Anda di halaman 1dari 11

POTENSI USAHA KROTO

Oleh
Ir. Nurkholis, S.Pt, MP, IPM
Latar Belakang

 Kroto merupakan telur yang dihasilkan oleh semut rangrang.

• Berbentuk elips
• Berukuran 5 – 6 mm
• Diasilkan oleh semut ratu dan betina.
• Diproduksi pada suhu sarang 23 – 27 C

Kandungan Nutrisi
Komponen Larva Pupa
Kalori (kkal) 493 493
Kadar air (%) 22 19
Protein (g) 24,1 24,1
Lemak (g) 42,2 42,2
Karbohidrat (g) 4,3 4,3
Kenapa bisnis kroto?

 Permintaan Tinggi; hasil survei kroto research institute 2008 – 2013


menyebutkan permintaan pasar di daerah jakarta dan sekitarnya
mencapai ratusan kilogram per hari.
 Produk sepenuhnya belum terpenuhi dalam pasaran; penurunan produk
alam serta relatif sulit dalam budidaya.
 Mengandung nutrisi tinggi; sebagai sumber pangan dan pakan.
 Harga relatif stabil; permintaan tinggi tidak diimbangi dengan tingkat
produksi yang tinggi.
 Faktor lain yang dapat dipertimbangkan:
1. Pecinta burung kicau dan mancing mania jumlahnya cukup tinggi.
2. Kroto sebagai feed suplement bagi burung kicau.
3. Sebagai bahan dasar untuk membuat pakan pabrikan.
4. Iklim Indonesia cukup baik untuk perkembangan populasi semut
rangrang.
Alasan budidaya semut rangrang

1. Dapat dibudidayakan di lahan yang sempit.


2. Mudah dalam tatalaksana pemeliharaan.
3. Bibit mudah didapat.
4. Tidak membutuhkan modal besar.
5. Teknologi budidaya mudah dikuasai.
6. Mudah dalam pemasaran.
Pengembangan Usaha Kroto

 Berdasarkan pola/sistemnya usaha kroto terbagi menjadi:


A. Ekstensifikasi:
Pengembangan usaha ternak kroto secara sederhana, teknologi
terbatas, dan pemanfaatan sumber daya alam seadanya.
Ciri:
1. Masih mengandalkan potensi alam.
2. Pemanfaatan teknologi sangat terbatas.
3. Jumlah produksi relatif kecil (musim panen, 3-4 kg/hari).
4. Perkembangbiakan koloni berjalan lambat.
5. Modal sedikit.
B. Intensifikasi:
Pengembangan usaha dengan pola pikir lebih maju, memanfaatkan
teknologi, dan dilakukan secara intensif.
Ciri:
1. Memanfaatkan ruangan khusus untuk tempat sebagai kandang.
2. Menggunakan media rekayasa sebagai sarang.
3. Dibutuhkan pengelolahan secara kontinu.
4. Perkembangan koloni lebih cepat dan hasil produksi lebih optimal.
5. Tidak bergantung dengan alam, hasil panen bisa diprediksi dan
ditentukan.
6. Membutuhkan modal relatif besar.
Persiapan Budidaya

 Persiapan Lokasi dan Bangunan Utama


a. Lokasi
 Relatif fleksibel (23 – 27 C) Adaptif
 Jauh dari kebisingan/keramaian
 Kelembapan 62 – 92%
b. Bangunan Utama
 Tempat naungan Tempat untuk semua aktiviti semut rangrang
 Harus memenuhi persyaratan sbg brkt:
 Memberikan perlindungan dari hujan dan panas
 Memiliki/mempunyai sirkulasi udara yang baik
 Memudahkan peternak dalam melakukan kegiatan pemeliharaan
 Terbuat dari bahan yang tidak mengandung racun bagi semut rangrang
 Wadah dan Rak Budi Daya
a. Wadah Budi Daya
 Bervariasi; Stoples, paralon, batang bambu, botol, dll
Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh jenis-jenis wadah
Jenis Wadah Kelebihan Kekurangan

Stoples cocok untuk semut rangrang Warna transparan tidak seperti


membuat sarang, sarang dan sarang asli di alam, sehingga
kroto mudah dipantau,jumlah bangunan utama harus
kroto yang dihasilkan lebih cenderung gelap
banyak dibandingkan dengan
jenis wadah lainnya, proses
panen mudah, serta tahan lama
Paralon Gelap, diameter kecil (ideal Sulit memantau perkembangan
untuk semut rangrang membuat sarang dan jumlah kroto, proses
sarang) dan tahan lama panen sulit dan jumlah kroto
yang dihasilkan sedikit
Botol Diameter kecil, sarang dan kroto Proses panen sulit dan jumlah
mudah dipantau, dan tahan kroto yang dihasilkan sedikit
lama
Besek Gelap (sesuai dengan semut Daya tahan tidak lama, mudah
rangrang bersarang) dan jumlah lembab dan berjamur
kroto banyak
b. Rak Budi Daya
 Digunakan untuk meletakkan wadah budi daya
 Terbuat dari bahan yang mudah didapat/ditemui (bambu, kayu, besi, dll)
 Ukuran menyesuaikan dengan luasan bangunan utama
 Ex, l; 0,7 m, p: 1,4 m dapat dibuat 5 tingkat dengan jarak antar lantai rak 30 cm (tiap
lantai rak mampu menampung 32 stoples (t; 12 cm dan d: 10 cm))

c. Pakan pemakan hewan kecil/serangga, suplemen sebagai sumber energi


dapat diberikan air gula
d. Tempat pakan dan minum mudah dalam proses pemberian pakan dan
minum serta pembersihan

Anda mungkin juga menyukai