Anda di halaman 1dari 2

PELAPORAN OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA

No. Dokumen : No. Revisi: Halaman :


SPO-RSAR-S-PHA-020 01 1/2
RADJAKHPSPITAL

STANDAR Tanggal Terbit: Ditetapkan


PROSEDUR i11) \
4 Januari 2021 III *\
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Marganda D.A. Pasaribu, MKK
Direktur
PENGERTIAN 1. Prosedur pelaporan obat narkotika di Instalasi Farmasi adalah
pembuatan laporan penggunaan obat narkotika setiap bulan sesuai
dengan resep dokter.
2. Obat narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman, baik sintesis maupun semi sintesis, yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi, sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-
golongan sebagaimana terlampir dalam Undang - undang R.I.
Nomor : 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.
3. Ruang lingkup prosedur ini dimulai dari penyusunan data
penggunaan obat narkotika hingga laporan selesai dibuat oleh
Instalasi Farmasi Rumah Sakit dr. Abdul Radjak Salemba
TUJUAN 1. Tersedianya prosedur penyampaian laporan pengguanan obat
narkotika di Rumah Sakit dr. Abdul Radjak Salemba.
2. Terjaminnya keamanan obat narkotika dari penyalahgunaan maupun
pencurian.
KEBIJAKAN 1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit dr Abdul Radjak Salemba
Nomor 2144/SK-DIR/RSAR-S/VII/2021 tentang Kebijakan
Pelayanan Kefarmasian Dan Penggunaan Obat Rumah Sakit dr
Abdul Radjak Salemba
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit dr Abdul Radjak Salemba
Nomor 0110/SK-DIR/RSAR-S/1/2021 tentang Pedoman Pelayanan
Farmasi Rumah Sakit dr Abdul Radjak Salemba
PROSEDUR 1. Pencatatan dilakukan pada kartu stok Obat Narkotika oleh petugas
farmasi setiap mengambil atau meletakkan obat narkotika dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Jumlah obat yang masuk atau keluar stok;
b. Nama pasien atau pengirim;

Tidak diperkenankan metnperbanyak sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa seijin RS Dr. Abdul Radjak Salemba
PELAPORAN OBAT NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
No. Dokumen : No. Revisi: Halaman :

R
RADJAKIieSPITAL
SPO-RSAR-S-PHA-020 01 2/2

c. Nama petugas farmasi.


2. Tenaga teknis kefarmasian yang bertugas jaga pagi melakukan
pengecekan kesesuaian kartu stok dengan stok fisik obat Narkotika.
3. Jika dalam pengecekan terdapat ketidaksesuaian, petugas tersebut
berkoordinasi dengan Apoteker untuk menelusuri masalah tersebut.
4. Apoteker melakukan rekap laporan setiap bulan dengan
mencantumkan hal-hal sebagai berikut:
a. Nama Obat Narkotika yang terdapat di Rumah Sakit dr. Abdul
Radjak Salemba;
b. Jumlah stok awal dan stok akhir;
c. Nama pasien dan j umlah pemakaian;
d. Untuk Obat Morfin dan Petidin, dicantumkan pula alamat
pasien dan laporan terpisah dengan obat lainnya;
5. Apoteker Penanggung Jawab yaitu Kepala Instalasi Farmasi
memeriksa dan menandatangani laporan yang telah dibuat oleh
Apoteker.
6. Apoteker Penanggung Jawab mengirimkan laporan penggunaan
obat Narkotika ke BPOM DKI Jakarta.
7. Apoteker Penanggung Jawab kemudian melakukan pelaporan
secara komputerisasi (SIPNAP).
UNIT TERKAIT 1. Komite Farmasi dan Terapi
2. Instalasi Farmasi
3. Logistik Farmasi
4. Bagian Pengadaan Farmasi

Tidak diperkenankan memperbanyak sebagian atau seluruh dokumen ini tanpa seijin RS Dr. Abdul Radjak Saletnba

Anda mungkin juga menyukai