Putusan 448 K PDT - Sus 2011 20221017201103
Putusan 448 K PDT - Sus 2011 20221017201103
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
P U T U S A N
si
No. 448 K/Pdt.Sus/2011
ne
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ng
M AHKAM AH AGUNG
do
gu
memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial dalam tingkat
kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara :
PT. TARUKO PRIMA MEDIKA, berkedudukan di Jalan W.R.
In
A
Supratman No. 69 Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat,
Kabupaten Tangerang, dalam hal ini memberi kuasa kepada 1.
ah
lik
AGUS RUHBAN TABRIWINDARTA, SH dan 2. ASEP RUJMIN
RISNAMILAGA, SH, Para Advokat, berkantor di ADVOCATES
am
ub
AND LEGAL CONSULTANTS AGUS RUHBAN
TABRIWINDARTA AND PARTNERS, berdasarkan Surat Kuasa
Khusus tertanggal 23 Desember 2010 ;
ep
k
melawan:
R
YULIS SETYANINGSIH, karyawan PT. Taruko Prima Medika,
si
beralamat di Jalan Duta Kav. 79 RT. 05 RW. 09, Kelurahan
ne
ng
do
gu
ub
ep
es
Karyawati Tetap, dengan Jabatan, Tanggal mulai bekerja dan Upah terakhir
M
sebagai berikut :
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Nama Mulai Masa Jabatan Upah/bln Tunjangan
R
Bekerja Kerja (Rp) Fungsional
si
(Rp)
YULIS 2 Agustus 2002 7 tahun Bidan 1.100.000,- 1.650.000,-
ne
ng
SETYANINGSIH 3 bulan
do
gu
2. Bahwa selama lebih dari tujuh tahun PENGGUGAT mengabdi pada
TERGUGAT, hubungan kerja antara PENGGUGAT selaku Pekerja dengan
TERGUGAT selaku Pengusaha terjalin harmonis, kemudian pada tanggal 28
In
A
September 2009 Pengurus Yayasan Prima Medika (RSIA Prima
Medika)/TERGUGAT mengeluarkan Surat Pemberitahuan terkait Perubahan
ah
lik
Status Badan Hukum yang ditandatangani oleh dr. Maman Daljusman, Sp.Rad
selaku Direktur PT. TARUKO PRIMA MEDIKA (sebagai Badan Hukum baru
am
ub
hasil perubahan dari Yayasan Prima Medika), yang isi selengkapnya sebagai
berikut :
“bersama ini Kami dari Pengurus Yayasan Prima Medika mengucapkan
ep
k
si
dengan ini kepada seluruh karyawan Prima Medika untuk melengkapi data-
ne
ng
do
gu
- dll.
lik
ub
ep
Oktober 2009.
Demikian surat ini kami sampaikan, atas kerjasamanya kami mengucapkan
ah
es
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
seluruh pekerjanya termasuk PENGGUGAT, dimana dijadwalkan bahwa Tes
si
Wawancara bagi PENGGUGAT akan dilaksanakan pada tanggal 25 November
2009.
ne
ng
4. Bahwa sebagai Pekerja yang loyal dan patuh terhadap perusahaannya, tan pa
menaruh rasa curiga akan didzalimi, PENGGUGAT kemudian membuat surat
do
gu lamaran sebagaimana yang telah diperintahkan oleh TERGUGAT serta
mengumpulkannya sebelum tanggal 7 Oktober 2009, karena bila lewat dari
In
A
tanggal tersebut, maka Perusahaan menganggap Pekerja
MENGUNDURKAN DIRI.
ah
lik
5. Bahwa setelah tiba waktu pelaksanaan Tes Wawancara sebagaimana yang
telah dijadwalkan sebelumnya, PENGGUGAT dipanggil masuk ke dalam
am
ub
ruangan dimana di dalam ruangan itu terdapat dr. Maman Daljusman, Sp.Rad,
Saudari Shanty dan Saudari Dita. Akan tetapi ternyata bukan sebuah proses
ep
interview yang dilakukan oleh TERGUGAT, melainkan proses pendzaliman
k
secara tanpa alasan dan bukti apapun telah mengatakan bahwa selama
R
si
bekerja, kinerja PENGGUGAT sangat tidak baik. Padahal kenyataannya
PENGGUGAT adalah Pekerja Teladan yang Berprestasi.
ne
ng
do
gu
Medika.
