Anda di halaman 1dari 17

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N

si
No. 448 K/Pdt.Sus/2011

ne
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ng
M AHKAM AH AGUNG

do
gu
memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial dalam tingkat
kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara :
PT. TARUKO PRIMA MEDIKA, berkedudukan di Jalan W.R.

In
A
Supratman No. 69 Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat,
Kabupaten Tangerang, dalam hal ini memberi kuasa kepada 1.
ah

lik
AGUS RUHBAN TABRIWINDARTA, SH dan 2. ASEP RUJMIN
RISNAMILAGA, SH, Para Advokat, berkantor di ADVOCATES
am

ub
AND LEGAL CONSULTANTS AGUS RUHBAN
TABRIWINDARTA AND PARTNERS, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tertanggal 23 Desember 2010 ;
ep
k

PEMOHON KASASI dahulu TERGUGAT ;


ah

melawan:
R
YULIS SETYANINGSIH, karyawan PT. Taruko Prima Medika,

si
beralamat di Jalan Duta Kav. 79 RT. 05 RW. 09, Kelurahan

ne
ng

Sudimara Timur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, dalam


hal ini memberi kuasa kepada 1. YUS DHARMAN, SH, 2.
HASWANTO, SH dan 3. FRANSISKUS LITOAMA, SH, Para

do
gu

Advokat dan Konsultan Hukum, berkantor di KANTOR


ADVOKAT YUS, HAS & REKAN, berdasarkan Surat Kuasa
In
A

Khusus tertanggal 21 Januari 2011 ;


TERMOHON KASASI dahulu PENGGUGAT ;
ah

Mahkamah Agung tersebut ;


lik

Membaca surat-surat yang bersangkutan ;


Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang
m

ub

Termohon Kasasi dahulu Penggugat telah menggugat sekarang Pemohon Kasasi


dahulu Tergugat di muka persidangan Pengadilan Hubungan Industrial pada
ka

ep

Pengadilan Negeri Serang pada pokoknya atas dalil-dalil :


1. Bahwa PENGGUGAT adalah pekerja berprestasi dan berdedikasi yang
ah

selama bertahun-tahun telah dipekerjakan oleh TERGUGAT dengan status


R

es

Karyawati Tetap, dengan Jabatan, Tanggal mulai bekerja dan Upah terakhir
M

sebagai berikut :
ng

on
gu

Hal. 1 dari 17 hal. Put. No. 448 K/Pdt.Sus/2011


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Nama Mulai Masa Jabatan Upah/bln Tunjangan

R
Bekerja Kerja (Rp) Fungsional

si
(Rp)
YULIS 2 Agustus 2002 7 tahun Bidan 1.100.000,- 1.650.000,-

ne
ng
SETYANINGSIH 3 bulan

do
gu
2. Bahwa selama lebih dari tujuh tahun PENGGUGAT mengabdi pada
TERGUGAT, hubungan kerja antara PENGGUGAT selaku Pekerja dengan
TERGUGAT selaku Pengusaha terjalin harmonis, kemudian pada tanggal 28

In
A
September 2009 Pengurus Yayasan Prima Medika (RSIA Prima
Medika)/TERGUGAT mengeluarkan Surat Pemberitahuan terkait Perubahan
ah

lik
Status Badan Hukum yang ditandatangani oleh dr. Maman Daljusman, Sp.Rad
selaku Direktur PT. TARUKO PRIMA MEDIKA (sebagai Badan Hukum baru
am

ub
hasil perubahan dari Yayasan Prima Medika), yang isi selengkapnya sebagai
berikut :
“bersama ini Kami dari Pengurus Yayasan Prima Medika mengucapkan
ep
k

banyak terima kasih atas partisipasinya telah bergabung dengan Rumah


ah

Sakit Prima Medika, berhubung terjadi perubahan badan hukum yang


R
semula Yayasan Prima Medika menjadi PT. Taruko Prima Medika, maka

si
dengan ini kepada seluruh karyawan Prima Medika untuk melengkapi data-

ne
ng

data sebagai berikut :


1. Mengumpulkan data-data diri (lamaran kerja), ditujukan kepada
Direksi HRD PT. Taruko Prima Medika berikut lampirannya.

do
gu

- Foto copy KTP


- Pas photo 4x6 = 2 lembar
In
A

- Foto copy Ijazah Pendidikan Terakhir


- Sertifikat/Pelatihan/Pengalaman Kerja
ah

- dll.
lik

2. Mengumpulkan Kontrak Kerja lama dari Yayasan Prima Medika


(bagi yang ada Kontrak Kerja).
m

ub

3. Bersedia untuk mengikuti Psikotes (wawancara) akan ditentukan.


Diharapkan persyaratan tersebut di atas dikumpulkan paling lambat 7
ka

ep

Oktober 2009.
Demikian surat ini kami sampaikan, atas kerjasamanya kami mengucapkan
ah

banyak terima kasih”.


R

es
M

3. Bahwa disamping mengeluarkan Surat Pemberitahuan sebagaimana tersebu t


ng

di atas, TERGUGAT juga telah menetapkan Jadwal Tes Wawancara bagi


on
gu

Hal. 2 dari 17 hal. Put. No. 448 K/Pdt.Sus/2011


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seluruh pekerjanya termasuk PENGGUGAT, dimana dijadwalkan bahwa Tes

si
Wawancara bagi PENGGUGAT akan dilaksanakan pada tanggal 25 November
2009.

ne
ng
4. Bahwa sebagai Pekerja yang loyal dan patuh terhadap perusahaannya, tan pa
menaruh rasa curiga akan didzalimi, PENGGUGAT kemudian membuat surat

do
gu lamaran sebagaimana yang telah diperintahkan oleh TERGUGAT serta
mengumpulkannya sebelum tanggal 7 Oktober 2009, karena bila lewat dari

