Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERAN MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN PKN

Disusun Oleh :Kelompok 5


Esti Wulandari : 22050013
Dila Guswira : 22050006
Weri :22050025

DOSEN PENGAMPU :
Sekar Harum M.Pd

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah


Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat
2023 M / 1445 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah
nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Peran Media dan Sumber
Pembelajaran PKN”penulisan ini dilakukan dalam rangka menambah pengetahuan dan
menyelesaikan tugas mata kuliah “Kewarganegaraan”.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi pada mata
kuliah pembelajaran pedagogik. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang bagi para pembaca dan juga penulis. Kami mengucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing bidang studi yang memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
penyusunan makalah ini. Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak terutama teman-
teman yang telah membantu penyusunan makalah ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyajikan makalah ini sebaik mungkin,namun masih
terdapat kekurangan-kekurangan di dalamnya, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini sangat diperlukan. Dalam kesempatan ini
penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis
sendiri khususnya.

Padang, November 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN

A. Pentingnya Sumber belajar

Seorang guru harus memiliki kompetensi yang utama yaitu pedagogik, kepribadian,
sosial, dan kepribadian. Salah satu yang harus dikuasai dalam kompetensi yang mendukung
mata pelajaran yang diampu Untuk menguasai hal tersebut khususnya menguasai materi
pembelajaran guru dituntut mahir memilih dan menggunakan sumber belajar yang bervariasi
dan memadai.
Dengan demikian berkembangnya berbagi pendekatan dan model pembelajaran yang
pada intinya menekan pada aktivitas dan kreativitas siswa, guru dituntut untuk memfasilitasi
berbagai kemudahan belajar siswa diantaranya memberikan informasi dan menggunakan
sumber belajar baik buku cetak maupun sumber belajar lainnya seperti media massa dan
media elektronik.
Kekeliruan yang sering dilakukan guru dilapangan adalah hanya menggunakan buku teks
atau paket yang hanya satu-satunya dijadikan sumber bahan ajar Padahal realitas kehidupan
dimasyarakat dan berita media cetak dan elektronik merupakan sumber belajar yang lebih
aktual dibandingkan dengan isi buku teks atau paket. Buku teks atau paket akan mudah
ketinggalan informasi baru khususnya informasi yang berkenaan dengan politik
ketatanegaraan yang saat ini sedang mengalami perubahan yang mendasar. Oleh karena itu,
kita dituntut untuk aktif dan kreatif mencari informasi baru yang diperoleh dariberbagai
media massa baik media cetak Maupun elektronik yang relevan dengan materi pokok yang
akan disampaikan. Misalnya ketika akan membahas materi pokok kedaulatan rakyat dan
system politik khususnya yang berkaitan dengan contoh-contoh pemyimpangan pelaksanaan
pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah yang sedang terjadi, kita dapat mengkaji dari
berita surat kabar dan siaran atau diskusi dalam televise. Demikian pula dalam membahas
budaya demokrasi dapat diperkaya dengan mengambil sumber dari kehidupan masyarakat.
Dengan demikian sumber belajar tidak cukup hanya dari buku teks atau paket, tetapi
harus dilengkapi dengan sumber-sumber lain. Bahkan nasution (1992) mengemukakan bahwa
sumber-sumber belajar bisa diperoleh dari masyarakat dan lingkungan berupa manusia,
museum, organisasi, dan lain-lain bahan cetakan, perpustakaan, alat audio visual, dan
sebagainya.
PKN merupakan mata pelajaran yang digunakan Sebagai wahana untuk mengembangkan
dan melestarikan nilai-nilai luhur dan moral tersebut diwujudkan dalam bentuk prilaku
kehidupan sehari-hari siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan
mahluk ciptaan tuhan yang maha esa. Melihat kenyataan tersebut sudah barang tentu tekanan
mata pelajaran pkn ini bukan hanya pada aspek kognitif (civic knowledge) belaka. akan tetapi
justru harusmemperhatikandimensiketerampilan (civic skill) dan pembinaan watak
kewarganegaraan (civic diposition). Namun demikian dengan pelaksanaannya tidak berarti
meninggalkan aspek kognitif karena sebagaimana dinyatakan oleh A.Azis wahab (1989)
bahwa ketgamatra itu tidaklah berdiri sendiri.Selain itu hubungan ketiga matra tersebut
sangatlah erat, karena saling berinteradiasi, sebab yang satu tidak dapat terjadi tanpa adanya
unsur kedua lainnya.Untuk terjadinya saling keterkaitan dan interaksi tersebut.
Model komunikasi PKN bukan hanya sekedar satu atau dua arah. Tetapi harus multiarah,
dalam arti pada saat pembelajaran berlangsung peserta didik diberi kesempatan untuk saling
menanggapi terhadap materi yang diberikan guru juga terhadap masukan-masukanyang
berupa pertanyaan pendapat dan sanggahan peserta didik lainnya. Dengan demikian suasana
kelas akan benar-benar hidup.
Dalam pembelajaran PKN tidakkalah pentinya mencari dan menentukan sumber belajar
sebab bahan ajarnya sangat dinamis sesuai dinamika perkembangan kehidupan sosial politik
yang terjadi saat ini.

