Anda di halaman 1dari 11

Nama : Siti Nashirah Anggraini

Nim : 06111182126011

UJIAN TENGAH SEMESTER SEJARAH FISIKA


1. Tuliskan Tuliskan hukum/azas/teori, fakta, prinsip dan prosedur yang dihasilkan oleh
James Prescott Joule melalui perkembangan metode eksperimen ilmu fisika.
Jawaban:
Hukum Boyle adalah hukum yang mendasari sifat fisik gas, yaitu tekanan dan
volume. Persamaan hukum Boyle dituliskan sebagai:
P_(1 )x V_(1 )= P_(2 )x V_(2 )
Hukum Boyle ini menyatakan bahwa “dalam ruangan tertutup, volume sejumlah
massa gas akan berubah berbanding terbalik dengan tekanan, ketika suhunya konstan”
Robert boyle juga penemu Suhu gas tetap atau konstan. Gas ada didalam ruangan tertutup.
Tidak adanya reaksi kimia. Tidak adanya perubahan wujud gas.

2. Pada tahun 1899, Joseph John Thomson meneliti cahaya ultraungu dalam tabung sinar
katode. Dipengaruhi oleh kerja James Clerk Maxwell, Thomson menyimpulkan bahwa
sinar katode terdiri atas partikel-partikel bermuatan negatif, yang ia sebut corpuscles
(belakangan dikata "elektron"). Dalam penelitian tersebut, Thomson mendudukkan pelat
logam (yaitu, katode) dalam tabung hampa, dan menyinarinya dengan radiasi frekuensi
tinggi.
Jawaban :
James Prescott Joule merupakan ilmuwan fisika berkebangsaan Inggris yang lahir
di Salford, Lancashine, Inggris pada 24 Desember 1818 dan meninggal dunia pada 11
Oktober 1889. James Prescott Joule merupakan fisikawan yang memberikan kontribusi
signifikan pada pembentukan termodinamika. Dia memperkuat hukum kekekalan energi
melalui eksperimen. Menetapkan undang-undang yang mendefinisikan efek termal arus
listrik. Dia menghitung kecepatan pergerakan molekul gas dan menetapkan
ketergantungannya pada suhu.
Pada tahun 1840, Joule mengirimkan sebuah tulisan berjudul On the Production of
Heat by Voltaic Electricity kepada Royal Society di London. Tulisan itu menjelaskan
tentang jumlah panas yang dikerluarkan setiap detik dalam kawat yang menghantarkan
arus listrik, sama dengan arus (I) kuadrat dikalikan dengan hambatan (R) dari kawat
tersebut. Panas yang ditimbulkan adalah daya listrik yang hilang (P). Hubungan ini dikenal
dengan Hukum Joule.
Pada tahun 1840 ia menemukan efek saturasi magnetik selama magnetisasi
feromagnet, dan selama 1840-1845 ia secara eksperimental mempelajari fenomena
elektromagnetik. Pencarian cara yang lebih baik mengukur arus listrik, James Joule pada
tahun 1841 menemukan hukum yang dinamai menurut namanya, membangun
ketergantungan kuadrat antara kekuatan arus dan jumlah panas yang dilepaskan oleh arus
ini dalam konduktor (dalam literatur Rusia muncul sebagai hukum Joule-Lenz, karena
dalam 1842 hukum ini ditemukan secara independen oleh fisikawan Rusia Lenz).
Penemuan itu tidak dihargai oleh Royal Society of London, dan karya itu hanya diterbitkan
di jurnal berkala Manchester Literary and Philosophical Society.
Dalam karya-karya awal tahun 1840-an, ia menyelidiki pertanyaan tentang
kelayakan ekonomi motor elektromagnetik, pada awalnya percaya bahwa elektromagnet
dapat menjadi sumber kerja mekanis dalam jumlah yang tidak terbatas, tetapi segera
menjadi yakin bahwa dari sudut pandang praktis, uap mesin pada waktu itu lebih efisien,
menerbitkan pada tahun 1841 kesimpulan bahwa efisiensi motor elektromagnetik "ideal"
per pon seng (digunakan dalam baterai) hanya 20% dari uap per pon batu bara, tanpa
menyembunyikan kekecewaan.
Pada tahun 1842, ia menemukan dan menjelaskan fenomena magnetostriksi, yang
terdiri dari perubahan ukuran dan volume benda ketika keadaan magnetisasinya berubah.