In
A
tanggal tersebut, maka Perusahaan menganggap Pekerja
MENGUNDURKAN DIRI.
ah

lik
5. Bahwa setelah tiba waktu pelaksanaan Tes Wawancara sebagaimana yang
telah dijadwalkan sebelumnya, PENGGUGAT dipanggil masuk ke dalam
am

ub
ruangan dimana di dalam ruangan itu terdapat dr. Maman Daljusman, Sp.Rad,
Saudari Shanty dan Saudari Dita. Akan tetapi ternyata bukan sebuah proses
ep
interview yang dilakukan oleh TERGUGAT, melainkan proses pendzaliman
k

dan pembunuhan karakter terhadap PENGGUGAT, dimana TERGUGAT


ah

secara tanpa alasan dan bukti apapun telah mengatakan bahwa selama
R

si
bekerja, kinerja PENGGUGAT sangat tidak baik. Padahal kenyataannya
PENGGUGAT adalah Pekerja Teladan yang Berprestasi.

ne
ng

Bukti loyalitas, integritas, dedikasi dan prestasi PENGGUGAT, adalah sebagai


berikut :

do
gu

• Tahun 2005 : Diangkat sebagai Koordinator Bidan RSIA Prima


Medika/TERGUGAT.
• Tahun 2006
In
: Terpilih sebagai Karyawan Teladan RSIA Prima
A

Medika.
: Diangkat kembali sebagai Koordinator Bidan dan
ah

lik

Anggota Tim Marketing RSIA Prima


Medika/TERGUGAT.
m

ub

• Tahun 2007 : Terpilih sebagai Wakil Ketua Koperasi Karyawan Prima


Sejahtera.
ka

• Tahun 2008
ep

: Terpilih mengikuti Pelatihan Training of Trainer (TOT)


Metode Yoga.
ah

: Terpilih sebagai Peserta Kongres Nasional Ikatan Bidan


R

Indonesia (IBI).
es

• Tahun 2009
M

: Terpilih kembali sebagai Wakil Ketua Koperasi


ng

Karyawan Prima Sejahtera.


on
gu

Hal. 3 dari 17 hal. Put. No. 448 K/Pdt.Sus/2011


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
6. Bahwa disamping berusaha mencari-cari kesalahan dan menjelek-jelekkan

si
kinerja PENGGUGAT, TERGUGAT juga telah menekan psikologis
PENGGUGAT dengan menyodorkan secarik kertas yang harus ditandatangani

ne
ng
pada saat itu juga yang berisi dua pilihan (Surat Opsi), dimana pada bagian
atas kertas tersebut tertulis :
“bersama dengan ini saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan

do
gu MENYETUJUI pembayaran pesangon dengan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh PT. TARUKO PRIMA MEDIKA”.

In
A
Sedangkan pada bagian bawahnya tertulis :
“bersama dengan ini saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan
ah

lik
TIDAK MENYETUJUI pembayaran pesangon dengan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh PT. TARUKO PRIMA MEDIKA”. Oleh karena itu, saya
menyatakan PENGUNDURAN DIRI tanpa pesangon”.
am

ub
Disamping Surat Opsi tersebut, TERGUGAT juga menyerahkan secarik kertas
yang isinya adalah skema pembayaran komponen Uang Pesangon bagi
ep
PENGGUGAT, sebagai berikut :
k

PESANGON
ah

Pesangon Rp 8.800.000,-
R

si
Cuti Rp 36.667,-

ne
Pensiun Rp 600.000,-
ng

Transportasi Rp 550.000,-
Bakti Rp 350.000,-

do
gu

Koperasi (-) Rp 5.180.000,-


Medika (-) Rp 500.000,-
In
A

TOTAL Rp 4.656.667,-
ah

Pembayaran akan dibayarkan dua kali


lik

Desember 2009 Rp 3.000.000,-


Januari 2010 Rp 1.656.667,-
m

ub

7. Bahwa melihat kejanggalan itu, kemudian PENGGUGAT menanyakan maksud


ka

ep

dari Surat Opsi dan skema pembayaran Uang Pesangon tersebut, setelah
mendengar penjelasan TERGUGAT yang tidak masuk akal, mengada-ada dan
ah

menyakitkan hati tersebut, PENGGUGAT kemudian meminta waktu untuk


R

es

mempelajari Surat Opsi itu terlebih dahulu, akan tetapi TERGUGAT dengan
M

keras MENOLAK dan/atau MELARANG PENGGUGAT untuk mempelajari


ng

Surat Opsi tersebut seraya menekankan agar Surat Opsi tersebut harus
on
gu

Hal. 4 dari 17 hal. Put. No. 448 K/Pdt.Sus/2011


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
segera ditandatangani pada saat itu juga, dan bila menolak untuk

si
menandatanganinya maka PENGGUGAT akan dianggap
MENGUNDURKAN DIRI dengan TIDAK MEMPEROLEH PESANGON ,

ne
ng
sehingga dalam keadaan tertekan dan tidak punya pilihan lain tersebut
PENGGUGAT dengan sangat terpaksa harus menandatangani salah satu opsi
yang diberikan oleh TERGUGAT.

do
gu
8. Bahwa pada saat hendak menandatangani Surat Opsi tersebut, PENGGUGAT

In
pun telah menanyakan kepada TERGUGAT apakah jumlah dan/atau
A
komponen Uang Pesangon yang tercantum dalam lampiran Surat Opsi
tersebut sudah sesuai dengan aturan Undang-Undang Ketenagakerjaan , dan
ah

lik
TERGUGAT pun pada saat itu menjamin bahwa Skema Uang Pesangon yan g
akan diberikan tersebut telah sesuai dengan aturan Undang-Undang
am

ub
Ketenagakerjaan.