1. Jenis-Jenis Sumber belajar PKN


Dalam pembelajaran PKN kita dapat menggunakan sumber belajar yang diperoleh dari
media cetak seperti buku, majalah, surat kabar, jurnal, media elektronik seperti internet,
siaran TV, radio, film dan manusia (narasumber) baik tokoh masyarakat dan pakar di bidang
tertentu maupun pejabat di suatu instansi/organisasi. Pemanfaatan sumber-sumber belajar
tersebut akan lebih memperkaya bahan ajar yang diuraikan dalam buku paket tersebut.
Disamping akan meningkatkan gairah belajar siswa, A Kosasih Djahiri (1990) menegaskan
bahwa diantara sumber belajar penting dalam PKN adalah:
a. Buku paket/acuan resmi
b. Sumber formal perundangan
c. Bahan/publikasi/informasi instansi resmi (deppen, perpustakaan, dan lain-lain)
d. Buku/literatur keilmuan Kitab suci
e. Kehidupan rill, adat, ipolek sosbud hankam, lingkungan sekitar, daerah, nasional dan
internasional.
Sumber belajar lain yang tidak lepas dari kehidupan siswa adalah sumber masyarakat.
Menurut nasution (didaktik. 1986:133) sekolah tidak lepas dari masyarakat, karena sekolah
didirikan oleh masyarakat untuk mendidik anak menjadi warganegara yang berguna dalam
masyarakat. Disamping itu masyarakat atau lingkungan dapat pula merupakan laboratorium
dan sumber yang penuh kemungkinan untuk memperkaya pembelajaran.
Ada beberapacara yang dapatdilakukan guru untuk menggunakan sumber masyarakat
setempat dalam pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yaitu:
1) Membawa sumber lain dari masyarakat kedalam kelas untuk kepentingan
pembelajaran. Sumber-sumber tersebut dapat berupa narasumber atau benda-benda
yang berkaitan dengan bahan ajar.
2) Mengunjungi langsung anggota-anggota atau tokoh tokoh masyarakat ditempat
mereka tinggal. Untuk itu siswa diberi penjelasan lebih dahulu tentang tujuan
kunjungan itu dan mereka harus menyiapkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang
bisa mereka ajukan (wawancara)
Pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pemilihan narasumber yaitu:
a) Narasumber perlu mempunyai sesuatu pesan bagi anak-anak
b) Narasumber diundang karena pengetahuan khusus yang dimilikinya
c) Narasumber diundang menyampaikan sajian secara jelas. Sejalan yang efektif dapat
mendorong tumbuhnya perhatian.
d) Narasumber adalah mereka yang tertarik pada anak-anak

B. Peran media

Pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru sebagai fasilitator dengan siswa
sebagai pembelajaran. Dalam komunikasi ada proses penyampaian pesan (Message) dari
komunikator kepada komunikan. Dalam penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan diperlukan saluran (media), agar Message trsebut dapat tersalurkan secara efektif
dan efisien. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jarak dari kata medium,
yang berarti perantara atau pengantar, dengan kata lain media adalah perantara atau pengatur
pesan dari pengirim ke penerima, Media yang dirancang dengan baik dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar pada diri peserta didik.
Terdapat beberapa pengertian mengenai media pembelajaran menurut para ahli:
a. Schram (1977): teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran.
b. Aect (1977): segala bentuk dan saluran yang dapat diperlukan untuk proses
penyaluran pesan.
c. Miraso (1989): segala sesuatu yang dapat diperlukan untuk menyalurkan pesan yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa untuk belajar.
Pada dasarnya media pembelajaran merupakan segala bentuk atau saluran yang
dipergunakan untuk proses penyaluran informasi. Bahkan media pembelajaran dapat berupa
sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemampuan atau ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Dengan menerapkan suatu media dalam pembelajaran bukan hanya akan memudahkan
guru dalam menyampaikan pembelajaran, namun juga akan membantu siswa dalam
menerima atau memahami suatu pembelajaran dengan mudahnya. Media pembelajaran ini
sangat mempengaruhi pembelajaran, siswa akan lebih tertarik dan antusias ketika guru
membawa atau menggunakan media pembelajaran, berbeda apabila guru dalam meberikan
penjelasan hanya dengan kotekstual dan lebih meminta siswa untuk membayangkan apa yang
sedang dipelajarinya.
Apalagi dalam suatu media pembelajaran tersebut siswa yang lebih dominan dalam
proses pembelajaran (Student Center), karena jika siswa yang mengalami sendiri
pembelajarannya maka siswa akan lebih mudah paham dan mengigat apa yang telah
dipelajarinya.

Media pembelajaran yang disusun dengan baik, memiliki manfaat atau nilai praktis, yaitu:
a. Memvisualkan yang abstrak (animasi peredaran darah).
b. Membawa objek yang sukar didapat (binatang buas berbahaya).
c. Membawa objek yang terlal besar (gunung/pasar).
d. Menampilkan objek yang tidak dapat diamati mata (mikroorganisme)
e. Mengamati gerakan yang terlalu cepat (jalannya peluru).
f. Memungkinkan berinteraksi dengan lingkungan.
g. Membangkitkan motvasi belajar.
h. Dapat disajikan dalam bentuk yang menarik dan variatif.
i. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu

C. Kedudukan Media dalam Proses Pembelajaran

Sumber belajar yang digunakan pengajar dan anak adalah buku- buku dan sumber
informasi, tetapi akan lebih jelas dan efektif jika mengajar menyertai dengan berbagai media
pembelajaran. Dalam pembelajaran PKN, mencari pentingnya adalah mencari dan
menentukan media pembelajaran. Dalam pembelajaran PKN, mencari dan menentukan media
dan sumber belajar sangat penting sebab bahan ajarnya sangat dinamis. Dalam pembelajaran
Kewarganegaraan dapat menggunakan berbagai macam media yang mempunyai potensi
untuk menambah wawasan dan konteks belajar serta meningkatkan hasil belajar. Media
pembelajaran memiliki fungsi yang sangat penting karena media bisa dijadikan sebagai alat
bantu yang dapat mempermudah proses penerimaan materi pelajaran yang disampaikan
pendidik dan sudah barang tentu akan mempermudah pencapaian keberhasilan tujuan
pembelajaran. Dalam hal ini peserta didik lebih termotivasi dalam mempelajari
materi bahasan.
Media pengajaran yang dirancang dengan baik dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemauan siswa, sehingga dapat mendorong terjadinya proses kegiatan pada diri
siswa. Disamping itu media dapat membawakan pesan atau informasi belajar dengan
keandalan yang tinggi yaitu dapat diulang tanpa mengalami perubahan isi. Dengan begitu
media sangat berpengaruh dan penting sekali dalam proses pmbelajaran, dengan adanya
media akan memudahkan siswa dan guru ketika belajar, guru akan lebih mudah meaparkan
suatu pembelajarannya. sedangkan siswa akan lebih mudah memahami dan mengingat
pembelajaran. Berbeda dengan pembelajaran yang kontekstual atau tidak menggunakan
media, siswa cenderung lebih pasif dan guru hanya meminta siswa untuk membayangkan
materi yang sedang ia pelajari, dengan kelemahan bahwa setiap siswa memiliki karakteristik
pemikiran yang berbeda.

1) Kriteria Pemilihan Media

Media pembelajaran sangat berperan untuk keberhasilan proses belajar mengajar. Peranan
media pembelajaran terutama adalahuntuk membantu penyampaian materi kepada siswa
dalam proses pembelajaran. untuk mendapatkan kualitas media yang baik agar dapat
pengaruh yang signifikan dalam proses belajar mengajar, maka diperlukan pemilihan dan
perencanaan penggunaan media pembelajaran yang baik dan tepat. Pemilihan media
pembelajaran yang tepat ini menjadikan media pembelajaran efektif digunakan dan tidak sia-
sia jika diterapkan.
Menurut Wilkinson, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih media
pemmbelajaran:
a) Tujuan pembelajaran
Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Tujuan
yang dirumuskan ini adalah kriteria yang paling cocok, sedangkan tujuan pembelajaran ang
lain merupakan kelenkapan dari kriteria utama.
b) Ketepatgunaan dalam memilih media
Jika materi yang akan dipelajari adalah bagian-bagian penting dari benda makagambar seperti
bagan dan slide yang akan digunakan. Apabila yang akan dipelajari dalah aspek-aspek yang
menyangkut gerak, maka media film atau video akan lebih tepat. Menurut Wilkinson
mengemukakan bahwa penggunaan bahan-bahan yang bervariasi menghasilkan dan
meningkatkan pencapaian akademik.
c) Keadaan siswa
Media akan efektif digunakan apabila tidak tergantung dari benda interindividual antara
siswa. Misalnya kalau siswa tergolong tipe auditif atau visual maka siswa yang tergolong
auditif dapat belajar dengan media visual sedangkan siswa yang tergolong visual dapat juga
belajar dengan menggunakan media auditif.
d) Ketersediaan waktu
Suatu media dinilai sangat tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran.media tersebut tidak
dapat digunakan jika tidak tersedia. Menurut Wilkinson (dalam Nelly.2011) mengemukakan
media merupakan alat mengajar dan belajar, peralatan tersebut harus tersedia ketika
dibutuhkan untuk memenuhi keperluan siswa dan guru dalam proses pembelajaran.
e) Biaya
Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan menggunakan media, hendaknya benar-benar
seimbang dengan hasil yang akan dicapai. Dalam kaitannya dengan pemilihan media
pembelajaran yang sesuai dan tepat guna, kriteria yang paling utama adalah media harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.Contohnya
adalah bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-kata tentunya
media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau kompetensi yang dicapai bersifat
memahami isi bacaan maka media cetak yeng lebih tepat digunakan. Bila tujuan
pembelajaran bersifat motorik (gerak dan aktivitas), maka media film dan
video bisa digunakan.

2) Klasifikasi Media Pembelajaran


Burton (dalam Nasution (dalam Sundawa, D., dkk. 2009. hlm. 138)
"membagi media berdasarkan pengalaman langsung dan pengalaman tak langsung."
Pengalaman langsung adalah sesuatu yang dialami oleh siswa secara langsung. Sedangkan
pengalaman tak langsung ialah pengalaman yang di dapat melalui pengamatan langsung
(suatu peristiwa yang dipentaskan), gambar (melihat video atau film, foto), lukisan (peta,
grafik, dll), berdasarkan bahasa dan berdasarkan lambing Jenis media yang dapat
dikembangkan dalam pembelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) diantaranya:
a. Hal-hal yang bersifat visual, seperti diagram, matrik, gambar, flip chart, flannel, data
dan lain-lain.
b. Suara (audio) baik suara guru ataupun suara kaset.
c. Suara yang disertai visualisasi (audio-visual) seperti tayangan televisi, film, video,
dan sebagainya.
d. Hal-hal yang bersifat materil, seperti model-model, benda contoh dan lain-lain.
e. Gerak, sikap dan perilaku seperti simulasi, bermain peran, dan lain-lain.
f. Barang cetakan seperti buku, surat kabar, majalah, jurnal, dan brosur.
g. Peristiwa atau cerita kasus yang mengundang dilema moral.
Media-media di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Media visual.
Media visual ialah media yang dapat dilihat oleh indera penglihatan. Secara garis besar media
dikelompokkan sebagai berikut. Media visual diam, yang digolongkan menjadi:
a) Media gambar datar, misalnya foto, buku, ensiklopedia, majalah, surat kabar, buku
referensi dan hasil cetakan lain, gambar ilustrasi, gambar, kliping.
b) Media proyeksi diam, misalnya film bingkain/slides, film rangkai/film strip,
transparansi mikrofis, overhead projector,
c) Media grafis atau carta, misalnya grafik, bagan, diagram, sketsa, poster. gambar
kartun, peta dan globe.
d) Media visual yang bergerak, misalnya film bisu.
Adapun penjelasan beberapa media visual yaitu:
a. Gambar
Gambar adalah media yang sering digunakan karena mudah didapatkan. Media gambar ini
akan lebih menarik jika berwama. Pemilihan gambar disesuaikan dengan materi dan tujuan
pembelajaran. Ukuran gambar pun harus diperkirakan agar efektif.

b. Foto
Media foto tidak jauh berbeda dengan gambar. Foto digunakan untuk mendapatkan gambaran
yang nyata, menjelaskan ide, dan menunjukkan objek (benda) yang sebenarnya. Foto ini
media yang lebih konkret daripada buku bacaan.
c. Slide, film strip, film gerak
Slide dan film strip adalah gambar film transparan yang ditayangkan secara "diam" dengan
menggunakan proyektor film slide dan film strip. Media ini sangat mudah pengoperasiannya.
Kesulitan yang biasa dihadapi dalam penggunaan media ini adalah ruang kelas yang tidak
mendukung penggunaan media ini sebab dibutuhkan ruang yang gelap.
d. Media diagram, chart, grafis
Diagram dapat disusun untuk menjelaskan suatu peristiwa tertentu. Akan banyak petunjuk
tentang hubungan antar peristiwa serta distribusinya. Jika dalam chart dapat digambarkan
berupa gambaran tentang silsilah suatu tokoh atau alur waktu suatu periode pemerintahan dan
suatu "flow chart" untuk memberikan petunjuk suatu alur organisasi suatu pemerintahan yang
pernah berlaku. Chart yaitu gambar yang menginformasikan hubungan, misalnya kronologis,
jumlah, hierarki. Sedangkan grafis biasanya menyajikan bentuk visual dari sejumlah angka
yang diwakili oleh bentuk visualnya seperti garis, batang, gambar orang, dsb.
e. Transparansi dan Overhead Projector (OHP)
Transparansi dibuat dengan cara menulisis plastik transparansi. Transparansi juga
memerlukan proyektor, sebagaimana film bingkai dan film strip. Proyektor yang digunakan
disebut overhead projector.
f. Kliping
Guntingan/potongan gambar atau tulisan yang diperoleh dari berbagai sumber seperti dari
majalah, surat kabar, buku, kalender, katalog, iklan dan poster disebut dengan kliping g.
Poster Poster pada dasarnya bersifat simbolik dan dirancang untuk memberi pesan dengan
cepat dan ringkas. Poster yang baik biasanya berwarna, menyajikan ide tunggal, tulisan jelas,
kaya dengan variasi, lugas, dan terkadang mengandung pernyataan yang berlebihan. Guru
dapat menggunakan media ini untuk menyimpulkan suatu unit bahasan tertentu ataupun
pembahasan unit tertentu. Misalnya poster tentang dampak pelanggaran HAM, ajakan
memilih calon partai politik tertentu, dan sebagainya
h. Gambar kartun dan karikatur
Gambar kartun dan karikatur adalah gambar imajinatif yang menggunakan simbol-simbol
tertentu dan terkadang agak berlebihan untuk menggambarkan orang atau situasi tertentu
Gambar kartun biasanya memuat esensi pesan dalam gambar yang sederhana, tidak rinci,
menggunakan simbol-simbol dan karakter yang mudah dikenal.
i. Flip Chart
Tujuan penggunaan flip chartadalah membantu dan mempermudah siswa dalam memahami
inti pelajaran, dan membantu guru dalam mengemukakan rangkaian ide atau informasi
dengan dengan menggunakan rangkaian gambar atau bagan yang telah disusun dengan rapi.
Dalam penggunaannya, guru menjelaskan materi pelajaran dengan memperlihatkan
bagan/gambar/pernyataan satu persatu mengikuti urutan bahan yang sedang dibahas. Sesekali
selingi dengan mengajukan pertanyaan atau meminta tanggapan siswa supaya siswa aktif dan
kritis dalam mengikuti proses pembelajaran.
j. Diorama
Diorama merupakan suatu bentuk model media sejarah yang khusus, sebab yang diperagakan
bukan hanya bangunan atau satu peninggalan saja tetapi kegiatan atau peristiwa yang penting,
seperti misalnya diorama tertangkapnya Pangeran Diponegoro, Rapat BPUPKI, Detik-detik
Proklamasi Kemerdekaan, dan sebagainya.

2. Media Audio
Media Audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber ke penerima pesan.
Media audio ini berkaitan erat dengan indera pendengaran. Macam-macam media yang
termasuk ke dalam media audio ialah:
a. Radio
Siaran audio dapat membantu siswa untuk meningkatkan komunikasi audio, membuat
suasana belajar lebih hidup dan meningkatkan kemampuan siswa dalam mengapresiasi
kejadian yang disiarkan. Apabila jadwal siaran acara radio sesuai dengan jadwal jam
pelajaran PKn, acara tersebut dapat langsung dimanfaatkan. Misalnya pembacaan tentang
prosentase perolehan suara dalam pemilu atau pemilihan kepala daerah secara langsung,
nama-nama menteri yang baru dilantik, nama-nama partai politik peserta pemilu, dan
sebagainya.
b. Tape Recorder. Pita Suara, dan Piringan Hitam
Kegunaan media ini hampir sama dengan media radio, yaitu meningkatkan komunikasi
audio, meningkatkan suasana belajar dan melatih daya apresiasi siswa Pita suara (kaset
audio) dapat dipakai untuk merekam suara khas. Misalnya untuk menggambarkan hiruk
pikuk di pasar, keramaian waktu panen di suatu daerah atau upacara tradisional yang khas.
3. Media Audio-Visual
Media Audio-Visual merupakan gabungan antara media audio dan media visual, misalnya
slide, dan film rangkai yang disertai dengan suara. Media ini lebih efektif dibandingkan
dengan kedua media sebelumnya.
Ditinjau dari sifatnya, media audio visual dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Media audio visual diam: televisi diam, slide dan suara, film rangkai dan suara, buku dan
suara.
b. Media audio visual gerak: video, CD. film rangkai dan suara, televisi, gambar dan
suara.Beberapa media audio visual dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Siaran televisi
Televisi di Indonesia sudah digunakan untuk pendidikan. Tinggal memilih acara yang relevan
dengan PKn. Pada saat ini guru dihadapkan pada berbagai pilihan stasiun televisi yang
masing-masing mempunyai jenis acara yang berbeda-beda, yaitu TVRI, TV swasta, dan
jaringan TV luar negeri. Dengan demikian guru mempunyai kesempatan sekaligus tantangan
untuk dapat memilih dan memanfaatkan program siaran yang relevan dengan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai.
b. Film
Film memberikan sumbangan yang besar bagi pembelajaran PKn Film memberikan kepada
siswa pengalaman belajar dan dapat membantu menampilkan waktu berabad-abad (film
sejarah atau peristiwa bersejarah) dan tempat yang berjarak ribuan kilometer di mana siswa
dapat melihat tempat, orang peristiwa yang tidak mungkin dilihatnya dengan cara lain.
e. Video dan Compact Disc
Seperti halnya film dan televisi, video tape atau pita video dan CD dapat pula menyajikan
pesanaudio visual gerak untuk hal-hal yang nyata maupun fiktif. Dalam penggunaannya
video dan CD memerlukan player dan televisi. Itu sebabnya mengapa banyak guru yang
belum menggunakan video dan CD karena jangkauannya terbatas, peralatannya cukup mahal,
dan kurang praktis.
Pembelajaran materi PKn sebagai pendidikan nilai moral memerlukan media tertentu yang
dapat berperan sebagai stimulus (perangsang) bagi potensi afektual siswa. Untuk keperluan
tersebut. kualifikasi media stimulus hendaknya:
a. Terjangkau oleh pengetahuan dan potensi afektual siswa.
b. Memuat nilai/moral yang dilematis.
e. Diambil dari kehidupan atau peristiwa nyata.
d. Menarik perhatian dan minat siswa untuk melibatkan diri.
Salah satu media stimulus yang sering digunakan dalam pembelajaran materi pendidikan nilai
adalah lembaran VCT daftar dan lembaran cerita kasus baik kisah nyata maupun fiktif yang
direkayasa oleh guru. Contoh cerita kasus (fiktif) "tabrak lari". Cerita tersebut dapat dibuat
sendiri atau mengutip dari media massa.

BAB III PENUTUP


Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai