Anda di halaman 1dari 8

BELUM WAKTUNYA

Sinopsis Drama Teater

Pertanyaan dari Ibu Feni membuat ke membuat siswanya memiliki impian yang besar dan timbul
keseruan ketika jam pelajaran dan sewajarnya remaja, dan salah seorang anak bernama Joni sedang
menyukai seorang perempuan yang bernama Nita dan ternyata... Selamat Menyaksikan..

Backsound musik: Melodi Anak sekolah - Chrisye

Kring! Kring! Kring!

Bel masuk telah diberbunyi. Para siswa SMA Negeri 8 Makassar saatnya untuk masuk kelas dan
menerima pelajaran dari wali kelasnya masing-masing. Pemandangan di kelas 11 IPA 1 masih gaduh. Ada
yang berkelahi ternyata.

Joni: We sudah mi, Mau ko jadi pahlawan ka..

Pras: Bel masuk telah berbunyi.

Joni: Semuanya masuk!

Nita: Iya Pak ketua kelas (cetus Nita).

Joni: Berkelahi gara-gara merobek buku ji saja, nda ada pekerjaan mu yang lain ka

Ibu Feni: Selamat pagi anak-anak. Sebelum memulai pelajaran kita berdoa dahulu. Berdoa dimulai.

Ibu Feni: Selesai. Saya tadi mengetahui kalau ada keributan di luar kelas padahal sudah ada bel masuk.

Joni: Itu marah mi Ibu feni (bisik Joni kepada Pras).

Pras: Kayaknya hanya mengingatkan saja ji jon.

Joni: Tadi ada yang berkelahi Bu. Tapi sudah damai Bu

Bu Feni: Ya sudah besok-besok jangan diulangin ya.

Serempak siswa kelas 10 IPA 1 mengiyakan ucapan Ibu Feni.

Ibu Feni: Buka buku paket bahasa Indonesia kalian mengenai impian dan cita-cita. Siapa yang tahu
definisi impian dan cita-cita?
Tina: Impian adalah harapan dari seseorang yang perlu dibuktikan. Kalau cita-cita adalah harapan dan
perjuangan yang disertai dengan kemampuan untuk meraihnya.

Ibu Feni: Bagus jawabanmu Tina. Terus perbedaan antara keduanya apa Tina?

Tina: Ehmm (Pikir Tina dalam-dalam).

Nita: Tidak ada bedanya Bu!

Ibu Feni: Ya pasti ada. Bagaimana menurut Lia?

Lia: Perbedaannya tipis Bu. Kalau impian sudah dirancang sejak lahir. Kalau cita-cita harapan dari banyak
orang bukan diri kita sendiri.

Ibu Feni: Betul. Jika kita membicarakan tentang impian dari sekian banyak siswa di sini bisa dijelaskan
mengenai impian kalian? Bisa dimulai dari kamu Pras.

Pras: Saya Bu? Impianku ingin menjadi reporter yang bisa meliput berita sekaligus jalan-jalan di mana-
mana.

Joni: Ka memang kau Sukanya jalan-jalan ji saja.

Ibu Feni: Waduh, Pras impiannya hebat. Kalau Joni? Bantah saja!.

Joni: Impian ku ingin pergi ke bulan seperti minnion Bu?

Ibu Feni: Minnion?

Tegar: Itu film kartun Bu. Joni suka menonton film kartun jadi suka ki berkhayal.

Serempak semua siswa tertawa.

Ibu Feni: Sudah! Sudah! Kamu ini bisa saja Joni. Bagus juga itu. Kamu Wina?

Wina: Kalo Saya bermimpi untuk menjadi polisi wanita Bu.

Joni: Kau saja takut dengan cecak mau jadi polisi. Tidak ji salah? Hahaha…

Lagi-lagi seluruh siswa tertawa atas lakon Joni.

Ibu Feni: Impian yang mulai Wina. Kalau kamu Tegar?

Tegar: Impian ku sama seperti Ibu. jadi guru di sekolah

Joni: Muka muka berandalan tidak pantas jadi guru.

Berkali-kali seluruh siswa tertawa.


Ibu Feni: Joni, sekali lagi kamu ngeledek temanmu. Se tarik telinga mu.

Tiba-tiba suasana kelas menjadi hening atas bentakan Bu Feni kepada Joni.

Ibu Feni: Kalau kamu Tina dan Nita.

Nita dan Tina: Kita mempunyai cita cita jadi penulis Bu (kompak menjawab).

Ibu Feni: Dari sekian banyak jawaban kalian mengenai tentang impian bagus-bagus. Namun dalam
meraih impian harus disertai dengan perjuangan, pengorbanan, kerja keras.

Joni: Doa Bu?

Ibu Feni: Jangan lupa untuk selalu berdoa tapi harus disertai perjuangan.

Nita: Tapi kalau seperti Joni apa itu impian Bu?

Joni: Sembarang nya na tanyakan ine!

Ibu Feni: Kalau impian Joni terlalu berkhayal tapi impian itu harus setinggi langit. Kalau Joni memang
mempunyai impian itu maka mulai saat ini harus diperjuangkan. Belajar yang tekun biar menjadi
astronot.

Pras: Belajar? Joni sukanya main game ji saja Bu.

Tegar: Iya Bu, na ganggu ka belajar.

Ibu Feni: Betul kata Pras dan Tegar?

Joni hanya diam dan melirik dengan mata melotot pada Pras dan Tegar.

Ibu Feni: Sebaiknya bermain itu boleh tapi jangan berlebihan.

Joni: Saya main game tidak terlalu sering ji Bu ketika ada waktu kosong ji Bu. sembarang mentong
mereka bilang

Ibu Feni: Iya Ibu tahu. Kamu anak pinter.Tepuk tangan buat Joni

Serempak seluruh siswa memberi oplos kepada Joni.

Ibu Feni: Tapi nakal.

Joni: Hmmm

Ibu Feni: Jadi ibu ambil kesimpulan ya, dari pembelajaran tadi, kita itu sebagai pelajar masih perlu
banyak gunakan waktu untuk menciptakan kreativitas kita dan passion kita, jadi anak anak ku bisa
menetapkan atau sudah bisa mendapatkan gambaran akan jadi apa kamu nanti ketika besar, dan untuk
sekarang jangan dulu memikirkan apapun, karena belum waktunya dan akan saatnya waktunya akan
datang pada waktu yang tepat. baiklah sekian pembelajaran ibu, assalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh

Bel istirahat telah datang.

Joni, Tegar, dan Pras sedang nongkrong di luar kelas pada jam istirahat dan membicarakan tentang yang
di bahas oleh ibu Feni waktu di dalam kelas.

Joni: Pras tegar, kenapa nda ko bantu ka tadi, malahan kau ikut juga ledek ka

Pras: saya kan sebagai anak baik dan teladan, harus ka bicara jujur dong, ya jadi jujur maka

Tegar: Betul itu pras, kalo tidak pintar, setidaknya harus punya kepribadian baik

Joni: kalo tidak pintar, kalo tidak pintar, bilang mako saja malas

Tegar: Nahh itu ko tau mi, tumben mu joni pintar hahahaha

Seiringnya Bercanda gurau, Si Nita lewat, dan Joni melihat nya sampai tidak memutuskan pandangannya
sedikit pun, dan si Joni pun nyeletuk.

Joni: Ya Allah nikmat mana lagi yang ku dustakan (sambil menatap terus ke arah jalan Nita)

Dan Di kaget kan oleh Pras Dan Tegar

Tegar: Hey.. (Dan Joni kaget)

Pras: Jon jangan ko kek gitu, nanti kesambet ko, siapa yang mau obati ko, beda doa ta soalnya..

Tegar: Memangnya apa ko liati ka?

Joni: Ndakk ji, kepo mu jadi orang

Tegar: Pasti ko lagi liat Nita toh.. ngaku mako saja

Pras: iya ngaku, soknya nyembunyiin lagi, nda bisa boong mata mu

Joni: Iyaa deh iyaa, lagi se liat nita

Pras: Nah gitu, ko suka sama Nita?

Tegar: Kalo ko suka bilang langsung dong, daripada diam diam liat dia dari jauh, nda lama bola mata mu
sampe keluar gara gara nita

Joni: Tapi dia toh orangnya bikin kesel skli

Pras: Tapi bikin kangen toh

Tegar: Ange ange, makanya nyatakan mi langsung


Joni: Iya deh iya nanti pi baru ku nyatakan ke dia

Pras: betulan na, kalo bohong bisulan pantat mu

Tegar: nah setujuu. di tunggu jon

Keesokan Harinya, Jam istirahat pun tiba, Joni, tegar dan pras sedang jalan jalan di koridor sekolah
sambil bercanda gurau, tiba tiba ada Nita dan temannya berpapasan dengan Si Trio itu.

Joni: *Mleyot

Tegar: Eh eh.. we Jon berat ki badan mu eh (sambil menopang bahu Joni)

Pras: Iyo berat ka bukan ko anak kecil yg mau di topang

Joni: Nita biar suka bikin kesel, bisa ji na bikin ka meleyot di'

Pras: Ya kau ji itu yang lemah, orang itu kalo suka sama seseorang itu nyatakan bukan ngehaluin dia ji
terus

Tegar: Nahh iyaa, ibaratnya toh ko lari tapi di atas treadmill, lari tapi di tempat jako hahaha

Joni: Tapi kira kira Nita mau ji sama saya ka

Tegar: bemana caranya nita mau, na tau saja belum. aneh aneh

Pras: satu satunya cara untuk kau tidak penasaran lagi sama dia terus, ya nyatakan..

Joni: Tapi takut ka tidak sesuai ekspektasi ku hasilnya

Pras: Ya kan namanya 'mencoba'. Jadi coba mi dulu

Tegar: Nah betul itu, kalo tidak mencoba kau mana tau hasilnya

Joni: Iyaa iyaa

Keesokan harinya depan kelas Joni, tegar, dan pras nongkrong, dan menyusun rencana untuk Joni ingin
menyatakan perasaan nya ke Nita

Pras: Joni itu sana nita, datangi mi terus gass nyatakan

Tegar: Iya jon, gass mi, tunggu apa lagi, sat set sat set aja mi

Joni: Hmm, iya ple se datangi mi..

Tegar: Bismillah jonii

Seiringnya langkah demi langkah Joni ke nita, sambil menghadap ke belakang untuk meminta support,
dan akhirnya perasaan ku langsung berlutut dan menutup mata dan menghadap ke belakang, dan
menyodorkan bunga, dan ternyata.. ibu Feni yang aku sodorkan bunga dan ternyata si Nita langsung
pergi

Joni: ku.. suka ki Nita.. (sambil tutup mata)

Si Pras Dan Tegar ketawa kecil di pojokan.

Ibu Feni: Jonii apa inii, kamu kasih ibu bunga, buat apa?

Joni: eh eh n..ndak bu, t..tadii cuma bersandiwara, biasa Bu anak teater hehehe

Ibu Feni: Terus nama yang kamu sebut tadi itu siapa

Joni: latihan ituu ibu, untuk nanti pas hari guru, jadi ada persiapan

Ibu Feni: Yaudah ple, ibu harus ngajar dlu, terima kasih ya bunganya

Joni: s..sama sama bu

Pras dan tegar jalan kearah Joni, dan mereka tertawa

Tegar: Cie sudah nyatakan perasaannya ke ibu feni

Joni: kenapa ko nda bilang bilang, bahwa yg di depan ku Bu Feni

Pras: ya kau terlalu mendalami sekali, jadi nda sempet maki kode ko

Joni: Yaa gagal mi..

Pras: Nanti baru ko coba lagi, semangat, jangan pantang menyerah semua butuh proses dan usaha

Tegar: iyaaa betul itu pras

Joni: iyaa ple.. nanti di coba lagi

Beberapa hari kemudian, tiba lah saatnya joni ingin menetapkan tekad untuk menyatakan perasaan nya
kepada Nita, Jam istirahat telah tiba Joni cs mulai membuntuti Nita yang sedang berjalan bersama
temannya, tetapi beberapa kali si Nita sedang sibuk bicara dengan temannya, dan Joni cs belum
menyerah untuk membuntuti si Nita, dan akhirnya moment yang di tunggu tiba, dan momentnya pas
untuk Joni bisa untuk nyatakan perasaannya ke Nita

Pras: Joni itu sana Nita, sendiri mi, pas sekali mi waktunya..

Tegar: Iyaa joni, moment yang pas mi ituu..

Joni: Ih ihh tapi malu malu ka..

Tegar: dehh apa ji laki laki bede..


Pras: iyoo lama sekali.. langsung mii. Nita Nita, na ada perlunya Joni sama kau (Pras bilang itu secara
spontan sambil teriak ke arah Nita)

Akhirnya Joni samperin Nita.

Nita: Iyaa Joni, kenapa? ada perlu mu sama saya?

Joni: Eh nda ada ji, eh ada ada (joni dengan keadaan gugup)

Nita: Yang mana benar ini, ada atau nda ada

Joni: Ada ada.. ada mau ku sampaikan sama kau.

Nita: Apa itu?

Pras: GASS JONII GASS

Tegar: Lamaaa

Joni menghadap ke mereka berdua dan melototinya

Joni: eh sorry ribut sekali memang itu anak dua

Nita: iya ndaa papa ji, begitu ji memang itu Pras dan tegar, eh jadi apa yang mau kau bilang Joni?

Joni: Sebelumnya minta maaf ka, tapi harus ka sampaikan ke kau, sebenarnya saya suka ko Nita.

Nita: Ha?

Joni: Iyaa, saya suka ko, tapi gengsi ka untuk nyatakan

Nita: Kenapa bisa kau suka ka Joni?

Joni: Klo bertanya kenapa bisa, saya jga nda tau, intinya ada perasaan ku sama kau

Nita: Hmm, sebelum nya terima kasih sudah nyatakan perasaan mu sama saya, tapi maaf nda bisa ka
terima, se hargai keberanian mu untuk nyatakan sama saya, tapi masih banyak yang harus se lakukan,
mau ka kejar cita cita ku dan bahkan mau ka kejar angan angan ku untuk bahagia kan orang tua ku dulu

Joni: Hmm

Nita: belum ka berfikir untuk jalin hubungan sama orang, mau ka fokus belajar dulu dan raih apa yang
ingin ku raih, masih banyak waktu dan mau ka waktu ku terbuang sia sia dan menyesal ka di kemudian
hari

Joni: Iyaa Nita, saya mengerti ji apa yang kau rasa

Nita: Mungkin ada saatnya, semua sudah di atur rejeki, ajal, dan bahkan pasangan. jadi harus ki sabar
dan gunakan waktu sebaik mungkin, dan juga masih sibuk ka mikirin hidup..
Pras dan tegar: Yang penuh tanda tanya, cuekin aaj, jalanin aja, ikutin lah alurnya~

Joni: Wee bisa ko diam dulu.. (sambil mau melempar sepatu ke arah Pras dan tegar)

Nita: Hahaha, intinya toh maaf belum ka bisa balas perasaan mu, karena mau ka fokus belajar untuk
masa depan ku, kata Bu feni "akan ada ji saatnya waktu itu akan datang pada waktu yang tepat" dan
untuk saat ini "Belum Waktunya"

Backsound: Anak sekolah - Chrisye

- End

Makassar, 23 Maret 2022

Penulis: Rayhan Akhmad

Sutradara: Rayhan Akhmad

Anda mungkin juga menyukai