Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PERHITUNGAN KETIDAKPASTIAN

KELOMPOK 1
ADAM HIDAYATULLAH (3222201032)

DOSEN PENGAJAJAR : WIDYA RIKA PUSPITA,S.Pd.,M.Si,Ph.D


PRODI TEKNIK ELEKTRONIKA MANUFAKTUR
JURUSAN ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BATAM

BULAN OKTOBER TAHUN 2022


TUJUAN
1.Mampu menggunakanalat-alatukurdasar.
2.Mampu menentukanketidakpastian pada pengukurantunggal dan berulang.
3.Mengerti ataumemahamipenggunaanangkaberarti.

Dasar Teori
A PENGERTIAN PENGUKURAN
, dan kondisilingkungan [10]. Sumber-sumberketidakpastianharusdiidentifikasisecara individual
sebelummenentukanketidakpastianpengukuransecaramenyeluruh. Ketidakpastianadalahsuatu parameter yang
menetapkanrentangnilai yang di dalamnyadiperkirakannilaibenar yang diukurberada, sepertidiilustrasikan pada
Gambar 1.

Gambar 1. IlustrasiKonsepKetidakpastian, di mana nilai X adalahnilaibenar dan U adalahnilaiketidakpastiannya [6].

IlustrasiKonsepKetidakpastian, di mana nilai X adalahnilaibenar dan U adalahnilaiketidakpastiannya [6].


Menghitungrentangtersebutdikenalsebagaipengukuranketidakpastian.
Konsepketidakpastiansangatpentinguntukhasilpengukurankarena Nilai
ketidakpastianmenyatakanmutuhasilpengukuranataupengujian. Pengukuran dan
pengujianbelumdinyatakanlengkaptanpanilaiketidakpastian. Semakinkecilnilaiketidakpastianmakasemakinakurat dan
presisihasilpenelitianataupengujian yang dilakukan.
Keakuratanadalahkedekatankesesuaianantarahasilpengukurandengannilaibenardarikuantitas yang diukur.
Akurasiinimenyatakanukuranseberapadekathasilpengukuranterhadapnilaibenar yang diperkirakan.
Sedangkanpresisiadalahkedekatansuaturangkaianpengukuranberulangsatusama lain.
Presisimerupakanukuranpenyebaran/dispersisuatukumpulanhasilpengukuran. Di sampingitupresisiditerapkan pada
pengukuranberulangtanpamenghiraukanletaknilai rata-rata terhadapnilaibenar [7] - [9].

Banyak faktor yang dapatmempengaruhinilaiketidakpastian. Beberapapenyebabketidakpastiantersebutantara


lain adanya Nilai Skala Terkecil (NST), kesalahankalibrasi, kesalahantitiknol, kesalahanparalaks, fluktuasi parameter
pengukuran, metoda sampling, homogenitassampel, kondisialat uji,
ketidaksempurnaanmetodapengujian/pengukuran, pengaruhpersonil

Ketidakpastian yangbersumberdari individual akanmelalui 2 tipeevaluasiyaituevaluasitipe A dan evaluasitipe B [9].

1) Evaluasitipe A – Merupakanevaluasikomponenacak (random) – Nilai


ketidakpastiandiperolehdaripengukuranberulangdenganeksperimen – Nilai ketidakpastianbaku = μ = deviasistandar

2) Evaluasitipe B – Merupakanevaluasikomponen random dan sistematik. – Berdasarkanpengetahuan dan


pengalaman. – Nilai ketidakpastiandiperolehdarisumberinformasi, seperti: sertifikatkalibrasi, spesifikasialat/bahan,
handbook, dan katalog.

Ketidakpastiandibedakanmenjadidua, yaituketidakpastianmutlak dan relatif. Masing-masing


ketidakpastiandapatdigunakandalampengukurantunggal dan berulang.

A. KetidakpastianMutlak
Suatunilaiketidakpastian yang disebabkankarenaketerbatasanalatukuritusendiri. Pada
pengukurantunggal, carauntukmelakukannyaadalahsebagai
Berikut.
• Kumpulkansejumlahhasilpengukuran variable x. Misalnya n buah, yaitu x1, x2, x3, … xn • Cari nilai
rata-ratanyayaitu x-bar x-bar = (x1 + x 2 + … + xn) / n
• Tentukan x-max dan x-min darikumpulan data x tersebut dan ketidakpastiannyadapatdituliskanΔx =
(xmax – xmin)/2
• Penulisanhasilnyasebagaiberikut: x = x-bar ± Δx

B. StandarDeviasi
Biladalampengamatandilakukan n kali pengukurandaribesaran x d anterkumpul data x1, x2, x3, …
xn, makaxnadalah rata-rata daribesaran.

Kesalahandarinilai rata-rata initerhadapnilaisebenarnyabesaran x dinyatakan oleh standardeviasi.


Standardeviasidiberikan oleh persamaandiatas,
sehinggakitahanyadapatmenyatakanbahwanilaibenardaribesaran x terletakdalamselang (x – σ) sampai (x +
σ). Dan untukpenulisanhasilpengukurannyaadalah x = x ± σ
C. KetidakpastianRelatif
KetidakpastianRelatifadalahketidakpastian yang dibandingkandenganhasilpengukuran.
Hubunganhasilpengukurunterhadap KTP (ketidakpastian) yaitu:
KTP relatif = Δx/x

Apabilamenggunakan KTP relatifmakahasilpengukurandilaporkansebagai

X = x ± (KTP relatif x 100%)

C. ALAT DAN BAHAN


1. JangkaSorong
2. MikrometerSekrup
3. Mistar
4. Uang Koin
5. Kertas A4
6. TabungReaksi

PROSEDUR PERCOBAAN

1.Ambil mistar, jangkasorong, dan mikrometersekrupkemudiantentukan NST masing-masing alattersebut.


Isilahhasiltersebut pada tabelpengamatanTabel 1
2.Ukurlah ketebalan dan diameter koindenganmenggunakanmistar, jangkasorong, dan mikrometersekrup.
Lengkapilah table 2 dan 3. Lakukanpengukuran 5 kali.

3.Pilihlah alatukur yang sesuaiuntukmengukurketebalankertas. Lakukanpengukuransampai 5 kali dan


catathasilpengukuran pada table 4.

4.Ukur panjangtabungreaksi, diameter luartabung, dan diameter dalamtabungdenganmenggunakanjangkasorong.


Laporkanhasilpengukuran pada tabel 4.

5.Tentukan standardeviasi pada masing-masing kegiatan 2, 3, dan 4.

TabelPengamatan
Tabel 1

Mistar Jangkasorong Mikrometersekrup


NST 0,1 cm 0,05 mm 0,001 mm
∆X 0,05cm 0,25mm 0,0005mm

Tabel 2 Hasil PengukuranTebal Koin

Mistar JangkaSorong MikrometerSekrup


Tabel Koin 0,2 cm 2,2 mm 1,832 mm
0,2 cm 2,25 mm 1,852 mm
0,2 cm 2,2 mm 1,898 mm
0,2 cm 2,3 mm 1,805 mm
0,2 cm 2,44 mm 1,818 mm

x 0,2 mm 2,44 mm 1,841 mm


∑x 2
i
0,20 mm 25,095 mm 16,95 mm

( ∑ x i ) ❑2 1 mm 125,44 mm 84,732 mm

Tabel 3 Hasil Pengukuran Diameter Koin


Mistar JangkaSorong MikrometerSekrup
Diameter Koin 2,5 cm 25 mm 24,973 mm
2,5 cm 25 mm 24,944 mm
2,5 cm 25 mm 24,955 mm
2,5 cm 25 mm 24,936 mm
2,5 cm 25,10 mm 24,970 mm
x 2,5 cm 25,02 mm 24,9556 mm
∑ x 2i 31,25mm 3.130,01 mm 3.114,910 mm
( ∑ x i ) ❑2 156,25mm 15.605 mm 15.569,549 mm
Hasil pengukuran

Tabel 4 Hasil PengukuranKetebalanKertas


No. Pengukuran x ∑ x 2i ( ∑ x i ) ❑2 Hasil
pengukuran
1 0,100 mm
2 0,108 mm
3 0,109 mm 0,435 mm 1,7628 mm 4,730 mm
4 0,97 mm
5 0,888 mm

Tabel 5 hasilpengukuranpanjangtabung

No Pengukuran x ∑ x 2i ( ∑ x i ) ❑2 Hasil
pengukuran
1 25,8 mm
2 25,8 mm
3 25,8 mm 25,8 mm 3.328,2 mm 16.641 mm
4 25,8 mm
5 25,8 mm

Tabel 6 hasilpengukuran Diameter LuarTabung

No Pengukuran x ∑ x 2i ( ∑ x i ) ❑2 Hasil
pengukuran
1 19,95mm
2 20 mm
3 20,10 mm 20,14 mm 2.028,885 mm 10.140,49 mm
4 20,9 mm
5 19, 75 mm

Tabel 6 hasilpengukuran Diameter DalamTabung

No. Pengukuran x ∑ x 2i ( ∑ x i ) ❑2 Hasil


pengukuran
1 18,3 mm
2 18,4 mm
3 18,3 mm 18,31 mm 1.676,2925 8.381,402 mm
4 18,3 mm
5 18,25 mm

DISKUSI DAN ANALISIS


Dalam pengukuran terdapat angka atau nilai ketidakpastian dari hasil pengukuran dengan dasar
ketidakpastian setengah dari Nilai Skala Terkecil (NST). Dalam melakukan pengukuran alat ukur yang
digunakan sangat berpengaruh dengan hasil perhitungannya. Dalam kegiatan pengukuran, semakin kecil
skala alat ukur yang digunakan maka semakin akurat nilai yang didpatkan dan semakin kecil angka
ketidakpastiannya. Sebaliknya, semakin besar skala ukuran yang digunakan maka ketelitian atau keakuratan
dari alat ukur tersebut semakin kecil dan nilai ketidakpastiannya pun semakin besar.
Kesimpulan
Ketidakpastianadalahsuatu parameter yang menetapkanrentangnilai yang di dalamnyadiperkirakannilaibenar
yang diukurberada
Beberapapenyebabketidakpastiantersebutantara lain adanya Nilai Skala Terkecil (NST), kesalahankalibrasi,
kesalahantitiknol, kesalahanparalaks, fluktuasi parameter pengukuran, metoda sampling, homogenitassampel,
kondisialat uji, ketidaksempurnaanmetodapengujian/pengukuran, pengaruhpersonilKetidakpastian yang
bersumberdari individual akanmelalui 2 tipeevaluasiyaituevaluasitipe A dan evaluasitipe B [9].
Evaluasitipe A – Merupakanevaluasikomponenacak (random) – Nilai
ketidakpastiandiperolehdaripengukuranberulangdenganeksperimen – Nilai ketidakpastianbaku = μ =
deviasistandar 2)
Evaluasitipe B – Merupakanevaluasikomponen random dan sistematik.

Daftar Pustaka ;
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.jurnalet.com/jet/article/download/
115/142&ved=2ahUKEwjp98ev1Nf6AhUuB7cAHc8PBQM4FBAWegQIDBAB&usg=AOvVaw0OTRDaA
F6VsrJW15o6H0oj

Anda mungkin juga menyukai