9. Bahwa setelah keluar dari Ruang Interview tersebut, PENGGUGAT berusaha


ep
k

mencari tahu dan mencocokkan komponen Uang Pesangon yang dicantumkan


ah

TERGUGAT dalam lampiran Surat Opsi tersebut dengan Peraturan


R
Ketenagakerjaan yang berlaku, dan ternyata apa yang din yatakan oleh

si
TERGUGAT bahwasanya Skema Uang Pesangon yang akan diberikan

ne
ng

tersebut telah sesuai dengan aturan Undang-Undang Ketenagakerjaan adalah


BOHONG BELAKA, karena faktanya Skema Uang Pesangon yang
dicantumkan tersebut sama sekali TIDAK SESUAI dengan Aturan

do
gu

Ketenagakerjaan yang berlaku , sehingga PENGGUGAT merasa telah ditipu


oleh TERGUGAT. Kemudian PENGGUGAT berusaha menemui TERGUGAT
In
A

untuk memprotes Skema Uang Pesangon yang dicantumkan oleh TERGUGAT


tersebut.
ah

lik

10. Bahwa meski loyalitas, integritas dan jasa bakti PENGGUGAT kepada
TERGUGAT telah terbukti dan teruji selama lebih dari tujuh tahun masa
m

ub

pengabdian, TERGUGAT tetap saja berusaha mencari-cari alasan untuk dapat


mem-PHK-kan PENGGUGAT pada hari itu juga, dan tidak lagi mau menerima
ka

PENGGUGAT untuk masuk kembali ke dalam lingkungan Perusahaan. Dan


ep

sampai dengan diajukannya gugatan ini, TERGUGAT tidak pernah sekalipun


ah

beritikad baik memanggil PENGGUGAT untuk bekerja kembali.


R

es

11. Bahwa sebagai akibat dari PERUBAHAN STATUS BADAN HUKUM


M

ng

TERGUGAT, tindakan TERGUGAT berupa :


on
gu

Hal. 5 dari 17 hal. Put. No. 448 K/Pdt.Sus/2011


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
1. Memerintahkan Pekerja yang berstatus Karyawati Tetap untuk

si
mengajukan lamaran kerja kembali kemudian menjalani serangkaian tes
layaknya calon pekerja baru ;

ne
ng
2. Membuatkan dua buah opsi yang bertentangan dengan aturan
ketenagakerjaan, kemudian menekan Pekerja untuk menandatangani
salah satu opsi tersebut tanpa memberikan pilihan lain dan kesempatan

do
gu bagi Pekerja untuk mempelajari opsi tersebut ;
3. Menetapkan Skema Uang Pesangon yang tidak sesuai dengan aturan

In
A
Undang-Undang Ketenagakerjaan dan memaksa Pekerja untuk
menerimanya ;
ah

lik
4. Tidak lagi mau menerima Pekerja untuk masuk kembali ke dalam
lingkungan kerja di Perusahaan ; serta dengan
5. Tidak memberi/menyediakan proses kerja sebagaimana layaknya
am

ub
Pemberi Kerja terhadap Penerima Kerja ;
Jelas merupakan serangkaian upaya melawan hukum dari TERGUGAT u n tu k
ep
mengakali Peraturan Ketenagakerjaan yang ada dan usaha untuk dapat
k

melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak tanpa perlu


ah

membayar Uang Pesangon atau setidak-tidaknya membayar Uang Pesangon


R

si
di bawah aturan ketenagakerjaan yang berlaku .

ne
ng

12. Bahwa sampai dengan saat ini, PENGGUGAT selaku Pekerja berstatus
Karyawati Tetap, tidak pernah menerima pembayaran apapun sesuai dengan

do
gu

peraturan ketenagakerjaan yang berlaku atas penyelesaian akhir dari tindakan


Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak yang dilakukan oleh TERGUGAT,
sementara TERGUGAT tidak lagi mau menerima Pekerja untuk masuk
In
A

kembali ke dalam lingkungan kerja di Perusahaan, sehingga PENGGUGAT


berusaha mencari keadilan dengan menempuh jalur hukum.
ah

lik

13. Bahwa dalam proses penuntutan terhadap hak-hak PENGGUGAT, pada


tanggal 12 Desember 2009 dan 28 Desember 2009, diadakan perundingan
m

ub

Bipartit antara Kuasa Hukum PENGGUGAT dengan TERGUGAT maupun


Kuasa Hukumnya, akan tetapi kedua perundingan tersebut berakhir tanpa ada
ka

ep

kesepakatan.
ah

14. Bahwa karena Perundingan Bipartit yang telah diupayakan antara


R

PENGGUGAT dengan TERGUGAT tidak mencapai kata sepakat, maka


es

perselisihan ini kemudian dilanjutkan ke tingkat Mediasi di Dinas Sosial,


M

ng

Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan. Dari hasil


on
gu

Hal. 6 dari 17 hal. Put. No. 448 K/Pdt.Sus/2011


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pemeriksaan Tingkat Mediasi, Mediator pada Dinas Sosial, Ketenagakerjaan

si
dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan berpendapat antara lain :
“bahwa Mediator menilai pemutusan hubungan kerja yang dilakukan

ne
ng
pengusaha PT. Taruko Prima Medika (RSIA Prima Medika) terhadap
Saudari Bidan Yulis Setyaningsih dengan cara disuruh membuat lamaran
kerja kembali dan mengikuti serangkaian tes adalah cara pengusaha PT.

do
gu Taruko Prima Medika (RSIA Prima Medika) untuk tidak memberikan
uang pesangon kepada karyawan/ti”.

