Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENDAHULUAN & ASUHAN KEPERAWATAN

SISTEM PERSARAFAN TUMOR OTAK

DOSEN PENGAMPUH :
MARIA ULFA ASHAR S. Kep., Ns., M. Kep.

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 8


KEPERWATAN B

NAMA NIM
SRI WAHYUNI NASIR 70300120050
AL-IFTITAH INTAN SYAHBANI 70300120047
DINA AL-FISYAH UTAMI MAJID 70300120051

PROGRAM STIUDI S-1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu..
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami.Shalawat serta salam selalu dilimpahkan kepada junjngan Nabi
Besar Muhammad SAW, beserta sahabat dan keluarganya, serta pengikutnya hingga akhir
zaman. Aamiin
Alhamdulillah kami telah berhasil menyelesaikan makalah Laporan Kasus Asuhan
Keperawatan Sistem Persarafan.Makalah ini ditulis dari hasil yang diperoleh dari beberapa
referensi buku dan jurnal.Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada pembimbing mata
kuliah Keperawatan Medikal Bedah III dan arahan dalam penulisan makalah ini.Semoga
dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dalam
memahami materi tentang Medikal Bedah III.

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini kami masih jauh dari sempurna.Maka
kami mengharapkan adanya masukan, pendapat, kritik, maupun saran dari pembimbing,
pembaca, dan rekan-rekan mahasiswi demi perbaikan menujuarah yanglebih baik.Semoga
hasil makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Aamiin

Makassar, 5 September 2022

Kelompok 9 Kep. B
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................

KATA PENGANTAR ............................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................................

DAFTAR TABEL ...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................

A. Latar Belakang ...................................................................................................


B. Tujuan ................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................

A. Konsep Teori Penyakit ........................................................................................


1. Defenisi .........................................................................................................
2. Etiologi .........................................................................................................
3. Manifestasi ...................................................................................................
4. Patofisiologi ..................................................................................................
5. Pemeriksaan Penunjang ................................................................................
6. Penanganan & Pengobatan ............................................................................
7. Edukasi Nutrisi
B. Konsep Keperawatan ..........................................................................................
1. Pengkajian ....................................................................................................
2. Diagnosa Keperawatan .................................................................................
3. Intervensi ......................................................................................................
Bab III PEMBAHASAN ..............................................................................................

A. Kasus ..................................................................................................................
B. Mind Map ...........................................................................................................
C. Asuhan Keperawatan Sesuai Kasus .....................................................................
D. Integrasi Keislaman ............................................................................................
Bab IV JURNAL PENDUKUNG ...........................................................................

Bab V PENUTUP ...................................................................................................

A. Kesimpulan ........................................................................................................
LAMPIRAN ............................................................................................................

A. Daftar Pustaka .....................................................................................................


B. Lembar Kerja Mahasiswa
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peningkatan kasus baru penderita tumor khususnya tumor otak semakin
bertambah setiap tahun dan menjadi penyebab kematian tertinggi serta kebanyakan
penderita adalah orang dewasa antara usia 55 dan 64 tahun. Tumor otak merupakan
kumpulan sel-sel abnormal yang tumbuh secara tidak wajar dan tidak terkendali.Oleh
karena itu perlu adanya pengobatan klinis untuk mengatasi permasalahan ini dengan
tindakan operasi operasi bedah, terapi radiasi dan kemoterapi.(Ghozali and Sumarti,
2021)
Insiden tumor otak baru adalah 6,4 per 100.000 orang per tahun dengan
tingkat kelangsungan hidup lima tahun secara keseluruhan sebesar 33,4%. Prevalensi
puncaknya adalah antara usia 55 dan 64 tahun, dengan insiden yang sedikit lebih
tinggi pada pria dibandingkan pada wanita. Ada sekitar 0,6% risiko seumur hidup
untuk didiagnosis menderita tumor otak atau sistem saraf lainnya. Tumor otak ini bisa
berbentuk tumor yang sifatnya primer maupun yang menggambarkan metastasis dari
tumor pada organ badan yang lain. Tumor otak memiliki karakteristik yang berlainan
dibanding tumor di tempat lain, meskipun secara histologisnya jinak, namun bisa
berubah menjadi ganas sebab posisinya yang bersebelahan maupun terletak pada
struktur vital dan di dalam rongga tertutup yang sukar dicapai.(Ghozali and Sumarti,
2021)
Tumor Otak yakni penyakit yang mematikan dan dapat menyerang siapa
saja.Tumor otak menempati urutan ke-10 sebagai penyebab kematian baik pada pria
maupun wanita.Tumor otak merupakan tumor dengan tingkatan keganasan kedua
sesudah tumor darah (leukemia).(M and Azizah, 2022).Pengidap tumor otak di
Indonesia terus meningkat akhir-akhir ini.Kenaikan prevalensi permasalahan tumor
otak ini menampilkan terdapatnya ancaman sungguh-sungguh untuk bangsa
Indonesia.Tumor otak bisa menyebabkan menyusutnya kehidupan berkualitas
pengidapnya, juga menyebabkan beban sosial serta ekonomi untuk pengidap serta
keluarganya, warga serta negeri.(Ghozali and Sumarti, 2021)

B. TUJUAN
1. Dapat memahami apa itu Tumor Otak
2. Memahami apa yang menyebabkan Tumor Otak
3. Memahami tanda dan gejala Tumor Otak
4. Mampu memahami proses perjalanan Tumor otak
5. Mampu memahami jenis pemeriksaan apa saja yang dapat dilakukan pada
pasien dengan Tumor Otak
6. Memahami apa saja penanganan dan pengobatan Tumor otak
7. Mampu memahami edukasi nutrisi apa saja yang diberikan pada pasien
dengan Tumor Otak
8. Mampu memahami jenis asuhan keperawatan yang dapat dilakukan pada
pasien Tumor Otak
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP TEORI PENYAKIT
1. Defenisi
Tumor otak adalah pertumbuhan sel otak yang abnormal di dalam atau
disekitar otak secara tidak wajar dan tidak terkendali.Tumor otak dibagi
menjadi dua yaitu tumor otak primer dan sekunder.Tumor otak primer
merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal dan tidak terkontrol yang
berasal dari sel otak itu sendiri.Terdapat beberapa jenis tumor otak primer,
yaitu Glioma, Meningioma, Medulloblastoma. Sedangkan tumor otak
sekunder merupakan tumor yang menyebar ke otak dari kanker tubuh bagian
yang lain.(M and Azizah, 2022).
Tumor otak primer tergolong tumor yang berasal dari jaringan otak
ataupun area dekat otak. Tumor primer dikategorikan bagaikan glial (terdiri
dari sel glial) ataupun non-glial (tumbuh pada ataupun dalam struktur otak,
saraf, pembuluh darah serta kelenjar) serta jinak ataupun ganasTumor otak
metastatik juga bisa dijumpai di tempat lain di badan (misalnya payudara
maupun paru-paru) serta berpindah ke otak, umumnya lewat aliran darah.
Tumor metastasis disebut sebagai kanker (tumor ganas).(Ghozali and Sumarti,
2021)