: Diangkat kembali sebagai Koordinator Bidan dan
ah
lik
ub
• Tahun 2008
ep
Indonesia (IBI).
es
• Tahun 2009
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
6. Bahwa disamping berusaha mencari-cari kesalahan dan menjelek-jelekkan
si
kinerja PENGGUGAT, TERGUGAT juga telah menekan psikologis
PENGGUGAT dengan menyodorkan secarik kertas yang harus ditandatangani
ne
ng
pada saat itu juga yang berisi dua pilihan (Surat Opsi), dimana pada bagian
atas kertas tersebut tertulis :
“bersama dengan ini saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan
do
gu MENYETUJUI pembayaran pesangon dengan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh PT. TARUKO PRIMA MEDIKA”.
In
A
Sedangkan pada bagian bawahnya tertulis :
“bersama dengan ini saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan
ah
lik
TIDAK MENYETUJUI pembayaran pesangon dengan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh PT. TARUKO PRIMA MEDIKA”. Oleh karena itu, saya
menyatakan PENGUNDURAN DIRI tanpa pesangon”.
am
ub
Disamping Surat Opsi tersebut, TERGUGAT juga menyerahkan secarik kertas
yang isinya adalah skema pembayaran komponen Uang Pesangon bagi
ep
PENGGUGAT, sebagai berikut :
k
PESANGON
ah
Pesangon Rp 8.800.000,-
R
si
Cuti Rp 36.667,-
ne
Pensiun Rp 600.000,-
ng
Transportasi Rp 550.000,-
Bakti Rp 350.000,-
do
gu
TOTAL Rp 4.656.667,-
ah
ub
ep
dari Surat Opsi dan skema pembayaran Uang Pesangon tersebut, setelah
mendengar penjelasan TERGUGAT yang tidak masuk akal, mengada-ada dan
ah
es
mempelajari Surat Opsi itu terlebih dahulu, akan tetapi TERGUGAT dengan
M
Surat Opsi tersebut seraya menekankan agar Surat Opsi tersebut harus
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
segera ditandatangani pada saat itu juga, dan bila menolak untuk
si
menandatanganinya maka PENGGUGAT akan dianggap
MENGUNDURKAN DIRI dengan TIDAK MEMPEROLEH PESANGON ,
ne
ng
sehingga dalam keadaan tertekan dan tidak punya pilihan lain tersebut
PENGGUGAT dengan sangat terpaksa harus menandatangani salah satu opsi
yang diberikan oleh TERGUGAT.
do
gu
8. Bahwa pada saat hendak menandatangani Surat Opsi tersebut, PENGGUGAT
In
pun telah menanyakan kepada TERGUGAT apakah jumlah dan/atau
A
komponen Uang Pesangon yang tercantum dalam lampiran Surat Opsi
tersebut sudah sesuai dengan aturan Undang-Undang Ketenagakerjaan , dan
ah
lik
TERGUGAT pun pada saat itu menjamin bahwa Skema Uang Pesangon yan g
akan diberikan tersebut telah sesuai dengan aturan Undang-Undang
am
ub
Ketenagakerjaan.
