Anda di halaman 1dari 11

CJR PENELITIAN PENDIDIKAN SEJARAH

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL

DOSEN PENGAMPU

Ricu Sidiq, M.Pd & Najuah, M.Pd

Reguler E 2021

NAMA NIM

DANIEL TAMBUNAN 3213121049

PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

NOVEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkatnya saya dapat
menyelesaikan cjr ini. Dengan mata kuliah penelitian pendidikan sejarah.saya juga berterima kasih
kepada bapak Ricu sidiq,M.Pd dan ibu Najuah,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah. Pada cjr
ini,saya mengambil judul materi sesuai dengan judul tugas skripsi saya yaitu pengaruh media sosial
terhadap motivasi belajar siswa.saya menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu
saya minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan apabila ada kritik, saran atau pun masukan yang
membangun dari Pembaca akan saya harapkan untuk menulis cjr yang lebih baik lagi di kesempatan
berikutnya.Sekiranya tugas cjr yang saya buat ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Medan, November 2, 2023

Daniel Tambunan
BAB I

PENDAHULUAN

A.Rasionalisasi Pentingnya CJR

Mengkritik Jurnal (Critical Journal Report) merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal agar dapat
mengetahui dan memahami apa yang disajikan dalam suatu jurnal. Kritik jurnal sangat penting karena
dapat melatih kemampuan kita dalam menganalisis dan mengevaluasi pembahasan yang disajikan
peneliti. Sehingga menjadi masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan lainnya. Critical Journal
Report ini berisi tentang kesimpulan dari jurnal yang sudah ditentukan dengan judul “Pengaruh media
sosial bagi motivasi belajar siswa.”Semoga cjr ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi
penulis khususnya.

B.Tujuan CJR

Megkritik Jurnal (critical journal) ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu yang bermanfaat untuk
menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu
jurnal, menjadi bahan pertimbangan, dan juga menyelesaikan salah satu tugas individu mata kuliah
Penelitian Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan.

C.Manfaat CJR

1.Untuk memenuhi salah satu tugas KKNI mata kuliah penelitian pendidikan sejarah.

2.Untuk menambah wawasan pembaca tentang materi penelitian pendidikan sejarah.

3.Untuk meningkatkan minat baca dan berpikir kritis para reviewer.

4.Untuk melatih dan menguatkan kemampuan mengkritik sebuah jurnal.

D. identitas CJR

JURNAL UTAMA

Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan Sosial dan sains

Penerbit : Algebra

Pengarang : putri wardani

Nomor ISSN : 2807-663X

Jurnal Pembanding
Nama Jurnal : PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN
BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP PLUS AL FALAH REJOTANGAN

Penerbit : JOEICT(Jurnal of Education and Information Communication Technology)