2. Etiologi
Pemicu terbentuknya tumor merupakan dari aspek genetik yang mana
terdapat gen yang tidak normal sebagai pengendali perkembangan sel otak.
Kelainan ini bisa diakibatkan secara langsung menimpa gen ataupun
terdapatnya hambatan pada kromosom yang bisa mengubah peranan dari gen
itu sendiri. Sebagian riset menampilkan jika paparan radiasi serta bahan kimia
pula bisa mengakibatkan munculnya tumor.Tampaknya paparan bahan
tersebut bisa menimbulkan transformasi struktur dari gen. Menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) bahwa tingkatan tumor otak dibagi dari tingkatan I
sampai tingkatan IV.Pengelompokan tersebut berdasarkan pada karakteristik
tumor itu sendiri, misalnya posisi tumbuhnya tumor, kecepatan
perkembangan, serta teknik penyebarannya.Tumor otak yang terkategori jinak
serta tidak berpotensi ganas terletak pada tingkatan I serta II.(Ghozali and
Sumarti, 2021)
Identitas tumor otak jinak merupakan berkembang secara terbatas,
mempunyai selubung, tidak menyebar serta apabila dioperasi bisa dikeluarkan
secara utuh sehingga bisa sembuh sempurna.Sebaliknya pada tingkatan III
serta IV, umumnya telah berpotensi jadi kanker yang disebut tumor otak ganas
atau kanker otak.Kanker ataupun tumor ganas merupakan perkembangan sel
atau jaringan yang tidak terkontrol, terus bertumbuh dan immortal (tidak bisa
mati).Sel kanker bisa menyusup ke jaringan dekat kemudian menyebar dengan
cepat.Kanker otak ini mempunyai identitas bisa menyusup ke jaringan
sekitarnya, dan juga sel kanker bisa ditemui pada perkembangan
tumor.(Ghozali and Sumarti, 2021)
Masih belum diketahui penyebab seorang mengidap tumor otak primer
(tumor yang timbul awal kali di otak maupun jaringan dekat
otak).Diperkirakan tumor otak tersebut mulai timbul pada saat jaringan normal
mengalami kelainan atau disebut mutasi DNA. Mutasi inilah yang membuat
sel-sel berkembang serta tumbuh biak sangat cepat, dan senantiasa hidup kala
sel-sel sehat telah mati. Hal ini berdampak adanya penimbunan sel-sel
abnormal serta membentuk tumor.Ada sebagian aspek yang dapat tingkatkan
resiko seorang terserang tumor otak.Aspek generasi atau keturunan, lalu
dampak dari prosedur radioterapi menjadi penyebabnya. Tumor otak primer
tidak sering terjadi dibanding tumor otak sekunder (tumor otak yang berasal
dari tumor yang berkembang di bagian organ lain kemudian menyebar ke
otak). (Ghozali and Sumarti, 2021)
Penyebab tumor otak belum diketahui.Namun ada bukti kuat yang
menunjukan bahwa beberapa agent bertanggung jawab untuk beberapa tipe
tumor-tumor tertentu.Agent tersebut meliputi faktor herediter, kongenital,
virus, toksin, dan defisiensi immunologi.Ada juga yang mengatakan bahwa
tumor otak dapat terjadi akibat sekunder dari trauma cerebral dan penyakit
peradangan. Metastase ke otak dari tumor bagian tubuh lain juga dapat terjadi.
Karsinoma metastase lebih sering menuju ke otak daripada sarcoma. Lokasi
utama dari tumor otak metastase berasal dari paru-paru dan payudara.(Patel,
2019)

3. Klasifikasi
Klasifikasi Tumor otak terbagi 2 yakni.(Ghozali and Sumarti, 2021):
a. Tumor Otak Jinak
1) Chordomas adalah tumor otak jinak yang tumbuh secara
lambat, paling umum terjadi pada orang berusia 50 hingga 60
tahun. Lokasi tersering adalah di dasar tengkorak dan bagian
bawah tulang belakang. Meskipun tumor ini jinak, tumor
tersebut dapat menyerang tulang yang berdekatan dan memberi
tekanan pada jaringan saraf di dekatnya. Ini adalah tumor
langka, yang berkontribusi hanya 0,2% dari semua tumor otak.
2) Craniopharyngiomas adalah tumor otak yang biasanya jinak,
tetapi tumor ini sulit untuk diangkat karena lokasinya dekat
dengan struktur kritis dan jauh di dalam otak. Tumor tersebut
muncul dari sebagian kelenjar pituitari (struktur yang mengatur
banyak hormon dalam tubuh), sehingga hampir semua pasien
memerlukan terapi penggantian hormon.
3) Gangliocytomas, gangliomas, dan anaplastic gangliogliomas
adalah tumor otak langka yang mencakup sel saraf neoplastik
yang relatif berdiferensiasi baik, terutama terjadi pada orang
dewasa.
4) Glomus jugulare adalah tumor otak yang paling bersifat jinak
dan biasanya terletak tepat di bawah dasar tengkorak, di bagian
atas vena jugularis. Tumor disana merupakan bentuk tumor
glomus yang paling umumNamun, tumor glomus secara umum
hanya berkontribusi 0,6% dari neoplasma kepala dan leher.
5) Meningiomas adalah tumor intrakranial jinak yang paling
umum, terdiri dari 10 hingga 15% dari semua neoplasma otak,
meskipun sebagian kecil merupakan tumor ganas. Tumor ini
berasal dari meninges, yaitu struktur mirip membran yang
mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
6) Pineocytomas adalah tumor otak yang jinak, muncul dari sel
pineal, terutama terjadi pada orang dewasa. Tumor tersebut
yang paling sering terdefinisi dengan baik, tidak invasif,
homogen, dan tumbuh lambat.
7) Pituitary adenomas adalah tumor intrakranial yang paling
umum setelah glioma, meningioma, dan schwannoma.
Sebagian besar pituitary adenoma merupakan tumor jinak dan
tumbuh cukup lambat. Bahkan tumor ganas pituitary jarang
menyebar ke bagian tubuh yang lain. Adenoma sejauh ini
merupakan penyakit paling umum yang menyerang jaringan
pituitary. Tumor tersebut biasanya menyerang orang-orang
berusia 30-an atau 40-an bahkan orang dewasa. Sebagian besar
tumor ini dapat diobati sampai hilang.
8) Schwannomas adalah tumor otak jinak yang umum pada orang
dewasa. Tumor ini muncul di sepanjang saraf, terdiri dari sel-
sel yang biasanya menyediakan "hambatan listrik" untuk sel-sel
saraf. Acoustic neuromas adalah schwannoma yang paling
umum, muncul dari saraf vestibularcochlear, yang bermula dari
otak hingga ke telinga. Meskipun tumor ini jinak, tetapi bisa
menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian jika
tumbuh dan menekan saraf dan akhirnya pada otak.
9) Hemangioblastomas adalah tumor otak yang tumbuh lambat,
umumnya terletak di otak kecil. Tumor ini berasal dari
pembuluh darah, bisa berukuran besar dan sering disertai kista.
Tumor tersebut paling sering terjadi pada orang berusia 40
hingga 60 tahun dan lebih umum pada pria daripada wanita.
b. Tumor Otak Ganas
Glioma adalah jenis tumor otak orang dewasa yang paling
umum, terhitung 78% dari tumor otak ganas.Tumor tersebut muncul
dari sel pendukung otak, yang disebut glia.Sel-sel ini dibagi lagi
menjadi astrosit, sel ependymal, dan sel oligodendroglial (atau oligo).
Tumor glial terdiri dari :
1) Astrositoma adalah glioma yang paling umum, terhitung sekitar
sete ngah dari semua tumor otak primer dan sumsum tulang
belakang. Astrositoma berkembang dari sel glial berbentuk
bintang yang disebut astrosit, bagian dari jaringan pendukung
otak. Hal ini terjadi di beberapa bagian otak, namun paling
sering terdapat di otak besar. Orang dari segala usia dapat
mengembangkan astrositoma, tetapi lebih sering terjadi pada
orang dewasa terutama pria paruh baya (usia diatas 40 tahun)
dan sebagian besar stadium tinggi. Astrositoma di dasar otak
lebih umum terjadi pada anak-anak atau orang yang lebih muda
atau remaja.
2) Ependimoma adalah glioma yang berasal dari transformasi
neoplastik dari sel ependymal yang melapisi sistem ventrikel
dan menyebabkan 2% hingga 3% dari semua tumor otak.
3) Glioblastoma multiforme (GBM) adalah jenis tumor glial yang
paling invasif. Tumor ini cenderung tumbuh cepat, menyebar
ke jaringan lain dan memiliki prognosis yang buruk. Tumor ini
terdiri dari beberapa jenis sel, seperti astrosit dan
oligodendrosit. GBM lebih sering terjadi pada orang berusia 50
hingga 70 tahun dan lebih umum pada pria daripada wanita.
4) Medulloblastomas adalah glioma yang biasanya muncul di otak
kecil, paling sering pada anak-anak. Tumor tersebut adalah
tumor tingkat tinggi, tetapi biasanya responsif terhadap radiasi
dan kemoterapi.
5) Oligodendroglioma adalah glioma yang berasal dari sel-sel
yang membuat myelin, yang merupakan penghambat
pengiriman pada saraf otak.
6) Tumor Rhabdoid adalah tumor otak yang jarang terjadi, tumor
ini sangat agresif yang cende rung menyebar ke seluruh sistem
saraf pusat. Tumor tersebut sering muncul di banyak tempat di
tubuh, terutama di ginjal dan lebih sering terjadi pada anak
kecil, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa.

