PENGUSUL
Ketua : Nasrudin
Anggota 1 : Intan Putri Hardianti
Anggota 2 : Kustini Rahayu
Anggota 3 : Lisberth Christina S
Anggota 4 : Mentari
Anggota 5 : Merdi Mesio Nardi Leasae
Anggota 6 : Nurul Fadhlia
Anggota 7 : Rachmah Dara Arsita
i
1. Judul Pengabdian Masyarakat : Pendidikan kesehatan tentang PHBS
2. Ketua Pelaksana
a. Nama Lengkap : Nasrudin
e. Jabatan : Mahasiswa
f. Prodi : Keperawatan
Menyetujui,
Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat Tangerang, 01 November 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YATSI Ketua Pengabdian kepada Masyarakat,
Ns. Ayu Pratiwi, S.Kep., M.Kep Ns. Rina Puspita S, M.Kep., Sp.Kep.Kom
Diketahui oleh
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya yang telah memberikan nikmat pada kita semua, yaitu nikmat islam
dan nikmat iman. Syukur alhamdulilah proposal pengabdian masyarakat
“pendidikan kesehatan tentang phbs” dapat diselesaikan. Proposal ini diajukan
sebagai awal dari suatu kegiatan yang akan dilakukan sebagai acuan atau rencana
yang akan disusun.
Kami berharap apa yang tersusun dan yang telah direncanakan dalam proposal ini
dapat terwujud dan berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Harapan kami mudah
– mudahan semua kegiatan berjalan lancar dan sukses seperti yang semua pihak
inginkan.
Kami menyadari isi proposal ini masih jauh dari sempurna dan oleh karenanya
bila terdapat kekurangan – kekurangan mohon dimaklumi, dan kami
mengucapkan terima kasih banyak atas perhatian dan dukungannya.
Nasrudin
iii
DAFTAR ISI
Judul i
Halaman Pengesahan ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
BAB I Pendahuluan 1
BAB II Tinjauan Pustaka 4
BAB III Metode Kegiatan 8
Daftar Pustaka
Lampiran
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan
individu/kelompok dapat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat (Dinkes Jabar,
2010).
Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah adalah upaya untuk
memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau,
dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif
dalam mewujudkan sekolah sehat. Sekolah sehat adalah sekolah yang mampu
menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat sekolah dan untuk pertumbuhan
fisik dan perkembangan kecerdasan anak sekolah melalui berbagai upaya
kesehatan (Sya’roni, RS 2007).
Menyadari bahwa perilaku adalah sesuatu yang rumit, perilaku tidak hanya
menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma, melainkan juga
dimensi ekonomi, yaitu hal-hal yang mendukung perilaku. Maka promosi
kesehatan dan PHBS diharapkan dapat melaksanakan strategi yang bersifat
paripurna (komprehensif), khususnya dalam menciptakan perilaku baru.
Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan telah menetapkan tiga strategi dasar
promosi kesehatan dan PHBS (Dinas Kesehatan Kota Surabaya, 2009).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan paradigma
sehat dalam budaya perorangan, keluarga, dan masyarakat yang berorientasi sehat,
bertujuan untuk meningkatkan, memelihara, dan melindungi kesehatannya baik
fisik, mental, spiritual, maupun sosial. Selain itu juga program perilaku hidup
bersih dan sehat bertujuan memberikan pengalaman belajar atau menciptakan
suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga, dengan membuka jalur
komunikasi, informasi, dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
perilaku sehingga para anak didik MI Al Husni yang berjumlah 70 orang, 35
perempuan dan 35 laki-laki yang belum mengetahui tentang mencuci tangan
dengan benar dapat terhindar dari masalah, seperti sakit perut yang dapat
mengganggu proser belajarnya maka kami dari mahasiswa STIKes Yatsi
Tangerang tertarik untuk melakukan penyuluhan di sekolah tersebut.
B. Rumusan Masalah
1
…….
C. Tujuan
1) Tujuan Umum
Setelah mengikuti kagiatan PHBS (Perilaku Hidup Sehat dan Bersih)
diharapkan para siswa mampu memelihara kesehatan dirinya sendiri dari
kondisi lingkungan disekitarnya.
2) Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan PHBS para siswa dapat :
a. Mengetahui dan menjelaskan PHBS (Perilaku Hidup Sehat dan
Bersih)
b. Memahamidanmenjelaskan penyebab dan dampak jika tidak
malakukan PHBS (Perilaku Hidup Sehat dan Bersih).
c. Mendemonstrasikan PHBS (Perilaku Hidup Sehat dan Bersih)
d. Mempraktekan dan mengajarkan kepada teman-temannya tentang
pentingnya PHBS (Perilaku Hidup Sehat dab Bersih).
D. Manfaat
1. STIKes Yatsi
Kegiatan ini merupakan aplikasi dari hasil penelitian sebelumnya.
Pengabdian masyarakat ini sebagai bentuk nyata pemenuhan tridharma
perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.
2. Sekolah dan siswa
Sebagai bentuk intervensi untuk berperilaku hidup bersih dan sehat baik
dilingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga sehingga menurunkan
angka sakit pada siswa
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Daring
Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan secara daring merupakan
pembelajaran jarak jauh dengan cara penyampaikan bahan ajar dan interkasi
proses belajar mengajar dilakukan melalui perantara teknologi internet.
Keberadaan infrastruktur internet sangat penting sebagai teknologi utama
dalam pembelajaran tersebut. Kelas tempat penyelenggaraan pembelajaran
digantikan oleh kelas virtual yaitu Learning Management System (LMS)
(Sumantri et al., 2020).
Aplikasi yang sering digunakan selama pembelajaran daring meliputi
whatssapp, video conference, google form, zoom meeting, google meet, dan
youtube. Interaksi biasanya terjadwal setiap hari atau seminggu 2 sampai 3
kali, sedangkan yang lainnya hanya pemberian dan pengumpulan tugas. Tidak
semua sekolah menerapkan interaksi secara langsung setiap hari. Hal ini
dikarenakan keterbatasan siswa dan guru terutama keluhan mengenai kuota,
sinyal dan perangkat lainnya seperti laptop dan smartphone (Handarini &
Wulandari, 2020).
KPAI (2020) menyampaikan hasil surveinya bahwa interaksi siswa dan
guru selama proses pembelajaran daring hanya 20,1%, sedangkan 79,9% tidak
ada interaksi sama sekali kecuali memberikan tugas dan menagih tugas tanpa
ada interaksi belajar seperti tanya jawab langsung atau penjelasan materi oleh
guru. Aplikasi yang paling banyak digunakan adalah chatting whatsapp
sebanyak 87,2%. Sebanyak 76,7% siswa kurang senang selama proses
pembelajaran daring dan berharap bisa Kembali ke sekolah seperti sedia kala.
3
Masalah yang dihadapi siswa selama proses pembelajaran daring meliputi
penumpukan tugas, batas waktu penyelesaikan tugas yang sempit sehingga
siswa kurang istirahat dan kelelahan, tidak memiliki kuota yang memadai, dan
perangkat lunak lainnya seperti laptop dan handphone (KPAI, 2020). Masalah
lain selama pembelajaran daring adalah stress, jenuh, dan kelelahan (Harsono,
2020).
Stress adalah segala situasi dimana tuntutan non spesifik mengharuskan
seseorang individu untuk berespon atau melakukan tindakan. Stress
merupakan proses psikologis yang terjadi sebagai konsekuensi dari perilaku
atau kejadian – kejadian pada lingkungan kerja dan menimbulkan akibat –
akibat khusus secara psikologis, fisiologis, dan perilaku individu. Pengaruh
psikologis berupa kegelisahan, agresi, kelesuan, kebosanan, depresi,
kelelahan, kekecewaan, kehilangan kesabaran, harga diri yang rendah.
Pengaruh fisiologis yaitu menyebabkan gangguan pada kesehatan fisik yang
berupa penyakit yang sudah diderita sebelumnya, atau memicu timbulnya
penyakit tertentu.
Perubahan perilaku individu saat terjadi stres berupa peningkatan
konsumsi alkohol, tidak nafsu makan atau makan berlebihan,
penyalahgunaan obat-obatan, menurunnya semangat untuk berolahraga yang
berakibat timbulnya beberapa penyakit. Pada saat stres juga terjadi
peningkatan intensitas kecelakaan, baik di rumah, sekolah atau di jalan.
Pengaruh kognitif yaitu ketidakmampuan mengambil kcputusan, kurangnya
konsentrasi, dan peka terhadap ancaman.
4
memberikan perasaan rileks secara fisik. Gerakan ini dilakukan secara
berurutan dan individu diminta untuk fokus perbedaan perasaan dan sensasi
saat otot-otot dalam kondisi tegang dan rileks.
Relaksasi otot progresif ini digunakan untuk melawan rasa cemas, stres,
atau tegang. Proses menegangkan dan melemaskan beberapa kelompok otot
dan membedakan sensasi tegang dan rileks, seseorang bisa menghilangkan
kontraksi otot dan mengalami rasa rileks. Tujuan pokok teknik relaksasi
adalah untuk menahan terbentuknya respon stres terutama dalam sistem saraf
dan hormon. Pada akhirnya teknik relaksasi dapat membantu mencegah atau
meminimalkan gejala fisik akibat stres ketika tubuh bekerja berlebihan dalam
menyelesaikan masalah sehari-hari.
