Mengenal Kroto
Kata kroto berasal dari Bahasa Jawa yang. Kroto ialah telur yang dihasilkan oleh semut
terutama semut rangrang. Komponen yang ada di dalam telur semut ini terdiri dari larva
dan pupa. Tampilan fisik kroto sekilas sama seperti butiran nasi, yaitu berbentuk
lonjong dan berwarna putih. Untuk ukuran sebutir kroto besar ialah 1 cm dengan
diameter 5 mm. Adapun panjang kroto kecil sekitar 5—6 mm dengan diameter 2 mm.
Kroto ratu ini merupakan semut yang berperan sebagai penghasil telur. Kroto ratu ini
dapat bertelur hingga ribuan telur.
2.Kroto Pejantan
Kroto pejantan ini memiliki fungsi sebagai pengawin kroto ratu untuk bisa bertelur.
3.Kroto Pekerja
Kroto pekerja atau yang biasa disebut kroto koloni yang gunanya mengasuh kroto yang
masih muda. Kroto pekerja ini adalah kroto betina yang mandul, sehingga tidak dapat
menjadi ratu dan ukurannya pun sekitar lebih kecil 5 sampai 6 mm dari semut kroto
lainnya.
4.Kroto Prajurit
Dinamakan sebagai kroto prajurit karena tugasnya sebagai penjaga sarang atau
melindungi koloni semut dari gangguan luar. Mereka juga bertugas menjaga makanan
yang sudah dikumpulkan. Biasanya, jumlah semut prajurit ini lebih banyak dibandingkan
jenis kroto lainnya.
Gunakan lokasi yang jauh dari keramaian dengan jarak sekitar 50 sampai 100 meter
dari keramaian
Gunakan lokasi yang merupakan dataran rendah dengan ketinggian sekitar 1500
sampai 1800 mdpl.
Suhu untuk lokasi budidaya ialah sekitar 26°C.
Kelembaban udara sekitar 60 sampai 70%.
Untuk budidaya kroto banyak alternatif untuk kandang budidaya kroto , salah satu nya
ialah kandang paralon karena lebih praktis, fleksibel dan mudah perawatannya.
Bibit koloni bisa didapatkan dari hasil tangkapan di alam atau membelinya dari petani
lain.
Apabila kesulitan mendapatkan bibit koloni dari alam, kita bisa membeli bibit kroto pada
pembudidaya lain. Bibit kroto umumnya dijual dalam kemasan stoples atau botol plastik
bening. Harganya relatif mahal, satu botol plastik berukuran 1 liter harganya sekitar
150-200 ribu rupiah.4.Pemilihan Media Sarang Kroto
Media sarang kroto sebetulnya banyak alternatif seperti paralon , bambu dan botol air
mineral . Pemilihan media sarang yang umumnya digunakan adalah toples plastik.
Lubangi bagian bawah toples sebesar 5-7 cm, kemudian tutup kembali dengan
lakban.
Setelah itu, cari bibit koloni semut rangrang yang beranggotakan lengkap (terdiri dari
ratu semut, semut jantan, semut pekerja, dan semut prajurit) dan masukkan ke
dalam toples, tutup rapat.
Selanjutnya, ambil sebuah wadah datar (nampan misalnya) dan isilah setengahnya
dengan air.
Taruh batu bata berpermukaan datar di tengah-tengah wadah, kemudian taruh
toples berisi bibit koloni semut rangrang tadi di atasnya dengan posisi bagian yang
tadi dilubangi menempel dengan batu bata.
Jika sudah berdiri tegak, lepaskan lakban tadi supaya semut bisa keluar mencari
makan.
Ulat Hongkong
Ulat hongkong ini merupakan pakan kroto yang kaya akan kandungan proteinnya,
sehingga dapat member peningkatan kualitas pada kroto yang Anda budidaya nantinya.
Selain protein, ulat hongkong juga memiliki beberapa kandungan lainnya seperti nutrisi,
kadar abu, ekstrak non nitrogen, lemak kasar, dan air.
Ulat Pisang
Tak hanya ulat hongkong yang dapat menaikan kualitas kroto. Bahwa ulat pisang pun
demikian karena kandungan gizi dalam ulat pisang ini sangatlah banyak. Selain
kandungan gizi yang banyak, ulat pisang ini juga memiliki kandungan enzim, protein
pembangun, dan protein hormone yang berfungsi dalam pertumbuhan kroto.
Cacing Tanah
Untuk memberikan pertumbuhan yang baik, sehat dan gemuk, ada baiknya Anda
menggunakan cacing tanah sebagai pakan kroto milik Anda. Karena cacing tanah ini
mengandung lemak yang sangat banyak. Selain lemak, cacing tanah juga mengandung
protein, asam amino, karbohidrat untuk meningkatkan nafsu makannya, dan air.
Belalang
Belalang merupakan jenis pakan kroto yang paling digemari oleh para kroto yang
dibudidaya, karena cita rasanya yang gurih. Tak hanya cita rasa, belalang pun juga
mengandung nitrogen, protein, dan gizi sebagai sumber energy para kroto.
Jangkrik
Jangkrik merupakan salah satu jenis pakan kroto yang memiliki kandungan antioksidan
yang bagus sebagai suplemen kroto yang dibudidaya. Beberapa kandungan dalam
jangkrik ini di antaranya adalah gizi hormone sebagai asupan pertumbuhan, protein,
omega 3 sebagai ketahanan tubuh kroto, dan kalori sebagai asupan perkembangbiakan
kroto.
6.Proses Perawatan Kroto
Telur semut rangrang mempunyai daur 15-20 hari. Mulai dari telur-larva-hingga menjadi
semut. Pemanenan dapat dikerjakan sesudah sarang semut terlihat penuh dengan telur
atau kroto yang berwarna putih. Pada media atau sarang yang sudah stabil, selanjutnya
kroto sudah dapat dipanen setiap 15-20 hari.
Pada awal budidaya, sebaiknya biarkan bibit koloni berkembang biak sehingga populasi
semutnya bertambah. Setidaknya hingga 6 bulan pertama tidak dipanen terlebih
dahulu. Kemudian setelah 6 bulan, pemanenan bisa dilakukan 2 kali setiap bulannya.
Atau bisa diatur menjadi setiap hari dengan mengkombinasikan jumlah sarang dan
siklus panen.