4. ManisfestasiKlinis
Gejala atau indikasi tumor otak sangat bermacam-macam dan
tergantung pada posisi, dimensi, dan tingkatan perkembangan tumor itu
sendiri.Tumor otak yang berkembang secara lambat-laun dari awal mulanya
tidak memunculkan indikasi juga (sangat sedikit).Indikasi tersebut
tersamarkan semacam sakit kepala dan juga keletihan (Miranda-Filho et al.,
2017).Sekian banyak tumor telah memberikan tekanan pada otak maupun
membuat sebagian peranan otak tidak dapat berperan dengan baik, indikasi ini
mulai timbul sehingga menimbulkan indikasi baru misalnya kejang-kejang
disertai sakit kepala.Tumor otak yang terletak pada posisi tertentu bisa
mengacaukan sistem kerja otak sehingga tidak berperan sesuai
fungsinya.Tanda dan gejala klinis tumor otak dapat bersifat umum dan lokal
(Comelli et al., 2017).
Gejala umum, seperti sakit kepala dan kejang, disebabkan oleh
peningkatan tekanan intrakranial.Gejala lokal, seperti kelemahan unilateral
atau perubahan kepribadian, disebabkan oleh kerusakan jaringan atau
kompresi daerah khusus.Gejala awal tumor tingkat rendah atau tahap awal
penyakit sering kali bersifat lokal, berkembang menjadi gejala umum saat
tumor bertambah besar dan menyebar.

5. Patofisiologi
Tumor otak merupakan neoplasma yang tumbuh secara abnormal yang
menyebabkan gangguan fokal dan peningkatan TIK.Gangguan fokal
disebabkan karena adanya penekanan pada janringan otak, sedangkan
peningkatan TIK disebabkan karena udema serebral dan terjadi perubahan
sirkulasi CSS. Jika terjadi peningkatan TIK tubuh akan melakukan
kompensasi dengan menurunkan cairan intracranial, menurunkan cairan CSS,
menurunkan kandungan cairan intra sel dan mengurangi sel-sel paremkim
otak. Jika kompensasi tubuh gagal akan terjadi rasa nyeri, kompresi sub
kortikal dan batang otak, dan dapat mengakibatkan bergesernya girus medialis
lobus temporal ke inferior melalui insisura territorial yang menyebabkan
herniasi serebral yang dapat berefek kematian. Selain itu juga menyebabkan
statis vena serebral yang mengakibatkan papil edema (Batticca,2008).

6. Pemeriksaan Penunjang
a. CT scan dan MRI
Memperlihatkan semua tumor intrakranial dan menjadi
prosedur investigasi awal ketika penderita menunjukkan gejala yang
progresif atau tanda-tanda penyakit otak yang difus atau fokal, atau
salah satu tanda spesifik dari sindrom atau gejala-gejala tumor. Kadang
sulit membedakan tumor dari abses ataupun proses lainnya.
b. Foto polos dada
Dilakukan untuk mengetahui apakah tumornya berasal dari
suatu metastasis yang akan memberikan gambaran nodul tunggal
ataupun multiple pada otak.
c. Pemeriksaan cairan serebrospinal
Dilakukan untuk melihat adanya sel-sel tumor dan juga marker
tumor. Tetapi pemeriksaan ini tidak rutin dilakukan terutama pada
pasien dengan massa di otak yang besar. Umumnya diagnosis
histologik ditegakkan melalui pemeriksaan patologi anatomi, sebagai
cara yang tepat untuk membedakan tumor dengan proses-proses infeksi
(abses cerebri).
d. Biopsi stereotaktik
Dapat digunakan untuk mendiagnosis kedudukan tumor yang
dalam dan untuk memberikan dasar-dasar pengobatan dan informasi
prognosis.
e. Angiografi Serebral
Memberikan gambaran pembuluh darah serebral dan letak
tumor serebral.
f. Elektroensefalogram (EEG)
Mendeteksi gelombang otak abnormal pada daerah yang
ditempati tumor dan dapat memungkinkan untuk mengevaluasi lobus
temporal pada waktu kejang.

7. Penanganan & Pengobatan


Berikut penanganan & pengobatan tomor otak.(Ghozali and Sumarti, 2021):
a. Operasi Bedah
Operasi bedah atau bisa dikombinasikan dengan terapi radiasi
dapat mengontrol atau menyembuhkan berbagai jenis tumor, proses
pembedahan sering dilakukan terlebih dahulu untuk mengurangi
jumlah tumor, kemudian diobati dengan radiasi atau kemoterapi, hal
ini membantu pengobatan ini berhasil dan bisa memperpanjang hidup
pada orang tersebut terutama pasien orang dewasa, bahkan jika semua
tumor tidak dapat diangkat. Operasi bedah juga dapat dilakukan untuk
meringankan beberapa gejala yang disebabkan oleh tumor otak,
khususnya yang disebabkan oleh penumpukan tekanan di dalam
tengkorak.Misalnya sakit kepala, mual, muntah, dan penglihatan kabur.

b. Terapi Radasi
Dalam terapi radiasi difokuskan pada tumor dari sumber di luar
tubuh.Ini disebut terapi radiasi sinar eksternal (EBRT). Jenis terapi
radiasi ini sama seperti mendapatkan x-ray, tetapi dosis radiasinya jauh
lebih tinggi. Terapi radiasi bisa digunakan sebagai pengobatan primer
atau tambahan setelah operasi bedah.
Beberapa terapi radiasi tumor otak diantaranya:
1) Three-dimensional conformal radiation therapy (3D-CRT)
2) Intensity modulated radion therapy (IMRT)
3) Volume modulated arc therapy (VMAT)
4) Conformal proton beam radiation therapy
5) Stereotactic radiosurgery (SRS) atau Stereotactic radiotherapy
(SRT)
6) Imagine-guided radiation therapy (IGRT)
7) Brachytherapy (terapi radiasi internal)
8) Terapi radiasi seluruh otak (radiasi kraniospinal)

