Disusun Oleh :
MANAJEMEN
2022
1. Sebutkan dan jelaskan menurut anda kesulitan apa saja
yang dialami oleh manajer SDM dalam merencanakan
tenaga kerja.
Jawab : tantangan Manajemen sumber daya manusia saat ini dan mendatang adalah
muncul isu-isu keberagaman di tempat kerja, adanya perubahan tuntutan dari pemerintah,
adanya perubahan struktur organisasi. adanya perkembangan teknologi khususnya
teknologi informatika, dan adanya isu pendekatan manajemen yang cenderung kearah
pemberdayaan karyawan dan tim kerja mandiri. Tantangannya yaitu :
A. Tantangan Internal
B. Tantangan Eksternal
C. Tantangan Individual
D. Tantangan Sosial Politik
E. Tantangan Profesional
F. Tantangan Teknologi
A. Tantangan Internal
1. Tujuan organisasi
Tujuan organisasi adalah obyek dimana organisasi mengarahkan sumber-sumber daya dan
perhatiannya, yang berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan nilai sosial dan tanggung
jawab masyarakat ; jenis dan tingkatan keluaran; keistimewaaan-keistimewaan produk dan jasa;
aktivitas dan kinerja manajerial; tingkat kemampuan; penggunaan sumber daya; serta sikap dan
kinerja karyawan, termasuk kepuasan kerja, perputaran karyawan, ketidakhadiran dan komitmen.
Tujuan organisasi merupakan hal yang penting bagi perusahaan karena beberapa alasan, antara
lain :
- memberikan pedoman terhadap arah upaya individu dan kelompok di dalam sebuah
organisasi.
- tujuan mempengaruhi bagaimana organisasi merencanakan dan mengorganisasikan
aktivitas-aktivitasnya.
- tujuan menjadi basis untuk mengevaluasi dan mengendalikan aktivitas organisasi.
Mengetahui sebab-sebab yang membatasi sumber daya finansial akan dapat mempengaruhi
bidang-bidang seperti kompensasi, negosiasi karyawan, pelatihan dan rekrutmen.
3. Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah keyakinan dan asumsi dasar yang mengiakat kebersamaan setiap
anggota organisasi. budaya organisasi mewarnai sikap dan perilaku yang bermanifestasi dalam
interaksi sosial antar anggota perusahaan dalam bekerja.
4. Struktur Organisasi
Struktur organsasi adalah hubungan pelaporan formal, tingkat dan jenis divisi pekerja, serta
merupakan alat mengoordinasikan berbagai bagian dalam organisasi. dijelaskan lebih lanjut
bahwa bentuk struktur organisasi juga mempengaruhi kelayakan dan akurasi berbagai alternatif
sistem manajemen sumber daya manusia.
B. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal adalah keseluruhan keadaan atau perubahan-perubahan yang bersumber dari
lingkungan ekstrnal, yang dapat menyulitkan dan menghambat usaha peningkatkan fungsi
sumber daya manusia untuk mendukung dan membantu organisasi mencapai tujuannya. Seperti
yang dijabarkan sebagai berikut :
keadaan tenaga kerja yang mempunyai aneka macam latar belakang budaya, nilai, usia, tingkat
pedidikan, dan kemampuan yang dibawa pegawai ke dalam organisasi mempunyai damak
terhadap MSDM dalam upaya dalam upaya mengembangkan praktek-praktek dan kebijaksanaan
sumber daya manusia yang tepat.
sebagaimana kita ketahui, teknologi akan terus berubah, dalam arti akan ditemukan beragai alat
yang dapat mengganti-kan tenaga kerja manusia yang lebih baik, efektif, efisien, dan lain-lain.
C. Tantangan Individual
Persoalan sumber daya manusia pada tingkat individu mengarah pada keputusan yang
berhubungan dengan karyawan secara spesifik. tantangan individu ini biasa mempresentasikan
apa yang sedang terjadi pada organisasi yang besar seperti pengaruh teknologi terhadap prduksi
karyawan. Tantangannya yaitu :
Perencanaan SDM tidak selalu berjalan dengan baik, terdapat berbagai kendala dan tantangan
yang dihadapi diantaranya adalah :
E. Tantangan Profesional
MSDM sangat memerlukan sekali anggota MSDM yang memiliki profesionalisme, keahlian,
pengetahuan, tingkat pendidikan tertentu, dan pengalaman yang cukup. Dengan maksud agar
mempunyai kontribusi yang besar terhadap pencapaian tujuan organisasi. Apalagi dalam era
yang saat ini (globalisasi) sangat membutuhkan sekali orang-orang yang berkompeten dalam
mengelola sebuah organisasi.