Pada tahun 1843, ia merumuskan dan menerbitkan hasil akhir karya studi tentang
pembangkitan panas dalam konduktor, khususnya, ia secara eksperimental menunjukkan
bahwa panas yang dihasilkan tidak diambil dari lingkungan dengan cara apa pun, yang
secara tidak dapat ditarik kembali menyangkal teori kalori, para pendukungnya. yang
masih tersisa pada saat itu. Pada tahun yang sama menjadi tertarik masalah umum
hubungan kuantitatif antara berbagai kekuatan yang mengarah pada pelepasan panas, dan,
setelah sampai pada keyakinan adanya hubungan tertentu antara kerja dan jumlah panas
yang diprediksi oleh Mayer (1842), ia mencari hubungan numerik antara ini kuantitas -
setara mekanik panas. Selama 1843-1850, ia melakukan serangkaian eksperimen, terus
meningkatkan teknik eksperimen dan setiap kali menegaskan prinsip kekekalan energi
dengan hasil kuantitatif [⇨].
Pada tahun 1844, keluarga Joule pindah ke rumah baru di Whalley Range, di mana
laboratorium yang nyaman didirikan untuk James. Pada tahun 1847 ia menikah dengan
Amelia Grimes, segera mereka memiliki seorang putra dan seorang putri, pada tahun 1854
Amelia Joule meninggal. Pada tahun 1847, ia bertemu Thomson, yang sangat menghargai
teknik eksperimental Joule, dan dengan siapa ia kemudian berhasil berkolaborasi, sebagian
besar di bawah pengaruh Joule, ide-ide Thomson tentang pertanyaan teori kinetik
molekuler juga terbentuk. Dalam karya bersama pertama, Thomson dan Joule menciptakan
skala suhu termodinamika yang menyatakan
“jika gas yang dibiarkan mengembang tanpa adanya intervensi partikel-partikel
yang ada di luar gas tersebut, suhu gas akan turun”. Penemuan ini kemudian disebut dengan
Efek Joule-Thomson yang menjadi landasan diciptakannya mesin pendingin.
Joule kembali mempublikasikan kelanjutan dari karya ilmiahnya mengenai energi
mekanik dan energi panas. Di mana ia melakukan ekperimen dengan memakai roda
berpedal yang membuatnya berhasil merumuskan konsep kesetaraan dari energi mekanik
serta energi panas.
Pada tahun 1848, untuk menjelaskan efek termal dari peningkatan tekanan, ia
mengusulkan model gas yang terdiri dari bola elastis mikroskopis, yang tumbukannya
dengan dinding bejana menciptakan tekanan, dan memberikan perkiraan kecepatan "bola
elastis" hidrogen sekitar 1850 m / s. Atas rekomendasi Clausius, karya ini diterbitkan dalam
"Prosiding Filsafat Royal Society", dan, meskipun cacat serius kemudian terungkap di
dalamnya, ia memiliki pengaruh signifikan pada pembentukan termodinamika, khususnya,
menggemakan karya-karya tersebut secara ideologis. pada Van der Waals awal tahun 1870.
x tahun pada pemodelan gas nyata.
Dalam karya tahun 1851, meningkatkan model teoretisnya yang mewakili panas
sebagai pergerakan partikel elastis, ia secara teoritis menghitung kapasitas panas beberapa
gas dengan cukup akurat. Pada tahun 1852, ia menemukan, mengukur dan menjelaskan
dalam serangkaian karya bersama dengan Thomson efek perubahan suhu gas selama
pelambatan adiabatik, yang dikenal sebagai efek Joule-Thomson, yang kemudian menjadi
salah satu metode utama untuk mendapatkan super suhu rendah, sehingga berkontribusi
pada munculnya fisika suhu rendah sebagai cabang ilmu alam.
Pada tahun 1850-an, menerbitkan serangkaian besar artikel tentang peningkatan
pengukuran listrik menawarkan desain voltmeter, galvanometer, amperemeter,
memastikan akurasi pengukuran yang tinggi; secara umum, selama praktik ilmiahnya,
Joule menaruh perhatian besar pada teknik eksperimental, yang memungkinkan untuk
mendapatkan hasil yang sangat akurat.
Pada tahun 1859 menyelidiki sifat termodinamika padatan, mengukur efek termal
selama deformasi, dan mencatat sifat non-standar karet dibandingkan dengan bahan lain.
Pada tahun 1860-an, dia tertarik pada fenomena alam, menawarkan penjelasan yang
mungkin untuk sifat badai petir atmosfer, fatamorgana, meteorit.