c. Kemoterapi
Kemoterapi yang diberikan bisa dikombinasikan dengan radiasi
telah terbukti meningkatkan kelangsungan hidup pada kasus
tertentu.Misalnya, pemberian obat kemoterapi waf er carmustine
(Gliadel), atau temozolomide (Temodar) pada pasien yang lebih muda
sampai dewasa ditempatkan selama operasi telah meningkatkan
kelangsungan hidup pada pasien tumor otak dan glioma derajat tinggi.
Berikut pemberian obat pada kemoterapi, sebagai berikut:
1) Bevacizumab (Avastin, Mvasi, Zirabev)
Bevacizumab adalah versi protein sistem kekebalan buatan
manusia yang disebut antibodi monoklonal.Antibodi ini
menargetkan faktor pertumbuhan endotel vaskular (VEGF),
protein yang membantu tumor membentuk pembuluh darah
baru (proses yang dikenal sebagai angiogenesis), yang mereka
butuhkan untuk tumbuh.Obat ini digunakan terutama
mengobati beberapa jenis glioma (terutama yang tumbuh cepat
seperti glioblastoma) yang muncul kembali setelah pengobatan
awal.Selanjutnya, berguna dalam mengobati meningioma yang
kambuh.Ketika digunakan dalam kemoterapi, obat ini
membantu untuk mengecilkan beberapa tumor atau
memperpanjang waktu sampai mereka mulai tumbuh kembali,
meskipun tidak membantu orang hidup lebih lama.
2) Everolimus (Afinitor)
Everolimus berfungsi untuk memblokir protein sel yang
dikenal sebagai mTOR, yang biasanya membantu sel tumbuh
dan membelah menjadi sel baru.Obat ini bisa mengecilkan
tumor atau memperlambat pertumbuhannya dalam jangka
waktu tertentu.Everolimus adalah pil yang diminum sekali
sehari.
Beberapa obat yang biasa digunakan dengan tumor otak tidak
mengobati tumor otak secara langsung, tetapi dapat membantu
mengurangi gejala yang disebabkan oleh tumor otak atau
pengobatannya.Obat-obatan yang digunakan antara lain:
1) Kortikosteroid (Corticosteroid)
2) Obat anti kejang (Anticonvulsants)
3) Hormon

8. Edukasi Nutrisi
Pengobatan tumor otak tidak hanya memerlukan dokter yang ahli dan
obat yang mujarak tetapi juga makanan yang sehat. Berikut beberapa
kandungan makanan yang disarankan beserta alasannya:
a. Omega-3 yang dapat ditemukan di ikan (salmon, tuna dan tenggiri)
bermanfaat dalam menguransi resistensi tumor pada terapi. Omega-3
juga membantu mempertahankan dan menaikan daya tahan tubuh
dalam menghadapi proses pengobatan tumor otak seperti kemotrapi.
b. Omega-9 yang ada di minyak zaitun pun dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh sekaligus mengurangi pembengkakan dan menguransi
sakit saat pengobatan tumor otak.
c. Serat dari roti gandum, sereal, buah segar, sayur dan suku kacang-
kacangan membantu Anda mengatur tingkat gula. Sel kanker
cenderung mengkonsumsi gula 10-15 kali lipat daripada sel normal
sehingga semakin meradang. Agar bisa mengatur gula dengan baik,
disarankan mengkonsumsi 4-5 porsi sayur dan 1-2 porsi buah segar.
Selain mengatur kadar gula, serat dapat menurunkan peluang sembelit.
d. Folic acid yang dikenal sebagai vitamin B9 atau Bc bisa mencegah
menyebarnya sehinga bisa membantu pengobatan tumor otak atau
bagian lainnya. Vitamin B9 dapat ditemukan di sayuran dengan daun
hijau tua (bayam, asparagus dan daun selada), kacang polong, kuning
telur dan biji bunga matahari.
e. Antioksi dan memang dikenal sebagai salah satu senjata untuk
membantu pengobatan tumor otak. Antioksidan dapat di temukan di
keluarga beri (strawberi, rasberi dan blueberi), anggur, tomat, brokoli,
jeruk, persik, apricot, bawang putih, gandum, telur, ayam, kedelai dan
ikan.
Makanan yang harus dihindari penderita kanker dan tumor otak adalah
Gula dan karbohindrat harus dihindari karena mereka merupakan makanan
utama sel kanker. Pada saat pengobatan brain tumor and cancer, sel-sel kanker
yang ada di dalam tubuh akan mengkonsumsi 10-15 kali lipat gula. Gula yang
dikonsumsi akan menjadi energy para sel kanker yang mempercepat
perkembangan mereka.
9. Komplikasi
a. Edema Serebral
Peningkatan cairan otak yang berlebih yang menumpuk disekitar lesi
sehingga menambah efek masa yang mendesak (space-
occupying).Edema Serebri dapat terjadi ekstrasel (vasogenik) atau
intrasel (sitotoksik).
b. Hidrosefalus
Peningkatan intracranial yang disebabkan oleh ekspansin massa dalam
rongga cranium yang tertutup dapat di eksaserbasi jika terjadi obstruksi
pada aliran cairan serebrospinal akibat massa.
c. Herniasi Otak
Peningkatan intracranial yang terdiri dari herniasi sentra, unkus, dan
singuli.
d. Epilepsi
e. Metastase ketempat lain

B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Penyimpangan KDM secara teori
Faktor herediter, virus, riwayat trauma kepala,paparan bahankimia yang bersifat karsinogenik

Pertumbuhan sel otak abnormal

Tumor otak

Gejala spesifik tumor otak Mengganggu fungsi spesifik


Peningkatan massa otak Obstruksi saluran cairan
berdasarkan lokasi tumor bagian otak tempat tumor
serebrospinal