Pelaksanaan relaksasi otot progresif dapat diajarkan oleh professional
perawatan kesehatan termasuk psikolog klinis dan perawat, serta ahli
hipnoterapis, instruktur yoga dan praktisi kesehatan lainnya. Pelatihan dapat
dilakukan secara berkelompok atau individual dalam serangkaian sesi. Media
yang digunakan bisa bervariasi meliputi tatap muka langsung, video atau
rekaman. Sesi relaksasi tidak terstandarisasi secara pasti sehingga durasi bisa
bervariasi, akan tetapi apabila semua otot dilibatkan dapat berlangsung 20-30
menit. Beberapa hasil penelitian juga menunjukkan durasi 10-20 menit
selama 2 kali sehari memberikan hasil terapi yang efektif. Pada saat
pelaksanaan relaksasi dianjurkan dalam kondisi tidak sedang lapar atau
terlalu penuh. Hal ini dikarenakan pernafasan dalam dalam setiap gerakan
akan menentukan keefektifan terapi (Nuwa, 2018).
Gerakan relaksasi otot progresif terdiri dari 14 gerakan utama yang
melibatkan berbagai otot dengan cara menegangkan dan memberikan efek
rileks. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh ketua pengusul
sebelumnya maka semua gerakan sudah dijadikan satu ke dalam sebuah
video dan sudah di unggah ke youtube dengan tautan sebagai berikut :
https://www.youtube.com/watch?v=TB_TUz9zW3w&t=1s dengan judul
“Relaksasi Otot Progresif STIKes Yatsi Keperawatan Tangerang”. Relaksasi
otot progesif merupakan salah satu teknik yang cukup efektif untuk
5
menurunkan stress. Penelitian sebelumnya menerapkan sesi latihan selama 6
kali berturut-turut selama 6 hari dengan durasi 20-30 menit setiap harinya.
Video dan leaflet juga diberikan kepada setiap responden untuk
mempermudah pelaksanaan terapi ini. (Sari et al., 2019).
6
BAB III
METODE KEGIATAN
C. Bentuk Kegiatan
Kegiatan pengabdian masyarakat “Pendidikan Kesehatan tentang PHBS
” akan dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan tentang
pentingnya cara, mampaat cuci tangan dan demonstrasi menggunakan media
pembelajaran berupa video dan slide power point.
F. Keterlibatan Mitra
Mitra yang dilibatkan dalam kegiatan ini adalah pihak sekolah Al Husni
Kabupaten Tangerang.
G. Jadwal Kegiatan
Kegiatan dilakukan secara sitematis mulai dari penyusunan proposal,
pelaksanaan kegiatan dan pelaporan akhir. Adapun jadwal kegiatan dapat
dilihat di tabel 1 tentang jadwal kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
1
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Pengabdian Masyarakat
“Pendidikan tentang PHBS”
NO Kegiatan Tanggal
1 2 3 4 5
1 Penyusunan proposal
2 Koordinasi dan perijinan
3 Pendidikan Kesehatan PHPB tentang cuci
tangan
4 Monitoring dan Evaluasi
5 Publikasi jurnal
6 Pelaporan akhir
H. Rancangan Evaluasi
Evaluasi kegiatan meliputi keterlibatan secara aktif semua peserta,
peningkatan pengetahuan tentang relaksasi otot progresif, dan kemampuan
untuk melakukan relaksasi otot progresif. Kegiatan pengabdian masyarakat ini
juga akan menghasilkan artikel ilmiah dan dipublikasikan ke jurnal
pengabdian masyarakat terakreditasi 1-6.
2
DAFTAR PUSTAKA
KPAI. (2020). Survei Pelaksanaan PJJ dan Sistem Penilaian Jarak Jauh Berbasis
Pengaduan KPAI. https://bankdata.kpai.go.id/files/2021/02/Paparan-Survei-
PJJ-KPAI-29042020_Final-update.pdf
Sari, R. P., Pratiwi, A., & Sari, R. S. (2019). Pengaruh Teknik Relaksasi Otot
Progresif Terhadap Tingkat Stres Kerja Pada Staff Stikes Yatsi. Jurnal
Kesehatan, 8(2). https://doi.org/10.37048/kesehatan.v8i2.143
Sumantri, A., Anggraeni, andrian ari, Rahmawati, A., Wahyudin, A., & asep
hermaawan. (2020). Booklet pembelajaran daring. Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI, 53(9), 1689–1699.
3
HALAMAN KETERLIBATAN MAHASISWA
DALAM PROSES PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
Ns. Febi Ratnasari, S.Kep., M.Kep Ns. Rina Puspita Sari, M.Kep., Sp.Kep.Kom
NIDN. 0414028401 NIDN. 0525048501
SURAT PERNYATAAN
4
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Ns. Rina Puspita Sari, M.Kep., Sp.Kep.Kom
NIDN/NIP : 0525048501
Prodi/Unit kerja : Keperawatan