Pada tahun 1867, Joule, menurut skema yang diusulkan oleh Thomson, mengukur
standar ekuivalen panas mekanis untuk British Scientific Association, tetapi menerima
hasil yang berbeda dari nilai yang diperoleh dari eksperimen mekanis murni, namun,
klarifikasi kondisi eksperimen mekanik mengkonfirmasi keakuratan pengukuran Joule dan
pada tahun 1878 standar resistansi direvisi.

3. Ilmu pengetahuan terus berkembang mulai era pra-sejarah hingga era modern dengan
teknologi yang begitu hebat. Begitu pula dengan perkembangan ilmu fisika pada zaman
masa pra-sains. Tuliskan hukum/azas/teori, fakta, prinsip dan prosedur yang berkembang
dan dihasilkan oleh 5 (lima) ilmuwan pada zaman tersebut.
Jawaban :
1. Thales (624 - 547 SM)
Dalam sejarah filsafat Yunani bahwa orang pertama kali berfilsafat pada masa Yunani
Kuno yaitu Thales, sehingga digelari Bapak Filsafat. Gelar itu diberikan karena ia
mengajukan pertanyaan yang amat mendasar yang jarang diperhatikan orang zaman
sekarang. What is the nature of the world stuff? Apa sebenarnya bahan alam semesta ini?
Tidak bisa dipungkiri lagi, pertanyaan itu amat mendasar sekali. Pertanyaan itu saja sudah
mengangkat namanya menjadi filosof pertama. Ia sendiri menjawab air. Jawaban ini
sebenarnya amat sederhana, dan belum tuntas. Karena timbul pertanyaan kedua, yaitu; dari
mana air itu? Thales mengambil air sebagai asal alam semesta barangkali karena ia
melihatnya sebagai sesuatu yang amat diperlukan dalam kehidupan, dan menurut
pendapatnya bumi ini terapung di atas air Pertanyaan itu dijawab dengan menggunakan
akal, bukan menggunakan agama atau kepercayaan lainnya. Alasannya ialah karena air
penting bagi kehidupan. Disini akal mulai digunakan, lepas dari keyakinan.
• Filsafat
Menurut Thales, air adalah prinsip dasar segala sesuatu. Air telah menjadi pokok dan yang
paling utama dari segala-galanya di alam semesta. Air dapat mengalir dan membentuk
dirinya sendiri tanpa ada hambatan dan gangguan dari luar. Pendapat Thales terhadap
pembentukan alam juga tidak dapat dipisahkan dengan argumennya bahwa segala sesuatu
di jagat raya memiliki jiwa. Bukan hanya makhluk hidup saja yang memiliki jiwa namun
juga benda mati sekalipun. Argument Thales didasarkan pada pengalaman dan
pengamatannya terhadap magnet yang dapat menarik besi. Thales dalam menemukan
gagasan ini memang telah menjauhi mitos-mitos yang ada dan berfikir secara logika dan
rasional.pemikiran ini dianggap oleh Aristoteles sebagai perintis filsafat alam pertama
yang ada.
● Teori
Thales dianggap sebagai perintis filsafat alam, pemikiran-pemikiran Thales yaitu:
1) Bumi berasal dari air
2) Air sebagai prinsip dasar segala sesuatu
Thales menyatakan bahwa air adalah prinsip dasar segala sesuatu. Air menjadi
pangkal, pokok, dan dasar dari segala-galanya yang ada di alam semesta. Berkat
kekuatan dan daya kreatifnya sendiri dan tanpa ada sebab-sebab dari luar dirinya,
air mampu tampil dalam segala bentuk, bersifat mantap, dan tak terbinasakan.
Argumentasi Thales terhadap pandangan tersebut adalah bagaimana bahan
makanan semua makhluk hidup mengandung air dan bagaimana semua makhluk
hidup juga memerlukan air untuk hidup. Karena air adalah sumber kehidupan, dan
tanpa air makhluk hidup pasti akan mati. Selain itu, air juga adalah zat yang dapat
berubah-ubah bentuk (padat, cair, dan gas) tanpa menjadi berkurang. Thales juga
mengemukakan bahwa bumi terletak pada di atas air. Bumi dipandang sebagai
bahan yang satu kali keluar dari laut dan kemudian terapung-apung di atasnya.