F. Tantangan Teknologi
Zaman yang semakin maju memberikan dampak pada perubahan teknologi juga, perkembangan
ilmu pengetahuan membuat teknologi berkembang semakin pesat. Perubahan teknologi tersebut
juga mempengaruhi sistem dunia kerja pada saat ini, di mana peran manusia mulai tergantikan
oleh mesin. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi sumber daya manusia, karena perannya kini
beralih pada keterampilannya dalam menguasai teknologi.
pada era global seperti sekarang ini akan menghadapi tantangan yang tidak ringan. Salah satu
tantangan yang harus dihadapi, antara lain (Henry Simamora, 1997:73) :
Dalam persaingan bisnis yang keras, keunggulan kompetitif menjadi tujuan setiap
organisasi bisnis. Keunggulan kompetitif yang diraih dan dinikmati oleh organisasi hanya
bersifat jangka pendek karena organisasi/perusahaan lain juga melakukan usaha untuk
mencari dan meraih keunggulan kompetitif dengan strategi yang sama dengan yang kita
lakukan. Sehingga tantangan dari perspektif SDM adalah membuat strategi-strategi yang
menawarkan keunggulan kompetitif yang dapat dipertahankan (sustainable competitive
advantage)
- manajemen puncak tidak selalu mampu mengucapkan secara jernih apa strategi bisnis
perusahaan,
- kemungkinan terdapat ketidakpastian atau ketidaksetujuan mengenai strategi-strategi
SDM yang harus digunakan untuk mendukung keseluruhan strategi bisnis,
- perusahaan- perusahaan besar mungkin memiliki unit-unit bisnis yang berbeda.
Kebanyakan para manajer lebih banyak mencurahkan hal-hal yang bersifat rutinitas dan
berperspektif jangka pendek. Dalam konteks ini perencanaan SDM memiliki tantangan
untuk masa datang dalam melahirkan orang-orang visioner yang mampu melihat
gambaran masa depan secara integral melebihi orang lain di sekitarnya.
Menjadi tugas dalam perncanaan SDM mendatang dalam menyusun strategi bisnis
berbeda dengan pesaing. Keunikan strategi bisnis yang dijalankan antar perusahaan tidak
ada yang sama persis, namun dalam menjaga strategi bisnis yang sukses dijalankan
selama ini menjadi suatu hal yang sangat sulit sehingga mudah ditiru pesaing.
5. Menanggulangi perubahan lingkungan.
Lingkungan bisnis yang kompetitif merupakan tantangan bagi program perencaan, bukan
saja dalam bidang SDM tetapi dalam hal perencanaan produksi, pemasaran, dan
penganggaran lainnya.
Perencanaan SDM di tengah-tengah persaingan bisnis pada situasi ekonomi global saat
ini, departemen/manajer SDM seringkali dibuat pusing karena jarang dilibatkan dalam
perencanaan strategi bisnis pada tingkat korporat. Tidak adanya pelibatan departemen
SDM dalam penentuan rencana strategi bisnis perusahaan mengakibatkan pencapaian
tujuan-tujuan organisasi secara keseluruhan kurang optimal. Hal ini menjadi tantangan di
masa datang dalam usaha memenangkan setiap persaingan.
Tantangan lain dalam pelaksanaan perencanaan SDM dan perencanaan strategi bisnis
adalah sering tidak adanya kesesuaian antara rencana yang bagus tetapi jelek dalam
praktek. Dengan belajar dari keadaan ini, selayaknya pada masa datang sebelum rencana
direalisasikan harus diuji dan kaji dulu sehingga bisa memberikan jaminan keberhasilan
sebuah perencanaan.
8. Mengakomodasikan perubahan-perubahan.
Tantangan terakhir dalam perencanaan SDM dan perencanaan strategi bisnis perusahaan
adalah bagaimana semua rencana yang akan dilakukan dapat menyesuaikan dengan
dinamika jaman yang ada. Perencanaan yang tidak akomodatif, tidak lentur, tidak
fleksibel dan tidak peka terhadap perkembangan pasar hanya akan melahirkan kumpulan-
kumpulan rencana yang sulit untuk direalisasikan.
2. Jelaskan menurut anda mengapa hubungan industrial sering
tidak berjalan sebagaimana peraturan yang ditetapkan
pemerintah dan berikan contohnya.
Jawab : Sebenarnya timbul perselisihan perburuhan itu adalah sebagai akibat tuntutan
terhadap hak dan kepentingan pihak pengusaha maupun bagi pihak buruh di dalam
serikat buruh agar hak dan kepentingan yang melekat pada masing-masing pihak
dipertahankan dan dihormati sehingga dalam mempertahankan kepentingan tersebut
sampai terjadi adu kekuatan antara para pihak, adanya usaha untuk memperlambat
pekerjaan sehingga mempengaruhi hasil produksi dari perusahaan dan sampai-sampai
mengakibatkan ditutupnya perusahaan oleh pimpinan.
a. Perselisihan hak.
b. Perselisihan kepentingan.
c. Perselisihan karena pemutusan hubunagn kerja.
d. Perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh dalam suatu perusahaan.
i. Perselisihan Kepentingan adalah perselisihan yang timbul terhadap hal- hal yang
belum diatur dalam peraturan prundang-undangan, peraturan perusahaan atau
perjanjian kerja bersama. Perselisihan kepentingan ini dapat diselesaikan melalui
lembaga mediasi dan konsiliasi.
ii. Perselisihan PPHK adalah perselisihan yang terjadi akibat terjadinya pemutusan
hubungan kerja. Pemutusan hubungan kerja dapat dilakukan oleh pihak dari
pekerja maupun pihak pengusaha. Pekerja dapat dilakukan pemutusan hubungan
kerja dengan alasan pengusaha melakukan kesalahan berat terhadap pekerja.
Pengusaha dapat melakukan PHK dengan alasan :
Penutupan perusahaan.
iii. Perselisihan antar serikat pekerja merupakan perselisihan antara serikat pekerja
yang terdapat di dalam satu perusahaan. Jadi dalam suatu perusahaan terdapat
kemungkinan memiliki lebih dari satu serikat pekerja, hal ini dikarenakan untuk
membentuk suatu serikat pekerja tidak memerlukan anggota yang banyak.
Sebagaimana ditentukan dalam Pasl 5 ayat 2 yang menyatakan “Serikat
pekerja/serikat buruh dibentuk oleh sekuran-kurangnya 10 orang pekerja/buruh”.
Dari ketentuan syarat di atas maka sudah barang tentu besar kemungkinan dalam
suatu perusahaan yang memiliki ratusan atau ribuan akan terdapat beberapa
serikat pekerja/serikat buruh yang bernaung dibawah “bendera” yang berbeda
a. Lembaga bipartit.
b. Lembaga mediasi.
c. Lembaga konsiliasi.
d. Lembaga arbitrase.
Upaya penyelesaian melalui lembaga bipartit merupakan hal yang wajib dilakukan
sebelum ditempuh upaya penyelesaian tahap berikutnya. Hal ini dapat diketahui
melalui Pasal 23 ayat 1 Undang-undang No. 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian
Perselisihan Hubungan Industrial, yang menyatakan bahwa: “Perselisihan hubungan
industrial wajib diupayakan penyelesaiannya terlebih dahulu melalui perundingan
bipartit secara musyawarah untuk mencapai mufakat”.
Menurut ketentuan Pasal 1 di atas maka arbitrase hubungan industrial sebagai salah
satu lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial tidak dapat ditempuh
oleh setiap perselisihan hubungan industrial, karena penyelesaian melalui arbitrase
hanya dapat dilakukan terhadap perselisihan sebagai berikut :
Saya merupakan seorang karyawan dari sebuah perusahaan, pada bulan pertama saya bekerja,
saya menolak atas gaji yang telah diberikan. Hal ini dikarenakan saya dan pihak perusahaan
memiliki sudut pandang yang berbeda atas besaran gaji. Rupanya gaji yang diterima saya tidak
sama dengan perjanjian kerja di awal kontrak.
3. Dalam membuat perencanaan kegiatan pendidikan dan
pelatihan bagi pegawai, kesulitan apa saja yang dialami
oleh pelaksana dana pa saja solusi untuk mengatasi hal tsb (
khususnya masalah materi pendidikan pelatihan )
Jawab : Berikut adalah beberapa permasalahan yang dimaksud, dan bagaimana cara
mengatasinya :
Yang namanya program pelatihan untuk meningkatkan kinerja karyawan, sudah tentu
tujuannya untuk meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri. Dalam hal ini, biasanya para
perusahaan akan menggunakan jasa trainer, untuk melatih atau mendidik para karyawan
yang ditunjuk.
Tapi yang tidak disadari adalah, banyak perusahaan yang cenderung menggunakan
trainer yang sama, dengan metode pembelajaran yang juga sama. Mungkin selintas tidak
masalah, namun justru hal tersebut, membuat pengetahuan para karyawan hanya seputar
itu-itu saja, dan tidak ada peningkatan, terutama antar perusahaan.