In
A
”Bahwa Mediator berpendapat perubahan status, penggabungan, atau
peleburan perusahaan, dan pengusaha tidak bersedia menerima
ah

lik
pekerja/buruh di perusahaannya, sesuai ketentuan Pasal 163 ayat (2)
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, maka pekerja/buruh berhak atas uang
pesangon sebesar 2 (dua) kali sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang
am

ub
penghargaan masa kerja sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang
penggantian hak sesuai ketentuan dalam Pasal 156 ayat (4) Undang-
ep
Undang No. 13 Tahun 2003”.
k
ah

15. Bahwa melalui Surat Anjuran No. 560/430/DSKT/2010 tertanggal 30 Maret


R

si
2010, Mediator pada Kantor Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
Kota Tangerang Selatan telah menganjurkan agar :

ne
ng

1) Hubungan kerja antara Saudari Bidan Yulis Setyaningsih dengan


perusahaan Dapat Putus terhitung tanggal 30 Maret 2010 ;

do
gu

2) Agar Pengusaha PT. Taruko Prima Medika (RSIA Prima Medika)


membayar uang pesangon sebesar 2 (dua) kali sesuai ketentuan Pasal
156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja sesuai dengan ketentuan
In
A

Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal
156 ayat (4) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, dengan rincian sebagai
ah

lik

berikut :
Saudari Yulis Setyaningsih, masa kerja 7 tahun 3 bulan :
m

ub

- Uang Pesangon : 2 x 8 bulan upah = 16 x Rp 2.775.000,- = Rp 44.400.000,-


- Uang Penghargaan masa kerja : 3 x Rp 2.775.000,- = Rp 8.325.000,- +
ka

JUMLAH = Rp 52.725.000,-
ep

- Uang Penggantian hak : 15% x Rp 52.725.000,- = Rp 7.908.000,- +


TOTAL KESELURUHAN = Rp 60.633.750,-
ah

3) Agar Pengusaha PT. Taruko Prima Medika (RSIA Prima Medika)


R

membayar upah kepada Saudari Bidan Yulis Setyaningsih, selama tidak


es
M

dipekerjakan dari bulan Januari 2010 sampai dengan Maret 2010.


ng

on
gu

Hal. 7 dari 17 hal. Put. No. 448 K/Pdt.Sus/2011


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
16. Bahwa akibat tindakan TERGUGAT yang secara mengada-ada dan tanpa

si
berdasarkan fakta apapun telah menekankan dan menyatakan bahwa
PENGGUGAT berkinerja sangat buruk, serta akibat proses Pemutusan

ne
ng
Hubungan Kerja (PHK) yang tidak sesuai dengan aturan ketenagakerjaan ini,
demi membela hak-haknya di depan Pengadilan, PENGGUGAT harus
menggunakan Jasa Advokat dengan membayar honorarium advokat termasu k

do
gu biaya surat-menyurat, transportasi dan meterai yang sampai dengan saat ini
sebesar Rp 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah) ;

In
A
17. Bahwa akibat tindakan TERGUGAT yang secara mengada-ada dan tanpa
ah

lik
berdasarkan fakta apapun telah menekankan dan menyatakan bahwa
PENGGUGAT berkinerja sangat buruk, serta akibat proses Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) sepihak yang tidak sesuai dengan aturan
am

ub
ketenagakerjaan ini PENGGUGAT mengalami shock dan tercemar nama
baiknya serta harus menanggung beban tenaga dan pikiran (kerugian
ep
immaterial) yang tidak berlebihan jika dinilai dengan uang sebesar
k

Rp 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah).


ah

si
18. Bahwa untuk menjamin terealisasinya tuntutan PENGGUGAT ini dan guna
mencegah agar TERGUGAT tidak mengalihkan aset-asetnya, maka melalui

ne
ng

gugatan ini PENGGUGAT memohon kepada Majelis Hakim untuk meletakkan


Sita Jaminan (conservatoir beslag) terhadap aset-aset/harta TERGUGAT

do
gu

yaitu :
1) Benda bergerak, berupa :
1 unit Mobil Ambulans, Jenis Daihatsu GrandMax, Keluaran Tahun
In
A

2008, dengan Nomor Polisi B 1001 NIX.


1 set alat Ultra Sonografi (USG), merek Toshiba.
ah

lik

1 set Autoclave, merek Menmert.


1 set Inkubator, merek David YP-100.
m

ub

1 set Blue Light, merek BSM HG-1.


1 set alat Suction, merek Thomas.
ka

1 set alat Vacuum, merek Menok.


ep

2) Benda tidak bergerak, berupa tanah berikut bangunan yang dimiliki


ah

dan/atau dikuasai oleh TERGUGAT yang terletak di Jalan W.R.


R

Supratman No. 69 Pondok Ranji, Ciputat, Kota Tangerang Selatan atau


es

yang dikenal sebagai RSIA Prima Medika.


M

ng

on
gu

Hal. 8 dari 17 hal. Put. No. 448 K/Pdt.Sus/2011


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
19. Bahwa gugatan PENGGUGAT cukup beralasan hukum, dan didasarkan pada

R
“adanya surat yang sah” serta “suatu tulisan yang menurut peraturan tentang

si
hal itu boleh diterima sebagai bukti” sebagaimana yang disyaratkan oleh

ne
ng
ketentuan Pasal 180 HIR untuk dapat dikabulkannya gugatan dengan
Pelaksanaan Putusan Terlebih Dahulu (Uitvoebaar bij Voorraad) walaupun ada
Bantahan, Banding, Kasasi ataupun upaya-upaya hukum lainnya (vide Pasal

do
gu 180 HIR).
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada

In
A
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang agar memberikan
putusan sebagai berikut :
ah

lik
1. Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan hubungan kerja antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT
PUTUS, terhitung sejak tanggal 30 Maret 2010, sesuai dengan point 1 (satu)
am

ub
Surat Anjuran dari Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota
Tangerang Selatan No. 560/430/DSKT/2010 tertanggal 30 Maret 2010 ;
ep
3. Menghukum TERGUGAT untuk membayar hak-hak PENGGUGAT berupa
k

uang pesangon sebesar 2 (dua) kali sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang
ah

penghargaan masa kerja sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang
R

si
penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4) Undang-Undang No. 13
Tahun 2003, dengan perincian sebagai berikut :

ne
ng

Saudari Yulis Setyaningsih, masa kerja 7 tahun 3 bulan :