Menurut Theles bahan dasar dari segala sesuatu adalah air, kabut memberikan
kehidupan bagi segala sesuatu bahkan panas itu sendiri berasal dari kelembapan,
segala macam benih memiliki kodrat kelembapan, air merupakan asal dari hakikat
benda-benda yang lembab, air merupakan objek komando di kalangan dewa-dewi
benda. Benda-benda mempunyai banyak bentuk yang mempunyai unsur dasar dan
primer yang satu.
3) Pandangan tentang jiwa
Thales berpendapat bahwa segala sesuatu di jagad raya memiliki jiwa, baik benda
hidup maupun mati. Teori tentang materi berjiwa ini disebut hylezoisme.
Argumentasi Thales didasarkan pada magnet yang dikatakan memiliki jiwa karena
mampu menggerakan besi.
4) Teorema Thales (Dalam geometri yang dipakai dalam perhitungan matematika),

- Sebuah lingkaran terbagi dua sama besar oleh diameternya.


- Sudut bagian dasar dari sebuah segitiga sama kaki adalah sama besar.
- Jika ada dua garis lurus bersilangan, maka besar kedua sudut yang saling berlawanan
akan sama.
- Sudut yang terdapat di dalam setengah lingkaran adalah sudut siku-siku.
- Sebuah segitiga terbentuk bila bagian dasarnya serta sudut-sudut yang bersinggungan
dengan bagian dasar tersebut telah ditentukan.
5) Pandangan Politik Thales
Thales menyarankan bahwa untuk mempertahankan negara dari ancaman serangan
oleh negara lain yaitu dengan membentuk pusat pemerintahan dan administrasi
bersama di kota yang memiliki posisi sentral di negara tersebut. Didalam sistem
tersebut, kota-kota lain dapat dianggap seperti distrik dari keseluruhan sistem
pemerintahan. Dengan demikian, negara tersebut telah menjadi sebuah polis yang
bersatu dan tersentralisasi.
2. Anaximandross (609-546 SM)
Anaximander atau dalam bahasa Yunani disebut pula sebagai Anaximandros merupakan
seorang filsuf pada jaman Yunani kuno. Kemunculannya dalam sejarah pemikiran ada
setelah Thales. Anaximander lahir di kota Miletus, dekat Soke, Turki. Kota yang sama pula
dengan Thales. Lahir di kota Miletus yang kemudian berkembang menjadi kota para filsuf
dan merupakan putra dari Praxiades, Anaximander ternyata juga murid dari Thales, filsuf
pertama Yunani. Dalam salah satu karangan kuno juga menyebutkan bahwa Anaximander
memiliki kekerabatan dengan Thales, hubungan darah atau keluarga, yaitu Thales
merupakan paman Anaximander.
● Filsafat
To Apeiron sebagai prinsip dasar segala sesuatu.
To apeiron berasal dari bahasa Yunani a=tidak dan eras=batas. Dia merupakan
sebuah prinsip niskala yang dijadikan prinsip dasar segala sesuatu. Dia bersifat ilahi, tidak
berkesudahan, tak terubahkan, dan meliputi segala sesuatu. Dari prinsip inilah berasal
segala sesuatu yang benar di dalam jagad raya sebagai unsur-unsur yang berlawanan (yang
panas dan dingin, yang kering dan yang basah, malam dan terang). Kesudahan kepada
prinsip ini juga semua pada hasilnya akan kembali. Karena itu, Anaximandros berpendapat
bahwa tidak mungkin mencari prinsip dasar tersebut dari zat yang empiris. Prinsip dasar
itu haruslah pada sesuatu yang bertambah mendalam dan tidak bisa diamati oleh panca
indera.
Dengan prinsip to apeiron, Anaximandros membangun pandangannya tentang
dunia semesta. Menurut Anaximandros, dari to apeiron berasal segala sesuatu yang
berlawanan, yang terus berperang satu sama lain. Yang panas membalut yang dingin
sehingga yang dingin itu terkandung di dalamnya. Dari yang dingin itu terjadilah yang cair
dan beku. Yang beku inilah yang kesudahan dijadikan bumi. Api yang membalut yang
dingin itu kesudahan terpecah-pecah pula. Pecahan-pecahan tersebut berputar-putar
kesudahan terpisah-pisah sehingga terciptalah matahari, bulan, dan bintang-bintang.