Pengarang : Ahmad syaifudin

Nomor ISSN : : 2459-993X

BAB II

PEMBAHASAAN ISI JURNAL

A.JURNAL UTAMA

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
KELAS X SMA UTAMA

PENDAHULUAN

Media berasal dari bahasa latin yari medius yang artinya “perantara” atau “pengantar”.pengandar dapat
diartikan sebgai pengantar pesan dari seseorang pengirim kepada si penerima. Gerlace menyatakan
bahwa media adalah manusia, kejadian, materi yang dimana untuk membangun atau pengembangkan
keadaan yamng membuat orang khususnya siwa memproles duatu pengetahuan, sikat atau
keterampilan. Dari sini kita dapat bahwa guru, lingkungan sekolah, dan juga buku pelajaran termasuk
kedalam media. Jika lebih dikhususkan media dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai alat untuk
memproses, menangkap, dan mengulang kembali informasi verbal ataupun visual (Arsyad,2011).
Berdasarkan paparan diatas dapat kita simpulkan bahwa pengertian media sosial adalah suatu yng biasa
disalurkan pesan dan juga dapat merangsang fikiran, kemauan siswa hingga bias menjadikan dorongan
untuk belajar. Menurut Tonnies, sosial merupakan kebersamaan yang saling berhubungan antara
manusia dengan manusia yang liannya. Sosial menunjukke arah yang saling kerja sama dengan cara
melihat dan memahami setiap individu dalam kondisi apapun. Dari teori-teori yang telah dijelaskan
maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa media sosial dapat berkembang sesuai dengan bagaimana
hubungan antara orang yang menggunakannya dengan medianya. Media sosiala merupakan jaringan
internet yang bisa membuat penggunanya untuk berinteraksi, berkomunikasi dengan yang lainnya dan
juga bias unrtuk bekerja sama (Nasrullah, 2015). Macam-Macam Media Sosial Media sosial memiliki
beraneka macam yang sering digunakan yaitu facebook, whatsapp, line, instagram, youtube, telegram,
twiter, dan masih banyak yang lainnya. Hanya saja pada pembahasan ini kami akan membahas media
sosial yang lebih dominan di gunakan pada anak SMA sekarang. Yaitu youtube karena youtube selalu
digunakan siswa untuk menonton. Dari situ dapat kita temukan bahwa youtube berisikan video-video
baik itu tentang pembelajaran maupun 5 tidak. Youtube adalah sebuah situs web yang dibuat oleh tiga
orang yang dulunya bekerja sebagai karayawan PayPal pada tahun 2005 silam. Situs web ini dapat
memungkinkan mengunggah, menonton, dan juga berbagi video. Motivasi merupakan sesuatu yang
dapat mendorong seseorang untuk merubah htingkah lakunya. Maksud dari dorongan disini yaitu
penggerak agar adanya melakukan suatu yang ada pada diri sebelumnya. Motivasi ini hadir ataub ada
karena adananya suatu kebutuhan yang setiap orang harus melakukan itu agar terciptanya suatu tujuan
(Sardiman, 2013). Sedangkan motivasi belajar adalah suatu dorongan dari dalam dan luar yang ada pada
siswa siswa agar terciptanya perubahan baik itu tingkah laku secara umum dengan indikator yang
mendukung, dan menjamin kegiatan belajar serta memberi arahan kepada siswa agar tercapai
tujuannya (Sardiman, 2013)