- Uang Pesangon : 2 x 8 bulan upah = 16 x Rp 2.775.000,- = Rp 44.400.000,-

do
gu

- Uang Penghargaan masa kerja : 3 x Rp 2.775.000,- = Rp 8.325.000,- +


JUMLAH = Rp 52.725.000,-
- Uang Penggantian hak : 15% x Rp 52.725.000,- = Rp 7.908.000,- +
In
A

TOTAL KESELURUHAN = Rp 60.633.750,-


4. Menghukum TERGUGAT untuk membayar upah PENGGUGAT selama tidak
ah

lik

dipekerjakan oleh TERGUGAT, dari bulan Januari 2010 sampai dengan Maret
2010 ;
m

5. Menghukum TERGUGAT untuk membayar honorarium Advokat yang telah


ub

dikeluarkan oleh PENGGUGAT guna menyelesaikan perkara ini yang sampai


ka

dengan saat ini sebesar Rp 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah) ;
ep

6. Menghukum TERGUGAT untuk membayar kerugian immaterial akibat shock,


tercemarnya nama baik dan beban pikiran serta tenaga yang harus ditanggung
ah

oleh PENGGUGAT, yang tidaklah berlebihan jika dinilai sebesar


es

Rp 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) ;


M

ng

on
gu

Hal. 9 dari 17 hal. Put. No. 448 K/Pdt.Sus/2011


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
7. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (conservatoir beslag) yang

si
diletakkan terhadap aset/harta TERGUGAT yaitu :
a) Benda bergerak, berupa :

ne
ng
1 unit Mobil Ambulans, Jenis Daihatsu GrandMax, Keluaran Tahun
2008, dengan Nomor Polisi B 1001 NIX.
1 set alat Ultra Sonografi (USG), merek Toshiba.

do
gu 1 set Autoclave, merek Menmert.
1 set Inkubator, merek David YP-100.

In
A
1 set Blue Light, merek BSM HG-1.
1 set alat Suction, merek Thomas.
ah

lik
1 set alat Vacuum, merek Menok.
b) Benda tidak bergerak, berupa tanah berikut bangunan yang dimiliki
dan/atau dikuasai oleh TERGUGAT yang terletak di Jalan W.R.
am

ub
Supratman No. 69 Pondok Ranji, Ciputat, Kota Tangerang Selatan atau
yang dikenal sebagai RSIA Prima Medika.
ep
8. Menghukum TERGUGAT untuk membayar secara tunai/tanpa cicilan,
k

denda/uang paksa (dwangsom) sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah)


ah

untuk setiap hari keterlambatan pembayaran hak-hak PENGGUGAT, terhitun g


R

si
sejak dibacakannya Putusan Pengadilan Hubungan Industrial ini ;
9. Menyatakan putusan ini adalah putusan serta merta (uitvoerbaar bij voorraad),

ne
ng

sehingga dapat dilaksanakan terlebih dahulu sekalipun terdapat bantahan,


perlawanan, permohonan Kasasi maupun upaya hukum lainnya ;

do
gu

10. Menghukum TERGUGAT untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul
akibat adanya gugatan ini ;
In
Atau
A

Apabila Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial yang memeriksa dan


memutus perkara ini berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya berdasarkan
ah

lik

keadilan dan kepatutan (ex aequo et bono).


Menimbang, bahwa terhadap gugatan tersebut Tergugat mengajukan
m

ub

eksepsi pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut :


DALAM EKSEPSI :
ka

1. Bahwa Tergugat secara tegas menolak seluruh dalil-dalil gugatan yang


ep

diajukan oleh Penggugat, kecuali yang diakui kebenarannya secara tegas oleh
ah

Tergugat ;
R

2. Bahwa dalil-dalil yang diajukan oleh Penggugat yang diberi judul : “Upaya-
es

upaya penyelesaian yang telah ditempuh”, merupakan hal-hal yang tidak perlu
M

ng

disebutkan dalam gugatannya dan sangatlah berlebihan dan tidak patut, sebab
on
gu

Hal. 10 dari 17 hal. Put. No. 448 K/Pdt.Sus/2011


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hal-hal yang tidak disepakati dalam musyawarah tidak dapat dijadikan alasan

si
dalam memajukan suatu perkara ke pengadilan sepanjang yang menyangkut
pokok perkara ; maka alasan tersebut tidaklah perlu oleh Majelis Hakim untuk

ne
ng
dipertimbangkan dan alasan tersebut haruslah dikesampingkan ;
GUGATAN MELANGGAR KOMPETENSI ABSOLUT ;
3. Bahwa gugatan Penggugat pada positanya poin 16, yang pada maksudnya

do
gu Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum kepada Penggugat yang
berakibat kerugian materil bagi Penggugat senilai Rp 35.000.000,- (tiga puluh

In
A
lima juta rupiah) dan pada petitumnya poin 5 yang menyatakan : “Menghukum
Tergugat untuk membayar honorarium Advokat yang telah dikeluarkan oleh
ah

lik
Penggugat guna menyelesaikan perkara ini yang sampai saat ini ditaksir
sebesar Rp 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah) ;
Bahwa perlu Majelis Hakim cermati alasan gugatan dan permohonan tersebut
am

ub
bukan merupakan dan tidak termasuk dalam jenis Perselisihan Hubungan
Industrial sebagaimana yang diatur dalam Pasal 2 Undang-Undang No. 2
ep
Tahun 2004, sehingga bukan Kompetensi Absolut Pengadilan Hubungan
k