● Teori
Menurutnya, awal mula kehidupan di bumi adalah lautan. Seluruh makhluk hidup yang ada
di atasnya, termasuk manusia, awalnya adalah ikan. Panasnya matahari pun kemudian
memunculkan daratan di bumi. Kemunculan daratan itu berdampak pada makhluk hidup
di bumi yang sebagian kemudian berpindah ke daratan. Berbagai perubahan alam dari
mayoritas lautan hingga muncul daratan itulah yang mempengaruhi evolusi makhluk
hidup. Dari ikan menjadi berbagai makhluk hidup daratan, termasuk manusia.
3. Anaximenes (585-525 SM)
Anaximenes adalah seorang filsuf yang berasal dari Kota Miletos, sama seperti Thales dan
Anaximandros. Anaximenes hidup sezaman dengan kedua filsuf tersebut, kendati ia lebih
muda dari Anaximandros. Ia disebut dalam tradisi filsafat barat, bersama dengan Thales
dan Anaximandros, sebagai anggota Mazhab miletos Anaximenes adalah teman, murid,
dan pengganti dari Anaximandros.Sebagaimana kedua filsuf Miletos yang lain, ia berbicara
tentang filsafat alam, yakni apa yang menjadi prinsip dasar (arche) segala sesuatu.
• Filsafat
- Udara adalah substansi fundamental pembentuk dari seluruh alam semesta beserta
seluruh isinya. Hal tersebut berbanding terbalik dengan pendapat Thales, yaitu
substansi fundamental adalah air baginya kurang tepat. Hal ini dikarenakan menurutnya
adanya air sendiri muncul dari substansi yang lain yakni dari udara.
- Pembentukan alam semesta adalah dari proses pemadatan dan pengenceran udara yang
membentuk air, tanah, batu, dsb-nya.
- Bumi itu berbentuk datar dan membentang luas serta dilingkupi oleh udara seperti meja
bundar. Selain itu menurutnya bumi juga bernapas sebagai mana manusia yang
bernafas.
• Teori
Menurut Anaximenes, udara merupakan zat yang terdapat di dalam semua hal, baik tanah,
tubuh, pohon maupun segala sesuatu. Karena itu, Anaximenes berpendapat bahwa udara
adalah prinsip dasar semua benda di dunia. Udara adalah zat yang menyebabkan seluruh
benda muncul, telah muncul, atau akan muncul sebagai bentuk lain. Perubahan-perubahan
tersebut berproses dengan prinsip pemadatan dan pengenceran. Bila udara bertambah
kepadatannya maka munculah tanah, air, kemudian batu. Sebaliknya, bila udara mengalami
pengenceran, maka yang timbul adalah api. Proses pemadatan dan pengenceran tersebut
meliputi seluruh kejadian alam, sebagaimana air dapat berubah menjadi es dan uap, dan
bagaimana seluruh substansi lain dibentuk dari kombinasi perubahan udara.
4. Anaxagoras (500 - 428 SM)
Anaxagoras adalah seorang filsuf Yunani Pra-Socrates awal dari Ionia , meskipun dia adalah
salah satu filsuf pertama yang pindah ke Athena sebagai basis. Dia kadang-kadang dianggap
sebagai bagian dari sekolah buruk didefinisikan Pluralisme, dan beberapa ide-idenya juga
mempengaruhi perkembangan selanjutnya dari atomisme. Banyak idenya dalam ilmu fisika
cukup revolusioner di zaman mereka, dan cukup mendalam dalam retrospeksi.
● Filsafat
- Anaxagoras terkenal dengan teori kosmologis tentang asal-usul dan struktur alam
semesta. Dia berpendapat bahwa keadaan asli kosmos adalah campuran menyeluruh
dari semua ramuannya, meskipun campuran ini tidak sepenuhnya seragam, dan
beberapa bahan hadir dalam konsentrasi lebih tinggi daripada yang lain dan bervariasi
dari satu tempat ke tempat lain. Pada beberapa titik waktu, campuran purba ini
digerakkan oleh tindakan nous (pikiran), dan gerakan berputar dan memisahkan bahan-
bahannya, yang pada akhirnya menghasilkan kosmos benda-benda material terpisah
(dengan sifat diferensial) sehingga kita lihat hari ini.
- Dia menerima gagasan Parmenides dan the Eleatics bahwa indera tidak dapat dipercaya
dan bahwa setiap perubahan nyata hanyalah penataan kembali bahan-bahan alam
semesta yang tidak berubah, abadi dan tidak dapat dihancurkan .