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini dilaksanakan di SMA UTAMA Medan. Pertanyaan berisi tentang keadaan atau
kendala dalam proses pembelajarn yang dialami oleh siswa-siswi dimulai pada tanggal 14 november
2022. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif dengan uji t independen agar
mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih siswa kelas X SMA Utama Medan. Pada penelitian
ini variabel X nya yaitu media sosial dan variabel dan variabel Y nya motivasi belajar. Media sosial disini
merupakan variabel bebas atau independent. Sedangkan motivasi belajar merupakan variabel terikat
atau dependent. Adapun populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas X IPS di SMA UTAMA Medan.
Sedangkan sampel pada penelitian ini yaitu siswa kelas X IPS-1 di SMA UTAMA Medan. Teknik dalam
pengumpulan data pada penelitian ini berupa angket yang diberikan kepada respondent.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Media sosial (X) Media berasal dari bahasa latin yari medius yang artinya “perantara” atau
“pengantar”.pengandar dapat diartikan sebgai pengantar pesan dari seseorang pengirim kepada si
penerima. Gerlace menyatakan bahwa media adalah manusia, kejadian, materi yang dimana untuk
membangun atau pengembangkan keadaan yamng membuat orang khususnya siwa memproles
duatu pengetahuan, sikat atau keterampilan. Dari sini kita dapat bahwa guru, lingkungan sekolah,
dan juga buku pelajaran termasuk kedalam media. Jika lebih dikhususkan media dalam
pembelajaran dapat diartikan sebagai alat untuk memproses, menangkap, dan mengulang kembali
informasi verbal ataupun visual. Penelitian yang dilakukan secara langsung dengan memberikan 10
pernyataan kepada siswa kelas X. Responden yang diterima sebanyak 28 siswa. Penelitian yang
dilakukan dengan memberikan angket sehingga data yang diproleh
Media Sosial (X)
Rentang Kelas Frekuensi Persentasi 26-28 2 7,14% 29-31 3 10,71% 32-34 12 42,86% 35-47 8 28,57%
38-40 1 3,57% 41-44 2 7.14% Jumlah 28 100% Tabel 1. Tabel Distribsi Frekuensi Pada Media Sosial
Berdasarkan pada tabel, dapat dilihat bahwa dari seluruh indikator kontrol diri siswa terhadap
media sosial menunjukkan sampel yang berada pada skor tertinggi terdapat pada kelas interval 41-
44 sebanyak 2 orang dengan persentase 7,14%. Sedangkan sampel yang berada yang berada pada
skor terendah terdapat pada kelas interval 26-28 sebanyak 2 orang dengan persentase 7,14%. Dan
frekuensi terbanyak berada pada kelas interval 32-34 sebanyak 12 orang dengan persentase
42,86%. Untuk skala konformitas selengkapnya dapa dilihat dibawah ini. Interval Kategori 41-44
Tinggi 32-32 Sedang 26-28 Rendah Tabel 2. Tabel Interval Pada Media Sosial Berdasarkan tabel
diatas maka dapat diproleh sebuah grafik: Gambar 1. Grafik Histogram Pada Media Sosial (X) 2.
Motivasi Belajar (Y)
Motivasi belajar merupakan sesuatu yang dapat mendorong seseorang untuk merubah htingkah
lakunya. Maksud dari dorongan disini yaitu penggerak agar adanya melakukan suatu yang ada pada
diri sebelumnya. Motivasi ini hadir atau ada karena adananya suatu kebutuhan yang setiap orang
harus melakukan itu agar terciptanya suatu tujuan. Penelitian yang dilakukan secara langsung
dengan memberikan 10 pernyataan kepada siswa kelas X. Responden yang diterima sebanyak 28
siswa. Penelitian yang dilakukan dengan memberikan angket sehingga data yang diproleh: Motivasi
belajar (Y) Rentang Kelas Frekuensi Persentasi 30-31 7 25% 32-33 3 11% 34-35 8 29% 36-37 4 14%
38-39 4 14% 40-41 2 7% Jumlah 28 100% Tabel 3. Tabel Distribusi Frekuensi Pada Motivasi Belajar
Berdasarkan pada tabel, dapat dilihat bahwa dari seluruh indicator perilaku konsmtif siswa yang
diamati menunjukkan sampel yang berada pada skor tertinggi terdapat pada kelas interval 40-41,
sebanyak 2 orang dengan persentase 7%. Sedangkan sampel yang berada pada skor terendah
terdapat pada kelas interval 30-31 sebanyak 7 orang dengan persentase 25%. Frekuensi terbanyak
berada pada kelas interval 34-35 sebanyak 8 orang dengan persentase 29%. Untuk skala perilaku
konsumtif siswa selengkapnya dapat dilihat dibawah ini. Interval Kategori 40-41 Tinggi 34-35
Sedang 30-31 Rendah Tabel 4. Tabel Interval Pada Media Sosial Grafik histogram motivsi belajar
siswa (Y) Gambar
2. Grafik Histogram Pada Motivasi Belajarl (Y)
HASIL UJI HIPOTESIS Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya dari variabel X dan Y maka dasar
pengambilan keputusannya dapat di nyatakan sebagai berikut:  Jika t hitung > t tabel maka H0
ditolak dan Ha diterima  Jika t hitung < t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak Berikut ini tabel t-
tes dua sampel: Media Sosial (X) Motivasi Belajar MM (Y) Mean 68.21428571 69 Variance
61.43386243 41.03703704 Observations 28 28 Pooled Variance 51.23544974 Hypothesized Mean
Difference 0 Df 54 t Stat -0.410717673 P(T<=t) one-tail 0.341452411 t Critical one-tail 1.673564906
P(T<=t) two-tail 0.682904821 t Critical two-tail 2.004879288 Tabel 5. Tabel T-Tes Berdasarkan tabel
diatas di dapatkan bahwa nilai t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha di tolak. Berdasarkan
data maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel X dan Y. Dan didapatkan bahwa
tidak adanya pengaruh media sosial terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
matematika kelas X di SMA UTAMA Medan. Berdasarkan data yang di peroleh nilai p value > alpha,
yaitu 0,683 > 0,05 maka Ho di terima. Begitupun dengan t hitung < t tabel yaitu -0,411 < 1,673 maka
Ho di terima. SIMPULAN Dengan interval kepercayaan 95% terbukti secara signifikan bahwa tidak
ada pengaruh media sosial dengan motivasi belajar matematika siswa kelas X IPS di SMA Utama
Medan. Hasil dari pengisian angket yang telah di lakukan siswa bahwa mereka lebih memilih untuk
guru menjelaskan langsung di bandingkan dengan menonton, membaca, ataupun memperhatikan
quisquis yang ada di media sosial. Mereka beranggapan bahwa pembelajaran yang ada di dalam
media sosial itu tidak selamanya benar dan mudah untuk di fahami. Akan tetapi kerika belajar
dengan guru secara langsung mereka bisa memahaminya dengan mudah dan jikalau ada yang tidak
difahami bisa langsung mereka tanyakan tanpa adanya halangan ataupun hambatan.

