Anda di halaman 1dari 14

PENERAPAN PENGUKURAN TEKNIK

Laporan ini disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metrologi Industri

Disusun oleh :

1. Bagas Wahyu Utomo (K2520017)


2. Baruna Ghazy Putra PN (K2520018)
3. Candra Kusuma MP (K2520020)
4. Carmelia Clara Bella (K2520021)
5. Dadang Pratama (K2520022)
6. Danny Rizki Sofyan PP (K2520023)
7. David Arya Wibowo (K2520024)
8. Dony Marly Martiawan S (K2520025)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2021
PENERAPAN PENGUKURAN TEKNIK

1. Alat dan Bahan


A. Benda Kerja
1 buah Helical Gear

B. Alat
1 Buah vernier caliper ukuran 0.02 mm

2. Kalibrasi Vernier Caliper


Tujuan dari Kalibrasi vernier caliper adalah untuk mendapatkan titik nol
sehingga dapat meminimalkan kesalahan dalam pengukuran. Kalibrasi Wajib
dilakukan sebelum menggunakan alat ukur vernier caliper. Berikut ini langkah-
langkah mengalibrasi vernier caliper:

a. Rapatkan kedua permukaan rahang ukur.


b. Longgarkan baut pada pelat skala nonius.
c. Tempatkan garis nol skala nonius dengan garis nol pada batang utama jangka
sorong.
d. Kencangkan kembali baut pada pelat skala nonius.

3. Prosedur Pemakaian Vernier Caliper

1. Keluarkan vernier caliper dari tempatnya.


2. Bersihkan cairan pelumas dari alat ukur dengan kain yang telah disediakan.
3. Periksalah kelengkapan alat ukur.
4. Ambil vernier caliper dengan hati-hati.
5. Gerakkan rahang secara bebas dengan menggerakkan ke kanan dan ke kiri.
6. Jika belum bisa bergerak bebas, kendurkan pengunci sampai rahang dapat
bergerak dengan lancar.
7. Ukur benda kerja dengan menggerakkan rahang sampai menempel pada sisi
benda yang diukur.
8. Kencangkan pengunci rahang agar skala yang dapat tidak berubah.
9. Baca nilai skala utama kemudian tambahkan nilai pada skala nonius.
10. Catat nilai yang sudah terbaca.
11. Setelah selesai pengukuran bersihkan vernier caliper dan olesi vernier
caliper dengan oli.
12. Kembalikan vernier caliper ke tempat semula dengan rapi.
4. Gambar dan Hasil Pembacaan Pengukuran Vernier Caliper:
4.1 Pengukuran Diameter Luar

Tabel 4.1 Hasil Pengukuran diameter luar

No Diameter / d (mm)

1 23,20 -0,0275 0,00075625

2 23,22 -0,0075 0,00005625

3 23,22 -0,0075 0,00005625

4 23,22 -0,0075 0,00005625

5 23,24 0,0125 0,00015625

6 23,24 0,0125 0,00015625

7 23,24 0,0125 0,00015625

8 23,24 0,0125 0,00015625

∑ 185,82 0 0,00155
4.2 Pengukuran Diameter Dalam

Tabel 4.2 Hasil Pengukuran diameter dalam

No Diameter / d (mm)

1 22,60 -0,0375 0,00140625

2 22,60 -0,0375 0,00140625

3 22,62 -0,0175 0,00030625

4 22,62 -0,0175 0,00030625

5 22,66 0,0225 0,00050625

6 22,66 0,0225 0,00050625

7 22,66 0,0225 0,00050625

8 22,68 0,0425 0,00180625

∑ 181,1 0 0,00675
4.3 Pengukuran Kedalaman

Tabel 4.3 Data Hasil Pengukuran Kedalaman Vernier


caliper

No Panjang (mm)

1 5,16 -0,0575 0,00330625

2 5,22 0,0025 0,00000625

3 5,22 0,0025 0,00000625

4 5,22 0,0025 0,00000625

5 5,22 0,0025 0,00000625

6 5,22 0,0025 0,00000625

7 5,24 0,0225 0,00050625

8 5,24 0,0225 0,00050625

∑ 41,74 0 0,00435
5. Perhitungan dan Analisis Data

a. Pengukuran Diameter Luar


1. Diameter rata-rata

185,82
¿
8

¿ 23,2275

2. Standar Deviasi (δ)

… … …= √
23,2275
√7
… … …=1,8216

3. Simpangan baku rata-rata (𝛿̅ )

1,8216
… … …=
√8
… … …=0,6440330

4. Kesalahan Relatif (α)


0,644033
¿ ×100 %
23,2275

¿ 2,8 %

Dengan mengambil risiko kesalahan α = 5%


Derajat bebas (db) = n-1= 8 – 1 = 7

0,05
¿t ( ; 7)=2,36462
2

Interval penduga kesalahan presentase hasil pengukuran:

x−( 2,36462 ×1,8216 ) ≤ x ≤ x +(2,36462× 1,8216)


