DOSEN PENGAMPUH :
MARIA ULFA ASHAR S. Kep., Ns., M. Kep.
NAMA NIM
SRI WAHYUNI NASIR 70300120050
AL-IFTITAH INTAN SYAHBANI 70300120047
DINA AL-FISYAH UTAMI MAJID 70300120051
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini kami masih jauh dari sempurna.Maka
kami mengharapkan adanya masukan, pendapat, kritik, maupun saran dari pembimbing,
pembaca, dan rekan-rekan mahasiswi demi perbaikan menujuarah yanglebih baik.Semoga
hasil makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Aamiin
Kelompok 9 Kep. B
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................
A. Kasus ..................................................................................................................
B. Mind Map ...........................................................................................................
C. Asuhan Keperawatan Sesuai Kasus .....................................................................
D. Integrasi Keislaman ............................................................................................
Bab IV JURNAL PENDUKUNG ...........................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................................................
LAMPIRAN ............................................................................................................
B. TUJUAN
1. Dapat memahami apa itu Tumor Otak
2. Memahami apa yang menyebabkan Tumor Otak
3. Memahami tanda dan gejala Tumor Otak
4. Mampu memahami proses perjalanan Tumor otak
5. Mampu memahami jenis pemeriksaan apa saja yang dapat dilakukan pada
pasien dengan Tumor Otak
6. Memahami apa saja penanganan dan pengobatan Tumor otak
7. Mampu memahami edukasi nutrisi apa saja yang diberikan pada pasien
dengan Tumor Otak
8. Mampu memahami jenis asuhan keperawatan yang dapat dilakukan pada
pasien Tumor Otak
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP TEORI PENYAKIT
1. Defenisi
Tumor otak adalah pertumbuhan sel otak yang abnormal di dalam atau
disekitar otak secara tidak wajar dan tidak terkendali.Tumor otak dibagi
menjadi dua yaitu tumor otak primer dan sekunder.Tumor otak primer
merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal dan tidak terkontrol yang
berasal dari sel otak itu sendiri.Terdapat beberapa jenis tumor otak primer,
yaitu Glioma, Meningioma, Medulloblastoma. Sedangkan tumor otak
sekunder merupakan tumor yang menyebar ke otak dari kanker tubuh bagian
yang lain.(M and Azizah, 2022).
Tumor otak primer tergolong tumor yang berasal dari jaringan otak
ataupun area dekat otak. Tumor primer dikategorikan bagaikan glial (terdiri
dari sel glial) ataupun non-glial (tumbuh pada ataupun dalam struktur otak,
saraf, pembuluh darah serta kelenjar) serta jinak ataupun ganasTumor otak
metastatik juga bisa dijumpai di tempat lain di badan (misalnya payudara
maupun paru-paru) serta berpindah ke otak, umumnya lewat aliran darah.
Tumor metastasis disebut sebagai kanker (tumor ganas).(Ghozali and Sumarti,
2021)
2. Etiologi
Pemicu terbentuknya tumor merupakan dari aspek genetik yang mana
terdapat gen yang tidak normal sebagai pengendali perkembangan sel otak.