si
TERGUGAT bahwasanya Skema Uang Pesangon yang akan diberikan
ne
ng
do
gu
lik
10. Bahwa meski loyalitas, integritas dan jasa bakti PENGGUGAT kepada
TERGUGAT telah terbukti dan teruji selama lebih dari tujuh tahun masa
m
ub
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
1. Memerintahkan Pekerja yang berstatus Karyawati Tetap untuk
si
mengajukan lamaran kerja kembali kemudian menjalani serangkaian tes
layaknya calon pekerja baru ;
ne
ng
2. Membuatkan dua buah opsi yang bertentangan dengan aturan
ketenagakerjaan, kemudian menekan Pekerja untuk menandatangani
salah satu opsi tersebut tanpa memberikan pilihan lain dan kesempatan
do
gu bagi Pekerja untuk mempelajari opsi tersebut ;
3. Menetapkan Skema Uang Pesangon yang tidak sesuai dengan aturan
In
A
Undang-Undang Ketenagakerjaan dan memaksa Pekerja untuk
menerimanya ;
ah
lik
4. Tidak lagi mau menerima Pekerja untuk masuk kembali ke dalam
lingkungan kerja di Perusahaan ; serta dengan
5. Tidak memberi/menyediakan proses kerja sebagaimana layaknya
am
ub
Pemberi Kerja terhadap Penerima Kerja ;
Jelas merupakan serangkaian upaya melawan hukum dari TERGUGAT u n tu k
ep
mengakali Peraturan Ketenagakerjaan yang ada dan usaha untuk dapat
k
si
di bawah aturan ketenagakerjaan yang berlaku .
ne
ng
12. Bahwa sampai dengan saat ini, PENGGUGAT selaku Pekerja berstatus
Karyawati Tetap, tidak pernah menerima pembayaran apapun sesuai dengan
do
gu
lik
ub
ep
kesepakatan.
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
pemeriksaan Tingkat Mediasi, Mediator pada Dinas Sosial, Ketenagakerjaan
si
dan Transmigrasi Kota Tangerang Selatan berpendapat antara lain :
“bahwa Mediator menilai pemutusan hubungan kerja yang dilakukan
ne
ng
pengusaha PT. Taruko Prima Medika (RSIA Prima Medika) terhadap
Saudari Bidan Yulis Setyaningsih dengan cara disuruh membuat lamaran
kerja kembali dan mengikuti serangkaian tes adalah cara pengusaha PT.
do
gu Taruko Prima Medika (RSIA Prima Medika) untuk tidak memberikan
uang pesangon kepada karyawan/ti”.
In
A
”Bahwa Mediator berpendapat perubahan status, penggabungan, atau
peleburan perusahaan, dan pengusaha tidak bersedia menerima
ah
lik
pekerja/buruh di perusahaannya, sesuai ketentuan Pasal 163 ayat (2)
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, maka pekerja/buruh berhak atas uang
pesangon sebesar 2 (dua) kali sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang
am
ub
penghargaan masa kerja sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang
penggantian hak sesuai ketentuan dalam Pasal 156 ayat (4) Undang-
ep
Undang No. 13 Tahun 2003”.
k
ah
si
2010, Mediator pada Kantor Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi
Kota Tangerang Selatan telah menganjurkan agar :
ne
ng
do
gu
Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal
156 ayat (4) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003, dengan rincian sebagai
ah
lik
berikut :
Saudari Yulis Setyaningsih, masa kerja 7 tahun 3 bulan :
m
ub
JUMLAH = Rp 52.725.000,-
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
16. Bahwa akibat tindakan TERGUGAT yang secara mengada-ada dan tanpa
si
berdasarkan fakta apapun telah menekankan dan menyatakan bahwa
PENGGUGAT berkinerja sangat buruk, serta akibat proses Pemutusan
ne
ng
Hubungan Kerja (PHK) yang tidak sesuai dengan aturan ketenagakerjaan ini,
demi membela hak-haknya di depan Pengadilan, PENGGUGAT harus