Penyumbatan di ventrikel
Tumor korteks motorik Epitalamus

[Type a quote from the Ventrikel otak membesar


Perubahan suplai darah Tumor cerebrum/ telenchepalon
document (cerebralofhemisphere)
or the summary
an interesting point. You can Udema serebral
position the text box
Nekrosis jaringan otak Lobus oksipital (visual center,
anywhere in the document.
visual speech center, atur
Use the Drawing Tools tab to
kemampuan) TIK ↑
Perubahan kepekaan neuron change the formatting of the
pull quote text box.]
Nyeri kepala Tubuh melakukan kompensasi
Gangguan hantaran listrik otak [Type a quote from the (butuh waktu berhari-hari
document or the summary of sampai berbulan-bulan) dengan
Kejang anPerubahan
interestingrasa
point. You nyeri
nyaman can cara: ↓ volume darah
position the text box intracranial, ↓ volume CSS,
Resiko nutrisi kurang dari ↓kandungan cairan intrasel,
anywhere in the document.
Resiko cedera kebutuhan tubuh mengurangi sel-sel parenkim
Use the Drawing Tools tab to
[Type a quote from the change the formatting of the
document or the summary of pull quote text box.]
Kompresi subkortikal & batang Nyeri
Muntah Gagal
an interesting point. You can otak
position the text box
anywhere in the document.
2. Pengkajian
a. Data klien : nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status
perkawinan, pendidikan, pekerjaan, golongan darah, penghasilan,
alamat, penanggung jawab, dll.
b. Riwayat kesehatan :
1) keluhan utama
2) Riwayat kesehatan sekarang
3) Riwayat Kesehatan lalu
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
c. Pemeriksaan fisik :
1) Saraf : kejang, tingkah laku aneh, disorientasi, afasia,
penurunan/kehilangan memori, afek tidak sesuai, berdesis
2) Penglihatan : penurunan lapang pandang, penglihatan kabur
3) Pendengaran : tinitus, penurunan pendengaran, halusinasi
4) Jantung : bradikardi, hipertensi
5) Sistem pernafasan : irama nafas meningkat, dispnea, potensial
obstruksi jalan nafas, disfungsi neuromuskuler
6) Sistem hormonal : amenorea, rambut rontok, diabetes mellitus
7) Motorik : hiperekstensi, kelemahan sendi
3. Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah cara mengidentifikasi, memfokuskan, dan
mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta respon terhadap masalah aktual dan
resiko tinggi, Label dari diagnosa keperawatan memberi format untuk
mengekspresikan bagian identifikasi masalah dari proses keperawatan.
Diagnosa keperawatan yang muncul adalah :
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
mual, muntah dan tidak nafsu makan / pertumbuhan sel-sel kanker
b. Nyeri kepala berhubungan dengan proses pertumbuhan sel-sel kanker
pada otak/mendesak otak.
c. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan penanganan penyakit
berhubungan dengan kurangnya informasi.
d. Risiko cidera berhubungan dengan serangan kejang, penurunan tingkat
kesadaran
e. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan gangguan
pergerakan dan kelemahan.
4. Intervensi
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan mual, muntah dan tidak nafsu makan
Tujuan : Kebutuhsn nutrisi dapat terpenuhi setelah dilakukan
keperawatan
Hasil yang diharapkan: Nutrisi klien terpenuhi, Mual berkurang sampai
dengan hilang.
Rencana tindakan :
1) Hidangkan makanan dalam porsi kecil tapi sering dan hangat.
R/ Makanan yang hangat menambah nafsu makan.
2) Kaji kebiasaan makan klien R/ Jenis makanan yang disukai
akan membantu meningkatkan nafsu makan klien.
3) Ajarkan teknik relaksasi yaitu tarik napas dalam. R/ Tarik nafas
dalam membantu untuk merelaksasikan dan mengurangi mual.
4) Timbang berat badan bila memungkinkan. R/ Untuk
mengetahui kehilangan berat badan.
5) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian vitamin R/
Mencegah kekurangan karena penurunan absorsi vitamin larut
dalam lemak
b. Nyeri berhubungan dengan proses pertumbuhan sel-sel kanker
Tujuan : Nyeri berkurang sampai hilang setelah dilakukan tindakan
keperawatan
Hasil yang diharapkan : Nyeri berkurang sampai dengan hilang
Rencana Tindakan:
1) Kaji karakteristik nyeri, lokasi, frekuensi R/ mengtahui tingkat
nyeri sebagai evaluasi untuk intervensi selanjutnya
2) Kaji faktor penyebab timbul nyeri (takut , marah, cemas) R/
dengan mengetahui faktor penyebab nyeri menentukan
tindakan untuk mengurangi nyeri
3) Ajarkan tehnik relaksasi tarik nafas dalam R/ tehnik relaksasi
dapat mengatsi rasa nyeri
4) Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik R/
analgetik efektif untuk mengatasi nyeri
c. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan penanganan penyakit
berhubungan dengan kurangnya informasi.
Tujuan : Pengetahuan pasien bertambah mengenai kondisi dan
penanganan penyakit setelah dilakukan tindakan keperawatan
Kriteria Hasil : Pasien mengerti penyebab dan komplikasi penyakitnya.
Rencana Keperawatan :
1) Kaji pemahaman pasien, keluarga mengenai penyebab tumor
dan penanganannya. R /: Instruksi dasar untuk penyuluhan
lebih lanjut.
2) Jelaskan fungsi otak dan konsekuensinya sesuai dengan tingkat
pemahaman klien R /: Menambah pengetahuan pasien.
3) Bantu pasien untuk mengidentifikasi cara-cara memahami
perubahan akibat penyakit. R /: Pasien dapat melihat bahwa
kehidupannya tidak harus berubah.
d. Gangguan mobilitas fisik yang berhubungan dengan gangguan
pergerakan dan kelemahan
Tujuan: Gangguan mobilitas fisik teratasi setelah dilakukan tindakan
keperawatan
Kriteria Hasil: Pasien mendemonstrasikan tehnik / prilaku yang
memungkinkan dilakukannya kembali aktifitas
Rencana tindakan :
1) Kaji derajat mobilisasi pasien dengan menggunakan skala
ketergantungan (0-4) R /: seseorang dalam semua kategori
sama-sama mempunyai resiko kecelakaan.
2) Letakkan pasien pada posisi tertentu untuk menghindari
kerusakan karena tekanan. R /: Perubahan posisi yang teratur
meningkatkan sirkulasi pada seluruh tubuh
3) Bantu untuk melakukan rentang gerak R /: Mempertahankan
mobilisasi dan fungsi sendi
4) Tingkatkan aktifitas dan partisipasi dalam merawat diri sendiri
sesuai kemampuan R /: Proeses penyembuhan yang lambat
5) sering kali menyertai trauma kepala, keterlibatan pasien dalam
perencanaan dan keberhasilan.

BAB III
PEMBAHASAN
A. KASUS
Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan
nyeri kepala berat sejak 6 bulan yang lalu dan memberat sejak 1 minggu sebelum
masuk rumah sakit. Hasil pengkajian didapatkan nyeri dapat muncul tiba-tiba saat
beristirahat maupun beraktivitas,kejang, mual dan muntah, pandangan kabur sejak 3
bulan yang lalu.Klien tidak pernah mengalami trauma kepala, pemeriksaan fisik
neuorologis didapatkan visus OD 0 dan OS 1/∞. Pemeriksaan CT scan kepala
menunjukkan massa pada lobus frontal dextra.

B. ASUHAN KEPERAWATAN SESUAI KASUS


PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

HARI/TANGGAL : Kamis,09 September 2022


JAMPENGKAJIAN : 12.00 WITA
PENGKAJI : Kelompok 8
RUANG : Perawatan Bedah

I. IDENTITAS
A. PASIEN
Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Sudah menikah
Pekerjaan : IRT
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Jl. Miranti No.21
No.RM : 987776
Diagnostik Medis : Tumor Otak
TglmasukRS : 28 Agustus 2022

B. PENANGGUNGJAWAB
Nama : Tn. B
Umur : 38 tahun
Pendidikan terakhir :SMA
Pekerjaan : Sopir
Alamat : Jl. Miranti No. 21
II. RIWAYAT KEPERAWATAN
A. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
1. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Keluhan utama : nyeri kepala
b. Kronologi penyakit saat ini : tiba tiba muncul nyeri kepala
pada saat beristirahaat maupun beraktivitas
c. Pengaruh penyakit terhadap pasien : kejang, mual, munta dan
pandangan kabur sejak 3 bulan yang lalu
d. Apa yang diharapkan pasien dari pelayanan kesehatan : semoga cepat
sembuh dan bisa beraktivitas kembali seperti semula
2. Riwayat Penyakit Masa Lalu
a. Penyakit masa anak –anak : tidak ada
b. Imunisasi : lengkap
c. Alergi : tidak ada
d. Pengalaman sakit/dirawat sebelumnya : tidak ada
e. Pengobatan terakhir : tidak ada

B. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


1. Genogram(minima 3 generasi)

? 1 ?
1

? ?