Kelainan ini bisa diakibatkan secara langsung menimpa gen ataupun
terdapatnya hambatan pada kromosom yang bisa mengubah peranan dari gen
itu sendiri. Sebagian riset menampilkan jika paparan radiasi serta bahan kimia
pula bisa mengakibatkan munculnya tumor.Tampaknya paparan bahan
tersebut bisa menimbulkan transformasi struktur dari gen. Menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) bahwa tingkatan tumor otak dibagi dari tingkatan I
sampai tingkatan IV.Pengelompokan tersebut berdasarkan pada karakteristik
tumor itu sendiri, misalnya posisi tumbuhnya tumor, kecepatan
perkembangan, serta teknik penyebarannya.Tumor otak yang terkategori jinak
serta tidak berpotensi ganas terletak pada tingkatan I serta II.(Ghozali and
Sumarti, 2021)
Identitas tumor otak jinak merupakan berkembang secara terbatas,
mempunyai selubung, tidak menyebar serta apabila dioperasi bisa dikeluarkan
secara utuh sehingga bisa sembuh sempurna.Sebaliknya pada tingkatan III
serta IV, umumnya telah berpotensi jadi kanker yang disebut tumor otak ganas
atau kanker otak.Kanker ataupun tumor ganas merupakan perkembangan sel
atau jaringan yang tidak terkontrol, terus bertumbuh dan immortal (tidak bisa
mati).Sel kanker bisa menyusup ke jaringan dekat kemudian menyebar dengan
cepat.Kanker otak ini mempunyai identitas bisa menyusup ke jaringan
sekitarnya, dan juga sel kanker bisa ditemui pada perkembangan
tumor.(Ghozali and Sumarti, 2021)
Masih belum diketahui penyebab seorang mengidap tumor otak primer
(tumor yang timbul awal kali di otak maupun jaringan dekat
otak).Diperkirakan tumor otak tersebut mulai timbul pada saat jaringan normal
mengalami kelainan atau disebut mutasi DNA. Mutasi inilah yang membuat
sel-sel berkembang serta tumbuh biak sangat cepat, dan senantiasa hidup kala
sel-sel sehat telah mati. Hal ini berdampak adanya penimbunan sel-sel
abnormal serta membentuk tumor.Ada sebagian aspek yang dapat tingkatkan
resiko seorang terserang tumor otak.Aspek generasi atau keturunan, lalu
dampak dari prosedur radioterapi menjadi penyebabnya. Tumor otak primer
tidak sering terjadi dibanding tumor otak sekunder (tumor otak yang berasal
dari tumor yang berkembang di bagian organ lain kemudian menyebar ke
otak). (Ghozali and Sumarti, 2021)
Penyebab tumor otak belum diketahui.Namun ada bukti kuat yang
menunjukan bahwa beberapa agent bertanggung jawab untuk beberapa tipe
tumor-tumor tertentu.Agent tersebut meliputi faktor herediter, kongenital,
virus, toksin, dan defisiensi immunologi.Ada juga yang mengatakan bahwa
tumor otak dapat terjadi akibat sekunder dari trauma cerebral dan penyakit
peradangan. Metastase ke otak dari tumor bagian tubuh lain juga dapat terjadi.
Karsinoma metastase lebih sering menuju ke otak daripada sarcoma. Lokasi
utama dari tumor otak metastase berasal dari paru-paru dan payudara.(Patel,
2019)
3. Klasifikasi
Klasifikasi Tumor otak terbagi 2 yakni.(Ghozali and Sumarti, 2021):
a. Tumor Otak Jinak
1) Chordomas adalah tumor otak jinak yang tumbuh secara
lambat, paling umum terjadi pada orang berusia 50 hingga 60
tahun. Lokasi tersering adalah di dasar tengkorak dan bagian
bawah tulang belakang. Meskipun tumor ini jinak, tumor
tersebut dapat menyerang tulang yang berdekatan dan memberi
tekanan pada jaringan saraf di dekatnya. Ini adalah tumor
langka, yang berkontribusi hanya 0,2% dari semua tumor otak.
2) Craniopharyngiomas adalah tumor otak yang biasanya jinak,
tetapi tumor ini sulit untuk diangkat karena lokasinya dekat
dengan struktur kritis dan jauh di dalam otak. Tumor tersebut
muncul dari sebagian kelenjar pituitari (struktur yang mengatur
banyak hormon dalam tubuh), sehingga hampir semua pasien
memerlukan terapi penggantian hormon.
3) Gangliocytomas, gangliomas, dan anaplastic gangliogliomas
adalah tumor otak langka yang mencakup sel saraf neoplastik
yang relatif berdiferensiasi baik, terutama terjadi pada orang
dewasa.
4) Glomus jugulare adalah tumor otak yang paling bersifat jinak
dan biasanya terletak tepat di bawah dasar tengkorak, di bagian
atas vena jugularis. Tumor disana merupakan bentuk tumor
glomus yang paling umumNamun, tumor glomus secara umum
hanya berkontribusi 0,6% dari neoplasma kepala dan leher.
5) Meningiomas adalah tumor intrakranial jinak yang paling
umum, terdiri dari 10 hingga 15% dari semua neoplasma otak,
meskipun sebagian kecil merupakan tumor ganas. Tumor ini
berasal dari meninges, yaitu struktur mirip membran yang
mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
6) Pineocytomas adalah tumor otak yang jinak, muncul dari sel
pineal, terutama terjadi pada orang dewasa. Tumor tersebut
yang paling sering terdefinisi dengan baik, tidak invasif,
homogen, dan tumbuh lambat.
7) Pituitary adenomas adalah tumor intrakranial yang paling
umum setelah glioma, meningioma, dan schwannoma.
Sebagian besar pituitary adenoma merupakan tumor jinak dan
tumbuh cukup lambat. Bahkan tumor ganas pituitary jarang
menyebar ke bagian tubuh yang lain. Adenoma sejauh ini
merupakan penyakit paling umum yang menyerang jaringan
pituitary. Tumor tersebut biasanya menyerang orang-orang
berusia 30-an atau 40-an bahkan orang dewasa. Sebagian besar
tumor ini dapat diobati sampai hilang.
8) Schwannomas adalah tumor otak jinak yang umum pada orang
dewasa. Tumor ini muncul di sepanjang saraf, terdiri dari sel-
sel yang biasanya menyediakan "hambatan listrik" untuk sel-sel
saraf. Acoustic neuromas adalah schwannoma yang paling
umum, muncul dari saraf vestibularcochlear, yang bermula dari
otak hingga ke telinga. Meskipun tumor ini jinak, tetapi bisa
menyebabkan komplikasi serius dan bahkan kematian jika
tumbuh dan menekan saraf dan akhirnya pada otak.
9) Hemangioblastomas adalah tumor otak yang tumbuh lambat,
umumnya terletak di otak kecil. Tumor ini berasal dari
pembuluh darah, bisa berukuran besar dan sering disertai kista.
Tumor tersebut paling sering terjadi pada orang berusia 40
hingga 60 tahun dan lebih umum pada pria daripada wanita.
b. Tumor Otak Ganas
Glioma adalah jenis tumor otak orang dewasa yang paling
umum, terhitung 78% dari tumor otak ganas.Tumor tersebut muncul
dari sel pendukung otak, yang disebut glia.Sel-sel ini dibagi lagi
menjadi astrosit, sel ependymal, dan sel oligodendroglial (atau oligo).
Tumor glial terdiri dari :
1) Astrositoma adalah glioma yang paling umum, terhitung sekitar
sete ngah dari semua tumor otak primer dan sumsum tulang
belakang. Astrositoma berkembang dari sel glial berbentuk
bintang yang disebut astrosit, bagian dari jaringan pendukung
otak. Hal ini terjadi di beberapa bagian otak, namun paling
sering terdapat di otak besar. Orang dari segala usia dapat
mengembangkan astrositoma, tetapi lebih sering terjadi pada
orang dewasa terutama pria paruh baya (usia diatas 40 tahun)
dan sebagian besar stadium tinggi. Astrositoma di dasar otak
lebih umum terjadi pada anak-anak atau orang yang lebih muda
atau remaja.
2) Ependimoma adalah glioma yang berasal dari transformasi
neoplastik dari sel ependymal yang melapisi sistem ventrikel
dan menyebabkan 2% hingga 3% dari semua tumor otak.
3) Glioblastoma multiforme (GBM) adalah jenis tumor glial yang
paling invasif. Tumor ini cenderung tumbuh cepat, menyebar
ke jaringan lain dan memiliki prognosis yang buruk. Tumor ini
terdiri dari beberapa jenis sel, seperti astrosit dan
oligodendrosit. GBM lebih sering terjadi pada orang berusia 50
hingga 70 tahun dan lebih umum pada pria daripada wanita.
4) Medulloblastomas adalah glioma yang biasanya muncul di otak
kecil, paling sering pada anak-anak. Tumor tersebut adalah
tumor tingkat tinggi, tetapi biasanya responsif terhadap radiasi
dan kemoterapi.
5) Oligodendroglioma adalah glioma yang berasal dari sel-sel
yang membuat myelin, yang merupakan penghambat
pengiriman pada saraf otak.
6) Tumor Rhabdoid adalah tumor otak yang jarang terjadi, tumor
ini sangat agresif yang cende rung menyebar ke seluruh sistem
saraf pusat. Tumor tersebut sering muncul di banyak tempat di
tubuh, terutama di ginjal dan lebih sering terjadi pada anak
kecil, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa.