menggunakan Jasa Advokat dengan membayar honorarium advokat termasu k
do
gu biaya surat-menyurat, transportasi dan meterai yang sampai dengan saat ini
sebesar Rp 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah) ;
In
A
17. Bahwa akibat tindakan TERGUGAT yang secara mengada-ada dan tanpa
ah
lik
berdasarkan fakta apapun telah menekankan dan menyatakan bahwa
PENGGUGAT berkinerja sangat buruk, serta akibat proses Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) sepihak yang tidak sesuai dengan aturan
am
ub
ketenagakerjaan ini PENGGUGAT mengalami shock dan tercemar nama
baiknya serta harus menanggung beban tenaga dan pikiran (kerugian
ep
immaterial) yang tidak berlebihan jika dinilai dengan uang sebesar
k
si
18. Bahwa untuk menjamin terealisasinya tuntutan PENGGUGAT ini dan guna
mencegah agar TERGUGAT tidak mengalihkan aset-asetnya, maka melalui
ne
ng
do
gu
yaitu :
1) Benda bergerak, berupa :
1 unit Mobil Ambulans, Jenis Daihatsu GrandMax, Keluaran Tahun
In
A
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
19. Bahwa gugatan PENGGUGAT cukup beralasan hukum, dan didasarkan pada
R
“adanya surat yang sah” serta “suatu tulisan yang menurut peraturan tentang
si
hal itu boleh diterima sebagai bukti” sebagaimana yang disyaratkan oleh
ne
ng
ketentuan Pasal 180 HIR untuk dapat dikabulkannya gugatan dengan
Pelaksanaan Putusan Terlebih Dahulu (Uitvoebaar bij Voorraad) walaupun ada
Bantahan, Banding, Kasasi ataupun upaya-upaya hukum lainnya (vide Pasal
do
gu 180 HIR).
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat mohon kepada
In
A
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang agar memberikan
putusan sebagai berikut :
ah
lik
1. Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan hubungan kerja antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT
PUTUS, terhitung sejak tanggal 30 Maret 2010, sesuai dengan point 1 (satu)
am
ub
Surat Anjuran dari Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota
Tangerang Selatan No. 560/430/DSKT/2010 tertanggal 30 Maret 2010 ;
ep
3. Menghukum TERGUGAT untuk membayar hak-hak PENGGUGAT berupa
k
uang pesangon sebesar 2 (dua) kali sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang
ah
penghargaan masa kerja sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang
R
si
penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4) Undang-Undang No. 13
Tahun 2003, dengan perincian sebagai berikut :
ne
ng
do
gu
lik
dipekerjakan oleh TERGUGAT, dari bulan Januari 2010 sampai dengan Maret
2010 ;
m
dengan saat ini sebesar Rp 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah) ;
ep
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
7. Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (conservatoir beslag) yang
si
diletakkan terhadap aset/harta TERGUGAT yaitu :
a) Benda bergerak, berupa :
ne
ng
1 unit Mobil Ambulans, Jenis Daihatsu GrandMax, Keluaran Tahun
2008, dengan Nomor Polisi B 1001 NIX.
1 set alat Ultra Sonografi (USG), merek Toshiba.
do
gu 1 set Autoclave, merek Menmert.
1 set Inkubator, merek David YP-100.
In
A
1 set Blue Light, merek BSM HG-1.
1 set alat Suction, merek Thomas.
ah
lik
1 set alat Vacuum, merek Menok.
b) Benda tidak bergerak, berupa tanah berikut bangunan yang dimiliki
dan/atau dikuasai oleh TERGUGAT yang terletak di Jalan W.R.
am
ub
Supratman No. 69 Pondok Ranji, Ciputat, Kota Tangerang Selatan atau
yang dikenal sebagai RSIA Prima Medika.
ep
8. Menghukum TERGUGAT untuk membayar secara tunai/tanpa cicilan,
k
si
sejak dibacakannya Putusan Pengadilan Hubungan Industrial ini ;
9. Menyatakan putusan ini adalah putusan serta merta (uitvoerbaar bij voorraad),
ne
ng
do
gu
10. Menghukum TERGUGAT untuk membayar seluruh biaya perkara yang timbul
akibat adanya gugatan ini ;
In
Atau
A
lik
ub
diajukan oleh Penggugat, kecuali yang diakui kebenarannya secara tegas oleh
ah
Tergugat ;
R
2. Bahwa dalil-dalil yang diajukan oleh Penggugat yang diberi judul : “Upaya-
es
upaya penyelesaian yang telah ditempuh”, merupakan hal-hal yang tidak perlu
M
ng
disebutkan dalam gugatannya dan sangatlah berlebihan dan tidak patut, sebab
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
hal-hal yang tidak disepakati dalam musyawarah tidak dapat dijadikan alasan
si
dalam memajukan suatu perkara ke pengadilan sepanjang yang menyangkut
pokok perkara ; maka alasan tersebut tidaklah perlu oleh Majelis Hakim untuk
ne
ng
dipertimbangkan dan alasan tersebut haruslah dikesampingkan ;
GUGATAN MELANGGAR KOMPETENSI ABSOLUT ;
3. Bahwa gugatan Penggugat pada positanya poin 16, yang pada maksudnya
do
gu Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum kepada Penggugat yang
berakibat kerugian materil bagi Penggugat senilai Rp 35.000.000,- (tiga puluh
In
A
lima juta rupiah) dan pada petitumnya poin 5 yang menyatakan : “Menghukum
Tergugat untuk membayar honorarium Advokat yang telah dikeluarkan oleh
ah
lik
Penggugat guna menyelesaikan perkara ini yang sampai saat ini ditaksir
sebesar Rp 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah) ;
Bahwa perlu Majelis Hakim cermati alasan gugatan dan permohonan tersebut
am
ub
bukan merupakan dan tidak termasuk dalam jenis Perselisihan Hubungan
Industrial sebagaimana yang diatur dalam Pasal 2 Undang-Undang No. 2
ep
Tahun 2004, sehingga bukan Kompetensi Absolut Pengadilan Hubungan
k
si
dibuktikan dalam persidangan Pengadilan Negeri dan bukan Pengadilan
Hubungan Industrial. Sehingga hal tersebut sangatlah jelas bu kan wewen ang
ne
ng
do
gu
juta rupiah) ;
Bahwa perlu kami terangkan disini, bahwa wewenang Pengadilan Hubungan
ah
lik
ub
memutus :
a. Di tingkat pertama mengenai perselisihan hak ;
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
melawan hukum sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata,
si
dimana sengketa ini merupakan yurisdiksi wewenang peradilan umum dan
bukan wewenang peradilan khusus (ad hoc), sehingga gugatan Penggugat
ne
ng
telah jelas-jelas melanggar kompetensi absolut dan bukan yang termasuk
dalam jenis Perselisihan Hubungan Industrial sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 ;
do
gu Dan oleh karenanya Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini, sudah
sepatutnya dan seharusnya menyatakan tidak berwenang memeriksa perkara
In
A
ini ;
GUGATAN KABUR ATAU TIDAK JELAS (OBSCUUR LIBEL) ;
ah
lik
5. Bahwa gugatan yang diajukan oleh Penggugat tidak jelas/kabur, sebab dalil -
dalil yang diajukan oleh Penggugat dalam positanya antara satu dengan yang
lainnya tidak mencerminkan suatu kesatuan yang utuh ;
am
ub
6. Bahwa dalam gugatan Penggugat antara dalil-dalil alasan gugatan (posita)
dengan permohonannya (petitum) sangatlah tidak sejalan, sebab dalam
ep
positanya telah mempermasalahkan Pemutusan Hubungan Kerja melalui
k
si
Pengadilan Hubungan Industrial ;
Maka apabila kita cermati, gugatan Penggugat yang demikian tersebut adalah
ne
ng
do
gu
Dengan demikian gugatan tersebut telah menjadi kabur (obscuur libel) dan
harus dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya gugatan tidak dapat diterima ;
ah
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
3. Menghukum Tergugat untuk membayar uang kompensasi (pesangon)
si
kepada Penggugat dengan total sebesar Rp 55.430.833,- (lima puluh lima
juta empat ratus tiga puluh ribu delapan ratus tiga puluh tiga rupiah) ;
ne
ng
4. Menghukum Tergugat untuk membayar upah Penggugat selama tidak
dipekerjakan oleh Tergugat dari bulan Januari – Maret 2010 sebesar
Rp 8.250.000,- (delapan juta dua ratus lima puluh ribu rupiah) ;
do
gu 5. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;
6. Membebankan biaya perkara kepada Negara sebesar Rp 399.000,- (tiga
In
A
ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah) ;