4 3
2 3

3 3 ? ?
9
5 9
5

1 1
4 0
Ket : = Laki-laki

= Perempuan

= KlienMenin

= ggal

? = Tidakdiketahui

= Garis

= PerkawinanGaris

= Keturunan

GarisSerumah

a. Dengan siapa klien tinggal dan berapa jumlah keluarga?(bersama suami


dan 2 orang anak )
b. Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit serupa? ( tidak
ada )
c. Apakah ada keluarga yang mempunyai penyakit menular atau
menurun? ( tidak ada )
d. Bagaimana efek yang terjadi pada keluarga bila salah
satuanggota keluargasakit? ( tidak bisa beraktifitas normal
karna harus menjaga keluarga )
C. PENGKAJIANBIOLOGIS
1. RASAAMANDANNYAMAN
a. Apakah ada rasa nyeri?Di bagian mana?jelaskan secara rinci:
(ada rasa nyeri di bagian kepala sejak 6 bulan yang lalu dan pasien
mengeluh tidak nyaman.
P : pasien mengatakan biasanya sakit kepala akan diperburuk oleh
ketegangan, dan saat leher/punggung kaku.
Q :pasien mengatakan nyeri sepertitertekan
R :pasien mengatakan nyeri pada bagian kepala
S : pasien mengatakan skala nyeri 6 dengan menggunakan (NRS)
T : pasien mengatakan tiba tiba muncul nyeri kepala pada saat
beristirahaat maupun beraktivitas)
b. Apakah mengganggu aktifitas?( iya pasien mengatakan nyeri tiba tiba
muncul nyeri kepala pada saat beristirahaat maupun beraktivitas)
c. Apakah yang dilakukan untuk mengurangi/menghilangkan nyeri? (
berbaring )
d. Apakah cara yang digunakan untuk mengurangi nyeri efektif? (Tidak
dikaji)
e. Apakah ada riwayat pembedahan?(Tidak Ada)
2. AKTIFITASISTIRAHAT–TIDUR
a. AKTIFITAS
1. Apakah klien selalu berolahraga? Jenis OR? (tidak dikaji)
2. Apakah klien mengguan akan alat bantu dalam beraktifitas? (iya,
pasien mengatakan nyeri tiba tiba muncul nyeri kepala pada saat
beristirahaat)
3. Apakah ada gangguan aktifitas? ( iya, pasien nampak tidak dapat
menuntaskan aktifitas )
4. Berapa lama melakukan kegiatan perhari? (4 jam )Jam berapa
mulai kerja?( jam 6 )
5. Apakah klien mampunyai ketrampilan khusus? ( tidak di kaji)
6. Bagaimana aktifitas klien saat sakit sekarang ini? (tidak ada
) Apakah perlu bantuan? Jelaskan secara Rinci. (tidak di
kaji)
b. ISTIRAHAT
1. Kapan dan berapalama klien beristirahat? (siang dan malam hari
sekitar 3 samapai 4 jam)
2. Apa kegiatan untuk mengisi swaktu luang? (peregangan diatas
tempat tidur)
3. Apakah klien manyediakan waktu khusus untuk istirahat? (iya)
4. Apakah pengisian waktu luang sesuai hoby? (tidak )
5. Bagaimana istirahat klien saat sakit sekarang ini? (tiba tiba muncul
nyeri kepala pada saat beristirahaat dan pasien nampak gelisah)
c. TIDUR
1. Bagaimana pola tidur klien? (tidak normal) (3-4 jam)
2. Apakah kondisi saat ini menganggu klien? (iya)
3. Apakah klien terbiasa mengguan akan obat penenang sebelum tidur?
(tidak)
4. Kegiatan apa yang dilakukan menjelang tidur? (tidak ada)
5. Bagaimana kebiasaan tidur? (berdoa sebelum tidur)
6. Berapa jam klien tidur? (3-4 jam) kualitas tidurnya? ( sulit tidur)
7. Apakah klien sering terjaga saat tidur? ( iya)
8. Pernah kan mengalami gangguan tidur? ( iya) Jenisnya? (pasien
mengalami kejang)
9. Apahal yang ditimbulkan akibat gangguan tersebut? (pola tidur
pasien terganggu/berubah)
3. CAIRAN
a. Berapa banyak klien minum perhari? (satu liter )
b. Minuman apa yang disukai klien dan yang biasa diminum klien? ( air
putih )
c. Apakah ada minuman yang disukai /dipantang? ( tidak ada )
d. Apakan klien terbiasa minum alkohol? ( tidak )
e. Bagainama pola pemenuhan cairan perhari? ( normal )
f. Ada program pembatasan cairan? ( tidak ada )
g. Bagaimana balance cairan klien? ( tidak di kaji )
4. NUTRISI
a. Apa yang biasa di makan klien tiap hari? ( bubur )
b. Bagaimana pola pemenuhan nutrisi klien?( 3x/haridan Pasien
mengatakan mengalami mual dan munta)
c. Apakah ada makanan kesukaan,makanan yang dipantang? (tidak ada )
d. Apakah ada riwayat alergi terhadap makanant? ( tidak ada )
e. Apakah ada kesulitan menelan? ( tidak ada )
f. Apakah ada alat bantu dalam makan?( tidak ada )
g. Apakah ada yang menyebabkan gangguan pencernaan? ( tidak ada )
h. Bagaimana kondisi gigi klien?( normal )
i. Adakah riwayat pembedahan dan pengobatan yang berkaiatan
dengan sistem pencernaan? ( tidak )
j. Adakah program DIET bagi klien? ( tidak ada ) Jenis? ( tidak ada )
5. ELIMINASI : URINE DAN FESES
a. Eliminasi feses:
1. Bagaimana pola klien dalam defekasi? Kapan ,pola dan
karakteristik feses? ( tidak di kaji )
2. Apakah terbiasa menggunakan obat pencahar? ( tidak di kaji)
3. Apakah ada kesulitan? ( tidak di kaji )
4. Usaha yang dilakukan klien untuk mengatasi masalah? (tidak ada )
5. Apakah klien mengguankan alat bantu untuk defeksi? (tidak)
b. Eliminasi Urine:
1. Apakah BAK klien teratur? ( iya )
2. Bagaimana pola ,frekuensi ,waktu ,karakteristik serta
peru bahan yang terjadi dalam miksi? ( tidak di kaji )
3. Bagaimana perubahan pola miksi klien? ( tidak di kaji )
4. Apakah ada riwayat pembedahan,apakah
menggunakan alat bantu dalam miksi? (tidak di kaji )
5. Berapa volume air kemih? ( tidak di kaji )
6. Bila menggunakan alat bantu sudah berapa lama? ( tidak di kaji )
6. KEBUTUHAN OKSIGENASI DAN KARBONDIOKSIDA
a. PERNAFASAN.
1. Apakah ada kesulitan dalam bernafas? ( tidak ada )
2. Apakah yang dilakukan klien untuk mengatasi masalah? ( tidak ada )
3. Apakah klien mengguan akan alat bantu pernafasan? ( tidak
ada )
4. Posisi yang nyaman bagi klien? ( baring )
5. Apakah klien terbiasa merokok? ( tidak )Obat–obatan untuk
melancarkan pernafasan? ( tidak ada )
6. Apakah ada alergi terhadap debu,obat-obatan dll? ( tidak ada )
7. Apakah klein pernah dirawat dengan gangguan pernafasan? ( tidak )
8. Apakah klien pernah punya riwayat gangguan pernafasan
dan mendapat pengobatan? (tidak )
b. KARDIVASKULER
1. Apakah klien cepat lelah? ( iya )
2. Apakah ada keluhan berdebar–debar? ( tidak ada) Nyeri
dada yang menyebar? ( tidak ada) Pusing? ( iya ) Rasa
berat didada? ( iya )
3. Apakah klien mengguankan alat pacu jantung? ( tidak )
4. Apakah klien mendapat obat untuk mengatasi gangguan
kardiovaskuler? ( tidak )
7. PERSONALHYGIENE
a. Bagaimana pola personal hygiene? (satu kali sehari ),gosok gigi dll? 2
kali sehari
b. Berapa hari klien terbiasa cuci rambut? ( satu kali )
c. Apakah klien memerlukan bantuan dalam melakukan persona
lhygiene? ( iya )
8. SEX
a. Apakah ada kesulitan dalam hubungan seksual? ( tidak di kaji)
b. Apakah penyakit sekarang mempengaruhi /mengganggu fungsi
seksual? ( tidak di kaji )
D. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
1. Psikologi.
a. Status Emosi.
1. Apakah klien dapat mengekspresikan perasaannya? ( iya )
2. Bagaimana suasana hati klien? ( baik )
3. Bagaimana perasaan klien saat ini? ( baik )
4. Apa yang dilakukan bila suasana hati sedih,marah,gembira? ( tidak
di kaji )
b. Konsep diri:
1. Bagaimana klien memandang dirinya? ( tidak dikaji )
2. Hal–hal apa yang disukai klien? ( tidak di kaji )
3. Bagaimana klien memandang diri sendiri? ( tidak kaji )
4. Apakah klien mampu mengidentifikasi
kekuatan,kelemahan yanga dapat dirinya? (tidak dikaji )
5. Hal–hal apa yang dapat dilakukan klien saat ini? ( peregangan di
tempat tidur )
2. Hubungan sosial:
a. Apakah klien mempunyai teman dekat? ( iya )
b. Siapa yang dipercaya klien? ( suami )
c. Apakah klien ikut dalam kegiatan masyarakat? (tidak di kaji )
d. Apakah pekerjaan klien sekarang? ( tidak ada )
3. Spiritual.
a. Apakah klien menganut satu agama? ( iya )
b. Saat ini apakah klien mengalami gangguan dalam menjalankan ibadah?
( iya )
c. Bagaianmana hubungan antara manusia danTuhan dalam agama? (
sangat baik )
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. KEADAAN UMUM
1. Kesadaran:GCS: compos Mentis E4M6V5
2. Kondisi klien secara umum : sakit
3. Tanda–tanda vital : TD : 120/90 mmHg, N : 85 i/mnt, S : 37. 2 ˚C, RR : 30
i/mnt
4. Pertumbuhan fisik:TB,BB,posturtubuh.antropometri : tidak di kaji
5. Keadaan kulit:warna,tekstur,kelaianan kulit : normal
B. PEMERIKSAAN CEPALO KAUDAL
1. Kepala
a. Bentuk,keadaan kulit,pertumbuhan rambut : Ada benjolan dan ada nyeri
kepala, pasien nampak meringis
b. Mata:kebersihan,penglihatan,pupil,reflek,sklera,konjungtiva : (pasien
mengatakan pandangan kabur sejak 3 bulan yang lalu)
c. Telinga:bentuk, kebersihan,sekret,fungsi dan nyeri telinga? (tidak di
kaaji)
d. Hidung:fungsi,polip,sekret,nyeri? (tidak di kaji)
e. Mulut:kemampuan bicara,keadaan bibir,selaput mukosa,warna
lidah,gigi (letak,kondisi gigi),oropharing (bau nafas,suara parau,dahak)
: Pasien mengatakan mengalami mual dan munta
2. Leher
Bentuk,gerakan,pembesaran thyroid,kelenjar getah
bening,tonsil,JVP,Nyeri telan? (tidak di kaji)
3. Dada
a. Inspeksi: Bentuk dada,kelainan bentuk,retraksi otot
dada,pergerakan selama pernafasan,jenis pernafasan
(pernafasan meningkat)
b. Auskultasi: Suara pernafasan,Bunyi jantung,suara abnormal yang
ditemui. (ada suara tambahan ronchi)
c. Perkusi:batas jantung dan paru?(Suara ketok sonor, tak ada redup atau
suara tambahan lainnya.)
d. Palpasi:simetris? ,nyeritekan? Massa? Pernafasan
(kedalaman,kecepatan),ictus kordis. (Normal) (Pergerakan
sama atau simetris, fermitus raba sama)
4. Abdomen
a. Inspeksi: simetris?,contour,warna kulit,vena,ostomy.Bentuk datar,
simetris.
b. Palpasi:tonus otot,kekenyalan,ukuran organ,massa,hernia,hepar,lien?
Tugor baik, tidak ada defands muskuler, hepar tidak teraba
c. Perkusi: Udara.Cairan,massa/tumor? (Suara thympani.)
d. Auskultasi: frekuensi dan intensitas peristaltik. (Peristaltik usus normal
20 kali/menit)
5. Genetalia,Anus dan rektum
a. Inspeksi:warna,terpasang alat bantu,kelainan genital,simpisis? (Tidak
ada)
b. Palpasi:teraba penumpukan urine? (Tidak ada)
6. Ekstremitas:
a. Atas: kelengkapan, kelainan jari, tonus otot, kesimetrisan
gerak, ada yang menggganggu gerak?, kekuatan otot, gerakan
otot, gerakan bahu, siku, pergelangan tangan dan jari–jari
(Normal)
b. Bawah: kelengkapan, edema perifer, kekuatan otot, bentuk
kaki, varices,gerakan otot,gerakan panggul, lutut,pergelangan
kakidan jari–jari.(Normal)

IV. PEMERIKSAAN
PENUNJANGPEMERIKSAANPENUNJANG
Tanggal Test Hasil HasilNormal Alasanuntuk
nilaiabnormal
Emeriksaan fisik OD 0 dan OS
1/
CT Scan Lobus Frontal

HasilStudidiagnostik(X-rays/ProcedurKhusus/Patologi)
V. TERAPHIYANGDIBERIKAN
1. Discharge Planning
 Tidak ada masalah
 Pengobatan Lingkungan rumah
 Kurang dukungan keluarga

Yang harus dilakukan klien:


KLASIFIKASI DATA

NO. DataSubjektif DataObjektif


1. Pasien mengatakan tiba tiba muncul nyeri 1. TD : 120/90 mmHg, N : 85 i/mnt,
kepala pada saat beristirahaat maupun S : 37. 2 ˚C, RR : 30 i/mnt
beraktivitas 2. Pasien nampak meringis
2. Pasien mengeluh nyeri kepala 3. Pasien nampak gelisah
3. Pasien mengatakan mengalami kejang 4. Pasien nampak sulit tidur, tidur 3-
4. Pasien mengatakan mengalami mual dan 4 jam
munta 5. Pernafasan meningkat
5. Pasien mengatakan pandangan kabur 6. Ada suara tambahan ronchi
sejak 3 bulan yang lalu 7. Pola tidur pasien
6. Pasien mengatakan ada rasa nyeri di terganggu/berubah
bagian kepala sejak 6 bulan yang lalu) 8. Pasien nampak tidak dapat
7. Ada benjolan dan ada nyeri kepala menuntaskan aktifitas
8. Pasien mengeluh tidak nyaman 9. Pasien nampak mengalami
9. P : pasien mengatakan biasanya sakit anoreksia
kepala akan diperburuk oleh ketegangan,
dan saat leher/punggung kaku.
Q : pasien mengatakan nyeri
sepertitertekan
R : pasien mengatakan nyeri pada bagian
kepala
S : pasien mengatakan skala nyeri 6
dengan menggunakan (NRS)
T : pasien mengatakan tiba tiba muncul
nyeri kepala pada saat beristirahaat
maupun beraktivitas
ANALISA DATA

NO. Data Etiologi MasalahKepera


watan
1. DS : Nyeri Kronis
- Pasien mengatakan tiba tiba Tumor otak
muncul nyeri kepala pada
saat beristirahaat maupun
Peningkatan massa otak
beraktivitas
- Pasien mengeluh nyeri
kepala Obstruksi saluran cairan
- Pasien mengatakan ada rasa serebrospinal
nyeri di bagian kepala sejak
6 bulan yang lalu)
- P : pasien mengatakan Penyumbatan di ventrikel
biasanya sakit kepala akan
diperburuk oleh
ketegangan, dan saat Ventrikel otak membesar
leher/punggung kaku.
Q : pasien mengatakan nyeri
sepertitertekan Udema serebral
R : pasien mengatakan nyeri
pada bagian kepala
S : pasien mengatakan skala TIK ↑
nyeri 6 dengan
menggunakan (NRS)
T : pasien mengatakan tiba Tubuh melakukan
tiba muncul nyeri kepala kompensasi (butuh
pada saat beristirahaat waktu berhari-hari
maupun beraktivitas sampai berbulan-bulan)
dengan cara: ↓ volume
DO : darah intracranial, ↓
- Pasien nampak meringis volume CSS,
- Pasien nampak gelisah ↓kandungan cairan
- Pasien nampak tidak dapat intrasel, mengurangi sel-
menuntaskan aktifitas sel parenkim
- Pola tidur pasien
terganggu/berubah
- Pasien nampak mengalami Gagal
anoreksia

Nyeri
2. DS : Gangguan rasa
Tumor otak
nyaman
- Pasien mengatakan tiba tiba
muncul nyeri kepala pada Peningkatan massa otak
saat beristirahaat
- Pasien mengatakan
mengalami mual Mengganggu fungsi
- Pasien mengeluh tidak spesifik bagian otak
nyaman tempat tumor