Industrial Juncto Pasal 56 Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang


ah

Perselisihan Hubungan Industrial, dan karenanya gugatan tersebut harus


R

si
dibuktikan dalam persidangan Pengadilan Negeri dan bukan Pengadilan
Hubungan Industrial. Sehingga hal tersebut sangatlah jelas bu kan wewen ang

ne
ng

Pengadilan Hubungan Industrial ;


4. Bahwa gugatan Penggugat pada positanya poin 17, yang pada intinya telah

do
gu

mendalilkan bahwa Penggugat telah dicemarkan nama baiknya yang harus


menanggung beban tenaga dan pikiran yang berakibat kepada kerugian
In
immaterial yang dinilai dengan uang senilai Rp 25.000.000,- (dua puluh lima
A

juta rupiah) ;
Bahwa perlu kami terangkan disini, bahwa wewenang Pengadilan Hubungan
ah

lik

Industrial menurut Pasal 56 Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang


Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial adalah untuk memeriksa dan
m

ub

memutus :
a. Di tingkat pertama mengenai perselisihan hak ;
ka

b. Di tingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan kepentingan ;


ep

c. Di tingkat pertama mengenai perselisihan pemutusan hubungan kerja ;


ah

d. Di tingkat pertama dan terakhir mengenai perselisihan antar seri kat


R

pekerja/serikat buruh dalam satu perusahaan ;


es

Maka, perlu Majelis Hakim cermati, sepanjang gugatan tuntutan ganti


M

ng

kerugian baik materil dan immaterial merupakan jenis tindakan perbuatan


on
gu

Hal. 11 dari 17 hal. Put. No. 448 K/Pdt.Sus/2011


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
melawan hukum sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata,

si
dimana sengketa ini merupakan yurisdiksi wewenang peradilan umum dan
bukan wewenang peradilan khusus (ad hoc), sehingga gugatan Penggugat

ne
ng
telah jelas-jelas melanggar kompetensi absolut dan bukan yang termasuk
dalam jenis Perselisihan Hubungan Industrial sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 ;

do
gu Dan oleh karenanya Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini, sudah
sepatutnya dan seharusnya menyatakan tidak berwenang memeriksa perkara

In
A
ini ;
GUGATAN KABUR ATAU TIDAK JELAS (OBSCUUR LIBEL) ;
ah

lik
5. Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat tidak jelas/kabur, sebab dalil -
dalil yang diajukan oleh Penggugat dalam positanya antara satu dengan yang
lainnya tidak mencerminkan suatu kesatuan yang utuh ;
am

ub
6. Bahwa dalam gugatan Penggugat antara dalil-dalil alasan gugatan (posita)
dengan permohonannya (petitum) sangatlah tidak sejalan, sebab dalam
ep
positanya telah mempermasalahkan Pemutusan Hubungan Kerja melalui
k

Pengunduran Diri oleh Penggugat namun dalam petitumnya pada poin 2,


ah

Penggugat memohon untuk dinyatakan Hubungan Kerja diputus oleh


R

si
Pengadilan Hubungan Industrial ;
Maka apabila kita cermati, gugatan Penggugat yang demikian tersebut adalah

ne
ng

tidak jelas/kabur, dan akan timbul pertanyaan : “apakah gugatan tentang


permohonan PHK yang diajukan Pekerja sebagaimana dimaksud pada Pasal

do
gu

169 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 ? ataukah gugatan untuk pembatalan


Pemutusan Hubungan Kerja akibat Penandatanganan Kesepakatan PHK yan g
In
ditandatangani oleh Penggugat sendiri ? ;
A

Dengan demikian gugatan tersebut telah menjadi kabur (obscuur libel) dan
harus dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya gugatan tidak dapat diterima ;
ah

lik

Bahwa terhadap gugatan tersebut Pengadilan Hubungan Industrial pada


Pengadilan Negeri Serang telah menjatuhkan putusan, yaitu putusan No.
m

ub

23/G/2010/PHI.SRG tanggal 21 Desember 2010 yang amarnya sebagai berikut :


I. DALAM EKSEPSI ;
ka

- Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya ;


ep

II. DALAM POKOK PERKARA ;


ah

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;


R

2. Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat putus,


es

terhitung sejak tanggal 30 Maret 2010 ;


M

ng

on
gu

Hal. 12 dari 17 hal. Put. No. 448 K/Pdt.Sus/2011


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Menghukum Tergugat untuk membayar uang kompensasi (pesangon)

si
kepada Penggugat dengan total sebesar Rp 55.430.833,- (lima puluh lima
juta empat ratus tiga puluh ribu delapan ratus tiga puluh tiga rupiah) ;

ne
ng
4. Menghukum Tergugat untuk membayar upah Penggugat selama tidak
dipekerjakan oleh Tergugat dari bulan Januari – Maret 2010 sebesar
Rp 8.250.000,- (delapan juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) ;

do
gu 5. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;
6. Membebankan biaya perkara kepada Negara sebesar Rp 399.000,- (tiga

In
A
ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah) ;
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini dijatuhkan dengan
ah

lik
hadirnya kuasa Tergugat pada tanggal 21 Desember 2010 kemudian terhadapn ya
oleh Tergugat dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 23 Desember 2010 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal
am

ub
31 Desember 2010 sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi No.
20/K/G/2010/PHI.Srg yang dibuat oleh Panitera Muda Pengadilan Hubungan
ep
Industrial pada Pengadilan Negeri Serang, permohonan mana disertai
k

dengan/diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan -alasan yang diterima di
ah

Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri tersebut


R

si
pada tanggal 10 Januari 2011 ;
Bahwa setelah itu oleh Penggugat yang pada tanggal 11 Januari 2011 telah

ne
ng

diberitahu tentang memori kasasi dari Tergugat diajukan jawaban memori kasasi
yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pen gadilan

do
gu

Negeri Serang pada tanggal 24 Januari 2011 ;


Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan -alasannya
In
telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama, diajukan dalam
A

tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka
oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;
ah

lik

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/


Tergugat dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah :
m

ub

KEBERATAN DALAM EKSEPSI :


1. Bahwa Pemohon Kasasi tidak sependapat dengan pertimbangan hukum
ka

Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri


ep

Serang ;
ah

2. Bahwa Majelis Hakim dalam pertimbangannya men genai eksepsi yang


R

menyangkut Kompetensi Absolut yang diajukan oleh Pemohon


es

Kasasi/Tergugat, dimana Majelis Hakim tidak mencermati alasan gugatan


M

ng

terhadap permohonan (petitum) dari Termohon Kasasi/Penggugat Asli,


on
gu

Hal. 13 dari 17 hal. Put. No. 448 K/Pdt.Sus/2011


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dimana alasan Termohon Kasasi/Penggugat Asli yang telah menilai

si
Pemohon Kasasi/Tergugat melakukan perbuatan melawan hukum yang
mengakibatkan Kerugian Materil dan Kerugian Immaterial, dan tuntutan

ne
ng
ganti kerugian tersebut merupakan bagian yang primer dalam gugatan
Termohon Kasasi/Penggugat Asli. Bahwa gugatan Penggugat pada
positanya poin 17, yang pada intinya telah mendalilkan bahwa Penggugat

do
gu telah dicemarkan nama baiknya yang harus menanggung beban tenaga dan
pikiran yang berakibat pada kerugian immaterial yang dinilai dengan uang

In
A
senilai Rp 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah). Namun dalam hal ini
Majelis Hakim tetap memeriksa sebagaimana yang tersurat dalam
ah

lik
pertimbangannya ;
3. Bahwa dalam Perkara Perselisihan Hubungan Industrial pada dasarnya
menggunakan Hukum Acara Perdata, sepanjang tidak diatur khusus dalam
am

ub
Undang-Undang No. 2 Tahun 2004, sehingga Majelis Hakim seharusnya
memutus terlebih dahulu melalui putusan sela sebagaimana dalam
ep
ketentuan 134 HIR Juncto Pasal 136 HIR. Sehingga Keputusan Nomor :
k

23/G/2010/PHI.SRG telah bertentangan den gan Keputusan Mahkamah


ah

Agung tanggal 28 Agustus 1974 No. 201 K/Sip/1974. Dimana dasar-dasar


R

si
gugatan yang tidak ada hubungannya satu dengan yang lain tidak dapat
dibenarkan digabungkan dalam satu perkara ;

ne
ng

KEBERATAN DALAM POKOK PERKARA :


4. Bahwa dalam pertimbangannya Majelis Hakim telah salah menerapkan

do
gu

hukum, sebab antara Termohon Kasasi/Penggugat Asli telah melakukan


pemutusan hubungan kerja yang ketentuan pembayaran pesangonnya telah
In
disetujui oleh kedua belah pihak. Meskipun setelah itu Termohon
A

Kasasi/Penggugat Asli di kemudian hari berubah pikiran. Sehingga pada


dasarnya antara kedua belah pihak telah sepakat untuk mengakhiri
ah

lik

hubungan kerja, sebab Termohon Kasasi/Penggugat Asli selain bekerja di


tempat Pemohon Kasasi/Tergugat Asli bekerja juga di rumahnya sebagai
m

ub

Bidan Praktek.
Sehingga dalam hal ini menurut hukumnya hubungan antara Pekerja dan
ka

Pengusaha pada dasarnya lebih bersifat fakultatif (kebolehan) dan bukan


ep

imperatif, sehingga dalam kasus ini penerapan hukum terhadap Undang-


ah

Undang No. 13 Tahun 2003 akan tunduk pula kepada perjanjian pada
R

umumnya.
es

5. Bahwa Pemohon Kasasi/Tergugat Asli tidak sependapat dengan


M

ng

pertimbangan Majelis Hakim mengenai besarnya upah yang menjadi dasar


on
gu

Hal. 14 dari 17 hal. Put. No. 448 K/Pdt.Sus/2011


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
perhitungan dalam menghitung besarnya pesangon, dimana Majelis Hakim

si
telah menghitung upah untuk pesangon Termohon Kasasi/Penggugat Asli
sebesar Rp 2.750.000,- (dua juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) den gan

ne
ng
rincian gaji pokok Rp 1.100.000,- (satu juta seratus ribu rupiah) dan
tunjangan fungsional sebesar Rp 1.650.000,- (satu juta enam ratus lima
puluh ribu rupiah). Adalah keliru jika tunjangan fungsional dimasukkan

do
gu dalam upah sebagaimana diatur pada Pasal 157 ayat (1) Undang-Undang
No. 13 Tahun 2003, sebab tidaklah mungkin dan tidak biasa antara upah

In
A
pokok dengan tunjangan tetap lebih besar jumlahnya dari tunjangan tetap.
Oleh karenanya Majelis Hakim telah salah menerapkan hukum yang
ah

lik
memasukkan tunjangan fungsional sebesar Rp 1.650.000,- (satu juta en am
ratus lima puluh ribu rupiah) ke dalam komponen perhitungan pesangon
sebagai tunjangan tetap, sebab tunjangan fungsional tidak termasuk ke
am

ub
dalam tunjangan tetap, dan jika upah yang dibayarkan kepada Pekerja lebih
rendah maka yang menjadi dasar perhitungan uang pesangon adalah Upah
ep
Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
k

6. Bahwa Majelis Hakim telah salah menerapkan hukum, dimana tuntutan


ah

Termohon Kasasi/Penggugat Asli yang menghendaki pembayaran Upah


R

si
dari bulan Januari hingga Maret 2010 harus dikabulkan, dimana Majelis
Hakim telah memberikan pertimbangan bahwa meskipun Termohon

ne
ng

Kasasi/Penggugat Asli sejak bulan Desember 2009 sudah tidak bekerja lagi,
namun karena Termohon Kasasi/Penggugat Asli hanya meminta 3 bulan

do
gu

dari bulan Januari – Maret 2010.