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini dijatuhkan dengan
ah
lik
hadirnya kuasa Tergugat pada tanggal 21 Desember 2010 kemudian terhadapn ya
oleh Tergugat dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
tanggal 23 Desember 2010 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal
am
ub
31 Desember 2010 sebagaimana ternyata dari akte permohonan kasasi No.
20/K/G/2010/PHI.Srg yang dibuat oleh Panitera Muda Pengadilan Hubungan
ep
Industrial pada Pengadilan Negeri Serang, permohonan mana disertai
k
dengan/diikuti oleh memori kasasi yang memuat alasan -alasan yang diterima di
ah
si
pada tanggal 10 Januari 2011 ;
Bahwa setelah itu oleh Penggugat yang pada tanggal 11 Januari 2011 telah
ne
ng
diberitahu tentang memori kasasi dari Tergugat diajukan jawaban memori kasasi
yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pen gadilan
do
gu
tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka
oleh karena itu permohonan kasasi tersebut formal dapat diterima ;
ah
lik
ub
Serang ;
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dimana alasan Termohon Kasasi/Penggugat Asli yang telah menilai
si
Pemohon Kasasi/Tergugat melakukan perbuatan melawan hukum yang
mengakibatkan Kerugian Materil dan Kerugian Immaterial, dan tuntutan
ne
ng
ganti kerugian tersebut merupakan bagian yang primer dalam gugatan
Termohon Kasasi/Penggugat Asli. Bahwa gugatan Penggugat pada
positanya poin 17, yang pada intinya telah mendalilkan bahwa Penggugat
do
gu telah dicemarkan nama baiknya yang harus menanggung beban tenaga dan
pikiran yang berakibat pada kerugian immaterial yang dinilai dengan uang
In
A
senilai Rp 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah). Namun dalam hal ini
Majelis Hakim tetap memeriksa sebagaimana yang tersurat dalam
ah
lik
pertimbangannya ;
3. Bahwa dalam Perkara Perselisihan Hubungan Industrial pada dasarnya
menggunakan Hukum Acara Perdata, sepanjang tidak diatur khusus dalam
am
ub
Undang-Undang No. 2 Tahun 2004, sehingga Majelis Hakim seharusnya
memutus terlebih dahulu melalui putusan sela sebagaimana dalam
ep
ketentuan 134 HIR Juncto Pasal 136 HIR. Sehingga Keputusan Nomor :
k
si
gugatan yang tidak ada hubungannya satu dengan yang lain tidak dapat
dibenarkan digabungkan dalam satu perkara ;
ne
ng
do
gu
lik
ub
Bidan Praktek.
Sehingga dalam hal ini menurut hukumnya hubungan antara Pekerja dan
ka
Undang No. 13 Tahun 2003 akan tunduk pula kepada perjanjian pada
R
umumnya.
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
perhitungan dalam menghitung besarnya pesangon, dimana Majelis Hakim
si
telah menghitung upah untuk pesangon Termohon Kasasi/Penggugat Asli
sebesar Rp 2.750.000,- (dua juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) den gan
ne
ng
rincian gaji pokok Rp 1.100.000,- (satu juta seratus ribu rupiah) dan
tunjangan fungsional sebesar Rp 1.650.000,- (satu juta enam ratus lima
puluh ribu rupiah). Adalah keliru jika tunjangan fungsional dimasukkan
do
gu dalam upah sebagaimana diatur pada Pasal 157 ayat (1) Undang-Undang
No. 13 Tahun 2003, sebab tidaklah mungkin dan tidak biasa antara upah
In
A
pokok dengan tunjangan tetap lebih besar jumlahnya dari tunjangan tetap.