- Dia menyangkal bahwa ada batasan untuk kekerdilan atau kelebihan partikel bahan
kosmik asli, sehingga fragmen kecil dari semua bahan lainnya masih dapat hadir dalam
objek yang tampaknya seluruhnya terdiri dari satu bahan saja (yang mengarah ke
beberapa sebatas gagasan Atomisme).
Dalam ilmu fisika, Anaxagoras adalah orang pertama yang memberikan penjelasan
gerhana yang benar, dan terkenal dan terkenal dengan teori ilmiahnya, termasuk
klaimnya bahwa matahari adalah logam merah-panas, bahwa bulan itu bersahaja, dan
bahwa bintang adalah batu berapi-api
● Teori
Anaxagoras mengatakan bahwa komponen dasar yang membentuk, menyusun
alam semesta bukan merupakan satu hal yang tunggal. Susunan alam semesta terdiri dari
beberapa komponen yang di dalamnya tidak sama besarannya. Ia mengatakan jumlah
komponen yang membentuk alam semesta tidak terhingga jumlahnya. Anaxagoras
menyebutnya dengan benih-benih (Spermata).
Anaxagoras beranggapan teori tentang alam semesta yakni setiap benda atau bahkan
seluruh realiatas alam semesta terdiri dari suatu hal yang bercampuran. Di mana campuran
tersebut mengandung seluruh benih dalam jumlah tertentu.
5.Aristoteles (384 - 332 SM)
Aristoteles dilahirkan di kota Stagira, Macedonia, 384 SM. Ayahnya seorang ahli
fisika kenamaan. Dari ayahnya, Aristoteles mungkin memperoleh dorongan minat di
bidang biologi dan "pengetahuan praktis". Ia banyak memberi sumbangan pemikiran pada
berbagai cabang pengetahuan seperti Logika, Retorika, Etika, Metafisika, Psikologi, dan
Pengetahuan Alam. Karena kecerdasannya, pengaruh pemikirannya meluas pada berbagai
disiplin ilmu, termasuk dalam fisika. Aristoteles merupakan orang pertama di dunia yang
dapat membuktikan bahwa bumi bulat. Pembuktian yang dilakukannya dengan jalan
melihat gerhana. Sepuluh jenis kata yang dikenal orang saat ini dengan kata benda, kata
sifat, kata benda dan sebagainya, merupakan pembagian kata menurut pemikirannya.
● Filsafat
Menurut Aristoteles filsafat ilmu adalah sebab dan asas segala benda. Filsafat ilmu
merupakan ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya
ilmuilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika. Oleh karena itu,
ia menamakan filsafat sebagai Theologi. Filsafat sebagai refleksi dari pemikiran sistematis
manusia atas realitas dan sekitarnya, tidak berdiri sendiri dan tidak tumbuh di tempat atau
ruang yang kosong. Lingkungan keluarga, sosial alam dan potensi diri akan ikut
mempengaruhi seseorang dalam melakukan refleksi filosofis.
Pembagian Filsafat Menurut Aritoteles
1. Logika Penemuan Aristoteles yang terbesar dalam bidang logika
adalah silogisme (syllogimos). Silogisme maksudnya uraian
berkunci, yaitu menarik kesimpulan dari kenyataan yang umum atas
hal yang khusus dan dapat digunakan dalam menarik kesimpulan
yang baru dan tepat dari dua kebenaran yang telah ada.
2. Filosofia teoritika
a. Fisika: yaitu tentang dunia materil (ilmu alam dan
sebagainya).
Kosmos terdiri dari dua wilayah yang sifatnya berbeda. Wilayah sublunar di bawah
bulan, maksudnya bumi) dan wilayah yang meliputi bulan, planet dan bintang.
Aritoteles beranggapan bahwa jagat raya terbatas, berbentuk bola dan jagat raya
tidak mempunyai permulaan dlam waktu dan tidak mempunyai akhir (kekal).
Sedangkan bumi dan isinya terdiri dari empat unsur: api, udara, tanah dan air.
Sedangkan selain bumi hanya terdiri dari satu unsur yaitu aether. Penggerak pertama
adalah yang tidak di gerakkan.
b. Matematika: yaitu tentang barang yang menurut
kuantiasnya.
Pemikiran Aristoteles yang terbesar dalam matematika adalah tentang logika dan
analisis. Aristoteles berpendapat bahwa logika harus diterapkan pada semua bidang
ilmu.
c. Metafisika: yaitu berpusat pada persoalan barang dan
bentuk.
3. Filosofia praktika (tentang hidup kesusilaan)
a. Etika (kesusilaan dalam hidup perorangan) dan Ekonomi
(kesusilaan dalam hidup kekeluargaan)
b. Politika (kesusilaan dalam hidup kenegaraan)
4. Filosofia poetika/aktiva (pencipta) pada bidang seni
Menurut Aritoteles, keindahan menyangkut keseimbangan ukuran yakni ukuran
material. Ia berpandangan bahwa sebuah karya seni adalah sebuah perwujudan artistik
yang merupakan hasil chatarsis disertai dengan estetika.
● Teori
Aristoteles menganggap bahwa pemikiran manusia melebihi tiga jenis abstraksi yang
membentuk filsafat, yaitu fisika, matematika dan metafisika. Manusia melampaui fisika
ketika ia mulai berpikir saat sedang melakukan pengamatan. Selama berpikir, akal manusia
melepaskan diri dari pengamatan yang menggunakan indra untuk merasakan segala yang
dapat dirasakan keberadaannya. Pengetahuan yang bersifat umum kemudian diketahui dari
hal yang partikular dan nyata. Pengetahuan fisika kemudian terbentuk melalui pengetahuan
abstrak dan akal manusia.

4. Perbedaan fakta, prinsip dan prosedur yang dihasilkan oleh Al-Kindi dan Ibnu Al-Haitham!
Jawaban :
• Fakta yang dihasilkan alkindi Semasa hidup, Al-Kindi telah menulis ratusan risalah tentang
berbagai subjek mulai dari metafisika, etika, logika, psikologi, hingga kedokteran.
Kemudian farmakologi, matematika, astronomi, astrologi dan optik. Bahkan, dia juga
menulis tentang parfum, pedang, perhiasan, kaca, pewarna, zoologi, pasang surut, cermin,
meteorologi, dan gempa bumi. Di bidang matematika, Al-Kindi memainkan peran penting
dalam memperkenalkan angka India ke dunia Islam. Al-Kindi juga salah satu bapak
kriptografi karena menulis buku berjudul Manuscript on Deciphering Cryptographic
Messages. Buku itu melahirkan kriptanalisis, penggunaan inferensi statistik yang paling
awal diketahui, dan memperkenalkan beberapa metode baru untuk memecahkan sandi,
terutama analisis frekuensi. Meskipun al-Kindi jarang dikutip oleh penulis yang menulis
dalam bahasa Arab setelah abad kesepuluh, dia adalah tokoh penting bagi penulis abad
pertengahan Latin. Sedangkan,
• Fakta yang dihasilkan Ibnu-Haitam adalah Haitham mencatatkan namanya sebagai orang
pertama yang menggambarkan seluruh detil bagian indra pengelihatan manusia. Ia
memberikan penjelasan yang ilmiah tentang bagaimana proses manusia bisa melihat. Salah
satu teorinya yang terkenal adalah ketika ia mematahkan teori penglihatan yang diajukan
dua ilmuwan Yunani, Ptolemy dan Euclid. Kedua ilmuwan ini menyatakan bahwa manusia
bisa melihat karena ada cahaya yang keluar dari mata yang mengenai objek. Berbeda
dengan keduanya, Ibnu Haitham mengoreksi teori ini dengan menyatakan bahwa justru
objek yang dilihatlah yang mengeluarkan cahaya yang kemudian ditangkap mata sehingga
bisa terlihat. Dalam buku ini, ia menjelaskan bagaimana mata bisa melihat objek. Ia
menjelaskan sistem penglihatan mulai dari kinerja syaraf di otak hingga kinerja mata itu
sendiri. Ia juga menjelaskan secara detil bagian dan fungsi mata seperti konjungtiva, iris,
kornea, lensa, dan menjelaskan peranan masing-masing terhadap penglihatan manusia.
Salah satu karyanya yang paling menomental adalah ketika Haitham bersama muridnya,
Kamaluddin, untuk pertama kali meneliti dan merekam fenomena kamera obsecura. Inilah
yang mendasari kinerja kamera yang saat ini digunakan umat manusia. Oleh kamus
Webster, fenomena ini secara harfiah diartikan sebagai “ruang gelap”. Biasanya bentuknya
berupa kertas kardus dengan lubang kecil untuk masuknya cahaya. Sementara dalam kitab
Mizan Al-Hikmah, ia mendiskusikan kepadatan atmosfer dan membangun korelasi antara
hal tersebut dengan faktor ketinggian. Ia juga mempelajari pembiasan atmosfer dan
menemukan fakta bahwa senja hanya muncul ketika matahari berada 19 derajat di bawah
horison. Dengan dasar itulah, ia mencoba mengukur tinggi atmosfer. Dalam buku ini, ia
juga membahas teori daya tarik massa, suatu fakta yang menunjukkan ia menyadari
korelasi percepatan dengan gravitasi. Selain di bidang fisika, Ibnu Haitham juga
memberikan kontribusi penting terhadap ilmu matematika. Dalam ilmu ini, ia
mengembangkan analisis geometri dengan membangun hubungan antara aljabar dengan
geometri.