B. JURNAL PEMBANDING
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR
SISWA KELAS VIII SMP PLUS AL FALAH REJOTANGAN

PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih dan arus globalisasi yang
semakin hebat sehingga banyak persaingan dalam berbagai hal yang menuntut peningkatan kualitas
sumber daya manusia (sdm) terutama untuk menciptakan sdm yang berkualitas dan berprestasi
(erfandi, 2008). Menurut (Purwanto 2007), bahwa setiap motivasi itu berpengaruh kuat terhadap
dengan tujuan dan juga cita-cita. Semakin berharga suatu tujuan maka semakin kuat pula motivasi.
Motivasi itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan seseorang. Kenyataannya masih adanya
siswa yang tidak bisa menjaga sikapnya di kelas sehingga menyebabkan kondisi kelas menjadi tidak
kondusif seperti kelas yang menjadi ramai. Nilai yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
terjadi karena kurangnya kedisiplinan belajar siswa di sekolah maupun belajar secara mandiri di
rumah. Hal ini dikarenakan dalam proses pencapaian sikap kemandirian belajar dipengaruhi
beberapa faktor yaitu faktor dari dalam (internal) dan faktor dari luar (eksternal). Faktor internal
meliputi disiplin, percaya diri, inisiatif dan tanggungjawab sedangkan faktor eksternal meliputi
potensi jasmani dan rohani, lingkungan hidup, sosial ekonomi. Berdasarkan hasil observasi yang
peneliti lakukan di SMP Plus Al falah Rejotangan pada bulan Maret 2020 peneliti menemui tidak
sedikit siswa yang selalu bermain HP dari bermain games, youtube, instagram, facebook, dan juga
chatting, sehingga tidak memperhatikan pelajaran yang sedang dijelaskan oleh guru. Namun, pada
saat guru memberikan metode yang berbeda dengancara menggunakan vidio, gambar, dan soal
tanya jawab lewat media sosial untuk mengajar, siswa banyak yang tertarik dengan metode ini, lalu
guru juga memberikan tugas yang di share lewat media sosial, rewardnya jika sudah selesai
mengerjakan tugas siswa dibolehkan untuk menggakses internet dengan komputer maupun HP
sesuai sisa waktu di akhir jam pelajaran tersebut dengan syarat tidak ramai, dan untuk tugas rumah
siswa yang mengumpulkan lebih awal akan mendapatkan nilai tambahan, dan banyak dari mereka
yang termotivasi untuk mengerjakan tugas dengan cepat. Suasana kelas pun menjadi tenang dan
siswa terfokus mengerjakan tugas yang sudah diberikan oleh guru, jika mereka merasa kesulitan
dengan tugas tersebut, mereka bisa berdiskusi dengan temannya dan bertanya ke guru pengajar
atau bisa berkomunikasi lewat media sosial. Hal ini menimbulkan kecemasan bahwa kecenderungan
menggunakan media sosial dapat memberi pengaruh positif atau negatif terhadap motivasi dan
kedisiplinan belajar siswa. Berdasarkan latar belakang yang peneliti kemukakan di atas peneliti
mengambil judul “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Motivasi dan Kedisiplinan Belajar
Siswa Kelas VIII SMP Plus Al falah Rejotangan”.

METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rencana Penelitian Berdasarkan judul dan tujuan penelitian, maka peneliti
melaksanakan penelitian dengan menggunakan jenis penelitian kuantitatif korelasional.
Sebagaimana yang dijelaskan (Sugiono 2016) bahwa “metode kuantitatif adalah metode yang
datanya berupa angka–angka dan analisis menggunakan statistik“. Sedangkan dikatakan penelitian
korelasi karena bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau
lebih. Dengan menggunakan korelasional dapat mengidentifikasi ada apa tidaknya hubungan antara
variabel.
B. Definisi Operasional Variabel
1. Penggunaan Media Sosial (X) Media sosial merupakan salah satu bentuk perkembangan dari
adanya internet. Melalui media sosial, seseorang dapat saling terhubung dengan setiap orang yang
tergabung dalam media sosial yang sama untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. 2. Motivasi
Belajar (Y1) Motivasi adalah serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi–kondisi tertentu,
sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila tidak suka maka akan berusaha
untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi dapat dirangsang oleh
faktor dari luar, tetapi motivasi itu tumbuh di dalam diri seseorang. Lingkungan merupakan salah
faktor dari luar yang dapat menumbuhkan motivasi dalam diri seseorang untuk belajar. Di ukur
menggunakan anket. 3. Kedisiplinan Belajar (Y2) Kedisiplinan belajar adalah suatu sikap yang
menunjukkan ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan-peraturan yang berkenaan dengan
masalah belajar.

PEMBAHASAN

A. Analisis Data dan Uji Hipotesis

Dalam sub bab ini, peneliti akan membahas mengenai uji instrumen yang terdiri dari uji validitas
dan uji realibitas, uji prasyarat yang terdiri dari uji normalitas dan uji linieritas, uji hipotesis yang
terdiri dari uji signifikasi parsial (t) dan hasil analisis data. Berikut adalah hasil olahan data peneliti
dengan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS-24.0). 1. Uji Instrumen a. Uji
Validitas Berdasarkan uji validitas r product moment N = 20 dengan α = 5% adalah 0,444 Hasil
menunjukkan bahwa perhitungan validitas dengan bantuan SPSS pada setiap item angket
penggunaan media sosial (X) dilihat dari semua item angket diperoleh rhitung> rtabel dengan α =
5% atau 0.05 dengan keterangan metode pengambilan keputusan uji validitas signifikansi jika lebih
dari atau > 0,05 maka dikatakan valid dan jika siginifikansi kurang dari atau < 0,05 dikatakan tidak
valid. b. Uji Validitas Motivasi Belajar Berdasarkan tabel dalam uji validitas r product moment N = 20
dengan α = 5% adalah 0,444. Hasil menunjukkan bahwa perhitungan validitas dengan bantuan SPSS
pada setiap item angket motivasi belajar (Y1) dilihat dari semua item angket diperoleh rhitung>
rtabel dengan α = 5% atau 0.05 dengan keterangan metode pengambilan keputusan uji validitas
signifikansi jika lebih dari atau > 0,05 maka dikatakan valid dan jika siginifikansi kurang dari atau <
0,05 dikatakan tidak valid. c. Uji Validitas Kedisiplinan Belajar Siswa Berdasarkan tabel dalam uji
validitas r product moment N = 20 dengan α = 5% adalah 0,444. Hasil menunjukkan bahwa
perhitungan validitas dengan bantuan SPSS pada setiap item angket kedisiplinan belajar siswa (Y2)
dilihat dari semua item angket diperoleh rhitung> rtabel dengan α = 5%0.05 dengan keterangan
metode pengambilan keputusan uji validitas signifikansi jika lebih dari atau > 0,05 maka dikatakan
valid dan jika siginifikansi kurang dari atau < 0,05 dikatakan tidak valid.

1) Uji Reliabilitas Penggunaan Media Sosial Tabel 1 Uji Reliabilitas Penggunaan Media Sosial Sumber
: Data Olahan Peneliti Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa perhitungan reliabilitas dengan SPSS
pada kuesioner penggunaan media sosial (X) dilihat dari seluruh item soal diperoleh Cronbach’s
alpha > 0,444 sebesar 0,898 > 0,444 Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan pada
angket dinyatakan reliabel.

2) Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Tabel 2 Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Sumber : Data Olahan
Peneliti Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa perhitungan reliabilitas dengan SPSS pada
kuesioner motivasi belajar (Y1) dilihat dari seluruh item soal diperoleh Cronbach’s alpha > 0,444
sebesar 0,866 > 0,444 Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan pada angket
dinyatakan reliabel.

3) Uji Reliabilitas Kedisiplinan Belajar Siswa Reliability Statistics .898 20 Reliability Statistics .866 20
ISSN : 2459-993X JOEICT(Jurnal of Education and Information Communication Technology) Volume
04, Nomor 02, Desember 2020: 1 – 12 7 Tabel 3 Uji Reliabilitas Motivasi Belajar Sumber : Data
Olahan Peneliti Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa perhitungan reliabilitas dengan SPSS pada
kuesioner kedisiplinan belajar siswa (Y2) dilihat dari seluruh item soal diperoleh Cronbach’s alpha >
0,444 sebesar 0,907 > 0,444 Jadi dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan pada angket
dinyatakan reliabel. 2. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
normal tidaknya sebaran data penelitian. Uji normalitas dilakukan pada skor pre-tes dan pos-tes
dengan menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov Test yang dilakukan dengan kaidah Symp. Sig
atau nilai p pada taraf signifikansi alpha sebesar 5% jika p > 0,05 maka data tersebut berdistribusi
normal. Perhitungan uji normalitas ini menggunakan SPSS versi 24.0. dari windows 10 sebagai
berikut: Tabel 4 Uji Normalitas dengan One Sample Kolgomorov-Smirnov Test Sumber : Data Olahan
Peneliti, 2020 Dalam penelitian ini, nilai Kolgomorow-Smirnov Test yang diperoleh dari hasil
penghitungan uji normalitas ini menggunakan SPSS versi 24.0. dari windows 10 menunjukkan
Asymp.sig. (2- tailed) sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05 atau 0,200 > 0,05. Berdasarkan data
tersebut dapat dinyatakan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini distribusi normal dan
lolos uji normalitas dengan menggunakan One Sample Kolgomorov-Smirnov Test. b. Uji Linieritas Uji
linieritas digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y)
mempunyai hubungan linier atau tidak. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier
jika nilai signifikan pada deviation from linierity > 0,05. Dalam penelitian ini perhitungan uji linieritas
dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 24.0 dari windows 10. Dan dalam penelitian ini dengan
keterangan: a. Uji linieritas penggunaan media sosial (X) dan motivasi belajar (Y1

) b. Uji linieritas penggunaan media sosial (X) dan kedisiplinan Belajar siswa (Y2) Tabel 5 Uji
Linieritas Penggunaan Media Sosial, Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Siswa Motivasi_belajar *
Media_sosial Deviation from Linearity .831 Kedisplinan_belajar * Media_sosial Deviation from
Linearity .378 Sumber : Data Olahan Peneliti,2020 a. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas
adalah adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi.
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui adanya penyimpangan dari syarat-syarat
asumsi klasik pada model regresi dimana dalam model regresi harus dipenuhi syarat agar tidak
adanya Reliability Statistics .907 20 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Asymp. Sig. (2-
tailed) .200c,d ISSN : 2459-993X JOEICT(Jurnal of Education and Information Communication
Technology) Volume 04, Nomor 02, Desember 2020: 1 – 12 8 gejala heteroskedastisitas. Jika
variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain tetap maka disebut
homoskedastisitas, dan apabila berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Uji heteroskedatisitas
menggunakan uji Scatterplot, yaitu dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai
mutlak residualnya. Gambar 1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Data Olahan Peneliti, 2020 Dari
grafik scatterplot di atas terlihat titik-titik menyebar secara acak (random) baik diatas maupun
dibawah angka 0 pada sumbu Y1 dan tidak berpola. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi. Hitungan SPSS bisa dilihat pada Lampiran 7 Uji
Heteroskedastisitas (Halaman 88). Gambar 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber: Data Olahan
Peneliti, 2020 ISSN : 2459-993X JOEICT(Jurnal of Education and Information Communication
Technology) Volume 04, Nomor 02, Desember 2020: 1 – 12 9 3. Uji Hipotesis a. Regresi Linier
Sederhana Uji t digunakan untuk menguji signifikan pengaruh dari masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen secara individu yang dilaksanakan melalui pengujian
koefisien regresi yang sudah dihasilkan. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 5% (α =
0,05). Rumus dan ketentuan-ketentuan pengujian t sebagai berikut: Pengujian hipotesis dalam
penelitian bertujuan untuk membuktikan pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Dengan Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 5% (α = 0,05). Rumus dan ketentuan-
ketentuan pengujian t sebagai berikut: H01 : Tidak ada pengaruh penggunaan media sosial
terhadap motivasi siswa Kelas VIII SMP Plus Al Falah Rejotangan. Jika nilai signifikasi > α (tingkat
signifikan yang digunakan) artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X) dan
varibel terikat (Y1). Ha1 : Ada pengaruh penggunaan media sosial terhadap motivasi siswa Kelas VIII
SMP Plus Al Falah Rejotangan. Jika nilai signifikasi < α (tingkat signifikan yang digunakan) artinya
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y1) secara parsial.
H02: Tidak ada pengaruh penggunaan media sosial terhadap kedisiplinan belajar siswa Kelas VIII
SMP Plus Al Falah Rejotangan. Jika nilai signifikasi > α (tingkat signifikan yang digunakan) artinya
tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X) dan varibel terikat (Y2). Ha2 : Ada
pengaruh penggunan media sosial terhadap kedisiplinan belajar siswa Kelas VIII SMP Plus Al Falah
Rejotangan. Jika nilai signifikasi < α (tingkat signifikan yang digunakan) artinya terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y2) secara parsial. Tabel 6 Hasil Uji (Uji
t) Coefficientsa t Sig Media sosial .507 2.848 0,011 a. Dependent Variable: Motivasi belajar Sumber :
Data Olahan Peneliti,2020 Berdasarkan hasil uji t diatas dapat dijelaskan bahwa semua variabel
bebas berpengaruh secara persial terhadap variabel terikat. Adapun Pengaruh Media Sosial
terhadap Motivasi dan Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII SMP Plus Al Falah Rejotangan: Koefisien
regresi untuk variabel penggunaan media sosial sebesar 0,507 bertanda positif yang artinya
semakin tinggi pengaruh media sosial terhadap motivasi belajar siswa. Untuk koefisien parsial
penggunaan media sosial terhadap motivasi belajar diperoleh nilai thitung (2.848) > ttabel (2,086)
dan nilai signifikan 0,011< 0,05, maka Ho1 tidak ada pengaruh dan Ha1 ada pengaruh. Sehingga
pada pengujian hipotesis menunjukkan bahwa terdapat ada Pengaruh Penggunaan Media Sosial
Terhadap Motivasi Siswa Kelas VIII SMP Plus Al Falah Rejotangan. Tabel 7 Hasil Uji (Uji t)
Coefficientsa t Sig Media sosial .850 5.169 .000 a. Dependent Variable: kedisiplinan belajar Sumber :
Data Olahan Peneliti,2020 ISSN : 2459-993X JOEICT(Jurnal of Education and Information
Communication Technology) Volume 04, Nomor 02, Desember 2020: 1 – 12 10 Berdasarkan hasil uji
t diatas dapat dijelaskan bahwa semua variabel bebas berpengaruh secara persial terhadap variabel
terikat. Adapun pengaruh media sosial terhadap kedisiplinan belajar siswa: Koefisien regresi untuk
variabel media sosial sebesar 0,850 bertanda positif yang artinya semakin tinggi pengaruh media
sosial maka semakin tinggi kedisiplinan belajar siswa. Untuk koefisien parsial media sosial terhadap
kedisiplinan belajar siswa diperoleh nilai thitung (5,169) > ttabel (2,086) dan nilai signifikan 0,000<
0,05, maka Ho2 tidak ada pengaruh dan Ha2 ada pengaruh. Sehingga pada pengujian hipotesis
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Media Sosial terhadap Kedisiplinan Belajar
Siswa Kelas VIII SMP Plus Al Falah Rejotangan.

KESIMPULAN

Media tradisional yang berubah menjadi budaya media yang digital. Keberadaan media sosial telah
mengubah bagaimana akses terhadap teknologi digital berjaringan. Untuk menghadapi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih dan arus globalisasi yang
semakin hebat sehingga banyak persaingan dalam berbagai hal yang menuntut peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) terutama untuk menciptakan SDM yang berkualitas dan berprestasi
serta kecemasan bahwa kecenderungan menggunakan media sosial dapat memberi pengaruh
positif atau negatif terhadap motivasi belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Rangga. 2015. “Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Minat Fotografi Pada
Komunitas Fotografi Pekanbaru.” Jom Fisip 2(2):1–14.

Ayuwardani, Rizky Primadita And Isroah Isroah. 2018. “Pengaruh Informasi Keuangan Dan Non
Keuangan Terhadap Underpricing Harga Saham Pada Perusahaan Yang Melakukan Initial Public
Offering (Studi Empiris Perusahaan Go Public Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2011- 2015).” Nominal, Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen 7(1):143–58.

Endri Kusumaratih. 2017. Renik Media Sosial. Hadila

. Erfandi. 2008. “Pengelolaan Posyandu Lansia.

” Hurlock. 2008. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Jakarta: Erlangga Press.

Imron, Ali. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: Jakarta: Pt Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Arisanti, A., & Subhan, M. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Internet

Arsyad Azhar. 2011, Media Pembelajaran.Cd.1-15.-:Rajawali Pers,. Penerbit PT Raja Grafindo


Persada, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai