Pertanyaan dari Ibu Feni membuat ke membuat siswanya memiliki impian yang besar dan timbul
keseruan ketika jam pelajaran dan sewajarnya remaja, dan salah seorang anak bernama Joni sedang
menyukai seorang perempuan yang bernama Nita dan ternyata... Selamat Menyaksikan..
Bel masuk telah diberbunyi. Para siswa SMA Negeri 8 Makassar saatnya untuk masuk kelas dan
menerima pelajaran dari wali kelasnya masing-masing. Pemandangan di kelas 11 IPA 1 masih gaduh. Ada
yang berkelahi ternyata.
Joni: Berkelahi gara-gara merobek buku ji saja, nda ada pekerjaan mu yang lain ka
Ibu Feni: Selamat pagi anak-anak. Sebelum memulai pelajaran kita berdoa dahulu. Berdoa dimulai.
Ibu Feni: Selesai. Saya tadi mengetahui kalau ada keributan di luar kelas padahal sudah ada bel masuk.
Ibu Feni: Buka buku paket bahasa Indonesia kalian mengenai impian dan cita-cita. Siapa yang tahu
definisi impian dan cita-cita?
Tina: Impian adalah harapan dari seseorang yang perlu dibuktikan. Kalau cita-cita adalah harapan dan
perjuangan yang disertai dengan kemampuan untuk meraihnya.
Ibu Feni: Bagus jawabanmu Tina. Terus perbedaan antara keduanya apa Tina?
Lia: Perbedaannya tipis Bu. Kalau impian sudah dirancang sejak lahir. Kalau cita-cita harapan dari banyak
orang bukan diri kita sendiri.
Ibu Feni: Betul. Jika kita membicarakan tentang impian dari sekian banyak siswa di sini bisa dijelaskan
mengenai impian kalian? Bisa dimulai dari kamu Pras.
Pras: Saya Bu? Impianku ingin menjadi reporter yang bisa meliput berita sekaligus jalan-jalan di mana-
mana.
Ibu Feni: Waduh, Pras impiannya hebat. Kalau Joni? Bantah saja!.
Tegar: Itu film kartun Bu. Joni suka menonton film kartun jadi suka ki berkhayal.
Ibu Feni: Sudah! Sudah! Kamu ini bisa saja Joni. Bagus juga itu. Kamu Wina?
Joni: Kau saja takut dengan cecak mau jadi polisi. Tidak ji salah? Hahaha…
Tiba-tiba suasana kelas menjadi hening atas bentakan Bu Feni kepada Joni.
Nita dan Tina: Kita mempunyai cita cita jadi penulis Bu (kompak menjawab).
Ibu Feni: Dari sekian banyak jawaban kalian mengenai tentang impian bagus-bagus. Namun dalam
meraih impian harus disertai dengan perjuangan, pengorbanan, kerja keras.
Ibu Feni: Jangan lupa untuk selalu berdoa tapi harus disertai perjuangan.
Ibu Feni: Kalau impian Joni terlalu berkhayal tapi impian itu harus setinggi langit. Kalau Joni memang
mempunyai impian itu maka mulai saat ini harus diperjuangkan. Belajar yang tekun biar menjadi
astronot.
Joni hanya diam dan melirik dengan mata melotot pada Pras dan Tegar.
Joni: Saya main game tidak terlalu sering ji Bu ketika ada waktu kosong ji Bu. sembarang mentong
mereka bilang
Ibu Feni: Iya Ibu tahu. Kamu anak pinter.Tepuk tangan buat Joni
Joni: Hmmm
Ibu Feni: Jadi ibu ambil kesimpulan ya, dari pembelajaran tadi, kita itu sebagai pelajar masih perlu
banyak gunakan waktu untuk menciptakan kreativitas kita dan passion kita, jadi anak anak ku bisa
menetapkan atau sudah bisa mendapatkan gambaran akan jadi apa kamu nanti ketika besar, dan untuk
sekarang jangan dulu memikirkan apapun, karena belum waktunya dan akan saatnya waktunya akan
datang pada waktu yang tepat. baiklah sekian pembelajaran ibu, assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh
Joni, Tegar, dan Pras sedang nongkrong di luar kelas pada jam istirahat dan membicarakan tentang yang
di bahas oleh ibu Feni waktu di dalam kelas.
Joni: Pras tegar, kenapa nda ko bantu ka tadi, malahan kau ikut juga ledek ka
Pras: saya kan sebagai anak baik dan teladan, harus ka bicara jujur dong, ya jadi jujur maka
Tegar: Betul itu pras, kalo tidak pintar, setidaknya harus punya kepribadian baik
Joni: kalo tidak pintar, kalo tidak pintar, bilang mako saja malas
Seiringnya Bercanda gurau, Si Nita lewat, dan Joni melihat nya sampai tidak memutuskan pandangannya
sedikit pun, dan si Joni pun nyeletuk.
Joni: Ya Allah nikmat mana lagi yang ku dustakan (sambil menatap terus ke arah jalan Nita)
Pras: Jon jangan ko kek gitu, nanti kesambet ko, siapa yang mau obati ko, beda doa ta soalnya..
Pras: iya ngaku, soknya nyembunyiin lagi, nda bisa boong mata mu
Tegar: Kalo ko suka bilang langsung dong, daripada diam diam liat dia dari jauh, nda lama bola mata mu
sampe keluar gara gara nita
Keesokan Harinya, Jam istirahat pun tiba, Joni, tegar dan pras sedang jalan jalan di koridor sekolah
sambil bercanda gurau, tiba tiba ada Nita dan temannya berpapasan dengan Si Trio itu.
Joni: *Mleyot
Joni: Nita biar suka bikin kesel, bisa ji na bikin ka meleyot di'
Pras: Ya kau ji itu yang lemah, orang itu kalo suka sama seseorang itu nyatakan bukan ngehaluin dia ji
terus
Tegar: Nahh iyaa, ibaratnya toh ko lari tapi di atas treadmill, lari tapi di tempat jako hahaha
Tegar: bemana caranya nita mau, na tau saja belum. aneh aneh
Pras: satu satunya cara untuk kau tidak penasaran lagi sama dia terus, ya nyatakan..
Tegar: Nah betul itu, kalo tidak mencoba kau mana tau hasilnya
Keesokan harinya depan kelas Joni, tegar, dan pras nongkrong, dan menyusun rencana untuk Joni ingin
menyatakan perasaan nya ke Nita
Tegar: Iya jon, gass mi, tunggu apa lagi, sat set sat set aja mi
Seiringnya langkah demi langkah Joni ke nita, sambil menghadap ke belakang untuk meminta support,
dan akhirnya perasaan ku langsung berlutut dan menutup mata dan menghadap ke belakang, dan
menyodorkan bunga, dan ternyata.. ibu Feni yang aku sodorkan bunga dan ternyata si Nita langsung
pergi
Ibu Feni: Jonii apa inii, kamu kasih ibu bunga, buat apa?
Joni: eh eh n..ndak bu, t..tadii cuma bersandiwara, biasa Bu anak teater hehehe
Ibu Feni: Terus nama yang kamu sebut tadi itu siapa
Joni: latihan ituu ibu, untuk nanti pas hari guru, jadi ada persiapan
Ibu Feni: Yaudah ple, ibu harus ngajar dlu, terima kasih ya bunganya
Pras: ya kau terlalu mendalami sekali, jadi nda sempet maki kode ko
Pras: Nanti baru ko coba lagi, semangat, jangan pantang menyerah semua butuh proses dan usaha
Beberapa hari kemudian, tiba lah saatnya joni ingin menetapkan tekad untuk menyatakan perasaan nya
kepada Nita, Jam istirahat telah tiba Joni cs mulai membuntuti Nita yang sedang berjalan bersama
temannya, tetapi beberapa kali si Nita sedang sibuk bicara dengan temannya, dan Joni cs belum
menyerah untuk membuntuti si Nita, dan akhirnya moment yang di tunggu tiba, dan momentnya pas
untuk Joni bisa untuk nyatakan perasaannya ke Nita
Pras: Joni itu sana Nita, sendiri mi, pas sekali mi waktunya..
Joni: Eh nda ada ji, eh ada ada (joni dengan keadaan gugup)
Tegar: Lamaaa
Nita: iya ndaa papa ji, begitu ji memang itu Pras dan tegar, eh jadi apa yang mau kau bilang Joni?
Joni: Sebelumnya minta maaf ka, tapi harus ka sampaikan ke kau, sebenarnya saya suka ko Nita.
Nita: Ha?
Joni: Klo bertanya kenapa bisa, saya jga nda tau, intinya ada perasaan ku sama kau
Nita: Hmm, sebelum nya terima kasih sudah nyatakan perasaan mu sama saya, tapi maaf nda bisa ka
terima, se hargai keberanian mu untuk nyatakan sama saya, tapi masih banyak yang harus se lakukan,
mau ka kejar cita cita ku dan bahkan mau ka kejar angan angan ku untuk bahagia kan orang tua ku dulu
Joni: Hmm
Nita: belum ka berfikir untuk jalin hubungan sama orang, mau ka fokus belajar dulu dan raih apa yang
ingin ku raih, masih banyak waktu dan mau ka waktu ku terbuang sia sia dan menyesal ka di kemudian
hari
Nita: Mungkin ada saatnya, semua sudah di atur rejeki, ajal, dan bahkan pasangan. jadi harus ki sabar
dan gunakan waktu sebaik mungkin, dan juga masih sibuk ka mikirin hidup..
Pras dan tegar: Yang penuh tanda tanya, cuekin aaj, jalanin aja, ikutin lah alurnya~
Joni: Wee bisa ko diam dulu.. (sambil mau melempar sepatu ke arah Pras dan tegar)
Nita: Hahaha, intinya toh maaf belum ka bisa balas perasaan mu, karena mau ka fokus belajar untuk
masa depan ku, kata Bu feni "akan ada ji saatnya waktu itu akan datang pada waktu yang tepat" dan
untuk saat ini "Belum Waktunya"
- End