Untuk mengatasi masalah seperti ini, tidak masalah jika kamu menggunakan trainer yang
sama, hanya saja metode pelatihan yang berbeda, dan sesuai dengan permasalahan yang
sedang dihadapi oleh pihak karyawan itu sendiri. Secara tidak langsung hal-hal seperti ini
yang akan memberikan keuntungan dan meningkatkan kemampuan dari para karyawan
dibanding perusahaan lainnya.
Kesalahan lain yang juga sering dilakukan dalam program pelatihan dan pengembangan
sdm adalah, gaya bahasa, dan program pelatihan yang sukar dimengerti. Dalam hal ini
adalah pihak pelatih.
Banyak dari para pelatih yang memberikan materi terbilang kaku, dengan gaya
penyampaian yang tidak mudah dimengerti. Tentu saja hal tersebut, membuat proses
belajar atau program latihan jadi kurang maksimal.
Untuk mengatasi masalah tersebut, sebaiknya cari pihak trainer yang mampu
memberikan materi secara baik dan menarik. Sehingga membuat para peserta paham
akan aneka materi yang disampaikan.
Banyak dari kamu yang tidak menyadari, mengirimkan orang atau pekerja yang
mempunyai prestasi atau mempunyai kinerja yang cukup tinggi, ke pelatihan umum.
Selintas, hal seperti ini tidak jadi masalah. Tapi justru program pelatihan dan
pengembangan karyawan ini jadi masalah bagi pekerja yang dikirim tersebut, karena
dirinya ilmu yang akan diserap tidak banyak.
Untuk mengatasi masalah seperti ini, ada baiknya jika kamu memilih para pekerja yang
akan dikirim untuk melakukan program pelatihan. Mana para pekerja yang mempunyai
kinerja standar dan mana para pekerja yang mempunyai kinerja tinggi. Pilih para pekerja
dengan prestasi standar, pada program pelatihan yang lebih baik. Sebaliknya, untuk para
pekerja yang mempunyai kinerja tinggi, pada program pelatihan yang jauh lebih tinggi
lagi.
Program pelatihan, tidak ubahnya sebuah pelajaran yang akan diberikan pada seseorang.
Jadi sudah seharusnya dilakukan secara menarik, agar siapapun yang belajar, jadi tertarik,
dan mau belajar secara lebih menyenangkan.
Adapun cakupan pelatihan dan pengembangan sdm yang ada saat ini memang cukup
beragam, namun terkadang kolot dan cenderung membosankan, sekaligus melelahkan.
Kondisi seperti ini yang membuat para karyawan tidak benar-benar terstimulasi dalam
program pelatihan tersebut, yang membuat program tersebut, jadi terkesan dipaksakan,
bagi siapa saja yang mengikutinya.
Adapun solusi untuk mengatasi masalah seperti ini tidak lain adalah memilih trainer dan
program latihan yang menarik, dan pastinya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh para
karyawan itu sendiri. Hasilnya para karyawan mau mengikuti program pelatihan tersebut,
dan pastinya mampu memberikan hasil, dalam hal ini, kinerja yang baik, berkat pelatihan
yang didapat.
Salah satu cara untuk meningkatkan pelatihan dan pengembangan sdm internasional,
sebaiknya mulai ubah sistem pelatihan dan program pelatihan yang dipilih, mampu
mendukung karyawan dalam mempelajari keterampilan dan ilmu baru, yang memang
dibutuhkan, dan pastinya belum pernah dipelajari sebelumnya, secara lebih menarik, dan
pastinya kaya akan informasi.
Adapun kesalahan lain dalam proses pelatihan dan pengembangan karyawan yang juga
umum dilakukan adalah, memberikan program pelatihan diluar kemampuan atau apa
yang dibutuhkan oleh para karyawan itu sendiri.
Hal-hal seperti ini, tentu saja akan memberikan dampak buruk bagi para karyawan itu
sendiri. Karena pastinya para karyawan tersebut tidak akan mengerti dan materi yang
diberikan pun hasilnya jadi tidak maksimal. Walau tujuannya untuk memperkaya
pengetahuan dari pihak karyawan, tapi tentu saja hal seperti ini hasilnya tidak maksimal.
Dari ulasan di atas, tentunya dapat disimpulkan, bahwa untuk mengatasi permasalahan
dalam pelatihan dan pengembangan sdm ini sebenarnya mudah saja. Asalkan kita mau
memeriksa aneka kebutuhan pelatihan dan pengembangan sdm yang ada pada masing-
masing karyawan, dan memberikan pelatihan dan program pengembangan sesuai dengan
yang dibutuhkan, maka hal-hal kesalahan dan permasalahan dalam program yang
dimaksud, dapat diminimalkan.