Disusun Oleh :
M.Farian Alfadel 20734013
Mutia Rahma 20734023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan hidayah-Nya mahasiswa/i dapat menyelesaikan Makalah ini yang
berjudul “Pengolahan Kelapa Parut Kering ( Desiccated Coconut )” dengan tepat
waktu.
Mahasiswa/i sangat berterima kasih kepada Dosen pengampu Ibu
Shintawati, S. T. M. Si. yang telah membimbing pembuatan makalah ini.
Makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu kritik dan saran yang
bersifat membangun pihak pembaca penulis diperlukan semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca untuk menambah wawasan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
1. Pencucian
Pencucian daging kelapa dilakukan dengan menggunakan air bersih
dialirkan di atas belt conveyer untuk mempermudah proses pencucian,
kemudian dilakukan penyortiran sisa kulit ari yang belum
terkupas,tumbung tempurung, serabut kelapa, kelapa berlendir dan
benda asing lainnya.
2. Pemarutan
Proses pemarutan dilakukan dengan menggunakan mesin grinder.
Tujuan dari pemarutan adalah untuk mendapatkan DC dengan ukuran
parutan yang berbeda-beda. Fungsi mesin grinder adalah
menghancurkan/memperkecil ukuran produk sesuai spesifikasi.
3. Drying
Proses drying/pengeringan adalah salah satu cara untuk menjaga agar
produk dapat tahan lama. Prinsip dari pengeringan adalah mengurangi
kadar air dalam bahan.
4. Pengayakan
Pengayakan merupakan proses pemisahan DC mulai dari ukuran besar
sampai terkecil. Tujuannya untuk mendapatkan ukuran yang
diinginkan seperti medium, fine dan extra fine.Untuk pengayakan
menggunakan mesin rotex.
BAB III
DESKRIPSI PROSES
Sortasi kelapa
Pencucian
Pemarutan
Drying
Sieving
Penyortiran
Penyimpanan sementara
Berikut adalah uraian dari proses produksi yang dilalui buah kelapa
sampai menjadi kelapa parut kering (Desiccated Coconut) :
1) Sortasi kelapa
Sortasi kelapa/Penyortiran kelapa untuk pengolahan DC bertujuan
untuk memilih kelapa yang sesuai dengan spesifikasi agar tidak
mempengaruhi kualitas DC. Kelapa bulat untuk pengolahan DC
adalah kelapa segar, tidak berkecambah, tempurung tidak pecah,
kematangan cukup dan warna batok kelapa coklat kehitam-hitaman.
Bahan baku yang sesuai dengan spesifikasi kemudian dimasukkan ke
dalam keranjang shaller dan bahan baku yang tidak sesuai dengan
spesifikasi
2) Pengupasan tempurung dan kulit ari
Pengupasan tempurung dengan menggunakan mesin shaller atau
pemisah tempurung tanpa memecah daging buahnya, sebab daging
buah kelapa yang pecah akanmengganggu proses berikutnya yaitu
pengupasan kulit ari. Tujuan pengupasan tempurung agar tidak
mempersulit proses pengupasan kulit ari. Pengupasan kulit ari pada
kelapa dilakukan dengan menggunakan pisau khusus yaitu pisau
paring. Tujuan dari pengupasan kulit ari adalah untuk mendapatkan
daging kelapa putih.
3) Pencucian
Pencucian daging kelapa dilakukan dengan menggunakan air bersih
yang di supply dari water treatment (WT), lalu air dari WT dialirkan
di atas belt conveyer untuk mempermudah proses pencucian,
kemudian dilakukan penyortiran sisa kulit ari yang belum
terkupas,tumbung tempurung, serabut kelapa, kelapa berlendir dan
benda asing lainnya.
4) Pemarutan
Proses pemarutan dilakukan dengan menggunakan mesin grinder.
Tujuan dari pemarutan adalah untuk mendapatkan DC dengan ukuran
parutan yang berbeda-beda. Fungsi mesin grinder adalah
menghancurkan/memperkecil ukuran produk sesuai spesifikasi
5) Drying
Proses drying/pengeringan adalah salah satu cara untuk menjaga agar
produk dapat tahan lama. Prinsip dari pengeringan adalah mengurangi
kadar air dalam bahan
6) Sieving
Pengayakan merupakan proses pemisahan DC mulai dari ukuran besar
sampai terkecil. Tujuannya untuk mendapatkan ukuran yang
diinginkan seperti medium, fine dan extra fine.Untuk pengayakan
menggunakan mesin rotex.
7) Penyortiran
Penyortiran bertujuan untuk menyortir DC, yang dikontrol adalah
kulit ari dan kotoran-kotoran lainnya. Untuk kotoran logam dipasang
batangan magnet pada ujung aliran agar bisa menangkap logam
tersebut.
8) Penyimpanan sementara
Penyimpanan produk sementara adalah hopper tank sebelum di
packing. Lama penyimpanan 30 menit. Penyimpanan sementara
bertujuan untuk menstabilkan proses pengisian produk di dalam
brown bag.
BAB IV
SPESIFIKASI ALAT
Neraca massa
Input = output
1000kg + 2000kg = 400kg+150kg+80kg+350kg+1920kg+100kg
3000kg = 3000kg
2. Proses grinder
Input = output
400kg = 400kg
3. proses dryer
4. proses sieving
Neraca Panas
Masuk
Kj
Cp : 2,85
Kg̊ C
Tref : 25 ̊ C
T :165 ̊ C
∆T :140 ̊ C (165 ̊ C - 25 ̊ C)
Massa : 400 Kg
∆H1 : m.Cp. ∆T
: 400 x 2,85 x 140
Kg
: 159.600
Jam
Keluar
Kj
Cp : 2,85
Kg̊ C
Tref : 25 ̊ C
T :165 ̊ C
∆T :140 ̊ C
Massa : 340 Kg
∆H2 : m.Cp. ∆T
: 340 x 2,85 x 140
Kg
: 136.660
Jam
Kj
Cp Air : 4,184
Kg̊ C
Tref : 25 ̊ C
T :165 ̊ C
∆T :140 ̊ C
Massa : 60 kg
∆H3 : m.Cp. ∆T
: 60 x 4,184 x 140
Kg
: 35145,6
Jam
BAB VI
KESIMPULAN