4. ManisfestasiKlinis
Gejala atau indikasi tumor otak sangat bermacam-macam dan
tergantung pada posisi, dimensi, dan tingkatan perkembangan tumor itu
sendiri.Tumor otak yang berkembang secara lambat-laun dari awal mulanya
tidak memunculkan indikasi juga (sangat sedikit).Indikasi tersebut
tersamarkan semacam sakit kepala dan juga keletihan (Miranda-Filho et al.,
2017).Sekian banyak tumor telah memberikan tekanan pada otak maupun
membuat sebagian peranan otak tidak dapat berperan dengan baik, indikasi ini
mulai timbul sehingga menimbulkan indikasi baru misalnya kejang-kejang
disertai sakit kepala.Tumor otak yang terletak pada posisi tertentu bisa
mengacaukan sistem kerja otak sehingga tidak berperan sesuai
fungsinya.Tanda dan gejala klinis tumor otak dapat bersifat umum dan lokal
(Comelli et al., 2017).
Gejala umum, seperti sakit kepala dan kejang, disebabkan oleh
peningkatan tekanan intrakranial.Gejala lokal, seperti kelemahan unilateral
atau perubahan kepribadian, disebabkan oleh kerusakan jaringan atau
kompresi daerah khusus.Gejala awal tumor tingkat rendah atau tahap awal
penyakit sering kali bersifat lokal, berkembang menjadi gejala umum saat
tumor bertambah besar dan menyebar.
5. Patofisiologi
Tumor otak merupakan neoplasma yang tumbuh secara abnormal yang
menyebabkan gangguan fokal dan peningkatan TIK.Gangguan fokal
disebabkan karena adanya penekanan pada janringan otak, sedangkan
peningkatan TIK disebabkan karena udema serebral dan terjadi perubahan
sirkulasi CSS. Jika terjadi peningkatan TIK tubuh akan melakukan
kompensasi dengan menurunkan cairan intracranial, menurunkan cairan CSS,
menurunkan kandungan cairan intra sel dan mengurangi sel-sel paremkim
otak. Jika kompensasi tubuh gagal akan terjadi rasa nyeri, kompresi sub
kortikal dan batang otak, dan dapat mengakibatkan bergesernya girus medialis
lobus temporal ke inferior melalui insisura territorial yang menyebabkan
herniasi serebral yang dapat berefek kematian. Selain itu juga menyebabkan
statis vena serebral yang mengakibatkan papil edema (Batticca,2008).
6. Pemeriksaan Penunjang
a. CT scan dan MRI
Memperlihatkan semua tumor intrakranial dan menjadi
prosedur investigasi awal ketika penderita menunjukkan gejala yang
progresif atau tanda-tanda penyakit otak yang difus atau fokal, atau
salah satu tanda spesifik dari sindrom atau gejala-gejala tumor. Kadang
sulit membedakan tumor dari abses ataupun proses lainnya.
b. Foto polos dada
Dilakukan untuk mengetahui apakah tumornya berasal dari
suatu metastasis yang akan memberikan gambaran nodul tunggal
ataupun multiple pada otak.
c. Pemeriksaan cairan serebrospinal
Dilakukan untuk melihat adanya sel-sel tumor dan juga marker
tumor. Tetapi pemeriksaan ini tidak rutin dilakukan terutama pada
pasien dengan massa di otak yang besar. Umumnya diagnosis
histologik ditegakkan melalui pemeriksaan patologi anatomi, sebagai
cara yang tepat untuk membedakan tumor dengan proses-proses infeksi
(abses cerebri).
d. Biopsi stereotaktik
Dapat digunakan untuk mendiagnosis kedudukan tumor yang
dalam dan untuk memberikan dasar-dasar pengobatan dan informasi
prognosis.
e. Angiografi Serebral
Memberikan gambaran pembuluh darah serebral dan letak
tumor serebral.
f. Elektroensefalogram (EEG)
Mendeteksi gelombang otak abnormal pada daerah yang
ditempati tumor dan dapat memungkinkan untuk mengevaluasi lobus
temporal pada waktu kejang.
b. Terapi Radasi
Dalam terapi radiasi difokuskan pada tumor dari sumber di luar
tubuh.Ini disebut terapi radiasi sinar eksternal (EBRT). Jenis terapi
radiasi ini sama seperti mendapatkan x-ray, tetapi dosis radiasinya jauh
lebih tinggi. Terapi radiasi bisa digunakan sebagai pengobatan primer
atau tambahan setelah operasi bedah.
Beberapa terapi radiasi tumor otak diantaranya:
1) Three-dimensional conformal radiation therapy (3D-CRT)
2) Intensity modulated radion therapy (IMRT)
3) Volume modulated arc therapy (VMAT)
4) Conformal proton beam radiation therapy
5) Stereotactic radiosurgery (SRS) atau Stereotactic radiotherapy
(SRT)
6) Imagine-guided radiation therapy (IGRT)
7) Brachytherapy (terapi radiasi internal)
8) Terapi radiasi seluruh otak (radiasi kraniospinal)
c. Kemoterapi
Kemoterapi yang diberikan bisa dikombinasikan dengan radiasi
telah terbukti meningkatkan kelangsungan hidup pada kasus
tertentu.Misalnya, pemberian obat kemoterapi waf er carmustine
(Gliadel), atau temozolomide (Temodar) pada pasien yang lebih muda
sampai dewasa ditempatkan selama operasi telah meningkatkan
kelangsungan hidup pada pasien tumor otak dan glioma derajat tinggi.
Berikut pemberian obat pada kemoterapi, sebagai berikut:
1) Bevacizumab (Avastin, Mvasi, Zirabev)
Bevacizumab adalah versi protein sistem kekebalan buatan
manusia yang disebut antibodi monoklonal.Antibodi ini
menargetkan faktor pertumbuhan endotel vaskular (VEGF),
protein yang membantu tumor membentuk pembuluh darah
baru (proses yang dikenal sebagai angiogenesis), yang mereka
butuhkan untuk tumbuh.Obat ini digunakan terutama
mengobati beberapa jenis glioma (terutama yang tumbuh cepat
seperti glioblastoma) yang muncul kembali setelah pengobatan
awal.Selanjutnya, berguna dalam mengobati meningioma yang
kambuh.Ketika digunakan dalam kemoterapi, obat ini
membantu untuk mengecilkan beberapa tumor atau
memperpanjang waktu sampai mereka mulai tumbuh kembali,
meskipun tidak membantu orang hidup lebih lama.
2) Everolimus (Afinitor)
Everolimus berfungsi untuk memblokir protein sel yang
dikenal sebagai mTOR, yang biasanya membantu sel tumbuh
dan membelah menjadi sel baru.Obat ini bisa mengecilkan
tumor atau memperlambat pertumbuhannya dalam jangka
waktu tertentu.Everolimus adalah pil yang diminum sekali
sehari.
Beberapa obat yang biasa digunakan dengan tumor otak tidak
mengobati tumor otak secara langsung, tetapi dapat membantu
mengurangi gejala yang disebabkan oleh tumor otak atau
pengobatannya.Obat-obatan yang digunakan antara lain:
1) Kortikosteroid (Corticosteroid)
2) Obat anti kejang (Anticonvulsants)
3) Hormon
8. Edukasi Nutrisi
Pengobatan tumor otak tidak hanya memerlukan dokter yang ahli dan
obat yang mujarak tetapi juga makanan yang sehat. Berikut beberapa
kandungan makanan yang disarankan beserta alasannya:
a. Omega-3 yang dapat ditemukan di ikan (salmon, tuna dan tenggiri)
bermanfaat dalam menguransi resistensi tumor pada terapi. Omega-3
juga membantu mempertahankan dan menaikan daya tahan tubuh
dalam menghadapi proses pengobatan tumor otak seperti kemotrapi.
b. Omega-9 yang ada di minyak zaitun pun dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh sekaligus mengurangi pembengkakan dan menguransi
sakit saat pengobatan tumor otak.
c. Serat dari roti gandum, sereal, buah segar, sayur dan suku kacang-
kacangan membantu Anda mengatur tingkat gula. Sel kanker
cenderung mengkonsumsi gula 10-15 kali lipat daripada sel normal
sehingga semakin meradang. Agar bisa mengatur gula dengan baik,
disarankan mengkonsumsi 4-5 porsi sayur dan 1-2 porsi buah segar.
Selain mengatur kadar gula, serat dapat menurunkan peluang sembelit.
d. Folic acid yang dikenal sebagai vitamin B9 atau Bc bisa mencegah
menyebarnya sehinga bisa membantu pengobatan tumor otak atau
bagian lainnya. Vitamin B9 dapat ditemukan di sayuran dengan daun
hijau tua (bayam, asparagus dan daun selada), kacang polong, kuning
telur dan biji bunga matahari.
e. Antioksi dan memang dikenal sebagai salah satu senjata untuk
membantu pengobatan tumor otak. Antioksidan dapat di temukan di
keluarga beri (strawberi, rasberi dan blueberi), anggur, tomat, brokoli,
jeruk, persik, apricot, bawang putih, gandum, telur, ayam, kedelai dan
ikan.
Makanan yang harus dihindari penderita kanker dan tumor otak adalah
Gula dan karbohindrat harus dihindari karena mereka merupakan makanan
utama sel kanker. Pada saat pengobatan brain tumor and cancer, sel-sel kanker
yang ada di dalam tubuh akan mengkonsumsi 10-15 kali lipat gula. Gula yang
dikonsumsi akan menjadi energy para sel kanker yang mempercepat
perkembangan mereka.
9. Komplikasi
a. Edema Serebral
Peningkatan cairan otak yang berlebih yang menumpuk disekitar lesi
sehingga menambah efek masa yang mendesak (space-
occupying).Edema Serebri dapat terjadi ekstrasel (vasogenik) atau
intrasel (sitotoksik).
b. Hidrosefalus
Peningkatan intracranial yang disebabkan oleh ekspansin massa dalam
rongga cranium yang tertutup dapat di eksaserbasi jika terjadi obstruksi
pada aliran cairan serebrospinal akibat massa.
c. Herniasi Otak
Peningkatan intracranial yang terdiri dari herniasi sentra, unkus, dan
singuli.
d. Epilepsi
e. Metastase ketempat lain
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. Penyimpangan KDM secara teori
Faktor herediter, virus, riwayat trauma kepala,paparan bahankimia yang bersifat karsinogenik
Tumor otak
Penyumbatan di ventrikel
Tumor korteks motorik Epitalamus
BAB III
PEMBAHASAN
A. KASUS
Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di rumah sakit dengan keluhan
nyeri kepala berat sejak 6 bulan yang lalu dan memberat sejak 1 minggu sebelum
masuk rumah sakit. Hasil pengkajian didapatkan nyeri dapat muncul tiba-tiba saat
beristirahat maupun beraktivitas,kejang, mual dan muntah, pandangan kabur sejak 3
bulan yang lalu.Klien tidak pernah mengalami trauma kepala, pemeriksaan fisik
neuorologis didapatkan visus OD 0 dan OS 1/∞. Pemeriksaan CT scan kepala
menunjukkan massa pada lobus frontal dextra.
I. IDENTITAS
A. PASIEN
Nama : Ny. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Status Perkawinan : Sudah menikah
Pekerjaan : IRT
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Jl. Miranti No.21
No.RM : 987776
Diagnostik Medis : Tumor Otak
TglmasukRS : 28 Agustus 2022
B. PENANGGUNGJAWAB
Nama : Tn. B
Umur : 38 tahun
Pendidikan terakhir :SMA
Pekerjaan : Sopir
Alamat : Jl. Miranti No. 21
II. RIWAYAT KEPERAWATAN
A. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
1. Riwayat Penyakit Sekarang
a. Keluhan utama : nyeri kepala
b. Kronologi penyakit saat ini : tiba tiba muncul nyeri kepala
pada saat beristirahaat maupun beraktivitas
c. Pengaruh penyakit terhadap pasien : kejang, mual, munta dan
pandangan kabur sejak 3 bulan yang lalu
d. Apa yang diharapkan pasien dari pelayanan kesehatan : semoga cepat
sembuh dan bisa beraktivitas kembali seperti semula
2. Riwayat Penyakit Masa Lalu
a. Penyakit masa anak –anak : tidak ada
b. Imunisasi : lengkap
c. Alergi : tidak ada
d. Pengalaman sakit/dirawat sebelumnya : tidak ada
e. Pengobatan terakhir : tidak ada
? 1 ?
1
? ?
4 3
2 3
3 3 ? ?
9
5 9
5
1 1
4 0
Ket : = Laki-laki
= Perempuan
= KlienMenin
= ggal
? = Tidakdiketahui
= Garis
= PerkawinanGaris
= Keturunan
GarisSerumah
IV. PEMERIKSAAN
PENUNJANGPEMERIKSAANPENUNJANG
Tanggal Test Hasil HasilNormal Alasanuntuk
nilaiabnormal
Emeriksaan fisik OD 0 dan OS
1/
CT Scan Lobus Frontal
HasilStudidiagnostik(X-rays/ProcedurKhusus/Patologi)
V. TERAPHIYANGDIBERIKAN
1. Discharge Planning
Tidak ada masalah
Pengobatan Lingkungan rumah
Kurang dukungan keluarga
Nyeri
2. DS : Gangguan rasa
Tumor otak
nyaman
- Pasien mengatakan tiba tiba
muncul nyeri kepala pada Peningkatan massa otak
saat beristirahaat
- Pasien mengatakan
mengalami mual Mengganggu fungsi
- Pasien mengeluh tidak spesifik bagian otak
nyaman tempat tumor
DO :
Gejala spesifik tumor
- Pasien nampak meringis otak berdasarkan lokasi
- Pasien nampak gelisah tumor
Tumor cerebrum/
telenchepalon (cerebral
hemisphere)
Tumor cerebrum/
telenchepalon (cerebral
hemisphere)
Lobus oksipital (visual
center, visual speech
center, atur
kemampuan)
Nyeri kepala
- Pasien mengatakan
Peningkatan massa otak
mengalami kejang
- Pasien mengatakan
pandangan kabur sejak 3
Mengganggu fungsi
bulan yang lalu spesifik bagian otak
tempat tumor
DO :
Merangsang korteks
motorik
Kejang
Resiko cedera
No Diagnosakeperawatan
1. Nyeri Kronis b/d kerusakan sistem saraf d.d
DS :
- Pasien mengatakan tiba tiba muncul nyeri kepala pada saat
beristirahaat maupun beraktivitas
- Pasien mengeluh nyeri kepala
- Pasien mengatakan ada rasa nyeri di bagian kepala sejak 6 bulan
yang lalu)
- P : pasien mengatakan biasanya sakit kepala akan diperburuk oleh
ketegangan, dan saat leher/punggung kaku.
Q : pasien mengatakan nyeri sepertitertekan
R : pasien mengatakan nyeri pada bagian kepala
S : pasien mengatakan skala nyeri 6 dengan menggunakan (NRS)
T : pasien mengatakan tiba tiba muncul nyeri kepala pada saat
beristirahaat maupun beraktivitas
DO :
- Pasien nampak meringis
- Pasien nampak gelisah
- Pasien nampak tidak dapat menuntaskan aktifitas
- Pola tidur pasien terganggu/berubah
- Pasien nampak mengalami anoreksia
Artinya: Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, "(Ya
Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang
Maha Penyayang dari semua yang penyayang."
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tumor otak adalah pertumbuhan sel otak yang abnormal di dalam atau disekitar otak
secara tidak wajar dan tidak terkendali.Tumor otak dibagi menjadi dua yaitu tumor otak
primer dan sekunder.Tumor otak primer merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal
dan tidak terkontrol yang berasal dari sel otak itu sendiri.Terdapat beberapa jenis tumor
otak primer, yaitu Glioma, Meningioma, Medulloblastoma. Sedangkan tumor otak
sekunder merupakan tumor yang menyebar ke otak dari kanker tubuh bagian yang
lain.(M and Azizah, 2022).
Tumor otak adalah penyebab nyeri kepala yang tidak biasa pada orang dewasa,
namun banyak tumor otak yang menyebabkan nyeri kepala biasanya disertai dengan
tanda dan gejala neurologis lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, M. and Sumarti, H. (2021) ‘Pengobatan Klinis Tumor Otak pada Orang Dewasa’,
Jurnal phi, 2(1), pp. 1–14.
M, T. A. and Azizah, Q. N. (2022) ‘Klasifikasi Tumor Otak Menggunakan Ekstraksi Fitur
HOG dan Support Vector Machine’, 4(1), pp. 45–50.