Oleh karenanya Majelis Hakim telah salah menerapkan hukum yang
ah
lik
memasukkan tunjangan fungsional sebesar Rp 1.650.000,- (satu juta en am
ratus lima puluh ribu rupiah) ke dalam komponen perhitungan pesangon
sebagai tunjangan tetap, sebab tunjangan fungsional tidak termasuk ke
am
ub
dalam tunjangan tetap, dan jika upah yang dibayarkan kepada Pekerja lebih
rendah maka yang menjadi dasar perhitungan uang pesangon adalah Upah
ep
Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
k
si
dari bulan Januari hingga Maret 2010 harus dikabulkan, dimana Majelis
Hakim telah memberikan pertimbangan bahwa meskipun Termohon
ne
ng
Kasasi/Penggugat Asli sejak bulan Desember 2009 sudah tidak bekerja lagi,
namun karena Termohon Kasasi/Penggugat Asli hanya meminta 3 bulan
do
gu
lik
ub
berpendapat :
ah
oleh karena putusan Judex Facti telah tepat dalam pertimbangannya dan tidak
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa mengenai keberatan kasasi Pemohon tentang dinyatakannya pu tus
si
hubungan kerja Penggugat dengan kompensasi pembayaran uang pesangon
sebesar 2 (dua) kali dan lain -lain, sebagaimana Pasal 156 ayat (2), (3) dan (4)
ne
ng
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tersebut tidak memenuhi ketentuan Pasal 30
Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dan ditambah
dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan
do
gu
Undang-Undang No. 3 Tahun 2009, sehingga dinyatakan ditolak.
Bahwa mengenai pertimbangan dan amar putusan Judex Facti yang
In
A
menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat untuk membayar upah Termohon
Kasasi/Penggugat selama 3 (tiga) bulan sejak bulan Januari sampai dengan Maret
ah
lik
2010 harus diperbaiki, karena berdasarkan Pasal 100 Undang-Undang No. 2
Tahun 2004 dan Pasal 93 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Judex
Facti seharusnya menyatakan upah Termohon Kasasi/Penggugat selama 3 (tiga)
am
ub
bulan tersebut tidak wajib dibayar oleh Pemohon Kasasi/Tergugat.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata
ep
bahwa putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum
k
si
Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara a quo di
bawah Rp 150.000.000,- maka berdasarkan ketentuan Pasal 58 Undang-Undang
ne
ng
No. 2 Tahun 2004 para pihak dibebaskan dari biaya perkara, dan selanjutnya
biaya perkara dalam tingkat kasasi dibebankan kepada Negara ;
do
gu
lik
ub
MENGADILI SENDIRI :
es
I. DALAM EKSEPSI ;
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
II. DALAM POKOK PERKARA ;
si
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian ;
2. Menyatakan hubungan kerja antara Penggugat dan Tergugat putus,
ne
ng
terhitung sejak tanggal 30 Maret 2010 ;
3. Menghukum Tergugat untuk membayar uang kompensasi (pesangon)
kepada Penggugat dengan total sebesar Rp 55.430.833,- (lima puluh lima
do
gu juta empat ratus tiga puluh ribu delapan ratus tiga puluh tiga rupiah) ;
4. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya ;
In
A
5. Membebankan biaya perkara kepada Negara sebesar Rp 399.000,- (tiga
ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah) ;
ah
lik
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung
pada hari Jum’at tanggal 12 Agustus 2011 oleh H. Achmad Yamanie, SH., MH
Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua
am
ub
Majelis, Jono Sihono, SH dan Arief Soedjito, SH., MH Hakim-Hakim Ad Hoc PHI
pada Mahkamah Agung sebagai Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka
ep
untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri Hakim-Hakim Ad
k
Hoc tersebut serta dihadiri oleh Tjandra Dewajani, SH Panitera Pengganti den gan
ah
si
Hakim-Hakim Ad Hoc : Ketua Majelis :
ne
ng
do
gu
Panitera Pengganti :
In
A
ttd/Tjandra Dewajani, SH
ah
Untuk salinan
lik
Mahkamah Agung – RI
a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata Khusus
m
ub
ka
ep
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17