Bahwa Pemohon Kasasi/Tergugat Asli sangat keberatan dan tidak
In
sependapat dengan pertimbangan Majelis Hakim tersebut di atas, sebab
A

yang menjadi pokok permasalahan dalam perkara ini bukan mengenai


setuju atau tidaknya mengenai Pemutusan Hubungan Kerja, akan tetapi
ah

lik

yang menjadi pokok permasalahan adalah besarnya komponen pesangon.


Sedangkan mengenai adanya Pemutusan Hubungan Kerja antara
m

ub

Termohon Kasasi/Penggugat Asli dengan Pemohon Kasasi/Tergugat Asli


sudah terjadi dan disetujui oleh kedua belah pihak.
ka

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung


ep

berpendapat :
ah

Bahwa alasan-alasan kasasi dari Pemohon Kasasi tidak dapat dibenarkan,


R

oleh karena putusan Judex Facti telah tepat dalam pertimbangannya dan tidak
es

salah dalam menerapkan hukum di dalam putusannya.


M

ng

on
gu

Hal. 15 dari 17 hal. Put. No. 448 K/Pdt.Sus/2011


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa mengenai keberatan kasasi Pemohon tentang dinyatakannya pu tus

si
hubungan kerja Penggugat dengan kompensasi pembayaran uang pesangon
sebesar 2 (dua) kali dan lain -lain, sebagaimana Pasal 156 ayat (2), (3) dan (4)

ne
ng
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tersebut tidak memenuhi ketentuan Pasal 30
Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dan ditambah
dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan

do
gu
Undang-Undang No. 3 Tahun 2009, sehingga dinyatakan ditolak.
Bahwa mengenai pertimbangan dan amar putusan Judex Facti yang

In
A
menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat untuk membayar upah Termohon
Kasasi/Penggugat selama 3 (tiga) bulan sejak bulan Januari sampai dengan Maret
ah

lik
2010 harus diperbaiki, karena berdasarkan Pasal 100 Undang-Undang No. 2
Tahun 2004 dan Pasal 93 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Judex
Facti seharusnya menyatakan upah Termohon Kasasi/Penggugat selama 3 (tiga)
am

ub
bulan tersebut tidak wajib dibayar oleh Pemohon Kasasi/Tergugat.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata
ep
bahwa putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum
k

dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemoh on


ah

Kasasi : PT. Taruko Prima Medika tersebut harus ditolak ;


R

si
Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara a quo di
bawah Rp 150.000.000,- maka berdasarkan ketentuan Pasal 58 Undang-Undang

ne
ng

No. 2 Tahun 2004 para pihak dibebaskan dari biaya perkara, dan selanjutnya
biaya perkara dalam tingkat kasasi dibebankan kepada Negara ;

do
gu

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No. 2 Tahun 2004,


Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 dan
In
Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan
A

ditambah dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua


dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan
ah

lik

lain yang bersangkutan ;


MENGADILI :
m

ub

Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : PT. TARUKO PRIMA


MEDIKA tersebut ;
ka

Memperbaiki putusan Pengadilan Negeri Serang No. 23/G/2010/PHI.SRG


ep

tanggal 21 Desember 2010 sekedar mengenai amar putusan sebagaimana yang


ah

akan disebutkan di bawah ini ;


R

MENGADILI SENDIRI :
es

I. DALAM EKSEPSI ;
M

ng

- Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya ;


on
gu

Hal. 16 dari 17 hal. Put. No. 448 K/Pdt.Sus/2011


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
II. DALAM POKOK PERKARA ;

si
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;
2. Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat putus,

ne
ng
terhitung sejak tanggal 30 Maret 2010 ;
3. Menghukum Tergugat untuk membayar uang kompensasi (pesangon)
kepada Penggugat dengan total sebesar Rp 55.430.833,- (lima puluh lima

do
gu juta empat ratus tiga puluh ribu delapan ratus tiga puluh tiga rupiah) ;
4. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;

In
A
5. Membebankan biaya perkara kepada Negara sebesar Rp 399.000,- (tiga
ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah) ;
ah

lik
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung
pada hari Jum’at tanggal 12 Agustus 2011 oleh H. Achmad Yamanie, SH., MH
Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
am

ub
Majelis, Jono Sihono, SH dan Arief Soedjito, SH., MH Hakim-Hakim Ad Hoc PHI
pada Mahkamah Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka
ep
untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri Hakim-Hakim Ad
k

Hoc tersebut serta dihadiri oleh Tjandra Dewajani, SH Panitera Pengganti den gan
ah

tidak dihadiri oleh para pihak ;


R

si
Hakim-Hakim Ad Hoc : Ketua Majelis :

ne
ng

ttd/Jono Sihono, SH ttd/H. Achmad Yamanie, SH., MH


ttd/Arief Soedjito, SH., MH

do
gu

Panitera Pengganti :
In
A

ttd/Tjandra Dewajani, SH
ah

Untuk salinan
lik

Mahkamah Agung – RI
a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata Khusus
m

ub
ka

ep
ah

RAHMI MULYATI, SH., MH.


R

NIP. 040 049 629


es
M

ng

on
gu

Hal. 17 dari 17 hal. Put. No. 448 K/Pdt.Sus/2011


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Anda mungkin juga menyukai