PERANCANGAN DOKUMEN
PROJECT CHARTER PADA PROYEK
SERTIFIKASI DAN
PENGEMBANGAN EDC ANDROID
Iwan Krisnadi, Ahmad Syarif Hidayatullah
AR BRI 2011.PDF
Dewi Damayant i
PERANCANGAN DOKUMEN PROJECT CHARTER PADA PROYEK SERTIFIKASI
DAN PENGEMBANGAN EDC ANDROID
Abstrak
EDC Android merupakan sebuah perangkat yang digunakan sebagai point of sales yang berjalan pada sistem
operasi Android. Untuk melaksanakan proyek sertifikasi dan pengembangan EDC Android, dibutuhkan analisa dari
manajemen proyek. Pada manajemen proyek terdapat 5 proses, antara lain inisiasi, perencanaan, eksekus, pemantauan
dan kontrol serta penutupan. Pada proses inisiasi terdapat aktivitas project integration management dimana pada
aktivitas ini dilaksanakan pembuatan project charter. Project charter merupakan sebuah dokumen yang menyatakan
secara formal keberadaan suatu proyek dan menyediakan wewenang kepada manager proyek untuk mengalokasikan
sumber daya organisasi pada aktivitas proyek. Pada project charter didefinisikan tujuan proyek, kriteria kesuksesan,
persyaratan proyek, deskripsi proyek, batasan dan hasil utama, resiko proyek secara keseluruhan, ringkasan jadwal,
sumber finansial yang telah disetujui, daftar stakeholder, persyaratan persetujuan proyek, kriteria proyek selesai, proyek
manager yang ditetapkan, tanggung jawab dan tingkat otoritas dan nama dan wewenang sponsor atau orang lain yang
mengesahkan proyek. Dari project charter untuk sertifikasi dan pengembangan EDC Android didapatkan terdapat resiko
bahwa tim developer belum memiliki pengalaman dalam melakukan pengembangan EDC Android. Diketahui juga hasil
dari proyek sertifikasi dan pengembangan ini merupakan EDC Android beserta aplikasi bank, Terminal management
System dan juga pelatihan dari vendor kepada tim operasional bank.
1. Pendahuluan
Electronic data capture (EDC) merupakan sebuah hardware yang digunakan sebagai point of sales (POS) yang
berhubungan dengan pembayaran pada kasir maupun merchant. Mesin EDC dapat membaca kartu magnectic swipe,
kartu contactless maupun kartu chip bergantung pada hardware yang digunakan. Pada mesin EDC juga dikembangan
berbagai fitur yang dapat mendukung luasnya transaksi perbankan, sehingga dapat mencakupi hasrat dapat bertransaksi
apa saja dan dimana saja. Dengan berkembangnya teknologi, tren penggunaan EDC konvensional tergeser oleh EDC
Android. Mengingat device Android menggunakan Object Oriented Programming yang dikenal dinamis sehingga mudah
untuk dikembangkan sesuai kebutuhan user. Untuk dapat digunakan untuk bertransaksi EDC harus mendapatkan
sertifikasi – sertifikasi dari segi keamanan dan kelayakan device.
Pada manajemen proyek, project charter merupakan output dari fase inisiasi dalam suatu proyek. Project charter
menandakan pengesahan atau memberikan wewenang atas adanya sebuah proyek yang diterbitkan oleh project initiator.
Pada dokumen project charter dijabarkan kebutuhan bisnis, kendala-kendala yang akan dihadapi, stakeholder, kebutuhan
user serta kriteria-kriteria hasil dari proyek yang akan dijalankan. Project charter hasil dari jurnal ini nantinya akan
digunakan sebagai input dari fase planning, executing serta monitorng dan controling pada proyek sertifikasi dan
pengembangan EDC android.
2. Dasar Teori
2.1. Proyek
Proyek merupakan sebuah aktivitas dengan batasan waktu tertentu (sementara) yang dimaksudkan
untuk menghasilkan produk, layanan atau hasil yang bersifat unik. Bersifat sementara yang dimaksudkan adalah
sebuah proyek memiliki awal dan akhir yang terdefinisi. Meskipun bersifat sementara bukan berarti sebuah proyek
memiliki durasi yang pendek. Akhir dari proyek dapat dicapai apabila mencapai salah satu kondisi berikut:
a. Tujuan dari proyek tercapai.
b. Tujuan dari proyek tidak dapat terpenuhi.
c. Alokasi pendanaan untuk proyek tidak lagi tersedia.
d. Proyek tidak lagi dibutuhkan.
e. Sumber daya manusia tidak lagi tersedia
f. Proyek dihentikan untuk alasan hukum ataupun kenyamanan.
Sedangkan yang dimaksud dengan produk, layanan atau hasil yang unik tidak hanya menghasilkan sesuatu yang
benar-benar baru, melainkan juga pengembangan atas sebuah produk, penambahan komponen baru maupun
kombinasi dari beberapa produk, layanan atau hasil.
Proyek juga ditujukan untuk mendorong perubahan. Proyek ditujukan untuk memindahkan sesuatu organisasi
dari sebuah kondisi tertentu pada kondisi lainnya untuk mencapai suatu tujuan. Kondisi sebelum proyek dimulai
biasanya disebut dengan current state. Sedangkan hasil yang diinginkan dari proyek di sebut future state.
Manajemen proyek merupakan aplikasi dari pengetahuan, keterampilan, alat dan teknik pada
aktivitas proyek untuk mencapai kebutuhan proyek. Manajemen proyek dipimpin oleh seorang manajer
proyek untuk memenuhi tujuan proyek dan ekspektasi stakeholder. Manajer proyek bekerja untuk
menyeimbangkan hambatan yang hadir pada proyek dengan sumber daya yang tersedia. Manajemen
proyek sendiri terdiri atas beberapa proses berikut:
a. Inisiasi
Proses inisiasi dilaksanakan untuk menetapkan sebuah proyek atau sebuah fase baru dari
proyek yang telah berjalan dengan mendapatkan otorisasi untuk memulai sebuah proyek atau
fase. Output dari proses inisiasi adalah project charter.
b. Perencanaan
Proses perencanaan dilakukan untuk menetapkan ruang lingkup proyek, merefleksikan tujuan, dan
menentukan arah tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari sebuah proyek. Dari proses
perencanaan menghasilkan Project Plan Document.
c. Eksekusi
Proses eksekusi dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang ditentukan dalam project plan
document untuk memenuhi kebutuhan proyek.
e. Penutupan
Proses penutupan dilakukan untuk menyelesaikan atau menutup proyek, fase, atau kontrak
dan telah dilakukan serah terima secara formal untuk diambil pelajaran pada proyek lainnya.
Project Charter merupakan sebuah dokumen output dari aktivitas Project Integration Management. Project
Charter memberikan proyek manajer wewenang untuk merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan sebuah proyek.
Pada dokumen project charter dijabarkan kebutuhan bisnis, kendala-kendala yang akan dihadapi, stakeholder, kebutuhan
user serta kriteria-kriteria hasil dari proyek yang akan dijalankan. Untuk membuat sebuah project charter terdapat Input,
Tool & Technique, Output sebagai berikut:
a. Input
• Business Case
Pada business case dijelaskan kebutuhan pasar, kebutuhan organsisasi, permintaan dari user,
persyaratan hukum, ecological impact dan kebutuhan sosial.
• Agreement
Agreement digunakan untuk menjelaskan kebutuhan awal dari sebuah proyek. Agreement dapat berupa
kontrak, nota kesepahaman (MOU), perjanjian tingkat layanan (SLA), surat perjanjian, perjanjian
verbal, email, atau perjanjian tertulis lainnya.
• Data Gathering
Brainstroming, focus group dan wawancara merupakan beberapa teknik yang dapat digunakan untuk
data gathering.
• Meeting
Meeting diadakan dengan stakeholder untuk mengidentifikasi tujuan proyek, kriteria keberhasilan,
hasil utama, persyaratan, rangkuman pencapaian, dan informasi ringkasan lainnya.
c. Output
• Project Charter
Project charter merupakan dokumen yang dibuat oleh inisiator atau sponsor proyek dan memberikan
otoritas kepada proyek manajer untuk mengaplikasikan sumber daya organisasi pada aktivitas proyek.
Pada project charter terdapat informasi sebagai berikut:
▪ Tujuan proyek
▪ Kriteria kesuksesan
▪ Persyaratan proyek
▪ Deskripsi proyek, batasan dan hasil utama
▪ Resiko proyek secara keseluruhan
▪ Ringkasan jadwal
▪ Sumber finansial yang telah disetujui
▪ Daftar stakeholder
▪ Persyaratan persetujuan proyek
▪ Kriteria proyek selesai
▪ Proyek manager yang ditetapkan, tanggung jawab dan tingkat otoritas
▪ Nama dan wewenang sponsor atau orang lain yang mengesahkan proyek
• Assumption Log
Assumption log berisi asumsi dan kendala strategis dan operasional yang biasanya diidentifikasi dalam
business case sebelum proyek dimulai.
3. Metodologi
3.1. Pendekatan Penelitian
Jurnal ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk memperoleh daftar stakeholder,
agreement dan regulasi yang berkaitan dengan sertifikasi dan pengembangan EDC Android.
b. Agreement
Berdasarkan dari MOU yang telah disepakati oleh tim bisnis, operasional dan vendor EDC pada
tanggal 28 September 2109, didapatkan hasil sebagai berikut:
• Harga per-unit EDC Android sebesar Rp.3.350.000,-
• EDC Android telah tersertifikasi PCI, EMV, ASPI dan acquirer yang ada di Indonesia.
• EDC Android akan didukung pengembangannya dan diberikan garansi hardware selama 5 tahun.
• Pihak Vendor EDC Android akan melakukan pengembangan fitur-fitur initial sesuai dengan
requirement yang diberikan oleh tim IT development dalam waktu 4 bulan. Fitur initial yang
dimaksudkan disini adalah fitur-fitur yang telah live pada EDC eksisting bank pada saat ini.
• Pihak Vendor juga akan mengembangkan Terminal Management System sebagai server
manajemen profil untuk EDC.
• Vendor akan melakukan pelatihan untuk operasional EDC setelah pengembangan selesai.
Pengembangan
Sertifikasi
Testing dan Quality Control
Penetration Test
Production Piloting
Tabel 1. Alur Sertifikasi
4.2. Hasil
PROJECT CHARTER
Project Name Sertifikasi dan Pengembangan EDC Android
Project Manager Ahmad Syarif Hidayatullah Date of Project Approval 28 September 2019
Project Description Sebagai penambahan dan perluasan jangkauan point of sales, serta pengembangan jenis
EDC tipe baru.
Scope Dengan berkembangnya teknologi, tren penggunaan EDC konvensional tergeser oleh EDC
Android. Akan dilakukan sertifikasi dan pengembangan pada EDC Android dari segi TMS,
fitur dan device.
Business Case Berdasarkan dari kebutuhan tim Bisnis dan operasional bank, diperlukan sertifikasi dan
pengembangan pada EDC Android sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh bank.
Untuk mencapai peningkatan pada jangkauan point of sales dan pengembangan EDC
Android.
Constrains Time 4 Bulan
Resources • 2 EDC Vendor Developer
• 2 IT Development Staff
• 1 Penetration tester
• 2 IT QA Staff
• 1 Operation Staff
Project Requirements • EDC lulus uji sertifikasi PCI, EMV, ASPI dan Acquirer yang ada di Indonesia.
• Vendor dapat menyelesaikan fitur-fitur initial EDC Android sebelum 28 Januari
2020.
• Terminal Management System yang telah lulus uji sertifikasi PCI.
• EDC Android lulus dari penetration test dan quality control test.
• Vendor melakukan pelatihan pada tim operasional.
Project Deliverables • EDC Android beserta aplikasi yang memuat fitur-fitur bank.
• Terminal Management Sytem
• Pelatihan
Schedule Summary
Target Date: Oct 2019 Nov 2019 Dec 2019 Jan 2020
28 Januari 2020 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
Development Initial Feature
EDC Certification
Testing & Quality Control
Penetration Test
Production Piloting
Potential Risk Belum ada tim developer yang berpengalaman dalam mengembangkan EDC Android
sebelumnya.
Project Team EDC Vendor Developer 1. Wira B 2. Jaka Nugroho
IT Developer Staff 1. Nadia Putri 2. M. Ridwan
Penetration Tester 1. M. Sahal
IT QA Staff 1. Andi Slamet 2. Firna P
Operation Staff 1. Reza B
Key Stakeholder • Tim Bisnis
• Tim Operasional
• Tim IT Development
• Tim IT Security
• Tim Testing & Quality Control
• Merchant
• Nasabah Bank
5. Kesimpulan
Pada sertifikasi dan pengembangan EDC Android terdapat beberapa stakeholder, antara lain tim Bisnis, tim
operasional, tim IT development, tim IT security, tim testing & Quality Control, merchant serta nasabah bank.
Pada saat pengalokasian resources didapatkan sebuah potential risk bahwa ini merupakan pertama kalinya EDC
Android dikembangkan pada bank. Hasil dari proyek sertifikasi dan pengembangan ini adalah EDC Android
beserta aplikasi bank, Terminal management System dan juga pelatihan dari vendor kepada tim operasional bank.
Daftar Pustaka:
Project Management Institute. (2017). A Guide To The Project Managemt Body of Knowledge.
Kadir, A. (2013). Pemprograman Aplikasi Android.
Lima, A., Fernandes, G., & Machado, R.J. (2016). Project and Program Management Implications in the Portofolio
Management of IT Projects in Applied R&D Organizations.
Bushuyeva,. N., Bushuiev,. D., Bushuieva,. V., & Achkasov,. I. (2018). IT Project Management Driving by
Competence
Wang,. X., Xie,. L., Liu,. W. (2011). A Project Management Method For Small and Medium Software Enterprises