23 , 2275−4,3074 ≤ x ≤ 23,2275+ 4,3074
18,92 ≤ x ≤27,53
A≤ x≤B

A=18,92
B=27,53

Gambar 5.1 Interval penduga kesalahan presentase hasil pengukuran Diameter Luar

b. Pengukuran Diameter Dalam


1. Diameter rata-rata

181,1
¿
8
¿ 22,6375

2. Standar Deviasi (δ)

¿√
0,00675
√7
¿ 0,031053

3. Simpangan baku rata-rata (𝛿̅ )

0,031053
… … …=
√8
¿ 0,0109789

4. Kesalahan Relatif (α)

0,0109789
… … …= ×100 %
22,6375

¿ 0,05 %
Dengan mengambil risiko kesalahan α = 5%
Derajat bebas (db) = n-1= 8 – 1 = 7

0,05
¿t( ;7)=2,36462
2

Interval penduga kesalahan presentase hasil pengukuran:

x−( 2,36 462× 0,031053 ) ≤ x ≤ x+(2,36462 ×0,031053)

22,6375−0,07343≤ x ≤ 22,6375+0,07343

22,56 ≤ x ≤ 22,71

A≤ x≤B

A=22,56
B=22,71

Gambar 5.2 Interval penduga kesalahan presentase hasil pengukuran Diameter Dalam

c. Pengukuran Kedalaman

1. Diameter rata - rata


41,74
… … …=
8

… … …=5,2175

2. Standar Deviasi (δ)

… … …=
√0,00435
√7
.. ¿ 0,025

3. Simpangan baku rata-rata (𝛿̅ )

0,025
¿
√8
¿ 0,0088

4. Kesalahan Relatif (α)

0,0088
… … …= ×100 %
5,2175

… … …=0,17 %

Dengan mengambil risiko kesalahan α = 5%


Derajat bebas (db) = n-1= 8 – 1 = 7
0,05
¿t( ; 7)=2,36462
2
Interval penduga kesalahan presentase hasil pengukuran:

x−( 2,36462 ×0,025 ) ≤ x ≤ x + ( 2,36462 ×0,025 )

5,2175−0,0591≤ x ≤ 5,2175+0,0591

5,16 ≤ x ≤ 5,28

A≤ x≤B

A=5,16
B=5,28

Gambar 5.3 Interval penduga kesalahan presentase hasil pengukuran Kedalaman

PERMASALAHAN
Berdasarkan hasil rata-rata pengukuran diameter luar yang dilakukan oleh 10
kelompok, maka didapatkan data rata-rata pengukuran sebagai berikut :

No Panjang
(mm)
1 25.30 0,03 0,0009

2 25.35 0,02 0,0004


3 25.30 0,03 0,0009

4 25.25 -0,08 0,0064

5 25.40 0,07 0,0049

6 25.35 0,02 0,0004

7 25.35 0,02 0,0004

8 25.30 0,03 0,0009

9 25.35 0,02 0,0004

10 25.35 0,02 0,0004

∑ 253,3 0,18 0,0160

Problem Statement:
1. Apakah data kesalahan pengukuran tersebut terdistribusi Normal (P-value < 0,05)
Jawab :

Berdasarkan tabel t diketahui t ( 0,052 ; 9) adalah 2,2621 dan t hitung dari tabel rata – rata
pengukuran diameter luar oleh 10 kelompok adalah 2,25, karena nilai t hitung < t tabel
maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
kesalahan pengukuran terdistribusi normal sehingga data yang didapat juga terdistribusi
normal.

2. Apa yang menyebabkan hasil pengukuran tersebut berbeda-beda?


Jawab :
a. Alat ukur
Kesalahan dari alat ukur ini dikarenakan alat ukur belum di kalibrasi jadi titik 0 nya
bergeser, bisa juga dikarenakan ada kotoran yang menyebabkan perbedaan hasil
pengukuran
b. Benda kerja
Kesalahan yang terdapat pada benda kerja ini biasanya dikarenakan hasil dari
benda kerja miring atau adanya perbedaan ukuran seperti contoh :mengukur
bagian kanan 25,20 bagian kiri 25,55
c. Human eror/kesalahan pada manusia
Kesalahan ini dikarenakan faktor manusia yang biasanya kurang teliti dalam
membaca, bisa juga terjadi karena kondisi sedang tidak fit atau dikejar target
d. Kesalahan karena faktor lingkungan
Ruang laboratorium pengukuran atau ruang-ruang lainnya yang digunakan untuk
pengukuran harus bersih, terang dan teratur rapi letak peralatan ukurnya.

3. Menurut Anda, bagaimana cara agar hasil pengukuran bisa lebih Tepat dan Presisi!
Jawab :
a. Pastikan vernier caliper dalam kondisi baik tidak ada cacat.
b.Pastikan dalam mengukur kondisi fit.
c. Lakukan kalibrasi agar posisi 0 tepat.
d.Bersihkan benda kerja dari kotoran.
e. Lakukan pengukuran dengan melihat sejajar ke vernier caliper.
f. Pastikan lingkungan untuk melakukan pengukuran bersih dan terang.

Anda mungkin juga menyukai