Anda di halaman 1dari 2

2.

Niat mandi junub setelah haid


‫هلل َت َعالَى‬ ِ ‫ث ْال َحي‬
ِ ِ ‫ْض‬ ِ ‫ْت ْال ُغسْ َل ل َِر ْف ِع َح َد‬
ُ ‫َن َوي‬

Bacaan latin: Nawaitul ghusla lifraf il hadatsil akbari minal haidil lillahi ta'ala

Artinya: "Saya berniat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah
Ta'ala."

Langkah Mandi Junub Wanita yang Benar?


Membaca niat mandi wajib terlebih dahulu.
Bersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali.
Bersihkan kotoran yang menempel di sekitar tempat yang tersembunyi dengan tangan kiri.
Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan sabun dan bilas hingga bersih.
Lakukan gerakan wudhu yang sempurna seperti ketika kita akan sholat dimulai dari membasuh
tangan sampai membasuh kaki.
Masukkan tangan ke dalam air, kemudian sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai
menyentuh kulit kepala. Jika sudah, guyur kepala dengan air sebanyak 3 kali. Pastikan pangkal
rambut juga terkena air.
Bilas seluruh tubuh dengan mengguyur air. Dimulai dari sisi kanan lalu lanjutkan ke tubuh sisi
kiri.
Saat menjalankan mandi junub, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut
dibersihkan.
Selain memerhatikan tata cara mandi junub yang benar, perlu juga menerapkan rukun dalam
mandi junub. Yakni, dimulai dari niat dalam hati yang bersamaan dengan menyiram air ke
seluruh tubuh.
Kemudian, dilanjutkan dengan menyiram air ke seluruh tubuh. Mulai dari kulit maupun rambut
secara merata.
Apakah Harus Keramas saat Mandi Junub?
Istilah keramas cenderung didefinisikan sebagai membersihkan rambut dengan sampo.
Sementara itu, mandi junub pada dasarnya mengutamakan basuhan air ke seluruh tubuh
sebagaimana dikutip dari buku 125 Masalah Thaharah oleh Muhammad Anis Sumaji.

Dalam artian, buku tersebut tidak mewajibkan keramas pada pelaksanaan mandi junub.
Dengan catatan, hal-hal yang diutamakan dalam mandi junub tetap dilakukan seperti niat dan
meratakan air ke seluruh tubuh.

"Mandi junub adalah niat dan meratakan air ke seluruh tubuh. Hanya air dan tidak perlu dengan
sampo atau cairan pembersih apapun," tulis Muhammad Anis Sumaji.

Untuk pelaksanaan mandi junub wanita juga tidak dibebankan kewajiban membuka gelungan
rambut. Menurut Abdul Syukur Al-Azizi dalam buku Kitab Lengkap dan Praktis Fiqh Wanita, hal
ini didasarkan oleh satu riwayat hadits dari Ummu Salamah yang pernah bertanya kepada
Rasulullah SAW.

Anda mungkin juga menyukai