DO :
Gejala spesifik tumor
- Pasien nampak meringis otak berdasarkan lokasi
- Pasien nampak gelisah tumor

Tumor cerebrum/
telenchepalon (cerebral
hemisphere)
Tumor cerebrum/
telenchepalon (cerebral
hemisphere)
Lobus oksipital (visual
center, visual speech
center, atur
kemampuan)

Nyeri kepala

Perubahan rasa nyaman


nyeri

3. DS : Tumor otak Risiko Cedera

- Pasien mengatakan
Peningkatan massa otak
mengalami kejang
- Pasien mengatakan
pandangan kabur sejak 3
Mengganggu fungsi
bulan yang lalu spesifik bagian otak
tempat tumor
DO :

Gejala spesifik tumor


otak berdasarkan lokasi
tumor
Hemisfer serebri

Merangsang korteks
motorik

Kejang

Resiko cedera

PERUMUSAN PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN

No Diagnosakeperawatan
1. Nyeri Kronis b/d kerusakan sistem saraf d.d
DS :
- Pasien mengatakan tiba tiba muncul nyeri kepala pada saat
beristirahaat maupun beraktivitas
- Pasien mengeluh nyeri kepala
- Pasien mengatakan ada rasa nyeri di bagian kepala sejak 6 bulan
yang lalu)
- P : pasien mengatakan biasanya sakit kepala akan diperburuk oleh
ketegangan, dan saat leher/punggung kaku.
Q : pasien mengatakan nyeri sepertitertekan
R : pasien mengatakan nyeri pada bagian kepala
S : pasien mengatakan skala nyeri 6 dengan menggunakan (NRS)
T : pasien mengatakan tiba tiba muncul nyeri kepala pada saat
beristirahaat maupun beraktivitas

DO :
- Pasien nampak meringis
- Pasien nampak gelisah
- Pasien nampak tidak dapat menuntaskan aktifitas
- Pola tidur pasien terganggu/berubah
- Pasien nampak mengalami anoreksia

2. Gangguan Rasa Nyaman b/d gejala penyakit d.d


DS :

- Pasien mengatakan tiba tiba muncul nyeri kepala pada saat


beristirahaat
- Pasien mengatakan mengalami mual
- Pasien mengeluh tidak nyaman
DO :

- Pasien nampak meringis


- Pasien nampak gelisah

3. Resiko Cedera b/d kejang


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Rencana Tindakan Keperawatan


No Diagnosa Tujuan dan
Keperawatan Intervensi Rasional
Kriteria Hasil
1. Nyeri Kronis b/d setelah
dilakukan (1.09326) Terapi Observasi
kerusakan sistem
intervensi Relaksasi
saraf - Untuk
selama 2x6 Observasi mengetahui
jam, maka relaksasi efektif
nyeri - Identifikasi yang pernah
menurun. teknik relaksasi dilakukan
yang pernah
efektif digunakan - Untuk
mengetahui
- Identifikasi kemampuan dan
kesediaan, penggunaan
kemampuan, dan teknik
penggunaan sebelumnya
teknik
sebelumnya Terapeutik
Terapeutik - Untuk
mengganti
- Gunakan tindakan medis
relaksasi sebagai lain, jika perlu
strategi penunjang
dengan analgetik Edukasi
atau tindakan
medis lain, jika - Untuk
perlu merasakan posisi
rasa nyaman
Edukasi
- Untuk
- Anjurkan mengetahui
mengambil posisi sensasi relaksasi
nyaman
- Anjurkan rileks
dan merasakan
sensasi relaksasi
2. Gangguan Rasa Setelah dilakukan
(1.08238) Observasi
Nyaman b/d gejala intervensi selama
2x5 jam, maka Manajemen Nyeri
penyakit - Untuk
gangguan rasa Observasi mengetahui
nyaman membaik lokasi,
-Identifikasi karakteristik,
lokasi, durasi, frekuensi,
karakteristik, kualitas dan
durasi, frekuensi, insensitas nyeri
klualitas, dan
intensitas nyeri - Untuk
mengetahui skala
- Identifikasi skala nyeri
nyeri
Terapeutik
Terapeutik
- Memberikan
-Berikan teknik teknik non
non farmakologis farmakologis
untuk mengurangi untuk
rasa nyeri (mis. mengurangi rasa
TENS, nyeri yang
hipnotis,akupresur dialami oleh
, terapi musik, pasien. Misalnya,
biofeedback,terapi terapi music,
pijat, aromaterapi, pijat, kompres air
imajinasi hangat atau
terbimbing, dingin dll
kompres
hangat/dingin, - Mengetahui
terapi bermain) jenis dan sumber
nyeri dalam
-Pertimbangkan pemilihan strategi
jenis dan sumber pemilihan
nyeri dalam meredakan nyeri
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi Edukasi
-Jelaskan strategi - Menjelaskan
meredakan nyeri. cara untuk
meredakan nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi
-Kolaborasi
pemberian - Bekerja sama
analgetik, jika dalam pemberian
perlu analgetik apa bila
diperlukan
3. Resiko Cedera b/d Setelah dilakukan (1.06193) Observasi
kejang intervensi selama Manajemen
2x5 jam resiko Kejang - Untuk
cedera mulai mengetahui
menurun Observasi karakteristik
kejang
- Monitor
karakteristik - Untuk
kejang mengetahui status
neurologis
- Memonitor
status neurologis - Untuk
mengetahui
- Monitor tanda- tanda-tanda vital
tanda vital
Terapeutik
Terapeutik
- Mengetahui
- Catat durasi durasi kejang
kejang
- Mengetahui
- Reorientasikan periode kejang
setelah periode
kejang Edukasi
Edukasi - Menjelaskan
untuk tidak
- Anjurkan memasukkan
keluarga apapun ke mulut
menghindari saat periode
memasukkan kejang
apapun ke dalam
mulut pasien saat
periode kejang
Kolaborasi
Kolaborasi
- Bekerja sama
- Kolaborasi dalam pemberian
pemberian antikonvulsan apa
antikonvulsan, bila diperlukan.
jika perlu
C. INTEGRASI KEISLAMAN

Surat Al Anbiya' ayat 83

َ ‫ي َربَّهَ نَا ٰدى اِذَْ َواَي ُّْو‬


َ‫ب‬ َْ ‫ِي ا َ ِن‬
ََ ‫سن‬ َُّ ‫الراحِ ِميْنََ ا َ ْر َحمَ َوا َ ْنتََ الض‬
َّ ‫ُّر َم‬ َّ

Artinya: Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "(Ya
Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang
Maha Penyayang dari semua yang penyayang."

BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tumor otak adalah pertumbuhan sel otak yang abnormal di dalam atau disekitar otak
secara tidak wajar dan tidak terkendali.Tumor otak dibagi menjadi dua yaitu tumor otak
primer dan sekunder.Tumor otak primer merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal
dan tidak terkontrol yang berasal dari sel otak itu sendiri.Terdapat beberapa jenis tumor
otak primer, yaitu Glioma, Meningioma, Medulloblastoma. Sedangkan tumor otak
sekunder merupakan tumor yang menyebar ke otak dari kanker tubuh bagian yang
lain.(M and Azizah, 2022).
Tumor otak adalah penyebab nyeri kepala yang tidak biasa pada orang dewasa,
namun banyak tumor otak yang menyebabkan nyeri kepala biasanya disertai dengan
tanda dan gejala neurologis lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, M. and Sumarti, H. (2021) ‘Pengobatan Klinis Tumor Otak pada Orang Dewasa’,
Jurnal phi, 2(1), pp. 1–14.
M, T. A. and Azizah, Q. N. (2022) ‘Klasifikasi Tumor Otak Menggunakan Ekstraksi Fitur
HOG dan Support Vector Machine’, 4(1), pp. 45–50.

Patel (2019) ‘済無No Title No Title No Title’, pp. 9–25.

Anda mungkin juga menyukai