• Prinsip dari Al-kindi adalah Persoalan metafisika dibicarakan oleh Al-Kindi dalam bahasa
risalahnya antara lain risalah yang berjudul “Tentang Filsafat Pertama” dan “Tentang
Keesaan Tuhan dan Berakhirnya Benda-benda Alam.” Pembicaraan dalam soal ini
meliputi Hakekat Tuhan, Wujud Tuhan, dan Sifat-sifat Tuhan. Hakikat Tuhan Tuhan
menurut Al-Kindi adalah wujud yang haq (benar) yang bukan asalnya tidak ada kemudian
ada. Ia selalu mustahil tidak ada. Ia selalu ada dan akan selalu ada. Oleh karenanya Tuhan
adalah wujud sempurna yang tidak didahului wujud lain, tidak berakhir wujud-Nya dan
tidak ada wujud kecuali dengan-Nya. Sedangkan,
• Prinsip Ibnu Haitam adalah Penemuan itu berawal ketika Al-Haitham mempelajari gerhana
matahari. Untuk mempelajari fenomena gerhana, Al-Haitham membuat lubang kecil pada
dinding yang memungkinkan citra matahari semi nyata diproyeksikan melalui permukaan
datar.
• Kajian ilmu optik berupa kamera obscura itulah yang mendasari kinerja kamera yang saat
ini digunakan umat manusia. Oleh kamus Webster, fenomena ini secara harfiah diartikan
sebagai ruang gelap. Biasanya bentuknya berupa kertas kardus dengan lubang kecil untuk
masuknya cahaya. Teori yang dipecahkan Al-Haitham itu telah mengilhami penemuan film
yang kemudiannya disambung-sambung dan dimainkan kepada para penonton.
• Prosedur yang dihasilkan Al-Kindi memperoleh pemahaman tentang astronomi dari
Ptolemy yang menempatkan Bumi sebagai pusat tata surya (Bulan, Merkurius, Venus,
Matahari, Mars, Jupiter, dan bintang). Ia mengatakan, pusat tata surya tersebut berada
dalam rangkaian yang rasional di mana gerakan berputarnya merupakan bentuk kepatuhan
dan pemujaan terhadap Tuhan. Sedangkan, Al-Haytham tak bisa dipungkiri merupakan
figur paling signifikan dalam sejarah optik di masa lalu dan abad ketujuh belas," kata
sejarahwan sains David Lindberg, yang dikutip dari Science News. Dia menambahkan
selain memberikan kontribusi besar untuk optik, namun Ibnu al-Haytham adalah salah satu
karakter berbeda dalam sejarah ilmu pengetahuan abad pertengahan. Tapi Ibn al-Haytham
tidak berhenti dengan penjelasan Arsiitoles tersebut. Dia juga harus menjelaskan mengapa
citra, katakanlah, gunung, bisa muat dalam bola mata manusia yang relatif kecil. Dalam
hal itu, Euclid dan Ptolemy telah mendeskripsi geometris-matematis rumit tentang
bagaimana sinar dari mata bisa membuat kerucut visual yang mampu mencakup gambar
dari objek yang dirasakan mata.

5. Jelaskan mekanisme terjadinya efek fotolistrik menurut Joseph John Thomson yang
dipengaruhi oleh hasil kerja James Clerk Maxwell pada perkembangan fisika modem
diakhir abad ke-19?
Jawaban :
Pada tahun 1899, Joseph John Thomson meneliti cahaya ultraungu dalam tabung
sinar katode. Dipengaruhi oleh kerja James Clerk Maxwell, Thomson menyimpulkan
bahwa sinar katode terdiri atas partikel-partikel bermuatan negatif, yang ia sebut corpuscles
(belakangan dikata "elektron"). Dalam penelitian tersebut, Thomson mendudukkan pelat
logam (yaitu, katode) dalam tabung hampa, dan menyinarinya dengan radiasi frekuensi
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai