Anda di halaman 1dari 8

Laporan Hasil Critical Jurnal Review

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN IPS


UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI
KETERAMPILAN SOSIAL
( Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Konsep Dasar IPS” dengan Dosen
Pengampuh “Sujarwo S.Pd,.M.Pd.” )

Disusun Oleh

Nama : M.Ridho Enggar Prastio

Nim : 1173311084

Kelas : B-Ekstensi 2017

Prodi : PGSD

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN IPS
UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI
KETERAMPILAN SOSIAL

Jurnal Utama

Judul PENGEMBANGANm PROGRAM PEMBELAJARAN


IPS

UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI

KETERAMPILAN SOSIAL

Pengaran Enok Maryani, Helius Syamsudin


g

Jurnal Elementary School of Education E-Journal, Media


formatif Publikasi Ilmiah Prodi PGSD

Volume Vol. 9 No. 1

Tanggal April 2009


Jurnal

Reviewer M.Ridho Enggar Prastio

Tanggal -
riview

Jurnal Pembanding
Judul Konsep pendidikan ips dan karakteristik pendidikan ips di
sd.

Pengaran Agus Dwi Santoso


g

Jurnal INTERAKSI, UNESA E-Journal


formatif

Volume Vol 1, No 1

Tanggal 2013
Jurnal

Reviewer M.Ridho Enggar Prastio

Tanggal

Tujuan Tujuan penelitian ini adalah menemukan program pembelajaran


IPS untuk meningkatkan kompetensi keterampilan sosial peserta
Penelitian
didik. Tujuan utama tersebut dapat dijabarkan menjadi tujuan-
tujuan khusus sebagai berikut. (a) Melakukan analisis kurikulum
IPS untuk memahami misi dan tujuan yang harus dicapai sesuai
dengan standar kompetensi di tiap jenjang pendidikan, (b)
Menetapkan topik IPS yang cocok untuk meningkatkan
keterampilan sosial bagi peserta didik SD, SMP, dan SMA., (c)
Menemukan bahan ajar, metode, media, penilaian dalam
pembelajaran IPS untuk meningkatkan keterampilan sosial bagi
peserta didik SD, SMP, dan SMA.

Masalah pembelajaran IPS sering dianggap (1) ”second class” setelah IPA,
(2) IPS tidak memerlukan kemampuan yang tinggi dan cenderung
Penelitian
lebih santai dalam belajar; (3) IPS sering kali dianggap jurusan
yang tidak dapat menjamin masa depan dan sulit untuk
mendapatkan pekerjaan yang lebih prestigius di masyarakat. Di sisi
lain, melemahnya nasionalisme, maraknya penyimpangan sosial
seperti

Manfaat Untuk dapat memperoleh masukan agar pembelajaran IPS lebih


bermakna. Dapat memberikan kontribusi yang lebih berarti pada
Penelitian
peningkatan kualitas manusia, cerdas secara intelektual, memiliki
kompetensi personal yaitu bertanggungjawab dan disiplin,
kompetensi sosial yaitu mempu beradaptasi, berempati, toleransi,
kerjasama, kepercayaan, kepekaan terhadap masalah-masalah sosial
yang muncul di lingkungan sekitarnya, dan kompetensi vokasional
dalam arti mampu menjalin dan mengembangkan jejaring kerja.

Subjek peserta didik SD, SMP, dan SMA.


Penelitian

Metode Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian


Penelitian Tindakan Kelas. Dalam penelitian ini terdapat empat tahap
pelaksanaan penelitian yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan,
observasi dan refleksi terhadap hasil tindakan. Dari empat tahap
penelitian dilakukan 2 siklus pembelajaran

Kritikal • Judul: Pada isi jurnal pertama dan kedua sesuai


jurnal dengan judul. Dalam jurnal pertama kita dapat melihat
bahwa subjek penelitiannya sangat jelas. Ruang lingkup
pembahasan dan subject sudah tidak terlalu luas. Tapi
di jurnal kedua judul masih terlalu luas dan terlihat
ambigu seperti tidak diletakkannya subject sehingga
pembaca tidak dapat mengetahui siapa subjectnya
dengan melihat judul.

• Jenis jurnal : Yang pertama adalah jenis jurnal


Elementary School of Education E-Journal, sedangkan
di jurnal kedua adalah Interaksi, E-journal UNESA

• Volume dan nomor : Ada volume dan nomor pada


jurnal utama dan perbandingannya ada di bagian bawah
jurnal

• Tahun jurnal: pada jurnal pertama dan kedua


mencantumkan tahun jurnal, sehingga pembaca bisa
mengetahui seperti apa masalah pendidikan yang
dihadapi tahun ini dan bisa dicek dengan tahun lalu
maupun tahun depan.

• Penulis: Nama penulis pertama dan kedua di jurnal ini


cukup jelas. Penulis jurnal kedua memasukkan
emailnya, memungkinkan pembaca bisa dengan mudah
mengkritik langsung penulis. Sedangkan di jurnal
pertama tidak memasukkan email dari penulis

• Abstrak: Pada jurnal pertama berisi abstrak yang


mencakup keseluruhan isi jurnal sehingga sangat
mudah dipahami dengan satu membaca abstrak saja
• Kata kunci: Pada jurnal pertama berisi kata kunci
yang mengarh kepada topic serta sesuai dengan isi
penelitian. Sedangkan di jurnal kedua tidak ada kata
kuncinya

• Pendahuluan: Dalam kedua jurnal berisi pendahuluan.


Dimana pendahuluan dari kedua jurnal memberikan
penjelasan sebelum mengarah kepada inti pembahasan
dan ini sangat membantu sekali dalam memahami isi
jurnal, khususnya bagi orang awam

• Isi jurnal: Pada jurnal pertama membahas tentang


rendahnya ketercapaian siswa dalam memahami konsep
dasar IPS beserta dengan permasalahan yang ada
ditengah pendidikan/satuan pendidikan di sekolah
dasar. Meliputi guru, media pembelajaran, dan juga
cara pengajaran guru. Sedangkan pada jurnal kedua
membahas tentang social soft skill siswa dalam bergaul
dan memahami social multicultural antar sesama.

• Metode jurnal : Jurnal pertama dan kedua memiliki


metode yang cukup

• Waktu penelitian : Waktu penelitian penelitian


terdapat dan cukup jelas dalam jurnal pertama dan
kedua. Namun tidak dibuat seberapa lamanya penelitian
berlangsung.

• Perancangan jurnal: perancangan jurnal pertama


bersifat komparatif, strukturnya rapi dan kompak
sehingga lebih mudah dipahami daripada jurnal kedua
yang masih terlihat berbelit-belit atau tidak terlalu jelas.

 Mengangkat tema/kajian yang sedang terjadi ditengah pendidikan


masa kini.

 Sumber dan kajian pustaka diambil dari sumber yang jelas


meruntut pada beberapa kajian para ahli and buku.

Hasil Berdasarkan hasil survey menunjukkan bahwa


pengembangan keterampilan sosial erat kaitannya
penelitian
dengan materi, metode, media, dan evaluasi
pembelajaran. Materi yang bermuatan isu-isu
kontemporer bersifat problem solving efektif terhadap
pengembangan keterampilan sosial peserta didik.
Cooperative learning, baik melalui sistem STAD
ataupun Jigsaw, serta evaluasi non tes lebih efektif
dalam mengembangkan keterampilan sosial.
Pemanfaatan media, semakin kongkrit media tersebut
semakin efektif untuk pengembangan keterampilan
sosial, misalnya pemanfaatan lingkungan sekitar, film,
kunjungan kerja dan media lainnya yang bersifat
partisipatif lebih efektif dibandingkan dengan media
yang relatif abstrak.

Kesimpulan Kedua jurnal ini sebenarnya sudah sangat bagus namun


masih terlihat terlalu berbelit belit khususnya pada
kajian teori. Jurnal utama lebih mudah dimengerti dan
menarik dibanding dengan jurnal kedua terutama jika
pembaca hanya melihat dari judul dan abstraknya saja.

Saran dari 1. Diharapkan pemerintah lebihmemfokuskan diri pada


jurnal peningkatan kualitas guru sebagai tenaga pendidik sehingga
tujuan pendidikan dapat tercapai, karena guru merupakan
ujung tombak dalam pendidikan.
2. Disarankan kepada kepala sekolah kiranya berkenan
memberikan motivasi dan bantuan berupa peralatan
mengembangkan metode dan media pembelajaran kepada
guru-guru, misalnya untuk membuat konsep yanglebih
menarik karena terbukti dapat meningkatkan hasil belajar .
3. Disarankan kepada guru yang akan melaksanakan
pembelajaran menggunakan penerapan pencapaian konsep
kiranya mempersiapkan dirisecara matang terutama media
mind mapping yang menarik agar pembelajaran
berlangsung secara efesien dan efektif.

Anda mungkin juga menyukai