja masa

kini adalah Instagram dengan rentang usia remaja pengguna sosial media

adalah 13-18 tahun, (Ristiana, 2018). Persentasenya sekitar 85% pengguna

4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

internet usia remaja menggunakan smartphone sebagai alat akses internet.

Fakta lain menyebutkan bahwa anak remaja lebih senang berkomunikasi

secara tidak langsung yakni menggunakan media sosial sebagai media

komunikasi mereka dengan durasi yang cukup lama yaitu 3 jam 23 menit per

hari,(Aprinta and Dwi, 2017). Tingginya intensitas penggunaan media sosial

yang hampir 4 jam lamanya dalam sehari ternyata dapat memberikan dampak

serius bagi kesehatan individu terutama kesehatan mental. Kesehatan mental

merupakan aset utama yang harus kita jaga oleh karenanya penggunaan media

sosial harus dikendalikan sebab jika tidak dikendalikan akan membawa

individu ke masalah yang lebih serius. Menurut Daria (dalam Ristiana, 2018)

menyatakan bahwa kecanduan media sosial bisa digolongkan sebagai

gangguan mental yang membutuhkan perawatan khusus.

Adapun survei lain yang dilakukan tahun 2016 di Penn State

University mengungkapkan bahwa orang yang melihat swafoto seseorang

dapat menurunkan kepercayaan diri karena individu akan membandingkan

dirinya dengan foto orang lain yang tampak bahagia atau lebih baik darinya,

(Ristiana, 2018). Rendahnya kepercayaan diri individu menjadikan internet

dan media sosial sudah sebagai kebutuhan untuk tempat unjuk gigi bagi setiap

orang yang mengakibatkan kecanduan media sosial. Padahal jika kecanduan

ini terus dibiarkan dampak negatif seperti yang disebutkan diatas akan

menimbulkan pengaruh buruk bagi orang-orang terutama remaja dalam hal

kemampuan penyesuaian diri dalam lingkungan sosialnya.

5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Alasan yang memperkuat tingginya intensitas penggunaan media

sosial di kalangan remaja saat ini adalah adanya keinginan untuk mendapatkan

perhatian orang lain yang tidak individu dapatkan di lingkungan sekitarnya,

(Pratama and Sari, 2020). Rizki (dalam Pratama and Sari, 2020) menyebutkan

motif utama dari tingginya akses media sosial yaitu adanya keinginan

mendapatkan pengakuan dari orang lain. Motif inilah yang menjadikan remaja

memiliki intensitas penggunaan media sosial yang tinggi karena di dunia maya

remaja dapat bebas menunjukkan dirinya dan pengguna media sosial lainnya

akan mengapresiasi mereka melalui like , privat chat maupun komentar yang

membuat remaja semakin percaya diri serta merasa dicintai.

Netto dan Barros (dalam Hakim and Raj, 2017) mengungkapkan juga

alasan yang membuat remaja kecanduan internet dikarenakan remaja tidak

memperoleh kepuasan diri ketika melakukan komunikasi secara face to face

dengan lingkungan sosialnya. Sehingga, ketika individu menggunakan

whatsapp, instagram,facebook, telegram dan media sosial lainnya sebagai

sarana untuk menunjukan eksistensi diri mereka kepada orang lain. Individu

akan memposting sesuatu dan mendapatkan banyak like ataupun komentar

pujian yang membuat individu semakin bahagia, merasa bebas, tidak tertekan

dan ada rasa diperhatikan oleh orang lain yang tidak didapatkan di lingkungan

sekitarnya. Berbanding terbalik ketika individu tidak aktif di media sosial

individu akan merasa kesepian, minder dengan situasi lingkungannya, cemas,

bahkan tidak jarang individu akan merasa dirinya paling buruk. Selain

keinginan mendapatkan pengakuan ternyata ada beberapa faktor yang

6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mempengaruhi tingginya penggunaan media sosial diantaranya pola asuh

orangtua, proses sosialisasi gender, kemampuan penyesuaian sosial, kondisi

lingkungan tempat tinggal individu, dan yang terakhir adalah kemampuan

percaya diri pada setiap individu.

Keyakinan dan keberanian dapat digali dan dikembangkan sedari dini

yang akhirnya melahirkan kepercayaan diri yang tinggi. Afianti dan Andayani

(dalam Komara, 2016) mendefinisikan bahwa kepercayaan diri adalah aspek

penting dalam kepribadian seseorang yang berisi keyakinan tentang kekuatan,

kemampuan dan keterampilan yang dimiliki setiap individu. Pengertian

tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa individu yang memiliki pengalaman

akan mempunyai kepercayaan diri untuk melakukan segala hal bahkan

menunjukan potensi mereka kepada orang lain disekitarnya sehingga individu

dapat yakin terhadap kemampuan diri dan memiliki kepercayaan diri yang

mampu individu gunakan untuk menjalin relasi dengan orang lain

disekitarnya. Kesimpulan yang dapat ditarik mengenai kepercayaan diri adalah

kemampuan seseorang untuk berani menunjukkan jati dirinya termasuk

potensi terhadap lingkungan, orang baru maupun kelompok lain.

Seperti yang diungkapkan para ahli sebelumnya bahwa kepercayaan

diri merupakan aspek penting dalam kehidupan individu sehingga individu

terutama remaja dapat bersosialisasi dengan baik dan tumbuh secara maksimal

guna memudahkan individu untuk membaur dengan baik di masyarakat. Akan

tetapi, remaja saat ini banyak mengalami krisis kepercayaan diri yang mana

remaja lebih sering memanfaatkan media sosial untuk mengutarakan pendapat

7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mereka daripada mengungkapkannya secara lisan. Krisis kepercayaan diri

yang terjadi pada remaja terkhusus di masa pandemi covid seperti ini dapat

menimbulkan dampak yang kurang baik bagi perkembangan pribadi remaja

yang sedang menghadapi masa transisi dalam pencarian jati diri. Triningtyas

(dalam Fitri, 2018) menyatakan bahwa individu yang memiliki kepercayaan

diri rendah akan menunjukan perilaku seperti tidak bisa berbuat banyak hal,

ragu, tidak berani berbicara, menghindari komunikasi, menarik diri dari

lingkungan dan menjadi agresif. Dampak tersebut menegaskan apabila

kepercayaan diri individu tersebut rendah maka remaja akan kehilangan

keberanian untuk mengutarakan sesuatu atau sekedar menunjukan potensi

dirinya. Kemajuan media sosial membuat remaja yang memiliki kepercayaan

diri rendah lebih memilih menggunakan media sosial seperti Whatsapp,

facebook maupun Instagram sebagai tempat mereka mencurahkan seluruh

keluh kesah dan ide pikiran mereka melalui fitur update status,uploud video

dan sebagainya yang biasa disediakan di media sosial. Uraian di atas menjadi

gambaran bahwa apabila kepercayaan diri individu tersebut rendah maka

intensitas penggunaan media sosialnya akan meningkat.

Adapun pernyataan lain menurut (Hurlock, 1988) menyatakan bahwa

individu yang memiliki kepercayaan diri yang positif terhadap penampilan

dirinya sendiri akan memiliki kepuasan yang akan berpengaruh pada

kesehatan mental individu. Melihat gagasan mengenai pentingnya

kepercayaan diri ternyata ada pula dampak yang mungkin terjadi apabila

individu kurang memiliki kepercayaan diri yaitu individu menjadi lemah,

8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tidak memiliki motivasi serta kehilangan tujuan hidup. Seorang remaja yang

memiliki kepercayaan diri rendah akan menarik diri dari lingkungan sehingga

dalam berkomunikasi secara langsung individu hanya akan sedikit berbicara

bahkan seringkali bicaranya tidak relevan sebab mereka takut jika berbicara

terlalu banyak akan ada pertanyaan yang membuatnya terpojok sehingga

kesulitan untuk menjawabnya. Berdasarkan faktor di atas hal tersebut

membuat individu memilih untuk mengekspresikan diri mereka melalui media

sosial agar mereka tidak perlu takut, ragu, atau pun dipermalukan oleh orang

lain karena remaja akan bebas berekspresi dengan media sosial yang dimiliki

bahkan remaja yang memiliki kepercayaan diri rendah biasanya memiliki

intensitas penggunaan media sosial yang tinggi karena bagi mereka

berinteraksi dengan sosial media jauh lebih nyaman daripada bertemu dengan

orang lain secara langsung. Dapat disimpulkan bahwa dengan media sosial

semua kebutuhan remaja untuk bersosialisasi dan menunjukan potensi diri

serta apresiasi yang tidak didapatkan dari lingkungan sekitarnya, justru dapat

individu temukan di dunia maya sebab motif utama penggunaan media sosial

adalah untuk mendapatkan pengakuan dari lingkungan sosialnya, menurut

Rizki (dalam Pratama and Sari, 2020).

Kepercayaan diri individu terutama remaja harus dikembangkan sedari

dini agar remaja semakin percaya akan kemampuan dirinya dan berani

menunjukan potensi dirinya kepada orang lain dengan keyakinan yang

akhirnya dapat membangun personal branding dalam diri remaja untuk

mampu bersaing di dunia luar dengan beragam potensi dan bakat yang

9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dimiliki setiap individu. Akan tetapi, bagi individu yang memiliki keberanian

dan keyakinan diri yang rendah untuk membangun kepercayaan diri sangatlah

sulit sehingga membuat remaja seringkali menjadi pendiam, malu, dan takut

untuk menunjukan potensi atau pun bakat dalam dirinya. Kepercayaan diri

yang rendah tersebut seringkali membuat remaja lebih memilih menunjukan

bakat mereka melalui perantara yaitu dengan media sosial.

Perkembangan media sosial seperti saat ini membuat banyak orang

menggunakan media sosial sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan teman

maupun membangun personal branding agar mata dunia takjub melihat bakat

yang dimiliki oleh para pengguna media sosial sehingga mereka mendapatkan

apresiasi yang dapat membangkitkan rasa percaya diri dalam setiap individu.

Akan tetapi, bagi remaja yang memiliki kepercayaan diri rendah nyatanya

media sosial sudah menjadi tempat bagi remaja untuk curhat atau pun

menyampaikan keluh kesah mereka yang biasanya diungkapkan melalui

tulisan “status” agar mendapatkan perhatian serta empati dari orang yang

melihatnya dengan harapan individu bisa diakui oleh masyarakat yang ada di

sekitarnya, begitu pun dengan mengutarakan pendapat ide pikirannya. Remaja

yang memiliki kepercayaan diri rendah lebih senang menggunakan media

sosial karena di sana mereka dapat menuliskan apapun sesuai suasana hati

mereka tanpa takut dipermalukan orang lain. Kepercayaan diri yang rendah

membuat remaja tidak tahu harus berbicara bahkan berbagi cerita dengan

siapa sehingga, tidak heran apabila orang pemalu memiliki intensitas yang

10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

tinggi dalam menggunakan media sosial untuk menyampaikan gagasan dan

mengutarakan pendapat.

Dari permasalahan diatas saya tertarik untuk mencari tahu apakah ada

keterkaitan kepercayaan diri pada remaja dengan intensitas penggunaan media

sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, ataupun whatsapp. Maka dari itu,

saya tertarik untuk meneliti masalah tersebut dengan mengangkat sebuah judul

“Hubungan Kepercayaan Diri dengan Intensitas Penggunaan Media

Sosial”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Beberapa siswa masih memiliki kepercayaan diri yang rendah

sehingga menggunakan media sosial menjadi pilihan untuk

bersosialisasi

2. beberapa siswa masih memiliki keengganan untuk menyampaikan

pendapat secara langsung

3. kemampuan siswa untuk mengendalikan penggunaan media sosial

masih rendah

4. beberapa siswa dengan kepercayaan diri yang rendah sering menutup

diri terhadap hal yang baru di lingkungan sekitarnya

5. Kepercayaan diri rendah pada remaja membuat mereka memiliki rasa

takut untuk menunjukkan potensi diri mereka secara langsung.

11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Media sosial menjadi tempat yang ramah bagi remaja berkepercayaan

diri rendah untuk membantu mereka menemukan jati dirinya.

7. Remaja yang memiliki kepercayaan diri rendah mempunyai banyak

waktu untuk menyibukkan diri berselancar di media sosial.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini berfokus pada hubungan kepercayaan diri yang dimiliki

remaja dengan intensitas penggunaan media sosialnya.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Rumusan Masalah Utama

Apakah ada hubungan antara kepercayaan diri dengan intensitas

penggunaan media sosial pada remaja?

2. Rumusan Masalah Tambahan

a. Seberapa tingkat kepercayaan diri pada remaja ?

b. Seberapa tingkat intensitas penggunaan media sosial pada

remaja?

c. Butir item skala kepercayaan diri mana saja yang dapat

menjadi dasar usulan program ?

d. Butir item skala intensitas penggunaan media sosial mana

saja yang dapat menjadi dasar usulan program ?

12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan diatas maka penelitian ini memiliki beberapa tujuan,

diantaranya :

1. Tujuan Utama

Mengetahui hubungan antara kepercayaan diri dan intensitas

penggunaan media sosial pada remaja

2. Tujuan Tambahan

a. Mengetahui seberapa tinggi tingkat kepercayaan diri pada remaja

b. Mengetahui seberapa tinggi intensitas penggunaan media sosial

pada remaja

c. Memberikan usulan program bimbingan berdasarkan identifikasi

butir item skala kepercayaan diri yang teridentifikasi rendah

d. Memberikan usulan program bimbingan berdasarkan identifikasi

butir item skala intensitas penggunaan media sosial yang

teridentifikasi tinggi.

F. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk membangun

kepercayaan diri remaja secara optimal terutama bagi bidang

Bimbingan dan Konseling dalam memberikan layanan topik

bimbingan kepada siswa agar dapat meningkatkan kualitas diri, berani

dan percaya atas kemampuan dirinya. Selain itu dalam penggunaan

media sosial siswa dapat menjadi pengendali media sosial. sehingga,

13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

intensitasnya dapat terjaga dengan baik dan mampu mengatur prioritas

dalam tugas perkembangannya.

2. Praktis

a. Bagi Remaja, Mereka dapat lebih menerima dirinya sehingga

pikiran positif dapat muncul untuk menumbuhkan rasa percaya diri

mereka sehingga dapat menunjukan potensi diri dan bersosialisasi

dengan baik bersama teman-teman sebaya secara langsung dan tidak

bergantung kepada sosial media.

b. Bagi Guru BK, Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman

dalam menemukan ide topik bimbingan untuk hasil yang ditemukan

dalam penelitian yang sudah dilakukan pada variabel kepercayaan

diri dan intensitas penggunaan media sosial pada remaja.

c. Masyarakat/Lingkungan Sosial, Masyarakat dapat ikut serta dalam

memberikan dukungan moral dan motivasi terhadap anak remaja

sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri ataupun penyesuaian

diri sehingga mereka dapat berkembang dengan baik terutama

dalam hal mental dan kontribusi diri untuk masyarakat jadi lebih

optimal.

14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Pembatasan Istilah

Beberapa istilah yang muncul dalam judul penelitian ini didefinisikan

sebagai berikut :

1. Intensitas adalah tingkatan atau ukuran yang digunakan untuk

mengukur suatu tingkah laku.

2. Penggunaan media sosial adalah alat yang digunakan oleh manusia

untuk dapat terus terhubung antara manusia satu dengan manusia

lainnya.

3. kepercayaan diri adalah suatu kondisi saat individu memiliki

kepercayaan/yakin dengan kemampuan diri, potensi dan memiliki

sikap optimis yang tinggi sehingga individu mampu menghadapi

segala masalah maupun resiko.

4. Remaja adalah awal individu untuk mulai menjajaki masa transisi

untuk menuju dewasa usia remaja berada pada rentang 11-18

Tahun.

15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Intensitas Penggunaan Media Sosial

1. Pengertian Intensitas Penggunaan Media Sosial

a. Pengertian Media Sosial

Van Dijk (dalam Setiadi, 2015) menyatakan bahwa media

sosial merupakan media yang memfokuskan pada eksistensi

pengguna yang memfasilitasi individu dalam beraktivitas maupun

berkolaborasi. Media sosial merupakan sarana yang diciptakan

untuk membantu individu agar hubungan antar pengguna dan

komunitas sosial setiap individu satu dengan lainnya tetap terjaga.

Media sosial membuat individu dapat melakukan kirim pesan, video

call, dan berbagi kegiatan mereka melalui media sosial untuk

memperkuat ikatan silaturahmi antar individu dengan lingkungan.

Media sosial mempermudah para pengguna untuk selalu saling

terhubung dengan rekan, saudara, ataupun orang baru sehingga

memudahkan orang untuk terus berkomunikasi dan berbagi

informasi.

Mieke dan Young (dalam Setiadi, 2015) menyatakan media

sosial sebagai perpaduan antara komunikasi personal dalam arti

saling berbagi antar individu (to be share one-to-one) dan media

publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan

individu. Pernyataan dari Mieke mengartikan bahwa media sosial

16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

adalah alat untuk berbagi informasi kepada seluruh lapisan

masyarakat. Setiap informasi yang disampaikan atau disebarkan dari

sosial media akan tersebar kepada seluruh pengguna sosial media

tanpa terkecuali sehingga setiap orang dapat menerima informasi

baru setiap harinya dengan bebas tanpa adanya batasan. Kemudahan

informasi tersebut menjadikan media sosial sebagai media perantara

bagi individu untuk selalu mendapatkan informasi terbaru dan

sarana pertukaran informasi antara individu satu dengan lainnya.

Menurut Boyd (dalam Setiadi, 2015) menyatakan bahwa

media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang

memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul,

berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling

berkolaborasi atau bermain. Media sosial memiliki kekuatan pada

user-generated content (UGC) dimana konten dihasilkan oleh

pengguna, bukan oleh editor sebagaimana di instansi media massa.

Setiap informasi yang disuguhkan dalam media sosial adalah hasil

buah tangan dari pengguna sosial media bukan dibuat oleh

instansi/perusahaan media massa. Media sosial saat ini bukan hanya

sekedar sarana telepon, pertukaran pesan, maupun pemberi

informasi saja karena semakin berkembangnya zaman membuat

media sosial semakin berkembang juga dalam perkembangan fitur

sosial media. Fitur yang semakin beragam membuat individu

menjadi pribadi yang kreatif seperti membagikan hasil fotografi,

17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

cover lagu, maupun memberikan informasi yang bermanfaat bagi

orang disekitarnya. Berkembangnya fitur-fitur di media sosial saat

ini tidaklah heran apabila kita harus selektif dalam menggunakan

media sosial untuk menghindari terjadinya berita hoax akibat

penggunaan sosial media yang cukup tinggi sehingga harus berhati-

hati dalam menerima informasi baru.

b. Pengertian Intensitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

mendefinisikan bahwa intensitas merupakan tingkatan atau ukuran

intensnya. Sandya (dalam Pratama and Sari, 2020) menyebutkan

bahwa Intensitas memiliki makna sebagai keterlibatan seseorang

dalam akses media sosial seperti durasi, ataupun lama dalam sekali

akses. Sementara itu (Chaplin, 2009) menyebutkan ada tiga arti dari

intensitas yaitu (1) satu sifat kuantitatif dari suatu penginderaan dan

akan berpengaruh pada intensitas penggunanya/perangsangnya. (2)

kekuatan sebuah tingkah laku atau sebuah pengalaman. (3) kegiatan

yang mendukung suatu pendapat atau suatu sikap. Sejalan dengan

itu, Kartono dan Gulo (dalam Andromeda and Kristanti, 2017)

menyatakan bahwa intensitas merupakan besarnya kekuatan yang

mendorong suatu tingkah laku, jumlah energi fisik yang dikeluarkan

untuk merangsang suatu indera, dan ukuran fisik atau data indera.

18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Pengertian Intensitas Penggunaan Media Sosial

Daryanto ( Andromeda and Kristanti, 2017) menyatakan

bahwa intensitas penggunaan media sosial diartikan sebagai

seberapa sering dan lamanya individu mengakses atau

menggunakan media sosial. Sejalan dengan itu, Horigan

(Andromeda and Kristanti, 2017) menyebutkan bahwa intensitas

juga memiliki dua dimensi yaitu durasi dan frekuensi. Durasi

dimaknai sebagai lamanya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan

aktivitas dan Frekuensi dimaknai sebagai seberapa sering individu

mengakses sesuatu setiap harinya. Serupa dengan pemaparan

sebelumnya, Sandya (dalam Pratama and Sari, 2020) menyatakan

bahwa intensitas penggunaan media sosial adalah individu yang

terlibat dalam aktivitas menggunakan media sosial seperti frekuensi,

lama dalam sekali akses dan jumlah pertemanan yang sudah

dibentuk selama menggunakan media sosial.

Dengan demikian dari pengertian mengenai intensitas dan

media sosial peneliti dapat menyimpulkan bahwa intensitas

penggunaan media sosial dimaknai sebagai rentang waktu dalam

satu hari untuk mengukur tingkat sering atau tidaknya individu

melakukan akses media sosial (durasi) dan seberapa sering

individu melakukan pengulangan perilaku dalam mengakses media

sosial (frekuensi).

19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Karakteristik Intensitas Penggunaan Media Sosial

Media sosial adalah sarana bagi individu untuk

menghubungkan dirinya dengan orang lain bahkan seringkali

dijadikan sebagai media untuk berbagi informasi, menurut

(Nasrulloh, 2015) menyebutkan bahwa dalam penggunaan media

sosial memiliki karakteristik tersendiri diantaranya :

a. Jaringan (Network)

Jaringan adalah struktur atau organisasi sosial yang

terbentuk di internet berdasarkan jaringan informasi dalam

mikroelektronik jaringan yang terbentuk antarpengguna

(users) merupakan jaringan yang secara teknologi dimediasi

oleh perangkat teknologi, seperti komputer telepon

genggam, atau tablet. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

karakter media sosial adalah membentuk jaringan diantara

penggunanya.

b. Informasi (Information)

Pada media sosial informasi menjadi komoditas penting

yang dikonsumsi oleh pengguna. Komoditas penting itu

adalah konten yang dibuat pengguna untuk menjadi

konsumsi publik. Komoditas ini akan dipublikasikan dan

didistributorkan dari pengguna kepada pengguna lain dari

sinilah terbentuk sebuah jaringan dan sumber informasi.

20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Arsip (Archive)

Penggunaan media sosial semua pengguna selalu membuat

dan mengunggah hasil karyanya di media sosial. Arsip

menjadikan semua orang tidak perlu khawatir kehilangan

konten yang sudah dibuat. Hal itu dikarenakan, media

sosial sudah dilengkapi fitur penyimpan otomatis yang akan

mengarsipkan informasi yang telah dibuat oleh pengguna

sosial media.

d. Interaksi (Interactivity)

Media sosial menjadikan semua pengguna dapat saling

membagikan perasaan, promosi, atau sekedar untuk

memperluas jaringan pertemanan antar pengguna media

sosial. Tetapi, agar hubungan dapat terjadi setiap pengguna

harus saling membangun interaksi.

e. Simulasi Sosial (simulation of society)

Media sosial dijadikan sebagai media untuk terbentuknya

komunitas atau masyarakat di dunia virtual.

f. Konten Oleh Pengguna (user-generated content)

Di media sosial seluruh konten sepenuhnya milik pengguna

sebagai pemilik akun.

21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Aspek-Aspek Intensitas Penggunaan Sosial Media

Intensitas yang tinggi dalam penggunaan media sosial tentunya

menyebabkan perilaku kecanduan, ada beberapa aspek dari

intensitas penggunaan media sosial. Ajzen (dalam Wibowo and

Nurwindasari, 2019) menyebutkan bahwa intensitas penggunaan

media sosial terdiri dari empat aspek diantaranya :

a. Perhatian (Attention)

Perhatian merupakan minat yang dimiliki seseorang

sehingga orang akan fokus disitu bahkan bisa saja individu

tidak memperdulikan aktivitas lain. Sebab individu

memiliki minat yang sudah terfokus pada satu kegiatan.

b. Penghayatan (Comprehension)

Merasakan dan mengalami maksudnya disini adalah ketika

seseorang melihat postingan dari pengguna lain bisa saja

individu merasakan apa yang dirasakan dan terjadilah

komunikasi antar pengguna. Dimana individu memahami

dan menyerap informasi yang menurut mereka penting.

c. Durasi (Duration)

Pengguna media sosial seringkali tidak mengenal waktu

untuk selalu aktif di media sosial sehingga banyak waktu

berjam-jam dikorbankan pecandu media sosial hanya untuk

melihat akun media sosialnya.

22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Frekuensi (Frequency)

Frekuensi merupakan jumlah/banyaknya seseorang

membuka sosial media di ponsel mereka. Frekuensi

merupakan pola yang selalu diulang dan dapat dilihat.

4. Faktor yang mempengaruhi Intensitas Media Sosial

(Ainiyah, 2018) menyatakan beberapa faktor yang

membuat remaja menggunakan media sosial diantaranya :

a. Eksistensi, remaja adalah masa dimana mereka ingin

mencari identitas diri sehingga adanya kebutuhan untuk

lebih diakui keberadaanya sehingga dengan aktif di media

sosial remaja dapat dengan mudah menunjukan dirinya

untuk dapat diakui keberadaannya.

b. Perhatian, setiap orang membutuhkan perhatian dan

perhatian yang paling di senangi adalah menggunakan kata-

kata ataupun tindakan. Namun, perhatian yang paling

mujarab adalah melalui kata-kata sehingga tidak heran

apabila remaja sering menggunakan media sosial untuk

mendapatkan perhatian secara instan dan terus menerus.

c. Pendapat, pendapat merupakan pikiran dari seseorang

mengenai suatu hal. Pendapat sangat dibutuhkan baik untuk

menentukan keputusan, memperluas pandangan, ataupun

menemukan pemikiran positif untuk menyelesaikan suatu

23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

masalah. Berkaitan dengan itu banyak remaja menggunakan

media sosial dan fitur chatting untuk bertukar pendapat.

d. Menumbuhkan citra, citra baik merupakan pandangan

positif dari orang lain mengenai diri kita terutama remaja

yang dalam emosi masih cenderung labil dan ingin

dipandang orang lain dengan citra yang baik. Media sosial

menjadi tempat bagi remaja untuk menunjukan jati diri serta

potensi mereka sehingga kelebihan itu membawa mereka

untuk mendapatkan citra baik dari orang di sekitarnya.

e. Komunikasi dan sosialisasi, manusia adalah makhluk

sosial sehingga manusia membutuhkan hubungan yang baik

dengan manusia lainnya baik secara verbal maupun non

verbal. Komunikasi menjadi penting maka untuk memenuhi

kebutuhan itu remaja menggunakan media sosial untuk terus

terhubung dengan teman, keluarga, ataupun menjalin relasi

dengan teman-teman baru.

f. Ajang untuk berprestasi, media sosial bukan menjadi

tempat chat ataupun menemukan teman baru tetapi, di media

sosial remaja dapat mengasah bakat mereka dengan

mengikuti perlombaan online.

g. Menambah wawasan, media sosial menawarkan banyak

ilmu seperti wowfakta ataupun twitter yang memberikan

informasi mengenai berbagai hal baik sejarah, seni, sampai

24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

kehidupan sehari-hari dari berbagai belahan dunia yang bisa

remaja pelajari dan ingin ketahui.

h. Mengeluarkan apa yang dirasakan, emosi yang labil serta

sensitifnya perasaan remaja membuat mereka mudah

tersinggung sehingga media sosial dianggap sebagai tempat

yang tepat bagi remaja untuk mencurahkan perasaanya.

25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Dampak Intensitas Penggunaan Media Sosial

Sosial media saat ini menjadi kebutuhan pokok bagi setiap

individu terutama bagi pelajar dan pekerja sehingga tidak heran

apabila intensitas penggunaannya cukup tinggi. Intensitas

penggunaan media sosial yang tinggi ataupun rendah pasti

memiliki dampaknya masing-masing. Menurut (Ainiyah, 2018)

menyatakan bahwa ada beberapa dampak positif remaja dalam

menggunakan media sosial diantaranya :

a. Berbagi informasi dengan orang lain menjadi lebih mudah,

baik dalam memberi maupun menerima informasi.

b. Rasa diterima oleh lingkungan menjadi tumbuh sehingga

rasa kepercayaan diri semakin meningkat.

c. Hubungan yang baik semakin kuat antar pengguna media

sosial.

d. Menumbuhkan pemikiran kritis.

e. Meningkatkan kemampuan dalam menggunakan teknologi.

f. Ilmu pengetahuan dan lingkungan pertemanan semakin

bertambah.

g. Meningkatkan rasa menghargai privasi orang lain.

h. Kemampuan komunikasi dengan orang lain semakin

meningkat juga dalam penguasaan bahasa.

26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kemudian (Ainiyah, 2018) juga memaparkan dampak negatif dari

penggunaan media sosial diantaranya :

a. Kurangnya kemampuan untuk membagi waktu (efisiensi

waktu)

b. Menimbulkan permasalahan kesehatan seperti pegal-pegal,

mata perih, jari-jari tangan sakit dan gangguan kesehatan

lainnya.

c. Kemampuan bersosialisasi secara nyata menjadi terganggu

karena remaja cenderung lebih senang bersosialisasi

melalui media sosial.

d. Malas melakukan kegiatan tertentu karena asyik saat

menggunakan sosial media.

e. Timbulnya perilaku konsumtif akibat penggunaan sosial

media secara terus menerus akibat online shop, pulsa dan

paket data.

f. Mudahnya tersebar berita post truth atau hoax yang terus

menyebar akibat kurangnya ketelitian dalam menyaring

data.

27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Hakikat Remaja

1. Pengertian Remaja

Masa remaja adalah masa paling berharga dimana penentuan awal

karier dan identitas diri seseorang dimulai pada masa remaja. Konopka

(dalam Jannah, 2016) menyatakan bahwa masa remaja merupakan salah

satu periode yang sangat penting dalam siklus perkembangan makhluk

hidup dan merupakan masa transisi yang dapat mengarahkan individu

untuk dapat melalui perkembangan masa dewasa yang sehat. Seperti yang

diungkapkan sebelumnya masa remaja bisa dikatakan sebagai masa

peralihan yaitu saat dimana individu mulai mengalami perubahan baik

secara psikis maupun fisik dari masa kanak-kanak ke masa dewasa,

menurut (Hurlock, 1988).

Pernyataan berikut ini tidak jauh berbeda dengan para ahli

sebelumnya. Menurut Desmita (dalam Putro, 2017) menyatakan bahwa

perkembangan (development) adalah serangkaian perubahan yang terus

berlangsung selama hidup individu yang bersifat tetap mulai dari fungsi

jasmani dan rohani menuju ke tahap kematangan melalui pertumbuhan,

dan belajar. Pendapat Desmita dapat dimaknai bahwa masa remaja adalah

banyak masa dilalui mulai dari anak-anak hingga masa remaja yang

tentunya setiap perjalanan itu banyak mendapatkan pengalaman hidup dan

belajar berbagai hal dari tuntutan-tuntutan setiap masa perkembangan

sehingga, remaja siap untuk memasuki masa dewasa. Adapun pendapat

yang hampir sama seperti yang dinyatakan Desmita, menurut Papalia dan

28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Olds (dalam Putro, 2017) menyatakan bahwa masa remaja adalah masa

transisi masa perkembangan anak-anak dan dewasa yang pada umumnya

dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia belasan tahun

atau awal dua puluh tahun.

Kemudian menanggapi pendapat para ahli sebelumnya

Wirawan (dalam Putro, 2017)menjelaskan bahwa dalam

menjelaskan masa remaja seharusnya disesuaikan dengan budaya

setempat, sehingga untuk budaya di Indonesia usia remaja

menggunakan batasan usia 11-24 tahun dan belum menikah dengan

menggunakan pertimbangan sebagai berikut :

a. Usia 11 tahun adalah masa dimana tanda-tanda perubahan

diri individu seperti fisik dan seksualnya atau pertumbuhan

fisik sekundernya sudah mulai tampak.

b. Usia 11 tahun adalah masa akil baligh atau pubertas baik

menurut adat ataupun agama, sehingga masyarakat tidak lagi

memperlakukan mereka seperti anak-anak.

c. Pada usia tersebut mulai ada tanda-tanda perkembangan jiwa

seperti tercapainya identitas ego, tercapainya fase genital

dari perkembangan psikoseksual, dan tercapainya puncak

perkembangan kognitif, maupun moral.

29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Batas usia 24 tahun merupakan batas maksimal, yaitu untuk

memberi peluang bagi mereka yang sampai batas usia

tersebut masih menggantungkan diri pada orangtua, belum

mempunyai hak-hak penuh sebagai orangtua/dewasa.

e. Status perkawinan adalah penentu individu masih dianggap

remaja ataukah tidak.

Dengan demikian peneliti menyimpulkan bahwa masa remaja

adalah awal individu untuk mulai menjajaki masa transisi menuju dewasa.

Masa remaja bukanlah hal yang mudah karena banyak tuntutan tugas

yang harus individu selesaikan untuk dapat memasuki masa dewasa yang

sehat. Remaja memiliki tugas perkembangan untuk mampu melakukan

penyesuaian sosial yang menjadi awal membentuk identitas diri seorang

remaja dan menjadi tolak ukur untuk membangun kepercayaan diri

remaja.

30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Tugas Perkembangan Masa Remaja

Masa remaja adalah masa penuh tuntutan yang berisi tugas-tugas

setiap masa perkembangan. Havighurst (Putro, 2017) menjelaskan

beberapa tugas perkembangan yang harus dipenuhi oleh remaja, antara

lain :

a. Remaja mampu menerima keadaan fisik secara positif dan

mampu menjalankan peran yang sesuai dengan jenis kelamin

baik peran maskulin maupun peran feminism.

Remaja diberi tugas untuk menerima dirinya sesuai dengan

seksualitasnya. Perubahan fisik yang begitu cepat seringkali membuat

remaja merasa tidak nyaman sehingga apabila individu tidak mampu

menyelesaikan tugas ini maka remaja akan mengalami masalah

mengenai penyesuaian diri. Apabila remaja mampu menerima dirinya

sendiri maka ia akan memiliki kepercayaan diri yang baik dan dapat

membaur dengan lingkungan sekitar dan sebaliknya apabila mereka

tidak mampu menerima fisiknya ia akan kehilangan kepercayaan diri

dan menjadi pemalu bahkan tidak dapat bermasyarakat dengan baik.

b. Remaja mampu membina hubungan baru dengan teman sejenis

maupun teman yang berbeda jenis kelamin

Tugas perkembangan ini termasuk tuntutan agar remaja dapat bergaul

dengan orang disekitarnya. Kepercayaan diri yang terbangun dengan

baik akan membawa stigma positif dalam pikiran remaja sehingga

31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

remaja dapat bebas untuk melakukan interaksi dan menjalin

persahabatan hingga kerjasama dalam segala urusan untuk

mempersiapkan masa dewasa dengan baik.

c. Remaja mampu mencapai perilaku yang bertanggung jawab

secara sosial

Tugas ini remaja dituntut untuk berlatih dan memuaskan sikap

bertanggung jawab atas apapun yang sudah dipercayakan kepada

remaja. Tanggungjawab yang sudah terbentuk dengan baik akan

menjadikan remaja siap menghadapi masa dewasa untuk mampu

memilih dan menentukan keputusan serta mempertanggungjawabkan

seluruh tugasnya hingga selesai.

d. Remaja mampu mempersiapkan pernikahan dan kehidupan

keluarga.

Remaja bukan berarti ditugaskan untuk menikah di usia remaja,

melainkan masa remaja adalah masa individu untuk siap mengenal

lawan jenis. Berawal dari cinta monyet dan berbagai proses relasi

kehidupan dalam diri remaja akan menjadi bekal bagi remaja untuk

memasuki usia dewasa dalam menemukan pendamping hidup.

32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

e. Remaja mampu membangun nilai-nilai yang sesuai dengan

aturan-aturan yang berlaku

Remaja bukan lagi anak kecil yang patuh untuk diperintah seperti

yang banyak orangtua lakukan. Sikap emosional dan sensitif

seringkali membuat remaja merasa nilai atau keyakinan mengenai

hidup yang remaja pegang adalah benar sehingga remaja seringkali

tidak bisa luput dari kesalahan. Masa inilah yang harus diperhatikan

dengan hati-hati. Orangtua adalah guru utama bagi anak, sehingga

penting bagi orangtua untuk memberikan perhatian serta meluruskan

keyakinan remaja sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

Langkah tersebut dilakukan agar remaja dapat menjadi pribadi yang

baik sehingga ketika dewasa kelak remaja dapat melakukan

kebiasaan sesuai norma yang berlaku di masyarakat untuk membuat

individu mudah bersosialisasi dan menuangkan ide mereka kepada

masyarakat dapat diterima dengan baik yang akhirnya terciptalah

kerjasama yang saling mendukung satu dengan lainnya.

3. Karakteristik Remaja

Sidik Jatmiko (dalam Putro, 2017) menyebutkan beberapa

karakteristik remaja yang dilihat berdasarkan fenomena masa sulit bagi

remaja untuk menemukan jati diri mereka maupun orangtua.Berikut

karakteristik remaja diantaranya :

a. Remaja mulai merasa bebas untuk menyampaikan hak dan

pendapat yang menurut mereka benar. Situasi ini

33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menjadikan masa remaja penuh pertentangan dengan

orangtua mereka karena perbedaan pendapat.

b. Mudah terpengaruh oleh teman-teman di sekitarnya,

karakter ini menjadikan remaja lebih senang untuk

mengekspresikan diri dan mengikuti kemajuan mode

maupun style yang sedang berkembang.

c. Remaja mengalami perubahan fisik yang pesat baik

perkembangan fisik maupun seksualnya. Masa remaja

mulai ada ketertarikan untuk saling mengenal lawan jenis.

Tahap ini bisa jadi pengalaman menyenangkan dan

menakutkan tergantung penerimaan yang terjadi di

lingkungan sosial remaja.

d. Remaja sering mengalami situasi terlalu percaya diri yang

menimbulkan keegoisan dalam diri remaja. Sikap egois

yang muncul tersebut akhirnya meningkatkan emosi remaja

dan berakhir pada sikap keras kepala yang mana masa ini

remaja akan sulit menerima nasihat dari orang yang lebih

tua di sekitarnya.

34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Hakikat Kepercayaan Diri

1. Pengertian Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri atau self confidence merupakan unsur utama

dalam konsep diri sebagai pembentuk kepribadian seseorang.

(Bandura, 1977) menyatakan bahwa kepercayaan diri merupakan

keyakinan yang dimiliki seseorang yang menunjukan kemampuan

individu melakukan sesuatu seperti yang dibutuhkan guna

mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. kepercayaan diri

secara sederhana dapat dijelaskan sebagai keyakinan seseorang untuk

mampu menunjukan potensi dalam dirinya tanpa adanya rasa takut.

Potensi yang berhasil individu tunjukan akan menjadi nilai positif

baginya dan juga bagi masyarakat disekitarnya.

Tidak jauh berbeda dengan definisi sebelumnya, kepercayaan

diri diungkapkan sebagai perasaan dan keyakinan terhadap dirinya

sendiri untuk meraih kesuksesan atas usahanya sendiri dan individu

dapat mengembangkan nilai positif baik untuk dirinya sendiri

maupun lingkungan sekitarnya. Keyakinan tersebut yang akan

membawa individu untuk tampil yakin mampu menghadapi segala

sesuatu dengan tenang, menurut (Angelis, 2003) Kepercayaan diri

dimaknai sebagai kemampuan untuk dapat menghadapi suatu

masalah secara berani dan yakin bahwa setiap tantangan dalam

kehidupan bermasyarakat harus dihadapi dengan melakukan sesuatu.

Individu hidup bermasyarakat serta dalam kehidupan ini apabila

35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

seseorang memiliki sifat pesimis atau minder serta tidak percaya atas

kemampuan dirinya maka ia akan mengalami kesulitan untuk

menyelesaikan masalah dalam hidup mereka. Gufron (dalam Deni,

2016) menyatakan bahwa kepercayaan diri adalah keyakinan dalam

diri individu untuk melakukan sesuatu yang di dalam diri individu

terdapat keyakinan akan kemampuan diri, optimis, objektif,

bertanggung jawab, rasional dan realistis. Hal yang hampir sama juga

diungkapkan oleh ahli lain.

(Lauster, 2012) menyatakan hal yang hampir serupa dengan

peneliti lain bahwa Self-confidence (kepercayaan diri) merupakan

suatu karakter dan rasa yakin atas kemampuan yang dimiliki

sehingga individu tidak terlalu cemas dalam setiap tindakan yang

akan dihadapi, bebas untuk melakukan hal-hal yang disukai dan

bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan serta

hangat dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain.

(Lindefield, 1997) menyatakan bahwa ada 2 jenis kepercayaan diri

yaitu kepercayaan diri batin dan kepercayaan diri lahir.

Kepercayaan diri batin diartikan sebagai seorang individu memiliki

batin yang sehat dengan ciri-ciri mampu mencintai dirinya sendiri,

pemahaman diri, dan selalu berpikir positif. Berikutnya yang

terakhir yaitu kepercayaan diri lahir memiliki ciri-ciri diantaranya

mampu berkomunikasi dengan baik, memiliki sikap tegas, dan

memperhatikan penampilan dirinya.

36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli mengenai

kepercayaan diri maka, dapat diambil kesimpulan bahwa

kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang menjadikan

individu percaya/yakin dengan kemampuan diri, potensi dan

memiliki sikap optimis yang tinggi sehingga individu mampu

menghadapi segala masalah ataupun resiko yang akan terjadi di

dalam kehidupan. Individu dengan kepercayaan diri tinggi akan

menjadi pribadi yang berani melakukan banyak hal bahkan mampu

melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan mudah terhadap

orang baru di lingkungan sekitar mereka tanpa rasa takut karena

mereka sudah yakin atas kemampuan dan kelebihan yang mereka

miliki sehingga individu dengan kepercayaan diri tinggi biasanya

akan menghabiskan waktu mereka untuk menyalurkan bakat atau

pun bersosialisasi dengan teman-teman di lingkungan sekitar

mereka, namun sebaliknya apabila remaja itu tidak memiliki

kepercayaan diri atas kelebihan dan kepercayaan kepada dirinya

sendiri, maka mereka akan kesulitan dalam menjalin hubungan

ataupun berkomunikasi dengan orang di sekelilingnya. Hal itu

menimbulkan perilaku kompensatif di sosial media sebagai bentuk

pelampiasan emosi, beban pikiran, ide gagasan dan potensi diri

yang tidak mampu disampaikan secara langsung kepada orang lain.

37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Aspek-Aspek Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri yang kuat akan membuat individu berani

menghadapi segala masalah tanpa adanya rasa takut gagal.

Sedangkan, individu yang memiliki kepercayaan diri rendah akan

pesimis dan menganggap setiap kegagalan individu akan merasa

putus asa, rasa tidak berdaya, dan penuh keraguan untuk melakukan

sesuatu yang belum pernah dicoba. (Lauster, 2012) menyatakan

bahwa ada beberapa aspek dari kepercayaan diri adalah sebagai

berikut :

a. Keyakinan Kemampuan Diri

Sikap dan pikiran positif tentang dirinya bahwa individu

mampu secara yakin dan sungguh-sungguh akan hal yang

dilakukan.

b. Optimis

Sikap positif untuk selalu memiliki pandangan yang baik

dalam menghadapi segala hal tentang dirinya dan

kemampuannya.

c. Bertanggung Jawab

Kesediaan individu untuk berani menanggung segala hal

yang sudah menjadi pilihannya dan konsekuensinya.

38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

d. Objektif

Individu memiliki keyakinan bahwa setiap permasalahan

sesuai dengan kebenaran yang sesungguhnya, bukan

berdasarkan kebenaran pribadi atau menurut pribadi.

e. Rasional dan Realistis

Individu dapat melakukan analisis terhadap suatu masalah,

sesuatu hal, dan suatu kejadian dengan menggunakan

pemikiran yang dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan

kenyataan.

Aspek lain juga dipaparkan oleh Anthony (dalam Deni,

2016) menyatakan bahwa ada lima aspek yang menjadi kriteria

bahwa kepercayaan diri seseorang itu baik diantaranya :

a. Rasa aman, rasa terbebas dari ketakutan dan tidak ada

kompetisi diantara orang-orang di sekitarnya.

b. Ambisi normal, ambisi yang disesuaikan dengan

kemampuan dan dapat menyelesaikan tugas dengan baik

serta bertanggung jawab.

c. Yakin pada kemampuan diri, individu tidak

membandingkan kemampuan dirinya dengan orang lain dan

tidak mudah terpengaruh oleh orang lain.

d. Mandiri, tidak bergantung kepada orang lain dalam

pemenuhan keinginannya serta dalam melakukan kegiatan.

39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

e. Optimis, memiliki pandangan dan harapan yang positif

mengenai dirinya dan masa depan.

3. Faktor Pembentuk Kepercayaan Diri


(Santrock, 2003) menyatakan bahwa ada beberapa faktor

yang mempengaruhi kepercayaan diri individu diantaranya :

a. Penampilan Fisik

Penampilan fisik pada remaja menjadi konsistensi

paling kuat untuk individu dapat merasa percaya diri

lalu diikuti dengan penerimaan sosial.

b. Konsep Diri

Individu apabila sudah menerima dirinya sendiri maka

individu akan memiliki harga diri yang membentuk

konsep diri yang akan melahirkan kepercayaan diri

c. Hubungan dengan Orangtua

Faktor ini merupakan korelasi antara kasih sayang dan

kebebasan dengan batasan tertentu yang orangtua

berikan untuk anak dapat membuat anak semakin

percaya diri.

d. Hubungan Teman Sebaya

Hubungan yang dimaksud disini adalah hubungan saling

mendukung. Dukungan teman sebaya lebih baik untuk

membangun kepercayaan diri dibandingkan dari

orangtua. Hal ini terjadi karena teman terdekat selalu

40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

memberikan dukungan untuk membenarkan rasa

percaya dirinya.

4. Karakteristik Kepercayaan Diri

(Lauster, 2012) menyatakan bahwa individu yang memiliki

kepercayaan diri tinggi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Kemandirian

Individu memiliki kemampuan untuk mengatur dan

mengendalikan diri sendiri dalam berpikir, bertindak, serta

tidak merasa tergantung dengan orang lain sehingga individu

mampu menentukan pilihannya sendiri tanpa bantuan atau

keterlibatan orang lain.

b. Komitmen

Individu memiliki kemampuan dalam memegang komitmen

yang sudah dibuat serta mematuhinya dan bertanggung

jawab penuh atas pilihannya.

c. Pemahaman diri

Sikap memahami diri sendiri secara objektif memungkinkan

individu akan dapat melihat kelebihan-kelebihan yang dapat

membuatnya percaya diri untuk bisa berbuat segala sesuatu

sekalipun harus bersaing dengan pihak lain. Adanya

keyakinan atas diri sendiri terhadap segala masalah yang

41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

terjadi yang berhubungan dengan kemampuan individu

untuk mengevaluasi serta mengatasi masalah yang terjadi

tersebut.

d. Penyesuaian diri

Individu mampu berinteraksi dengan orang-orang di

lingkungan tempat ia berada dalam arti orang tersebut bisa

diterima sebagai salah satu anggota tim yang dibutuhkan

oleh orang lain.

e. Tegas dan berani menyatakan pendapat

Individu memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat

baik untuk mengungkapkan perasaan, mengungkapkan

keyakinan, atau pun pemikiran secara terbuka dan

kemampuan untuk mempertahankan hak-hak pribadi. Tegas

juga diartikan sebagai suatu sikap untuk mampu

mengutarakan sesuatu dalam diri yang ingin diungkapkan

kepada orang lain tanpa adanya paksaan atau rasa yang

dapat menghambat pengungkapan tersebut.

Selanjutnya, selain menyebutkan karakteristik dari

kepercayaan diri yang tinggi, peneliti juga memaparkan karakteristik

apabila individu memiliki kepercayaan diri rendah.

42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Fatimah (dalam Deni, 2016) menyatakan bahwa ada

beberapa karakteristik dari individu dengan kepercayaan diri rendah

diantaranya :

a. Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi

mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok.

b. Menyimpan rasa takut/ kekhawatiran terhadap penolakan

c. Sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri)

dan memandang rendah kemampuan diri sendiri-namun di lain

pihak, memasang harapan yang tidak realistik terhadap diri

sendiri.

d. Pesimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif.

e. Takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan tidak berani

memasang target untuk berhasil.

f. Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus (karena

undervalue diri sendiri). Selalu menempatkan/ memposisikan diri

sebagai yang terakhir, karena menilai dirinya tidak mampu.

g. Mempunyai external locus of control (mudah menyerah pada

nasib, sangat bergantung pada keadaan dan pengakuan/

penerimaan serta bantuan orang lain).

43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Hubungan Tingkat Kepercayaan Diri dengan Intensitas Penggunaan

Media Sosial

Kepercayaan diri atau self confidence adalah aspek utama dalam

pembentukan kepribadian seseorang. Kepercayaan diri merupakan sikap

seseorang untuk mampu menunjukan potensi dan keyakinan atas dirinya

sendiri bahwa ia mampu melakukan segala hal tanpa adanya rasa takut gagal.

Kepercayaan diri nyatanya juga menjadi unsur utama untuk mengukur

individu dalam kemampuan penyesuaian sosial terutama dalam hal

komunikasi dan keterampilan bersosialisasi setiap individu untuk menunjang

setiap individu mendapatkan ruang dalam mengekspresikan bakat serta

potensi dirinya terhadap orang lain di lingkungan sekitarnya.

Kepercayaan diri sejatinya sudah ada dalam diri individu sejak awal

masa tumbuh kembangnya. Kepercayaan diri akan berkembang dengan lebih

baik juga dipengaruhi oleh dukungan teman sebaya dan juga keluarga. Apabila

sosialisasi individu terutama di usia remaja terhadap lingkungan sekitarnya

baik, maka akan berpengaruh juga dengan pembentukan identitas diri seorang

remaja yang akhirnya akan membangun kepercayaan atas dirinya bisa

terbentuk dengan baik. Akan tetapi kembali lagi setiap individu memiliki

tingkat kepercayaan diri yang berbeda ada yang memiliki kepercayaan diri

tinggi, sedang dan rendah tergantung proses pembentukan identitas diri

masing-masing individu. Bagi remaja yang memiliki kepercayaan diri tinggi

atau pun sedang pasti akan dengan sangat mudah dalam mengelola baik

emosi,cara berkomunikasi dan juga dalam mencintai dirinya sendiri, namun,

44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

semua itu tidak berlaku bagi remaja yang memiliki kepercayaan diri rendah

yang mana sebagian dari mereka akan mengalami tekanan batin, depresi,

ataupun gagal dalam mencintai dirinya sendiri karena bisa saja diakibatkan

oleh lingkungan teman sebaya dimana remaja mengalami bullying atau trauma

lain dari lingkungan keluarga yang membuat kepercayaan diri seorang

individu itu hancur.

Penjelasan tersebut semakin memperkuat gagasan peneliti bahwa

sebagian besar remaja yang memiliki kepercayaan diri rendah akan

menunjukan ciri-ciri menyimpan rasa takut, tidak berani berkata Ya/Tidak,

sering menyendiri, bahkan menghindari tanggung jawab dan mengisolasi

dirinya sendiri. Perilaku tersebut membuat peneliti yakin bahwa sebagian

besar dari individu yang memiliki kepercayaan diri rendah akan menutup diri

dari dunia nyata dan lebih memilih berekspresi melalui dunia maya sehingga

bisa dikatakan intensitas penggunaan media sosial bagi remaja dengan

kepercayaan diri rendah lebih tinggi dari pada yang memiliki kepercayaan diri

tinggi.

Remaja yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan mudah

berinteraksi dengan teman sebaya mereka sehingga yang terjadi adalah media

sosial bukan lagi menjadi tempat utama untuk melakukan unjuk gigi dan

potensi bakat mereka atau pun menyampaikan pendapat baik itu pendapat

positif maupun negatif yang biasanya berupa sindiran dan ide gagasan yang

tidak berani disampaikan secara langsung begitu juga sebaliknya, semakin

rendah kepercayaan diri individu maka semakin tinggi intensitas remaja dalam

45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

mengakses media sosial sebagai tempat untuk melampiaskan emosi dan ide

gagasan remaja yang tidak dapat disampaikan secara langsung.

46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Kerangka Berpikir

Bagan 2.1
Bagan Kerangka Pikir Hubungan Kepercayaan Diri dengan Intensitas
Penggunaan Media Sosial

KEPERCAYAAN DIRI RENDAH

Karakteristik Kepercayaan Diri Rendah :

 Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi mendapatkan pengakuan


dan penerimaan kelompok.
 Menyimpan rasa takut/ kekhawatiran terhadap penolakan
 Sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang
rendah kemampuan diri sendiri-namun di lain pihak, memasang harapan yang tidak
realistik terhadap diri sendiri.
 Pesimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif.
 Takut gagal, sehingga menghindari segala resiko dan tidak berani memasang target
untuk berhasil.
 Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus (karena undervalue diri
sendiri). Selalu menempatkan/ memposisikan diri sebagai yang terakhir, karena
menilai dirinya tidak mampu.
 Mempunyai external locus of control (mudah menyerah pada nasib, sangat bergantung
pada keadaan dan pengakuan/ penerimaan serta bantuan orang lain).

Individu tidak dapat yakin atas kemampuan dirinya atau pun dalam dirinya
hanya ada rasa takut, khawatir, depressi dan perasaan insecure terhadap
potensi dirinya serta kekuatannya menyebabkan individu merasa sendiri dan
minderan. Keyakinan atas dirinya yang hilang tersebut menyebabkan
timbulnya perilaku kompensatif media sosial untuk melegakan lara hati atau
pun menunjukan bakat dan ide gagasan dalam pikirannya kepada orang lain
secara online sehingga timbulah kepuasan diri yang tidak bisa individu
tunjukan di kehidupan nyata.

Intensitas Penggunaan Media Sosial


Tinggi

47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Hipotesis

Dari beberapa penjelasan serta teori yang telah disampaikan diatas, maka

dapat ditarik hipotesis dari penelitian ada hubungan negatif antara variabel

kepercayaan diri dengan variabel intensitas penggunaan media sosial pada

remaja. Jika seorang remaja memiliki kepercayaan diri yang rendah, maka

intensitas penggunaan media sosialnya pun akan menjadi tinggi.

48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini berisi jenis dan desain penelitian, tempat dan waktu penelitian,

subjek penelitian, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional variabel

penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, validitas dan reliabilitas

instrumen, dan teknik analisis data.

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional dengan

pendekatan kuantitatif yang dapat memberikan gambaran lengkap mengenai

hubungan antara variabel x (Intensitas penggunaan media sosial) dengan

variabel y (kepercayaan diri). Alasan peneliti memilih jenis penelitian ini,

agar peneliti dapat mengetahui ada/tidaknya hubungan pada subjek yang

telah ditentukan yaitu remaja.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai hubungan kepercayaan diri dengan intensitas

penggunaan media sosial pada remaja dilakukan di SMP Negeri 2

Prambanan, dengan waktu pelaksanaan penelitian pada hari Sabtu, 20

Februari 2021. Pengambilan data dilakukan secara online menggunakan

google form. Penggunaan google form dipilih karena dianggap lebih

efisien terutama di kondisi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)

yang mengharuskan semua siswa melakukan pembelajaran dari rumah.

49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Peneliti melibatkan remaja usia 12-15 tahun yang merupakan pengguna

media sosial aktif.

2. Sampel

Penelitian ini menggunakan sampel populasi pada siswa SMP Negeri 2

Prambanan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik

purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan karakteristik tertentu agar peneliti mendapatkan sampel

sesuai dengan karakteristik subjek yang diinginkan. Subjek dalam

penelitian ini berjumlah 70 orang.

D. Definisi Operasional Penelitian

1. Intensitas Penggunaan Media sosial

Intensitas penggunaan media sosial berkaitan dengan durasi dan

frekuensi yang mengukur seberapa banyak waktu dan seberapa tinggi

kemampuan akses media sosial dalam satu harinya. Sedangkan perhatian

dan penghayatan berkaitan dengan daya fokus serta seberapa besar

dampak media sosial bagi penggunanya. Ada beberapa aspek yang

mempengaruhi intensitas penggunaan media sosial diantaranya perhatian,

penghayatan, durasi dan frekuensi. Semakin tinggi skor, maka, intensitas

penggunaan media sosial tinggi. Sebaliknya, semakin rendah skor yang

didapatkan, maka, intensitas penggunaan media sosial rendah. Pengukuran

50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

pada penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan lembar skala

intensitas penggunaan media sosial.

2. Kepercayaan Diri Remaja

Kepercayaan diri adalah keterampilan emosi yang mana remaja

mampu yakin terhadap kemampuan diri yang menjadikan remaja mampu

bertanggung jawab untuk mengambil komitmen dalam hidupnya sehingga

menciptakan hubungan yang baik dengan orang-orang di sekitar mereka

dengan penuh keberanian, keyakinan, optimis, dan mampu berkompetisi

secara sehat. Aspek-aspek yang ada di dalam kepercayaan diri adalah

keyakinan atas kemampuan diri, optimis, bertanggung jawab, objektif,

rasional dan realistis, rasa aman, ambisi normal, yakin pada kemampuan

diri, dan optimis. Skor tertinggi pada alat ukur menunjukkan tingkat

kepercayaan diri tinggi. Sedangkan, skor terendah pada alat ukur

menunjukkan tingkat kepercayaan diri yang rendah. Pengukuran nantinya

menggunakan lembar skala kepercayaan diri.

51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dalam penelitian ini menggunakan

teknik survei. Teknik survei dilakukan dengan membagikan kuesioner alat

ukur intensitas penggunaan media sosial dan alat ukur kuesioner

kepercayaan diri.

2. Instrumen

Instrumen yang digunakan untuk penelitian ini disebut dengan

skala. Skala dalam penelitian ini terdiri dari dua skala yaitu, skala pertama

berisi kuesioner mengenai kepercayaan diri dan skala kedua berisi

kuesioner mengenai intensitas penggunaan media sosial. Kedua skala

tersebut disusun oleh peneliti menggunakan skala Likert, nantinya variabel

yang akan diukur selanjutnya dijabarkan menjadi indikator. Indikator

tersebut akan menjadi tolak ukur untuk menyusun item-item yang berupa

pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan

skala Likert memiliki empat alternatif jawaban dalam kuesioner

kepercayaan diri dan kuesioner intensitas penggunaan media sosial yaitu :

Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak

Sesuai (STS). Responden diminta untuk menjawab setiap pernyataan atau

pertanyaan yang tersedia.

52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.1
Norma Skoring Kuesioner Kepercayaan Diri dan Intensitas
Penggunaan Media sosial
Intensitas Penggunaan Media Kepercayaan Diri
sosial

Skor Skor Skor Skor


Alternatif
Jawaban Favorable Unfavorable Favorable Unfavorable

Sangat Sesuai 4 1 4 1
(SS)

Sesuai (S) 3 2 3 2

Tidak Sesuai (TS) 2 3 2 3

Sangat Tidak 1 4 1 4
Sesuai (STS)

Butir-butir pernyataan atau pertanyaan disusun berdasarkan indikator

setiap aspek dari variabel kepercayaan diri dan intensitas penggunaan media

sosial.

a. Skala Intensitas Penggunaan Media sosial

Skala intensitas penggunaan media sosial ini dibuat untuk

mengukur seberapa tinggi intensitas penggunaan media sosial pada remaja,

maka digunakan skala intensitas penggunaan media sosial pada remaja.

Skala ini disusun berdasarkan 4 aspek dari intensitas penggunaan media

sosial yang dikemukakan oleh Ajzen (dalam Wibowo & Nurwindasari,

2019) Adapun 4 aspek tersebut adalah:

1. Perhatian

2. Penghayatan

53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Durasi

4. Frekuensi

Skala ini disusun dari sejumlah pernyataan positif (favorable)

dan negatif (unfavorable) dibuat berdasarkan skala Likert dengan

variasi jawaban yang terdiri dari 4 pilihan yaitu Sangat Sesuai (SS),

Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).

Keempat kategori jawaban tersebut kemudian diberi nilai 1-4

disesuaikan dengan tingkat penolakan dan dukungannya. Tujuan

penentuan nilai skala tersebut adalah memberikan bobot tertinggi

untuk jawaban yang paling favorable. Jawaban favorable adalah

respon sesuai terhadap pernyataan yang favorable dan respon tidak

sesuai terhadap pernyataan yang unfavorable. Jawaban unfavorable

adalah respon sesuai terhadap pernyataan yang unfavorable dan

respon tidak sesuai terhadap pernyataan favorable.

Tabel 3.2
Komponen dan Sebaran Item Skala Intensitas Penggunaan Sosial Media
Sebelum di uji coba

Nomor item
NO Aspek
Fav Unfav

1. Perhatian 1, 8, 23, 27, 35 13, 18, 31, 39, 5

2. Penghayatan 2, 9, 24, 28,36 14, 19, 32, 38, 12

3. Durasi 3, 10, 20, 29, 6 15, 21, 17, 37, 33

4. Frekuensi 4, 11, 26, 30 ,7 16, 22, 34, 40, 25

54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Skala Kepercayaan Diri

Skala kepercayaan diri ini dibuat untuk mengukur kepercayaan

diri pada remaja. Skala ini disusun berdasarkan 5 indikator dari

kepercayaan diri remaja yang dikemukakan oleh Lauster dalam (Deni,

2016) Adapun 4 indikator tersebut adalah :

1. Keyakinan Kemampuan Diri

2. Optimis

3. Bertanggung Jawab

4. Objektif

5. Rasional dan Realistis

Skala disusun dari sejumlah pernyataan positif (favorable ) dan

negatif (unfavorable) dan dibuat berdasarkan skala Likert dengan variasi

jawaban yang terdiri dari 4 pilihan yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S),

tidak sesuai (TS) dan sangat tidak sesuai (STS). Keempat kategori jawaban

tersebut kemudian diberi nilai 1-4 menurut tingkat penolakan dan

dukungannya. Tujuan penentuan nilai skala tersebut adalah memberikan

bobot tertinggi untuk jawaban yang paling favorable. Jawaban favorable

adalah respon sesuai terhadap pernyataan yang favorable dan respon

tidak sesuai terhadap pernyataan yang unfavorable.

55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.3
Kisi-Kisi Kuesioner Kepercayaan Diri
Nomor Item

No. Aspek Indikator Jumlah


Kepercayaan Diri

Favorable Unfavorable

1. Keyakinan
` a. Mampu bersikap
Kemampuan
` Diri positif
1 mengenai diri 5, 15, 20, 25, 40,42 7
(Sikap
. dan pikiran individu dengan 41
positif tentang mencintai dirinya
dirinya bahwa baik fisik
individu mampu maupun
secara yakin dan kemampuan serta
sungguh-sungguh kelemahannya
akan hal yang
dilakukan.)

b. Individu yakin 10, 19, 3,17, 31 5


dengan
kemampuan
dirinya dalam
menghadapi
persoalan

2. Optimis

(Sikap positif untuk a. memiliki 1, 11, 14 16, 22,43 6


selalu memiliki pandangan yang
pandangan yang positif mengenai
baik dalam tantangan dalam
menghadapi segala hidup
hal tentang dirinya
dan
kemampuannya.)
b. Individu memiliki
harapan yang
positif mengenai 23,24,50 34, 38, 28,44 7
masa depan.

56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Optimis a. Individu mampu


menyelesaikan
(Sikap positif untuk tugas mereka 27,36,32 37,39,45 6
selalu memiliki secara maksimal
pandangan yang
baik dalam
menghadapi segala
hal tentang dirinya
dan
kemampuannya.)

b. Individu mampu 8,29,35,46 26,30 6


menerima
kegagalan /resiko
dengan lapang
dada terhadap
komitmen yang
individu pilih

4. Bertanggung Jawab a. Individu mampu


melihat
(Kesediaan permasalahan 13,47 21,9 4
individu untuk dari sisi fakta
berani menanggung bukan opini
segala hal yang
sudah menjadi b. Individu memiliki
pilihannya dan pandangan untuk
konsekuensinya. melihat 4,6 7,48 4
permasalahan
dalam hidupnya
sesuai dengan
kebenaran/kenyat
aan

2. Objektif

(Individu memiliki a. Individu memiliki 12 2,49 3


keyakinan bahwa kemampuan
setiap permasalahan untuk berpikir
sesuai dengan secara rasional
kebenaran yang dan positif
sesungguhnya,
bukan berdasarkan b. Individu mampu
kebenaran pribadi memahami setiap
atau menurut permasalahan 33 18 2
pribadi.) atau kejadian
sesuai dengan
kondisi

TOTAL 25 25 50

57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

1. Validitas

Validitas yaitu suatu ukuran untuk mengetahui sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi

ukurnya. Suatu alat tes dikatakan mempunyai validitas yang tinggi bila

instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurnya sesuai dengan maksud

dilakukannya pengukuran tersebut. Tipe validitas yang digunakan

dalam menguji alat ukur penelitian ini yaitu menggunakan validitas isi

(expert judgement) dan validitas psikometri dengan menilai korelasi

item total pada setiap variabel. Validitas isi dilakukan dengan cara

membuat item-item yang akan dijadikan sebagai alat ukur kepada

dosen pembimbing yang selanjutnya dilakukan pemeriksaan melalui

expert judgment sehingga menghasilkan item-item yang valid dan

sesuai kriteria pada indikator yang sudah dibuat untuk setiap butir

itemnya. Sedangkan, Validitas psikometri yaitu pengujian dengan

melakukan perhitungan korelasi item menggunakan teknik analisis

korelasi Pearson Product Moment . Penelitian ini menggunakan

standar koefisien 0,30 sehingga instrumen atau sebuah alat ukur

dinyatakan valid apabila nilai r ≥ 0,30.

58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pada variabel

intensitas penggunaan media sosial terdapat 28 item valid dan 12 item

yang tidak valid, sedangkan, pada variabel kepercayaan diri terdapat

40 item valid dan 10 item yang gugur. Penelitian ini menggunakan

standar koefisien 0,30 sehingga item dinyatakan valid apabila nilai r ≥

0,30.

Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Intensitas Penggunaan Media sosial
Setelah Uji Diskriminasi Item
Nomor item
NO Aspek
Valid Tidak Valid

1. Perhatian 1, 8, 27, 35, 5, 39, 13, 18, 31, 23


(Attention)

2. Penghayatan 9, 24, 14, 38, 32 19, 12,2, 36,28

3. Durasi 3, 10, 20, 29, 6, 15, 21, 17, -


37, 33

4. Frekuensi 4, 30 ,7, 40, 25 16, 22, 34, 11, 26

TOTAL 28 12

59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Kepercayaan Diri
Setelah Uji Diskriminasi Item
Nomor Item

No. Aspek Indikator


Kepercayaan
Diri

Valid Tidak Valid

1. Keyakinan a. Mampu bersikap


Kemampuan positif mengenai
Diri diri individu 5, 15, 20, 41, 25,
dengan mencintai 40,42
-
dirinya baik fisik
maupun
kemampuan serta
kelemahannya.

b. Individu yakin
dengan
kemampuan dirinya 10, 19, 3, 31 17
dalam menghadapi
persoalan

2. Optimis

a. memiliki 1, 11, 14, 22,43 16


pandangan yang
positif mengenai
tantangan dalam
hidup

b. Individu memiliki
harapan yang
positif mengenai 34, 38, 28
masa depan. 23,24,50,44

3. Optimis a. Individu mampu


menyelesaikan
tugas secara 37,39,27,36,32 45
maksimal

60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Individu mampu
menerima
kegagalan /resiko 8,29,30 26,35,46
dengan lapang dada
terhadap komitmen

4. Bertanggung a. Individu mampu


Jawab melihat
permasalahan dari 47,21 9,13
sisi fakta bukan
opini

b. Individu memiliki
pandangan untuk
melihat 4,6,48, 7 -
permasalahan
dalam hidupnya
sesuai dengan
kebenaran/kenyataa
n

5. Objektif a. Individu memiliki


kemampuan untuk
berpikir secara 12,49,2 -
rasional dan positif

b. Individu mampu
memahami setiap
permasalahan atau 33 18
kejadian sesuai
dengan kondisi

TOTAL 40 10

61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi. Suatu instrumen

penelitian disebut reliabel jika instrumen tersebut konsisten dalam

memberikan penilaian atas apa yang diukur. Dengan kata lain, hasil

penilaian yang diberikan oleh instrumen tersebut konsisten sehingga

memberikan jaminan bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya.

Pengujian reliabilitas pada instrumen dilakukan dengan menggunakan

teknik konsisten internal, yaitu dengan perhitungan menggunakan

formula Alfa Cronbach. Adapun rumus koefisien Alfa Cronbach (a)

adalah sebagai berikut.

∁𝑖2 =

Keterangan:

∁𝑖2 = varians butir pertanyaan ke-n (misalnya ke-1, ke-2,

dan seterusnya)

Σ𝑋𝑖 = jumlah skor jawaban subjek untuk butir pertanyaan ke-n

62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a.Intensitas Penggunaan Media sosial

Pengujian reliabilitas untuk kuesioner Intensitas Penggunaan

Media sosial. Dari hasil perhitungan dengan SPSS 20 for windows,

mendapatkan hasil uji reliabilitas sebesar :

Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner
Intensitas Penggunaan Media sosial

Cronbach's N of
Alpha Items
.914 28

Dari hasil uji reliabilitas kuesioner Intensitas Penggunaan Media

sosial dapat dikatakan reliabel karena hasil perhitungan alfa

cronbach > 0,60.

b. Kemampuan Kepercayaan Diri

Pengujian reliabilitas untuk kuesioner Intensitas

Penggunaan Media sosial. Dari hasil perhitungan dengan Alfa

Cronbach, reliabilitas sebesar :

Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas
Kuesioner Kepercayaan Diri

Cronbach's
N item
Alpha
.937 40

Dari hasil uji reliabilitas kuesioner intensitas penggunaan media

sosial dapat disebut reliabel karena hasil perhitungan alfa cronbach

> 0,60.

63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul selanjutnya dilakukan kategorisasi

menggunakan perhitungan manual dengan model distribusi normal dan

dilanjutkan proses analisis dengan menggunakan korelasi Pearson Product

Moment dan proses analisis data menggunakan bantuan program SPSS

(Statistical Product and Service Solution) versi 20 for Windows, untuk

mengetahui korelasi antar variabel kepercayaan diri dengan variabel

intensitas penggunaan media sosial. Berikut langkah-langkah teknik analisis

data yang ditempuh dalam penelitian ini:

1. Menentukan Skor dan Pengolahan Data

Dalam pengolahan skor dan pengolahan data langkah-langkah yang

dilakukan adalah :

a. Setiap item diberi skor sesuai dengan ketentuan skor yang sudah

tersedia yaitu untuk variabel intensitas penggunaan media sosial,

pada pernyataan favourable, skor yang diberikan untuk jawaban

sangat sesuai adalah 4, untuk jawaban sesuai diberi skor 3,

kemudian untuk jawaban tidak sesuai diberikan skor 2 dan yang

terakhir untuk jawaban sangat tidak sesuai diberikan skor 1. Pada

pernyataan unfavourable, skor yang digunakan untuk jawaban

sangat sesuai adalah 1, untuk jawaban sesuai adalah 2, untuk

jawaban tidak sesuai adalah 3, dan untuk jawaban sangat tidak

sesuai adalah 4.

64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Pada variabel kepercayaan diri, pada pernyataan favourable skor

yang untuk jawaban sangat sesuai adalah 4, untuk jawaban sesuai

diberi skor 3, kemudian untuk jawaban tidak sesuai diberikan skor

2 dan yang terakhir untuk jawaban sangat tidak sesuai diberikan

skor 1. Pada pernyataan unfavourable, skor yang digunakan untuk

jawaban sangat sesuai adalah 1, untuk jawaban sesuai adalah 2,

untuk jawaban tidak sesuai adalah 3, dan untuk jawaban sangat

tidak sesuai adalah 4.

c. Membuat tabulasi data dilanjutkan menghitung frekuensi dari

setiap nilai berdasarkan skor jawaban pada tiap item.

d. Menghitung jumlah skor dari masing-masing subjek sehingga skor

akhir yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan uji tahap

lanjut untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri dan intensitas

penggunaan media sosial.

e. Menghitung skor uji normalitas, uji linearitas dan uji hipotesis

pada kedua variabel.

2. Kategorisasi

Tujuan dari uji kategorisasi ialah untuk menempatkan dalam

kelompok-kelompok berdasarkan rentang skor yang telah dihitung

sebelumnya. Kepercayaan diri dan intensitas penggunaan media sosial

pada remaja terdiri atas 5 kategorisasi sebagai berikut : Sangat Tinggi,

Tinggi, Sedang, Rendah, dan Sangat Rendah dengan kategorisasi

sebagai berikut :

65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 3.8
Kategorisasi Skor
Kepercayaan Diri dan Intensitas Penggunaan Media sosial
Kriteria Skor Kategorisasi

µ + 1,5 σ < X Sangat Tinggi

µ + 0,5 σ X µ + 1,5 σ Tinggi

µ - 0,5 σ X µ + 0,5 σ Sedang

µ-1,5 σ X µ-0,5 σ Rendah

X µ - 1,5 σ Sangat Rendah

Keterangan :

Skor Maksimum Teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh

subjek penelitian berdasarkan

perhitungan skala

Skor Minimum Teoritik : Skor terendah yang diperoleh

Subjek penelitian berdasarkan

perhitungan skala

Standar Deviasi (σ/sd) : Luas Jarak rentangan yang dibagi

dalam 6 satuan sebaran deviasi

Mean Teoritik (µ) : Rata-rata teoritik skor maksimum

dan minimum

66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

a. Perhitungan capaian skor variabel Intensitas Penggunaan Media sosial

Item valid : 28

Skor Maksimal : 28 × 4 = 112

Skor Minimum : 28 × 1 = 28

Luas Jarak : 112-28 = 84


84
112 – 28
Standar Deviasi (σ/sd) : = = 14
6 6

112 + 28 140
Mean Teoritik (µ) : = = 70
2 2

Hasil perhitungan data skor disajikan dalam norma kategorisasi intensitas

penggunaan media sosial pada remaja sebagai berikut.

Tabel 3.9
Kategorisasi Intensitas Penggunaan Media sosial
Pada Remaja
Norma Skor Rentang Skor Kategori

µ + 1,5 σ < X 91 < X Sangat Tinggi

µ + 0,5 σ X µ + 1,5 σ 77 < X 91 Tinggi

µ - 0,5 σ X µ + 0,5 σ 63 < X 77 Sedang

µ- 1,5 σ X µ- 0,5 σ 49 < X 63 Rendah

X µ - 1,5 σ X 49 Sangat Rendah

67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Perhitungan capaian skor variabel kepercayaan diri

Item valid : 40

Skor Maksimal : 40 × 4 = 160

Skor Minimum : 40 × 1 = 40

Luas Jarak : 160 - 40 = 120

160 – 40 120
Standar Deviasi (σ/sd) : = = 20
6 6

160 + 40 200
Mean Teoritik (µ) : = = 100
2 2

Hasil perhitungan data skor disajikan dalam norma kategorisasi

intensitas penggunaan media sosial pada remaja, tersaji sebagai berikut.

Tabel 3.10
Kategorisasi Kepercayaan Diri
Pada Remaja
Norma Skor Rentang Skor Kategori

µ + 1,5 σ < X 130 < X Sangat Tinggi

µ + 0,5 σ X µ + 1,5 σ 110 < X 130 Tinggi

µ - 0,5 σ X µ + 0,5 σ 90 < X 110 Sedang

µ- 1,5 σ X µ- 0,5 σ 70 < X 90 Rendah

X µ - 1,5 σ X 70 Sangat Rendah

68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

b. Perhitungan capaian skor item variabel kepercayaan diri dan variabel


intensitas penggunaan media sosial

Responden : 70
Skor maksimum : 70 x 4 = 280
Skor minimum : 70 x 1 = 70
Luas Jarak : 280 – 70 = 210

Standar deviasi (σ) : = = 35

Mean/rata-rata (μ) : = = 175

Hasil perhitungan data skor item tersaji dalam norma

kategorisasi kepercayaan diri dan intensitas penggunaan media sosial

pada tabel berikut:

Tabel 3.11
Kategorisasi Skor Item Kepercayaan Diri dan Intensitas Penggunaan
Media sosial

Norma Rentang Skor Kategori

μ + 1,5 σ < X 227,5 < X Sangat Tinggi

μ + 0,5 σ < X ≤ μ + 1,5 σ 192,5 ≤ 227,5 Tinggi

μ - 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ 157,5 ≤ 192,5 Sedang

μ - 1,5 σ < X ≤ μ - 0,5 σ 122,5 ≤ 157,5 Rendah

X ≤ μ - 1,5 σ X ≤ 122,5 Sangat Rendah

69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menilai sebaran data pada

sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut

berdistribusi normal ataukah tidak. Teknik pengujian normalitas

yang digunakan adalah uji Kolmogorov Smirnov dengan program

SPSS 2.0 for windows. Data dikatakan normal jika nilai ρ lebih

besar dari 0,05 (ρ>0,05) maka sebarannya dikatakan normal dan

sebaliknya jika nilai ρ lebih kecil dari 0,05 atau sama dengan 0,05

(ρ≤0,05) maka dinyatakan tidak normal.

4. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui hubungan yang

linear pada variabel kepercayaan diri (X) dan intensitas

penggunaan media sosial (Y). Teknik pengujian linearitas dengan

program SPSS 20 for windows. Kriteria yang digunakan adalah jika

nilai ρ lebih besar dari 0,05 (ρ>0,05) maka sebarannya dikatakan

linear dan sebaliknya jika nilai ρ kurang dari 0,05 atau sama

dengan 0,05 (ρ≤0,05) maka dinyatakan tidak linear.

5. Uji Hipotesis Korelasional

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui kuat/lemahnya

suatu hubungan pada salah satu variabel. Berdasarkan hasil yang

telah dihitung menggunakan uji korelasi dengan rumus r Pearson

Product Moment dengan bantuan program SPSS 20 for windows.

70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan tentang hasil penelitian dan pembahasan “Hubungan

Kepercayaan Diri dengan Intensitas Penggunaan Media sosial Pada Siswa SMP

Negeri 2 Prambanan”

A. Hasil Penelitian

1. Hubungan Kepercayaan Diri dengan Intensitas Penggunaan

Media sosial Pada Siswa SMP Negeri 2 Prambanan

a) Uji Normalitas

Berdasarkan dari hasil perhitungan menggunakan uji

normalitas dengan bantuan SPSS 20 for windows. Adapun hasil uji

normalitas dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 4.1
Tabel Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 70
Mean 0,00E-7
Normal
Std.
Parametersa,b 867.269.633
Deviation
Absolute .106
Most Extreme
Positive .106
Differences
Negative -.061
Kolmogorov-Smirnov Z .884
Asymp. Sig. (2-tailed) .415

Berdasarkan dari hasil perhitungan skor valid yang

kemudian di analisis menggunakan SPSS 20 for windows dapat

dilihat dalam tabel di atas bahwa hasil uji normalitas yang diperoleh

71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

( >0,005) artinya 0,415 lebih besar dari 0,05. Maka,

hasilnya adalah menunjukan bahwa data yang diperoleh normal.

b) Uji Linearitas

Berdasarkan dari hasil perhitungan uji linearitas dengan

menggunakan bantuan program SPSS 20 for windows. Adapun hasil

uji linearitas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2
Hasil Uji Linearitas
ANOVA Tabel
Sum of Mean
Df F Sig.
Squares Square
(Combined) 11.873.726 37 320.912 3.238 .001
Between Linearity 6.518.792 1 6.518.792 65.775 .000
Kepercayaan
Groups Deviation
Diri *
from 5.354.934 36 148.748 1.501 .123
Intensitas
Linearity
Medsos
Within Groups 3.171.417 32 99.107
Total 15.045.143 69

Hasil analisis uji linearitas diperoleh nilai deviation dari

Linearitas Signifikan ρ = .123 (ρ>0,05) artinya adalah 0,123 lebih

besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

linear secara signifikan antara variabel kepercayaan diri (x) dan

variabel intensitas penggunaan media sosial (y).

72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c) Uji Hipotesis Korelasional


Berdasarkan dari hasil yang telah dihitung menggunakan

uji korelasi dengan rumus r Pearson Product Moment dengan

bantuan program SPSS for windows.

Keterangan :

= korelasi skor total kuesioner dan total butir-butir

𝑁 = jumlah subjek

𝑋 = skor total kuesioner

𝑌 = skor total butir-butir kuesioner

𝑋𝑌 = hasil perkalian antara skor X dan skor Y

Tabel 4.3
Hasil Uji Korelasi
Kepercayaan Diri dan Intensitas Penggunaan Media sosial
Intensitas Medsos Kepercayaan Diri

Pearson Correlation 1 -.658**


Intensitas Sosial Media
Sig. (2-tailed) .000
N 70 70
Pearson Correlation -.658** 1
Kepercayaan Diri
Sig. (2-tailed) .000
N 70 70

Dari hasil analisis pada tabel diatas diperoleh angka korelasi

sebesar -0.658 dengan hasil tersebut bisa dikatakan signifikan

karena (sangat signifikan) sehingga dapat disimpulkan Ha

73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

diterima. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan hasil hubungan

intensitas penggunaan media sosial dan kepercayaan diri menunjukkan

arah negatif dan signifikan, sehingga, dapat dikatakan semakin rendah

kepercayaan diri pada remaja, maka intensitas penggunaan media sosial

akan semakin tinggi.

2. Kategorisasi Intensitas Penggunaan Media sosial Pada Remaja

Berdasarkan norma kategorisasi untuk mengetahui tinggi/rendahnya

intensitas penggunaan media sosial pada remaja, maka, kategorisasinya

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.4
Kategorisasi Intensitas Penggunaan Media sosial
Pada Remaja
Norma Skor Rentang Frekuensi Persentase Kategori
Skor
Responden Frekuensi

µ + 1,5 σ < X 91 < X 1 1,4% Sangat Tinggi

µ + 0,5 σ X µ + 1,5 σ 77 < X 91 5 7,1% Tinggi

µ - 0,5 σ X µ + 0,5 σ 63 < X 77 23 32,9 Sedang

µ- 1,5 σ X µ- 0,5 σ 49 < X 63 34 48,6% Rendah

X µ - 1,5 σ X 49 7 10% Sangat Rendah

Jumlah 70 100%

74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kategori Intensitas Penggunaan Media sosial


40 48,6%
Frekuensi Responden 30
32,9%
20

10 7,1% 10%
1,4%
0
Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Rendah Sangat
Rendah

Gambar 4.1
Diagram Kategorisasi Intensitas Penggunaan Media Sosial

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa :

a) Terdapat 1 siswa (1,4%) dengan kategorisasi intensitas penggunaan media


sosial yang teridentifikasi sangat tinggi
b) Terdapat 5 siswa (7,1%) dengan kategorisasi intensitas penggunaan media
sosial yang teridentifikasi tinggi
c) Terdapat 23 siswa (32,9%) dengan kategorisasi intensitas penggunaan
media sosial teridentifikasi sedang
d) Terdapat 34 siswa (48,6%) dengan kategorisasi intensitas penggunaan
media sosial yang teridentifikasi rendah
e) Terdapat 7 siswa (10%) dengan kategorisasi intensitas penggunaan media
sosial yang teridentifikasi sangat rendah

75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3. Kategorisasi Kepercayaan Diri pada Remaja

Berdasarkan norma kategorisasi untuk mengetahui tinggi/rendahnya


kepercayaan diri pada remaja, maka, kategorisasinya dapat dilihat pada tabel
berikut.

Tabel 4.5
Kategorisasi Kepercayaan Diri
Pada Remaja
Norma Rentang Frekuensi Presentase Kategori

Skor Skor Responden Frekuensi

µ + 1,5 σ < X 130 < X 23 32,9% Sangat Tinggi

µ + 0,5 σ X µ + 1,5 σ 110 < X 130 43 61,4% Tinggi

µ - 0,5 σ X µ + 0,5 σ 90 < X 110 4 5,7% Sedang

µ- 1,5 σ X µ- 0,5 σ 70 < X 90 - 0% Rendah

X µ - 1,5 σ X 70 - 0% Sangat Rendah

Jumlah 70 100%

Kategori Kepercayaan Diri


50
61,4%
Frekuensi Responden

40

30
32,9%
20

10 5,7%
0% 0%
0
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat
Rendah

Gambar 4.2
Diagram Kategorisasi Kepercayaan Diri

76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :

a) Terdapat 23 siswa (32,9%) dengan kategorisasi kepercayaan diri yang


teridentifikasi sangat tinggi
b) Terdapat 43 siswa (61,4%) dengan kategorisasi kepercayaan diri yang
teridentifikasi tinggi
c) Terdapat 4 siswa (5,7%) dengan kategorisasi kepercayaan diri
teridentifikasi sedang
d) Tidak ada sampel siswa dengan kategorisasi kepercayaan diri yang
teridentifikasi rendah
e) Tidak ada sampel siswa dengan kategorisasi kepercayaan diri yang
teridentifikasi sangat rendah.

77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Hasil Kategorisasi Item Kepercayaan Diri dan Intensitas Penggunaan


Media Sosial

Berdasarkan norma kategorisasi item, untuk mengetahui


tinggi/rendahnya skor item kepercayaan diri, dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.6
Kategori Skor Item Kepercayaan Diri
Norma Rentang Skor Frekuensi persentase Kategori

μ + 1,5 σ < X 227,5 < X 13 32,5% Sangat Tinggi

μ + 0,5 σ < X ≤ μ + 1,5 σ 192,5 ≤ 227,5 21 52,5% Tinggi

μ - 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ 157,5 ≤ 192,5 6 15% Sedang

μ - 1,5 σ < X ≤ μ - 0,5 σ 122,5 ≤ 157,5 - - Rendah

X ≤ μ - 1,5 σ X ≤ 122,5 - - Sangat Rendah

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa:

a) Terdapat 13 item dengan persentase 32,5% masuk dalam


kategori skor item sangat tinggi
b) Terdapat 21 item dengan persentase 52,5% masuk dalam
kategori skor item tinggi
c) Terdapat 6 item dengan persentase 15% masuk dalam kategori
skor item sedang.
d) Tidak ada skor item yang masuk dalam kategorisasi rendah
e) Tidak ada skor item yang masuk dalam kategorisasi sangat
rendah

78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan norma kategorisasi item, untuk mengetahui


tinggi/rendahnya skor item intensitas penggunaan media sosial , dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.7
Kategori Skor Item Intensitas Penggunaan Media sosial
Norma Rentang Skor Frekuensi Persentase Kategori

μ + 1,5 σ < X 227,5 < X 1 3,5 Sangat Tinggi

μ + 0,5 σ < X ≤ μ + 1,5 σ 192,5 ≤ 227,5 1 3,5 Tinggi

μ - 0,5 σ < X ≤ μ + 0,5 σ 157,5 ≤ 192,5 10 35,8 Sedang

μ - 1,5 σ < X ≤ μ - 0,5 σ 122,5 ≤ 157,5 13 46,4 Rendah

X ≤ μ - 1,5 σ X ≤ 122,5 3 10,8 Sangat Rendah

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa:

a) Terdapat 1 item dengan persentase 3,5% masuk dalam kategori


skor item sangat tinggi
b) Terdapat 1 item dengan persentase 3,5% masuk dalam kategori
skor item tinggi
c) Terdapat 10 item dengan persentase 35,8% masuk dalam
kategori skor item sedang.
d) Terdapat 13 item dengan persentase 46,4% masuk dalam
kategorisasi skor item rendah
e) Terdapat 3 item dengan persentase 10,8% masuk dalam
kategorisasi skor item sangat rendah.

79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Pembahasan

1. Hubungan Kepercayaan Diri dengan Intensitas Penggunaan

Media sosial Pada Remaja di SMP Negeri 2 Prambanan

Hasil penelitian yang telah diperoleh seperti tampak pada tabel

di atas menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

variabel kepercayaan diri dan intensitas penggunaan media sosial.

Berdasarkan hasil hitung korelasi dapat dilihat bahwa angka korelasi

menunjukan r = -0,658 dengan = 0,000 artinya hasil yang diperoleh

signifikan karena <0,001 (sangat signifikan). Hasil (-0,658)

menunjukan terdapat hubungan negatif yang signifikan.

Self-confidence (kepercayaan diri) merupakan suatu karakter

dan rasa yakin atas kemampuan yang dimiliki oleh seseorang sehingga

rasa yakin dapat mendorong individu agar tidak terlalu cemas dalam

menghadapi persoalan hidup, kebebasan untuk melakukan hal-hal yang

disukai dan bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan

(Lauster, 2012). Berdasarkan hasil subjek terbesar pada variabel

intensitas penggunaan media sosial menduduki persentase sebesar

48,6% dalam kategorisasi rendah, sedangkan, pada variabel

kepercayaan diri hasil subjek terbesar berada pada presentase terbesar

61,4% masuk dalam kategorisasi tinggi. Sehingga dapat di simpulkan

bahwa hasilnya berbanding terbalik dengan hipotesis yang sudah di

buat.

80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dituliskan bahwa

kepercayaan diri pada remaja di SMP Negeri 2 Prambanan termasuk

tinggi sehingga intensitas penggunaan media sosialnya menjadi

rendah. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab hasil penelitian ini

berbanding terbalik dengan hipotesis. Apabila dilihat secara langsung

berdasarkan lingkungan di sekolah, secara demografi SMP Negeri 2

Prambanan berada pada kawasan pedesaan yang mana sebagian besar

remaja juga berdomisili di lingkungan yang sama sehingga secara

sosialinya untuk bermain, belajar bersama teman-teman, dan salah

satunya terdapat kelompok karang taruna menjadikan remaja memiliki

kepercayaan diri yang tinggi. Situasi tersebut semakin diperkuat

dengan karakteristik remaja bahwa usia remaja adalah tahapan untuk

mudah terpengaruh dengan lingkungan sosialnya seperti teman-teman

yang ada di sekitarnya (Putro, 2017). Dari teori tersebut menjadi

pedoman bahwa remaja yang sudah diterima oleh lingkungan

pertemanan, remaja akan lebih bahagia dan mendapatkan kepercayaan

diri yang baik sehingga intensitas penggunaan media sosialnya akan

rendah.

Berikutnya usia remaja mulai suka menyampaikan pendapat ,

angan-angan, dan hak mereka (Putro, 2017). Sebagian besar remaja

sudah mendapatkan hak tersebut terutama dalam lingkungan keluarga.

Ketika remaja sudah mendapatkan hak mereka untuk berpendapat,

remaja akan merasa bahagia meskipun itu hanya di dengarkan oleh

81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

teman, orang tua, maupun saudara. Hal inilah yang menjadikan

kepercayaan diri remaja tinggi sebab, kebutuhan untuk diperhatikan

sudah didapatkan dalam kehidupannya. Gagasan ini semakin diperkuat

lagi dalam karakteristik kepercayaan diri. Menurut (Lauster, 2012)

salah satu karaketer kepercayaan diri pada remaja yaitu tegas dan

berani menyatakan pendapat. Inilah sikap yang hadir pada remaja yang

mana mereka tidak takut untuk menerima tantangan, berani

menunjukan potensi diri,dan berani menyatakan pendapat mereka

dengan lantang. Hal tersebut akan membangun kepercayaan diri

remaja untuk tidak takut menyatakan pendapat mereka sehingga

berdampak pada kepercayaan diri yang tinggi dan intensitas

penggunaan media sosial menjadi rendah.

Kemampuan penyesuaian diri menjadi karakter kuat untuk

menjadikan remaja meemiliki kemampuan melakukan sosialisasi

dilingkungan pertemanan, keluarga, maupun sosialnya sehingga

remaja akan selalu dibutuhkan oleh orang lain (Lauster, 2012).

Karakter tersebut yang menjadikan sebagian besar remaja memiliki

kepercayaan diri tinggi karena setiap harinya remaja akan merasakan

kesibukan baik untuk belajar, bersosialisasi dengan lingkungan dan

mengembangkan bakat yang menjadi potensi diri mereka baik dalam

hal dunia olahraga, robotic, maupun kesenian.

82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian

mengenai hubungan kepercayaan diri dengan intensitas penggunaan

media sosial yaitu , peneliti menemukan makna bahwa kepercayaan

diri itu penting begitupun dengan penggunaan media sosial. Media

sosial adalah sarana komunikasi yang diciptakan untuk membantu kita

terhubung dengan dunia agar dapat saling belajar mengenai berbagai

hal baik budaya, seni, dan ilmu pengetahuan. Sedangkan, kepercayaan

diri merupakan aset yang perlu dipertahankan bahkan lebih

dikembangkan lagi agar tidak terlalu berlebihan tetapi juga cukup

untuk bekal bagi remaja mengenal jati dirinya dan tidak takut

menjelajahi dunia. Maka dari itu, alangkah baiknya apabila remaja

dapat mengendalikan dirinya baik untuk mengelola kepercayaan diri

agar tetap stabil serta remaja diharapkan dapat menjadi pengendali

dalam penggunaan media sosial sehingga durasi dan frekuensinya tetap

sesuai porsinya.

83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

C. Implikasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan dengan hasil di

atas maka dapat dilakukan perencanaan topik bimbingan yang boleh di

aplikasikan dalam penanganan setiap masalah yang sudah ditemukan untuk

item pada variabel kepercayaan diri diambil berdasarkan item skor terendah.

Sedangkan pada variabel intensitas penggunaan media sosial untuk

menentukan implikasi diambil berdasarkan item tertinggi.

Tabel 4.8
Implikasi Item
Intensitas Penggunaan Media Sosial dan Kepercayaan Diri
Nomor Item Pernyataan Item Topik Bimbingan

25 saya jarang bermain Percaya Diri Tanpa Bimbingan


sosmed ketika akan Klasikal
tidur (media sosial) Sosial Media Yuk !
(Bimbingan
pribadi-sosial)

39 saya lebih senang


bermain handphone
terlebih dahulu sebelum
mengerjakan tugas (item
Kepercayaan Diri)

Nomor Item Pernyataan Item Topik Bimbingan

22 saya takut jika harus Pengalaman baru Bimbingan


dihadapkan dengan bikin aku makin Klasikal
hal baru sendirian percaya diri !
(Kepercayaan Diri) (Bimbingan
Pribadi-sosial)

43 masalah yang saya Menjadi pribadi Bimbingan


alami saat ini hanya berkualitas dan klasikal
membuat saya berharga
depresi (Bimbingan
(pribadi-sosial) Pribadi-
(Kepercayaan Diri) Sosial)

84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3 Saya merasa takut


ketika menghadapi
persoalan sendirian
(Kepercayaan Diri)

48 saya sering berpikir


jika teman-teman
menjauh itu karena
mereka benci saya

(Kepercayaan Diri)

38 saya belum memiliki Jemput Cita-Cita Bimbingan


rencana akan kemana Setinggi Angkasa Klasikal
nanti setelah lulus
dari sekolah (Bimbingan
Karir)
(Kepercayaan Diri)

Tabel 4.9
Implikasi Hasil Korelasi
Kepercayaan Diri dengan Intensitas Penggunaan Media Sosial
Hasil Korelasi Topik Bimbingan
Terdapat Hubungan Antara 1. Percaya Diri Bikin
Kepercayaan Diri yang Aku makin Keren Bimbingan Klasikal dan
Tinggi dengan Intensitas Dinamika Kelompok
Penggunaan Media Sosial 2. Belajar Dari Sosial
Rendah Media Yuk !! (Bimbingan Sosial -
Pribadi)
(Hubungan signifikan kea 3. Aku Bangga
rah negatif) Menjadi Pengendali
Hidup ku !!

85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V
PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan dalam

penelitian yang dialami peneliti, dan saran peneliti kepada pihak-pihak yang

terkait dalam penelitian ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik

kesimpulan bahwa :

1. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

negatif dan signifikan antara variabel kepercayaan diri (x) dan

intensitas penggunaan media sosial (y).

2. Intensitas penggunaan media sosial pada siswa/siswi di SMP

Negeri 2 Prambanan paling besar menunjukan pada kategorisasi

rendah dengan persentase terbesar 48,6% siswa.Hal ini

menunjukan bahwa siswa/siswi SMP Negeri 2 Prambanan

memiliki intensitas penggunaan media sosial yang rendah.

3. Kepercayaan diri siswa di SMP Negeri 2 Prambanan sebagian

besar menunjukan hasil kategorisasi tinggi dengan besaran

persentase 61,4% siswa. Dari hasil olah data diatas maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar siswa sudah memiliki

kepercayaan diri yang tinggi.

86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan dengan prosedur ilmiah yang ada.

Namun, dalam penelitian ini peneliti menyadari masih banyak kekurangan.

Beberapa keterbatasan yang peneliti sadari antara lain adalah:

1. Penyebaran kuesioner dilakukan secara online menggunakan google

form, sehingga dalam proses pengisiannya peneliti tidak dapat

mengawasi secara langsung.

2. Penyebaran angket dilakukan secara online sehingga besar kemungkinan

beberapa responden memberikan jawaban secara kurang jujur.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyampaikan

beberapa saran yang diharapkan dapat membantu beberapa pihak.

1. Bagi Guru Bimbingan dan Konseling

Bagi guru bimbingan dan konseling harapannya dengan adanya

penelitian mengenai kepercayaan diri dan intensitas penggunaan

media sosial pada siswa SMP Negeri 2 Prambanan ini dapat

dijadikan sebagai informasi dan juga pemberi ide pembuatan topik

bimbingan untuk dapat mengembangkan kemampuan sosial pribadi

sehingga siswa mampu mempertahankan kepercayaan diri mereka

yang tinggi untuk dapat dikembangkan dengan baik serta tetap

mempertahankan diri mereka sebagai pengendali dalam penggunaan

media sosial.

87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Bagi Siswa

Bagi siswa harapannya dapat terus memiliki kepercayaan diri yang

tinggi dengan menyalurkan hobi atau pun bakat mereka agar siswa

dapat membentuk identitas diri dengan baik. Siswa juga dapat

berani dan yakin untuk selalu mengeksplor bakat dalam dirinya.

Selain mengembangkan kepercayaan diri, siswa diharapkan juga

dapat mengendalikan penggunaan media sosial dan

memanfaatkannya dengan bijak serta tidak berlebihan sehingga

melupakan prioritas mereka sebagai siswa yang juga harus belajar.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya harapannya dapat menggunakan instrumen

ini sebagai contoh dan gambaran dalam penelitian berikutnya agar

digunakan dengan bijak dan memperbaiki setiap instrumen yang ada

untuk disempurnakan lagi.

88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Ainiyah, N., 2018. Remaja Millenial dan Media Sosial: Media Sosial Sebagai
Media Informasi Pendidikan Bagi Remaja Millenial. Univ. Ibrahimy
Sukorejo Situbondo 2.

Andromeda, N., Kristanti, E.P., 2017. Hubungan Antara Loneliness dan Perceived
Social Support dan Intensitas Penggunaan Media Sosial Pada Mahasiswa.

Angelis, B., 2003. Confidence (Percaya Diri). Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Bandura, A., 1977. Social Learning Theory. Prentice Hall, New Jersey.

Chaplin, J.. P., 2009. Kamus Psikologi. Rajagrafindo Persada, Jakarta.

Deni, A.U., 2016. Konsep Kepercayaan Diri Remaja Putri. Indones. Inst. Couns.
Educ. Ther. IICET 2.

Fitri, E., 2018. Profil Kepercayaan Diri Remaja serta Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi. Indones. Inst. Couns. Educ. Ther. IICET 4, 5.

Hurlock, E.B., 1988. Perkembangan Anak, 1st ed. Erlangga, Jakarta.

Jannah, M., 2016. Remaja dan Tugas-Tugas Perkembangan Dalam Islam. J.


Psikoislamedia 1.

Lauster, P., 2012. Tes Kepribadian. Bumi Aksara, Jakarta.

Lindefield, G., 1997. Mendidik Anak Agar Percaya Diri. Silas Press, Jepara.

Nasrulloh, R., 2015. Media Sosial; Persfektif Komunikasi, Budaya, dan


Sosioteknologi. Simbiosa Rekatama Media, Bandung.

Pratama, B.A., Sari, D.S., 2020. Dampak Sosial Intensitas Penggunaan Media
Sosial Terhadap Kesehatan Mental Berupa Sikap Apatis di SMP
Kabupaten Sukoharjo. GASTER 18.

Putro, K.Z., 2017. Memahami ciri dan tugas perkembangan masa remaja.
Aplikasia 17.

89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Santrock, J.W., 2003. Adolescene: Perkembangan Remaja. Erlangga, Jaka.

Setiadi, A., 2015. Pemanfaatan Media Sosial untuk Efektifitas Komunikasi.


AMIK BSI Karawang 7.

Wibowo, D.S., Nurwindasari, R., 2019. Hubungan Intensitas Penggunaan


Instagram Terhadap Regulasi Diri dan Fear Of Missing Out. Fak.
Pendidik. Psikol.

90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 1

SURAT IZIN PENELITIAN

93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 2

Kuesioner Intensitas Penggunaan Media Sosial dan Kepercayaan Diri

Oleh :

Devin Dwi Budi Ambarwati

171114031

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021

94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Perkenalkan saya Devin Dwi Budi Ambarwati mahasiswi Universitas


Sanata Dharma, Jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi
Bimbingan dan Konseling. Di sini saya akan melakukan survei mengenai
Intensitas Penggunaan Media Sosial dan Kepercayaan Diri pada remaja.
Terimakasih atas kesediaan waktu adik-adik untuk mengisi kuesioner ini.
Kuesioner ini adalah skala untuk mengetahui tingkat kepercayaan diri dan
intensitas penggunaan media sosial adik-adik. Jawablah setiap pernyataan di
bawah ini, sesuai dengan pengalaman adik-adik dan secara jujur. Tidak ada
jawaban yang benar maupun salah pada kuesioner ini dan tidak akan berpengaruh
pada nilai adik-adik semua.

Salam,
Devin Dwi Budi Ambarwati

Dosen Pembimbing,
Dr. Yohanes Heri Widodo M.Psi.

95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

IDENTITAS SUBJEK

Nama :
Kelas :
Usia :

Petunjuk Pengerjaan :
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai petunjuk pengerjaan. Mohon untuk
mencermatinya sebelum mengerjakan.
1. Jawablah pertanyaan sesuai dengan keadaan diri Anda saat ini.
2. Pilihlah salah satu jawaban pada kolom yang disediakan, sesuai dengan
keadaan diri Anda.
3. Pastikan semua pertanyaan sudah dijawab sebelum dikirimkan.
4. Alternative jawaban:
SS : Sangat Sesuai
S : Sesuai
TS : Tidak Sesuai
STS : Sangat Tidak Sesuai

Selamat Mengerjakan,

Tetap jaga dan patuhi protokol kesehatan !

96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KUESIONER INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL

No. Pernyataan SS S TS STS

1 Saya sering melupakan teman/ keluarga


yang ada didekat saya karena terlalu
fokus bermain instagram, whatsapp, dan
telegram.

2 Saya merasa emosi saat membaca berita


hoaks di instagram maupun grup chat
media sosial lainnya.

3 Saya sulit mengatur waktu pada saat


menggunakan Instagram maupun
whatsapp

4 Saya sering update kegiatan saya di


whatsapp maupun instagram

5 Saya fokus dengan materi pelajaran saat


sedang belajar

6 Saya merasa puas ketika mengakses


instagram dan media sosial lainnya dalam
waktu yang lama

7 Sebelum tidur saya biasa bermain


instagram, whatsapp dan telegram

8 Saya sering melalaikan tugas saya karena


terlalu asyik bermain whatsapp,
instagram, dan media sosial lainnya

9 Saya merasa mendapat lebih banyak


relasi dan teman dari instagram,
facebook, maupun telegram dan
whatsapp

10 Saya sulit menahan tidak mengakses


media sosial selama seharian

97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11 Saya senang membagikan konten di


Instagram dan Whatsapp

12 Berkomunikasi menggunakan sosial


media sering membuat banyak kesalah
pahaman

13 Meskipun saya asyik bermain media


sosial, saya tetap memperhatikan
lingkungan dan orang yang ada disekitar
saya

14 Saya mengabaikan berita hoaks yang ada


di media sosial

15 Saya dapat mengatur waktu dengan baik


pada saat menggunakan media sosial

16 saya jarang mengupdate story/status di


whatsapp dan instagram

17 Daya mengakses whatsapp, instagram


dan media sosial hanya pada saat waktu
senggang

18 Tugas adalah prioritas utama bagi saya


dibandingkan bermain media sosial

19 Saya lebih senang membangun relasi


pertemanan secara langsung dari pada
menggunakan perantara media sosial

20 Dalam sehari saya bisa menghabiskan


waktu berjam-jam untuk bermain media
sosial

21 Saya bisa menahan tidak mengakses


instagram maupun media sosial lainnya
selama seharian

22 Saya lebih senang melihat konten yang


dibagikan oleh orang lain daripada
mengunggah konten saya sendiri

98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23 Saya kerap ditegur oleh orang lain karena


terlalu fokus bermain media sosial, dan
tidak memperhatikan apa yang orang lain
bicarakan

24 Saat bermain media sosial membuat


mood saya menjadi lebih baik

25 Saya jarang bermain media sosial ketika


akan tidur

26 Saya membuka internet hanya untuk


mengakses dan berkomunikasi di media
sosial

27 Saat dirumah saya lebih sering bermain


media sosial daripada mengobrol dengan
anggota keluarga

28 Menurut saya banyak manfaat yang


didapat dari media sosial

29 Semakin hari waktu saya tersita untuk


bermain media sosial

30 Saya sering tidur terlambat larut malam


untuk bermain ponsel dan mengakses
media sosial

31 Saat orang lain berbicara, saya akan


mengalihkan fokus saya dari media sosial
dan memperhatikan pembicaraannya

32 Kadang saya merasa merasa bosan


bermain sosial media

33 Saya puas bila mengakses media sosial


walaupun dalam waktu yang singkat

34 Banyak fitur yang sering saya akses di


internet selain media sosial

35 Saya sering tidak fokus saat belajar


karena godaan untuk mengakses media

99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

sosial

36 Berkomunikasi dengan media sosial lebih


mudah dibanding berkomunikasi secara
langsung

37 Saya dapat membagi waktu antara


kegiatan sehari-hari dan bermain media
sosial

38 Menurut saya media sosial hanyalah


sebatas sarana untuk mempermudah
komunikasi

39 Saat dirumah saya sering mengobrol


dengan seluruh anggota keluarga
dibanding bermain media sosial

40 Pola tidur saya teratur dan tepat waktu


tanpa dipengaruhi oleh ponsel dan media
sosial

100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KUESIONER KEPERCAYAAN DIRI

No. Pernyataan SS S TS STS

1 Saya selalu yakin segala masalah dapat


diselesaikan
2 Ketika saya menerima informasi dari teman
dekat saya langsung menyebarkannya tanpa
menggali kebenaran informasi tersebut

3 Saya merasa takut ketika menghadapi


persoalan sendirian

4 Saya selalu menerima dengan baik setiap


kritik orang lain

5 Saya sangat bangga dengan kemampuan


yang saya miliki

6 Saya akan mengaku dan langsung minta


maaf ketika melakukan kesalahan

7 Saya merasa kecewa dan sakit hati apabila


ada orang yang memberi komentar

8 Saya rela di rumah mengerjakan tugas


seharian walaupun, beresiko kehilangan
waktu bermain

9 Saya senang menyendiri karena teman-


teman membenci dan menjauh tanpa
memberikan alasan

10 Saya merasa sempurna dengan segala


kelebihan yang saya miliki untuk siap
menghadapi setiap tugas baru

11 Saya suka mencoba hal baru

12 Saya sering melihat permasalahan di grup


media sosial tetapi saya tetap berhati-hati
dalam menerima informasi

13 Saya merasa kesepian karena saya kurang

101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

aktif untuk menyapa, berbicara, atau pun


ramah dengan orang di sekitar

14 Saya percaya setiap masalah selalu


mempunyai solusi

15 Saya sangat peduli dengan penampilan


fisik saya

16 Saya lebih suka hidup santai dan terbebas


dari masalah

17 Saya kesulitan jika dihadapkan dengan tugas


baru yang belum pernah dilakukan
sebelumnya

18 Saya tidak peduli dengan keyakinan orang


lain karena menurut saya pendapat mereka
seringkali tidak sesuai dengan harapan saya

19 Saya yakin dengan mengendalikan emosi


dapat memudahkan saya untuk
menyelesaikan semua masalah

20 Kelemahan saya bukanlah penghalang untuk


aktif bersama teman-teman

21 Saya mudah sekali percaya dengan berita


yang dibicarakan orang tanpa saya
menyelidiki dulu kebenarannya

22 Saya takut jika harus dihadapkan dengan hal


baru sendirian

23 Saya memiliki cita-cita yang pasti bisa saya


wujudkan

24 Saya percaya dengan usaha besar masa


depan dapat diraih dengan mudah

25 Saya merasa lemah dalam semua pelajaran


di sekolah

26 Kegagalan yang saya alami seringkali

102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

disebabkan oleh kondisi lingkungan yang


kurang kondusif untuk belajar

27 Saya selalu menyelesaikan tugas terlebih


dahulu sebelum melakukan aktivitas lainnya

28 Jadi apa saya nanti, semua itu hanya


ditentukan oleh takdir

29 Saya bangga bisa mencoba sesuatu yang


sudah dipilih meskipun akhirnya tidak
sesuai dengan harapan

30 Saya akan marah ketika mengalami


kegagalan pada suatu hal

31 Ketika tidak mampu menyelesaikan tugas


saya akan marah dan menyerah

32 Saya selalu hadir tepat waktu sekalipun


belajar melalui daring

33 Saya percaya setiap orang memiliki hak


bebas untuk memberi keputusan dan saya
tidak bisa mengubahnya

34 Saya akan putus asa jika mengalami


kegagalan walaupun hanya satu kali

35 Saya senang mengisi waktu luang saya


untuk mengikuti organisasi walaupun harus
kehilangan banyak waktu

36 Saya selalu bertanya ketika mendapatkan


tugas sulit dan menyelesaikannya dengan
maksimal

37 Saya memilih untuk mencontek pekerjaan


rumah teman ketika mendapatkan tugas
yang sulit

38 Saya belum memiliki rencana akan kemana


nanti setelah lulus dari sekolah

103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39 Saya lebih senang bermain handphone


terlebih dahulu sebelum mengerjakan tugas

40 Saya merasa penampilan fisik saya sangat


buruk

41 Saya yakin fisik bukanlah ukuran


keberhasilan seseorang

42 Saya merasa malu dengan kekurangan yang


saya miliki

43 Masalah yang saya alami saat ini hanya


membuat saya depresi

44 Saya hidup di keluarga sederhana dan


kesempatan untuk sukses sangatlah mustahil

45 Saya mengerjakan sebisanya tanpa perduli


benar atau salah saat mendapatkan tugas
yang sulit

46 Saya merasa bergabung organisasi hanya


membuang waktu

47 Ketika teman kurang menanggapi


pembicaraan saya , bukan karena mereka
benci melainkan mereka memiliki
kepentingan lain

48 Saya sering berpikir jika teman-teman


menjauh itu karena mereka benci saya

49 Saya merasa bahwa diri saya dapat diterima


oleh teman-teman karena mereka kasihan

50 Saya yakin sesulit apapun kondisi hidup


suatu saat akan menjadi bekal untuk meraih
sukses di masa depan

-Terimakasih-

104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 3

Hasil Uji Validitas Item Total

Correlations Correlations
Intensitas
Penggunaan Media Total Kepercayaan
sosial Diri Total
Item_1 Pearson .392** X1 Pearson .515**
Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,001 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_2 Pearson ,024 X2 Pearson .433**
Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,846 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_3 Pearson .510** X3 Pearson .475**
Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_4 Pearson .393** X4 Pearson .522**
Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,001 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)

105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

N 70 N 70
**
Item_5 Pearson .544 X5 Pearson .586**
Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_6 Pearson .536** X6 Pearson .584**
Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_7 Pearson .666** X7 Pearson .377**
Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,001
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_8 Pearson .759** X8 Pearson .432**
Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_9 Pearson .531** X9 Pearson .273*
Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,022
tailed) tailed)

106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

N 70 N 70
**
Item_1 Pearson .525 X10 Pearson .676**
0 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_1 Pearson ,157 X11 Pearson .511**
1 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,196 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_1 Pearson -,122 X12 Pearson .521**
2 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,315 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_1 Pearson .459** X13 Pearson -.503**
3 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_1 Pearson .318** X14 Pearson .557**
4 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,007 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)

107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

N 70 N 70
**
Item_1 Pearson .634 X15 Pearson .414**
5 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_1 Pearson .291* X16 Pearson -,201
6 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,015 Sig. (2- ,096
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_1 Pearson .464** X17 Pearson ,190
7 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,116
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_1 Pearson .688** X18 Pearson ,184
8 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,127
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_1 Pearson ,100 X19 Pearson .394**
9 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,410 Sig. (2- ,001
tailed) tailed)

108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

N 70 N 70
**
Item_2 Pearson .743 X20 Pearson .415**
0 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_2 Pearson .622** X21 Pearson .446**
1 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_2 Pearson -,040 X22 Pearson .514**
2 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,744 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_2 Pearson -,035 X23 Pearson .704**
3 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,776 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_2 Pearson .384** X24 Pearson .700**
4 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,001 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)

109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

N 70 N 70
**
Item_2 Pearson .383 X25 Pearson .694**
5 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,001 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_2 Pearson -,135 X26 Pearson ,006
6 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,264 Sig. (2- ,963
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_2 Pearson .678** X27 Pearson .582**
7 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_2 Pearson .274* X28 Pearson -,030
8 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,022 Sig. (2- ,806
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_2 Pearson .442** X29 Pearson .347**
9 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,003
tailed) tailed)

110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

N 70 N 70
**
Item_3 Pearson .686 X30 Pearson .573**
0 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_3 Pearson .269* X31 Pearson .708**
1 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,025 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_3 Pearson .319** X32 Pearson .626**
2 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,007 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_3 Pearson .510** X33 Pearson .376**
3 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,001
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_3 Pearson ,088 X34 Pearson .691**
4 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,468 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)

111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

N 70 N 70
**
Item_3 Pearson .557 X35 Pearson ,161
5 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,183
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_3 Pearson .240* X36 Pearson .665**
6 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,045 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_3 Pearson .560** X37 Pearson .484**
7 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_3 Pearson .340** X38 Pearson .443**
8 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,004 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Item_3 Pearson .660** X39 Pearson .614**
9 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)

112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

N 70 N 70
**
Item_4 Pearson .647 X40 Pearson .497**
0 Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- ,000 Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
Total Pearson 1 X41 Pearson .506**
Correlatio Correlatio
n n
Sig. (2- Sig. (2- ,000
tailed) tailed)
N 70 N 70
X42 Pearson .513**
Correlatio
n
Sig. (2- ,000
tailed)
N 70
X43 Pearson .527**
Correlatio
n
Sig. (2- ,000
tailed)
N 70
X44 Pearson .512**
Correlatio
n
Sig. (2- ,000
tailed)

113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

N 70
X45 Pearson -,172
Correlatio
n
Sig. (2- ,155
tailed)
N 70
X46 Pearson -.396**
Correlatio
n
Sig. (2- ,001
tailed)
N 70
X47 Pearson .366**
Correlatio
n
Sig. (2- ,002
tailed)
N 70
X48 Pearson .653**
Correlatio
n
Sig. (2- ,000
tailed)
N 70
X49 Pearson .481**
Correlatio
n
Sig. (2- ,000
tailed)

114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

N 70
X50 Pearson .572**
Correlatio
n
Sig. (2- ,000
tailed)
N 70
Total Pearson 1
Correlatio
n
Sig. (2-
tailed)
N 70

115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 4

Uji Reliabilitas

Intensitas Media Sosial

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

.914 28

Kepercayaan Diri

Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

.937 40

116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5

Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardiz
ed Residual
N 70
Mean 0E-7
Normal Parameters a,b Std.
8.67269633
Deviation
Absolute .106
Most Extreme
Positive .106
Differences
Negative -.061
Kolmogorov-Smirnov Z .884
Asymp. Sig. (2-tailed) .415

117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 6

Uji Linearlitas

ANOVA Table
Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
11873.72
(Combined) 37 320.912 3.238 .001
6
65.77
Between Linearity 6518.792 1 6518.792 .000
Kepercayaan 5
Groups
Diri * Deviation
Intensitas from 5354.934 36 148.748 1.501 .123
Medsos Linearity
Within Groups 3171.417 32 99.107
15045.14
Total 69
3

118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 7

Uji Hipotesis

Correlations
Intensitas Kepercayaan
Medsos Diri
Pearson
1 -.658**
Intensitas Correlation
Medsos Sig. (2-tailed) .000
N 70 70
Pearson
-.658** 1
Kepercayaan Correlation
Diri Sig. (2-tailed) .000
N 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

119

Anda mungkin juga menyukai